Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

40
Star Alliance: Jaringan Terbesar di Dunia Hal 20 Edisi 57 Thn V - Maret 2013 Rp 10.000 (Luar Pulau Jawa Rp 12.000) www.tabloidaviasi.com Jerman Punya Jembatan Layang Khusus Pesawat, Dikira Tertidur Ternyata Meninggal Dunia, Seragam Baru Awak Kabin Menuai Kontroversi Lintas Aviasi Hal 4-5 American Airlines: Dulu diajukan Bangkrut, Kini Terbesar di Dunia, Batavia Air Mendarat Selamanya Bisnis Aviasi Hal 6-7 Atraksi Udara Mendebarkan di Negeri Kanguru, Miss Universe untuk GA Green Action Seremonia Hal 8-10 Bell 525, Keluaran Baru Bell Helicopter New Fleet Hal 11 Husein Sastranegara, Lintas Udara di Taman Dirgantara Bandar Udara Hal 22-23 H E A D L I N E S Lagi, Membedah Sukhoi Superjet-100 Hal 18 One Whole Package, Jakarta! Hal 30 Pesawat bermesin propeller yang dulu dianggap kurang bertenaga, kini dilirik banyak maskapai di dunia. Benarkah hemat bahan bakar dan lebih berenergi? Energi Pesawat Baling-Baling 30 Perawatan untuk Turboprop Hal 19 A V I A T I O N O F I N D O N E S I A I A V IAS

Transcript of Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Page 1: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Star Alliance: Jaringan Terbesar di Dunia Hal 20

Edisi 57 Thn V - Maret 2013 Rp 10.000 (Luar Pulau Jawa Rp 12.000)www.tabloidaviasi.com

Jerman Punya Jembatan Layang Khusus Pesawat, Dikira Tertidur Ternyata Meninggal Dunia, Seragam Baru Awak Kabin Menuai KontroversiLintas Aviasi Hal 4-5

American Airlines: Dulu diajukan Bangkrut, Kini Terbesar di Dunia, Batavia Air Mendarat SelamanyaBisnis Aviasi Hal 6-7

Atraksi Udara Mendebarkan di Negeri Kanguru, Miss Universe untuk GA Green Action Seremonia Hal 8-10

Bell 525, Keluaran Baru Bell HelicopterNew Fleet Hal 11

Husein Sastranegara, Lintas Udara di Taman Dirgantara Bandar Udara Hal 22-23

H E A D L I N E S

Lagi, Membedah Sukhoi Superjet-100Hal 18

One Whole Package, Jakarta!Hal 30

Pesawat bermesin propeller yang dulu dianggap kurang bertenaga, kini dilirik banyak maskapai di dunia.

Benarkah hemat bahan bakar dan lebih berenergi?

Energi Pesawat Baling-Baling

30

Perawatan untuk TurbopropHal 19

A V I A T I O N O F I N D O N E S I AIAVIAS

Page 2: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013
Page 3: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 3

CORPORATE

DIREKTUR UTAMA I Venita Pardede

PEMIMPIN UMUM I Andi Gultom

WAKIL PEMIMPIN UMUM I H. Yusuf Supriyatna

PENASIHAT I Prof. DR. H. K. Martono, SH, L.L.M Prof. Dr. H. Priyatna Abdurrasyid,SH,Ph.D Capt. Sonny M. Sasono Capt. Hasfrinsyah Hasan

EDITORIAL

PEMIMPIN REDAKSI I Andi Gultom

REDAKTUR I Tom Maruli

STAF REDAKSI I Ir. Haryono Tjuk Sudarsono Danang Prihantoro, S.Pd

KEUANGAN/SEKRETARIS I Nita

MANAGER IKLAN/SIRKULASI I Yunita Pardede, S.Psi

MARKETING I Antonio Ester Ida Berliana, SE Martin P. Gultom

SIRKULASI I Susanto

DESAIN GRAFIS I Anto

WEBSITE I Ian Nugroho

PERWAKILAN I Agung (Kota Kinabalu) Sukardiansyah (Balikpapan) Sonoib (Medan) Kifli (Makassar) Bona (Semarang) Otto (Yogyakarta) Mantang (Tanjung Karang) Wuryanto (Surabaya) Haryono N (Bandung) Palang (Lombok)

Untuk saran, kritik dan komentar kirim email ke: [email protected]

Wartawan Aviasi tidak diperkenankanmenerima atau meminta imbalan dalam bentuk apa pun dari nara sumber.

Wartawan Aviasi dilengkapi kartu pengenal atau surat keterangan tugas.

Redaksi menerima tulisan atau artikel dan foto yang berkaitan dengan dunia penerbangan. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi diketik 2 spasi dan maksi-mum 3.000 karakter. Alamat pengiriman: [email protected]

PARA pembaca Tabloid Aviasi yang budiman. Selamat berjumpa kembali dalam Aviasi edisi Maret 2013. Semoga jalinan komunikasi yang telah terbangun selama ini antara kami dan Anda tetap lestari.

Benar, untuk melestarikan jalinan komunikasi tersebut, kami harus menyajikan tulisan-tulisan yang menarik dan informatif buat Anda para pecinta dirgantara. Konsekuensi logis seperti ini telah kami sadari. Oleh sebab itu, dalam setiap edisi, kami tetap berusaha memilih topik-topik aktual dan faktual dalam laporan utama kami.

Khusus untuk edisi kali ini, kami mencoba menyajikan tulisan dan informasi mengenai pesawat berbaling-baling. Mendengar “baling-baling”, pikiran kita pasti

akan mengarahkan kita ke masa lalu atau mengingat sesuatu yang kuno atau “jadul.”

Anda tidak salah, sebab puluhan tahun lalu, sebelum ada mesin jet (sebenarnya juga berbaling-baling), pesawat berbaling-baling sangat populer. Kini, pesawat yang Anda kenal itu – setidaknya sistem kerjanya yang mengandalkan baling-baling – dipopulerkan kembali. Lalu, siapa atau maskapai mana yang sekarang menggunakan pesawat propeller tersebut? Berapa harganya dan apa kelebihannya?

Kami mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui Laporan Utama kami. Silakan membaca sambil menikmati perjalanan dengan pesawat berbaling-baling. Sukses untuk Anda.

DariRedaksi

DariPembaca

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kepada instansi yang akan mengundang Aviasi guna liputan/wawancara, undangan mohon ditujukan kepada Redaksi Aviasi melalui e-mail: [email protected], atau Fax nomor. 021 5578 0849, atau bisa menghubungi melalui telepon atau SMS ke 0812 88 737 747.

PEMBERITAHUAN

Baling-BalingPENERBITTREND MEDIA GLOBAL

ALAMAT REDAKSIJl. Pulau Putri Raya LS No. 31Kota Modern, TangerangTEL I 021-68903778, 55780849FAX I 021-55780849

EMAIL ENQUIRIES

REDAKSI I [email protected] & MARKETING I [email protected] I www.tabloidaviasi.com

RedaksiFoto Cover: ATR-600Foto: Dok. ATR Aircraft

SEBAGAI pengguna transportasi udara, saya terkejut mendengar kabar bahwa Batavia Air pailit, karena tidak sanggup membayar utang kepada pihak-pihak yang memberi utang. Saya tidak habis pikir mengapa hal itu bisa terjadi, padahal bisnis transportasi udara, menurut saya (meminjam dialek Betawi) “tidak pernah ada matinya”.

Jika memang fakta seperti itu yang terjadi, berarti ada yang salah dengan manajemen transportasi udara, baik di pihak maskapai, maupun pihak-pihak lain; atau jangan-jangan ada semangat monopoli bisnis penerbangan. Saya tidak tahu.

Yang pasti, masyarakat pengguna jasa penerbangan, tetap berharap bisa melakukan perjalanan dengan pesawat terbang bertarif murah, dan bebas melakukan pilihan, pesawat dari maskapai mana yang akan digunakan. Saya tidak tahu, trayek yang selama ini dimiliki Batavia Air, sekarang menjadi haknya siapa? Semoga ke depan tidak ada lagi kabar ada maskapai yang gulung tikar.

Andreas TariganPrapanca, Kebayoran BaruJakarta Selatan

Kasus Batavia Air

SAYA belum lama ini mengurus visa ke Kedubes Selandia Baru, namun sampai sekarang, visa itu belum keluar, karena haraus bolak-balik ke kedubes itu, sebab masih ada persyaratan yang belum lengkap. Syaratnya, menurut saya, kok aneh-aneh.

Melalui surat ini, saya usul agar Aviasi menyajikan informasi mengenai persyaratan mengajukan visa. Beberapa kali permohonan visa saya hangus, padahal sudah membayar Rp 1.250.000. Jangan sampai ada pembaca yang bernasib seperti saya.

Nama dan alamat ada pada Redaksi

Permohonan Visa

Catatan RedaksiPada edisi ini, kami menyajikan tips bagaimana mengurus visa. Terimakasih atas saran Anda. Semoga permohonan visa Anda segera keluar.

A V I A T I O N O F I N D O N E S I AIAVIAS

Page 4: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

4 l Aviasi l Maret 2013

MASKAPAI asal Kanada, WestJet telah menerima Boeing 737 NG ke 100 untuk bergabung

dengan armada yang berbasis di Cal-gary. WestJet mulai mengoperasikan Boeing sejak 1996 dengan tiga Boeing 737-200 melayani lima kota. Kemudian tumbuh menjadi maskapai pener-bangan terbesar Kanada yang bertarif rendah dengan 81 tujuan di Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, Karibia dan Amerika Tengah.

Boeing 737-800 dikirimkan ke Newport Beach, California yang meru-pakan basis perusahaan penyewaan Aviation Capital Group untuk WestJet. Pesawat tersebut telah dicat dengan

nama WestJet dengan 100 Boeing 737 NG yang terbang dari Boeing Field di Seattle. Deng an demikian, genap sudah maskapai ini secara keseluruhan meng-operasikan NG.

“Pesawat 737-800 Next-Generation telah menandai tonggak utama untuk perusahaan kami. Boeing 737 meru-pakan kunci komponen dalam strategi pertumbuhan kami. Keandalan yang sangat baik, efisiensi operasional dan jangkauan luas memungkinkan kita untuk terus memperluas jaringan,” kata Cam Kenyon, Wakil Presiden Eksekutif WestJet kepada Airlines Destination

“Pertumbuhan WestJet selama 16 tahun terakhir benar-benar luar biasa,

WestJet telah membuat Next-Genera-tion sebagai fondasi armada dan telah membentuk track record yang kuat un-tuk operasional penerbangan dengan pesawat ini,” kata Brad McMullen, Wakil Presiden Penjualan Boeing Commercial Airplanes di Amerika Utara.

Pesawat ini merupakan single aisle (lorong tunggal) dengan kapasitas 162 penumpang dalam konfigurasi dua ke-las dan sampai 189 penumpang dalam konfigurasi high-density.

Sementara Stephen R. Hannahs, CEO dari ACG berkomentar, “kami sangat senang bisa leasing pesawat untuk WestJet. Boeing 737-800 adalah pesawat yang sangat cocok untuk men-dukung strategi pertumbuhan WestJet. Armada tersebut menyediakan fasilitas efisiensi, keandalan dan kenyamanan penumpang yang dibutuhkan untuk tumbuh di pasar yang kompetitif saat ini.”

WestJet Terima Boeing 737NG ke 100

Pesawat ke Periode Jenis Pesawat dan Maskapai1.000 14 Agustus 1989 767-300ER, Scandinavian1.000 3 Maret 2012 777, Emirates2.000 14 Mei 1998 747-400, British Airways2.000 27 Juli 2006 737-700, Southwest Airlines3.000 28 Agustus 2007 777-200ER, Korean Air4.000 13 April 2012 737, China Southern Airlines5.000 13 Februari 2006 737, Southwest Airlines6.000 16 April 2009 737, Norwegian Air Shutle7.000 16 Desember 2011 737, FlyDubai

Daftar Pengiriman Boeing

Sumber: Boeing dan Berbagai Sumber

Pesawat ke 7.370 dan Boeing Sky Interior ke 500

Boeing 737 Family Jets telah meno-rehkan sejarah dalam industri dan pe-rakitan pesawat, karena telah membuat debut burung besi ke 7.370. Indonesia boleh bangga, pesawat dengan livery 7.370 tersebut tepat untuk Lion Air.

Boeing 737 Sky Interior juga telah menandai pengiriman ke 500, sekaligus bertepatan dengan ulang tahun kedua dalam layanan ke penjuru dunia. Pesa-wat 737-800 disampaikan ke Newport Beach, California untuk Aviation Capital Group (ACG).

“Pelanggan dan penumpang kami telah mengomentari Boeing 737 Sky Interior yang sangat ‘wow’, tidak ada pesawat jet lorong tunggal lain yang seperti ini,” kata Beverly Wyse, Wakil Presiden dan Manajer Umum 737 dalam siaran pers Boeing. (*)

(Foto: romanceofflight.com)

Lintas Aviasi

JEMBATAN layang di jalan tol Leipzig, Jerman, tidak dilewati mo-bil atau bus, melainkan pesawat! Ini

lantaran keterbatasan lahan, sehingga dibangun jalan layang khusus pesawat sebagai perpanjangan landasan ter-bang Bandar Udara Leipzig.

Saat traveling ke Leipzig atau Halle, Jerman dengan pesawat terbang, wisatawan nantinya akan mendarat di Schkeuditz. Ini adalah kota kecil yang diapit oleh dua kota besar ini. Walau-pun begitu, nama bandar udara terse-but adalah Leipzig Halle Airport.

Tapi sayangnya, keterbatasan ruang menjadi kendala. Jika biasanya area landasan pacu dengan terminal berada di dalam satu area, tapi tidak di bandar udara ini. Di Bandar Udara Schkeuditz, landasan pacu dan terminalnya dipisah-kan oleh jalan tol dan rel kereta api.

Bagaimana cara penumpangnya sampai di terminal setelah landing? Bandar Udara ini boleh saja terkendala dengan terbatasnya ruang, tapi penge-lolanya tidak kehabisan akal. Antara landasan pacu dengan terminal di-hubungkan dengan jembatan layang.

Jadi pesawat bisa lewat dan akses jalan tol dan rel kereta api pun tak terputus.

Bandar Udara Schkeuditz membuat tiga jembatan untuk akses si burung besi. Jembatan tersebut sering juga dikenal dengan nama taxiway. Masing-masing taxiway memiliki panjang seki-tar 3,6 km.

Dua taxiway yang berada paling timur, E7 dan E8 digunakan untuk pesawat yang akan bersiap take off di landasan pacu. Sedangkan yang pa-ling barat atau W1 digunakan untuk pesawat yang baru saja landing dan ingin mengantarkan penumpangnya ke terminal.

Jika Anda berada di dalam pesawat, mungkin menyeberangi jembatan tersebut tidak akan terlihat seberapa aneh. Tapi lain halnya jika Anda yang berada di bawah atau di jalan tol. Tinggi jembatan ini sama seperti jalan layang pada umumnya, yaitu sekitar 10-15 meter.

Bayangkan, saat berada di dalam mobil dan 15 meter di atas mobil Anda adalah pesawat terbang. Pasti bakal menjadi pemandangan yang tidak wajar. Tidak percaya? Silakan traveling ke Jerman dan mendaratlah di Bandar Udara Schkeuditz. (*)

Jerman Punya Jembatan Layang Khusus Pesawat

SEORANG penumpang United Airlines dengan rute penerbang-an ke Salt Lake City (SLC) pada

10 Februari lalu meninggal, meskipun dilakukan upaya untuk menyelamat-kan dilakukan oleh tim medis Angkat-an Darat.

Pesawat Bombardier CRJ-700 deng an nomor penerbangan 5596 dari Denver, kembali mendarat daru-rat di SLC.

Jared Noall, seorang tenaga me-dis pesawat tempur yang kebetulan berada di dalam pesawat, turut mem-bantu melakukan penanganan medis sampai mendarat dengan selamat. Noall mengatakan penumpang di sampingnya tidak menyadari dengan pria tersebut, diduga tidur pulas se-lama mengudara.

“Saya bertanya, ‘Hei, Pak, ba-ngun?’” Kata Noall kepada Stasiun TV. “Aku mengguncang tubuhnya, mencoba untuk melihat apakah saya bisa mendapatkan respons dari dia. Kami memeriksa denyut nadi di tenggorokannya, dan ternyata sudah tidak berdenyut lagi. Kami segera menghubungi awak pesawat dan membaring kannya di lorong. (*)

Dikira Tertidur, Ternyata Meninggal

(Foto: leipzig-halle-airport.de)

Page 5: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 5

TURKISH Airlines, maskapai terbe-sar di Turki pada 10 Februari lalu mencoba memperkenalkan new

uniform untuk cabin crewnya. Maksud hati ingin menunjukkan tampilan yang baru dan berbeda untuk seragam flight attendant, tetapi justru menuai banyak kritikan dan protes.

Foto-foto seragam baru tersebut beredar ke jejaring sosial sebelum secara resmi diumumkan. Masyarakat setempat menyebutkan bahwa pa-kaian baru sangat kolot. Kontroversi berdasarkan pe ngaduan di Facebook dan Twitter.

Seragam baru tersebut diciptakan oleh desainer terkenal Dilek Hanif, pertama kali diterbitkan di Twitter dan kemudian disebarkan oleh Facebook. Hanif mengatakan kepada Hurriyet Daily bahwa seragam belum sepenuh-nya selesai dan proses desain masih berlangsung.

Bagian yang paling dikritik dari seragam adalah topi. Beberapa orang menyatakan topi - bersama dengan seluruh pakaian - mengi ngatkan kos-tum di serial TV Ottoman-era “The Magnificent Century” (Muhteşem Yüzyıl).

Hanif mengatakan foto-foto model itu hanya contoh saja dan bukan desain yang sebenarnya. Temel Kotil General Manager Turkish Airlines me-ngatakan dia belum melihat seragam dan tidak bisa mengkritik seperti apa.

Sementara komentar dari desainer Turki lainnya, seperti Mayruk Yildirim yang terkenal, mengatakan desain Dilek Hanif itu tidak lain hanya lah sebuah “lelucon.” Perancang Busana Vural Gökçayl mengatakan pakaian tidak mencerminkan Turki. “Pakaian yang terlihat seperti ke Kuwait atau Saudi Arabian Airlines.” (*)

Seragam Baru Awak Kabin Menuai Kontroversi

MASKAPAI Emirates telah melun-curkan ICE (Information, Com-munication, Entertainment) TV

Live sebagai upaya menyajikan hiburan terkini di pesawat buat para penum-pangnya.

Emirates saat ini bersiap untuk menawarkan ICE TV Live dengan pilih-

an mulai dari saluran berita dunia BBC World News dalam Bahasa Inggris, BBC Arab, Euronews, dan untuk penggemar olahraga ada Sport24 saluran acara olahraga utama di seluruh dunia.

“Instalasi tipe satelit komunikasi yang memungkinkan siaran langsung televisi di pesawat tidaklah mudah,” kata Adel Al Redha, Executive Vice-Pre-sident of Engineering and Operations.

Menurut Al Redha, Emirates melan-jutkan upaya untuk memperluas fitur-fitur dari sistem hiburan di pesawat bersama dengan mitranya, Panasonic.

Pada tahun ini, ICE TV Live akan

pula ditambah tayangan dari Australian Open, Wimbledon, US Open Tennis, ATP Tour Masters 1000 Series, ATP World Tour Finals, US Open Golf, serta British dan Irish Lions Tour.

Emirates ditunjuk sebagai mitra global Formula 1, tayangan dimulai dengan yang terdekat pada musim 2013 dan ICE TV Live akan menayang-kan ajang Formula 1 untuk meyakinkan para penumpang Emirates penggemar olahraga agar tidak melewatkan satu aksi favoritnya.

Berbagai saluran ICE TV Live tentu akan melengkapi aneka jenis hiburan

Penumpang Emirates Bisa Nonton Siaran Televisi di Pesawat

(Foto: blogspot.com)

Emirates dan pilihan komunikasi. Emi-rates adalah maskapai pertama yang memperkenalkan penggunaan telepon GSM di dalam pesawat dan mengeks-pansi terobosan ini pada penggunaan wi-fi dan kemudian pada siaran lang-sung televisi.

Dengan tambahan terbaru ini, Emi-rates saat ini menawarkan wi-fi pada 32 pesawat, termasuk A380, ditambah dengan penggunaan telepon seluler pada 98 Boeing 777, Airbus 330-200, A340-300/500 dan pesawat A380. (*)

Jl. Yos Sudarso. No. 133 Timika.Telp : +62 901 322629 or 321284 Fax: +62 901 322394Email : [email protected]: www.grand-tembaga.com

Page 6: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

6 l Aviasi l Maret 2013

Bisnis Aviasi

AMERIKA yang dikenal dengan negara super power kini menjadi sorotan dunia. Maskapai pem-

bawanya, American Airlines memutus-kan bergabung dengan US Airways. Penggabungan American yang berba-sis di Fort Worth, Texas, dan US Airways yang berpusat di Arizona telah mencip-takan maskapai penerbangan terbesar di dunia.

Dewan American Airlines dan US Airways pada 13 Februari lalu menye-tujui kesepakatan merger. Pengumum-an resminya pada 14 Februari lalu. Gabung an American Airlines-US Air-ways ini adalah yang terbaru dalam industri penerbangan Amerika dalam 10 tahun terakhir.

Corak Baru, Bisnis BaruPerusahaan gabungan itu, tetap

mempertahankan nama American Air-lines yang melayani ribuan penerbang-an setiap hari. Kesepakatan dihargai oleh perusahaan US$ 11 miliar sesuai nilai ekuitas gabungan berdasarkan harga saham US Airways pada 13 Febru ari lalu.

Perusahaan-perusahaan akan menggabungkan diri ke dalam Ameri-can Airlines “baru”, menjaga livery baru sebagai branding perusahaan dan tan-pa menggunakan nama US Airways.

New American Airlines merilis per-nyataan pada 14 Februari lalu:

Tom Horton, Chairman, President, and Chief Executive Officer of American Airlines bahwa bersama-sama, kami akan lebih baik diposisikan seperti ini untuk memberikan kepada semua stakeholder, termasuk pelanggan kami, investor, mitra, dan masyarakat yang kita layani.

“Merger ini memberikan potensi pemulihan penuh untuk kreditur. Selain itu, kami mampu memperoleh dukungan dari porsi yang cukup besar dari kreditur tanpa jaminan setidaknya

kepemilikan 3,5 persen saham di peru-sahaan penerbangan gabungan bagi pemegang saham kami.

“Dalam bab 11, kasus ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam res-trukturisasi maskapai penerbangan. Dengan tim kepemimpinan kedua pe-rusahaan untuk memastikan integrasi yang mulus dan penciptaan pemimpin industri baru.” kata Tom.

Doug Parker, Chairman and Chief Executive Officer of US Airways me-nyatakan, “menandai sebuah babak baru yang menarik bagi American Airlines dan US Airways. Perusahaan penerbangan gabungan akan memiliki skala luas dan kemampuan untuk ber-saing lebih efektif dan menguntungkan di pasar global jaringan gabungan kami. Memastikan bahwa kita selalu mampu membawa masyarakat di mana mereka ingin melakukan perjalanan udara kemana pun.”

“Dengan memanfaatkan jaringan

American yang menghubungkan dengan penetrasi ke pasar yang lebih kecil, dan pendapatan aliansi global, perusahaan baru bisa lebih efektif me-ningkatkan pendapatan, mengurangi biaya, menangani integrasi tenaga kerja dan masalah modal,” kata Sterne Agee & Leach analis Jeffrey Kauffman dalam sebuah catatan sebelum kesepakatan itu diumumkan pada 14 Februari lalu.

American Diajukan BangkrutAMR Corp, sebagai induk perusaha-

an American Airlines sebelumnya meng ajukan Bab 11 perlindungan kebangkrutan di Pengadilan New York pada November 2012. AMR telah ke-hilangan lebih dari US$ 10 miliar sejak 2001 yang diikuti kenaikan biaya bahan bakar dan biaya keseluruhan operasi yang terus meningkat.

Sementara beberapa analis terke-jut dengan pengajuan kebangkrutan

American Airlines (AMR memegang lebih dari US$ 4 miliar dalam bentuk tu-nai di kas American) ada spekulasi luas bahwa mereka memang akan men-gambil langkah untuk merestrukturisasi karena harga saham jatuh.

Tapi kerugian besar yang dialami American dan AMR Corp mengharus-kan pengajuan perlindungan kebang-krutan pada akhir 2011. Perusahaan menyatakan biaya tenaga kerja mem-bengkak, sementara serikat pekerja menuduh eksekutif salah urus usaha aviasi. (Dnn)

American Airlines: Dulu Diajukan Bangkrut, Kini Terbesar di Dunia

Sejarah baru Amerika menyusul merger Delta-Northwest menjadi Delta Air Lines dan United-Continental menjadi United Airways

Pemimpin Perusahaan12 dewan anggota: empat dari US Airways termasuk CEO Doug Parker nya, tiga dari AMR termasuk CEO Tom Horton dan lima yang akan ditunjuk oleh kreditur AMR

Kepemilikan 72 persen (AMR Corp) dan 28 persen (US Airways)

Maskapai Besar memiliki lebih dari 900 pesawat, 6.700 penerbangan setiap hari, sekitar 95.000 karyawan, 336 kota tujuan, 56 negara

Aliansi Oneworld (2.500 pesawat, 9.000 penerbangan harian, lebih 155 negara tujuan)

Rencana Armada 600 pesawat baru, 517 pesawat narrowbody dan 90 pesawat widebody. Retrofit jenis 777-200 dan 767-300

Kreditur Moelis & Co and Mesirow Financial, Skadden, Arps, Slate, Meagher & Flom LLP and Togut, Segal & Segal LLP

Dewan Penasihat

American Airlines: Rothschild (keuangan). Weil, Gotshal & Manges LLP, Jones Day, Paul Hastings, Debevoise & Plimpton LLP dan K & L Gates LLP (hukum)

US Airways: Barclays dan Millstein & Co (keuangan). Latham & Watkins LLP, O’Melveny & Myers, Cadwalader, Wickersham & Taft LLP, and Dechert LLP (hukum)

Didirikan pada 1930 1937 Penerbangan harian 3.500 3.200 Bandar udara tujuan 260 1.356 Negara/kota tujuan 50 195Anak perusahaan American Eagle Piedmont dan PSA Frequent Flyer AAdvantage Miles Dividen

Informasi Penggabungan American Airlines “Baru”

Sumber: American Airlines dan US Airways

Perusahaan Nilai SahamUS Airways Group IncLCC.N US$ 14,27 AMR Corp AAMRQ.PK US$ 2,44 United Continental Holdings IncUAL.N US$ 25,96

Harga Saham Perusahaan

Sumber: Reuters

Kedua maskapai ini mencatat sejarah. Boeing 737-800NG (American), Airbus A320 (US Airways) (Foto: diecastaircraftforum.com)

Page 7: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 7

PERSAINGAN industri aviasi di Tanah Air semakin ketat. Banyak maskapai penerbangan berlom-

ba-lomba menjadi yang ‘berkuasa’ di udara. Strategi untuk bisa “berkuasa” pun dilakukan dengan beragam pro-gram, mulai dari promosi gila-gilaan hingga tawaran tiket lebih murah dari tarif tiket bus malam. Yang tidak kuat, apa boleh buat, harus rela mendarat-kan pesawat selamanya. Satu di anta-ranya adalah Batavia Air.

Pada 30 Februari lalu, Batavia Air dinyatakan pailit. Ternyata, selama 10 tahun mengudara, Batavia Air diha-dapkan pada berbagai masalah, antara lain utang yang terus menggunung dan akhirnya dijadikan dasar bagi perusaha an jasa sewa pesawat untuk menggugat pailit Batavia Air.

Indikator Kebangkrutan Ini antara lain penyebab mengapa

Batavia Air harus merelakan pesawat-pesawatnya tak lagi mengudara:

Kalah Tender Haji. Mega proyek haji dinilai menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan Batavia. Menurut Public Relations Manager Batavia Air Elly Simanjuntak, ketertarikan Batavia Air kepada tender maskapai haji telah membuat manajemen menyewa Air-bus A330 widebody. “Tapi ternyata tiga tahun berturut-turut Batavia Air tidak mendapatkan proyek haji. Sehingga terjadi tunggakan-tunggakan pem-bayaran.”

Batal dengan AirAsia. Kesepakat-an Batavia Air dan AirAsia untuk ber-gabung menjadi satu gagal, karena kedua belah pihak belum mau meng-ungkap alasan utamanya.

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akhirnya memutuskan mengabulkan permohonan dari perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC) yang meng-gugat pailit PT Metro Batavia selaku operator Batavia Air. Permohonan pailit didaftarkan ke Pengadilan Niaga deng-an No.77/Pailit/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst

Ketua Majelis Hakim Agus Iskandar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat me-negaskan Batavia Air memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit, sesuai dengan UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Ke-pailitan.

Adalah perusahaan leasing yang berkedudukan di Amerika yang melakukan gugatan pailit terhadap Ba-tavia Air. Batavia ‘dibangkrutkan’ karena tidak mampu membayar utang jatuh tempo hingga 13 Desember 2012 yang jumlahnya mencapai USD 4,68 juta.

Gugatan International Lease Finance Corporation yang disidangkan, besaran kewajiban Batavia Air untuk membayar sewa Airbus A330, yaitu:

Utang tersebut bersumber dari ke-wajiban pembayaran sewa, cadangan (reserves), dan bunga keterlambatan pembayaran.

Rute Dipangkas dan GratisPemerintah melalui Kementerian

Perhubungan menyatakan sebelum digugat pailit, Batavia Air telah me-mangkas rute penerbangannya. Pe-ngurangan rute tersebut telah dilaku-kan sejak maskapai penerbangan Air-Asia berencana melakukan akuisisi.

Dirjen Perhubungan Udara Ke-menterian Perhubungan, Herry Bakti me ngatakan beberapa pesawat ditarik oleh Lessor. Batavia Air mengurangi 20 rute penerbangannya, rute awal mer-eka ada 64, tinggal 44 rute.

Maskapai Akuisisi Rute Batavia Air

Kementerian Perhubungan mem-berikan kelonggaran kepada maskapai-maskapai penerbangan nasional yang bersedia melayani penumpang Batavia Air. Kompensasi tersebut berupa rute gratis bagi maskapai yang melayani penumpang Batavia Air.

Djoko Murjatmodjo, Direktur Ang-kutan Udara Kementerian Perhubungan mengatakan, Kementerian Perhubung-an meminta kepada airlines lokal agar melayani para penumpang Batavia Air secara gratis.

Hal senada juga diungkapkan oleh Bambang S. Ervan, Kepala Pusat Komu-nikasi Publik Kementerian Perhubung-an, bahwa untuk rute eks Batavia Air bisa diberikan kepada maskapi lain dengan persyaratan mengangkut pe-numpang Batavia secara gratis.

Kementerian Perhubungan me-ngaku telah mendapatkan laporan mengenai jumlah penumpang Batavia Air yang ‘terlantar’ akibat berhenti beroperasinya maskapai tersebut. Data yang ada menunjukkan, hingga akhir tahun ini, Batavia telah melakukan penjualan tiket kepada 150.000 pe-numpang.

Herry Bakti menuturkan, nama Bata-via Air tidak akan ada lagi. Sebab, peru-sahaan atau direksi yang sudah dinya-takan pailit, tidak bisa lagi mendirikan maskapai penerbangan. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2009 pasal 111 tentang Penerbang an, yang me-nyebutkan bahwa salah satu syarat menjadi direksi adalah tidak pernah dinyatakan pailit.

Berimbas ke KonsumenCitilink siap menerbangkan pe-

numpang Batavia Air yang terlantar. Penerbangan disediakan pada 11 Februari 2013 sampai 30 April 2013. Maskapai corak hijau ini mengumum-kan bagaimana mekanisme re-booking (pemesanan ulang) Citilink bagi pe-numpang Batavia Air.

Sementara, Mandala Air telah menerima registrasi ulang 2.854 pe-numpang Batavia Air. Paul Rombeek, Presiden Direktur Mandala Airlines mengatakan, sebanyak 2.854 kursi telah di-re-book oleh penumpang Batavia untuk periode terbang sampai dengan akhir April 2013.

“Kami menerima banyak pertanyaan dan permintaan terkait booking ulang dari para penumpang Batavia Air dan kami mencoba melakukan yang terbaik untuk mengakomodasi permintaan mereka,” kata Paul dalam siaran pers di Jakarta

Kerugian konsumen akibat pailit-nya Batavia Air ditaksir puluhan miliar rupiah, belum lagi klaim kerugian dari Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies(ASITA) yang membawa-hi agen-agen perjalanan juga mencapai

puluhan miliar rupiah. Menyikapi ke-rugian yang dialami konsumen Batavia Air, maka perlu ketegasan dari pemer-intah untuk memberikan perlindun-gan seperti yang telah diatur dalam Undang-Undang No 8 Tahun 1999 ten-tang Perlindungan Konsumen.

Di dalam UU. No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen pasal 3 ditegaskan bahwa perlindungan konsumen bertujuan antara lain me-ningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri; mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa; meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentu-kan dan menuntut hak-haknya seb-agai konsumen; menciptakan sistem perlindung an konsumen yang meng-andung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses un-tuk mendapatkan informasi; dan me-numbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen, sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.

Aturan Penyimpanan Deposit Tiket Maskapai

Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) dan Asosiasi Agen Tour dan Travel Indone-sia (Asita) memperkirakan mengalami kerugian kehilangan dana deposit Rp 60 miliar. Jumlah tersebut merupakan dana deposit yang diserahkan agen di Jakarta ke Adam Air, Mandala Air dan Batavia Air.

Terkait dengan hal tersebut, Ke-menterian Perhubungan akan merevisi Peraturan Menteri Perhubungan No-mor KM 25 Tahun 2008 tentang penye-rahan uang jaminan dari agen pen-jualan tiket kepada maskapai melalui rekening penampung (escrow account).

Djoko Murjatmodjo, menyatakan peraturan tersebut bisa direvisi meng-ingat adanya pihak yang meminta untuk memperketat aturan escrow account yang dinilai kurang berpihak kepada agen perjalan an.

Djoko mengaku pemerintah sampai saat ini, tidak mewajibkan uang tiket yang disetor agen penjualan tidak di-simpan dalam escrow account. “Dalam KM 25 Tahun 2008 kan hanya dikatakan dapat dibayarkan melalui escrow ac-count bukan diwajibkan. Kami saat ini sudah mulai membicarakan hal ini tetapi masih butuh waktu untuk itu,” ungkapnya.

Berdasarkan KM 25 Tahun 2008, pada Bab VI tentang Kerja sama Angkut an Udara Niaga pasal 96, pe-rusahaan angkutan udara niaga ber-jadwal dapat melakukan kerja sama pemasaran dan penjualan tiket dengan agen penjualan tiket.

Apabila terjadi kerja sama tersebut maka perusahaan angkutan udara niaga berjadwal mewajibkan agen pen-jualan tiket untuk menyerahkan uang jaminan. Maka uang jaminan tersebut dapat dibayarkan melalui escrow ac-count atau clearing house atau bank yang ditunjuk berdasarkan kesepakat-an antara kedua belah pihak. (Dnn)

Batavia Air Mendarat Selamanya

Periode Harga SewaTahun Pertama US$ 440.000Tahun Kedua US$ 470.000Tahun Ketiga dan Keempat US$ 500.000Tahun Kelima dan Keenam US$ 520.000

Maskapai RuteCitilink 14Express Air 4Mandala Air 4

Dinyatakan pailit setelah digugat oleh perusahaan leasing ILFC (Foto Tom)

Page 8: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

8 l Aviasi l Maret 2013

Seremonia

FAKULTAS Hukum Universitas Ta-rumanegara menyelenggarakan seminar internasional yang dilak-

sanakan pada 29 Januari lalu dengan tema hukum transportasi udara. Acara tersebut dilaksanakan di Universitas Tarumanegara Kampus I, Jakarta.

Pembicara seminar yaitu Prof. Dr. L. Weber (McGill University, Montereal-Kanada), Prof. Dr. H.K. Martono, S.H., LL.M (Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara, Jakarta) dan Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Per-hubungan RI.

Menurut Martono, tanggung jawab penyedia pelayanan lalu lintas udara

sesuai pasal 28 Konvensi Chicago tahun 1944 menetapkan bahwa setiap negara menyanggupi, sejauh menemukan praktis, untuk menyediakan layanan navigasi udara sesuai dengan praktek standar dan direkomendasikan (SARPS), sedangkan pasal 15 dari Konversi Chi-cago tahun 1944 mensyaratkan pen-gaturan udara layanan lalu lintas udara (ATS).

Di Australia misalnya, layanan navi-gasi diatur oleh Civil Aviation Authority (CAA) sekaligus sebagai regulator ke-selamatan. Jenderal Gubernur Austarlia dipercaya secara penuh di bawah Air Services Australia Act untuk membuat

Seminar Internasional ‘Current Development in Aviation Law’

HIMPUNAN Mahasiswa Udara (HMU), Sekolah Manajemen Transport Trisakti mengadakan

seminar nasional pada 9 Februari lalu tentang “Kebijakan Pemerintah Dalam Melindungi Pasar Domestik In-donesia Dalam Menuju ASEAN Open Sky 2015” yang akan dilaksanakan pada 2015.

Pembicara yaitu Djoko Murjat-modjo (Kementerian Perhubungan), Salahudin Rafi (Direktur Operasi dan Teknik Angkasa Pura II) dan Indra Se-tiawan (Akademisi STMT Trisakti).

“Dijelaskan bahwa Open Sky adalah hak terbang tanpa batas frekuensi atau type pesawat. Pertama kali Open Sky dilakukan oleh Amerika dan Belanda, pada 1992. Dalam ASE-AN Open Sky Indonesia akan mem-buka lima bandar udara, yaitu Jakarta (Soekarno-Hatta), Bali (Ngurah Rai), Surabaya (Juanda), Makassar (Hasa-nuddin), Medan (Kuala Namu),” kata Indra Setiawan.

Ditegaskan oleh Djoko Murjat-modjo, bahwa bandar udara ini di-buka guna memperlancar masuknya para turis, dan ekspor komuniti. Pasar domestik tidak akan terganggu deng-an adanya ASEAN Open Sky, karena bersifat international airline. Namun, ada kendala yang dihadapi, misalnya terjadi penerbangan Jakarta-Medan melewati Singapura. Maka Indone-sia harus mempunyai rute Jakarta-Medan juga, agar para penumpang domestik tetap menggunakan airline domestik dengan memasang tarif yang bersaing pula.

Menurut Salahudin Rafi, perban-dingan pintu udara domestik dan internasional masih sangat jauh yaitu 1:5. Namun bandar udara di Indone-sia sudah siap menghadapi ASEAN Open Sky. Seperti yang sedang dalam pe ningkatannya Bandar Udara Interna sional Soekarno-Hatta, Ngurah Rai dan Juanda.

“Namun permasalahannya di In-donesia masih kurangnya aksesibilitas menuju bandar udara, seperti tidak adanya terkoneksi dengan kereta api dan kurangnya infrastruktur jalan. Dalam perkembangannya tahun ini bandar udara di Cengkareng sedang dalam pembangunan dengan mem-buat jalan baru dan kereta api,” jelas Rafi

Dampak ASEAN Open Sky adalah membuka peluang untuk maskapai dalam negeri dengan meningkatnya arus wisatawan luar negeri. Di dalam Open Sky yang sangat dibutuhkan adalah kontribusi sumber daya ma-nusia yang berkompeten dalam per-saingan yang dihadapi. Maka kunci dari keberhasilannya adalah pola pikir kita, cara pandang dan kita harus dapat menjadi pribadi yang profe-sionalisme. (Nadya)

Menuju ASEAN Open Sky 2015

MISS Universe 2012, Olivia Culpo bersama Puteri Indonesia 2013, Wulandari pada 4 Febru-

ari lalu berkesempatan mengunjungi kantor pusat Garuda Indonesia di Ge-dung Sentra Operasi area perkantoran Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Kehadiran Miss Universe ke Garuda Indonesia kali ini adalah dalam rangka mengunjungi crew center Garuda Indo-nesia untuk melihat berbagai fasilitas yang ada pada crew center tersebut ser-ta melihat persiapan para awak kabin yang akan terbang dengan pesawat Garuda Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Miss Uni-

verse 2012, Olivia Culpo dan Puteri Indonesia 2013, Wulandari juga melak-sanakan penanaman beberapa pohon jenis kupu-kupu di area Garuda Indone-sia Sentra Operasi.

Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik Fahmi ketika menyambut Miss Uni-verse Miss Universe 2012, Olivia Culpo mengatakan bahwa selain melak-sanakan kunjungan ke kantor Garuda, Miss Universe juga melaksanakan penerbangan ke berbagai kota besar di Indonesia dengan menggunakan pe-sawat Garuda Indonesia.

”Miss Universe terbang ke beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya ke Medan, Yogyakarta, Makassar,

Miss Universe untuk GA Green ActionPalembang dan Surabaya agar dapat mengenal lebih dekat keindahan alam dan keanggunan budaya Indonesia. Kunjungan ke berbagai kota tersebut merupakan inisiatif dari Garuda dalam rangka memperkenalkan Indonesia ke-pada dunia,” ungkap Faik Fahmi.

Bekerjasama dengan Yayasan Putri Indonesia, Garuda Indonesia berinisiatif mengundang Miss Universe terpilih setiap tahunnya untuk datang ke Indo-nesia dalam rangka mengembangkan pariwisata Indonesia serta untuk me-ningkatkan kunjungan wisatawan man-canegara ke Indonesia.

Sebagai wujud kepedulian serta du-kungan terhadap pelestarian lingkung-an, Garuda Indonesia melalui program “Garuda Indonesia Green Action” telah melaksanakan serta menerapkan be-berapa “aksi hijau” di lingkungan kantor pusat Garuda Indonesia ini. (*)

peraturan, antara lain, menentukan fungsi dari AA, dan juga menentukan kekuasaan yang dapat dijalankan oleh AA atau karyawannya dalam kaitannya dengan layanan, termasuk, memberi-kan petunjuk dan arah dalam kaitannya dengan pelayanan lalu lintas udara, koordinasi penyelamatan dan operasi pemadam kebakaran, requisitioning pesawat, dan mengambil alih penyela-matan dan operasi pertempuran, dan memberikan arah orang yang berpar-tisipasi dalam operasi-operasi pener-bangan.

Sedangkan Weber lebih menyoroti tentang open sky policy aviation security, bahwa tidak ada pembatasan kapasitas dan pembatasan rute. Open sky se-benarnya sudah dilakukan oleh Ameri-ka secara bilateral pada 1979, se karang sudah lebih 100 hubungan bilateral sebagai open sky. Contohnya yang terbaru, Amerika Serikat-Colombia dan Amerika Serikat-Brazil.

Dirjen Perhubungan Udara lebih menyoroti kerjasama penyelengga-raan bandar udara umum, kegiatan pengusahaan bandar udara sesuai pelayanan jada kebandarudaraan yang tetap memperhatikan faktor keamanan, kenyamanan dan keselamatan pener-bangan. (*)

Miss Universe mengunjungi crew center Garuda Indonesia dan melakukan tanam pohon. (Foto-foto: Dok. Garuda Indonesia)

(Foto: Dok. FH. Untar)

Page 9: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 9

ACCOR, operator hotel terbesar di Asia Pasifik memberikan peng-hargaan Hotel of the Year 2012

untuk wilayah Malaysia-Indonesia-Si-ngapura kepada ibis Bandung Trans Studio. Kriteria penilaian yang ditetap-kan, antara lain finansial, hasil audit, kualitas pelayanan, dan tingkat kepuas-an tamu.

Hotel yang baru saja dibuka pada Maret 2012 langsung berhasil memenangi penghargaan terbaik di tahun pertama mereka membuka ho-telnya. Ibis Bandung Trans Studio ber-hasil mengungguli seluruh Accor Hotel se Indonesia- Malaysia-Singapura yang berjumlah 66 hotel yang terdiri dari brand upscale hingga budget.

Patrick H. Sibourg, General Manager ibis Trans Studio Bandung mengatakan hal itu dimungkinkan berkat kerja keras tim. “Kami akan berusaha menjaga predikat ini dengan selalu memberikan pelayanan yang optimal kepada para tamu kami.”

“Kami berharap 2013 akan men-jadi tahun yang fantastis, juga untuk properti kami karena bisnis di bidang ini benar-benar hebat. Kami bisa memenuhi berbagai kebutuhan para tamu saat mereka berlibur dan me-nginap di ibis, juga melayani para tamu yang sedang mempunyai urusan bisnis atau menghadiri konvensi internasi-onal,” tambahnya.

Harga KompetitifIbis Bandung Trans Studio meru-

pakan hotel ibis terbesar di Asia. Hotel yang memiliki 606 kamar bergaya kontemporer ini berlokasi strategis di tengah kota Bandung, Jawa Barat, dan terintegrasi dengan Bandung Supermal dan Trans Studio, taman rekreasi indoor terbesar di Asia.

Hotel ini selain membidik pasar wisatawan dan pelaku bisnis domestik, juga mancanegara, apalagi setelah jalur penerbangan langsung dari Kuala Lumpur dan Singapura dibuka.

Sebagai hotel yang menawarkan tingkat kenyamanan tertinggi di seg-men ekonomi dengan harga kompetitif,

ibis Bandung Trans Studio Raih Accor Hotel of The Year 2012

ibis Bandung Trans Studio melengkapi dirinya dengan 606 kamar bernuansa minimalis modern, dilengkapi dengan LED TV 32-inch, akses internet dan brankas penyimpanan.

Hotel ini juga menyediakan 222 kamar yang dilengkapi dengan pintu peng hubung untuk memenuhi kebutu-han para tamu yang bepergian bersa-ma keluarga. Untuk kebutuhan kuliner, hotel berlantai 22 ini dilengkapi deng-an restoran Oopen yang menawarkan beragam pilihan pasta dan grill dengan konsep dapur terbuka. Restoran Oopen beroperasi sepanjang hari dan me-nyediakan sarapan, makan siang dan makan malam. (*)

AUSTRALIA, negara sekaligus benua di belahan Pasifik telah membuat sesuatu menarik untuk

industri penerbangan. Menyuguhkan airshow yang diselenggarakan pada 26 Februari hingga 3 Maret lalu.

Sungguh memukau, kata seorang pengunjung kepada tim Airshow. Wing-walkers Breitling hanya menampilkan aerobatic dunia dengan fitur wingwalk-ers (atraksi jalan di atas badan pesawat). Tim ini dibentuk pada 1980-an oleh Vic Norman.

Salah satu pemain yang paling populer di America Airshow, yaitu Skip Stewart. Di kontes ini, ia melakukan atraksi dinamis di Australia untuk per-tama kalinya.

Skip Stewart telah digambarkan sebagai salah satu pilot Airshow paling menghibur di dunia. Airshow di Avalon tidak akan mampu melewatkan Stew-art dalam “Prometheus”, kebiasaannya dengan pesawat Pitts, dicat dengan seragam api yang menyerupai ‘Hot Rod’ seorang Amerika.

Atraksi Udara Mendebarkan di Negeri KanguruMatt Hall kembali ke landasan pacu

untuk Avalon 2013. Mantan pilot ‘Red Bull Air Race’ sebagai salah satu tamu negara yang paling berhasil sebagai penerbang muda. Hall menunjukkan aerobatic mendebarkan dengan gaya terbang yang unik.

Alasan Pameran AustraliaThe 2013 Australian International

Aerospace and Defence Exposition merupakan proyek Aerospace Australia Limited. Airshow disajikan dalam ke-pentingan mempromosikan pengem-bangan industri penerbangan, manu-faktur dan informasi/komunikasi sum-ber daya teknologi dalam penerbangan

Pesawat Acrobatic

Pesawat Historic Pesawat Bisnis Pesawat Sports

Stearman 75 Spitfire Mk VIII Embraer Phenom 100 P-180 Avanti Parachute

Aerochute Dual

Extra 330SC Sabre CA-27 Falcon 2000LX Mirage PA-46 8KCAB Super Decathlon

Pitts S-2A Hudson A-28 Gulfstream G-280 Seminole PA-44 Murphy Renegade Hughes TH-55 Gloster Meteor Global XRS Alpi Pioneer 200 Jabiru SP

Edge 540 CAC Boomerang CA-13 Challenger 300 T-6C Texan II CAC CA-25 Winjeel

Super Salto Lockheed L1049 Constellation Learjet 45 162 Skycatcher Soko Galeb G2

MXS-R Consolidated Catalina

Citation Sovereign

SR-2Robinson R-44 2

Piper Malibu Matrix

Extra 300-LX Tiger Moth Daimond DA 42 Aquila A 210 Stinson Reliant Gullwing

Pitts S-2B DHC-4 Caribou King Air 350 Koala AW-119 PA18-150 Piper Supercub

Pesawat yang ditampilkan dalam airshow

Sumber: Australian International Airshow 2013

dan sektor pertahanan Australia.Pameran dirgantara tersebut meru-

pakan ajang di wilayah Australasia. Menurut Media Relation Australian Airshow, ini adalah hasil dari semangat dan antusiasme penggemar penerban-gan.

Awalnya acara ini, berkembang dari sebuah Airshow Schofields di Sydney Barat pada 1976. Sekarang menjadi event dua tahunan dengan reputasi tinggi pada kalender airshow dunia. Atraksi udara ini memiliki dua acara ter-pisah, tapi diselenggarakan bersamaan secara internasional di Avalon dan di Geelong, Victoria. (Sat)

(Foto: airshow.com.au)

(Foto-foto: Dok. Cognito)

Patrick H. Sibourg General Manager ibis Trans Studio Bandung

Page 10: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

10 l Aviasi l Maret 2013

On The Spot

SEBUAH pesawat, layaknya seekor burung, dia harus kelihatan ang-gun saat terbang, sehingga mu-

dah diingat oleh yang melihat. Karena itu, logo maskapai yang terpasang di bodi pesawat menjadi sesuatu yang penting. Lewat logo inilah orang bisa menebak, pesawat yang sedang ter-bang itu milik maskapai apa dan dari negara mana.

Tidak sedikit maskapai di dunia menggunakan makhluk legendaris un-tuk logo pesawat mereka. Beberapa di antaranya adalah:

1. EgyptAir

Dari namanya, sudah jelas bahwa airlines ini berasal dari Mesir. Sebagai pembawa negaranya, EgyptAir meng-gunakan corak “The falcon-headed Horus, the winged Egyptian god of the sun”, yaitu elang berkepala Horus dan Dewa Matahari Mesir bersayap.

Menurut mitologi Mesir, Horus adalah salah satu dewa tertua dan pa-ling kuat dalam agama Mesir kuno, yang dipuja dari akhir periode predinas-

tik melalui Yunani-Romawi. Berbagai bentuk Horus dicatat dalam sejarah, dan ini diperlakukan sebagai dewa yang berbeda oleh para ahli Mesir.

EgyptAir didirikan pada Juni 1932 sebagai Airwork Misr. Saat ini maskapai ini berbasis di Bandar Udara Interna-sional Cairo dengan lebih 75 tujuan internasional.

2. Air ChinaMaskapai ini didirikan pada 1 Juli

1988, dengan logo menonjol phoe-nix, bentuk huruf “VIP”. Dalam sejarah Yunani, seorang phoenix atau phenix adalah burung yang berumur panjang

yang dilahirkan kembali. Terkait dengan matahari, sebuah phoenix memperoleh kehidupan baru yang muncul dari pen-dahulunya.

Berdasarkan etimologi oleh Uskup Agung abad ke-6 dan 7 Isidore dari Se-ville, nama phoenix berasal dari ungu-merah rona. Air China menyatakan bahwa pesawat akan membentuk “tulang punggung operasi masa depan long haul-nya”.

Saat ini Air China yang berbasis di Bandar Udara Internasional Capital Bei-jing, merupakan maskapai terbesar ke-10 dunia dalam jumlah armada.

3. Iran Air

Secara internasional dikenal se-bagai Airline of the Islamic Republic of Iran yang didirikan pada 1946. Iran Air merupakan perusahaan patungan “Iran Airways” dan “Pars Airways”, kemudian menggunakan “HOMA” dan Griffin se-bagai simbol.

Menurut Bahasa Yunani, Griffin merupakan makhluk legendaris deng-an tubuh, ekor dan kaki belakang singa, tetapi kepala, sayap dan kaki depan elang. Sementara Homa, merupakan burung legendaris Persia dari mitologi Iran. Maskapai ini berharap mampu ter-bang tinggi di atas bumi.

4. DragonairDari namanya pun sudah jelas,

Dragon berarti naga. Ya, maskapai yang didirikan pada 24 Mei 1985 ini memi-

liki corak naga yang sedang terbang, dengan tiga cakar pada sisi kiri, satu di kanan. Naga biasanya ditampilkan dalam zaman modern dengan tubuh seperti kadal besar, atau seekor ular dengan dua pasang kaki, dan mampu memancarkan api dari mulutnya.

Naga Jepang “selalu digambarkan memiliki tiga cakar”. Maskapai yang berbasis di Hong Kong ini, bakal men-jadi pemimpin di penerbangan dunia dengan mengandalkan kekuatan yang dimiliki.

5. SriLankan AirlinesPerusahaan penerbangan ini didiri-

kan pada 1947, memiliki basis utama dan hub (pengumpan) di Bandar Udara Internasional Bandaranaike Sri Lanka. Livery ekor berwarna merah pekat dan bergaya seperti burung merak. Logo yang dipakai maskapai ini berkaitan erat dengan kisah Ramayana.

6. VarigVarig merupakan singkatan dari V

iação A erea RI o- G randense. Ini adalah maskapai pertama yang didirikan di Brazil pada 1927. Varig menggunakan logo Icaro pada pesawatnya, baik saat pertama kali beroperasi, maupun setelah bergabung dengan GOL Air-ways.

Icaro adalah lagu yang dinyanyikan oleh Shipibo dalam upacara penyem-buhan. Kata Icaro diyakini berasal dari Quechuaverba ikaray, yang berarti “me-niup asap untuk menyembuhkan”. Ship-ibo-Conibo adalah penduduk asli yang tinggal di sepanjang Sungai Ucayali di hutan hujan Amazon di Peru.

7. DrukAirSama halnya dengan Dragonair,

maskapai ini menggunakan naga se-bagai simbolnya. DrukAir merupakan airlines dari Kerajaan Bhutan, Himalaya, India. Didirikan pada 5 April 1981, mas-kapai ini berbasis di Bandar Udara Paro, satu-satunya pintu udara internasional di Bhutan.

Naga di India berbeda dengan di Jepang. Dalam agama Weda awal, Vritra adalah seorang Asura dan juga “naga” yang dimaknai sebagai makhluk penolong berkepala tiga yang membe-baskan negeri ini dari kekeringan.(Dnn)

Tujuh Makhluk Legendaris di Pesawat

Logo yang dipakai maskapai ini berkaitan erat dengan kisah Ramayana. SriLankan Airlines Airbus A340-400 (Foto: plane-mad.com)

Dragonair menggunakan Naga Jepang “selalu digambarkan memiliki tiga cakar”. Airbus A330-300 (Foto: blogspot.com)

EgyptAir dengan livery elang berkepala Horus dan Dewa Matahari Mesir bersayap. Boeing 737-800NG (Foto: deviantart.net)

Page 11: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 11

New Fleet

MESKIPUN kapasitas angkutnya terbatas, helikopter kini terus dikembangkan sebagai alat

transportasi massal via udara. Kata he-likopter diadaptasi dari bahasa Perancis hélicoptère , diciptakan oleh Gustave de Ponton d’Amecourt pada tahun 1861.

Asal kata helikopter sendiri dari bahasa Yunani helix/helik- = “bengkok, melengkung” dan pteron (πτερόν)= “wing”. Setidaknya itu informasi yang dikutip dari Leishman, Dr. J. Gordon, Technical Fellow of AHS International.

Untuk memenuhi kebutuhan ang-kutan udara, helikopter terus dikem-bangkan sejak dioperasikan pertama kali pada 1936. Helikopter difungsikan guna menerbangi daerah-daerah yang terisolasi (terpencil). Walaupun tidak dapat mengangkut orang dalam jum-lah banyak, helikopter dapat mendarat dan lepas landas tanpa memerlukan landas pacu yang panjang.

Terobosan BaruSalah satu manufaktur heliko-

per, Bell Helicopter terus membuat terobosan baru. Perusahaan yang berkeduduk an di Texas, Amerika Serikat tersebut tengah menjajal jenis Bell 525 Relentless.

Varian heli tersebut didesain untuk kelas menengah dengan bodi lebih besar. Bell 525 adalah puncak dari “Proyek-X” dan ”Magellan” program pe-nelitian yang pertama kali untuk mem-buat helikopter modern.

Bell 525 sebelumnya telah diresmi-kan di Expo Heli 2012 di Dallas, Texas pada 12 Februari 2012. Bell mengharap-kan penerbangan pertama terlaksana pada pertengahan 2013 atau 2014 dan mendapat sertifikasi resmi dari otoritas

penerbangan dunia pada 2015. Menurut Susan Gordon, Media Rela-

tion Bell Helicopter, Bell 525 telah di-kembangkan untuk memenuhi persya-ratan helikopter kategori menengah. Badan heli ini akan dirakit dengan bahan utama komposit dan logam. Dengan demikian akan menjadi heli-kopter komersial pertama yang meng-gabungkan fly-by-wire dalam kontrol penerbangannya.

Bell 525 bakal menjadi helikopter sipil terbesar dalam sejarah perusahaan dan kemajuan dirgantara sejak perang Vietnam. ”Bell 525 Relentless sebagai produk kelas heli yang diposisikan un-tuk menawarkan yang terbaik di kelas-nya sesuai kemampuan kepada pelang-gan kami. Dilengkapi fitur payload yang unggul dan volume kabin dan kargo yang lebih besar serta visibilitas kru,” jelas Susan.

Heli ini merupakan versi terbaru dari keluarga CT7. Bell 525 irit bahan bakar, biaya pemeliharaan lebih murah. Nanti-nya, fitur teknis lainnya akan disem-purnakan untuk memastikan pesawat memenuhi persyaratan terbang jangka panjang, serta bermuatan penumpang lebih besar.

Penghargaan Emas StevieBell Helicopter adalah anak Peru-

sahaan Textron Inc dan mitra pameran Global Experience Specialists (GES). Bell diakui pada ajang bergengi Penghar-gaan Bisnis Amerika (ABA) untuk “Bell Helicopter Bell 525 Relentless.”

Kathy Searle, Direktur Komunikasi Bell Helikopter menegaskan Bell 525 Relentless benar-benar dalam kelas tersendiri. “Tujuan kami adalah untuk memulai dengan cara yang sama dan penting, terutama dengan dukungan dari tiga mitra yang luar biasa - GES, Grup Richards dan Badan Cirlot.” (Dnn)

Komponen Pemasok/PerakitanMetal and composite structures GKN Aerospace di Redditch,Worcestershire, Inggris. Cockpit, cabin and tail boom GKN’s Tallassee di Alabama, St. Louis dan Missouri.Airframe structure machining and composites Triumph Group di Berwyn, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Ice protection system Goodrich di Charlotte, Carolina Utara, Amerika Serikat. Structural tooling Kuka Robotic Corporation di Augsburg, Bavaria, Jerman.Passenger seating Israel Aerospace Industries di Lod, Israel.wheeled landing gear Mecaer Aviation Group di Delaunay, Laval, Kanada.

Rotor and drive tooling Pacifica Engineering di Drive SE, Bothell, Lynwood, Amerika Serikat.

Fly-by-wire flight control computers BAE Systems di Endicott, New York dan Ft. Wayne, Indiana. Engine General Electric di Fairfield, Connecticut, Amerika Serikat.

Komponen dan Perakitan Bell 525

Sumber: Aerospace Technology dan Bell Helicopter

Tempat duduk 2 Kru 16 PenumpangMesin GE CT7-2F1

Avionics Garmin G5000H

4x12-in. LCD Layar Sentuh dengan 2 GTC

Flight control BAE Systems Fly-By-WireRotor utama 5 buahRotor ekor 4 buah

DesainAerodinamis, Airframe dan propulsi sistem memberikan kecepatan 140 kt

KokpitDilengkapi Helicopter Synthetic Vision Technology (HSVT) dengan 3D.

Spesifikasi Bell 525

Sumber: Bell Helicopter

Jenis Pabrikan Harga Kapasitas Mulai produksi

Bell 525 Relentless

Bell Helicopter di Hurst, Texas Amerika Serikat US$ 35 juta 16 penumpang 2011-sekarang

AgustaWestland AW139

AgustaWestland di Amsterdam, Belanda US$ 21 juta 15 penumpang 2003-sekarang

Sikorsky S-92Sikorsky Aircraft di Stratford, Connecticut, Amerika Serikat

US$ 32 juta 19 penumpang 2004-sekarang

Eurocopter EC175

Eurocopter Harbin Aircraft Industry Group di Marseille-Provence, Marignane, Perancis

US$ 21 juta 16 penumpang 2011-sekarang

Perbandingan Jenis Helikopter

Sumber: Aircraft Compare, Flight Story dan Airframer

Bell 525, Keluaran Baru Bell HelicopterHelikopter terus dikembangkan sejak 1936. Kini bakal menjadi helikopter komersial (Foto: Dok Bell Helicopter)

Page 12: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Laporan Utama

12 l Aviasi l Maret 2013

BAGI sebagian orang, terutama yang sering bepergian ke kota-kota besar, pesawat berbaling-

baling, pastinya, jarang mereka lihat. Tapi, tidak demikian dengan mereka yang harus “nyambung” terbang ke kota-kota kecil, pesawat baling-baling mau tidak mau harus mereka tum-pangi.

Ada berbagai jenis pesawat. Pada umumnya yang paling dikenal adalah pesawat jet dan baling-baling. Peng-operasian keduanya itu tergantung pada perusahaan yang mengopera-sikan (airlines), dan pesawat tersebut digunakan untuk apa?

Pada mulanya pesawat digerakkan oleh tenaga pendorong seperti halnya kincir angin. Sejak dua bersaudara Wil-bur Wright dan Orville Wright berhasil melayang di langit, pesawat terbang berbaling-baling menjadi hal yang sang at biasa.

Pada 17 Desember 1903, Wilbur Wright berhasil terbang dengan pe-sawat buatannya sendiri. Sejalan deng-

an perkembangan teknologi, dicip-takanlah beberapa jenis mesin untuk suatu tipe pesawat.

Dunia penerbangan kini tidak hanya diramaikan oleh pesawat bermesin jet, tetapi juga pesawat turbopropel-ler. Beberapa kalangan menganggap teknologi baling-baling ini ketinggalan zaman, berisik, atau malah dianggap tidak aman. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Mesin jet dan mesin baling-baling sama-sama digerakkan oleh turbin. Pada mesin baling-baling, bilah yang digunakan berukuran lebih besar dan berputar lebih lambat dibandingkan bilah yang digunakan pada mesin jet. Pada mesin jet, bilah ditutupi oleh selubung, berukuran lebih kecil diban-dingkan bilah pada mesin baling-bal-ing, dan berputar lebih cepat.

Lebih EfisienEmpat sampai lima tahun yang lalu,

pesawat bermesin turboprop belum menjadi satu-satunya solusi dalam in-

dustri aviasi. Harga pesawat turboprop yang ada di pasaran tidak sebanding dengan biaya produksi. Akibatnya, produksi pesawat ini terus menurun.

Vref, lembaga referensi pesawat ter-kemuka, mengungkapkan nilai indeks harga jual rata-rata pesawat turboprop berkurang 25 persen sejak 2001 sampai 2004.

Tapi itu dulu. Vref kini mencatat nilai rata-rata untuk harga dan produksi tur-boprop sekarang naik kembali setelah banyak maskapai di dunia mengopera-sikan lagi pesawat jenis ini. Pasar pun merespons positif turboprop, apalagi setelah muncul turboprop geneasi baru.

Pesawat turboprop generasi baru menawarkan efisiensi bahan bakar, tingkat kenyamanan dan kemewahan yang tidak terlihat pada pesawat jet kategori yang sama.

Pesawat turboprop menggunakan mesin turbin bertenaga gas dengan baling-baling yang mampu mengon-trol kecepatan, sehingga lebih efisien daripada jet. Itu berarti biaya opera-

sional dan karbon yang dikeluarkan berkurang.

Dengan emisi yang lebih rendah, turboprop lebih ramah lingkungan, na-mun kecepatan atau kenyamanan pe-sawat ini tetap prima. Bahkan, pesawat turboprop saat ini dapat mencapai ketinggian jelajah 41.000 kaki sehingga dapat terbang lebih tinggi.

Selain itu, pesawat yang dipasang baling-baling ini memberikan akustik tersendiri, sehingga penumpangnya dapat bersantai saat berada di kabin, bisa pula mengadakan pertemuan atau bekerja.

Luas dan MewahBeberapa pesawat turboprop ge-

nerasi baru dirancang memiliki keme-wahan. Kabin yang memungkinkan para penumpang berdiri tegak tanpa harus membungkuk. Beberapa di anta-ranya dilengkapi jok kulit pada setiap kursi, baik untuk penumpang, maupun crew pesawat.

Pencahayaan LED, konektivitas

Kembali Terbang dengan Pesawat Baling-Baling

Sekarang pesawat baling-baling banyak memikat maskapai, karena daya angkut besar dan biaya operasional rendah (Foto: Dok. ATR Aircraft)

Page 13: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 13

Laporan Utama

untuk ponsel pintar dan laptop seka-rang sudah mulai digeliatkan. Ini dapat memberikan kenyamanan penumpang, karena setara dengan jet mid-size.

Landasan PendekTurboprop memang gesit, sehingga

lebih mudah mengakses bandar udara dengan landasan pacu pendek. Ini jelas berbeda dengan pesawat jet yang membutuhkan landasan panjang un-tuk lepas landas dan mendarat. Beber-apa model pesawat turboprop gene rasi baru bahkan dapat lepas landas deng-an penumpang yang banyak.

Teknologi terbaru juga memung-kinkan pesawat baling-baling untuk terbang lebih cepat. Dan yang lebih penting, mesin baling-baling lebih irit untuk rute pendek (rute di bawah 350 mil atau di bawah satu jam).

Selain hemat bahan bakar, pesawat turboprop juga dapat menghemat biaya operasional sumber daya manusia, da-lam hal ini crew yang bertugas.

Berdasarkan tabel tersebut, maka

pesawat baling-baling lebih murah dibandingkan dengan pesawat jet.

Dengan adanya kecenderungan harga bahan bakar yang terus meroket, pengamat aviasi memperkirakan ke depan banyak maskapai penerbangan akan menggantikan pesawat jet lama mereka dengan pesawat turboprop. Bayangkan pesawat ini bisa irit bahan bakar hingga 50 persen.

Turboprop adalah mesin turbojet dengan turbin tambahan yang diran-cang sedemikian rupa untuk menyerap

Sumber: Global Security

Jenis pesawatJumlah kruKokpit Kabin

ATR 42 2 2ATR 72 2 2Dash Q 2 2Fokker 50 2 2MA-60 2 2Boeing 737-200/300/400/500 2 4

Boeing 737-800NG/900ER 2 5Airbus 320 2 4Airbus 330 2 8Boeing 737-400 2 12

Dari berbagai sumber

semburan sisa bahan bakar yang sebe-lumnya menggerakkan kompresor.

Pada praktiknya selalu ada sisa sem-buran gas dan sisa inilah yang dipakai untuk menggerakkan turbin yang di-hubungkan ke reduction gear, biasanya terletak di bagian mesin untuk memu-tar baling-baling.

Perkembangan teknologi, mesin

LAYANAN udara dari kota-kota kecil atau slot bandar udara yang dibatasi merupakan pasar yang

pen ting bagi pesawat komuter tur-boprop yang menyediakan sebagian besar layan an pengumpul (spoke) penerbang an.

Maskapai penerbangan komuter muncul pada 1960-an. Ketika opera-tor besar mulai membeli jet bertenaga lebih besar, mereka (operator-operator penerbangan) tidak menemukan cara melayani banyak masyarakat di bandar udara kecil. Dalam beberapa kasus, bandar udara kecil tidak bisa mena-ngani pesawat jet berat dan lebih cepat.

Saat itu, menurut Dewan Aeronotika Sipil Amerika, dimungkinkan operator utama masuk ke kota-kota kecil untuk penerbangan komuter. Hal ini memasti-kan bahwa masyarakat kecil akan terus memiliki layanan udara.

Menurut Global Security, penum-pang pesawat di Amerika telah menu-run terus sejak 1960, kemudian muncul

Civil Aeronautics Board (CAB) yang membolehkan maskapai penerbangan layanan lokal untuk bermain short-haul (jarak terbang pendek), low-density market.

Antara 1960 dan 1978, setidaknya 187 kota kecil dan menengah tidak mendapatkan rute penerbangan yang

diatur oleh otoritas. Bahkan sebelum 1978, perusahaan penerbangan komu-ter disubsidi dengan pesawat lebih ke-cil dan biaya operasi yang lebih rendah.

Federal Aviation Administration (FAA) memperkiraan banyak flag carrier yang membuka layanan industri pener-bangan regional/komuter. Lembaga ini

pun menetapkan dua kriteria. Pertama, maskapai menggunakan pesawat yang memiliki 70 kursi atau kurang. Kedua, layanan yang disediakan oleh opera-tor dijadwalkan secara rutin di bandar udara kecil.

Teknologi baru telah menjadi salah satu faktor utama dalam pertumbuhan armada baling-baling. Industri pesawat mulai memproduksi secara tradisional pesawat berkapasitas 19 sampai 30 kur-si dengan mesin piston dan turboprop.

Produsen Amerika Serikat tidak per-nah mengembangkan pesawat khusus untuk komuter. Produsen dan penga-mat lainnya juga mengutip biaya dan ketidakpastian yang terlibat di Federal Aviation Administration (FAA) untuk pesawat newtechnology. Akibatnya, pesawat komuter yang dioperasikan di AS lebih diutamakan untuk bisnis jet dibandingkan feeder.

Produsen lain di luar Amerika Seri-kat, terus merancang dan membangun pesawat penumpang baru dengan 15 kursi, 20 kursi, 30 kursi sampai 60 kursi untuk pasar Eropa.(Dnn)

Alternatif agar Bisa Mendarat di Bandar Udara Kecil

tersebut mampu menghasilkan tingkat kebisingan yang rendah, meluncurkan pesawat dengan kecepatan 400 mil per jam. Selain itu, mesin ini irit bahan bakar untuk pesawat berkecepatan ren-dah/sedang dan terbang rendah (400 mil per jam/30.000 kaki). (Dnn)

Bagasi kabin yang luas (Foto: Dok. Bombardier)

Mesin mampu menghasilkan tingkat kebisingan tingkat rendah (Foto: Dok. ATR Aircraft)

Mampu memenuhi bandar udara kecil (Foto: Dok. Bombardier)

Page 14: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

14 l Aviasi l Maret 2013

Laporan Utama

INDONESIA sebagai negara kepulauan, peran transportasi udara menjadi sesuatu yang penting, sementara banyak kota yang tidak mempunyai bandar udara yang mampu didarati pesawat besar. Karenanya pesawat berbaling-baling menjadi

pilihan.Lalu bagaimana dengan harga tiketnya? Berikut perbandingan harga termurah

jet dan turboprop untuk sekali jalan pada periode terbang 18 Maret 2013 per pe-numpang dewasa.

Lebih Murah atau Mahal?

Rute Maskapai Armada Kapasitas Kursi Harga Frekuensi/hari

Surabaya-Denpasar

Wings Air ATR 72-500 70 Rp 412.000 8 kaliMandala Air Airbus 320 180 Rp 244.000 1 kaliCitilink Airbus 320 180 Rp 230.000 5 kaliMerpati Nusantara MA-60 50 Rp 223.900 2 kaliAirAsia Indonesia Airbus 320 180 Rp 209.900 2 kali

Surabaya-Semarang

Wings Air ATR 72-500 70 Rp 445.000 3 kaliSriwijaya Air 737-300 156 Rp 390.000 1 kaliGaruda Indonesia CRJ1000 100 Rp 460.000 1 kaliAirAsia Indonesia Airbus 320 180 Rp 223.900 1 kali

Surabaya-YogyakartaWings Air ATR 72-500 70 Rp 566.000 4 kaliSriwijaya Air Boeing 737-300 156 Rp 360.000 1 kali

Batam-NatunaSky Aviation Boeing 737-300 156 Rp 689.000 1 kaliWings Air ATR 72-500 70 Rp 747.500 1 kali

Batam-PalembangWings Air ATR 72-500 70 Rp 621.500 1 kaliSky Aviation Boeing 737-300 156 Rp 568.000 1 kaliCitilink Airbus 320 180 Rp 320.000 1 kali

Batam-PekanbaruWings Air ATR 72-500 70 Rp 412.000 6 kaliSriwijaya Air Boeing 737-300 156 Rp 400.000 1 kaliSky Aviation Boeing 737-300 156 Rp 525.000 1 kali

Denpasar-Labuan Bajo

Wings Air ATR 72-500 70 Rp 629.000 1 kaliTransNusa Aviation Fokker 50 50 Rp 631.000 2 kaliSky Aviation Fokker 50 50 Rp 795.000 1 kaliMerpati Nusantara MA-60 50 Rp 511.000 2 kali

Denpasar-Lombok

Wings Air ATR 72-500 70 Rp 390.000 6 kaliMerpati Nusantara MA-60 50 Rp 187.500 4 kaliSky Aviation Fokker 50 50 Rp 360.000 1 kaliTransNusa Aviation Fokker 50 50 Rp 359.000 2 kali

Manado-TernateWings Air Dash-8 50 Rp 577.000 1 kaliSriwijaya Air Boeing 737-400 166 Rp 470.000 1 kaliGaruda Indonesia CRJ 1000 100 Rp 407.000 1 kali

Makassar-MamujuWings Air ATR 72-500 70 Rp 481.000 1 kaliExpress Air Dornier 328 40 Rp 480.000 1 kali

Makassar-LuwukWings Air ATR 72-500 70 Rp 687.000 1 kaliExpress Air Boeing 737-200 114 Rp 667.000 1 kaliSriwijaya Air Boeing 737-300 156 Rp 730.000 1 kali

Medan-Gunung Sitoli Wings Air ATR 72-500 70 Rp 610.000 4 kaliMedan-Sibolga Wings Air ATR 72-500 70 Rp 670.000 1 kali

Sumber: Berbagai Airlines

Jenis pesawat Pabrikan Diproduksi mulai tahun

Kapasitas Penumpang Mesin Harga

Antonov An-140 Antonov- Ukarina 1997-sekarang 52 2 × Pratt & Whitney PW127A turboprops US$ 6 juta - 11 jutaATR 42-500 ATR, Perancis 1985-sekarang 50 2 X Pratt & Whitney PW127E US$ 12,1 jutaATR 42-600 ATR, Perancis 2001-sekarang 50 2 X Pratt And Whitney PW 127M US$ 15 jutaATR 72-500 ATR, Perancis 1989-sekarang 74 2 × Pratt & Whitney Canada PW127F US$ 14,4 jutaATR 72-600 ATR, Perancis 2010-sekarang 72 2 X Pratt and Whitney PW127M US$ 19 jutaBAe Jetstream 41 BAe Aerospace, Inggris 1992-1997 30 2 × Allied Signal TPE331-14GR/HR US$ 6 jutaBombardier Q200 Bombardier, Kanada 1995-sekarang 39 2 X Pratt & Whitney PW123C/D US$ 13 jutaBombardier Q300 Bombardier, Kanada 1989-sekarang 56 2 X Pratt & Whitney Canada PW123B US$ 17 jutaBombardier Q400 Bombardier, Kanada 1983-sekarang 76 2 X Pratt and Whitney PW150A US$ 27 juta

CASA CN 235 Dirgantara Indonesia, Bandung dan EADS, Perancis 1983-sekarang 35 2 × General Electric CT7-9C3 US$ 10 juta

CASA CN 295 Dirgantara Indonesia, Bandung dan EADS, Perancis 1997-sekarang 71 2 × Pratt & Whitney Canada PW127G US$ 12 juta

Dornier Do 228-200 Dornier GmBH, Jerman 1981-sekarang 19 2 × Garrett AiResearch TPE-331-5-252D or -10 variation turboprop US$ 7 juta

Dornier Do 328-100 Dornier GmBH, Jerman 1986-sekarang 33 2 x Pratt & Whitney Canada PW119B US$ 12 jutaEMB 120 Embraer, Brazil 1985-sekarang 37 2 X Pratt & Whitney PWII8B turboprop US$ 8,5 juta-11 juta

Fairchild Metro SA226 TC IIA Fairchild, Texas, Amerika 1968-2001 19 2 × Garrett AiResearch TPE-331 US$ 4 juta

Fokker 50 Fokker, Belanda 1987-1997 56 2 × Pratt & Whitney PW125B turboprops US$ 6 juta-7 jutaIlyushin Il-114 Ilyushin, Rusia 1993-sekarang 64 2 × Klimov TV7-117S US$ 8 jutaSaab 340 Saab, Swedia 1981-1999 37 2 × General Electric CT7-9B turboprops US$ 8 jutaSaab 2000 Saab, Swedia 1994-1999 50 2 × Allison AE 2100A turboprop US$ 10 jutaSukhoi Su 80 Sukhoi, Rusia 2001-sekarang 30 2 X General Electric GE CT7-9B Turbines US$ 6 jutaXian MA-60 Xian Aircraft, China 2000-sekarang 50 2 × Pratt & Whitney Canada PW127J US$ 9 juta

Perbandingan Harga Pesawat Turboprop

Sumber: Aircraft Compare, Global Plane, Aero Controller

Harga PesawatSejalan dengan pertumbuhan dan permintaan pasar, perusahaan pembangun

pesawat telah mencoba keberuntungan dengan menghadirkan pesawat-pesawat turboprop.

Persaingan antarindustri pembuat pesawat semakin kompetitif. Mereka dalam membangun suatu jenis pesawat tentunya mengharapkan reaksi atau minat yang lebih dari airlines. Ketertarikan suatu maskapai penerbangan terutama dari harga pesawat yang ditawarkan.

ATR 72-600

Fokker-50

Dornier Do-228

Page 15: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 15

sangat andal dengan biaya operasional yang rendah. “Fokker 50 telah terbukti menjadi moda utama yang luar biasa dalam mengembangkan rute baru dan telah melayani Air Astana selama dela-pan tahun terakhir. Pesawat secara kon-sisten menunjukkan keandalan yang tinggi dan kinerja pada rute pendek,” kata Peter Foster, Presiden Air Astana.

Sementara Neil Crispin, Presiden AeroCentury menegaskan Fokker 50 adalah sebuah platform kompetitif tak terkalahkan di segmen pesawat turbo-prop. Operasional dan ketangguhan badan pesawat memungkinkan untuk menjaga pesawat ini dalam portofolio kami selama bertahun-tahun.

“Salah satunya terlihat dari interior kabin yang penting dalam pelayanan penumpang. Pencahayaan LED mem-berikan tampilan kabin lebih segar dan modern. Kami akan terus berinvestasi dalam pesawat ini untuk tetap menarik operator lain dalam hal sewa pesawat maupun meningkatkan nilai aset,” tam-bahnya.

Sesuai KebutuhanStruktur pesawat didasarkan pada

lebih dari 40 tahun pengalaman dalam pelayanan hampir 40 operator di lima benua. Menurut Fokker, pesawat terse-but keunggulannya pada penggunaan bahan komposit skala besar dalam struktur pesawat dan anti-korosi pada setiap bagian pesawat dalam jangka waktu 90.000 pendaratan.

Operator dapat menggunakan Fokker 50 pada jaringan sebanyak 10 pendaratan per hari. Fokker 50 me-

Laporan Utama

FOKKER adalah pabrikan pesawat asal Belanda. Walaupun tidak memproduksi pesawat baru lagi,

keberadaan Fokker masih melekat be-gitu kuat di industri penerbangan.

Manufaktur pesawat yang dirintis oleh Anthony Fokker asal Blitar ini pa-ling laris untuk jenis baling-baling, teru-tama Fokker 50. Pesawat jenis ini tetap eksis hingga saat ini. Varian tersebut mampu menjadikan pilihan tersendiri bagi suatu airlines dalam menggarap rute-rute pendek.

Fokker 50 merupakan pesawat ke-cil bertenaga turboprop yang dibuat dengan mengembangkan pesawat pendahulunya, Fokker F27 “Friendship”. Perancangan Fokker F50 dimulai pada 1983.

Jenis tersebut mendapatkan serti-fikasi kelaikan terbang dari Otoritas Penerbangan Belanda pada 1987 ber-dasarkan hasil pengamatan dan tes selama empat tahun. Selain itu juga mendapatkan sertifikat FAA dikeluar-kan pada 1989.

Kuat di Pasaran“Lebih dari 100 tahun pengalaman

di bidang perakitan pesawat, Fokker berkomitmen mampu menyediakan layanan di mana pun dan kapan pun. Tersebar di 19 lokasi di seluruh dunia, dengan dukungan 4.800 ahli pener-bangan, Fokker siap untuk membantu merancang dan memelihara pesawat,” demikian pernyataan Pauline van Niekerken, Communication Manager Marketing & Sales Fokker kepada Aviasi.

Kondisi pasar yang berlaku sejak ramainya penerbangan telah membuat harga Fokker 50 terjangkau atau sistem sewa. Banyak maskapai yang meng-operasikan pesawat ini, karena terbukti tangguh, nyaman dan aman.

Fokker 50 adalah pesawat yang

mastikan tidak ada masalah selama pengoperasian setidaknya dua dekade berikutnya.

Fokker mengklaim bahwa Fokker 50 dengan 46-56 penumpang bakal me-nikmati kabin yang lapang, lintas kabin sebanding dengan Boeing 737 atau 757, telah mengikuti jet regional dan turboprop.

Tingkat kebisingan yang rendah dicapai melalui fitur-fitur khusus, ter-masuk baling-baling berbilah 6 dan peredam getaran. Bahkan, Fokker 50 lebih tenang daripada jet regional dan turboprop sekelasnya. Penumpang ter-bang dengan Fokker 50 - terutama di daerah tropis - juga mendapat manfaat dari kemampuan AC yang tiada ban-ding pesaingnya.

Fokker 50 yang Serba Fleksibel

Desain kecepatan dan langit-langitKecepatan jelajah 270 KTAS 500 KPHMaksimum kecepatan 230 KCAS M.507Minimum pendekatan kecepatan 100 KTS 185 KPH

Langit-langit 25.000 ft 7.620 mSumber: FLYFokker

Sumber: FLYFokker

Sumber: FLYFokker

Total pesawat 1.356 regional aircraft F27 Friendship 580Fokker 50 208Fokker 60 4F28 Fellowship 243Fokker 70 47 Fokker 100 278Lebih 600 Pesawat dioperasikanLebih 3.000 pesawat terbang setiap hariLebih 48 juta penumpang pertahun diangkutLebih 1,2 juta jam terbang pertahun

Fakta Tentang Fokker

Komponen NegaraMilitary offset, start ups, strategic parts production (GLARE, machining, composites, assembly and parts) landing gear Belanda

Component R7O logistics, airframe MRO services BelandaWiring, prototyping, NL Military offset production BelandaWiring, design CanadaInstallation services and engineering office Amerika SerikatComponent R&O Amerika SerikatStrategic partnership with SACC ChinaWiring assembly for commercial aircraft and engines ChinaComponent R7O logistic, airframe MRO SingaporeMilitary offset wiring production TurkiMetal parts production and engineering office RumaniaAssembly center MeksikoLogistic center Amerika Serikat

Pemasok Material dan Komponen Fokker

Sumber: Fokker Service

Fokker 50 memiliki kemampuan jarak jauh, dapat melayani berbagai tujuan dengan panjang landasan pacu 1.200 m. Pesawat ini juga dikenal se-bagai Multi-Hop (lompatan), karena mampu mendarat di landasan pacu tak beraspal. (Sat)

Fokker-50 yang laris di pasaran (Foto: Dok. Fokker)

Page 16: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

16 l Aviasi l Maret 2013

Laporan Utama

PADA 1981, ATR adalah perusaha-an patungan yang dibentuk oleh Aerospatiale Eropa (sekarang

EADS) dan Aeritalia (sekarang Ale-nia Aermacchi, bagian dari kelompok Finmeccanica). Perusahaan ini telah mengeluarkan pesawat turboprop deng an biaya yang paling efektif yaitu ATR 42 dan ATR 72.

David Vargas, Media Relation Manager ATR Aircraft kepada Aviasi menjelaskan ATR adalah salah satu pe-rusahaan terkemuka di dunia kedirgan-taraan dan produsen terbesar pesawat regional.

Berkantor pusat di Toulouse, Peran-cis Selatan, ATR telah menjadi patokan untuk pesawat turboprop regional deng an penjualan melebihi 1.200 pe-sawat, dengan lebih dari 180 operator di lebih dari 90 negara.

Inovasi Teknologi“Hari ini ATR adalah pelopor dalam

bidang transportasi regional: setiap dua belas detik, sebuah ATR lepas landas di suatu tempat di seluruh dunia. ATR menggunakan pengetahuan dan peng-alaman di negara ahli untuk mengem-bangkan kemitraan lokal dan mening-katkan pemahaman tentang peluang keselarasan, pengaturan industri dan hubungan negara-negara,” kata David

Generasi terbaru dari pesawat turbo-prop ini dengan teknologi state-of-the-art untuk maskapai regional dunia yang menawarkan kinerja yang optimal, ke-andalan yang sempurna, kenyamanan penumpang, perawatan mudah dan efisiensi ekonomi yang tinggi.

Melalui inovasi yang berkelanjutan, pesawat produk ATR telah terbukti keandalannya dan telah berkembang pada rata-rata mesin powernyamening-kat lebih dari sepertiga dengan tetap menjaga konsumsi bahan bakar teren-dah. Selain itu, tingkat kebisingan telah berkurang sebesar 10 persen.

Selanjutnya, ATR dirancang melalui

teknik-teknik manufaktur terbaru, menggunakan material komposit, berteknologi tinggi pada mesin dan baling-baling, sehingga ATR menjadi pilihan yang lebih disukai dari maskapai regional.

“Kami memproduksi sampai hari ini khusus 50 kursi ATR 42 dan ATR 72 deng an 70 kursi. Kami sedang meg-evaluasi kemungkinan meluncurkan ATR berkapasitas 90 kursi. Kami telah mengajukan rencana bisnis kepada para pemegang saham (EADS dan Ale-

nia) sebelum akhir 2012 dan kami akan berdiskusi dengan mereka tentang proyek ini,” papar David.

Seri Baru: ATR-600Direkayasa dengan teknologi ter-

baru, seri ATR-600 merupakan langkah besar ke depan dalam pasar trans-portasi regional. ATR -600 membawa kemampuan operasional baru untuk keluarga ATR melalui: posisi kinerja lepas landas di landasan pacu pendek, peningkatan max payload, mengurangi biaya pemeliharaan, redesigned kabin, dan teknologi avionik.

Filippo Bagnato, Chief Executive Of-ficer ATR, menyatakan “sangat bangga dengan hasil ATR pada 2012, dari ke-mampuan kita untuk ramp-up produksi

berdasarkan dari catatan-catatan baru, mengingat iklim ekonomi global yang mendukung saat ini.”

“Sekali lagi, tahun ini, ATR generasi terbaru menerima peringkat evaluasi tingkat atas, tidak hanya dari operator regional, tetapi juga investor. Popu-laritas ATR dengan perusahaan leasing merupakan langkah lebih lanjut untuk menembus pasar strategis seperti Je-pang, dengan link maskapai regional, di mana ATR Family memiliki potensi yang luar biasa,” tambahnya.

Berebut Rute dengan “Baling-Baling”

Wings Abadi Airlines atau Wings Air merupakan maskapai domestik yang mengoperasikan jenis ATR 72. Peng-

operasian tersebut sebagai feeder bagi induknya Lion Air.

David menyatakan bahwa operator terbesar di Asia (dan terbesar kedua di dunia) adalah Wings Air di Indonesia, anak perusahaan Lion Air. Wings telah memesan total 60 ATR 72-600s.

“Baru-baru ini, Garuda Indonesia untuk Citilink juga telah mengumum-kan pembelian 25 pesawat ATR 72-600s, ditambah 25 pilihan. berencana mengoperasikan 60 pesawat buatan Italia-Perancis Avions de Transport Re-gional ATR 72 pada akhir 2015 untuk mendukung operasi penerbangan jarak dekat,” jelasnya.

Aristo Kristandyo, VP Marke ting & Communications Citilink mengatakan pihaknya akan menyiapkan hub (pen-gumpan) baru untuk menempatkan pesawat baling-baling (Turbopropeller) jenis ATR 72-600 yang akan didatang-kan pada akhir kuartal ketiga atau kuar-tal keempat tahun ini.

Persawat dengan kapasitas tempat duduk 72 tersebut, rencananya akan menjadi feeder dari Citilink, seperti di Makassar, Medan, Batam, Kalimantan, Lombok, maupun di wilayah Indonesia Timur.

Menurut data dari Direktorat Jen-deral Perhubungan Udara, sekitar 80 persen dari 233 bandar udara di Indo-nesia memiliki landasan pacu antara 800 meter hingga 1.800 meter dan hanya dapat mengakomodasi pesawat-pesawat sekelas ATR 72 atau yang lebih kecil.(Dnn)

ATR Menjadi Primadona

Pesawat Generasi Pertama

Sumber: ATR Aircraft

Keuntungan Periode 2011 US$ 1,32 miliarKeuntungan Periode 2012 US$ 1,44 miliarPenjualan 2012 115 pesawat (pesanan pasti 74 dan 41 pilihan) Total pengiriman hingga 2012 1.033 pesawat (422 ATR 42 dan 611 ATR 72) Kegiatan utama Aeras Martin Blagnac dan St wilayah Pyrénées Midi.

Informasi ATR

Sumber: ATR Aircraft

Jenis Pesawat

Amerika Utara 20 Persen

Amerika Latin 8 Persen

Eropa 34 Persen

Afrika dan Timur Tengah 11 Persen

Asia Pasifik 26 Persen

ATR 42 140 82 156 49 35ATR 72 64 44 194 59 234Total 204 126 350 108 269

Sumber: ATR Aircraft

ATR telah mengembangkan pesawat bermaterial komposit, berteknologi tinggi pada mesin dan baling-baling (Foto: Dok. ATR Aircraft)

Page 17: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 17

Laporan Utama

KELUARGA Bombardier rupanya juga tak mau kalah bersaing di sektor pesawat propeller, yaitu

dengan memproduksi Q400 NextGen. “Bombardier memprediksi bahwa sela-ma 20 tahun ke depan, armada komer-sial akan tumbuh, karena menjadi pasar terbesar di dunia untuk pengiriman pesawat turboprop baru,” kata Andy Solem, Vice President, Sales, China and North Asia, Bombardier Commercial Aircraft.

Produsen pesawat sipil terbesar ketiga di dunia ini mengaku bakal menjadi pemimpin dalam desain dan pembuatan produk inovatif dan laya-nan penerbangan untuk bisnis, pasar pesawat komersial (turbopropeller, jet) dan amfibi.

Bombardier Aerospace berkomit-men untuk mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebu-tuhan yang terus berkembang. Sejak 1989, manufaktur ini telah meluncur-kan program 30 pesawat baru.

Get More: Q400Bombardier Q400 NextGen seka-

rang tampil dengan livery “Get More”

sejak diperkenalkan Maret 2012. “Q400 NextGen lebih efisiensi bahan bakar, fleksibilitas, biaya operasional yang ren-dah, mengurangi dampak lingkungan dan interior membuat solusi yang luar biasa untuk maskapai penerbangan lokal dan perusahaan leasing.

Menurut Bombardier, Q400 Next-Gen sebagai pesawat berteknologi paling maju, tercepat untuk kelas turbo-prop. Airlines di mana pun dapat menik-mati potensi penuh dari kemampuan canggih pesawat ini di segmen kursi 70-80.

Q400 NextGen terbukti mampu memberikan biaya operasi terendah per kursi. Bahkan, memberikan 30-50 persen dari keuntungan alternatif pada rute hingga 500 nautical miles atau le-bih. Pesawat ini membakar lebih sedikit

bahan bakar dan rentang pemeliharaan dioptimalkan mengurangi waktu per-awatan dan biaya.

Q400 NextGen telah menetapkan standar yang ramah lingkungan. Salah satunya, mengurangi emisi karbon, se-mentara untuk propeller didesain yang menggabungkan teknologi, mesin sehingga mengurangi polusi suara atau kebisingan.

Kemampuan jangkauan Q400 Next-Gen diakui sebagai pesawat yang re-volusioner. Pesawat ini dapat mendarat ataupun terbang di bandar udara kecil dengan landasan pacu pendek atau

Soal Propeller, Kanada Ogah KalahNegara/Benua Jumlah maskapaiAmerika 20Asia Pasifik 27Eropa 24Rusia 2Timur Tengah 3Afrika 30

QSeries di Seluruh Negara

Sumber: Bombardier Aerospace

Jenis pesawat Pengiriman TotalSeries 100 299 299Series 200 105 105Series 300 267 267Series 400 392 428Total keseluruhan 1.063 1.099Average flight time (mins.) 57Average annual utilization (hours/cycles) 2,137/2,243Highest annual utilization (hours/cycles) 3,160/3,353Fleet total hours 3,459,550Fleet total cycles 3,773,586Schedule completion rate 99.6% 12-mo. Avg.

Data Q Series

Sumber: Bombardier Aerospa

Check Q400Daily Check Tidak Line Check 50 jam terbangA Check 600 jam terbangC Check 6.000 jam terbangStructural FAtigue inspections 40.000 penerbangan

Structural ED/CPC Tasks 3,6 atau 9 tahun

Structural taks 2A atau C Check

Timeline Perawatan Q400

tak beraspal. Burung besi turboprop ini adalah pesawat ideal bagi operator untuk mengoptimalkan pasar yang ada serta memanfaatkan pasar negara berkembang. (Dnn)

Bombardier memperkenalkan pesawat revolusioner yang ramah lingkungan (Foto: Dok. Bombardier Aerospace)

Sumber: Bombardier Aerospace

Page 18: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

18 l Aviasi l Maret 2013

Kupas

RUSIA tidak hanya dikenal sebagai produsen pesawat tempur, tetapi belakangan juga telah dikenal

sebagai pembuat pesawat khusus bagi penumpang umum. Melalui pabrikan Sukhoi, jet komersial negeri ini sukses merambah pasar internasional, tak ka-lah dengan industri lainnya, sebut saja Airbus, Boeing maupun Bombardier.

Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) merupakan pesawat pertama yang dipopulerkan Rusia. Mesin dan badan pesawat ini dirancang sedemikian rupa untuk mengoptimalkan kinerja. SSJ-100-perpaduan desain pener-bangan terkenal Rusia, menawarkan kenyamanan penumpang yang belum pernah terlihat dalam sebuah pesawat berkapasitas 100 kursi.

Burung besi tersebut bakal mera-maikan lalu lintas penerbangan Indone-

sia. Sky Aviation siap bersaing dengan menambah jaringan maupun mem-perkuat frekuensi rute yang sudah ada.

SSJ-100 dirancang dan dibangun oleh beberapa perusahaan terkemuka, bertanggung jawab atas pengiriman pesawat, pemasaran di negara-negara barat dan di negara-negara timur.

Superjet International meyakinkan bahwa penumpang akan melihat per-bedaan setelah mereka masuk ke pe-sawat SSJ-100, karena berkabin luas.

Lorong (aisle) di dalam kabin se-ngaja dibuat lebar untuk mempercepat keluar masuk penumpang. Kenyaman-an dalam kabin terasa lengkap dengan adanya overhead cabin (rak di atas kepala) berkapasitas besar yang dibuat sedemikian rupa tanpa mengurangi keleluasaan ruang gerak penumpang.

CanggihSukhoi Superjet-100 merupakan

hasil rancangan Sukhoi Design Bureau bekerja sama dengan AS dan negara-negara Eropa. Pengembangan pesawat ini dimulai pada 2000 dan berhasil melakukan penerbangan perdana pada 19 Mei 2008.

Pesawat ini telah memperoleh serti-fikat dari Lembaga Sertifikasi Rusia (IAC AR) pada Januari 2011, serta serifikat dari European Aviation Safety Agency (EASA) pada Februari tahun yang sama.

Kesan modern tampak pada bagian kemudi pesawat yang sudah meng-gunakan tongkat kemudi side stick.

Lagi, Membedah Sukhoi Superjet-100

No. Komponen Pemasok1. Avionics Thales di Neuilly-sur-Seine, Paris, Perancis

2. Electrical Systems Hamilton Sundstrand di Windsor Locks, Connecticut, Amerika Serikat

3. Engine PowerJet, Saturn, Snecma (Perancis) dan NPO Saturn (Rusia)

4. Fuel System Intertechnique di Rue Pierre Curie, Plaisir, Perancis 5. Wheel Brake, Brakes Systems Goodrich Corporation di Carolina Utara, Amerika6. Landing Gear Safran Group di Paris, Perancis7. ECS (Environmental control system) Liebherr Group di Bulle, Swiss8. Hidraulic System Parker Companydi Kanada dan Meksiko

9. APU (Auxiliary Power Unit) Honeywell Aerospace di Phoenix, Arizona, , Amerika Serikat

10. Design Software Esterel Technologies S.A. di Perancis11. Material/Composites Esterel Technologies S.A. di Kazan, Tatarstan, Russia

12. Cabin Interiors

Aviastar-SP Closed Joint Stock Company (Ulyanovsk, Russia), B/E Aerospace Business Class & Main Cabin (Fairchild Road, Winston-Salem, Amerika Serikat), B/E Aerospace Inc. (Corporate Center Way, Wellington, Amerika Serikat), UTC Aerospace Systems Interiors (Amerika Serikat)

13. Batteries and Assecoris SAFT di Bagnolet, Perancis

14. Crew seatingGoodrich Interiors, Specialty Seating Systems, Ipeco Europe (Aviation Way, Southend Airport, Southend-on-Sea, Inggris)

15. Manufacturing Systems (Final Assembly)

KnAAPO Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association di Komsomolsk, Russia

16. Sensors, Transducers & Detectors Meggitt Sensing Systems di Fribourg, Swiss

17. Test Equipment

Vector Informatik GmbH (Stuttgart, Jerman), Cenco International (Campus Dr, New Brighton, Belgia), AviaOK International (Taganrog, Grecheskaya str, Russia)

Systems, Komponen dan Pemasok SSJ-100

Sumber: Superjet International dan Airframer

Keunggulan Uraian

Super Commonality Tingkat kesamaan 95 persen di badan pesawat, sayap, sistem propulsi, kokpit dan sistem utama. Mempermudah pemeliharaan dan perbaikan.

Super Team Kemitraan strategis antara Sukhoi Company, Finmeccanica Italia Group, Sukhoi Civil Aircraft Company dan Alenia Aeronautica

Super Fuel Efficiency Efisiensi bahan bakar ini dijamin dengan sayap generasi ketiga supercritical airfoil dan aerodinamis.

Super Green Kebisingan dan tingkat emisi dari SS-J100 memenuhi tuntutan dan persyaratan ICAO.

Super Economics Pengurangan biaya pelatihan kru saat mengoperasikan pesawat SSJ100. Perawatan hemat 20 persen.

Super TechnologiesSukhoi Superjet 100 dengan fitur fly-by-wire sistem kontrol untuk uji coba, landing gear extension and retraction, and a brake system untuk membuktikan pemeliharaan yang tinggi dan kesempurnaan pesawat.

Keunggulan Sesuai Namanya “Super”

Sumber: Sukhoi Company

Dengan kemudi model ini, ruang kokpi t menjadi lebih lapang dan memudah-kan keluar masuknya pilot.

Di luar itu semua, kokpit pesawat juga dilengkapi dengan TAWS (Terrain Awareness and Warning System) yang akan mengingatkan pilot bila di depan pesawat terdapat objek berbahaya, seperti gunung.

Sukhoi Superjet-100 mampu diter-bangkan hingga kecepatan 870 km/jam dan memiliki jangkauan terbang antara 2.900 km hingga 4.500 km. (Dnn/Yudi Supriyono)

Kokpit (Superjet International) Kabin (Superjet International)

SSJ-100 bakal turut andil meramaikan pasar Aviasi Indonesia dan Internasional (Foto: Dok. SCAC)

Page 19: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 19

MRO

PESAWAT terbang harus menjalani perawatan berkala, baik pesawat bermesin jet maupun baling-

baling. Pertumbuhan pesawat terbang juga diikuti dengan pertumbuhan perusahaan MRO (Maintenance Repair dan Overhoul).

Honeywell adalah salah satu perusa-haan yang menyediakan fasilitas untuk MRO pesawat. Menurut Briand Greer, President Asia Pacific, Honeywell Aero-space, bahwa Indonesia punya prospek untuk pusat perawatan pesawat. “Ini semakin memantapkan posisi kami untuk memasok suku cadang pesawat dan merawat pesawat.”

Untuk industri penerbangan komer-sial, Honeywell akan menempatkan manajer pelanggan bisnis di Indonesia mulai tahun ini yang akan berbasis di Jakarta dan tanggung jawabnya akan mencakup semua maskapai. Honeywell hanya menempatkan seorang presiden untuk seluruh Indonesia sejak 1 No-vember 2012.

“Honeywell memiliki banyak produk atau sparepart komponen pesawat. Kami memiliki portofolio luas untuk produk pesawat di dunia seperti avi-onik, mesin pesawat, sistem hidrolik, sistem listrik dan sistem rem,” paparnya.

“Honeywell datang ke maskapai penerbangan di Indonesia menawar-kan sistem perawatan yang dapat memberikan yang lebih baik. Selain itu, Honeywell di Indonesia menjual produk-produk ke berbagai maskapai,” jelasnya.

Untuk urusan MRO, Honeywell memiliki TPE 331 mesin turboprop, ada lebih 15.000 mesin di yang sudah ke-luar digunakan oleh maskapai seluruh dunia.

Briand menambahkan, perusahaan-nya menawarkan semua maskapai penerbangan yang membutuhkan suku cadang, atau perbaikan-perbaikan. “Banyak airlines datang ke Honeywell,” katanya.

“Tapi kami ingin bekerja sama lebih banyak lagi dengan maskapai. Dalam lima tahun terakhir lebih 36 perusahaan penerbangan ada di Indonesia,” tam-bahnya.

cang oleh Garrett AiResearch , dan diproduksi di bawah nama baru Ho-neywell Aerospace sejak 1999. Keluarga TPE331 meliputi 18 model dan 106 konfigurasi.

Pertama kali diproduksi pada 1963. Kemudian dirancang untuk menjadi turboshaft (TSE331) dan turboprop (TPE331), tapi versi turboshaft tidak per-nah masuk ke daftar produksi, namun beberapa tahun kemudian tercatat lebih dari 14.000 TPE331s telah terjual sejak mesin pertama diproduksi pada 1963. (Sat)

Maintenance Service Plan (MSP) Mesin TPE 331

Program TPE331 MSP tersedia untuk pesawat bisnis eksekutif atau perusa-haan penerbangan komersial mitra Honeywell untuk jenis TPE331-5/-6/-8/-10/-11/-12 atau -14.

Menurut Honeywell, tidak ada program pemeliharaan lainnya yang menawarkan seperti cakupan yang komprehensif dengan harga yang ter-jangkau.

Dengan fleksibilitas MSP, Honeywell mampu menerima lebih dari 125 la-yanan resmi berpusat di seluruh dunia. Maskapai akan menerima yang paling up-to-date layanan yang tersedia dari mesin propeller. Melalui MSP tersebut, juga dapat menghilangkan biaya tinggi dalam perawatan mesin. Pada TPE 331, Honeywell membantu NTP membuat perbaikan untuk mesin turboprop.

MSP juga dapat meningkatkan nilai jual kembali pada pesawat yang telah menjalani perawatan secara signifikan. Dari semua program pemeliharaan mesin yang tersedia, MSP adalah satu-satunya yang diakui secara resmi/dinilai untuk perusahaan penerbangan sesuai Aircraft Bluebook-Price Digest.

Untuk perawatan mesin yang menghemat bahan bakar sekaligus he-mat biaya operasional, Honeywell juga sedang mengembangkan green jet fuel, bio fuel. Honeywell adalah pemimpin di dunia dalam pengembangan bahan bakar bio.

TPE 331Garrett AiResearch TPE331 adalah

mesin turboprop yang awalnya diran-

Perawatan untuk Turboprop

Para produsen mesin Dirancang dan didukung secara eksklusif oleh Honeywell, yang terutama keluarga mesin TPE331.Biaya perawatan mesinMeningkatkan akurasi tahunan maskapai penerbangan pada departemen penganggaran dan belanja.Menyediakan perencanaan perawatan jangka panjang. Menghilangkan dampak biaya perbaikan mesin terjadwal.Meliputi biaya penggantian siklus perawatan terbatas pada hardware.Batas penyesuaian tingkat tahunan oleh Pemerintah AS.Cakupan untuk layanan TPE331 dan perbaikan.Jadwal pemeliharaan mesin utama.Rental engine selama Overhaul/pemeliharaan berat dan pemeliharaan terjadwal.

MSP memberikan keuntungan

Sumber: Honeywell

Sumber : Honeywell

Scheduled Maintenance COVERED ITEMS NON-COVERED ITEMS

Routine Inspection    

S.O.A.P. kit and analysis (if obtained from an Authorized Service Center) X  

Routine periodic inspection labor   XHot Section Inspection (HSI) by an Authorized Major Service Center    

Inspection labor X  

Consumable parts X  

Other required parts X  

Component repair labor (if required) X  

Cycle life-limited parts X  

Engine removal and reinstallation and/or access time   X

Gearbox Inspection (GBI) by an Authorized Major Service Center    

Inspection labor X  

Consumable parts X  

Other required parts X  

Component repair labor (if required) X  

Engine removal and reinstallation and/or access time   X

Engine Modernization Programs    

Alert Service Bulletins    

Parts X  

Labor X  

Recommended Service Bulletins    

Parts X  

Labor* X  

Optional Service Bulletins    

Parts   X

Labor   X

TPE331 Maintenance Service Plan

(Foto - foto: Dok. Honeywell)

Tipe 331 mesin turboprop

Page 20: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

20 l Aviasi l Maret 2013

Profil

DALAM mengepakkan sayap bis-nisnya, salah satu hal yang harus dilakukan maskapai adalah

melakukan perjanjian kerja sama (code-share), dengan pihak lain.

Di dunia penerbangan, ter-dapat suatu organisasi yang secara global memberikan kemudahan dan keuntung an bagi maskapai dalam mengangkut penumpang dan kargo. Organisasi itu adalah Star Alliance.

Star Alliance, didirikan pada 14 Mei 1997, sebagai aliansi maskapai pener-bangan pertama di dunia. Lembaga ini menawarkan berbagai bentuk kerja sama kepada perusahaan penerbang-an yang telah menjadi anggotanya, dan menjadikan Star Alliance sebagai jaring an maskapai terbesar di dunia.

Star Alliance berperan sebagai rantai rute maskapai penerbangan global terkemuka, baik dalam hal jum-lah maskapai penerbangan, maupun negara-negara tujuan penerbangan. Star Alliance menawarkan pelanggan ke seluruh dunia berupa penerbangan yang nyaman.

Lima maskapai sesuai tabel di atas memberikan logo bintang tradisional dengan lima poin yang mewakili lima maskapai penerbangan pendiri. Aliansi ini juga mengadopsi slogan pertama “Jaringan Airline untuk Bumi”, dengan tujuan untuk memiliki “sebuah aliansi yang akan membawa penumpang ke setiap kota besar di enam benua.”

Star Alliance memiliki merk tersen-diri di kalangan aviasi -- termasuk logo yang menggambarkan keakraban

-- merupakan janji bahwa di mana-pun penumpang berada di dunia, jaringan Star Alliance siap menjamin penerbang an.

Koneksi TerbanyakStar Alliance Services GmBH diben-

tuk untuk mengelola jaringan rute-rute atas nama anggotanya. “Pelaksana kepemimpinan dalam mengelola por-tofolio produk dan jasa aliansi dengan menggunakan proses yang disepakati.” Anggota Star Alliance terbang ke tu-juan lebih dari rute yang dimiliki sendi-ri, yang berarti perjalanan lebih mudah dan koneksi lebih cepat dengan ter-hubung ke maskapai anggota lainnya, demikian pernyataan Star Alliance.

Tujuan utama selalu membuat pe-nerbangan pelanggannya lancar. Untuk mencapai hal ini, seluruh tim airlines Star Alliance bersama-sama di bandar udara dan tim koneksi selalu siap untuk menyediakan layanan transit dan trans-fer lebih cepat.

Hal senada juga ditegaskan oleh Mark Schwab,Chief Executive Officer

Star Alliance Services GmBH., dengan bekerja sama dalam Star Alliance, maskapai mampu menciptakan, me-ningkatkan produk maupun layanan yang memenuhi kebutuhan wisatawan internasional, untuk mengembangkan solusi informasi teknologi dan meman-faatkan sinergi skala besar seperti, ko-laborasi layanan pre-in-post flight yang dapat menghasilkan keuntungan lebih banyak.

Berikut adalah perbedaan layanan Star Alliance dengan maskapai pener-bangan lainnya:

Lancar dan cepat, mempercepat transfer penerbangan yang fleksibel dan dapat diandalkan. Itu sebabnya, network ini telah mengembangkan layanan yang unik untuk mengatur transfer lebih mudah dan menghindari penundaan penerbangan.

Pindah dalam satu atap. Di bandar udara transit, semua maskapai pener-bangan bekerja sama dalam membantu penumpang, mulai tiket pesawat, check-in counter, serta lounge, fasilitas bagasi dan layanan lainnya.

Star AllianceJaringan Terbesar di Dunia

Maskapai Didirikan pada Asal NegaraAir Canada 11 April 1936 Kanada, Amerika UtaraLufthansa 1923 Jerman, Eropa TengahScandinavian Airlines 1 Agustus 1946 Swedia, Eropa UtaraThai Airways International 1 Mei 1960 ThailandUnited Airlines 6 April 1926 Amerika Serikat

Negara Pendiri Star Alliance

Sumber: Star Alliance

Organisasi ini berperan sebagai rantai rute maskapai global, jumlah maskapai dan negara tujuan penerbangan (Foto : Dok. Star Alliance Employee)

Page 21: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 21

Maskapai Penerbangan harian

Jumlah pesawat

Jumlah karyawan

Total pendapatan /tahun

Adria (Slovenia) 54 13 1.163 US$ 228 jutaAegean (Yunani) 200 29 1.815 US$ 930 jutaAir Canada (Kanada) 1.500 352 27.000 US$ 11,5 jutaAir China (China) 900 289 24.474 US$ 7,48 jutaAir New Zealand (Selandia Baru) 590 103 10.453 US$ 3,7 jutaANA (Jepang) 1.000 233 33.000 US$ 17,1 jutaAsiana Airlines (Seoul, Korsel) 280 71 9.041 US$ 5,07 jutaAustrian (Vieena) 400 81 8.000 US$ 2,689 jutaAvianca TACA (Colombia) 388 68 9.151 US$ 1,7 jutaBrussels (Belgia) 200 57 3.500 US$ 1,296 jutaCopa Airlines (Panama) 325 79 7.528 US$ 1,83 jutaCroatia Airlines (Kroasia) 70 13 1.091 US$ 328 jutaEgyptAir (Mesir) 234 81 7.500 US$ 2,4 jutaEthiopian Airlines (Ethiopia) 144 52 6.557 S$ 1,5 jutaLOT Polish (Polandia) 230 25 3.200 US$ 1,07 jutaLufthansa (Jerman) 1.973 355 39.938 US$ 20,62 jutaScandinavian Airlines (Scandinavia/Nordik) 667 148 14.100 US$ 5,685 juta

Shenzhen Airlines (China) 470 111 11.307 US$ 2,97 jutaSingapore Airlines (Singapura) 220 101 13,929 US$ 11,7 jutaSouth African Airlines (Afrika Selatan) 150 54 9.527 US$ 2,07 juta

Swiss (Swis) 470 91 8.037 US$ 5,7 jutaTAM (Brazil) 800 163 30.000 US$ 8,08 jutaTAP (Portugal) 320 71 7.005 US$ 3,02 jutaThai (Thailand) 265 95 25.848 US$ 6,11 jutaTurkish Airlines (Turki) 891 200 15.488 US$ 7,072 jutaUnited (Amerika Serikat) 5.557 1.239 85.000 US$ 37,1 jutaUS Airways (Amerika Serikat) 3.200 340 32.000 US$ 11,9 juta

Anggota Star Alliance

Sumber: Star Alliance Periode November 2012

Informasi KeteranganAnggota 27 airlinesJumlah pesawat 4.570Jumlah penumpang pertahun 670.580.000

Jumlah karyawan 448.926Penjualan US$ 181,83 miliarJumlah keberangkatan (harian) 21.900

Jumlah bandar udara 1.329Jumlah lounge Lebih dari 1.000Negara tujuan Lebih 194

Data Statistik Star Alliance

Sumber: Star Alliance

Hal tersebut akan lebih mudah men-transfer antarpenerbangan tanpa perlu mengubah/pindah terminal, sehingga membantu mengurangi waktu penum-pangnya. Istilah ini dikenal Move Under One Roof’ (MUOR), yaitu di Bangkok, Beijing, Miami, Narita, Seoul, Singapura.

Koneksi Pusat. Kita tahu bagaima-na stres ketika penerbangan tertunda, mengkhawatirkan hilang koneksi lan-jutan dengan pesawat lain. Antisipasi hal tersebut, Star Alliance Connection

otomatis melacak real-time penumpang dan bagasi informasi saat kedatangan di bandar udara transit.

“Tim kemudian akan melakukan segala kemungkinan untuk membantu penumpang berikut bagasi ke pesawat selanjutnya. Dimanapun itu, turun dari pesawat akan menikmati transfer cepat,” kata Star Alliance.

Saat ini koneksi pusat dilayani di Bangkok, Charlotte, Chicago O’Hare, Denver, Frankfurt, London Heathrow, Los Angeles, Munich, Newark, Philadel-phia, San Francisco, Toronto, Washing-ton Dulles.

Penghargaan untuk AliansiSejalan dengan perkembangan dan

layanannya, Star Alliance mendapatkan penghargaan terutama dalam pen-capaian utama perjalanan bisnis dan wisatawan.

Business Traveller Awards. Para pembaca Majalah Bisnis Wisatawan telah memilih Star Alliance sebagai

aliansi maskapai terbaik ketujuh kalinya secara berturut-turut yang disampaikan pada 4 Oktober 2012.

Christian Klick, Vice President Cor-porate Office, Star Alliance mengatakan penghargaan tersebut tepat pada ulang tahun ke 15 aliansi kami, sebagai bukti istimewa bahwa wisatawan inter-nasional menikmati manfaat dari selu-ruh maskapai penerbangan.”

World’s Best Airline Alliance at the 2012. Diterima saat Farnborough AirShow 2012, sesuai tingkat kepuasan penumpang maskapai penerbangan di seluruh dunia, didasarkan pada analisis pelancong bisnis maupun rekreasi, di semua jenis kabin (First Class, Business Class, Premium Economy dan Economy).

Survei melalui telepon, kuisioner dan online tentang pengalaman mereka dengan maskapai penerbangan selama periode 10 bulan. Survei ini mengukur kepuasan penumpang di lebih dari 38 indikator kinerja utama dari maskapai yaitu produk dan layanan, termasuk layanan check-in, boarding, kenya-manan kursi onboard, kebersihan kabin, makanan, minuman, hiburan dalam penerbangan dan staf. (Dnn)

Keunggulannya mampu mempercepat transit dan transfer (Foto - foto : Dok. Star Alliance)

Membuka jaringan penerbangan terkemuka.

Menerbangkan jutaan penumpang.

Menghubungkan enam benua.

Page 22: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

22 l Aviasi l Maret 2013

Bandar Udara

DALAM soal layanan transportasi udara, Bandung tak mau kalah dengan kota lain. Kota Kembang

ini juga memiliki bandar udara besar bernama Husein Sastranegara. Banyak wisatawan, pebisnis dan investor yang berkunjung melalui bandar udara ini.

Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara bentuknya unik, mungil dan belakangan ini menjadi sorotan publik. Dulu bandar udara ini belum begitu terkenal, sekarang sudah ramai dan padat.

“Jawa Barat memiliki beberapa bandar udara, Husein Sastranegara me-mang yang terbesar, dulu orang bilang di Bandung itu ada 11 pesawat, artinya 1 berangkat dan 1 datang. Tetapi saat ini, banyak maskapai berbondong-bon-dong terbang melalui Bandung, baik domestik maupun internasional,”jelas Eko Diantoro, General Manager Bandar Udara Internasional Husein Sastranega-ra Bandung kepada Aviasi.

Eko menambahkan, “kami berbeda dengan bandar udara lain sekelas inter-nasional, kami lebih kecil dan simpel. Tetapi kami berpikir keras dan telah membuktikan mampu memberikan rasa nyaman dan aman kepada penum-pang.”

Menurut informasi dan publikasi bandar udara ini, sekitar 1955 walau-pun merupakan Pangkalan TNI AU, sudah pernah dilakukan kegiatan pe-nerbangan sipil secara tidak berjadwal

oleh perusahaan GIA.Namun hal itu tidak dapat berlang-

sung lama (terhenti), karena terkendala fasilitas keselamatan penerbangan yang dipersyaratkannya oleh Anex (Anex I sampai Anex 18).

Saat itu, menurut IATA dan ICAO (Or-ganisasi Penerbangan Sipil Dunia), Ban-dar Udara Husein tidak sesuai deng an aturan dimaksud, terutama pada saat kondisi cuaca buruk. Bandung mem-punyai topografis yang kurang meng-untungkan jika dibangun lapang an terbang.

Konsep TerminalPada umumnya bentuk bangunan

suatu bandar udara mencerminkan gaya suatu daerah. Tetapi di Bandung berbeda, arsitekturnya bukan lokal tetapi merupakan desain Belanda.

“Walaupun bentuknya minimalis, kami mengusung layanan premium atau full service terminal, misalnya saat menunggu di bandar udara, penum-pang dapat merasakan layaknya di hotel atau mall (pusat perbelanjaan),” jelas Eko.

Eko menambahkan, pihaknya ingin membuat pengguna jasa penerbang-an tidak terjepit. Saat mereka masuk ke terminal rasanya menjadi lega. Kita tetap menyadari, mengingat keterba-tasan lahan.

Bandar udara ini menjadi daya tarik pengusaha khususnya bidang komer-sial untuk mengembangkan usaha dan sarana iklan (promosi). Area terminal, saat ini sudah menjadi tempat orang berkumpul, beberapa telah membuka pusat belanja seperti kuliner, souvenir dan sebagainya.

Husein Sastranegara Lintas Udara di Taman Dirgantara

No. Jenis Fasilitas Permanen/ Semi Permanen Luas

Gedung Lantai Atas II & III1 Keberangkatan Internasional Lt II Permanen 335.96 m²2 Keberangkatan Domestik Lt II Permanen 416.32 m²3 Gedung Perkantoran Operasi & Teknik Lt II Permanen 259.20 m²4 Gedung Perkantoran Lt III Permanen 423.36 m²Gedung Lantai Bawah1 Executive Lounge Permanen 110.00 m²2 Ruang Chek in Area Permanen 297.50 m²3 Ruang Kedatangan Domestik Permanen 167.32 m²4 Ruang kedatangan International Permanen 290.24 m²5 Ruang CCTV Permanen 15.80 m²Toilet Umum Permanen 27.00 m²Mushola Umum Permanen 10.00 m²

Informasi Terminal

Sumber: Data Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara

Bentuknya mungil, tetapi memberikan pelayanan prima bagi pengguna jasa penerbangan (Foto-foto : Anto zq)

Eko DiantoroGeneral Manager Bandar Udara Internasional

Husein Sastranegara, Bandung

Page 23: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 23

Menjadi Keuntungan BandungTransportasi udara berkembang

pesat, 30 persen sudah terhubung dengan pesawat, demikian penjelasan Maman Nurjaman, Kepala Divisi Operasi Bandar Udara Internasional Husein Sas-tranegara Bandung.

“Kami memiliki keuntungan tersendiri dalam hal pergerakan pe-sawat dan minat penumpang. Berlatar belakang kondisi padatnya di Jakarta maupun di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta telah memberikan pe-luang besar untuk kami. Perlu diketahui bahwa sekitar 15 persen penumpang di Cengkareng itu dari Jawa Barat, jadi sekarang masyarakat sudah bisa ter-bang dari Bandung,” jelasnya.

Eko Diantoro menjelaskan, ke-tika Bandung memiliki bandar udara sendiri, maka orang-orang berpikir dan mereka pindah ke Husein, apalagi untuk transportasi darat berikut infra-strukturnya, Bandung sudah tersedia dengan memadai.

Pada 2013 pintu udara Bandung akan diperluas, pesawat berbadan lebar pun bisa mendarat di sini, harapannya dapat rampung pada 2015. Hal ini akan memantapkan Bandung sebagai kota metropolitan.

Eko berpendapat, apabila perluasan Terminal Bandar Udara Husein Sas-tranegara tuntas, rute dan frekuensi penerbangan dari dan ke Bandung bisa

naik menjadi sekitar 90 kali per hari.Rencananya mulai 2013, luas ban-

dar udara yang awalnya 5.000 m2 akan diperluas 15.000 m2. Jadi nantinya Hu-sein Sastranegara milik Jabar ini akan memiliki luas hingga 20.000 m2.

Pusat Taman DirgantaraLokasi bandar udara ini berada di 5

km dari pusat kota. Uniknya, termasuk dalam kawasan yang padat penduduk dan bisnis.

Dalam rangka memenuhi kebutuh-an masyarakat pengguna akan jasa angkutan udara, maka beberapa pang-kalan udara, termasuk Pangkalan Udara Husein Sastranegara Bandung ditetap-kan sebagai “Enclave Civil“ yaitu suatu daerah terbatas yang berada di sebuah pangkalan udara militer, di mana ber-laku peraturan sipil serta menyeleng-garakan pelayanan lalu lintas udara tersebut dilakukan/dikelola oleh sipil.

Pintu udara ini letaknya sangat stra-tegis, berada di pusat kawasan pener-bangan yang dikelilingi oleh:

No. Keterangan1. Pangkalan TNI Angkatan Udara.2. Bandung International Corporation, Sebagai sekolah penerbang.3. Universitas Nurtanio, salah satunya mencetak tenaga mekanik pesawat.

4. Bandung Jet Aero (BAJA), perusahaan Maintenance, Repair and Overhoul (MRO), pusat perawatan General Aviation terbesar.

5. PT Dirgantara Indonesia, pabrikan pesawat turboprop, helikopter maupun pembuat bagian/komponen untuk Airbus, Boeing dan sebagainya.

Tahun Domestik Internasional Total Pesawat Peningkatan (%)2007 3.191 894 4.085 -33,42008 2.044 1.560 3.604 -11,82009 2.600 2.811 5.411 50,12010 4.823 3.244 8.067 49,12011 6.315 3.990 10.305 27,72012 12.494 5.035 17.529 70,1

Pergerakan Pesawat

Sumber: Data Statistik Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara

Kode IATA dan ICAO WIIB/BDOWaktu operasional 06.00 – 18.00Unsur Fasilitas Dimensi Luas Kekuatan Jenis KonstruksiLandasan1 Runway 11-29 2.250x45 m 99,9 m² PCN 50 Asphalt hotmix2 Overrun 11 60x45 m 2,700 m² Asphalt hotmix3 Overrun 29 30x45 m 1,350 m² Asphalt hotmixTaxiway1 Taxiway A 976x20 m 19,510 m² PCN 25 Asphalt hotmix2 Taxiway B 102x20 m 2,030 m² Asphalt hotmix3 Taxiway C 150x18 m 2,700 m² PCN 50 Asphalt hotmix4 Taxiway D 100x25 m 2,500 m² PCN 50 Asphalt hotmix5 TaxiwayE (IPTN) 43x42 m 1,806 m² Asphalt hotmix6 TaxiwayF (IPTN) 47x39 m 1,833 m² Asphalt hotmixApron1 Apron Bandara 388x80 m 31,024 m² PCN25/32 Asphalt hotmix2 Apron Bandara 75x45 m 3,375 m² PCN 37 Rigid Beton3 Apron TNI AU BH 15 Utara 100x57 m 5,700 m² Asphalt hotmix

Informasi Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara

Sumber: Data Statistik Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara

Kesemuanya merupakan rangkaian industri penerbangan yang saling mempunyai keterkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Kelengkapan dalam satu wilayah telah mendorong dan membawa Bandung lebih maju.

Ibaratnya sebuah taman yang me-miliki magnet untuk dikunjungi. Inilah keunggulan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara.

Meneruskan Jasa dan Perjuangan Sang Tokoh

Semangat seluruh jajaran mana-jemen, karyawan dan pemerintah provinsi dalam memajukan gerbang udara ini tak lain akan jasa dan per-juangan seorang Husein Sastranegara. Husein dianggap sebagai salah seorang pejuang dan perintis yang telah me-letakkan dasar-dasar pembangunan di bidang penerbangan nasional.

Berkat pengabdiannya untuk bangsa dan negara, nama Husein Sas-tranegara diabadikan untuk mengganti Pangkalan Udara Andir sejak 17 Agus-tus 1952.

Hingga kini namanya melekat men-jadi nama sebuah pintu gerbang Kota Kembang, Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung. Bah-kan sebagai bentuk penghormatan kepadanya, maka dibangunlah sebuah patung Husein Sastranegara tepat di luar gedung bandar udara.

Pada awalnya bandar udara Jawa Barat ini merupakan lapangan terbang peninggalan Pemerintah Hindia Belan-da (sebelum Perang Dunia II) dengan sebutan Lapangan Terbang Andir, yaitu suatu nama lokasi/daerah di mana la-pangan terbang tersebut berada.

Pada masa penjajahan Jepang dae-rah tersebut dijadikan basis Angkatan Udara Kekaisaran Jepang. Sejak ke-merdekaan RI, sesuai dengan peraturan yang berlaku, daerah tersebut di-se-rahkan pengelolaannya kepada TNI AU deng an status Lapangan Terbang Mili-ter dengan sebutan Pangkalan Udara Utama Husein Sastranegera Bandung.

Pada 1974 mulai dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan uda-ra komersial secara resmi, yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein Sastrane-gara Bandung untuk kepenting an ke-giatan penerbangan komersial sipil.

Selanjutnya, Bandar Udara Internasi-onal Husein Sastranegara resmi dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) hingga sekarang. (Dnn)

Full service terminal

Banyak maskapai yang sudah menerbangi Bandung

Ruang tunggu

Kargo

Pengambilan bagasi

Page 24: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013
Page 25: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 25

Fokus

PERKEMBANGAN ekonomi Indo-nesia telah diikuti permintaan pangsa pasar penerbangan. Se-

jalan dengan bisnis aviasi yang terus meningkat, airlines justru kekurangan kebutuhan pilot. Capt. Anand Patel, Director APG Inter-national Aviation Academy Inc, mene-gaskan bahwa kekurangan tersebut mengakibatkan airlines harus men-datangkan pilot asing, sekaligus ber-dampak pada biaya yang lebih mahal.

“Dalam pemenuhan pilot, Kami APG IAA Inc siap mencetak kadet-kadet penerbang. APG IAA Inc menyediakan taruna pilot dengan semua fasilitas dan kebutuhan yang diperlukan. Kami memiliki visi besar untuk menyediakan sistem pelatihan penerbangan yang menghasikan pilot kelas dunia, kualitas tinggi serta dengan keterampilan pe-nerbangan lainnya,” demikian penjelas-an Capt. Anand

APG IAA Inc menjadi pusat pendidik an dan pelatihan pilot yang ditawarkan adalah:

Commercial Pilot License. Diran-cang untuk pilot profesional pada pe-nerbangan komersial yang tergantung pada tingkat rating. Sebagai langkah pertama menjadi pilot sebuah airlines yang ingin dicapai.

Flight Instructor Pilot License. Pendidikan untuk menjadi instruktur penerbangan dan pengajaran, dimana mampu untuk mendidik calon-calon

pilot muda berkualitas.Private Pilot License. Khusus untuk

mencetak pilot untuk pesawat private (business jet) yang mempunyai daya saing tinggi.

Instrument Rating. Untuk meng-ingkatkan kompetensi seorang pilot. Menjadi instrumen dinilai lebih serius dan benar-benar mewujudkan kualitas terbang.

Multi Engine Type Rating. Untuk melatih sesuai syarat pilot komersial untuk pesawat bermesin ganda yang didukung dengan kinerja yang tinggi. Atau untuk upgrade kompentensi se-seorang.

Menurut APG IAA Inc, ketika dunia kekurangan pilot pada 2006, Filipina telah mencetak hampir 5.000 tenaga penerbang dalam waktu kurang dari 5 tahun. Hingga saat ini APG IAA Inc telah menjadi pusat pelatihan terbesar di dunia. Melatih calon penerbang dari Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, Mesir, jepang, Amerika Serikat, Turki, India, Nepal, Korea, Hong Kong, Brunei Darus-salam dan Jerman.

APG IAA Inc kini memiliki 19 armada pelatihan, yang terdiri:

APG Siap Memasok Kebutuhan Pilot

Jenis Pesawat JumlahCessna 150 3Cessna 152 8Cessna 172 4Piper Seneca 1Beechcraft Barron 3

BERITA tentang kekurangan pilot sudah tidak asing lagi, mengingat pertumbuhan industri aviasi terus

menggeliat. Tetapi, bagaimana jika di tengah kebutuhan tenaga penerbang meningkat, justru ada pilot yang dila-rang terbang?

Kementerian Perhubungan telah melarang 33 pilot untuk mengudara pada 12 Februari lalu, demi kesela-matan penerbangan. Alasannya para pilot itu sudah memiliki kelebihan jam terbang. “Larangan terbang sejumlah pilot merupakan pelaksanaan pe-ngawasan Dirjen Perhubungan Udara terhadap pelaksanaan ketentuan jam terbang pilot. Berdasarkan hasil evalu-asi, ada beberapa pilot yang melanggar batas waktu kerja yang telah ditetap-kan,” demikian keterangan Bambang S. Ervan, Kepala Humas Kementerian Perhubungan.

Menurut Bambang, batasan jam ter-bang pilot dalam setahun adalah 1.050 jam. Jika ada pilot yang tetap melang-gar ketentuan, izin lisensi mereka dapat dicabut. “Faktor fatique atau kelelahan berisiko lebih besar, tentunya berakibat fatal pada keselamatan penerbangan,” paparnya.

DKUPPU melakukan evaluasi jam terbang pilot tiap tiga bulan sekali. Jumlah jam terbang itu boleh dikelola oleh masing-masing maskapai ber-dasarkan kebutuhan tiap hari dan tiap bulan.

Soal kekurangan tenaga penerbang, Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) tengah mengupa ya-kan penambahan jumlah pilot deng an membuka sejumlah sekolah pilot baru.

Sekolah pilot lainnya yang sudah terkenal yaitu BIFA (Bali International Flight Academy). BIFA telah bekerja sama dengan Garuda Indonesia dalam

menyediakan tenaga penerbang. Di sini BIFA menyediakan Commercial Pilot License (CPL), Private Pilot License (PPL) dan Instrument Rating (IR).

Harus Dimulai dari HuluSalah satu sekolah penerbang

swasta Bandung International Avia-tion juga tengah menyediakan sumber

daya manusia khususnya pilot. Lem-baga pendidikan sekelas internasional tersebut terus mengupayakan sistem pendidikan pilot yang siap memasuki industri.

Capt. Nasrun Natsir, President Di-rector Bandung International Aviation menegaskan bahwa beban kerja yang tinggi pada pilot karena pertumbuh-an bisnis penerbangan yang tinggi tidak dibarengi dengan pertumbuhan jumlah pilot. Pertumbuhan bisnis pe-nerbangan ditandai dengan banyaknya jumlah frekuensi penerbangan dan jumlah pesawat yang dioperasikan.

Menanggapi hal tersebut, Ikhsan Amin, Business and Development Bandung International Aviation bahwa kita harus punya bisnis integrated, sa-ling terkait dan berkesinambungan, tidak perlu perusahaan bersatu, tetapi saling kait mengkait.

“Sekarang dalam mencetak pilot harus dimulai dari hulu, karena pilot sebagai pembentuk bisnis aviasi khu-susnya SDM, kemudian baru ke hilirnya yang secara otomatis dapat berkem-bang. Salah satu yang kami terapkan terhadap calon pilot itu fungsi manaje-men yang perlu diajarkan,” jelas Nasrun

Salah satu pendukung sektor pe-sawat adalah teknologi, di mana pilot harus menguasai sesuai jenis pesawat tersebut. Menurut Nasrun, teknologi itu harus di intership, kalau kita mengikuti tidak akan bisa, maka salah satu cara terbaik adalah membudayakan sebagai fungsi manajemen.

“Dan yang terpenting, pihak pe-rusahaan jangan cepat instan dalam hal penerbang. Karena ketimpangan pertumbuhan jumlah pilot dan jumlah pesawat yang dioperasikan inilah yang diindikasi membuat maskapai pener-bangan mempekerjakan pilot melebihi ketentuan jam terbangnya,” pungkas-

nya.Artinya, dengan pertumbuhan jum-

lah pesawat, tiap tahun diperkirakan tambahan 1.000 pilot. Satu pesawat jet rata-rata dioperasikan oleh 3,5-5 set pilot (7-10 pilot). Sementara aat ini pa-sokan dari sekolah pilot di dalam negeri hanya sekitar 400 pilot per tahun.

Ketegasan DKUPPU Diuji, Pilot Dilarang TerbangPilot Asing

Kementerian Perhubungan me-nyatakan, pilot asing harus memiliki pengalaman terbang sesuai jenis/tipe pesawat yang diterbangkan, khususnya pada operator penerbangan 121 dan 135.

Terkait dengan hal tersebut, Ke-menterian Perhubungan dalam hal ini Dirjen Perhubungan Udara mewajibkan pilot asing yang akan menggunakan li-sensi Indonesia atau akan memvalidasi lisensinya harus memiliki pengalaman minimal 250 jam terbang pada tipe pe-sawat yang akan diterbangkan.

Operator penerbangan yang akan mempekerjakan pilot asing harus memenuhi seluruh persyaratan, terma-suk persyaratan pengalaman minimal jam terbang saat pengajuan pilot as-

ing untuk validasi atau endorsement ke Dirjen Perhubungan Udara.

Ketentuan tersebut mulai belaku sejak 10 Januari 2013 sesuai Surat Dirjen Perhubungan Udara Nomor AU.403/1/1/DJPU.DKUPPU/2013 Tang-gal 10 Januari tentang Penggunaan Pilot Asing. (Dnn)

Periode Jumlah Pesawat Persentase Jumlah Pilot Persentase2012 993 Naik 16,8 persen 7.824 Naik 8,05 persen2011 850 - 7.428 -

Perbandingan Jumlah Pilot

Data: Kementerian Perhubungan Per Agustus 2012

Negara/Benua Jumlah PilotEropa 92.500Asia Pasifik 183.200China 72.200Amerika Utara 82.800Amerika Latin 41.200Timur Tengah 36.600Afrika 14.300Commenwealth of Independant States (CIS) 9.900

Kebutuhan Pilot Dunia

Sumber: Perkiraan Boeing

Page 26: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

26 l Aviasi l Maret 2013

waktu transit 3 kali selama 40 menit, yaitu 2 jam dan pengurusan tugas sete-lah terbang selama 10 menit, sehingga diakumulasikan jam kerja pilot tersebut adalah 10 jam 10 menit.

CASR 121 secara umum membatasi jam terbang pilot dalam industri pe-nerbangan diatur secara ketat dengan ketentuan dasar maksimum jam kerja adalah 14 jam dalam penjadwalan 24 jam dan maksimum jam terbang adalah 9 jam dalam penjadwalan 24 jam. Ada-pun batasan jam terbang dengan jum-lah dua pilot secara akumulasi dalam CASR 121.481 dapat diuraikan sebagai berikut :

Jam Kerja Kru Penerbangan Beda dengan pilot, pramugari/pra-

mugara tidak dibatasi oleh jam terbang. Namun dibatasi oleh batasan jam kerja. Seorang pramgari/pramugara dibatasi jam kerja yang sama dengan pilot, yak-ni maksimum 14 jam bekerja. Flight Operations Officer sebagai petugas yang mempersiapkan seluruh penerbangan mempunyai batasan jam kerja, yaitu maksimum 10 jam.

Seorang ATC (Air Traffic Controller) sebagai pemandu lalu lintas pesawat mempunyai batasan jam kerja maksi-mum (berdasarkan SKEP/16/11/2009) adalah 6 jam sehari, 30 jam seminggu dan diberikan waktu istirahat 45 menit setelah 2 jam melaksankan controlling dan juga diberikan istirahat selama 45

Fokus

(Foto: paseban.com)

1. 9 jam terbang dalam 24 jam pe n-jadwalan

2. 30 jam terbang dalam 7 hari berturut -turut

3. 110 jam terbang dalam satu bulan kalender

4. 1.050 jam terbang dalam satu tahun kalender

ORGANISASI penerbangan sipil internasional atau In-ternational Civil Aviation

Organization (ICAO) merupakan organ-isasi penerbangan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dibentuk melalui Konvensi Chicago pada Desember 1944 yang dihadiri oleh 52 negara.

Tujuannya untuk menjamin ke-selamatan penerbangan dan pengem-bangan angkutan udara internasional. Organisasi ini beranggotakan 190 ne-gara, termasuk Indonesia. ICAO mener-bitkan Annex 1 sampai Annex 18 yang disebut Standards and Recommended Practices (SARPs) sebagai pedoman untuk menyusun peraturan keselamat-an dan keamanan di negara masing-masing.

Indonesia memberlakukan per-aturan keselamatan dan keamanan penerbangan sipil diterbitkan oleh Menteri Perhubungan c.q. Direktur Jenderal Perhubungan Udara RI yang dikenal sebagai Civil Aviation Safety Regulations (CASR) atau dalam Bahasa Indonesia disebut Peraturan Keselamat-an Penerbangan Sipil (PKPS). CASR sendiri me ngacu pada Federal Avia-tion Regulations (FAR) buatan Federal Aviation Authority (FAA) Amerika Seri-kat. CASR-CASR tersebut direvisi dan dimutakhirkan secara berkala sesuai dengan perubah an yang ada pada ICAO Annex maupun perkembangan industri penerbangan.

Seluruh profesi penerbangan sipil di Indonesia wajib menaati CASR, ke-bijakan dan ketentuan dari maskapai di mana ia ditugaskan. Kebijakan dan ketentuan maskapai yang disebut Company Operation Manual (COM) diper bolehkan membuat keputusan tersendiri, namun tetap tidak diboleh-kan melanggar ketentuan dari CASR. Pengaturan batasan waktu kerja dan waktu istirahat profesi penerbangan sipil berjadwal diatur dalam CASR 121 subpart P.

Jam Terbang dan Jam Kerja PilotSeorang pilot memiliki batasan

atau limitasi jam kerja dan jam terbang. Jam kerja/flight duty time seorang pi-lot adalah kurun waktu yang dihitung pada saat melapor untuk dinas terbang sampai dengan menyelesaikan semua tugas-tugas resmi serangkaian pener-bangan yang telah dilakukan. Rata-rata maskapai di Indonesia waktu melapor untuk tugas terbang adalah 1 jam 30 menit, sedangkan jam terbang/flight time adalah kurun waktu pesawat mu-lai bergerak dengan kekuatan mesin sendiri sampai dengan berhenti dan seluruh mesin dimatikan dalam suatu misi penerbangan.

Contohnya penerbangan dari Ja-karta menuju Denpasar adalah 1 jam 40 menit. Bila penerbangan dilaksanakan PP (pergi-pulang) selama dua kali, maka total jam terbangnya adalah 6 jam 40 menit. Sedangkan jam kerja pilot terse-but dihitung dari jam terbang (6 jam 40 menit) ditambah jam lapor untuk ber-tugas sebelum terbang 1 jam 30 menit,

menit setelah melaksanakan assistant controlling.

Pertumbuhan bisnis penerbangan di Indonesia semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari makin bertambahnya jumlah pesawat, baik yang telah masuk maupun dalam tahap pemesanan. Se-makin banyak pesawat, maka semakin banyak pula membutuhkan tenaga pilot.

Menurut hitungan Hasfrinsyah, Ke-tua Federasi Pilot Indonesia, maskapai penerbangan saat ini masih butuh tam-bahan pilot sebanyak 800-900 orang. “Secara rata-rata kita masih kekurangan pilot sekitar 300 orang saban tahun,” katanya.

Pasalnya, dari 13 sekolah pilot yang ada di tanah air, kalau dijumlahkan baru sanggup meluluskan 650 pilot untuk setiap tahunnya. Satu sekolah baru sanggup meluluskan sekitar 50 orang pilot.

Hal ini menjadi faktor utama mas-kapai melanggar aturan batasan jam terbang. Bila tidak ingin pilotnya me-langgar batasan, maka pesawat harus di-grounded (tidak diterbangkan). Jika tidak ingin mengalami kerugian, ketika jadwal telah dipersiapkan namun pilot yang ditugaskan sudah melebihi jam terbang dan tidak mendapatkan peng-ganti untuk bertugas, maka pelang-garan tidak dapat terelakkan. Hal ini sangat mempengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan mengingat keterbatasan manusia dalam bekerja.

Hukumnya WajibPeningkatan keselamatan pener-

bangan harus terus dilakukan seiring dengan pertumbuhan industri pener-bangan. Pemerintah sudah seharusnya melakukan pengawasan mengenai jam terbang, meskipun hal itu sejatinya sudah ada dalam aturan penerbangan

dalam negeri maupun internasional melalui proses penelitian sejak berpu-luh-puluh tahun lalu mengenai batasan kelelahan berbagai profesi penerbang-an.

Hal ini diharapkan untuk selalu terjaganya keselamatan penerbangan. Dengan terjaganya instruksi tersebut, maka setiap kru penerbangan yang sedang menjalankan profesinya selalu dalam kondisi yang sehat mental dan fisiknya, sehingga tidak menimbulkan human error dalam bertugas.

Tidak segan-segan otoritas terkait dapat memberikan sanksi administratif berupa pembekuan sertifikat selama 1 sampai 6 bulan dan/atau pencabutan sertifikat. Sanksi kedua diajukan ke pe-ngadilan dengan sanksi pidana penjara paling lama dua tahun dan denda pa-ling banyak Rp 500.000.000, bila terjadi pelanggaran mengenai batasan jam kerja termasuk jam terbang.

Perhatikan Waktu IstirahatWaktu istirahat/rest periode adalah

kurun waktu istirahat total antara jad-wal saat ini dengan jadwal berikutnya. Untuk seorang pilot diperhitungkan minimal 9 jam (sesuai batasan mini-mum CASR) ditambah waktu tempuh kendaraan dari rumah/hotel ke bandar udara atau sebaliknya sehingga mini-mum menjadi rata-rata 12 jam.

Khusus untuk Bandar Udara Soekar-no-Hatta, banyak maskapai penerbang-an memperhitungkan kemacetan lalu-lintas maka rest eriod minimum adalah 15 jam. Seorang pramugari/pramugara wajib beristirahat paling tidak selama 8 jam setelah penerbangan terakhir. Begitu juga dengan Flight Operations Officer bila akan ditugaskan lebih dari ketentuan yaitu 10 jam dalam 24 jam berturut-turut, maka wajib diberikan 8 jam sebelum melaksanakan tugas lem-bur. (OPU 1)

Batasan Jam Kerja dan Waktu Istirahat Pilot dan Kru

Page 27: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 27

Safety

Mengenal FOD sebagai Potensi Penyebab Kerusakan

Capt. Novianto HerupratomoEVP. Operation PT Garuda Indonesia (Persero)

Benda asing yang ada di sekitar pesawat dapat menyebabkan kerusakan pada pesawat saat fase take-off atau landing (Foto: msn.com)

(Foto: flightservicemanagement.com)

Foreign Object Debris (FOD) di ban-dar udara dapat menyebabkan kerusakan yang merugikan mas-

kapai penerbangan, bandar udara, dan penyewa fasilitas bandar udara. Bahaya benda asing dapat menghancurkan mesin pesawat, merusak ban pesawat atau berpengaruh pada badan pesawat dalam area manuver atau apron bandar udara. Selanjutnya, pengendalian ben-da asing di bandar udara merupakan kewajiban seluruh personil.

Apa itu FOD?Foreign Object Damage (FOD) meru-

pakan kerusakan yang disebabkan oleh Foreign Object Debris (juga disingkat FOD) seperti puing-puing, partikel dari lepasan kendaraan atau sistem yang berpotensi menimbulkan kerusakan. Foreign Object Damage merupakan kerusakaan yang disebabkan oleh benda asing (seperti benda yang bukan merupakan bagian dari kendaraan) yang dapat menurunkan pula level ke-selamatan suatu produk beserta karak-teristik kinerjanya.

FOD merupakan singkatan yang bi-asa digunakan dalam dunia aviasi yang mewakili baik kerusakan pada pesawat

akibat benda asing maupun benda as-ing itu sendiri.

FOD itu sendiri termasuk berbagai objek yang ditemukan pada lokasi ter-tentu sebagai hasil dari buangan lokasi tersebut yang dapat merusak peralatan atau melukai personil dari maskapai penerbangan dan bandar udara. FOD termasuk material seperti hardware yang longgar instalasinya, bagian pe-sawat dan mesin pesawat, alat bantu kerja, logam: bagian dari apron, per-lengkapan dan isi katering, dan botol minuman.

Artinya benda asing ada di sekitar pesawat yang dapat menyebabkan kerusakan pada pesawat saat fase take-off atau landing. FOD merupakan benda yang bukan bagian atau dekat pesawat yang pada akhirnya nanti dapat men-cederai personil airline dan bandar udara dan merusak pesawat itu sendiri.

Program pencegahan FOD seperti pelatihan, inspeksi fasilitas, perawatan, dan koordinasi antara seluruh unit terkait dapat meminimalisasi FOD dan dampaknya.

Foreign Object Debris (FOD) dapat ditemukan di gerbang terminal, apron kargo, taxiways, runways, dan area parkir pesawat. Hal tersebut dapat merusak secara langsung pesawat, seperti merobek ban pesawat atau tersedot ke dalam mesin pesawat atau terlempar sangat kencang akibat desakan mesin pesawat (jet blast) dan akhirnya merusak pesawat atau men-cederai orang.

Sumber Benda Asing (FOD)?Berbagai macam jasa yang terkait

dengan penerbangan (seperti kate-ring, perawatan, kargo, penanganan area ramp) kemungkinan mening-galkan bekas, sampah atau sisa (FOD). Bagaimanapun, jasa terkait dengan

maskapai penerbangan seharusnya tidak boleh meninggalkan bekas di apron.

Setiap orang harus meyakinkan bahwa apron bersih dari benda yang dapat membahayakan keselamatan pesawat saat meninggalkan pesawat atau saat mesin dinyalakan. • Kurangnya perhatian atau keti-

dakpedulian saat pemeliharaan pesawat sering merupakan alasan dan sumber benda asing.

• Kesalahan saat membuang limbah dan benda asing di tempat yang tepat hingga akhirnya terbang ke runways dan area manuver pe-sawat.

• Proses loading dan transportasi barang yang tidak pantas yang kemungkinan terjatuh hingga ak h-irnya menjadi benda asing di area bandar udara.

• Mengendarai kendaraan di area manuver yang beraspal tidak baik hingga akhirnya kerikil terlempar ke runways dan taxiways.

• Sampah yang dibuang oleh pe-numpang ketika mereka berjalan dari atau menuju pesawat atau di-lakukan oleh personil yang bekerja di bandar udara.

• Kegagalan dalam mengumpulkan dan menghitung kembali peralatan dan alat bantu kerja dalam peker-jaan perawatan pesawat setelah menyelesaikan pekerjaan dan menyebabkan alat kerja itu terting-gal di apron atau bahkan di dalam pesawat.

Contoh FOD:1. Kerikil dan batu yang berserakan,2. Tutup plastik dan logam,3. Alat kelengkapan seperti sekrup,

mur, baut dan paku,4. Bagian pakaian,

5. Tali kargo, kait dan pengikat plas-tik,

6. Potongan karet atau plastik ber-bagai bentuk,

7. Potongan tas, kaleng minuman, sampah, koran, bungkus rokok, pulpen, dan alat tulis.

Dapat disimpulkan bahwa Foreign Object Debris (FOD) bisa berasal dari berbagai sumber, biasanya adalah:• Infrastruktur bandar udara. Keru-

sakan, perawatan dan konstruksi infrastruktur bandar udara dapat berkontribusi menimbulkan FOD.

• Operasi pesawat normal. Peng-isian bahan bakar, katering, pem-bersihan kabin, dan penanganan bagasi dan kargo capat menghasil-kan benda asing.

• Barang-barang pribadi. Pulpen, koin, lencana, topi, kaleng soda, kertas, dan benda lainnya yang dibawa penumpang atau petugas dapat menjadi FOD jika tidak se-ngaja tertinggal di area yang tidak tepat.

Tanggung Jawab Pencegahan FOD

Dua pihak yang berperan penting dalam pencegahan foreign object debris (FOD) yang berpotensi merusak adalah maskapai penerbangan dan bandar udara. Di mana pihak maskapai dan penyewa bandar udara itu sendiri yang menghasilkan banyak FOD yang dapat ditemukan di area terminal, jalan, area bagasi, dan area dekat dapur bandar udara.

Perjanjian antara maskapai pener-bangan dan organisasi pendukungnya seharusnya dapat menyertakan pula pekerjaan spesifik dalam mena ngani pembersihan FOD. Selain kedua pihak tersebut, semua personil yang terlibat dalam industri penerbangan harus sadar dan berpartisipasi dalam pence-gahan bahaya FOD untuk kepentingan bersama. (*)

Page 28: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

28 l Aviasi l Maret 2013

Tokoh Penerbangan

Ia dikenal selama hampir satu abad dalam

membangun, memimpin, mengembangkan

pertumbuhan dan evolusi industri kedirgantaraan.

DC, jenis pesawat yang sudah tak asing lagi bagi industri aviasi du-nia. Pada awal merintis pener-

bangan, Indonesia juga menggunakan pesawat tipe tersebut yang dioperasi-kan Indonesian Airways.

Pada awal kemerdekaan, pesawat tersebut membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran, Jakarta. Saat itu Soekarno akan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS). Saat mengangkut Soekarno, pe-sawat sudah menggunakan logo dan nama baru, Garuda Indonesian Airways. Ini adalah nama yang diusulkan Soe-karno untuk perusahaan maskapai per-tama di Indonesia tersebut.

Pada 28 Desember 1949, terjadi penerbangan bersejarah DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair.

Varian pesawat yang ngetop pada era tersebut merupakan hasil pemikiran dan kerja keras dari seorang yang ingin menciptakan teknologi baru untuk menghubungkan dunia.

Wills Donald Douglas namanya, putra kedua dari asisten kasir National Park Bank. Douglas lahir di Brooklyn, New York, pada 6 April 1892. Ia memu-lai pendidikan di Trinity Chapel School di New York City.

Keinginannya sempat tertunda dalam menggeluti teknik penerbangan, karena pada usia 17, Donald Douglas memasuki US Naval Academy di An-napolis, Md, untuk menjadi angkatan laut Amerika.

Tetap Memilih PenerbanganDouglas tertarik dengan pesawat.

Wills Douglas meninggalkan Akademi Angkatan Laut pada 1912, sebelum ia lulus, untuk mencari pekerjaan di bi-dang teknik penerbangan.

pantai Amerika.Berawal dari ketertarikan dan ke-

percayaan berbagai perusahaan untuk menggunakan pesawat Douglas, akhir-nya The Davis-Douglas Co mem-ba-ngun The Cloudster.

The Cloudster akhirnya menjadi kenyataan bagi Claude Ryan San Diego untuk membuka penerbangan Califor-nia ke Los Angeles. Menurut Boeing, hal berbeda justru dialami Davis yang kehilangan minat usahanya dan dijual kepada Douglas, kemudian tergabung dengan The Co Douglas pada Juli 1921.

Davis akhirnya membuat pesawat Angkatan Laut sendiri untuk mem ba-ngun pembom torpedo, dimulai deng-an DT-1 (Douglas Torpedo, Pertama).

Pada 1922, perusahaan Douglas telah sukses dengan enam pesawat senilai US$ 130.890. Ia menyewakan ba-ngunan yang ditinggalkan dari Herman Film Corp seluas 2.345 m2 di Wilshire Boulevard, Santa Monica, California, di mana ia membangun Cruiser World Douglas pada musim gugur 1928, seni-lai US$ 25 juta.

Sempat Alami KecelakaanSalah satu pesawat produksi Doug-

las mengalami kecelakaan pada 1929. Semua pihak kemudian meminta untuk mengkaji ulang desain dan perakit-annya. Hal tersebut mendatangkan banyak protes, tetapi Douglas tetap membangun perusahaannya dengan dukungan finansial militer.

Menurut Time, media online Ameri-ka, “Untuk penerbangan AS, musim dingin adalah salah satu yang terburuk. Kemudian sebab suatu hal, DC-4 dijual ke United Air Lines, Inc yang dipimpin William Allan Patterson.

Pada 1932, ia mulai membangun

Douglas kemudian menekuni karier yang dipilihnya. Ia menyelesaikan sarjana program ilmu penerbangan di Institut Teknologi Massachusetts hanya dalam dua tahun dari seha-rusnya empat tahun. Karena prestasi akademiknya, Douglas segera dipeker-jakan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) sebagai asisten profesor aeronautika.

Pada 1915, ia menjadi konsultan Connecticut Aircraft Co dan membantu membangun balon Angkatan Laut per-tama. Pada Agustus tahun yang sama, ia bergabung dengan Glenn L. Martin Co, di Los Angeles, California, sebagai chief engineer.

Pada 1916, ia menjabat sebentar sebagai insinyur penerbangan sipil sebagai Kepala Bagian Signal Corps Army Aviation di Washington, DC, ke-mudian ia kembali ke Cleveland, Ohio, karena Martin Co telah pindah. Saat itu, Doughles menjadi chief engineer. Ia bertanggung jawab atas perakitan pesawat Angkatan Darat AS MB-1 ber-mesin ganda bomber, yang pertama terbang 17 Agustus 1918.

Dari Mencangkul hingga Merakit Pesawat

Douglas bertekad untuk membuat pesawat sendiri, terlepas dari modal yang ia memiliki hanya US$600. Se-mentara untuk mencukupi kebutuhan kelu arganya, ia bekerja sebagai buruh, mencangkul kentang dan mencuci mobil.

Pesawat pertamanya dipesan David R. Davis. Olahragawan ini berani mem-bayar USS$ 40.000 untuk membangun sebuah perusahaan penerbangan. Da-vid ingin menjadi orang pertama yang bisa terbang nonstop dari pantai ke

DC-1 dan meluncurkan kariernya se-bagai pembangun transportasi udara dunia. Selanjutnya pada 1940, penjual-an DC-2 dan DC-3 kembali naik menjadi hampir US$ 61 juta.

Sejalan dengan perjalanan perusa-haannya, dalam menjaga produksinya saat Perang Dunia II, Douglas memban-gun pabrik di Long Beach dan El Segun-do, California, dengan sewa fasilitas di Chicago, Illinois, Oklahoma City, Tulsa, Okla Park.

Belum begitu lama beroperasi, sewa guna usaha tersebut ditutup pada akhir perang, namun Douglas terus mem-produksi pesawat komersial dan militer, tempur, rudal dan roket. (Danang)

Kiprah PeriodeMasa hidup 1892-1981Mendirikan Douglas Aircraft Co 1921-1967Presiden Perusahaan 1921-1957Ketua Dewan 1957-1967Bergabung dengan McDonnell Douglas Corp 1967-1981

Informasi Douglas

Sumber; Boeing

Nominasi PeriodeCollier Trophy 1926Guggenheim Medal 1939LL.D University of California, Los Angeles 1947

US Certificate of Merit 1948Commander’s Cross of the Order of Orange-Nassau 1950

Légion d’honneur 1951USAF Exceptional Service Award 1953Royal Order of the Dannebrog 1955Elmer A. Sperry Award 1956Franklin Medal 1958Tony Jannus Award 1966National Aviation Hall of Fame 1969NAS Award in Aeronautical Engineering from the National Academy of Sciences

1973

Penghargaan yang dimiliki Douglas

Dari Berbagai Sumber

Douglas, Sempat Menjadi Petani Kentang Sebelum Bikin Pesawat

(Foto-foto: Pioneer Aviation)

Page 29: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 29

Iptek

Page 30: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

30 l Aviasi l Maret 2013

Destinasi

One Whole Package, Jakarta!JAKARTA memiliki berbagai wajah, tergantung dari

mana orang memandangnya. Ada yang bilang hidup di Jakarta itu keras dan kejam, namun ada

pula yang menganggap tinggal di Jakarta merupakan sebuah anugerah, karena semua fasilitas bisa didapat-kan dengan mudah di kota megapolitan ini.

Bicara tentang wisata, Jakarta menyimpan segudang potensi, mulai dari wisata sejarah, tempat rekreasi bermain, hiburan malam, hingga wisata alam bisa ditemukan di kota yang berpenghuni paling be-sar di kawasan Asia Tenggara ini. Jakarta terbagi dalam enam wilayah Kotamadya. Berikut adalah lokasi wisata berdasarkan pembagian wilayah tersebut.

Jakarta PusatObjek wisata di Jakarta Pusat didominasi oleh

museum. Yang paling terkenal dan yang juga menjadi landmark Jakarta (bahkan Indonesia) adalah Monu-men Nasional atau yang biasa disebut Monas. Monas bukan sekadar monumen, melainkan sebuah museum yang menyimpan diorama perjuangan Bangsa Indo-nesia. Dari puncak Monas, Anda bisa menyaksikan kota Jakarta yang berbeda, karena dipandang dari ke-tinggian. Selain Monas, di Jakarta Pusat juga terdapat banyak museum lainnya, seperti Museum Nasional, Museum Gedung Joang ‘45, dan Museum Sumpah Pemuda.

Jika Anda tertarik dengan ilmu antariksa, di Jakarta Pusat terdapat Planetarium yang berlokasi di Jalan Cikini Raya. Di sana Anda bisa mempelajari benda-benda langit yang tak kasat mata. Planetarium Jakarta merupakan satu-satu Planetarium yang ada di Indo-nesia.

Pusat perbelanjaan juga tersebar di Jakata Pusat, seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia dan Sarinah yang sudah terkenal sejak 1967. Atau Anda ingin menyantap makanan khas Jakarta, yaitu Gado-Gado? Makanan ini memang bisa Anda temui di mana saja, namun yang spesial ada di Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Tanah Abang 5 No.36. Tempat ini bernama Gado-Gado Cemara dan sudah terkenal sejak puluhan tahun yang lalu. Rasanya yang khas dengan bumbu rahasia yang diwariskan secara turun temurun membuat Gado-Gado Cemara tak pernah sepi pengunjung.

Jakarta SelatanJakarta yang menjelma sebagai kota metropoli tan

perlahan mulai meninggalkan budayanya. Orang

Betawi serta keseniannya mulai tersisihkan, terganti oleh budaya barat yang tak bisa dibendung. Namun di Situ Babakan yang terletak di Srengseng Sawah, Keca-matan Jagakarsa, Jakarta Selatan masih melestarikan kebudayaan Betawi hingga sekarang.

Situ Babakan bisa dibilang sebagai cagar budaya, karena lokasi ini dijadikan Pusat Perkampungan Be-tawi yang diresmikan langsung oleh pemerintah kota pada 2004. Daerah yang memiliki luas 165 hektar ini sangat kental dengan budaya Betawi, mulai dari perilaku kehidupan, kesenian, hingga rumah adatnya. Di sana Anda bisa sekadar menikmati kebudayaan atau bahkan belajar budaya Betawi.

Ingin merasakan makanan khas Betawi? Di Situ Babakan terdapat Rumah Makan Betawi Haji Nasun yang menyediakan makanan khas Betawi sesuai selera Anda. Terdapat berbagai menu pilihan, seperti pecak gurame, gabus pucung, dan sop kambing yang men-jadi menu andalan. Harganya pun cukup ramah di kantong, berkisar Rp 20.000.

Satu lagi yang menjadi unggulan sebagai lokasi wisata terfavorit di Jakarta Selatan adalah Kebun Bi-natang Ragunan. Berbagai macam hewan bisa Anda temukan di lahan seluas 140 hektar ini. Kebun Bina-tang Ragunan dibangun pada 1964, setelah sebelum-nya berada di Cikini, Jakarta Pusat.

Jakarta TimurSebagai Ibukota negara, Jakarta harus memperke-

nalkan keseluruhan wilayah negaranya, tidak hanya kota Jakarta saja. Berangkat dari hal tersebut, pada tahun 1972 dibangunlah sebuah miniatur Indonesia yang berdiri di lahan seluas 150 hektar. Pada 20 April 1975, diresmikanlah “Indonesia Kecil” tersebut dengan nama Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Indonesia yang luas dan memiliki berbagai pulau bisa Anda kunjungi hanya dalam tempo satu hari, ten-tunya di TMII. Terdapat banyak rumah adat (anjungan), dari seluruh provinsi di Indonesia. Selain anjungan, berbagai museum bisa Anda temui, dan tentunya ta-man bermain untuk anak-anak.

Jakarta Timur juga surga bagi Anda pengkoleksi batu permata. Anda bisa berburu bebatuan tersebut di Pasar Rawa Bening yang berada persis di depan Stasiun Kereta Api Jatinegara. Berbagai macam be-batuan seperti ruby, sapphire, emerald, dan jade bisa Anda temui di pasar yang dibangun pada 1974 ini. Pasar Rawa Bening sudah terkenal hingga ke man-

canegara. Turis-turis dari China, Jepang, Korea, Taiwan, Malaysia dan dari negara-negara Timur Tengah kerap memborong bebatuan yang harganya terkenal mahal tersebut.

Gemar bermain golf? Jakarta Timur memiliki dua lapangan golf yang bertaraf internasional. Yang perta-ma adalah Padepokan Golf Pringgondani, sedangkan yang kedua adalah Padang Golf Halim. Kedua lapang-an golf tersebut termasuk dalam kawasan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Jakarta BaratJakarta Barat dikenal juga dengan sebutan Kota

Tua, karena di sana terdapat sebuah kawasan yang sesuai dengan sebutan tersebut. Ingin mengenal jauh tentang Ibu kota, Anda harus datang ke Museum Seja-rah Jakarta yang berada di Kota Tua.

Bahkan Museum Sejarah Jakarta memiliki sejarah-nya tersendiri. Dulunya bangunan ini digunakan seba-gai Gedung Balaikota (stadhuis), Balaikota yang kedua yang dididirikan pada masa pemerintahan VOC di Batavia pada 1627. Selain menjadi Balaikota, gedung ini juga pernah berfungsi sebagai pengadilan Kantor Catatan Sipil, tempat beribadah, dan Dewan Kotaprsjs (College Van Scheppen. Selain Museum Sejarah Jakarta, kawasan Kota Tua juga memiliki berbagai museum lainnya, seperti Museum Seni Rupa dan Keramik, Mu-seum Wayang, dan Museum Bahari.

Jakarta UtaraSetelah puas berwisata di berbagai museum dan

mencicipi kuliner khas Jakarta, kini saatnya bermain air di Jakarta Utara. Ya, Jakarta Utara merupakan dae-rah pesisir yang dekat dengan laut. Area yang paling terkenal tentunya adalah Taman Impian Jaya Ancol. Tidak hanya pantai, di sana terdapat berbagai objek permainan untuk anak-anak maupun dewasa.

Jangan kira Jakarta tak memilki hutan. Di Jakarta Utara terdapat sebuah hutan kota yang bisa Anda kun-jungi, yaitu Taman Suaka Margasatwa Muara Angke. Di sana Anda akan sering mendengar kicauan burung, karena memang di lokasi ini terdapat 74 spesies bu-rung. Jika Anda cukup beruntung, di Taman Suaka Margasatwa Muara Angke Anda akan menemukan segerombolan monyet-monyet liar yang asyik bermain di atas pohon.

Bagi Anda yang gemar fotografi, Sunda Kelapa menjadi lokasi yang cocok untuk mengabadikan mo-men-momen yang ada. Sunda Kelapa adalah sebuah pelabuhan yang menyimpan kapal besar model pinisi. Lokasinya memang relatif dekat dengan kawasan Kota Tua di Jakarta Barat, namun Sunda Kelapa termasuk Kotamadya Jakarta Utara. (Fadly Molana)

Monas (Foto: jakartakita.com)

Bundaran Hotel Indonesia (Foto: deviantart.net)

TMII (Foto: wikimedia.org)

Monumen Lubang Buaya (Foto: blogspot.com)

Kota Tua (Foto: wisata.com)

Page 31: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 31

Destinasi

Jakarta dikenal sebagai kota metropolitan yang padat dan sesak. Bagi warga Jakarta, jalan raya yang sesak oleh kendaraan bukanlah hal

baru. Menghadapi Jakarta yang sesak, para pebis-nis maupun pelancong yang akan berlibur di Jakar-ta harus memilih lokasi yang tepat untuk beristira-hat maupun beraktivitas. Sehingga Anda tidak perlu membuang banyak waktu di jalan untuk menuju meeting point dengan mitra bisnis atau menyam-bangi pusat belanja dan wisata.

Accor, operator hotel terkemuka di dunia, hadir menegaskan posisi sebagai yang terdepan di Asia Pasifik dengan mempersembahkan pilihan hotel untuk kenyamanan Anda, yaitu Grand Mercure Ja-karta Harmoni dan Novotel Jakarta Gajah Mada.

Grand Mercure Jakarta HarmoniHotel upscale bertaraf internasional setara bin-

tang 5 ini terletak di pusat kota yang berlokasi strat-egis di sebrang Gajah Mada Plaza. Berjarak hanya 5 menit dari Istana Negara dan Tugu Monas. Akses yang cepat dan mudah dari Bandar Udara Inter-nasional Soekarno-Hatta menuju hotel melalui tol dalam kota dengan menggunakan Bus Damri, taksi maupun mobil sewaan.

Hotel ini memiliki desain yang modern, elegan dan kontemporer dengan 483 kamar yang terdiri dari jenis Superior Room 1 Queen Bed, Superior Room 2 Single Beds, Deluxe Room 1 King Bed, Deluxe Room 2 Single Beds, Premium Deluxe, Business Suite, Executive Suite, Family Suite dan Penthouse Suite. Anda dapat menikmati fasilitas yang terse-dia di dalam kamar, seperti surat kabar berbahasa Inggris, WIFI gratis, akses ke premium lounge, me-sin pembuat teh/kopi, kamar mandi dan fitur ke-amanan yang canggih.

Bagi Anda yang suka kuliner, Grand Mercure Ja-karta Harmoni menawarkan masakan khas Cina di Han Palace Restaurant. Selain itu, aneka hidang-an khas internasional dari Indonesia, Malaysia dan

Novotel Jakarta Gajah Mada memiliki 230 kamar dengan desain yang menarik dan ruang yang luas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda serta dilengkapi dengan fitur keamanan, kamar mandi dan layanan kamar lainnya.

Novotel menyediakan pilihan berimbang yang di-padu dengan layanan a la carte 24 jam di semua ho-telnya. Di Novotel Jakarta Gajah Mada, Anda dapat menikmati hidangan ala restoran dengan suasana yang santai dan akrab. The Square Restaurant, resto ini menawarkan hidangan yang baru dari be-ragam pilihan masakan khas Asia dan internasional yang dimasak dengan metode a la minute sehingga membuat siapapun yang mencicipinya dapat mera-sakan pengaruh budaya Eropa dan Asia.

Anda dapat pula mengunjungi Le Bar untuk ber-santai, bar ini menyajikan berbagai pilihan koktail dan aneka jenis minuman lainnya serta camilan ringan. Oleh karena itu, bar ini menjadi tempat yang sempurna untuk berbincang dengan kerabat atau sekadar melakukan pertemuan bisnis informal.

Novotel Jakarta Gajah Mada menawarkan pemesanan ruang pertemuan, seminar & kongres di Jakarta dengan daya tampung hingga 400 orang. Meeting@Novotel, membantu keberhasilan per-temuan Anda. Apapun jenis pertemuan tersebut, Anda dapat mengoptimalkan tingkat keberhasilan-nya dengan memanfaatkan jaringan Novotel.

Bagi yang gemar olahraga, Anda dapat meman-jakan diri di kolam renang dan merelaksasikan tubuh di layanan pijat dan pusat kebugaran yang tersedia di Novotel Jakarta Gajah Mada.(*)

Alamat hotelJl. Gajah Mada No. 188 Jakarta Barat 11120 Telp. +6221 29367777Faks. +6221 29365555Email: [email protected]

Kenyaman Menginap di Kota Metropolitan

Accor, operator hotel terkemuka di dunia, hadir menegaskan posisi sebagai yang terdepan di Asia Pasifik dengan mempersembahkan pilihan hotel untuk kenyamanan Anda

Thailand yang menggugah selera dan disajikan se-cara prasmanan dapat Anda temukan di Harmoni Square Restaurant, resto ini dapat dijadikan se-bagai tempat bersantai dan menikmati hidangan makan malam.

Tersedia pula Crystal Lobby Lounge yang nya-man untuk dikunjungi. Bar ini menghadirkan tata ruangan yang menarik untuk bertemu dengan ke-rabat atau mitra bisnis. Anda dapat menikmati kopi dan teh dengan aneka pilihan roti lapis, kue dan camilan ringan setiap hari. Sky Executive Lounge, lounge yang terletak di lantai 19 ini disediakan khu-sus bagi tamu yang menginap di Suite Room.

Grand Mercure Jakarta Harmoni menyediakan grand ballroom yang sempurna untuk acara perni-kahan, konferensi maupun acara besar lainnya yang dapat menampung hingga 1000 orang.

Fasilitas hotel lainnya yang dapat Anda temukan di hotel ini, seperti pusat kebugaran, spa dan kolam renang yang tersedia di lantai 5. Selain itu, terdapat pula fasilitas layanan bagi orang cacat, layanan un-tuk anak-anak, kesehatan, tempat parkir yang luas, belanja dan informasi wisata.

Alamat hotelJl. Hayam Wuruk No. 36-37 Jakarta Pusat 10120 Telp. +6221 3453777Faks. +6221 3453999Email: [email protected]

Novotel Jakarta Gajah MadaHotel midscale bertaraf internasional setara bin-

tang 4 ini berlokasi strategis di pusat kota. Berja-rak hanya 35 menit dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan dan hiburan. Hotel ini dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dengan menggunakan ken-daraan dari kawasan bisnis Jakarta.

Page 32: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

32 l Aviasi l Maret 2013

Medika

Formulir BerlanggananData Pribadi

Tarif Berlangganan + Ongkos Kirim

Nama Lengkap : ________________________________________Alamat : ________________________________________ Kota: __________________ Kode Pos:_________Telepon : _________Fax: ________Handphone: _________

Pekerjaan : ________________________________________Email : ________________________________________Mulai berlangganan : _______________Edisi : ____________________

Lengkapi Koleksi Bacaan Bermutu Anda dengan Berlangganan Aviasi Sekarang *)

Pemesanan & PembayaranKetik : Nama, Alamat, Jumlah Edisi dan Nomor Bukti PembayaranKirim melalui SMS ke 0812 88 737 747 atau email ke [email protected] :BCA a/c : 6580408115Mandiri a/c : 1550004570084 KCP Modernland a/n Venita Pardede

  JABODETABEK JAWA SUMATERA BALI - NUSA TENGGARA

KALIMANTANSULAWESIMALUKU

PAPUA

Harga / Eksemplar Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 12.000 Rp 12.000 Rp 12.000 Rp 12.000

12 Edisi Rp 120.000 Rp 120.000 Rp 144.000 Rp 144.000 Rp 144.000 Rp 144.000

Diskon 20% Rp 96.000 Rp 96.000 Rp 115.200 Rp 115.200 Rp 115.200 Rp 115.200

Ongkos kirim Rp 60.000 Rp 120.000 Rp 156.000 Rp 180.000 Rp 180.000 Rp 276.000

Harga Total Rp 156.000 Rp 216.000 Rp 271.200 Rp 295.200 Rp 295.200 Rp 391.200

Lengkapi Koleksi Bacaan Bermutu Anda dengan Berlangganan Aviasi Sekarang *)

KETIKA orang mendengar istilah Post-Traumatic Stress Disorder -- sering disebut sebagai PTSD

– banyak yang tidak tahu “barang” apakah ini.

PTSD adalah gangguan kecemasan yang dapat berkembang setelah se-seorang terkena peristiwa traumatis, seperti kecelakaan besar, misal ke-celakaan pesawat.

Selama peristiwa yang mengerikan dan menakutkan tersebut diingat, maka orang tersebut memiliki rasa tak berdaya. Mereka juga mungkin merasa seperti kehidupan mereka atau kehidupan orang lain berada dalam bahaya.

Banyak asumsi umum bahwa PTSD adalah terisolasi untuk veteran perang, tetapi kenyataanya adalah bahwa se-

tiap peristiwa yang mengancam jiwa dapat menyebabkan gangguan ini.

Beberapa peristiwa umum adalah peperangan, melecehkan fisik atau seksual, serangan teroris, kecelakaan serius, bencana alam, didiagnosis men-derita penyakit yang berat dan fatal, menemukan tubuh seseorang yang telah bunuh diri, dan lain-lain.

Ada banyak gejala dari PTSD. Be-berapa di antaranya adalah berpikir hal-hal yang menyedihkan, mudah terkejut, serangan mimpi buruk, melakukan ge-rakan refleks saat melihat atau meng-alami yang serupa, takut dan waspada berkeringat, otot menegang, jantung berdebar, muncul sifat pemarah, dan gangguan tidur, gangguan konsentrasi, dan lain-lain.

Pada setiap orang yang mengalami

PTSD, orang-orang perlu memahami bahwa mungkin ada cedera lebih psikologis setelah kecelakaan dan ber-siaplah untuk memperlakukan mereka dengan hati-hati, juga orang-orang ha-rus menyadari bahwa gejala dapat ber-langsung untuk jangka yang panjang.

Anda dapat membantu anggota keluarga dan teman yang mengalami bencana dengan berbagi waktu ber-sama mereka dan mendengarkan cerita dengan seksama. Banyak orang dapat pulih dengan baik ketika mereka merasa diterima dan dimengerti oleh orang lain.

Beberapa berpendapat agar yang bersangkutan tidak banyak menceri-takan pengalamanya, dan beberapa mungkin sebaliknya mendiskusikanya sampai berulang kali.

Membicarakan kejadian yang terjadi akibat bencana dapat sedikit mem-

Mengatasi Dampak Pascakecelakaan

Dr Wendri Wildiartoni Pattiawira Pelupessy, OHP, AMEPraktisi Kesehatan Kerja dan Kesehatan Dirgantara

Ph. +6281322701326

bantu, bersama dengan hal itu, hanya dengan berbagi waktu bersamanya dapat membantu, bersamaan dengan hal itu, hanya dengan berbagi waktu bersamanya dapat membuatnya mera-sa dekat dan diterima, walupun tanpa berkata-kata.

Jika Anda adalah seorang korban kecelakaan dan merasa Anda seperti menderita PTSD, Anda tidak boleh merasa seperti Anda sendirian atau merasa malu oleh perasaan Anda. Biar-kan dokter Anda tahu untuk menjaga dan membantu Anda mengatasi kondi-si tersebut. (*)

Berpikir hal-hal yang menyedihkan adalah salah satu gejala PTSD (Foto: msn.com)

(Foto: chicagotribune.com)

Page 33: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 33

Hukum & Regulasi

KABAR mengejutkan datang dari dunia aviasi setelah Batavia Air dinyatakan pailit. Ujung-ujung-

nya, sebagian pengguna jasa pener-bangan, terutama pelanggan maskapai itu dirugikan, sebab tidak bisa terbang, padahal mereka sudah membeli tiket di muka. Beruntung, “kerusuhan” pasca-pailitnya Batavia Air tidak berlarut-larut, sebab otoritas penerbangan segera mengeluarkan kebijakan yang intinya memohon agar maskapai lain sudi mengangkut pelanggan Batavia Air yang sudah terlanjut membeli tiket.

Dalam kasus Batavia Air, itu murni persoalan hukum dan bisnis, bukan persoalan yang dipicu oleh kebijakan pemerintah. Jika pun dikatakan seng-keta, apa yang menimpa Batavia Air merupakan sengketa hukum antara maskapai ini dan pihak-pihak yang memailitkan Batavia. Dasar hukum lem-baga penegak hukum dalam memailit-kan Batavia Air adalah UU No 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan.

Kasus itu tidak punya hubungan langsung dengan UU Penerbangan. Kalaupun ada kaitannya, UU ini hanya mengatur bahwa masyarakat peng-guna jasa transportasi tidak boleh diru-gikan.

Batavia Air sendiri ternyata sudah lama punya “kasus hukum” dengan mi-tra bisnisnya. Jika ini yang terjadi, maka hukum yang mengatur adalah UU yang berkaitan dengan bisnis dan sejenisnya, bukan UU Penerbangan.

Dua tahun lalu misalnya, Lufthansa Technik AG pernah mengajukan gugatan pailit kepada Batavia ke Pe-ngadilan Niaga Jakarta Pusat. Namun, gugatan itu ditolak Pengadilan Niaga.

Tidak puas dengan putusan Pengadil-an Niaga Jakarta Pusat yang menolak permohonan kepailitan terhadap PT Metro Batavia, Lufthansa Technik AG mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung (MA).

Lufthansa mengajukan permohon-an kepailitan terhadap Batavia Air lantar an perusahaan ini memiliki utang yang jatuh tempo. Utang itu muncul akibat perjanjian perbaikan pesawat yang tertuang dalam agreement on Overhaul and repair pada 19 April 2007 dan 12 Mei 2008.

Total tagihan yang dimiliki Lufthan-sa per 16 Maret 2010 kepada Batavia Air sebesar US$4,421 juta. Utang itu tidak pernah dibayarkan oleh Batavia Air. Lufthansa pun sudah mengirimkan so-masi 16 Desember 2009 yang meminta Batavia agar segera melunasi utang pa-ling lambat 23 Desember 2009. Terkait somasi itu, Batavia Air di waktu yang sama mengirimkan jawabannya yang menegaskan tidak dapat melunasi secara sekaligus, karena permasalahan utang.

Lufthansa pun kembali mengirim-kan somasi tertanggal 9 April 2010, namun sampai permohonan kepailitan diajukan ke pengadilan. Batavia Air ti-dak memberikan jawaban maupun me-lunasi utang. Dalam permohonannya Lufthansa menyampaikan kreditur lain Batavia Air yakni Abacus International Pte Ltd. Perusahaan asal Singapura itu menegaskan memiliki tagihan utang ke Batavia Air sebagaimana ditegaskan dalam surat pernyataannya 13 April 2010.

Batavia Air memiliki utang kepada Abacus sebesar US$571,295.96. Terkait

utang itu Batavia Air melalui suratnya meminta pemotongan utang sehingga menjadi US$364,616.37. Ini membukti-kan bahwa Batavia Air memiliki utang kepada Abacus.

Namun permohonan itu kandas. Dalam pertimbangannya majelis hakim berpendapat permohonan kepailitan yang diajukan oleh Lufthansa tidak memenuhi pasal 2 ayat 1 UU Kepailitan sebagaimana telah disyaratkan. Teru-tama tentang adanya kreditur lainnya yang dimiliki oleh Batavia Air. Abacus International Pte Ltd, yang dicantum-kan oleh Lufthansa dalam permohonan kepailitannya tidak diakui sebagai kreditur lagi karena perusahaan asal Singapura ini tidak memiliki tagihan utang kepada Batavia Air.

Sekali lagi, apa yang menimpa Bata-via Air adalah kasus hukum dagang. Ini sama halnya dengan apa yang pernah menimpa Telkomsel. Operator seluler ini dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat (PN Jakpus), karena punya utang sebesar Rp 5,3 miliar ke-pada PT Prima Jaya Informatika. PT Tel-komsel disebut-sebut tidak membayar utang tersebut.

Dalam UU Kepailitan diatur, untuk bisa memailitkan sebuah perusahaan, harus ada minimal dua perusahaan yang punya kasus yang sama. Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang Pailit menye-butkan syarat pailit adalah jika ada utang jatuh tempo dari dua pihak atau lebih. Dalam gugatannya, PT Prima Jaya juga menyertakan fakta utang Telkom-sel dengan perusahaan lain, yaitu PT Extend Media Indonesia. Jika piutang dengan PT Prima sebanyak Rp 5,3 miliar, piutang dengan Extend Media

hampir mencapai Rp 50 miliar. Kisruh Telkomsel dengan PT Prima

Jaya berawal dari dihentikannya pa-sokan produk prabayar Kartu Prima mulai Juni 2012. PT Prima sebagai mitra mengajukan gugatan pailit kepada Tel-komsel karena dianggap mempunyai utang jatuh tempo atas penyediaan kartu Prima.

Permohonan pailit bermula pada perjanjian pada Juli 2011 yang menye-but PT Prima Jaya berhak mendistri-busikan Kartu Prima voucher isi ulang dan kartu perdana prabayar Kartu Prima berdesain atlet nasional selama dua tahun.

Telkomsel memiliki kewajiban me-nyediakan voucher isi ulang bertema khusus olahraga sedikitnya 120 juta lembar. Anak usaha Telkom ini juga berkewajiban menyediakan kartu perdana prabayar bertema olahraga sebanyak 10 juta per tahun untuk dijual PT Prima.

Namun, sejak Juni lalu, kewajiban masing-masing pihak terhenti setelah Telkomsel melakukan pemutusan hubungan terlebih dulu meskipun kontrak belum berakhir. Vonis hakim atas Telkomsel memunculkan pro dan kontra.

Bagaimana dengan kasus Batavia Air? Dari sisi hukum mana pun, kasus pailit Batavia Air tampaknya sudah final. Pihak Batavia Air sendiri sudah mengibarkan bendera putih, menyerah. Ba nyak pihak menduga, batalnya mas-kapai ini melakukan merger dengan AirAsia tempo hari, karena utang Bata-via sudah segunung.(Dni)

Sisi Hukum Kasus Pailit Batavia Air(Foto: Dok. Aviasi)

Page 34: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

34 l Aviasi l Maret 2013

Airline

AIR France, maskapai asal Pe-rancis, meluncurkan maskapai komersial baru untuk penerban-

gan jarak pendek-medium regional Prancis, yaitu “HOP!”.

HOP! merupakan hasil sinergi antara tiga maskapai yang tergabung dalam group Air France, yaitu Brit Air, Regional dan Airlinair. HOP! dibentuk dengan tu-juan untuk menjadi maskapai rujukan rute pendek antarkota di wilayah re-gional Perancis dan Eropa, baik untuk perjalanan bisnis maupun wisata.

Nama HOP! dipilih karena identik dengan kecepatan. HOP! menggambar-kan kemampuannya untuk beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan.

Desain sederhana dan warna merah dalam logo HOP! menggambarkan fleksibilitas perusahaan terhadap stra-tegi yang kreatif dan menyenangkan. Tanda seru miring melambangkan pe-sawat yang sedang lepas landas. Deng-an slogan “making Europe smaller”, HOP! adalah solusi yang tepat untuk bepergian dengan cepat dan mudah dari dan antarwilayah di Perancis dan Eropa.

Lionel Guerin, Chairman & CEO

HOP!, menegaskan dengan adanya HOP!, diharapkan Air France dapat berkontribusi pada pembangunan eko-nomi dan pariwisata pada kota tujuan yang dilayani. Maskapai ini mempeker-jakan lebih dari 3.000 karyawan.

Air France telah mengubah penawaran harga dan lebih beradap-tasi dengan kebutuhan dari pelanggan-nya. “Maskapai penerbangan regional yang baru ini akan menjadi aset nyata untuk melayani  lebih banyak penum-pang, untuk segmen yang lebih luas di

Perancis dan di Eropa,” kata Alex-andre de Juniac, Chairman dan

CEO Air France Group.

“HOP!”, Patungan Tiga MaskapaiMulai 31 Maret ini, HOP! meng-

operasikan 98 armada yang terbagi dalam 530 frekuensi penerbangan se-tiap harinya ke 136 kota di Prancis dan Eropa, dengan tarif mulai dari € 55 atau Rp 770.000 per sekali terbang.(Sat)

DI tengah semakin tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan layanan penerbangan,

beberapa perusahaan penerbangan terus berbenah diri dan membuat tero-bosan baru. Xpress Air misalnya mulai berbenah dan akan meramaikan pener-bangan di Indonesia dan tidak terbatas melayani wilayah timur Indonesia se-perti selama ini.

Apalagi pada April 2012 Xpress Air berganti kepemilikan yang diikuti perombakan manajemen. Sejak kepu-tusan tersebut dibuat, Xpress Air mulai berbenah diri untuk menghadapi per-saingan transportasi udara yang sema-kin kompetitif.

Bahkan Xpress Air telah menjalin

kerja sama dengan PT ANI (Aero Nu-santara Indonesia) guna memastikan kalau pesawat Xpress Air selalu dalam keadaan prima.

Menurut Siti Khodijah, Direktur Niaga Xpress Air, tantangan dunia penerbangan saat ini dan di masa mendatang kian ketat. “Jadi penampil-an merupakan citra yang harus dijaga dalam dunia bisnis. Terlebih dalam jasa industri penerbangan, kesan yang meyakinkan dan representatif tentu menjadi daya tarik utama agar timbul rasa persaya diri dan kenyamanan bagi pengguna jasa,” katanya .

Pada 2013, kata Khodijah, Xpress Air akan melirik dan melayani penum-pang ke luar negeri, yakni China, Kuala

Lumpur dan India, tidak ketinggalan wilayah Timur.

“Jika bandar udara di Raja Ampat dibuka secara umum, maka dengan senang hati dunia transportasi akan

Xpress Air Punya Logo, Moto dan Kantor Baru

Kode IATA/ICAO XN/XARLogo ‘Its Time to Fly’ menjadi “Terbanglah Indonesia”Kantor baru Chaze Plaza, Jl. Jendral Sudirman, JakartaDidirikan pada 2003Kota Penghubung Jakarta, Jayapura, Manado, Sorong, Ternate, Makassar. Armada Jumlah KapasitasBoeing 737-200 2 118Boeing 737-300 2 149Boeing 737-500 2 132Dornier 328-100 6 32Dornier 328-300 2 32

tahu bahwa Xpress Air akan melayani penerbangan di sana dengan meng-gunakan pesawat Dornier 328. Jadi kita akan membuka transportasi dan cakrawala transportasi di dunia pari-wisata,” ujarnya.

Khodijah menambahkan, Xpress Air menggunakan logo baru, yakni burung Cendrawasih sebagai salah satu fauna asli Papua.

“Dengan logo baru ini, Xpress Air mencerminkan kedewasaan, keang-gunan dan kemewahan serta besarnya kepedulian terhadap Indonesia. Ini merupakan bagian dari citra yang harus dijaga dalam dunia bisnis penerbang-an,” tegasnya.

Tampilan baru tersebut juga nam-pak pada livery pesawatnya dengan warna putih berkelir coklat dengan tulisan “Xpress Air” berwarna emas. Warna ini memberi kesan elegan pada pesawat Xpress Air.

“Kami berusaha untuk memper-sembahkan layanan terbaik dengan rute domestik dan internasional. Kami ingin membawa nama Indonesia ter-bang bersama armada kami dari dan ke mancanegara,” janjinya. (Dni)

HOP! menjadi rujukan maskapai untuk rute pendek di regional Eropa. ATR 42-300 (Foto: HOP! )

Penampilan baru harus dijaga dalam dunia bisnis. Boeing 737-300 (Foto: Dok. Xpress Air)

Tentang Express Air

Page 35: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 35

MASKAPAI swasta nasional Sky Aviation terus menjajaki kota-kota potensial guna mem-

perkuat jaringannya di pasar domestik. Sejalan dengan ekspansinya, maskapai “biru-merah” tersebut membuka rute Pekanbaru-Medan-Pekanbaru pada 11 Februari lalu.

Dalam rangka membuka pasar di Medan, Sky mengadakan Travel Agent Gathering di Hotel Aston Medan, pada 8 Februari lalu. Acara tersebut dihadiri lebih dari 100 travel agent di seluruh

ibukota Sumatera Utara.Sutito Zainudin, General Manager

Marketing Sky Aviation kepada Aviasi menjelaskan bahwa innaugural flight ini untuk memudahkan wisatawan dan pebisnis, baik dari Medan maupun Pekanbaru. Jadi, dengan terhubungnya kedua kota tersebut secara langsung, penumpang tidak perlu lagi terbang ke Jakarta lebih dulu.

“Banyak keuntungan yang akan didapat masyarakat jika menggunakan Sky Aviation saat melakukan perjalan-

Sky Hubungkan Lintas Sumatera

Rute Keberangkatan Kedatangan Armada KeteranganPekanbaru-Medan 16.40 17.40 Boeing 737-300 Rp 275.001Medan-Pekanbaru 06.50 07.50 Boeing 737-300 Rp 275.001

Batam-Tapanuli (Silangit) 12.25 13.55 Fokker 50 Jumat danMinggu

Tapanuli (Silangit)-Batam 14.25 15.55 Fokker 50 Jumat dan Minggu

Jadwal Penerbangan Sky Aviation Terbaru, periode terbang 23 Maret 2013, kepulangan 25 Maret 2013 (Promo)

an. Keuntungannya antara lain, akan mendapat cover asuransi sampai Rp 1,250 miliar jika terjadi kecelakaan atau-

pun meninggal dunia sejak tiket dibeli. Selain itu, tempat duduk di dalam kabin lapang (seat pitch),” jelas Sutito.

Selain itu, khusus untuk kelas bisnis, sebelum berangkat ditempatkan di ruang tunggu VIP lounge dan men-dapat makanan full service di atas pesawat. Sedangkan untuk penum-pang kelas ekonomi akan disajikan roti Bread talk berikut air mineral.

Menurut Sutito, Sky Aviation telah mempertimbangkan berbagai kriteria untuk menerbangi Medan, di anta-ranya, Medan adalah kota wisata, kota dagang dan masuk dalam lima kota terbesar di Indonesia.

Airlines dengan tagline Welcome to Our Sky and Limitless Sky Experience ini menjadikan Pekanbaru sebagai salah satu base (pangkalan utama), selain Jakarta, Pangkalpinang, Batam dan Denpasar.

Sutito optimis mampu men-dapatkan load factor (tingkat isian) pe-numpang lebih 80 persen. Sky juga siap berkompetisi sehat dengan maskapai lainnya.

Sky Aviation sudah memberikan la-yanan penerbangan ke Sumatera Utara, terutama ke Tapanuli dari Batam. (Dnn)

SEBAGAI upaya pengembangan ja-ringan penerbangan internasional menjadi “global player”, flag carrier

Indonesia segera membuka jaringan langsung dari Jakarta-London-Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Gatwick, London mulai kuartal keempat tahun ini.

“Pembukaan rute penerbangan langsung ini menjadi salah satu strategi utama untuk mencapai tujuan itu. Rute langsung dari London menuju Jakarta

akan berdampak positif bagi sektor bis-nis di Inggris, dan di sisi lain juga dapat mendorong Indonesia untuk semakin bersaing di kompetisi global,” kata Per-dana Menteri Inggris David Cameron.

Sementara itu, Chief Executive Gat-wick Airport, Stewart Wingate meng-ungkapkan “Tidak hanya mengingat potensi perkembangan bisnis Indone-sia yang signifikan bagi Inggris, tapi juga karena belum adanya penerbang-an langsung yang menghubungkan

kedua negara hingga saat ini. Di sisi lain, Jakarta merupakan salah satu hub (pengumpan) terbesar di Asia Tenggara.”

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, kehadiran rute penerbangan langsung Jakarta-London akan melengkapi rute interna-sional Jakarta - Abu Dhabi – Amster-dam. Pembukaan rute ini merupakan bagian dari program Quantum Leap 2011-2015 untuk mengembangkan ja-

ringan penerbangan internasional.“Selain itu, Garuda Indonesia juga

terus memperluas jaringan penerbang-annya ke Eropa melalui “codeshare agreement” dengan maskapai-mas-kapai penerbangan internasional lain-nya, termasuk Etihad Airways, yang memungkinkan penumpang untuk ter-bang ke 7 kota besar di seluruh Eropa”, pungkas Emir. (*)

Garuda Siap Bertengger di Kerajaan Inggris

Armada Boeing 777-300 Extended RangeKapasitas 314 penumpangLayanan WiFi dan layanan “Chef on Board” untuk “First Class”Frekuensi 6 kali semingguFirst Class 8 kursiBusiness Class 38 kursiEconomy Class 268 kursiTarget transaksi rute 2015 dapat mencapai £4.4 miliarRencana rute lain Auckland dan BrisbaneKeunggulan Gatwick:Bandar Udara internasionoal terbesar kedua di InggrisSatu-satunya bandar udara di Inggris yang menghubungkan dengan Asia TenggaraDengan runway tunggal tersibuk di duniaPenerbangan menuju 200 destinasiPenghubung 90 negara duniaKapasitas penumpang hingga 34 juta per tahunInggris salah satu pasar terbesar dengan potensi 160 ribu penumpang

Informasi Rute Baru

Setelah menerbangi Tapanuli, kini Sky terbang ke Medan. Boeing 737-300 (Foto: Dnn)

Bakal ada penerbangan langsung Jakarta-London-Jakarta. Boeing 777-300ER (Foto: blogspot.com)

Page 36: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

36 l Aviasi l Maret 2013

Tips

VISA wajib dimiliki seseorang yang akan berkunjung ke negara lain, kecuali negara yang memiliki

perjanjian khusus (bebas visa) dengan Indonesia.

Oleh sebab itu bagi Anda yang suka melancong ke luar negeri, memper-siapkan visa jelas menjadi sesuatu yang penting. Rencanakan perjalanan deng-an baik dan uruslah visa dari tanah air. Berikut beberapa cara saat pengajuan visa non-imigran (NIV): 1. Online

Beberapa Kedubes (Kedutaan Be-sar) negara lain di Indonesia sudah menggunakan fasilitas internet dengan sistem online. Saat mendaftar, pemo-hon akan diminta untuk memilih hari dan jam perjanjian datang ke Kedubes. Pastikan datang tepat pada waktu yang telah ditentukan. 2. Mengisi formulir

Isilah dan periksa formulir dengan lengkap sesuai dengan identitas atau keterangan lainnya (benar dan tepat). Formulir ini wajib dibawa pada saat datang ke Kedubes. 3. Melengkapi Semua Persyaratan

Persyaratan lain yang harus dibawa adalah foto (ukuran sesuai ketentuan), identitas diri dan biaya pengajuan visa serta beberapa kelengkapan lainnya yang wajib disertakan (dilampirkan) sesuai dengan kategori visa yang Anda ajukan.

Visa diklasifikasikan berdasarkan tujuan utama dari perjalanan. Sebagai contoh, berikut ketentuan dari Amerika Serikat:

4. WawancaraUpayakan untuk menjawab semua

pertanyaan dengan sungguh-sungguh, tenang, jelas dan jujur. Sebaiknya gu-nakan Bahasa Indonesia jika Bahasa In-

Cara Mengajukan Visa Non-Imigran (NIV)

Tujuan JenisBisnis, turis B1/B2Transit dan awak kapal/pesawat. C1/D

Pelajar. F dan MPekerja sementara. H, L, O dan PPekerja rumah tangga. B1, A3 dan G5Pertukaran kunjungan. JJurnalis dan perwakilan media asing. I

Pekerja keagamaan. R

Warna dokumen KeteranganPutih Aplikasi disetujui. Dapat mengambil paspor Anda yang sudah ada visa.

Hijau Diminta datang kembali untuk memberikan informasi tambahan sebelum Pejabat Konsul membuat keputusan.

Kuning Permohonan visa dikenakan proses administrasi tambahan, umumnya selesai waktu 60 hari

Merah muda Belum memenuhi syarat untuk mendapatkan visa non-imigran.

Biru Pengisian aplikasi tidak lengkap, Anda diberi kesempatan untuk kembali dengan aplikasi yang sudah lengkap.

ggris belum lancar. Berikan pernyataan yang mendetail.

Sebagai contoh di Kedubes Amerika Serikat, pada akhir wawancara, Anda akan menerima salah satu dari doku-men berwarna berikut ini:

5. Menunjukkan DokumenTunjukkan semua dokumen yang

diminta, lengkap, rapi. Upayakan sesuai urutannya, sehingga mempermudah dalam pengecekan.

Jangan bawa dokumen-dokumen

atau surat keterangan palsu, atau menggunakan calo maupun agen. Se-tiap pemohon visa bertanggung jawab atas seluruh aplikasi visa non-imigran, dokumen-dokumen atau pernyataan-nya sendiri, walaupun orang lain mem-bantu menyiapkan aplikasi Anda.

6. Tahap Akhir

Petugas akan memberikan kartu pe ng-ambilan visa beserta paspor. Pemohon dapat datang sendiri atau diwakili oleh orang yang dipercaya, bila perlu menunjukkan surat kuasa. (Dnn)

(Foto: state.gov)

Page 37: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

Aviasi l Maret 2013 l 37

Menjadi pilot profesional adalah impian ba-nyak orang. Namun setelah lulus dari sekolah pilot, masih ada training yang harus dilaku-

kan untuk bisa mengemudikan pesawat jet berbadan lebar yang dimiliki banyak maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia, yang diistilahkan dengan type rating. Salah satu cara mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengikuti type rating training di Pan Am International Flight Academy yang merupakan anak perusahaan Pan Am yang masih bertahan setelah perusahaan penerbangan raksasa Pan Am Air-line berhenti beroperasi beberapa puluh tahun silam.

Pan Am, salah satu pusat pelatihan type rating terlengkap di dunia dan berpengalaman selama lebih dari 18 tahun dalam pelatihan pilot. Training yang berpusat di Miami, Florida, Amerika Serikat ini me-miliki fasilitas puluhan simulator hampir semua tipe-pesawat seperti Airbus series (termasuk A-320), Boe-ing series (termasuk Boeing 737-800 NG), MD series, DC series serta tipe pesawat lainnya, dipandu tenaga terlatih dan profesional siap memenuhi semua kebu-tuhan pelatihan sumber daya maskapai penerbangan. Pan Am International Flight Academy menjadi pusat-

pelatihan terkemuka yang mengantongi sertifikasi FAA dan EASA. Selain di Miami, Pan Am International Flight Academy juga berada di kota-kota lain Amerika seperti Las Vegas, Denver, Minneapolis serta di Tokyo, Jepang serta West Sussex, Inggris

Biaya type rating di Pan Am cukup terjang-kau (dibawah US$ 15,000 untuk initial type rating),walaupun dilakukan di Miami ataupun Tokyo.Dengan silabus dan metode type rating yang efisien-namun tetap efektif, proses type rating bisa dilakukan hanya dalam waktu sekitar 21 hari saja untuk initial dan beberapa hari saja untuk re-current. (*)

Kontak dan informasi lebih lanjut:Pan Am International Flight Academy Perwakilan resmi IndonesiaPT Mitra Aviasi PerkasaGandaria8 office Tower 11th floor.Jl. Sultan IskandarMuda, Jakarta Selatan12240Telp. +6221 - 29036667Fax. +6221 -2903 6577www.panamacademy.com

Pan Am International Flight AcademyPusat pelatihan type rating pesawat jet terlengkap di dunia

Page 38: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013

38 l Aviasi l Maret 2013

Day Off

38 l Aviasi l Maret 2013

BARANG-barang “jadul” memiliki daya tarik tersendiri. Selain langka, barang kuno juga bernilai sejarah, dan mengundang perhatian orang untuk ingin tahu. Belakangan ini, banyak orang yang men-

cari, mempelajari, bahkan menjadikan kegemaran akan benda-benda antik tersebut sebagai hobi.

Tidak terkecuali Marina Galenica, salah satu pramugari maskapai swasta. Perempuan molek ini mengaku tertarik dengan benda-benda antik sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. “Saya pertama kali ke museum melihat pesawat terbang zaman penjajah, kok sangat unik. Nah, dari situ saya mulai mengenali, mempelajari dan mencari-cari yang kuno-kuno,” katanya.

Ketertarikan terhadap pesawat kuno membawanya menjadi seorang flight attendant. Orang tuanya memberi nama Galenica kepadanya agar ia mengikuti jejak sang ayah yang seorang apoteker di Laboratorium Galenic. Namun, fakta berbicara lain. Marina Galenica bukan ahli obat-obatan, tapi senang terbang dan mengoleksi barang-barang kuno.

Saat day off, Marina, sapaan akrabnya, lebih tertarik pergi ke muse-um-museum, pasar-pasar barang antik, pameran benda-benda kuno dan sejenisnya. “Saya mendapatkan pengalaman di tempat tersebut. Hampir seharian saya lakukan untuk menkuni hobi saya ini, jadwalnya sudah saya atur, tergantung keinginan saya terhadap barang-barang antik dan tentunya sesuai lokasi,” jelasnya.

Pada pertengahan Februari lalu, Aviasi mengikuti kegiatan Marina ke Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah.

Tak tanggung-tanggung, saat ke museum pun, ia mengenakan gaya vintage. “Saya lebih suka lagi kalau berpakaian classic seperti ini, sehing-ga ada penyatuan dengan koleksi di museum, tetap ada nuansa beda dan menarik,” ucapnya.

Menurut wanita kelahiran Bandung ini, vintage style itu lebih bernilai, walaupun gaya-gayanya seperti zaman dulu, tetapi akan memberikan tampilan baru dengan desain seni yang indah, seperti halnya gaya Jack-line Kennedy,” katanya kepada Aviasi.

Ia berpakaian dengan gaya seperti itu juga terinspirasi dari sejumlah bintang Hollywood yang selalu menciptakan tren baru. Marlon Brando dan geng “Rat Pack”nya membawa demam topi bernama “motorcycle caps”. Saat itu, ikon “cantik” terbagi dua kubu, kecantikan feminim yang diwakili Jayne Mansfiled dan Marilyn Monroe, serta kecantikan ala Au-drey Hepburn dan Grace Kelly.

Agenda lain yang dilakukan Marina saat day off adalah merawat mo-bil kesayangannya, mulai mencuci mobil sendiri atau ke bengkel untuk perawatan bulanan.

“Sejak kecil, saya sering mendengar ungkapan ‘tua adalah emas’. Pa-kaian dan benda tua, ternyata emas, menarik. Kita bisa merasakan nos-talgia dan terbawa ke masa lampau,” ujar Marina.

Jika barang tua itu adalah pesawat, kira-kira Marina akan menikmati terbang dan dibawa pesawat jenis apa ya? Fokker, DC atau Hercules? (Dnn)

Marina Asyiknya Menikmati Dunia Masa Lalu

(Foto-foto: Pedro Tololiu Photograpy)

Page 39: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013
Page 40: Layout Tabloid Aviasi Edisi Maret 2013