Latar Belakang Tanaman Ubi

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prospek usaha yang jelas merupakan faktor pendukung untuk mewujudkan tujuan. Dengan demikian berlandaskan pada prospek, diharapkan semua pelaku usaha bisa bersemangat dalam menjalankan fungsinya. Gambaran yang jelas terhadap prospek menyebabkan semua anggota dalam suatu usaha mempunyai ambisi dan motivasi untuk meraih prospek tersebut. Untuk kegiatan agribisnis, selama manusia di bumi ini masih membutuhkan sandang, pangan dan perumahan dalam kehidupannya tentu kegiatan agribisnis masih mempunyai prospek yang cukup menjanjikan ( Krisnamurthi, 2009 ). Persepsi agribisnis yang selama ini banyak dimengerti oleh masyarakat luas adalah kegiatan budidaya atau non-farm activity yang sebetulnya dalam defenisi lebih tepat dikatakan sebagai kegiatan pertanian .di bidang pertanian secara khusus, kegiatan budi daya pertanian yang dapat digarap pun sangat bervariasi. Rentang usaha dimulai dari skala sangat kecil atau skala hobi hingga skala industri dengan tehnologi yang cukup canggih ( Krisnamurthi, 2009 ). Pengembangan agribisnis mengimplikasikan perubahan kebijakan di sektor pertanian. Produksi sektor pertanian harus berorientasi kepada permintaan pasar domestik, tetapi juga pasar internasional. Pola pertanian harus mengalami tranformasi dari sistem pertanian subsistem yang berskala kecil dan pemenuhan Universitas Sumatera Utara

description

ubi adalah tanaman

Transcript of Latar Belakang Tanaman Ubi

Page 1: Latar Belakang Tanaman Ubi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prospek usaha yang jelas merupakan faktor pendukung untuk mewujudkan tujuan.

Dengan demikian berlandaskan pada prospek, diharapkan semua pelaku usaha

bisa bersemangat dalam menjalankan fungsinya. Gambaran yang jelas terhadap

prospek menyebabkan semua anggota dalam suatu usaha mempunyai ambisi

dan motivasi untuk meraih prospek tersebut. Untuk kegiatan agribisnis, selama

manusia di bumi ini masih membutuhkan sandang, pangan dan perumahan dalam

kehidupannya tentu kegiatan agribisnis masih mempunyai prospek yang cukup

menjanjikan ( Krisnamurthi, 2009 ).

Persepsi agribisnis yang selama ini banyak dimengerti oleh masyarakat luas

adalah kegiatan budidaya atau non-farm activity yang sebetulnya dalam defenisi

lebih tepat dikatakan sebagai kegiatan pertanian .di bidang pertanian secara

khusus, kegiatan budi daya pertanian yang dapat digarap pun sangat bervariasi.

Rentang usaha dimulai dari skala sangat kecil atau skala hobi hingga skala

industri dengan tehnologi yang cukup canggih ( Krisnamurthi, 2009 ).

Pengembangan agribisnis mengimplikasikan perubahan kebijakan di sektor

pertanian. Produksi sektor pertanian harus berorientasi kepada permintaan pasar

domestik, tetapi juga pasar internasional. Pola pertanian harus mengalami

tranformasi dari sistem pertanian subsistem yang berskala kecil dan pemenuhan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Latar Belakang Tanaman Ubi

kebutuhan keluarga ke usahatani dalam skala yang lebih ekonomi. Hal ini

merupakan keharusan jika produk pertanian harus di jual ke pasar dan jika sektor

pertanian harus menyediakan bahan baku bagi sektor industri ( Husodo, 2004 ).

Salah satu jenis agribisnis yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah

agribisnis ubi kayu. Ubi kayu adalah sayuran pokok penting karena kontribusinya

yang tinggi sebagai sumber kalori harian bagi jutaan orang. Seluruh produksi ubi

kayu terutama di Negara berkembang dan bagian terbesar berasal dari pertanian

kecil yang sering memiliki lahan yang di olah seadanya. Ubi kayu sangat penting

bagi penduduk pedesaan miskin sebagai tanaman tumpuan bahkan juga selama

musim kemarau dikarenakan tanaman ini toleransi terhadap kekeringan dan

periode panen yang fleksibel menjadikan ubi kayu sebagai tanaman pangan

cadangan yang sangat bernilai bagi penduduk miskin ( Rubatzky, 1998 ).

Ubi kayu merupakan makanan pokok nomor tiga setelah padi dan jagung di

indonesia. Penyebaran tanaman ubi kayu meluas ke semua propinsi di indonesia.

Dalam hal ini ubi kayu baik lokal maupun luar negeri sangat besar. Dimana ubi

kayu untuk bahan pakan ternak, farmasi dan lain sebagainya yang jumlahnya

selama ini terus meningkat secara terus menerus dengan peningkatan populasi

daripada konsumen ( Anonimous, 2009 ).

Ubi kayu merupakan tanaman umbi umbian yang dapat tumbuh di dataran rendah

dengan curah hujan yang tidak terlalu tinggi. Biasanya tanaman ini di panen

setelah berumur sekitar 10 bulan. Produksi ubi kayu Indonesia menepati urutan

kelima dunia. Ubi kayu sebagai sumber pati yang merupakan bahan baku industri

( Anonimous, 2009 ).

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Latar Belakang Tanaman Ubi

Sebagai bahan kaya pati, ubi kayu (kasava) merupakan bahan olahan penting bagi

pembuatan gula cair, khususnya sirup glukosa. Potensi pasarnya cukup kuat

karena semakin luas penggunaannya oleh berbagai industri makanan dan industri

obat obatan. Masyarakat berpeluang pula menambah nilai tambah produksi ubi

kayu mereka dengan mengolah menjadi sirup glukosa ( Anonimous, 2009 ).

Disamping itu terdapat beberapa aneka ragam produk turunan dari ubi kayu,

sebagai berikut :

Gambar 1. Pohon industri ubi kayu

Adapun produk turunan ubi kayu yang di perdagangkan di pasar dunia antara lain

adalah gaplek, tepung singkong (cassava starch), tapioka dan beberapa produk

kimia seperti alcohol, gula cair (maltose, glukosa, fruktosa) sorbitol, siklodekstrin,

asam sitrrat serta bahan pembuatan edible coating dan biodegradable serta

bioetanol. Negara tujuan ekspor RRC, UN, Eropa, Taiwan dan Korea Selatan

(Anonimous, 2009 ).

U

b

i

k

a

y

u

Daun

Batang

Umbi

Kulit

Daging

Farmasi

Pakan

Pangan

Arang

Kreasi

Papan

Keripik

Pakan Ternak

Hasil Olahan

Pati

Fermentasi

Opak

Opak Lidah

Mie Yeye

Renginang

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Latar Belakang Tanaman Ubi

Oleh karena, banyaknya produk yang dapat di hasilkan dari ubi kayu, maka

pengembangan agribisnis ubi kayu menjadi sangat penting. Program

pengembangan agribisnis itu sendiri bertujuan untuk mengembangkan agribisnis

yang mampu menghasilkan produk pertanian yang berdaya saing, meningkatkan

nilai tambah bagi masyarakat petani, khususnya di pedesaan, mengembangkan

ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ( Anonimous, 2009 ).

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk

pertanyaan penelitian berikut ini :

1. Bagaimana tingkat kelayakan usahatani ubi kayu di daerah penelitian ?

2. Bagaimana tingkat kelayakan usaha pengolahan ubi kayu di daerah

penelitian ?

3. Bagaimana strategi pengembangan agribisnis ubi kayu di daerah

penelitian?

1.3. Tujuan Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Latar Belakang Tanaman Ubi

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian

diarahkan untuk mencapai tujuan :

1. Untuk menganalisis tingkat kelayakan usahatani ubi kayu di daerah

penelitian.

2. Untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha pengolahan ubi kayu di

daerah penelitian.

3. Untuk menganalisis strategi pengembangan agribisnis ubi kayu di daerah

penelitian.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini berguna sebagai bahan masukan dan informasi bagi petani

dan pengolah ubi kayu dalam menjalankan usahanya

2. Penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi pihak yang

membutuhkan dan peneliti yang terkait.

Universitas Sumatera Utara