limbah medis
-
Upload
arind-dhadong -
Category
Documents
-
view
93 -
download
10
description
Transcript of limbah medis
Limbah MedisArindha N.D112110101127FKM-UJ2013
Pendahuluan
Berdasarkan Depkes RI 1992 : sampah dan limbah
rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang
dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan
penunjang lainnya. Secara umum sampah dan limbah
rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu
sampah/limbah klinis dan non klinis baik padat
maupun cair.
Limbah non medis : sampah makanan, kertas,
maupun alat lain yang tidak kontak langsung dengan
penderita
Pengaruh limbah rumah sakit
Depkes RI (2001) 1. Gangguan kenyamanan dan estetika
Ini berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau
phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik.
2. Kerusakan harta benda
Dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut
(korosif, karat), air yang berlumpur dan sebagainya yang
dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah
sakit.
3. Gangguan/kerusakan tanaman dan binatang
Ini dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan
kimia, pestisida, logam nutrien tertentu dan fosfor.
4. Gangguan terhadap kesehatan manusia
Ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus,
senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti
Hg, Pb, dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran
gigi.
Pengaruh limbah rumah sakit
Depkes RI (2001)
5. Gangguan genetik dan reproduksi
Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya
diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat
menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan
sistem reproduksi manusia misalnya pestisida, bahan
radioaktif.
Pengaruh limbah rumah sakit
Depkes RI (2001)
Jenis-jenis limbah medis
1.Infeksius
Limbah yang terkontaminasi organisme patogen (bakteri,
virus, parasit, atau jamur) yang tidak secara rutin ada
lingkungan dan organism tersebut dalam jumlah dan virulensi
yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.
Contoh :
Kultur laboratorium, limbah dari bangsal isolasi, kapas,
materi, atau peralatan yang teresentuh pasien yang
terinfeksi, ekskreta.
2.Patologis
Limbah berasal dari pembiakan dan stock bahan yang
sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaan dan
bahan lain yang telah diinokulasi, terinfeksi atau kontak
dengan bahan yang sangat infeksius.
Contoh :
Bagian tubuh manusia dan hewan (limbah anatomis),
darah dan cairan tubuh yang lain, janin.
Jenis-jenis limbah medis
3.Sitotoksis
Limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan
pemberian obat sitotoksis untuk kemoterapi kanker yang
mempunyai kemampuan untuk membunuh atau
mengahambat pertumbuhan sel hidup.
Contoh :
Dari materi yang terkontaminasi pada saat persiapan dan
pemberian obat, misalnya spuit, ampul,
kemasan,obatkedaluarsa, larutan sisa, urine, tinja,
muntahan pasien yang mengandung obat sitotoksik.
Jenis-jenis limbah medis
4. Benda tajam
merupakan materi yang dapat menyebabkan luka iris atau luka
tusuk. Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat
menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan. Benda- benda
tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan
tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radioaktif.
Contoh :
jarum, jarum suntik, skalpel, pisau bedah, peralatan infus, gergaji
bedah, dan pecahan kaca
Jenis-jenis limbah medis
5.Farmasi
Limbah farmasi mencakup produksi farmasi. Kategori ini juga
mencakup barang yang akan di buang setelah digunakan untuk
menangani produk farmasi, misalnya botol atau kotak yang berisi
residu, sarung tangan, masker, slang penghubung darah atau
cairan, dan ampul obat.
Contoh :
obat-obatan, vaksin, dan serum yang sudah kedaluarsa, tidak
digunakan, tumpah, dan terkontaminasi, yang tidak diperlukan lagi.
Jenis-jenis limbah medis
6. Radioaktif
Bahan yang terkontaminasi dengan radioisotop yang berasal dari
penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat
berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radio-
imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas.
Contoh :
Cairan yang tidak terpakai dari radioaktif atau riset dilaboratorium,
peralatan kaca, urine dan ekskreta dari pasien yang diobati .
Jenis-jenis limbah medis
7.Kimia
mengandung zat kimia yang berbentuk padat, cair,
maupun gas yang berasal dari aktivitas diagnostic dan
eksperimen serta dari pemeliharaan kebersihan rumah
sakit dengan menggunakan desinfektan.
Contoh :
Reagent di laboratorium, film untuk rontgen,
desinfektan yang kadaluarsa atau sudah tidak
diperlukan lagi, solven
Jenis-jenis limbah medis
8.Logam yang bertekanan tinggi/ berat
Limbah yang mengandung logam berat dalam konsetrasi
tinggi termasuk dalam subkategori limbah kimia berbahaya
dan biasanya sangat toksik. Contohnya adalah limbah merkuri
yang berasal dari bocoran peralatan kedokteran yang rusak
Contoh :
Thermometer, alat pengukur tekanan darah, residu dari ruang
pemeriksaan gigi, dan sebagainya.
Jenis-jenis limbah medis
Pengolahan Limbah Medis Sebelum diolah, limbah medis harus dipisahkan
berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkan.
Adapun tahap pengolahan limbah medis antara lain :
1. Pemisahan
2. Penyimpanan
3. Pengangkutan
4. Penanganan
5. Pembuangan
PewadahanLimbah medis yang akan dibuang dipisahkan menggunakan kantong plastik berwarna yang berlabel. Berikut adalah contoh warna kantong menurut DepKes RI :
1. Kantong hitam : limbah umum 2. Kantong kuning : limbah yang harus diinsinerasi 3. Kantong kuning strip hitam : limbah yang sebaiknya
diinsinerasi, tetapi dapat dibuang ke landfill4. Kantong biru muda : limbah yang harus disterilisasi 5. Limbah infectious dan patologis dipisahkan tersendiri.
Kedua jenis limbah ini harus disterilisasi terlebih dahulu. 6. Limbah yang dapat didaur ulang termasuk dalam
kategori limbah umum.
Lanjutan..7. Kantong Merah : limbah Radioaktif
8. Kantong Kuning : limbahSangat infeksius
9. Kantong Kuning : limbah Limbah infeksius, patologi anatomi
10.Kantong Ungu : limbah Sitotoksik11.Kantong Coklat : limbah Limbah kimia dan farmasi
Pengangkutan• Limbah medis diangkut dengan kontainer tertutup.
Untuk keamanan, pengangkutan limbah radioaktif sebaiknya dipisahkan dengan limbah kimia yang bersifat reaktif, mudah terbakar, korosif.
• Alat pengangkutan harus dirawat dan dibersihkan secara rutin untuk mencegah adanya limbah yang tercecer akibat pengangkutan dan mengurangi resiko kecelakaan saat pengiriman limbah.
• •
Limbah umum yang dapat didaur ulang dapat langsung dibawa ke tempat pengumpul limbah daur ulang.
Limbah radioaktif biasanya dapat disimpan terlebih dahulu sampai masa aktifnya terlampaui.
Limbah kimia yang tidak berbahaya dapat dibuang ke dalam saluran pembuangan air, contoh : limbah asam amino, gula, ion-ion anorganik (Ca,K, Mg, I, Cl, F dll)
Limbah kimia berbahaya dapat didaur ulang dengan distilasi, ekstraksi, elektrolisis
Limbah yang tidak dapat didaur ulang akan dibakar (insinerasi)
Wadah bertekanan dapat dibuang ke dalam landfill, maupun didaur ulang.
Pengangkutan
Limbah umum yang dapat didaur ulang dapat langsung dibawa ke tempat pengumpul limbah daur ulang.
Limbah radioaktif biasanya dapat disimpan terlebih dahulu sampai masa aktifnya terlampaui.
Limbah kimia yang tidak berbahaya dapat dibuang ke dalam saluran pembuangan air, contoh : limbah asam amino, gula, ion-ion anorganik (Ca,K, Mg, I, Cl, F dll)
Limbah kimia berbahaya dapat didaur ulang dengan distilasi, ekstraksi, elektrolisis
Limbah yang tidak dapat didaur ulang akan dibakar (insinerasi)
Wadah bertekanan dapat dibuang ke dalam landfill, maupun didaur ulang.
Sterilisasi limbah dengan rotoclave
Penanganan Limbah Suntik
Penggunaan disposable syringe
Saat ini ada beberapa alat untuk mengatasi limbah
berupa jarum suntik, yaitu alat pemisah jarum, alat
penghancur jarum, tempat pembuangan jarum
khusus (needle pit), syringe safety box, dan
insinerator SICIM.
Insinerator 1. Kriteria yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) yang diantaranya adalah sebagai berikut: 2. Pengurangan sampah yang efektif 3. Lokasi jauh dari area penduduk 4. Adanya sistem pemisahan sampah 5. Desain yang bagus 6. Pembakaran sampah mencapai suhu 1000 derajat 7. Emisi gas buang memenuhi standar baku mutu. 8. Perawatan yang teratur/periodik 9. Ada Pelatihan Staf dan Manajemen
Keputusan Bapedal No 03 tahun 1995. Peraturan tersebut
mengatur tentang kualitas incinerator dan emisi yang
dikeluarkannya. Incinerator yang diperbolehkan untuk
digunakan sebagai penghancur limbah B3 harus
memiliki efisiensi pembakaran dan efisiensi
penghancuran / penghilangan (Destruction Reduction
Efisience) yang tinggi.
Terima Kasih….
Daftar Pustaka
1. Catatan pribadi
2. [http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26100/4/Chapter%20II.pdf]