Lbm 4 Makalah
description
Transcript of Lbm 4 Makalah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan salah satu dari empat masalah
gizi utama di Indonesia. Prevalensi yang tinggi terdapat pada anak di bawah umur
lima tahun (balita) serta pada ibu hamil dan menyusui. Berdasarkan Riskesdas
2007, 13% balita menderita gizi kurang dan 5,4% balita menderita gizi buruk.
Pada Risdesdas 2010, 13% balita menderita gizi kurang sedangkan angka gizi
buruk turun menjadi 4,9%
Berdasarkan lama dan beratnya kekurangan energi protein, MEP
diklasifikasikan menjadi MEP derajat ringan-sedang (gizi kurang) dan MEP
derajat berat (gizi buruk). Gizi kurang belum menunjukkan gejala klinis yang
khas, hanya dijumpai gangguan pertumbuhan dan anak tampak kurus. Pada gizi
buruk, di samping gejala klinis didapatkan kelainan biokimia sesuai dengan
bentuk klinis. Pada gizi buruk didapatkan 3 bentuk klinis yaitu kwashiorkor,
marasmus, dan marasmik kwashiorkor, walaupun demikian penatalaksanaannya
sama.
Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang diakibatkan dari defisiensi
protein berat dan asupan kalori yang tidak adekuat. Penyebab terjadinya
kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang berlangsung kronis. Anak
penderita kwashiorkor secara umum mempunyai ciri-ciri pucat, kurus, atrofi pada
ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites.
Pentingnya memperhatikan asupan makanan bagi anak harus disadari oleh
semua orang tua agar tidak terjadi defisit kronis yang menyebabkan kwashiorkor.
Di sisi lain orang tua tidak semua paham akan nutrisi yang diperlukan bagi
pertumbuhan anak. Orang tua juga perlu mengetahui ciri-ciri bila anak menderita
kwashorkor dan memerlukan tindakan kuratif.
LBM 4 1
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui metabolisme protein, mineral dan vitamin beserta jenis
dan fungsinya
Untuk mengetahui kebutuhan normal nutrisi harian pada anak kecil
Untuk mengetahui pengertian, klasifikasi dan patofisiologi malnutrisi
Untuk mengetahui kelainan atau penyakit yang dialami dalam scenario
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Metabolisme Vitamin
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh
tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin
tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh
karena itu harus di peroleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
1. Vitamin C
Vitamin C adalah derivate heksana dan cocok digolongkan sebagai suatu
karbohidrat asam askorbat mudah teroksidasi menjadi dehidroaskorbat yang
mudah pula tereduksi menjadi asm askorbat. Sumber vitamin C sebagian besar
berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Vitamin C
mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksdasi, panas dan alkali. Karena itu
agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang
berlebihan dihindari. Vitamin C adalah Vitamin yang larut air dan biasa disebut
asam askorbat. Vitamin C mudah diserap secara aktif atau mungkin secara
nonaktif (difusi) padabagian atas usus halus masuk ke peredaran darah melalui
vena porta (pembuluhdarah besar yang menuju ke hati lalu ke jantung). Rata-rata
LBM 4 2
penyerapan adalah 90% untuk konsumsi 20 s/d 120 mg sehari. Konsumsi tinggi
sampai 12 gram (sebagai pil) hanya diserap sebanyak 16%. Vitamin C kemudian
dibawa ke semua jaringan, konsentrasi tertinggi ada di dalam jaringan adrenal,
pituitari dan retina.
2. Vitamin B Kompleks
Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok
vitamin yang disebut vitamin B kompleks yang meliput tiamin (vitamin B1),
riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, niasinamida), piridoksin
(vitaminB6), asam pantotenat, biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya),
serta vitamin B12 (sianokobalamin.). Tiamin adalah zat berupa Kristal tersusun
dari unsur-unsur karbon hydrogen-oksigen dan belerang, mudah larut dalam air,
dan sedikit larut dalam alcohol. Vitamin ini tidak mudah mengalami oksidasi,
tetapi dapat rusak karena pemanasan didalam larutan. Sumber tiamin kebanyakan
berasal dari biji-bijian seperti beras pecah kulit atau bekatulnya. Riboflavin dalam
bentuk murni diperoleh dari isolasi ragi, hati, putih telur dan susu. Vitamin ini
dinamakan Riboflavin karena terjadi dari persenyawaan ribose (1 gula 5 karbon)
dengan suatu zat berwarna kuning orange yang memberikan fluoresensi kuning
kehijauan pada larutan. Sumber riboflavin terutama berasal dari hasil ternak.
Asam pantotenat adalah hasil penyatuan dua macam zat organic suatu derivate
butirat dengan asam amino alanin. Sumber asam pantoneat paling banyakterdapat
dalam royal jelly. Sianokobalamin merupakan bentuk utama vitamin B12,
mengandung suatu grup sianida, terikat pada kobalat pusat. Beberapa bahan dan
produk nabati yang mengandung vitamin B12 adalah sayuran dari daun komprey,
oncom dari bungkil kacang tanah, tempe, tauco dan kecap. Asam Folat banyak
terdapat didalam bahan makanan yang baik dalam bentuk bebas maupun dalam
bentuk konjugasi. Bahan makanan yang paling banyak mengandung asam folat
adalah hati, ginjal, khamir, dan sayuran hijau gelap. Niasin termasuk zat organic
yang sederhana, merupakan asam mengandung nitrogen dan niacinamit adalah
garam dari asam ini. Piridoksin terdapat pada sistem enzimatik yang berperan
dalam metabolism asam amino, oleh karena itu diperlukan pada proses
LBM 4 3
metabolism protein. Piridoksol bersifat larut dalam air dan alkohol dan stabil
terhadap panas dalam larutan asam dan relatif stabil dalam basa yang kurang larut.
Asam fosfat adalah suatu senyawa yang termasuk komplek, terdiri dari suatuinti
pteridin, asam p-amino benzoate, dan asam glutamate sehingga diberi nama
pteroilgutamat. Biotin merupakan salah salah satu anggota kelompok vitamin B
kompleks yang terdapat dalam berbagai bahan makanan.
3. Vitamin A
Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang berlemak.
Provitamin A adalah pigmen berwarna kuning. Vitamin A pada umumnya stabil
terhadap panas, asam dan alkali. Sayangnya mempunyai sifat yang sangat mudah
teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tunggi
bersamaudara, sinar dan lemak yang sudah tengik. Sayuran dan buah-buahan yang
berwarna hijau atau kuning biasanya banyk mengandung karoten. Wortel,
ubi jalar dan waluh kaya akan karoten. Karena fungsi yang unik dari kelompok
retinil adalah penyerapan cahayadalam protein retinylidene, salah satu manifestasi
awal dan spesifik defisiensi vitamin A adalah gangguan penglihatan, terutama di
cahaya berkurang – kebutaan malam. Kekurangan Persistent menimbulkan
serangkaian perubahan, yang paling buruk dari yang terjadi di mata. Beberapa
perubahan okular lainnya disebut sebagai xerophthalmia. Pertama ada kekeringan
pada konjungtiva (xerosis) sebagai lacrimalis normal dan mensekresi lendir epitel
digantikan oleh epitelkeratin. Ini diikuti dengan build-up dari puing-puing keratin
dalam plak buramkecil (bintik-bintik Bitot) dan, akhirnya, erosi permukaan
kornea kasar dengan pelunakan dan perusakan kornea (keratomalacia) dan
kebutaan total. Perubahanlain termasuk gangguan imunitas, hypokeratosis
(benjolan putih pada folikelrambut), keratosis pilaris dan metaplasia epitel
skuamosa yang melapisi saluran pernapasan atas dan kandung kemih ke epitel
keratin.
4. Vitamin D
LBM 4 4
Laju vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang
diterimaserta konsentrasi pigmen di kulit. Vitamin tersebut kemudian diterima
kemudian diaktifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke berbagai alat tubuh
untuk dimanfaatkan atau disimpan di dalam hati. Sumber vitamin D yaitu: minyak
ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit buah pisang.
UV
Kolesterol
25-hidroksi kolekalsiferol (hati)
1-25-dihidroksi kolekalsiferol (ginjal)
Gambar Metabolisme Vitamin D7 Dehidrokolesterol
5. Vitamin E
Vitamin E terdapat dalam empat bentuk, alfa, beta, gamma dan
deltatokoferol, semua telah dapat disentesis. Zat-zat inilah merupakan antioksida
yang utama dalam lemak dan minyak yang dapat mencegah ketengikan.Vitamin E
merupaka salah satu factor yang larut dalam lemak. Sumber vitamin E yaitu:
minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu,daging dan terutama
tauge.
6. Vitamin K
Merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak, vitamin K
disintesisdan diisolasi dari hati ikan dibusukkan, dimana vitamin ini dihasilkan
olek kerja bakteri-bakteri. Sumber vitamin K terdapat pada: hati, bayam, kubis,
LBM 4 5
kol, susu, kuning telur dan minyak kedelai. Sebagaimana vitamin yang larut
lemak lainnya, penyerapan vitamin K dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi penyerapan lemak, antara lain cukup tidaknya sekresi empedu dan
pankreas yang diperlukan untuk penyerapanvitamin K. Hanya sekitar 40 -70%
vitamin K dalam makanan dapat diserap olehusus. Setelah diabsorbsi, vitamin K
digabungkan dengan kilomikron, diangkut melalui saluran limfatik, kemudian
melalui saluran darah ditranportasi ke hati. Sekitar 90% vitamin K yang sampai di
hati disimpan dalam bentuk menaquinone. Dari hati, vitamin K disebarkan ke
seluruh jaringan tubuh yang memerlukan melalui darah. Saat di darah, vitamin K
bergabung dengan VLDL dalam plasma darah.Setelah disirkulasikan berkali-kali,
vitamin K dimetabolisme menjadi komponen larut air dan produk asam empedu
terkonjugasi. Selanjutnya, vitamin K diekskresikan melalui urin dan feses. Sekitar
20% dari vitamin K diekskresikan melalui feses. Pada gangguan penyerapan
lemak, ekskresi vitamin K bisamencapai 70 -80 %.
Fungsi Vitamin
Vitamin berfungsi untuk memperlancar proses metabolisme tubuh dan
tidak dapat menghasilkan energi. Di dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai
katalisator tubuh, yaitu mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Menurut
sifat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua.
LBM 4 6
a. Vitamin yang Larut dalam Air
Jenis vitamin ini, antara lain vitamin B dan C. Fungsi vitamin B dan
defisiensinya terhadap tubuh dapat Anda ketahui dari Tabel berikut :
Vitamin yang Larut dalam Air
No Vitamin Sumber Fungsi Defisiensi
1 Vit. B1
(Thiamin)
Padi, polong-
polongan,
sayuran
hijau, susu,
kuning
telur, ikan, hati
- Mempengaruhi
penyerapan lemak
dalam usus
- Biokatalisator
metabolism
karbohidrat
- Beri-beri
- Hilangnya
nafsu makan
- Proses
metabolisme
karbohidrat
terhambat
2 Vit B2
(Riboflavin)
Susu, hati, telur,
ragi,
sayuran, mentega
- Penghasil energy
- Membebaskan
energy dari
metabolism
karbohidrat, lemak
dan protein
- Memelihara
jaringan
tubuh terutama di
sekitar
mulut
- mempengaruhi
impuls menuju
mata
- Mata lelah
dan pusing
- Pandangan
kabur
- Kornea
meradang
mulut dan lidah
meradang
3 Vit B6 (Asam
Panthotemat)
Buah, sayuran,
daging, hati, ikan,
susu, kentang,
telur
- Sebagai koenzim
proses metabolisme
- Mempengaruhi
- Kulit muka
luka, dan
meradang
LBM 4 7
produksi antibodi
- Mempengaruhi
pertumbuhan kulit
dan darah
- Nasfu makan
berkurang
absorbsi
makanan di
usus terganggu
4 Vit. B3
(asam
panthotenat)
Buah, sayuran,
daging, hati, ikan,
susu, kentang,
telur
- Sebagai koenzim
A dalam
metabolism
karbohidrat lemak
dan protein
- Menjaga agar
gula darah normal
- Gangguan
pencernaan
- Nafsu makan
berkurang
- Mudah lelah
- Otot
mengalami
tegang
5 Vit B12
(Sianokobalin)
Ikan, kerang,
udang,
hati, daging,
susu,
telur, keju
- Pertumbuhan
jaringan
- Metabolisme sel
darah
- Anemia
- Mudah lelah
- Nyeri saat
bernafas
- Peradangan
pada saraf
6 Asam
Nikotrinat
(Niasin)
Hati, ikan, telur,
daging, tomat,
kacang, sayuran
hijau
- Sebagai koenzim
dalam proses
metabolisme
- Dapat
membebaskan
energi dari
karbohidrat
- Memelihara
fungsi alat-alat
pencernaan
- Gangguan
pencernaan
- Terjadi
pellagra, yaitu
kulit kasar,
mulut luka,
diare
- Mudah lelah
- Nafsu makan
berkurang
7 Asam folat Hati, daging,
sayuran
- Menjaga
metabolisme metil
- Berat badan
menurun
LBM 4 8
(Vit M) hijau, kacang,
pisang,
polong-polongan.
- Berpengaruh
dalam
pembentukan DNA
atau RNA
- Mempengaruhi
pembentukan
koenzim
yang memproduksi
sel darah merah
dan protein
- Mudah lelah
- Rusakya sel
darah
merah
- Diare
- Kerusakan
kulit
8 Biotin
Vit H)
Hati, susu,
polongpolongan,
kacang,
sayuran.
- Koenzim
metabolisme
karbohidrat, lemak,
dan protein
- Nafsu makan
berkurang
- mudah lelah
9 Vit C
(asam
askorbonat)
Buah-buahan,
sayursayuran,
Hati
- Berperan dalam
proses oksidasi
- Mengaktifkan
enzim protein dan
lemak
- Mempengaruhi
Pembentukan
kolagen
- Memelihara
pembuluh darah
- Nyeri pada
otot
- Kerusakan
pembuluh
darah
- Proses
metabolisme
protein dan
lemak
terhambat,
nafsu makan
berkurang,
nyeri otot, kulit
kusam.
b. Vitamin yang Larut dalam Lemak
LBM 4 9
Jenis vitamin yang larut dalam lemak antara lain A, D, E, dan K. Fungsi
serta defisiensi vitamin ini terhadap tubuh dapat Anda ketahui pula dari Tabel
berikut :
Vitamin yang Larut dalam Lemak
No Vitamin Sumber Fungsi Defisiensi
1 Vitamin A Wortel, tomat,
pepaya,
sayuran, hati,
kuning, telur,
susu, mentega.
Menjaga kesehatan
mata, kulit, tulang, dan
gigi
- mata meradang
- Mudah lemah
- Kulit kusam
2 Vitamin D Susu, ikan,
telur, sinar UV,
minyak ikan
- Mempengaruhi
proses metabolisme
kalsium
- Memelihara tulang
dan gigi
- Membunuh absorbs
fosfor
- Penyakit tulang
yaitu rakitis dan
osteomalasia
3 Vitamin E Sayuran hijau,
kecambah, biji-
bijian, polong-
polongan,
gandum
- Menjaga sel-sel darah
- Menjaga kehalusan
kulit
- Menyuburkan pada
wanita
- Rusaknya sel-sel
darah merah
- Kulit kusam
- Penimbunan
lemak pada otot
4 Vitamin K Hati, daging,
dapat dibuat
oleh bakteri
usus.
- Mempengaruhi
pembentukan
protrombin
- Menghambat
proses pembekuan
darah
- Perdarahan
- Menghambat
penyembuhan
luka
Metabolisme Mineral
LBM 4 10
Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan
sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam
bobot tubuh. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah
Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur.
Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion
dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah bagian-bagian
mustahak dari makanan.Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat kecil
disebut unsur-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen
makanan yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan,
zink, kromium, setenium, iodium dan fluor. Yodium (i) merupakan mineral yang
diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif sangat kecil, tetapi mempunyai
peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon
tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme sehingga dalam keadaan
konsumsi yodium yang rendah, kelenjar gondok akan berupaya membuat
konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya. Kebutuhan yodium per hari sekitar
1-2 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120g
per hari untuk anak samapi umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk orang
dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g
dan 50 g perhari.
1) Kalsium dan Fosfor
Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat
badan tanpa lemak. Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi.
Komposisi belum diketahui secara jelas, namun diperkirakan menyerupai
suatu hidroksiapatit Ca10 (PO4)6 (OH)2. Peranan kalsium tidak saja pada
pembentukan tulang dan gigi tersebut di atas, namun juga memegang
peranan penting pada berbagai proses fisiologik dan biokhemik di dalam
tubuh, seperti pada pembekuan darah, eksitabilitas saraf otot, kerekatan
seluler, memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel, mengaktifkan
reaksi enzim dan sekresi hormon. Bahan makanan yang kaya akan
LBM 4 11
kalsium: susu, keju dan es krim, brokoli, kacang-kacangan dan buah-
buahan. Aneka macam makanan mengandung kalsium dan fosfor. Kalsium
dan fosfor dalam bentuk hidrosiapati adalah komponen terpenting pada
struktur keras dari tulang dan gigi. Kalsium berperan dalam perangsangan
saraf dan otot, penggumpalan darah, perantara dalam tanggap hormonal
dan beberapa aktivitas enzim.Tubuh manusia mengandung sekitar 12 gram
fosfor per kilogram jaringan tanpa lemak. Dari jumlah ini kira-kira 85%
terkandung dalam kerangka tulang. Didalam plasma terdapat fosfor sekitar
3.5 mg/100 ml plasma. Bila butir darah termasuk maka total fosfor dalam
darah antra 30-45 mg/100mL darah. Fosfor adalah bagian dari senyawa
tinggi energi ATP yang diperlukan dalam suplai energi untuk kegiatan
seluler. Karena peranannya yang sangat penting dalam metabolisme pada
jaringan hewan dan tanaman maka mineral ini umumnya terdapat dalam
setiap bahan makanan. Fosfor dari makanan diabsorpsi dalam bentuk
bebas. Kira-kira 60-70% fosfor dari makanan dapat diserap.
2) Magnesium
Sumber dari magnesium di antaranya adalah: sayur-sayuran hijau,
kedelai, dan kecipir. Sedangkan fungsi dari magnesium adalah :
a. Sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus.
b. Phospat.
c. Sebagai obat pencuci perut.
d. Meningkatkan tekanan osmotike.
Membantu mengurangi getaran ototOrang dewasa pria
membutuhkan magnesium sebanyak 350mg/hari danuntuk dewasa wanita
membutuhkan magnesium sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi,
maka akan menimbulkan gangguan metabolisme, insomania, kejangkaki
serta telapak kaki dan tangan gemetar.
3) Fe (Besi)
LBM 4 12
Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar
3.5 g, dimana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya
merupakan besicadangan (iron storage) yang terdiri dari feritin edan
homossiderin terdapat dalamhati, limfa dan sum-sum tulang. Besi
simpanan berfungsi sebagai cadangan untuk memproduksi homoglobin
dan ikatan-ikatan besi lainnya yang mempunyai fungsi fisiologis.Sumber
besi di antaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, gandum,rotisayuran
hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot. Fungsi
besi di antaranya adalah:
a. Untuk pembentukan hemoglobin baru.
b. Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah terjadi
pendarahan.
c. Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara konstan
dikeluarkan tubuh, terutama lewat urine, feses dan keringat.
d. Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh.
e. Pada laktasi untuk sekresi air susu.
Kebutuhan akan zat besi untuk berbgai jenis kelamin dan golongan
usiaadalah sebagai berikut:
a. Untuk laki-laki dewasa : 10 mg/hari.
b. Wanita yang mengalami haid : 12 mg/hari.
c. Anak-anak umur 7-10 tahun : 2,3-3,8 mg/hari
d. Orang dewasa : 10-15 mg/hari
Zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah, akan
mengakibatkan anemia, menurunkan kekebalan individu, sehingga sangat
peka terhadap serangan bibit penyakit.
4) Natrium
NatriumTubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium 1.8 gram
natrium (Na) perkilo gram berat badan bebas lemak, dimana sebagian
LBM 4 13
besar terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam
plasma sekitar 300-355 mg/100mL. Karena natrium merupakan kation
utama dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume
cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan risio natrium
terhadap ion lainnya. Natrium mampu membuat membran sel menjadi
permeabel, sementara itu transmisi syaraf dan kontraksi otot melibatkan
pertukaran natrium ekstraselulerdan kalium ekstraseluler. Hanya sejumlah
kecil natrium berada dalam intraseluler.Dalam tulang, natrium dalam
tulang kira-kira sebanyak 30-45% dari total natriumtubuh. Metabolisme
natrium terutama diatur oleh aldosteron suatu hormon kortteks adrenal
yang meningkatkan reabsorbsi natrium dari ginjal. Bila hormon tersebut
tidak ada maka ekskresi natrium demikian jarang sekali dijumpai keadaan
defisiensi pada nmanusia, sebab mineral ini terdapat di dalam hampir
semua bahan makanan. Pangan nabati mengandung natrium lebih sedikit
di bandingkan dengan pangan hewani. Kehilangan natrium yang
berlebihan karena muntah-muntah, diare dan berkeringat. Akibat dari
deplesi natrium sangat erat berhubungan dengan status keseimbangan air.
Bila kehilangan air, maka akan tampak gejala-gejala deplesicairan
ekstraselular: volume darah tinggi, tinggi hematokrit, tekanan darah
rendahdan otot kram.
5) Iodium
Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan
rumputlaut. Sedangkan funsi dari iodium di antaranya adalah sebagai
komponen esensialtiroksin dan kelenjar tiroid.
6) Flourin
Sumber flourin di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman,
ikan dan makanan hasil ternak. Sedangkan fungsi floor di antaranya
adalah:
a. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
LBM 4 14
b. Untuk mencegah karies gigi .
c. Kebutuhan floor antara dari panas dan daerah kurang panas berbeda.
7) Klorin
Sumber dari khlor di antaranya adalah garam, keju, ikan, udang,
bayam dan seledri. Sedangkan fungsi dari klorin diantaranya adalah:
a. Activator amylase dan pembentukan HCl lambung.
b. Mengaktifkan enzim amylase dalam mulut untuk memecah pati.
c. Membantu menjaga tekanan osmotic.
8) Zinc
Sumber utama zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju,
hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan. Sedangkan
fungsi Zinc di antaranya adalah:
a. Meningkatkan keaktifan enzim
b. Meningkatkan pertumbuhan
Jika terjadi defisiensi maka menyebabkan kegagalan pertumbuhan
dangangguan kesembuhan luka.
9) Tembaga
Sumber utama dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan
fungsi daritembaga adalah berperan dalam kegiatan enzim pernafasan
sebagai kofaktor bagienzim tironase dan sitokromokdiase.
10) Kobalt
Merupakan koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi
perkembangan normal sel-sel darah merah. Sumber utamanya adalah
vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. Kobalt mempunyai fungsi
untuk keseimbangan tubuh ruminansia.
LBM 4 15
Protein
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein merupakan salah
satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang
merupakan penyusun utama makhluk hidup. Sumber Protein; makanan yang
mengandung protein atau merupakan sumber protein antara lain sebagai berikut:
daging, ikan, telur, susu, tumbuhan berbji, kentang.
Keuntungan Protein; protein memiliki peran yang penting bagi tubuh manusia
antara lain sebagai berikut :
a. Sumber energi
b. Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
c. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
d. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
Tabel Fungsi dari protein secara terperinci adalah sebagai berikut :
Fungsi Jenis Contoh
Katalitik Enzim Katalase pepsin
Struktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin
Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, Myosin
Penyimpanan Protein angkutanKasein (susu), ovalbumin (telur), feritin (penyimpan
besi)
Pengangkutan Protein angkutan Albumin serum (asam lemak) hemoglobin (oksigen)
Pengatur Protein hormon Insulin
LBM 4 16
enzim pengatur Fosfofruktokinasa
PerlindunganAntibodi
Protein penggumpal
Imun globulin
Trombin, fibrinogen
Tanggap toksik Protein toksin Toksin bisa ular, toksin bakteri (bortulisme, difteri)
Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma,
antibodi, hormon. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan
peptide. Rantai polipeptida melipat sedemikian rupa membentuk suatu struktur
yang khas (konformasi) di dalam protein. Konformasi tersebut merupakan bentuk
tiga dimensi suatu protein yang membentuk struktur protein. Terdapat empat
struktur pada protein: struktur pri-mer, sekunder, tersier, dan ada yang berbentuk
quarterner.
Struktur protein primer adalah suatu urutan linier asam amino yang
bergabung melalui ikatan peptida. Struktur sekunder dari suatu protein meliputi
suatu pelipatan pada rantai polipeptida. Secara umum ada dua bentuk umum dari
struktur sekunder yaitu α-helix dan β-pleated sheet (konformasi β). Bentuk α-helix
adalah silindris, terjadi karena adanya ikatan hidrogen yang parallel sepanjang
sumbu helixnya. Pada tipe konformasi β, ikatan hidrogen terbentuk diantara rantai
polipeptida yang berdekatan atau berdampingan secara parallel atau anti parallel.
Struktur tersier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari semua
asam amino di dalam polipeptida. Bentuk protein secara alamiah atau bentuk
protein aktif berada dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak
ikatan non kovalen. Jika suatu protein terdiri dari dua atau lebih polipeptida
dinamakan struktur quarterner. Hemoglobin pada sel darah merah manusia terdiri
atas 4 rantai polipeptida maka dinamakan sebagai struktur quarterner. Masing-
masing subunit poli-peptida dapat dihubungkan dengan ikatan kovalen (misalnya
LBM 4 17
ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi elektro-statik, ikatan hidrogen,
atau interaksi hidrofobik).
Suatu protein merupakan untaian dari asam amino yang saling berikatan
melalui suatu ikatan peptida. Ikatan peptida merupakan suatu ikatan kovalen
antara gugus α-amino dari suatu asam amino dengan gugus α-karboksilat dari
asam amino lainnya. Ketika dua asam amino bergabung dengan satu ikatan
peptida maka dinamakan dipeptida. Penambahan sejumlah asam amino
menghasilkan rantai yang panjang dari gabungan asam-asam amino yang
dinamakan oligopeptida (mengandung sampai 25 residu asam amino) dan
polipeptida (mengandung > 25 residu asam amino).
Asam Amino
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.
Berdasarkan biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu :
Essential : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin,
Triftofan, Valin.
Nonessential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam
glutamat, Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine,
Hydroxyproline.
Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh
tubuh dan berasal dari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non
essential adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal
dari tubuh.
LBM 4 18
Sumber asam amino :
1. Protein dalam makanan
2. Proses synthesa asam amino nonessential (transaminasi terhadap metabolite)
3. Degradasi protein tubuh.
Kegunaan asam amino :
1. Membentuk protein yang dibutuhkan
2. Membentuk glukosa
3. Membentuk badan-badan keton, dll
4. Menghasilkan energy
5. Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).
Proses Metabolisme Protein
Matabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup. Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan
Katabolisme. Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi
besar yang mebutuhkan energi (ATP). Katabolisme adalah proses penguraian
molekul besar menjadi molekul kecil yang melepaskan energi (ATP).
Proses metabolisme protein
Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses
katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk
digunakan proses anabolic maupun katabolic juga terjadi dalam jaringan
diluar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,
yaitu absorbs melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan
hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah
tergantung keseimbangan antara pembentukan asam amino dan
penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino
dalam darah.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan – perubahan tertentu
dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati
LBM 4 19
dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari.
Rata-rata tiaphari 1,2 gram protein per kilogram berat badan diubah menjadi
senyawa lain. Ada tiga kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu :
1) Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau
katabolisme dan dibentuk sel–sel baru. Protein dalam makanan
diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan
untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti
protein dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk
mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk
urea.
2) Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi
sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati. Protein dari makanan
diuraikan lagi dengan proses dimulai dari proses pencernaan di mulut
sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam
amino. Yaitu sebagian besar zat makanan yang mengandung protein
dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu
sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan.
3) Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein
baru.
LBM 4 20
Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme
menjadi asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Protein
diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam
darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Asam amino dalam
darah di bawa ke hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian
asam amino tersebut ada yang di simpan dalam hati (intra sel) dan sebagian
dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh. Jumlah asam amino dalam
darah tergantung dari jumlah yang diterima dan jumlah yang digunakan. Pada
proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino oleh
beberapa reaksi hidrolisis serta enzim – enzim yang bersangkutan. Enzim-
enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin,
tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan
dipeptidase.
Bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi
protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam
tubuh maka protein di rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam
amino ini juga berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk
pembentukan sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama
LBM 4 21
dari semu protein, enzim, dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa
dan perpindahan energi.
Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila N masuk tubuh > N
yang keluar dari tubuh berarti sintesis protein lebih besar dari pada
katabolismenya, terjadi misalnya pada masa penyembuhan, masa
pertumbuhan, masa hamil. Keseimbangan nitrogen yang negatif berarti
katabolisme protein > sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu kelaparan,
sakit keseimbangan nitrogen yag setimbang terdapat pada orang dewasa
normal dan sehat.
Reaksi Metabolisme Asam Amino
Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total
protein tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan
melalui proses tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis
protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea. Jika jumlah
protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino untuk
dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Proses metabolisme protein
meliputi degradasi protein (makanandan protein intraseluler) menja diasam
amino.
Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan
gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam
amino. Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses:
deaminasi atau transaminasi.
Deaminasi adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino
dalam bentuk urea. Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah
menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam
glutamate dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan
glutamate dehidrogenase sebagai katalis.
Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :
Diaminasi: asam amino + NAD+ → asam keto + NH3
LBM 4 22
Asam glutamat + NAD+ a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+
Dalam proses ini asam glutamate melepaskan gugus amino dalam bentuk
NH4+. Selain NAD+ glutamate dehidrogenase dapat pula menggunakan
NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam glutamate merupakan
hasil akhir proses transaminasi, maka glutamate dehidrogenase merupakan
enzim yang penting dalam metabolism asam amino oksidase dan D-asam
oksidase.
Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi asam keto.
Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein →
zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs.
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain.
Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino
dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat,
a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi
asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto.
Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin
transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis
dalamreaksi berikut :
Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino
yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin
transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam
piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai
kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrak .
LBM 4 23
Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan
sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh
piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa
piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi,
tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak
sehingga menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus
diubah dahulu jadi urea (di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati
ada kelainan (sakit) maka proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan akan
menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia. Berikut siklus
urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka asam
amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam siklus
asam sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan asam amino
menjadi asam keto dalam siklus sitrat. Asam amino yang dibuat dalam hati atau
dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam
jaringan untuk digunakan. Proses anabolisme dan katabolisme terjadi dalam hati
dan jaringan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber
yaitu:
a. Absorbsi melalui dinding usus
b. Hasil katabolisme protein dalam sel
c. Hasil anabolisme asam amino dalam sel
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun
1. Kebutuhan kalori harian pada usia kanak-kanak meningkat berhubungan dengan ukuran tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.
2. Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan
LBM 4 24
makanan sebagai sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat remaja.
Usia (tahun) Kalori Protein Cal Fe Vit. A Vit. B Vit. C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
5-6 1400 40 0,75 6 2500 0,6 25
BAB III
PERMASALAHAN
3.1 Pembahasan Skenario
Skenario
KENAPA DENGAN IKAR
Mateo 22 tahun adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran semester 2. Ia juga
masuk dalam keanggotaan MERCY datang ke desa terpencil di sekitar wilayah
tempat tinggalnya yang memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi dan
tingginya kejadian KEP. Disana ia mengamati banyaknya anak-anak usia 2-5
tahun tampak sangat kurus hanya berupa tulang yang dibungkus kulit saja dan
berperawakan pendek dibandingkan seusianya. Kulit keriput dan kering penuh
bercak hitam dan luka-luka yang sudah lama yang belum menyembuh.
Terdapat seorang balita bernama Ikar (2 tahun) yang berwajah bulat seperti
bulan purnama, perut besar namun lengan kecil yang menghitam dan sering
terjatuh pada senja hari. Rambut kering warna merah kekuningan dan tampak
adanya alopesia. Di daerah sekitar mulut tampak adanya luka berupa celah di
sudut bibir disertai sering terjadinya perdarahan gusi.
Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada anak di desa tersebut ?
LBM 4 25
TERMINOLOGI
KEP (Kekurangan Energi Protein) : kekurangan gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energy dan protein dalam makanan sehari-hari atau
gangguan penyakit tertentu sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan
Gizi (AKG). Seseorang disebut KEP apabila berat badannya kurang dari
80% indeks berat badan. (WHO-NCHS)
Alopesia : terjadinya kebotakan yang umumnya pada kepala atau dapat juga
mengenai daerah berambut lainnya yang disebabkan karena abnormalitas
batang rambut dan kelaina endokrin atau penyakit sistemik lain yang
mempengaruhi pertumbuhan rambut.
PERMASALAHA
Pengertian dan kalsifikasi malnutrisi
Patofisiologi malnutrisi
Kelainan atau penyakit yang dialami Ikar dalam skenario
Pembahasan
1. Pengertian dan Klasifikasi Malnutrisi
Malnutrisi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kurang
nutrisi, terutama energi dan protein. Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan
keadaan tidak cukupnya masukan protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh atau
dikenal dengan nama marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor disebabkan oleh
kekurangan protein baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas, sedangkan marasmus
disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein.
Klasifikasi malnutrisi :
a. Marasmus Marasmus adalah suatu keadaan kekurangan kalori protein berat. Namun,
lebih kekurangan kalori daripada protein. Penyebab marasmus adalah sebagai berikut:
1) Intake kalori yang sedikit.2) Infeksi yang berat dan lama, terutama infeksi enteral.
LBM 4 26
3) Kelainan struktur bawaan.4) Prematuritas dan penyakit pada masa neonates5) Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan6) Gangguan metabolism.7) Tumor hipotalamus.8) Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang
kurang.9) Urbanisasi.
Tanda-tanda klinis marasmus :
1) Badan Nampak sangat kurus.
2) Wajah seperti orang tua.
3) Cengeng/rewel.
4) Kulit tampak keriput.
5) Perut cekung.
6) Iga ngambang.
7) Sering disertai penyakit infeksi (umunya kronis) dan diare.
b. Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan protein
dalam jumlah besar. Selain itu, penderita juga mengalami kekurangan kalori.
Penyebabnya adalah :
1) Intake protein yang buruk.
2) Infeksi suatu penyakit.
3) Masalah penyapihan.
Tanda-tanda klinis kwashiorkor :
1) Edema, umunya diseluruh tubuh terutama pada punggung kaki.
2) Wajah membulat (moon face) dan sembab.
3) Pandangan mata sayu.
4) Rambut tipis, kemerahan dan mudah rontok.
5) Perubahan status mental, apatis dan rewel.
6) Pembesaran hati.
LBM 4 27
7) Otot mengecil (hipotropi)
8) Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas.
9) Sering disertai dengan infeksi akut, anemia dan diare.
c. Marasmus-Kwashiorkos merupakan keadaan tubuh yang kurang akan
protein maupun kalori, dimana penyebab dan tanda-tanda klinisnya
merupakan gabungan dari marasmus dan kwashiorkor.
2. Patofisiologi Malnutrisi
Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting yaitu : tubuh sendiri (host), agent (kuman penyebab), environment (lingkungan). Memang faktor diet (makanan) memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mem-pergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan; karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. Pada Malnutrisi, di dalam tubuh sudah tidak ada lagi cadangan makanan untuk digunakan sebagai sumber energi. Sehingga tubuh akan mengalami defisiensi nutrisi yang sangat berlebihan dan akan mengakibatkan kematian.
3. Kelainan atau penyakit yang dialami Ikar dalam skenario
Kelaiana yang dialami Ikar, seorang anak berusia 2 tahun dalam skenario
yang memiliki tampak wajah yang bulat seperti bulan purnama, perut besar
namun lengan kecil yang menghitam dan sering terjatuh pada senja hari. Rambut
kering warna merah kekuningan dan tampak adanya alopesia. Di daerah sekitar
LBM 4 28
mulut tampak adanya luka berupa celah di sudut bibir disertai sering terjadinya
perdarahan gusi.
Dari ciri-ciri yang nampak pada Ikar, dapat disimpulkan bahwa ia
mengalami malnutrisi khususnya dengan malnutrisi energi protein (kwashiorkor).
Dimana yang dialami oleh Ikar merupakan tanda dan gejala dari kwashiorkor,
yaitu :
1) Wujud Umum
Secara umumnya penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus, atrofi pada
ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites. Muka penderita
ada tanda moon face dari akibat terjadinya edema.
2) Edema
Pada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun
berat. Edemanya bersifat pitting. Edema terjadi bisa disebabkan
hipoalbuminemia, gangguan dinding kapiler, dan hormonal akibat dari
gangguan eliminasi ADH.
Gambar 1. Edema pada kwashiokor
3) Kelainan Rambut
Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture),
maupun warnanya. Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut
LBM 4 29
kepala yang mudah tercabut tanpa rasa sakit. Pada penderita kwashiorkor
lanjut, rambut akan tampak kusam, halus, kering, jarang dan berubah
warna menjadi putih. Sering bulu mata menjadi panjang. Rambut yang
mudah dicabut di daerah temporal (Signo de la bandera) terjadi karena
kurangnya protein menyebabkan degenerasi pada rambut dan kutikula
rambut yang rusak. Rambut terdiri dari keratin (senyawa protein) sehingga
kurangnya protein akan menyebabkan kelainan pada rambut. Warna
rambut yang merah (seperti jagung) dapat diakibatkan karena kekurangan
vitamin A, C, E.
Gambar 2. Kelainan rambut pada kwashiorkor
4) Kelainan Kulit
Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit
yang lebih mendalam dan lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan
persisikan kulit karena habisnya cadangan energi maupun protein. Pada
sebagian besar penderita dtemukan perubahan kulit yang khas untuk
penyakit kwashiorkor, yaitu crazy pavement dermatosis yang merupakan
bercak-bercak putih atau merah muda dengan tepi hitam ditemukan pada
bagian tubuh yang sering mendapat tekanan. Terutama bila tekanan itu
terus-menerus dan disertai kelembapan oleh keringat atau ekskreta, seperti
pada bokong, fosa poplitea, lutut, buku kaki, paha, lipat paha, dan
LBM 4 30
sebagainya. Perubahan kulit demikian dimulai dengan bercak-bercak kecil
merah yang dalam waktu singkat bertambah dan berpadu untuk menjadi
hitam. Pada suatu saat mengelupas dan memperlihatkan bagian-bagian
yang tidak mengandung pigmen, dibatasi oleh tepi yang masih hitam oleh
hiperpigmentasi. Kurangnya nicotinamide dan tryptophan menyebabkan
gampang terjadi radang pada kulit.
Gambar 3. Crazy pavement dermatosis
5) Kelainan Gigi dan Tulang
Pada tulang penderita kwashiorkor didapatkan dekalsifikasi, osteoporosis,
dan hambatan pertumbuhan. Sering juga ditemukan caries pada gigi
penderita.
6) Kelainan Darah dan Sumsum Tulang
Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. Bila disertai
penyakit lain, terutama infestasi parasit (ankilostomiasis, amoebiasis)
maka dapat dijumpai anemia berat. Anemia juga terjadi disebabkan
kurangnya nutrien yang penting untuk pembentukan darah seperti Ferum,
vitamin B kompleks (B12, folat, B6). Kelainan dari pembentukan darah
dari hipoplasia atau aplasia sumsum tulang disebabkan defisiensi protein
dan infeksi menahun. Defisiensi protein juga menyebabkan gangguan
LBM 4 31
pembentukan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya terjadi defek umunitas
seluler, dan gangguan sistem komplimen.
7) Atrofi Otot
Massa otot berkurang karena kurangnya protein. Protein juga dibakar
untuk dijadikan kalori demi penyelamatan hidup.
8) Retardasi Pertumbuhan
Gejala penting ialah pertumbuhan yang terganggu. Selain berat badan,
tinggi badan juga kurang dibandingkan dengan anak sehat.
9) Perubahan Mental
Biasanya penderita cengeng, hilang nafsu makan dan rewel. Pada stadium
lanjut bisa menjadi apatis. Kesadarannya juga bisa menurun, dan anak
menjadi pasif. Perubahan mental bisa menjadi tanda anak mengalami
dehidrasi. Gizi buruk dapat mempengaruhi perkembangan mental anak.
Terdapat dua hipotesis yang menjelaskan hal tersebut: karakteristik
perilaku anak yang gizinya kurang menyebabkan penurunan interaksi
dengan lingkungannya dan keadaan ini selanjutnya akan menimbulkan
outcome perkembangan yang buruk, hipotesis lain mengatakan bahwa
keadaan gizi buruk mengakibatkan perubahan struktural dan fungsional
pada otak.
10) Kelainan Hati
Pada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa juga ditemukan biopsi hati
yang hampir semua sela hati mengandung vakuol lemak besar. Sering juga
ditemukan tanda fibrosis, nekrosis, dan infiltrasi sel mononukleus.
Perlemakan hati terjadi akibat defisiensi faktor lipotropik.
11) Kelainan Pankreas dan Kelenjar Lain
Di pankreas dan kebanyakan kelenjar lain seperti parotis, lakrimal, saliva
dan usus halus terjadi perlemakan. Pada pankreas terjadi atrofi sel asinus
sehingga menurunkan produksi enzim pankreas terutama lipase.
12) Kelainan Jantung
Bisa terjadi miodegenerasi jantung dan gangguan fungsi jantung
disebabkan hipokalemi dan hipomagnesemia.
LBM 4 32
13) Kelainan Gastrointestinal
Gejala gastrointestinal merupakan gejala yang penting. Anoreksia kadang-
kadang demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan ditolak
dan makanan hanya dapat diberikan dengan sonde lambung. Diare terdapat
pada sebagian besar penderita. Hal ini terjadi karena 3 masalah utama
yaitu berupa infeksi atau infestasi usus, intoleransi laktosa, dan
malabsorbsi lemak. Intoleransi laktosa disebabkan defisiensi laktase.
Malabsorbsi lemak terjadi akibat defisiensi garam empedu, konjugasi hati,
defisiensi lipase pankreas, dan atrofi villi mukosa usus halus. Pada anak
dengan gizi buruk dapat terjadi defisiensi enzim disakaridase.
14) Kelainan Ginjal
Malnutrisi energi protein dapat mengakibatkan terjadi atrofi glomerulus
sehingga GFR menurun.
Gambar 3. Manifestasi klinis kwashiorkor pada anak
LBM 4 33
DIAGNOSIS
1. Klinik :
a. Anamnesis (terutama anamnesis makanan, tumbuh kembang, serta
penyakit yang pernah diderita).
b. Pemeriksaan fisik :
Perubahan mental sampai apatis
Anemia
Perubahan warna dan tekstur rambut, mudah dicabut/rontok
Gangguan sistem gastrointestinal
Pembesaran hati
Perubahan kulit (dermatosis)
Atrofi otot
Edema simetris pada kedua punggung kaki, dapat sampai
seluruh tubuh
2. Laboratorik : terutama Hb, albumin, serum ferritin.
3. Anthropometrik : BB/U (berat badan menurut umur), TB/U (tinggi badan
menurut umur), LLA/U (lingkar lengan atas menurut umur), BB/TB (berat
badan menurut tinggi badan), LLA/TB (lingkar lengan atas menurut tinggi
badan).
4. Analisis diet dan pertumbuhan Riwayat diet rinci, pengukuran
pertumbuhan, indeks massa tubuh (BMI), dan pemeriksaan fisik lengkap
ditunjukkan. Tindakan pengukuran tinggi badan-banding-usia atau berat
badan-untuk-tinggi pengukuran kurang dari 95% dan 90% dari yang
diharapkan atau lebih besar dari 2 standar deviasi di bawah rata-rata untuk
usia. Pada anak yang lebih dari 2 tahun, pertumbuhan kurang dari 5 cm / th
juga dapat menjadi indikasi defisiensi.
LBM 4 34
PENATALAKSANAAN
Prosedur tetap pengobatan dirumah sakit. Prinsip dasar penanganan 10 langkah utama (diutamakan penanganan kegawatan) :
Penanganan hipoglikemi Penanganan hipotermi Penanganan dehidrasi Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit Pengobatan infeksi Pemberian makanan Fasilitasi tumbuh kejar Koreksi defisiensi nutrisi mikro Melakukan stimulasi sensorik dan perbaikan mental Perencanaan tindak lanjut setelah sembuh
Perawatan Medis
Pada anak dan orang dewasa, langkah pertama dalam pengobatan kekurangan energi protein (KEP) adalah untuk mengoreksi kelainan cairan dan elektrolit dan untuk mengobati setiap infeksi. Kelainan elektrolit yang paling umum adalah hipokalemia, hipokalsemia, hypophosphatemia, dan hypomagnesemia.
Pemberian makronutrien harus dimulai dalam waktu 48 jam di bawah pengawasan spesialis gizi.
Sebuah studi double-blind dari 8 anak dengan kwashiorkor dan ulserasi kulit menemukan bahwa pasta seng topikal lebih efektif dibandingkan plasebo dalam bidang penyembuhan kerusakan kulit. Suplemen seng oral juga ditemukan efektif. Langkah kedua dalam pengobatan kekurangan energi protein (yang mungkin tertunda 24-48 jam pada anak) adalah menyediakan macronutrients dengan terapi diet.
Susu formula berbahan dasar adalah pengobatan pilihan. Pada awal pengobatan diet, pasien harus diberi makan ad libitum. Setelah 1 minggu, harga asupan harus mendekati 175 kkal / kg dan 4 g / kg protein untuk anak-anak dan 60 kkal / kg dan 2 g / kg protein untuk orang dewasa. Sebuah multivitamin setiap hari juga harus ditambahkan.
LBM 4 35
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Malnutrisi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kurang
nutrisi, terutama energi dan protein. Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan
keadaan tidak cukupnya masukan protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh atau
dikenal dengan nama marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor adalah sindrom klinis
yang diakibatkan dari defisiensi protein berat dan asupan kalori yang tidak
adekuat. Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein
yang berlangsung kronis. Anak penderita kwashiorkor secara umum mempunyai
ciri-ciri pucat, kurus, atrofi pada ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial
serta asites.
LBM 4 36
DAFTAR PUSTAKA
1. Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
2. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
3. Winarno, F, G. 1992.Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
4. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry5. Behrman, L. Richard dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta:
EGC6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Petunjuk Teknis Tata
Laksana Anak Gizi Buruk: Buku II. Jakarta: Departemen Kesehatan.
LBM 4 37