latar belakang pengaruh penambahan spc

download latar belakang pengaruh penambahan spc

of 2

Transcript of latar belakang pengaruh penambahan spc

  • 7/29/2019 latar belakang pengaruh penambahan spc

    1/2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    PT Aneka Tambang (Antam), Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE)

    Pongkor adalah salah satu industri yang mengelola sumber daya alam berupa bijih

    emas. Lingkup kegiatannya dimulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan,

    pengolahan hingga menjadi dore bullion serta pengelolaan limbah dan lingkungan

    sekitar pertambangan. Produk utama dari PT Antam Tbk. UBPE Pongkor berupa dore

    bullion yang merupakan campuran emas (Au) dan perak (Ag) dengan kadar Au 6%

    hingga 16% dan Ag 86% hingga 92%, serta sisanya yang kurang dari 3% adalah

    pengotor (impurities).

    Proses pemisahan antara Au dan Ag dari bijih emas, melalui tahapan-

    tahapan tertentu, yaitu dimulai dari tahap crushing, milling dan classification.

    Crushing, milling, dan classification adalah proses memperkecil ukuran batuan

    bijih emas sampai didapat derajat liberasi yang diinginkan, penggerusan dilakukan

    untuk menghasilkan partikel yang berukuran 200 mesh sehingga mineral berharga

    dapat dibebaskan dari batuan induknya.

    Setelah dilakukan proses pengecilan ukuran dan proses klasifikasi,

    selanjutnya dilakukan proses leaching. Proses leaching adalah proses pelarutan

    selektif dimana hanya logam-logam tertentu yang dapat larut. Larutan sianida,

    slurry dan oksigen disuplai ke dalam tangki leaching, untuk dilakukan proses

    pelindian emas dan perak oleh larutan sianida. Untuk mendapatkan hasil ekstraksi

    yang maksimal dalam proses pelindian emas dan perak perlu memperhatikan

    beberapa faktor diantaranya konsentrasi reagen leaching serta kandungan oksigen

    terlarut dalam slurry.

    Banyak reagen atau pereaksi yang bisa digunakan untuk proses leaching

    guna mengekstrak logam emas dan perak dari bijihnya, diantara reagen-reagen

    tersebut salah satunya menggunakan reagen sianida. Kelebihan reagen sianida

    dibandingkan dengan reagen lain adalah rekoveri emas yang diperoleh lebih tinggi

  • 7/29/2019 latar belakang pengaruh penambahan spc

    2/2

    (95%), waktu proses yang relatif singkat, dan sampai saat ini merupakan reagen

    yang paling ekonomis.

    Oksigen memainkan peran penting dalam proses sianidasi. Oksigen dari

    udara adalah agen pengoksidasi untuk memisahkan emas dalam larutan sianida.

    Pada umumnya semakin tinggi oksigen terlarut maka reaksi juga semakin cepat.

    Konsentrasi sianida sebagai reagen leaching berpengaruh pada jumlah

    oksigen terlarut dan proses ekstraksi emas yang didapat, sehingga jika sianida

    berlebih maka yang menentukan kecepatan reaksi adalah kelarutan oksigen.

    Dalam proses ekstraksi emas, oksigen dikonsumsi selama proses pelindian emas,

    perak dalam larutan sianida. Teori yang digunakan dalam proses pelindian emas

    yaitu teoriElsner, dimana reaksi pelarutan emas dan perak dengan sianida adalah

    sebagai berikut :

    2Au + 8NaCN +O2 + 2H2O 4NaAu(CN)2 + 4NaOH

    2Ag + 8NaCN +O2 + 2H2O 4NaAg(CN)2 + 4NaOH

    Permasalahan yang sering terjadi adalah adanya pengotor dalam ore

    seperti logam-logam sulfida yang dapat teroksidasi bersama dengan emas.

    Konsentrasi dari pengotor yang terkandung dalam ore tersebut lebih besar dari

    konsentrasi emas yang ada, sehingga kebutuhan oksigen dalam proses pelindian

    emas menjadi berkurang dan menyebabkan % ekstraksi yang tidak optimal. Oleh

    karena itu diperlukan adanya inovasi dalam meningkatkan % ekstraksi emas.

    Penggunaan Sodium Percarbonate Peroxyhydrate (SPC) dalam larutan

    sianida berkemungkinan untuk meningkatkan pelarutan emas dari bijihnya. Proses

    leaching yang menggunakan SPC sebagai agen pengoksidasi akan dipelajari padapenelitian ini. Pengaruh parameter seperti waktu pencampuran, konsentrasi

    pengoksidasi, konsentrasi sianida dan pH pada pelarutan akan diuji.