Laringology Dan Bronkoesofagologi

44
LARINGOLOGI LARINGOLOGI LARING (LARYNG, LARYNX) Bangunan dibatasi tepi atas trakhea & men ke hipo!aring "eretak antara #$ III%I# %% #$ #I Anak%anak ukuran & de asa, anteropost' ukosa anjutan dari !aring & beranjut s Laring meekat dengan sekitar meaui oto ekstrinsik, menggerakkan aring thd org intrinsik, menggerakkan bagian dari ar mbrioogi "erbentuk pd kehamian mg ke - (ar.us pha s*d 1) Laring berasa dari ar.us phar/ngeus 2%-%

description

;keyhdoueq

Transcript of Laringology Dan Bronkoesofagologi

  • LARINGOLOGILARING (LARYNG, LARYNX)Bangunan dibatasi tepi atas trakhea & menonjol masuk ke hipofaringTerletak antara VC III-IV -- VC VIAnak-anak ukuran & dewasa, anteropost. 2 XMukosa lanjutan dari faring & berlanjut s/d trakea.Laring melekat dengan sekitar melalui otot-otot ; ekstrinsik, menggerakkan laring thd organ sekitar intrinsik, menggerakkan bagian dari laring.EmbriologiTerbentuk pd kehamilan mg ke 4 (arcus pharyngeus 1 s/d 6)Laring berasal dari arcus pharyngeus 3-4-6

  • ANATOMILaring --> ruang piramida terbalik (atas>luas dari bawah), basis di posterior & puncak anteroinferior.Pintu masuk ruang laring -> aditus laring dg batas :anterior epiglotisposterior puncak kartilago aritenoid, kornikulata & incisura interaritenoidlateral, plika ariepiglotis dg tonjolan yg dibentuk ujung superior kart.kuneiformis -> tuberkulum kuneiformisOleh rima glotis ruang laring dibagi :supraglotissub/infraglotisRangka laring.Pokok terdiri dari :1. Kartilago tiroid, tunggal, dpt diraba, ada artikulasi krikotiroid2. Kartilagi krikoid, tunggal, berbentuk cincin, facies post > lebar dari facies ant.3. Kartilago aritenoid, dua buah, memp ligamen krikoaritenoid

  • Ketiganya merupakan kartilago hyalin, orang dewasa mengalami klasifikasi kecuali sebagian aritenoid, disebut pokok karena memberi bentuk laring & berfungsi proteksiTambahan terdiri dari :Kartilago epiglotis, tunggal, besar, ujung medial dari dlm kart.tiroid menonjol kedlam faring -> Petiole2. Kartilago Kornikulata, dua buah, terletak superior aritenoid.3. Kartilago kuneiformis, dua buah terletak superomedialaritenoid.Ketiganya merupakan kartilago fibroelastis, sampai dewasa tetap elastis.Kerangka yg lain adl tulang yaitu hioid, berbentuk U

  • OTOT LARINGTerdiri dari :I. Otot Ekstrinsik :1. Elevator (milohyoid, tirohyoid, stilohyoid, konstriktor faring)2. Depresor (omohyoid, sternohyoid, sternotyroid)II. Otot Instrinsik :1. Tensor plika vokalis, krikotiroid2. Mengendurkan plika vokalis, tiroaritenoid3. Abduktor, krikoaritenoid posterior (safety muscle/posticus)4. Adduktor, krikoaritenoid lateralis, interaritenoid obliq & transversal5. Membuka aditus laring, tiroepliglotis (bag.tiroaritenoid)6. Menutup aditus laring, ariepiglotis (bag.Tiroaritenoid obliq)

  • Otot Ekstrinsik LaringAnterior view

  • Otot Intrinsik Laring

  • Interior Laring.Laring dibagi menjadi Supraglotis, glotis (setinggi rima glotis) dan sub/infraglotis Plika vokalis mempunyai kemampuan :tensor (tegang)aproksimasi (membuka/menutup)vibasi (bergetar)M. Krikoaritenoid tdk murni intrinsik, kontraksi -> tiroid turun -> plika vokalis turun.M. Krikoaritenoid posterior disebut sbg safety muscle, tetap terbuka walau paralise.Rima glotis dibentuk oleh :bag.anterior oleh plika vokalisbag. Posterior oleh kedua basis & prosesus vokalis kartilago aritenoidRima glotis dibagi menjadi :glotis vokalis, bag.anterior (>besar), merupakan bag.membranglotis respirasi, bag.posterior, merupakan bag.interkartilagoPerbandingan keduanya 3 : 2 dewasa pria 2,5 cm : wanita 1,75 cm

  • LIGAMENTUM & MEMBRANEkstrinsik : membran tirohiod & ligamen yang merupakan penebalan bag. Medial dan lateral dari membran tirohiodIntrinsik : membran quarangulare, conus elastikus. Ligamen ventikularis vokalis, krikoaritenoid posterior, tiroepiglotis. Kapsul sendi krikotiroid, krikoaritenoid.Didaerah supra glotis terdapat 2 ligamen, lig. Vokalis dan ventrikularis.Memb.quadrangulare terbentang dari epiglotis s/dkart.aritenoid.Ligamentum vokalis adalah tepi atas dari conus elasticusdan conus elasticus melanjut sbg membbrana krikotiroid.

  • INERVASI LARINGN. laringeus superior & inferior merupakan cabang dari nervus vagus, sifat motorik, sensorik, otonom (parasimpatis dari kraniosakral dan simpatis dari trunkus simpatikus kanan kiri kolumna vertb).N. laringeus sup. (sebelah bawah gangl.nodusum -> karotid sheet) memp. 2 cab :ramus internus (sensorik daerah supraglotik), menembus memb.tirohiodramus eksternus (motorik), mensarafi m.krikotiroid

  • N. laringeus inferior,kanan, setinggi a.subclavia-> naik menembus membran krikotiroid --> cab. 2 : = ramus sensoris, daerah sub glotis = ramus motorik, otot intrinsik, kecuali krikotiroidkiri, turun melingkari arcus aorta dari ventral --> distal dari lig.arteriosum --> naikVASKULARISASIArteri laringeus superior, cab.dari a.tiroidea sup, cab dari a.karotisArteri laringeus inferior, cab dari a. tirooidea inf., cab dari a.subclavia.LIMFESupraglotis : dari daerah sinus piriformis, servikalprofunda (anterior parotis)Subglotis : dari daerah paratrakhea, trakheo esofagus

  • Arteri dan Vena Laring

  • Aliran Limfe Laring

  • MUKOSALanjutan mukosa faring yaitu skuamosa dan teruskearah trakhea serta bronkus yaitu kolumner.Epitel skuamosa terdapat pada anterior epiglotis,tepi medial plika vokalis dan tepi plika ariepiglotika.

    Kelenjar mukosa terdapat pada setiap tempat kecuali di tepi bebas plika vokalis.Diantara plika vokalis & ventrikularis (bag.lateral) terdptSinus Morgagni, anterosuperiornya terdapat SaccusLaring (banyak kelenjar) --> lubrikasi plika vokalis

  • Ruang POTENSIAL# Reinkeantara subepitel dan lig.vokalis, batas linea arkuata (2 mm sup. - inf. tepi bebas plika vokalis, infeksi masuk ke ruang ini.# antara kart.tiroid (bag dalam) & m. tiroaritenoid, batas medial : memb. quadrangularis, ventikel & conus elastikusbatas anterolateral, bag. dalam kart.tiroid# Pre epiglotikbatas anterior, kart tiroidbatas medial, epiglotis, lig.glossoepiglotikbatas superior, valekula

  • FISIOLOGIFungsi laring :1. Fonasi, terjadinya suara harus ada :a. Tekanan udara yg cukup dari paru/otot nafas --> amplitudob. Tension, aproksimasi & vibrasi plika vokalis --> frekuensic. Resonansi (organ resonator)2. Respirasi, rima glotis adl celah paling sempit, gangguan fungsi --> stridor.Monitor dg perasat Jackson ( I s/d IV)3. Proteksi, thd benda asing :sadar, mekanisme spincter (aditus laring, plika ventrikularis, plika vokalis)tak sadar, refleksGangguan fungsi -> batuk & tersedak4. Tusif5. Ekspektoran6. Deglutasi, elevasi laring-epiglotis tertahan dipangkal lidah, bolus masuk7. Fiksasi, penutupan rima glotis -> menambah tenaga/kekuatan8. Sirkulasi, dg fiksasi, aliran darah ke jantungmeningkat9. Emosi suara keras (marah) & suara lembut (senang)

  • PEMERIKSAAN LARING1. Anamnesis, serak dan sesak (stridor)2. Inspeksi tanpa alat, struktur laring (deformitras, ketegangan)Palpasi, bisa dirasakan deformitas dan ketegangan otot pernafasan

    Laringoskopi indirekInspeksi laring dg kaca laring 70Laringoskopi direkInspeksi dengan laringoskop Kleisesser (melihat langsung)StroboskopiRontgenKenematografi

  • PATOLOGI LARINGKongenitalRadang / inflamasiTraumaParalisisTumorBenda asingPsikis

  • Kelainan Kongenital Laring* Gagal proses deferensiasi (anomali/malformasi),1. Atresia laring2. Epiglotis bifida3. Diagfragma laring (ada selaput di rima glotis), bila total -> mati4. Hemangioma subglotis,(bila pecah fatal, bisa s/d dewasa)5. Fistel trakheo esofagus (dari foregut -> septal trakheo esofagus gagal/tdk terbentuk sempurna.6. Laringokel ventrikel (kiste, sumbatan pd kelenjar; kelorgan ada tapi stroma tertutup). Terdapat pada saccus laring, bila kecil dibiarkan -> membesar marsupiliasi.

  • Selain kongenital bisa karena infeksi/penggunaan yg berlebihan (peniup terompet)Trauma (trauma persalinan), mengenai n.vagus -> paralise laringLain-lain1. Tetani laring, akibat tdk berkembangnya Gld.paratiroid2. Sridulus laring, akibat gangguan metabolisme (calsium loss)3. Laringomalasia, imaturitas, terganggunya rigiditas laring (supraglotis)Tanda-tandanya :anak sesak pd wkt exitasi (menangis, meronta) Sering pd anak lahir prematur,Terapi : supportif, roboransia, edukatif pd org tua & trakheostomi (bila sesak)

  • RADANG LARING (LARINGITIS)Dibedakan menjadi :Laringitis akut non spesifik & spesifik kronik non spesifik & spesifikLaringitis akut non spesifik.1. Laringitis akut simpleks : Penyebab, virus & kuman lain pd sal. Napas Pada anak gejala bisa > parah krn anatomi rima glotis -> sumbatan jalan napas.2. Laringitis supraglotik akut (epiglotitis akut) : Banyak pada anak 3 - 6 tahun Penyebab virus hemophilus influensa atau bakteri streptokokus, pneumokokus Terjadi selulitis pada epiglotis -> udem berat -> sesak. Karena sakit menelan -> drolling.3. Laringitis subglotik akut : Penyebab virus, anak usia 1 - 4 tahun Anak tampak sehat -> tidur kadang terbangun krn batuk, sesak & stridor4. Laringo trakheobronkitis : Pada anak balita, virus dg sekunder infeksi, batuk berat (menggonggong), prognosis jelek

  • Laringitis Akut Spesifik Laringitis difteri :Penyebab Corynbacterium diphteriae, lanjutan dari faringitis difteri.Tampak mukosa hiperemis dg adanya selaput membran putih keabuan, bila dilepas mudah berdarah.Eksotoksin yg dihasilkan dapat menyebar -> Penanganan, bila dg medikamentosa tdk adekuat dilakukan trakheostomi.PENGELOLAAN LARINGITIS AKUTPada Balita krn kondisi anatomi, kadang perlu dimonitor keadaan & segera dilakukan tindakan bila perlu.Anti inflamasi (steroid) bisa diulang 1/2 s/d 1 jamAntibiotikaSimtomatikMonitor gagal napas dg perasat Jacson. (Jacson III perlu trakheostomi, kecuali difteri dilakukan walau masih Jacson I/II)

  • Laringitis Kronik non spesifikPenyebab :Dari laringitis akut yg tdk sembuh sempurnaIritasi kronik asap rokok, asap industri alkoholPenggunaan suara yg tdk benar/berlebihanPenyakit kronik organ sekitar, sinusitis kronik, bronkitis kronikPatofisiologi :Terjadinya iritasi kronik -> udem, transudasi & infiltrasi sel radang, bila terjadi vasodilatasi -> perdarahan interstisiil -> laringitis hemoragik.Bila infiltrasi sel radang berlanjut -> terjadi fibrosis & hialinisasi (nodul laring).Bila keadaan umum jelek dpt terjadi pengeringan kelenjar/atrofi -> laringitis sikka (wanita >>)Laringitis Kronik Spesifik (granulomatosis kronik laring)1. TBC LaringJarang primer, penularan perkontinuitatum, lesi di pars respiratorius.

  • Gejala & tanda klinik :a. Fase infeksi umum :distoni bila bicara lama yg semakin parah, batuk kecil s/d semakin produktif, mulai terasa tdk enak ditenggorokanTanda klinis, mulai ditemukan udem hiperemis di bag.posterior laring yg kemudian terlihat bintik kuning (yellow spots of trallot)b. Fase infiltratif & ulserasidistoni >>> s/d afoni, rasa panas ditenggorokan, disfagiaTanda klinis, bintik kuning >>> -> pecah -> ulkus (tepi tdk rata & menggaung)c. Fase Ulsero-nekrotikandisfagia >>> terasa s/d telinga, batuk >>>BB>, bau mulut dan dahakTanda klinis : terlihat daerah ulserasi dan kehitaman (nekrotik), kadang disertai limfadenopati colli.DD : lues, lepra & CaDiagnosis : Ax, Px (laringoskopi, biopsi, mikrobiologi, Ro.thorax)Terapi : Spesifik TB

  • 2. Lues laringLues laring merupakan lues sekunder (+ 4 - 6 mg setelah primer)Lues pada laring terjadi pd stadium ke 3 (gumma) manifes setelah 3 - 10 tahunStadium I : -> ulkus durum II : -> septikemia III : -> gummaDx : biopsi, serologis & mikrobiologi (fluororesence).Lues kongenital -> lues tarda3. Lepra LaringJarang, bentuknya noduler (umum) -> noduler, neural & tubekuloid).Patologi : nodul -> ulserasi -> kontrakturDD : lues, TB & CaDx : biopsi, mikrobiologi

  • Hiperplasia epitel laring kronikBila terjadi radang kronik -> metaplasi / keratinisasiPakidermi, hiperplasi & keratinisasi daerah respirasi rima glotis, sering pd peminum alkohol & perokok beratDD : Ca, Tb LaringKeratosis laring (leukoplakia), bercak putih licin, berbatas tegasAwal keganasanPenanganan Laringitis kronikPrinsip : penanganan penyakit primernya.1. Antibiotika2. Siptomatis3. Istirahat bicara4. Operatif5. Rehabilitasi suara

  • TUMOR LARINGDibedakan :Jinak, berkapsul, bentuk beraturan, tumbuh lambat, tdk metastase/infiltrasi.ganas, tdk berkapsul, tdk beraturan, tumbuh cepat, metastase, destruksi jar.sekitar, metabolisme >>-> KU jelekTumor Jinak1. Papiloma laringtimbul papil-papil multipel (anak) & soliter (dewasa)sering pd anak yg lahir dari ibu menderita kondiloma akuminataresidif >>dewasa -> degenerasa maligna (destruktif)Terapi, ekstirpasi dg laser hasil > baik2. Fibroma laringbanyak pada dewasa mudadiduga disebabkan pada penggunaan suara yg berlebihanbiasa unilateral (2/3 anterior plika vokalis)terapi, ekstirpasi

  • 3. Nodul laringsering bilateral (1/3 anterior & 1/3 tengah plika vokalis)disebut juga singernode, screamer.terapi, ektirpasi dan istirahat bicara4. Lainnya, Polip laring, kista laring, laringokel, hemangioma laring.Tumor GanasPenyebab :endogen, herediter (adanya AHH = Aril Hidrocarbon Hidroxilase -> dpt merubah suatu zat -> karsinogen), >> karsinomaeksogen, lingkungan, kebiasaan & infeksi laring kronikKeadaan yg dpt diduga suatu keganasan :Laringitis kronik yang lamaLeukoplakiaPakidermiPolip laring pada dewasaPerlu dicurigai suatu keganasan bila :SUARA SERAK LEBIH DARI 3 - 4 MINGGU TANPA GEJALA BATUK, HARUS DICURIGAI KARSINOMA, terutama bila pada usia tua.

  • Macam-macam ganas laring.1. Karsinoma ( 98 % )Karsinoma supragltis, glotis & subglotis2. Sarkoma ( 1 - 2 % )PARALISE LARINGNon Neuglotik (miopatik)1. Distrifi miotonik - herediter2. Poliomielitis, dermatomiositisNeurologik,1. Sentral, sifat spastik, daerah yang terkena >>, disertai gejala lain2. Perifer, sifat flasid, kelainan > terfokus.Kausa paralise neurologi :Tumor : di SSP, nasofaring, trakhea, tiroid, esofagus, paru, limfomaKardiovaskuler ; sentral (stroke), kardiomegali, aneurisma aorta.Trauma : kepala, leher (bisa trauma tumpul/tajam, paska intubasi lama, paska bedah (tiroid, leher, jantung, dada).Idiopatik

  • TRAUMA LARING1. Trauma dari luar2. Trauma langsung mengenai laringTrauma dari luar :Trauma tumpul, sering post KLL & strangulasi.Terjadi fraktur kart. Tiroid & perdarahan yg hebat -> sesak hebat (perlu trakheotomi) & fiksasi leherTrauma karena benda tajam, luka irisan & tusukan, terdapat luka terbuka bagian atas laring atau pertengahan bagian bawah kartilago tiroid. Perawatan lamaTrauma langsung :Benda asingTrauma intubasi, pada intubasi lama, timbul jaringan granulasi.Taruma kimia, karena salah minum / usaha bunuh diri

  • BENDA ASING DI LARINGJarang karena ada mekanisme batuk.Benda asing yg sering, biji-bijian, serpihan/potongan tulang, jarum pd valekula, sinus piriformis atau glotisGejala batuk sampai sesak, nyeri bila sudah melewati glotis -> batuk poroksismalPenanganan dengan laringoskopi direk (ekstraksi) dan kalau perlu trakheotomiKELAINAN PSIKISBanyak pada wanita, dewasa.Reaksi neurologi -> udem laring, suara serak. Bila trauma psikis berat -> spasme laring.Penanganan, cari kausanya dan obat penenang (sementara)

  • TRAKHEOTOMIAdalah salah satu tindakan life saving, yaitu membebaskan jalan nafas (jalan pintas), tindakan lain ; intubasi, laringotomi.Regulasi pernafasan :Sistem respirasi mempunyai 2 reseptor, shg terjadi proses bernafas (inspirasi & ekspirasi)1. Resetor Kimia, peka thd perubahan O2, CO2 & HCO3, reseptor ada di perifer (CO2) & carotid body (O2 & HCO2).Pusat reseptor di SSP (peka thd O2 & HCO2) dan Medulla Oblongata (peka thd CO2).Bila terjadi CO2 dlm darah dpt diadaptasi oleh reseptor perifer -> tapi bila terus -> respirasi arrest.2. Reseptor mekanik, ada pada plera & carotid body. Adanya rangsangan -> pleura -> paru kembang-kempis (elastis).Bila carotid body ditekan berlebihan dapat menyebabkan respirasi arrest.

  • Sumbatan jalan nafas dinilai dg Perasat Jackson, penilaian :I. : Sesak nafas & stridor ringanII. : Sesak napas & stridor >>, retraksi suprasternum, supraklavikula & infraklavikula. Retraksi epigastrium ringan. Sianosis +III : sesak napas & stidor berat, retraksi suprasternum, supraklavikula & infraklavikula>>, retraksi interkosta terlihat & epigastrium dalam. Sianosis ++IV : perasat III >>> retraksi interkosta >>>, wajah penderita abu-abu (sainosis hebat).Indikasi trakheotomi :1. Sumbatan jalan napas atas2. Terkumpulnya sekret/cairan dijalan napas atas3. Gangguan ventilasi pernapasan4. Gangguan napas sentral5. Kelainan bulber, koma/koma jantung6. Trauma dasar tengkorak7. Proses kardiopulmoner8. Operasi besar daerah kepala leher

  • Teknik trakheotomi :Setelah irisan kulit, dilakukan pemisahan jaringan dibawahnya secara tumppul s/d terlihat trakhea.Irisan dilakungan pada cincin trakhea 2-3 (tinggi) atau cincin 4-5 (rendah)Kemudian dipasang canule (logam atau plastik sintetik)Pemberian O2 tidak boleh langsung dan tinggi karena CO2 yang tidak boleh mendadak turun -> respiratori arrest.

  • SUARAANATOMI & FISIOLOGI SUARASyarat terjadinya suara, dibagi :1. Aliran udara yang cukup2. Generator atau sumber suara3. Resonator4. Funsi koordinasi dan kontrolAd. 1 Aliran dara.Suara terjadi adanya perbedaan tekanan udara dilihat dan dibawah glotis.Tinggi-rendah, panjang-pendek suara ditentukan oleh volume udara dan aliran udara (dalam rongga dada)Ad. 2 GeneratorGenerator atau sumber suara terjadi dilaring yaitu pada PLIKA VOKALIS

  • Terjadi proses : tension, aproksimasi dan fibrasi yaitu :gerakan sendi krikotiroid (merentang dan memendekkan ligamentum vokalis)gerakan kartilago aritenoid (dg otot intrinsik)membran yang menutupi otot intrinsik plika vokalisKetiga proses harus sinkron untuk menghasilkan suara yang baikAd. 3 ResonatorResonator ada di :ranggo faringrongga hidungrongga mulutResonator adalah tempat pembentukan suara, nada suara dan warna suara.Ad. 4 Fungsi koordinasi dan kontrolTerjadi di otak dan saraf perifer

  • BRONKO-ESOFAGOLOGIEMBRIOLOGITrekheo-bronkus berasal dari tonjolan bag.depan entoderm setinggi arcus faring IV (+/-2,5 mm).Mula--mula terbuka dg sal.cerna/usus deppan, akhirnya bersatu (terbentuk septum esefago-bronkial), kecuali bagian distal..ANATOMITrakhea -> lanjutan laring, setinggi VC V s/d tepi atas VT V.Panjang 9 - 16 cm (+/- 10 cm)Terdiri dari 16 - 20 cincin kartilago, berbentuk huruf U.Diameter 2 - 2,5 cmMukosa lanjutan dari laring (epitel kolumner pseudostratified).Vaskkularisasi dari a. tiroidea inferior & a. bronkus, aliran kelenjar linfe dari paratrakhea & pretrakhea.

  • Persyaratan dari n. rekuren laring (sensorik untuk mukosa trakhea, & simpatis dari ganglion servukalis media).Setinggi VT V bercab. -> bifurcatio -> bronkus primer kanan & kiri.Bronkus kanan lebih besar, pendek & lebih vertikan d/p kiri.Cabang-cabang (gambar)

    FISIOLOGITrakhea-bronkus, mempunyai fungsi utama menghantarkan udara respirasi ke pparuparu dan mengeluarkan udara pada saat ekspirasi.Cincin -> mempertahankan lumenOtot -> mendekatkan kartilagoLigaen -> mencegah peregangan >>>Mukosa -> menghangatkan udara inspirasi, proteksi

  • PATOLOGIBronkitis1. Bronkitis akut2. Bronkitis kronisBenda asingLetak benda asing :Pada trakheaPada bronkusPada segmenTumor Bronkus1. Karsinoma (40% - 50%)2. Adeno-karsinoma (10% - 20%)3. Sarkoma (+/ - 30%)

  • ESOFAGUSANATOMIBagian traktus digestivus, memanjang antara VC V - IV s/d pintu masuk ke kardia, VT X.Dibagi menjadi 3 bagian :1. Pars servikalis (VC VI - VT I), panjang 5-6 cm, mempunyai lokus minoris resistan ( Killian & Laimers)2. Pars torakal (VT I - VT X), 16 - 18 cm, menembus diagfragma. Dinding post.trakhea & antr.esofagus melekat s/d VT V.3. Pars addominal (VT X), 1- 1,5 cm (dalam diagfragma, & 2 - 3 cm (dalam abdominal)Esofagus mempunyai 4 tempat penyempitan :1. Penyempitan I, bagian proksimal (penekanan m.krikoid & kart.krikoid.2. Penyempitan II, karena penyilangan arkus aorta.3. Penyempitan III, penekanan bronkus kiri.4. Penyempitan IV, bagian distal, oleh sfingter esofagus & vestibulum esofagus gaster.

  • InervasiSistem saraf ekstrinsik :segmen faring-esofagus, oleh n.laring superior, trunkus servikal superiorsegmen servikal esofagus oleh n.rekuren dan pleksus simpatikus servikalissegmen torakal-esofagus oleh n.vagus dan ganglion servikal inferior simpatissegmen esofagus bagian distal oleh n.vagusSistem saraf intrinsik :Melalui pleksus enterikus yang berhubungan dg pleksus Aurbach (dilapiskan otot) dan pleksus Meissner (dilapiskan submukosa)VaskularisasiPars servikal, dari a.teoridea anteriorPars torakal, dari a.bronkialisPars abdominal, dari a.gastrika sinistra dan a. frenikus inferior

  • FISIOLOGIProses Menelan :Fase OralFase FaringealFase EsofagalPATOLOGI (Kelainan di Esofagus)KongenitalRadangParaliseTumorBenda AsingTraumaPsikisKELUHAN Pada EsofagusOdinofagi (nyeri telan)Penyebab primer,a. Infeksi (spesifik & non spesifik)b. Traumac. Iritasi asam getah lambung

  • Disfagi1. Kelainan di esofagus servikalKongenital, atresia, fistula trakheo-esofagus, stenosis, divertikulum ZenkerSindrom Plummer-VinsonBenda asingTumor2. Kelainan esofagus torakal :Kongenital, esofagus pendekPerpindahan letak esofagusStriktur esofagusTumor3. Kelainan esofagus abdominal :Kardiospasme (akalasia)Peptik esofagusUlkus marginal dg hernia hiatusTumor

  • 4. Kelainan sepanjang esofagusDivertikulum epibronkialRuptur dan perforasi esofagusRadang esofagusTumorParaliseTrauma5. Kelainan di luar esofagusTumor brankusPembesaran kelenjar gondokPembesaran aneurisma aortaTumor mediatinumKarena a.subklavia aberan (disfagia lusoria)