Latar Belakang Makalah Lakespra

3
Latar belakang Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau yang dipisahkan oleh samudera dan lautan. Untuk itu perlu adanya suatu sistem transportasi yang dapat memudahkan dan mengatasi kendala jarak yang jauh yang terpisahkan oleh lautan sehingga destinasi tujuan dapat ditempuh dalam waktu singkat. Selain sebagai jalur transportasi, jalur udara juga digunakan sebagai sarana untuk memantau keamanan negara saat ada keadaan yang membahayakan. Hal ini sebenarnya telah dirintis sejak dahulu, dimana pada masa penjajahan Belanda ada beberapa pemuda yang belajar terbang di negeri Belanda diantaranya adalah Adisutjipto. Sejak itulah teknologi di jalur udara makin dikembangkan hingga saat ini. Sama halnya dengan jalur darat maupun jalur laut, kecelakaan pada jalur udara kerap terjadi dan menjadi sorot masyarakat. Berbagai teknologipun dikembangkan untuk menunjang keselamatan, keamanan dan kenyamanan para penumpangnya, tidak terkecuali para awak pesawatnya. Indonesia memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut dengan membuat tempat-tempat pelatihan bagi para awak pesawat dan tentara-tentara yang ditugaskan di jalur udara. Salah satu pelatihan penyelamatan diri yang dikembangkan di Indonesia adalah penggunaan “Ejection

Transcript of Latar Belakang Makalah Lakespra

Page 1: Latar Belakang Makalah Lakespra

Latar belakang

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau yang dipisahkan oleh

samudera dan lautan. Untuk itu perlu adanya suatu sistem transportasi yang dapat

memudahkan dan mengatasi kendala jarak yang jauh yang terpisahkan oleh lautan

sehingga destinasi tujuan dapat ditempuh dalam waktu singkat.

Selain sebagai jalur transportasi, jalur udara juga digunakan sebagai sarana

untuk memantau keamanan negara saat ada keadaan yang membahayakan. Hal ini

sebenarnya telah dirintis sejak dahulu, dimana pada masa penjajahan Belanda ada

beberapa pemuda yang belajar terbang di negeri Belanda diantaranya adalah

Adisutjipto. Sejak itulah teknologi di jalur udara makin dikembangkan hingga saat ini.

Sama halnya dengan jalur darat maupun jalur laut, kecelakaan pada jalur udara

kerap terjadi dan menjadi sorot masyarakat. Berbagai teknologipun dikembangkan

untuk menunjang keselamatan, keamanan dan kenyamanan para penumpangnya, tidak

terkecuali para awak pesawatnya.

Indonesia memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut dengan membuat

tempat-tempat pelatihan bagi para awak pesawat dan tentara-tentara yang ditugaskan

di jalur udara. Salah satu pelatihan penyelamatan diri yang dikembangkan di

Indonesia adalah penggunaan “Ejection Seat” atau dalam bahasa awam kerap dikenal

dengan kursi lontar.

Kursi lontar adalah perlengkapan dalam kokpit pesawat terbang. Umumnya

digunakan dalam pesawat tempur sebagai wahana penyelamat bagi penerbang ketika

pesawat terbang atau pesawat tempur mengalami kerusakan baik teknis atau terkena

tembakan maupun rudal lawan.

Sampai saat ini, penggunaan kursi lontar masih didominasi pada pesawat

tempur. Sedangkan pesawat helikopter, penggunaan masih terbatas yakni pada

pesawat Helikopter Kamov Ka-50 Hokum dengan kursi lontar Zvesda-K-37-800.

Alasan terbatasnya penggunaan kursi lontar dikarenakan bobot kursi lontar yang

umumnya pada kisaran 90 kilogram masih dirasakan cukup berat bagi helikopter.

Selain itu karena baling-baling rotornya yang menyulitkan proses pelepasan kursi

lontar. Serta Autorotasi juga tidak bisa dilaksanakan jika terbang berada pada

ketinggian dibawah 300 meter, sedangkan helikopter umumnya terbang sangat

Page 2: Latar Belakang Makalah Lakespra

rendah.

Sedangkan untuk pesawat sipil, masih belum dapat diterapkan selain karena

teknologinya juga keselamatan bagi penggunanya mengingat penggunaan kursi lontar

bila dilakukan tidak tepat dapat membahayakan penggunanya.

Dengan adanya sistem kursi lontar pada pesawat, memperbesar presentase

keselamatan pada awak pesawat tempur. Berdasarkan latar belakang tersebut, kami

akan membahas lebih dalam mengenai pelatihan kursi lontar yang ada di Lakespra

“Sariyanto” Jakarta pada makalah field visit ini.