Latar Belakang Munir, Pahlawan Dibalik Bayangan

2
Munir said thalib, pejuang Hak Asasi Manusia ini lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desem 1965 !epergiann"a meninggalkan se#rang istri bernama $u%iwati dan dua #rang anak bernam $ultan Alie& Allende dan Di'a (a meninggal karena terk#nsumsi ra%un arsenik dalam pener menuju )elanda untuk melanjutkan studi mastern"a di bidang hukum $ebelum men%eburkan diri se%ara penuh dalam dunia akti&is, dia sempat bekerja di sebu perusahaan persewaan s#und s"stem dan menjual alat*alat elektr#nik +ulusan akultas Hu -ni'ersitas )rawija"a, Malang tahun 1985 ini, memulai karirn"a di +)H .#s Malang (a mas sebagai sukarelawan di +)H .#s Malang tahun 1989 Munir memulai seluruh kerjan"a dari /basis/ buruh dan petani $ebuah kerja "ang keras di tempat kumuh, miskin, gelap dan pen ratap tangis Tetapi di situlah rupan"a dia semakin #tentik k#mitmenn"a untuk Manusia $etahun kemudian Munir pindah ke $uraba"a dan menjadi !##rdinat#r Di'isi .erburuhan da Di'isi Hak $ipil .#litik +)H Tahun 1990 Munir diangkat menjadi !etua )idang perasi#nal +)H $uraba"a sampai 1995 !arir Munir di +)H terus berlanjut -sai menjabat !etua )idan perasi#nal +)H $uraba"a, ia dipr#m#sikan menjadi direktur +)H $emarang (a han"a tiga b di $emarang, kemudian ditarik ke Jakarta menjadi $ekretaris )idang perasi#nal +embaga )antuan Hukum (nd#nesia 32+)H(4 Tanggal 16 April 1996, Munir menjadi pendiri !#m#si untuk rang Hilang dan !#r !ekerasan 3!#ntra$4 serta menjadi !##rdinat#r )adan .ekerja di +$M ini Di lembaga inila nama Munir mulai bersinar, saat dia melakukan ad'#kasi terhadap para akti&is "ang menjad k#rban pen%ulikan rejim penguasa saat itu .erjuangan Munir tentun"a tak luput dari berb ter#r berupa an%aman kekerasan dan pembunuhan terhadap diridan keluargan"a -sai kepengurusann"a di !#ntra$, Munir ikut mendirikan +embaga .emantau Hak Asasi Manusia (nd#nesia, (mparsial, di mana ia menjabat sebagai Direktur ksekuti& $aat menjabat !##rdinat#r !#ntra$ naman"a melambung sebagai se#rang pejuang bagi #rang #rang hilang "ang di%ulik pada masa itu !etika itu dia membela para akti&is "ang menjad pen%ulikan Tim Mawar dari !#passus $etelah $uhart# jatuh, pen%ulikan itu men pen%#p#tan Danjen !#passus 3waktu itu4 .rab#w# $ubiant# dan diadilin"a para a Mawar sumber pbhisul*selbl#gsp#t%#m7 871 7munir*suatu*kehidupan*munir*sh*pejuangh 3dengan sedikit perubhan4

description

pkn

Transcript of Latar Belakang Munir, Pahlawan Dibalik Bayangan

Munir said thalib, pejuang Hak Asasi Manusia ini lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965. Kepergiannya meninggalkan seorang istri bernama Suciwati dan dua orang anak bernama Sultan Alief Allende dan Diva. Ia meninggal karena terkonsumsi racun arsenik dalam penerbangan menuju Belanda untuk melanjutkan studi masternya di bidang hukum. . Sebelum menceburkan diri secara penuh dalam dunia aktifis, dia sempat bekerja di sebuah perusahaan persewaan sound system dan menjual alat-alat elektronik. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang tahun 1985 ini, memulai karirnya di LBH Pos Malang. Ia masuk sebagai sukarelawan di LBH Pos Malang tahun 1989. Munir memulai seluruh kerjanya dari "basis" buruh dan petani. Sebuah kerja yang keras di tempat kumuh, miskin, gelap dan penuh ratap tangis. Tetapi di situlah rupanya dia semakin otentik komitmennya untuk Hak Asasi Manusia.

. Setahun kemudian Munir pindah ke Surabaya dan menjadi Koordinator Divisi Perburuhan dan Divisi Hak Sipil Politik LBH. Tahun 1993 Munir diangkat menjadi Ketua Bidang Operasional LBH Surabaya sampai 1995. Karir Munir di LBH terus berlanjut. Usai menjabat Ketua Bidang Operasional LBH Surabaya, ia dipromosikan menjadi direktur LBH Semarang. Ia hanya tiga bulan di Semarang, kemudian ditarik ke Jakarta menjadi Sekretaris Bidang Operasional Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

. Tanggal 16 April 1996, Munir menjadi pendiri Komosi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) serta menjadi Koordinator Badan Pekerja di LSM ini. Di lembaga inilah nama Munir mulai bersinar, saat dia melakukan advokasi terhadap para aktifis yang menjadi korban penculikan rejim penguasa saat itu. Perjuangan Munir tentunya tak luput dari berbagai teror berupa ancaman kekerasan dan pembunuhan terhadap diri dan keluarganya. Usai kepengurusannya di KontraS, Munir ikut mendirikan Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia, Imparsial, di mana ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif.

. Saat menjabat Koordinator KontraS namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktifis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Suharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus (waktu itu) Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota Tim Mawar.

sumber : pbhisul-sel.blogspot.com/2008/12/munir-suatu-kehidupan-munir-sh-pejuang.html (dengan sedikit perubhan)