LEMBARAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 9 TAHUN … · mengalami kerusakan teknis / mogok wajib ... c....

27
LEMBARAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 9 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG RETR1BUS1 PEM1NDAHAN KENDARAAN BERMOTOR D1 JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR, Menimbang: a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hak dan kewajiban serta tanggung jawab dalam pemakaian jalan untuk kepentingan bersama maka dirasakan perlu untuk mengatur lebih lanjut mengenai ketentuan pemakaian fasilitas dan prasarana lalu lintas jalan agar sesuai dengan peru ntu kkannya kepada setia p pemakai jalan ; 1

Transcript of LEMBARAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 9 TAHUN … · mengalami kerusakan teknis / mogok wajib ... c....

LEMBARAN DAERAH KOTA DENPASARNOMOR 9 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASARNOMOR 5 TAHUN 2005

TENTANG

RETR1BUS1 PEM1NDAHAN KENDARAAN BERMOTORD1 JALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DENPASAR,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka lebihmeningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap hak dankewajiban serta tanggung jawabdalam pemakaian jalan untukkepentingan bersama makadirasakan perlu untuk mengaturlebih lanjut mengenai ketentuanpemakaian fasilitas dan prasaranalalu lintas jalan agar sesuai denganperu ntu kkannya kepada setia ppemakai jalan ;

1

Mengingat

b. bahwa pemindahan kendaraanbermotor di jalan merupakan upayauntuk mengatasi gangguanterhadap keamanan, kenyamanan,dan kelancaran lalulintas ;

C. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud huruf a danhuruf b, perlu membentukPeraturan Daerah tentang RetribusiPemindahan Kendaraan Bermotordi Jalan.

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun1981 tentang Hukum Acara Pidana(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1981 Nomor 76,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nemer 3209);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun1992 tentang PembentukanKotamadya Daerah Tingkat IIDenpasar (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1992Nomor 49, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor3465 ) ;

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun1992 tentang Lalu Lintas danAngkutan Jalan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1992Nemor 49, Tambahan LembaranNegara republik Indonesia Nomor3480) ;

2

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan(Iembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negararepublik Indonesia Nomor 4389) ;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 8 Tahun2005 tentang Perubahan Undang­Undang Nomor 32 Tahun 2004tenta ng Pemeri nta ha n Daera hmenjadi Undang-Undang tentangPenetapan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor3 Tahun 2005 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005Nomor 108, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia 4548 );

6. Peraturan Pemerintah Nomor 27tahun 1983 tentang PelaksanaanUndang - undang Nomor 8 Tahun1981 tentang Hukum Acara Pidana(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1983 Nomor 36,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3258) ;

3

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1993 Nomor 59,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3527);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 42Tahun 1993 tentang PemeriksaanKendaraan Bermotor Di Jalan(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1993 Nomor 60,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3528);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 43Tahun 1993 tentang Prasarana danLalu Lintas Jalan ( Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1993Nomor 63, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor3529) ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 44Tahun 1993 tentang Kendaraan DanPengemudi ( Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1993Nomor 64, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor3530);

Dengan Persetujuan Bersama

4

DEWAN PERWAK1LAN RAKYAT DAERAHKOTA DENPASAR

dan

WALIKOTA DENPASAR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan PERATURAN DAERAH TENTANGRETRIBUSI PEMINDAHAN KENDARAANBERMOTOR Dl JALAN.

BAB 1KETENTUAN UMUM

Pasaf 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan

1. Kota adalah Kota Denpasar.

2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Denpasar.

3. Walikota adalah Walikota Denpasar.

4. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan KotaDenpasar.

5. Jalan adalah jalan yang dipergunakan bagi lalu lintasumum.

6. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yangdigerakkan oleh peralatan teknik yang berada padakendaraan itu.

5

7. Kereta Tempelan adalah suatu alat yang digunakanuntuk mengangkut barang yang dirancang untuk ditarikdan sebagian bebannya ditumpu oleh kendaranbermotor penariknya.

8. Pemindahan kendaraan bermotor adalah kegiatanuntuk memindahkan penempatan kendaraanbermotor dari Jalan / lokasi yang dilarang untukberhenti dan atau parkir ke tempat lain yang ditunjuk.

9. Mobil Derek adalah kendaraan bermotor yang memilikifungsi khusus dan dilengkapi dengan peralatan khususberupa alat penarik yang berfungsi untuk menarik danatau mengangkat sebagian sumbu 1 (satu) kendaraanbermotor lainnya dengan mengutamakan keamanandan keselamatan.

10. Berhenti adalah keadaan tidak begerak suatukendaraann untuk sementara dan pengemudi tidakmeninggalkan kendaraannya.

11. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraanyang tidak bersifat sementara.

12. pengemudi adalah yang mengemudikan kendaraanbermotor atau orang yang secara langsungmengawasi calon pengemudi yang sedang belajarmengemudikan kendaraan bermotor.

13. Tempat penyimpanan adalah suatu tempat / lokasiyang ditunjuk untuk menyimpan kendaraan bermotordan kereta tempelan.

14. Retribusi Jasa Umum adalah Retribusi atas jasa ataupelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Kota untuktujuan kepentingan dan kemanfaatan umum sertadapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

6

15. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yangmenurut Peraturan Perundang-undangan Retribusidiwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusitermasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.

16. Masa Retribusi adalah jangka waktu tertentu yangmerupakan batas waktu tertentu bagi wajib retribusiuntuk memanfaatkan jasa dan perijinan tertentu dariPemerintah Kota.

17. Surat Setoran Retribusi daerah, yang dapat disingkatSSRD adalah surta yang oleh wajib retribusi digunakanuntuk melakukan pembayaran atau penyetoranretribusi terhutang ke kas daerah atau tempatpembayaran lain yang ditetapkan oleh Walikota.

18. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang dapatdisingkat SKRD adalah surat ketetapan retribusi yangmenentukan besarnya pokok retribusi.

19. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yangdapat disingkat SKRDLB adalah surat ketetapanretribusi yang menentukan jumlah kelebihanpembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusilebih besar daripada retibusi yang terhutang atau tidakseharusnya terhutang.

20. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapatdisingkat STRD, adalah surat untuk melakukan tagihanretribusi dan atau sanksi administrasi berupa bungadan atau denda ;

21. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untukmencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atauketerangan lainnya dalam rangka pengawasankepatuhan pemerluhan kewajiban retribusi Daerahberdasarkan peraturan perundang - undangan retribusiDaerah.

22. Penyidikan tindak pidana dibidang retribusi Daerahadalah serangkaian tindakan yang dilakukan olehPenyidik pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dapatdisebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkanbukti yang dengan bukti itu membuat terang tindakpidana di bidang retribusi Daerah yang terjadi sertamenemukan tersangkanya.

BAB IIPEMINDAHAN KENDARAAN BERMOTOR

Pasal 2

(1) Kendaraan bermotor dan atau kereta tempelan yangberhenti atau parkir pada tempat yang dilarangberhenti atau parkir baik yang disengaja ataumengalami kerusakan teknis / mogok wajibdipindahkan ke tempat lain oleh pengemudi kendaraandimaksud agar tidak mengganggu kelancaran lalulintas.

(2) Walikota atau petugas yang berwenang dapatmemindahkan kendaraan bermotor sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dalam hal:

a. Kendaraan bermotor yang mengalami kerusakanteknis/mogok dan berhenti atau parkir padatempat yang dilarang untuk berhenti dan atauparkir;

b. Kendaraan bermotor yang dengan sengaja berhentiatau diparkir pada tempat yang dilarang untukberhenti dan atau parkir.

8

Pasal 3

(1) Kendaraan yang mengalami kerusakan teknisfmogoksebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) hurufa dipindah ketempat lain yang tidak mengganggukelancaran lalu lintas atas prakarsa pengemudikendaraan itu sendiri atau tanpa Bantuan petugas yangberwenang.

(2) Apabila setelah jangka waktu 15 menit sejakkendaraan berhenti atau parkir, pengemudi kendaraansebagaimana dimaksud pad a ayat (1) tidakmemindahkan kendaraannya, pemindahan kendaraandilakukan oleh petugas yang berwenang.

Pasal 4

(1) Pemindahan kendaraan yang diparkir dan atau berhentipada tempat yang dilarang untuk berhenti dan atauparkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)huruf b dilakukan oleh petugas yang berwenang setelahjangka waktu 15 menit pengemudi dan atau pemilikkendaraan tersebut tidak berhasil diketemukan olehpetugas yang berwenang.

(2) Apabila pengemudi dan atau pemilik kendaraandiketemukan oleh petugas yang berwenang sebelumjangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilampaui, kendaraan tidak boleh dipindahkan olehpetugas.

Pasal 5

Pemindahan kendaraan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (2) dan Pasal 4 ayat (1) dilakukan ketempatlain yang tidak mengganggu keselamatan dan kelancaranlalu Iintas atau ketempat yang ditetapkan oleh Walikota.

9

Pasal6

(1) Kendaraan yang telah dipindahkan ke tempat lain atauditempatkan pada tempat yang telah ditentukansebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 wajib diambilkembali oleh pengemudi atau pemilik kendaraanbermotor paling lama 1 (satu) kali 24 (dua puluhempat) jam.

(2) Apabila pengemudi atau pemilik kendaraan bermotorsebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengambilkendaraannya dalam batas waktu yang telahditentukan, maka segala kerusakan menjaditanggungjawab pemiliknya.

Pasal7

(1) Dalam melakukan pemindahan kendaraansebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 petugas yangberwenang harus :

a. menggunakan mobil Derek;b. bertanggung jawab atas kelengkapan dan keutuhan

kendaraan beserta kelangkapannya ;c. membuat berita acara pemindahan kendaraan

bermotor ;d. membuat berita acara pelanggaran lalu Iintas ;e. memberitahukan kepada pemilik atau pengemudi

kendaraan bermotor.

(2)Tata cara dan Persayaratan pelaksanaan pemindahankendaraan bermotor sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

10

Pasal 8

(1) Pemindahan kendaraan bermotor sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan oleh DinasPerhubungan.

(2) Dinas Perhubungan dalam melaksanakan pemindahankendaraan bermotor dan atau kereta tempelansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatmelakukan kerjasama dengan Pihak Ketiga.

BAB IIIPERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 9

Setiap orang dapat berperan serta dalam pelaksanaanPeraturan Daerah ini dengan memberikan informasitentang adanya kendaraan yang parkir pada tempat yangdilarang parkir atau mengalami kerusakan teknis/mogokyang menimbulkan gangguan terhadap keamanan,kenyamanan, dan kelancaran lalu lintas.

BABIVPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 10

(1) Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan PeraturanDaerah ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan danatau dapat bekerjasama dengan pihak Kepolisian.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan dengan pemasyarakatanPeraturan Daerah dan monitoring serta pengenaansanksi kepada setiap pelanggarnya.

11

BABVNAMA, OBYEK DAN SUBYEKRETRIBUSI

Pasal 11

Dengan nama Retribusi Pemindahan KendaraanBermotor di Jalan dipungut retribusi sebagai pembayaranatas jasafpelayanan pemindahan kendaraan bermotordijalan yang berhenti atau parkir pada tempat yang dilarangberhenti atau parkir baik yang disengaja atau mengalamikerusakan teknisfmogok yang menganggu kelancaranlalulintas.

Pasal 12

Obyek retribusi adalah pemindahan kendaraanbermotor dijalan yang berhenti atau parkir pada tempatyang dilarang berhenti atau parkir baik yang disengaja ataumengalai kerusakan teknisfmogok yang menganggukelancaran lalulintas.

Pasal 13

Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yangmendapatkan atau menikmati pelayanan pemindahankendaraan bermotor di jalan.

BAB VI

GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 14

Retribusi Pemindahan Kendaraan Bermotor di Jalantermasuk golongaan retribusi Jasa Umum.

12

BABVIIDASAR PENGENAANTARIF RETRIBUSI

Pasal 15

Dasar pengenaan tarif retribusi adalah setiap pemberianpelayanan pemindahan kendaraan bermotor di jalan.

BABVIIIPRINSIP DAN SASARAN PENETAPANTARIF

Pasal 16

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur danbesarnya tarif retibusi Izin Pemindahan KendaraanBermotor didasarkan pada tujuan untuk menutupisekaligus atau sama dengan biaya penyelenggaraanpemberian pelayanan pemindahan kendaraanbermotor di jalan.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputikomponen biaya survey lapangan, biaya transportasidan biaya operasional dalam rangka pengawasan,pengendalian, dan penertiban.

BABIXSTRUKTURDAN BESARNYATARIF RETRIBUSI

Pasal 17

(1) Str:.Jktur dan besarnya tarif digolongkan berdasarkanjenisjklasifikasi kendaraan bermotor yang dipindahkan

(2) StrL,1<tur dan besarnya tarif retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut :

13

a. Pemindahan kendaraan Bermotor roda empatsebesar Rp. 250.000,-

b. Pemindahan kendaraan Bermotor roda enamkeatas sebesar Rp. 350.000,-

c. Penyimpanan kendaraan bermotorsebesar Rp. 5. 000,- / Jam.

BABXWILAYAH DAN TATACARA PEMUNGUTAN

Pasal 18

Retibusi yang terutang dipungut di Kota Denpasartempat pelayanan pemindahan kendaraan bermotordiberikan.

Pasal 19

(1) Pemungutan retibusi tidak dapat diborongkan.

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SuratKetetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lainyang dipersamakan.

BAB XISAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 20

Saat retribusi terutang adalah pada saat ditetapkanSurat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau Dokumenlain yang dipersamakan.

14

Pasal 21

Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat padawaktunya atau kurang membayar dikenakan sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) setiapbulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar danditagih dengan menggunakan Surat Tagihan RetribusiDaerah ( STRD).

BABXIITATACARA PEMBAYARANDAN PENAGIHANRETRIBUSI

Pasal 22

(1) Pembayaran retribusi yang terutang harus dibayarsekaligus dimuka.

(2) Tata cara Pembayaran, Penyetoran, tempatpembayaran retribusi diatur dengan Peraturan Walikota.

Pasal 23

(1) Surat teguran, surat peringatan atau surat lain yangsejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihanretribusi, dikeluarkan 7 (tujuh) hari kerja sejak saatjatuh tempo pembayaran.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja setelahtanggal surat teguran atau surat peringatan atau suratlain yang sejenis disampaikan, wajib retribusi harusmelunasi retribusi yang terutang.

(3) Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelahtanggal surat teguran atau surat peringatan atau suratlain yang sejenis disampaikan, wajib retribusi belummembayar retribusi terutang, maka izin tidak dapatditerbitkan.

15

(4) Surat teguran, surat peringatan atau surat lain yangsejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikeluarkan oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk.

BABXIIIPENGEMBALIANKELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 24

(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, Wajib Retribusidapat mengajukan permohonan pengembalian kepadaWalikota.

(2) Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)bulan sejak diterimanya permohonan kelebihanpembayaran retribusi sebagaimana dimaksud padaayat (1), harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (2) telah dilampaui dan Walikota tidakmemberikan suatu keputusan, permohonanpengembalian kelebihan retribusi dianggap dikabulkandan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktupaling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang retribusilainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untukmelunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalamjangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejakditerbitkannya SKRDLB.

16

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusidilakukan setelah lewat jangka waktu 2 (duaj bulan,Walikota memberikan imbalan bunga sebesar 2% (duapersen) sebulan atas keterlambatan pembayarankelebihan retribusi.

Pasal 25

(1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaranretribusi diajukan secara tertulis kepada Walikotadengan menyebutkan :a. nama dan alamat wajib retribusi ;b. masa retribusi ;c. besarnya kelebihan pembayaran;d. alasan yang singkat dan jelas.

(2) Permohonan pengembalian pembayaran retribusidisampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat.

(3) Bukti Penerimaan oleh Pejabat daerah atau buktipengiriman pos tercatat merupakan bukti saatpermohonan diterima oleh Walikota.

Pasal 26

(1) Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan denganmenerbitkan Surat Perintah Membayar KelebihanRetribusi.

(2) Apabila kelebihan pembayaran retribusi diperhitungkandengan utang retribusi lainnya, sebagaimana dimaksuddalam Pasal 24 ayat (4) ,pembayaran dilakukandengan cara pemindah bukuan dan bukti pemindahanbukuan sebagai bukti pembayaran.

17

BAB XIV

PENGURANGAN,KERINGANAN,DAN PEMBEBASANRETRIBUSI

Pasal 27

(1) Walikota dapat memberikan pengurangan, keringanan,dan pembebasan retribusi.

(2) Pengurangan, keringanan, dan pembebasansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan denganmemperhatikan kemampuan wajib retribusi.

(3) Tata Cara pengurangan, keringanan, dan pembebasanretribusi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

MB~KADALUWARSAPENAGIHAN

Pasal 28

(1) Penagihan retribusi kadaluwarsa setelah melampauijangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saatterutangnya retribusi kecuali apabila wajib retribusimelakukan tindak pidana di bidang retribusi.

(2) Kadaluwarsa penagihan retibusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tertangguh apabila :

a. Diterbitkan Surat Teguran dan atau Surat Paksa;b. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi

baik langsung maupun tidak langsung.

18

BAB XVISANKSI ADMINISTRASI

Pasal 29

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Daerah inidapat dikenakan sanksi administratif oleh Walikotamulai dari teguran sampai dengan penghentian kegiatandan / atau pencabutan izin;

(2) Teguran tertulis sebagaimana yang dimaksud ayat (1)diberikan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali denganselang waktu masing-masing maksimall (satu) bulan;

(3) Apabila sampai dengan teguran tertulis terakhir yangbersangkutan tetap tidak memenuhi ketentuanperaturan yang berlaku, kegiatan dapat dihentikandan atau Izin Pemindahan Kendaraan Bermotor dapatdicabut dan atau dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 30

Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat padawaktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksiadmnistrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiapbulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar danditagih dengan menggunakan STRD.

BAB XVIIKETENTUANPENYIDIKAN

Pasal 31

(1). Pejabat penyidik pegawai Negeri Sipil tertentu diLingkungan Pemerintah Kota di beri wewenang khususmelakukan penyidikan tindak pidana dibidang retribusi

19

daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan yang berlaku.

(2). Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah :

a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan menelitiketerangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang perpajakan Daerah dan Regtribusiagar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebihlengkap dan jelas ;

b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau bdan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana perpajakan Daerah danRetribusi;

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidanadi bidang perpajakan Daerah dan Retribusi ;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dandokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindakpidana di bidang Perpajakan dan Retribusi ;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapat bahanbukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen­dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadapbahan bukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pdana dibidangPerpajakan Daerah dan Retribusi;

g. Menyuruh berhenti dan / atau melaraf"1gseseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pad a saatpemeriksaan sedang berlangsung dan pemeriksaan

20

identitas orang dan / atau dokumen yang. dibawasebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindakpidana Perpajakan Daerah dan Retribusi ;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dandiperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. Menghentikan penyidikan ;

k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaranpenyidikan tindak pidana dibidang PerpajakanDaerah dan Retribusi menurut hukum yangbertanggungjawab.

BAB XVIIIKETENTUAN PI DANA

Pasal 32

(l).Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 13Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurunganpaling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyakRp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

(2). Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)Pasal ini adalah Pelanggaran.

21

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahu memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Denpasar.

Ditetapkan di Denpasarpada tanggal 22 September 2005

WALIKOTA DENPASAR,

PUSPAYOGA

Diundangkan di Denpasarpada tanggal 27 Juni 2006

SEKRETARIS DAERAH KOTA DENPASAR,

MADE WESTRA

LEMBARAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2006 NOMOR 9

22

PENJELASANATAS

PERATURANDAERAH KOTADENPASARNOMOR 5 TAHUN 2005

TENTANG

RETRIBUSI PEMINDAHAN KENDARAANBERMOTORDIJALAN

1. UMUM

Dengan adanya pelaksanaan Undang Undang Nemer32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimanawewenang Pemerintah dibidang Perhubunganmengenai manajemen dan rekayasa lalu Iintas adalahmerupakan kewenangan Kota / Kabupaten.

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan PemerintahNemer 43 Tahun 1993 tentang prasarana dan lalulintas jalan, pelaksanaan kewenangan pemindahankendaraan bermotor merupakan suatu alternatif daribeberapa ketentuan yang mengatur tentangpengawasan dan pembinaan perilaku para pemakaijalan agar mereka dapat berlaku tertib, disiplin danselalu mematuhi ketentuan yang dinyatakan denganRambu Rambu lalu Iintas, Marka jalan dan saranapengatur lalu Iintas lainnya agar tercapai lalu Iintas diKota Denpasar yang aman, tertib, lancar dan nyaman.

Dengan berlakunya Peraturan DaHah ini diharapkandapat menekan tingkat pelanggaran lalu lintas dansemakin meningkatkan kesadaran masyarakat atastanggung jawab mereka selaku pemakai jalan untukkepentingan bersama yang pada akhirnya gerakandisiplin berlalu lintas dapat tercapai.

23

n. PASALDEMIPASAL

Pasal 1Cukup jelas

Pasal 2Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Pemindahan kendaraan bermotormerupakan suatu upaya untukmengatasi gangguan terhadapkelancaran arus lalulintas dan bukansuatu bentuk Sanksi hukum, hal inidimaksudkan agar dalam penyelesaiansuatu tindak pelanggaran lalu Iintas tidaksampai mengganggu kelancaran lalulintas lainnya., oleh karenanya setiaptindakan Pemindahan kendaraanbermotor yang timbul akibat suatutindakan pelanggaran lalu Iintas akandilakukan setelah melalui suatu prosedurtertentu.

Pasal 3Cukup jelas

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas

24

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal

10Cukup jelas.

Pasal

11Cukup jelas.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Cukup jelas.

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal

15Cukup jelas.

Pasal 16Cukup jelas.

Pasal

17Cukup jelas

Pasal

18Cukup jelas.

2S

Pasal 19Cukup jelas.

Pasal 20Cukup jelas.

Pasal 21Cukup jelas.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23Cukup jelas.

Pasal 24Cukup jelas.

Pasal 25Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Cukup jelas.

26

Pasal 31Cukup jelas.

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33Cukup jelas.

27