Latar Belakang Ptk
-
Upload
ahmad-sahidin -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
description
Transcript of Latar Belakang Ptk
17
b. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar/membaca teks yang bergambar.
c. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
(38Azhar Arsyad, op.cit., hlm. 16-17).
Dari keempat fungsi yang dikemukakan Levied an Lentz, maka media
berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting
dalam proses belajar. Kelebihan menggunakan media pembelajaran visual antara
lain; Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan,
menumbuhkan minat siswa, memberikan hubungan antara isi materi pelajaran
dengan dunia nyata, media visual dapat meyakinkan terjadinya proses informasi
(Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
D. Hipostesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori diatas maka hipostesis tindakan dapat dirumuskan
sebagai berikut.
“Hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Wahyu Makassar dapat
ditingkatkan dengan menerapkan media pembelajaran visual.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas. Karakteristik yang
khas dari penelitian tindakan kelas yakni adanya tindakan tertentu (action) untuk
memperbaiki proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pengajaran serta
peningkatan mutu pendidikan, yang desainnya sebagai berikut :
Gambar 4: Desain penelitian tindakan kelas
Sugiono. (2004)
B. Seting Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada semestes Genap
tahun ajaran 2013/2014 pada siswa kelas X.a SMA Wahyu Makassar.
19
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah Siswa kelas X SMA Wahyu
Makassar yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 16 perempuan
D. Faktor yang Diselidiki
Untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka ada
beberapa faktor yang ingin di selidik antara lain :
1. Faktor siswa : a) untuk melihat aktivitas atau kegiatan siswa dalam
mempelajari materi trigonometri dengan menggunakan media visual
dengan lembar observasi. b) kemampuan siswa dalam menguasai materi
trigonometri dengan menggunakan tes.
2. Faktor guru : melihat atau memperhatikan guru dalam menyajikan materi
pelajaran trigonometri, dengan menggunakan media visual dengan lembar
observasi/ pengamatan.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dua siklus, sesuai
dengan perubahan yang ingin dicapai pada faktor-faktor yang ingin diselidiki. Dari
hasil obeservasi awal yakni berupa wawancara langsung dengan guru bidang studi
matematika SMA Wahyu Makassar, untuk menjawab masalah kurangnya media
dalam pembelajaran matematika ditetapkan bahwa tindakan yang akan digunakan
untuk meningkatan hasil belajar matematka siswa adalah adanya media visual
dalam proses pembelajaran matematika.
20
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari : (1) perencanaan,
(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi/ pengamatan, (4) refleksi,. secara rinci
prosedur pnelitian tindakan kelas tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Tindakan siklus 1
1. Perencanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini setelah ditetapkan untuk
menerapakan pembelajaran trigonometri menggunakan media visual, maka
kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai
berikut :
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan program
tahunan, program semester, serta silabus
2) Menyusun media pembelajaran visual dengan program animasi macromedia
flash.
3) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar penilaian dan lembar
observasi.
4) Mempersiapkan peralatan multimedia yang digunakan, meliputi: OHP, LCD
dan notebook.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
telah direncanakan sebelumnya. Langkah langkah kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
21
a) Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan membuka pelajaran,
kemudian memberikan apersepsi tentang materi pokok Trigonometri.
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan
pembelajaran.
c) Guru memberikan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran visual. Yang
meliputi:
1. Guru menyiapkan media pembelajaran visual berupa animasi flash.
2. Guru memberikan petunjuk-petunjuk yang akan dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran
3. Guru membentuk kelompok belajar, memilih ketua kelompok dan
mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota kelompok dapat saling
bertatap muka dan melihat media pembelajaran yang digunakan.
4. Guru mengawali dengan menjelaskan materi Ukuran Sudut yang terdapat
pada media pembelajaran visual yang dimunculkan pertama kali, sambil
menjelaskan petunjuk-petunjuk yang akan dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran.
5. Setelah guru selesai menjelaskan, giliran siswa diminta mengikuti setiap
materi yang disajikan dengan menggunakan media pembelajaran visual
dengan animasi flash.
6. Siswa berdiskusi untuk merangkum, mengajukan pertanyaan,
mengklarifikasi apa yang telah dipelajari dengan media pembelajaran
visual.
22
7. Siswa berdiskusi untuk memprediksi animasi yang belum di
jalankan/masih diam.
8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang materi pada media pembelajaran visual yang kurang
jelas.
9. Guru meminta salah seorang siswa dari perwakilan salah satu kelompok
yang akan berperan sebagai seorang guru di depan kelas dan bertindak
sebagai layaknya seorang guru menjelaskan materi yang baru saja
dipelajari. Sedangkan Guru yang sebenarnya mengisi kekosongan
kelompok dengan menjadi anggota kelompok.
10. Siswa yang mewakili kelompok menjelaskan materi sesuai dengan
animasi yang dimunculkan. Guru bertindak seperti anggota kelompok
sebagai mediator, motivator, memberi dukungan, umpan-balik, serta
semangat bagi siswa yang menjadi guru, dan mendorong siswa dalam
kelompok lain untuk berperan serta dalam dialog.
11. Secara bertahap Guru mengalihkan tanggung jawab pengajaran kepada siswa
dalam kelompok untuk memotivasi, memberi dukungan, membantu dengan
katakata dan memberi semangat anggotanya yang menjadi seorang guru di
depan kelas.
d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Obeservasi/ Pengamatan
23
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan proses
observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi
yang telah dibuat. Proses ini dilakukan mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.
4. Refleksi
Data yang diperoleh dari pelaksanaan dan pengamatan dikumpulkan
dan dianalisis sehingga diperoleh kesimpulan tentang berhasil atau tidaknya
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan penerapan media
pembelajaran visual. Kekurangan, kelebihan, dan hasil yang diperoleh pada
siklus 1 ini dijadikan acuan untuk melakukan siklus II.
2. Tindakan Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti bersama guru melakukan hal-hal sebagai
berikut :
a) Penyempurnaan pelaksanaan siklus I.
b) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan program
tahunan, program semester, serta silabus.
c) Menyusun media pembelajaran visual dengan program animasi
macromedia flash.
d) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar penilaian dan
lembar observasi.
e) Mempersiapkan peralatan multimedia yang digunakan, meliputi:
OHP, LCD dan notebook.
24
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang telah direncanakan sebelumnya. Langkah- langkah kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a) Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan membuka pelajaran,
kemudian memberikan apersepsi tentang materi pokok trigonometri.
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan
pembelajaran.
c) Guru memberikan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran Yang meliputi:
1. Guru menyiapkan media pembelajaran visual berupa animasi
flash.
2. Guru membentuk kelompok belajar, memilih ketua kelompok
dan mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota kelompok dapat
saling bertatap muka dan melihat media pembelajaran yang
digunakan.
3. Setelah guru selesai menyiapkan media pembelajaran visual dengan
animasi flash. Siswa berdiskusi untuk merangkum, mengajukan
pertanyaan, mengklarifikasi apa yang telah dipelajari dengan media
pembelajaran visual.
4. Siswa berdiskusi untuk memprediksi animasi yang belum di
jalankan/masih diam.
5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
25
pertanyaan tentang materi pada media pembelajaran visual yang
kurang jelas.
6. Guru meminta salah seorang siswa dari perwakilan salah satu
kelompok yang akan berperan sebagai seorang guru di depan kelas
dan bertindak sebagai layaknya seorang guru menjelaskan materi
yang baru saja dipelajari. Guru tidak lagi menjadi anggota
kelompok.
7. Siswa yang mewakili kelompok menjelaskan materi sesuai dengan
animasi yang dimunculkan.
8. Guru mengalihkan tanggung jawab pengajaran kepada siswa
dalam kelompok untuk memotivasi, memberi dukungan, membantu
dengan kata-kata dan memberi anggotanya yang menjadi seorang
guru di depan kelas.
d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c. Observasi/ Pengamatan
Pada tahap pengamatan, peneliti mengamati jalannya kegiatan pembelajaran
di kelas yang sedang berlangsung. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam
penerapan media pembelajaran visual, yang meliputi pengamatan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
d. Refleksi
Data yang diperoleh dari pelaksanaan dan pengamatan dikumpulkan dan
dianalisis sehingga diperoleh kesimpulan tentang berhasil atau tidaknya kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan dengan penerapan media pembelajaran visual.
26
F. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini ada
tiga cara yaitu:
a. Dokumentasi
Dokumentasi adalah barang-barang yang tertulis (Suharsimi Arikunto, 2006
:158). Dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh daftar nama peserta didik
serta nilai peserta didik.
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Ibid : 150). Di dalam penelitian ini
memiliki kecenderungan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok
trigonometri. Karena hal tersebut digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan
subjek, maka pengumpulan data yang digunakan berupa tes. Tes yang digunakan
tes prestasi (achievement test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Ibid : 151). Tes prestasi yang
digunakan adalah tes buatan guru. Tes buatan guru yang dibuat berupa multiple
choice test (tes pilihan ganda) dan tes essay. Tes multiple choice test digunakan
untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik dalam belajar
matematika, sedangkan tes essay digunakan untuk nilai tugas dan mengukur
kemampuan psikomotorik peserta didik, khususnya pada materi pokok
trigonometri.
27
c. Observasi
Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan
pengamatan secara langsung menggunakan lembar pengamatan. Lembar
pengamatan ini digunakan untuk pengambilan data siswa yang berkaitan dengan
aspek afektif dan psikomotorik selama proses kegiatan pembelajaran dengan
media pembelajaran visual.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis hasil belajar
Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif, maka di
dalam analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan cara
membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar
siswa setelah tindakan. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, digunakan
daftar nilai kognitif yang diperoleh dari tes prestasi yang berupa multiple
choice test (tes pilihan ganda) yang diperoleh pada setiap siklus. Untuk
mengetahui hasil psikomotorik siswa digunakan tes essay, daftar nilai
psikomotorik yang diperoleh dari tes essay pada setiap siklus. Selanjutnya tes
essay dinilai dengan rating method. Yaitu dinilai dengan menimbang-
nimbang kualitasnya dalam hubungannya dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jawaban-jawaban pada soal tes essay dibagi ke
dalam 5 tingkat yang selanjutnya diberi nilai 0, 1, 2, 3, 4, 5 (Ngalim Purwanto,
2009 : 64). Selanjutnya dianalisis secara deskriptif dengan menghitung
percentages correction (hasil yang dicapai setiap siswa dihitung dari
28
persentase jawaban yang benar) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
10 R
SN
Keterangan :
S = Nilai yang diharapkan (yang dicari).
R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar.
N = Skor maksimum dari tes tersebut (Ibid : 112).
Untuk menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum tindakan
dengan hasil belajar setelah tindakan, dihitung dengan menggunakan
rumus :
XX
N
Keterangan :
X = nilai rerata
X = Jumlah semua skor
N = banyaknya siswa (Suharsimi Arikunto, Op Cit : 264).
Untuk mencari persentasi nilai rata-rata menggunakan persamaan :
0 00 0100 X X
Berdasarkan teori belajar tuntas, maka seorang peserta didik dipandang tuntas
belajar jika ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi, atau mencapai tujuan
pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran, sedangkan
29
keberhasilan kelas di lihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan
atau mencapai nilai minimal 65%, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta
didik yang ada di kelas tersebut ( E. Mulyasa, 2008 : 254).
2. Analisis data hasil observasi
Data hasil observasi meliputi penilaian afektif yang dihitung dengan
menggunakan rumus:
skor perolehanNilai 100%
skor maksimal
3. Indikator keberhasilan
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan maka penelitian ini
dapat dikatakan berhasil jika:
a. Nilai rata-rata kelas di atas 65
b. Ketuntasan klasikal diatas 85%
30
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Prof. Dr. M.A., Media Pembelajaran, Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2003, Cet. 5
Bahri Djamarah, Syaiful, Drs., dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Dwi Yuniarti, Wenty, S.Pd. M.Kom., Simulasi dan Pemodelan Fisika,
Semarang: Pendidikan Fisika Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, 2007
Gagne R, 1997. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Bandung.
Hudoyo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud
Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2006, Cet.2
Rusyan, T., 1994. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka
Cipta. Jakarta.
Sudjana, N dan Rivai, A.1990. Media Pengajaran. Bandung: Penerbit C. V.
Sinar Bandung
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algosindo.
31
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka
Cipta. Jakarta.
Sudijono, A. 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Trianto, S.Pd. M.Pd., Model - Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritis, Praktis dan Implementasinya,
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher,2007
Trianto, S.Pd. M.Pd., Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik,
Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2009.
Usman, U. 2001. Menjadi Guru Yang Profesional. Remaja Karya. Bandung
Winkel. W. S. 1990. Psikologi Pengajaran. Gramedia. Jakarta.