ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN …eprints.perbanas.ac.id/693/6/ARTIKEL...

17
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PERIODE 2009-2013 (Studi Kasus Di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Surabaya Utara) ARTIKEL ILMIAH Oleh : MARIA LIDYA STEPHANIA DJAGO NIM :2010310371 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015

Transcript of ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN …eprints.perbanas.ac.id/693/6/ARTIKEL...

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA

BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENINGKATKAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH PERIODE 2009-2013

(Studi Kasus Di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Surabaya Utara)

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

MARIA LIDYA STEPHANIA DJAGO

NIM :2010310371

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2015

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Maria Lidya Stephania Djago

Tempat, Tanggal Lahir : Bajawa, 13 Mei 1992

NIM : 2010310371

Jurusan : Akuntansi

Program pendidikan : Strata I

Konsentrasi : Audit dan Perpajakan

Judul : Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor

Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Periode 2009-2013

(Studi Kasus Di Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Jawa Timur Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Surabaya Utara)

Disetujui dan diterima baik oleh:

Dosen Pembimbing,

Tanggal:

(Putri Wulanditya, S.E.,M.Ak)

Ketua Program Sarjana Akuntansi

Tanggal:

(Dr. Luciana Spica Almilia, S.E.,M.Si)

1

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA

BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENINGKATKAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH PERIODE 2009-2013

(Studi Kasus Di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Surabaya Utara)

Maria Lidya Stephania Djago

[email protected]

STIE Perbanas Surabaya

Jl. Nginden Semolo 34-36

ABSTRACT

The research is a case study on the UPTD surabaya north. The purpose of

this study which is to analyze contribution of motor vehicle taxes and the name

behind of effort in increase revenue regional original. The research also held to

find out the impediments that occurs in tax collection and the efforts that was

conducted by the officer samsat and the local treasury office to initiate taxes.

Technique of analysis that was used technique which is the collection of primary

data by interviewing and data collection skunder by taking data that has become

the uptd surabaya documentation north . An instrument the analysis used is

qualitative analysis by explaining in detail and trend analysis to estimate tax the

following year . In this research obtained the result that of PKB and BBNKB

made a significant contribution in the improvement of revenue from the UPTD

surabaya north .

Key word: Motor vehicle tax, name behind the effotr, revenue regional original.

PENDAHULUAN

Pajak daerah merupakan

sumber pendapatan daerah yang

penting guna membiayai

penyelenggaraan pemerintahan

daerah dan pembangunan daerah.

meurut pasal 2 UU No.34 2000

tentang pajak dan retribusi daerah,

disebutkan bahwa jenis pajak

propinsi terdiri dari 4 (empat) jenis

pajak, antara lain : pajak kendaraan

bermotor dan kendaaraan diatas air;

bea balik nama kendaraan bermotor

dan kendaraan diatas air; pajak bahan

bakar kendaraaan bermotor; serta

pajak pengambilan dan pemanfaatan

air bawah tanah dan air permukaan.

Ketentuan pelaksaan dari pajak

daerah selanjutnya diatur melalui

peraturan pemerintahan indonesia

No.65 tahun 2001 tentang pajak

2

daerah. Pajak sebagai sumber PAD

yang merupakan sumber pendapatan

dalam membiayai pembangunan

perlu dikelola dengan baik.

Dinas Pendapatan Daerah

sebagai salah satu unsur pelaksanaan

pemerintahan yang mempunyai

pengaruh sangat penting dalam

menggali sumber pendapatan daerah

yang berupa pajak daerah

kota/kabupaten dan provisi yang

didalamnya terdapat penerimaan

cukup besar yaitu pajak kendaraan

bermotor dan bea balik nama

kendaraan bermotor perlu melakukan

peningkatan efektifitas penagihan

pajak mengingat semakin besarnya

tunggakan pajak kumulatif. Hal ini

perlu dilakukan karena kenyataan

yang ada selama ini adalah semakin

banyaknya Wajib Pajak yang tidak

beritikad baik untuk melunasi hutang

pajaknya padahal yang bersangkutan

cukup mampu secara finansial.

Berdasarkan uraian latar belakang

diatas, maka judul penelitian ini

adalah Analisis Kontribusi Pajak

Kendaraan Bermotor dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor

Dalam Meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah Periode 2009-2013

(Studi Kasus Di Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Jawa Timur Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Surabaya Utara).

Rumusan Masalah

Permasalahan yang berkaitan

dengan latar belakang yaitu: (1)

Berapa besar kontribusi PKB dan

BBNKB dalam meningkatkan PAD

yang disumbangkan oleh UPTD

Surabaya Utara kepada Dispenda

Provinsi Jawa Timur? (2) Bagaimana

persentase penerimaan PKB dan

BBNKB di UPTD Surabaya Utara

tahun 2009- 2013? (3) Apa saja

hambatan yang dialami UPTD

Surabaya Utara dalam melaksanakan

pemungutan PKB dan BBNKB? (4)

Apa saja upaya yang dilakukan

UPTD Surabaya Utara untuk

mengatasi hambatan dalam

melaksanakan pemungutan PKB dan

BBNKB?

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah : (1) Untuk mengetahui

seberapa besar kontribusi PKB dan

BBNKB dalam meningkatkan PAD

yang disumbangkan oleh UPTD

Surabaya Utara kepada Dispenda

Provinsi Jawa Timur tahun 2009-

2013. (2) Untuk mengetahui

persentase penerimaan PKB dan

BBNKB di UPTD Surabaya Utara

tahun 2009-2013. (3) Untuk

mengetahui hambatan-hambatan

yang dialami UPTD Surabaya Utara

dalam melaknsanakan pemungutan

PKB dan BBNKB. (4) Untuk

mengetahui upaya-upaya yang

dilakukan UPTD Surabaya Utara

untuk mengatasi hambatan dalam

pemungutan PKB dan BBNKB.

RERANGKA TEORITIS YANG

DIPAKAI DAN HIPOTESIS

Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan dengan

rujukan penelitian sebelumnya,

terdapat persamaan dan perbedaan

dengan penelitian terdahulu.

Gustin Fajar Ria dan H.Herman

Legowo (2008)

Penelitian yang dilakukan oleh

Gustin Fajar Ria dan H.Herman

Legowo pada tahun 2008 ini

3

bertujuan untuk mengetahui tingkat

efektifitas dan efisiensi PKB dan

BBNKB provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta tahun 2003-2007, untuk

mengetahui seberapa besar

kontribusi PKB dan BBNKB

terhadap pendapatan asli provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

2003-2007, dan juga analisis SWOT

terhadap pemungutan PKB dan

BBNKB yang dilakukan pemerintah

daerah provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Agus Endro Suwarno dan

Suhartiningsih (2008)

Penelitian yang dilakukan oleh Agus

Endro Suwarno dan Suhartiningsih

pada tahun 2008 ini bertujuan untuk

mengetahui (1) Seberapa besar

potensi pajak daerah sebagai sumber

PAD di Kabupaten Sukoharjo selama

tahun anggaran 2003-2008, (2)

Seberapa besar kontribusi pajak

daerah sebagai sumber PAD di

Kabupaten Sukoharjo selama tahun

anggaran 2003-2008, (3) Sejauh

mana efektifitas yang dihasilkan dari

sistem pemungutan pajak daeran di

Kabupaten Sukoharjo selama tahun

anggaran 2003-2008.

Febriati (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh

Febriati pada tahun 2011 ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana Unit Pelayanan Pendapatan

Daerah (UPPD) mencapai efektivitas

kerja dan untuk mengetahui faktor-

faktor apa yang mempengaruhi

efektivitas sistem pemungutan PKB

di UPPD Kota Singkawang.

Definisi PAD, PKB dan BBNKB

PAD adalah Pendapatan Asli

Daerah yang terdiri dari Hasil Pajak

Daerah, Retribusi Daerah,

Pendapatan dari Laba Perusahaan

Daerah dan lain-lain Pendapatan

Yang Sah. Yang menjadi komponen

pajak daerah diantaranya yaitu Pajak

Kendaraan Bermotor dan Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor.

Pajak Kendaraan Bermotor

yang selanjutnya disingkat PKB

adalah pajak yang dipungut atas

kepemilikan dan/atau penguasaan

kendaraan bermotor. Kendaraan

bermotor adalah semua kendaraan

beroda dua atau lebih beserta

gandengannya yang digunakan

disemua jenis jalan darat dan

digerakkan oleh peralatan teknik

berupa motor atau peralatan lainnya

yang berfungsi untuk mengubah

suatu sumber daya energi tertentu

menjadi tenaga gerak kendaraan

bermotor yang bersangkutan

termasuk alat-alat berat dan alat-alat

besar yang bergerak. Yang menjadi

objek Pajak kendaraan bermotor

adalah kepemilikan dan/atau

penguasaan kendaraan bermotor dan

yang menjadi subjek PKB adalah

Orang pribadi atau Badan yang

memiliki dan/atau menguasai

kendaraan bermotor. Wajib Pajak

adalah orang pribadi atau badan yang

memiliki kendaraan bermotor, jika

wajib pajak merupakan badan maka

kewajiban perpajakannya diwakili

oleh pengurus atau kuasa hukum

badan tersebut.

Bea Balik Nama kendaraan

bermotor yang selanjutnya disingkat

BBNKB adalah pajak yang dipungut

oleh daerah atas setiap penyerahan

kendaraan bermotor dalam hak milik

(Perda No. 1 Tahun 2002 Pasal 1).

Penyerahan kendaraan bermotor

adalah pengalihan hak milik

kendaraan bermotor sebagai akibat

4

perjanjian dua pihak atau perbuatan

sepihak atau keadaan yang terjadi

karena jual beli, tukar menukar,

hibah termasuk hibah wasiat dan

hadiah, warisan, atau pemasukan

kedalam badan usaha. Obyek

BBNKB adalah penyerahan

kendaraan bermotor dan subyek

BBNKB adalah orang pribadi atau

badan yaang menerima penyerahan

kendaraan bermotor.(Perda No. 2

tahun 2007 pasal 3).

METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel dan Teknik

Pengambilan Sampel

Populasi dari penelitian ini

adalah Laporan Realisasi PKB dan

BBNKB Dispenda Provinsi Jawa

UPTD Surabaya Utara. Dalam

penelitian ini sampel mana yang

dianggap dapat mewakili populasi

ditentukan sendiri, yakni Laporan

Penerimaan PKB dan BBNKB di

UPTD Surabaya Utara tahun 2009-

2013. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu teknik non-probability

sampling dengan cara accidental

sampling yaitu menggunakan sampel

yang dapat diakses dengan baik dan

diperoleh dengan lengkap.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang

digunakan dalam penelitian ini

digunakan dua teknik yaitu: Pertama,

teknik pengumpulan data pimer yang

dilakukan dengan cara wawancara

dengan Kepala Sub Bagian Tata

Usaha UPTD Surabaya Utara dan

juga melakukan penelitian lapangan

dengan cara membantu petugas

UPTD Surabaya Utara untuk

menyampaikan surat tunggakan

pajak kendaraan kepada pemilik

kendaraan bermotor. Kedua, teknik

pengumpulan data sekunder yang

merupakan data yang telah

dikumpulkan sebelumnya dan telah

menjadi dokumentasi UPTD

Surabaya Utara.

Teknik Analisis Data

Metode Kualitatif yaitu

metode analisis dalam bentuk bukan

angka tetapi hanya merupakan uraian

keterangan, usulan pendapat serta

kesimpulan-kesimpulan.

Terdapat dua teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu

teknik analisis deskriptif kualitatif

dan analisis trend.

ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN

Gambaran Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Jawa Timur Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) Surabaya Utara

dengan cara melakukan wawancara

kepada Kepala Sub Bagian Tata

Usaha UPTD Surabaya Utara, untuk

memperoleh informasi mendalam

tentang berbagai hal yang berkaitan

dengan PKB dan BBNKB dan

mengumpulkan data sekunder

dengan cara mengumpulkan data

yang telah menjadi dokumentasi

Dinas Pendapatan Daerah UPTD

Surabaya Utara.

Fungsi UPTD Surabaya utara

Adapun fungsi dari UPTD Surabaya

Utara adalah sebagai berikut:

5

Pelaksana kegiatan teknis

operasional pemungutan PAD,

Pelaksanaan pemungutan PKB dan

BBNKB di Kantor Bersama Samsat.,

Pelaksanaan koordinasi dengan

instansi terkait pada Kantor Bersama

Samsat, Pelaksanaan koordinasi

dengan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota terkait dengan

pemungutan PAD, Pelaksanaan tugas

-tugas ketatausahaan, Pelaksanaan

pelayanan masyarakat, dan

pelaksanaan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Kepala Dinas.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi Unit

Pelaksana Teknis Dinas Surabaya

Utara diatur dalam Peraturan

Gubernur Nomor 134 Tahun 2008.

Struktur organisasi UPTD Surabaya

Utara dapat dilihat pada gambar 4.1

berikut:

GAMBAR 1

Struktur Organisasi UPTD Surabaya Utara

Wilayah Kerja Operasional

Wilayah kerja operasioanal

UPTD Surabaya Utara meliputi 8

kecamatan yaitu: Kecamatan

Tegalsari, Bubutan, Genteng,

Simokerto, Pabean Cantian,

Semampir, Kenjeran, dan Bulak.

Penagihan PKB dan BBNKB

di UPTD Surabaya Utara bersifat

aktif yaitu penagihan pajak

dilakukan oleh semua pegawai,

terkecuali Kepala UPT. Dalam hal

ini, petugas mendatangi pemilik

kendaraan bermotor dan memberikan

surat tagihan dan surat

pemberitahuan pajak secara

langsung. Petugas yang sedang

melakukan kegiatan penagihan

kepada wajib pajak disebut “Petugas

Dinas Luar”. Dan masing-masing

Kepala Unit Pelaksana Teknis

Drs.Ec.Agus Darmawan

NIP. 196008081994031004 Sub. Bagian Tata Usaha

Gito Sampurno, S.Sos

NIP. 196808051989031011

Seksi Pendataan dan Penetapan

Nur Winarto, S.Sos

NIP. 1962111919900331005

Seksi Pembayaran dan Penagihan

Lilies Handayani, SH

NIP. 196504151995032001

6

Petugas Dinas Luar sudah dibagi

berdasarkan wilayah/kecamatan.

Komponen penerimaan

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

terdiri dari: Pajak daerah, Retribusi

daerah, Pendapatan dari laba

perusahaan daerah, Lain-lain

pendapatan daerah yang sah

Untuk memlihat peningkatan

dan penurunan PAD yang terjadi di

UPTD Surabaya Utara pada tahun

2009-2013 dapat dilihat pada tabel

dan grafik berikut.

TABEL 1

TARGET DAN REALISASI PAD TAHUN 2009-2013

NO TAHUN TARGET REALISASI PERSENTASE

1 2009 269.704.362.000 333.448.547.181 123,63%

2 2010 381.597.241.000 415.463.586.611 108,87%

3 2011 498.243.720.500 539.917.525.452 108,36%

4 2012 552.448.238.000 561.009.520.365 101,55%

5 2013 518.036.400.000 522.834.837.147 106,72%

Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013

GAMBAR 2

TARGET DAN REALISASI PAD TAHUN 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013

TARGET Rp269.704.36 Rp381.597.24 Rp498.243.72 Rp552.448.23 Rp518.036.40

REALISASI Rp333.448.54 Rp415.463.58 Rp539.917.52 Rp561.009.52 Rp522.834.83

Rp0

Rp100.000.000.000

Rp200.000.000.000

Rp300.000.000.000

Rp400.000.000.000

Rp500.000.000.000

Rp600.000.000.000

TARGET DAN REALISASI PAD TAHUN 2009-2013

TARGET

REALISASI

7

Dari tabel dan gambar di atas dapat

dilihat bahwa target Pendapatan Asli

Daerah di Dinas Pendapatan Daerah

UPTD Surabaya Utara selama tahun

2009-2013 mengalami peningkatan

dan penurunan baik dalam target

maupun realisasi. Target dan

realisasi PAD dari tahun 2009-2012

mengalami peningkatan, namun pada

tahun 2013 target dan realisasi PAD

mengalami penurunan. Penurunan

target yang terjadi pada tahun 2013

dilakukan karena realisasi tahun

2012 hanya mencapai 1,55% dari

target yang di anggarkan.

TABEL 2

TARGET PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013

NO TAHUN PKB BBNKB

1 2009 158.397.610.000 104.649.752.000

2 2010 175.215.733.000 183.370.420.000

3 2011 211.463.495.000 251.991.372.000

4 2012 254.680.600.000 257.710.638.000

5 2013 235.692.247.000 231.844.288.000

Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013

GAMBAR 3

TARGET PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013

PKB Rp158.397.6 Rp175.215.7 Rp211.463.4 Rp254.680.6 Rp235.692.2

BBNKB Rp104.649.7 Rp183.370.4 Rp251.991.3 Rp257.710.6 Rp231.844.2

Rp0

Rp50.000.000.000

Rp100.000.000.000

Rp150.000.000.000

Rp200.000.000.000

Rp250.000.000.000

Rp300.000.000.000

TARGET PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013

PKB

BBNKB

8

Dari tabel dan gambar di atas

dapat dilihat bahwa target PKB dan

BBNKB di UPTD Surabaya Utara

pada tahun 2009-2013 mengalami

fluktuasi. Pada tahun 2009-2012

PKB dan BBNKB di UPTD

Surabaya Utara mengalami

peningkatan, sedangkan pada tahun

2013 target PKB dan BBNKB

diturunkan dari tahun sebelumnya.

Target ditetapkan berdasarkan

laporan jumlah kendaraan yang

dievaluasi oleh petugas dinas UPTD

Surabaya Utara selama bertugas

menyampaikan Surat Pembeitahuan

kepada wajib pajak sampai dengan

akhir tahun, beserta status kendaraan

yang dimiliki.

TABEL 3

REALISASI PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013

NO TAHUN PKB BBNKB

1 2009 174.467.617.930 137.677.219.000

2 2010 182.108.305.675 199.669.341.300

3 2011 213.315.359.179 265.802.716.350

4 2012 255.321.381.855 257.568.380.900

5 2013 250.487.739.709 250.934.360.000

Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013.

GAMBAR 4

REALISASI PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013

PKB Rp174.467.6 Rp182.108.3 Rp213.315.3 Rp255.321.3 Rp250.487.7

BBNKB Rp137.677.2 Rp199.669.3 Rp265.802.7 Rp257.568.3 Rp250.934.3

Rp0

Rp50.000.000.000

Rp100.000.000.000

Rp150.000.000.000

Rp200.000.000.000

Rp250.000.000.000

Rp300.000.000.000

REALISASI PENERIMAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013

PKB

BBNKB

9

Dari tabel dan gambar di atas

dapat dilihat bahwa realisasi PKB

dan BBNKB di UPTD Surabaya

Utara pada tahun 2009-2012

mengalami kenaikan penerimaan

yang signifikan. Namun pada tahun

2013 realisasi penerimaan PKB dan

BBNKB mengalami penurunan.

Realisasi PKB dan BBNKB yang

diterima tidak bergantung pada target

yang dianggarkan, artinya realisasi

bisa saja melebihi target maupun

tidak memenuhi target yang telah

dianggarkan.

Kontribusi digunakan untuk

mengetahui sejauh mana PKB dan

BBNKB memberikan sumbangan

dalam penerimaan PAD. Dalam

mengetahui kontribusi dilakukan

dengan membandingkan penerimaan

PKB dan BBNKB periode tertentu

dengan penerimaan PAD periode

tertentu pula. Semakin besar hasilnya

berarti semakin besar pula peranan

PKB maupun BBNKB terhadap

PAD, begitu pula sebaliknya jika

hasil perbandinganya terlalu kecil

berarti peranan PKB maupun

BBNKB terhadap PAD juga kecil.

Rumus yang digunakan untuk

menghitung kontribusi: (Nugroho

Budiyuwono 1995:160).

P n =𝑄𝑋𝑛

𝑄𝑌𝑛𝑥100%

Keterangan:

P = Kontribusi yang dapat

disumbangkan dari

Penerimaan PKB atau

BBNKB dalam

meningkatkan PAD

(Rupiah)

QX = Jumlah realisasi Pajak

Kendaraan Bermotor

(Rupiah)

QY = Jumlah realisasi Pendapatan

Asli Daerah tahun

(Rupiah)

n = Tahun (Periode) tertentu

TABEL 4

KONTRIBUSI PKB DALAM MENINGKATKAN PAD TAHUN 2009-2013

TAHUN PAD PKB KONTRIBUSI

2009 333.448.547.181 174.467.617.930 52,32%

2010 415.463.586.611 182.108.305.675 43,73%

2011 539.917.525.452 213.315.359.179 59,27%

2012 561.009.520.365 255.321.381.855 45,51%

2013 522.834.837.147 250.487.739.709 47,91%

Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013.

Kontribusi yang di

sumbangkan oleh PKB dalam

meningkatkan PAD untuk tahun

2009 sebesar 52,32% kemudian

turun menjadi 43,73% pada tahun

2010, meningkat lagi menjadi

59,27% pada tahun 2011, turun

menjadi 45,51% tahun 2012 dan

kemudian kembali meningkat

menjadi 47,91% untuk tahun 2013.

10

Kontribusi PKB selalu mengalami

fluktuasi, namun secara umum dapat

disimpulkan bahwa PKB

memberikan kontribusi yang besar

terhadap PAD di UPTD Surabaya

Utara.

TABEL 5

KONTRIBUSI BBNKB DALAM MENINGKATKAN PAD

TAHUN 2009-2013

TAHUN PAD BBNKB KONTRIBUSI

2009 333.448.547.181 137.677.219.000 41,29%

2010 415.463.586.611 199.669.341.300 48,06%

2011 539.917.525.452 265.802.716.350 49,23%

2012 561.009.520.365 257.568.380.900 45,91%

2013 522.834.837.147 250.934.360.000 47,99%

Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013.

Dari hasil perhitungan

analisis kontribusi BBNKB periode

2009-2013 yang di lakukan di

Dispenda Provinsi Jawa Timur

UPTD Surabaya Utara, dapat dilihat

bahwa dari tahun ke tahun BBNKB

memberikan kontribusi yang sangat

besar, yaitu lebih dari 40% dari total

PAD secara keseluruhan di UPTD

Surabaya Utara. Pada tahun 2011

kontribusi BBNKB terhadap PAD

mencapai angka terbesar yaitu

sebesar 49,23%.

Analisis persentase penerimaan PKB dan BBNKB di UPTD Surabaya Utara

tahun 2009-2013

TABEL 6

PERSENTASE REALISASI PKB DAN BBNKB TAHUN 2009-2013

TAHUN PKB BBNKB

2009 110.15% 131.56%

2010 103.93% 108.89%

2011 100.88% 105.48%

2012 100.25% 99.94%

2013 106.28% 108.23%

Sumber : UPTD Dinas Pendapatan Prov. Jatim Surabaya Utara, 2013.

11

Tahun 2009-2012 persentase

PKB mengalami penurunan. Namun

persentase PKB masih diatas 100%

yang artinya realisasi telah melebihi

target. Pada tahun 2013, PKB

kembali meningkat dari tahun

sebelumnya yaitu dari 100,25%

menjadi 106,28%. Sedangkan untuk

persentase BBNKB 2009 sampai

2013 di UPTD Surabaya Utara juga

mengalami fluktuasi. Tahun 2009

sampai 2011 persentase BBNKB

mengalami penurunan namun masih

memenuhi target, tahun 2012

persentase BBNKB hanya mencapai

99,94%, artinya pada tahun 2009

realisasi BBNKB tidak mencapai

target. Pada tahun 2013, persentase

BBNKB kembali mengalami

peningkatan dan melebihi target.

Analisis Trend

Penelitian ini hanya akan

menggunakan metode kuadrat

terkecil (Least Square). Secara

khusus, analisis time series dengan

metode kuadrat terkecil dapat dibagi

dalam dua kasus, yaitu kasus data

genap dan data ganjil. Peramalan

dengan metode kuadrat terkecil akan

menghasilkan jumlah kuadrat

kesalahan terkecil. Jika persamaan

garis trend linier Y = a + bX, maka

untuk menentukan harga konstanta a

dan b dengan metode ini dapat

menggunakan persamaan normal

sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Harga-harga hasil observasi

X = Unit tahun yang dihitung dari

periode dasar

a = Nilai trend pada periode dasar

b = Perubahan trend

n = Banyaknya data

Hambatan Dalam Melaksanakan

Pemungutan PKB Dan BBNKB

Dalam melakukan tugasnya

petugas Dispenda UPTD Surabaya

Utara sering mengalami hambatan

sebagai berikut: Susahnya

menemukan rumah wajib pajak. Pada

waktu petugas pajak mendatangi

nama dan alamat yang tertera dalam

surat ternyata wajib pajak tersebut

hanya atas nama saja, karena

namanya dipinjam oleh orang lain

untuk menghindari pajak progresif.

Banyak kendaraan yang telah dijual

kepada pihak lain, tetapi tidak

dilaporkan. Para petugas dinas luar

dalam memberikan laporan status

kendaraan bermotor banyak yang

tidak valid, dalam arti bahwa

kendaraan yang seharusnya sudah

dijual tetapi masih distatus dimiliki,

sehingga masih menjadi piutang dan

menjadi tunggakan. Adanya daerah

surplus yaitu daerah yang mudah

menghasilkan pencairan tunggakan

kendaraan bermotor dan daerah

minus, yaitu daerah yang sulit

menghasilkan pencairan tunggakan

kendaraan bermotor.

Upaya Yang Dilakukan UPTD

Surabaya Utara Untuk

Meningkatkan Pendapatan PKB

Dan BBNKB

Dalam mengatasi beberapa

permasalahan maka dilakukan upaya

berikut: Untuk mempermudah

evaluasi dibentuk kelompok yang

terdiri dari sepuluh orang petugas

dinas luar. Penentuan kelompok

berdasarkan wilayah/ kecamatan.

Dalam melakukan upaya ini,

kerjasama tim dalam kelompok

diutamakan untuk pencapaian target

secara optimal.

a = ΣY / N b = ΣXY / ΣX2

12

Beberapa upaya lain yang

perlu dilakukan untuk peningkatan

pendapatan dari sektor PKB adalah

sebagai berikut : Tingkat validitas

pengiriman Surat Pemberitahuan

Kewajiban Pemilik Kendaraan

Bermotor (SPKPKB) harus dapat

dicapai, hal ini dikarenakan bahwa

Pengiriman SPKPKB ini merupakan

salah satu indikator penting dalam

menurunkan ataupun meningkatkan

jumlah tunggakan kendaraan

bermotor. Selama ini cara

pengiriman SPKPKB dilakukan

dengan menggunakan tenaga kurir.

Cara ini sering dikeluhkan oleh

masyarakat karena surat ini sering

kali tidak diterima, sehingga wajib

pajak merasa dirugikan setelah

mereka sudah menerima Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)

yang notabene mereka sudah dikenai

denda pajak. Hasil dinas luar dari

para petugas pajak harus benar-benar

dapat dipertanggungjawabkan akan

penstatusan kendaraan bermotor,

dalam arti penstatusan kendaraan

yang dimiliki, lapor jual, rusak,

hilang dan alamat tidak jelas harus

valid. Melakukan sosialisasi ke

masyarakat wilayah/kecamatan yang

tunggakan pajaknya masih tinggi.

Dalam melaksanakan sosialisasi,

masyarakat dapat diberi pemahaman

akan kemudahan dalam proses

pembayaran pajak kendaraan melalui

layanan-layanan unggulan seperti

layanan samsat keliling, samsat

corner, samsat payment point dan

layanan e-samsat.Memberikan

layanan unggulan agar masyarakat

mendapatkan kemudahan dalam

melakukan pembayaran pajak.

Adapun layanan unggulan yang ada

di lingkungan UPTD Surabaya Utara

meliputi Samsat Kenjeran terletak di

jalan Kedung Cowek Surabaya,

Samsat Payment Point terletak di

jalan Embong Sawo No.36 Surabaya,

Samsat Payment Point Taman

Budaya terletak di jalan Genteng

Kali No.85 Surabaya, Samsat Corner

ITC terletak di ITC Mega Grosir

jalan Gembong Lt. G Blok C 25-1 &

25-2, Samsat Keliling terletak di

jalan Kusuma Bangsa, e-SAMSAT

Jatim dan ATM Samsat Jatim Grand

City terletak di jalan Walikota

Mustajab Surabaya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil perhitungan analisis

kontribusi PKB dan BBNKB periode

2009-2013 yang di lakukan di UPTD

Surabaya Utara, dapat di lihat bahwa

PKB dan BBNKB memberikan

kontribusi berkisar antara 40%

sampai 60% dari total PAD secara

keseluruhan. Oleh karena itu, dapat

di ketahui bahwa Pajak Kendaraan

Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor memiliki

kontribusi yang sangat besar dalam

meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah.

Persentase penerimaan PKB dan

BBNKB di UPTD Surabaya Utara

selama 5 tahun terakhir terus

berubah-ubah, mengalami kenaikan

dan penurunan namun persentase

penerimaan tidak memiliki

perbedaan yang jauh. Dari data yang

ada, dapat dilihat bahwa persentase

penerimaan PKB dan BBNKB di

UPTD Surabaya Utara selama 5

tahun terakhir sebagian besar

mencapai target yang telah di

tentukan.

13

Dalam melakukan tugasnya

untuk memungut Pajak Kendaraan

Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor, petugas

Samsat dan Dispenda UPTD

Surabaya Utara sering mengalami

beberapa macam hambatan antara

lain: Dalam proses pencairan

tunggakan, UPTD Surabaya Utara

mengalami kesulitan, hal ini

dikarenakan adanya daerah surplus

yaitu daerah yang mudah

menghasilkan pencairan tunggakan

kendaraan bermotor dan daerah

minus, yaitu daerah yang sulit

menghasilkan pencairan tunggakan

kendaraan bermotor. Adanya alasan

klasik dari para wajib pajak bilamana

diberikan surat perpajakan adalah

tidak punya uang, para petugas dinas

luar dalam memberikan laporan

status kendaraan bermotor banyak

yang tidak valid, sehingga masih

menjadi piutang dan menjadi

tunggakan.

Upaya untuk mempermudah

evaluasi dibentuk kelompok.

Penentuan kelompok berdasarkan

wilayah/ kecamatan. dipadukan

antara kecamatan surplus s/d

kecamatan minus dalam pencairan

tunggakan. Dalam melakukan upaya

ini, kerjasama tim dalam kelompok

diutamakan untuk pencapaian target

secara optimal. Selain itu petugas

melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Saran

Petugas Dispenda harus menjaga

hubungan baik dengan masyarakat

dan menjalin komunikasi dengan

mengadakan sosialisasi secara

berkala.

Petugas Samsat maupun

Dispenda harus mermudah sistem

pembayaran pajak, dengan cara

membuka lokasi pembayaran di

tempat-tempat yang mudah di

jangkau dan menempatkan mobil

samsat keliling di daerah-daerah

yang jauh dari samsat sehingga

aksesnya pembayarannya lebih

mudah.

Bekerja sama dengan pihak

kepolisian agar pihak kepolisian

tidak hanya memeriksa STNK, tetapi

juga melihat faktur pajak yang ada di

balik STNK. Jika pajak kendaraan

tersebut belum di bayarkan lebih dari

2 tahun, pihak kepolisian juga bisa

menilang kendaraan tersebut untuk

memicu timbulnya kesadaraan

masyarakat untuk membayar pajak

kendaraan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Endro Suwarno dan

Suhartiningsih. 2008.

“Efektifitas evaluasi pajak

daerah sebagai sumber

pendapatan asli daerah”.

Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Vol. 7 No. 2, Pp

162-173.

Bianchi M, Boyle M dan

Hollingsworth D. 1999. “A

comparison of methods for

trend estimation”. Applied

Economics Letters, Vol.6

No.2 Pp 103–109.

Chatfield, C. 1993. “Calculating

Interval Forecasts”. Journal

of Business and Economic

Statistics, Vol. 11 No.2 Pp

121–135.

Febriati. 2011. “Analisis sistem

pengendalian pemungutan

pajak kendaraan bermotor

dalam peningkatan PAD pada

14

dispenda kota Sikawang”.

Jurnal ekonomi sosial, Vol 7

No.2, Pp 165-185.

Gustin Fajar Ria dan H. Herman

Legowo. 2008. “Analisis

efektivitas, efisiensi pajak

kendaraan bermotor dan bea

balik nama kendaraan

bermotor dalam upaya

peningkatan pendapatan asli

daerah (Studi Kasus Pada

BPKD Provinsi

D.I.Yogyakarta)”.

Himawan Estu Bagijo. 2012. “Pajak

dan retribusi daerah sebagai

sumber pendapatan daerah

(studi kasus di kabupaten/

kota dan pemerintah propinsi

di jawa timur)”. Jurnal

bidang hukum dan konstitusi

provinsi Jawa Timur.

Hunger dan Wheelen. 2003.

Manajemen Strategis.

Yogyakarta: Andi.

Ibnu Syamsi. 1994. Pokok-Pokok

Organisasi dan Manajemen.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ida Zuraida. 2012. Teknik

Penyusunan Peraturan

Daerah tentang Pajak

Daerah dan Retribusi

Daerah, Jakarta: Sinar

Grafika.

Ilyas dan Burton. 2010. Hukum

pajak. Edisi 5. Jakarta:

Selemba Empat.

Lili syafitri dan kardinal. 2012.

Analisis peranan dan

kontribusi pajak reklame

terhadap peningkatan

pendapatan asli daerah kota

jambi.

Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode

Riset Untuk Bisnis dan

Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Mudrajad Kuncoro. 2009. Metode

Riset untuk Bisnis dan

Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor

Publik. Yogyakarta: Andi.

Mardiasmo. 2006. Perpajakan. Edisi

revisi. Yogyakarta: Andi.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan.

Yogyakarta: Andi.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No.13 tahun 2001

tentang Pajak Kendaraan

Bermotor.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No.9 tahun 2010

tentang Pajak Daerah.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No.1 tahun 2011

tentang Penagihan Pajak

Daerah Dengan Surat Paksa.

Peraturan Pemerintah No.65 tahun

2001 tentang Pajak Daerah.

Resmi Siti. 2013. Perpajakan.

Jakarta: Selemba Empat.

Sofi Nurmanto. 2003. Pengantar

Perpajakan. Jakarta: Granit.

Suandy Erly. 2002. Perpajakan

Jakarta: Selemba Empat.

Tony Marsyahrul. 2005. Pengantar

Perpajakan. Jakarta:

Gresindo.

15

Undang-Undang Republik Indonesia

No. 34 tahun 2000 tentang

Pajak dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia

No. 33 tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia

No.32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia

No. 28 tahun 2009 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia

Buku II. Jakarta:Selemba

Empat.