LATAR BELAKANG REMAJA BERGABUNG DALAM ...menjadi anak yang bisa membagakan dan dibanggakan oleh...

92
LATAR BELAKANG REMAJA BERGABUNG DALAM KELOMPOK INDONESIAN MITSUBISHI OWNERS CLUB (IdMOC) YOGYA S k r i p s i Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Progaram Studi Psikologi Disusun oleh : Yulius Eko Hartanto NIM : 029114001 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of LATAR BELAKANG REMAJA BERGABUNG DALAM ...menjadi anak yang bisa membagakan dan dibanggakan oleh...

  • LATAR BELAKANG REMAJA BERGABUNG DALAM KELOMPOK

    INDONESIAN MITSUBISHI OWNERS CLUB (IdMOC) YOGYA

    S k r i p s i

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

    Progaram Studi Psikologi

    Disusun oleh :

    Yulius Eko Hartanto

    NIM : 029114001

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2007

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • HALAMAN PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan karya ini untuk

    1. Yesus Kristus yang maha dasyat atas berkat, serta bimbingan-Nya setiap saat

    2. Papa, mama, adik ku yang kucintai selama-lamanya

    3. Saudara-saudara dari keluarga besar ku yang aku cintai

    4. Seseorang yang aku kasihi dan aku sayangi

    5. Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)

    Jogja

    6. Teman-teman dan sahabat-sahabatku

    iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • HALAMAN MOTTO

    Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai kembali dengan lebih cerdik

    ( Henry Ford )

    Hidup kita akan menarik dan penuh warna jika ada

    banyak orang yang mau menjadi warna dan dapat

    mewarnai kehidupan kita di setiap hari.

    Janganlah merasa diri orang yang paling.....karena di sekitarmu banyak orang

    yang lebih paling.....dari pada kamu, sebab diatas langit masih ada langit dan

    perhatikanlah bahwa diatas kesombongan masih ada kesombongan.

    Pada waktu itu engkau akan berkata “Aku mau

    bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena sesungguh pun

    Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu

    telah surut dan Engkau mengibur aku.

    Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan

    tidak gementar, sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan

    mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku.” (Yesaya

    12, 1-2)

    v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRAK

    Latar Belakang Remaja Bergabung dalam Kelompok

    Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya

    Yulius Eko Hartanto

    Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta 2007

    Desain penelitian ini studi diskriptif dan bertujuan untuk mendiskripsikan latar belakang remaja bergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya. Peneliti tertarik pada hal ini karena remaja ingin selalu diakui keberadaannya dalam kelompok, oleh karena itu banyak alasan yang mendasari remaja bergabung dalam kelompok tersebut. Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya merupakan salah satu organisasi yang dinilai sesuai karena memang organisasi ini masih eksis, dan mayoritas anggotanya adalah remaja.

    Subjek dalam penelitian ini adalah remaja sebanyak 7 orang anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya yang dinilai aktif dalam organisasi. Dari segi usia subjek yang dipilih antara umur !9-20 tahun yang termasuk dalam masa remaja akhir. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan teknik wawancara non terstruktur, analisis data dengan membuat abstraksi selanjutnya kategorisasi satuan dan pengkodean. Verivikasi data dilakukan dengan proses intersubjective validity yaitu menguji kembali pemahaman peneliti dengan pemahaman subjek melalui interaksi timbal balik.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang remaja bergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya adalah mencari informasi tentang mobil seluk beluk mobil Mitsubishi. Selain itu keaktifan anggota juga sangat diperlukan, hal ini dipengaruhi oleh norma-norma kelompok yang sudah disepakati oleh kelompok, salah satunya yaitu setiap anggota diharapkan datang pada setiap pertemuan-pertemuan yang ada.

    vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRACT

    Teenagers’ Background to Join

    Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya

    Yulius Eko Hartanto

    Psychology Faculty Universitas of Sanata Dharma

    Yogyakarta 2007

    The design of this research was descriptive study and was aimed to describe teenagers conformity behavior in Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya. Researcher was interested in this case because teenagers need their essence were being acknowledged in the group, that’s why there were many based reasons for teenagers to join the club. Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja was one of organization that estimatedly suitable because this group was still exist and the majority of it’s members were teenagers.

    The subjects of this research were seven Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya teenage members who were being estimatedly active in this organization. From the age side subjects who were being selected were between 19 until 20 years old, who were included in late teenage era. Datas that had been obtained were being collected by non-structured interview technique, data analysis by made abstraction then unit categorise and coding. Data verivication was did by intersubjective validity that retest researchers experience with subjects experience by mutual interaction.

    The result of this research showed that teenagers’ background to join Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya was to find details about Mitsubishi car. Besides, the members’ activities also needed, it was influenced by the club’s norm that had been agreed by the members and one of them was each member was expected to present the exist meetings.

    .

    viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • KATA PENGANTAR

    Sembah sujudku kepada Bapa, para malaikat, dan para kudus di surga

    yang maha dasyat atas rahmat, berkat dan bimbingan yang telah diberikan kepada

    penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Selesainya

    penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada

    kesempatan ini ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada:

    1. P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si selaku Dekan Fakultas Psikologi, dan Sylvia

    Carolina Maria Yuniati Murtisari S. Psi., M. Si selaku Ketua Program Studi

    Fakultas Psikologi, atas kesempatan yang telah diberikan selama menjalani

    proses studi.

    2. Passchedona Henrietta Puji Dwi Astuti D S, S. Psi selaku dosen pembimbing

    skripsi yang dengan sangat sabar memberikan dorongan, bimbingan, dan saran

    selama penulisan skripsi ini.

    3. Maria Laksmi Anantasari, S. Psi., M. Si. yang bersedia membimbing pada saat

    penulisan seminar.

    4. V. Didik Suryo Hantoko, S Psi., M Si. yang bersedia meluangkan waktu untuk

    berdiskusi pada penulisan skripsi ini.

    5. Dosen-dosen psikologi yang berkenan membagikan ilmu psikologi selama

    menjalani perkuliahan.

    6. Mas Gandung, dan Mbak Nanik yang dengan sabar melayani untuk urusan

    kesekretariatan. Matur nuwun sanget Mas Gandung, dan Mbak Nanik.

    7. Mas Muji yang selalu mau direpotkan untuk urusan test dan test, “sing sabar

    yo mas ngadepi mahasiswa-mahasiswa sing cerewet-cerewet iki. Pokoke

    hidup Beckham, God Bless never die”. Matur nuwun sanget Mas Muji.

    8. Mas Doni yang selalu sabar walaupun buku-bukunya selalu diberantakin

    mahasiswa. Matur nuwun sanget Mas Doni.

    9. Pak Gie yang selalu semangat dan pantang merasa lelah, matur nuwun sanget

    atas pelayanannya selama kuliah di psikologi.

    x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10. Papa, mama, adikku serta semua saudara-saudara dari keluarga besarku yang

    sangat aku kasihi makasih banyak atas dukungan, dan pengarahannya, serta

    doanya yang tak terkira. Maaf lulusnya telat lama, tapi aku selalu ingin

    menjadi anak yang bisa membagakan dan dibanggakan oleh keluarga.

    11. Martinus “she-sex” Karo-karo Sinulingga yang mau aku ganggu untuk bantuin

    ngerjain abstract. Thank’s berat jasamu tak kan kulupakan sepanjang hayat.

    12. B 8800 PK dan AB 124 NU terima kasih yang tak terkira untuk kalian karena

    sudah mengenalkan Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja dan

    seluk beluknya, berkat kalian skripsi ini selesai. Ga ketinggalan juga teman-

    teman anggota dari Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja, yang

    telah membantu.

    13. Teman-teman seangkatan 2002, “gak terasa kita dah punya 5 adik angkatan

    lho...” makasih banyak aku boleh berdinamika bareng ma kalian dan boleh

    mengenal kalian selama ini.

    14. Cah-cah psikologi dari angkatan berapa aja terima kasih atas kebersamaannya,

    aku senang kenal kalian semua.

    15. Seseorang yang bernama Agustina Ika Rustyanti. Aku mungkin orang yang

    paling beruntung bisa mengenal kamu, dan boleh mengukir kenangan bersama

    kamu. Thank’s for everything my babe, aku sayang kamu.

    16. Cah-cah Tumindak Ngiwo “woi kapan meh do lulus, wis tuo cah”. Thank’s

    berat, aku boleh parasit di kontrakan Tumindak Ngiwo selama 2 tahun dan

    kekeluargaan yang terjalin selama ini. Aku ga mungkin lupa ma kalian semua.

    17. Anak-anak kost Tasura 50c makasih berat atas kenangan dan warna-warni

    kehidupan sehari-hari.

    18. Terima kasih yang tidak terkira buat Bagus’ 05 yang telah meminjamkan

    recordernya. Sory kalo terlalu lama minjemnya.

    19. Buat teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tidak bisa aku sebutkan satu

    per satu karena keterbatasan halaman ini, terima kasih karena kalian telah

    menerimaku dalam diri dan kehidupan kalian.

    xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR ISI

    Halaman Judul…………………………………………………………………………..

    Halaman Persetujuan Pembimbing…………………………………...............................

    HalamanPengesahan.........................................................................................................

    Halaman Persembahaan………………………………………………………………....

    Halaman Motto………………………………………………………………….………

    Pernyataan Keaslian Karya…………………………………………………….………..

    Abstrak…………………………………………………………………………………..

    Abstrack………………………………………………………………………………....

    Lembar Persetujuan Publikasi..........................................................................................

    Kata Pengantar…………………………………………………………………………..

    Daftar Isi………………………………………………………………………….……...

    BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................................

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................

    B. Rumusan Masalah .....................................................................................

    C. Tujuan Penelitian ......................................................................................

    D. Manfaat Penelitian ....................................................................................

    BAB II. DASAR TEORI ..............................................................................................

    A. Remaja.......................................................................................................

    1. Pengertian remaja..............................................................................

    2. Batasan usia remaja..........................................................................

    3. Ciri-ciri masa remaja.........................................................................

    4. Tugas-tugas perkembangan remaja...................................................

    I

    ii

    iii

    iv

    v

    vi

    vii

    viii

    ix

    x

    xii

    1

    1

    6

    7

    7

    8

    8

    8

    10

    11

    12

    xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5. Perkembangan sosial dan perubahan-perubahan sosial serta psikologis

    pada masa remaja...............................................................................

    B. Kelompok..................................................................................................

    1. Definisi kelompok..............................................................................

    2. Faktor-faktor terjadinya kelompok.....................................................

    3. Fungsi kelompok................................................................................

    4. Konformitas........................................................................................

    a. Definisi konformitas......................................................................

    b. Aspek-aspek konformitas...............................................................

    c. Tipe-tipe konformitas.....................................................................

    d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas............................

    C. Pertanyaan Penelitian................................................................................

    1. Pertanyaan utama................................................................................

    2. Sub pertanyaan....................................................................................

    BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................................

    A. Jenis Penelitian..........................................................................................

    B. Variabel Penelitian....................................................................................

    C. Subjek Penelitian.......................................................................................

    D. Metode Pengumpulan Data.......................................................................

    E. Analisa Data..............................................................................................

    F. Keabsahan Data atau Verifikasi Data........................................................

    BAB IV. PERSIAPAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN……...…….

    A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian................................................

    14

    17

    17

    17

    18

    19

    19

    21

    23

    24

    27

    27

    28

    29

    29

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    34

    xiii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1. Sejarah................................................................................................

    2. Persiapan penelitian............................................................................

    B. Pelaksanaan Wawancara...........................................................................

    1. Wawancara...........................................................................................

    C. Deskripsi Subjek........................................................................................

    1. Subjek I: Al..........................................................................................

    2. Subjek II: To........................................................................................

    3. Subjek III: Ra......................................................................................

    4. Subjek IV: Tm.....................................................................................

    5. Subjek V: Ne........................................................................................

    6. Subjek VI: On......................................................................................

    7. Subjek VII: Ma....................................................................................

    D. Analisis Data..............................................................................................

    1. Latar belakang menjadi anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya.................................................................................

    2. Pandangan tentang kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC)Yogya..................................................................................

    3. Relasi dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)

    Yogya....................................................................................................

    4. Perilaku dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya...................................................................................

    E. Pembahasan................................................................................................

    34

    37

    39

    39

    40

    40

    40

    41

    42

    43

    44

    45

    46

    46

    49

    50

    53

    56

    xiv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB V. PENUTUP………............................................................................................

    A. Kesimpulan.................................................................................................

    B. Saran............................................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..

    LAMPIRAN………….………………………………………………………………....

    62

    62

    62

    64

    67

    xv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Masa remaja merupakan masa yang penuh “badai” dan tekanan, hal

    ini dikarenakan masa remaja merupakan masa transisi dari anak menuju

    dewasa. Masa remaja belum bisa dikatakan sebagai masa dewasa, dan juga

    bukan masa anak-anak. Individu pada masa remaja sudah tidak mau lagi

    disebut dan diperlakukan sama dengan anak-anak, karena secara fisik fungsi

    fisiologis mereka sudah sama dengan manusia dewasa yang ditandai dengan

    ciri utamanya yaitu sudah matangnya fungsi reproduksi. Remaja juga tidak

    bisa dimasukkan dalam perkembangan manusia dewasa, karena remaja belum

    matang dalam hal emosional dan belum mampu mandiri secara sosial (Hartini,

    1999). Kondisi yang tidak pasti ini, yaitu kondisi di mana remaja berada

    dalam posisi antara tahap perkembangan anak dengan tahap perkembangan

    dewasa, menimbulkan kecemasan dan ketegangan tersendiri dalam dunia

    remaja. Mereka berusaha mencari identitas dirinya untuk menegaskan siapa

    dirinya dan apa perannya dalam masyarakat yang sesuai dengan tuntutan

    masyarakat tersebut.

    Tugas perkembangan remaja dapat dikatakan tahap perkembangan

    yang terpenting karena berhubungan dengan penyesuaian sosial ditengah

    masyarakat. Hal ini berhubungan dengan penyesuaian dengan perilaku sosial,

    pengelompokan sosial baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    maupun nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial. Remaja mulai

    dituntut untuk bisa mencapai pula sosialisasi dewasa, sehingga remaja harus

    membuat banyak penyesuaian baru dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

    menyangkut hubungan atau relasi dengan orang banyak secara otomatis.

    Remaja banyak melakukan interaksi dengan lingkungan sosialnya,

    salah satunya melalui bentuk sosialisasi dan menjalin relasi. Ini terjadi ketika

    dalam perkembangan sosialnya, remaja melakukan dua macam gerak yaitu

    gerak memisahkan diri dari orang tua dan bergerak menuju teman-temannya.

    Dinamika keseharian dalam kehidupan remaja ini, nantinya membentuk

    hubungan antara remaja dengan orang tua menjadi hubungan yang kurang

    harmonis (Monks, 2001).

    Berdasarkan tugas-tugas perkembangan, tahap ini disebut sebagai

    tahap memperoleh kebebasan emosional, dan diikuti dengan tahap

    perkembangan berikutnya yaitu kemampuan bergaul. Pada kedua tahap ini

    akan muncul suatu gerakan dimana remaja akan cenderung melepaskan diri

    dari orang tua dan menuju ke arah teman-teman sebayanya (Monks, 2001).

    Mereka, dalam hal ini orang tua dan remaja sama-sama berusaha untuk

    mencapai kebebasan dan mereka juga memiliki kecenderungan yang sama

    untuk menghayati kebebasan tersebut sesuai dengan usia dan jenis kelamin

    mereka (Monks, 2001), bahkan remaja akan mengorbankan hubungan emosi

    dengan orang tuanya untuk memperoleh kebebasan tersebut (Monks, 2001).

    Teman akan menjadi lebih penting artinya dan lebih menonjol

    perannya daripada orang tua mereka, dan akan cenderung memiliki sikap yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    konformis atau searah dengan teman-temannya (Azwar, 1995), dan pengaruh

    dari teman terhadap masa remaja sangat kuat. Hal tersebut dapat terlihat dari

    adanya jumlah penurunan waktu untuk berinteraksi antara remaja dengan

    orang tua dan menunjukkan adanya peningkatan waktu untuk berhubungan

    dengan teman-temannya (Monks, 2001). Keterlibatan remaja pada teman-

    temannya akan memungkinkan untuk mendapatkan lebih banyak informasi

    serta melakukan evaluasi dan perbandingan diri dengan kelompok.

    Biasanya budaya teman sebaya atau peer culture sangat berpengaruh

    sehingga nilai-nilai kelompok sebaya jadi sangat mempengaruhi (HIDUP,

    1999). Pada akhirnya dalam perkembangan kehidupan sosial remaja tersebut,

    remaja cenderung tidak mau berbeda dengan teman-teman dalam

    kelompoknya. Remaja selalu ingin sama dengan apa yang dilakukan oleh

    anggota kelompok yang lain, seperti dalam hal penampilan, minat, prestasi,

    berpacaran, dan masih banyak lagi. Kesamaan untuk cenderung mengikuti

    kelompok ini dilakukan agar mereka tidak dianggap rendah sehingga dapat

    diterima dan diakui oleh kelompoknya (Zulkifli, 2002).

    Sisi lain dari remaja adalah perkembangan sosial remaja itu sendiri.

    Hal ini terlihat dari seringnya remaja berada di luar rumah bersama dengan

    teman-temannya dalam satu kelompok, maka dapat dimengerti bahwa

    pengaruh teman pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, perilaku lebih

    besar dari pada pengaruh keluarga, sehingga hal ini menimbulkan sebuah

    konformitas kelompok. Dalam perkembangan sosial remaja, salah satu bentuk

    sosial yang sangat dikenal dalam masa ini adalah konformitas kelompok

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    remaja. Walgito (1993) mengemukakan bahwa kepercayaan diri terbentuk dari

    interaksi individu dengan lingkungan, yang mana di lingkungan tersebut

    remaja mempunyai kesempatan mengenal dirinya melalui pembelajaran-

    pembelajaran sosial dengan melalui relasi dengan orang-orang di sekitarnya.

    Menurut Palmer (Mappiare, 1982), keinginan remaja untuk diterima

    dalam kelompok tersebut akan mengakibatkan remaja bersikap konform

    terhadap kelompok termasuk dalam hal nilai yang meliputi aturan dan norma,

    kebiasaan, minat, dan budaya teman kelompoknya. Pusat perhatian individu

    dalam kelompok sebenarnya bukan pada kebutuhan-kebutuhannya sendiri,

    tetapi lebih kepada usaha individu tersebut supaya diakui keberadaannya di

    dalam kelompok. Oleh karena itu apa yang dibutuhkan kelompok pun akan

    diidentifikasikan ke dalam diri individu dalam kelompok-kelompok dengan

    kohesi yang kuat atau tingkat konformitas tinggi dan berkembanglah suatu

    iklim kelompok dan norma-norma kelompok tertentu. Norma-norma atau

    dengan kata lain moral kelompok tadi dapat berbeda sekali dengan moral yang

    dibawa remaja dari keluarga meskipun sejak kecil diajarkan oleh orang tuanya

    (Monks, dkk, 2001)

    Seorang remaja sudah merasa konform dengan kelompok sebayanya,

    ketika remaja tersebut sudah mampu menyesuaikan diri dalam kelompok dan

    pengaruh kelompok semakin kuat terhadap kegiatan anggotanya. Pada

    akhirnya akan timbul perasaan saling memiliki, sehingga kepercayaan antar

    anggotapun terjalin dengan baik serta didalamnya ada perasaan tanggung

    jawab terhadap kelompoknya. Hal tersebut dapat menciptakan suatu identitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    kelompok yang sangat kuat dan dapat membuat batas antara kelompok

    tersebut dengan kelompok yang lain.

    Kelompok-kelompok remaja sangat bermacam-macam dari nama

    maupun dari asal-asul terbentuknya kelompok-kelompok tersebut. Sebagai

    contoh, ada kelompok yang terbentuk karena mempunyai hobi yang sama, ada

    juga karena merasa senasib sepenanggungan karena sering dihukum di

    sekolah dan akhirnya membentuk kelompok sendiri yang disitu terdiri dari

    para siswa yang selalu bermasalah, dan masih banyak lagi yang lain. Salah

    satunya kelompok yang terbentuk dari kesamaan hobi adalah para remaja yang

    bergabung dalam sebuah klub yang bernama Indonesian Mitsubishi Owner

    Club (IdMOC). Klub mobil ini mempunyai banyak anggota, yang didalamnya

    para pecinta dan fanatik pada merk mobil Mitsubishi dari berbagai jenis.

    Indonesian Mitsubishi Owner Club (IdMOC) merupakan salah satu

    club yang mengumpulkan pecinta mobil mitsubishi dari segala jenis di seluruh

    Indonesia. Awal mula terbentuk Indonesian Mitsubishi Owner Club (IdMOC)

    Yogya sendiri dari kesamaan penyuka mobil merk Mitsubishi, yang

    berkomunikasi melalui media internet melalui chating. Pada akhirnya para

    penyuka mobil Mitsubishi ini berkumpul dan langsung membentuk Indonesian

    Mitsubishi Owner Club (IdMOC) Yogya dengan seizin Indonesian Mitsubishi

    Owner Club (IdMOC) pusat di Jakarta. Visi dan misi yang dijalankan di

    Indonesian Mitsubishi Owner Club (IdMOC) antara lain mengumpulkan

    informasi dan inspirasi-inspirasi tentang Mitsubishi, dan menyalurkan hobi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    antar sesama penyuka mobil Mitsubishi. Selain itu bertukar pikiran tentang

    spare part dan kebutuhan-kebutuhan mobil merk Mitsubishi.

    Anggota-anggota dalam Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya mayoritas adalah remaja. Kegiatan-kegiatan pada klub ini

    sangat bermacam-macam antara lain kumpul bersama yang terus diadakan

    setiap minggunya, bertukar informasi tentang Mitsubishi, dan bakti sosial.

    Selain itu acara tahunan yang selalu dilaksanakan oleh Indonesian Mitsubishi

    Owners Club (IdMOC) adalah acara memperingati hari ulang tahun

    Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC), antara lain menyelenggarakan

    kontes modification mobil dan kejuaraan rally nasional. Hubungan yang

    tercipta dalam klub ini sangat dekat seperti layaknya saudara, dan saling bisa

    membantu satu sama lain.

    Berdasarkan teori-teori yang telah terurai diatas dan berdasarkan

    fakta-fakta yang ada di lapangan, peneliti terdorong untuk mengetahui apakah

    yang menjadi latar belakang remaja bergabung dalam kelompok Indonesian

    Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah terurai di atas, maka rumusan

    masalah dalam penilitian ini adalah “Apakah yang menjadi latar belakang

    remaja bergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya?”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang

    apakah yang mendasari remaja untuk bergabung dalam kelompok Indonesian

    Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat teoritis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

    bagi perkembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi sosial dan

    psikologi perkembangan menyangkut tahapan perkembangan remaja.

    2. Manfaat praktis

    Bagi remaja, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran

    atau wacana yang berhubungan dengan kehidupan remaja dalam

    berperilaku sehari-hari.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    DASAR TEORI

    A. Remaja

    1. Pengertian remaja

    Remaja ditinjau dari sudut kematangan fisik adalah suatu tahap

    perkembangan dimana organ-organ manusia mencapai kematangan dan

    dapat berfungsi menuju sempurna (Sarwono, 1989). Hal lain yang

    berhubungan dengan pandangan sosial ekonomi remaja, diungkapkan oleh

    Maugman (Sarwono, 1989) mendefinisikan ini sebagai masa peralihan

    dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang

    relatif lebih mandiri.

    Agustiani (2006) menjelaskan bahwa masa remaja adalah masa

    yang dikenal sebagai salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia

    yang memiliki keunikan sendiri. Keunikan tersebut bersumber dari

    kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa kanak-

    kanak dan masa dewasa. Kita semua mengetahui bahwa antara masa anak-

    anak dan orang dewasa ada beberapa perbedaan yang selain bersifat

    biologis atau bersifat fisiologis juga bersifat psikologis, dan pada masa

    remaja mengalami perubahan yang sangat besar dalam aspek-aspek

    tersebut.

    Hartini (1999) mengungkapkan bahwa masa remaja atau masa

    adolesen dapat dipandang sebagai suatu masa dimana individu dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    proses pertumbuhannya terutama fisik, telah mencapai kematangan.

    Periode ini menunjukkan suatu masa kehidupan, dimana kita sulit untuk

    memandang remaja itu sebagai kanak-kanak, tetapi tidak juga sebagai

    orang dewasa. Mereka tidak mau dan tidak dapat dikatakan atau

    diperlakukan sebagai kanak-kanak, sementara itu mereka belum mencapai

    kematangan yang penuh dan tidak dapat dimasukkan dalam kategori orang

    dewasa. Kata lain dari periode ini merupakan periode transisi atau

    peralihan dari kehidupan masa kanak-kanak atau childhood ke masa

    dewasa atau adulthood. Secara negatif periode ini disebut juga periode

    “serba tidak” atau the “un” stage, yaitu unbalanced yang berarti tidak atau

    belum seimbang, unstable yang berarti tidak atau belum stabil, dan

    unpredictable yang berarti tidak dapat diramalkan. Pada periode ini terjadi

    perubahan-perubahan yang sangat berarti dalam segi-segi phisiologis,

    emosional, sosial, dan intelektual.

    Menurut E.H. Erickson, remaja merupakan masa dimana

    terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara

    hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain. Secara

    hakiki, remaja tetap aman walaupun telah mengalami berbagai macam

    perubahan (Gunarsa dan Gunarsa, 1986).

    Remaja dapat diartikan sebagai masa peralihan dimana manusia

    mengalami perkembangan psikologis, selain perkembangan fisik yang

    ditandai dengan perkembangan organ-organ, dan juga berkembangannya

    aspek-aspek biologis dalam diri manusia tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    2. Batasan usia untuk remaja

    Para psikolog menyetujui bahwa masa remaja dimulai dari masa

    puber (Pettijohn, 1992). Masa puber pria dimulai kira-kira pada usia 12

    tahun sedangkan pada wanita dimulai pada usia kira-kira 11 tahun. Masa

    puber tersebut ditandai terjadinya perubahan fisik diantaranya, yakni pada

    wanita terjadi menstruasi pertama, sedangkan pada anak laki-laki

    mengalami perubahan suara menjadi lebih besar dari pada wanita dan

    selain itu terjadinya mimpi basah. Hal ini tidak berarti ketika masa remaja

    berakhir, kemjudian masa dewasa mulai, tetapi biasanya masa dewasa

    mulai kira-kira usia 18 sampai dengan 21 tahun. Pada kenyataannya, masa

    remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju ke masa

    dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan

    memasuki masa dewasa yaitu dari sifat yang tergantung menjadi sifat yang

    mandiri.

    Batasan usia remaja menurut WHO (Sarwono, 1989) adalah

    antara usia 10 sampai 20 tahun dengan pembagian usia 10 sampai 14 tahun

    sebagai masa remaja awal, sedangkan masa remaja akhir 15 sampai

    dengan 20 tahun. Batasan usia tersebut hampir sama seperti yang

    dikemukakan dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menetapkan

    usia 15 sampai 24 tahun sebagai usia pemuda dan di Indonesia batasan

    remaja mendekati batasan PBB tentang pemuda yaitu antara 14 sampai 24

    tahun (Sarwono, 1989).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Monks (2001) mengemukakan bahwa masa remaja secara global

    berlangsung antara umur 12 sampai dengan umur 21 tahun dengan

    pembagian sebagai berikut:

    a. 12 sampai umur 15 tahun, termasuk sebagai remaja awal.

    b. 15 sampai dengan umur 18 tahun, termasuk sebagai remaja

    pertengahan.

    c. 18 sampai dengan umur 21 tahun, termasuk masa remaja akhir.

    Dari berbagai pendapat dan teori dari berbagai hal tersebut, dapat

    ditarik kesimpulan bahwa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-

    anak ke masa dewasa, dengan segala perubahan-perubahan fisik yang

    dialaminya. Oleh karena itu dari batasan-batasan yang telah terurai di atas,

    peneliti membatasi penelitian ini dengan mengambil remaja berusia 18

    sampai dengan 21 tahun. Diasumsikan sudah berada pada tahap remaja

    akhir sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan bahwa pada usia

    tersebut pada umumnya berstatus mahasiswa tingkat awal. Selain itu, jika

    ditinjau dari latar belakang penelitian pada usia tersebut sudah mempunyai

    hak untuk memperoleh dan mempergunakan SIM A sebagai syarat atau

    legalisasi yang harus ditaati oleh pengendara mobil.

    3. Ciri-ciri masa remaja

    Clarke-Stewart dan Friedman (1987), Ingersol (1989) dalam

    Agustiani (2006) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa

    transisi atau peralihan dari masa anak menuju dewasa. Pada masa ini

    individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh

    berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang

    disertai pula dengan berkembangnya kapasitas reproduksi. Selain itu

    remaja juga berubah secara kognitif dan mulai mampu berfikir abstrak

    seperti orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri

    secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran

    sosialnya yan baru sebagai orang dewasa.

    Selain perubahan dalam diri remaja, terdapat pula perubahan

    dalam lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga lain, guru,

    teman sebaya, maupun masyarakat pada umumnya. Kondisi ini merupakan

    reaksi terhadap pertumbuhan remaja, remaja dituntut untuk menampilkan

    tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai dengan orang-orang

    seusianya. Adanya perubahan baik di dalam maupun di luat dirinya itu

    membuat kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial

    dan kebutuhan psikologisnya. Dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut

    remaja memperluas lingkungan sosialnya di luar lingkungan keluarga,

    seperti lingkungan teman sebaya dan lingkungan masyarakat lain

    (Agustiani, 2006).

    4. Tugas-tugas perkembangan remaja

    Penyesuaian-penyesuaian ini menyangkut apa yang diharapkan

    masyarakat terhadap remaja. Oleh Havinghurst (Agustiani, 2006) disebut

    sebagai tugas perkembangan. meliputi :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    a. Mencapai relasi baru dan lebih matang bergaul dengan teman seusia

    dari kedua jenis kelamin.

    b. Mencapai maskulinitas dan feminitas dari peran sosial.

    c. Mampu menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya

    secara efektif.

    d. Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.

    e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa

    lainnya.

    f. Mempersiapkan karir ekonomi.

    g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

    h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan

    berperilaku dan mengembangkan ideologi.

    Secara umum masa remaja dikatakan sebagai periode peralihan,

    perubahan, tetapi merupakan masa yang penting karena pada masa remaja

    individu mengalami perkembangan baik fisik dan mental secara pesat.

    Perbedaan masa kanak-kanak dan remaja yang cukup besar menjadikan

    masa remaja menjadi masa yang bermasalah dan menimbulkan ketakutan.

    Proses perkembangan yang belum optimal menjadikan individu menjadi

    tidak realistik dalam memandang kehidupan dan pada ambang masa

    dewasa ini individu masih dalam proses pencarian identitas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    5. Perkembangan Sosial dan Perubahan-perubahan Sosial serta Psikologis

    Pada Masa Remaja

    Salah satu hal yang baru dan sulit bagi remaja adalah

    penyesuaian sosial, karena lingkungan pergaulan remaja semakin luas dan

    beragam, nilai-nilai sosial yang baru, pengelompokan sosial yang baru dan

    lain-lain. Hal itu menjadi sulit karena remaja masih sangat dipengaruhi

    oleh teman-teman sebayanya. Menurut Cole dan Hall (1967), kelompok

    teman sebaya mempunyai peran yang sangat penting bagi remaja. Satu hal

    yang seharusnya diingat adalah bahwa remaja baik laki-laki maupun

    perempuan mengalami ketidakpastian karena perubahan-perubahan yang

    terjadi dalam diri mereka berlangsung dengan sangat cepat. Maka salah

    satu fungsi dari kelompok teman sebaya adalah untuk mempertahankan

    diri dari ketidakpastian tersebut, karena dengan bergabung dalam

    kelompok teman sebaya mereka akan terasa lebih aman. Dalam kelompok

    teman sebaya, remaja mempunyai kesempatan untuk mencapai status dari

    kebaikan diri mereka sendiri, bukan dari keluarga mereka. Kelompok

    teman sebaya juga memberikan kesempatan untuk membangun kualitas-

    kualitas yang dibutuhkan dalam kehidupan masa dewasa.

    Pada bagian lain, Cole dan Hall (1967) juga mengemukakan

    bahwa salah satu fenomena yang menarik yang terjadi dalam kehidupan

    sosial remaja adalah adanya remaja yang populer dan tidak populer yang

    mengindikasikan adanya penerimaan dan penolakan terhadap remaja.

    Remaja yang populer adalah mereka yang banyak dikenal teman-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    temannya, banyak disebut-sebut dalam berbagai situasi, tidak termasuk

    dalam daftar anak yang tidak disukai, mudah mendapatkan partner dalam

    beberapa kelompok yang diikuti, sering menjadi pusat dalam kelompok

    dan dipilih oleh teman-temannya untuk mendapat berbagai posisi

    kehormatan. Remaja yang tidak populer adalah kebalikan dari mereka

    yang populer. Dalam hal ini penampilan dan sikap yang dimiliki remaja

    akan menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan penerimaan

    sosial.

    Penerimaan dan popularitas secara sosial akan didapatkan oleh

    remaja yang ramah dan baik hati, kooperatif, tidak egois, remaja yang

    biasanya ceria, tenang, simpatik, bertanggung jawab, setia, jujur,

    mempunyai cita-cita yang tinggi, mempunyai rasa humor yang baik,

    matang dan mempunyai ketrampilan sosial yang memadai. Remaja yang

    tidak mempunyai hal-hal tersebut akan sulit diterima secara sosial dan

    menjadi tidak populer. Moonks (2001) mengemukakan fenomena yang

    kehidupan sosial serupa dan menyebut dengan sindroma penerimaan

    (acceptance syndrome) dan sindroma penolakan sosial (alienated

    syndrome).

    Perubahan sosial terjadi karena pergaulan remaja semakin luas

    dan beragam serta nilai-nilai sosial yang baru. Kelompok teman sebaya

    menjadi kelompok sosial yang penting bagi remaja karena banyak

    memberi rasa aman dan kesempatan untuk mengembangkan berbagai

    kualitas yang dibutuhkan pada masa dewasa. Remaja untuk bisa diterima

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    dalam kelompok teman sebaya remaja dituntut untuk mempunyai

    kompetensi interpersonal dan sosial. Remaja, baik laki-laki ataupun

    perempuan mengalami perubahan fisik yang secara pesat. Hampir semua

    organ tubuh remaja, baik organ dalam maupun organ luar telah tumbuh

    dan berkembang serta berfungsi seperti orang dewasa, misalnya

    pertumbuhan tinggi dan berat badan, fungsi jantung, paru-paru dan lain-

    lain hampir sempurna.

    Perubahan psikologis lebih diakibatkan karena perubahan fisik

    dan sosial yang sangat hebat. Pada masa remaja individu sudah mencari

    identitas diri yang paling sesuai dengan dirinya. Dalam rangka mencari

    identitas diri ini, remaja harus menentukan idola yang harus ia tiru secara

    sempurna dan ideal. Pada masa remaja, individu diharapkan mampu

    mengintegrasi dirinya dalam kehidupan dewasa, sehingga pada masa ini

    biasanya muncul pertanyaan “Siapa saya?”, “Akan menjadi apa saya

    nanti?”, walaupun masyarakat dapat membantu tetapi masyarakat

    mewajibkan remaja mampu menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan

    tersebut. Maka ketika remaja mengalami kekaburan dalam hal ini dan

    masyarakat kurang berfungsi remaja akan mengalami kebingungan peran

    dan akhirnya akan terbentuk identitas yang kabur atau bahkan negatif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    B. Kelompok

    1. Definisi Kelompok

    Hamalik (1995) mengungkapkan bahwa perkembangan kearah

    masa remaja diiringi dengan bertambahnya minat-minat terhadap personal

    appearance atau penampilan diri. Peer group serta kegiatan-kegiatan

    kelompok sosial lainnya yang anggota-anggotanya terdiri atas jenis

    kelamin yang sama maupun berlainan. Proses perkembangan sebelumnya,

    di samping faktor-faktor lainnya, ikut menentukan sampai sejauh manakah

    sukses yang seseorang dalam menyesuaikan dirinya dalam kegiatan sosial.

    Dalam hubungan ini Conradi (Hamalik, 1995) mengemukakan bahwa

    pertumbuhan dan perkembangan ini sangat penting kepada para remaja

    diberikan kesempatan untuk melakukan partisipasi sosial dalam setiap

    taraf kehidupan yang beraneka ragam itu.

    Kelompok atau crowd ialah kelompok-kelompok remaja yang

    terbesar dan kurang bersifat pribadi. Anggota-anggota kelompok bertemu

    karena kepentingan atau minat mereka yang sama dalam berbagai

    kegiatan, bukan karena mereka saling tertarik (Santrock, 1998).

    2. Faktor-faktor terjadinya kelompok

    Dalam perkembangan sosialnya remaja cenderung memisahkan

    diri dari orang tuanya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama

    teman sebayanya (Monks, dkk, 2001). Hal ini disebabkan karena pada

    masa remaja mulai muncul keinginan untuk mandiri sehingga membuat

    pengaruh orang tua melemah. Dalam perkembangan sosialnya dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    dilihat dua macam pergerakan, yaitu gerak memisahkan diri dari orang tua

    dan gerak menuju teman sebaya. Dua macam gerak ini merupakan suatu

    reaksi terhadap status intern anak muda (Monks, 2001).

    Pada awal masa remaja kebutuhan akan bimbingan dan

    dukungan orang tua akan bergeser pada teman sebaya (Fuligni, dkk,

    2001). Remaja menghabiskan waktunya tiga kali lebih banyak untuk

    berinteraksi dengan kelompoknya daripada berinteraksi dengan orang

    dewasa (Fuhrman, 1990). Maka tidak dapat dipungkiri bahwa teman

    sebaya memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan remaja.

    Remaja menjadi lebih banyak berinteraksi dengan teman sebaya

    juga dikarenakan remaja merasa bahwa hubungan dengan kelompok teman

    sebaya mampu memenuhi sejumlah kebutuhan seperti perasaan aman, ikut

    memiliki, dan kesempatan membangun status. Remaja merasa lebih

    dimengerti oleh kelompok teman sebaya karena mereka merasa “senasib

    sepenanggungan”.

    3. Fungsi kelompok

    Hubungan dengan kelompok merupakan hal yang penting dalam

    kehidupan remaja karena kelompok sebaya mempunyai fungsi-fungsi yang

    penting bagi remaja. Fungsi kelompok sebaya menurut Fuhrman (1990)

    adalah:

    a. Mewujudkan suasana belajar

    Disini mereka belajar mengenai apa yang diharapkan oleh

    orang lain, orang lain disini adalah teman. Selain itu membangun

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    identitas unik dengan membandingkan terhadap kelompok

    membandingkan nilai-nilai dan keyakinan dengan orang lain.

    b. Memberi dukungan psikologis

    Hawari (1991) menyatakan bahwa bentuk pengaruh teman

    sebaya dapat dilihat dari konformitas terhadap kelompok sebagai

    akibat adanya tekanan kelompok, kelekatan terhadap kelompok, dan

    keinginan untuk meniru apa yang dilakukan oleh sebagian besar

    anggota kelompok.

    4. Konformitas

    a. Definisi konformitas

    Menurut Klopt (1985), konformitas merupakan tindakan yang

    sesuai dengan norma kelompok, dan dapat dikatakan menjadi

    harmonis dan sepakat dengan para anggota kelompok tersebut. Senada

    dengan pendapat tersebut, Bhrem dan Kassin (1996) mengatakan

    bahwa konformitas merupakan suatu tendensi manusia untuk

    mengubah persepsi, opini, atau perilaku dengan cara konsisten dengan

    norma kelompok. Furhman (1990) berpendapat bahwa konformitas

    adalah kecenderungan untuk menerima dan melakukan standar norma

    yang dimiliki kelompok, sedangkan menurut Baron dan Byrne (1997)

    konformitas merupakan suatu penyesuaian terhadap kelompok sosial

    karena ada tuntutan dari kelompok sosial tersebut untuk menyesuaikan

    meskipun biasanya tuntutan tersebut tidak terbuka.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Konformitas merupakan salah satu akibat pengaruh sosial

    yang terjadi ketika penilaian, opini maupun sikap seseorang berubah

    karena dihadapkan penilaian, opini, sikap seseorang, atau kelompok

    lain (Kimmel dan Weiner, 1995). Berbicara tentang konformitas,

    Kimmel dan Weiner (1995) juga mengungkapkan pendapatnya dengan

    mengatakan bahwa konformitas adalah mengerjakan apa yang

    dikerjakan orang-orang di sekitar atau apa yang orang-orang harap dan

    inginkan untuk mendapat kesan dapat diterima. Perilaku konformitas

    itu sendiri adalah kecenderungan untuk memperbolehkan satu tingkah

    laku seseorang dikuasai oleh sikap dan pendapat yang sudah berlaku.

    Selain itu perilaku konformitas juga dapat dikatakan sebagai ciri

    pembawaan kepribadian yang cenderung membiarkan sikap dan

    pendapat orang lain untuk menguasai dirinya (Chaplin, 1981).

    Kiesler dan Kiesler mengungkapkan bahwa konformitas

    merupakan perubahan perilaku atau keyakinan ke arah kelompok

    sebagai akibat dari tekanan atau tuntutan kelompok, baik itu tuntutan

    nyata maupun tuntutan yang dibayangkan (Rakhmat, 1996). Seorang

    individu akan menampilkan konformitas karena mereka menggunakan

    informasi yang mereka terima dari orang lain, mereka percaya orang

    lain, juga karena takut menjadi orang yang menyimpang.

    Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

    konformitas adalah segala tindakan yang dilakukan oleh individu

    untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    standar kelompok agar individu tersebut dapat diterima dalam

    kelompok tersebut.

    b. Aspek-aspek konformitas

    Menurut Cole and Hall (1967) aspek konformitas adalah:

    1. Penyamanan perilaku dengan perilaku kelompok

    Individu mengubah perilaku sebelumnya agar sama

    dengan perilaku kelompok dengan mengambil standar kelompok.

    2. Perilaku standar kelompok (tekanan kelompok)

    Perilaku standar kelompok adalah perilaku yang sesuai

    dengan tuntutan dalam kelompok ketika mengetahui informasi dan

    atau norma yang berasal dari kelompok tersebut. Tuntutan ini dapat

    menjadi tekanan yang sifatnya imajiner atau nyata bagi individu.

    Dikatakan imajiner apabila tekanan dari kelompok sebenarnya

    merupakan interpretasi dari aturan-aturan tak tertulis yang berlaku

    dalam kelompok.

    Deutch dan Gerard (dalam Myers, 1999) mengemukakan

    bahwa pada dasarnya konformitas terdiri atas dua aspek yaitu aspek

    normatif dan aspek informasional.

    1. Aspek Normatif

    Aspek ini mendorong individu untuk menyesuaikan diri

    dengan norma kelompok sebagai keinginan untuk memenuhi

    harapan kelompok dan mendapat penerimaan. Individu merasa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    tidak nyaman jika berbeda dengan kelompok sehingga berusaha

    untuk tetap membina hubungan yang menyenangkan.

    2. Aspek Informasional

    Aspek ini mendorong individu menyesuaikan diri dengan

    norma kelompok sebagai akibat dari penerimaan bukti-bukti

    realitas yang ditawarkan kelompok. Biasanya individu-individu

    memiliki informasi yang kurang jelas terhadap suatu objek atau

    informasinya cukup tetapi ingin membuktikan kebenaran sehingga

    menjadi terpengaruh oleh cara penyelesaian yang dilakukan

    kelompok.

    Turner (1991) berpendapat bahwa penyebab konformitas

    yang paling mendasar yang dapat terjadi pada tingkat yang sama

    adalah adanya aspek normatif dan informasional. Aspek normatif

    mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat dari pemenuhan

    pengharapan positif kelompok untuk mendapat persetujuan dan

    penerimaan, agar disukai dan terhindar dari penolakan. Aspek

    informasional diartikan sebagai adanya penyesuaian individu sebagai

    akibat dari adanya pengaruh menerima pendapat kelompok sebagai

    bukti realitas objektif yang dimotivasi oleh keinginan untuk mendapat

    pandangan yang akurat tentang realitas sehingga mengurangi

    ketidakpastian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    c. Tipe-tipe konformitas

    Moonks (2001) memberi penjelasan mengenai dua tipe

    konformitas, yaitu:

    1. Acquiescene

    Acquiescene berarti adanya persetujuan terhadap

    pendapat-pendapat kelompok dalam suatu situasi yang melibatkan

    tekanan. Individu akan mengikuti pendapat kelompok meski

    pendapatnya sendiri sebenarnya berbeda.

    2. Conventionally

    Conventionally berarti adanya persetujuan terhadap moral

    dan sosial dalam budaya kelompok yang diterima oleh individu.

    Individu setuju dengan apa yang ada dalam kelompok sehingga

    mau menyesuaikan perilakunya dengan perilaku kelompok.

    Berndt (dalam Santrock, 1998; Fuhrman, 1990) membagi

    konformitas menjadi tiga tipe:

    1. Konformitas Prososial

    Merupakan perilaku konformitas yang diwujudkan dalam

    tindakan-tindakan pro sosial, misalnya menolong orang lain, bakti

    sosial, dll.

    2. Konformitas Netral

    Merupakan perilaku konformitas dalam situasi-situasi

    netral tertentu, misalnya pergi ke restoran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    3. Konformitas Anti Sosial

    Terjadi ketika individu konform terhadap perilaku yang

    bersifat anti sosial, misalnya minum-minuman keras, tindak

    kejahatan.

    Allen dkk (dalam Brehm & Kassin, 1996) menemukan dua

    tipe konformitas:

    1. Private Conformity (Acceptance)

    Merupakan perilaku konformitas yang dilakukan dengan

    tidak hanya merubah perilaku luar tetapi juga dengan mengubah

    pola pikir konformitas. Tipe ini merupakan hasil dari adanya

    pengaruh informatif.

    2. Public Conformity (Compliance)

    Dilakukan dengan mengubah perilaku luar tanpa terjadi

    perubahan pola pikir. Disebabkan karena adanya pengaruh

    normatif .

    d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas

    Menurut Rakhmat (1996) konformitas adalah produk

    interaksi antara faktor situasional dan personal.

    1. Faktor situasional

    1.1. Kejelasan situasi

    Menurut Asch (dalam Sears dkk, 1994), makin tidak

    jelas dan makin tidak berstruktur situasi yang kita hadapi,

    makin besar kecenderungan untuk mengikuti kelompok.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    1.2. Konteks situasi

    Kecenderungan untuk konform akan terjadi lebih

    besar pada situasi yang mendorong terjadinya konformitas

    daripada di situasi yang mendorong kemandirian.

    1.3. Cara menyampaikan penilaian dan perilaku

    Umumnya bila individu harus menyatakan

    responnya secara terbuka, ia cenderung konform dari pada

    kalau ia mengungkap secara rahasia.

    1.4. Karakteristik yang berpengaruh

    Karekteristik kelompok sangat menentukan perilaku

    para anggotanya, dengan kata lain karakteristik kelompok

    nantinya menjadi sebuah norma kelompok yang diikuti oleh

    anggota kelompok.

    1.5. Ukuran kelompok

    Pengaruh norma kelompok pada konformitas

    anggota-anggotanya bergantung pada ukuran mayoritas

    anggota kelompok yang menyatakan penilaian. Sampai pada

    tingkat tertentu, makin besar ukuran kelompok, makin tinggi

    tingkat konformitas. Ada ukuran tertentu yang memadai

    untuk mempengaruhi konformitas, yaitu tiga sampai dengan

    empat orang (Asch dalam Sears dkk, 1994), lebih dari itu

    orang tidak terpengaruh lagi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    1.6. Tingkat kesepakatan kelompok

    Menurut Asch dkk (dalam Sears dkk, 1994) orang

    yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah bulat

    akan mendapat tekanan yang kuat untuk menyesuaikan

    pendapatnya. Namun, bila kelompok tidak bersatu, akan

    nampak adanya penurunan tingkat konformitas meski hanya

    satu orang yang tidak sependapat. Gejala ini tidak bergantung

    pada siapa orang yang tidak sependapat dengan kelompok.

    2. Faktor Personal

    2.1. Usia

    Pada umumnya, makin tinggi usia anak, makin

    mandiri ia, makin tinggi bergantung pada orang tua, dan

    makin kurang kecenderungan untuk konform.

    2.2. Jenis kelamin

    Wanita cenderung untuk lebih conform daripada

    pria. Hal ini disebabkan karena latar belakang budaya yang

    pada umunya menutut wanita untuk lebih konform. Pada

    masalah yang sifatnya netral, tingkat konformitas pada pria

    dan wanita adalah sama.

    2.3. Stabilitas emosi

    Orang yang emosinya kurang stabil lebih mudah

    mengikuti kelompok daripada orang yang emosinya stabil.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    2.4. Kecerdasan

    Walaupun hasil penelitian tidak konsisten,

    kecerdasan berkorelasi negatif dengan konformitas. Artinya

    makin tinggi tingkat kecerdasan makin kurang

    kecenderungan kearah konformitas.

    2.5. Harga diri

    Harga diri merupakan persepsi individu yang

    memiliki taraf harga diri tinggi akan menyukai dirinya dan

    melihat bahwa dirinya mampu menghadapi linkungan secara

    individu dengan taraf harga diri rendah mudah dihinggapi

    rasa takut. Makin tinggi harga diri maka makin berkurang

    konformitasnya.

    2.6. Motivasi

    Beberapa motif yang menghambat konformitas

    antara lain motif berprestasi, motif aktualisasi diri, dan

    konsep diri positif.

    C. Pertanyaan Penelitian

    1. Pertanyaan Utama

    Alasan apakah yang mendasari remaja untuk bergabung dalam

    kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya?”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    2. Sub Pertanyaan

    Empat pokok pertanyaan yang nantinya diajukan kepada subjek

    untuk mengungkap perilaku konformitas pada kelompok Indonesian

    Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja yaitu:

    a. Apakah alasan anda mengikuti atau tergabung dalam kelompok

    Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja?

    b. Bagaimana pendapat atau pandangan anda tentang kelompok?

    c. Bagaimana relasi anda dengan anggota kelompok yang lain?

    d. Apa perilaku atau tindakan yang anda lakukan ketika berkumpul?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Salah satu unsur terpenting dalam penelitian ilmiah adalah adanya

    metode penelitian. Ketepatan penggunaan metode penelitian memberikan

    pengaruh yang cukup besar pada dasar pemecahan sebuah permasalahan yang

    muncul dalam sebuah penelitian. Adanya ketepatan metode penelitian akan

    diperoleh suatu hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga

    dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode studi diskriptif

    dengan pendekatan kualitatif.

    Metode kualitatif deskriptif yakni suatu prosedur penelitian yang

    menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

    orang dan perilaku yang diamati (Azwar, 1995). Pada metode kualitatif ini

    peneliti berusaha untuk mengungkapkan dengan menggambarkan suatu

    peristiwa dari sudut pandang subjek yang pernah ataupun sedang mengalami

    dan menghayati kejadian tersebut yang diperoleh melalui pengamatan peneliti

    yang bersifat partisipatif.

    B. Variabel Penelitian

    Manusia ketika masuk dalam sebuah kelompok tertentu pasti ada

    sesuatu yang mendasari. Hal yang sama terjadi pada remaja ketika masuk

    dalam sebuah komunitas. Hal yang mendasari inilah yang menjadi alasan atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    latar belakang seseorang masuk dalam sebuah kelompok tertentu yang

    membuat seseorang tersebut nyaman didalamnya

    C. Subjek Penelitian

    Menurut pendapat Poerwandari (1998) bahwa karakteristik subjek

    tidak mengarah pada jumlah sampel yang besar tetapi lebih pada kasus-kasus

    tipikal yang sesuai dengan kekhususan masalah penelitian. Pemilihan subjek

    penelitian dalam penelitian kualitatif adalah merinci kekhususan yang ada

    dalam konteks yang unik untuk menggali informasi (Azwar, 1995). Subjek

    dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kesesuaian dengan tipikal masalah

    yang hendak diteliti, karena penelitian ini berkaitan dengan alasan bergabung

    dalam sebuah kelompok, maka subjek penelitian adalah individu-individu

    yang terlibat dalam sebuah kelompok tersebut, yang mana kelompok tersebut

    sudah ditentukan oleh peneliti.

    Subjek yang akan diteliti adalah para remaja berusia 18 sampai

    dengan 21 tahun yang tergabung dalam Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya. Para anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)

    Yogya yang akan menjadi subjek dalam penelitan ini, yakni para anggota yang

    masih aktif. Dalam arti bahwa anggota-anggota tersebut masih sering kumpul-

    kumpul dan masih menggunakan identitas sebagai anggota, serta masih

    mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    D. Metode Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, menggunakan metode wawancara untuk

    mendapatkan data yang diinginkan. Wawancara adalah percakapan atau tanya

    jawab yang dilakukan oleh dua orang dengan melibatkan satu orang untuk

    mencari informasi tertentu dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan,

    berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2001). Wawancara yang akan

    dilakukan mempunyai suatu topik tertentu yang akan dibahas, dalam hal ini

    “Alasan Remaja Bergabung dalam Kelompok Indonesian Mitsubishi Owners

    Club (IdMOC) Yogya”.

    Pendapat senada dinyatakan oleh Kerlinger (1990) bahwa

    wawancara adalah situasi pesan antar pribadi yang bertemu muka yaitu ketika

    seorang pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memang

    dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian

    kepada subjek penelitian.

    Wawancara yang akan dilakukan sifatnya mendalam, agar dapat

    diperoleh keterangan yang lengkap dan mendalam mengenai berbagai alasan

    yang mendasari remaja bergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi

    Owners Club (IdMOC) Yogya. Wawancara mendalam kepada subjek,

    dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui alasan yang sebenarnya dari

    respon subjek tentang keputusan tersebut (Mantra, 2004). Maka diharapkan

    hasil dari penelitian ini akan ditemui berbagai macam alasan remaja yang

    tergabung dalam kelompok Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)

    Yogya, dalam bentuk cerita-cerita yang sifatnya pribadi dan individual.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Penelitian ini menggunakan jenis wawancara semi terstruktur. Ciri-

    ciri wawancara semi terstruktur antara lain: adanya pertanyaan yang telah

    disusun berdasarkan teori yang diambil, adanya kebebasan yang dimiliki

    peneliti dalam mengajukan pertanyaan sesuai dengan kondisi yang

    dihadapinya dan tidak terikat oleh susunan kata-kata maupun urutan

    pertanyaan-pertanyaan yang harus diajukan (Kerleinger, 1990).

    E. Analisa Data

    Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data yang

    diperoleh tidak berupa angka, tetapi lebih banyak berupa narasi, diskripsi,

    cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis termasuk di dalamnya gambar dan

    foto, ataupun bentuk-bentuk non angka yang lain (Poerwandari, 1998).

    Proses pengolahan data, dari data yang telah diperoleh melalui

    wawancara yakni (Poerwandari, 1998) :

    1. Memindahkan hasil wawancara dari tape recorder ke buku kosong. Saat

    melakukan proses pemindahan hasil rekaman, peneliti mendengar dengan

    seksama dan mencatatnya di buku yang telah disediakan. Semua hasil

    wawancara dalam bentuk kata-kata apapun atau kalimat apapun disalin

    kembali ke dalam buku. Metode kualitatif menyebutnya dengan istilah

    transkrip verbatim.

    2. Membaca, mempelajari, dan menelaah data dengan seksama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    3. Mereduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu usaha untuk

    membuat rangkuman inti atau tema yang berkaitan dengan topik

    penelitian.

    4. Menyusun hasil reduksi data ke dalam satuan-satuan.

    5. Membuat kategorisasi satuan dan pengkodean.

    6. Melakukan interpretasi data dan pembahasan.

    F. Keabsahan Data atau Verifikasi Data

    Setelah tahap-tahap analisis data maka perlu dilakukan verifikasi

    data yaitu dengan membagikan salinan deskripsi kepada subjek agar subjek

    dapat memberikan masukan atau member checking, kemudian dari hal tersebut

    peneliti dapat merevisi lagi pernyataan sintesisnya. Setelah verifikasi selesai,

    maka peneliti merevisi kembali pernyataan sintesisnya. Proses ini disebut

    intersubjective validity, yaitu menguji kembali (testing out) pemahaman

    peneliti dengan pemahaman subjek melalui interaksi sosial timbal balik (back-

    and-forth) (Creswell, 1998)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    BAB IV

    PERSIAPAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

    A. Orientasi kancah dan Persiapan Penelitian

    1. Sejarah Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya

    Sejarah perkembangan Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (http:\\www.idmoc.com) dimulai pada kisaran akhir tahun 2000 dua orang

    sahabat yang merupakan pengguna dan pecinta Mobil Mitsubishi

    berbincang-bincang tentang kepuasan dan kebanggaannya dalam

    mengendarai Mitsubishi. Firmansjah Saftari yang mengendarai Mitsubishi

    Eterna GTi 1993 dengan Mohamad Riza Ishar yang mengendarai

    Mitsubishi Lancer SEi 1997. Dari perbincangan tersebut akhirnya

    tercetuslah gagasan untuk mendirikan sebuah wadah bagi pengguna

    Mitsubishi di Indonesia.

    Pemilihan nama wadah tersebut sendiri sudah merupakan sebuah

    diskusi yang cukup panjang, hingga akhirnya muncul dua nama, yaitu

    Mitsubishi Indonesia Club dan Indonesian Mitsubishi Owners Club. Pada

    akhirnya dipilih nama Indonesian Mitsubishi Owners Club disingkat

    menjadi IdMOC sebagai nama wadah tersebut. Hal ini dikarenakan nama

    tersebut bisa menggambarkan secara tepat bagaimana fungsi dari

    organisasi tersebut, yaitu sebagai Klub Pengguna Mitsubishi di Indonesia

    yang menjadi partner membangun bagi Mitsubishi Motors di Indonesia.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Perjalanan berikut dalam merealisasikan organisasi tersebut penuh dengan

    segala keterbatasan waktu dan tempat antara Jakarta dan Semarang, lokasi

    para penggagas wadah penguna mitsubishi tersebut, membuat kesulitan

    untuk mengumpulkan para pengguna menjadi nyata. Akhirnya diputuskan

    untuk memanfaatkan internet sebagai media para pengguna Mitsubishi di

    Indonesia agar bisa berkumpul di dalam IdMOC.

    Pada 6 Desember 2000, IdMOC berdiri dengan ditandai

    beroperasinya domain idmoc.com diikuti dengan pembangunan

    websitenya. Berikutnya, pada tanggal 13 Desember 2000 dibentuk pula

    mailing list di eGroups.com bagi para anggota IdMOC untuk saling

    berdiskusi dan berkenalan secara virtual. Seiring dengan perjalanan waktu,

    perkembangan keanggotaan IdMOC semakin pesat. Jumlah anggota yang

    mendaftar di website IdMOC semakin banyak, dan jumlah anggota yang

    mengikuti diskusi di mailing list IdMOC pun semakin ramai. Hingga

    akhirnya tercetuslah untuk membentuk kepengurusan bagi IdMOC sebagai

    organisasi yang mulai tumbuh dan mampu menjalankan aspirasi para

    anggota. Kepengurusan dibentuk pada tahun 2001 dengan mendudukkan

    Firmansjah Saftari sebagai ketua.

    Selama periode ini, setelah terbentuknya kepengurusan yang

    solid dan lengkap, kegiatan yang dilakukan oleh para anggota IdMOC

    semakin banyak. Selain kegiatan kumpul bersama setiap minggu di Parkir

    Timur Senayan, Jakarta untuk saling berkenalan dan mendekatkan diri

    dalam persahabatan dan ikatan yang kuat sesama anggota, para pengurus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    dan anggota telah sukses mengadakan beberapa kegiatan workshop dengan

    tema sharing knowledge di antara para anggota. Dengan banyaknya tips-

    tips yang ada di website IdMOC perlu diikuti pula dengan praktek nyata

    bagi para anggota untuk mengetahui secara jelas “how to” dari tips-tips

    yang ada.

    Pada awal tahun 2002 tercetuslah keinginan para anggota untuk

    mengadakan Gathering Akbar. Melalui perencanaan dan persiapan yang

    matang akhirnya di laksanakanlah Midyear Gathering pada 4 Mei 2002

    dengan di hadiri para anggota dari penjuru pulau, dari Jawa Timur, Jawa

    Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta. Gathering ini merupakan salah satu

    puncak kesuksesan mengumpulkan anggota yang pertama kali dilakukan

    oleh IdMOC. Bertempat di Bukit Sentul, dengan dihadiri kurang lebih 100

    anggota dengan kendaraan Mitsubishi kebanggaannya masing-masing

    berkumpul bersama betukar pikiran dan semakin mendekatkan diri dalam

    persahabatan di IdMOC. Hadir pula team dari PT. Krama Yudha Tiga

    Berlian di dalam Midyear Gathering tersebut untuk berdiskusi bersama

    tentang hal-hal yang berkaitan dengan Mitsubishi yang digunakan oleh

    para anggota IdMOC.

    Para anggota menginginkan IdMOC menjadi sebuah organisasi

    yang nyata dan bukan hanya semata-mata sebuah organisasi virtual yang

    berbasiskan pada fasilitas internet. IdMOC (baca: Ai-Di-Mok) adalah

    Indonesia Mitsubishi Owners Club-Online, yang merupakan komunitas

    pemilik mobil merek Mitsubishi di Indonesia yang dibatasi pada jenis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    kendaraan non niaga: Lancer, Eterna, Galant, Kuda, L200 Strada dan

    Pajero. Saat ini jumlah anggota adalah lebih dari 1800 orang, yang

    tersebar di beberapa kota besar sebagai cabang Indonesian Mitsubishi

    Owners Club di Jakarta.

    Sekitaran awal tahun 2003, Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya berdiri dengan dipelopori oleh beberapa orang yang

    sebelumnya sudah aktif dalam menjalin komunikasi via internet dengan

    Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) pusat. Indonesian

    Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya, memang termasuk organisasi

    yang baru terbentuk, walaupun demikian Indonesian Mitsubishi Owners

    Club (IdMOC) beranggotakan lebih dari 23 pemilik mobil merk

    Mitsubishi dari berbagai macam tipe, ditambah lagi anggota yang tidak

    bermobil, ada lebih dari 30 orang anggota Indonesian Mitsubishi Owners

    Club (IdMOC) saat ini.

    2. Persiapan penelitian

    Persiapan yang dilakukan dalam usaha untuk mencari data

    antara lain:

    a. Membuat interview guide yang disesuaikan dengan apa yang akan

    diteliti berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang ada, tidak

    dilupakan juga disesuaikan dengan kondisi atau lapangan penelitian

    yang ada.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    b. Menyiapkan recorder beserta kaset kosong sebanyak 3 buah masing-

    masing berdurasi 60 menit, dan baterai ukuran A3 sebanyak 8 buah

    sebagai sarana penunjang atau alat yang digunakan dalam wawancara.

    Alat tulis beserta kertas juga tidak lupa disiapkan tempat mencatat hal-

    hal yang mungkin terpikirkan atau muncul untuk dinyatakan pada saat

    wawancara.

    c. Menghubungi salah satu anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya untuk menghubungkan dengan ketua umum

    Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya.

    d. Menemui ketua umum Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC)

    Yogya untuk memberitahukan bahwa akan mengadakan penelitian

    sekaligus meminta ijin, dan mengumpulkan informasi tentang

    Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya guna mengenal

    lebih lanjut organisasi tersebut. Selain itu juga sebagai perantara untuk

    lebih mengenal anggota-anggotanya beserta dinamika-dinamika yang

    ada dalam organisasi ini.

    e. Menghubungi anggota-anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini

    untuk menjadi subjek.

    f. Membuat rapport kepada anggota-anggota Indonesian Mitsubishi

    Owners Club (IdMOC) Yogya yang memenuhi kriteria penelitian ini

    dan bersedia menjadi subjek penelitian. Peneliti menyadari bahwa

    Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Jogja merupakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    organisasi yang baru bagi peneliti, oleh karena itu rapport sangat

    diperlukan untuk bisa mendapatkan data yang akurat.

    g. Merencanakan untuk pelaksanaan wawancara dengan subjek guna

    menyesuaikan dengan hari, tanggal, jam, beserta tempatnya.

    B. Pelaksanaan Wawancara

    1. Wawancara

    NO Subjek Rapport Tanggal

    Wawancara

    Waktu

    Wawancara

    Tempat

    Wawancara

    1 Al 11 Februari 2007 19 Februari 2007 16.00-17.15 Rumah subjek

    2 To 23 Februari 2007 28 Februari 2007 13.30-15.30 Rumah

    kontrakan

    Subjek

    3 Ra 25 Februari 2007 1 Maret 2007 20.30-23.00 Rumah subjek

    4 Tm 26 Februari 2007 6 Maret 2007 14.00-15.20 Rumah subjek

    5 Ne 20 Maret 2007 29 Maret 2007 20.00-23.00 Kost subjek

    6 On 6 April 2007 12 April 2007 19.25-21.40 Kost subjek

    7 Ma 20 April 2007 30 April 2007 20.45-22.35 Kost subjek

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    C. Deskripsi Subjek

    1. Subjek I: Al

    Subjek merupakan anak pertama dari dua bersaudara, saat ini

    subjek tinggal bersama saudara kandungnya di sebuah rumah dengan dua

    pembantu yang selalu setia menemani subjek dengan saudara kandungnya.

    Asal subjek dari Kalimantan Timur tepatnya Balikpapan, dan baru tinggal

    di Yogyakarta saat kuliah ini, sedangkan orang tua dari subjek masih

    tinggal di Balikpapan. Subjek saat ini masih terdaftar sebagai mahasiswa

    semester awal Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

    sedangkan saudara kandungnya masih duduk di bangku Sekolah

    Menengah Umum kelas XI di salah satu sekolah swasta di Yogyakarta.

    Subjek termasuk orang yang mudah bergaul, hal ini dapat dilihat

    dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bergaul, subjek tidak memilih-milih

    orang dengan arti lain bahwa subjek dapat berteman dengan siapa saja.

    Bagi subjek semakin banyak teman semakin kita berhasil dalam

    kehidupan, sebab dalam kehidupan kita tidak bisa selalu bersikap individu

    karena dalam kehidupan, manusia selalu hidup berdampingan serta selalu

    membutuhkan keberadaan orang lain.

    2. Subjek II: To

    Subjek merupakan anak tunggal di keluarganya, asal subjek dari

    salah satu kota di Jawa Barat yaitu Bandung. Orang tua beserta keluarga

    besar subjek sampai saat ini masih berdomisili di Bandung. Tiga tahun

    kemudian subjek berhasil menyelesaikan studinya di Sekolah Menengah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Atas dan memutuskan untuk kuliah di kota Yogyakarta. Saat ini subjek

    terdaftar sebagai mahasiswa tingkat awal Universitas Atma Jaya

    Yogyakarta Fakultas Ekonomi.

    Aktivitas keseharian subjek selalu bersama dengan teman-teman

    dan sahabat-sahabatnya. Menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan

    relasi sosialnya subjek sangat mudah bergaul dan mempunyai banyak

    teman. Subjek termasuk orang yang tidak suka memilih-milih orang untuk

    menjadi teman dan mudah untuk kenal serta dekat dengan orang lain.

    Selain bisa dan cepat dekat dengan orang lain, subjek juga dikenal orang

    yang suka membantu teman-temannya yang sekiranya membutuhkan

    bantuan.

    3. Subjek III: Ra

    Subjek berasal dari kota Yogyakarta, dilahirkan dan dibesarkan

    di kota Yogyakarta. Subjek tinggal di daerah perbatasan antara kota madya

    Yogyakarta dengan kabupaten Bantul. Dilahirkan dari keluarga terpandang

    dan masih ada keturunan darah biru dari kraton Yogyakarta. Subjek adalah

    anak pertama dari dua bersaudara, saudara kandung subjek seorang

    wanita. Saudara kandung subjek menempuh pendidikan di salah satu

    Sekolah Menengah Umum favorit di Yogyakarta duduk di kelas XI. Saat

    ini subjek menempuh pendidikan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

    mengambil Fakultas Hukum.

    Dalam menjalani kehidupan sehari-hari subjek tidak mengalami

    kesulitan terutama dalam menjalani relasi sosial. Subjek mempunyai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    banyak teman entah itu di kampus maupun di luar kampus. Tidak hanya

    itu saja dengan tetangga atau dengan orang-orang yang tinggal berdekatan

    dengan subjek, hubungan mereka sangat baik. Subjek juga aktif dalam

    kegiatan-kegiatan warga, terutama kegiatan yang melibatkan orang muda.

    Selain itu juga subjek suka bergelut atau mengikuti organisasi-organisasi,

    dengan kata lain subjek sangat menyukai kegiatan yang banyak

    berhubungan dengan orang lain.

    4. Subjek IV: Tm

    Saat ini subjek tinggal bersama orang tuanya, keadaan keluarga

    subjek berjalan dengan sangat harmonis. Subjek sejak kecil hidup dengan

    orang tuanya dan dalam menempuh studi pun selalu ditempuh di kota

    Yogyakarta dan tinggal sekota dengan keluarga. Hubungan antar pribadi di

    dalam keluarga berlangsung secara akrab dan akur, baik itu antar anak

    yaitu hubungan subjek dengan saudara kandungnya maupun kepada

    orangtua yaitu hubungan subjek dengan orangtua. Dalam hubungan

    dengan saudara kandungnya, subjek sangat mempunyai kedekatan emosi

    walaupun perbedaan usia yang lumayan jauh. Subjek adalah anak pertama

    laki-laki yang saat ini memilih kuliah di Fakultas Hukum Universitas

    Islam Indonesia dan mempunyai adik laki-laki yang masih duduk di

    bangku Sekolah Menengah Pertama kelas IX.

    Dalam berinteraksi atau berhubungan dengan lingkungan

    disekitarnya, subjek cenderung tidak memiliki kesulitan sama sekali.

    Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, subjek mengakui bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    subjek mudah dalam beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan di

    lingkungan yang belum dikenalnya dan sangat asing sekalipun, subjek

    mampu melebur dalam kebiasaan di lingkungan baru tersebut.

    Berhubungan dengan adaptasi, subjek juga mudah dalam menjalin

    sosialisasi atau menjalin relasi dengan orang-orang baru di lingkungan

    yang notabene asing untuknya. Tidak jarang juga subjek meluangkan

    waktu untuk pergi bersama dengan teman-temannya.

    5. Subjek V: Ne

    Subjek adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan merupakan

    satu-satunya anak laki-laki. Sedangkan kakak-kakaknya bekerja, dan

    sekaligus tinggal di luar kota, dan belum menikah. Saat ini subjek tinggal

    di Yogyakarta untuk belajar disebuah perguruan tinggi swasta, perguruan

    tinggi yang dipilih yaitu Universitas Kristen Duta Wacana Fakultas Teknik

    Informatika. Kedua orang tuanya tinggal di Magetan, ayah subjek bekerja

    di sebuah perusahaan swasta dan ibu subjek adalah seorang ibu rumah

    tangga yang mempunyai sambilan yaitu membuka toko kelontong.

    Sebelum menjalani pendidikan di Yogyakarta, subjek pernah menjalani

    pendidikan di salah satu universitas swasta di kota Malang.

    Subjek juga aktif terlihat dalam organisasi-organisasi yang

    berkembang dikampusnya, termasuk juga subjek juga mempunyai rasa

    antusias yang tinggi dalam mengikuti organisasi tersebut. Hal ini juga

    dilakukan di Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya, subjek

    termasuk salah satu anggota yang aktif, dan sering kelihatan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    kehidupan organisasi, sebab subjek hampir tidak pernah absen dari acara

    atau program-program kegiatan yang ada. Pergaulan keseharian subjek

    cukup luas, hal ini nampak dalam subjek membina hubungan pertemanan

    yang sudah ada. Dalam pergaulannya subjek dikenal sebagai orang yang

    tidak banyak omong dan bisa dikatakan subjek termasuk orang yang

    pendiam dan terkesan terlalu serius.

    6. Subjek VI: On

    Subjek adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan merupakan

    satu-satunya anak laki-laki. Sebelum menjalani pendidikan di Yogyakarta,

    subjek menjalani pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak sampai

    dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Umum di kota Pontianak.

    Saat ini subjek tinggal di Yogyakarta untuk belajar disebuah perguruan

    tinggi negeri, sedangkan kedua orang tuanya tetap tinggal di Pontianak.

    Saat ini subjek menempuh jenjang pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan

    Ilmu Politik, mengambil jurusan komunikasi Universitas Gadjah Mada.

    Ayah subjek bekerja sebagai pegawai negeri sipil di salah satu instansi

    pemerintah, begitu pula ibunya juga seorang pegawai negeri sipil di salah

    satu instansi pemerintah yang berbeda dengan ayah subjek.

    Saat ini subjek hanya mengikuti organisasi Indonesian Mitsubishi

    Owners Club (IdMOC) Yogya, meskipun demikian subjek termasuk

    anggota yang aktif. Pergaulan keseharian subjek tidak begitu luas, hal ini

    mungkin dikarenakan bahwa subjek termasuk orang yang tertutup dan

    cendrung tidak biasa dekat dengan semua orang. Subjek mempunyai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    teman-teman dekat dari angkatan yang sama dengan subjek di kampusnya,

    dan mempunyai teman dekat juga di Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya.

    7. Subjek VII: Ma

    Subjek adalah anak pertama dari dua bersaudara. Keluarga

    subjek saat ini berdomisili di salah satu kota di Jawa Barat yaitu kota

    Bogor. Ayah subjek berasal dari Yogyakarta, dan saat ini bekerja di salah

    satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang komunikasi

    yaitu P.T. Telkom, sedangkan ibunya berasal dari Kalimantan Tengah

    tepatnya Palangkaraya dan saat ini bekerja sebagai pegawai negeri pada

    salah satu kantor pemerintahan daerah di kota Bogor. Subjek memiliki

    satu adik perempuan, jarak umur mereka tidak terlalu jauh hanya beda dua

    tahun. Hubungan subjek dengan kedua orang tua bisa dikatakan

    mempunyai hubungan yang sangat baik, meskipun tinggal di kota yang

    berbeda, subjek tetap menjaga komunikasi dengan keluarganya.

    Saat ini subjek menjalani studi sebagai salah satu mahasiswa

    Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, dan saat ini

    subjek duduk di semester tiga. Pada dasarnya subjek termasuk orang yang

    mudah bergaul dan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang

    baru serta terbuka terhadap orang lain. Dengan kata lain dalam

    pergaulannya sehari-hari, subjek tidak memilih-milih dalam berteman dan

    tidak menutup diri dengan lingkungan sosial. Subjek menganggap dirinya

    sebagai orang yang mudah bergaul, periang, dan ceria.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    D. Analisis Data

    1. Latar belakang menjadi anggota Indonesian Mitsubishi Owners Club

    (IdMOC) Yogya

    Dunia luar mengenal mobil ber-merk, buatan pabrikan dari

    Jepang ini karena memang lumayan diminati, untuk menemani aktivitas

    sehari-hari. Hasil wawancara dengan para anggota Indonesian Mitsubishi

    Owners Club (IdMOC) Yogya, secara keseluruhan para anggota

    mengungkapkan atau menyatakan bahwa latar belakang menjadi anggota

    adalah untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang mobil Mitsubishi. Hal-

    hal yang ingin diketahui mengenai mobil Mitsubishi, salah satunya adalah

    tentang spare part yang dikenal mahal harganya, dibandingkan dengan

    spare part merk mobil Jepang yang lain.

    “Yang utama nambah pengetahuan. Nambah pengetahuannya lebih kepada pengetahuan tentang Mitsubishi itu sendiri, tentang spare part dari luar ampe dalam, dari yang keliatan ampe ga keliatan. Soalnya di luar spare part Mitsubishi dikenal mahal dan termasuk onderdil yang susah nyarinya. Sebelum masuk IdMOC kan aku nanya dulu ma temenku yang lebih duluan masuk ke IdMOC, katanya temenku tuh di IdMOC nantinya akan tau seluk beluk tentang Mitsubishi. Dari sini saya tertarik ikut IdMOC Jogja, aku mikir ga ada salahnya juga.” (wawancara: Ma, baris 3-12)

    Berkaitan dengan spare part, mobil membutuhkan perawatan

    ekstra, berkaitan dengan bagaimana merawat mesin dan

    penanggulangannya ketika macet di jalan. Hal ini berhubungan dengan

    pengetahuan tentang mesin mobil pada umunya dan lebih spesifik lagi

    tentang mesin mobil Mitsubishi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    “Tentang mesin, tentang spare part, dan banyak lagi. Sebelum masuk IdMOC aku buta banget tentang mobil, bisa dikatakan aku ga tau tentang mesin sama sekali tau nya cuman ganti ban dan ketika saya masuk IdMOC sedikit banyak sekarang lebih tau tentang mesin. Paling ga seandainya rusak di bagian ini tau dan yang jelas bisa paling ga, tau mengantisipasinya. Misalnya lagi perjalanan jauh, kita ga mengharapkan tapi seandainya terjadi kerusakan di tengah jalan tau sedikit banyak tau cara ngantisipasinya, walaupun cuma dikit dan tidak semahir montir. Yang jelas nambah pengetahuan tentang Mitsubishi pada umumnya. Maksudnya ya aku lebih banyak tau tentang spare part ini itu dari yang sepele ampe yang rumit contohnya tentang mesin Mitsubishi itu sendiri. Selain itu juga banyak tau tentang bengkel yang bagus dimana, semisal rusak ini bengkel yang bagus dimana gitu. Apalagi mobil Misubishi kan agak susah maksudnya spare part-nya tergolong mahal, kalo ga jeli kan bisa miskin karena Mitsubishi. Bagi aku nambah pengetahuanya itu, lain dari itu aku nambah pengetahuan juga diluar yang aku pelajari di kampus. Kebetulan kan aku anak ekonomi dan disana pasti ga belajar masalah mesin ya aku belajar laen disini.” (wawancara: Tm, baris 15-37)

    Mayoritas orang yang menggunakan mobil adalah orang-orang

    strata sosial menegah keatas. Bagi orang tua yang mempercayai anaknya

    untuk menggunakan mobil untuk rutinitas sehari-hari, pastinya orang tua

    mempunyai mobil lebih dari satu, dan hal ini berhubungan langsung

    dengan ekonomi keluarga yang mendukungnya. Remaja yang

    menggunakan mobil akan sangat mempengaruhi gaya hidup dalam

    kehidupan sehari-hari.

    “Aku ngarasa juga tambah pengetahuan dalam artian begini orang punya mobil kan pasti ekonominya lancar paling gak menengah keatas, kalo aku ekonomi menengah tapi kebetulan punya mobil. Gini, aku dapat pengetahuan tentang gaya hidup orang bermobil. Maksudnya gini temen di IdMOC itu punya gaya idup yang berbeda, walaupun sama-sama punya mobil. Ada temen IdMOC itu yang ga bisa idup kalo ga pake mobil, mungkin karena dari kecil naek mobil terus, tetapi ada juga yang lebih seneng pake motor, dia cuman pake mobil kalo lagi ngumpul bareng IdMOC

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    ma kendala cuaca misalnya mo kuliah ujan. Menurutku itu sebuah gaya idup atau life style orang pake mobil. Selain itu juga ada temen-temen yang modif mobilnya yang semunya di modif luar dalam pokoknya. Ada juga yang puas dengan performa standard dari Mitsubishinya juga.” (wawancara: Ra, baris 15-30)

    Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa dipisahkan dari

    orang lain, itu pun terjadi dalam kehidupan berorganisasi atau dalam

    sebuah komunitas. Indonesian Mitsubishi Owners Club (IdMOC) Yogya,

    mempunyai anggota yang mayoritas remaja dan dapat menjadi tempat atau

    sarana untuk memperluas relasi dalam mencari teman. Organisasi menjadi

    tempat untuk berkumpul dan bertemu dengan orang-orang yang

    sebelumnya belum dikenal.