Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

16
1.1 Ulasan Kasus Ny. Mnh masuk rumah sakit dengan keluhan badan terasa lemah sejak 1 minggu yang lalu. Pada saat masuk rumah sakit nafsu makan pasien menurun disertai rasa mual, nyeri saat menelan, pasien disarankan untuk MRS. Pasien didiagnosa menderita diabetes mellitus tipe 2 sejak 6 tahun yang lalu, yaitu sejak hamil anak yang ketiga. Sebelum hamil anak yang pertama pasien mempunyai riwayat gemuk. Kakak kandung pasien yang perempuan kedua-duanya menderita DM, sejak menderita DM pasien mendapatkan terapi insulin sampai 3 bulan yang lalu, sebelumnya pasien rajin control ke puskemas dan insulin diganti dengan obat diabetic oral yaitu glibenclamid 3 x 5 mg. Pasien pernah MRS di RSSA sebanyak 4 kali yaitu karena mengalami pendarahan pervagina, anemia, operasi myoma uteri (7 bulan lalu) dan yang terakhir ini karena DM. Pasien memiliki kebiasaan suka makanan dan minuman yang manis hamper setiap hari, sering mengkonsumsi makanan yang asin, jarang mengkonsumsi buah serta mempunyai kebiasaan minum kopi sekali dalam sehari. Hasil laboratorium pada awal MRS menunjukkan kadar GDA 426 mg/dL dan tensi 147/77 mmHg. Hb 8 mg. Dari hasil laboratorium, pasien didiagnosa menderita DM tipe 2 dengan hipertensi dan anemia. Identitas Pasien Nama :Ny. Mnh Jenis Kelamin: Perempuan Usia :41 tahun Agama :Islam Pekerjaan :Ibu rumah tangga Alamat :Blimbing Malang Kelas :III Diagnosa Masuk : DM tipe 2 dengan hipertensi dan anemia Data Subyektif

Transcript of Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

Page 1: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

1.1 Ulasan KasusNy. Mnh masuk rumah sakit dengan keluhan badan terasa lemah sejak 1 minggu yang lalu.

Pada saat masuk rumah sakit nafsu makan pasien menurun disertai rasa mual, nyeri saat menelan, pasien disarankan untuk MRS. Pasien didiagnosa menderita diabetes mellitus tipe 2 sejak 6 tahun yang lalu, yaitu sejak hamil anak yang ketiga. Sebelum hamil anak yang pertama pasien mempunyai riwayat gemuk. Kakak kandung pasien yang perempuan kedua-duanya menderita DM, sejak menderita DM pasien mendapatkan terapi insulin sampai 3 bulan yang lalu, sebelumnya pasien rajin control ke puskemas dan insulin diganti dengan obat diabetic oral yaitu glibenclamid 3 x 5 mg. Pasien pernah MRS di RSSA sebanyak 4 kali yaitu karena mengalami pendarahan pervagina, anemia, operasi myoma uteri (7 bulan lalu) dan yang terakhir ini karena DM.

Pasien memiliki kebiasaan suka makanan dan minuman yang manis hamper setiap hari, sering mengkonsumsi makanan yang asin, jarang mengkonsumsi buah serta mempunyai kebiasaan minum kopi sekali dalam sehari. Hasil laboratorium pada awal MRS menunjukkan kadar GDA 426 mg/dL dan tensi 147/77 mmHg. Hb 8 mg. Dari hasil laboratorium, pasien didiagnosa menderita DM tipe 2 dengan hipertensi dan anemia.

Identitas Pasien

Nama : Ny. Mnh

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 41 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Blimbing Malang

Kelas : III

Diagnosa Masuk : DM tipe 2 dengan hipertensi dan anemia

Data Subyektif

1. Data Riwayat Gizi Dulu- Pola makan 2-3x/hari makan utama dan 1-2x/hari makan selingan

- Sumber KH yang dikonsumsi adalah nasi (150 gram setiap kali makan)

- Sering mengkonsumsi singkong dan ketela sebagai selingan (@200 gram) diolah dengan dikukus atau direbus

- Sumber protein hewani yang paling sering dikonsumsi aealah ikan asin (@50 gram), telur (@50 gram), jarang mengkonsumsi daging (@25 gram)

- Sumber protein nabati yang paling sering dikonsumsi tahu (@50 gram), tempe (@50 gram)

Page 2: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

- Buah-buahan jarang dikonsumsi, biasanya buah yang dikonsumsi hanya pisang (@150 gram), papaya (@200 gram)

- Sayuran jenis apapun sering dikonsumsi (@50 gram)

- Minuman yang suka dikonsumsi adalah kopi 1 kali sehari, jarang mengkonsumsi minuman ringan

- Suka makanan dan minuman yang manis, hamper setiap hari

Pola makan pasien dapat dilihat pada table berikut

Pola Makan (beri tanda √ pada jawaban yang benar)

Bahan MakananFrekuensi

Bahan MakananFrekuensi

TP J S TP J S

Nasi √ Sayuran buah √

Nasi jagung √ Sayuran daun √

Kentang √ Pisang √

Roti √ Pepaya √

Mie √ Santan kental/encer √

Umbi-umbian √ Minyak √

Sagu √ Susu √

Tempe √ The manis/tawar √

Tahu √ Kopi manis √

Daging sapi √ Sirup √

Ayam √ Soft drink √

Ikan asin √ Sambal √

Telur ayam ras √

Keterangan:

TP : Tidak pernah

J : Jarang (1-2 kali/minggu)

S : Sering (lebih dari 2 kali/minggu)

2. Data Riwayat Gizi Sekarang

Page 3: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

Table 1.2 Hasil Recall Asupan Makan Pasien Selama 24 Jam Sebelum Pengamatan

Energi dan Zat Gizi Asupan dari Makanan

EnergiProteinLemakKarbohidrat

1276,2 kkal40,89 g35,6 g231 g

3. Data penyakit yang diderita dahulu- Pasien didiagnosa DM sejak 6 tahun yang lalu, yaitu sejak hamil anak yang ketiga

- Sebelum hamil anak yang pertama pasien mempunyai riwayat gemuk. Sejak menderita DM pasien mendapat terapi insulin sampai 3 bulan yang lalu

- Sebelumnya pasien rajin control ke poli Penyakit Dalam RSSA, namun sejak 3 bulan yang lalu pasien control ke puskesmas dan insulin diganti dengan obat diabetic oral yaitu Glibenclamid 3x5 mg

- Pasien pernah MRS di RSSA sebanyak 4 kali yaitu karena mengalami perndarahan pervaginam, anemia, operasi myoma uteri bulan April 2008, dan yang terakhir ini karena DM

- Saudara kandung perempuan pasien kedua-duanya menderita DM 4. Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengeluh badannya terasa lemah, nyeri saat menelan5. Sosial ekonomi

- Pasien tamatan SMP bekerja sebagai ibu rumah tangga

- Suami bekerja sebagai pedagang cilok

- Pendapatan keluarga perbulan rata-rata Rp750.000,00 dengan menanggung 3 orang anak yang masih sekolah dimana anak pertama sekolah di SMP kelas II, anak kedua sekolah di SMP kelas I dan anak yang ketiga sekolah di SD kelas I

Data Obyektif

1. Data AntropometriBB : 44 kgTB : 152 cm

2. Data Fisik/KlinisTable 1.3 Data Fisik dan Klinis Pasien Sebelum Pengamatan

Kesadaran CM

KU Lemah

TD (mmgHg) 160/100

Page 4: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

Nadi (kali/menit) 96

RR (kali/menit) 20

Suhu (oC) 36,5

3. Data LaboratoriumTable 1.4 Data Laboratorium Pasien Sebelum Pengamatan

Data Laboratorium Nilai Normal Satuan Hasil PmX

Darah

Gula darah puasa 60-110 mg/dl 305

Gula darah 2 JPP 130 mg/dl 432

Kolesterol total 130-200 mg/dl 109

Kolesterol HDL > 50 mg/dl 22

Kolesterol LDL < 150 mg/dl 75

Trigliserida 34-143 mg/dl 117

Ureum 10-50 mg/dl 50

Kreatinin < 1,2 mg/dl 0,98

SGOT 11-41 mU/ml 20

SGPT 10-31 mU/ml 11

Leukosit 3.500-10.000 Rb/μL 13.000

Hb 11-16,5 g/dl 8.0

Hematokrit 35-50 % 22.7

Trombosit 150-390 Rb/μL 310

LED < 20 Mm/jam 99

Na 136-145 mmol/L 137

K 3,5-5 mmol/L 2,11

Cl 98-106 mmol/L 108

Kalsium 7,6-11 mg/dl 8,6

Page 5: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

Phosphor 2,5-7 mg/dl 4,4

MCV 0-97 μm3 80

MCH 26,5-33,5 Pg 27,1

MCHC 31,5-33,5 g/dl 33,7

Hapusan eritrosit Normokrom mikrositik

4. Obat-obatanPasien mendapatkan terapi obat sebagai berikut: Penurun kadar glukosa

- Insulatard 0-14 u

- Actrapid 4-4-4 (4 IU) Antiemetic (pengilang mual)

- Metoclopramid 3 x 1 amp IV

- Ranitidine 2 x 1 amp IV Antibiotic

- Ampicilin 3 x 1 gram IV

PO:

KSR (Kalsium Sutained Release) Untuk faringitis

- TG Troches 2 x 1 tab Menurunkan tensi

- Captopril 3 x 12,5 mg

Page 6: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

I. TERAPI DIET

Antropometri

BB = 44 kg

TB = 152 cm

BBI (Perkeni) = (TB)2 x 21

= (1,52)2 x 21

= 48,5 kg (BB Normal)

Kebutuhan Kalori :

Energi Basal : 25kal x 44kg = 1100 kkal

Koreksi Aktivitas : 10% x 1100 = 110 kkal +

= 1210 kkal

Koreksi stress : 30%x1100 = 330 kkal +

= 1540 kkal

Koreksi Umur : 5%x1100 = 55 kkal +

= 1485 kkal

Lemak : 20% x 1485 = 297 kkal/ 9 = 33 gr

Protein : 20% x 1485 = 297 kkal/4 = 74,25 gr

Karbohidrat : 60% x 1485 = 891 kkal/ 4 = 222,7 gr

Pola Makan 5 x (3 makan utama dan 2 snack) :

Kebutuhan Energi :

Sarapan : 20% x 1485 kkal = 297 kkal

Snack pagi : 10% x 1485kkal = 148,5 kkal

Makan siang : 30% x 1485 kkal = : 445,5 kkal

Snack sore : 10% x 1485kkal = 148,5 kkal

Makan Malam : 20% x 1485kkal = 297 kkal

Snack malam : 10% x 1485kkal = 148,5 kkal

Total KH = 223 gr

= 223 / 15 = 14,8 serving 15 serving

Pembagian Carbing :

Page 7: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

Sarapan : 20% x 223 gr = 44,6 : 15 = 2,97 3 serving

Snack pagi : 10% x 223 gr = 22,3 : 15 = 1,48 1½ serving

Makan siang : 30% x 223 gr = : 15 = 4,46 4½ serving

Snack sore : 10% x 223 gr = 22,3 : 15 = 1,48 1½ serving

Makan Malam : 20% x 223 gr = 44,6 : 15 = 2,97 3 serving

Snack malam : 10% x 223 gr = 22,3 : 15 = 1,48 1½ serving

Pehitungan INSULIN

TDD : 500

ICR : 500/26 = 19,2 = 19

ISF : 1800/26 = 69,2 = 69

Corection I :

(305 - 110)/ISF = 195/69 = 2,8 = 3 unit insulin untuk menurunkan GDP

Corection II :

(432 - 130)/ISF = 302/69 = 4,4 = 4 unit insulin untuk menurunkan GD 2 JPP

Page 8: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

II. EDUKASI PASIEN DIABETES MELITUS

Program pengobatan diabetes harus diawali dengan penyuluhan baik secara individu

maupun kelompok guna menegakkan pengertian bahwa sejak seseorang terdeteksi dalam

stadium diabetes yang paling awal yaitu toleransi glukosa terganggu atau TGT, harus mulai

mengubah pola hidup untuk menjalani program pengobatan efektif berkelanjutan. Penyuluhan

dilakukan secara individu yaitu melalui konseling.

Telah diketahui bahwa konseling dapat mengatasi ketidakpatuhan diabetisi. Edukasi

yang baik dan tepat akan menggugah kesadaran penderita untuk mau mengubah dan

menjalankan diet yang dianjurkan, sehingga kadar glukosa darah terkendali dengan baik dan

mencegah timbulnya komplikasi. Nicolucci et al (1996) melaporkan bahwa diabetisi yang tidak

mendapatkan edukasi memiliki risiko 4 kali lebih tinggi terkena komplikasi dibandingkan yang

mendapatkan edukasi.

Pengelolaan mandiri diabetes secara optimal membutuhkan partisipasi aktif pasien

dalam merubah perilaku yang tidak sehat. Tim kesehatan harus mendampingi pasien dalam

perubahan perilaku tersebut, yang berlangsung seumur hidup. Keberhasilan dalam mencapai

perubahan perilaku, membutuhkan edukasi, pengembangan keterampilan (skill) dan motivasi

yang berkenaan dengan :

1. Makan makanan sehat

2. Kegiatan jasmani secara teratur

3. Menggunakan obat diabetes secara aman, teratur dan pada waktu-waktu yang spesifik

4. Melakukan pemantauan glukosa darah mandiri dan memanfaatkan berbagai informasi

yang ada

5. Mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan

Penyuluhan kesehatan secara individu merupakan program pengobatan yang sangat

fundamental bagi setiap penderita diabetes untuk dapat memahami penyakitnya. Untuk upaya

pencegahan primer, materi yang disampaikan saat konseling ditekankan pada faktor penyebab

timbulnya DM dan usaha mengurangi faktor risiko, tujuan utama menjalankan diet,

perencanaan makan, serta komplikasi DM (Waspadji, 2007). Materi penyuluhan lainnya harus

lengkap meliputi berbagai aspek diabetes mulai dari :

a. Etiologi

b. Factor pemicu

c. Patofisiologi

Page 9: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

d. Gejala penyakit awal, sudah lanjut, maupun dalam kondisi terancam kegawatan

e. Diet

f. Olahraga

g. Kebersihan tubuh

h. Obat tablet maupun suntikan insulin

Dibutuhkan strategi yang efektif bagi seorang ahli gizi pada waktu memberikan

penyuluhan kesehatan bagi penderita diabetes, mengingat keterbatasan waktu, adanya

perbedaan antara penderita yang satu dengan yang lain dalam hal tingkat pendidikan,

kebiasaan hidup, dan kepribadian. Penyuluhan singkat dapat dilakukan setiap penderita

bertemu di kamar pasien, disesuaikan dengan keterbatasan waktu dan kebutuhan penderita

masing-masing.

Senam diabetes

Merupakan senam aerobic low impact dan rithmis gerakan menyenangkan tidak

membosankan dan dapat diikuti semua kelompok umur sehingga menarik antusiasme

kelompok dalam klub-klub diabetes.

Pada saat latihan jasmani ringan, pemakaian asam lemak bebas dan glukosa tidak

tergantung insulin, apabila olahraga ditingkatkan menjadi berintensitas sedang maka insulin

akan menurun dan adrenalin meningkat. Bila latihan jasmani dalam intensitas yang lebih berat

maka non adrenalin akan meningkat dan menghambat sekresi insulin dan bersamaan dengan

itu terjadi peningkatan glucagon.

Manfaat olahraga :

- Mengontrol gula darah, terutama pada DM tipe II yang mengikuti olahrga teratur maka

monitor gula darah HbA1C mengalami perbaikan.

- Menghambat dan memperbaiki factor resiko penyakit kardiovaskuler yang banyak terjadi

pada penderita DM, olahraga dapat membantu profil lemak darah

- Menurunkan berat badan, pengaturan olahraga secara optimal dan diet DM pada penderita

kegemukan (obesitas) dapat menurunkan berat badan.

- Memperbaiki gejala-gejala muscoskeletal otot, tulang, sendi yaitu dengan gejala-gejala

neuropati perifer dan osteoatritis, sepeti kesemutan, gatal-gatal, linu-linu

- Memberikan keuntungan psikologis, olahraga yang teratur juga dapat memprbaiki tingkat

kesegran jasmani karena memperbaiki sistem kardiovaskuler, respirasi, pengontrolan gula

darah sehingga penderita merasa fit.

Page 10: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

- Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang-orang dengan riwayat keluarga

DMTD dan diabetes kehamilan atau predicable test.

III. CONTOH MENU SEHARI :

waktu makan

jumlah (gram)

Angka carbing menu carbing

sarapan 223 x 20 % = 44,6 g

44,6/15 g kebutuhan = 2,97 = 3 UC

Pure kentang sayuran , Gadon tahu 3

snack pagi 223 x 10 % = 22,3

22,3 / 15 g kebutuhan = 1,48 = 1,5 UC

nagasari dan jus melon 1,5

Makan siang 223 x 30 % =

66,9

66,9 / 15 g kebutuhan = 4,46 = 5 UC

nasi tim sayuran hijau, ikan mas pepes, pisang hijau

4,5

snack sore 223 x 10 % = 22,3

22,3 / 15 g kebutuhan = 1,48 = 1,5 UC

sari kacang hijau 1,5

makan malam 223 x 20 % =

44,6 g

44,6/15 g kebutuhan = 2,97 = 3 UC

nasi tim telur ayam, capcay , buah pepaya 3

snack malam 223 x 10 % =

22,3

22,3 / 15 g kebutuhan = 1,48 = 1,5 UC

puding jagung 1,5

=====================================================================Analysis of the diet pla

===================================================================== Food Amount energy carbohydr. ______________________________________________________________________________

Carrot fresh cooked 50 g 10,5 kcal 1,8 gtahu 100 g 76,0 kcal 1,9 gkentang 125 g 116,2 kcal 27,0 gdaging sapi 50 g 134,4 kcal 0,0 gbayam segar 50 g 18,5 kcal 3,7 gpepaya 100 g 39,0 kcal 9,8 g

Meal analysis: energy 394,7 kcal (27 %), carbohydrate 44,2 g (20 %)

tepung susu skim 20 g 73,6 kcal 10,3 gjagung kuning segar 50 g 54,0 kcal 12,6 g

Meal analysis: energy 127,6 kcal (9 %), carbohydrate 22,9 g (10 %)

Page 11: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

nasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 gikan mas pepes 100 g 81,0 kcal 0,0 gbuncis mentah 50 g 17,4 kcal 4,0 gCarrot fresh 50 g 12,9 kcal 2,4 gpisang hijau 70 g 81,1 kcal 21,8 gminyak kelapa 3 g 25,9 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 394,1 kcal (27 %), carbohydrate 66,7 g (30 %)

kacang hijau 25 g 29,0 kcal 5,2 gtepung susu skim 20 g 73,6 kcal 10,3 ggula aren 7 g 25,8 kcal 6,6 g

Meal analysis: energy 128,4 kcal (9 %), carbohydrate 22,1 g (10 %)

nasi tim 125 g 146,4 kcal 32,1 gtelur ayam 60 g 93,1 kcal 0,7 gjagung muda berjanggel 30 g 17,7 kcal 4,1 gsawi putih mentah 25 g 3,8 kcal 0,5 gBeans green cooked 15 g 3,8 kcal 0,5 gCauliflower fresh cooked 25 g 4,6 kcal 0,4 gpepaya 50 g 19,5 kcal 4,9 g

Meal analysis: energy 288,8 kcal (20 %), carbohydrate 43,2 g (19 %)

nagasari 50 g 106,5 kcal 16,8 gMelon fresh 75 g 28,7 kcal 6,2 g

Meal analysis: energy 135,2 kcal (9 %), carbohydrate 23,0 g (10 %)

=====================================================================Result

=====================================================================Nutrient analysed recommended percentage value value/day fulfillment______________________________________________________________________________energy 1468,7 kcal 1900,0 kcal 77 % water 193,9 g 2700,0 g 7 % protein 75,0 g(20%) 48,0 g(12 %) 156 % fat 34,7 g(20%) 77,0 g(< 30 %) 45 %

Page 12: Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik

carbohydr. 222,0 g(60%) 351,0 g(> 55 %) 63 % dietary fiber 21,1 g 30,0 g 70 % alcohol 0,0 g - -PUFA 6,4 g 10,0 g 64 % cholesterol 342,3 mg - -Vit. A 2270,6 µg 800,0 µg 284 % carotene 7,5 mg - -Vit. E 0,6 mg - -Vit. B1 1,3 mg 1,0 mg 126 % Vit. B2 1,6 mg 1,2 mg 134 % Vit. B6 2,1 mg 1,2 mg 171 % tot. fol.acid 371,5 µg 400,0 µg 93 % Vit. C 178,7 mg 100,0 mg 179 % sodium 450,0 mg 2000,0 mg 22 % potassium 3926,8 mg 3500,0 mg 112 % calcium 981,1 mg 1000,0 mg 98 % magnesium 413,2 mg 310,0 mg 133 % phosphorus 1434,7 mg 700,0 mg 205 % iron 16,0 mg 15,0 mg 106 % zinc 10,0 mg 7,0 mg 143 %