Lembaga Sosial

download Lembaga Sosial

of 15

description

Lembaga Sosial

Transcript of Lembaga Sosial

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masyarakat adalah kesatuan individu yang terikat oleh suatu tata cara, kebiasaan atau adat istiadat tertentu, yang dianut oleh anggota anggotanya. Dari sudut formalnya dapat dikatakan hidup bermasyarakat adalah suatu bentuk kehidupan bersama manusia. Antara manusia satu dengan manusia lainnya saling menghubungkan sikap, tingkah laku, dan perbuatannya, bersama-sama menunjukkan kesediaan menjunjung tinggi dan melaksanakan tata cara yang dianggap perlu dan penting yang menganggap orang atau sebagai sesama anggotanya sebagai suatu kelompok. Dalam hal bertingkah laku inilah manusia harus mempunyai pedoman dan pegangan agar tingkah lakunya tidak menyeleweng, yaitu yang disebut dengan lembaga kemasyarakatan.

Lembaga sosial merupakan terjemahan langsung dari istilah asing social-institution. Lembaga kemasyarakatan ataupun lembaga social itu mempunyai pengertian, yaitu keseluruhan peraturan, norma-norma, adapt istiadat yang mendapat dukungan dari masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai yang penting dan kemudian mengatur hubungan-hubungan social antara para anggota masyarakat dalam memenuhi hubungan social antara para anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, demi kesejahteraan mereka sendiri.Selama manusia satu dengan manusia lain mengganggap sebagai sesama warga atau anggota masyarakat, berarti masing-masing telah menyadari dan menghargai adanya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah terbentuk. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lembaga kemasyarakatan karena lembaga kemasyarakatan itu sendiri mempunyai fungsi sebagai pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan; menjaga kebutuhan masyarakat; memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian social (social control) yang artinya system pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya. B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lembaga sosial?

2. Bagaimana proses pertumbuhan lembaga sosial?

3. Apa ciri-ciri lembaga sosial?

4. Sebutkan tipe-tipe lembaga sosial?

5. Sebut dan jelaskan jenis-jenis lembaga sosial beserta fungsinya?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi lembaga sosial.

2. Memahami terjadinya proses pertumbuhan lembaga sosial.

3. Mengetahui ciri-ciri lembaga sosial.

4. Mengetahui tipe-tipe lembaga sosial.

5. Mengetahui jenis-jenis lembaga sosial beserta fungsinya.BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Sosial

Menurut Hoarton dan Hunt, lembaga social (institutation) bukanlah sebuah bangunan, bukan kumpulan dari sekelompok orang, dan bukan sebuah organisasi. Lembaga (institutations) adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia. Dengan kata lain Lembaga adalah proses yang terstruktur (tersusun} untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.

Beberapa pendapat para tokoh tentang Definisi Lembaga social adalah sebaai berikut.

1. Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktifitas sosial untuk memenuhi komplek-komplek kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

2. menurut Leopold Von Weise dan Becker, lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya.

3. Menurut Robert Mac Iver dan C.H. Page, lembaga sosial adalah prosedur atau tatacara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

4. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.B. Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial.Timbulnya institusi sosial dapat terjadi melalui 2 cara yaitu :

1. Secara tidak terencana adalah institusi itu lahir secara bertahap dalam kehidupan masyarakat, biasanya hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. Contohnya dalam kehidupan ekonomi , dimasa lalu , untuk memperoleh suatu barang orang menggunakan sistem barter , namun karena dianggap sudah tidak efisien dan menyulitkan , maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui masyarakat, hingga muncul lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya2. Secara terencana adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan yang matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya lembaga transmigrasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai cara untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk. Singkat kata bahwa proses terbentuknya lembaga social berawal dari individu yang saling membutuhkan. Saling membutuhkan ini berjalan dengan baik kemudian timbul aturan yang disebut norma kemasyarakatan. Norma kemasyarakatan dapat berjalan baik apabila terbentuk lembaga social.

Untuk dapat membedakan kekuatan tingkatan mengikat norma secara sosiologis dikenal empat macam norma yaitu sebagai berikut:

1. Cara (usage), Norma ini menunjukan suatu bentuk perbuatan dan mempunyai kekuatan sangat lemah. Cara (usage) lebih menonjol dalam hubungan antar individu dalam masyarakat. Suatu penyimpangan terhadap norma ini tidak akan mengakibatkan hukuman tetapi biasanya dapat celaan. Contoh cara makan yang berisik, minum sambil bersuara.

2. Kebiasaan (folkways), Norma ini menunjukan pada perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Contoh orang yang mempunyai kebiasaan memberikan hormat kepada orang yang lebih tua usianya.

3. Adat istiadat (custom), Tata kelakuan yang telah berlangsung lama dan terintegrasi secara kuat dengan pola perilaku masyarakat dapat meningkatkan kekuatan normatifnya menjadi adat istiadat.

C. Ciri-Ciri Lembaga Sosial

Menurut Gillin and Gillin ciri-ciri lembaga sosial merupakan organisasi pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasilnya terdiri atas: adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan yang tergabung ke dalam satu unit yang fungsional dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu.

2. Mempunyai satu atau beberapa tujuan.

3. Mempunyai alat2 perlengkapan yang dipergunakan mencapai tujuan.

4. Memiliki lambangtertentu secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsinya.

5. Mempunyai tradisi tertulis ataupun yang tidak tertulis yangmerupakan dasar bagi pranata yangbersangkutan dalam menjalankan fungsinya.

D. Tipe-Tipe Lembaga Sosial 1. Berdasarkan sudut perkembangan

a. Cresive institution yaitu institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh institusi agama, pernikahan dan hak milik.b. Enacted institution yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya institusi pendidikan.2. Berdasarkan sudut nilai yang diterima oleh masyarakat.

a. Basic institutions yaitu institusi social yang dianggap penting untuk memlihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contohnya keluarga, sekolah, Negara dianggap sebagai institusi dasar yang pokok.

b. Subsidiary institutions yaitu institusi social yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda di masing-masing masyarakat.

3. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat .

a. Approved atau social sanctioned institutions yaitu institusi sosial yang diterima oleh masayarakat misalnya sekolah atau perusahaan dagang.b. Unsanctioned institutions yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh organisasi kejahatan.

4. Berdasarkan sudut penyebarannya.

a. General institutions yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat. Contohnya institusi agama.

b. Restrikted institutions yaitu institusi sosial yang hanya dikenal dan dianut oleh sebagian kecil masyarakat tertentu, contoh Islam, Protestan, Katolik dan Budha.

5. Berdasarkan sudut fungsinya

a. Operative institutions yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh institusi ekonomi.

b. Regulative institutions yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tatakelakuan dalam masyarakat. Contoh institusi hukum dan politik seperti pengadilan dan kejaksaan.

E. Jenis - Jenis Lembaga Sosial Beserta FungsinyaBeberapa jenis lembaga sosial adalah sebagai berikut:1. Lembaga KeluargaKeluarga merupakan unit sosial terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga memiliki fungsi majemuk bagi terciptanya kehidupan sosial dalam masyarakat. Dalam keluarga diatur hubungan antara anggota-anggotanyasehingga setiap anggota keluarga mempunyai peran dan fungsinya yang jelas.Dalam kehidupan di masyarakat kita kenal tiga macam bentuk keluarga, yaitu :a. Keluarga inti (keluarga batih, somah, nuclear family), yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikahb. Keluarga besar (extended family) merupakan ikatan keluarga dalam satu keturunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainyac. Keluarga poligamous terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga.

Adapun Fungsi keluarga dalam lembaga sosial adalah sebagai berikut:

a. Fungsi reproduksi. Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya.b. Fungsi sosialisasi. Keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakatnya. Keluarga sebagai wahana sosialisasi primer harus mampu menerapkan nilai-nilai atau norma-norma masyarkat melalui keteladanan orang tua.c. Fungsi afeksi. Dalam keluarga, diperlukan kehangatan, rasa kasih sayang, dan perhatian antara anggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makhluk berpikir dan bermoral (kebutuhan itegratif). Apabila anak tidak atau kurang mendapatkannya, memungkinkan ia menjadi sulit dikendalikan, nakal, bahkan terjerumus pada kejahatan.d. Fungsi ekonomi. Keluarga, terutama orang tua, mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan ekonomi anak-anaknya. Pada masyarakat tradisional, kewajiban ini dipikul oleh suami. Namun, pada masyarakat modern yang menganggap peran laki-laki dengan wanita kian sejajar, suami dan istri memikul tanggung jawab ekonomi yang sama terhadap anak-anak mereka.e. Fungsi pengawasan sosial. Setiap anggota keluarga, pada dasarnya, saling melakukan kontrol atau pengawasan karena mereka memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga nama baik keluarga. Namun, peran ini biasanya lebih dominan dilakukan oleh anggota keluarga yang lebih tua.f. Fungsi proteksi (perlindungan). Fungsi perlindungan sangat dibutuhkan anggota keluarga, terutama anak, sehingga anak akan merasa aman hidup di tengah-tengah keluarganya. Ia akan merasa terlindungi dari berbagai ancaman fisik maupun mental yang datang dari keluarga maupun dari luarnya.g. Fungsi pemberian status. Melalui perkawinan, seorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri. Secara otomatis, ia akan diperlakukan sebagai orang yang telah dewasa dan mampu bertanggung jawab kepada diri, keluarga, anak-anak, dan masyarakatnya.2. Lembaga PendidikanKebutuhan akan intensitas (kedalaman) pengetahuan atau pendidikan pada tiap masyarakat tentu berbeda. Pada masyarakat sederhana, segala pengetahuan dan keterampilan seseorang cukup didapat atau diperoleh dari keluarga atau kerabatnya. Umumnya, pengetahuan yang mereka peroleh adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara mereka memenuhi kebutuhannya, seperti cara berburu dan mengolah binatang hasil buruan, serta cara mengolah lading. Namun, sejalan dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia bertambah pula. Dikenalnya pembagian kerja yang menuntut keahlian tertentu dalam berbagai proses produksi mendorong masyarakat untuk meperdalam pengetahuannya. Kemudian, dibentuklah lembaga pendidikan formal sebagai pelengkap lembaga pendidikan informal (keluarga). Pendidikan formal, seperti sekolah, menawarkan pendidikan yang berjenjang dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus, seperti sekolah agama dan sekolah luar biasa. Di samping adanya pendidikan formal, masyarakat juga mengenal dan membentuk pendidikan non-formal, seperti kursus-kursus, keterampilanm, kursus bahasa, dan kursus computer.

Beberapa fungsi lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Fungsi nyata (manifest) lembaga pendidikan

1) Membantu orang untuk mencari nafkah

2) menolong mengembangkan potensinya demi pemenuhan kebutuhan hidupnya.

3) Melestarikan kebudayaan dengan caramengajarkannya dari generasi kegenerasi berikutnya.

4) Merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran ketrampilan berbicara dan mengembangkan cara berpikir rasional

5) Memperkaya kehidupan dengan cara menciptakan kemungkainan untuk berkembangnya cakrawala intelektual dan cinta rasa keindahan.

6) Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus

7) Meningkatkan taraf kesehatan para pemuda bangsa melalui latihan dan olahraga.

8) Menciptakan warga Negara yang patreotik melalui pelajaran yang menggambarkan kejayaan bangsa.

9) Membentuk kepribadian yaitu susunan unsur dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu.

b. Fungsi laten lembaga pendidikan.

Fungsi ini berkaitan dengan fungsi lembaga pendidikan secara tersembunyi yaitu menciptakan atau melahirkan kedewasaan peserta didik.bentuk fungsi laten lembaga pendidikan adalah :

1) Mengurangi pengendalian orang tua melalui pendidikan sekolah orang tua melimoahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah

2) Menyediakan saranan untuk pembangkangan , Sekolah mempunyai potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.

3) Mempertahankan system kelas social . Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise , privilese, dan status yang ada dalam masyarakat.

4) Memperpanjang masa remaja . Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

3. Lembaga PolitikDalam setiap masyarakat, baik itu masyarakat kecil seperti keluarga, suku, hingga ke sebuah Negara, membutuhkan orang-orang yang bertugas mengatur hubungan antarwarga agar selaras. Seperti ayah dalam keluarga, kepala adat atau kakak tertua dalam sebuah suku, atau presiden dalam sebuah Negara. Kepada mereka diberikan kekuasaan atau kewenangan untuk mengatur sekaligus member sanksi terhadap tindakan anggotanya yang menyimpang.Selain memiliki hak, mereka juga diberi kewajiban untuk mensejahterakan anggotanya. Pemerintah, misalnya, mempunyai kewajiban untuk mendistribusikan kekayaan Negara kepada setiap Negara secara adil sehingga tercapai kemakmuran yang merata. Hal itu dapat dilakukan dengan menyediakan lapangan pekerjaan atau menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif (aman dan nyaman) bagi tumbuhnya perekonomian Negara.

Beberapa bentuk fungsi lembaga politik yaitu:a. Memelihara ketertiban di dalam (internal order). Artinya, lembaga politik memelihara ketertiban di dalam masyarakat dengan wewenang yang dimilikinya, baik menggunakan cara persuasif maupun paksaan fisik. Lembaga politik bertindak sebagai pemaksa hukum, menyelesaikan konflik yang terjadi di antara anggota masyarakat secara adil sehingga anggota masyarakat dapat hidup dengan tentram.b. Menjaga keamanan di luar (external security). Artinya, lembaga politik dengan menggunakan alat-alat yang dimilikinya berusaha mempertahankan Negara dari ancaman atau serangan yang datang dari Negara lain baik melalui jalan diplomasi ataupun dengan perang.c. Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare). Artinya, lembaga politik merencanakan dan melaksanakan pelayanan-pelayanan sosial serat mengusahakan kebutuhan pokok masyarakat. Di ataranya adalah pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, energy, dan komunikasi, termasuk distribusinya.

4. Lembaga Ekonomi Manusia memerlukan lembaga yang berfungsi mengatur pembagian kerja dalam kehidupannya, yaitu lembaga ekonomi. Menurut Kornblum (1988), penelitian terhadap institusi ekkonomi difokuskan pada pokok bahasan pasar dan pembagian kerja, interaksi antara pemerintah, institusi ekonomi dan perubahan pada pekerjaan. Perdagangan mulai lahir ketika orang mulai menginginkan hasil produksi orang lain. Lambat laun proses pertukaran memilih standar tertentu, diatur, dan diperkirakan sehingga akhirnya dianggap perlu dilembagakan.

Beberapa bentuk Fungsi Lembaga Ekonomi yaitu :

a. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan

b. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter

c. Memberi pedoman tentang harga jual beli barang

d. Memberi pedoman untuk menggunakn tenaga kerja

e. Memberi pedoman tentang cara pengupahan

f. Memberi pedoman tantang cara pemutusan hubungan kerja

g. Memberi identitas diri bagi masyarakat

5. Lembaga AgamaAgama merupakan suatu lembaga (institusi) penting yang mengatur kehidupan manusia. Dalam hal ini, agama diartikan dengan istilah religion. Menurut Durkheim (1966), agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal suci. Kepercayaan dan praktik tersebut memprsatukan semua orang yang beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.

Durkheim menjelaskan bahwa semua kepercayaan agama membagi semua benda yang ada di bumi ini, baik yang berwujud nyata maupun yang berwujud ideal, ke dalam dua kelompok yang saling bertentangan, yaitu hal yang bersifat profan dan hal yang bersifat suci (scared) , atau duniawi dan illahi.Agama merupakan sarana bagi manusia untuk berhubungan dengan Sang Pencipta sehingga manusia senantiasa mendekatkan diri agar mendapat petunjuk serta selamat dunia dan akhirat.

Beberapa fungsi lembaga agama yaitu sebagai berikut:a. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompokb. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan.c. Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang, seperti membunuh, memperkosa, berzina, dan berjudi.d. Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan untuk selalu berbuat baik dengan sesamanya dan lingkungan hidupnya.e. Pedoman perasaan keyakinan (confidence). Siapa pun yang berbuat baik maka akan mendapat pahala dari Tuhan.f. Pedoman keberadaan (existence). Keberadaan alam semesta dengan segala isinya termasuk didalamnya manusia harus disikapi rasa syuku & ikhlas.g. Pengungkapan keindahan (estetika). Manusia yang suka akan keindahan dapat mengekspresikan rasa estetikanya dengan membangun rumah ibadah dan hal-hal lain berkaitan dengan kepercayaannya.h. Pedoman rekreasi dan hiburan. Untuk mencari ketenangan dan kesegaran jiwa, manusia dapat menjalankan ritual agama seperti sholat, yoga, dan meditasi.i. Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama, misalnya sebagai umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha dan Khong Hu Chu..

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Pada dasarnya, lembaga sosial berfungsi untuk sebagai pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan; menjaga kebutuhan masyarakat; memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian social (social control) yang artinya system pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

Proses pertumbuhan lembaga sosial ada dua, yang pertama terbentuk dari norma-norma masyarakat dan yang kedua dari sistem pengendalian sosial (social control). Dari norma-norma masyarakat, lembaga sosial dapat timbul secara tidak terencana dan terencana. Ciri-ciri umum lembaga sosial adalah suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu pola pemikiran dan juga pola perilaku; suatu lembaga kemasyarakatan juga mempunyai tingkat kekekalan, tujuan, alat-alat kelengkapan, lambang, dan suatu tradisi tertentu. Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan menurut sudut perkembangan: cresive institutions dan enacted institutions; menurut sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat: basic institutions dan subsidiary institutions; menurut sudut penerimaan masyarakat: approved-social sanctioned institutions; menurut sudut penyebarannya: general institutions dan regulative institutions; dan menurut sudut fungsinya: operative institutions dan restricted institutions.Jenis-jenis Lembaga sosial ada 5 yaitu pranata keluarga, pranata pendidikan, pranata ekonomi, pranata agama, dan pranata politik. Ada pula cara mempelajari Lembaga sosial dengan tiga golongan pendakatan yaitu analisis secara historis, analisis komparatif, dan analisis fungsional.

Ada juga masalah yang berhubungan dengan lembaga sosial yaitu convormity dan deviation. Conformity yaitu proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan kaidah dan nilai-nilai masyarakat. Sedangkan deviation adalah penyipangan terhadap kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat.

DAFTAR PUSTAKAKoentjaraningrat. 1987. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka CiptaLeibo, Jefta. 1994. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Andi offsethttp://blog.ub.ac.id/fitafitriya/2012/05/08/makalah-lembaga-sosial/15