Laprak BO- Struktur Gigi Dan Kandungan Gigi Pada Dewasa Muda

4
Struktur Gigi dan Kandungan Gigi pada Dewasa Muda Struktur gigi manusia terdiri dari: 1. Enamel 2. Dentine 3. Cementum 4. Dental pulp, dan 5. Periodontium Pada gigi dewasa muda, umumnya struktur diatas masih dalam keadaan bagus dan belum mengalami perubahan misalnya atrisi atau abrasi. Atrisi adalah keadaan terkikisnya gigi karena pemakaian terus menerus selama masa hidup yang dimulai sejak gigi pertama kali erupsi. Sedangkan abrasi merupakan terkikisnya gigi karena benda asing yang masuk ke dalam rongga mulut, misalnya kebiasaan konsumsi makanan dengan tekstur yang tidak lembut. Abrasi menyebabkan gigi menjadi rapuh dan berubah warna menjadi lebih tua dan gelap. Berubahnya warna pada gigi ini disebabkan karena proses korosi, pigmentasi dari benda asing tersebut, dan kebersihan rongga mulut yang tidak dijaga (Dewi K, 2002). Pada gigi dewasa muda, umunya mahkota gigi belum mengalami atrisi maupun abrasi sehingga bentuk dan struktur gigi masih terlihat bagus serta warna gigi juga cenderung putih.

description

struktur dan kandungan gigi dewasa muda

Transcript of Laprak BO- Struktur Gigi Dan Kandungan Gigi Pada Dewasa Muda

Page 1: Laprak BO- Struktur Gigi Dan Kandungan Gigi Pada Dewasa Muda

Struktur Gigi dan Kandungan Gigi pada Dewasa Muda

Struktur gigi manusia terdiri dari:

1. Enamel

2. Dentine

3. Cementum

4. Dental pulp, dan

5. Periodontium

Pada gigi dewasa muda, umumnya struktur diatas masih dalam keadaan bagus

dan belum mengalami perubahan misalnya atrisi atau abrasi. Atrisi adalah keadaan

terkikisnya gigi karena pemakaian terus menerus selama masa hidup yang dimulai

sejak gigi pertama kali erupsi. Sedangkan abrasi merupakan terkikisnya gigi karena

benda asing yang masuk ke dalam rongga mulut, misalnya kebiasaan konsumsi

makanan dengan tekstur yang tidak lembut. Abrasi menyebabkan gigi menjadi rapuh

dan berubah warna menjadi lebih tua dan gelap. Berubahnya warna pada gigi ini

disebabkan karena proses korosi, pigmentasi dari benda asing tersebut, dan

kebersihan rongga mulut yang tidak dijaga (Dewi K, 2002). Pada gigi dewasa muda,

umunya mahkota gigi belum mengalami atrisi maupun abrasi sehingga bentuk dan

struktur gigi masih terlihat bagus serta warna gigi juga cenderung putih.

Alveolar crest atau puncak alveolar pada gigi dewasa muda belum mengalami

resorpsi, sehingga pada dewasa muda oklusi gigi masih terjaga dan seimbang

(Suhariani, 2008). Selain itu pada kelompok usia dewasa muda, lebar predentin dan

cementum tidak selebar pada kelompok usia orang tua (Domit et al., 1986).

Pada dewasa muda, akar gigi biasanya masih terbuka dan foramen apikalnya

belum menutup sempurna sehingga vaskularisasi pada gigi bisa mencapai maksimal.

Vaskularisasi yang baik akan menunjang struktur dan komponen-komponen gigi agar

tetap seimbang. Ciri lain yang dapat dilihat pada gigi dewasa muda adalah belum

adanya retraksi gingiva sehingga batas mahkota dan akar gigi masih jelas dan bagus.

Page 2: Laprak BO- Struktur Gigi Dan Kandungan Gigi Pada Dewasa Muda

Kandungan pada gigi

Komponen an-organik enamel dan dentin

Ag Al Ba

Fe Cu S

Ni Mg Sn

Zn Sr Co

Li Mn Cr

Na Ti Pb

Pt V Rb

Ca K Sb

F P

Komponen Organik

Komponen organik terbesar dari dentine, cementum, dan tulang adalah protein.

Protein dalam dentine, cementum & tulang :

1. Proteoglycan ; molekul non kolagen berhubungan dengan rantai

karbohidrat

2. Phosphoprotein ; protein pada dentin mengandung y – carboxy glutamic acid (

dalam tulang osteocalcin ; sebagai spesimen alkeolog)

3. Protein dalam serum albumin terdapat juga di dentin ; ditemukan pada

tulang Mastodon ( 10 000 BP ) ( Lownstein, 1992 ) dan pada tulang manusia

purba ( Cattaneo et al, 1992 )

Kandungan mineral pada gigi

Page 3: Laprak BO- Struktur Gigi Dan Kandungan Gigi Pada Dewasa Muda

UNSUR ENAMEL (% B.K) DENTIN (% B.K)

Ca 35,8 26,5

Mg 0,27 0,79

Na 0,25 0,19

K 0,05 0,07

P 17,4 12,7

Cl 0,3 -

F 0,0112 0,0204

Fe 0,0218 0,0072

Pada dewasa muda, kandungan an-organik, organik maupun mineral pada gigi

terutama pada enamel dan dentin akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan gigi

orang tua.

Daftar Pustaka

Dewi K. 2002. Kelainan Jaringan Rongga Mulut pada Manula. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi USU.

Domit et al. 1986. The effect of aging on tooth morphology: a study on impacted teeth. NCBI.

Suhariani S. kusnandi. 2008. Permasalahan Gigi pada Lansia. Bandung: RSUP. Dr. Hasan Sadikin.