LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI -...

69
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nurhasanih NIM : 102018224104 Program Studi : Manajemen Pendidikan Jurusan : Kependidikan Islam Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, September 2010 Penulis Nurhasanih

Transcript of LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI -...

Page 1: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurhasanih

NIM : 102018224104

Program Studi : Manajemen Pendidikan

Jurusan : Kependidikan Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, September 2010

Penulis

Nurhasanih

Page 2: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

ABSTRAK

NURHASANIH

" Persepsi Siswa tentang Disiplin Kerja Guru di MTs Al-Khairiyah

Jatirahayu Pondok Melati. Jurusan KI-Manajemen Pendidikan, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa tentang disiplin kerja guru IPS di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu Pondok Melati. Masalah terfokus pada persepsi siswa mengenai disiplin kerja guru IPS dalam melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran, menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran dan disiplin dalam melaksanakan bimbingan dan konseling, disiplin dalam menggunakan waktu agar waktu yang ada dalam satuan mata pelajaran dapat dipergunakan sesuai dengan kapasitasnya. Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu Pondok Melati. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 25 siswa, dan yang menjadi sampel adalah 20 orang siswa. Peneliti melakukan penyebaran angket ke 20 siswa dengan 20 item pertanyaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, adapun penelitian mengenai persepsi siswa tentang disiplin kerja guru IPS di Mts Al-Khairiyah, jatirahayu Pondok melati ini termasuk pada penelitian deskriptif, yakni penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang lain.

Dengan hasil nilai rata-rata dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru IPS dapat dikatakan cukup baik. Namun ada beberapa aspek dari disiplin guru yang harus ditingkatkan lagi seperti mengevaluasi pembelajaran, menindaklanjuti hasil evalusi dan disiplin dalam bimbingan dan konseling. Sehingga jika seorang guru mempunyai disiplin kerja yang tinggi akan memotivasi siswa untuk belajar.

i

Page 3: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الر حمن الر حيم

Dengan merendahkan hati Sang Maha Berilmu, puji syukur kepada Allah

SWT, Sang Maha Rahman dan Rahim yang telah memberikan segala petunjuk

kepada penulis untuk dapat menyelesaikan karya ini. Shalawat serta salam untuk

Nabi dan Rasul yang paling mulia,Muhammad S A W beserta keluarga, sahabat

dan orang shaleh yang senantiasa berjuang menegakkan Islam.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar kesarjanaan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi

Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedkit

hambatan dan kesulitan yang dihadapi,namun berkat bantuan dan motivasi yang

tak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis

hanya dapat menyampaikan terima kasih yang terdalam dan rasa hormat kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

diantaranya:

1. Prof. Dr. dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Rusydy Zakaria, M. Ed, M. Phil., Ketua Jurusan Kependidikan Islam.

3. Drs. H. Mu'arif SAM, M.Pd., Ketua Program Studi Manajemen

Pendidikan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang tulus memberikan

arahan dan bimbingan terhadap penyelesaian skripsi ini.

4. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan

bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis belajar di UIN syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh Petugas perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang

telah membantu penulis dalam penyediaan referensi skripsi.

ii

Page 4: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

iii

6. Khodir Yadi, S.Pd., Kepala MTs Al-Khairiyah serta personil madrasah

(dewan guru, pegawai tata usaha, siswa) yang telah memperkenankan

penulis mengadakan penelitian di madrasah tersebut dan memberikan

bantuan di dalam pelaksanaan penelitian.

7. Keluarga penulis, Bapak. H.Muhammad (Alm) dan Ibu Hj. Samroh yang

dengan ikhlas dan sabar mendo'akan, memberikan kasih sayang,

membimbing sehingga penulis bisa menjalani semuanya dengan motivasi

yang selalu diberikan, serta kakak-kakak dan sepupu-sepupu yang

membantu serta memberi semangat penulis untuk segera menyelesaikan

kuliah.

8. Sahabat-sahabat KI-Manajemen Pendidikan tahun 2002 dan pihak-pihak

yang tidak dapat disebukan satu persatu, terima kasih atas kontribusinya

dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga jasa dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis akan

mendapat balasan kebaikan yang berganda dari Allah SWT. Dan akhirnya penulis

berharap semoga hasil penelitian kependidikan ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, September 2010

Penulis

Page 5: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAPTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................ 4

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............................. 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Persepsi Siswa ................................................................. 6

1. Pengertian Persepsi ................................................... 6

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ............. 9

B. Disiplin Kerja Guru ......................................................... 10

1. Pengertian Disiplin .................................................... 10

2. Macam-macam Disiplin ............................................ 15

3. Fungsi Disiplin Kerja guru ....................................... 17

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Guru 18

5. Tugas Guru dan Tanggung Jawab Guru ................... 21

C. Hakikat Persepsi Siswa tentang Disiplin Kerja Guru ..... 28

D. Kerangka Berpikir……………………………………… 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ............................................................ 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 31

iv

Page 6: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

v

C. Metode Penelitian ........................................................... 31

D. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 32

F. Teknik Analisis dan Interpretasi Data ............................. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................... 36

B. Deskripsi Data ................................................................. 40

C. Analisis dan Interpretasi Data ......................................... 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................... 56

B. Saran-saran ...................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 7: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar guru dan karyawan MTs Al-Khairiyah ...................................... 38

Tabel 2 Data siswa tahun ajaran 2009/2010 ...................................................... 39

Tabel 3 Sumber belajar ...................................................................................... 39

Tabel 4 Ruang penunjang .................................................................................. 40

Tabel 5 Guru IPS tepat waktu hadir di kelas...................................................... 41

Tabel 6 Guru IPS memulai pelajaran tepat waktu ............................................. 41

Tabel 7 Guru IPS istirahat tepat waktu .............................................................. 42

Tabel 8 Guru IPS mengakhiri pelajaran tepat waktu ......................................... 42

Tabel 9 Guru IPS meninggalkan kelas saat PBM berlangsung.......................... 43

Tabel 10 Guru IPS meminta tambahan waktu ................................................... 44

Tabel 11 Guru IPS mengabsen siswa sebelum pelajaran dimulai...................... 44

Tabel 12 Guru IPS mengabsen siswa sesudah pelajaran selesai ........................ 45

Tabel 13 Guru IPS mengisi jurnal kelas ............................................................ 45

Tabel 14 Guru IPS menggunakan alat bantu peraga .......................................... 46

Tabel 15 Guru IPS memberikan tugas bila berhalangan hadir .......................... 46

Tabel 16 Guru IPS memberikan Pre-test ........................................................... 47

Tabel 17 Guru IPS memberikan Post-test .......................................................... 47

Tabel 18 Guru IPS menyampaikan materi pelajaran dari berbagai sumber ....... 48

Tabel 19 Guru IPS menyampaikan materi dengan menghubungkannya dengan keadaan sekitar ....................................................................................... 48

Tabel 20 Guru IPS menyampaikan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang ada ................................................................................................ 49

Tabel 21 Guru IPS memberikan teguran dan menasehati siswa yang tidak disiplin ........................................................................................................ 50

vi

Page 8: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

vii

Tabel 22 Guru IPS memeriksa PR siswa ........................................................... 50

Tabel 23 guru IPS memberi hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan ............................................................................................. 51

Tabel 24 Guru IPS menggunakan seragam sesuai dengan peraturan sekolah ... 51

Tabel 25 Deskripsi data siswa tentang disiplin guru .......................................... 52

Tabel 26 Nilai rata-rata skor penelitian .............................................................. 53

Page 9: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah

membawa kita ke dalam era globalisasi. Pada era ini, sifat kompetitif di segala

bidang sangat menonjol. Individu atau pun kelompok tidak dapat lagi bekerja

asal-asalan melainkan harus memiliki sikap yang “totality”, termasuk dunia

pendidikan. Dunia pendidikan tidak dapat menghindarkan diri dari globalisasi

ini. Dunia pendidikan harus menyesuaikan diri dengan era ini agar tidak

ketinggalan dengan negara lain. Padahal pendidikan merupakan hal yang

penting bagi keberlangsungan dan kemajuan sebuah bangsa.

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 disebutkan

bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Definisi di atas menyiratkan bahwa pendidikan tidak dilaksanakan secara

serampangan atau tidak beraturan, hanya dilaksanakan saja tanpa arah tujuan

yang jelas. Kemudian, proses pembelajaran yang diharapkan terjadi adalah

proses pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik mampu

1

Page 10: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

2

mengembangkan potensi dirinya sehingga menjadi pribadi yang memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, mampu mengendalikan diri, memiliki

kepribadian yang baik, cerdas, terampil, dan berakhlak mulia.

Terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi kegiatan proses

pembelajaran, diantaranya adalah guru, faktor siswa, sarana, alat dan media

yang tersedia, serta faktor lingkungan.1 Salah satu aspek penting dalam

pembelajaran dari beberapa hal tersebut adalah guru. Guru merupakan ujung

tombak dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah karena gurulah yang

berhadapan langsung dengan siswa. Oleh sebab itu maka proses pembelajaran

yang baik tidak bisa lepas dari peran guru. Hal ini senada dengan apa yang

disampaikan oleh Wardiman Djoyonegoro dalam E. Mulyasa bahwa : “…

terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan

pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas

sumberdaya manusia (SDM), yakni (1) sarana gedung, (2) buku yang

berkualitas, (3) guru dan tenaga kependidikan yang profesional.”2

Fakta dalam dunia pendidikan kita terlihat bahwa masih banyak hal yang

harus dibenahi, misalnya gaji guru rendah bila dibandingkan dengan profesi

lainnya. Rendahnya gaji ini berdampak pada rendahnya tingkat kesejahteraan

guru, yang kemudian, seperti yang dikatakan Ki Supriyoko (1999), “kondisi

ekonomi para pendidik yang rendah menyebabkan martabatnya di masyarakat

pun rendah, serta hilangnya rasa bangga guru terhadap profesinya.”3

Selain itu, beberapa fakta berikut juga menjadi bukti rendahnya mutu

pendidikan kita, antara lain:

1. Lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki

dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki.

2. Mutu akademik antar bangsa melalui Programme for International Student Assesment (PISA) 2003 menunjukkan bahwa dari 41 negara yang disurvei untuk bidang IPA, Indonesia menempati peringkat ke-

1 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,

2008), h. 15 2 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional¸(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 3 3 Syaukani, HR. Titik Temu dalam Dunia Pendidikan, (Jakarta: Nuansa Madani, 2002), h.

89

Page 11: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

3

38, sementara untuk bidang Matematika dan kemampuan membaca menempati peringkat ke-39.4

Belum lagi peringkat Human Development Index (HDI) Indonesia yang

masih rendah (tahun 2007, Indonesia ada pada peringkat 107 dari 177 negara

yang diteliti, dan bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN yang

dilibatkan dalam penelitian, Indonesia pada peringkat yang paling rendah).5

Ditambah dengan “data jumlah guru berkualifikasi di bawah S1 dan D IV

masih tinggi, yakni 1.457.000 orang atau sekitar 58,3 persen.”6 Hal tersebut di

atas berarti masih banyak masalah yang mesti dibenahi dalam pendidikan kita.

Jika data di atas dikaitkan dengan Standar Nasional Pendidikan yang

mensyaratkan bahwa guru, baik pada tingkat pendidikan anak usia dini

maupun pendidikan menengah atas, harus berkualifikasi minimal Sarjana (S1)

atau Diploma IV (D IV). Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa hanya

41,7% guru kita yang memenuhi kualifikasi Sarjana (S1) atau Diploma IV (D

IV). Maka

Memang diakui bahwa masalah-masalah tersebut bukan tanggungjawab

guru semata. Akan tetapi, beberapa fakta tersebut menuntut guru untuk terus

mengembangkan diri. Kualitas pembelajaran juga sangat ditentukan oleh

kualitas guru. Guru yang baik dan bermutu harus memiliki kompetensi yang

baik. Guru yang baik dan bermutu harus disiplin dalam melaksanakan tugas

dan tanggungjawabnya.

Guru yang disiplin akan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan termasuk

mempersiapkan dirinya sendiri sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.

Dengan disiplin yang baik, guru tidak lagi kelabakan mencari hal-hal yang

diperlukan saat pembelajaran berlangsung. Dengan demikian diharapkan

tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

4 Kunandar, Guru Profesional, Impelementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT RajaGarfindo Persada, 2008), h. 1-2 5 Sarjilah, http://lpmpjogja.diknas.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1

&id=232. 6 http://www.klubguru.com/content/filephp?file=pdf-edukasi2.pdf, Pendidikan Memang

Butuh Biaya, Tabloid Edukasi Edisi 2, h. 2

Page 12: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

4

Kenyataan yang terjadi di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu, Pondok Melati

Bekasi tidak jauh berbeda dengan beberapa masalah di atas. Berdasarkan

pengamatan penulis, masalah disiplin guru yang masih rendah ada di sana. Hal

ini terlihat dari terdapat kelas kosong (tidak ada gurunya) pada waktu proses

belajar mengajar, daftar kehadiran guru yang masih terdapat beberapa kali

absen. Selain itu, gaji guru juga rendah7 (di bawah upah minimum regional

(UMR Bekasi Rp. 1.168.974)8).

Jika demikian, maka tujuan pendidikan sulit untuk dicapai. Upaya untuk

memperbaiki mutu pendidikan bangsa ini hanya akan menjadi harapan saja.

Guru tidak maksimal dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya,

sehingga proses pembelajaran yang berlangsung menjadi tidak maksimal.

Atas dasar berbagai uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

membahas masalah tersebut melalui skripsi ini dengan judul “Persepsi Siswa

tentang Disiplin Kerja Guru IPS di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu, Pondok

Melati -Bekasi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah,

sebagai berikut:

1. Kualifikasi guru masih rendah karena banyak guru (58,3%) belum S1 atau

D-IV.

2. Gaji guru rendah karena pada sebagian sekolah belum sesuai dengan upah

minimum regional daerah setempat.

3. Disiplin kerja guru rendah karena tingkat kehadiran guru di sekolah

rendah.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan dana, maka penelitian ini kami fokuskan

pada disiplin kerja guru, yaitu ketaatan dan kepatuhan guru dalam mentaati

7 Hasil wawancara penulis dengan salah satu guru pada saat observasi (pra penelitian) di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu Bekasi.

8 http://www.google.com

Page 13: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

5

tata tertib/aturan yang berlaku dalam proses belajar mengajar, yang mencakup

aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

pembelajaran, tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran, dan pembinaan

peserta didik.

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

persepsi siswa tentang disiplin kerja guru IPS di MTs Al-Khairiyah

Jatirahayu, Pondok Melati –Bekasi?”.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memperluas wawasan

keilmuan kita semua, khususnya bagi penulis. Adapun penelitian ini kami

harapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Sekolah sebagai informasi untuk mengembangkan langkah-langkah yang

dianggap perlu untuk meningkatkan disiplin kerja guru.

2. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, sebagai sumber bagi fakultas

untuk mengembangkan langkah-langkah yang efektif dan efisien dalam

pembinaan dan mengembangkan program untuk membentuk calon guru

yang memiliki disiplin yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya kelak.

3. Pemerintah, sebagai masukan dalam merumuskan kebijakan pendidikan

untuk membina dan mengembangkan potensi dan jiwa keguruan,

khususnya bagi mahasiswa calon guru dan guru pada umumnya.

4. Masyarakat, memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat

bekerjasama dengan lembaga pendidikan Islam dalam mengembangkan

dan membina jiwa kedisiplinan kepada para mahasiswa dan guru yang

akan kembali kepada masyarakat itu sendiri.

Page 14: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Persepsi Siswa

1. Pengertian Persepsi

Persepsi berasal dari Bahasa Inggris yaitu"Perseption, yang berarti

pengamatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi sesuatu".1

Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang

pengalaman terhadap suatu benda ataupun suatu kejadian yang dialami. Di

samping itu, persepsi juga adalah kemampuan membeda-bedakan,

mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi diartikan sebagai

tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan, proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui panca indera.2 Istilah persepsi

mempunyai bentuk makna seperti yang dikemukakan para ahli berikut ini:

1) Menurut Bimo Walgito, “persepsi merupakan pengorganisasian,

penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima sehingga

merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu manusia.3

1 Jhon M Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia,

1990), h.242 2 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Cet. Ke-3, h.

863 3 Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar) Edisi Revisi, (Yogyakarta: Andi

Yogyakarta: 2003), h. 53

6

Page 15: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

7

2) Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat, “persepsi merupakan

pengalaman tentang objek, peristiwa, pengalaman atau hubungan

yang diperoleh dengan menyimpan informasi dan menafsirkan

pesan.”4

3) Menurut Rita L. Atkinson dkk, “persepsi adalah proses

menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera kita

(penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita

dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita

sendiri”.5

4) Menurut M. Alisuf Sabri Mendefinisikan “Persepsi atau pengamatan

sebagai aktifitas jiwa yang memungkinkan manusia mengenali

rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat-alat

inderanya, dengan kemampuan inilah kemungkinan manusia atau

individu mengenali lingkungan hidupnya".6

Pada hakikatnya persepsi adalah proses yang dialami oleh setiap

orang dalam memahami lingkungannya, baik lewat penglihatan,

pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Untuk dapat

memahami persepsi adalah terletak pada bahwa persepsi itu suatu

penafsiran terhadap sesuatu.

Jadi persepsi adalah proses individu dalam memahami objek

lingkungannnya seperti peristiwa, ide atau pola pikir seseorang, perilaku

seseorang yang kesemuannya memberi pesan tertentu yang dproses

dengan alat indera sehingga individu tersebut dapat mengenali objek serta

menjadi pengalaman yang bermakna.

Setiap objek atau informasi yang diterima akan memberi makna

yang berbeda pada orng yang berbeda meskipun mereka berada pada

situasi yang sama. Hal ini disebabkan karena berbedanya kapasitas alat

4 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h.

51 5 Rita Atkinson et. all., Psikologi Sosial, (Batam Interaksara: tanpa tahun), Ed. Ke-2, h. 88 6 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi dan Perkembangan, (Jakarta : Pedoman Ilmu

Jaya,1993), cet. Ke-1, h.45

Page 16: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

8

indera, pengalaman dan lingkungan.

Persepsi merupakan suatu proses penafsiran seseorang terhadap

sesuatu yang dilihatnya dengan menginterpretasikan kesan-kesan

sensorinya dalam usaha memberikan makna tertentu terhadap

lingkungannya. Persepsi juga merupakan proses pengenalan terhadap

sesuatu yang ada dan terjadi di sekitar kita. Persepsi selalu dipengaruhi

oleh kemampuan dan kematangan serta pengalaman seseorang. Dengan

demikian, setiap persepsi peserta didik akan berbeda terhadap objek yang

sama.

Perbedaan persepsi dipengaruhi oleh faktor pribadi. Pribadi

seseorang berbeda dengan pribadi yang lain sebagai bukti keunikan

manusia, sehingga faktor pribadi ini mengakibatkan perbedaan persepsi

terhadap rangsangan-rangsangan yang sama.

Menurut Hamalik, “persepsi sangat ditentukan oleh tingkat

pemahaman dan subjektivitas seseorang.”7 Selain itu, persepsi bukan

hanya dari pengalaman tetapi juga objek yang sama dapat dipersepsikan

secara berbeda oleh subjek yang berbeda pula. Sebagai bahan acuan dalam

penelitian dan agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai konsep dari

tema penelitian ini, ada baiknya diberikan sebuah gambaran secara

konseptual dari judul yang digunakan.

Persepsi merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungannya,

seperti yang dikemukakan olah Slameto, “persepsi adalah proses yang

menyangkut masuknya pesan/informasi ke dalam otak manusia. Melalui

persepsi, manusia terus-meners mengadakan hubungan dengan

lingkungan, yang dilakukan melalui alat indera”.8

Dari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

persepsi merupakan pengungkapan pengalaman seseorang melalui

penglihatan menilai objek. Bentuk pengungkapan pendapat dari seseorang

7 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 14 8 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Bina Aksara,

1988), h. 39

Page 17: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

9

sangat ditentukan oleh tingkat pemahaman yang dimiliki, pemahaman

tersebut berkaitan dengan persepsi.

Dalam menilai suatu gejala, persepsi setiap orang akan berbeda-

beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh daya serap, seleksi dan

pengorganisasian seluruh pengalaman yang didapatkan seseorang dari

lingkungan untuk kemudian diinterpretasikan juga dengan berbagai

perbedaannya.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah”

pengamatan yang dilakukan manusia dengan alat-alat inderanya, seperti

indera pengelihatan, pendenganran,penciuman, kemudian dimasukkan dan

diproses didalam otak sehingga individu dapat mengenali objek-objek dan

fakta-fakta objektif tentang suatu objek atau benda.

Jadi, seseorang yang berada di suatu lingkungan dan melakukan

pengamatan disekelilingnya, itu merupakan proses yang pada akhirnya

melahirkan persepsi tentang lingkungan tersebut.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi seseorang terhadap suatu objek tidak berdiri sendiri akan

tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik berasal dari dalam maupun

dari luar dirinya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap

objek yang sama. Menurut Bimo Walgito, faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi ada 2 aspek yaitu aspek internal dan aspek

eksternal.9 Aspek internal sangat berkaitan erat dengan individu yang

mempersepsi sedangkan aspek ekstrnal dapat berupa stimulus dan

rangsangan.

Sedangkan menurut Singgih, faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi seseorang diantatanya adalah:

1. Motif, yaitu faktor internal yang dapat merangsang perhatian. Adanya motif dapat menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan sesuatudan sebaliknya

2. Kesediaan dan harapan. Hal ini akan menentukan pesan mana yang

9 Bimo Walgito, Psikologi Sosial, …., h. 54

Page 18: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

10

akan dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan diinterpretasi

3. Intensitas rangsang.kuat lemah rangsang yang diterima akan sangat berpengaruh bagi individu

4. Pengulangan. Suatu rangsang yang muncul akan terjadi secara berulang-ulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titik jenuh.10

Dalam menentukan persepsi seseorang tidak lepas dari pengaruh

kondisi dalam diri orang tersebut, karena kondisi mempunyai pengaruh

besar dalam diri seseorang dalam mempersepsi. Bila keadaan atau kondisi

orang tersebut baik, maka hasil persepsi atau kemampuan berpikirnya juga

akan baik.

Berdasarkan pemaparan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi,

dapat diketahui bahwa persepsi banyak dipengaruhi oleh beberapa hal

yang telah disebutkan di atas. Sebab, diyakini bahwa persepsi seseorang

sangat berpengaruh terhadap perilakunya atas sesuatu yang dipersepsi

tersebut, dan perilaku tersebut akan berpengaruh pula pada motivasinya.

B. Disiplin Kerja Guru

1. Pengertian Disiplin

Bila mendengar kata “disiplin” maka yang terbayang adalah usaha

untuk menyekat, mengawal, dan menahan. Padahal sebenarnya tidak

demikian, sebab dalam kamus kita menemukan makna disiplin selain dari

yang disebutkan diatas yaitu melatih, mendidik, dan mengatur atau hidup

teratur. Dengan kata lain pada kata disiplin itu tidak hanya terkandung

makna sekatan, tetapi juga pendidikan dan latihan.

Disiplin adalah faktor yang esensial dalam mengembangkan potensi

individu dan menciptakan kehidupan yang harmonis dan menimbulkan

hasil dalam proses kelompok. Disiplin kerja yang baik mencerminkan

besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang

10 Singgih Dirgagunansa, Pengantar Psikologi, (Jakarta : Mutiara Sumber Widya. 1993),

cet. Ke-4, h.107

Page 19: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

11

diberikan kepadanya yang mendorong semangat kerja dalam bentuk

pelaksanaan peraturan yang sangat diperlukan bagi karyawan, guru, dan

peserta didik dalam menciptakan tata tertib organisasi sekolah.

Disiplin sangat erat hubungannnya dengan sikap mental dan moral

seseorang. Untuk mewujudkan disiplin perlu adanya ketentuan-ketentuan

dan aturan-aturan yang mengatur disiplin.

Menurut Tatty SB “Sikap diri yang harus dipegang dalam buku

Muhammad Nurdin yang berjudul Kiat Menjadi Guru Profesional adalah

disiplin”.11 Didalam buku yang sama Muhammad Nurdin mengatakan

“Disiplin merupakan sikap diri yang tidak bisa dipaksakan oleh sebuah

peraturan. Sebagus apapun peraturan kalau tidak tertanam dalam dirinya,

maka peraturan itu tidak akan dilaksanakan. Disiplin erta kaitannya

dengan kepribadian seseorang. Bila kita ingin menanamkan sikap disiplin,

maka mau tidak mau harus bermula dari hal-hal yang terkecil dahulu.

Disiplin sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena itu

ia harus ditanamkan secara terus menerus terhadap individu, dengan

penanaman yang terus menerus maka disiplin akan menjadi kebiasaan.

Orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaanya, umumnya

mempunyai kedisiplinan yang tinggi, sebaliknya orang yang gagal

umumnya tidak disiplin.

Disiplin kerja terdiri dari dua kata yaitu disiplin dan kerja. Menurut

Soerjono Soekanto”Disi[lin ialah kepatuhan terhadap peraturan yang telah

ditetapkan sehingga dalam pembicaraan sehari-hari istilah tersebut

biasanya dikaitkan dengan keadaan tertib suatu keadaan dimana perilaku

seseorang mengikuti pola-pola tertentu yang telah ditetapkan terlebih

dahulu".12

11 Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Yogyakarta : Prismasipohie, 2004

), cet. Ke-1, h.149 12 Soerjono Soekanto, Remaja dan Masalah-Masalahnya, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990).

Cet. Ke-2, h. 79

Page 20: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

12

Disiplin berarti,teratur atau tertib, sedangkan kegiatan disiplin

bentuk masdarnya yaitu نظاما yang berarti peraturan.13

Adapun menurut Amir Daien Indrakusuma, disiplin berarti adanya

kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan dan larangan-

larangan,kepatuhan disini bukan hanya patuh karena adanya tekanan-

tekanan dari luar,melainkan kepatuhan yang disadari oleh adanya

kesadaran tentang nilai dan pentingnnya peraturan dan larangan tersebut.14

Disiplin merupakan suatu proses latihan dan belajar untuk meningkatkan

kemampuan untuk bertindak, berpikir, dan bekerja yang aktif dan

kreatif.disiplin juga merupakan suatu kepatuhan dan ketaatan yang muncul

karena adanya kesadaran dan dorongan dalam diri seseorang pada suatu

organisasi terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sehingga

menimbulkan tertib.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah

kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib yang telah ditetapkan oleh

setiap lembaga baik keluarga, sekolah,dan lain-lain. Dimana kesemuanya

itu harus dijalankan,ditegakkan dan dipatuhi oleh semua individu yang ada

di dalam lembaga tersebut, sehingga kedisiplinan dapat berjalan dengan

baik. Maka segala tujuan yang diharapkan dan dicita-citakan akan tercapai

secara maksimal.

Dari definisi tersebut dapat pula diartikan bahwa kerja adalah fungsi

hidup manusia untuk mendapatkan kebahagiaan lahir dan bathin. Manusia

bekerja adalah untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhannya. Bila

kata " Disiplin" dan kata "kerja" digabungkan maka disiplin kerja dapat

bermakna suasana batin yang berupa perasaan senang atau tidak senang

atau tidak senang,bergairah atau tidak bergairah dan bersemanagt atau

tidak bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan.

Disiplin kerja nerupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi

produktifitas kerja, sedangkan produktifitas merupakan keberhasilan dari

13 Mahmud Yunus, Kamus Arab dan Terjemahannya, (Jakarta: PT Hildakarya, 1989), h.458 14 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional,

1978), h.142

Page 21: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

13

suatu organisasi. Dengan demikian terdapat keterkaitan antara disiplin

kerja dengan produktifitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa disiplin

adalah salah satu penentu berhasil atau tidaknya tujuan organisasi.

Guru merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

kegiatan belajar mengajar maka dari itu dalam melaksanakan bidang

pekerjaannya agar dapat berhasil, guru dituntut untuk memiliki disiplin

kerja.

Untuk menguraikan definisi disiplin kerja guru, setidaknya istilah

yang mesti didefinisikan terlebih dahulu adalah disiplin kerja. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin adalah tata tertib, ketaatan

(kepatuhan) pada tata tertib dan sebagainya.15 Hodges mengatakan

bahwa disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok

yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. 16 Dari

definisi di atas terlihat bahwa disiplin adalah suatu sikap seseorang,

misalnya guru untuk mematuhi semua aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Dalam hubungannya dengan pekerjaan, maka disiplin kerja dapat diartikan

sebagai sikap seseorang untuk mematuhi aturan dalam sebuah organisasi

atau perusahaan tempat orang tersebut bekerja.

Menurut Keith Davis, “discipline is management action to enforce

organization standard”.17 Sesuai dengan pendapat Keith Davis tersebut,

disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk

memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Sedangkan menurut Malayu

S.P. Hasibuan, kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang

menaati semua peraturan perusahaan atau organisasi dan norma-norma

sosial yang berlaku.18

15 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Cet. Ke-3, h.

268 16 Avin Fadilla Helmi, Disiplin Kerja, http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/disiplin

_kerja_avin.pdf, h. 33 17 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) Cet. Keempat, h. 129 18 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,

2000), Cet. Ke-2, h. 193

Page 22: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

14

Dalam kehidupan sehari-hari pada sebuah organisasi, disiplin

sering digunakan pada hal yang “negatif”. Misalnya, ketika seorang

pegawai melanggar sebuah aturan yang berlaku maka pegawai tersebut

akan dikenai sanksi untuk menegakkan disiplin. Padahal, bila dikaitkan

dengan pengertian disiplin seperti di atas, maka sesungguhnya disiplin

tidak selalu berkenaan dengan pengertian atau untuk hal yang negatif.

Kedisiplinan diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat

pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik,

mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku.19 Menurut definisi ini, seorang karyawan atau guru akan dikatakan

disiplin jika datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan semua

pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan atau tata tertib yang

berlaku.

Berdasarkan berbagai uraian tersebut di atas, maka yang dimaksud

dengan disiplin kerja, sebagaimana dikemukakan oleh Avin Fadilla

Helmi, merupakan suatu sikap dan perilaku yang berniat untuk menaati

segala peraturan organisasi yang didasarkan atas kesadaran diri untuk

menyesuaikan dengan peraturan organisasi.20

Selanjutnya, definisi tentang guru telah banyak dikemukakan

oleh para ahli. Menurut pandangan tradisional, sesuai pendapat

Roestiyah, guru adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk

menyampaikan ilmu pengetahuan.21 Senada dengan pendapat

tersebut, Syaiful Bahri Djamarah menulis bahwa guru adalah orang

yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.22 Definisi-

definisi tersebut masih sempit untuk menjelaskan guru secara utuh.

Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen pada pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik

19 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, …, h. 194 20 Avin Fadilla Helmi, Disiplin Kerja, …, h. 34 21 Syafruddin Nurdin, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, (Ciputat: Quantum

Teaching, 2005), h. 6 22 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2000), Cetakan Pertama, h. 31

Page 23: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

15

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah. Definisi ini lebih luas dan lebih jelas

dalam mendefinisikan tentang guru.

Sedangkan pengertian disiplin kerja guru adalah suatu ketaatan

kepada peraturan di dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang

dimiliki oleh seorang guru didalam proses belajar mengajar

disekolah agar mendapatkan hasil yang akan dicapai baik sekolah

maupun pendidik.

Dengan demikian, disiplin kerja guru yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah disiplin kerja guru yang dikaitkan dengan tugas

dan kewajibannya sebagai guru, sehingga disiplin kerja guru dapat

diartikan suatu kondisi kerja guru yang tertib karena adanya

kepatuhan atau ketaatan guru dalam melaksanakan peraturan yang

ada, tanpa adanya pelanggaran yang dilakukan dan menimbulkan

kerugian, baik langsung maupun tidak langsung.

2. Macam-macam Disiplin

A.S. Moenir membagi disiplin kerja menjadi dua aspek, yaitu

disiplin terhadap waktu dan disiplin terhadap pekerjaan.23

a. Disiplin waktu, yaitu disiplin yang berhubungan dengan waktu,

datang dan pulang mengajar, melaksanakan pengelolaan

administrasi kelas, mengawali dan mengakhiri proses kegiatan dan

melaksanakan program kegiatan sekolah.

b. Disiplin pekerjaan, yaitu bahwa segala pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab guru harus diselesaikan dengan segera, karena bila

tidak diselesaikan dengan segera akan menimbulkan pekerjaan yang

menghambat pekerjaan lainnya yang merupakan mata rantai atau

23A.S. Moenir, Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian,

(Jakarta: CV. H. Mas Agung. 1992), h. 65-66

Page 24: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

16

proses. Dan bila berlanjut terus, akan merugikan murid karena

target kurikulum tidak terselesaikan.

Kedua bagian tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Dengan denikian belajar mengajar dapat dicontohkan seperti terlambat

mengajar dikelas, mengakhiri sebelum pelajaran selesai, sering tidak

masuk kerja dan banyak hal lainnya. Sedangkan tindakan ketidaksiplinan

terhadap perbuatan dalam proses kerja guru, dapat dicontohkan seperti

jarang mengabsen, mengajar tanpa satuan pelajaran, dan lainnya.

Guru merupakan tenaga pendidik terdepan dalam melaksanakan

tugas pokok lembaga pendidikan. Guru mempunyai peran yang sangat

besar karena disamping membimbing para siswa untuk mencapai prestasi

serta mengatasi berbagai kesulitan belajar.

Sedangkan menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, ada 2

bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif.24

a. Disiplin preventif

Disiplin prefentif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai

mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah

digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk

menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif,

pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan

perusahaan.

b. Disiplin korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam

menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi

peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.

Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu

diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan

pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar,

memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran

kepada pelanggar.

24 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia …, h. 129

Page 25: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

17

Terlihat bahwa pembagian disiplin menurut A.S. Moenir agak

berbeda dengan apa yang disampaikan oleh A.A. Anwar Prabu

Mangkunegara. Pada pembagian yang pertama, disiplin kerja yang

dimaksud adalah sikap ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan atau

tata tertib yang berlaku sedangkan pada pembagian yang kedua, disiplin

kerja yang dimaksud lebih ditekankan pada peneguhan atau penegakan

aturan-aturan dalam organisasi, sehingga ada yang preventif (untuk

mencegah terjadinya pelanggaran) dan ada yang korektif (untuk

memperbaiki pelanggaran yang sudah terjadi).

3. Fungsi Disiplin Kerja Guru

Fungsi disiplin kerja guru sebagaimana dikemukakan oleh A.

Tabrani Rusyan, dkk dalam bukunya " Upaya Meningkatkan Kinerja Guru

di Sekolah Dasar", Sebagai Berikut:

a. Disiplin membawa proseskinerja kearah produktifitas yang tinggi. b. Disiplin mempengaruhi kegiatan guru dalam proses kinerja. c. Disiplin memperteguh guru untuk memperoleh hasilkerja yang

memuaskan. d. Disiplin member kemudahan bagi guru dalam memperoleh hasilkerja

yang memuaskan. e. Disiplin memberikan kesiapan bagi guru dalam melaksanakan proses

kinerja. f. Disiplin akan menunjang hal-hal yang positif dalam melakukan

berbagai kegiatan dan proses kinerja.25

Dengan demikian betapapentingnya disiplin kerja guru. Telah

dipaparkan bahwa produktifitas ditentukan oleh disiplin kerja. Itulah guru

yang dapat diharapkan mampu meningkatkan produktifitas kerja.

Dari uraian diatas jelaslah bahwa antara disiplin dan kerja terdapat

hubungan yang sangat erat sehingga satu sama lain sangat mempengaruhi,

disiplin yang tinggi akan menimbulkan semangat yang tinggi sebaliknya

semangat kerja yang tinggi menghasilkan disiplin yang tinggi pula.

25 A. Tabrani Rusyan, dkk. Upaya meningkatkan Budaya Kinerja Guru Sekolah Dasar,

(Jakarta : Inti Media Cipta Nusantara, 2001), cet. Ke-2, h.56

Page 26: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

18

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Guru

Malayu S.P. Hasibuan menjelaskan beberapa faktor yang

mempengaruhi disiplin kerja guru, diantaranya: tujuan dan kemampuan,

teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, waskat, sanksi atau hukuman,

ketegasan, hubungan kemanusiaan.26 Adapun penjelasan setiap aspek

tersebut secara singkat diuraikan pada pemaparan berikut.

Aspek tujuan yang ingin dicapai dan kemampuan guru ikut

mempengaruhi tingkat kedisiplinan guru. Tujuan yang akan dicapai

harus jelas sehingga guru dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik

dalam mengajar. Kemampuan tersebut sebaliknya harus sesuai dengan

bidangnya guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Akan tetapi jika kegiatan mengajar berada di luar kemampuan guru atau

jauh di bawah kemampuannya dan tidak ada tujuan yang jelas maka

kesungguhan dan tingkat disiplin guru menjadi rendah.

Aspek keteladanan pimpinan sangat berperan dalam menentukan

kedisiplinan guru. Pimpinan , dalam hal ini kepala sekolah dijadikan

teladan dan panutan oleh para guru. Pimpinan harus memberi contoh

yang baik, disiplin, jujur, adil, serta harus disesuaikan antara kata dan

perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, penerapan disiplin kerja

guru pun akan ikut baik. Dengan demikian bila ingin menegakkan

kedisiplinan pada guru maka hendaknya diusahakan agar kepala sekolah

harus lebih dulu menegakkan disiplin.

Aspek balas jasa di sini lebih ditekankan pada aspek gaji dan

tunjangan kesejahteraan. Gaji dan tunjangan kesejahteraan ikut

mempengaruhi kedisiplinan guru karena balas jasa akan memberikan

kepuasan dan kecintaan guru terhadap pekerjaannya.

Aspek keadilan ikut mendorong terwujudnya tingkat kedisiplinan

guru. Hal ini disebabkan oleh sifat manusia yang selalu merasa dirinya

26Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, …, h. 195-196

Page 27: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

19

penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Kepala

sekolah yang baik akan selalu berusaha bersikap adil terhadap tenaga

pengajar dan staf sekolah, tidak membeda-bedakan anatara guru yang

satu dengan yang lain. Dengan demikian maka diharapkan semua guru

tidak ada rasa cemburu dengan yang lain karena diperlakukan tidak adil

sehingga semangat kerjanya menjadi lebih baik. Dengan begitu diharapkan

guru dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan penuh

semangat dan disiplin.

Aspek waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan

paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan guru dalam pekerjaannya.

Dengan waskat berarti kepala sekolah harus aktif dan langsung

mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja guru.

Aspek sanksi atau hukuman berperan penting dalam memelihara

tingkat disiplin kerja guru. Adanya sanksi atau hukuman bagi yang

melanggar akan membuat guru menjadi ragu untuk melakukan kesalahan

atau kekeliruan. Mereka akan mempertimbangkan sanksi yang akan

diterima jika melanggar peraturan atau tata tertib yang ada. Dengan begitu

maka kedisiplinan guru dalam bekerja dapat tetap terjaga.

Aspek ketegasan pimpinan dalam bertindak akan

mempengaruhi tingkat kedisiplinan guru. Seorang kepala sekolah harus

mampu mengatasi para guru yang bermasalah dalam pekerjaannya

dengan berani/tegas. Berani bertindak untuk menghukum setiap guru

yang tidak disiplin dalam pekerjaannya. Dengan begitu, guru akan

semakin menjaga diri agar tetap patuh dan taat (disiplin) pada aturan yang

berlaku.

Aspek hubungan kemanusiaan yang harmonis antara kepala

sekolah, para guru dan staf, ikut menciptakan tingkat kedisiplinan yang

baik. Kepala sekolah harus berusaha menciptakan suasana hubungan

kemanusiaan yang serasi serta mengikat, baik hubungan vertikal

maupun horizontal. Dengan demikian tingkat kedisiplinan para guru dan

staf akan meningkat.

Page 28: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

20

IG Wursanto menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan

merosotnya disiplin kerja yaitu : 1). Faktor Kepemimpinan, 2). Faktor

Kebutuhan, 3). Faktor Pengawasan.

a. Faktor Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu proses mengarahkan, membimbing,

mempengaruhi tingkah laku orang lain. Dalam mencapai tujuan yang

efektif, kepala sekolah sebagai pemimpin harus berusaha dengan segala

potensi yang dimilikinya untuk menggerakkan dan mempenagaruhi guru-

gurunya agar dapat bekerja dengan disiplin yang tinggi.

b. Faktor Kebutuhan

Pegawai tidak hanya menuntut terpenuhnya kebutuhan ekonomis,

tetapi kebutuhan sosial dan psikologis perlu diperhatikan pula.

Pada umunya yang diiinginkan para pegawai ialah sebagai berikut :

a. Pemimpin yang baik (mampu memberikan bimbingan dan

pengarahan).

b. Lingkungan kerja yang menyenagkan.

c. Kondisi kerja yang menyenagkan.

d. Gaji yang layak

e. Hubungan kerja yang harmonis

c. Faktor Pengawasan.

Faktor pengawasan atu controling sangat penting dalam usaha

untuk meningkatkan disiplin yang tinggi. Pengawasan hendaknya

dilaksanakan secara efektif, jujur dan objektif.27 Sedangkan menurut

Saroso mengemukakan Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

guru antara lain : Moril/semangat kerja pegawai, kesejahteraan pegawai,

dan suasana kerja yang harmonis.

a). Moril/semangat kerja pegawai Seseorang pegawai akan patuh terhadap disiplin kerja yang telah disepakati apabila moril/semangat kerja mereka tinggi. Sebaliknya apabila seorang pegawai mempunyai moril yang

27 IG Wursanto, Dasar-dasar Manajemen Personalia, (Jakarta : Pustaka Dian,1988), cet.

Ke-2, h.151

Page 29: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

21

rendah maka ia akan berbuat tidak sesuai dengan peraturan yang telah disepakati. b). Kesejahteraan pegawai Kesejahteraan merupakan keinginan tetap setiap manusia, kesejahteraan selalu dikaitkan dengan terpenuhinya segala kebutuhan, untuk kesejahteraan pegawai pemimpin wajib intensif finansial sebagai imbalan jasa yang telah mereka berikan kepada perusahaan. c). Suasana kerja yang harmonis Suasana kerja yang harmonis ditandai dengan komunikasi yang lancar, pentilasi yang cukup, letak peralatan yang teratur, yang dapat membantu pegawai berbuat disiplin.28

5. Tugas Guru dan Tanggung Jawab Guru

Tugas guru sebagai seorang pendidik professional sesungguhnya

sangat banyak, tidak terbatas pada kegiatan belajar mengajar saja guru

juga bertugas sebagai elevator, administrator,konselor dan lain-lain.

Guru adalh figure seorang pemimpin. Guru adalah sosok

aksitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru

bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dapat

diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa.

Jabatan guru memiliki banyak tugas, baik yang terkait oleh dinas

maupun diluar dinas dalam bentuk pengabdiaan. Tugas guru tidak

hanya sebagai profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan

kemasyarakatan.

Bila dipahami, maka tugas guru sebenarnya tidak hanya sebatas dinding

sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan

masyarakat.

Tugas dan tanggung jawab guru sebagai seorang pendidik

professional sesungguhnya sangat banyak, tidak terbatas pada kegiatan

belajar dan mengajar saja, guru juga bertugas sebagai

administrator,konselor,

Guru yang mampu akan lebih cakap menciptakan lingkungan

28 Suroso, Peranan Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru, (Jakarta : Lembaga

Penelitian IKIP, 1991) h.22

Page 30: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

22

belajar yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih mampu

mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat

memuaskan.

Berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab guru menurut Nana

Sudjana.29 mengutip pendapat Peters ada tiga tugas dan tanggung jawab

guru, yakni; guru sebagai pengajar,guru sebagai pembimbing, dan guru

sebagai administrator dikelas.

Guru sebagai pengajar lebih menekankan pada tugas dalam

merencanakan dan melaksanakan pengajaran.dalam hal ini guru

dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan ketentuan teknis

mengajar. Disamping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkan.

Guru sebagai pembimbing member tekanan kepada

tugas.memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah

yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik, sebab tugas

guru bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan tetapi juga

menyangkut pengembangan dan pembentuk nilai-nilai para siswa.

Guru sebagai administrator di kelas pada hakikatnya merupakan

jalinan ketatalaksanaan bidang pengajaran, ketatalaksanaan pada

umumnya, tetapi ketatalaksanaan bidang pengajaran lebih menonjol dan

lebih diutamakan bagi profesi guru.

Selanjutnya penulis dapat menguraikan satu persatu tentang

tanggung jawab guru sebagaimana sesuai dengan konsep pendidikan,

yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik. 30 adalah sebagai berikut:

1. Guru Harus Menuntun Murid-Muridnya Belajar

Tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan

menuntun murid-muridnya melakukan kegiatan belajar guna

mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.

2. Turut Serta Membina Kurikulum Sekolah

29 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2004), cet. 7, H.15 30 Oemar Hamalik , Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), cet.4, h.

127-133

Page 31: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

23

Sesungguhnya guru merupakan seorang yang paling mengetahui

tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat

perkembangan murid, karena itu sewajarnya apabila guru turut aktif

dala pembinaan kurikulum disekolah. Untuk mengubah kurikulum

itu tentu tidak mungkin, akan tetapi dalam rangka membuat atau

memperbaiki proyek pelaksanaan kurikulum, yang mana

berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya, tentu sangat

diperlukan.

Tentu saja pekerjaan ini akan lebih berhasil jika guru dapat

diikutsertakan duduk dalam panitia kurikulum sekolah, dalam biro

peragaan, atau dalam bagian bimbingan dan penyuluhan.

3. Melakukan Pembinaan Terhadap Diri Siswa

Memberikan pengetahuan kepada siswabukanlah hal yang sulit,

tetapi membina siswa agar menjadi manusia yang berwatak

(berkarakter) sudah pasti bukan pekerjaan yang mudah.

Mengembangkan watak dan kepribadiannya, sehingga memiliki

kebiasaan, sikap, cita-cita, berpikir dan berbuat, berani dan

bertanggung jawab, ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas

dasar nilai-nilai moral yang tinggi, semuanya itu adalah menjadi

tanggung jawab guru.

4. Memberikan Bimbingan Kepada Murid

Bimbingan kepada murid agar mereka mampu mengenal dirinya

sendiri,memecahkan masalahnya sendiri,mampu menghadapi

kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat

diperlukan mereka perlu dibimbing kearah terciptanya hubungan

pribadi yang baik dengan temannya dimana perbuatan dan perkataan

guru dapat menjadi contoh yang hidup.

5. Melakukan Diagnosis Atas Kesulitan-kesulitan Belajar dan

Mengadakan Penilaian Atas Kemajuan Belajar

Guru bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar

dengan minat,latar belakang dan kematangan siswa. Guru juga

Page 32: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

24

bertanggung jawab mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar dan

kemajuan belajarserta melakukan diagnosis dengan cermat terhadap

kesulitan dan kebutuhan siswa. Karena itu guru harus mampu

menyusun tes yang objektif, menggunakannnya secara

intelegen,melakukan observasi secara kritis serta melaksanakan

usaha-usaha perbaikan (remedial), sehingga siswa mampu

menghadapi masalah-masalah sendiri dan tercapainya

perkembangan pribadi yang seimbang.

6. Menyelenggarakan Penelitian

Sebagai seorang yang berkehendak dalam bidang keilmuan bidang

pendidikan maka ia harus senantiasa memperbaiki cara bekerjanya,

tidak cukup sekedar melaksanakan pekerjaan rutin saja,melainkan

harus juga berusaha menghimpun banyak data melalui penelitian

yang kontinu dan intensif.

7. Mengenal Masyarakat dan Ikut Serta Aktif

Guru sebaiknya turut aktif dalam kegiatan yang ada dalam

masyarakat, apabila hal ini dikerjakan maka guru akan mendapatkan

peluang yang baik untuk menjelaskan tentang keadaan sekolah

kepada masyarakat sehingga mendorong masyarakat untuk turut

memikirkan kemajuan pendidikan anak-anak mereka.

8. Menghayati, Mengamalkan, dan Mengamalkan Pancasila

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang mendasari

semua sendi-sendi hidup dan kehidupan nasional, baik individu

maupun masyarakat kecil sampai dengan kelompok social yang

terbesar sekolah. Pendidikan bertujuan membentuk manusia

pancasila sejati, yang berarti melalui pendidikan diantaranya

sekolah, kita berusaha semaksimal mungkin agar tujuan itu tercapai.

9. Turut serta Membantu Terciptanya Kesatuan dan Persatuaan Bangsa

dan Perdamaian Dunia

Guru bertanggung jawab untuk mempersiapkan siswanya menjadi

warga Negara yang baik. Pengertian yang baik ialah antara lain

Page 33: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

25

memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa. Perasaan

demikian dapat tercipta apabila para siswadidiksaling menghargai,

mengenal daerah, masyarakat, adat istiadat, seni budaya, sikap,

hubungan social, keyakinan, kepercayaan, dan sebagainya, dengan

pengenalan,pemahaman yang cermat maka akan tumbuh rasa

persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka akan saling meng hormati

dan menjunjung tinggi bersimpati serta toleransi terhadap

masyarakat dari daerah lainnya, di lain pihak guru berusaha

mencegah timbulnya gejala ataupun tindakan yang cenderung atau

bersifat kedaerahan atau kesukuan.

10. Turut menyukseskan pembangunan

Guru membantu menciptakan parasiswa menjadi manusia

seutuhnya, selain dari itu kerjasama dengan lembaga-lembaga atau

badan-badan kemasyarakatan lainnya.

11. Tanggung Jawab Meningkatkan peranan Profesional Guru

Guru sangat perlu meningkatkan peranan dan kemampuan

profesionalnya tanpa adanya kecakapan yang maksimal yang

dimiliki oleh guru maka kiranya sulit bagi guru tersebut

mengemban dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan sebaik-

baiknya.

Dalam proses pelaksanaan pendidikan disekolah guru

mempunyai peranan yang utama dalam membimbing anak didik agar

mencapai tujuan yang diharapkan, dimana semuanya sangat

menentukan terhadap keberhasilan anak dalam mencapai tujuan, yaitu

adanya perubahan tingkah laku peserta didik sebagai hasil belajar.

Guru mampu akan lebih cakap menciptakan lingkungan belajar

yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih mampu mengelola

kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang

memuaskan.

Sebagai seorang profesional, guru memiliki lima tugas pokok, yaitu

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi

Page 34: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

26

hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil pembelajaran, serta melakukan

bimbingan dan konseling.31

Adapun penjelasan mengenai lima tugas pokok guru sebagaimana

dikemukakan Sukadi di atas adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran harus dilakukan oleh seorang guru

sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perencanaan

pembelajaran ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga proses pembelajaran

dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk membuat rencana

pembelajaran, guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan

pembelajaran. Kemampuan merencanakan pembelajaran ini meliputi:

menguasai silabus, menyusun analisis materi pelajaran, menyusun

program tahunan/semester, menyusun rencana pengajaran.32

Sebelum tampil di depan kelas, guru harus menguasai bahan atau

materi pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik. Dengan

kemampuan guru yang baik dalam penguasaan materi akan

mempermudah guru dalam menyusun analisis materi pelajaran,

menyusun program tahunan/semester, dan menyusun rencana

pengajaran.

b. Melaksanakan Pembelajaran

Untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran yang telah

dibuat, seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik

dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan

melaksanakan proses belajar mengajar ini meliputi; kemampuan dalam

membuka pelajaran, melaksanakan inti proses belajar mengajar, dan

menutup pelajaran.33 Dalam melaksanakan proses belajar mengajar,

guru harus mampu menyampaikan materi dengan baik, menggunakan

31 Sukadi, Guru Powerful, Guru Masa Depan, (Bandung: Kolbu, 2006), h. 26 32 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2002), h. 26. 33 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, … , h. 27.

Page 35: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

27

metode dan media pembelajaran yang tepat, mengajukan pertanyaan

dan memberikan penguatan. Hal tersebut harus dilaksanakan oleh guru

dengan baik agar tercipta kegiatan pembelajaran yang baik.

c. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru diharapkan

untuk melaksanakan evaluasi/penilaian. Kemampuan guru dalam

mengevaluasi pembelajaran ini meliputi; kemampuan dalam

melaksanakan tes, mengolah hasil penilaian, melaporkan hasil

penilaian, dan melaksanakan program remedial/perbaikan

pembelajaran.34 Penilaian/evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat

kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pelajaran

yang telah ditetapkan.

d. Menindaklanjuti Hasil Evaluasi Pembelajaran

Program remedial/perbaikan pembelajaran pada dasarnya

merupakan tindak lanjut dari evaluasi yang telah dilakukan.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, dapat ditentukan materi

mana saja yang perlu untuk dilakukan pendalaman dan materi yang

dianggap telah dikuasai oleh peserta didik sehingga tidak perlu

dilakukan pendalaman materi.

e. Melakukan Bimbingan dan Konseling

Berbagai latar belakang siswa yang berbeda akan menimbulkan

perbedaan dalam kegiatan belajarnya. Ada siswa yang mengalami

pertumbuhan dan perkembangan belajar dan psikologis yang stabil dan

ada pula siswa yang pertumbuhan dan perkembangan belajar dan

psikologisnya tidak stabil. Dari kondisi seperti itu, adakalanya terdapat

siswa yang membutuhkan bantuan guru untuk menyelesaikan

permasalahannya, baik melalui bantuan secara akademis maupun

secara psikologis. Guru harus mampu berperan sebagai seorang

konselor bagi siswanya. Bimbingan konseling yang dimaksud di sini

adalah kegiatan pembinaan yang dilakukan guru berkenaan dengan

34 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, … , h. 27.

Page 36: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

28

pembelajaran, bukan kegiatan konseling yang khusus ditempuh oleh

guru bimbingan dan konseling (konselor).

Dalam melakukan kegiatan bimbingan dan konseling

(pembinaan), guru harus berkomunikasi dengan baik, sabar, dan

telaten dalam membantu menyelesaikan persoalan siswanya. Guru

diharapkan untuk memberikan solusi. Melalui bantuan dan bimbingan

dari guru, diharapkan permasalahan yang dialami siswa dapat diatasi.

Dari berbagai uraian teori tentang persepsi dan disiplin, maka yang dimaksud

dengan persepsi siswa tentang disiplin kerja guru adalah pengungkapan pengalaman

siswa melalui penglihatan menilai guru yang dikaitkan dengan tugas dan

kewajibannya sebagai guru. Disiplin kerja guru ini dapat diartikan suatu kondisi kerja

guru yang tertib karena adanya kepatuhan atau ketaatan guru dalam melaksanakan

peraturan yang ada, tanpa adanya pelanggaran yang dilakukan dan menimbulkan

kerugian, baik langsung maupun tidak langsung. Maka disiplin kerja guru tersebut

dapat diukur melalui disiplin kerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, menindaklanjuti hasil evaluasi

pembelajaran, serta melaksanakan bimbingan dan konseling (pembinaan).

C. Hakikat Persepsi Siswa tentang Disiplin Kerja Guru

Sebagaimana telah diapaparkan di atas, bahwa persepsi merupakan

pengalaman seseorang melalui penglihatan untuk mengenali objek dari apa yang

dilihat dari lingkungannya. Persepsi ini akan muncul setelah adanya rangsangan

(stimulus) dalam diri peserta didik. Persepsi akan berbentuk positif yang

diwujudkan dalam bentuk rasa senang.

Kedisiplinan guru dalam proses pembelajaran sangat berkaitan dengan

keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri. Guru yang disiplin akan

mempersiapkan hal-hal yang diperlukan termasuk mempersiapkan dirinya sendiri

sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Dengan disiplin yang baik, guru

tidak lagi merasa bingung dalam mencari hal-hal yang diperlukan saat

pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, diharapkan tujuan pembelajaran

dapat dicapai dengan baik.

Page 37: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

29

Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan baik apabila guru dapat

mempersiapkan pembelajaran dengan baik sehingga mampu merangsang dan

memotivasi peserta didik sehingga peserta didik siap pula menghadapi proses

pembelajaran agar berlangsung aktif, efektif, dan efisien. Seperti yang telah

ditulis oleh Tabrani Rusyan tentang kesiapan peserta didik yaitu:

Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan sebagai landasan dalam belajar. Kesiapan itu sendiri merupakan kapasitas, baik bersifat fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu. Bila peserta didik siap untuk melakukan proses belajar, maka hasil akan diperoleh dengan baik, dan sebaliknya, jika tidak siap, maka tidak akan diperoleh hasil yang baik.35 Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang

dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Jabatan guru memiliki banyak

tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun diluar dinas dalam bentuk pengabdian.

Guru yang baik adalah guru yang mampu menciptakan suasana yang

nyaman dalam kelas sehingga semua siswa ingin belajar, yana disebabkan oleh

ingin tahu dengan sungguh-sungguh hasil belajarnya. Guru yang mampu akan

lebih cakap menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan serta

akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga siswa lebih termotivasi untuk

belajar. Tugas bukan hanya mengajar, tetapi lebih dari itu mengantar siswa agar

menjadi manusia dewasa yang cakap dan berbudi luhur, oleh sebab itu guru harus

memperhatikan siswa terutama sikap, tingkah laku, ketertiban, dan kedisiplinan.

Oleh karena itu, proses pembelajaran akan berhasil jika guru memiliki

kedisiplinan yang tinggi yang ditandai dengan kesiapannya dalam pembelajaran.

Dengan demikian, diharapkan peserta didik tidak memiliki persepsi negatif

terhadap disiplin kerja gurunya.

35 Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 1989), h. 84

Page 38: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

30

D. Kerangka berpikir

Syaodih mengemukakan bahwa guru memegang peranan yang cukup

penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulumk. Guru adalah

perencana, pelaksana, dan pengembang kurikulum bagi kelasnya.36 Disini

ditekankan peran seorang guru yang begitu beswar dala menentukan berhasil

tidaknya proses pembelajaran berlangsung.

Simon dan Alexander telah merangkum lebih dari 10 hasil penelitian di

negara-negara berkembang, dan menunjukkan adanya dua kunci penting dari

peran guru yang berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik;

yaitu jumlah waktu efektif yang digunakan guru untuk melakukan pembelajaran

di kelas dan kualitas kemampuan guru. 37 Rangkuman beberapa penelitian ini

semakin menegaskan bahwa guru adalah faktor yang tidak dapat diabaikan dalam

pembelajaran kelas.

Kedisiplinan guru yang baik dalam bekerja akan menghasilkan kegiatan

pembelajaran yang berkualitas baik. Hal ini karena guru yang disiplin akan

mempersiapkan hal-hal uang akan diperlukan dalam pembelajaran, guru yang

disiplin akan mendesain pembelajaran sedemikian rupa agar pembelajaran yang

terlaksana kemudian adalah pembelajaran yang baik dan dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Pembelajaran yang baik dan berkualitas akan bermanfaat

bagi peserta didik.

Dalam proses pembelajaran, siswa akan memperhatikan tingkah laku atau

perilaku guru dalam mengajar. Siswa akan mempersepsikan apa yang dilihat

sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Persepsi siswa yang baik terhadap

gurunya akan berdampak positif terhadap siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Sebaliknya, persepsi siswa yang tidak baik terhadap gurunya dapat

berdampak negatif terhadap siswa sehinggga tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan akan susah dicapai oleh siswa.

36 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008), cet

ke-7, h.13 37 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesianal,………….. h. 13

Page 39: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa

tentang disiplin kerja guru IPS di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu, Pondok

Melati - Bekasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan secara langsung di MTs Al-Khairiyah

Jatirahayu, Pondok Melati – Bekasi. Adapun waktu yang diperlukan dalam

kegiatan penelitian ini yaitu pada bulan Mei-Juni 2010.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang

menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang diteliti..

Adapun penelitian persepsi siswa tentang disiplin kerja guru IPS di MTs Al-

Khairiyah Jatirahayu, Pondok Melati – Bekasi ini termasuk pada penelitian

deskriptif, yakni penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang

lain.1

1 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cetakan ke-16,

h. 11

31

Page 40: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

32

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i MTs Al-

Khairiyah Jatirahayu, Pondok Melati - Bekasi. Sedangkan sampel dalam

penelitian ini adalah siswa/i kelas VIII dari populasi yang ada (sebanyak 20

orang). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.

Penentuan sampel dari kelas VIII ini karena menurut penulis, mereka lebih

cocok karena mengetahui kondisi di sekolah. Siswa kelas VII tidak dijadikan

sampel karena mereka belum lama berada di sekolah tersebut sedangkan kelas

IX juga tidak dijadikan sebagai sampel karena mereka akan berkonsentrasi

pada ujian akhir.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

instrumen yang berupa:

1. Angket

Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket (tertutup) yang

disertai sejumlah jawaban yang sudah disediakan dalam satu variabel yaitu

persepsi siswa tentang disiplin kerja guru. Angket tersebut terdiri dari 20

item pernyataan dengan menggunakan empat alternative jawaban siswa.

2. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang didokumentasikan

oleh pihak sekolah. Data yang akan dikumpulkan melalui tehnik

dokumentasi meliputi: data tentang keadaan guru, siswa, pendidik dan

tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana.

  

Page 41: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

33

Tabel 1

Kisi-kisi Instrumen

Persepsi Siswa tentang Disiplin Kerja Guru

Dimensi Dimensi No. Item Jumlah

Persepsi siswa

tentang disiplin

kerja guru

1. Disiplin dalam

melaksanakan

pembelajaran

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9,

10, 11, 14,

15, 16, 20

15

2. Disiplin dalam

mengevaluasi hasil

pembelajaran

12, 13 2

3. Disiplin dalam

menindaklanjuti hasil

evaluasi pembelajaran

18 1

4. Disiplin dalam

melaksanakan

bimbingan dan

konseling (pembinaan)

17, 19 2

F. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah

menganalisis data. Kegiatan analisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami baik

oleh peneliti, maupun oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian.

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut:

  

1. Editing

Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap angket yang telah

diisi. Setiap angket diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan

Page 42: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

34

dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari kesalahan atau

kekeliruan dalam mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data

yang akurat.

2. Scoring

Scoring mrupakan tahap pemberian skor terhadap setiap pernyataan

yang terdapat dalam angket. Dalam menentukan skoring hasil penelitian

untuk penyataan positif masing-masing jawaban diberi nilai sebagai

berikut:

• Untuk jawaban SL = 4

• Untuk jawaban SR = 3

• Untuk jawaban KD = 2

• Untuk jawaban TP = 1

Sebaliknya, untuk pernyataan negatif, maka masing-masing jawaban

diberi nilai sebagai berikut:

• Untuk jawaban SL = 1

• Untuk jawaban SR = 2

• Untuk jawaban KD = 3

• Untuk jawaban TP = 4

3. Tabulating

Langkah selanjutnya adalah perhitungan terhadap data yang sudah

diberikan skor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus statistik

presentase dengan rumus sebagai berikut:

P = NF x 100%

Keterangan:

F = Frekuensi yang sedang dicari frekuensinya

N = Number of cases (banyaknya individu)

  

Page 43: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

  

35

P = Angka Presentase2

Untuk memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh

digunakan pedoman interpretasi sesuai yang dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto sebagaimana telah dikutip oleh Wira Cahya Dimulya, yaitu sebagai

berikut:3

1. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100%

2. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75%

3. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55%

4. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%

Untuk menentukan persentase, digunakan rumus perhitungan sederhana

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai harapan (NH), nilai dapat diketahui dengan mengalikan

jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.

2. Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya

yang diperoleh dari hasil penelitian.

3. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus :

P = NHNS

X 100 %

2 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidkan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2006), Cet. 1, h. 43 3 Wira Cahya Dimulyo, ’Implemetasi Manajemen Kurikulum Berbasis Kompetensi di

SMP Islam Al-Ihsan Jakarta, Skripsi KIMP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006,td), h. 33

Page 44: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MTs Al-Khairiyah Jatirahayu

Pada awalnya MTs Al-Khairiyah bernaung pada Yayasan kecil,yang

didalamnya terdiri dari Majelis Taklim, Madrasah Ibtidaiyah (MI),

Raudathul Atfal (RA) yang beralamat di Jalan Raya Hankam Rt.03/07

No.01 Jatirahayu Pondok Melati. Pada tahun 1993 berdirilah Madrasah

Tsanawiyah (MTs).

2. Kepemimpinan Yayasan Al-Khairiyah Jatirahayu

Kepemimpinan Yayasan Al-Khairiyah Jatirahayu didirikan oleh

KH.Hamim setelah beliau meninggal dunia digantikan oleh anaknya yaitu KH.

As’yari Hamim.

Sedangkan Madrasah Tsanawiyah dipimpin oleh Kepala Madrasah

bernama Khodir Yadi.

3. Visi, Misi dan Tujuan MTs Al-Khairiyah Jatirahayu

a. Visi Sekolah

Unggul Dalam berprestasi.

b. Misi Sekolah

1) Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara efektif

2) Terdepan dalam inovasi IPTEK.

36

Page 45: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

37

3) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama.

4) Melaksanakan pelayanan prima.

5) Menumbuhkan semangat keunggulan secara efektif

4. Profil MTs Al-Khairiyah Jatirahayu

Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : MTs Al-Khairiyah Jatirahayu

2. No. Statistik Sekolah : 212321801120

3. No.piagam : D/Wi/Mts/366/94

4. Provinsi : Jawa Barat

5. Kecamatan : Pondok Melati

6. Desa/kelurahan : Jatirahayu

7. Jalan dan nomor : Jl. Raya Hankam Rt03/07

jatirahayu pondok melati Bekasi

8. Kode Pos : 17414

9. Daerah : Bekasi

10. Status sekolah : Terakreditasi

11. Kelompok sekolah : MTs

12. Akreditasi : B

13. Tahun berdiri : 1993

14. Kegiatan BM : Pagi - sore

15. Bangunan sekolah : Milik Sendiri

16. Organisasi penyelenggara : Yayasan Al-Khairiyah

17. Luas bangunan : 700 meter

18. Luas tanah : 1000 meter

19. Status Bangunan : Permanen

20. Status Tanah : Wakaf

21. Ukuran : 6 X 7 meter

Page 46: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

38

5. Keadaan Guru dan Karyawan

Guru adalah figure sentral dalam pendidikan.tugas guru dalam

mendidik,mengajar, membimbing anak didik merupakan bagian dari

upayanya dalam mencerdaskan manusia dalam bekal pengetahuan dan

penanaman nilai-nilai, seperti nilai agama, sosial, budaya sampai

kepribadian.

Modal atau bekal menjadi guru tidak hanya cukup dengan pengetahuan

akademis, tetapi juga pengalaman dan keterampilan, seperti kemampuan

mengajar, mengelola proses pembelajaran, memiliki wawasan

kependidikan, keterampilan komunikasi, juga peka terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi di dunia pendidikan.

Selain guru, sumber daya manusia yang ada disekolah adalah tenaga

kependidikan yang bertugas diluar proses pembelajaran yaitu

melaksanakan administrasi dan pelayanan teknis dalam menunjang proses

pendidikan agar berjalan baik.berikut adalah daftar guru dan karyawan Mts

Al-Khairiyah.

Daftar Guru dan Karyawan Mts Al-Khairiyah

No Nama Jabatan Pendidikan Bidang studi

1 KH.Asyari Hamim Ketua Yayasan PGA -

2 Khodir Yadi S.Pd Kepala Madrasah S.1 BK

3 Hj.Nurhayati S.Pd.I Wakil Kepala

Sekolah

S.1 Qirooat

& Al-quran

4 Hj. Sofiah S.Pd Bendahara S.1 Bendahara

5 Utjang. Marwan BSc kaurtu D3 Tu

6 Sarbinih HS SP.d Kabid Kurikulum S.1 Matematika

7 Drs.Muklis Pembina Osis S.1 Akidah

Akhlak dan

Mulok

8 Murdianin, SP.d Guru S.1 IPS

9 Lia Indriyani SP.d Guru S.1 Fisika

10 Vera Farhatun SP.d Guru S.1 SKI dan

Kesenian

Page 47: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

39

11 Ilyas Guru S.1 Bahasa Arab

dan Fiqih

12 Abdul Rosyid Guru PGA Qurdis

13 Muh.Jamil Guru S.1 Orkes

14 Listyo Rumamah Guru S.1 Biologi

15 Amelia Guru S.1 Pkn

16 Oman Guru S.1 Komputer

17 M.Nasrullah Guru S.1 Bhs. Inggris

18 Abdul Sobur Guru S.1 Bahasa

Indonesia

19 dedi Penjaga sekolah SMP -

6. Data Siswa

Tabel 2

Data Siswa Tahun Ajaran 2009/2010

Jenis

KelaminKelas VII Kelas VIII Kelas IX Jml

L

P

15

13

13

12

17

13

45

38

Jml 28 25 30 83

Tabel 3

Sumber Belajar

No Jenis Sumber Belajar Jumlah ruangan Baik Kurang baik

1 Ruang Belajar 3

2 Perpustakaan 1

Page 48: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

40

3 Lab. Komputer 1

4 Lapangan olahraga 1

5 Masjid 1

6 Ruang kesenian 1

Tabel 4

Ruang Penunjang

No Jenis Ruangan Baik Kurang

1 Ruang Kamad dan

Wakamad

2 Ruang Guru

3 Ruang tata usaha

4 Toilet (3)

5 Lapangan Upacara

Dari tabel diatas dapatdiketahui bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki

MTs Al-Khairiyah dapat dikatakan cukup baik. Untuk ruang perpustakaan

masih kurang baik karena koleksi bukunya masih kurang banyak.

Sedangkan laboratorium komputer memiliki 8 unit komputer. Untuk

lapangan memiliki fungsi ganda yaitu sebagai tempat olahraga dan upacara.

Ruang kesenian digunakan sebagai tempat latihan dan menyimpan alat-

alat kesenian seperti marawis, hadroh, dan marching band.

Page 49: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

41

B. Deskripsi Data

Hasil penelitian diperoleh dari angket yang telah diisi oleh responden.

Angket yang penulis sebarkan kepada 20 responden meliputi variabel persepsi

siswa tentang disiplin kerja guru IPS di MTs Al-Khairiyah Jatirahayu.

Tabel 5

Guru IPS Tepat Waktu Hadir di Kelas

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Tidak Pernah 1 5,0 5,0 Kadang-kadang 11 55,0 60,0 Sering 7 35,0 95,0 Selalu 1 5,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 55,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang tepat waktu hadir di kelas dan 35,5% responden yang

menjawab guru IPS sering tepat waktu hadir di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa

guru IPS kadang-kadang tepat waktu hadir di kelas. Hanya 5 % (1 orang

responden) yang menyatakan bahwa guru IPS selalu tepat waktu hadir di kelas.

Sebelum pelajaran di mulai guru hendaklah telah bersiap-siap untuk masuk

kelas sehingga kehadiran guru di kelas tepat waktu. Dengan hadirnya guru di

kelas tepat pada waktunya maka diharapkan waktu yang telah disediakan dapat

digunakan dengan sebaik-baiknya. Di samping itu juga untuk menghindari

penambahan waktu diluar waktu mengajar yang telah disediakan.

Tabel 6

Guru IPS Memulai Pelajaran Tepat Waktu

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 10 50,0 50,0 Sering 10 50,0 100,0 Total 20 100,0

Page 50: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

42

Dari data di atas menunjukkan bahwa 50,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang memulai pelajaran tepat waktu dan 50,0% responden

yang menjawab guru IPS sering memulai pelajaran tepat waktu.

Sebelum guru memulai pelajaran hendaklah mempunyai kedisiplinan waktu

dalam proses belajar mengajar. Disamping itu untuk menghindari kekosongan

dalam pelajaran.

Tabel 7

Guru IPS Istirahat Tepat Waktu

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Tidak Pernah 2 10,0 10,0 Kadang-kadang 15 75,0 85,0 Sering 3 15,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 75,0% responden yang menjawab

kadang-kadang guru IPS istirahat tepat waktu dan 15,0% responden yang

menjawab guru IPS sering istirahat tepat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa guru

IPS kadang-kadang istirahat tepat waktu. Hanya 10 % (2 orang responden) yang

menyatakan bahwa guru IPS istirahat tepat waktu.

Tabel 8

Guru IPS Mengakhiri Pelajaran Tepat Waktu

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 13 65,0 65,0 Sering 7 35,0 100,0 Total 20 100,0

Page 51: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

43

Dari data di atas menunjukkan bahwa 65,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang mengakhiri pelajaran tepat waktu dan 35,5% responden

yang menjawab guru IPS sering mengakhiri pelajaran tepat waktu. Hal ini

menunjukkan bahwa guru IPS kadang-kadang mengakhiri pelajaran tepat waktu.

Sebelum kegiatan belajar mengajar selesai, guru hendaklah mengulang

pelajar yang telah disampaikan.

Tabel 9

Guru IPS Meninggalkan Kelas saat PBM berlangsung

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Sering 11 55,0 55,0 Kadang-kadang 6 30,0 85,0 Tidak Pernah 3 15,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 30,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang meninggalkan kelas saat PBM berlangsung dan

sebanyak 55,0% responden yang menjawab guru IPS sering meninggalkan kelas

pada saat PBM berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS sering

meninggalkan kelas saat PBM berlangsung. Hanya 15 % (3 orang responden)

yang menyatakan bahwa guru IPS tidak pernah meninggalkan kelas saat PBM

berlangsung.

Pada kegiatan PBM guru diharapkan tidak meninggalkan kelas karena di

khawatirkan akan tejadi kegaduhan dalam kelas.

Page 52: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

44

Tabel 10

Guru IPS Meminta Tambahan Waktu

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Sering 7 35,0 35,0 Kadang-kadang 12 60,0 95,0 Tidak Pernah 1 5,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 60,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang meminta tambahan waktu, dan 35,0% responden yang

menjawab guru IPS sering meminta tambahan waktu. Hal ini menunjukkan bahwa

guru IPS kadang-kadang meminta tambahan waktu. Hanya 5 % (1 orang

responden) yang menyatakan bahwa guru IPS selalu meminta tambahan waktu.

Dari hasil penelitian diatas guru IPS kadang-kadang meminta tambahan waktu.

Tabel 11

Guru IPS Mengabsen Siswa Sebelum Pelajaran dimulai

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 1 5,0 5,0 Selalu 19 95,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 95,0% responden yang menjawab

guru IPS selalu mengabsen siswa sebelum pelajaran dimulai. Hanya 5 % (1 orang

responden) yang menyatakan bahwa guru IPS kadang-kadang mengabsen siswa

sebelum pelajaran dimulai. Dalam mengabsen siswa guru IPS sudah maksimal.

Sehingga dengan persentase ini dapat diketahui berapa siswa yang masuk atau ada

didalam kelas.

Page 53: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

45

Tabel 12

Guru IPS Mengabsen Siswa Sesudah Pelajaran selesai

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 2 10,0 10,0 Sering 8 40,0 50,0 Selalu 10 50,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 10,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang mengabsen siswa sesudah pelajaran selesai dan 40,0%

responden yang menjawab guru IPS sering mengabsen siswa sesudah pelajaran

selesai. Dan 50,0% responden yang menjawab guru IPS selalu mengabsen siswa

sesudah pelajaran selesai.

Sesudah pelajaran selesai, guru IPS Mengabsen siswa untuk mengetahui

apakah ada siswa yang keluar kelas. Dengan adanya absensi siswa, maka akan

diketahui jumlah siswa yang hadir selama pembelajaran.

Tabel 13

Guru IPS Mengisi Jurnal Kelas

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Selalu

Sering Total

182

20

90,010,0

100,0

90,0 10,0

100,0

Dari data diatas menunjukkan bahwa 90,0% responden yang menjawab

guru IPS selalu mengisi jurnal kelas dan 10,0% responden yang menjawab guru

IPS sering mengisi jurnal kelas.

Dalam kegiatan mengisi jurnal kelas, guru IPS lebih banyak selalu mengisi

jurnal kelas, dibanding sering mengisi jurnal kelas.

Diharapkan dengan mengisi jurnl kelas guru akan dapat meningkatkan

kedisiplinanannya.

Page 54: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

46

Tabel 14

Guru IPS Menggunakan Alat Bantu Peragaan

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 10 50,0 50,0 Sering 10 50,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 50,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang menggunakan alat bantu peragaan dan 50,0% responden

yang menjawab guru IPS sering menggunakan alat bantu peragaan.

Dengan adanya Alat bantu peragaan dapat memudahkan siswa dalam

memahami materi pelajaran.

Tabel 15

Guru IPS Memberikan Tugas Bila Berhalangan Hadir

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 9 45,0 45,0 Sering 11 55,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 45,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang memberikan tugas bila berhalangan hadir dan 55,5%

responden yang menjawab guru IPS sering memberikan tugas bila guru

berhalangan hadir.

Jika guru berhalangan hadir diwajibkan untuk memberikan tugas pengganti

agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik. Disamping itu juga untuk

menghindari pelajaran yang kosong.

.

Page 55: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

47

Tabel 16

Guru IPS Memberikan Pre-test

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 6 30,0 30,0 Sering 12 60,0 90,0 Selalu 2 10,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 30,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang memberikan Pre-test dan 60,0% responden yang

menjawab guru IPS sering memberikan Pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa guru

IPS sering memberikan Pro-test. Hanya 10 % (2 orang responden) yang

menyatakan bahwa guru IPS selalu memberikan Pre-test.

Sebelum pelajaran dimulai hendaklah guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan untuk membantu siswa mengingat pembahasan materi yang lalu.

Dengan adanya Pre-test guru dapat mengetahui apakah siswa dapat mengingat

pelajaran.

Tabel 17

Guru IPS Memberikan Post-test

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 9 45,0 45,0 Sering 11 55,0 100,0 Total 20 100,0

`Dari data di atas menunjukkan bahwa 45,5% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang memberikan Post-test dan 55,0% responden yang

menjawab guru IPS sering memberikan Post-test. Hal ini menunjukkan bahwa

guru IPS sering memberikan Post-test kepada siswa.

Bagi seorang guru yang ingin memberikan post-test sebaiknya

memberitahukan terlebih dahulu kepada siswa agar siswa dapat belajar sebelum

post-test itu dimulai. Dengan memberikan post-test, maka akan diketahui apakah

siswa dapat memahami pelajaran atau tidak.

Page 56: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

48

Tabel 18

Guru IPS Menyampaikan Materi Pelajaran Dari Berbagai Sumber

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 4 20,0 20,0 Sering 2 10,0 30,0 Selalu 14 70,0 100,0 Total 20 100,0

`Dari data di atas menunjukkan bahwa 20,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang menyampaikan materi pelajaran dari berbagai sumber

dan 70,0% responden yang menjawab guru IPS selalu menyampaikan materi

pelajaran dari berbagai sumber. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS selalu

menyampaikan materi pelajaran dari berbagai sumber. Hanya 10% (2 orang

responden) yang menyatakan bahwa guru IPS sering menyampaikan materi

pelajaran dari berbagai sumber.

Dengan menggunakan materi dari berbagai sumber, maka akan

memudahkan guru dalam memberikan informasi kepada siswa. Dan memudahkan

siswa dalam memahami pelajaran dari berbagai sumber.

Tabel 19

Guru IPS Menyampaikan Materi Dengan Menghubungkannya

Dengan Keadaan Sekitar

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 1 5,0 5,0 Sering 10 50,0 55,0 Selalu 9 45,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 50,0% responden yang menjawab

guru IPS sering menyampaikan materi dengan menghubungkannya dengan

Page 57: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

49

keadaan sekitar dan 45,0% responden yang menjawab guru IPS selalu

menyampaikan materi dengan menghubungkannya dengan keadaan sekitar. Hal

ini menunjukkan bahwa guru IPS sering menyampaikan materi pelajaran dengan

keadaan sekitar. Hanya 5 % (1 orang responden) yang menyatakan bahwa guru

IPS kadang-kadang menyampaikan materi dengan menghubungkannya dengan

keadaan sekitar.

Guru dapat memyampaikan materi dan menghubungkannya dengan

keadaan sekitar, maka siswa dapat mengetahui perkembangan apa yang terjadi

dilingkungan yang mencakup dalam materi pelajaran.

Tabel 20

Guru IPS Menyampaikan Pelajaran Sesuai dengan Pokok Bahasan yang Ada

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 1 5,0 5,0 Sering 6 30,0 35,0 Selalu 13 65,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 65,0% responden yang menjawab

guru IPS selalu menyampaikan materi pelajaran sesuai pokok bahasan yang ada

dan 30,0% responden yang menjawab guru IPS sering menyampaikan pelajaran

sesuai dengan pokok bahasan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS

selalu menyampaikan pelajaran sesuaia dengan pokok bahasan yang ada. Hanya 5

% (1 orang responden) yang menyatakan bahwa guru IPS kadang-kadang

menyampaikan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang ada.

Sebelum pelajaran di mulai guru hendaklah telah bersiap-siap memberikan

materi sesuai dengan pokok bahasan yang akan dipelajari. Dengan pokok bahasan

yang ada diharapkan guru dapat terfokus dengan materi yang ada.

Page 58: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

50

Tabel 21

Guru IPS Memberikan Teguran dan Menasehati Siswa yang Tidak Disiplin

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 13 65,0 65,0 Sering 7 35,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 65,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang memberikan teguran dan menasehati siswa yang tidak

disiplin dan 35,5% responden yang menjawab guru IPS sering memberikan

teguran dan menasehati siswa yang tidak disiplin.

Dengan guru memberikan teguran dan menasehati, maka siswa akan merasa

diperhatikan. Disamping itu juga siswa akan lebih bertanggung jawab dalam

mematuhi peraturan sekolah terutama sikap disiplin.

Tabel 22

Guru IPS Memeriksa PR siswa

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 8 40,0 40,0 Sering 12 60,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 60,0% responden yang menjawab

guru IPS sering memeriksa pekerjaan rumah (PR) dan 40,0% responden yang

menjawab guru IPS kadang-kadang memeriksa pekerjaan rumah(PR). Hal ini

menunjukkan bahwa guru IPS sering memeriksa pekerjaan rumah.

Setelah pelajaran selesai hendaklah guru memberikan pekerjaan rumah (PR)

untuk siswa. Dengan adanya PR siswa diharapkan dapat memahami pelajaran

yang telah diajarkan. Di samping itu juga untuk mengetahui keberhasilan siswa

dalam memahami pelajaran.

Page 59: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

51

Dengan siswa mengerjakan pekerjaan rumah maka siswa akan lebih

termotivasi tuk belajr lagi meningkatkan belajarnya.

Tabel 23

Guru IPS Memberi Hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan

sekolah

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Kadang-kadang 8 40,0 40,0 Sering 9 45,0 85,0 Selalu 3 15,0 100,0 Total 20 100,0

Dari data di atas menunjukkan bahwa 40,0% responden yang menjawab

guru IPS kadang-kadang memberikan hukuman ketika ada siswa yang tidak

mematuhi peraturan sekolah dan 45,5% responden yang menjawab guru IPS

sering memberi hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah

. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS sering memberi hukuman ketika ada siswa

yang tidak mematuhi peraturan sekolah. Hanya 15 % (3 orang responden) yang

menyatakan bahwa guru IPS selalu member hukuman ketika ada siswa yang tidak

mematuhi peraturan sekolah.

Sebelum pelajaran di mulai guru hendaklah mengecek apakah ada siswa

yang tidak mematuhi peraturan sekolah. Dengan memberikan hukuman kepada

siswa yang tidak patuh maka akan membuat siswa jera dan akan mematuhi

peraturan yang telah ditetapkan sekolah.

Tabel 24

Guru IPS Menggunakan Seragam sesuai dengan Peraturan Sekolah

Frequency Percent Cumulative

Percent Valid Sering 3 15,0 15,0 Selalu 17 85,0 100,0 Total 20 100,0

Page 60: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

52

Dari data di atas menunjukkan bahwa 85,0% responden yang menjawab

guru IPS selalu menggunakan seragam sesuai dengan peraturan sekolah dan

15,0% responden yang menjawab guru IPS sering menggunakan seragam sesuai

dengan peraturan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS selalu

menggunakan seragam sesuai dengan peraturan sekolah.

Dengan menggunakan seragam sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh

sekolah, guru dapat memberikan contoh kedisiplinan dalam berseragam.

C. Analisis dan Interpretasi Data

Dari sebaran data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif,

yang perlu dibahas adalah nilai mean atau nilai rata-ratanya. Hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui kondisi atau gambaran masing-masing aspek yang diteliti

berdasarkan tanggapan responden.

Berikut data hasil penyebaran angket terhadap 20 responden. Dari hasil

penyebaran angket tersebut di peroleh data tentang persepsi siswa terhadap

disiplin kerja guru yang terdiri dari 4 aspek, yaitu: disiplin dalam melaksanakan

pembelajaran, disiplin dalam mengevaluasi pembelajaran, disiplin dalam

menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran dan disiplin dalam melaksanakan

bimbingan dan konseling (pembinaan).

Selanjutnya data tersebut lebih jelas dapat dilihat pada tabel 25 di bawah ini.

Tabel 25

Deskripsi Data Persepsi Siswa tentang Disiplin Guru

Jumlah

Responden Aspek Penelitian

Jumlah

Item Skor

20

Disiplin dalam melaksanakan pembelajaran 15 906

Disiplin dalam mengevaluasi hasil

pembelajaran

2 107

Page 61: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

53

Disiplin dalam menindaklanjuti hasil

evaluasi pembelajaran

1 52

Disiplin dalam melaksanakan bimbingan

dan konseling (pembinaan)

2 102

Selanjutnya untuk mengetahui keadaan/kondisi atau gambaran tiap-tiap

aspek digunakan perhitungan sebagaimana tabel 26 di bawah ini

Tabel 26

Nilai Rata-Rata Skor Penelitian

Aspek Skor

Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS) NHNS x 100%

Kategori

Nilai

Disiplin dalam

melaksanakan

pembelajaran

906 15 x 4 =

60

906 : 20 =

45,30

6030,45 x 100% =

75,50%

Baik

Disiplin dalam

mengevaluasi

pembelajaran

107 2 x 4 = 8 107 : 20 =

5,35 835,5 x 100% =

66,88%

Cukup

Baik

Disiplin dalam

menindaklanjuti hasil

evaluasi

pembelajaran

52 1 x 4 = 4 52 : 20 =

2,60 460,2 x 100% =

65,00%

Cukup

Baik

Disiplin dalam

melaksanakan

bimbingan dan

konseling

(pembinaan)

102 2 x 4 = 8 102 : 20 =

5,10 810,5 x 100% =

63,75%

Cukup

Baik

Page 62: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

54

Dari tabel hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa:

1. Disiplin Guru IPS dalam Melaksanakan Pembelajaran

Aspek disiplin guru IPS dalam melaksanakan pembelajaran berkategori baik

yaitu 75,50%. Dimana hal tersebut dapat terlihat pada jumlah responden yang

menjawab guru IPS kadang-kadang tepat waktu hadir di kelas 55,5%, 50,0% guru

IPS sering memulai pelajaran tepat waktu, 75,0% guru IPS kadang-kadang

istirahat tepat waktu, 65,0% guru IPS kadang-kadang mengakhiri pelajaran tepat

waktu, 55,0% guru IPS sering meninggalkan kelas pada saat proses belajar

mengajar sedang berlangsung, 60,0% guru IPS kadang-kadang meminta tambahan

waktu walaupun waktu mengajar sudah habis, 95,0% guru IPS selalu mengabsen

siswa sebelum pelajaran selesai, 50,0% guru IPS selalu mengabsen siswa sesudah

pelajaran selesai, 90,0% guru IPS selalu mengisi jurnal kelas, 50,0% guru IPS

sering menggunakan alat bantu peragaan (media pembelajaran) sesuai dengan

materi yang disampaikan, 55,0% guru IPS sering memberikan tugas jika

berhalangan hadir, 70,0% guru IPS selalu menyampaikan materi pelajaran dari

berbagai sumber, 50,0% guru IPS sering menghubungkan keadaan sekitar dalam

penyampaian materi pelajaran IPS, 65,0% guru IPS selalu menyampaikan

pelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang ada, 85,0% guru IPS selalu

menggunakan seragam sesuai dengan peraturan sekolah.

2. Disiplin Guru IPS dalam Mengevaluasi Pembelajaran

Disiplin guru IPS dalam mengevaluasi pembelajaran berkategori cukup baik

(66,88%). Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menjawab guru IPS

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran

sebelumnya (60,0%) dan sebelum mengakhiri pelajaran, guru IPS sering

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah

diajarkan (55,0%).

Page 63: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

55

3. Disiplin Guru IPS dalam Menindaklanjuti Hasil Evaluasi Pembelajaran

Disiplin guru IPS dalam menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran

berkategori cukup baik (65,00%). Hal ini terlihat dari jumlah responden yang

menjawab guru IPS sering memeriksa tugas/pekerjaan rumah (PR) siswa (60,0%)

4. Disiplin Guru IPS dalam Melakukan Bimbingan dan Konseling

(Pembinaan)

Disiplin guru IPS dalam melakukan bimbingan dan konseling (pembinaan)

terhadap siswa berkategori cukup baik (63,75%). Hal ini dapat dilihat dari jumlah

responden yang menjawab guru IPS sering memberikan teguran dan menasehati

siswa yang tidak disiplin (35,0%), dan 45,0% guru IPS sering memberikan

hukuman ketika ada siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah.

Page 64: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai persepsi siswa

tentang disiplin kerja guru IPS di Madrasah Tsanawiyah Al-khairiyah dapat

disimpulkan, bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran berkategori

cukup baik ini terlihat pada perhitungan nilai rata-rata skor penelitian

sebesar 67,75 %, hanya dalam beberapa hal saja guru perlu meningkatkan

lagi disiplin waktu dalam mengevaluasi pembelajaran, disiplin dalam

menindaklanjuti hasil evalusi pembelajaran, disiplin dalam bimbingan dan

konseling. Tetapi sejauh ini disiplin kerja guru IPS dalam melaksanakan

pembelajaran berkategori baik, yaitu pada aspek pelaksananan pembelajaran

didalam kelas.

Dengan demikian maka Disiplin Kerja guru dapat mempengaruhi

prestasi dan produktifitas kerjanya. oleh karena itu kemampuan dan

keterampilan guru dalam mengelola dan mengatur kelas patut dikuasai guru,

karena dengan disiplin kerja guru yang baik akan menimbulkan kondisi

yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.

Seorang guru yang mempunyai disiplin kerja yang tinggi akan

memotivasi siswa untuk belajar. Oleh karena itu guru harus senantiasa

meningkatkan disiplin kerjanya dan senantiasa melakukan evaluasi terhadap

kekurangan apa saja yang ada pada dirinya sehingga dengan demikian apa

yang menjadi tujuan dari proses belajar mengajar akan tercapai secara

maksimal.

56

Page 65: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

57

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengajukan saran-saran

sebagai berikut:

1. Kepala sekolah sebagai seorang pengelola hendaknya secara intensif

memberikan motivasi kepada guru dan siswa.

2. Guru hendaknya meningkatkan kedisiplinannnya dan mematuhi

peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah dalam kegiatan proses

belajar mengajar.

3. Siswa agar lebih rajin lagi dalam belajar, bersikap kritis dan memiliki

rasa ingin tahu yang besar, sehingga guru dapat terus berkreasi dan

beinovasi dan berdisiplin dalam mengajar dan menjawab rasa ingin

tahu mereka.

Page 66: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. Atkinson, Rita, Psikologi sosial, Batam Interaksa Dimulyo, Wira Cahya., Implemetasi Manajemen Kurikulum Berbasis

Kompetensi di SMP Islam Al-Ihsan Jakarta, [Skripsi KIMP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]. Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

Dirgagunansa, Pengantar Psikologi, Jakarta : Mutiara Sumber Widya. 1993.

Dirjen Binbaga Islam, Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan,

Jakarta: DEPAG, 2000. Djamarah, Syaiful Bahri., Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,

Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.

http://www.klubguru.com/content/filephp?file=pdf-edukasi2.pdf Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi

aksara,1995. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2005. Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi

Aksara, 2000.

Kunandar, Menjadi Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu., Manajemen Sumberdaya Manusia

Perusahaan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002. Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005. Moenir, A.S, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan

Kepegawaian, Jakarta: CV. H. Mas Agung 2002.

Page 67: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

59

_______, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Nurdin, Muhamad., Kiat Menjadi Guru Profesional, Yogyakarta:

Primasophie, 2004. Nurdin, Syafruddin., Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum,

Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2001. Rusyan, A Tabrani dkk, Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru

Sekolah Dasar, Jakarta : Inti Media Cipta Nusantara, 2001. Rusyan, A Tabrani, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.1989. Sabri, M Alisuf, Pengantar Psikologi dan Perkembangan, Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya.1993. Sanjaya,Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:

Kencana, 2008. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :

Bina Aksara. 1988. Soekanto, Soerjono, Remaja dan Masalah-masalahnya, Jakarta : Balai

Pustaka, 1990. Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar

Baru Algesindo. 2004 Sudijono, Anas., Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2008. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2008. Sukadi, Guru Powerful, Guru Masa Depan, Bandung: Kolbu, 2006. Suroso, Peranan Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru, Jakarta :

Lembaga Penelitian IKIP, 1991. Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2002).

Page 68: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

60

Syaukani, HR. Titik Temu dalam Dunia Pendidikan, Jakarta: Nuansa Madani, 2002.

Walgito, Bimo, Psikologi Sosial ( Suatu Pengantar) Edisi Revisi,

Yogyakarta : Andi Yogyakarta, 2003. Wursanto, IG, Dasar-dasar manajemen Personalia, Jakarta: Pustaka

Dian,1988. Yunus, Mahmud Kamus Arab dan Terjemahannya, Jakarta: PT

Hildakarya.1989. UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Page 69: LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3730/1/...LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI - repository.uinjkt.ac.id

2 4

47

3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3

LampiranTabulasi Hasil Penelitian

No. Responden Item Pertanyaan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 A1 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 2 4 3 4 2 2 3 42 A2 1 2 2 2 2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 43 A3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 3 4 2 2 2 44 A4 3 3 2 2 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 4 3 2 3 2 45 A5 3 3 2 2 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 2 3 2 46 B1 2 2 2 2 2 3 4 3 4 2 2 2 2 4 4 3 2 2 3 47 B2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 2 48 B3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 49 B4 3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3

10 B5 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 411 C1 2 3 1 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 412 C2 2 3 1 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 41313 C3C3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 314 C4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 315 C5 2 2 2 2 3 4 2 2 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 416 D1 3 3 2 2 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 417 D2 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 2 4 3 4 2 2 3 418 D3 2 2 3 2 2 3 4 3 4 3 2 2 2 2 4 4 2 2 3 419 D4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 3 2 3 2 3 4 4 2 3 3 420 D5 2 2 2 2 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 4