Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik
-
Upload
vinnyaprilia1 -
Category
Documents
-
view
43 -
download
4
Transcript of Lap.skilL LAB Sk.6 Klinik
1.1 Ulasan KasusNy. Mnh masuk rumah sakit dengan keluhan badan terasa lemah sejak 1 minggu yang lalu.
Pada saat masuk rumah sakit nafsu makan pasien menurun disertai rasa mual, nyeri saat menelan, pasien disarankan untuk MRS. Pasien didiagnosa menderita diabetes mellitus tipe 2 sejak 6 tahun yang lalu, yaitu sejak hamil anak yang ketiga. Sebelum hamil anak yang pertama pasien mempunyai riwayat gemuk. Kakak kandung pasien yang perempuan kedua-duanya menderita DM, sejak menderita DM pasien mendapatkan terapi insulin sampai 3 bulan yang lalu, sebelumnya pasien rajin control ke puskemas dan insulin diganti dengan obat diabetic oral yaitu glibenclamid 3 x 5 mg. Pasien pernah MRS di RSSA sebanyak 4 kali yaitu karena mengalami pendarahan pervagina, anemia, operasi myoma uteri (7 bulan lalu) dan yang terakhir ini karena DM.
Pasien memiliki kebiasaan suka makanan dan minuman yang manis hamper setiap hari, sering mengkonsumsi makanan yang asin, jarang mengkonsumsi buah serta mempunyai kebiasaan minum kopi sekali dalam sehari. Hasil laboratorium pada awal MRS menunjukkan kadar GDA 426 mg/dL dan tensi 147/77 mmHg. Hb 8 mg. Dari hasil laboratorium, pasien didiagnosa menderita DM tipe 2 dengan hipertensi dan anemia.
Identitas Pasien
Nama : Ny. Mnh
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 41 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Blimbing Malang
Kelas : III
Diagnosa Masuk : DM tipe 2 dengan hipertensi dan anemia
Data Subyektif
1. Data Riwayat Gizi Dulu- Pola makan 2-3x/hari makan utama dan 1-2x/hari makan selingan
- Sumber KH yang dikonsumsi adalah nasi (150 gram setiap kali makan)
- Sering mengkonsumsi singkong dan ketela sebagai selingan (@200 gram) diolah dengan dikukus atau direbus
- Sumber protein hewani yang paling sering dikonsumsi aealah ikan asin (@50 gram), telur (@50 gram), jarang mengkonsumsi daging (@25 gram)
- Sumber protein nabati yang paling sering dikonsumsi tahu (@50 gram), tempe (@50 gram)
- Buah-buahan jarang dikonsumsi, biasanya buah yang dikonsumsi hanya pisang (@150 gram), papaya (@200 gram)
- Sayuran jenis apapun sering dikonsumsi (@50 gram)
- Minuman yang suka dikonsumsi adalah kopi 1 kali sehari, jarang mengkonsumsi minuman ringan
- Suka makanan dan minuman yang manis, hamper setiap hari
Pola makan pasien dapat dilihat pada table berikut
Pola Makan (beri tanda √ pada jawaban yang benar)
Bahan MakananFrekuensi
Bahan MakananFrekuensi
TP J S TP J S
Nasi √ Sayuran buah √
Nasi jagung √ Sayuran daun √
Kentang √ Pisang √
Roti √ Pepaya √
Mie √ Santan kental/encer √
Umbi-umbian √ Minyak √
Sagu √ Susu √
Tempe √ The manis/tawar √
Tahu √ Kopi manis √
Daging sapi √ Sirup √
Ayam √ Soft drink √
Ikan asin √ Sambal √
Telur ayam ras √
Keterangan:
TP : Tidak pernah
J : Jarang (1-2 kali/minggu)
S : Sering (lebih dari 2 kali/minggu)
2. Data Riwayat Gizi Sekarang
Table 1.2 Hasil Recall Asupan Makan Pasien Selama 24 Jam Sebelum Pengamatan
Energi dan Zat Gizi Asupan dari Makanan
EnergiProteinLemakKarbohidrat
1276,2 kkal40,89 g35,6 g231 g
3. Data penyakit yang diderita dahulu- Pasien didiagnosa DM sejak 6 tahun yang lalu, yaitu sejak hamil anak yang ketiga
- Sebelum hamil anak yang pertama pasien mempunyai riwayat gemuk. Sejak menderita DM pasien mendapat terapi insulin sampai 3 bulan yang lalu
- Sebelumnya pasien rajin control ke poli Penyakit Dalam RSSA, namun sejak 3 bulan yang lalu pasien control ke puskesmas dan insulin diganti dengan obat diabetic oral yaitu Glibenclamid 3x5 mg
- Pasien pernah MRS di RSSA sebanyak 4 kali yaitu karena mengalami perndarahan pervaginam, anemia, operasi myoma uteri bulan April 2008, dan yang terakhir ini karena DM
- Saudara kandung perempuan pasien kedua-duanya menderita DM 4. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh badannya terasa lemah, nyeri saat menelan5. Sosial ekonomi
- Pasien tamatan SMP bekerja sebagai ibu rumah tangga
- Suami bekerja sebagai pedagang cilok
- Pendapatan keluarga perbulan rata-rata Rp750.000,00 dengan menanggung 3 orang anak yang masih sekolah dimana anak pertama sekolah di SMP kelas II, anak kedua sekolah di SMP kelas I dan anak yang ketiga sekolah di SD kelas I
Data Obyektif
1. Data AntropometriBB : 44 kgTB : 152 cm
2. Data Fisik/KlinisTable 1.3 Data Fisik dan Klinis Pasien Sebelum Pengamatan
Kesadaran CM
KU Lemah
TD (mmgHg) 160/100
Nadi (kali/menit) 96
RR (kali/menit) 20
Suhu (oC) 36,5
3. Data LaboratoriumTable 1.4 Data Laboratorium Pasien Sebelum Pengamatan
Data Laboratorium Nilai Normal Satuan Hasil PmX
Darah
Gula darah puasa 60-110 mg/dl 305
Gula darah 2 JPP 130 mg/dl 432
Kolesterol total 130-200 mg/dl 109
Kolesterol HDL > 50 mg/dl 22
Kolesterol LDL < 150 mg/dl 75
Trigliserida 34-143 mg/dl 117
Ureum 10-50 mg/dl 50
Kreatinin < 1,2 mg/dl 0,98
SGOT 11-41 mU/ml 20
SGPT 10-31 mU/ml 11
Leukosit 3.500-10.000 Rb/μL 13.000
Hb 11-16,5 g/dl 8.0
Hematokrit 35-50 % 22.7
Trombosit 150-390 Rb/μL 310
LED < 20 Mm/jam 99
Na 136-145 mmol/L 137
K 3,5-5 mmol/L 2,11
Cl 98-106 mmol/L 108
Kalsium 7,6-11 mg/dl 8,6
Phosphor 2,5-7 mg/dl 4,4
MCV 0-97 μm3 80
MCH 26,5-33,5 Pg 27,1
MCHC 31,5-33,5 g/dl 33,7
Hapusan eritrosit Normokrom mikrositik
4. Obat-obatanPasien mendapatkan terapi obat sebagai berikut: Penurun kadar glukosa
- Insulatard 0-14 u
- Actrapid 4-4-4 (4 IU) Antiemetic (pengilang mual)
- Metoclopramid 3 x 1 amp IV
- Ranitidine 2 x 1 amp IV Antibiotic
- Ampicilin 3 x 1 gram IV
PO:
KSR (Kalsium Sutained Release) Untuk faringitis
- TG Troches 2 x 1 tab Menurunkan tensi
- Captopril 3 x 12,5 mg
I. TERAPI DIET
Antropometri
BB = 44 kg
TB = 152 cm
BBI (Perkeni) = (TB)2 x 21
= (1,52)2 x 21
= 48,5 kg (BB Normal)
Kebutuhan Kalori :
Energi Basal : 25kal x 44kg = 1100 kkal
Koreksi Aktivitas : 10% x 1100 = 110 kkal +
= 1210 kkal
Koreksi stress : 30%x1100 = 330 kkal +
= 1540 kkal
Koreksi Umur : 5%x1100 = 55 kkal +
= 1485 kkal
Lemak : 20% x 1485 = 297 kkal/ 9 = 33 gr
Protein : 20% x 1485 = 297 kkal/4 = 74,25 gr
Karbohidrat : 60% x 1485 = 891 kkal/ 4 = 222,7 gr
Pola Makan 5 x (3 makan utama dan 2 snack) :
Kebutuhan Energi :
Sarapan : 20% x 1485 kkal = 297 kkal
Snack pagi : 10% x 1485kkal = 148,5 kkal
Makan siang : 30% x 1485 kkal = : 445,5 kkal
Snack sore : 10% x 1485kkal = 148,5 kkal
Makan Malam : 20% x 1485kkal = 297 kkal
Snack malam : 10% x 1485kkal = 148,5 kkal
Total KH = 223 gr
= 223 / 15 = 14,8 serving 15 serving
Pembagian Carbing :
Sarapan : 20% x 223 gr = 44,6 : 15 = 2,97 3 serving
Snack pagi : 10% x 223 gr = 22,3 : 15 = 1,48 1½ serving
Makan siang : 30% x 223 gr = : 15 = 4,46 4½ serving
Snack sore : 10% x 223 gr = 22,3 : 15 = 1,48 1½ serving
Makan Malam : 20% x 223 gr = 44,6 : 15 = 2,97 3 serving
Snack malam : 10% x 223 gr = 22,3 : 15 = 1,48 1½ serving
Pehitungan INSULIN
TDD : 500
ICR : 500/26 = 19,2 = 19
ISF : 1800/26 = 69,2 = 69
Corection I :
(305 - 110)/ISF = 195/69 = 2,8 = 3 unit insulin untuk menurunkan GDP
Corection II :
(432 - 130)/ISF = 302/69 = 4,4 = 4 unit insulin untuk menurunkan GD 2 JPP
II. EDUKASI PASIEN DIABETES MELITUS
Program pengobatan diabetes harus diawali dengan penyuluhan baik secara individu
maupun kelompok guna menegakkan pengertian bahwa sejak seseorang terdeteksi dalam
stadium diabetes yang paling awal yaitu toleransi glukosa terganggu atau TGT, harus mulai
mengubah pola hidup untuk menjalani program pengobatan efektif berkelanjutan. Penyuluhan
dilakukan secara individu yaitu melalui konseling.
Telah diketahui bahwa konseling dapat mengatasi ketidakpatuhan diabetisi. Edukasi
yang baik dan tepat akan menggugah kesadaran penderita untuk mau mengubah dan
menjalankan diet yang dianjurkan, sehingga kadar glukosa darah terkendali dengan baik dan
mencegah timbulnya komplikasi. Nicolucci et al (1996) melaporkan bahwa diabetisi yang tidak
mendapatkan edukasi memiliki risiko 4 kali lebih tinggi terkena komplikasi dibandingkan yang
mendapatkan edukasi.
Pengelolaan mandiri diabetes secara optimal membutuhkan partisipasi aktif pasien
dalam merubah perilaku yang tidak sehat. Tim kesehatan harus mendampingi pasien dalam
perubahan perilaku tersebut, yang berlangsung seumur hidup. Keberhasilan dalam mencapai
perubahan perilaku, membutuhkan edukasi, pengembangan keterampilan (skill) dan motivasi
yang berkenaan dengan :
1. Makan makanan sehat
2. Kegiatan jasmani secara teratur
3. Menggunakan obat diabetes secara aman, teratur dan pada waktu-waktu yang spesifik
4. Melakukan pemantauan glukosa darah mandiri dan memanfaatkan berbagai informasi
yang ada
5. Mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan
Penyuluhan kesehatan secara individu merupakan program pengobatan yang sangat
fundamental bagi setiap penderita diabetes untuk dapat memahami penyakitnya. Untuk upaya
pencegahan primer, materi yang disampaikan saat konseling ditekankan pada faktor penyebab
timbulnya DM dan usaha mengurangi faktor risiko, tujuan utama menjalankan diet,
perencanaan makan, serta komplikasi DM (Waspadji, 2007). Materi penyuluhan lainnya harus
lengkap meliputi berbagai aspek diabetes mulai dari :
a. Etiologi
b. Factor pemicu
c. Patofisiologi
d. Gejala penyakit awal, sudah lanjut, maupun dalam kondisi terancam kegawatan
e. Diet
f. Olahraga
g. Kebersihan tubuh
h. Obat tablet maupun suntikan insulin
Dibutuhkan strategi yang efektif bagi seorang ahli gizi pada waktu memberikan
penyuluhan kesehatan bagi penderita diabetes, mengingat keterbatasan waktu, adanya
perbedaan antara penderita yang satu dengan yang lain dalam hal tingkat pendidikan,
kebiasaan hidup, dan kepribadian. Penyuluhan singkat dapat dilakukan setiap penderita
bertemu di kamar pasien, disesuaikan dengan keterbatasan waktu dan kebutuhan penderita
masing-masing.
Senam diabetes
Merupakan senam aerobic low impact dan rithmis gerakan menyenangkan tidak
membosankan dan dapat diikuti semua kelompok umur sehingga menarik antusiasme
kelompok dalam klub-klub diabetes.
Pada saat latihan jasmani ringan, pemakaian asam lemak bebas dan glukosa tidak
tergantung insulin, apabila olahraga ditingkatkan menjadi berintensitas sedang maka insulin
akan menurun dan adrenalin meningkat. Bila latihan jasmani dalam intensitas yang lebih berat
maka non adrenalin akan meningkat dan menghambat sekresi insulin dan bersamaan dengan
itu terjadi peningkatan glucagon.
Manfaat olahraga :
- Mengontrol gula darah, terutama pada DM tipe II yang mengikuti olahrga teratur maka
monitor gula darah HbA1C mengalami perbaikan.
- Menghambat dan memperbaiki factor resiko penyakit kardiovaskuler yang banyak terjadi
pada penderita DM, olahraga dapat membantu profil lemak darah
- Menurunkan berat badan, pengaturan olahraga secara optimal dan diet DM pada penderita
kegemukan (obesitas) dapat menurunkan berat badan.
- Memperbaiki gejala-gejala muscoskeletal otot, tulang, sendi yaitu dengan gejala-gejala
neuropati perifer dan osteoatritis, sepeti kesemutan, gatal-gatal, linu-linu
- Memberikan keuntungan psikologis, olahraga yang teratur juga dapat memprbaiki tingkat
kesegran jasmani karena memperbaiki sistem kardiovaskuler, respirasi, pengontrolan gula
darah sehingga penderita merasa fit.
- Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang-orang dengan riwayat keluarga
DMTD dan diabetes kehamilan atau predicable test.
III. CONTOH MENU SEHARI :
waktu makan
jumlah (gram)
Angka carbing menu carbing
sarapan 223 x 20 % = 44,6 g
44,6/15 g kebutuhan = 2,97 = 3 UC
Pure kentang sayuran , Gadon tahu 3
snack pagi 223 x 10 % = 22,3
22,3 / 15 g kebutuhan = 1,48 = 1,5 UC
nagasari dan jus melon 1,5
Makan siang 223 x 30 % =
66,9
66,9 / 15 g kebutuhan = 4,46 = 5 UC
nasi tim sayuran hijau, ikan mas pepes, pisang hijau
4,5
snack sore 223 x 10 % = 22,3
22,3 / 15 g kebutuhan = 1,48 = 1,5 UC
sari kacang hijau 1,5
makan malam 223 x 20 % =
44,6 g
44,6/15 g kebutuhan = 2,97 = 3 UC
nasi tim telur ayam, capcay , buah pepaya 3
snack malam 223 x 10 % =
22,3
22,3 / 15 g kebutuhan = 1,48 = 1,5 UC
puding jagung 1,5
=====================================================================Analysis of the diet pla
===================================================================== Food Amount energy carbohydr. ______________________________________________________________________________
Carrot fresh cooked 50 g 10,5 kcal 1,8 gtahu 100 g 76,0 kcal 1,9 gkentang 125 g 116,2 kcal 27,0 gdaging sapi 50 g 134,4 kcal 0,0 gbayam segar 50 g 18,5 kcal 3,7 gpepaya 100 g 39,0 kcal 9,8 g
Meal analysis: energy 394,7 kcal (27 %), carbohydrate 44,2 g (20 %)
tepung susu skim 20 g 73,6 kcal 10,3 gjagung kuning segar 50 g 54,0 kcal 12,6 g
Meal analysis: energy 127,6 kcal (9 %), carbohydrate 22,9 g (10 %)
nasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 gikan mas pepes 100 g 81,0 kcal 0,0 gbuncis mentah 50 g 17,4 kcal 4,0 gCarrot fresh 50 g 12,9 kcal 2,4 gpisang hijau 70 g 81,1 kcal 21,8 gminyak kelapa 3 g 25,9 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 394,1 kcal (27 %), carbohydrate 66,7 g (30 %)
kacang hijau 25 g 29,0 kcal 5,2 gtepung susu skim 20 g 73,6 kcal 10,3 ggula aren 7 g 25,8 kcal 6,6 g
Meal analysis: energy 128,4 kcal (9 %), carbohydrate 22,1 g (10 %)
nasi tim 125 g 146,4 kcal 32,1 gtelur ayam 60 g 93,1 kcal 0,7 gjagung muda berjanggel 30 g 17,7 kcal 4,1 gsawi putih mentah 25 g 3,8 kcal 0,5 gBeans green cooked 15 g 3,8 kcal 0,5 gCauliflower fresh cooked 25 g 4,6 kcal 0,4 gpepaya 50 g 19,5 kcal 4,9 g
Meal analysis: energy 288,8 kcal (20 %), carbohydrate 43,2 g (19 %)
nagasari 50 g 106,5 kcal 16,8 gMelon fresh 75 g 28,7 kcal 6,2 g
Meal analysis: energy 135,2 kcal (9 %), carbohydrate 23,0 g (10 %)
=====================================================================Result
=====================================================================Nutrient analysed recommended percentage value value/day fulfillment______________________________________________________________________________energy 1468,7 kcal 1900,0 kcal 77 % water 193,9 g 2700,0 g 7 % protein 75,0 g(20%) 48,0 g(12 %) 156 % fat 34,7 g(20%) 77,0 g(< 30 %) 45 %
carbohydr. 222,0 g(60%) 351,0 g(> 55 %) 63 % dietary fiber 21,1 g 30,0 g 70 % alcohol 0,0 g - -PUFA 6,4 g 10,0 g 64 % cholesterol 342,3 mg - -Vit. A 2270,6 µg 800,0 µg 284 % carotene 7,5 mg - -Vit. E 0,6 mg - -Vit. B1 1,3 mg 1,0 mg 126 % Vit. B2 1,6 mg 1,2 mg 134 % Vit. B6 2,1 mg 1,2 mg 171 % tot. fol.acid 371,5 µg 400,0 µg 93 % Vit. C 178,7 mg 100,0 mg 179 % sodium 450,0 mg 2000,0 mg 22 % potassium 3926,8 mg 3500,0 mg 112 % calcium 981,1 mg 1000,0 mg 98 % magnesium 413,2 mg 310,0 mg 133 % phosphorus 1434,7 mg 700,0 mg 205 % iron 16,0 mg 15,0 mg 106 % zinc 10,0 mg 7,0 mg 143 %