Lebih Jauh Tentang Karbondioksida
-
Upload
thomas-adi-kh -
Category
Documents
-
view
35 -
download
10
Transcript of Lebih Jauh Tentang Karbondioksida
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
LEBIH JAUH TENTANG KARBON DIOKSIDA
A. LATAR BELAKANG
Masalah lingkungan hidup dewasa ini makin memerlukan perhatian. Manusia
memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di lingkungannya untuk hidup. Kita
mengambil makanan dari apa yang tumbuh dan hidup di darat dan di air. Kita
menghirup oksigen dari udara. Kita menggunakan batu bara, minyak dan bahan alam
lainnya untuk menghasilkan energi ataupun untuk menjalankan pabrik-pabrik. Pabrik-
pabrik itu menghasilkan barang-barang yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraan manusia. Namun dibalik itu ada sesuatu yang perlu mendapat
perhatian serius dari kita, yakni hasil buangan dari pabrik tersebut yang berupa gas
kabondioksida.
Lalu apa yang dapat dilakukan? Pertama perlu kita pahami bahwa proses kehidupan,
industri dan kegiatan manusia berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat
dikendalikan. Demikian pula proses pengolahan limbah oleh alam merupakan proses
kimia yang berlangsung sesuai dengan hukum-hukum kimia. Jadi, dengan ilmu kimia
kita dapat membantu alam dalam mengolah limbah itu dalam mendukung kegiatan
kita.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai salah satu pencemar yang ada di udara,
yakni gas karbondioksida, proses terbentuknya dan akibat-akibat yang ditimbulkan gas
tersebut.
Senyawa CO2 adalah gas atmosfer yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom
oksigen. Karbondioksida adalah hasil dari pembakaran senyawa organic jika cukup
jumlah oksigen yang ada. Juga dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme dalam
fermentasi dan dihembuskan oleh hewan. Tumbuhan menyerap karbondioksida
selama fotosintesis, memakai baik karbon maupun oksigen untuk membuat
karbohidrat. Hadir di atmosfer bumi dengan konsentrasi rendah dan bertindak sebagai
gas rumah kaca. Adalah bagian utama dari siklus karbon.
B. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin capai pada tulisan ini adalah
1. Mengetahui tentang gas CO2 yang ada di lingkungan kita
2. mengetahui proses-proses terbentuknya gas CO2 dan antisipasi terhadap
bahaya yang ditimbulkan oleh gas karbondioksida tersebut
3. Mengetahui manfaat dan akibat yang ditimbulkan oleh gas CO2
- 1 -
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
C. MANFAAT
Adapun manfaat dari tulisan tentang gas CO2 ini adalah
1. Dapat mengetahui peran gas CO2 dalam berbagai proses yang terjadi di
alam
2. Dapat mengetahui dampak yang akan ditimbulkan apabila jumlah gas
CO2 berlebihan di alam
3. Dapat mengetahui cara untuk menaggulangi pencemaran yang
disebabkan oleh gas CO2
D. PERMASALAHAN
Adapun masalah dari materi mengenai gas CO2 adalah
1. Kurangnya pengetahuan manusia terhadap akibat yang ditimbulkan
oleh pemakaian gas CO2 berlebih
2. Kurang disiplinnya industri pembuat produk atau alat sehingga dapat
menimbulkan efek terhadap penggunaan alat tersebut
3. Kurangnya sosialisasi oleh pihak berwenang dalam mengatasi
masalah penyalahgunaan gas CO2
4. Kurangnya upaya yang dilakukan dalam menangulangi masalah
pemakaian gas CO2 yang melampaui batas normal.
E. PEMBAHASAN
1. CIRI-CIRI KIMIA DAN FISIKA
Karbondioksida adalah gas yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom oksigen.
Struktur karbondioksida (CO2 ) dapat digambarkan sebagai berikut :
Molekul karbondioksida terdiri dari dua ikatan rangkap dan mempunya bentuk linear. Ia
tidak mempunyai dipolar elektrik. Apabila teroksida sepenuhnya, ia tidak aktif dan
tidak mudah terbakar. karbondioksida dapat dibuat dari pembakaran bahan organic
apabila cukup oksigen. Kabondioksida juga dihasilkan oleh mikroorganisme hasil dari
proses peragian dan respirasi. Karbondioksida dan oksigen dapat digunakan untuk
menghasilkan karbohidrat. Tumbuhan membebaskan O2 ke atmosfer dan akhirnya
digunakan untuk pernafasan oleh organisme heterotrofik.
Karbondioksida merupakan gas tak berwarna, apabila dihirup pada dosis yang tinggi
(aktivitas berbahaya disebabkan resiko sesak nafas), menghasikan rasa asam dalam
- 2 -
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
mulut dan rasa menyengat di hidung dan tenggorokan. Kesan ini disebabkan oleh gas
yang larut dalam selaput mucus dan air liur, membentuk larutan cair asam karbonik.
Kepadatannya pada suhu 250C adalah 1,98 kg/m3, sekitar 1,5 kali kepadatan udara.
Karbondioksida cair hanya terbentuk pada tekanan melebihi 5,1 atm; pada tekanan
biasa ia bertukar antara bentuk gas dan padat secara langsung melalui proses yang
dikenal sebagai sublimasi.
Air akan meresap karbondioksida sama banyak dengan isinya. Sekitar 1 % dari
karbondioksida terlarut bertukar menjadi asam karbonik. Asam karbonik selanjutnya
berpisah sebagiannya untuk membentuk bikarbonat dan ion karbonat.
2. KARBONDIOKSIDA DALAM KAJIAN ANORGANIK
Karbondioksida terdapat di atmosfer (300 ppm), dalam gas-gas vulkanik dan dalam
larutan super jenuh dari mata air tertentu.
Gas CO2 dapat dihasilkan karena :
a. Pembakaran karbon sempurna
C + O2 CO2
b. Sisa pernapasan makhluk hidup
c. Letusan gunung berapi
d. Pembakaran senyawa karbonat atau karena pengaruh asam
Cara memproduksi:
Hasil fermentasi
C6H12O6 2C2H3OH + 2CO2
Pembakaran batu kapur
CaCO3 CaO + CO2
Di laboratorium dapat dibuat dengan :
H2CO3 CO2 + H2O k = 600
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Tidak semua CO2 yang larut dan tidak terdisosiasi berada sebagai H2CO3. bagian
terbesar dari CO2 yang larut hanyalah terhidrasi secara longgar laju pada saat CO2
masuk dalam kesetimbangan dengan H2CO3 dan hasil disosiasinya ketika melewati air
adalah lambat. Ini menyebabkan dapat dibedakan antara H2CO3 dan CO2 (aq) yang
terhidrasi longgar.
3. KEGUNAAN
Karbondioksida cair dan padat (es kering) merupakan bahan pendingin penting,
terutama dalam industri makanan, di mana ia digunakan saat pengangkutan dan
penyimpanan es krim dan makanan beku yang lain.
- 3 -
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
Karbondioksida digunakan untuk membuat minuman ringan berkarbonat dan air soda.
Secara tradisi, karbonat dalam bir dan wine berkilau dihasilkan dari fermentasi alami,
tetapi sebagian pembuat menambah karbonat ke dalam minuman ini secara buatan.
Pengembang yang digunakan untuk memasak menghasilkan karbondioksida
menyebabkan adonan naik. Pengembang roti menghasilkan karbon dioksida melalui
penapaian adonan, sementara pengembang kimia seperti baking powder dan baking
soda membebaskan karbondioksida apabila dipanaskan atau tercampur dalam asam.
Karbondioksida sering digunakan sebagai gas tekanan yang murah dan tidak mudah
terbakar.
Karbondioksida dapat digunakan untuk memadamkan api, dan sebagian alat pemadam
kebakaran (fire extinguisher), terutama dibuat bagi api listrik, mengandung cairan
karbondioksida bawah tekanan. Kegunaan dalam industri mobil juga biasa walaupun
terdapat banyak bukti bahwa kimpalan menggunakan karbondioksida adalah rapuh
berbanding yang dilakukan dalam atmosfer-inert, dan kimpalan semakin lama semakin
merosot akibat pembentukan asam karbonik. Ia digunakan sebagai gas pengimpalan
karena ia lebih murah berbanding gas lain seperti argon atau helium.
Cairan karbondioksida adalah pelarut yang baik bagi kebanyakan zat organic. Ia mulai
mendapat perhatian dalam pharmaceutical dan industri pemprosesan kimia yang lain
sebagai pilihan kurang beracun berbanding pelarut tradisi lain seperti organokhloride.
Tumbuhan memerlukan karbondioksida untuk melakukan fotosintesis dan gas rumah
hijau mungkin mengkayakan atmosfera mereka dengan karbondioksida tambahan
merangsang penghasilan tenaga di pam ke dalam kolam untuk membiakkan alga yang
kemudiannya boleh ditukar menjadi bahan api biodiesel. permukaan tinggi
karbondioksida dalam atmosfer menghilangkan kebanyakan serangga pengrusak
dengan berkesan. Efek rumah kaca dapat meningkatkan kadar karbondioksida sampai
10.000 ppm (1 %) selama beberapa jam untuk menghilangkan serangga pengrusak
seperti whitefly, labah-labah mites, dan yang lain.
4. KARBON DIOKSIDA KAITAN DENGAN BIOLOGI
Karbondioksida adalah hasil penimbunan dalam organisme yang mendapat tenaga dari
penguraian gula atau lemak dengan oksigen sebagai bagian dari metabolisme mereka,
dalam proses yang dikenal sebagai pernapasan selular. Ini termasuk semua tumbuhan,
hewan, kebanyakan fungi dan sebagian bakteri. Dalam hewan tingkat tnggi,
karbondioksida diangkut melalui darah (di mana kebanyakan dalam hewan berada
dalam larutan) dari sel tubuh ke paru-paru di mana ia disngkirkan.
- 4 -
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
Kandungan karbondioksida dalam udara segar adalah kurang dari 1 % atau sekitar
350 ppm, dalam udara dihembus keluar sekitar 4,5 %. Apabila dihirup dalam
konsentrasi tinggi sekitar 5 %, akan beracun bagi manusia dan hewan.
Hemoglobin molekul utama dalam sel darah merah, dapat mengikat oksigen dan
karbondioksida. Jika konsentrasi CO2 terlalu tinggi, semua hemoglobin dipenuhi
karbondioksida dan tidak mengangkut oksigen (walaupun terdapat banyak oksigen di
udara). Akibatnya orang yang berada di ruangan tertutup akan mengalami sesak nafas
akibat pengumpulan karbondioksida, walaupun kekurangan oksigen menimbulkan
masalah. Karbondioksida baik dalam bentuk gas atau padat, perlu dikendalikan dalam
kawasan yang mempunyai pengudaraan yang baik.
CO2 yang dibawa darah boleh didapati dalam berbagai bentuk. 8 % dari CO2 terdapat
dalam plasma sebagai gas. 20 % dari CO2 terikat oleh hemoglobin. CO2 yang terikat
pada hemoglobin tidak bersaing dengan ikatan oksigen karena ia terikat oleh asam
amino bukannya molekul heme. Sisa 72 % dari padanya dibawa sebagai HCO3-
bikarbonat yang merupakan ion penting dalam pengawalan pH organisme. Kadar
bikarbonat dikawal apabila ia meningkat, kita bernafas semakin cepat untuk
menyingkirkan karbondioksida yang berlebihan. Kadar karbondioksida/bikarbonat
dalam darah memberi efek pada ketebalan kapiler darah. apabila ia tinggi, kapiler
mengembang dan lebih banyak darah masuk dan membawa bikarbonat berlebih ke
paru-paru.
FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan
beberapa jenis bakteri untuk menghasilkan makanan dengan memanfaatkan energi
cahaya.
Fotosintesis pada Tumbuhan
Dalam berfotosintesis tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Persamaan
reaksinya adalah
12H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) +6O2 + 6H2O
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organic lain seperti selulosa dan
dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Pada respirasi glukosa dan senyawa lain
akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida , air dan energi
kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen
inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil mengandung organel yang
disebut kloroplas yang menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.
- 5 -
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas,
namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel
yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap millimeter
perseginya. Caranya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan transparan,
menuju mesofil tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun
biasanya dilapisi oleh katikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah
terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
5. UJIAN BAGI GAS CO2
Mendengar nama CO2 (karbondioksida), biasanya kita langsung teringat zat beracun
yang bias membunuh makhluk hidup. Namun apakah benar CO2 yang bertanggung
jawab atas kerusakan lingkungan di bumi ini ?
Sebenarnya gas CO2 memang tak bersalah, tetapi kitalah yang membuat kesalahan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sering kali tidak sejalan dengan
kehendak alam sejak dimulainya revolusi industri di Inggris hingga telekomunikasi
zaman sekarang. Telah terjadi peningkatan persentase CO2 di muka bumi akibat
aktivitas produksi dan kosumsi. Mulailah dikenal istilah green house effect, yaitu
meningkatnya kadar CO2 di atmosfer hingga membuat bumi makin panas. Ataupun
disalahkan karena memberikan efek pemanasan global warming, dan selanjutnya
global climate change. Lalu, apa hubunannya CO2 dengan peristiwa-peristiwa itu ?
Karena kebetulan sifat CO2 yang menyerap energi panas dari radiasi inframerah yang
dipancarkan matahari, akibatnya makin terakumulasilah energi panas tersebut di muka
bumi. Bahkan, bisa mencairkan es di kutub. Ditambah lagi penggunaan senyawa CFC
(Chloro Fluro carbon) sebagai pelarut, bahkan pendingin dalam refrigerator, dan
foaming radiasi sinar ultraviolet matahari yang berenergi tinggi.
Namun bumi sudah panas, ditambah lagi bumi semakin terbuka terhadap pancaran
energi tinggi ultraviolet yang mematikan. Pepohonan serta hutan semakin jarang.
Sebagai salah satu bagian yang bisa memproses CO2 menjadi O2. ini membuat banyak
kalangan, terutama para ilmuan, kalang kabut mmencari solusi agar bumi ini tetap
menjadi tempat nyaman dan aman untuk dihuni.
Untung saja masih ada beberapa ilmuan yang mengabdikan hidupnya bagi
penyelamatan bumi ini. Akhirnya ditemukan fakta-fakta lain dari CO2 yang
kemungkinan bisa dimanfaatkan demi kebaikan.
Kenyataan bahwa gas CO, O2, dan H2 benar-benar dapat bercampur dan larut dalam
CO2, sebenarnya memberikan kemungkinan untuk melakukan reaksi karbonilasi,
oksidasi, maupun hidrogenasi dalam pelarut CO2. namun kendala dalam aplikasi
- 6 -
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
teknologi-teknologi tersebut secara massal membuat kaum industri masih enggan
untuk benar-benar beralih menggunakan CO2.
Lagi-lagi terbukti bahwa sesungguhnya yang berdosa atas segala kekacauan
lingkungan di bumi ini bukanlah CO2 dan zat-zat lain. Mudah-mudahan dengan
menaikkan pamor zat seperti CO2 dari “kambing hitam” menjadi “pahlawan
lingkungan”, keserakahan manusia bisa diatasi dan menjadi lebih positif.
6. KEBAIKAN GAS CO2
Seiring dengan semakin ditekannya penggunaan CFC sebagai pelarut, dicarilah
alternative pengganti yang memiliki sifa-sifat serupa , tetapi lebih ramah terhadap
lingkungan. Mulailah ilmuan melirik manfaat lain dari CO2, dari sekedar gas yang selalu
jadi kambing htam menjadi gas yang tak berdosa dan bisa bermanfaat, yatu sebagai
pelarut superkritis.
CO2 sebagai fluida superkritis ? CO2 sebagai fluida superkritis sebenarnya adalah gas
yang dinaiikan temperaturnya , hingga mencapai temperature kritis (temperature
tertinggi yang dapat mengubah fase gas menjadi fase cair dengan cara menaikkan
tekanan), dan memiliki tekanan kritis (tekanan tertinggi yang dapat mengubah fase
cair menjadi fase gas dengan cara menaikkan temperature). Dengan demikian sifat-
sifatnya berada diantara sifat gas dan cairan.
Sebaai pelarut superkritis, CO2 telah cukup banyak dimanfaatkan dalam bidang
penelitian dan industri. Keuntungan lain adalah kita tidak perlu membuat CO2,
melainkan cukup menyaringnya dari udara sekitar kita.
Di bidang isolasi dan pengolahan bahan alam, CO2 superkritis dimanfaatkan sebagai
pelarut dalam proses ekstraksi maupun de-ekstrasi senyawa-senyawa aktif dari
tumbuhan untuk pengobatan, atau senyawa-senyawa penting untuk industri makanan,
misalnya estraksi minyak atsiri lemon, jahe, beta-carotene dari tumbuh-tumbuhan atau
de-ekstraksi kafein pada kopi.
Adapun di bidang pertambangan minyak bumi, manfaat dalam penggunaan CO2 yang
dicairkan justru sangat besar. Fluida ini dialirkan kedalam sumber-sumber minyak yang
mulai menipis cadangannya untuk mengangkat cadangan minyak tersisa. Masalah
utama adalah fluida ini kekentalannya rendah sehingga tidak mampu mengangkat
minyak secara maksimum.
Suatu perkembangan lebih menggembirakan justru di dalam proses polimer, kembali
mengangkat pamor CO2. Dupont, sebuah perusahaan terkemuka dalam inovasi industri
kimia telah mampu memproduksi semacam busa atau dikenal foamed thermoplastic
yang popular disebut fluoropolimer. Ini berkat dtemukannya polimer perfluoroalkil
- 7 -
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
akrilat oleh Desimone dan rekannya pada tahun 1992. fluoropolimer ini benar-benar
larut dalam CO2, setelah sebelumnya digunakan pelarut dan surfaktan bebasis fluor.
Aplikasi CO2 yang lebih menjanjikan adalah sintesis senyawa karbonat siklis melalui
reaksi penggabungan senyawa epoksida dengan gas CO2.
Senyawa karbonat siklik tersebut merupakan material utama dalam industri poliuretan,
cat, resin, pembuatan etilen glikol, pelarut organic, polikarbonat, dan lain-lain. Secara
prinsip kimiawi, reaksi bias berlangsung dengan mudah asalkan ada katalis yang bisa
meningkatkan reaktivitas CO2.
Sesungguhnya masih banyak kegunaan yang bisa digali dari gas CO2 sebagai material
ramah lingkungan. Misalnya dalam industri pelapisan material menggunakan polimer
yang dapat larut dalam CO2. atau pembentukan partikel koloid dalam industri farmasi,
yang menggunakan pelarut CO2 juga.
7. CO2 KAITANNYA DENGAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGAN
Gas CO2 merupakan salah satu partikel pencemar udara. Jika CO2 berada di udara
melebihi batas normal yang menurunkan kualitas udara sampai pada batas yang
mengganggu kehidupan.
Gas CO2 berasal dari pembakaran minyak, gas buang kendaraan, gunung meletus dan
hasil pembakaran yang tidak sempurna dari mesin mobil dan mesin knalpot.
Akibat dari gas CO2 yang melebihi batas dapat menyebabkan :
a. Gangguan pernapasan
b. Meningkatnya suhu bumi karena efek rumah kaca
Polutan yang berupa gas CO2 akan mengembang di udara dan mempunyai sifat
seperti kaca. Sinar matahari yang jatuh ke bumi tidak akan dipantulkan oleh CO2
yang mengembang tetapi diteruskan. Sebagai akibatnya suhu bumi makin
meningkat. Hal tersebut merupakan dampak jangka pendek, sedangkan dampak
jangka panjangnya dapat mencairkan es di kutub sehingga permukaan air laut di
seluruh permukaan bumi meningkat. Peningkatan air laut akan mampu
menenggelamkan pulau.
Adapaun cara-cara untuk penanggulangan gas CO2 ini adalah :
a. Memperbanyak penanaman tumbuhan pelindung (reboisasi)
b. Melengkapi cerobong asap pabrik dengan alat penyaring udara serta
menambah tinggi cerobong
c. Menggunakan bahan bakar murni untuk mengurangi sisa pembakaran gas CO2
yang berlebihan
d. Mengolah sampah organic menjadi pupuk secara biologis.
- 8 -
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
F. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai CO2 yaitu antara lain :
1. Jika CO2 berada pada batas normal, gas ini tidak dapat dianggap sebagai
zat pencemar karena pada dasarnya tidak beracun
2. CO2 memiliki berbagai kegunaan antara lain sebagai bahan untuk
memadamkan api, sebagai bahan pendingin dan lain-lain
3. CO2 sebagai komponen utama dalam berlangsungnya peristiwa
fotosintesis jika ditinjau dari kaitannya denga biologi
4. Jika CO2 digunakan melebihi batas normal mengakibatkan perubahan
iklim, meningkatkan suhu rata-rata bumi (efek rumah kaca), menipisnya lapisan
ozon, dan sebagainya
BAHAN RUJUKAN
IA JELLIARKO P Mahasiswa Pasca Sarjana Internasional R & D Academy, Korea Institute
of Science & Technology
Keenan, Kleinifeter. Wood. A Hadyana Pudjaatmaka Ph.D. 1992 Kimia Untuk Universita
Edisi Ke Enam Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Ralph, H Petrucci. Suminar. 1985. Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern Edisi Ke
Empat Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Tim Penyusun. 2002. PR Kimia Kelas 2 Smu Tengah Tahun Ke Dua. Klaten : Intan
Pariwara.
http://id.wikipedia.org/wiki/karbondioksida
Tulisan ini hanya dapat dijadikan referensi buat Anda.
Anda tidak diperkenankan menjadikan tulisan ini sebagai tugas
kuliah/terstruktur.
© 2006
Rhyno Safryzal
Pend. Kimia
Universitas Tanjungpura
Pontianak
Email: [email protected]
- 9 -
http://jejaringkimia.blogspot.com© 2006 rhyno safryzal
“Mohon dipergunakan sebagaimana mestinya”
- 10 -