LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

44
ORGANISASI PEMERINTAHAN DAERAH Modul Perkuliahan HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Universitas Indonesia Fakultas Hukum DEPOK

Transcript of LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

Page 1: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

ORGANISASI PEMERINTAHAN DAERAH

Modul Perkuliahan HUKUM ADMINISTRASI NEGARAUniversitas IndonesiaFakultas Hukum DEPOK

Page 2: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

2

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DAN PEMERINTAHAN DAERAH

Hukum administrasi negara menjadi dasar pijakan utama dan legitimasi kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga format hukum sangat menentukan nuansa dan dialektika otonomi daerah yang ditetapkan pemerintah pusat.

Hukum tidak dapat dilepaskan dari kebijakan pemerintahan daerah karena melalui hukum dapat diperoleh arah tujuan negara dalam membagi kewenangan antar-tingkatan pemerintahan.

Page 3: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

KEDUDUKAN HUKUM PEMERINTAHAN DAERAHKEDUDUKAN HUKUM PEMERINTAHAN DAERAHDALAM HUKUM ADMINSTRASI NEGARA DALAM HUKUM ADMINSTRASI NEGARA

HAN HUKUM PEMERINTAHAN

DAERAH

DAERAH

OTONOM

KEUANGAN

DAERAH

PEMBINAAN

PENGAWASAN

SISTEM

PROSEDUR

KEBIJAKAN

DAU

DAK

PAD

Page 4: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

44

Definisi Definisi Definisi Pemerintahan Daerah Definisi Pemerintahan Daerah (Pasal 1 angka 2 UU Nomor 32 Tahun 2004)(Pasal 1 angka 2 UU Nomor 32 Tahun 2004)

““Penyelenggaraan urusan pemerintahan Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.”dalam UUD 1945.”

Definisi Pemerintah Daerah Definisi Pemerintah Daerah (Pasal 1 angka 3 UU Nomor 32 Tahun 2004):(Pasal 1 angka 3 UU Nomor 32 Tahun 2004):

““Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.”penyelenggara pemerintahan daerah.”

Page 5: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

5

Legaligrafi pemerintahan daerah

1. UU NOMOR 1 TAHUN 19452. UU NOMOR 22 TAHUN 19483. UU NOMOR 44 TAHUN 19504. UU NOMOR 1 TAHUN 19575. UU NOMOR 6 TAHUN 19596. UU NOMOR 5 TAHUN 19607. UU NOMOR 18 TAHUN 19658. UU NOMOR 5 TAHUN 19749. UU NOMOR 22 TAHUN 199910. UU NOMOR 32 TAHUN 2004

Page 6: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

6

KERANGKA DASAR HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

”Pembagian Daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistim Pemerintahan Negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah yang bersifat istimewa.”

Pasal 18 UUD 1945 Pra-Perubahan

Page 7: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

7

HAKIKAT PEMBAGIAN DAERAHMENURUT PASAL 18 UUD 1945PRA-PERUBAHAN1. PEMBENTUKAN DAERAH DI INDONESIA DIMUNGKINKAN SEBAGAI WUJUD PRULARISTIS BANGSA INDONESIA YANG EKA DALAM KESATUAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. 2. SEBAGAI KONSEKUENSI YURIDIS BENTUK NEGARA KESATUAN, HUBUNGAN FORMALISTIS ANTAR-DAERAH DAN PEMBENTUKAN DAERAH DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT MELALUI UNDANG-UNDANG YANG HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR).

Page 8: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

PEMBAGIAN DAERAHPEMBAGIAN DAERAH

NEGARAREPUBLIKINDONESIA

KABUPATEN

PROVINSI

KOTA

Pembentukan Daerah Otonom harus dilakukan dengan Undang-Undang

Page 9: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

9

ALASAN YURIDIS PEMBENTUKAN DAERAH MELALUI UNDANG-UNDANG

(1) pembentukan daerah harus merupakan wujud kemauan pemerintah dan rakyat melalui wakil-wakilnya di DPR;

(2) konstruksi pembagian daerah harus diselaraskan dengan kepentingan dan kebutuhan rakyat yang dilegitimasi oleh hukum;

(3) pembentukan daerah merupakan perjanjian publik yang mengakui suatu wilayah sebagai daerah otonom yang akan memiliki hak dan kewajiban sebagai subyek hukum;

(4) jaminan penyerahan hak otonomi akan disertai dengan jaminan pengakuan hak mengatur rumah tangganya sendiri yang diserahkan dari pemerintah pusat.

Page 10: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

1111

SIKLUS OTONOMI DAERAHSIKLUS OTONOMI DAERAH

(2)OTONOMI DAERAH

(3)DAERAH

OTONOM

(1)DESENTRALISASI

Page 11: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

12

KONSEPSI HUKUM Desentralisasi adalah PENYERAHAN wewenang

pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI

Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI

Page 12: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

13

HAK DAERAH OTONOM1. Mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan2. Menjalankan otonomi yang seluas-

luasnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah

3. Urusan pemerintahan daerah dikecualikan atas urusan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama

Page 13: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

DAERAH OTONOM

DEKOSENTRASIPELIMPAHAN wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentuTUGAS PEMBANTUANPENUGASAN dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu

Page 14: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

TITIK BERAT OTONOMI TITIK BERAT OTONOMI DAERAHDAERAH

OTONOMIDAERAH

DITITIKBERATKANPADA

KABUPATEN/KOTA

LUAS, keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup semua bidang pemerintahan, kecuali untuk urusan tertentu yang dikecualikan

NYATA, keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintahan di bidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan

BERTANGGUNG JAWAB, perwujudan pertanggungjawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan kepada daerah dalam wujud tugas dan kewajiban

Page 15: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

16

KEWENANGAN DAERAH PROVINSI

Kewenangan lintas kabupaten/kota Kewenangan yang tidak/belum

dilaksanakan oleh daerah kabupaten/kota

Kewenangan bidang pemerintahan tertentu lainnya

Page 16: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

17

POSISI GUBERNUR SEBAGAI

WAKIL PEMERINTAH PUSAT Pembinaan dan pengawasan

penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota

Koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintah di daerah provinsi dan kabupaten/kota

Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota

Page 17: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

1818

PEMBENTUKAN DAERAH PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMOTONOM

Pembentukan daerah dapat dilakukan dengan Pembentukan daerah dapat dilakukan dengan PENGGABUNGAN beberapa daerah atau PENGGABUNGAN beberapa daerah atau bagian daerah yang bersandingan atau bagian daerah yang bersandingan atau PEMEKARAN dari satu daerah menjadi dua PEMEKARAN dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebihdaerah atau lebih

Batas minimal PEMEKARAN daerah Batas minimal PEMEKARAN daerah dilakukan setelah mencapai usia dilakukan setelah mencapai usia penyelenggaraan pemerintahan mencapai 10 penyelenggaraan pemerintahan mencapai 10 tahun (provinsi), 7 tahun (kabupaten/kota), tahun (provinsi), 7 tahun (kabupaten/kota), dan 5 tahun (kecamatan) dan 5 tahun (kecamatan)

Page 18: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

19

SYARAT PEMBENTUKAN DAERAH OTONOMSYARAT ADMINISTRATIF PERSETUJUAN DPRD, KEPALA DAERAH YANG MENJADI CAKUPAN WILAYAH, PERSETUJUAN DPRD INDUK, DAN GUBERNUR SERTA REKOMENDASI MENTERI DALAM NEGERI

SYARAT TEKNISFAKTOR KEMAMPUAN EKONOMI, POTENSI DAERAH, SOSIAL BUDAYA, SOSIAL POLITIK, KEPENDUDUKAN, LUAS DAERAH, PERTAHANAN, KEAMANAN, DAN FAKTOR LAINNYA YANG MEMUNGKINKAN TERSELENGGARANYA OTONOMI DAERAH

SYARAT FISIK KEWLAYAHANPALING SEDIKIT 5 KABUPATEN/KOTA UNTUK PEMBENTUKAN PROVINSI DAN 4 KECAMATAN UNTUK PEMBENTUKAN KABUPATEN/KOTA, LOKASI CALON IBUKOTA, SARANA, DAN PRASARANA PEMERINTAHAN

Page 19: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

20

PENGHAPUSAN & PENGGABUNGANDAERAH OTONOM

DAPAT DIHAPUS DAN DIGABUNGKAN DENGAN DAERAH LAIN APABILA TIDAK MAMPU MENYELENGGARAKAN OTONOMI DAERAH

DILAKUKAN MELALUI PROSES EVALUASI YANG KEMUDIAN DITETAPKAN MELALUI UNDANG-UNDANG

Page 20: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

21

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DIBAGI ATAS URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN.

URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN DISERTAI DENGAN SUMBER PENDANAAN, PENGALIHAN SARANA DAN PRASARANA, SERTA KEPEGAWAIAN.

URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR DISERTAI DENGAN PENDANAAN SESUAI DENGAN URUSAN YANG DIDEKONSENTRASIKAN

Page 21: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

22

PENDANAAN DAN HUBUNGAN KEUANGAN

Pemberian sumber keuangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah;

Pengalokasian dana perimbangan kepada pemerintahan daerah;

Pemberian pinjaman dan/atau hibah kepada pemerintah daerah.

Page 22: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

23

PEMBIAYAAN DAERAH YANG DIBERIKAN

Bagi hasil pajak dan non-pajak antara pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota

Pendanaan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab bersama

Pembiayaan bersama atas kerja sama antar-daerah

Pinjaman dan/atau hibah antar-pemerintahan daerah

Page 23: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

24

KEWENANGAN MENGELOLASUMBER DAYA LAUT

Daerah memperoleh bagi hasil atas pengelolaan sumber daya alam di bawah dasar dan/atau di dasar laut.

Kewenangan daerah dalam mengelola sumber daya laut adalah:1. eksplorasi, eksploitasi, konservasi, pengelolaan kekayaan laut;2. pengaturan administratif;3. pengaturan tata ruang;4. penegakan hukum;5. pemeliharaan keamanan6. pertahanan kedaulatan negara

Luas wilayah pengelolaan sumber daya laut adalah 12 mil dan 1/3 nya untuk kabupaten/kota

Page 24: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

25

ORGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perangkat Daerah, yang meliputi

(1) Sekretariat Daerah(2) Sekretariat DPRD

(3) Dinas Daerah(4) lembaga teknis Daerah

Page 25: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

26

KEPALA DAERAH & WAKIL

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih melalui pemilihan kepala daerah langsung.

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dapat diberhentikan karena meninggal dunia, permintaan sendiri, atau diberhentikan.

Kepala Daerah dan atau Wakil Kepala Daerah dapat diberhentikan Presiden tanpa melalui usulan DPRD apabila dinyatakan melakukan tindakan pidana kejahatan dengan pidana minimal 5 tahun atas tuduhan korupsi, terorisme, makar, dan atau tindak pidana terhadap keamanan negara.

Page 26: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

27

KRISIS KEPERCAYAAN TERHADAPPEMERINTAH DAERAH

DPRD menggunakan HAK ANGKET jika kepala daerah dan atau wakilnya menghadapi krisis kepercayaan karena tindak pidana yang dilakukannya.

Jika kepala daerah dan atau wakilnya terbukti bersalah karena tindak pidana yang dilakukannya berdasarkan PUTUSAN PENGADILAN YANG BELUM MEMILIKI KEKUATAN HUKUM TETAP, DPRD mengusulkan pemberhentian sementara dengan keputusan DPRD.

Jika sudah diputuskan dalam PUTUSAN PENGADILAN YANG MEMILIKI KEKUATAN HUKUM TETAP, DPRD mengusulkan pemberhentian yang disampaikan kepada Presiden

Page 27: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

28

POSISI YURIDIS DPRD Pasal 41 UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah:“DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.”

Pasal 42 huruf c UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah:

“DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerja sama internasional di daerah.”

Page 28: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

TINDAKAN TINDAKAN PENGAWASAN PENGAWASAN

PENGAWASANmenyarankan agar ditekan adanya pemborosan

mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan

mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.

Page 29: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

30

PENGAWASAN DPRDPENGAWASAN DPRDTugas dan kedudukan DPRD sangat penting untuk mencegah secara dini (early warning system) penyimpangan pengelolaan APBD dan kebijakan dalam penyelenggaraan kinerja pemerintah daerah

Page 30: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

3131

HAK DPRDHAK DPRD INTERPELASIINTERPELASI

Hak DPRD untuk meminta keterangan kepada kepala daerah Hak DPRD untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai kebijakan pemerintah daerah yang penting dan mengenai kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, strategis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara.daerah, dan negara.

ANGKETANGKETPelaksanaan fungsi pengawasan DPRD untuk melakukan Pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu kepala daerah penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu kepala daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga bertentangan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.dengan peraturan perundang-undangan.

MENYATAKAN PENDAPATMENYATAKAN PENDAPATHak DPRD menyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala Hak DPRD menyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angketlanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket

Page 31: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

32

KEPEGAWAIAN DAERAH Gaji dan tunjangan PNS Daerah

dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang bersumber dari alokasi dasar dalam DANA ALOKASI UMUM (DAU)

Pembinaan dan pengawasan PNS Daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri Dalam Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur.

Page 32: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

PERANGKAT DAERAHPERANGKAT DAERAH

KEPALA DAERAH/

WAKIL

SEKRETARIATDAERAH

SEKRETARIATDPRD

DINAS DAERAH

BADAN/KANTOR/RSUD

KELURAHAN

KECAMATAN

Page 33: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

PERATURAN DAERAHPERATURAN DAERAH

PERDA

DPRD

MATERI MUATAN PERDA MENGANDUNG ASAS

1. Pengayoman;2. Kemanusiaan;3. Kebangsaan;4. Kekeluargaan;5. Kenusantaraan;6. Bhineka tunggal ika;7. Keadilan;8. Kesamaan dalam

hukum dan pemerintahan;

9. Ketertiban dan kepastuian hukum

10. Keseimbangan, keserasiaan, dan keselarasan

KEPALA DAERAH

Page 34: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

KEUANGAN DAERAHKEUANGAN DAERAH

KEUANGANDAERAH

APBD

DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEUANGAN DAERAH TIDAK PERNAH DIDEFINISIKAN

SUMBER PENDAPATANDAERAH(1)PENDAPATAN ASLI

DAERAH a. Pajak Daerahb. Retribusi Daerahc. BUMDd. lain-lain yang sah

(1)DANA PERIMBANGAN(2)LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH

BUMD

PAJAKDAERAH

Page 35: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

DANA PERIMBANGANDANA PERIMBANGAN

DANAPERIMBANGAN

DANA BAGI HASIL

DANA ALOKASI UMUM

DANA ALOKASIKHUSUS

PAJAK

SUMBER DAYA ALAM

Page 36: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

ALUR HUKUM PENGELOLAAN ALUR HUKUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA KEUANGAN NEGARA

MENURUT UU NO. 17 TAHUN 2003MENURUT UU NO. 17 TAHUN 2003

PASAL 4 AYAT (1)UUD 1945PRESIDEN

MEMEGANG KEKUASAAN

PEMERINTAHANMENURUT

UUD

PASAL 6 AYAT (1) UU NO. 17 TAHUN 2003

PRESIDEN SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN MEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA SEBAGAI BAGIAN DARI

KEKUASAAN PEMERINTAHAN

DIKUASAKAN KEPADA MENTERI KEUANGAN UNTUK FISKAL DAN KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN

PRESIDEN SEBAGAI PEMEGANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN:ANTARA LAIN MENGELOLA KEUANGAN NEGARA MEMILIKI REPRESENTASI

SEBAGAI CHIEF FINANCIAL OFFICER YANG SECARA YURIDIS MENJADI REGULATOR UTAMA DALAM MENENTUKAN

STATUS HUKUM PENGELOLAAN UANG NEGARA

DIKUASAKAN KEPADA MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA UNTUK PENGGUNA ANGGARAN/BARANG

DISERAHKAN KEPADA GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA UNTUK KEUANGAN DAERAH DAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN

TIDAK TERMASUK KEWENANGAN MONETER

Page 37: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

MEKANISME PENGAWASAN/PEMERIKSAAN MEKANISME PENGAWASAN/PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAHKEUANGAN DAERAH

EKSTERNAL DAN INTERNAL PEMERINTAH YANG IDEALEKSTERNAL DAN INTERNAL PEMERINTAH YANG IDEAL

LANDASAN FILOSOFI

PEMERIKSAAN, PENGAWASAN PASAL 23 UUD

1945

Pemeriksaan tanggung

jawab keuangan

negaraBPK

Pengawasan pengelolaan

APBDProvinsiDPRD &

Bawasda Provinsi

Pengawasan Pengelolaan

APBD Kab/kotaDPRD & Bawasda

Kabupaten/Kota

Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara BPKP

Page 38: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

3939

KEMLPND

BPK

KEM BPKP KEM

Bawasda Provinsi

Bawasda Provinsi

Bawasda Kabupaten

Bawasda Provinsi

Bawasda Kabupaten

Bawasda Kabupaten

Bawasda Kabupaten

HASIL PEMERIKSAA

N BPKP

HASIL PEMERIKSAAN

BAWASDA PROVINSI

HASIL PEMERIKSAAN

KABUPATEN/KOTA

ESI

ESI

ESI

ESI

MEKANISME PEMERIKSAAN/PENGAWASAN BERJENJANG

Page 39: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

4040

HUBUNGAN BPK DAN DPRD (1)HUBUNGAN BPK DAN DPRD (1)

Pasal 23E ayat (2) dan (3) Pasal 23E ayat (2) dan (3) UUD 1945UUD 1945““Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan kepada DPR, DPD, dan DPRDDPRD sesuai dengan sesuai dengan kewenangannya.”kewenangannya.”““Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-undang.”dengan undang-undang.”

Page 40: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

4141

HUBUNGAN BPK DAN DPRD (2)HUBUNGAN BPK DAN DPRD (2)

Pasal 31 ayat (1) UU Nomor 17 Tahun Pasal 31 ayat (1) UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara2003 Tentang Keuangan Negara

““Gubernur/Bupati/Walikota Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan peraturan menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK selambat-lambatnya enam oleh BPK selambat-lambatnya enam bulan setelah tahun anggaran berakhir.”bulan setelah tahun anggaran berakhir.”

Page 41: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

4242

HUBUNGAN BPK DAN DPRD (3)HUBUNGAN BPK DAN DPRD (3) Pasal 17 ayat (2), (4), dan (5) UU Nomor 15 Tahun Pasal 17 ayat (2), (4), dan (5) UU Nomor 15 Tahun

2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan NegaraTanggung Jawab Keuangan Negara

““Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah disampaikan oleh BPK kepada pemerintah daerah disampaikan oleh BPK kepada DPRD selambat-lambatnya 2 bulan seteleh DPRD selambat-lambatnya 2 bulan seteleh menerima lapioran keuangan dari pemerintah menerima lapioran keuangan dari pemerintah daerah.”daerah.”

““Laporan hasil pemeriksaan kinerja dan Laporan hasil pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu disampaikan pemeriksaan dengan tujuan tertentu disampaikan kepada DPRD.” kepada DPRD.”

Page 42: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

TINDAK LANJUT DPRD TERHADAP HASIL TINDAK LANJUT DPRD TERHADAP HASIL

PEMERIKSAAN BPK YANG ADA UNSUR PEMERIKSAAN BPK YANG ADA UNSUR PIDANAPIDANA

BPK

DPRD

DPRD DAPAT MEMINTA BPK MELAKUKAN PEMERIKSAAN LANJUTAN ATAS KEMUNGKINAN ADANYA DUGAAN TINDAK PIDANA KORUPSI

DALAM HASIL PEMERIKSAAN BPK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH

HAK ANGKET

HAK INTERPELAS

I

PENYELIDIKAN/PENYIDIKAN/PENUNTUTAN

KEPOLISIAN/KEJAKSAAN/

KPK

Page 43: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

TINDAK LANJUT DPRD TERHADAP HASIL TINDAK LANJUT DPRD TERHADAP HASIL

PEMERIKSAAN BPK YANG ADA UNSUR PEMERIKSAAN BPK YANG ADA UNSUR PIDANAPIDANA

DPRD BPK

KERUGIAN DAERAH ADALAH KEKURANGAN UANG, SURAT BERHARGA, DAN BARANG YANG NYATA DAN PASTI JUMLAHNYA SEBAGAI

AKIBAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM, BAIK SENGAJA MAUPUN LALAI

PEMERIKSAAN LANJUTAN

MENILAI/MENETAPKAN

ADANYA KERUGIAN DAERAH

Page 44: LEGAL AUDIT KEUANGAN PUBLIK

Terima kasih