Lingkungan Ekonomi Global
description
Transcript of Lingkungan Ekonomi Global
Lingkungan Ekonomi Global
Pasar merupakan tempat dimana seseorang atau suatu organisasi memiliki
permintaan, kemudian permintaan tersebut bertemu dengan penawaran dari produsen. Seiring
dengan perkembangan zaman, kegiatan pemasaran barang dan .jasa berkembang menuju
kegiatan ekspor dan impor antar negara. Pengaruh informasi dan teknologi yang semakin
maju merupakan salah satu faktor penyebab dari kemudahannya pemasaran global. Tentu saja
perusahaan harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Sistem perekonomian di dunia terbagi menjadi 4, yaitu :
1. Kapitalisme
yaitu sistem yang meletakkan individu dan perusahaan sebagai pengolah sumber daya
dan peran pemerintah hanya meningkatkan persaingan antar perusahaan dan
menjamin keamanan konsumen.
2. Sosialisme
yaitu sistem yang direncanakan secara terpusat memiliki ciri bahwa pemerintah
adalah pemegang pasar. Segala hal yang akan di produksi direncanakan oleh
pemerintah.
3. Kapitalisme yang direncakan secara terpusat
yaitu sistem dimana intruksi pengalokasian sumber daya digunakan untuk lingkungan
kepemilikan pribadi.
4. Sosialisme yang direncanakan secara terpusat
yaitu sistem perekonomian yang mana peraturan alokasi pasar akan diizinkan
keseluruhan dalam lingkungan kepemilikan negara
Efek dari kegiatan pemasaran internasional terdapat beberapa. Disaat bertransaksi,
disesuaikan dengan kesepakatan. Mata uang apa yang akan digunakan oleh kedua belah
negara. Nilai mata uang tersebut sangat berpengaruh. Diperlukanlah kebijakan fiscal dan
moneter untuk membuat nilai mata uang suatu negara tetap stabil dan dapat memberikan
keuntungan yang besar bagi suatu negara. Harga jual barang yang di ekspor akan meningkat
juga mata uang negara pengekspor pun meningkat.
A. Dasar-dasar ekonomi
1. Sistem perekonomian
Dikotomi fundamental dapat dibuat antara perekonomian pasar dan perekonomian
yang direncanakan secara terpusat. Kedua jenis perekonomian tersebut memiliki
sejumlah karakteristik tertentu, dan tidak ada satupun sistem ekonomi yang memiliki
kesempurnaan kesemuanya memiliki kelemahan dan kelebihan. Dalam praktiknya,
semua perekonomian nasional merupakan perekonomian campuran, dari perekonomian
pasar sempurna dan sistem perekonomian pasar terpusat.
a) Perekonomian pasar
Dalam suatu perekonomian pasar, dua unit sosial memainkan peran penting:
individu dan perusahaan. Individu memiliki sumber-sumber daya dan produk konsumsi,
sedangkan perusahaan menggunakan sumber-sumber daya itu dan menghasilkan suatu
produk. Mekanisme yang menggerakan perekonomian pasar adalah interaksi berbagai
kekuatan pasar yakni, sistem harga, penggunaan sumber daya, serta distribusi barang
dan jasa. Faktor kunci yang membuat roda perekonomian berputar adalah kedaulatan
konsumen (hak konsumen untuk memilih dan menentukan barang dan jasa mana yang
akan digunakan), dan kebebasan perusahaan untuk bergiat dalam pasar. Selama
individu-individu dan perusahaan-perusahaan bebas mengambil keputusan ekonomi,
saling interaksi antara permintaan dan penawaran akan memastikan alokasi yang tepat
atas sumber-sumber daya. Perekonomian pasar telah dianggap berhasil pada negara-
negara industri. Meskipun demikian, perekonomian pasar sempurna tidak akan ada
karena adanya pengaruh dari tiga faktor, yakni perusahaan skala besar, serikat-serikat
pekerja dan kebijakan pemerintah.
b) Perekonomian terpusat
Dalam suatu perekonomian terpusat, dampak kekuatan pasar adalah terbatas.
Bagaimana sumber daya digunakan dan produk didistribusikan ditetapkan oleh birokrat
pemerintah pusat. Agar sistem ini berfungsi, metode perencanaan yang kompleks dan
kepemilikan publik atas alat-alat produksi adalah esensial. Rencana-rencana sangatlah
rinci; rencana-rencana tersebut menentukan variabel-variabel seperti tingkat produksi,
harga, dan pola distribusi. Sistem dimana individu diberi begitu sedikit kebebasan
ekonomi adalah komunisme. Perekonomian komunis ditandai oleh kepemilikan publik
atas faktor-faktor produksi dan alokasi sumber daya yang terencana. Dalam
perekonomian terpusat/terencana (planned economies), ekualitas sosial merupakan
tujuan pokok, dan perusahaan swasta dianggap sebagai pemborosan dan eksploitatif.
Akibat perubahan politik dan ekonomi di negara-negara Eropa Timur dan Uni Soviet,
dewasa ini hanya sedikit negara yang menerapkan perekonomian terpusat.
Perekonomian terencana mempunyai beberapa keunggulan dan sekaligus kelemahan.
Berkat komitmennya terhadap kesejahteraan sosial, jurang perbedaan antara yang kaya dan
yang miskin tidaklah lebar. Pengangguran dan inflasi dapat dikendalikan secara lebih enteng.
Namun, di lain pihak, kelemahan sistem ini adalah tidak tumbuhnya perusahaan karena tidak
adanya insentif, untuk mengelola usaha dengan cara yang efisien dan produktif. Akibatnya,
barang dan jasa menjadi sangat langka dan sukar didapatkan oleh orang kebanyakan.
c) Perekonomian campuran
Dalam kenyataannya tidak ada perekonomian yang murni ditentukan oleh pasar atau
seluruhnya direncanakan secara terpusat. Meskipun kini tidak ada lagi contoh yang
sempurna dari kedua sistem tersebut. Di Hong Kong, sebagai contoh, keberadaan
banyak perusahaan kecil yang bersaing dan kebijakan intervensi pemerintah yang
minimal berakibat dalam sistem dengan banyak karakteristik perekonomian pasar
murni. Amerika Serikat bukanlah contoh yang bagus. Baik pemerintah federal maupun
negara bagian mencampuri persoalan-persoalan ekonomi sebagai produsen barang dan
jasa dan melalui regulasi ekonomi yang ekstensif. Cir-ciri seperti subsidi, pajak, dan
organisasi nonpasar (seperti oligopoli dan serikat perdagangan) juga mengusik model
ekonomi pasar murni. Banyak negara industri (dengan tingkat pendapatan tinggi)
seperti Jerman dan Swedia memilki tingkat kepemilikan pemerintah yang relatif rendah,
namun mempunyai tradisi kuat kesejahteraan sosial yang ditunjang oleh berbagai pajak.
B. Luas pasar
Kepentingan perusahaan ketika mengamati pasar dunia adalah potensi yang mereka
tawarkan untuk produk-produknya. Pemasar internasional harus menentukan luasnya pasar,
tidak hanya untuk pasar saat ini, namun juga untuk pasar-pasar potensial berikutnya. Hal ini
membantu mengalokasikan upaya diantara pasar sekarang dan menentukan pasar mana yang
berikutnya akan dimasuki. Luasnya pasar untuk produk yang ada merupakan fungsi dari
variabel-variabel tertentu, dan penentuannya membutuhkan suatu analisis khusus. Meskipun
demikian, indikator-indikator umum tertentu adalah relevan untuk banyak barang. Indikator-
indikator tersebut adalah populasi, pendapatan, dan produk domestik bruto.
1. Populasi
Untuk membentuk pasar dibutuhkan orang-orang, dan makin besarnya populasi
di sebuah negara, maka makin memikat pasar untuk digarap. Tetapi jumlah populasi
bukan merupakan pedoman yang memadai untuk ukran pasar. Meskipun demikian,
konsumsi dari banyak porduk berkorelasi dengan jumlah populasi. Bagi kebanyakan
kebutuhan pokok, seperti produk makanan, obat-obatan, dan perlengkapan pendidikan,
jumlah populasi dapat menjadi tolok ukur utama yang baik tentang potensi pasar. Untuk
produk-produk lain yang harganya murah atau untuk memenuhi kebutuhan tertentu
yang sifatnya memaksa, populasi juga dapat dijadikan sebagai indikator pasar yang
berguna. Produk ini meliputi, sepeda motor, buku, pena, dll.
2. Pendapatan
Pasar tidak hanya membutuhkan orang-orang, tetapi orang–orang dengan uang –
orang yang daya beli. oleh karena itu perlu dikaji berbagai ukuran pendapatan didalam
sebuah negara dan disertai dengan analisis populasi . Terdapat tiga aspek pendapatan
dipasar asing : ditribusi pendapatan diantara populasi, penggunaan jumlah pendapatan
perkapita, dan produk domestik bruto.
a. Distribusi pendapatan
Salah satu cara memahami ukuran pasar adalah dengan menyoroti distribusi
pendapatan yang ada didalamnya. Jumlah pendapatan perkapita bersifat rata-rata dan
bermakna, khususnya bila sebagian besar orang yang ada didalamnya mendekati rata-
rata.
b. Pendapatan per kapita
Statistik yang kerap kali digunakan untuk menggambarkan sebuah negara
secara ekonomis adalah jumlah pendapatan perkapita. Angka ini dipakai sebagai
pernyataan sepintas untuk taraf pembangunan ekonomi sebuah negara dan juga
tataran modernisasinya, serta kemajuan dalam kesehatan, pendidikan, dan
kesejahtraan.
c. Produk domestik bruto (PDB)
Cara lain yang berfaedah untuk mengevaluasi pasar asing adalah dengan
membandingkan produk domestik bruto(gross domestic product, GDP). Produk
nasional bruto (gross national product, GNP). Mengukur keseluruhan nilai tambah
domestik dan asing yang diklaim oleh penduduknya. Produk domestik bruto adalah
produk nasional bruto dikurangi faktor pendapatan bersih dari luar negeri. Untuk
barang-barang tertentu total domestik bruto merupakan indikator potensi pasar yang
lebih baik dibandingkan pendapatan per kapita.
C. Isu-isu kunci ekonomi
1. Pertumbuhan ekonomi
Perusahaan menyukai setiap Negara yang memiliki stabilitas politis, laju inflasi
yang rendah, dan tingkat pertumbuhan nyata yang tinggi. Seandainya keadaan ini
berlangsung, meskipun perusahaan akan tetap sanggup menggemukan pendapatannya
pada kecepatan yang sama dengan pertumbuhan ekonomi.
2. Privatisasi
Pemerintah kian menyadari bahwa mungkin saja mengurangi biaya memerintah
dengan mengubah peran dan keterlibatan mereka dalam perekonomian. Melalui
privatisasi, pemerintah dapat memangkas biaya-biaya anggaran mereka dengan
memberikan layanan kepada masyarakat luas. Selain itu, porduk atau jasa bisa menjadi
lebih produktif dan inovatif serta dapat memperluas sektor swasta. Privatisasi adalah
proses penjualan aset pemerintah kepada pembeli swasta.
3. Inflasi
Inflasi adalah suatu dimensi ekonomi yang mempengaruhi suku bunga, kurs
valuta asing, biaya hidup, dan keyakinan umum atas system ekonomi dan politis dari
sebuah Negara. Inflasi masih tidak terkendali di beberapa Negara Amerika Latin,
Brasil, dan Rusia. Perusahaan-perusahaan yang berkiprah di Negara-negara tersebut
menemui kesukaran dalam merencanakan lapangan perusahaan mereka yang
menguntungkan di masa yang akan datang. Mereka harus mengubah harga setiap hari
guna mempertahankan arus kas yang memadai untuk menyimpan persediaan dan
supaya tetap beroperasi. Peramalan inflasi yang akurat juga sulit.
Inflasi menyebabkan destabilitas politis. Seandainya pemerintah menjajaki
pengekangan inflasi dengan menekan upah, maka pendapatan riil penduduk akan
melorot. Jikalau pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan apapun, perekonomian
bisa memburuk sampai pada titik dimana pendapatan riil akan ambruk. Melakukan
pengendalian fiskal yang lebih ketat pada saat pemerintah telah berada dalam posisi
lemah adalah sangat sukar. Ketidakstabilan seperti itu mendapat perhatian para investor
asing, yang akan ragu-ragu untuk menanamkan jumlah dana yang signifikan di negara-
negara tersebut.
4. Ketidakseimbangan pembayaran
Defisit dan surplus neraca pembayaran dapat mempengaruhi kebijakan
perdagangan dan nilai mata uang, yang pada gilirannya juga akan mempengaruhi
strategi korporat. Sebagai contoh. Amerika Serikat mengalami defisit neraca
perdagangan dengan Jepang pada tahun-tahun terakhir. Suatu situasi yang berubah
menjadi isu politi besar. Kosekuensinya, pemerintah Amerika Serikat telah mendesak
pemerintah Jepang untuk mengurangi defisit tersebut dengan membuka perekonomian
Jepang supaya menarik lebih banyak ekspor dari Amerika Serikat. Selain itu,
perusahaan-perusahaan Jepang didesak menarik lebih banyak suku cadang dari pabrik-
pabrik suku cadang Amerika. Dengan demikian defisit perdagangan telah membuka
peluang bisnis baru bagi perusahaan-perusahaan Amerika.
5. Utang luar negeri
Utang yang kian membengkak mengakibatkan negara-negara berusaha mencari
bantuan dari lembaga-lembaga swasta dan pemerintah luar negeri guna membiayai
impor dan produk-produk lainnya untuk pembangunan ekonominya.
Manajer-manajer perusahaan multinasional berkepentingan dengan utang yang
tinggi karena kesukaran operasi di dalam suatu lingkungan yang secara politis dan
ekonomis tidak mantap. Di dalam lingkungan seperti itu, impor kerap kali dihalangi dan
mata uang kertas sukar didapat. Disamping itu, pemerintah-pemerintah dapat
melontarkan bermacam-macam langkah ekonomi makro untuk mengendalikan utang,
termasuk memperlambat laju pertumbuhan ekonomi, yang bisa berdampak negatif
terhadap peluang penjualan perusahaan.
Perekonomian dunia baru
1. Revolusi di pasar global
Dekade 1990-anm menyaksikan trasnformasi perubahan ekonomi dan politis
yang menggucangkan. Gerakan ke kapitalisme oleh Eropa Timur dan confederation of
Independent State dan tampilannya perekonomian asia yang maju pesat akan
menantang tatanan yang ada sekarang. Jeapang, dan pembentukkan blo-blok
perdagangan regional – NAFTA, EU, AFTA, dll. Akan menciptakan sebuah
perekonomian dunia baru (new world economic) tidak seperti yang ada sebelumnya.
2. Pengaruh kekuatan lingkungan terhadap globalisasi
Kekuatan lingkungan yang merubah sifat kompetitif industri-industri dapat
diringkas menjadi 12 pengaruh, dibedakan menjadi 8 kekuatan proaktif dan 4 kekuatan
reaktif yaitu:
a. Kekuatan lingkungan proaktif:1. Penentuan sumber pengadaan global2. Pasar-pasar baru yang sedang berkembang3. Skala ekonomis
4. Tren menuju permintaan homogen untuk produk dan jasa5. Biaya trasnportasi global yang semakin murah6. Interaksi pemerintah: tarif, hambatan non tarif,pabean, dan pajak.7. Meningkatnya telekomunikasi dengan biaya yang sangat rendah8. Tren menuju standar teknis yang homogen
b. Lingkungan kekuatan reaktif:1. Meningkatnya kompetisi dari pesaing non domestik2. Meningkatnya resiko yang disebabkan kelabilan kurs valuta asing3. Tren pelanggan yang berkembang dari strategi yang hanya domestik ke global4. Meningkatnya langkah perubahan teknis global.
Pemahaman perusahaan mengenai industri dan evolusi perusahaan dalam setiap
faktor tersebut akan mempersiapkannya untuk mengembangkan visi strategi global
(global strategi vision) yang dirancang untuk keberhasilan.