LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

45
Latar Belakang Masalah (Di susun Guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian) Oleh : VENI INAFARIZA 110210302013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 1

description

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN BIDANG STUDI

Transcript of LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

Page 1: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

Latar Belakang Masalah

(Di susun Guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian)

Oleh :

VENI INAFARIZA

110210302013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

1

Page 2: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas

limpahan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis

yang berjudul “ Latar Belakang Masalah.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan karya tulis ini.Semoga semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan karya tulis ini.

Penulisan menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna.Oleh

karena itu, penulis memohon maaf bila terjadi kesalahan.Penulis menerima segala

kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.Akhirnya penulis

berharap semoga makalah iini bermanfaat bagin kita semua.

Jember, 05 Oktober 2013

2

Page 3: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI ….............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 2

1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 5

2.1 Pengertian Latar Belakang Masalah .............................................. 5

2.2 Menyususn Latar Belakang Masalah............................................. 7

2.3 Menyusun latar belakang Masalah penilitian....................... 14

2.3.1 kualitatif....................................................................................... 14

2.3.2 kuantitatif..................................................................................... 15

2.3.3 Pengembangan............................................................................. 17

2.3.4 Kebijakan/Evaluai........................................................................ 17

2.3.5 PTK.............................................................................................. 19

2.3.6 Eks Post Facto.............................................................................. 19

BAB III PENUTUP......................................................................................... 21

3.1 Kesimpulan......................................................................................... 21

3.2 Saran................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 24

3

Page 4: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

4

Page 5: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

BAB. 1 PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah merupakan uraian informasi

sehubungan dengan timbulnya masalah penelitian.Informasi atau data

mengenai timbulnya masalah penelitian tersebut perlu di cari untuk

mengetahui kedudukan masalah dengan pasti. Apabila latar belakang

( informasi tentang seluk beluk masalah ) di pelajari dengan baik,

penelitian dapat di langsungkan dengan lancar dan hasilnya pun akan

berarti. (Hermawan wasito:1992, 22).

Pada awalnya sebelum kita melakukan sebuah penelitian,

seorang peneliti harus terlebih dahulu menjelaskan gagasannya dan

alasan-alasan kenapa suatu objek harus di teliti. Dan juga pihak-pihak

yang terkait ataupun yang mendukung dalam penilitian yang akan kita

teliti harus dapat memahami ide yang di kemukakannya, mengingat

suatu penelitian yang bersifat ilmiah atau bersifat terbuka.

Gagasan penelitian yang di kemukakan memang dapat di

verifikasi oleh pihak lain agar di jamin keaslian dari gagasan tersebut,

dengan keterbukaan sifat penelitian tersebut, dapat di hindarkan

duplikasi penelitian oleh pihak lain atau peneliti-peneliti yang

lainnya.juga penilaian yang di berikan oleh pihak lain akan sangat

berpengaruh terhadap rancangan penelitian yang kita lakukan, oleh

karena itu seorang peneliti harus terlebih dahulu meyusun latar belakang

masalah suatu penelitian yang mencerminkan pentingnya suatu masalah

yang kita teliti. Di sini saya akan menjelaskan apakah itu latar belakang

5

Page 6: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

masalah dan apa saja permasalahan apa saja yang terjadi pada latar

belakang masalah.( Ibnu Subiyanto: 1997. 33).

Latar belakang masalah adalah bagian awal dalam membuat

tulisan terutama tulisan ilmiah seperti skripsi, paper atau bahkan laporan

penelitian.Latar belakang permasalahan merupakan kunci dari sebuah

proposal penelitian.Karena logika penelitian dilakukan berdasar adanya

fenomena problematik.Biasanya diuraikan dalam bentuk deduksi, yaitu

dimulai dari hal-hal umum dan diakhiri dengan pembatasan masalah.

Sehingga latar belakang harus menunjukkan sistematika yang menjurus

ke arah pemilihan suatu masalah tertentu.dan adapun beberapa model

yang di guanakan pada pembuatan Latar Belakang Masalah yaitu:

a. Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif

dengan kondisi normatif/ asumsi-asumsi tertentu

b. Menggambarkan perkembangan Teori atau suatu kondisi

objektif tanpa membandingkannya dengan kondisi

normative.

Sebagai seorang peneliti, ketika kita ingin melakukan penelitian

kita harus mengetahui kenapa kita tertarik pada penelitian tersebut,

kenapa kita tertarik pada tema atau objek penelitian tersebut, sehingga

kita punya alasan untuk mengkonsep latar belakang masalah yang akan

di kerjakan.

Sering kali ketika melakukan sebuah penelitian, tetapi

kendalanya pasti berhenti di penyusunan Latar Belakang Masalah dari

pada menyusun bab yang lainnya, karena Latar belakang masalah

berada pada pendahulun yang menurup peneliti itu cukup menguras

6

Page 7: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

waktu dan pikiran seorang peneliti dan latar belakang masalah juga

memerlukan ketelitian dan ketelatenan dalam membuatnya.

Kenapa latar belakang masalah itu sendiri penting?Karena

penelitian tidak mungkin dapat dilakukan tanpa ada masalah dan latar

belakang masalah itu sendri bersifat sentral. Dikatakan sentral, karena

nyaris dalam seluruh tahapan penelitian , seperti latar belakang masalah,

tujuan penelitian, kajian teori, penyusunan instrumen penelitian,

kesimpulan, saran dan sebagainya, semuanya akan bermuara dari

permasalahan yang telah terlebih dahulu dirumuskan.Karna itu dalam

pembahasan ini saya meengambil judul mengenai Latar Belakang

Masalah.Jika dalam pembuatan penelitian tidak di sertakan Latar

Belakang Masalh dengan cara yang benar, maka kemungkinan besar

Penelitian yang sedang di lakukan itu akan rancu dan mungkin juga

penelitian tersebut akan gagal, karna Latar Belakang Masalah juga Inti

pokok pikiran tentang Pembahasan yang kita lakukan dan dari membaca

Latar belakang Masalah tersebut pembaca akan mengerti atau atau

penelitian apa yang sedang kita kerjakan atau lakukan dan masalah apa

saja yang terdapat dalam pembahasan penelitian yang sedang dilakukan

bahkan dalam penyusunan Latar Belakang Masalah itu sendiri banyak

hal yang harus kita perhatikan baik dari segi penyusunannya ataupun

uraian-uraian yang harus di pahami oleh seorang peneliti.

7

Page 8: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan pengertian Latar Belakang Masalah?

2. Bagaiamana menyusun Latar Belakang Masalah yang baik?

3. Bagaiaman penyusunan latar belakang Masalah dalam penelitian

Kualitatif, kuantitatif, Pengembangan, Kebijakan/Evaluasi, PTK,

eks post facto?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari latar Belakang Masalah

2. Mengetahui cara yang baik meyusun Latar Belakang Masalah dengan

benar

3. Mengetahui cara penyusunan latar Belakang kualitatif, kuantitatif,

pengembangan, Kebijakan/evaluai, PTK, Eks post facto

8

Page 9: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

Bab 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah merupakan uraian informasi sehubungan

dengan timbulnya masalah penelitian. Informasi atau data mengenai

timbulnya masalah penelitian tersebut perlu di cari untuk mengetahui

kedudukan masalah dengan pasti, apabila latar belakang masalah

( informasi tentang seluk beluk masalah ) di pelajari dengan baik,

penelitian dapat di langsungkan dengan lancar dan hasilnya pun akan baik

(Hermawan wasito:1992, 22).

Latar Belakang adalah poin terpenting dalam penulisan laporan karya tulis

ilmiah; skripsi atau Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena Latar

Belakangmerupakan gambaran dari seluruh isi laporan. Pembaca akan

membaca seluruh laporan jika penyajian Latar Belakangmenarik pembaca

atau bahkan langsung menilai kualitas laporan hanya berdasarkan

pennyajian Latar Belakang.

Latar belakang masalah akan menguraikan alasan-alasan mengapa masalah

atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian.

Dalam latar belakang masalah harus jelas subtansi permasalahannya (akar

permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan

pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk menyiapkan skripsi.

Latar belakang masalah banyak hal yang bisa di kemukakan, dan

di sini lah kita sebagai mahasiswa perlu membandingkan penelitian yang

akan di ambil tersebut dengan penilitian yang lainnya yang saling berkaitan

ataupun yang saling mendukung lalu menuliskan dengan tepat apa

alasannya. Jadi bagian latar belakang ini sangat penting dan di letakkan

9

Page 10: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

pada awal tulisan karya ilmiah seperti skripsi, penelitian dsb. Biasanya

dengan membaca latar belakang masalah terlebih dahulu maka orang akan

mengerti ataupun mengetahui inti dari penelitian/skripsi yang kita lakukan

tersebut.

Bagian latar belakang masalah ini diharapkan penulis menuliskan sebab-sebab

ia memilih judul atas permasalahan tersebut.Alasan-alasan yang dapat

dikemukakan antara lain:

a)   Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan kerja

yang lebih efektif misalnya akan dicari pemecahannya karena berbahaya

apabila tidak.Jadi pentingnya diadakan penelitian.

b)   Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan

gambaran bahwa hal itu sangat menarik.

c)   Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah

tersebut.

Dari keterangan di atas bisa di simpulkan bahwasanya ketika kita

meneliti dalam merumuskan sebuah latar belakang masalah hendaknya kita

juga memperhatiakn secara teliti keafektifan data tersebut, apakah penelitian

tersebut nantinya akan di terima oleh pembaca atau tidak, sehingga tugas kita

sebagai peneliti tidak hanya sekedar meniliti saja, taapi juga bagaimana

caranya penelitian yang kita ambil itu juga bisa menarik minat, tentunya juga

harus menarik minat kita sendiri karena ketika kita meneliti suatu penelitian

dan kita merasa bahwa yang kita teliti sangat menarik maka kita akan lebih

serius lagi dalam meneliti atau lebih cermat lagi dalam melakukan sebuah

penelitian.

10

Page 11: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

Seorang peneliti harus mengerti resiko penelitian ketika kita sudah melakukan

peneltian agar kita sebagai peneliti sudah mengerti atau tau dengan kondisi-

kondisi yang memungkinkan akan terjadi,

Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa

masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan

pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari

sisi teoritis dan praktis. Dan dalam sebuah pernyataan yang say abaca

bahwasannya Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun

sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik

untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan idela akan sesuatu hal tidak sama

dengan realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah fenomena dan

menarik.Masalah yang fenomenal adalah saat menajdi perhatian banyak orang

dan di bicirakan di berbagai kalangan di masyarakat dan tidak fenomenal

karena masyarakat belum mengenal atau masih belum jelas kebenaran dari data

tersebut hanya sekedar mengetahui saja.

2.2 Menyusun latar Belakang masalah

latar Belakang Masalah, peneliti harus menceritakan hal-hal yang

melatar belakangi mengapa peneliti memilih judul tersebut. Peneliti dalam latar

belakang masalah ini seolah-olah sebagai seorang mata-mata yang sedang

mengamati situasi lingkungan tempat kejadian perkara.Untuk memunculkan

alasan-alasan memilih judul tersebut, peniliti dapat mengacu pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku, tetapi belum afektif pelaksanannya.Latar

belakang masalah dapat pula mengacu pada krisis ideology, politik, ekonomi,

social, budaya, pertahanan dan keamanan.Latar belakang masalah di tutup

dengan kalimat kunci yang menekankan pentingnya masalah tersebut untuk

11

Page 12: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

segara di teliti dan dampaknya jika penelitian itu di tunda-tunda untuk tidak

diteliti. Dan biasanya jumlah halaman itu tergantung pada jumlah halaman

seluruh proposal penelitian atau laporan penelitian itu sendiri. Jadi bisa di

pastikan jangan sampai latar belakang masalah yang ada pada proposal atau

yang ada pada Bab 1 jumlahnya lebih banyak dari bab-bab lainnya, kecuali bab

terakhir yaitu, kesimpulan dan saran. ( Husaini Usma: 2009. 17-18).

Penelitian yang sistematis diawali dengan suatu persoalan. Jhon Dewey

menyebutkan bahwa langkah pertama dalam metode ilmiah adalah pengakuan

akan adanya kesulitan, hambatan, atau masalah yang membingungkan peneliti.

Rumusan dari masalah-masalah itu yang kemudian diungkapakan dalam

rangkaian deskripsi yang biasa disebut latar belakang.Pemilihan dan

perumusan masalah adalah salah satu aspek yang paling penting dalam

pelaksanaan penelitian dalam bidang apa saja. Para peneliti pemula kadangkala

terkejut melihat bahwa permulaan ini kerapkali memakan sebagian besar

waktu yang mereka pergunakan untuk proyek penelitian mereka.Padahal

penelitian tidak dapat dilakukan sebelum suatu masalah dapat diidentifikasi,

dipikirkan secara tuntas, dan dirumuskan dengan baik.Namun terkadang,

peneliti pemula sudah mampu mengidentifikasi, dan merumuskan masalah

mereka, tapi hanya dalam nalar dan konsep mereka dan tidak mampu

menuangkan dalam rangkaian tulisan.Dan adalam sebuah penelitian sebagai

peneliti pemula kita sering bertanya-tanya tentang bagaimana kita bisa

menemukan persoalan dalam penelitian?meskipun tidak ada kaidah yang pasti

terhadap rumusan persoalan penelitian, yang jelas, masalah adalah sesuatu

yang bukan atau tidak menjadi harapan kita. Namun ada beberapa hal yang

terbukti menjadi sumber masalah penelitian, yaitu pengalaman, deduksi dari

teori, dan literatur yang ada kaitannya.Dari ketiga hal tersebutlah rumusan

12

Page 13: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

masalah dari suatu penelitian dideskripsikan. Para peneliti pemula sering

mempunyai pengertian umum tentang persoalannya, tapi menemukan kesulitan

untuk merumuskannya sebagai suatu persoalan penelitian yang dapat di

kerjakan, Mereka menemukan kenyataan bahwa pengertian umum mereka

yang semula, meskipun cukup memadai untuk komunikasi dan pemahaman

masih belum cukup spesifik untuk memungkinkan pemecahan persoalan secara

empiris. Mereka tidak dapat melangkah maju sebelum dapat menyatakan suatu

persoalan konkrit yang dapat diteliti.

Peneliti harus dapat menetapkan dengan tegas indikator keefektifan apa

yang akan digunakan, atau apa yang akan ia lakukan untuk mengetahui ada

atau tidak adanya gejala yang dimaksud dengan konsep keefektifan itu. Hal ini

juga berlaku bagi istilah-istilah lainnya. Dengan kata lain, ia harus memberi

batasan terhadap variabel-variabel persoalan itu secara operasional. Untuk

merumuskan konsep-konsep secara operasional, ia harus menetapkan suatu

tingkah laku atau kejadian lahir yang dapat diamati dan diukur secara

langsung, oleh dirinya sendiri dan orang lain. Untuk menyelesaikan masalah

perumusan masalah ini, yang pertama yang harus diketahui bahwa bentuk

deskripsi permasalahan atau latar belakang masalah yang tertuang adalah

berbentuk piramida terbalik.Seorang peneliti mula-mula harus menentukan

pokok persoalan penyelidikan yang bersifat umum, pilihan seperti itu bersifat

sangat pribadi dan tergantung dari kemauan dan peguasaan peneliti dalam

menguraikan masalahnya, tetapi hendaknya masalah umum tersbut benar-benar

dikuasai dan merupakan bidang yang menarik dan berkaitan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Kalau tidak, akan sulit mengarahkan

deskripsi permasalahan yang mengkrucut kepada masalah yang akan diteliti.

Pengetahuan, pengalaman dan lingkungan peneliti, biasanya menjadi alternatif

13

Page 14: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

pilihan untuk hal ini.Setelah dipilih pokok persoalan yang bersifat umum tadi,

kemudian dipersempit kepada hal yang sifatnya pertengahan, dalam artian

seorang peneliti mendeskripsikan sesuatu sebagai penyambung atau penengah

antara persoalan umum tadi dengan hal yang sempit.Hal yang bersifat umum

tadi dipersempit sampai menjadi persoalan yang mengkhusus dan menjurus

dan menetukan pertanyaan yang harus dijawab. Peneliti juga harus menyatakan

dengan tepat kemungkinan apa yang akan dilakukan untuk menjawab

pertanyaan itu. Salah satu sumber yang paling berguna bagi para peneliti

pemula adalah pengalaman mereka sendiri. Banyak keputusan yang harus

diambil setiap hari tentang kemungkinan pengaruh praktek-praktek terhadap

tingkah-laku yang akan dijadikan masalah penelitian. Pendekatan ilmiah

terhadap praktek menetapkan bahwa keputusan tentang bagaimana melakukan

sesuatu di bidang pendidikan hendaknya didasarkan pada bukti-bukti empiris,

bukan pada firasat, kesan, dan perasaan.

Latar Belakang penelitian mengemukakan dan meletakkan penelitian

dalam keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu dalam latar

belakang ini di uraikan :

1. Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan di teliti, boleh dia angkat

dari masalah yang teoristis atau di angkat dari masalah praktis.

2. Argumentasi tentang pemilihan topic penelitian (menunjukan

permasalahn sebagai perbedaan antara das sein dan das sollen ( konsep

atau teori yang ada ).

3. Situasi yang melatar belakangi penelitian atau masalah penelitian ( yang

di permasalahkan ).

4. Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah.

14

Page 15: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

5. Intisari dari kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk di

dalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masalah,

isu/tema sentral atau focus penelitian.

Pernyataan tersebut, berguna untuk peneliti pemula untuk membuat

sebuah latar belakang Masalah dari sebuah penelitian seperti proposal

atau yang lainnya.Karena uraian di atas sudah mengajarkan kita

bagaimana menyusun dari step-step terbawah ataupun termudah dari

latar belakang masalah.( Mahi M.Hikmat:2011.130-131)

Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang

masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:

1)   penjelasan atau alasan mengapa masalah atau pertanyaan penelitian

yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti.

2)   beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban

atau pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah

yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini

merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya

mengapa hal itu dilakukan.

3)   Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang

lebih luas dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji.

Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus

relevan dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang

diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu

meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing dan penguji.

Uraian dalam Latar Belakang Masalah (LBM) pada prinsipnya berupa

penjelasan dan penegasan tentang duduk persoalan yang diteliti dan pentingnya

penelitian yang dilakukan, yang berpatokan pada kecenderungan teoretis dan

15

Page 16: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

kecenderungan realistis mengenai fenomena yang diteliti. Dengan demikian,

dalam menyusun LBM ini peneliti perlu mengemukakan secara ringkas

kecendererungan-kecenderungan teoretis apa saja yang dan kecenderungan-

kecenderungan realistis apa saja yang relevan dengan fenomena atau topik

penelitiannya.

Dalam menguraikan kecenderungan teoretis, peneliti merujuk pada teori

tertentu yang relevan dengan fenomena yang diteliti, sedangkan dalam

menguraikan kecenderungan realistis peneliti merujuk pada fakta dan data

awal hasil temuan (data sekunder) yang juga berkaitan dengan fenomena yang

ditelitinya.Kedua kecenderungan tersebut perlu dipaparkan serta

diindentifikasikan kesenjangannya agar peneliti dengan mantap dapat

merumuskan permasalahan yang ditelitinya.Sebuah masalah dalam penelitian

ilmiah harus dipandang sebagai kesenjangan antara aspek-aspek idealistik

(teori) dengan aspek-aspek realistik (fakta atau data sekunder).

Ketidak jelasan permasalahan yang diteliti seringkali disebabkan karena dalam

menguraikan LBM-nya peneliti semata-mata hanya berlandaskan pada

pertimbangan logikanya. Padahal dalam penelitian ilmiah yang bersifat

kuantitatif, keberadaan teori adalah mutlak harus baik sebagai landasan

maupun sebagai unsur ilmu yang akan diuji.

Uraian dalam LBM biasanya dilakukan dalam bentuk deduksi, yakni dimulai

dengan uraian-uraian yang bersifat umum dan diakhiri dengan uraian yang

bersifat khusus, yakni uraian yang berkaitan langsung dengan fenomena atau

masalah yang diteliti. Dalam menggambarkan kondisi objektif (aspek

realistik), peneliti dapat menggunakan formulasi seperti dalam bidang

16

Page 17: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

jurnalisme: What (apa yang sering terjadi), Who (siapa yang terkait di

dalamnya), When (kapan masalah itu terjadi), Where (di mana maslah itu

muncul secara spesifik), Why (mengapa fenomena tersebut bisa muncul), dan

How (bagaimana kaitannya dengan fenomena yang lain).

Penggambaran tentang “apa yang diteliti atau dijelaskan”, dalam penelitian

komunikasi (secara kuantitatif), tentu berkaitan dengan fenomena komunikasi,

yakni segala gejala yang berkaitan dengan segala aktivitas manusia sebagai

mahluk sosial dalam mengekspresikan ungkapan hatinya ketika berinteraksi

dan berrelasi sosial dengan manusia-manusia lainnya, baik secara verbal

maupun nonverbal, baik secara langsung maupun melalui media. Setiap gejala

komunikasi atau gejala sosial itu dinyatakan dalam bentuk variabel-

variabel.Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai, yang

berlandaskan pada asumsi teoretis dari teori a pripori tertentu.Jadi, dalam

menetapkan variabel-variabel penelitian, selain berpedoman pada realitas

(fenomena) yang ada, juga harus mengacu pada teori tertentu yang dianggap

relevan untuk digunakan sebagai landasan dalam mengungkapkan fenomena

yang bersangkutan.

17

Page 18: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

2.3 Menyusun latar belakang Masalah dalam penelitian Kualitatif, kuantitatif,

Pengembangan, Kebijakan/Evaluasi, PTK, Ex post facto

2.3.1 Penelitian Kualitatif

penelitian kualitatif merupakan salah satu metode yang digunakan

peneliti dalam ilmu sosial, dengan penekanan objek penelitinya terhadap

keunikan manusia atau gejala sosial yang tidak dapat di analisa dengan metode

statistik. Dalam melakukan penelitiannya, pengguna diri metode ini menjadi

alat penelitian, yang harus mampu menangkap, merekam dan menganalisa

data-data tersembunyi yang diterimanya dari objek penelitian dan

lingkungannya, seperti bahasa tubuh, bahasa tutur, perilaku ataupun ungkapan-

ungkapan yang berkembang dalam dunia dan lingkungan responden. Kendala

yang seringkali timbul ketika akan melakukan penelitian kualitatif ini antara

lain masalah biaya, kesempatan, ataupun waktu yang akan membatasi untuk

dilakukannya penelitian secara intensif.

Dalam melakukan penelitian kualitatif, orientasi teoritis merupakan dasar

untuk mengarahkan penelitian tersebut dalam pengumpulan dan analisa data

penelitian.

Terdapat 4 dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif, antara lain :

1. Pendekatan Fenomenologis. Pandangan yang berusaha memahami arti

peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi

tertentu.

18

Page 19: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

2. Pendekatan Interaksi Simbolik.  Pandangan yang mengasumsikan

bahwa objek orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian

sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan kepada mereka.

3. Pendekatan Kebudayaan.  Pandangan  yang menggambarkan suatu

peristiwa kebudayaan sebagaimana seharusnya manusia berperilaku.

4. Pendekatan Etnometodologi.  Pandangan yang berupaya untuk

memahami bagaimana masyarakat memandang , menjelaskan dan

menggambarkan tata hidup mereka sendiri (Muhadjir, 1989 : 159), atau

pandangan yang berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai

melihat, menerangkan dan menguraikan keteraturan dunia tempat

mereka hidup (Lexy J. Moleong, 1989 :16-17). Atau Pandangan yang

berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai

dengan sudut pandang objek penelitiannya.

2.3.2 Penelitian Kuantitatif

Ciri-ciri penelitian kuantitatif adalah terdapat hubungan sebab-

akibat, terdapat generalisasi hasil penelitian, diterapkannya sistem

replikasi (penelitian ulang), dan digunakannya teknik random sampling

(sampel acak).

Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang

sistematis terhadap bagian-bagain dan fenomena serta hubungan-

hubungannya.Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan

menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang

dikaitkan denganfenomena alam.

19

Page 20: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori,

untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk

menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau

mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun

ilmu-ilmu social.

Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti beraspek

dari pendidikan. Istilah penelitai kuantitatif sering digunakandalam

ilmu-ilmu sosialuntuk membedakannya dengan penelitian kuantitatif.

Metode yang sering digunakan adalah experimental, deskripsi, survei,

dan menemukan korelasional.Penelitian kuantitatif menyajikan

proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur

yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.Pada

penelitian kualitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian

literatur, pendekatan dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak

menyajikan rumusan hipotesis.

Craig (1985) merumuskan langkah-langkah penelitian ilmiah:

• Identifikasi masalah

• Merumuskan hipotesis

• Mendefinisikan istilah

• Melakukan penelitian atau observasi lapangan

• Analisis data

20

Page 21: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

2.3.3 Penelitian Pengembangan

Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu

usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk

digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori.

Penelitian Pendidikan dan pengembangan adalah proses yang digunakan

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-

langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus, yang terdiri dari

mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang

akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini,

bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya

dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam

tahap mengajukan pengujian.

2.3.4 Penelitian Kebijakan/Evaluasi

Penelitian kebijakan, termasuk ke dalam kelompok penelitian terapan

atau didalam lingkup penelitian sosial yang dalam aplikasinya

mengikuti prosedur umum penelitian yang berlaku, disertai dengan sifat

spesifiknya.Secara sederhana penelitian kebijakan dapat didefinisikan

sebagai kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mendukung

kebijakan.Oleh karena sifatnya mendukung kebijakan, maka penelitian

ini bersifat khas, namun tidak berarti mengada-ada. Ann Majchrzak

(1984) mendefinisikan penelitian kebijakan sebagai proses

penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis

terhadap masalah-masalah sosial yang bersifat fundamental secara

teratur untuk membantu pengambil kebijakan memecahkan dengan

21

Page 22: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

jalan menyediakan rekomendasi yang berorientasi pada tindakan atau

tingkah laku pragmatik. Oleh karena sifatnya berorientasi kepada

tingkah laku pragmatik, maka yang perlu dihasilkan oleh peneliti

kebijakan adalah bukan terletak pada hingga mana bobot ilmiah sebuah

hasil penelitian, namun hingga mana hasil penelitian punya aplikabilitas

atau kemamputerapan dalam rangka memecahkan masalah sosial.

Kegiatan penelitian kebijakan diawali dengan pemahaman yang

menyeluruh terhadap masalah sosial, seperti kekurangan nutrisi,

kemiskinan, ledakan penduduk urbanisasi, inflasi, kerawanan sosial, dan

lain-lain, dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian untuk mencari

alternatif pemecahan masalah.Kegiatan akhir dari penelitian kebijakan

adalah merumuskan rekomendasi pemecahan masalah untuk

disampaikan kepada pembuat kebijakan.Seperti halnya penelitian-

penelitian sosial atau penelitian terapan, penelitian kebijakan diarahkan

untuk memberi efek terhadap tindakan praktis, yaitu pemecahan

masalah sosial. Kekhasan penelitian kebijakan terletak pada fokusnya,

yang berorientasi kepada tindakan untuk memecahkan masalah sosial

yang unik, yang jika tidak dipecahkan akan memberikan efek negatif

yang sangat luas. Tidak ada ukuran pada mengenai luas atau sempitnya

suatu masalah sosial.

22

Page 23: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

2.3.5 Penelitian PTK

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian praktis yang

bertujuan memperbaiki proses dan kualitas pembelajaran di kelas melalui

berbagai bentuk kegiatan. Latar Belakang di lakukan Penelitian Tindakan

Kelas adalah situasi sekolah yang beragam serta diperlukannya suatu

tindakan reflektif dan kolektif untuk meningkatkan kelayakan

pendidikan.Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan

Intervensi praktek dunia nyata, bersifat kontekstual, situsional, terlokalisir,

dalam skala kecil, terlokalisasi, dan secara langsung bersifat relevan

terhadap situasi yang real dalam dunia kerja di bidang pendidikan.Subjek

dari PTK itu sendiri adalah siswa.

2.3.6 Penelitan Ex Post Facto

Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang bertujuan

menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala

atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal

yang menyebabkan perubahan pada variable bebas yang secara

keseluruhan sudah terjadi.

Penelitian ex post facto secara metodis merupakan penelitian

eksperimen yang juga menguji hipotesis tetapi tidak memberikan

perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu sebab kurang etis untuk

memberikan perlakuan atau memberikan manipulasi.Biasanya karena

alasan etika manusiawi, atau gejala/peristiwa tersebut sudah terjadi dan

ingin menelusuri faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang

mempengaruhinya.

23

Page 24: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

Menurut Watson penelitian ex post facto bertujuan untuk mencari

penyebab perubahan perilaku dengan studi komparasi secara partisipatif

tentang perilaku yang muncul pada saat sekarang dan perilaku yang tidak 

muncul dari suatu kejadian setelah variable bebas terjadi.

Adapun ciri penelitian Ex pos facto ini adalah sebagai berikut :

1. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi

2. Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke

belakang untuk menemukan sebab, hubungan, dan maknanya

3. Penelitian deskriptif yaitu menjelaskan penemuannya

sebagaimana yang diamati

4. Penelitian korelasional, mencoba menemukan hubungan kausal

fenomena yang diteliti

5. Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal

penelitian eksperimen tidak dapat dilaksanakan

24

Page 25: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Langkah pertama pada suatu penelitian yanitu mengajukan

masalah.Masalah adalah kesenjangan antara sesuatu yang di harapkan dengan

suatu kenyataan.Dan satu hal yang harus kita ketahui bahwasanya dalam

membuat penelitian itu tidak bisa lepas dari latar belakang masalah yang di

ajukan, karna latar belakng masalah berperan penting dalam pembuatan

penelitian, karena pada dasarnya suatu masalah tidak pernah berdiri sendiri

atau terisolasi dengan factor-faktor lainnya.Masalah selalu berkonstelasi denga

factor lainnya sehingga menjadi latar belakang suatu masalah tertentu. Dari

sini kita sudah mengetahui bahwasanya latar belakang masalah itu sangat

penting ketika kita membuat penelitian, dengan latar belakng maka pembaca

akan mengerti inti atau maksud dari penilitian yang sedang kita kerjakan.

Dalam menyusun Latar Belakang masalah pun, kita tidak boleh asal membuat

saja akan tetapi juga langkah-langkah yang harus kita lalui atau uraian-uraian

yang terlebih dulu kita pahami yaitu:

1. Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan di teliti, boleh dia angkat

dari masalah yang teoristis atau di angkat dari masalah praktis.

2. Argumentasi tentang pemilihan topic penelitian (menunjukan

permasalahn sebagai perbedaan antara das sein dan das sollen ( konsep

atau teori yang ada ).

3. Situasi yang melatar belakangi penelitian atau masalah penelitian ( yang

di permasalahkan ).

4. Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah.

25

Page 26: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

5. Intisari dari kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk di

dalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masalah,

isu/tema sentral atau focus penelitian.

Pernyataan di atas telah terlihat bahwasanya sebagai seorang peneliti

kita harus paham bagaiaman cara membuat Latar Belakang Masalah dan

bagaiman langkah-langkahnya sehingga ketika kita mengadakan

penelitian tidak akan mengalami kesusahan dalam penelitian. Dan

dalam membuat Latar Belakang Masalah juga kita harus memilah atau

menggolongkan penelitian yang kita teliti itu termasuk dalam jenis

penelitian yang mana, karena di dalam swbuah peneltian terdapat 6

jenis penilitian yang harus kita pahami secara jelas yaitu:

a. Penelitian Kuantitatif

b. Peneltian Kualitatif

c. Penelitian Pengembangan

d. Penelitian Kebijakan/Evaluasi

e. Penelitian PTK

f. Penelitian Ex Post Facto

Jenis-jenis penelitian seperti yang saya jabarkan di ataslah yang kita

harus ketahui karena jenis-jenis penelitian tersebut sangat penting dalam

sebuah penelitian.

26

Page 27: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa sebaiknya kita memahami mengenai metodologi

penelitian hal ini di karenakan kita sebagai akademisi selalu berkaitan dengan

penelitian khusunya dalam hal ini pemahaman peyusunan latar belakang yang

merupakan salah satu bagian penting dalam meyusun penelitian (skrip, sitesis

dll).

27

Page 28: LATAR BELAKNG MASALAH (VENI INAFARIZA 110210302013)

Daftar Pustaka

Azi. 2011. cara-membuat-latar-belakang-masalah

edukasi.kompasiana.com/.../cara-membuat-latar-belakang-masalah-5106 [1

oktober 2013]

Diana. 2010. cara-mudah-membuat-latar-belakang masalah

www.referensimakalah.com/.../cara-mudah-membuat-latar-belakang[ 1 oktober 2013 ]

Eka. 2010. Cara Menulis Latar Belakang. ekagurunesama.blogspot.com/.../cara-menulis-latar-belakang-penelitian. [1 oktober 2013]

Hamzah 2013 latar-belakang-masalah -penelitianwww.buatskripsi.com/2010/11/latar-belakang-masalah-penelitian.html.[ 1 oktober 2013]

M.hikmat Mahi. 2011. Metodologi Penelitian dalam Prespektif Ilmu

Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nurhidayat. 2010. pengertian-dan-ruang-lingkup-latar.belakang Masalah. encum-nurhidayat.blogspot.com/.../pengertian-dan-ruang-lingkup-latar. [ 1 oktber 2013 ]

Subiyanto Ibnu. 1997. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Unit Penerbitan

dan Percetakan.

Usman Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta : Ikrar

Mandiriabadi.

Wasito Hermawan. 1997. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

28