Lecture 1&2 - Endmin 2011
Transcript of Lecture 1&2 - Endmin 2011
Endapan MineralEndapan Mineral
Mochammad AzizMochammad Aziz
Program Studi Teknik GeologiProgram Studi Teknik GeologiUniversitas Jenderal Soedirman PurwokertoUniversitas Jenderal Soedirman Purwokerto
E-mail : [email protected] : [email protected]
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Lecture 1Lecture 1
Minggu TOPIK SUBSTANSII Pendahuluan dan
Pengantar Endapan Mineral
Aturan perkuliahan Definisi EndminTujuan kuliah Pembentukan EndminLiteratur Teori-teori Endmin
II Petrologi, Alterasi Hidrotermal dan Mineral Deposit
Pengertian dan TerminologiReview Pembentukan MineralKimia AlterasiTipe dan Macam Alterasi HidrotermalZonasi dan Mineralogi Alterasi
III Klasifikasi Endapan Mineral
Klasifikasi Niggli (1929)Klasifikasi Lindgren (1933)Klasifikasi Bateman (1950)Klasifikasi Stantan (1972)Klasifikasi Evans (1993)
IV Endapan Orthomagmatik dan QUIZ
Konsentrasi MagmatikDisseminasiSegregasiEndapan Late Magmatik
V Endapan Greisen PengertianSistem GreisenTourmalisasiEndo Greisen dan Ekso Greisen
VI Endapan Metasomatisme
PengertianProses MetasomatismeKontak MetasomatismeTahapan Pembentukan
VII Ujian Tengah Semester
Tentatif Materi dan Pertemuan
VIII Endapan Porfiri dan Skarn
IX Endapan Epitermal
X Endapan Volcanogenic Massive Sulphide
XI Endapan Residual, Sedimentasi Kimia dan Sedimentasi Mekanik
XII Oksidasi dan Supergen
XIII Provinsi metalogenik dan Aplikasi
XIV Ujian Akhir Semester
ATURAN PENILAIAN :
• Absensi (5%, kehadiran minimal 75%)
• UTS (25%)• UAS (35%)• Field Trip (20%)• Tugas (10%)• Kuis (5%)
1. Barnes, HL. (1979). Geochemistry of Hydrothermal Ore Deposits.
2. Evans, AM. (1993). Ore Geology and Industrial Minerals.
3. Corbett, G,J., T.M. Leach (1995). Southwest Pacific Rim gold/copper systems : Structure, alteration, and mineralization . A workshop presented for the Society of Exploration Geochemists at Townville, 145pp.
4. Guilbert, J., M., Charles F.P. Jr. (198 6). The geology of ore deposits. Freeman, New York, 985pp.
5. Hedenquist, J.,W., E. Izawa, A. Arribas, N.C. White (1996). Epithermal deposits: styles, characteristic, and exploration. Res.Geol.Spec.Publ., 1, Soc. Res. Geol.
BAHAN RUJUKAN BACAAN
6. Jensen, ML., Bateman, AM. (1981). Economic Mineral Deposits.
7. Lawless, J.V., P.J. White, I. Bogie, L.A Peterson, A.J. Cartwright, eds. (1997). Epigenetic magmatic-related rnineral deposits. Exploration based on mineralization models. Kingston Morrison, 1,2,3.
8. Leeuwen, T.M., J.W. Hedenquist, L.P. James, J.AS. Dow (Eds) 1994. Joumal of geochemical exploration. Special issue, 50, Elsevier, Amsterdam, 500pp.
9. Rinawan Rusman (1994). Pengantar Petrografi Bijih. Modul Kuliah. Bandung.
10. Sukandarrumidi (2007). Geologi Mineral Logam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Terminologi● Pengetahuan tentang alterasi hidrotermal,
larutan hidrotermal dan deposit endapan bijih berdasarkan mineral primer (hipogen), mineral sekunder (supergene), dan mineral gangue yang dihasilkan.
● Memberikan pengetahuan tentang cara-cara mengenal endapan mineral, sistem hidrotermal secara mikroskopik dan menginterpretasi lingkungan terbentuknya endapan mineral dalam tatanan tektonik yang ada.
● Mengetahui proses-proses dan karakteristik tipe endapan, terutama endapan bijih emas/ tembaga dan mineral logam lainnya yang terjadi berdasarkan kondisi batuan dan lingkungan tektoniknya.
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami karakteristik endapan mineral logam dan non logam dari berbagai tipe, jenis dan tingkatannya, mekanisme pembentukannya, dan hubungannya dengan mineralisasi batuan yang mengandung endapan mineral ekonomis
TUJUAN PEMBELAJARAN
HARAPAN DAN TARGET
Setelah mengikuti kuliah Endapan Mineral :
• Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang endapan mineral sebagai ilmu petrologi endapan
• Memiliki kemampuan memahami dan menganalisis tipe dan jenis batuan yang termineralisasi, paragenesis mineralisasi, serta faktor-faktor mekanisme pembentukannya.
PENGANTAR ENDAPAN MINERAL
LECTURE 1
DEFINISI● Mineral bijih (ore mineral) adalah mineral yang mengandung
logam, atau suatu agregat mineral logam, yang dari sisi penambang dapat diambil suatu profit, atau dari sisi ahli metalurgi dapat diolah/diekstrak menjadi suatu profit.
Contoh: kalkopirit dapat diekstrak menjadi Cu atau galena dapat diekstrak menjadi timah hitam (Pb).
● “Mineral opak” dan “mineral logam” sering digunakan sebagai sinonim dari mineral bijih (ore minerals).
● Tubuh bijih = orebodies, oreshoots & ore deposits
Endapan logam dapat dibagi menjadi 5 kelompok (Evans, 1993):
– Precious metals (logam mulia): emas (Au), perak (Ag), platina (Pt)
– Non-ferrous metals (logam non-ferrous): tembaga (Cu), timbal (Pb/lead), seng (Zn/zinc), timah (Sn/tin), dan aluminium (Al). Empat pertama dikenal sebagai logam dasar (base metals).
– Iron and ferroalloy metals (logam ferroalloy dan besi): besi (Fe), Mangan (Mn), nikel (Ni), krom (Cr), molibdenum (Mo), wolfram (W/tungsten), vanadium (V), kobal (Co).
– Minor metals and related non-metals: antimon (Sb/antimony), arsen (As), berilium (Be/beryllium), bismut (Bi), kadmium (Cd), magnesium (Mg), air raksa (Hg/mercury), REE, selenium (Se), tantalium (Ta), telurium (Te), titanium (Ti), Zirkonium (Zr), dsb.
– Fissionable metals: uranium (U), torium (Th), radium (Ra).
KLASIFIKASI ENDAPAN BIJIH
● Endapan bijih magmatik– Endapan liquid magmatik (Cr pada ofiolit atau intrusi berlapis
dengan produk sampingan Pt, Fe/Ti dan Ni)– Pegmatit (Sn, Nb/Ta, Li, Be, etc).– Endapan hidrotermal: Cyprus-type (VMS); skarn (W, Sn, Cu, etc),
porfiri (Cu, Mo, Sn, etc); endapan urat (Sn, W, U);
endapan epitermal Au-Ag; BIF (Algoma type)
● Endapan hasil pelapukan– Endapan sisa: placer; bauksit dan Fe-laterit– Sisa pelarutan: endapan Ni dan Au laterit;
pengkayaan Mn, Fe, Cu, Ag
• Endapan bijih sedimenter Allochthone: endapan placer aluvial dan laut (Au, Sn,
Ti, REE) Autochthone: BIF (superior type); nodul mangan
• Endapan hidrotermal-diagenetik Tipe Kupferschiefer (Cu, Pb, Zn) SEDEX Tipe Mississippi (MVT): Pb-Zn-Ba-F pada karbonat laut Endapan pada kubah garam: Pb-Zn-Ba-F
• Endapan hidrotermal-metamorfik Urat kuarsa pada batuan metamorf (Au) atau lode
gold.
Konsentrasi rata-rata metal di kerak bumi, konsentrasi minimal bernilai ekonomi dan faktor pengkayaan melalui proses geologi (geological enrichment factors)
● Magmatik– Nikel/kromit,– PGM– Bijih besi
● Hidrotermal– Porfiri dan skarn,– Mesotermal/shear zone– Epitermal– Sulfida massive pada batuan volkanik
● Sedimenter → placer
● Teori DISENSIONIS– bahwa endapan bijih berasal dari air permukaan yang
meresap ke dalam bumi kemudian dipanaskan oleh panas alami, mengakibatkan logam yang terdapat pada batuan larut dan masuk ke dalam celah-celah batuan.
● Teori SENSIONIS– bahwa endapan bijih berasal dari cairan yang ada
hubungannya dengan kegiatan magma yang naik ke atas, kemudian mengendapkan bijih-bijih pada dinding celah-celah.
Teori PEMISAHAN SEKRESI LATERAL
bahwa endapan bijih terbentuk karena adanya sekresi yang berjalan secara mendatar.
Konsep Teori Van Cotta (1859)
Konsep Teori Abad 20
Kemp, Lindgren (1901),Vogt, Schneiderhon dan
Bateman (1960)Konsep dasar mengenai proses terbentuknya bijih, yaitu selalu berkaitan dengan batuan, meliputi pemisahan bijih atau injeksi gas-gas dan uap bermineral, air bermineral pada suhu tinggi.
ISTILAH :
Mineral hipogene Mineral supergene Mineral gangue
Buat resume tentang unsur logam terkandung dan mineral bijihnya dari 3 jenis kelompok mineral di atas !