lembaga-lembaga menurut UUD 1945

25
Lembaga-lembaga Negara menurut UUD 1945 Bustomi Arifin Cucu Syadiah Dede Sulaeman Duana Permadi Dwi Amal Haq Ela AN B

Transcript of lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Page 1: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Lembaga-lembaga Negara

menurut UUD 1945

Bustomi Arifin

Cucu Syadiah

Dede Sulaeman

Duana Permadi

Dwi Amal Haq

Ela

AN B

Page 2: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Skema Lembaga-lembaga Tertinggi

(MPR) dan Lembaga-lembaga Tinggi

Negara menurut UUD 1945 dan

Ketetapan MPR

Page 3: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Untuk melaksanakan fungsi Negara, maka

dibentuk lembaga-lembaga Negara. Setiap

lembaga Negara memiliki kedudukan dan fungsi

yang berbeda-beda. Organisasi Negara pada

prinsipnya terdiri dari tiga kekuasaan penting,

yaitu:

1.Kekuasaan Legislatif,

2.Kekuasaan Eksekutif, dan

3.Kekuasaan Yudikatif.

Page 4: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

TRIAS POLITIKA: TEORI TIGA

KEKUASAAN

Dalam praktik politik Barat dan praktik politik umat

Islam, raja/khalifah adalah sosok manusia yang

menguasai tiga cabang kekuasaan. Di dalam praktik

politik umat Islam pun, kekuasaan belum terbagi-bagi

secara permanen. Khalifah di samping seorang

pelaksana kekuasaan eksekutif, juga bisa mengadili

perkara dan membuat peraturan perundangan. Di

dalam sejarah Islam, Khalifah adalah pemimpin

Negara sekaligus juga sebagai pemimpin agama. Di

setiap periode kekuasaan, khalifah ada yang berkuasa

absolute, ada juga yang mulai membagi-bagi

kekuasaan, meskipun pucuk pimpinannya masih

dipegang oleh khalifah.

Page 5: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Kondisi ini mengakibatkan muncul pandangan yang

menghendaki pembatasan kekuasaan raja. Dengan kata

lain, harus ada lembaga-lembaga yang secara terpisah

mempunyai kekuasaan eksekutif, legislatif dan

yudikatif. Intelektual yang awal mula

memperdebatkan kekuasaan Negara ini adalah John

Locke. dalam bukunya berjudul Two Treatises on Civil Government (1960) memisahkan kekuasaan Negara

dalam kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan

kekuasaan federative (kekuasaan mengadakan

perserikatan dan aliansi serta segala tindakandengan

semua orang dan badan-badan di luar negeri).

Menurut John Locke, ketiga kekuasaan ini harus

dipisahkan satu dari yang lainnya. agar pemerintah

tidak sewenang-wenang dalam mengelola Negara.

Page 6: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

LEMBAGA LEGISLATIF

Lembaga legislatif adalah lembaga yang

memegang kekuasaan membuat undang-

undang sebagai sistem lembaga perwakilan

rakyat. Dalam Fikih Siyasah, kekuasaanlegislatif disebut al-sulthah al-tasyari’iyah, yang bertugas untuk membentuk suatu

hukum yang akan diberlakukan di dalam

masyarakat demi kemaslahatan. Orang-orang

yang duduk dilembaga legislatif terdiri para

mujtahid dan ahli fatwa (mufti) serta para

pakar dalam berbagai bidangnnya.

Page 7: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Dalam sistem pemerintahan indonesia, lembaga MPR

menurut UUD 1945 amandemen mempunyai tugas dan

wewenang sebagai berikut:

1) Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. (

UUD 1945 Pasal 3 ayat )

2)Melantik presiden dan wakil presiden. (UUD 1945

pasal 3 ayat 2)

3)Menghentikan presiden dan wakil presiden dalam

masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar.

(UUD 1945 pasal 3 ayat 3).

Page 8: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

2. Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR)

Dewan perwakilan rakyat (DPR) adalah lembaga

negara dalam system ketatanegaraan Republik

Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat

dan memegang kekuasaan membentuk undang-undang

DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran dan

pengawasan.

Perubahan pertamaterhadap UUD 1945 terjadi pada

19 Oktober 1999, dalam perubahan ini, terjadi

penggeseran kekuasaan presiden dalam membentuk

undang-undang, yang di atur dalam pasal 5, berubah

menjadi presiden berhak mengajukan rancangan

undang-undang, dan DPR memegang kekuasaan

membentuk undang-undang (pasal 20).

Page 9: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Perubahan pasal ini memindahkan titik berat kekuasaan

legislasi nasional yang semula berada pada di tangan

presiden peralihan ke tangan DPR. Rumusan pasal 20

(baru ) berbunyi sebagai berikut:

1) DPR memegang kekuasaan membentuk undang-

undang.

2) Setiap rancangan undang-undang membahas oleh

DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan

bersama

3)Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang

telah di setujuai bersama untuk menjadi undang-

undang

4)Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat

persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu

tidak boleh di ajukan kembali dalam persidangan DPR

masa itu.

Page 10: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Dalam UUD 1945 dicantumkan fungsi dan hak

DPR. DPR mempunyai fungsi legislasi, fungsi

aggaran dan fungsi pengawasan (Pasal 20 A

Ayat 1).

1)Fungsi legislasi berkaitan dengan wewenang

DPR dalam pembentukan undang-undang

2)Fungsi anggaran, DPR berwewenang

menyusun dan menetapkan anggaran

pendapatan belanja negara (APBN) bersama

presiden.

3)Fungsi pengawasan, DPR melakukan

pengawasan terhadap pemerintah dalam

pelaksanaan undang-undang.

Page 11: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

3. Dewan Perwakilan Daerah ( DPD)

DPD merupakan lembaga baru dalam system

ketatanegaraan Indonesia, berdasarkan

perubahan ketiga UUD 1945, gagasan

pembentukan DPD dalam rangka restrukturisasi

parlemen di Indonesia menjadi dua kamar telah

di oposisi. Dengan demikian resmilah pengertian

dewan perwakilan di Indonesia mencakup DPR

dan DPD, yang kedua-duanya secara bersama-

sama dapat disebut sebagai MPR.

Page 12: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

LEMBAGA EKSEKUTIF

Alat perlengkapan Negara yang ke dua adalah

lembaga eksekutif. Di zaman dahulu, kekuasaan yang

nyata dipegang oleh seorang raja. Raja memengang

kekuasaan yang absolute yang tidak terbagikan. Di

zaman Romawi dan Persia, raja memegang kekuasaan

yang mutlak dengan segala titahnya. Dialah yang

melaksanakan urusan kenegaraan secara menyeluruh.

Dia yang membuat peraturan, dia pula yang

melaksanakan peraturan dan langsung mengadili setiap

terjadi sengketa dan pelanggaran. Dalam

perkembangan Negara zaman dulu yang berbentuk

kerajaan, raja dibantu oleh panglima dan gubernur.

Page 13: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

1. Presiden

Di dalam konstitusi Indonesia, kekuasaan eksekutif

dipegang oleh presiden. Pasal 4 UUD NRI Tahun 1945

menyebutkan, bahwa Presiden Republik Indonesia

memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-

undang Dasar. Sebagai pemegang kekuasaan

pemerintahan dan kepala Negara, Presiden memiliki

kewenangan berikut:

1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-

undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 5

ayat (1)).

2) Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah

untuk menjalankan undang-undang sebagaimana

mestinya (Pasal 5 ayat (2)).

Page 14: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

3)Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan

Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian

dan perjanjian dengan Negara lain (Pasal 11 ayat

(1)).

4)Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat

dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan

undang-undang (Pasal 12).

5)Presiden mengangkat duta dan konsul (Pasal 13 ayat

(1)).

6)Presiden menerima penetapan duta Negara lain

dengan memperhatikan pertimbangan Dewan

Perwakilan Rakyat (Pasal 13 ayat (3)).

Page 15: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

7)Presiden member grasi dan rehabilitasi dengan

memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung

(Pasal 14 ayat (1)).

8)Presiden member gelar, tanda jasa, dan lain-lain

tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang

(Pasal 15).

9)Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan

yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan

kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam

undang-undang (Pasal 16).

Dalam menjalankan tugasnya, Presiden dibantu Wakil

Presiden dan sejumlah menteri yang akan melaksanakan

tugas-tugas pemerintahan.

Page 16: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Kekuasaan Presiden RI di bidang legislatif

1) Membuat UU

2)Menetapkan peraturan pemerintah pengganti UU

3)Menetapkan peraturan pemerintah untuk

menjalankan UU

Kekuasaan Presiden RI di bidang Yudikatif

1) Memberikan Grasi (pengurangan masa hukum)

2)Memberikan Abosili (pengampunan ebelum

pengadilan)

3)Memberikan Amnesti (pengampunan sesudah

pengadilan)

4)Memberikan Rehabilitasi (pengembalian nama baik)

Page 17: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Tugas dan wewenang Wakil Presiden adalah:

1)Membantu Presiden dalam melakukan

kewajibannya

2)Menggantikan Presiden sampai habis

waktunya jika Presiden berhalangan tetap

3)Memperhatikan secara khusus, menampung

masalah-masalah dan mengusahakan

pemecahannya yang menyangkut bidang tugas

kesejahteraan rakyat

4)Melakukan pengawasan operasional

pembangunan.

Page 18: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

LEMBAGA YUDIKATIF

Lembaga yudikatif adalah lembaga yang

melaksanakan kekuasaan kehakiman yang

dipimpin oleh sebuah Mahkamah Agung

(Supreme court). Macam-macam kekuasaan

kehakiman tidak sama disemua Negara, tetapi

biasanya terdiri dari Peradilan Umum dan

Militer. Di samping kekuasaan mengadili, pada

Negara-negara federal, Mahkamah Agung

biasanya diserahkan kekuasaan menguji

undang-undang.

Page 19: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

1. Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung hanya berwenang menguji

semua peraturan perundang-undangan yang

tingkatnya di bawah undang-undang.

Di dalam Konstitusi Indonesia, kekuasaan

yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung. Pasal

24 UUD NRI Tahun 1945, menyebutkan:

1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaanyang merdeka untuk menyelenggarakanperadilan guna menegakkan hukum dankeadilan.

Page 20: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

2)Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

3)Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang (Pasal 24A).

Page 21: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

2. Mahkamah Konstitusi (MK)

berwenang melakukan judicial review terhadap

undang-undang.

UUD NRI Tahun 1945 juga memperkenalkan

Mahkamah Konstitusi yang memiliki kewenangan

berbeda dengan Mahkamah Agung. Pasal 24C

menyebutkan:

1)Mahkamah Konstitusi berwenang mengadilipada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk mengujiundang-undang terhadap Undang-undangDasar, memutus sengketa kewenanganlembaga Negara yang kewenangannya diberikan

Page 22: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

oleh Undang-undang Dasar, memutuspembubaran partai politik dan memutusperselisihan tentang hasil pemilihanumum.

2)Mahkamah Konstitusi juga wajibmemberikan putusan atas pendapatDewan Perwakilan Rakyat mengenaidugaan pelanggaran oleh Presidendan/atau Wakil Presiden menurutUndang-undang Dasar.

Page 23: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

3. Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial adalah lembaga tinggi negara

yang bersifat mandiri dan pelaksanaan

wewenangnya bebas dari campur tangan dan

kekuasaan lain. Kekuasaan kehakiman sekarang

dipegang oleh Mahkamah Agung (MA),

Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial

(KY) yang di bentuk dengan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2004.

Page 24: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Dalam menjalankan tugasnya komisi yudisial

melakukan pengawasan terhadap:

1)Hakim agung di Mahkamah Agung

2)Hakim pada badan peradilan di semua

lingkungan pradilan yang berada di bawah

Mahkamah Agung seperti peradilan umum,

peradilan agama, peradilan militer.

3)Hakim Mahkamah Konstitusi

4)Badan Memeriksa Keuangan

Page 25: lembaga-lembaga menurut UUD 1945

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BPK merupakan badan yang bertugas memeriksa

tanggung jawab keuangan negara. Dalam pelaksanaan

tugasnya, BPK terlepas dari pengaruh kekuasaan

pemerintah, tetapi bukan berarti di atas

pemerintah. Seperti dinyatakan dalam Pasal 23E

Ayat 1 bahwa untuk memerinksa pengelolaan dan

tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan

suatu Badan Pemerinsa Keuangan yang bebas dan

mandiri. Hasil pemeriksaan keuangan negara

diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai

kewenangannya (Pasal 23E Ayat 2).

Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan

mempertimbangkan DPD dan disahkan oleh presiden.

Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh anggota Pasal 23F

Ayat 1 dan 2.