Li i Sintesis Hemoglobin

3
LI. I MM SINTESIS HEMOGLOBIN LO.1.1 STRUKTUR HB Hemoglobin merupakan suatu protein yang kompleks, yang tersusun dari protein globulin dan suatu senyawa bukan protein yang dinamai hem. Hem sendiri suatu senyawa yang rumit, yang tersusun dari suatu senyawa lingkar yang dinamai porfirin, yang bagian pusatnya ditempati oleh logam besi (Fe). Jadi, hem adalah senyawa porfirin-besi (Fe-porfirin), sedangkan hemoglobin adalah kompleks antara globin-hem. Satu molekul hem mengandung 1 atom besi, demikian pula 1 protein globin hanya mengikat 1 molekul hem. Sebaliknya 1 molekul hemoglobulin terdiri atas 4 buah kompleks molekul globin dengan hem. Jadi, dalam tiap molekul hemoglobin terkandung 4 atom besi (Sadikin M, 2002). Setiap eritrosit mengandung sekitar 640 juta molekul hemoglobin pada manusia, hemoglobin yang lazim tidak hanya satu macam saja.Pada orang dewasa sehat, telah terdapat dua macam hemoglobin ada bersama-sama.Kedua hemoglobin tersebut ialah HbA, dan HbA2 (singkatan dari adult atau dewasa). Pada bayi dalam kandungan, terutama 2 trisemester pertama, hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit bukanlah salah satu atau kedua HbA tersebut, akan tetapi hemoglobin lain bernama HbF (singkatan dari fetal atau jabang bayi). Ternyata, afinatis HbF terhadap Oksigen lebih besar dari pada afinatis HbA.Suat hal yang tampaknya dapat dipahami, mengingat jabang bayi tidak berhubungan langsung dengan udara bebas shingga pasokan oksigennya mutlak seluruhnya tergantung pada darah ibu. Hemoglobin di dalam eritrosit ibu adalah HbA. Perbedaan afiitas akan oksigen disebabkan oleh perbedaan jenis protein globin yang membentuk tiap-tiap hemoglobin tersebut. Molekul merupakan suatu tetramer, yaitu gabungan 4 molekul yang berinteraksi satu sama lain yang masing-masing dengan gugus hemenya terikat sebuah atom besi (wikipedi, 2005). Sehingga secara bersama-sama membentuk suatu molekul yang lebih besar. Molekul HbA, tersusun dari dua pasang globin yang berbeda, yaitu, 2 globin α dan 2 globin β. Oleh karena itu, HbA1 dapat juga dinyatakan dalam globin

description

sintesis hemoglobin

Transcript of Li i Sintesis Hemoglobin

LI. I MM SINTESIS HEMOGLOBINLO.1.1 STRUKTUR HBHemoglobin merupakan suatu protein yang kompleks, yang tersusun dari protein globulin dan suatu senyawa bukan protein yang dinamai hem. Hem sendiri suatu senyawa yang rumit, yang tersusun dari suatu senyawa lingkar yang dinamai porfirin, yang bagian pusatnya ditempati oleh logam besi (Fe). Jadi, hem adalah senyawa porfirin-besi (Fe-porfirin), sedangkan hemoglobin adalah kompleks antara globin-hem. Satu molekul hem mengandung 1 atom besi, demikian pula 1 protein globin hanya mengikat 1 molekul hem. Sebaliknya 1 molekul hemoglobulin terdiri atas 4 buah kompleks molekul globin dengan hem. Jadi, dalam tiap molekul hemoglobin terkandung 4 atom besi (Sadikin M, 2002).

Setiap eritrosit mengandung sekitar 640 juta molekul hemoglobin pada manusia, hemoglobin yang lazim tidak hanya satu macam saja.Pada orang dewasa sehat, telah terdapat dua macam hemoglobin ada bersama-sama.Kedua hemoglobin tersebut ialah HbA, dan HbA2 (singkatan dari adult atau dewasa). Pada bayi dalam kandungan, terutama 2 trisemester pertama, hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit bukanlah salah satu atau kedua HbA tersebut, akan tetapi hemoglobin lain bernama HbF (singkatan dari fetal atau jabang bayi). Ternyata, afinatis HbF terhadap Oksigen lebih besar dari pada afinatis HbA.Suat hal yang tampaknya dapat dipahami, mengingat jabang bayi tidak berhubungan langsung dengan udara bebas shingga pasokan oksigennya mutlak seluruhnya tergantung pada darah ibu. Hemoglobin di dalam eritrosit ibu adalah HbA.Perbedaan afiitas akan oksigen disebabkan oleh perbedaan jenis protein globin yang membentuk tiap-tiap hemoglobin tersebut. Molekul merupakan suatu tetramer, yaitu gabungan 4 molekul yang berinteraksi satu sama lain yang masing-masing dengan gugus hemenya terikat sebuah atom besi (wikipedi, 2005). Sehingga secara bersama-sama membentuk suatu molekul yang lebih besar. Molekul HbA, tersusun dari dua pasang globin yang berbeda, yaitu, 2 globin dan 2 globin . Oleh karena itu, HbA1 dapat juga dinyatakan dalam globin penyusunannya, yaitu sebagai 22.Demikian pula halnya HbA2 yang dapat dituliskan sebagai 22, karena terdiri atas 2 rantai globin dan 2 rantai globin . Akan halnya HbF terdapat di dalam eritrosit jabang bayi, rumus tetramernya ialah 2x2 , dengan rumus tetramernya ini jelaslah bahwa perbedaan HbA dengan HbF terletak pada adanya rantai x pada HbF dan atau pada kedfua macam HBA. Ketiga macam hemoglobin ini sama-sama mempunyai 2 globin (Sadikin,2002).

LO.1.2 GANGGUAN SINTESIS RANTAI dan Thalasemia merupakan sindrom kelainan yang diwariskan (inherited) dan masuk ke dalam kelompok hemoglobinopati, yakni kelainan yang disebabkan oleh gangguan sintesis hemoglobin akibat mutasi di dalam atau dekat gen globin. Mutasi gen globin ini dapat menimbulkan dua perubahan rantai globin, yakni: Perubahan struktur rangkaian asam amino (amino acid sequence) rantai globin tertentu, disebut hemoglobinopati struktural, atau Perubahan kecepatan sintesis (rate of synthesis) atau kemampuan produksi rantai globin tertentu, disebut thalassemia. (Setiati,S.2014)Kelainan yang paling sering ditemukan adalah anemia sel sabit. Hemoglobin (Hb) C,D dan E juga sering ditemukan seperti Hb S, merupakan substitusi dari rantai . Hemoglobin abnormal juga dapat menyebabkan polisitemia (familial) atau methaglobinemia.(Hoffbrand,2013).Thalasemia dinyatakan sebagai defek kuantitatif dimana sintesis satu atau lebih rantai globin menurun atau terhenti Sindrom hemoglobin janin presisten herediter ditandai oleh kenaikan Hb F yang berlanjut sepanjang hidup. Banya Hb yang tidak normal mudah teridentifikasi dengan melakukan tes elektroforesis. Hemoglobinopati lainnya, Hb C terjadi pada sekitar 2% orang kulit hitam Amerika. Pada status heterozigot (Hb AC) tidak terjadi anemia tetapi ditemukan sel target pada pemeriksaan darah tepi. Pada penderita homozigot (Hb CC) terjadi anemia, serta terjadi splenomegaly. Sedangkan pada Hb E adalah prevalen pada populasi Asia Tenggara, terutama Thailand dan Kamboja. Hb E homozigot ditandai dengan anemia hemolotik dengan sel tarhet yang mencolok, mikrositosis, dan splenomegaly sedang sampai berat.