Laprak BPDP Pendinginan Resty
Click here to load reader
-
Upload
restyayuyo -
Category
Documents
-
view
7 -
download
2
description
Transcript of Laprak BPDP Pendinginan Resty
Restyana Yusran240210120097
VI. PEMBAHASAN
Penyimpanan pada suhu rendah akan menghambat pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme, tetapi tidak akan membunuhnya. Selain itu suhu
yang rendah juga akan memperlambat laju reaksi-reaksi kimia lainnya yang dapat
menimbulkan kerusakan pangan.
6.1 Pendinginan
Pendinginan adalah penyimpanan pada suhu rendah dimana suhunya di atas
titik beku yaitu antara 2oC – 16oC. suhu dalam lemari es umumnya berkisar antara
4oC – 7oC tetapi unit-unit pendinginnya biasanya memiliki suhu yang lebih rendah
tergantung pada jenis produk yang disimpan. Pada suhu rendah sebagian reaksi
metabolisme berlangsung lambat tetapi ada pula yang sama sekali terhenti bila suhu
penyimpanan berada di bawah suhu kritis tertentu. Daya tahan simpan makanan yang
di simpan dengan pendinginan berkisar antara beberapa hari sampai dengan beberapa
minggu tergantung dari jenis makanannya.
Ada dua pengaruh pendinginan terhadap makanan yaitu :
1) Penurunan suhu akan mengakibatkan penurunan proses kimia, mikrobiologi dan
biokimia yang berhubungan dengan kelayuan (senescene), kerusakan (decay),
pembusukkan dan lain-lain.
2) Pada suhu di bawah 0oC air akan membeku dan terpisah dari larutan membentuk
es, yang mirip dalam hal air yang diuapkan pada pengeringan atau suatu
penurunan aw.
Praktikum kali ini akan dilakukan pendinginan terhadap wortel, tomat, sawi, tahu,
tempe, touge, telur, jeruk, apel, dan daging ayam. Pelaksanaan praktikum harus
dilakukan sesuai prosedur.
Restyana Yusran240210120097
Sayuran yang akan didinginkan harus dilakukan sesuai prosedur. Kantung
plastik 0,5 kg dilubangi dengan 10 lubang. Plastik harus dilubangi karena sayuran
yang akan didinginkan masih mengalami proses respirasi. Plastik yang digunakan
harus menggunakan plastik yang permeabelitasnya tinggi. Kemudian jenis sayuran
ditentukan untuk penyimpanan dingin. Lakukan sortasi, pencucian, penirisan, lalu
angin-anginkan hingga kering. Lakukan penimbangan.
Masukkan ke dalam kantung plastik lalu rekatkan plastik degan sealer dan
beri label. Kemudian simpan pada tempat yang sesuai dalam lemari es. Buah-buahan
yang akan didinginkan harus dilakukan sesuai prosedur.
Langkah pertama adalah siapkan kantung plastik dan lubangi. Tentukan jenis buah-
buahan mana yang perlu penyimpanan dingin. Lakukan sortasi, pencucian, penirisan,
lalu angin-anginkan hingga kering. Lakukan penimbangan. Kemudian masukkan ke
dalam kantung plastik dan rekatkan dengan sealer dan beri label. Setelah itu simpan
pada tempat yang sesuai dalam lemari es. Tomat yang akan disimpan dalam lemari es
tidak boleh dicuci terlebih dahulu, cukup dibersihkan dengan lap kering. Ini harus
dilakukan karena tomat memiliki lapisan lilin pada kulitnya, jika dicuci akan
mengkikis lapisan lilin tersebut, akibatnya pori-pori akan terbuka sehingga tomat
mudah busuk. Tomat harus sudah berwarna merah. Jika masih hijau simpan pada
suhu kamar sampai tomat berwarna merah dulu. Tomat hijau tidak dapat lagi menjadi
matang jika didinginkan sampai suhu rendah (Desrosier, N. W. 1969).
Pendinginan daging ayam harus dilakukan sesuai prosedur. Daging ayam ditimbang
dan dimasukkan ke dalam mangkok dan tutup dengan clingwrap, tutup rapat, dan beri
label. Kemudian simpan pada chiller.
Pendinginan telur harus dilakukan sesuai prosedur. Langkah pertama yaitu telur
dibersihkan dengan cara di lap. Jangan lakukan pencucian telur karena akan
menyebabkan pori-pori telur terbuka. Lakukan penimbangan. Letakkan telur pada
Restyana Yusran240210120097
wadah telur, bagian lebar di atas, karena bagian tersebut terdapat kantung udara.
Simpan pada tempat yang sesuai dalam lemari es
Pendinginan tahu harus dilakukan sesuai prosedur. Cuci tahu dengan air bersih,
masukkan kedalam wadah plastik, tambahkan air hingga tahu terendam, dan tutup
wadahnya. Simpan pada tempat yang sesuai dalam lemari es.
Pendinginan tempe harus dilakukan sesuai prosedur. Bungkus tempe dengan kantung
plastik, beri label dan rekatkan dengan sealer, lakukan penimbangan, dan simpan
pada tempat yang sesuai dalam lemari es.
Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu selama 2 minggu. Pengamatan dilakukan
terhadap seluruh sifat kenampakan, yaitu kesegaran, warna, aroma, tekstur, dan susut
bobot.
Penyimpanan suhu dingin atau pendinginan sayuran harus pada suhu 120C, jika tidak
akan terjadi chilling injury atau cacat suhu dingin. Cacat suhu dingin menyebabkan
metabolit seperti asam amino dan gula serta garam-garam mineral dari sel dan
bersama-sama dengan degradasi struktur sel menyediakan substrat yang sangat baik
untuk pertumbuhan mikroorganisme patogen, terutama fungi. Jamur ini sering
terdapat sebagai organisme laten atau mengkontaminasi bahan segar. Simptom cacat
suhu dingin biasanya muncul pada saat bahan itu berada pada suhu rendah namun
kadang-kadang hanya nampak setelah bahan diambil dari tempat pendingin dan
ditempatkan pada suhu yang lebih besar (Tranggono dan Sutardi, 1989).
Metoda yang paling tepat untuk pengendalian cacat suhu dingin adalah menentukan
suhu kritis untuk perkembangannya dalam buah-buahan tertentu dan komoditas ini
tidak diperlakukan terhadap suhu dibawah suhu kritis. Namun perlakuan hanya dalam
waktu pendek terhadap suhu dingin dan diikuti dengan penyimpanan pada suhu yang
lebih tinggi dapat mencegah pengembangan cacat. Cara inin telah diketahui efektif
Restyana Yusran240210120097
untuk mencegah pewarnaan hitam pada hati nenas yang dikenal dengan nama black
heart (Tranggono dan Sutardi, 1989).
Penurunan berat pada bahan pangan yang didinginkan disebabkan karena air dalam
bahan pangan tersebut mengalami penguapan selama pendinginan. Pengurangan berat
pada daging disebabkan oleh kelembaban relatif kurang dari 90% (Desrosier, N. W.,
1969).
Telur harus disimpan pada suhu serendah mungkin, namun demikian jangan
memberikan kesempatan bagian dalam telur membeku. Bila bagian dalam telur
membeku maka kulit telur akan pecah. Ini akan menyebabkan kesulitan karena telur
yang mempunyai albumen kekar dan tebal memadat pada suhu yang tinggi daripada
albumen yang tipis. Ciri-ciri telur juga mempengaruhi kualitas simpan dari telur
karena kulit telur yang tebal lebih tahan pemadatan dibandingkan dengan kulit telur
yang tipis. Suhu yang ideal untuk penyimpanan telur adalah 290F. untuk mendapatkan
hasil yang baik harus diatur pada suhu yang konstan. Kelembaban relative 82-85%
pada umumnya dianggap optimum untuk telur, jika lebih rendah akan menyebabkan
desikasi dan oleh karenanya terjadi perluasan udara yang tidak dikehendaki. Selama
penyimpanan telur dapat menyerap bau-bauan dan karenanya jangan disimpan di
dalam pendingin yang tempatnya sama dengan komoditi lain (Desrosier, N. W.,
1969).
Bahan pangan yang akan diawetkan pada suhu rendah atau disimpan dalam lemari es
harus dikemas dengan baik karena:
Bahan pangan dalam penyimpanan dingin akan kehilangan air karena RH
dalam lemari es rendah. Akibatnya terjadi pengerutan/layu, pengeringan,
pengerasan, dsb.
Beberapa jenis bahan pangan mudah sekali melepaskan bau atau menyerap
bau dari/ke lingkungannya.
Restyana Yusran240210120097
Daging sebaiknya dikemas dengan cukup udara di sekitarnya agar tidak berubah
warna dan menghasilkan bau serta rasa yang menyimpang. Sedapat mungkin gunakan
kemasan yang terbuat dari gelas/keramik/plastik yang inert.
Sayuran dan buah-buahan sebaiknya dikemas dalam kantung plastik yang diberi
lubang-lubang untuk pengaturan RH di dalam kantung agar tidak mencapai keadaan
jenuh, karena dapat mempecepat terjadinya pembusukkan oleh bakteri. Meningkatnya
RH dalam kantung plastik yang tertutup rapat disebabkab oleh proses pernapasan dan
transpirasi yang masih terus berlangsung dalam jaringan sayuran dan buah-buahan,
dengan salah satu produknya berupa uap air.
6.2 Pembekuan
Pembekuan bahan pangan bersifat kompleks. Kristal-kristal es yang terbentuk lama-
kelamaan menyusun suatu struktur jaringan dari Kristal es dan dalam proses ini
akhirnya kebebasan bergerak dari molekul-molekul air yang belum membeku
terhambat.
Mikroba psikrofilik akan tumbuh pada suhu pembekuan air yaitu 0oC atau di
bawahnya. Pada suhu tersebut pertumbuhan mikroba akan semakin lambat. Jika air
dalam makanan telah sempurna membeku maka mikroba tidak akan berkembang
biak, tetapi pada beberapa bahan pangan sebagian air belum membeku sampai suhu
mencapai -70oC samapai -60oC atau di bawahnya, hal ini disebabkan adanya
kandungan gula, garam atau zat-zat lain yang menurunkan titik bekunya. Kerusakan
bahan pangan beku biasanya terjadi setelah bahan pangan tersebut mengalami
peristiwa thawing karena pada saat itu mikroorganisme akan cepat tumbuh kembali.
Untuk menurunkan populasi mikroorganisme dapat diusahakan beberapa cara, yaitu:
1. Kebersihan dan sanitasi lingkungan dan peralatan pengolahan pangan.
2. Mempertahankan keutuhan pangan sampai saat akan dipakai.
3. Sortasi bahan yang rusak dan busuk (trimming).
Restyana Yusran240210120097
4. Membersihkan bahan pangan sebelum disimpan pada suhu rendah (disimpan di
lemari pendingin) dari kotoran dan debu.
5. Pengeringan setelah dicuci atau diangin-anginkan.
6. Melakukan pengemasan yang sesuai dengan sifat-sifat bahan.
Praktikum kali ini akan dilakukan pembekuan terhadap bunga kol, jagung sisir,
nenas, melon, dan daging. Pelaksanaan praktikum harus dilakukan sesuai prosedur.
Pembekuan bunga kol harus dilakukan sesuai prosedur. Bunga kol dipilih yang putih
dengan satuan bunga yang baik, kemudian potong-potong persatuan bunga. Blansing
dengan air mendidih selama 3 menit, dan blansing dengan uap air selama 5 menit.
Rendam dalam air es. Setelah dingin tiriskan bunga kol dan kemas dalam kantung
plastik, lalu beri label dan simpan dalam freezer.
Pembekuan jagung sisir harus dilakukan sesuai prosedur. Sisa-sisa rambut jagung
dibuang, kemudian dicuci sampai bersih. Blansing dengan air mendidih selama 4
menit dan blansing dengan uap air atau kukus selama 6 menit. Kemudian rendam
dalam air es dan tiriskan. “Sisir” jagung dengan menggunakan pisau tajam dari arah
atas ke bawah hingga hanya tersisa bagian tongkol. Kemas dalam plastik dan simpan
dalam freezer.
Pembekuan nenas harus dilakukan sesuai prosedur. Nenas yang telah dikupas dan
dibuang matanya, dipotong bentuk bulat 1 cm, kemudian bentuk dadu. Kemas dalam
larutan sirup 30%, 40%, 50%. Beri label dan simpan dalam freezer.
Pembekuan melon harus dilakukan sesuai prosedur. Melon yang telah dikupas,
dipotong menjadi bentuk dadu. Taburi gula pasir sebanyak 250 ml (1 cup) untuk
setiap 500 ml potngan buah. Aduk sampai gula sedikit larut dan kemas dalam plastik.
Beri label dan simpan dalam fereezer.
Pembekuan daging harus dilakukan sesuai prosedur. Daging yang telah dipotong dan
dicuci diletakkan pada tray stirofom yang sudah dilengkapi dengan tissue untuk
Restyana Yusran240210120097
menampung “drip”, kemudian tutup dengan clingwrap. Beri label dan simpan dalam
freezer.
Pengamatan dilakukan setelah 2 minggu dan setelah bahan mengalami thawing.
Pengamatan dilakukan terhadap berat , kesegaran, warna, aroma, tekstur, dan lain-
lain.
Pada praktikum kali ini dilakukan blansing pada bunga kol dan jagung sisir. Tujuan
dilakukan blansing ini adalah untuk menonaktifkan enzim peroksidase, katalase, dan
enzim lainnya, mengurangi kadar oksigen dalam sel, mengurangi jumlah
mikroorganisme dan memperbaiki warna. Jika enzim telah di nonaktifkan maka umur
simpannya dapat lebih lama, selain itu mutunya juga dapat terjaga dari kerusakan
akibat perubahan fisik, kimia, dan biokimia.
Praktikum kali ini dilakukan penaburan gula pada melon. Gula tersebut dibuat
menjadi sirup dengan cara di aduk-aduk. Gula pasir atau sirup dapat meningkatkan
kecepatan pembekuan dan mengurangi reaksi pencoklatan dengan cara mengurangi
oksigen yang masuk ke dalam jaringan buah melon. Gula digunakan dalam
pengawetan bahan pangan karena memiliki daya larut yang tinggi, mampu
mengurangi keseimbangan kelembaban relatif (ERH), dan mampu mengikat air
(Buckle, K. A., dkk, 1985).
Perubahan enzim adalah penyebab utama perubahan mutu buah-buahan dan enzim-
enzim tersebut harus diinaktifkan atau dihambat kegiatannya bila diinginkan mutu
akhir yang cukup baik. Selama pembekuan dan penyimpanan beku, konsentrasi
bahan-bahan dalam sel termasuk enzim dan substratnya meningkat, jadi kecepatan
aktivitas enzim dalam jaringan beku cukup nyata, walaupun pada suhu rendah
(Buckle, K. A., dkk, 1985).
Restyana Yusran240210120097
Apabila suhu penyimpanan beku cukup rendah, dan perubahan kimiawi selama
pembekuan dan penyimpanan beku dapat dipertahankan sampai batas minimum,
maka mutu makanan beku dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Pembentukan kristal es yang besar dan perpindahan air selama pembekuan dari dalam
sel ke bagian luar sel dapat mengakibatkan kerusakan sel karena pengaruh tekanan
osmotis. Pembekuan yang cepat dan penyimpanan dengan fluktasi suhu yang tidak
terlalu besar, akan membentuk kristal-kristal es kecil di dalam sel dan akan
mempertahankan jaringan dengan kerusakan minimum pada membran sel.
Restyana Yusran240210120097
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum pendinginan dan pembekuan kali ini adalah sebagai
berikut:
Pendinginan adalah penyimpanan pada suhu rendah dimana suhunya di atas
titik beku yaitu antara 2oC – 16oC.
Pada suhu rendah sebagian reaksi metabolisme berlangsung lambat tetapi ada
pula yang sama sekali terhenti bila suhu penyimpanan berada di bawah suhu
kritis tertentu.
Penurunan berat pada bahan pangan yang didinginkan disebabkan karena air
dalam bahan pangan tersebut mengalami penguapan selama pendinginan.
Tujuan dilakukan blansing ini adalah untuk menonaktifkan enzim
peroksidase, katalase, dan enzim lainnya, mengurangi kadar oksigen dalam
sel, mengurangi jumlah mikroorganisme dan memperbaiki warna.
Gula digunakan dalam pengawetan bahan pangan karena memiliki daya larut
yang tinggi, mampu mengurangi keseimbangan kelembaban relatif (ERH),
dan mampu mengikat air.
Penurunan suhu akan mengakibatkan penurunan proses kimia, mikrobiologi
dan biokimia yang berhubungan dengan kelayuan (senescene), kerusakan
(decay), pembusukkan dan lain-lain.
Bahan pangan dalam penyimpanan dingin akan kehilangan air karena RH
dalam lemari es rendah. Akibatnya terjadi pengerutan/layu, pengeringan,
pengerasan, dan lain-lain.
Restyana Yusran240210120097
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K. A., dkk. 1985. Ilmu Pangan. Penerjemah : Hari Purnomo dan Afiono. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Desrosier, N. W. 1969. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah: Muchji Mulijohardjo. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Tjahjadi, C., dkk. 2011. Bahan Pangan dan Dasar-dasar Pengolahan. Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Tranggono dan Sutardi. 1989. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama antar Universitas (Bank Dunia XVII) – PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Restyana Yusran240210120097
JAWABAN PERTANYAAN
Pendinginan
1. Mengapa tomat yang akan disimpan dalam lemari es tidak boleh dicuci?Tomat yang akan disimpan dalam lemari es tidak boleh dicuci terlebih dahulu, cukup dibersihkan dengan lap kering. Ini harus dilakukan karena tomat memiliki lapisan lilin pada kulitnya, jika dicuci akan mengkikis lapisan lilin tersebut, akibatnya pori-pori akan terbuka sehingga tomat mudah busuk.
2. Mengapa kantung plastik untuk mengemas sayuran dan buah harus diberi lubang?Plastik harus dilubangi karena sayuran yang akan di dinginkan masih mengalami proses respirasi. Selain itu lubang pada plastik dilakukan untuk mengatur RH antara bahan pangan (khususnya sayur dan buah) dengan kondisi di lingkungannya (lemari es). Dengan cara tersebut diharapkan pertumbuhan bakteri yang disebabkan karena proses transpirasi dan respirasi bahan pangan dapat dihambat.
Pembekuan
1. Mengapa sayuran yang akan dibekukan harus diblansing terlebih dahulu?Blansing dimaksudkan untuk menginaktivasi enzim peroksidase, katalase, dan enzim pembuat warna coklat lainnya, mengurangi kadar oksigen dalam sel, mengurangi jumlah mikroorganisme dan memperbaiki warna.
2. Apa yang dimaksud dengan istilah Thawing?Proses pencairan kembali pada suatu bahan pangan dalam microwave atau didiamkan pada suhu ruang. Pada praktikum kali ini dilakukan proses thawing dengan cara merendam pada air dan didiamkan.
3. Apa tujuan dari pemberian gula atau sirup dalam pembekuan buah-buahan?Untuk memberi rasa manis dan mengawetkan buah-buahan karena penambahan larutan gula atau sirup akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan cara mengikat air bebas dalam bahan pangan dengan gula sehingga tidak ada tempat tumbuh bagi mikroorganisme. Selain itu sirup dapat mengurangi reaksi pencoklatan dengan cara mengurangi oksigen yang masuk ke dalam jaringan buah-buahan.