library .uns.ac.id digilib.uns.ac · Beserta seluruh staf atas bimbingan dan ilmu pengetahuan yang...
Transcript of library .uns.ac.id digilib.uns.ac · Beserta seluruh staf atas bimbingan dan ilmu pengetahuan yang...
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
KADAR COPEPTIN DAN NEUTROPHYL LYMPOCYTE
COUNT RATIO SEBAGAI PREDIKTOR KEBUTUHAN
PERAWATAN INTENSIF PADA PNEUMONIA
KOMUNITAS DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI
SURAKARTA
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
Oleh
Winny Frida
S601402003
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI
FK UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2018
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii
KADAR COPEPTIN DAN NEUTROPHYL LYMPOCYTE
COUNT RATIO SEBAGAI PREDIKTOR KEBUTUHAN
PERAWATAN INTENSIF PADA PNEUMONIA
KOMUNITAS DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI
SURAKARTA
Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
DOKTER SPESIALIS PARU DAN PERNAPASAN
Oleh
Winny Frida
S601402003
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI
FK UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2018
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iii
Penelitian ini dilakukan di Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Uiversitas Sebelas Maret/ Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Moewardi Surakarta
Kepala Progam Studi : Ana Rima Setijadi, dr., Sp.P(K), FISR
Pembimbing : DR. Harsini, dr., Sp.P (K), FISR
Jatu Aphridasari, dr.,Sp.P (K), FISR
PENELITIAN INI MILIK BAGIAN PULMONOLOGI DAN
KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI
Saya menyatakan dengan sebenar- benarnya bahwa: Proposal tesis yang berjudul
“KADAR COPEPTIN DAN NEUTROPHYL LYMPOCYTE COUNT RATIO
SEBAGAI PREDIKTOR KEBUTUHAN PERAWATAN INTENSIF PADA
PNEUMONIA KOMUNITAS DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI
SURAKARTA”.
ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah
yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam
naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini
dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima
sanksi, baik tesis beserta gelar dokter spesialis saya dibatalkan serta diproses
sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Publikasi sebagian atau keseluruhan ini tesis pada jurnal atau forum ilmiah
harus menyertakan tim promoter sebagai author dan Departemen Pulmonologi
dan Kedokteran Respirasi FK UNS sebagai institusinya. Apabila saya melakukan
pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi
akademik yang berlaku.
Surakarta, 3 September 2018
Mahasiswa,
Winny Frida
S601402003
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT serta tidak lupa shalawat dan
salam kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas penulisan tesis yang berjudul KADAR COPEPTIN DAN
NEUTROPHYL LYMPOCYTE COUNT RATIO SEBAGAI PREDIKTOR
KEBUTUHAN PERAWATAN INTENSIF PADA PNEUMONIA
KOMUNITAS DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI SURAKARTA.
Tesis ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan akhir
menempuh pendidikan dokter spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS).
Penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs., MS
Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si
Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dr. Suharto Wijanarko, dr., Sp.U
Selaku Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
kami ucapkan terima kasih telah mengizinkan penulis untuk menimba ilmu di
rumah sakit ini.
4. Prof. Dr. Suradi, dr.,Sp. P(K), MARS, FISR
Selaku guru besar program studi pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi
dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Penulis haturkan banyak terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya
kepada beliau atas waktu yang diluangkan untuk memberikan, kritik, masukan
atau sarannya selama ini, dan terima kasih atas ilmu dan pengetahuan yang
telah beliau berikan selama menjalani pendidikan dan penelitian ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii
5. Dr. Harsini, dr., Sp.P(K), FISR
Selaku staf pengajar bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret dan selaku Pembimbing I. Penulis
mengucapakan banyak terima kasih kepada beliau atas segala bimbingan,
ilmu, petunjuk, dan waktu yang telah diluangkan dalam memberikan
bimbingan selama menjalani pendidikan dan penyusunan penelitian ini.
Terimakasih atas segala kesabarannya dalam membimbing dan memotivasi
penulis selama menjalani pendidikan di bagian Pulmonologi dan dalam
menyelesiakan penelitian ini.
6. Jatu Aphridasari, dr., Sp.P(K), FISR
Selaku staf pengajar bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku
Pembimbing II yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan tesis
ini. Terima kasih penulis ucapkan atas segala bimbingan, ilmu, petunjuk dan
waktu yang telah diluangkan dalam memberikan bimbingan selama menjalani
pendidikan dan menyelesaikan penelitian ini.
7. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K), FISR
Selaku Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan selaku staf pengajar bagian Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret serta selaku Penguji
I penelitian ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala
masukan, bimbingan, dan saran yang menjadikan tesis ini berhasil.
8. Dr. Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.P(K), FISR
Selaku Kepala Bagian dan Kelompok Staf Medik (KSM) Pulmonologi dan
Respirasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dan selaku staf pengajar bagian
Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret serta selaku Penguji II penelitian ini. Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada beliau atas bimbingan ilmu, dukungan, dan
sarannya selama penulis menjalani pendidikan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
9. Ana Rima Setijadi, dr., Sp.P(K), FISR
Selaku Ketua Program Studi (KPS) dan staf pengajar di bagian Pulmonologi
dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Beliau selalu memberikan dorongan dan semangat agar dapat
menyelesaikan pendidikan dengan baik dan tepat waktu. Terima kasih penulis
ucapkan atas bimbingan, saran, dan kritik yang telah diberikan selama
menjalani pendidikan di bagian Pulmonologi.
10. Ahmad Farih Raharjo, dr., Sp.P, M.Kes
Selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan
terima kasih dan rasa hormat kepada beliau atas bimbingan, dorongan, dan
saran selama menjalani pendidikan.
11. Dr. Eddy Surjanto, dr., Sp.P(K)
Selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan
terima kasih dan rasa hormat kepada beliau atas bimbingan, dorongan, dan
saran selama menjalani pendidikan.
12. Dr. Hadi Subroto, Sp.P (K)
Selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan
terima kasih dan rasa hormat kepada beliau atas bimbingan, dorongan, dan
saran selama menjalani pendidikan.
13. Dr. Artrien A, Sp.P, M.Biomed
Selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan
terima kasih dan rasa hormat kepada beliau atas bimbingan, dorongan, dan
saran selama menjalani pendidikan.
14. Dr. Hendrastutik, Sp.P, M.Biomed
Selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
terima kasih dan rasa hormat kepada beliau atas bimbingan, dorongan, dan
saran selama menjalani pendidikan.
15. Dr. Anita M, Sp.P
Selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan
terima kasih dan rasa hormat kepada beliau atas bimbingan, dorongan, dan
saran selama menjalani pendidikan.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta
2. Kepala Bagian Ilmu Bedah RSUD Dr. Moewardi/FK UNS
3. Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi/FK UNS
4. Kepala Bagian Radiologi RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
5. Kepala Bagian Kardiologi RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
6. Kepala Bagian Kesehatan Anak RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
7. Kepala Bagian Anestesi RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
8. Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Moewardi Surakarta
9. Direktur Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Ngawen Salatiga
10. Direktur RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
11. Kepala Balkesmas Semarang
12. Kepala Balkesmas Magelang
13. Kepala Balkesmas Ambarawa
Beserta seluruh staf atas bimbingan dan ilmu pengetahuan yang diberikan selama
penulis mengikuti tugas pendidikan.
Kepada kedua orang tua penulis, Bapak dan Ibu Ir. Endro Widagdo, penulis
haturkan banyak terimakasih atas semua dukungan, doa, didikan, serta
pengorbanan yang diberikan sejak penulis masih kecil hingga sekarang.
Terimakasih selalu ada buat kami kapanpun dan dimanapun. Semoga Allah SWT
selalu menjaga serta memberikan kesehatan bapak dan ibu.
Kepada suamiku, dr. Marshal Soekarno, M.Ph dan ketiga anakku, Samantha
Amadeo Maverine Soekarno, Abigail Amadeo Rein Soekarno, dan Rachel
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
Amadeo Jessy Soekarno, terimakasih atas cinta, dukungan, kesabaran, dan
pengorbanan selama ini.
Kepada adik-adikku, Yoel Setyo Sulistyo, Yonathan Budi Santoso, dan
Mellida Christiani, penulis ucapkan banyak terimakasih atas semua pengertian,
dukungan, bantuan, dan kesabaran selama penulis melanjutkan sekolah spesialis
Pulmonologi.
Kepada rekan-rekan residen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS
angkatan Januari 2014, Siswanto,dr.,sebagai ketua angkatan, Riski Irawan, dr.,
Astuti Setyawati, dr., Marta Ratnawati, dr., Satria Maulana, dr., Patoni, dr., dan
Riski Octora, dr., terima kasih atas semua persahabatan, bantuan, dan
kerjasamanya selama ini. Terima kasih kepada residen (Brigita, dr, Asti, dr, astrid,
dr, Bimo, dr, dan Mukti, dr.), perawat Ruang Gawat Darurat, atas bantuannya
selama penulis menjalani penelitian ini. Kepada semua teman-teman residen yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua bantuan, doa,
dan kerjasamanya selama ini.
Kepada karyawan SMF Paru (mas Waluyo, mas Arif, mba Yamti, mba Anita,
mba Dea, dan mba Nanda) serta kepada mas Harnoko terima kasih atas bantuan
dan kerjasamanya selama ini. Kepada semua perawat poliklinik paru dan perawat
bangsal rawat inap paru di RSUD Dr. Moewardi, serta semua pihak yang tidak
kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam proses belajar
penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf dan mengharapkan saran serta kritik
demi kesempurnaan penulisan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis
ini bermanfaat bagi kita semua, terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dibidang kedokteran dan khususnya kedokteran Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi.
Surakarta, 29 Oktober 2018
Penulis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
Winny Frida, 2018, Tesis, KADAR COPEPTIN DAN NEUTROPHYL
LYMPOCYTE COUNT RATIO SEBAGAI PREDIKTOR KEBUTUHAN
PERAWATAN INTENSIF PADA PNEUMONIA KOMUNITAS DI
RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI SURAKARTA., Pembimbing I: DR.
Harsini, dr., Sp.P (K), FISR, Pembimbing II Jatu Aphridasari,dr.,Sp.P (K), FISR.
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret/ RSUD dr. Moewardi, Surakarta.
RINGKASAN
KADAR COPEPTIN DAN NEUTROPHYL LYMPOCYTE COUNT RATIO
SEBAGAI PREDIKTOR KEBUTUHAN PERAWATAN INTENSIF PADA
PNEUMONIA KOMUNITAS DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI
SURAKARTA.
Winny Frida, Harsini, Jatu Aphridasari. Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret/ RSUD dr. Moewardi Surakarta
Latar belakang: Pneumonia merupakan salah satu dari sepuluh besar penyebab
pemondokan di rumah sakit. Pneumonia komunitas merupakan penyebab
kematian pada usia tua. Managemen dan tatalaksana CAP memberikan peranan
ang cukup penting dalam meningkatkan angka ketahanan hidup papda psien CAP.
Perawatan intensif merupakan salah satu managemen dan tatalaksana penting
pada pasien CAP, keterlambatan dan penundaan perawatan intensif dapat
menyebabkan kenaikan angka mortalitas dan morbiditas pada pasien CAP.
Biomarker seperti copeptin memberikan harapan yang menjanjikan sebagai
prediktor keparahan pasien CAP. Penanda inflamasi seperti neutrophyl
lymphocyte count ratio menunjukkan kegunaan yang memuaskan dalam
memprediksi keparahan pasien pneumonia komunitas. Prediksi yang baik
terhadap keparahan pasien CAP membantu menentukan kebutuhan perawatan
intensif yang nantinya dapat membantu meningkatkan angka ketahanan hidup
pada pasien pneumonia komunitas. Penelitian ini mencoba membandingkan dan
menemukan prediktor terbaik antara kedua prediktor tersebut yang dapat
memprediksi kebutuhan perawatan intensif pada pasien pneumonia komunitas.
Metode: uji korelasi bivariat dan multivariat dilakukan secara statistik antara
kadar copeptin dan NLR dengan kebutuhan perawatan intensif. Terdapat 46
pasien pneumonia komunitas yang datang berobat ke UGD RSUD DR Moewardi
antara bulan September hingga Oktober 2018. Dua sampel dieklusikan karena
sampel mengalami kerusakan saat pengambilan, 44 sampel diuji dan dianalisis
secara statistik korelasi dan dikomparasikan menggunakan uji Spearman Rank
dan di uji diagnostik.
Hasil: Didapatkan hasil signifikan pada korelasi antara kadar copeptin dan NLR
dengan kebutuhan perawatan intensif sesua kriteria IDSA/ATS (p =0,001 dan
p=0,041) dengan Kekuatan hubungan kadar copeptin dan NLR menengah (CC=
0,486 dan CC=0,309). Rerata kadar copeptin dan NLR yang membutuhkan
perawatan intensif adalah 298,21 pgr/L dan 21,43. Rerata kadar copeptin dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
NLR pada pasien yang meninggal adalah 318,65 pgr/L dan 23,72. Nilai rerata
tersebut jauh lebih besar dibanding dengan rerata kadar copeptin dan NLR yang
tidak membutuhkan perawaan intensif yaitu 124,20 pgr/L dan 10,87. Nilai rerata
kadar copeptin dan NLR pasien yang meninggal pun jauh lebih tinggi dibanding
rerata kadar copeptin dan NLR pasien yang membaik yaitu 132,06 pgr/L dan
10,85. Kadar copetin memliki sensitivitas dan spesifitas lebih baik dari pada NLR.
(AUC 0,913, Sensitivitas 94,1%, spesifisitas 85% vs AUC 0,697, Sensitivitas
70,6%, spesifisitas 55,6%)
Kesimpulan: Terdapat korelasi signifikan antara kadar copeptin dan NLR,
dengan kebutuhan perawatan intensif. Korelasi terkuat didapatkan pada kadar
copeptin dibanding dengan NLR. Terdapat perbedaan bermakna antara rerata
kadar copeptin dan NLR pasien yang meninggal dan yang membaik dalam
perawatan di rumah sakit. Sensitivitas dan spesifitas kadar copeptin sebagai alat
diagnostik lebih baik dari pada NLR.
Kata kunci: Pneumonia kominitas, keparahan, kebutuhan perawatan intensif,
kadar copeptin, NLR, mortalitas.
Winny Frida, 2018, Tesis, COPEPTIN AND NEUTROPHIL LYMPHOCYTE
COUNT RATIO AS A PREDICTOR OF INTENSIVE CARE ADMISION
IN COMMUNITY PNEUMONIA IN HOSPITAL DR. MOEWARDI
SURAKARTA, supervisor I: DR. Harsini, dr., Sp.P (K), FISR, Supervisor II: Jatu
Aphridasari,dr.,Sp.P (K), FISR. Departemen Pulmonologi and respirology
medicine, Medical Faculty of Sebelas Maret University/ dr. Moewardi General
Hospital, Surakarta.
Summary
COPEPTIN AND NEUTROPHIL LYMPHOCYTE COUNT RATIO AS A
PREDICTOR OF INTENSIVE CARE ADMISION IN COMMUNITY
PNEUMONIA IN HOSPITAL DR. MOEWARDI SURAKARTA
Winny Frida, Harsini, Jatu Aphridasari
Departemen Pulmonologi and respirology medicine, Medical Faculty of Sebelas
Maret University/ dr. Moewardi General Hospital, Surakarta.
Introduction: Pneumonia is one of the top ten causes of hospital stay.
Community pneumonia is a cause of death in old age. Management of CAP
provides an important role in increasing survival rates in CAP patients. Intensive
care is one of the important management of CAP patients, intensive care delays
can lead to increased mortality and morbidity in CAP patients. Biomarkers such
as copeptin provide promising hope as a predictor of the severity of the CAP
patients. Inflammatory markers such as neutrophyl lymphocyte count ratio (NLR)
show satisfactory use in predicting the severity of community pneumonia patients.
Good predictions of the severity of CAP patients help determine the need for
intensive care which can later help improve survival rates in CAP patients. This
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
study tried to compare and find the best predictors that can use to predict the need
for intensive care in CAP patients.
Method: Bivariate and multivariate correlation tests were performed statistically
between copeptin levels and NLRwith the needs of intensive care. Forty six
patients of CAP who came to the ER of the DR Moewardi Hospital between
September and October 2018. Two samples were excluded because the sample
was damaged during retrieval, 44 samples were tested and analyzed statistically
for it correlation and comparison using the Spearman Rank test and tested by
diagnostic test to find the best cut off point with the highest sensitivity and
specificity.
Result: Significant results were found on the correlation between copeptin levels
and NLR with the needs of intensive care according to IDSA / ATS criteria (p =
0.001 and p = 0.041) with medium strength of the relation. (CC = 0.486, CC =
0.309, and CC = 0.744). The mean levels of copeptin and NLR that require
intensive care were 298.21 pgr / L and 21.43. The mean levels of copeptin and
NLR in patients who died were 318.65 pgr / L and 23,72. The mean value is much
greater than the mean value of copeptin level and NLR that do not require
intensive care (124.20 pgr / L and 10.87). The mean values of copeptin level and
NLR of patients who died were much higher than the mean of copeptin and NLR
of patients who improved (132.06 pgr / L and 10.85). Copeptin has a better
sensitivity and specificity than NLR. (AUC 0,913, Sensitivity 94,1%, specificity
85% vs AUC 0,697, Sensitivity 70,6%, specificity 55,6%)
Conclusion: There was a significant correlation between copeptin levels and NLR
with the needs of intensive care. The strongest correlation was found in copeptin
level compared with NLR. There were significant differences between the mean
value of copeptin level and NLR of patients who needed intensive care and who
did not need intensive care. The mean value of copeptin level and NLR of patients
who require intensive care are higher than those who do not need intensive care.
There were significant differences between the mean value of copeptin level and
NLR of patients who died and who recover in hospital care. The mean value of
copeptin level and NLR of patients who died were higher than those who
improved in hospital care. Sensitivity and specificity of copeptin levels as a
diagnostic tool are better than NLR.
Keyword: Commodity pneumonia, severity, the needs of intensive care, copeptin
levels, NLR, mortality.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TESIS................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN TESIS TERTUTUP...............................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
RINGKASAN........................................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii
DAFTAR TABEL.............................................................................................xviii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xix
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................3
C. Tujuan penelitian.................................................................................3
1. Tujuan umum.............................................................................3
2. Tujuan khusus............................................................................3
D. Manfaat penelitian...............................................................................4
1. Manfaat keilmuan......................................................................4
2. Manfaat praktis..........................................................................4
BAB II. LANDASAN TEORI...............................................................................5
A. PNEUMONIA......................................................................................5
1. Etiologi Pneumonia..................................................................6
a. Etiologi Community acquired pneumonia...................6
b.Etiologi HAP dan VAP................................................8
2. Gejala klinik.............................................................................9
3. Pemeriksaan laboratorium.....................................................11
4. Pemeriksaan radiologis..........................................................12
5. Pemeriksaan mikrobiologis....................................................15
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xv
6. Alur diagnosis CAP...............................................................16
7. Stratifikasi risiko klinis pada CAP........................................18
8. Pemilihan Antibiotik pada Pneumonia..................................20
9. Diferensial diagnosis..............................................................22
10. Komplikasi intratorasik pada pneumonia..............................23
B. COPEPTIN........................................................................................24
1. Arginin vasopresin (AVP).....................................................24
2. Pengukuran arginin vasopresor dan copeptin........................27
3. Faktor yang berpengaruh pada kadar copeptin......................28
C. NEUTROPHYL LYMPHOCYTE COUNT RATIO (NLR).................30
1. Respon inflamasi di paru.......................................................30
2. Sel inflamasi di paru..............................................................35
3. Peningkatan netrofil dan penurunan limfosit pada inflamasi
paru........................................................................................37
D. KERANGKA TEORI........................................................................41
1. Copeptin pada pneumonia.. ...................................................41
2. Neuthrophyl lymphocyte count ratio (NLR) pada
pneumonia. .......................... .................................................43
E. KERANGKA KONSEP. ...................................................................45
F. HIPOTESIS PENELITIAN....................... .......................................47
BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................48
A. RANCANGAN PENELITIAN.. ............................ ...........................48
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.. ........................................48
C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL
PENELITIAN.....................................................................................48
D. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI...........................................49
E. VARIABEL PENELITIAN... ............................................................49
F. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN..................50
G. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA... ........................................51
H. INSTRUMEN DAN TEKNIK PEMERIKSAAN..............................52
I. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA. ..........................................52
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
J. TEKNIK PEMRIKSAAN. .................................................................53
K. ETIKA PENELITIAN... ............................... .....................................55
L. ANALISIS DATA. ........................ ....................................................55
M. ALUR PENELITIAN............................. ............................................56
BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................ ........................................57
A. HASIL PENELITIAN.......................................................................57
1. Karakteristik Dasar Subjek Penelitian.............................57
2. Karakteristik Variabel Penelitian.....................................60
3. Analisis Korelasi Variabel Penelitian..............................63
4. Analisis uji diagnostik variabel penelitian terhadap
kebutuhan perawatan intensif...........................................65
B. PEMBAHASAN................................................................................67
1. AnalisisKarakteristik Dasar Subjek Penelitian.................68
2. Analisis Korelasi Antara Kadar Copeptin dengan
Kebutuhan Perawatan Intensif..........................................71
3. Analisis Korelasi antara Nilai NLR dengan Kebutuhan
Perawatan Intensif............................................................72
4. Analisis Komporehensif antara Kadar Copeptin, NLR, dan
Skor PSI dengan kebutuhan perawatan intensif...............73
C. KETEBATASAN PENELITIAN...................................................74
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN....................................................................76
A. SIMPULAN.......................................................................................76
B. SARAN..............................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................77
LAMPIRAN..........................................................................................................83
Lampiran 1. Ethical Clearance.....................................................................83
Lampiran 2.Lembar Penjelasan Kepada Penderita... ...................................84
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Mengikuti Penelitian...............................86
Lampiran 4. Lembaran data penderita.. .......................................................87
Lampiran 5. Data Analisa Statistik...............................................................88
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Patogenesis hospital acquired pneumonia dan Ventilator acquired
Pneumonia...............................................................................................9
Gambar 2. Gambaran rontgen torak pada pneumonia..........................................14
Gambar 3. Alur diagnosis dan tatalaksana CAP....................................................17
Gambar 4. Proses produksi arginin vasopresin......................................................26
Gambar 5. Perbandingan produksi AVP, Neurophysin II, dan Copeptin .............27
Gambar 6. Patogen yang memasuki paru memicu baik sel epitel, makrofag dan sel
dendritik..............................................................................................31
Gambar 7.Neutrofil regulasi dengan sel imun humoral, dan sinyal kimia yang
mempengaruhi dan menyusun respon inflamasi dan jalur menuju
resolusi melalui neutrofil.....................................................................40
Gambar 8. Hubungan antara arginin vasopresor (AVP) dengan infeksi dan
glukokorticoid......................................................................................43
Gambar 9. Kerangka konsep penelitian.................................................................45
Gambar 10. Alur penelitian....................................................................................56
Gambar 11.Kurva ROC kadar copeptin terhadap kebutuhan perawatan intensif..65
Gambar 12. Kurva ROC nilai NLR terhadap kebutuhan perawatan intensif.........66
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Tabel penyebab pneumonia komunitas...................................................8
Tabel 2 : Sistem Skor Pneumonia Severity Index.................................................18
Tabel 3 : Kriteria perawatan intensif pada CAP (menurut IDSA dan ATS).........20
Tabel 4 : Daftar Faktor Modifikasi.......................................................................21
Tabel 5 : Petunjuk terapi empirik CAP.................................................................22
Tabel 6 : Diagnosa pembanding Pneumonia.........................................................23
Table 7 : Metode pemeriksaan AVP dan copeptin ...............................................27
Tabel 8 : Karakteristik subjek penelitian...............................................................59
Tabel 9: Karakter skor PSI dan kriteria kebutuhan perawatan intensif menurut
IDSA/ATS...................................................................................60
Tabel 10:Sebaran data skor PSI terhadap kebutuhan perawatan intenasif dan
outcome perawatan................................................................................61
Tabel 11:Rerata skor PSI pada kelompok kebutuhan perawatan intensif dan
kelompok Outcome perawatan..............................................................61
Tabel 12:Rerata kadar copeptin dan NLR terhadap kebutuhan perawatan
intensif...................................................................................................63
Tabel 13:Rerata kadar copeptin dan NLR terhadap outcome
perawatan...............................................................................................63
Tabel 14. Uji Normalitas........................................................................................63
Tabel 15. Uji Homogenitas....................................................................................64
Tabel 16. Uji bivariat antara kadar copeptin dan NLR terhadap kebutuhan
perawatan intensif..................................................................................64
Tabel 17. Uji multivariat antara kadar copeptin dan NLR terhadap kebutuhan
perawatan intensif..................................................................................64
Tabel 18. Analisis uji diagnosis kadar copeptin dan nilai NLR terhadap kebutuhan
perawatan intensif..................................................................................66
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xix
DAFTAR SINGKATAN
ACTH : Adrenocortikotropic Hormone
AEC : Sel Epitel Alveolar
APCs : Antigen-Presenting Cell
ARDS : Sindrom Gangguan Pernapasan Akut
ATS : American Thoracic Society
AVP :Arginin vasopresin
CAP : Community acquired pneumonia
CC :Coefficient Corelation
CFR : Crude Fatality Rate
CRH : Corticotrophin-Releasing Hormone
CRP : C-reactive protein
CT : Computed tomography
CURB 65 : Confusion, Urea, Respiratory Rate, Blood Tension, Age 65
CV : Co-Efficient Variant
DAMP : Damage-Associated Molecular Patterns
DC : Sel Dendritik
ECM : Extracellular Matrix
FIO2 : Fraksi Oksigen
fMLP : Formilmetil-Leukil-Fenilalanin
GC : Glucocorticoid
G-CSF : Granulocyte Colony-Stimulating Factor
GM-CSF : Granulocyte-Macrophage Colony-Stimulating Factor
G-PCR : G-protein coupled
HAP : Hospital acquired pneumonia
HIV : Human Immunodefisiensi Virus
HPA : Hipotalamus-pituari-adrenal
ICU : Intensif Care Unit
IDSA : Infectious Diseases Society of America
Ig : imunoglobulin
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xx
IL : Interleukin
INF-γ : Interferon Gamma
KR : Kelas Risiko
LRT : Lower respiratory track.
LT : Leukotriene
MHC : Major histocompatibility complex
MRSA : Methicilin-resistant Staphylococcus aureus
NCP : Neutrophil Count Percentage
NK : Natural killer cell
NLR : .Neutrophil Lymphocyte Count Ratio
NLRs : NOD like reseptor
NOD : Nukleotida Oligomerisasi Domain
NPV : Negative predicted value
PAMPs : Pathogen-associated molecular patterns
PAO2 : Tekanan Parsial Oksigen Pada Arteri
Pgr :Picogram
Pmol :Picomol
PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronis
PRRs : Pattern-Recognition Receptors
PSI : Performa Severity Index
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
RSDM : Rumah Sakit DR Moewardi
RSUD :Rumah Sakit Umum Daerah
ROS : Radical Oxydative Species
SARS : Severe Acute respiratory syndrome
TGF : Transforming growth factor
TLRs : Toll Like Receptors
TNF : Tumor necrosing Factor
UGD : Unit Gawat Darurat
VAP : Ventilator-associated pneumonia
WSD : Water Sealed Drainage