LEMBAR KERJA MAHASISWA FISIKA SEKOLAH 1pendidikanfisika.fkip.unsri.ac.id/userfiles/file/LKM... ·...
Transcript of LEMBAR KERJA MAHASISWA FISIKA SEKOLAH 1pendidikanfisika.fkip.unsri.ac.id/userfiles/file/LKM... ·...
LEMBAR KERJA MAHASISWA
FISIKA SEKOLAH 1
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah atas karunia-Nya, kami dapat
menyusun lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah fisika sekolah I. Shalawat serta salam
kami limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada
para sahabatnya dan kepada umatnya yang turut dan setia kepada ajaran-Nya sampai akhir
zaman.
Materi ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam membuat perangkat
pembelajaran yang akan diajarkan di Sekolah Menengah Pertama khususnya dalam menyusun
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sesuai kegiatan praktikum yang dapat dilakukan. Bahan
ini disusun sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh siswa dalam materi IPA (fisika).
Dengan kerendahan hati, kami menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari
sempurna dan lengkap, oleh karena itu keritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan dan kelengkapan bahan ajar ini dimasa
yang akan datang.
Besar harapan kami semoga bahan ajar ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca agar dapat bermanfaat bagi kepentingan dunia pendidikan.
Inderalaya, Juli 2014
Penulis
LEMBAR KERJA MAHASISWA UNTUK MATA
KULIAH FISIKA SEKOLAH I
Disusun oleh :Dra. Murniati, M.Si
M.Yusup ,S.Pd,M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
DAFTAI ISI
PENGUKURAN DASAR..................................................... 1
MASSA JENIS ..................................................................... 10
GERAK LURUS.................................................................... 15
GAYA SENTUH DAN TAK SENTUH.............................. 17
TEKANAN ZAT PADAT..................................................... 21
BEJANA BERHUBUNGAN ................................................ 25
HUKUM PASCAL ................................................................ 27
HUKUM ARCHIMEDES..................................................... 30
TUAS/PENGUNGKIT.......................................................... 35
KATROL................................................................................ 41
BIDANG MIRING ................................................................ 45
GETARAN DAN GELOMBANG ....................................... 48
LISTRIK STATIS ................................................................. 53
1
Lembar Kerja Mahasiswa 1
Pengukuran Dasar
KEGIATAN 1
Judul Praktikum :Pengukuran Dasar (Jangka sorong).
Kompetensi Dasar :
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup,dan
lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan
terstandar (baku) dalam pengukuran.
4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan
lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.
Tujuan Praktikum :
o Siswa dapat melakukan pengukuran dengan tepat dan teliti.
o Siswa dapat menggunakan jangka sorong dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur
panjang.
o Siswa dapat menggunakan mikrometer sekrup dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur
panjang.
o Siswa dapat menggunakan neraca ohaus dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur massa.
o Siswa dapat melakukan konversi satuan dalam SI dengan memanfaatkan nilai
awalannya.
2
Materi :
Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10
cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.
Alat dan Bahan :
1. Jangka sorong.
2. Tabung reaksi.
3. Alat tulis.
Langkah Kerja :
Mengukur diameter dalam dan diameter luar tabung reaksi
1. Siapkan tabung reaksi yang akan diukur diameternya.
2. Jepitkan jangka sorong pada diameter bagian luar tabung reaksi.
3. Geser bagian rahang jangka sorong hingga tabung reaksi tidak bergeser lagi.
4. Setelah itu lihat hasil pengukuran yang didapatkan dengan menuliskan skala utama
dan skala nonius yang terbaca (mengukur tegak lurus kepada pusat, dari poros – poros
tersebut, akan mendapatkan hasil yang benar).
5. Untuk skala utama : tentukan skala yang tepat berhimpit dengan nol di skala nonius
dengan satuan dalam cm.
6. Untuk skala nonius : tentukan skala nonius yang tepat berhimpit dengan skala utama
dengan satuan cm (hasil dikalikan dengan 0,01 cm).
3
7. Langkah terakhir yaitu menghitung hasil akhir dengan menjumlahkan skala utama
dengan skala nonius yang diperoleh kedalam tabel yang telah tersedia.
8. Ulangi pengukuran dengan menggunakan tabung reaksi yang sama berulang sebanyak
3 kali.
Catatan : (mengukur tegak lurus kepada pusat, dari poros – poros tersebut, akan
mendapatkan hasil yang benar).
Tabel Hasil Pengamatan :
1. Diameter Luar Tabung
No Skala Utama (cm) Skala Nonius (cm) Hasil Pengukuran (cm)
1.
2.
3.
2. Diameter Dalam Tabung
No Skala Utama (cm) Skala Nonius (cm) Hasil Pengukuran (cm)
1. .............. .............. ..............
2. .............. .............. ..............
3. .............. .............. ..............
Pertanyaan :
1. Bagaimanakah hasil pengukuran yang didapatkan ?
2. Bagaimana
3. M
4. M
5. M
Kesimpulan :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
4
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
KEGIATAN 2
Judul Praktikum : Pengukuran Dasar (Mikrometer sekrup).
Kompetensi Dasar :
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
3.2 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup,dan
lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan
terstandar (baku) dalam pengukuran.
4.2 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan
lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.
Tujuan Praktikum :
o Siswa dapat melakukan pengukuran dengan tepat dan teliti.
o Siswa dapat menggunakan jangka sorong dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur
panjang.
o Siswa dapat menggunakan mikrometer sekrup dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur
panjang.
o Siswa dapat menggunakan neraca ohaus dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur
massa.
o Siswa dapat melakukan konversi satuan dalam SI dengan memanfaatkan nilai
awalannya.
Materi :
Micrometer Skrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan
suatu benda dengan ketelitian yang lebih teliti dari pada jangka sorong.Mikrometer sekrup
5
memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm.Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk
mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan
plat,diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Alat dan Bahan :
1. Mikrometer sekrup.
2. Kawat dan kunci.
3. Alat tulis.
Langkah Kerja :
Mengkur ketebalan kawat dan ketebalan kunci
1. Ambil kawat yang akan diukur menggunakan mikrometer sekrup.
2. Putar rahang geser kebawah untuk membuka mikrometer sekrup.
3. Kemudian letakkan kawat pada kedua rahang geser dan rahang tetap jangka
sorong,hingga menunjukkan skala pada skala utama dan noniusnya.
4. Lalu kunci hasil pengukuran,dengan memutar bagian sekrup penjepit.
5. Setelah itu lihat hasil pengukuran yang didapatkan dengan menuliskan skala utama
dan skala nonius yang terbaca (mengukur tegak lurus kepada pusat, dari poros – poros
tersebut, akan mendapatkan hasil yang benar).
6. Untuk skala utama : tentukan skala utama yang berhimpit dengan nol diskala nonius
(dalam cm).
7. Untuk skala nonius : tentukan skala nonius yang tepat berhimpit dengan skala utama
dengan satuan cm (hasil dikalikan dengan 0,01 mm).
8. Langkah terakhir yaitu menghitung hasil akhir dengan menjumlahkan skala utama
dengan skala nonius yang diperoleh kedalam tabel yang telah tersedia.
6
9. Ulangi pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup dengan kawat yang sama
berulang sebanyak 3 kali.
Tabel Hasil Pengamatan :
A.Tebal Kawat
No Skala Utama (cm) (Skala Nonius (cm) Hasil Pengukuran (cm)
1. .............. .............. ..............
2. .............. .............. ..............
3. .............. .............. ..............
B.Tebal Kunci
No Skala Utama (cm) (Skala Nonius (cm) Hasil Pengukuran (cm)
1. .............. .............. ..............
2. .............. .............. ..............
3. .............. .............. ..............
Pertanyaan :
1. M
2. M
3. M
4. M
5. M
Kesimpulan :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
7
...............................................................................................................................
KEGIATAN 3
Judul Praktikum :Pengukuran Dasar (mengukur massa benda dengan Neraca O’Haus).
Kompetensi Dasar :
2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
3.3 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup,dan
lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan
terstandar (baku) dalam pengukuran.
4.3 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan
lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.
Tujuan Praktikum :
o Siswa dapat melakukan pengukuran dengan tepat dan teliti.
o Siswa dapat menggunakan jangka sorong dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur
panjang.
o Siswa dapat menggunakan mikrometer sekrup dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur
panjang.
o Siswa dapat menggunakan neraca ohaus dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur
massa.
o Siswa dapat melakukan konversi satuan dalam SI dengan memanfaatkan nilai
awalannya.
Materi :
Neraca O’Haus
8
Neraca O’Haus merupakan alat ukur massa,bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga
lengan adalah sebagai berikut:
Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.
Alat dan Bahan :
1. Neraca O’Haus 3 lengan.
2. Batere.
3. Alat tulis.
Langkah Kerja :
1. Lakukan kalibrasi pada neraca yang akan digunakan untuk menimbang,dengan cara
memutar sekrup yang berada disamping atas piringa neraca kekiri atau kekanan posisi
dua garis pada neraca sejajar.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya diatas piringan neraca O’Haus.
3. Geser skalanya dimulai dari skala kecil (lengan I) baru gunakan skala besar (lengan
II).
4. Jika panahnya baru memulai membaca hasil pengukurannya dan belum stabil gunakan
lengan III untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat.
5. Jika jarum penunjuk telah stabil,maka baca skala yang diperoleh dari pengukuran
dengan menjumlahkan hasil yang terbaca pada lengan yang terpakai.
6. Ulangi langkah diatas dengan benda yang sama sebanyak 3 kali.
7. Masukkan hasil pada tabel pengamatan.
9
Tabel Hasil Pengamatan :
No Lengan 1 (gram) Lengan 2 (gram) Lengan 3 (gram) Hasil Pengukuran
(gram)
1.
2.
3.
Kesimpulan :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
10
Lembar Kerja Mahasiswa 2
Massa Jenis
Judul Praktikum :Pengukuran massa jenis benda.
Kompetensi Dasar :
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup,dan
lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan
satuan terstandar (baku) dalam pengukuran.
4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan
lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.
Tujuan Praktikum :
o Siswa dapat melakukan pengukuran dengan tepat dan teliti.
o Siswa dapat menggunakan neraca O’Haus dengan tepat dan teliti sebagai alat ukur
massa benda.
o Siswa dapat mengikuti prosedur praktikum dengan sistematis dan disiplin.
o Siswa dapat menentukan massa jenis benda berdasarkan perhitungan dengan formulasi
yang ada.
o Siswa dapat mengkonversi satuan CGS menjadi MKS.
o Siswa dapat menarik kesimpulan dari praktikum yang dilakukan.
Materi :
Massa Jenis
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-
rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang
11
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :
Dengan :
m = massa benda/zat (kg)
V = volume zat cair ( )
ρ = massa jenis (kg/ )
Tabel massa jenis benda :
Alat Bahan :
1.Neraca O’Haus.
2.Balok kayu.
3.Balok tembaga
11
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :
Dengan :
m = massa benda/zat (kg)
V = volume zat cair ( )
ρ = massa jenis (kg/ )
Tabel massa jenis benda :
Alat Bahan :
1.Neraca O’Haus.
2.Balok kayu.
3.Balok tembaga
11
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :
Dengan :
m = massa benda/zat (kg)
V = volume zat cair ( )
ρ = massa jenis (kg/ )
Tabel massa jenis benda :
Alat Bahan :
1.Neraca O’Haus.
2.Balok kayu.
3.Balok tembaga
12
4.Balok besi.
5.Balok almunium.
6.Balok kuningan.
Langkah Kerja :
Persiapan awal
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2.Merakit Neraca dan menyetimbangkan agar sisi kanan dan sisi kiri neraca setimbang.
Mengukur massa jenis balok
1. Siapkan balok kayu, balok kubus dan balok besi.
2. Timbanglah masing-masing balok kayu, balok almunium, balok besi, balok tembaga
dan balok kuingan.
3. Mengulangi langkah no 1 – 2 dengan balok yang sama sampai 3 kali perhitungan.
4. Dengan balok yang samaukurlah panjang, lebar, dan tinggi! Masukkan hasilnya ke
dalam tabel p, l,dan t!
5. Mengukur massa jenis dengan menggunakan rumus ρ=m/v.
Tabel Hasil Pengamatan :
No Benda Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm)
1. Balok Kayu 2.09 2.025 2.02
2. Balok Tembaga 2.005 2.04 2.08
3. Balok Besi 1.91 2.02 2.16
4. Balok Almunium 2.05 2.05 2.05
5. Balok Kuningan 2.01 2.05 1.9
Pengukuran Massa Jenis Balok
NO PERCOBAAN KE Jenis Balok Massa (kg) Volum (m3) Massa/Volume
1. 1 Balok kayu
2. 2 Balok tembaga
13
3. 3 Balok besi
4. 4 Balok Almunium
5. 5 Balok Kuningan
Pertanyaan :
1. Massa dibagi volume (m/V) adalah rumus untuk menghitung?
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
2. Bagaimana cara menghitung volume benda?
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
3. Bagaimana menentukan massa jenis untuk zat cair?
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
4. Coba masukkan kubus besi ke air? Apa yang terjadi dengan kubus besi? Mengapa demikian?
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
5. Apa yang terjadi kalau kita mencampurkan minyak goreng dan air? Mengapa minyak goreng
dan air tidak bercampur, meskipun dikocok!
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Kesimpulan :
14
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
15
LEMBAR KERJA MAHASISWA 3
GERAK LURUS
A. Tujuan
Mengetahui konsep gerak lurus dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Alat dan bahan
1. Tiker timer ( pewak tuketik).
2. Pita tiker timer.
3. Mobil mainan dengan tenaga batere.
4. Stop watch, gunting, dan lem kertas.
C. Prosedur kegiatan
1. Ikatkan pita tiker timer pada mobil mainan.
2. Hidupkan :mobil mainan, tiker timer dan stop wach secara bersamaan. Biarkan selama
1 sampai 2 sekon atau kira-kira 30 sampai 40 titik terbentuk. Matikan stop wach, tiker
timer secara bersamaan.
3. Berilah tanda garis tiap titik ke 5.
4. Potonglah potonglah pita tepat pada garis tadi dengan mengunakan gunting.
5. Buatlah garis lurus mendatar dan vertical saling berpotongan tegak lurus.
6. Tempelkan potongan pita yang telah digunting pada garis mendatar yang telah dibuat.
D. Tabulasi data
Potongan pita ke- Panjang pita
1
2
3
4
5
16
E. Pertanyaan
1. Berapakah waktu yang di butuhkan untuk menghasilkan lima ketikan titik pada pita ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
2. Ukurlah panjang tiap tiap potongan pita pewaktu ketik dengan mistar . Tulislah hasil
pengukuranmu pada tabel !Apakah panjang potongan pita pita tersebut sama?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
3. Buatlah grafik hubungan antara v-t (GLB) dari hasil pengamatan yang didapatkan.
17
LEMBAR KERJA MAHASISWA 4
GAYA SENTUH DAN TAK SENTUH
(Waktu 3 x 40 menit)
Nama Kelompok : .........................................................................................
Nama Siswa : .........................................................................................
Kelas : .........................................................................................
Judul Praktikum : Gaya sentuh dan tak sentuh.
Kompetensi Dasar :
1.2 Memahami peranan usaha,gaya,dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
TujuanPraktikum :
o Siswa dapat mendiskripsikan gaya sentuh.
o Siswa dapat mendiskripsikan gaya tak sentuh.
o Siswa dapat menarik kesimpulan perubahan yang ditimbulkan oleh gaya.
Materi :
Jenis-jenis Gaya
Ada 2 jenis gaya, yaitu gaya sentuh dan gaya tidak sentuh.
1. Gaya sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang timbul karena persentuhan langsung secara fisika
antara dua buah benda.Contoh gaya sentuh : gaya gesek, gaya normal, gaya pegas, gaya
otot dan sejenisnya.
Perhatikan gambar berikut.
2. Gaya tak sentuh
Gaya tak sentuh adalah gaya yang timbul walaupun kedua benda tidak bergesekan
secara fisik.Contoh gaya tak sentuh : gaya gravitasi, gaya magnet dan gaya listrik.
Perhatikan gambar berikut.
18
Perubahan-perubahan yang disebabkan oleh gaya
Ada empat perubahan yang dapat ditimbulkan oleh gaya :
1. Benda diam menjadi bergerak.
2. Benda bergerak menjadi diam.
3. Bentuk dan ukuran benda berubah.
4. Arah gerak benda berubah.
Mengukur gaya
Di dalam laboratorium, gaya diukur dengan menggunakan neraca pegas
(dinamometer). Satuan gaya dalam dalam SI adalah Newton, sedangkan dalam cgs adalah
dyne.
Alat dan Bahan
1. Troli / Kereta.
2. Magnet batang.
3. Plastisin.
4. Kelereng.
5. Paku.
6. Benang.
7. Sobekan kertas.
8. Peggaris Plastik.
Langkah Pembelajaran:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Letakkan plastisin di atas meja, lalu tekanlah plastisin tersebut dengan jarimu. Apakah
yang terjadi?
3. Tariklah karet gelang. Apakah yang terjadi?
4. Doronglah kelereng di atas meja. Apakah yang terjadi?
5. Gantunglah magnet batang dengan benang sehingga dapat bergerak bebas. Lalu,
berilah usikan-usikan pada magnet tersebut. Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan magnet batang pada sebuah paku. Apakah yang terjadi?
7. Lepaskan plastisin dari ketinggian tertentu. Apakah yang terjadi?
19
8. Gosok-gosokkanlah penggaris plastikmu pada rambut, lalu dekatkan pada sobekan
kertas. Apakah yang akan terjadi?
9. Catatlah akibat yang terjadi pada tabel.
Data Hasil Pengamatan :
No Kegiatan yang diberikan Akibat Nama
gaya
Jenis
gaya
1 Menekan plastisin dengan jari Berubah bentuk Gaya
dorong
Gaya
sentuh
2 Menarik karet gelang Bertambah panjang
(berubah bentuk)
Gaya
tarik
Gaya
sentuh
3 Mendorong kelerang diatas meja Benda diam menjadi
bergerak
Gaya
dorong
Gaya
sentuh
4 Memberikan usikan-usikan pada
magnet
Benda bergerak Gaya
magnet
Gaya
tak
sentuh
5 Mendekatkan magnet dengan paku Benda tertarik
sehingga bergerak
Gaya
magnet
Gaya
tak
sentuh
6 Melepaskan plastisin dari ketinggian
tertentu
Benda jatuh kepusat
bumi
Gaya
gravitasi
Gaya
tak
sentuh
7 Menggosok-gosok penggaris pada
rambut kemudian didekatkan pada
sobekan kertas
Kertas tertarik Gaya
listrik
statis
Gaya
tak
sentuh
Kesimpulan :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
20
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
21
LEMBAR KERJA MAHASISWA 5
TEKANAN ZAT PADAT
KELOMPOK : ......................................................
NAMA : 1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ..................................................
I. Tujuan Praktikum :
o Siswa mampu merumuskan persamaan tekanan berdasarkan hasil percobaan.
o Siswa dapat menarik kesimpulan faktor yang mempengaruhi tekanan.
o Siswa terampilan dalam kegiatan praktikum.
II. Alat dan Bahan:
o Plastisin.
o Beban 3 buah (bukutulis).
o Paku.
III. Materi
Tekanan Pada Zat Padat
Ketika kamu mendorong paku diatas plastisin, berarti kamu telah memberikan
gaya pada paku. Besarnya tekanan paku pada plastisin bergantung pada besarnya
dorongan (gaya) yang kamu berikan dan luas bidang tekannya. Semakin besar gaya tekan
yang kamu berikan, semakin besar pula tekanan yang terjadi. Namun, semakin besar luas
bidang tekan suatu benda maka semakin kecil tekanan yang terjadi. Dengan demikian,
tekanan berbanding lurus dengan gaya tekan dan berbanding terbalik dengan luas bidang
tekan. Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai
berikut.
Dengan:
P = tekanan (N/m2)
22
F = gayatekan (N)
A = luasbidang (m2)
Satuan tekanan dalam Sistem Internasional (SI) adalah N/. Satuan ini juga disebut
Pascal (Pa). Pa = 1 N/m2.
IV. Langkah Kerja :
1. Menyiapkan plastisin dengan bentuk balok.
2. Ambilah paku lalu letakan di atas plastisin dengan posisi ujung runcing dibawah.
3. Letakan beban (bukutulis) diatas paku tersebut, lalu ukur ke dalaman paku yang
menancap ke plastisin.Tahan kira-kira 3 detik untuk melihat hasilnya.
4. Ulangi kegiatan 3 dengan beban 2 dan 3 buah buku.
5. Ulangi kegiatan 2 sampai 6, untuk ujung tumpul dibawah.
6. Catatlah hasil percobaan di table pengamatan.
V. Tabel Pengamatan
NO Beban Posisi Paku Kedalaman Posisi Paku Kedalaman
1 1 Buku Runcing di bawah Tumpul di
bawah
2 2 Buku Runcing di bawah Tumpul di
bawah
3 3 Buku Runcing di bawah Tumpul di
bawah
Ket:
+ : Dangkal
++ : Sedang
+++ : Dalam
Pertanyaan :
1. Paku yang berujung runcing mampunyai luas penampang (A)…………………….
(lebih kecil/lebih besar) daripada paku yang ujungnya tumpul.
23
2. Untuk massa beban yang sama, lebih dalam manakah paku menancap untuk posisi
paku runcing dibawah dan posisi paku tumpul dibawah?
3. Dari pertanyaan nomor 2 ,tekanan (p)…………………………. (sebanding/berbanding
terbalik) dengan luas penampang (A). Sehingga dapat dituliskan secara matematis:
p ∞ ....................
4. Semakin berat massa beban yang diberikan maka gaya yang menekan semakin?
5. Untuk posisi yang sama (ujung yang dibawah sama), lebih dalam manakah paku yang
menancap ketika diberi beban satu buku dengan tiga buku?
6. Dari pertanyaan nomor 5, tekanan (p)................................................
(sebanding/berbanding terbalik) dengan besarnya gaya (F) yang diberikan. Sehingga
dapat dituliskan secara matematis:
p ∞ .....................
7. Dari pertanyaan nomer 3 dan 6 dapat diketahui:
p ∞ dan p ∞ .....................
Sehingga dapat dituliskan:
8. Satuan untuk luas penampang (A) adalah dan satuan dari gaya (F) adalah N, sehingga
satuan untuk tekanan (p) adalah .................
9. Berdasarkan percobaan diketahui tekanan dipengaruhi oleh ............................ dan
.....................
10. Untuk mendapatkan tekanan yang besar kita dapat ...................................
(memperbesar/memperkecil) gaya (F) dan ................................
(memperbesar/memperkecil) luas penampang (A).
11. Jadi setelah kita melakukan percobaan dapat diketahui tekanan
adalah..................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
12. Sebutkan tiga contoh aplikasi tekanan pada zat padat yang ada di sekitar kalian!
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Kesimpulan :
24
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
25
1
1
A
F =2
2
A
F
LEMBAR KERJA MAHASISWA 6
BEJANA BERHUBUNGAN
Nama Kelompok : 1. ...........................................................
2. ...........................................................
3. ...........................................................
4. ...........................................................
Judul Praktikum : Bejana Berhubungan.
Tujuan Praktikum :
Mengidentifikasi pengaruh gaya (F) yang diberikan dan luas penampang (A) terhadap
tekanan.
Materi :
Hukum Pascal
Blaise Pascal, menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada zat cair dalam
ruang tertutup, tekanannya akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah
sama besar. Hal ini dikenal dengan hukum Pascal. Dengan berdasarkan hukum
Pascal ini kita dapat menggunakan gaya yang kecil untuk memperoleh gaya
yang besar.
HukumPascal dapat dirumuskan sebagai berikut:
26
Alat dan Bahan :
1. Bejana Berhubungan.
2. Baskom.
3. Air.
4. Pompa hidrolik buatan.
Langkah Kerja :
1. Sediakan bejana berhubungan , lalu isi dengan air hinggapenuh.
2. Amati tekanan pada bejana tersebut. Tentukan daerah tekanan terbesarnya.
3. Kemudian siapkan pompa hidrolik buatan.
4. Isi dengan air hingga penuh pada bejana berhubungannya.
5. Tekan pada salah satu bagian pompanya.
6. Amati apa yang terjadi.
7. Jawab pertanyaannya dan buatlah kesimpulan.
Pertanyaan :
1. Apakah faktor yang mempengaruhi tekanan pada praktikum kali ini?
2. Bagaimana bisa mobil mainan bisa terangkat pada saat kita menekan salah satu
pompanya?
3. Bagaimakah hubungan gaya (F) dan luas penampang (A) pada kedua pompa hidrolik?
4. Gambarkan hasil pengamatanmu pada pompa pertama dan kedua kedalam bentuk
gambar.
Kesimpulan :
................................................................................................................................
27
1
1
A
F =2
2
A
F
.. ................................................................................................................................
LEMBAR KERJA MAHASISWA 7
HUKUM PASCAL
Nama Kelompok : 1. ...........................................................
2. ...........................................................
3. ...........................................................
4. ...........................................................
Judul Praktikum : Hukum Pascal.
Tujuan Praktikum :
Membuktikan bunyi hukum pascal yang menyatakan bahwa “ gaya yang bekerja pada
zat cair dalam ruang tertutup, tekanannya akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala
arah sama besar”.
Materi :
Hukum Pascal
Blaise Pascal, menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada zat cair dalam ruang
tertutup, tekanannya akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah sama besar. Hal ini
dikenal dengan hukum Pascal. Dengan berdasarkan hukum Pascal ini kita dapat menggunakan
gaya yang kecil untuk memperoleh gaya yang besar.
Hukum Pascal dapat dirumuskan sebagai berikut:
28
Alat dan Bahan :
1. Gelas aqua.
2. Baskom.
3. Air.
4. Gelas Kimia.
Langkah Kerja :
1. Sediakan gelas kimia, lalu isi dengan air hingga penuh.
2. Amati tekanan pada gelas kimia tersebut. Tentukan daerah tekanan terbesarnya.
3. Ambil gelas aqua yang telah dibolongi.
4. Masukkan kedalam baskom.
5. Isi dengan air hingga penuh.
6. Amati apa yang terjadi pada air yang ada didalam gelas aqua tersebut.
7. Gambarkan bentuk aliran air yang dihasilkan.
8. Catat hasil pengamatan kedalam tabel yang telah disediakan.
9. Jawab pertanyaannya dan buatlah kesimpulan.
Tabel Pengamatan :
No. Jenis Tabung Tekanan Keterangan tambahan
1. Tanpa lubang
29
2. Dengan lubang
Pertanyaan :
1. Dimanakah daerah tekanan pada tabung pertama?
2. Apakah yang terjadi pada tabung kedua setelah diisi air hingga penuh?
3. Dimanakah daerah tekanan pada tabung kedua?
4. Dimanakah daerah tekanan terbesar pada tabung kedua?
5. Gambarkan hasil pengamatanmu pada tabung pertama dan kedua!
Kesimpulan :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
30
LEMBAR KERJA MAHASISWA 8
HUKUM ARCHIMEDES
Nama Kelompok : 1. ...........................................................
2. ...........................................................
3. ...........................................................
4. ...........................................................
KEGIATAN I
Judul Praktikum : Mengapung, melayang dan tenggelam.
Tujuan Praktikum :
Menyelidiki benda yang terapung, melayang dan tenggelam di air.
Materi :
Bunyi Hukum Archimedes
Archimedes menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum
Archimedes yang berbunyi “apabila sebuah benda, sebagian atau seluruhnya terbenam
kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan yang mengarah keatas yang
besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam tersebut”
Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air
tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Hal ini karena adanya gaya ke atas
yang sering disebut gaya Archimedes.
Mengapung, tenggelam dan melayang
Syarat benda mengapung : Massa jenis benda harus lebih kecil dari massa zat cair.
Syarat benda melayang : Massa jenis benda harus sama dengan dari massa zat cair.
Syarat benda tenggelam : Massa jenis benda harus lebih besar dari massa zat cair.
Alat dan Bahan :
1. Gelas Kimia.
2. Telur Ayam.
31
3. Garam.
4. Air.
Langkah Kerja :
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Kegiatan 1
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Isilah bejana dengan air sampai hamper penuh (usahakan jangan terlalu penuh
sehingga apabila kamu memasukkan telur airnya tidak tumpah).
3. Masukkan telur ayam kedalam bejana berisi air tersebut.
4. Amati yang terjadi pada telur.
5. Tambahkan cairan garam secukupnya, amati perubahan yang terjadi.
6. Teruskan pemberian cairan garam sampai kedudukan telur berubah lagi.
Kegiatan 2
1. Masukkan telur ayam kedalam cairan garam dalam bejana.
2. Catat keadaan telur tersebut.
3. Untuk melihat perubahan posisi yang terjadi tambakan air pada cairan garam dapur
dan telur hingga terjadi perubahan posisi.
4. Amatilah perubahan apa yang terjadi dan catatlah hasilmu dalam tabel.
Kegiatan 3
1. Masukkan telur ayam kedalam cairan garam dalam bejana.
2. Catat keadaan telur tersebut.
3. Untuk melihat perubahan posisi yang terjadi tambahkan air pada cairan garam dapur
dan telur hingga terjadi perubahan posisi.
4. Amatilah perubahan apa yang terjadi dan catatlah hasilmu dalam tabel.
5. Tambahkan lagi air secukupnya hingga terjadi perubahan.
31
3. Garam.
4. Air.
Langkah Kerja :
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Kegiatan 1
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Isilah bejana dengan air sampai hamper penuh (usahakan jangan terlalu penuh
sehingga apabila kamu memasukkan telur airnya tidak tumpah).
3. Masukkan telur ayam kedalam bejana berisi air tersebut.
4. Amati yang terjadi pada telur.
5. Tambahkan cairan garam secukupnya, amati perubahan yang terjadi.
6. Teruskan pemberian cairan garam sampai kedudukan telur berubah lagi.
Kegiatan 2
1. Masukkan telur ayam kedalam cairan garam dalam bejana.
2. Catat keadaan telur tersebut.
3. Untuk melihat perubahan posisi yang terjadi tambakan air pada cairan garam dapur
dan telur hingga terjadi perubahan posisi.
4. Amatilah perubahan apa yang terjadi dan catatlah hasilmu dalam tabel.
Kegiatan 3
1. Masukkan telur ayam kedalam cairan garam dalam bejana.
2. Catat keadaan telur tersebut.
3. Untuk melihat perubahan posisi yang terjadi tambahkan air pada cairan garam dapur
dan telur hingga terjadi perubahan posisi.
4. Amatilah perubahan apa yang terjadi dan catatlah hasilmu dalam tabel.
5. Tambahkan lagi air secukupnya hingga terjadi perubahan.
31
3. Garam.
4. Air.
Langkah Kerja :
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Kegiatan 1
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Isilah bejana dengan air sampai hamper penuh (usahakan jangan terlalu penuh
sehingga apabila kamu memasukkan telur airnya tidak tumpah).
3. Masukkan telur ayam kedalam bejana berisi air tersebut.
4. Amati yang terjadi pada telur.
5. Tambahkan cairan garam secukupnya, amati perubahan yang terjadi.
6. Teruskan pemberian cairan garam sampai kedudukan telur berubah lagi.
Kegiatan 2
1. Masukkan telur ayam kedalam cairan garam dalam bejana.
2. Catat keadaan telur tersebut.
3. Untuk melihat perubahan posisi yang terjadi tambakan air pada cairan garam dapur
dan telur hingga terjadi perubahan posisi.
4. Amatilah perubahan apa yang terjadi dan catatlah hasilmu dalam tabel.
Kegiatan 3
1. Masukkan telur ayam kedalam cairan garam dalam bejana.
2. Catat keadaan telur tersebut.
3. Untuk melihat perubahan posisi yang terjadi tambahkan air pada cairan garam dapur
dan telur hingga terjadi perubahan posisi.
4. Amatilah perubahan apa yang terjadi dan catatlah hasilmu dalam tabel.
5. Tambahkan lagi air secukupnya hingga terjadi perubahan.
32
Tabel Hasil Pengamatan :
No. Keadaan Telur Keterangan
Pertanyaan :
1. Setelah kamu amati, berada dalam berapa keadaankah telur tersebut?
2. Sebutkan masing-masing keadaan telur tersebut?
3. Mengapa hal itu bias terjadi? Jelaskan untuk setiap keadaan!
KEGIATAN II
I. Tujuan : Menentukan massa jenis telur dan cairan garam.
II. Topik : Hukum Archimedes.
III.Alat dan bahan : Tuliskan alat dan bahan yang ada di hadapanmu.
1. Telur.
2. Garam.
3. Air.
4. Gelas Kimia.
33
IV. Persiapan dan Langkah Percobaan
1. Timbang telur. Catatlah berapa massanya.
2. Isilah gelas berpancuran dengan air sampai ada air yang keluar dari gelas
berpancuran.
3. Masukkan telur ke dalam air didalam gelas berpancuran, sejumlah air yang didesak
oleh telur akan tumpah keluar dari pancuran.
4. Perhatikan air yang tumpah harus tertampung di dalam gelas ukur, jangan sampai ada
yang terbuang. Catatlah volume air dalam gelas ukur.
5. Hitung massa jenisnya dengan rumus massa jenis =volume
massa
6. Timbang cairan garam. Catatlah berapa massanya.
7. Isilah gelas ukur dengan cairan garam. Catatlah volume air dalam gelas ukur.
8. Hitung massa jenisnya dengan rumus massa jenis =volume
massa
V. Tabel Hasil Pengamatan
Massa Jenis Telur
No Massa m (gram) Volume V (ml)Massa jenis
ml
gr
V
m,
Massa Jenis Cairan Garam
No Massa m (gram) Volume V (ml)Massa jenis
ml
gr
V
m,
34
Pertanyaan:
1. Antara air dan cairan garam, manakah yang lebih besar massa jenisnya?
………………………………………………………………………………………......
2. Bagaimana pengaruh massa jenis terhadap benda terapung, tenggelam dan melayang?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Kesimpulan :
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
35
LEMBAR KERJA MAHASISWA 9
TUAS/PENGUNGKIT
Tujuan :
Percobaan ini bertujuan untuk memahami pengaruh posisi titik kuasa dan titik beban pada
pengungkit dalam mempermudah pekerjaan (Analisis keuntungan mekanik pesawat
sederhana).
Materi :
Keuntungan pada pesawat sederhana disebut Keuntungan Mekanis (KM). Secara
umum keuntungan mekanis didefinisikan sebagai perbandingan gaya beban dengan gaya
kuasa = FbFksehingga keuntungan mekanis pada tuas atau pengungkit bergantung pada panjang
masing-masing lengan. Semakin panjang lengan kuasanya, semakin besar keuntungan
mekanisnya. Secara matematis keuntungan mekanis ditulis sebagai berikut.
KM = Fb/Fk = lk/lb
Alat dan Bahan :
1. Neraca pegas.
2. Beban 50 gr, 100 gr dan 150 gr.
3. Perangkat statif.
4. Pengungkit.
5. Mistar berlubang yg terdiri dari nomor 1-10.
36
Langkah Kerja :
Kegiatan 1
- Menganalisis pengaruh massa beban pada keuntungan mekanik tuas/pengungkit
1. Pasanglah peralatan seperti pada gambar di bawah ini.
2. Pasang beban 50 gr pada ujung mistar atau pada nomor 1disebelah kiri.
3. Kemudian gantungkan neraca pegas pada ujung satunya atau pada nomor 11disebelah
kanan.
4. Tarik neraca pegas hingga mistar mencapai titik keseimbangan lurus pada bidang
horizontal dengan sudut nol derajat.
5. Lihat dan catat hasil yang diperoleh pada neraca pegas ke dalam tabel pengamatan yang
tersedia.
6. Ulangi langkah 2-5 dengan beban 100 kg dan 150 kg.
Tabel Pengamatan :
Massa
Beban (kg)
Lengan Beban
(m)
Lengan Kuasa
(m)
Gaya Kuasa (N) Keuntungan Mekanik
(N)
37
Tugas :
Buatlah perbandingan antara massa 1, massa 2, dan massa 3 diatas!
Kegiatan 2
- Menganalisis pengaruh lengan beban pada keuntungan mekanik tuas/pengungkit
1. Pasanglah peralatan seperti pada gambar di bawah ini.
2. Pasang beban 100 gr pada ujung mistar atau pada nomor 3 disebelah kiri.
3. Kemudian gantungkan neraca pegas pada ujung satunya atau pada nomor 11 disebelah
kanan.
4. Tarik neraca pegas hingga mistar mencapai titik keseimbangan lurus pada bidang
horizontal dengan sudut nol derajat.
5. Lihat dan catat hasil yang diperoleh pada neraca pegas ke dalam tabel pengamatan yang
tersedia.
6. Ulangi langkah 2-5 dengan mengubah posisi lengan beban ke jarak yg lebih dekat dengan
titik tumpu.
Tabel Pengamatan :
38
Massa
Beban (kg)
Lengan Beban
(m)
Lengan Kuasa
(m)
Gaya Kuasa (N) Keuntungan Mekanik
(N)
0.1
0.1
0.1
0.1
Tugas :
Buatlah perbandingan antara massa 1, massa 2 dan massa 3 diatas!
Kegiatan 3
- Menganalisis pengaruh lengan kuasa pada keuntungan mekanik tuas/pengungkit
1. Pasanglah peralatan seperti pada gambar di bawah ini.
39
2. Pasang beban 100 gr pada ujung mistar atau pada nomor 3 disebelah kiri.
3. Kemudian gantungkan neraca pegas pada ujung satunya atau pada nomor 10 disebelah
kanan.
4. Tarik neraca pegas hingga mistar mencapai titik keseimbangan lurus pada bidang
horizontal dengan sudut nol derajat.
5. Lihat dan catat hasil yang diperoleh pada neraca pegas ke dalam tabel pengamatan yang
tersedia.
6. Ulangi langkah 3-5 dengan mengubah posisi lengan kuasa dengan jarak yang lebih dekat
dengan titik tumpu.
Tabel Pengamatan :
Massa
Beban (kg)
Lengan
Beban (m)
Lengan
Kuasa (m)
Gaya Kuasa
(N) Keuntungan Mekanik (N)
0.1
0.1
0.1
0.1
Kesimpulan :
40
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
41
LEMBAR KERJA MAHASISWA 10
KATROL
Nama Kelompok : 1. ...........................................................
2. ...........................................................
3. ...........................................................
4. ...........................................................
I. Judul Praktikum : Katrol tetap dan Katrol bergerak.
II. Tujuan Praktikum :
Mengetahui besar keuntungan mekanik pada katrol tetap dan katrol bergerak.
III. Materi :
A. Katrol Tetap
Bagian-bagian katrol tetap diperlihatkan pada Gambar :
Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama
dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukandengan mudah. Keuntungan mekanis
katrol tetap sama dengansatu. Katrol tetap digunakan untuk menimba air.
BerdasarkanPersamaan :
Fklk = Fblb
Oleh karena :
lk =lbFk = Fb.
Sehingga keuntungan mekanisnya :
42
KM = Fb/Fk = lk/lb = 1
B. Katrol Bergerak
Berlaku persamaan sebagai berikut.
lk = 2 lb
Jadi, keuntungan mekanis katrol tunggal bergerak adalah:
KM = Fb/Fk = lk/lb = 2
Adapun besar gaya kuasa yang harus dilakukan untuk
mengangkat beban adalah
Fk lk = Fb lb
Fk(2 lb) = Fb lb
Fk = ½ Fb
IV. Alat dan Bahan :
1. Beban.
2. Katrol.
3. Tali.
4. Statif.
5. Neraca Pegas.
V. Langkah Kerja :
a) Katrol Tetap
1. Rangkai alat sedemikian rupa dengan menggunakan batang statif hingga
membentuk rangkaian seperti gambar dibawah ini.
Neraca pegasbeban
Katrol tetap
43
2. Gunakan beban 100 gr , dan lihat hasil yang terbaca pada neraca pegas setelah
menggunakan katrol tetap.
3. Ulangi langkah (2) dengan menggunakan beban yang berbeda (150 gr dan 200gr).
b) Katrol Bergerak
1. Rangkai alat sedemikian rupa dengan menggunakan batang statif hingga
membentuk rangkaian seperti gambar dibawah ini.
2. Pasang beban tepat dibawah katrol dengan massa 100 gr, 150,gr dan 200gr.
3. Amati dan catat hasil yang terbaca pada neraca pegas.
4. Masukkan hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan yang telah tersedia.
5. Jawab pertanyaan yang ada dan buat kesimpulan dari praktikum hari ini.
VI. Tabel Pengamatan
a) Katrol Tetap
No. Massa beban Skala terbaca pada katrol tetap (N) Keuntungan
mekanis
1. 100 gr
2. 150 gr
3. 200 gr
b) Katrol Bergerak
No. Massa beban Skala terbaca pada katrol
bergerak (N)
Keuntungan mekanis
1. 100 gr
2. 150 gr
3. 200 gr
Neraca pegas
beban
Katrol tetap
44
VII. Pertanyaan :
1. Apakah katrol dapat digunakan untuk meringankan pekerjaan manusia ?
2. Berapakah keuntungan mekanik pada katrol tetap ?
3. Berapakah keuntungan mekanik pada katrol bergerak ?
4. Apakah keuntungan mekanik yang didapatkan telah sesuai dengan teori yang telah
ada ? Berikan alasannya.
Kesimpulan :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
45
LEMBAR KERJA MAHASISWA 11
BIDANG MIRING
Kelompok : ...............................................
Nama Anggota : 1. ...........................................
2. ...........................................
3. ...........................................
4. ...........................................
Judul Praktikum : Pesawat Sederhana (Bidang miring).
I. Tujuan Praktikum :
Menyelidiki keuntungan mekanik pada peswat sederhana menggunakan bidang
miring
II. Alat dan Bahan :
1. Neraca pegas.
2. Bidang miring (perangkat kit mekanika).
3. Katrol.
4. Beban (100 gr).
5. Mistar.
6. Busur.
7. Neraca O’haus.
III. Materi :
Bidang miring merupakan alat yang sangat efektif
untuk memudahkan kerja. Keuntungan mekanis
bidang miring adalah perbandingan panjang (l) dan
tinggi bidang miring (h). = ℎ
46
IV. Langkah Kerja :
h
1. Siapkan alat dan bahan, rangkai alat dan bahan sesuai gambar diatas dengan
menggunakan KIT mekanika.
2. Hitung terlebih dahulu massa beban yang akan digunakan beserta katrol dan
pengait beban yang digunakan (massa beban 100 gr + massa katrol dan
pengaitnya).
3. Ubah massanya kedalam satuan Newton (dibagi 100).
4. Hitung berat beban (2) menggunakan neraca pegas secara langsung.
5. Catat hasilnya kedalam tabel pengamatan di bagian kolom yang tersedia.
6. Kemudian dengan beban yang sama letakkan pada bidang miring dengan
ketinggian bidang miring 10 cm.
7. Lihat dan amati skala yang terbaca pada neraca pegas setelah benda dilettakkan di
atas bidang miring.
8. Catat hasilnya kedalam tabel yang telah tersedia.
9. Ulangi langkah 6-8 dengan mengubah ketinggian h (15 cm, 20 cm, 25 cm dan
30cm).
10. Kemudian jawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja dan tuliskan
kesimpulannya.
l
47
V. Tabel Pengamatan :
VI. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengukuran berat beban secara langsung dan berat beban dengan
bidang miring! Manakah yang lebih ringan?
2. Dari kesimpulan dua cara tersbut. Cara manakah yang lebih memudahkan
pekerjaan?
3. Apakah fungsi dari pesawat sederhana?
VII. Kesimpulan
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
Percobaan Berat balok
kayu (w)
Newton
Hasil skala
neraca pegas
tanpa bidang
miring (F)
Hasil skala
neraca pegas
melaliu bidang
miring (F)
Tinggi
bidang
miring
(h)
KM Besar
Sudut
( )
1. 54.5 gr =
0.545 N
0.6 N 0.1 N 10 cm
= 0.1 m
w/F = 6 x 0.2 = sin
11.530
2. 100 gr + 54.5
gr = 1.54 N
1.6 N 0.4 N 15cm =
0.15 m
w/F = 4 x 0.3 =sin
17.450
3. 1.54 N 1.6 N 0.6 N 20 cm =
0.2 m
2.7 x 0.4=sin
23.570
4. 1.54 N 1.6 N 0.8 N 25 cm =
0.25 m
2 x 0.5= sin
300
5. 1.54 N 1.6 N 1 N 30 cm =
0.3 m
1.6 x 0.6=sin
36.860
48
LEMBAR KERJA MAHASISWA 12
GETARAN DAN GELOMBANG
Nama Kelompok : 1. ...........................................................
2. ...........................................................
3. ...........................................................
4. ...........................................................
KEGIATAN I
Judul Praktikum : Getaran pada bandul.
Tujuan Praktikum :
Menentukan hubungan osilasi dan frekuensi getaran pada bandul.
Materi :
Getaran adalah gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangannya.
1. Amplitudo
Amplitudo didefinisikan sebagai simpangan
getaran paling besar. dalam gambar di atas titik
seimbangnya adalah B berarti amplitudo (simpangan
maksimum)nya adalah BA dan BC. Dalam gelombang
bunyi amplitudo mempengaruhi kuat lemahnya bunyi.
2. Periode dan Frekuensi
Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran
Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran tiap satuan waktu (sekon). Frekuensi
mempengaruhi tinggi rendah bunyi.
keterangan : n = banyaknya getaran/elombang
t = waktu (s)
49
Bila kalian perhatikan antara rumus periode (T) dan frekuensi (f) saling berkebalikan.
Jadi hubungan antara periode dan frekuensi dapat ditulis :
Alat dan Bahan :
1. Bandul.
2. Tali.
3. Busur.
4. Papan demonstrasi.
5. Stop watch.
6. Mistar.
Langkah Kerja :
1. Rangkai papan demonstrasi seperti gambar dibawah ini :
2. Ikatlah bandul ketali dengan panjang tali 10 cm dan 20 cm.
3. Tarik bandul hingga membentuk sudut simpang 150, 300 dan 450.
4. Hitung waktu yang diperlukan bandul untuk berosilasi sebanyak 20 kali.
5. Catan dan masukkan kedalam tabel pengamatan yang telah tersedia.
Tabel Pengamatan :
No. Panjang
Tali
Sudut
simpangan
Osilasi
(n)
Periode (T) Frekuensi (f)
50
1.
10 cm
150 20 ............... (s) ..................... Hz20 cm
2.
10 cm
300 20 ............... (s) ..................... Hz20 cm
3.
10 cm
450 20 ............... (s) ..................... Hz20 cm
Pertanyaan :
1. Tuliskan faktor apa saja yang mempengaruhi periode dan frekuensi?
2. Bagaimana perbedaan periode antara panjang tali 10 cm dan 20 cm dengan sudut
simpangan yang sama?
3. Bagaimana perbedaan periode antara sudut 150, 300 dan 450 dengan panjang tali yang
sama?
4. Bagaimanakah hubungan periode dengan frekuensi?
5. Buatlah kesimpulan dari praktikum tersebut.
Kesimpulan :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
KEGIATAN II
Judul Praktikum : Gelombang pada slinki.
Tujuan Praktikum :
Menentukan jenis gelombang yang dihasilkan slinki.
Materi :
51
Gelombang mekanik dibagi menjadi dua macam yakni gelombang tranversal dan
gelombang longitudinal.
1. Gelombang Tranversal
adalah gelombang mekanik yang arah perambatannya tegak lurus terhadap arah
getarannya.
2. Gelombang Longitudinal
adalah gelombang mekanik yang arah perambatannya sejajar terhadap arah getarannya.
Contohnya gelombang bunyi.
Alat dan Bahan :
1. Slinki.
2. Alat tulis.
Langkah Kerja :
1. Sediakan meja lebar yang luas dan bersihkan dari semua benda-benda yang tidak
diperlukan/bisa juga menggunakan lantai
2. Mintalah satu orang temanmu untuk memegang ujung slinki
3. Getarkan slinki ke atas dan kebawah hingga membentuk rambatan seperti gambar
dibawah ini.
52
4. Ulangi langkah dua dengan menggetarkan slinki maju mundur amati perubahan
yang terjadi.
5. Jawab pertanyaan yang ada pada bagian berikutnya , dan tuliskan kesimpulannya.
Pertanyaan :
1. Ke arah manakah kamu memberikan getaran pada slinki?
2. Ke manakah arah rambat gelombang?
3. Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang tegak lurus/sejajar?
4. Bagaimanakah suatu getaran disebut satu getaran penuh?
5.Jenis gelombang apakah yang dihasilkan slinki pertama dan kedua?
Kesimpulan :
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
53
LEMBAR KERJA MAHASISWA 13
LISTRIK STATIS
Nama Kelompok : 1. ...........................................................
2. ...........................................................
3. ...........................................................
4. ...........................................................
I. Judul Praktikum : Gejala Listrik Statis.
II. Tujuan Praktikum :
Mengamati gejala listrik statis pada aplikasi penerapan dalam kehidupan
sehari-hari.
III. Materi :
Listrik statis
Muatan Listrik
Menurut Benyamin Franklin, ada dua muatan lisrik :
1. Muatan listrik positif
2. Muatan listrik negatif
Sifat Muatan Lisrik
1. Dua muatan yang sejenis apabila didekatkan maka akan tolak menolak.
2. Dua muatan yang tidak sejenis apabila didekatkan maka akan tarik menarik.
Interaksi Benda Bermuatan Listrik
1. Ketika penggaris plastik digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain
wool berpindah ke penggaris plastik, sehingga penggaris plastik tersebut bermuatan
listrik negatif.
54
2. Ketika ebonit digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain wool
berpindah ke ebonit, sehingga ebonit tersebut bermuatan listrik negatif.
3. Ketika batang kaca digosok dengan kain sutera, elektron-elektron pada batang kaca
tersebut berpindah ke kain sutera, sehingga batang kaca bermuatan positif.
IV. Alat dan Bahan
1. Perangkat statis.
2. Tali.
3. Mistar plastik.
4. Gelas aqua yang telah dilubangi bagian bawahnya.
5. Air.
6. Kain woll.
7. Tissue.
8. Gunting.
V. Langkah Kerja
Kegiatan 1 :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Gunting tissue menjadi potongan kecil-kecil.
3. Ikat dan gantungkan potongan tissue pada tiang statif.
4. Kemudian ambil mistar dan gosokkan mistar tersebut kekain woll/kerambut
sebanyak 20 kali gosokan.
(catatan : menggosokkannya dengan satu arah)
5. Dekatkan mistar yang telah digosokkan ke tissue yang telah digantungkan
sebelumnya.
6. Amati apa yang terjadi pada tissue tersebut.
7. Catat hasil pengamatan mu kedalam tabel pengamatan yang telah tersedia.
55
Kegiatan 2 :
1. Gantungkan gelas aqua pada tiang statis.
2. Isi gelas tersebut dengan air hingga penuh.
3. Kemudian gosokkan mistar plastik kekain woll sebanyak 20 kali gosokkan dengan
satu arah.
4. Dekatkan mistar ke pancuran air pada gelas aqua.
5. Amati apa yang terjadi pada air tersebut.
6. Catat hasil pengamatanmu kedalam tabel pengamatan yang telah tersedia.
VI. Tabel Hasil Pengamatan :
No. Objek yang diamati Keadaan mistar sebelum
digosokkan
Keadaan mistar setelah
digosokkan
1. Potongan Tissue
2. Aliran air
VII. Pertanyaan :
1. Jelaskan sifat-sifat muatan listrik,menurut pemahaman dan bahasamu sendiri.
2. Apakah penyebab potongan tissue tidak tertarik oleh mistar pada saat sebelum mistar
digosokkan ke kain woll?
3. Mengapa aliran air pada gelas aqua dapat tertarik oleh mistar setelah digosokkan ke
kain woll?
4. Darimakah datangnya listrik pada saat potongan tissue dapat tertarik oleh mistar?
VIII. Kesimpulan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................