Laprak Titrasi Asam Basa End

17
TITRASI ASAM BASA A. TUJUAN PERCOBAAN -Melakukan standarisasi untuk larutan asam kuat dan basa kuat -Melakukan penentuan kosentrasi larutan dengan titrasi asam basa B. DASAR TEORI 2.1 Titrasi Asam Basa Titrasi asam basa merupakan titrasi yang di dasarkan pada reaksi asam basa yang terjadi antara analitik dan titran,titrasi asam basa terdiri dari titrasi antara: -Asam kuat dengan basa kuat -Asam kuat dengan basa lemah -Basa kuat dengan asam lemah 2.2 Pereaksi Asam Basa Dalam praktikum di laboratorium adalah hal bias untuk membuat dan menstandarisasi satu larutan basa,karena larutan asam basa lebih mudah di awetkan dari pada larutan basa, maka suatu asamlah yang biasa di pilih sebagai standar pembandingan tetap yang lebih baik dari pada basa.memilih asam untuk dibakar dalam larutan standar,factor-faktor harus diperhatikan.

description

Clock Strike

Transcript of Laprak Titrasi Asam Basa End

Page 1: Laprak Titrasi Asam Basa End

TITRASI ASAM BASA

A. TUJUAN PERCOBAAN

-Melakukan standarisasi untuk larutan asam kuat dan basa kuat

-Melakukan penentuan kosentrasi larutan dengan titrasi asam basa

B. DASAR TEORI

2.1 Titrasi Asam Basa

Titrasi asam basa merupakan titrasi yang di dasarkan pada reaksi asam basa yang terjadi antara analitik dan titran,titrasi asam basa terdiri dari titrasi antara:

-Asam kuat dengan basa kuat

-Asam kuat dengan basa lemah

-Basa kuat dengan asam lemah

2.2 Pereaksi Asam Basa

Dalam praktikum di laboratorium adalah hal bias untuk membuat dan menstandarisasi satu larutan basa,karena larutan asam basa lebih mudah di awetkan dari pada larutan basa, maka suatu asamlah yang biasa di pilih sebagai standar pembandingan tetap yang lebih baik dari pada basa.memilih asam untuk dibakar dalam larutan standar,factor-faktor harus diperhatikan.

1.Asam harus kuat yaitu terdisosiasi tinggi

2.Asam tidak boleh menguap

3.Larutan asam harus stabil

4.Garam dan basanya harus larut

5.Asamnya harus tidak merupakan suatu pereaksi oksidator yang cukup kuat untuk merusak senyawa-senyawa organic yang digunakan seperti indicator.

Page 2: Laprak Titrasi Asam Basa End

Asam-asam klorida dan sulfat merupakan larutan asam yang paling luas digunakan sebagai larutan standar meskipun tidak satupun mencukupi semua persyaratan di atas.Garam klorida dari ion-ion perak timbale dan merkuri (1) adalah larut,seperti halnyasulfat dari logam –logam alkali tanah dan timbale namun hal ini biasanya tidak menyebabkan kesukaran pada kebanyakan penggunaan titrasi asam basa.

Hidrogen klarida meruptukakan gas tetapi tidak cukup menguap dari larutan pada batas kosentrasi yang biasanya di gunakaan,karena terdisiosiasi sangat tinggi dalam larutan air,suatu larutan 0,5 N dapat didihkan untuk beberapa lama tampa kehilangan hydrogen klorida.jika di larutkan tidak boleh di pekatkan dengan penguapan.asam nitrat jarang di gunakan sebab merupakan pereaksi kuat.

Natrium hidroksida merupakan basa yang yang paling umum yang di gunakan kalium hidroksida dan lebih mahal.NaOH selalu terkontaminasi oleh jumlah kecil zat pengotor yang paling sering di antaranya natrium karbonat.

2.3 Indikator untuk titrasi asam basa

Indikator yang digunakan pada titrasi ini adalah indicator yang kerja sesuai dengan perubahan ph pada larutan indicator asam basa merupakan suatu asam basa organic lemah yang bentuk tidak terdisiosasinya berbeda warna dengan ionnya indicator ini akan berubah warnanya pada perubahaan ph larutan yang menyebabkan indicator tersebut mengalami disosiasi.

Indikator yang terkenal adalah indicator fenolftakin indicator ini merupakan asam diprotik dan tak berwarna,ia mula-mula tersosiasi ke dalam suatu bentuk tak berwarna dan kemudian kehilangan hydrogen kedua menjadi ion yang berwarna marah.

2.4 Standarisasi larutan

Standarisasi adalah proses yang di gunakan untuk menentukan secara teliti kosentersi suatu larutan,terdapat dua macam larutan standar yaitu standar primer dan sekunder,standar primer dibuat dengan cara menimbang dengan teliti suatu solute kemudian di larutkan yang secara teliti di ukur volumenya

Page 3: Laprak Titrasi Asam Basa End

Syarat-syarat dari standar primer adalah sebagai berikut:

1.Murni-jumlah pengotoran tidak lebih dari 0,01-0,02 %

2.Stabil,tidak hidrokopis dan tidak mudah bereaksi dengan udara

3.Mempunyai berat ekivalen yang cukup tinggi untuk mengurangi kesalahan pada waktu penimbangan.

C. ALAT dan BAHAN YANG DIGUNAKAN Alat yang di gunakan

-kaca arloji 1

-erlemayer 100 ml2

-buter 50 ml 1

-pipek ukur 25 ml 1

-gelas kimia 100ml,250ml 1

-labu takar 100ml,250 ml 2

-spatula 1

-bola karet 1

Bahan yang digunakaan

-larutan NaOH50 ml

-larutan CH3COOH 5 ml

-larutan asam oksalat 50 ml

-indikator fenolfelin secukupnya

-aquadest secukupnya

Page 4: Laprak Titrasi Asam Basa End

D. LANGKAH KERJA

4.1 Standarisasi larutan standar NaOH dengan Asam Oksalat

1. Disiapkan 100 ml larutan NaOH 0,1 N dan masukan kedalam buret 5o ml

2. Disiapkan larutan asam oksalat kemudian pipet 10 ml,tuangkan kedalam erlemeyer 100 ml di tambahkan 2-3 tetes indicator fenolftalen (pp)

3. Dititrasikan dengan larutan NaOH yang sudah di siapkan sampel titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna)

4. Dicatac volume titran yang terpakai5. Dilakukan percobaan 2 kali

4.2 Standarisasi larutan standar HCL dengan NaOH

1. Disiapkan larutan NaOH yang sudah di standarisasi dan masukan kedalam buret 50 ml

2. Disiapkan 100 ml larutan HCL 0,1 N3. Dipipet 10 ml HCL kemudian dituangkan kedalam erlemeyer

100 ml,ditambahkan 2-3 tetes indicator fenolfalen (pp)4. Dititrasi dengan larutan NaOH yang sudah disiapkan sampai

titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna)5. Dicatat volume titran yang terpakai6. Dilakukan percobaan 2 kali

4.3.Penentuan kosentrasi larutan CH3COOH dengan larutan standar NaOH

1. Dipipet 10 ml cuplikan kedalam erlemayer 100 ml2. Ditambah indicator pp3. Dititrasi dengan larutan NaOH sampai titik akhir titrasi (terjadi

perubahan warna)4. Dicatat volume titran yang terpakai5. Dilakukan percobaan 2 kali

4.4. penentuan kosentrasi larutan NH4OH dengan larutan standar HCL

1. Dipipet cuplikan 10 ml ke dalam erlemeyer 100 ml2. Ditambah 2-3 tetes indicator metal orange

Page 5: Laprak Titrasi Asam Basa End

3. Dititrasi dengan larutan HCL sampai titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna)

4. Dicatat volume titran yang terpakai5. Dilakukan percobaan 2 kali

4.5 Penentuan kosentrasi larutan H2SO4 dengan larutan standar NaOH

1. Dipipet cuplikan 10 ml ke dalam erlemeyer 100 ml2. Ditambah 2-3 tetes indicator metal orange3. Dititrasi dengan larutan NaOH sampai titik akhir titrasi (terjadi

perubahan warna)4. Dicatat volume titran yang terpakai5. Dilakukan percobaan 2 kali

E. DATA PENGAMATAN

Tabel. 1 data pengamatan titrasi asam basa

PERCOBAAN VOLUME TITRAN PERUBAHAN WARNA

Standarisasi NaOH dengan Asam Oksalat

V1 =6,2 ml

V2 =5,0 ml

V rata-rata=5,6 ml

Ungu menjadi bening

Srandarisasi HCL dengan NaOH

V1 =8,4 ml

V2 =7,1 ml

V rata-rata=7,75 ml

Bening menjadi ungu

Titrasi CH3COOH dengan NaOH

V1 =2,4ml

V2 =6,1 ml

Bening menjadi ungu

Page 6: Laprak Titrasi Asam Basa End

V rata-rata=4,25 ml

Titrasi NaOH dengan HCL

V1 =7,4 ml

V2 =8,6ml

V rata-rata=8,2 ml

Ungu menjadi bening

Titrasi H2SO4 dengan HCL

V1 =9,2 ml

V2 =8,9 ml

V rata-rata=9,05 ml

Bening menjadi ungu

Titrasi NaOH dengan HCL

V1 =8,4 ml

V2 =7,1 ml

V rata-rata=7,75 ml

Bening menjadi ungu

F. PERHITUNGAN

6.1 Standarisasi larutan standar NaOH dengan asam oksalat

Dik: N NaOH = 0,1 N

V NaOH = 100 ml

Dit:massa NaOH =?

Jwb: G = B.E.NV

= 40.0,1.0,1

= 0,4 gram

NaOH = V as oksalat x N as oksalat

V NaOH

= 5,6 X 0,1

10

Page 7: Laprak Titrasi Asam Basa End

= 0,056 N

6.2 Standarisasi larutan HCL dengan larutan standar NaOH

NHCL = V NaOH X N NaOH

V HCL

= 7,75 X0,056

10

= 0,0434 N

6.3 Kosentrasi CH3COOH dengan larutan standar NaOH

V CH3COOH X N CH3COOH = V NaOH X N NaOH

10 X N CH3COOH= 4,25 X 0,056

N CH3COOH = 4,25 X 0,056

10

=0,0238 N

6.4 Kosentrasi NH4OH dengan larutan standar HCL

V NH4OH X N NH4OH = V HCL X N HCL

10 X N NH4OH = 8,2 X 0,0434

N NH4OH = 8,2 X 0,0434

10

= 0,03559 N

6.5 Kosentrasi H2SO4 dengan larutan standar NaOH

V H2SO4 X N H2SO4 =V NaOH X N NaOH

10 X N H2SO4 = 9,05 X 0,056

Page 8: Laprak Titrasi Asam Basa End

N H2SO4 = 9,05 X 0,056

10

= 0,05068 N

6.4 Kosentrasi NaOH dengan larutan standar HCL

V NaOH X N NaOH= V HCL X N HCL

10 X N NaOH = 7,1 X 0,0434

N NaOH = 7,1 X 0,0434

10

= 0,030814 N

G. PERTANYAAN

Soal

1. Tuliskan 5 macam standar primer untuk titrasi asam basa2. Tuliskan 5 macam indicator untuk titrasi asam basa3. Tuliskan 5 macam penerapan dari titrasi asam basa4. Suatu standar primer, kalium hydrogen flafat (KHP) seberat 0,8426 di

titrasi dengan 42,12 ml NaOH. Hitunglah normalitas N Aoh?

Jawab :

1. Larutan standar primer

- KHP

- Na2CO3

- KH (103)2

- (CH2OH)3CNH2

Page 9: Laprak Titrasi Asam Basa End

2. Indikator

- Indikator pp

- Indikaror m.o

- Indikator metil merah

- Indikator merah

-Indikator metal orange

3. Standarlisasi larutan NaOH dengan KHP

- Standarisasi larutan HCL dengan Na2CO3

- Penentuan kosentrasi larutan H2SO4 dengan larutan std NaOH

- Penentuan kosentrasi larutan NH4OH dengan larutan std NaOH

- Penentuan kosentrasi larutan CH3COOH dengan larutan std NaOH

4. Dik : KHP = 0,0426 gram

NaOH = 42,14 ML = 0,4212

1000 ml

Dit : N NaOH ?

Jwb : mol KHP = mol NaOH

= V NaOH X N NaOH

= 0,04212 X N NaOH

= 0,09 grek/ l

Page 10: Laprak Titrasi Asam Basa End

H. ANALISIS/PEMBAHASAN

Pada percobaan ini dilakukan titrasi asam basa dengan tujuan menstandarisasi asam kuat dan basa kuat,serta menentukan kosentrasi larutan dengan cara titrasi asam basa,Titrasi asam basa adalah titrasi yang di dasarkan pada reaksi asam basa yang terjadi antara analitik dan titran.

Pada percobaan ini CH3COOH, NH4OH, H2SO4 yang akan ditentukan kosentrasinya,NaOH akan dititrasikan dengan HCL,sedangkan CH3COOH akan dititrasikan NaOH.untuk yang pertama HCL dimasukan kedalam buret karena sudah di ketahui kosentrasinya sedangkan NaOH harus di larutkan terlebih dahulu,setelah semua bahan yang di gunakan selesai,maka di lakukan titrasi akan tetapi di tambah dengan 2-3 tetes pp sebelum dilakukan titrasi,hasil yang di dapatkan NaOH sebelum di masukan pp menjadi ungu sesudah di masukan 2-3 tetes pp NaOH berubah menjadi tidak berwarna Karena pada saat di masukan pp larutan NaOH telah tercampur dengan pp yang telah di ketahui kosentrasinya, dengan kosentrasinya 0,056 N, Normalitas yang semula adalah 1,0 N.

Normalitas NaOH yang pertama dan setelah dititrasikan berbeda dikarenakan sewaktu penimbangan NaOH zat yang ditimbang seharusnya 0,40 gram ketika di ambil menjadi 0,41 gram,hal dan perubahan warna menjadi tidak seimbang dengan percobab ke 2 semula warna bening dan menjadi ungu muda seharusnya semula warna bening menjadi ungu terang dan terjadi penambahan volume larutan NaOH inilah yang menyebabkan perbedaan normalitas NaOH yang dititrasikan

Tahap yang kedua adalah menentukan kosentrasi CH3COOH dengan NaOH, CH3COOH 1 M harus di ubah dulu menjadi 0,1 N sehingga CH3COOH yang di encerkan adalah 5 ml,lalu di siapkan NaOH kedalam buret 50 ml dan CH3COOH ditambahkan 2-3 tetes pp sebelum di lakukan ujicoba hasil yang di dapatkan adalah perubahan nya CH3COOH menjadi warna ungu karena larutan NaOH di campur dengan CH3COOH warna campuran adalah ungu karena larutan bersifat basa,setelaha di lakukan percobaan di dapatkan kosentrasinya CH3COOH 0,0238 N,dan kosentrasi NH4OH adalah 0,03559 N,sedangkan kosentrasi NH2SO4

adalah 0,05068 N dan kodentrasi HCL adalah 0,0434 N.

Page 11: Laprak Titrasi Asam Basa End

I. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

- Pada standarisasi NaOH terhadap asam oksalat indicator yang di gunakan adalah fenolflalein atau pp normalitas yang semula 0,1 N,Dalam hasil kosentrasi dari (%CH3COOH) adalah 0,0238 N

- Kadar larut asam dapat ditentukan dengan mengunakan larutan basa yang sudah di ketahui kadarnya,sebaliknya kadar suatu larutan dapat ditentukan dengan mengunakan larutan asam yang sudah di ketahui kadarnya.

J. DAFTAR PUSTAKAHttp://kobayakaerlangga.blogspot.com( 19 November 2014 )http://depisatir.blogspot.com/2013/10/titrasi-asam-basa.html( 19 November 2014 )Jobsheet, (2004) “Penuntun Praktikum Kimia Analisis”. Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang

Page 12: Laprak Titrasi Asam Basa End

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

” ANALISIS ANION “

DOSEN PENGAMPUH :1. Ir. Nyayu Zubaidah, M.Si

2. Ibnu Hajar, S.T,. M.T3. Ir. Sofiah, M.T

DISUSUN OLEH :1. Aula Seroja

2. Rein Chandro Nahampun3. Restu Tria Tsamrotul Qolbi

4. Riana Anggi Sufianti5. Surya Endon6. Susi Susanti

Kelas : Teknik Kimia CTanggal Percobaan : 19 November 2014

JURUSAN TEKNIK KIMIA INDUSTRIPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PROGRAM DILUAR DOMISILI(PDD)AKADEMI KOMUNITAS NEGERI SIAK

2014/2015