LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota;...

35
KOTA DUMAI LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 22 Tahun 2007 Seri : B Nomor 06 PERATURANDAERAHKOTA DUMAI NOMOR 22 TAHUN2007 TENTANG RETRIBUSIIZINPENGELOLAANAIRBAWAHTANAHDANAIR PERMUKAAN DENGANRAHMATTUHANYANGMAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang : a. bahwaUntukmemanfaatkanAirBawahTanahdanAirPermukaan perlu diatur pengelolaannnya berdasarkan azaz fungsi, nilai ekonomis pemanfaatan keseimbangan dan serta tidak menimbulkan kerusakan lingkungan; b. bahwa hal tersebut sejalan dengan Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 1451 K/10/MEM/2000 tentang PedomanTeknisPenyenggaraanTugasPemerintahanDiBidang PengelolaanAir Bawah Tanah, yang menyatakan setiap kegiatan ekplorasi, pengeboran termasuk penggalian, penurapan dan pengambilan air tanah hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin dari Bupati/Walikota; c. bahwa berdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksuddalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Izin Pengelolaan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan; 535

Transcript of LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota;...

Page 1: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAHKOTA DUMAI

Nomor : 22 Tahun 2007 Seri : B Nomor 06

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAINOMOR 22 TAHUN 2007

TENTANG

RETRIBUSI IZIN PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH DAN AIR PERMUKAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DUMAI,

Menimbang : a. bahwa Untuk memanfaatkan Air Bawah Tanah dan Air Permukaanperlu diatur pengelolaannnya berdasarkan azaz fungsi, nilaiekonomis pemanfaatan keseimbangan dan serta tidakmenimbulkan kerusakan lingkungan;

b. bahwa hal tersebut sejalan dengan Keputusan Menteri EnergiSumber Daya Mineral Nomor 1451 K/10/MEM/2000 tentangPedoman Teknis Penyenggaraan Tugas Pemerintahan Di BidangPengelolaan Air Bawah Tanah, yang menyatakan setiap kegiatanekplorasi, pengeboran termasuk penggalian, penurapan danpengambilan air tanah hanya dapat dilaksanakan setelahmemperoleh izin dari Bupati/Walikota;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerahtentang Retribusi Izin Pengelolaan Air Bawah Tanah dan AirPermukaan;

535

Page 2: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3685) sebagaimana telah diubah denganUndang-undang Nomor34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang –undang Nomor18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang PengelolaanLingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3699);

3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang PembentukanKotamadya Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 50, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3829);

4. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPembendaharaan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5489);

6. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4548;

536

Page 3: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang PelaksanaanUndang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Ketentuan PokokPertambangan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang TataPengaturan Air ( lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 37, TambahanLembaran Negara RI Nomor 3225);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang RetribusiDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4239);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang PengelolaanKualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah DaerahPropinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentangBentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Tambahan;

537

Page 4: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

16. Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 1451 K/10/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyenggaraan TugasPemerintahan Di Bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah;

17. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 13 Tahun 2002 tentangPenyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kotadumai (lembaran Daerah Kota Dumai Tahun 2001 Nomor 26 SeriD);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DUMAIdan

WALIKOTA DUMAI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSIIZIN PENGELOLAAN AIR BAWAH DAN AIR PERMUKAAN.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kota Dumai.2. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kota Dumai.3. Walikota adalah Walikota Dumai.4. Unit Kerja adalah Unit Kerja yang Mengelola Air Bawah Tanah

dan Air Permukaan.5. Kas Daerah adalah Kas Derah Kota Dumai.6. Retribusi Daerah adalah Pungutan daerah sebagai pembayaran

atas jasa dan pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah daerah untuk kepentingan orangpribadi atau badan.

538

Page 5: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

7. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkatSKRD adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlahretribusi yang tertuang.

8. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu dibidangRetribusi Daerah sesuai Peraturan Perundang – undangan yangberlaku.

9. Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi persero terbatas,persero comanditer, persero lainnya, badan usaha milik Negaraatau daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan,perkumpulan, firma, kongsi, koperasi atau organisasi yang sejenislembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badanusaha lainnya

10. Asosiasi adalah asosiasi perusahaan pengeboran air bawah tanahdan Air Permukaan atau asosiasi juru bor air bawah tanah dan AirPermukaan yang telah dapat akreditasi dari Lembaga PengeboranJasa Kontruksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28Tahun 2000.

11. Badan Usaha adalah lembaga swasta atau pemerintah yang salahsatu kegiatannya melaksanakan usaha di bidang air bawah tanah.

12. Perusahaan Pengeboran Air Bawah Tanah adalah Badan Usahayang sudah mendapat izin untuk bergerak dalam bidangPengeboran Air Bawah tanah.

13. Air Bawah Tanah adalah Semua Air yang terdapat dalam lapisanpengandung air di bawah tanah termasuk mata air yang munculsecara alamiah diatas tanah.

14. Air Permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaantanah yaitu sungai , danau, waduk, rawa, irigasi dan air laut yangberada di darat.

15. Pengelolaan air bawah tanah adalah pengeloaan dalam arti luasmencangkup segala usaha, inventarisasi, pengaturan,pemanfaatan, perizinan, pengawasan, pembinaan, danpengendalian serta konservasi air bawah tanah.

16. Hak guna air bawah tanah adalah hak untuk memperoleh,menggunakan dan memelihara air bawah tanah untuk keperluantertentu.

17. Eksplorasi air bawah tanah adalah penyelidikan air bawah tanahdetail untuk menetapkan lebih teliti / seksama tentang sebarankarekteristik sumber air tersebut.

539

Page 6: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

18. Cekungan air bawah tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi olehbatuan-batuan dimana semua kejadian hidrogeologi prosespengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air bawah tanahberlangsung.

19. Hidrogeologi adalah Ilmu yang mempelajari mengenai air bawah tanahyang berkaitan dengan cara terdapat, penyebaran, pengaliran, potensidan sifat kimia air bawah tanah.

20. Aquifer atau lapisan pembawa air adalah lapisan batuan didawahpermukaan tanah jenuh air yang dapat menyimpan dan meneruskanair dalam jumlah yang cukup dan mempunyai nilai ekonomis.

21. Pengambilan air bawah tanah dan Air Permukaan adalah setiapkegiatan pengambilan air bawah tanah dan air permukaan yangdilakukan dengan cara penggalian, pengeboran, atau dengan caramembuat bangunan penurap lainnya, untuk dimanfaatkan airnya danatau tujuan lain.

22. Inventarisasi air bawah tanah dan Air Permukaan adalah kegiatanpemetaan, penyelidikan, penelitian, ekplorasi, evaluasi, pengumpulandan pengelolaan data air bawah tanah.

23. Konservasi air bawah tanah dan Air permukaan adalah pengelolaanair bawah tanah untuk menjamin pemanfaatannya secara bijkasanadan menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetapmemelihara serta mempertahankan mutunya.

24. Pencemaran air bawah tanah dan Air Permukaan adalah masuknyaatau dimasukkannya unsur, zat, komponen fisika, kimia, atau biologikedalam air bawah tanah oleh kegiatan manusia atau oleh prosesalami yang mengakibatkan mutu air bawah tanah turun kesampaitingkat tertentu sehingga tidak lagi sesuai dengan peruntukannya.

25. Pembinaan adalah segala usaha yang mencangkup pemberianpengarahan, petunjuk, bimbingan, pelatihan dan penyuluhan dalampelaksanaan pengelolaan air bawah tanah dan air Permukaan.

26. Pengendalian adalah segala usaha yang mencangkup kegiatanpengaturan, penelitian dan pemantauan pengambilan air bawah tanahdan air permukaan untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksanademi menjaga kesinambungan ketersediaan air dan mutunya.

540

Page 7: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

27. Pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamintegaknya peraturan perundang-undangan pengelolaan air bawahtanah dan Air Permukaan.

28. Persyaratan teknik adalah ketentuan teknik yang harus dipenuhi untukmelakukan kegiatan di bidang air bawah tanah dan air permukaan.

29. Pendayagunaan air bawah tanah dan air permukaan adalahpemanfaatan air bawah tanah dan air permulkaan secara optimal danberkelanjutan.

30. Prosedur adalah tahapan dan mekasnisme yang harus dilalui dandiikuti untuk melakukan kegiatan di bidang air bawah tanah dan AirPermukaan.

31. Pedoman adalah acuan di bidang air bawah tanah dan air permukaanyang bersifat umum yang harus dijabarkan lebih lanjut dan dapatdisesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan daerah setempat.

32. Sumur pantau adalah sumur yang dibuat untuk memantau muka danatau mutu air bawah tanah dan air permukaan dari lapisan akuifertertentu.

33. Jaringan sumur pantau adalah kumpulan sumur pantau yang tertataberdasarkan kebutuhan pemantau terhadap air bawah tanah padasuatu cekungan air bawah tanah dan air permukaan .

34. Izin Eksplorasi Air Bawah Tanah adalah Izin atau kuasa untukmelakukan eksplorasi air baewah tanah sehingga di peroleh data daninformasi bagi perencanaan pengambilan air bawah tanah.

35. Izin Pengeboran (SIP) dan Izin Pengambilan Air Bawah Tanah (SIPA)adalah Izin atau kuasa melakukan pengeboran dan pengambilan airBawah Tanah untuk keperluan sesuai peruntukan pemanfaatan danketersediaanya serta tidak mengganggu dan keseimbangan Air bawahtanah dan lingkungan sekitarnya.

36. Izin Penurapan (SIP) dan Izin Pemanfaatan Mata Air/Air permukaan(SIPMA) adalah izin atau kuasa dalam pengaturan debit pengambilanair permukaan dan sesuai dengan ketersediaanya serta tidakmenggangggu keseimbangan sumber daya air dan lingkungansekitarnya.

541

Page 8: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

37. Izin Perusahaan Pengeboran Air bawah tanah (SIPPAT) adalahIzin atau kuasa yang diberikan kepada orang perseorangan, bidangusaha nasional baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadanhukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yangperlu dilaksanakan oleh pemegang izin dalam menjalankankegiatannya.

38. Sumur Bor adalah sumur yang pembuatannya dilakukan dengancara pengeboran dan kostruksi dengan pipa bergaris tengah lebihdari dua inci (Lebih Kurang 5 Cm).

39. Sumur pasak adalah sumur yang pembuatannya dilakukan dengancara pengorbanan dan dikonstruksi dengan pipa bergaris tengahmaksimum dua inci (lebih kurang 5 Cm).

40. Sumur imbuhan adalah sumur yang digunakan untuk usahapenambahan cadangan air bawah tanah dengan cara memasukanair kedalam lapisan pembawa air (equifer).

41. Penurupan mata air ialah kegiatan mengubah bentuk alamiah mataair berupa upaya mempertinggi permukaan mata air,penampungan dan atau penimbaan yang dialirkan sesuai dengankeperluaan.

42. Meter air adalah alat ukur untuk mengetahui volume pengambilanair yang telah ditera atau dikali brasi oleh instansi yang berwenang.

43. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak adalah iuran wajib yangdilakukan oleh orang atau pribadi atau badan kepada Daerah tanpaimbalan langsung yang seimbang, yang dapat di paksakanberdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yangdigunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintah Daerahdan Pembangunan Daerah.

44. Zona pengambilan air bawah tanah adalah wilayah pengambilanair bawah tanah dikaitkan dengan daya dukung alamnya danpotensi ketersediaan air bawah tanah setempat.

45. Akreditasi adalah pengakuan atas kelayakan peralatanpengorbanan yang telah memenuhi persyaratan teknis sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku.

46. Izin usaha pengeboran air bawah tanah yang selanjutnya yangdisingkat IUPAT adalah izin melakukan kegiatan usaha pengeboranbawah tanah oleh setiap badan atau perorangan.

542

Page 9: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

47. Izin Pengeboran air bawah tanah yang selanjutnya disingkat IPadalah izin melakukan pengeboran, penurupan dan pengaliranair bawah tanah.

48. Izin pengambilan air bawah tanah yang disingkat IPA adalah izinpengambilan dan atau penggunaan air bawah tanah yang berasaldari sumur bor, sumur pasak dan sumur gali.

49. Izin pengambilan mata air yang selanjutnya disingkat IPMA izinpengambilan air bawah tanah yang berasal dari lapisan equifer.

50. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah Kajianmengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan ataukegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yangdiperlukan bagi proses pengambilan keputusan sertapenyelenggaraan usaha dan atau kegiatan.

51. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) adalah dokumen yangmengandung upaya pemantauan komponen Lingkungan hidupyang terkena dampak akibat dari rencana usaha dan atau kegiatan.

52. Upaya Pengeloaa Lingkungan (UKL) adalah dokumen yangmengandung upaya penanganan dampak terhadap lingkunganhidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan ataukegiatan.

53. Prosedur adalah tahapan mekanisme yang harus di lalui dan diikutiuntuk melakukan kegiatan di bidang air bawah tanah dan airpermukaaan.

BAB IIASAS LANDASAN

Pasal 2

(1) Pengelolaan air bawah tanah didasarkan atas asas-asas :a. Fungsi sosial dan nilai ekonomi;b. Kemanfaatan umum;c. Keterpaduan dan keserasian;d. Keseimbangan;e. Kelestarian;f. Keadilan;g. Kemandirian;h. Transparansi dan akuntabilitasi publik.

543

Page 10: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Teknik pengelolaan air bawah tanah berlandaskan pada satuanwilayah cekungan air bawah tanah dan satuan wilayah airpermukaan.

(3) Hak atas air bawah tanah dan air permukaan adalah hak guna air.(4) Hak Guna Air sebagaimana dimaksud pada ayat (3), berupa hak

guna uasaha air.(5) Hak guna air diberikan dan akan ditetapkan dengan Keputusan

Walikota.

BAB IIIWILAYAH CEKUNGAN AIR BAWAH TANAH

Pasal 3

(1) Walikota berwenang menetapkan Satuan Wilayah Cekungan AirBawah Tanah dan air permukaan, berdasarkan hasil pemetaanyang dilakukan oleh Unit Kerja.

(2) Pengelolaan cekunagn air bawah tanah dan air permukaan yangmelintasi wilayah kabupaten lain yang berbatasan dengan wilayahkota Dumai didasarkan pada titik koordinat di kelola ataskesepakatan bersama masing-masing Walikota.

(3) Walikota apabila dianggap perlu dapat menentukan lokasi yangtertutup untuk kegiatan usaha pengambilan atau pemanfaatan airbawah tanah dan air permukaan pada wilayah cekungan air bawahtanah.

(4) Teknik pengelolaan air bawah tanah dan air permukaan dilakukanmelalui tahapan kegiatan :a. Inventarisasi;b. Perencanaan pendayagunaan;c. Konservasi;d. Peruntukan pemanfaatan;e. Perizinan;f. Pembinaan dan pengendalian;g. Pengawasan.

544

Page 11: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

BAB IVPENGELOLAAN

Pasal 4

(1) Kegiatan Inventarisasi meliputi kegiatan pemetaan, penyelidikan,penelitian, eksplorasi, ekploitasi, evaluasi, pengumpulan danpengelolaan data air bawah tanah dan air permukaan yang meliputi:a. Sebaran cekungan air bawah tanah dan wilayah air permukaan;b. Kawasan imbuh (recharge area) dan lepasan (discharge area);c. Karakteristik akuifer dan potensi air bawah tanah serta air

permukaan;d. Pengambilan air bawah tanah dan air permukaan;e. Data pengguna dan pemanfaatan air bawah tanah dan air

permukaan;f. Data besarnya kubikasi air bawah tanah dan air permukaan

yang digunakan/dimanfaatkan.(2) Kegiatan Inventarisasi air bawah tanah dan air permukaan

dilakukan dengan memperhatikan kepentingan umum danpemerintah daerah dalam rangaka penyusunan rencana atau polainduk pengembangan terpadu pengambilan air bawah tanah danair permukaan dilaksanakan oleh Unit Kerja.

(3) Inventarisasi air bawah tanah dan air permukaan dalam rangkapengelolaan air bawah tanah dan air permukaan dilaksanakanoleh Unit Kerja.

BAB IVWEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 5

(1) Wewenang dan tanggung jawab pengelolaan air bawah tanah danair permukaan dilakukan oleh Walikota dan dilaksanakan oleh UnitKerja Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Dumai.

545

Page 12: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Wewenang dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam padaayat (1), meliputi :a. Menetapkan petunjuk pemecahan berbagai permasalahan yang

terkait dengan pendayagunaan dan pelestarian air bawah tanahdan air permukaan atau mata air pada cekungan air bawah tanahdan air permukaan;

b. Melakukan pembinaan dalam pengendalian dan pengawasan ataspengambilan serta penghimbuhan air bawah tanah dan airpermukaan dalam rangka izin pengambilan air bawah tanah danatau mata air sebagaimana dimaksud pada huruf a;

c. Pengumpulan dan pengelolaan air bawah tanah dan air permukaanmata air sebagaimana sumber informasi air bawah tanah dan ataumata air Wilayah Dumai;

d. Menetapkan dan mengatur system jaringan sumur pantau dalamsatu cekungan air bawah tanah dan air permukaan;

e. Pemberian persetujuan atau rekomendasi teknik untuk izinpenelitian dan atau penyelidikan dan atau eksplorasi air bawahtanah dan air permukaan , izin pengeboran air bawah tanah danair permukaan, izin penurapan mata air, izin pengambilan airbawah tanah dan air permukaan, dan izin pengambilan mata airpada wilayah cekungan air bawah tanah dan air permukaan;

f. Memberikan saran teknik untuk Surat Izin Pengeboran dan saranteknik untuk Surat Izin Pengambilan Air Bawah Tanah dan airpermukaan pada cekungan air bawah tanah dan air permukaan;

g. Memberikan saran teknik untuk Surat Izin Penurapan Mata Airdan saran teknik untuk Surat Izin Pengambilan air bawah tanahdan air permukaan dari mata air pada cekungan air bawah tanah;

h. Menetapkan dan memungut Pajak Daerah Pengambilan danPemanfaatan Air Bawah Tanah dan air permukaan.

546

Page 13: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

BAB VIPENGELOLAAN

Pasal 6

Teknik pengelolaan air bawah tanah dan air permukaan dilakukanmelalui tahapan kegiatan :a. Inventarisasi;b. Perencanaan pendayagunaan;c. Konservasi;d. Peruntukane. Pemanfaatan;f. Perizinan;g. Pembinaan dan pengendalian;h. Pengawasan.

BAB VIINVENTARISASI

Pasal 7

(1) Kegiatan inventarisasi meliputi kegiatan pemetaan, penyelidikanpenelitian, eksplorasi, evaluasi, pengumpulan dan pengelolaandata air bawah tanah mencangkup :a. Sebaran cekungan air bawah tanah dan geometri akuifer;b. Kawasan imbuh (recharge area) dan lepasan (discharge area);c. Karakteristik akuifer dan potensi air bawah tanah;d. Pengambilan air bawah tanah;e. Data lain yang berkaitan dengan air bawah tanah.

(2) Semua data sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah milikpemerintah yang dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

(3) Kegiatan inventarisasi air bawah tanah dilakukan denganmemperhatikan kepentingan umum dan Pemerintah dalam rangkapenyusunan rencana atau pola induk pengembangan terpadu airbawah tanah dan pemanfaatannya.

547

Page 14: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(4) Inventarisasi air bawah tanah berpedoman kepada Teknis EvaluasiPotensi Air Bawah Tanah yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

BAB VIIPERENCANAAN PENDAYAGUNAAN

Pasal 8

Kegiatan perencanaan pendayagunaan air bawah tanah dan air permukaandalam rangka pengelolaan air bawah tanah dan air permukaan pada satuanwilayah cekungan air bawah tanah dan air permukaan.

Pasal 9

(1) Kegiatan perencanaan Pendayagunaan air bawah tanah dan airpermukaan wajib dilaksanakan sebagai dasar pengelolaan air bawahtanah dan air permukaan pada satuan wilayah cekungan air bawahtanah.

(2) Perencanaan pendayagunaan air bawah tanah dan air permukaanberpedoman kepada Pedoman Teknis Perencanaan PendayagunaanAir Bawah Tanah yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Pasal 10

(1) Perencanaan pendayagunaan air bawah tanah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9, didasarkan pada hasil pengolahan danevaluasi data inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (1).

(2) Perencanaan pendayagunaan air bawah tanah dalam rangkapengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan air bawah tanah didaerah dilaksanakan oleh Walikota dan lembaga masyarakat sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Pelaksanaan perencanaan pendayagunaan air bawah tanah yangberada dalam cekungan air bawah tanah yang melintasi wilayah KotaDumai lakukan oleh Walikota.

548

Page 15: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(4) Pelaksanaan penentuan debit air bawah tanah dan penentuandebit penurapan mata air dilakukan oleh Walikota sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (1).

(5) Penentuan debit pengambilan air bawah tanah berpedomankepada Pedoman Teknis Penentuan Debit Pengambilan Air BawahTanah dan Air Permukaan yang ditetapkan dengan KeputusanWalikota.

BAB VIIIKONSERVASI

Pasal 11

(1) Untuk mencegah terjadinya kerusakan air bawah tanah dan airpermukaan, lingkungan keberadaannya dan lingkungansekitarnya, serta untuk perlindungan dan pelestarian air bawahtanah, maka perlu dilakukan upaya konservasi air bawah tanahdan air permukaan.

(2) Konservasi air bawah tanah dan air permukaan bertumpu padaazas kemanfaatan, kesinambungan, ketersediaan dan kelestarianair bawah tanah, serta lingkungan keberadaannya.

(3) Pelaksanaan konservasi air bawah tanah dan air permukaandidasarkan pada :a. Kajian identifikasi dan evaluasi cekungan air bawah tanah dan

air permukaan;b. Kajian kawasan imbuh (recharge area) dan lepasan (discharge

area);c. Perencanaan pemanfaatan;d. Informasi hasil pemantauan perubahan kondisi air bawah tanah

dan air permukaan.

Pasal 12

(1) Dalam upaya konservasi air bawah tanah dan air permukaandilakukan pemantauan terhadap perubahan muka dan mutu airbawah tanah dan air permukaan untuk debit pengambilan lebihdari 50 liter/ detik dari suatu sumur produksi pada kawasan kurangdari 10 (sepuluh) hektar serta memasang water meter padajaringan dan atau pada titik penyebaran air bawah tanah dan airpermukaan.

549

Page 16: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Penetapan jaringan sumur pantau dalam satu cekungan air bawahtanah dan air permukaan dilakukan oleh Walikota.

(3) Setiap pemegang Pengambilan izin air bawah tanah dan airpermukaan wajib melaksanakan konservasi air bawah tanah dan airpermukaan sesuai dengan fungsi kawasan yang ditetapkan dalamtata ruang wilayah serta wajib menjaga kualitas air bawah tanah danair permukaan serta mengendalikan pencemaran air bawah tanahdan air permukaan.

(4) Pengelolaan kualitas air bawah tanah dan air permukaan sertapengendalian pencemaran air bawah tanah dan air permukaanditujukan untuk mempertahankan dan memulihkan kualitas air bawahtanah dan air permukaan yang ada pada sumber-sumber air.

(5) Pengelolaan kualitas air sebagaimana dimaksud pada ayat (4),dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas air pada sumber air danprasarana sumber daya air.

(6) Pengendalian pencemaran air bawah tanah dan air permukaansebagaimana dimaksud pada ayat (4), dilakukan dengan caramencegah masuknya air pada sumber air dan prasarana sumber dayaair.

Pasal 13

(1) Walikota sesuai dengan lingkup kewenangannya melakukan upayakonservasi air bawah tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.

(2) Walikota dalam pengelolaan air bawah tanah bertanggung jawabmemelihara kelestarian lingkungan keberadaan air bawah tanah danlingkungan sekitarnya.

(3) Setiap pemegang izin pengambilan air bawah tanah dan izinpengambilan mata air, wajib melaksanakan konservasi air bawah tanahsesuai dengan fungsi kawasan yang ditetapkan sesuai tata ruangwilayah yang bersangkutan.

550

Page 17: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

Pasal 14

Setiap orang dan atau badan dilarang melakukan kegiatan yangmengakibatkan rusaknya sumber daya air dan prasarananya serta dilarangmelakukan kegiatan yang mengakibatkan pencemaran air bawah tanahdan air permukaan.

BAB IXPERUNTUKAN PEMANFAATAN

Pasal 15

(1) Peruntukan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan untukkeperluan air minum merupakan prioritas utama diatas segalakeperluan lain.

(2) Urutan prioritas peruntukan air bawah tanah dan air permukaan adalahsebagai berikut :a. Air minum (non komersial);b. Air untuk rumah tangga (bukan Usaha);c. Air untuk peternakan dan pertanian sederhana;d. Air untuk industri;e. Air untuk irigasi;f. Air untuk pertambangan;g. Air untuk usaha perkotaan;h. Air untuk keperluan lainnya yang bersifat komersial.

(3) Urutan prioritas peruntukan air bawah tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (2), dapat berubah dengan memperhatikan kepentinganumum dan kondisi setempat.

BAB XPERIZINAN

Bagian Kesatu Izin dan Jenis Izin

Pasal 16

(1) Setiap kegiatan eksplorasi, pengeboran termasuk penggalian,penurapan,pengambilan air bawah tanah dan air permukaan hanyadapat dilaksanakan setelah memperoleh izin.

551

Page 18: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari :a. Izin Eksplorasi Air bawah Tanah;b. Izin Pengeboran (SIP) dan Izin Pengambilan Air Bawah tanah

(SIPA);c. Izin Penurapan (SIP) dan Izin Pemanfaatan Mata Air/ Air

Permukaan (SIPMA);d. Izin Perusahaan Pengobaran Air Bawah Tanah (SIPPAT);e. Izin Juru Bor Air Bawah Tanah (SIJB).

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2), akan di tetapkan denganKeputusan Walikota.

Pasal 17

(1) Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 2, dikecualikan/ tidakdiperlukan Bagi :a. Keperluan penelitian oleh Instansi/Badan/Lembaga Pemerintah

Pusat dan daerah yang telah melaporkan kegiatannya kepada UnitKerja;

b. Keperluan air minum dan rumah tangga dalam batas-batasketentuan yang meliputi :1. Pengambilan air bawah tanah dan air permukaan dengan

menggunakan tenaga manusia;2. Pengambilan air bawah tanah dan air permukaan untuk rumah

tangga (non komersial) bagi kebutuhan kurang dari 100(seratus) meter kubik sebulan dengan tidak menggunakandistribusi secara terpusat dan batasan diameter pipa padasumur bor(cassing) kurang dari 2 (dua) inci atau 5 (lima) cm,serta tidak berada dalam wilayah atau lokasi industri.

c. Keperluan Sosial dan rumah ibadah;d. Pengambilan air bawah tanah dan air permukaan untuk keperluan

pertanian rakyat yang berada dalam sistem irigasi air;e. Pengambilan air bawah tanah dan air permukaan oleh Badan Usaha

Milik Daerah atau Badan Usaha Milik Negara yang khususnyadidirikan untuk menyelenggarakan usaha eksploitasi danpemeliharaan pengairan serta mengusahakan air dan sumber-sumber air.

552

Page 19: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Walikota dapat memberikan pembebasan izin serta kewajiban-kewajiban lainnya terhadap kegiatan pengambilan air bawah tanahdan air permukaan atas dasar pertimbangan untuk kepentingandaerah berdasarkan kepada aspek pembangunan dan kemajuandaerah.

Pasal 18

(1) Setiap Badan atau perorangan yang melakukan ekspolarasi,pengeboran, pengambilan air bawah tanah dan air permukaanatau pemanfaatannya, untuk berbagai keperluan hanya dapatdilaksanakan setelah memperoleh izin.

(2) Perusahaan Industri yang berada dikawasan Industri, dilarangmelakukan kegiatan eksplorasi, pengeboran, pengambilan airbawah tanah dan air permukaan selama kebutuhan air bersih untukkegiatan industri dapat disuplai dari air permukaan.

(3) Izin Pengeboran, pengambilan air bawah tanah atau mnnfaatnyauntuk satuaan cengkungan air tanah yang lintas wilayahKabupaten / Kota baik izin baru maupun daftar ulang harus terlebihdahulu mendapatkan persyaratan Teknis dari Gubernur.

(4) Pengeboran dan Pengambilan air bawah tanah yang tidakmemerlukan izin adalah:a. Keperluan air minum dan rumah tangga dengan jumlah

maksimum 100 (seratus) meter kubik perbulan dan tidakdipergunakan untuk keperluan komersial;

b. Keperluan peribadatan, penanggulangan kebakaran dankeperluan penelitian yang tidak menimbulkan kerusakan atassumber air bawah tanah dan lingkungan;

c. Keperluan pembuatan sumur imbuhan.

Pasal 19

Jenis izin Pengelolaan air, terdiri daria. Izin Eksplorasi (IE);b. Izin usaha pengeboran air bawah tanah (IUPAT);c. Izin pengeboran air bawah tanah (IP);d. Izin pengambilan air bawah tanah (IPA);e. Izin pengambilan Mata air (IPMA).

553

Page 20: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

Pasal 20

(1) Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, ditetapkan olehWalikota.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu:a. Diberikan atas nama pemohon untuk setiap titik pengambilan

air / sumber air;b. Tidak dapat dipindah tangankan kecuali atas persetujuan

Walikota.

Bagian Kedua Tata Cara Memperoleh Izin

Pasal 21

(1) Untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19,pemohon mengajukan permohonan secara tertulis KepadaWalikota, melalui Unit Kerja yang mengelola Air Bawah Tanah danAir Permukaan.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harusmelampirkan:A. Untuk izin Eksplorasi ( IE ):

a.1. Izin lokasi / HO / IMB;a.2. Melampirkan Peta lokasi;a.3. Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Unit

Kerja.B. Untuk izin usaha Pengeboran air bawah tanah (IUPAT).

b.1. Surat peryataan Kepemilikan instlansi bor bermeterai;b.2. Foto instlansi bor berukuran 9 X 12 Cm dan 4 X 6 Cm

masing-masing sebanyak 3 (tiga) lembar;b.3. Data teknis instlansi bor;b.4. Salin sertifikat klasifikasi dan sertifikat kualifikasi badan

usaha yang dikeluarkan oleh asosiasi dan telah diregistasiidi LPJK;

b.5. Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Kepala UnitKerja.

554

Page 21: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

C. Untuk izin pengeboran (IP):c.1. Peta situasi brsekala 1 : 10.000 atau lebih besar dan peta

topografi skala 1 :50.000 yang memperlihatkan titik lokasirencana pengeboran;

c.2. Informasi mengenai rencana pengeboran;c.3. Foto copy Izin Usaha Pengeboran Air Tanah (IUPAT),

Surat Tanda Isntalansi Bor (STIB) yang masih berlaku;c.4. Tanda Bukti Kepemilikan 1 (satu) buah sumur pantau yang

dilengkapi alat perekam otomatis muka air (AutomarticWater Level Recorder / AWLR) bagi pemohon ke 5 (lima)atau kelipatannya atau jumlah pengambilan air bawahtanah sama atau lebih besar dari 50 (lima puluh) L / detikdari 1 (satu) atau beberapa sumur pada kawasan kurangdari 10 (sepuluh) Hektar;

c.5. Persyaratan lainnya ditetapkan oleh Kepala Unit Kerja.D. Izin pengambilan Air (IPA) dan izin Pengambilan Mata Air

(IPMA) :d.1. Izin Pengeboran (IP);d.2. Gambar Penampang LItologi / batuan dan hasil rekaman

logging sumur;d.3. Gambar bagan penampang penyelesaian kontruksi sumur

Bor;d.4. Berita acara pengawasan pemasangan kontruksi Bor;d.5. Berita acara uji pemompaan;d.6. Laporan uji pemompaan;d.7. Hasil analisis fisika dan kimia air bawah tanah.

Bagian KetigaMasa Berlaku dan Daftar Ulang Izin

Pasal 22

(1) Masa berlaku IE sebagai mana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 2huruf a, diberikan selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjangkembali apabila memenuhi persyaratan.

555

Page 22: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Masa berlaku IUPAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat2 huruf b, diberikan selama 3 (tiga) tahundan dapat diperpanjangkembali apabila memenuhi persyaratan.

(3) Masa berlaku IP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 2huruf c, diberikan selama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang1 (satu) kali selama 3 (tiga) bulan, dan hanya pada lokasi yangdiajukan dalam permohonan.

Pasal 23

(1) Izin pengambilan air bawah tanah berlaku selama kondisi airbawah tanah dan air permukaan disekitarnya masihmemungkinkan untuk dimanfaatkan ditinjau dari segi teknisHidrogeologi.

(2) Pemegang IPA dan IPMA wajib mendaftar ulang izin yang dimilikisetiap 2 (dua) tahun sekali, dengan mengajukan permohonanselambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya daftar.

Bagian KeempatPencabutan Izin

Pasal 24

(1) IE dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi apabila pemegangizin tidak mengajukan perpanjangan izin.

(2) IUPAT dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi apabila pemegangizin tidak mengajukan perpanjangan izin.

(3) IP dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi apabila:a. Pemegang izin tidak mengajukan perpanjangan izin;b. Izin kembalikan oleh pemegang izin;c. Pemegang izin tidak memenuhi ketentuan yang tercantum

dalam surat izin;(4) IPA dan IPMA dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi apabila :

a. Pemegang izin tidak mengajukan permohonan perpanjanganatau daftar ulang;

b. Izin dikembalikan oleh pemegang izin;c. Pemegang izin tidak memenuhi ketentuan yang tercantum

dalam surat izin;

556

Page 23: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

d. Berdasarkan pertimbangan teknis menimbulkan dampaknegatif yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

(5) Tata cara pencabutan izin sebagaimana yang dimaksud pada ayat(2), ayat (3) dan ayat (4), diatur lebih lanjut dengan PeraturanWalikota.

Bagian KelimaHak dan kewajiban Pemegang Izin

Paragraf 1Hak Pemegang Izin

Pasal 25

(1) Pemegang IE berhak melakukan kegiatan ekplorasi air bawahtanah sesuai dengan izin yang diberikan.

(2) Pemegang IUPAT berhak melakukan usaha dibidang pengeboranair dibawah tanah sesuai dengan izin yang diberikan.

(3) Pemegang IP berhak melakukan pengeboran, penggalian danpenurapan dengan izin yang diberikan.

(4) Pemegang IPA dan IPMA berhak melakukan pengambilan airsesuai dengan izin yang diberikan.

Pragraf 2Kewajiban Pemegang Izin

Pasal 26

(1) Pemegang IE berkewajiban :a. Melaporkan hasil kegiatan eksplorasi air bawah tanah secara

tertulis setiap 1 ( Satu ) Bulan sekali Kepada Kepala Unit Kerja;b. Memelihara dan Bertanggung jawab atas kerusakan

lingkungan;c. Menghentikan kegiatan eksplorasi air bawah tanah serta

mengusahakan penanggulangannya apabila dalampelaksanaannya ditemukan kelainan-kelainan yang dapatmenganggu kelestarian sumber air bawah tanah danlingkungan hidup.

557

Page 24: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Pemegang IUPAT berkewajiban :a. Melaporkan hasil kegiatan secara tertulis setiap 6 (

Enam ) Bulan sekali kepada Kepala Unit Kerja;b. Memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Izin.

(3) Pemegang IP Berkewajiban :a. Melaporkan hasil kegiatan selama proses pengeboran,

penggalian atau penurapan mata air secara tertulis kepadakepala Unit Kerja;

b. Memberitahukan secara tertulis kepada Walikota melaluiKepala Unit Kerja selambat – lambatnya 7 ( Tujuh ) hari kerjasebelum melaksanakan pemesangan saringan, uji pemompaandan penurapan air;

c. Melakukan pemasangan konstruksi sumur atau penurapansesuai dengan petunjuk teknis;

d. Menghentikan kegiatan pengeboran air bawah tanah ataupenurapan mata air apabila pelaksanaan ditemukan kelainan-kelainan yang dapat menggangu kelestarian sumber air bawahtanah dan merusak lingkungan hidup, serta mengusahakanpenanggulannya dan melaporkannya segera kepada Walikotamelalui Kepala Unit Kerja.

(4) Pemegang IPA dan IPMA berkewajiban:a. Melaporkan jumlah pengambilan air setiap bulan Kepada

Kepala Unit Kerja;b. Membayar retrubusi izin dan pajak pengambilan air setelah

mendapatkan izin;c. Menyediakan dan memasang meter air serta alat pembatas

debut air (stop kran) pada setiap titik pengambilan air sesuaispesifikasi teknis yang ditentukan Kepala Unit Kerja;

d. Memielihara dan dan bertanggung jawab atas kerusakan meterair dan alat pembatas debit air (stop kran);

e. Memberikan sebagian air yang diambil untuk kepentinganmasyarakat berdasarkan permohonan masyarakat sekitarnya;

f. Melakukan analisis kualitas air pada setiap sumur per 3 (tiga)bulan dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Unt Kerja;

558

Page 25: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

g. Menghentikan kegiatan pengambilan air bawah tanah,mengusahakan penangulannya apabila dalampelaksanaannya ditemukan kelainan yang dapat menggangukelestarian sumber air bawah tanah serta lingkungan hidup.

Pasal 27

(1) Setiap badan atau perorangan yang melakukan pengambilan airbawah tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14,berkewajiban menyediakan lahan resapan air bawah tanah.

(2) Penyediaan lahan resapan air bawah tanah sebagaimanadimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturanPerundang-undangan yang berlaku.

(3) Setiap pengambilan air bawah tanah lebih dari 4 (empat) buahsumur dalam satu lokasi yang luasnya kurang dari 10 (sepuluh)hektar, diwajibkan menyediakan satu buah sumur pantau yangdilengkapi dengan alat untuk memantau muka air bawah tanah.

(4) Pengambilan air bawah tanah dengan debit lebih besar atau samadengan 1/detik yang berasal dari satu sumur, diwajibkanmenyediakan 1 (satu) buah sumur pantau yang dilengkapi untukmemantau muka air bawah tanah.

(5) Pada tempat-tempat tertentu yang kondisi air bawah tanahnyadianggap rawan diwajibkan membuat sumur injeksi.

Pasal 28

(1) Pengambilan air bawah tanah wajib dilengkapi dengan Analisismengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) apabila:a. Pengambilan air bawah tanah dengan debit lebih dari 50 liter/

detik yang berasal dari 1 (satu) buah sumur;b. Pengambilan air bawah tanah dengan debit lebih dari 50 liter/

detik yang berasal dari 5 (lima) sumur dalam areal kurang dari10 (sepuluh) hektar.

559

Page 26: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Setiap pengambilan air bawah tanah yang tidak diatur pada ayat(1), wajib dilengkapi dengan dokumen Upaya PengelolaanLingkungan (UKL) DAN Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

BAB XINAMA OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 29

(1) Obyek Retribusi adalah:a. Pemberian izin Eksplorasi (IE);b. Pemberian izin Usaha Pengeboran Air Bawah Tanah (IUPAT);c. Pemberian izin pengeboran (IP);d. Pemberian izin Pengambilan Air Bawah Tanah (IPA);e. Pemberian izin Pengambilan Mata Air (IPMA).

(2) Subyek Ritrubusi adalah orang pribadi atau badan yangmemperoleh izin:a. Izin Eksplorasi (IE);b . Izin Usaha Pengeboran Air Bawah Tanah (IUPAT);c. Izin Pengeboran Air Bawah Tanah ( IP );d. Izin Pengambilan Air Bawah Tanah ( IPA );e. Izin Pengambilan Mata Air ( IPMA).

Pasal 30

Tingkat pengunaan jasa izin berdasarkan jenis dan jumlah sumur, yaitusumur Bor atau penurapan mata air ( sumur bor ke 1,2,3 danseterusnya), sumur pasak atau sumur gali (sumur pasak ke 1,2,3 danseterusnya).

BAB XIISTRUKTUR DAN BESARNYA RETRIBUSI

Pasal 31

(1) Pemberian Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 2,dikenakan Retribusi Perizinan.

560

Page 27: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Retribusi Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digolongkan sebagaimana perizinan tertentu.

(3) Prinsip dan sasaran penetapan retribusi didasarkan pada tujuanuntuk menutup biaya penyelenggaraan pemberian izin.

(4) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi biayaadministrasi, survei lapangan, penelitian teknis, pembinaan,pengawasan dan pengendalian.

BAB XIIISTRUKTUR DAN BESARNYA RETRIBUSI

Pasal 32

(1) Penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan atastujuan untuk menutup biaya administrasi, pembinaan danpengawasan dalam penyelenggaraan pemberian izin.

(2) Besarnya tarif retribusi kegiatan pengeboran, pengambilan airbawah tanah, penurapan dan pemanfaatan mata air/air permukaanditetapkan sebagaimana berikut:a. Titik I Rp. 100.000,-b. Titik II dan seterusnya Rp. 50.000,-

(3) Besarnya retribusi setiap perizinan ditetapkan sebagaimanatercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini yang merupakansatu kesatuan yang tidak terpisahkan.

BAB XIVWILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 33

Retribusi yang tertuang dipungut di wilayah Daerah tempat jasapelayanan diberikan.

BAB XVMASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 34

Retribusi tertuang dalam masa retribusi terjadi pada saat ditetapkanSKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan.

561

Page 28: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

BAB XVITATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 35

(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.(2) Retribusi di pungut oleh petugas yang ditetapkan oleh Kepala

Dinas.(3) Petugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memberikan tanda

bukti pembayaran kepada orang pribadi atau Badan sebagai wajibretribusi yang bentuk, nama dan ukuran tersebut disetorkan kekas Daerah.

(4) Hasil pungutan retribusi tersebut disetorkan ke Kas Daerah.

Pasal 36

(1) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau Dokumenlain yang dipersamakan.

(2) Bentuk dan isi SKRD dan Dokumen lain yang dipersamakansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh WalikotaDumai.

BAB XVIITATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 37

(1) Pembayaran retribusi Daerah disetorkan ke kas daerah melaluibendahara penerima pada bagian sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Dalam hal pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuk,maka hasil penerimaan retribusi daerah tersebut harus disetor kekas daerah selambat – lambatnya 1 x 24 jam.

Pasal 38

(1) Pembayaran retribusi dilakukan secara tunai / lunas.(2) Kepala Badan dapat memberikan izin pada subyek retribusi untuk

mengangsur retribusi yang terutang dalam kurun waktu tertentudengan alasan dapat dipertanggung jawabkan.

562

Page 29: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(3) Tata cara mengangsur retribusi yang tertuang sebagaimanadimaksud pada ayat (2), diatur lebih lanjut oleh Walikota.

Pasal 39

(1) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat(1), diberikan tanda pembayaran.

(2) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan.(3) Bentuk isi ukuran buku tanda bukti pembayaran dan buku penerima

retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),ditetapkan oleh Walikota.

BAB XVIIITATA CARA PENAGIHAN

Pasal 40

(1) Pengeluaran surat teguran atau surat peringatan / surat lain yangjenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusidikeluarkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak jatuhtempo pembayaran.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal suratteguran / surat peringatan / surat lain yang sejenis diterima olehsubyek retribusi wajib melunasi retribusi yang tertuang.

(3) Surat teguran / surat peringatan / surat lain yang sejenissebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikeluarkan oleh kepalaUnit Kerja.

BAB XIXTATA CARA PENGURANGAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 41

(1) Walikota dapat memberikan pengurangan dan pembebasanbesarnya retribusi.

(2) Tata cara pemberian pengurangan dan pembebasan retribusisebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Walikota.

563

Page 30: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

BAB XXKADALUARSA PENAGIHAN

Pasal 42

(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi kadaluarsa, setelahmelampaui jangka waktu 3 ( tiga ) tahun terhitung sejak saattertuangnya retribusi kecuali apabila wajib retribusi melakukantindak pidana dibidang retribusi.

(2) Kadaluarsa Penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud padaayat (1), tertangguh apabila :a. Diterbitkan surat teguran atau;b. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik

langsung maupun tidak langsung.

BAB XXIPENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 43

(1) Pengawasan dan pengendaliaan atas pelaksanaan peraturanDaerah ini, sepanjang menyangkut hal-hal yang bersifat teknis,dilaksanakan oleh Unit Kerja.

(2) Pengawasan dan pengendaliaan sebagaimana dimaksud padaayat (1), meliputi:a. Lokasi titik pengambilan air bawah tanah;b. Teknis konstruksi sumur bor dan uji pemompaan;c. Pembatasan debit pengambilan air;d. Penataan teknis dan pemasangan alat ukur (meter air);e. Pendataan volume pengambilan air;f. Teknis penurapan mata air;g. Kajian Hidrogeologi;h. Usaha jasa pengeboran air bawah tanah;i. Penyediaan lahan resepan dan sumur resapan;j. Penyediaan sumur pantau;k. Penyediaan sumur pasak.

Pasal 44

(1) Pengawasan pemasangan meter air atau alat pengukur debit airdilakukan oleh Unit Kerja.

564

Page 31: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Penetapan lokasi, jaringan dan konstruksi sumur Pantau, sumurresepan dan sumur injeksi ditentukan oleh Unit Kerja.

(3) Pada daerah-daerah tertentu, Unit Kerja membuat sumur pantau.(4) Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan

ayat (3), berkoordinasi dengan instansi yang berwewenang.

BAB XXIIPELANGGARAN

Pasal 45

Setiap pemegang izin dinyatakan melakukan pelanggaran apabila:a. Merusak, melepas, menghilangkan dan memindahkan meter/alat

ukur debit air dan atau merusakan segel tera dan segel instalasipada meter air atau alat ukur debit air;

b. Mengambil air dari pipa sebelum meter air;c. Mengambil air melebihi debit yang ditentukan dalam izin;d. Menyembunyikan titik air atau lokasi pengambilan air;e. Memindahkan letak titik atau lokasi pengambilan air;f. Memindahkan rencana letak titik pengeboran dan atau titik

penurupan atau lokasi pengambilan air;g. Mengubah konstruksi penurapan mata air;h. Tidak membayar retrebusi izin;i. Tidak membayar pajak pengambilan air bawah tanah;j. Tidak menyampaikan laporan pengambilan air atau melaporkan

tidak sesuai dengan kenyataan;k. Tidak melaporkan hasil rekaman sumur pantau;l. Tidak melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam izin.

BAB XXIIISANKSI PIDANA

Pasal 46

(1) Barang siapa melanggar salah satu ketentuan yang dimaksuddalam Pasal 42, diancam pidana kurangan paling lama 3 (tiga)bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.50.000.000,- (limapuluh juta rupiah).

565

Page 32: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalahpelanggaran.

(3) Dipidanakan dengan pidana penjara paling lama 9 (Sembilan)tahun dan denda paling banyak Rp. 1500.000.000,- (satu miliarlima ratus juta rupiah) untuk setiap orang yang dengan sengajamelakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya sumber dayaair dan prasaranannya serta melakukan kegiatan yangmengakibatkan pencemaran air sebagaimana dimaksud dalamPasal 14.

(4) Di pidana dengan pidana penjara paling lama 18 (delapan belas)bulan denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus jutarupiah) untuk:a. Setiap orang yang dengan sengaja mengusahakan

sumberdaya air tanpa izin dari Walikota sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16.

b. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatanpelaksanaan konstruksi pada sumber daya air tanpamemperoleh Izin dari Walikota sebagaimana dimaksud dalamPasal 16.

(5) Dipidana dengan pidana penjara paling lama 18 (delapan belas)bulan dan denda paling banyak Rp. 300.000.000,- (tiga ratus jutarupiah) untuk setiap orang yang karena kelalainnya mengakibatkankerusakan sumber daya air dan prasarana serta pencemaran airsebagaimana dimaksud dalam Pasal 14.

(6) Dipidana dengan pidana paling lama 6 (enam) bulan dan dendapaling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk :a. Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukan

pengusahaan sumber daya air tanpa izin dari Walikotasebagaimana dimaksud dalam Pasal 16;

b. Setiap orang yang karena ketahuinya melakukan kegiatankonstruksi pada sumber daya air tanpa izin dari Walikotasebagaimana dimaksud dalam Pasal 16.

566

Page 33: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

BAB XXIVPENYIDIKAN

Pasal 47

(1) Selain Pejabat penyidik polri yang bertugas menyidik tindak pidanaatas tindak pidana sebagaimana dimaksud Pada Peraturan Daerahini, dapat juga dilakukan oleh pejabat Penyidik Pegawai NegeriSipil dilingkungan Pemerintah Daerah yang pangkatnya ditetapkansesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam melaksanakan tugas Penyidikan Pegawai Negeri Sipilsebagaimana yang dimaksudkan pada ayat (1), berwenang:a. Menerima laporan atau pengaduan diri seseorang tentang

adanya tindak pidana ;b. Melakukan tindak pertama pada saat kejadiaan.c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda

pengenal dari tersangka;d. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan

penyitaan.e. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat atau denda;f. Pengambilan sidik jari dan memotret seseorang;g. Memanggil seseorang untuk didengar atau diperiksa sebagai

tersangka atau saksi;h. Mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubunganya

dalam pemeriksaan perkara;i. Mengadakan penghentian penyidikan;j. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat

dipertanggung jawabnya.(3) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur

sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB XXVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 48

Semua sumur bor pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah danair permukaan yang ada pada saat diundangkannya Peraturan Daerahini, harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah iniselambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak tanggal diundangkan.

567

Page 34: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

BAB XXVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 49

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjangmenyangkut teknis akan diatur lebih lanjut oleh Walikota.

Pasal 50

Peraturan Daerah mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundanganPeraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran DaerahKota Dumai.

Ditetapkan di Dumaipada tanggal 10 Desember 2007

WALIKOTA DUMAI,

dto,

H. ZULKIFLI A.SDiundangkan di Dumaipada tanggal 11 Desember 2007SEKRETARIS DAERAH KOTA DUMAI,

dto,

H. WAN FAUZI EFFENDI Pembina Utama Muda NIP. 010055541

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI TAHUN 2007 NOMOR 7 SERI B

568

Page 35: LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI - jdih.setjen.kemendagri.go.id · memperoleh izin dari Bupati/Walikota; ... hukum dan badan usaha asing di sertai dengan kewajiban yang ... Sumur imbuhan

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAINomor : Tahun 2007Tanggal : Desember 2007

A. Izin Pengeboran Air Bawah Tanah ( IP ).

Sumur ke - 1 Sumur ke - 2 Sumur ke - 3

Sumur Bor atauPenurapan Mata Air Rp. 1.000.000,- Rp.1.500.000,- Rp.2.000.000,-

B. Izin Pengambilan Air Bawah Tanah ( IPA ).

Sumur ke - 1 Sumur ke - 2 Sumur ke - 3

Sumur Bor atauPenurapan Mata Air Rp.1.500.000,- Rp.2.000.000,- Rp.2.500.000,-

C. Daftar Ulang Izin Pengambilan Air Bawah Tanah.

Sumur ke - 1 Sumur ke - 2 Sumur ke - 3

Sumur Bor atauPenurapan Mata Air Rp. 1.000.000,- Rp.1.500.000,- Rp.2.000.000,-

D. Balik Nama atau Pemindahan Izin Air Bawah Tanah Rp. 500.000,- Per Titik.

WALIKOTA DUMAI,

dto,

H. ZULKIFLI A.S

569