LatihanSoalPTJujurNikmat (PPh)

download LatihanSoalPTJujurNikmat (PPh)

of 4

Transcript of LatihanSoalPTJujurNikmat (PPh)

Latihan Soal PPh Badan Kelas 1 -AMenghitung PPh dari PT Jujur Nikmat Penyusutan Sedan : - Penyusutan sampai Desember 2002 - Nilai Saldo Buku awal 2003 - Nilai Saldo Buku awal 2009 - Penyusutan sampai Desember 2009

= 4/12 X 25% X 450.000.000 = 37.500.000 = 450.000.000 37.500.000 = 412.500.000 = 412.500.000 (1-0,25)6 = 73.416.137 = 50% X 25% X 73.416.137 = 9.177.017

Penyusutan Komputer & Software Khusus : 1/12 X 50% X 21.000.000 = 875.000 Penyusutan Kendaraan Operasional : - Penyusutan sampai Desember 2006 - Nilai Saldo Buku awal 2007 - Nilai Saldo Buku awal 2009 1 Kendaraan lama yang ditukar : - Penyusutan sampai April 2009 - Nilai Saldo Buku awal Mei 2009 - Kendaraan Baru - Rugi dari pertukaran kendaraan

= 9/12 X 25% x 360.000.000 = 67.500.000 = 360.000.000 67.500.000 = 292.500.000 = 292.500.000 (1-0,25)2 = 164.531.250

= 4/12 X 25% X 164.531.250 = 13.710.938 = 164.531.250 13.710.938 = 150.820.312 = 310.000.000 X 100/110 = 281.818.182 = 160.000.000 + 150.820.312 281.818.182 = 29.002.130 1 Kendaraan baru yang didapat dari pertukaran : - Penyusutan sampai Desember 2009 = 8/12 X 25% X 281.818.182 = 46.969.697 1 Kendaraan lama : - Penyusutan sampai Desember 2009 = 25% X 164.531.250 = 41.132.813 TOTAL PENYUSUTAN S/D DESEMBER 2009 = 13.710.938 + 46.969.697 + 41.132.813 = 101.813.447 Penyusutan Peralatan: - Penyusutan sampai Desember 2003 = 6 /12 X 25% X 150.000.000 = 18.750.000 - Nilai Saldo Buku awal 2004 = 150.000.000 18.750.000 = 131.250.000 - Nilai Saldo Buku awal 2009 = 131.250.000 (1-0,25)5 = 31.146.240 2 Peralatan yang dijual : - Penyusutan sampai Juli 2009 = 7/12 X 25% X 31.146.240 = 4.542.160 - Penyusutan 2 Peralatan = 2 X 4.542.160 = 9.084.320 - Nilai Saldo Buku awal Agustus 2009 = 31.146.240 4.542.160 = 26.604.080 - Kas yang didapat dari penjualan = 63.000.000 - Keuntungan dari penjualan 2 peralatan = 2 X (63.000.000 26.604.080) = 72.791.840 3 Peralatan lama : - Penyusutan sampai Desember 2009 = 25% X 31.146.240 = 7.786.560 - Penyusutan 3 peralatan = 3 X 7.786.560 = 23.359.680 TOTAL PENYUSUTAN S/D DESEMBER 2009 = 9.084.320 + 23.359.680 = 32.444.000 Total Beban Penyusutan sampai Desember 2009 = 9.177.017 + 875.000 + 101.813.447 + 32.444.000 = 144.309.464

REKONSILIASI ATAS PENGHASILAN DAN BIAYAUraian Penjualan Bruto Retur Penjualan Potongan Penjualan Penjualan Neto Pembelian Persediaan awal Persediaan akhir HPP LABA BRUTO Biaya-Biaya : Gaji, THR dan bonus Alat-alat kantor Listrik Kerugian kurs Telepon Perjalanan dinas Premi asuransi karyawan Biaya penyusutan Sewa mesin Reparasi Penghapusan piutang Royalti Pengangkutan Pemasaran Lain-lain Total Biaya-biaya Penghasilan lain-lain Bunga pinjaman dari PT Aweng Sewa kendaraan dari PT Tidar Royalti dari PT Wolverin Sewa gudang PT Qwerty Dividen dari PT Lotto Penghasilan dari Vietnam Total Penghasilan Lain-lain Laba Neto Kompensasi Kerugian Penghasilan Kena Pajak Komersiil 45.500.000.000 (1.100.000.000) (2.200.000) 42.200.000.000 30.817.000.000 1.000.000.000 (2.000.000.000) 29.817.000.000 12.383.000.000 Koreksi Ket. Fiskal 45.500.000.000 (1.100.000.000) (2.200.000.000) 42.200.000.000 30.817.000.000 1.000.000.000 (2.000.000.000) 29.817.000.000 12.383.000.000

1.500.000.000 15.000.000 100.000.000 48.000.000 200.000.000 100.000.000 300.000.000 180.000.000 240.000.000 200.000.000 200.000.000 400.000.000 150.000.000 100.000.000 45.000.000 3.778.000.000

(12.000.000) 1 (5.000.000) (28.000.000) (12.000.000) (50.000.000) (50.000.000) (35.690.536) (180.000.000) (10.500.000) (100.000.000) 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(41.350.000) 11 (524.540.536)

1.488.000.000 15.000.000 95.000.000 20.000.000 188.000.000 50.000.000 250.000.000 144.309.464 60.000.000 229.500.000 100.000.000 400.000.000 150.000.000 100.000.000 3.650.000 3.253.459.464

20.000.000 9.800.000 85.000.000 45.000.000 90.000.000 120.000.000 369.800.000 8.974.800.000

200.000 15.000.000 (45.000.000) (90.000.000) (119.800.000)

12 13 14 15

20.000.000 10.000.000 100.000.000 120.000.000 250.000.000 9.379.540.536 (42.340.000) 9.337.200.536

Keterangan Rekonsiliasi : 1. PPh ditanggung perusahaan sebesar 12.000.000 merupakan fasilitas buat pegawai sehingga tak dapat dibiayakan. 2. Biaya listrik tempat tinggal direksi sebesar 5.000.000 merupakan fasilitas untuk direksi sehingga tidak dapat dibiayakan.

3.

4.

5.

6. 7. 8.

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Kerugian kurs menurut fiskal adalah : Saat pembayaran= 100.000 X (9.000 8600) = 40.000.000 Akhir tahun =300.000 X (9.000 9.200) = (60.000.000) Total kerugian kurs = (20.000.000) Kerugian kurs menurut laporan laba rugi adalah 48.000.000 sehingga harus dikoreksi (minus) sebesar 28.000.000 Biaya telepon = 12% X 200.000.000 = 24.000.000 Yang diakui = 50% X 24.000.000 = 12.000.000 Biaya telepon sebesar 12.000.000 tidak dapat dibiayakan sehingg harus dikoreksi. a Biaya perjalanan dinas yang tidak memiliki bukti = 50% X 100.0000 = 50.000.000 Biaya perjalanan dinas yang tidak memiliki bukti tidak dapat dibiayakan sehingga harus dikoreksi. Biaya premi asuransi kesehatan untuk pemegang saham sebesar 50.000.000 merupakan fasilitas untuk pemegang saham sehingga tidak dapat dibiayakan. Beban penyusutan menurut fiskal adalah 144.309.464 sehingga harus dikoreksi (minus) sebesar 35.590.536 Sewa mesin yang bisa dibebankan hanyalah sewa mesin untuk periodetahun 2009, yaitu : 6/24 X 240.000.000 = 60.000.000. Jadi, biaya sewa mesin harus dikoreksi (minus) sebesar 180.000.000 Biaya reparasi sedan yang tidak diakui sebesar 50% X 21.000.000 = 10.500.000. Jadi, biaya sebesar 10.500.000 harus dikoreksi (minus). Penghapusan piutang sebesar 100.000.000 tidak dilaporkan kepada DJP sehingga tidak dapat dibiayakan. Jamuan tamu yang tidak memiliki daftar nominatif serta fiskal luar negeri pegawai tidak dapat dianggap sebagai biaya. (Fiskal luar negeri dapat dikreditkan sebagai kredit pajak). Penghasilan menurut fiskal adalah penghasilan sebelum pajak, sehingga penghasilan harus dikoreksi (plus) sebesar 200.000. Penghasilan menurut fiskal adalah penghasilan sebelum pajak, sehingga penghasilan harus dikoreksi (plus) sebesar 15.000.000 Penghasilan dari sewa gudang merupakan pajak yang bersifat final sehingga tidak perlu diperhitungkan untuk menghitung PPh terutang. Dividen dari PT. Loto bukan merupakan objek pajak (saham dimiliki masyarakat 27%) sehingga tidak diperhitungkan untuk menghitung PPh terutang.

Kredit Pajak : Kredit pajak yang dipotong / dipungut : PPh 22 atas penjualan kepada Bendaharawan DepKeu : 1,5% X 137.500.000 = 2.062.500 PPh 22 atas impor : CIF BM Nilai Impor PPh 22 atas impor (punya API)

= 1.000.000.000 = 200.000.000 = 1.200.000.000 = 2,5% X 1.200.000.000 = 30.000.000

PPh 23 atas penghasilan bunga pinjaman dari PT Aweng : 15% X 20.000.000 = 3.000.000 PPh 23 atas penghasilan sewa kendaraan dari PT. Tidar : 2% X 10.000.000 = 200.000 PPh 23 atas royalti dari PT. Wolverin : 15% X 100.000.000 = 15.000.000 TOTAL = 50.262.500 Kredit Pajak yang dibayar sendiri : PPh pasal 24 : Penghasilan luar negeri = 120.000.000 Penghasilan dalam negeri = 12.513.000.000 Total penghasilan = 12.633.000.000 PPh Terutang = 2.476.512.880 Batas maksimum kredit pajak luar negeri : 120.000.000 / 12.633.000.000 X 2.476.512.880 Tarif pajak luar negeri : 32% X 120.000.000

-

= 23.524.226 = 38.400.000

Yang diambil yang lebih kecil yaitu 23.524.226 PPh pasal 25 = 24.000.000 STP PPh pasal 25 = 2.000.000 Fiskal luar negeri = 2.500.000 TOTAL = 52.024.226 Jumlah Kredit Pajak = 102.286.726

PPh Terutang : PKP yang difasilitasi : 4.800.000.000 / 45.500.000.000 * 9.337.200.536 = 985.023.353 PKP yang tidak difasilitasi : 9.337.200.536 985.023.353 = 8.352.177.183 50% X 28% X 985.023.053 = 137.903.269 28% X 8.352.177.183 =2.338.609.611 PPh Terutang = 2.476.512.880 PPh kurang bayar = 2.476.512.880 102.286.726 = 2.374.226.154