LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya...

28
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2005 NOMOR 11 SERI C NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR GUDANG DAN RUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TENGAH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan kewenangan di bidang perdagangan yang merupakan kewenangan Kabupaten Lombok Tengah sebagai Daerah Otonom sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah perlu pengaturan lebih lanjut; b. bahwa menurut ketentuan pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, Pemerintah Kabupaten dapat menentukan dan menetapkan jenis-jenis retribusi yang potensial untuk dikembangkan bagi kepentingan pembangunan Daerah selain yang telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah tersebut; c. bahwa dalam rangka menempatkan fungsi gudang dan ruangan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna perlu ditetapkan aturan mengenai Tanda Daftar Gudang dan Ruangan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Tanda Gudang dan Ruangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1965 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang 1

Transcript of LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya...

Page 1: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

TAHUN 2005 NOMOR 11 SERI C NOMOR 9

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2005

TENTANG

RETRIBUSI TANDA DAFTAR GUDANG DAN RUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK TENGAH,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan kewenangan di bidang perdagangan yang

merupakan kewenangan Kabupaten Lombok Tengah sebagai Daerah Otonom sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah perlu pengaturan lebih lanjut;

b. bahwa menurut ketentuan pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, Pemerintah Kabupaten dapat menentukan dan menetapkan jenis-jenis retribusi yang potensial untuk dikembangkan bagi kepentingan pembangunan Daerah selain yang telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah tersebut;

c. bahwa dalam rangka menempatkan fungsi gudang dan ruangan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna perlu ditetapkan aturan mengenai Tanda Daftar Gudang dan Ruangan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Tanda Gudang dan Ruangan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1965 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang

1

Page 2: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Perubahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 tentang Pergudangan (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 31);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981, tentang Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara RI Tahun 1981 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3208);

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Kewenangan Kabupaten Lombok Tengah sebagai Daerah Otonom (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2000 Nomor 11);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 11 Tahun 2000 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2000 Nomor 15);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 15 Tahun 2001 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2001 Nomor 20).

2

Page 3: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH dan

BUPATI LOMBOK TENGAH

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR GUDANG DAN RUANGAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Tengah.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

3. Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Bupati adalah Bupati Lombok Tengah.

4. Dinas adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang merupakan unsur pokok pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan.

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah.

6. Pejabat adalah pegawai dinas yang diberi tugas tertentu dibidang retribusi Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Gudang adalah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang-barang perniagaan.

8. Ruangan adalah ruangan atau tempat yang tidak bergerak yang memiliki atap, dengan tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang-barang perniagaan.

9. Usaha Pergudangan adalah kegiatan jasa pergudangan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau perorangan melalui pemanfaatan gudang-gudang miliknya sendiri dan/atau pihak lain untuk mendukung, memperlancar kegiatan perdagangan barang.

10. Tanda Daftar Gudang yang disingkat TDG adalah tanda daftar yang diberikan kepada setiap perorangan atau perusahaan yang telah melakukan pendaftaran gudang.

11. Tanda Daftar Ruangan yang selanjutnya disingkat TDR adalah tanda daftar yang diberikan kepada setiap perorangan atau perusahaan yang telah melakukan pendaftaran ruangan.

12. Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan barang dagangan di gudang atau ruangan untuk memenuhi permintaan pasar sepanjang jumlah yang disimpan tidak lebih dari 3 (tiga) bulan dalam kondisi normal.

3

Page 4: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

13. Surat Keterangan Penyimpanan Barang yang selanjutnya disingkat SKPB adalah surat keterangan untuk dapat melakukan penyimpanan barang di gudang dan atau ruangan, lebih dari 3 (tiga) bulan untuk jenis barang tertentu di luar kebutuhan pokok masyarakat, yang karena sifatnya memerlukan masa simpan dan masa penjualan relatif lebih lama.

14. Pendaftaran ulang (her registrasi) TDG dan TDR adalah kegiatan pendaftaran ulang TDG dan TDR yang telah berakhir masa berlakunya.

15. Retribusi Izin Usaha Pergudangan dan Ruangan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pemberian izin tertentu dibidang usaha pergudangan dan ruangan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

16. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.

17. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah.

18. Surat Setoran Retribusi Daerah yang disingkat SSRD adalah surat yang oleh wajib retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang terhutang ke Kas Daerah atau tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

19. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang disingkat SKRD adalah Surat Ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya pokok retribusi.

20. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

21. Penutupan Gudang dan Ruangan adalah perorangan atau perusahaan yang sudah tidak lagi memanfaatkan gudang atau ruangan sesuai dengan fungsinya atas permintaan sendiri dan atau karena pemiliknya meninggal dunia atau karena menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

22. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan/atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan kewajiban Retribusi Daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

23. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik PNS yang selanjutnya disebut Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti dan dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II

NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 2 Dengan nama Retribusi TDG dan TDR dipungut retribusi untuk setiap pelayanan pemberian/penerbitan TDG dan TDR.

Pasal 3 Obyek Retribusi adalah setiap penerbitan Tanda Daftar Gudang dan Ruangan.

4

Page 5: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Pasal 4 Subyek retribusi adalah setiap orang pribadi atau badan yang mengajukan permohonan usaha pergudangan dan ruangan. .

BAB III GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 5

Retribusi TDG dan TDR digolongkan sebagai Retribusi Perizinan Tertentu.

BAB IV

CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 6 Tingkat penggunaan jasa retribusi didasarkan pada jasa pelayanan pemberian TDG dan TDR.

BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN TARIF

Pasal 7

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi adalah untuk menutup biaya penyelenggaraan pemberian TDG dan TDR..

(2) Biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi komponen biaya cetak formulir, biaya survey lapangan serta biaya transportasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian

BAB VI

PERIZINAN

Pasal 8

(1) Setiap orang pribadi atau badan hukum yang memiliki atau menguasai gudang dan ruangan yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, wajib mendaftarkan gudang dan ruangannya untuk memperoleh Tanda Daftar Gudang dan Ruangan.

(2) Permohonan TDG dan TDR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Bupati melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

(3) Setiap permohonan TDG dan TDR harus melampirkan : 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku. 2. Foto copy SIUP. 3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Gudang dan Ruang yang bersangkutan. 4. Pas Foto ukuran 3 X 4 sebanyak 4 (empat) lembar.

(4) Tata cara dan persyaratan pemberian TDG dan TDR diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati

5

Page 6: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Pasal 9

(1) Penerbitan Tanda Daftar Gudang dan Ruangan adalah Kewenangan Bupati. (2) Kewenangan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilimpahkan kepada

Kepala Dinas. (3) Dalam hal Kepala Dinas yang diberikan kewenangan untuk menerbitkan TDG dan TDR

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berhalangan selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut, Bupati atau Kepala Dinas wajib menunjuk salah satu Pejabat dibidangnya untuk dan atas nama Kepala Dinas menerbitkan TDG dan TDR.

Pasal 10

Gudang dan ruangan yang dikecualikan pendaftarannya untuk memperoleh TDG dan TDR adalah : d. Gudang dan ruangan yang dikuasai oleh penguasa pelabuhan atau bandar udara; e. Gudang dan ruangan yang dikuasai oleh pengelola Kawasan Berikat; c. Gudang dan ruangan yang dikuasai oleh pemerintah yang penggunaannya untuk

kepentingan dinas.

Pasal 11

Tata cara peyimpanan barang, peringatan, pembekuan, pencabutan dan penutupan gudang dan ruangan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

BAB VII

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 12 (1) Setiap permohonan untuk mendapatkan TDG dan TDR dikenakan retribusi.

(2) Besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sebagai berikut :

a. Tanda Daftar Gudang :

1. Gudang dengan luas 36 m² sampai dengan lebih kecil dari 2.500 m² ditetapkan sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah);

2. Gudang dengan luas 2.500 m² sampai dengan lebih kecil dari 10.000 m² ditetapkan sebesar Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah);

3. Gudang dengan luas 10.000 m² atau lebih ditetapkan sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).

b. Tanda Daftar Ruangan :

1. Ruangan dengan luas 36 m² sampai dengan lebih kecil dari 2.500 m² ditetapkan sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah);

2. Ruangan dengan luas 2.500 m² sampai dengan lebih kecil dari 10.000 m² ditetapkan sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah);

6

Page 7: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

3. Ruangan dengan luas 10.000 m² atau lebih ditetapkan sebesar Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah).

(3) Terhadap Tanda Daftar Gudang dan Ruangan yang melakukan daftar ulang dikenakan biaya 50% (lima puluh persen) dari ketentuan pada ayat (1).

Pasal 13

(1) Seluruh biaya yang dipungut disetorkan ke Kas Daerah. (2) Kepada juru pungut diberikan insentif sebesar 5 % (lima persen) dari hasil pungutannya. (3) Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan diberikan biaya operasional sebesar 5 %

(lima persen) dari jumlah yang disetorkan ke Kas Daerah.

BAB VIII MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 14

(1) Masa Retribusi Tanda Daftar Gudang dan Tanda Daftar Ruangan adalah selama fungsi

gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima) tahun sekali harus melakukan daftar ulang (her- registrasi).

(2) Apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak masa berlaku pendaftaran ulang berakhir tidak

dilakukan her-registrasi, maka harus diajukan sebagai permohonan izin baru.

Pasal 15

(1) Saat retribusi terutang pada saat ditetapkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan (2) Bentuk, isi serta tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan

ditetapkan oleh Bupati

BAB IX WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 16

Retribusi yang terutang dipungut diwilayah daerah tempat TDG dan TDR diterbitkan.

BAB X TATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 17

(1) Pemungutan retribusi dtidak dapat diborongkan. (2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang disamakan. (3) Hasil pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 disetor ke Kas Daerah

melalui Bendaharawan Khusus Penerima Dinas Pendapatan Daerah.

7

Page 8: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

BAB XI TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 18

(1) Pembayaran retribusi yang terutang dilunasi sekaligus. (2) Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempat pembayaran retribusi diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Bupati.

BAB XII PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 19

(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi berdasarkan permohonan dari wajib retribusi.

(2) Pemberian pengurangan, keringanan retribusi sebagaimana dimakud dalam ayat (1) dengan mempertimbangkan kemampuan wajib retribusi.

(3) Pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) antara lain diberikan kepada wajib retribusi yang ditimpa bencana alam atau kerusakan.

(4) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB XIII

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 20

Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar. Dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terhutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD atau dokumen yang dipersamakan.

BAB XIV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 21

(1) Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian TDG dan TDR dilakukan

oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (2) Tata cara pengawasan dan penggunaan gudang dan ruangan ditetapkan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan

8

Page 9: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

BAB XV KETENTUAN PIDANA

Pasal 22

(1) Pelanggaran terhadap Pasal 2, Pasal 8, Pasal 10, Pasal 13 ayat (3) diancam dengan pidana

kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan/atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi terutang.

(2) Tindak Pidana yang dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XVI KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 23

(1) Selain Penyidik POLRI, penyidikan tindak pidana atas pelanggaran Peraturan Daerah ini dapat juga dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan Pemerintah Daerah.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

d. Memeriksa buku-buku catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut.

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan/atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud dalam huruf e.

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah.

i. Memanggil orang untuk di dengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

j. Menghentikan penyidikan.

k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

9

Page 10: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 24 Tanda Daftar Gudang yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku dan wajib daftar ulang setelah berlaku 5 ( lima ) tahun dan selanjutnya menyesuaikan dengan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.

BAB XVIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 26 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah.

Ditetapkan di Praya Pada tanggal 16 April 2005

BUPATI LOMBOK TENGAH PENJABAT,

ttd.

H. LALU MOH. KASIM

Diundangkan di Praya Pada tanggal 18 April 2005 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH, H. MAS’UD LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2005 NOMOR 11 SERI C NOMOR 9

10

Page 11: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2005

TENTANG

RETRIBUSI GUDANG DAN RUANGAN

I. UMUM

Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maka beban keuangan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah semakin berat, sementara dari sisi lain Kabupaten Lombok Tengah memiliki potensi yang perlu digali dan dikelola secara proporsional.

Diantara potensi daerah itu adalah tumbuh dan berkembangnya sektor swasta terutama yang bergerak dalam bidang perindustrian dan perdagangan. Untuk itulah, pertumbuhan ini perlu ditata sedemikian rupa guna memberikan kepastian hukum dan sekaligus dapat memberikan kontribusi kepada Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Pendaftaran dan Retribusi Gudang dan Ruangan. II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 s.d. 9

Cukup jelas Pasal 10 Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Yang dimaksud dengan kawasan berikat (bonded zone) adalah suatu kawasan dengan batas-batas tertentu di wilayah pabean Indonesia yang di dalamnya diberlakukan khusus di bidang pabean, yaitu terhadap barang yang dimasukkan dari luar daerah pabean atau dari dalam daerah pabean Indonesia lainnya, tanpa terlebih dahulu dikenakan pungutan bea cukai dan/atau pernyataan negara lainnya sampai barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan impor, ekspor atau re ekspor.

Huruf c Cukup jelas Pasal 11 s.d. 26

Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 33

11

Page 12: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Pasal 5

Cukup jelas Pasal 6

Cukup jelas Pasal 7

Haruf a Cukup jelas

Haruf b Yang dimaksud dengan kawasan berikat ( bonded zone) adalah suatu kawasan dengan batas-batas tertentu di wilayah pabean Indonesia yang didalamnya diberlakukan khusus di bidang pabean, yaitu terhadap barang yang dimasukkan dari luar daerah pabean atau dari dalam daerah pabean Indonesia lainnya tanpa terlebih dahulu dikenakan pungutan bea cukai dan atau pernyataan negara lainnya sampai barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan impor, ekspor atau re-ekspor

Haruf c Cukup jelas Pasal 8

Cukup jelas Pasal 9

Cukup jelas Pasal 10

Cukup jelas Pasal 11

Cukup jelas Pasal 12

Cukup jelas Pasal 13

Ayat (1) Cukup jelas Ayat ( 2) Cukup jelas Ayat ( 3)

Yang dimaksud dengan batas kewajaran adalah penyimpanan barang yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan di gudang dan atau ruangan sebagai stock atau penyediaan berjalan untuk memenuhi pasar, maksimal untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan dalam kondisi normal, berdasarkan data atau pencatatan dari perusahaan yang bersangkutan. Contoh :

12

Page 13: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Suatu perusahaan mampu menjual 1 (satu) ton tiap bulannya, untuk dapat melakukan penyimpanan barang di gudang sebagai stock berjalan guna memenuhi kebutuhan pembeli atau mayarakat, dapat melakukan kegiatan penyimpanan barang di gudang paling banyak 3 (tiga) ton.

Pasal 14

Cukup jelas Pasal 15

Cukup jelas Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17 Cukup jelas

Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas Pasal 20 Cukup jelas

Pasal 21 Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas

Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas

Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26 Cukup jelas

Pasal 27 Cukup jelas Pasal 28 Cukup jelas

Pasal 29

13

Page 14: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Cukup jelas Pasal 30 Cukup jelas

Pasal 31 Cukup jelas Pasal 32 Cukup jelas

Pasal 33 Cukup jelas Pasal 34 Cukup jelas

Pasal 35 Cukup jelas

Pasal 36 Cukup jelas Pasal 37 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR ……….

14

Page 15: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

BAB VII PERIZINAN

Bagian Pertama

Ketentuan Tanda Daftar Gudang dan Ruangan

Pasal 7

(4) Setiap orang pribadi atau badan hukum yang memiliki atau menguasai gudang dan ruangan yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, wajib mendaftarkan gudang dan ruangannya untuk memperoleh Tanda Daftar Gudang dan Ruangan.

(5) Permohonan TDG dan TDR sebagaimana dimaksud ayat (1) diajukan kepada Bupati melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

(6) Setiap permohonan TDG dan TDR harus melampirkan :

a. Untuk Orang Pribadi : 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku. 2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Gudang dan Ruang yang bersangkutan. 3. Pas Foto ukuran 3 X 4 sebanyak 4 (empat) lembar.

b. Untuk Badan Usaha :

1. Fotokopi SIUP 4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Gudang dan Ruang yang bersangkutan. 2. Pas Foto ukuran 3 X 4 sebanyak 4 (empat) lembar.

Pasal 8

(1) Setiap usaha pergudangan dan ruangan wajib memiliki SIUP.

(2) Pemilik dan atau penanggung jawab usaha pergudangan dan ruangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib mendaftarkan gudang dan ruangan yang dikuasainya untuk memperoleh TDG dan TDR.-

Pasal 9

Tanda Daftar Gudang dan Ruangan diterbitkan berdasarkan tempat kedudukan gudang dan ruangan.

Pasal 10

(4) Tanda Daftar Gudang dan Ruangan berlaku selama fungsi gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankam kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima) tahun sekali harus melakukan daftar ulang (her registrasi).

(5) Daftar Ulang (her registrasi ) sebagaimana dimaksud ayat (1) harus sudah dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya izin berakhir.

15

Page 16: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Pasal 11

(1) Kewenangan pemberian Tanda Daftar Gudang dan Ruangan adalah Bupati.

(2) Bupati melimpahkan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kepada Kepala Dinas.

Pasal 12

Gudang dan ruangan yang dikecualikan pendaftarannya untuk memperoleh TDG dan TDR adalah :

f. Gudang dan ruangan yang dikuasai oleh penguasa pelabuhan atau bandar udara;

g. Gudang dan ruangan yang dikuasai oleh pengelola Kawasan Berikat;

h. Gudang dan ruangan yang dikuasai oleh pemerintah yang penggunaannya untuk kepentingan dinas.

Pasal 13

(1) Setiap usaha pergudangan dan ruangan wajib menyelenggarakan administrasi mengenai barang-barang yang masuk dan keluar gudang atau ruangan sehingga dapat diikuti lalu lintas barang dari dan ke gudang atau ruangan tersebut.

(2) Penanggung jawab usaha pergudangan dan ruangan wajib menyampaikan laporan mutasi barang yang berada di gudangnya kepada Bupati melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan setiap 6 (enam) bulan sekali, paling lambat tanggal 15 Juli untuk 6 (enam) bulan pertama dan tanggal 15 Januari tahun berikutnya untuk 6 (enam) bulan selanjutnya.

Bagian Kedua Penunjukan Pejabat Penerbit TDG dan TDR

Pasal 14 Dalam hal Kepala Dinas yang diberikan kewenangan untuk menerbitkan TDG dan TDR sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 berhalangan selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut, Bupati atau Kepala Dinas wajib menunjuk salah satu Pejabat dibidangnya untuk dan atas nama Kepala Dinas menerbitkan TDG dan TDR.

Bagian Ketiga

Tata Cara Pendaftaran TDG dan TDR Pasal 15

(1) Permohonan pendaftaran gudang dan ruangan untuk memperoleh TDG dan TDR sebagaimana dimaksud Pasal 2 diajukan kepada Kepala Dinas.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), harus ditandatangani oleh pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan.

(3) Paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan dan persyaratan secara lengkap dan benar, Kepala Dinas wajib menerbitkan TDG dan TDR.

16

Page 17: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Pasal 16

(1) Pemohon TDG dan TDR sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ternyata belum lengkap dan benar, paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan, Kepala Dinas wajib menerbitkan Surat Penundaan Penerbitan TDG dan TDR.

(2) Penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemohon wajib melakukan perbaikan dan atau melengkapi persyaratan dan segera mengajukan kembali paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya Surat Penundaan Penerbitan TDG dan TDR.

(3) Dalam hal jangka waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), pemohon tidak melakukan perbaikan dan atau melengkapi persyaratan, Kepala Dinas wajib menerbitkan Surat Penolakan Penerbitan TDG dan TDR.

(4) Pemohon yang ditolak permohonannya dapat mengajukan kembali permohonan TDG dan TDR dan diperlakukan sama sebagai pemohon baru.

Pasal 17

(1) Dalam hal TDG dan TDR yang diperoleh telah berakhir masa berlakunya sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan wajib melakukan pendaftaran ulang.

(2) Permohonan pendaftaran ulang TDG dan TDR sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya berakhir.

Pasal 18

(1) Penyimpanan barang yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan di gudang dan atau ruangan harus sesuai dengan izin usaha yang dimiliki.

(2) Jangka waktu penyimpanan barang dapat dibenarkan dalam hal jumlahnya masih dalam batas kewajaran.

(3) Jumlah barang yang disimpan masih dalam batas kewajaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), merupakan stok atau persediaan berjalan untuk memenuhi permintaan pasar paling lama untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan dalam kondisi normal berdasarkan data atau pencatatan dari perusahaan yang bersangkutan.

Pasal 19

(1) Dalam keadaan sangat mendesak dan kebutuhan masyarakat untuk jenis barang tertentu yang karena sifatnya memerlukan masa simpan dan masa penjualan relatif lebih lama, maka pemilik dan atau pengusaha gudang dan ruangan dimungkinkan mempunyai stock atau persediaan barang berjalan di gudangnya melebihi kebutuhan 3 (tiga) bulan.

(2) Untuk dapat melakukan penyimpanan barang sebagaimana dimaksud ayat (1), pemilik dan atau pengusaha gudang dan ruangan wajib mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Keterangan Penyimpanan Barang yang disingkat SKPB dari Kepala Dinas.

Pasal 20

17

Page 18: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

(1) Penyimpanan barang dengan jumlah yang melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 dan Pasal 14 dapat dicurigai sebagai kegiatan penimbunan yang bertujuan spekulatif untuk memanfaatkan peluang mendapatkan keuntungan yang tidak wajar.

(2) Pemilik atau penguasa gudang dan ruangan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan penyidikan oleh pihak yang berwenang.

Pasal 21

(1) Perusahaan dan atau perorangan dilarang menimbun atau menyimpan barang kebutuhan pokok masyarakat di dalam gudang dan ruangan dalam jumlah melebihi kewajaran untuk tujuan spekulasi sehingga akan merugikan kepentingan masyarakat.

(2) Perusahaan dan atau perorangan dilarang menimbun atau menyimpan barang yang sifat dan jenisnya berbahaya kecuali ditempat yang disediakan khusus.

(3) Perusahaan dan atau perorangan yang tidak memiliki izin dilarang menimbun atau menyimpan barang perniagaan termasuk kebutuhan pokok masyarakat dalam jumlah melebihi kewajaran.

Bagian Keempat

Penutupan Gudang dan Ruangan Pasal 22

(1) Pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan yang telah memiliki TDG dan TDR dan

dikemudian hari tidak lagi memanfaatkan gudang dan ruangan sesuai dengan fungsinya, menghentikan seluruh kegiatan usahanya atas permintaan sendiri dan atau karena pemiliknya meninggal dunia sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 huruf t, wajib melaporkan secara tertulis.

(2) Paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala Dinas Wajib menerbitkan Keputusan Penutupan Gudang dan Ruangan, dengan menarik kembali TDG dan TDR asli.

(3) Pemilik dan atau Penguasa gudang dan ruangan yang telah menutup gudang dan ruangannya dan telah menerima Keputusan Penutupan TDG dan TDR sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dalam hal ingin melakukan kegiatan fungsi gudang dan ruangannya wajib mengajukan permohonan pendaftaran TDG dan TDR.

BAB VIII

TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 23

(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang disamakan.

(3) Hasil pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 disetor ke Kas Daerah melalui Bendaharawan Khusus Penerima Dinas Pendapatan Daerah.

BAB IX

TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 24

18

Page 19: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

(3) Pembayaran retribusi yang terutang dilunasi sekaligus.

(4) Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempat pembayaran retribusi diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

BAB X PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 25

(6) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi berdasarkan permohonan dari wajib retribusi.

(7) Pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimakud dalam ayat (1) dengan mempertimbangkan kemampuan wajib retribusi.

(8) Pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB XI

SANKSI ADMINISTRASI Pasal 26

(1) Pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan diberikan peringatan tertulis dalam hal :

a. Melakukan kegiatan atau menyimpan barang dalam gudang tidak sesuai dengan izin usaha yang dimiliki dan atau tidak sesuai dengan yang tercantum dalam TDG dan TDR;

b. Tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 5, Pasal 8 , Pasal 14 ayat (2) dan Pasal 17;

c. Belum atau tidak mendaftarkan gudang dan ruangannya untuk memperoleh TDG dan TDR sebagaimana dimaksud pada Pasal 2;

d. Adanya laporan secara tertulis dari pejabat yang berwenang, bahwa pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan retribusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Adanya laporan secara tertulis dari pejabat yang berwenang, karena melanggar peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku sepanjang berkaitan dengan kegiatan usahanya.

(2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan oleh Kepala Dinas, sebanyak 3(tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari kerja.

Pasal 27

(1) Pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan, TDG dan TDRnya dapat dibekukan dalam hal :

19

Page 20: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

a. Tidak mengindahkan peringatan tertulis setelah 3(tiga) kali dilakukan sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (2);

b. Sedang diperiksa disidang pengadilan karena didakwa melakukan pelanggaran tindak pidana yang berkaitan dengan kegiatan usahanya;

(2) Pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilarang untuk melakukan kegiatan usaha atau melakukan mutasi barang dalam gudang dan ruangannya.

(3) Jangka waktu pembekuan TDG dan TDR bagi pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan berlaku selama 6 (enam) bulan.

(4) Jangka waktu pembekuan TDG dan TDR bagi pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, berlaku sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

Pasal 28

(1) Sebelum diterbitkannya Keputusan Pembekuan TDG dan TDR sebagaimana dimaksud pada Pasal 27, Kepala Dinas menugaskan pejabat untuk melakukan pemeriksaan yang hasilnya dituangkan dalam berkas Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

(2) Berdasarkan hasil BAP sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala Dinas dapat menerbitkan Surat Keputusan Pembekuan TDG dan TDR.

(3) TDG dan atau TDR yang telah dibekukan dapat diberlakukan kembali dalam hal pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan yang bersangkutan :

a. Telah mengindahkan peringatan dengan melakukan perbaikan dan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini;

b. Dinyatakan tidak terbukti melakukan pelanggaran tindak pidana sesuai putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

Pasal 29

(1) TDG dan TDR dapat dicabut dalam hal :

a. TDG dan TDR yang diperoleh berdasarkan keterangan atau data yang tidak benar dan atau palsu dari pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan tidak sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 dan Pasal 13;

b. Pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan yang TDG dan TDRnya sudah dibekukan sebagaimana dimaksud pada Pasal 27 ayat (2) tetapi tetap melakukan kegiatan fungsi gudang dan ruangan;

c. Pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan tidak melakukan perbaikan setelah melampaui batas waktu pembekuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 27 ayat (3);

d. Pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan telah dijatuhi hukuman pidana oleh pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, sebagaimana dimaksud pada Pasal 27 ayat (1) huruf b;

e. Pemilik dan atau penguasa gudang dan ruangan melanggar ketentuan perundang-undangan yang memuat sanksi pencabutan TDG dan TDR.

20

Page 21: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

(2) Sebelum diterbitkan Keputusan Pencabutan TDG dan TDR sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala Dinas menugaskan pejabat untuk melakukan pemeriksaan yang hasilnya dituangkan dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

(3) Berdasarkan hasil BAP sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Kepala Dinas dapat menerbitkan Keputusan Pencabutan TDG dan TDR.

Pasal 30

(1) Pencabutan TDG dan TDR sebagaimana dimaksud pada Pasal 29 paling lama 30 (tiga Puluh) hari kerja terhitung sejak diterbitkannya Keputusan Pencabutan TDG dan TDR, yang bersangkutan secara tertulis dapat mengajukan keberatan kepada Kepala Dinas.

(2) Paling lama 30 (tiga Puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan keberatan secara tertulis, Kepala Dinas dapat menerima atau menolak permohonan disertai dengan alasan-alasan.

(3) Dalam hal batas waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) telah berakhir, maka Keputusan Pencabutan TDG dan TDR dinyatakan sah dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pasal 31 Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar. Dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terhutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD atau dokumen yang dipersamakan.

BAB XIII KETENTUAN PIDANA

Pasal 32

Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pasal 2, Pasal 5, Pasal 8, Pasal 14 ayat (2) dan Pasal 17 dikenakan sanksi Pidana sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 33

(1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan Keuangan Daerah, diancam Pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi terhutang.

(2) Tindakan Pidana yang dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XIV

KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 34

(1) Selain Penyidik POLRI, penyidikan tindak pidana atas pelanggaran Peraturan Daerah ini dapat juga dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan Pemerintah Daerah.

21

Page 22: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

b. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

i. Memeriksa buku-buku catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut.

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud dalam huruf e.

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah.

i. Memanggil orang untuk di dengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

j. Menghentikan penyidikan.

a. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

(9) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

BAB XV

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 35

(1) Tanda Daftar Gudang yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku dan wajib daftar ulang setelah berlaku 5 (lima) tahun dan selanjutnya menyesuaikan dengan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.

(2) Gudang yang telah ada saat berlakunya Peraturan Daerah ini dan belum dilengkapi dengan TDG diwajibkan mendapatkan TDG berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 36

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

22

Page 23: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Pasal 37 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah.

23

Page 24: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

NOMOR 30 TAHUN 2002

TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI

A. PENJELASAN UMUM

Dengan memperhatikan peran dan kedudukan Koperasi sangat penting dan strategis serta untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi Ekonomi Rakyat dan mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi dengan ciri-ciri, kebersamaan, kekeluargaan dan keterbukaan, yang seharusnya memiliki ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas karena menyangkut kehidupan orang banyak. Peran dan fungsi Koperasi tersebut masih belum nampak jika dibandingkan perkembangan ekonomi yang demikian cepat. Untuk menyelaraskan perkembagan Koperasi di Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah Kabupaten berkewajiban untuk menciptakan dan mengembangkan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan Koperasi dengan memberikan bimbingan, kemudahan dan perlindungan, sekaligus untuk memperjelas dan mempertegas jati diri Koperasi, sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992.

Atas dasar hal-hal tersebut Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah,

perlu menetapkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang pengembangan Koperasi.

B. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Huruf a Cukup Jelas.

Huruf b Cukup Jelas.

Huruf c Cukup Jelas.

Huruf d Cukup Jelas.

Huruf e Cukup Jelas.

Huruf f Cukup Jelas.

Huruf g Cukup jelas.

Huruf h Cukup Jelas.

Huruf i Cukup Jelas.

Huruf j Cukup Jelas.

24

Page 25: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Huruf k Cukup Jelas.

Huruf l Cukup Jelas.

Huruf m Cukup Jelas Huruf n Cukup Jelas. Pasal 2

Ayat [1] Koperasi Primer didirikan oleh sekurang-kurangnya 20 [dua puluh] orang. Koperasi sekunder didirikan oleh sekurang-kurangnya 3 [tiga] buah Koperasi.

Ayat [2]

Pengesahan Akta Pendirian tersebut harus ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 [tiga] bulan sejak diterimanya permintaan pengesahan secara lengkap. Dalam hal permintaan Akta pendirian Koperasi ditolak, keputusan penolakan serta alasannya berikut berkas permintaan disampaikan kembali secara tertulis kepada pendiri atau kuasanya dengan tercatat dalam jangka waktu 3 [tiga] bulan terhitung sejak diterima permintaan pengensahan secara lengkap.

Ayat [3]

Cukup Jelas. Pasal 3

Cukup Jelas. Pasal 4

Ayat [1] Cukup Jelas.

Ayat [2] Yang memungut adalah bendaharawan khusus penerima yang ditunjuk.

Pasal 5

Cukup Jelas. Pasal 6

Cukup Jelas. Pasal 7

Cukup Jelas. Pasal 8

Cukup Jelas. Pasal 9

Cukup Jelas. Pasal 10

Cukup Jelas. Pasal 11

Ayat [1]

25

Page 26: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Cukup Jelas.

Ayat [2] Kemitraan dilaksanakan dengan salah satu pola atau lebih sebagai berikut : a. pola inti plasma adalah hubungan kemitraan antara Koperasi,

Usaha Kecil Menengah dan Usaha Besar yang didalamnya Usaha Menengah atau Usaha Besar sebagai inti dan Koperasi dan Usaha Kecil selaku plasma. Perusahaan inti melaksanakan pembinaan mulai dari penyediaan sarana produksi, bimbingan teknis sampai dengan pemasaran hasil produksi.

b. pola sub kontrak adalah hubungan kemitraan Usaha Kecil,

koperasi dengan Usaha Menengah atau Usaha besar, yang di dalamya Usaha Kecil, Koperasi memproduksi komponen yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar sebagai bagian dari produknya.

c. pola dagang umum adalah hubungan kemitraan antara Usaha

Kecil, Koperasi dengan Usaha Menengah dan Usaha Besar yang didalamnya Usaha Menengah atau Usaha Besar memasarkan hasil produksi Usaha Kecil, Koperasi atau Usaha Kecil, koperasi memasok kebutuhan yang diperlukan Usaha Menengah atau Usaha Besar mitranya.

d. pola waralaba, adalah hubungan kemitraan yang di dalamnya

pemberi waralaba memberikan hak penggunaan lisensi merek dagang dan saluran distribusi perusahaannya kepada penerima waralaba dengan disertai bantuan bimbingan manajemen.

e. pola keagenan, adalah hubungan kemitraan yang di dalamnya

Usaha Kecil, Koperasi diberi hak khususnya untuk memasarkan barang dan jasa Usaha Menengah atau Usaha Besar.

Pasal 12

Cukup Jelas.

Pasal 13 Ayat [1]

Huruf a Cukup Jelas.

Huruf b - Anggota berjasa adalah anggota yang mendapatkan Sisa Hasil

Usaha menurut perbandingan jasanya dalam melakukan transaksi pada Koperasi.

- Anggota penyimpan adalah anggota yang mendapatkan jasa menurut perbandingan simpanannya dengan ketentuan tidak melebihi bunga bank Pemerintah.

Huruf c Cukup Jelas.

Huruf d

26

Page 27: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

Cukup Jelas. Huruf e

Cukup Jelas. Huruf f

Cukup Jelas. Huruf g

Cukup Jelas.

Ayat [2] Cukup Jelas.

Ayat [3] Cukup Jelas.

Pasal 14

Cukup Jelas

Pasal 15 Cukup Jelas

Pasal 16

Cukup Jelas.

Pasal 17 Cukup Jelas.

Pasal 18

Cukup Jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR……..

27

Page 28: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN … · gudang dan ruangan tidak berubah penggunaannya dan perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya dengan ketentuan setiap 5 (lima)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2005

TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR GUDANG DAN RUANGAN

28