layout perusahaan manufactur

7

Click here to load reader

description

layout perusahaan manufactur

Transcript of layout perusahaan manufactur

Page 1: layout perusahaan manufactur

Layout Perusahaan Manufactur PT. Tjiwi Kimia Page 1

Layout Perusahaan Manufactur

PT. Tjiwi Kimia

Disusun oleh :

Anis khaeriyah 512037

Daris ilma 512008

Deni kurniawati 512094

PROGRAM STUDY TEKNIK INDUSTRI MEDIA KOMUNIKASI

STT MALANG

2014

Page 2: layout perusahaan manufactur

Layout Perusahaan Manufactur PT. Tjiwi Kimia Page 2

A. Profil Perusahaan

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (“Tjiwi Kimia” atau “Perseroan”) didirikan

pada tanggal 2 Oktober 1972 dengan nama PT. Tjiwi Kimia, berkedudukan di Desa

Kramat Tumenggung, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian pada tahun

1974, nama Perseroan diubah menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dan pada tahun

1996 menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Pada tahun 1990, saham Perseroan

mulai dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (keduanya sekarang bergabung

menjadi Bursa Efek Indonesia).

Pada awal berdirinya, Perseroan hanya memproduksi soda dan bahan kimia

lainnya dan sejak tahun 1978, Perseroan mulai memproduksi kertas dengan kapasitas

12.000 ton pertahun. Saat ini, total kapasitas produksi Perseroan adalah kertas sebesar

1.134.000 ton per tahun, kertas kemasan sebesar 80.000 ton per tahun dan stationery

sebesar 320.000 ton pertahun.

Kegiatan utama Perseroan adalah memproduksi berbagai jenis kertas tulis dan

cetak, baik coated maupun uncoated. Selain itu, Perseroan juga memproduksi beragam

jenis hasil-hasil produksi kertas (stationery) dan produk perlengkapan kantor seperti

buku tulis, memo, loose leaf, spiral, amplop, kertas komputer, kertas kado, shopping

bag dan produk fancy yang diminati pasar internasional. Sesuai dengan permintaan

Gambar 1 : PT. Tjiwi Kimia

Page 3: layout perusahaan manufactur

Layout Perusahaan Manufactur PT. Tjiwi Kimia Page 3

pasar, Perseroan memproduksi kertas yang memiliki nilai tambah termasuk kertas tanpa

karbon dan kertas cast coated dan board.

B. Proses Produksi

Dalam memproduksi kertas, terdapat bahan baku yang digunakan untuk

membuat kertas dan bahan tambahan sebagai bahan pendukung dari pembuatan kertas

tersebut. Bahan baku dalam proses pembuatan kertas adalah bubur kertas atau yang

dikenal dengan istilah pulp1. Umumnya satu batang pohon menghasilkan 170-200 rim

kertas.

Sedangkan bahan tambahan yang digunakan dalam proses pemuatan kertas

adalah bahan-bahan kimia yang berfungsi sebagai pemutih, pemberi warna dan

sebagainya. Yang termasuk dalam bahan tambahan pembuatan kertas antara lain:

1. Air

2. Bahan Pewarna

3. Bahan Pencerah Optis

4. Bahan Pengisi

5. Perekat

1 Pada umumnya pulp terbuat dari bahan baku kayu yang mengalami beberapa tahapan

proses, sehingga pada akhirnya berubah menjadi bubur kertas (pulp). Selain itu bahan

baku kertas harus memiliki kandungan selulosa yang tinggi.

Gambar 2 : Pohon yang nantinya akan dijadikan Pulp

Page 4: layout perusahaan manufactur

Layout Perusahaan Manufactur PT. Tjiwi Kimia Page 4

6. Batu Kapur

7. Sulfur dan senyawanya

8. Natrium sulfat dan Natriumkarbonat

9. Peroksida Natrium dan Hidrogen

10. Khlor dan senyawanya

11. Natrium hidroksida

Proses pembuatan kertas dilakukan untuk merubah kayu menjadi kertas siap

pakai. Secara umum proses pembuatan kertas yang dilakukan untuk produksi kertas

adalah

1. Pembuatan pulp (pulping)

Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong-potong atau lebih dikenal

dengan log. Log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah,

dengan tujuan untuk melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku.

Kayu kemudian dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De-

Barker. Kayu dipotong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip yang

sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang. Chip dimasak didalam

digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang dilunakan untuk membuat kertas)

dengan lignin. proses pemasakan ini ada dua macam yaitu Chemical Pulping Process

dan Mechanical Pulping Process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas).

Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper machine).

2. Pembuatan Kertas

Sebelum masuk ke areal paper machine, pulp diolah dulu pada bagian stock

preparation2. Bahan yang keluar dari bagian ini disebut stock (campuran pulp, bahan

kimia dan air). Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu

dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner, stock masuk ke headbox. Headbox

berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier

table. Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering).

Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.

Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai

2 Bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk

kertas (dye) (tingkat keputihan kertas sesuai standar ISO), menambahkan zat retensi,

menambahkan filler (untuk mengisi pori-pori diantara serat kayu), dan lain-lain.

Page 5: layout perusahaan manufactur

Layout Perusahaan Manufactur PT. Tjiwi Kimia Page 5

50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini sebagai

berikut:

Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan

sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja

dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %). Dryer berfungsi untuk

mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %.

Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar

(paper roll). Paper roll ini yang dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke

konsumen.

Setiap proses produksi kertas ini, memerlukan energi tertentu yang bisa

menggunakan bahan bakar seperti batubara, gas dan minyak maupun menggunakan

energi listrik. Bahan bakar tersebut terutama digunakan untuk pembangkitan uap.

Sedangkan alat pengguna listrik yang utama di sektor ini adalah motor listrik. Teknologi

energi untuk industri pulp dan kertas terus dikembangkan dengan tujuan untuk

meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Disamping itu inovasi bidang teknologi

proses terus dikembangkan yang diharapkan dapat meminimalkan penggunaan energi

dan material dalam memproduksi pulp dan kertas.

C. Kendala – Kendala yang Ada

Dengan kapasitas produksi yang sangat besar, ketersediaan kontainer untuk

mengirimkan hasil produksi sangatlah krusial dimana kebutuhan kontainer untuk

pengapalan produk ekspor sedikitnya 4000 TEUS tiap bulannya. Demand sebesar

Gambar 4 : Pop Reel Gambar 3 : Pop Reel

Page 6: layout perusahaan manufactur

Layout Perusahaan Manufactur PT. Tjiwi Kimia Page 6

itu menjadikan Tjiwi Kimia sebagai pengguna kontainer terbesar di Jawa Timur dan

berimplikasi pada sistem logistik dan ketepatan waktu pengiriman. Dari analisa tren

bulanan yang dilakukan, terjadi ketidakseimbangan demand kontainer setiap

minggunya, dimana rencana pemuatan (stuffing) pada minggu pertama dan minggu

kedua rata-rata kurang dari 150 kontainer/hari. Sedangkan pada minggu ketiga dan

minggu keempat lebih dari 250 kontainer/hari. Hal ini disebabkan output produksi yang

tidak seimbang sehingga mempengaruhi performance dari sistem logistiknya.

Dampak langsung masalah diatas adalah terjadinya kepadatan pada aktifitas

di anjung muat (loading bay) gudang, lalu lintas di dalam pabrik dan masalah

kapasitas di warehouse pabrik. Faktor-faktor ini berpotensi menimbulkan keterlambatan

proses stuffing dan tidak terangkutnya barang sesuai jadwal pengapalan.

Permasalahan sistem logistik menjadi lebih kompleks karena juga

dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, yaitu kondisi-kondisi anomali di luar

lingkungan pabrik. Faktor eksternal yang cukup signifikan mempengaruhi suplai

kontainer antara lain; keterbatasan jumlah truk, lalu lintas di area pelabuhan dan jalan

raya yang padat dan berpotensi macet, terbatasnya jam operasional depot

kontainer milik pelayaran, dan keterbatasan ketersediaan jumlah inbound

kontainer yang masuk standar kualifikasi kelayakan yang ditentukan oleh quality

control dan pembeli.

Masalah-masalah tersebut diatas sangat mempengaruhi target ketepatan

waktu pengiriman barang ekspor sehingga mangakibatkan kegagalan pengapalan

ekspor tepat waktu (delayed shipmet) sebesar 13% dan berdampak pada

membengkaknya biaya logistik, diantaranya biaya closing time di pelabuhan, overtime,

storage cost, serta akibat yang serius adalah keterlambatan pengiriman tersebut dapat

menimbulkan ketidakpuasan dan klaim dari pembeli. Mempertimbangkan

permasalahan diatas, maka diputuskan untuk memperbaiki sistem logistik khususnya

aliran suplai kontainernya dengan membuat suatu pemodelan pada pengaturan

suplai kontainernya dengan beberapa alternatif yang memperhitungkan antara

kemampuan pelayanan operasional harian dengan beban/load pemuatan. Untuk itu

diperlukan pula adanya suatu area yang berfungsi sebagai penyangga (buffer)

persediaan kontainer atau disebut buffer depot sebagai alternatif suplai kontainer.

Page 7: layout perusahaan manufactur

Layout Perusahaan Manufactur PT. Tjiwi Kimia Page 7

DAFTAR PUSTAKA

Annual-Report-TjiwiKimia-2012

http://agro.kemenperin.go.id/1783-Industri-Pulp-dan-Kertas-RI-Akan-Disegani-

di-Pasar-Global

http://blog.ub.ac.idhttp/blog.ub.ac.id/elka/2013/11/17/tugas-keteknikan-sistem/

http://swa.co.id/corporate/business-profile/tjiwi-kimia-top-of-mind-masyarakat-

middle-east-dan-afrika

http://www.anneahira.com/sinar-mas-group.htm

http://www.mongabay.co.id/2012/11/19/asia-pulp-and-paper-terus-lolos-uji-svlk-

kendati-klien-berlarian/

http://www.productpilot.com/en/suppliers/pt-pabrik-kertas-tjiwi-kimia-tbk

ITS-Master-14067-9107201504-Chapter1