LapPembinaanJFA2008_edar

199

Transcript of LapPembinaanJFA2008_edar

Page 1: LapPembinaanJFA2008_edar
Page 2: LapPembinaanJFA2008_edar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR TAHUN 2008

Nomor : Lap -999/K/JF/2009. Tanggal : 1 September 2009

Page 3: LapPembinaanJFA2008_edar

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

u

e

unt tan masyarakat kepada Pemerintah untuk segera mewujudkan

kep merintahan yang baik merupakan tuntutan untuk terselenggaranya

pemerintah yang bersih, efektif, efisien, dan taat kepada peraturan

perundang-undangan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan melalui suatu sistem

akuntabilitas. Dalam hal ini pengawasan intern pemerintah memegang peranan penting

untuk memberikan keyakinan bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan

pertanggungjawaban melalui sistem akuntabilitas telah dapat dilaksanakan seperti yang

diharapkan. Pengawasan intern pemerintah merupakan unsur manajemen Pemerintah yang

penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik.

TT Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang meliputi BPKP, Inspektorat Jenderal

Departemen, Inspektorat Utama/Inspektorat pada Kementerian dan Lembaga Pemerintahan

Non Departemen (LPND), serta Badan Pengawas Daerah (Bawasda)/Inspektorat

Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai pelaksana pengawasan intern pemerintah harus mampu

merespon berbagai permasalahan dan perubahan yang terjadi, baik politik, ekonomi, dan

sosial melalui suatu program dan kegiatan yang ditetapkan dalam suatu kebijakan

pengawasan nasional yang berlaku secara menyeluruh untuk APIP Pusat dan Daerah.

Untuk dapat menciptakan hasil pengawasan APIP yang handal dan memenuhi

kebutuhan pemerintah, diperlukan auditor intern pemerintah yang profesional, berdaya guna

dan berhasil guna. Hal ini selaras dengan reposisi dan revitalisasi peran Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai Auditor Presiden yang profesional dan kredibel

yang berkomitmen mendorong terciptanya tata kepemerintahan yang baik dan pemerintahan

yang bersih, peningkatan pelayanan publik, dan percepatan pemberantasan korupsi. Untuk

itu, BPKP selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor (JFA) di lingkungan APIP terus

berupaya mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang professional dan

kompeten melalui program-program pembinaan aspek profesionalisme, sistem karier dan

sistem prestasi kerja sehingga terwujud auditor APIP yang profesional dan kompeten. Cita-

i

Page 4: LapPembinaanJFA2008_edar

cita tersebut menjadi tujuan pembinaan yang tercermin dalam pernyataan visi dan misi,

tujuan, serta kegiatan dan kebijakan dari masing-masing unit kerja BPKP yang terlibat dalam

pembinaan JFA.

Perkembangan lingkungan pembinaan pada tahun 2008, terkait dengan terbitnya

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara (Permenpan) Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang Jabatan

Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN

Nomor : PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor : 24 Tahun 2008 tanggal 11 November 2008 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya telah menggeser

paradigma profesi dan tuntutan kompetensi auditor intern pemerintah saat ini. Dengan

terbitnya PP Nomor 60/2008, diperlukan peranan APIP yang efektif dalam memperkuat dan

menunjang efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian intern di lingkungan instansi

pemerintah. Peranan APIP harus dapat memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,

kehematan, efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi

instansi pemerintah; memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen

resiko dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi instansi pemerintah; serta memelihara dan

meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

Tugas APIP untuk melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan

fungsi intansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara, dilakukan melalui audit,

reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya, secara independen dan

obyektif. PP Nomor 60/2008 mempertegas pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi

pemerintah hanya dapat dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian auditor melalui keikutsertaan

dan kelulusan program sertifikasi. PP Nomor 60/2008 juga memperkuat dasar hukum bagi

BPKP selaku Instansi Pembina JFA dalam menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan

program sertifikasi auditor.

Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Tahun 2008 ini merupakan wujud

akuntabilitas BPKP dalam mempertanggungjawabkan pembinaan auditor selama tahun 2008

di lingkungan APIP kepada para pemangku kepentingan auditor. Untuk mengetahui

ii

Page 5: LapPembinaanJFA2008_edar

keberhasilan pembinaan JFA dan keseimbangan dalam penyajian data kinerja, laporan ini

mencakup pula masukan dari persepsi/pendapat auditor dan pimpinan unit kerja APIP yang

dijaring melalui kuesioner.

Kami berharap laporan ini dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja

BPKP dan masukan bagi Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Badan

Kepegawaian Negara (BKN), LAN, unit kerja APIP, dan instansi terkait lainnya dalam upaya

meningkatkan profesionalisme dan kinerja auditor intern pemerintah.

Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam

penyusunan Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Tahun 2008, kami sampaikan

terima kasih.

Jakarta, 1 September 2009

P.T. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,

KUSWONO SOESENO

iii

Page 6: LapPembinaanJFA2008_edar

RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF

m

m

e binaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) merupakan upaya

mewujudkan auditor intern pemerintah yang profesional dan kompeten

dalam menjalankan fungsi pengawasan atas penyelenggaraan

pemerintahan umu dan pembangunan. Pembinaan yang dilaksanakan secara konseptual,

konsisten dan berkelanjutan pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil

pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sehingga APIP mampu

memberikan kontribusi positif dalam upaya pencapaian tujuan penyelenggara pemerintahan

dan pembangunan.

PP

Penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), telah menggeser paradigma profesi dan tuntutan

kompetensi auditor intern pemerintah saat ini. Kompetensi auditor intern pemerintah

tersebut, harus dapat memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan,

efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan, dapat memberikan peringatan dini dan

meningkatkan efektivitas manajemen resiko, serta dapat memelihara dan meningkatkan

kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

Kompetensi auditor intern pemerintah diwujudkan melalui pola pembinaan

jabatan fungsional pegawai negeri sipil auditor yang diterapkan BPKP selama ini, dengan tiga

pilar pembinaan yaitu Profesionalisme, Sistem Karier, dan Sistem Prestasi Kerja. Ketiga pilar

tersebut merupakan arah, tujuan dan ruang lingkup pembinaan JFA yang dilaksanakan oleh

Badan Pembangunan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai Instansi Pembina JFA.

Sejak dibentuknya JFA pada tahun 1996 sampai dengan akhir tahun 2008, unit

APIP yang telah menerapkan JFA sebanyak 220 unit dengan jumlah auditor secara

keseluruhan sebanyak 8.645 orang. Jumlah tersebut terdiri dari:

• APIP Pusat, yang terdiri dari BPKP dengan 3.907 auditor, 23 Inspektorat Jenderal (Itjen)

Departemen/Kementerian dengan 1.243 auditor, dan 15 Inspektorat Utama/Inspektorat

iv

Page 7: LapPembinaanJFA2008_edar

Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND) dengan 386 auditor (63,93% unit dari

seluruh 60 Itjen Departemen/Unit Pengawasan Kementerian/LPND yang ada termasuk

BPKP), dan

• APIP Daerah, sejumlah 181 Badan Pengawas Daerah (Bawasda)/Inspektorat

Provinsi/Kabupaten/Kota (34,67% unit dari seluruh 522 Bawasda/Inspektorat) dengan

3.109 auditor.

Dibandingkan dengan tahun 2007, jumlah unit kerja APIP yang menerapkan JFA mengalami

penambahan sebanyak 6 unit, dengan penambahan jumlah auditor 290 orang. Hal tersebut

menunjukkan JFA terus berkembang walaupun diperlukan upaya kebijakan dalam

pembinaan pada tingkat stratejik (Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Badan Kepegawaian Negara) dan manajerial (instansi pembina).

Secara umum permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan pengangkatan ke dalam JFA di

lingkungan Itjen Departemen, Inspekorat Utama/Inspektorat Kementerian/LPND adalah:

o Kementerian/Lembaga lebih menerapkan jabatan fungsional kekhususan yang ada di

lingkungan tugas dan fungsinya, seperti Jaksa pada Kejaksaan Agung, Agen pada

Badan Intelijen Negara;

o Ketersediaan calon PNS yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan pengangkatan

ke dalam JFA serta formasi yang ada;

o Beberapa lembaga belum memiliki unit pengawasan tersendiri dan beberapa unit

APIP bentukan baru menggunakan tenaga auditor BPKP sebagai tenaga dipekerjakan,

seperti pada Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian Negara

Pemuda dan Olahraga.

Sedangkan permasalahan yang terkait dengan belum siapnya beberapa pemerintah daerah

untuk menerapkan jabatan fungsional khususnya JFA, adalah sebagai berikut:

o Belum siapnya pimpinan daerah untuk berkomitmen menerapkan reformasi birokrasi

dan paradigma profesionalisme Auditor;

o Keengganan PNS Daerah untuk menduduki jabatan fungsional karena masih kuatnya

persepsi jabatan struktural lebih ”bergengsi” dan ”nyaman” dibandingkan jabatan

fungsional;

o Penerbitan Permendagri Nomor 57/2007 dan Nomor 64/2007 yang memunculkan

jabatan fungsional baru, Pengawas Pemerintah dan menggemukkan struktur

v

Page 8: LapPembinaanJFA2008_edar

organisasi Bawasda/Inspektorat Daerah yang justru bertolak belakang dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

yang merupakan kebijakan reformasi brirokrasi menuju organisasi

Bawasda/Inspektorat Daerah yang ramping dan mendorong pembentukan jabatan

fungsional Auditor; dan

o Adanya upaya pembentukan Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintah (JFP2) di

lingkungan Bawasda/Inspektorat Daerah (mengacu pada Peraturan Pemerintah

Nomor 79 Tahun 2005 pasal 24 dan Permendagri Nomor 64 tahun 2007) yang

berpotensi tumpang tindih dalam disiplin ilmu dan pelaksanaan tugas dengan jabatan

fungsional yang telah ada (Auditor) sehingga menimbulkan kebingungan Pemerintah

Daerah untuk menerapkan JFP2 atau JFA.

Pembinaan profesionalisme auditor, dilaksanakan terutama melalui

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional JFA dan diklat teknis substansi

auditor. Pada tahun 2008, telah dilaksanakan diklat sertifikasi JFA sebanyak 2.225 peserta

diklat untuk berbagai jenjang. Dengan demikian sejak tahun 1996 hingga akhir 2008 diklat

sertifikasi JFA yang telah diselenggarakan bagi peserta sebanyak 33.325 calon auditor/auditor

APIP seluruh Indonesia. Ujian Sertifikasi JFA telah diselenggarakan terhadap 4.648 orang

yang terdiri dari peserta diklat tahun 2008 dan peserta diklat sebelumnya yang belum lulus

dan masih berhak ujian. Tingkat kelulusan sertifikasi JFA untuk seluruh unit APIP pada tahun

2008 yaitu 88,92% yang dihitung berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti ujian pada

tahun 2008 baik peserta ujian utama maupun peserta ujian ulangan. Hal ini menunjukkan

bahwa tingkat kelulusan sertifikasi JFA relatif cukup tinggi. Sertifikat kelulusan yang

diterbitkan pada tahun 2008 sebanyak 1.923 sertifikat sehingga secara kumulatif sejak 1996 s.d.

2008 telah diterbitkan 18.343 sertifikat kelulusan Sertifikasi JFA untuk berbagai jenjang

jabatan.

Pada tahun 2008 ini telah disahkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara (Permenpan) Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional

Auditor dan Angka Kreditnya dan Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor :

PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor : 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan

Fungsional Auditor Dan Angka Kreditnya sebagai revisi Keputusan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara (Kepmenpan) Nomor 19/1996 dengan memperhatikan

vi

Page 9: LapPembinaanJFA2008_edar

masukan dari Kementerian PAN, dan BKN serta didasarkan serangkaian pengkajian, baik

dari berbagai profesi auditor serta berbagai praktik jabatan fungsional lain serta permintaan

masukan termasuk dari lingkungan intern BPKP. Pembinaan JFA pada masa yang akan

datang akan memfokuskan pada pembinaan auditor di lingkungan APIP karena BPK akan

membentuk jabatan fungsional tersendiri yaitu jabatan fungsional pemeriksa keuangan

negara sesuai UU Nomor 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara dan UU Nomor 15/2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan JFA, BPKP telah

memfasilitasi pembentukan Komite Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) melalui

Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP- 1329 /K/2007. Komite Sertifikasi JFA merupakan

wadah formal yang mewakili pemangku kepentingan JFA yang bertugas memberi masukan

atau pertimbangan yang bersifat stratejik tentang arah dan pengembangan kompentensi

auditor kepada Pimpinan Instansi Pembina JFA dan pada tahun 2008 telah diselenggarakan

dua kali sidang Komite.

Usulan Perpanjangan Batas Usia Pensiun Auditor secara resmi kembali diajukan

oleh Instansi Pembina JFA kepada Menpan yang disertai naskah akademis dan rancangan

Peraturan Presiden melalui Surat No: S-1415/K/JF/2008 tanggal 16 Desember 2008 sebagai

bahan pembahasan dan pemrosesan lebih lanjut oleh Menpan. Usulan tersebut merubah usia

pensiun Auditor Utama menjadi 62 tahun, Auditor Madya 60 tahun, dan untuk jenjang

Auditor Muda hingga Auditor Terampil adalah 58 tahun.

Pembinaan Sistem Karier Auditor dilakukan melalui kegiatan utama yang

mencakup: fasilitasi pengangkatan dalam JFA, sosialisasi dan bimbingan teknis dalam rangka

pembinaan karier, kajian batas usia pensiun dan penyesuaian tunjangan jabatan fungsional

auditor. Sistem Prestasi Kerja Auditor merupakan penjabaran dari pola penilaian prestasi

kerja PNS, dimana kinerja auditor ditetapkan dalam angka kredit. Pembinaan yang dilakukan

antara lain berupa Fasilitasi Penilaian Angka Kredit Terpusat, Bimbingan Teknis Penilaian

Angka Kredit, Diklat Peningkatan Kompentensi Tim Penilai Angka Kredit.

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan JFA kualitas infrastruktur

pembinaan terus dikembangkan :

vii

Page 10: LapPembinaanJFA2008_edar

• Untuk mendukung kualitas penyelenggaraan diklat fungsional dan teknis substansi bagi

auditor pada tahun 2008 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas)

BPKP telah diakreditasi oleh Lembaga Administrasi Negara untuk menyelenggarakan

diklat fungsional JFA tingkat Pengendali Teknis dan Pengendali Mutu dan beberapa diklat

teknis substansi. Sedangkan untuk diklat penjenjangan Ketua Tim dan Anggota Tim telah

diakreditasi pada tahun 2006. Disamping itu Pusdiklatwas juga telah memperoleh

sertifikat ISO 9001 : 2000 dari konsultan TUV Nord sebagai perwujudan atas jaminan

kualitas penyelenggaraan diklat. Dengan demikian Pusdiklatwas telah dapat dinyatakan

sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan berkompeten dalam

menyelenggarakan diklat fungsional dan diklat teknis substansi bagi auditor.

• Infrastruktur aspek penunjang yang dikembangkan adalah penyelenggaraan forum

komunikasi JFA yang dalam tahun 2008 telah dilaksanakan sebanyak empat kali secara

berkala baik untuk Bawas/Inspektorat Daerah maupun intern BPKP sendiri, sistem

informasi auditor berupa database dan web-site BPKP yang dapat diakses secara luas.

Pembinaan JFA yang dilaksanakan dengan penuh komitmen secara umum telah

bermanfaat bagi para auditor dan pemangku kepentingan. Hal ini dapat tergambar dari hasil

penelitian persepsi pembinaan yang diukur dengan Skala Likert menunjukkan hasil yang

cukup baik, yaitu sebesar 6,46 dari skala 1,0 s.d. 10,0.

Dari berbagai rangkaian pembinaan menunjukkan capaian kinerja yang terus

meningkat selama periode dua belas tahun, namun disadari masih diperlukan kebijakan

pemerintah untuk mendorong penerapan JFA lingkup APIP Daerah yang sampai saat ini

belum menerapkan JFA. Disamping itu berbagai kendala dalam peningkatan sertifikasi dan

diklat fungsional memerlukan dukungan para pembina kepegawaian dalam hal rekrutmen

calon auditor dan peningkatan infrastruktur disesuaikan dengan perubahan lingkungan yang

dinamis.

Permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan JFA ini menyangkut munculnya

Pejabat Pengawas Pemerintah (PP Nomor 79/2005) yang mempunyai tugas dan fungsi yang

sama dengan JFA, adanya dua jabatan fungsional yang sama dengan nama berbeda dan

instansi pembina yang berbeda pula. Kondisi ini akan menimbulkan dampak inefisiensi dan

pemborosan keuangan negara dalam rangka peningkatan kualitas hasil pengawasan serta

viii

Page 11: LapPembinaanJFA2008_edar

memberikan pengaruh kontra produktif atas kepercayaan masyarakat terhadap kelembagaan

di pemerintahan.

Di masa mendatang berbagai kegiatan dilaksanakan meliputi: penyusunan dan

pemutakhiran berbagai ketentuan pelaksanaan teknis JFA, sosialisasi dan bimbingan teknis

ketentuan JFA, upaya peningkatan penyelenggaraan dan pembinaan diklat fungsional dan

diklat teknis substansi auditor melalui penyusunan standar kompetensi auditor, revisi pola

diklat, modul-modul dan sarana diklat, pengembangan sistem prestasi kerja auditor, dan

penyempurnaan sistem informasi JFA. Upaya perbaikan kualitas pembinaan yang

berkelanjutan tersebut tentunya perlu diiringi dengan peningkatan kerjasama dengan instansi

pembina lainnya yaitu Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Badan

Kepegawaian Negara (BKN), Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan para pemangku

kepentingan lainnya.

ix

Page 12: LapPembinaanJFA2008_edar

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF iv

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR DIAGRAM xiii

DAFTAR FOTO xiv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

PENDAHULUAN 1 – 8

A. LATAR BELAKANG PEMBINAAN JFA 1 – 4 B. POSISI AUDITOR INTERN PEMERINTAH 4 – 7 C. SISTEMATIKA PENYAJIAN 7 – 8

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN JFA 9 – 64

A. MENINGKATKAN PROFESIONALITAS AUDITOR 11 – 36 1. Menetapkan Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional 11 – 12 2. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional 13 – 18 3. Melaksanakan Sertifikasi Keahlian dan Keterampilan 18 – 26 4. Mengkoordinasikan dan Menyelenggarakan Pelatihan Teknis

dalam rangka Pengembangan Profesi 26 – 32

5. Fasilitasi Penyelenggaraan Seminar dan Lokakarya 32 – 33 6. Menyusun Kurikulum Diklat dengan mengacu pada Standar

Kompetensi Jabatan 33 - 33

7. Melaksanakan Pembinaan Diklat Fungsional dan Berkoordinasi dengan Lembaga Administrasi Negara selaku Instansi Pembina Diklat PNS

33 – 34

8. Menyusun Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Auditor 34 – 35 9. Memfasilitasi Penyusunan Standar dan Kode Etik Profesi Auditor 35 – 36 B. MEWUJUDKAN SISTEM KARIER JFA YANG EFEKTIF 36 – 54 1. Penyusunan dan Penyempurnaan Ketentuan dan Pedoman JFA 39 – 40 2. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis dalam Penerapan JFA 40 – 41 3. Fasilitasi Pengangkatan dalam Jabatan 42 – 45

x

Page 13: LapPembinaanJFA2008_edar

Halaman 4. Menyelenggarakan Sistem Informasi JFA 45 – 47 5. Evaluasi dan Monitoring Penerapan JFA 47 - 48 6. Menyelenggarakan Forum Komunikasi JFA 48 – 51 7. Meningkatkan Tunjangan Auditor 52 - 52 8. Mengajukan Usulan Perpanjangan Batas Usia Pensiun Auditor 52 – 53 C. SISTEM PRESTASI KERJA BERBASIS ANGKA KREDIT 54 – 58 1. Menyusun Standar dan Prosedur serta Petunjuk Teknis dalam

Penilaian Angka Kredit 54 – 55

2. Fasilitasi Penilaian Angka Kredit Terpusat bagi seluruh Auditor Ahli Madya dan Auditor Ahli Utama di lingkungan APIP

56 – 57

3. Monitoring dan Evaluasi Penilaian Angka Kredit 57 – 58 D. INFRASTRUKTUR PEMBINAAN JFA 59 – 66 1. Aspek Kelembagaan 59 – 65 2. Aspek Penunjang 65 – 66 EVALUASI DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN JFA KE DEPAN 67 – 83

A. EVALUASI PEMBINAAN JFA 67 – 75

B. LANGKAH PEMBINAAN JFA KE DEPAN 75 – 83

PENUTUP 84 – 85

DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

Page 14: LapPembinaanJFA2008_edar

DAFTAR TABEL

TABEL

Halaman

1. Jumlah Auditor Per 31 Desember 2008 dan Per 31 Desember 2007………... 5

2. Jumlah Auditor Per Jenjang Jabatan Tahun 2005 - 2008 ………...………..... 6

3. Pola Karier Auditor ………...……….....………...……….....………...………. 10

4. Jumlah Peserta Diklat Sertifikasi JFA Per APIP Tahun 2008 ..................... 15

5. Jumlah Peserta Diklat Sertifikasi JFA APIP Periode: 1996 sd 2008 ........... 16

6. Tingkat Kelulusan Ujian Sertifikasi JFA APIP Tahun Ujian 2008 ................. 19

7. Tingkat Kelulusan Sertifikasi JFA Berdasrkan Kelas Diklat Periode: 2007 s.d. 2008 ............................. ............................. ............................. ........................

22

8. Penerbitan STTPP Sertifikat Kelulusan JFA Tahun 2008............................... 23

9. Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi Auditor Tahun 2008 ....................... 27

10. Persetujuan Pengangkatan Ke Dalam JFA Per Jenjang Jabatan JFA Tahun 2008 ........................................................................................................................

43

11. Nilai Tunjangan Auditor....................................................…......................... 53

12. DUPAK Yang Diterima Tim Penilai Pusat Tahun 2008 .................................. 57

13. PAK Yang Diterbitkan Tim Penilai Pusat Tahun 2008 ............................. 57

14. Hasil Pengukuran Persepsi Pimpinan dan Auditor APIP Terhadap Kinerja Pembinaan JFA Oleh BPKP ............................. .............................

68

xii

Page 15: LapPembinaanJFA2008_edar

DAFTAR DIAGRAM

DIAGRAM Halaman

1. Jumlah Auditor per 31 Desember 2008 …………………………………… 4

2. Rincian Auditor yang Aktif per Jenjang Jabatan dan Pendidikan Per 31 Desember 2008 ………………………………………

12

3. Jumlah Peserta Diklat Sertifikasi JFA Tahunan Per APIP Periode 2004 s.d. 2008 ………………………………………………………………..........

17

4. Tingkat Kelulusan Sertifikasi JFA Periode Tahun Ujian 2004 s.d. 2008.. 20

5. Tingkat Kelulusan Sertifikasi JFA Per APIP Periode Tahun Ujian 2004 s.d. 2008 ………………………………………………………………..........

21

6. Penerbitan STTPP Sertifikasi JFA APIP Periode: 1996 s.d. 2003 …........ 23

7. Penerbitan STTPP Sertifikasi JFA APIP Periode: 2004 s.d. 2008 …........ 24

8. Penerbitan STTPP Sertifikasi JFA Per APIP Periode: 2004 s.d. 2008 …... 25

9. Jumlah Peserta Diklat Teknis Subtansi Auditor Periode: 2004 s.d. 2008 27

10. Tanya Jawab JFA On-line Tahun 2008 …... …... …... …... …... …... …... 47

xiii

Page 16: LapPembinaanJFA2008_edar

DAFTAR FOTO

FOTO Halaman

1. Sekretaris Utama BPKP, Kuswono Soeseno (pakaian batik merah) didampingi oleh Kepala Pusdiklatwas BPKP, Agus Witjaksono (pakaian jas hitam) sedang melakukan penanggalan tanda peserta dan penyerahan Sertifikat Telah Mengikuti Diklat Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor Ahli dan Pembentukan Auditor terampil di Lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Daerah pada tanggal 11 April 2008 di Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor ….

18

2. Suasana pelaksanaan Ujian Sertifikasi JFA di gedung Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, Padang pada tanggal 3 – 6 November 2008 .……… .……… .……… .……… .……… .……… .……… .………

26

3. Kepala Pusdiklatwas BPKP, Agus Witjaksono (duduk no. 4 sebelah kiri) didampingi Kepala Perwakilan BPKP DKI Jakarta 1, Irsan Gunawan (duduk no. 5 sebelah kiri) berfoto bersama dengan para peserta diklat setelah acara pembukaan Diklat Audit Proyek/Kegiatan Berbantuan PHLN bagi Pegawai BPKP Perwakilan BPKP DKI Jakarta 1, pada tanggal 26 Februari 2008 di Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor .……… .……… .……… .……… .……… .……… .………

29

4. Direktur Pengawasan BUMD pada Deputi BPKP Bidang Akuntan Negara, Kasminto (kanan), dalam acara pembukaan Kegiatan Review Certified Internal Auditor bagi pegawai di lingkungan BPKP, pada tanggal 14 Oktober 2008 di Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor……...... ................................................................................................

30

5. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi, Suradji (sebelah kiri) didampingi Kepala Pusdiklatwas BPKP, Agus Witjaksono, sedang mengetuk palu tanda pembukaan Diklat Investigasi di lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Daerah, pada tanggal 8 September 2008 di Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor .………

31

6.

Kepala BPKP, Didi Widayadi (kanan) bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara, Edy Topo Ashari (kiri), menandatangani Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor PER-1310/ K/JF/2008 ; Nomor:24 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan

40

xiv

Page 17: LapPembinaanJFA2008_edar

Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya pada tanggal 11 November 2008 di Jakarta. .......................................................................

7. Deputi BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polsoskam, Iman Bastari (paling kanan) memberikan cendera mata kepada para nara sumber Forum Komunikasi JFA Bawasda/Inspektorat Daerah Wilayah Jawa – Kalimantan pada tanggal 4 – 6 Agustus 2008 di Hotel Horizon, Bandung, Provinsi Jawa Barat ……...... ……......……......……......……......……......……......……......

50

8. Para sumber Forum Komunikasi JFA Bawasda/Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota Wilayah Jawa – Kalimantan pada tanggal 4 – 6 Agustus 2008 di Hotel Horizon, Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dari kiri-ke kanan, Condro Imantoro, Kepala Pusbin JFA, Agus Witjaksono, Kepala Pusdiklatwas dan Arif, Kepala Subbid pada Pusdiklawas ……......……......……......……......……......……......…….......

51

9. Sekretaris Utama BPKP, Kuswono Soeseno, (kanan) didampingi Kepala Pusbin JFA, Condro Imantoro, (tengah) dan Plh. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat sedang memukul gong tanda dibukanya Forum Komunikasi JFA Bawasda/Inspektorat Daerah Wilayah Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua pada tanggal 20 Oktober 2008 di Hotel Horizon, Bandung, Provinsi Jawa Barat. ..……......……......……......……......…….....

51

10. Para peserta Forum Komunikasi JFA Bawasda/Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota Wilayah Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua yang diselenggarakan pada tanggal 20 – 21 Oktober 2008 di Hotel Horizon, Bandung, Provinsi Jawa Barat tampak antusias mendengarkan pemaparan .……......……......……......…….......

52

11. Suasana pelaksanaan kegiatan Outbond yang diikuti para peserta Diklat Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor Ahli dan Pembentukan Auditor Terampil bagi pegawai di lingkungan Departemen Perdagangan yang diselenggarakan sejak tanggal 9 s.d. 30 Juni 2008 di Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor ...……......……......……......

61

12. Pengarahan dan Pembukaan Sidang Komite Sertifikasi JFA Pertama tahun 2008 oleh Kepala BPKP, Didi Widayadi (tengah) , didampingi oleh Ketua Sidang Komite Sertifikasi JFA, Kuswono Soeseno (kiri) dan Wakil Ketua Sidang Komite Sertifikasi JFA, D.Negarayati Siregar ........

63

13. Suasana Sidang Komite Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor kedua tahun 2008, pada sessi pembahasan materi sidang Standar Kompetensi Auditor. .................... .............................................................

65

xv

Page 18: LapPembinaanJFA2008_edar

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Bezetting Pejabat Fungsional Auditor Unit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Per 31 Desember 2008 ………………………………………………………………………

2. Bezetting Pejabat Fungsional Auditor Unit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Per 31 Desember 2007 ………………………………………………………………………

3. Realisasi Penyelenggaraan Diklat Sertifikasi JFA Tahun 2008 ......................................

4. Realisasi Peserta Diklat Sertifikasi JFA Per APIP Periode: 1996 s.d. 2008 .....................

5. Tingkat Kelulusan Sertifikasi JFA APIP Periode 2004 s.d. 2008 ....................................

6. Tingkat Kelulusan Sertifikasi JFA APIP Berdasarkan Kelas Diklat Periode 2007 s.d. 2008 ...... .................................... .................................... .................................... .....................

7. Penerbitan STTPP Sertifikasi JFA APIP Periode 1996 s.d. 2003 ...................................

8. Penerbitan STTPP Sertifikasi JFA APIP Periode 2004 s.d. 2008 ...................................

9. Jenis dan Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi Pengawasan Yang Diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP Tahun 2008 ........................................................

10. Pelaksanaan Kegiatan Diklat Teknis Substansi Pengawasan Yang Diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP Periode 2004 s.d. 2008 ....................................................................

11. Jasa / Produk Pengawasan BPKP Tahun 2008 .................................................................

12. Unit Kerja Yang Dievaluasi Penilaian Angka Kreditnya Periode: 2006 s.d. 2008 ........

xvi

Page 19: LapPembinaanJFA2008_edar

Pendahuluan

1

PENDAHULUAN

A. LATA LA PEMBINAAN JFA R B KA

a am rangka menjamin pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan

pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna diperlukan

a anya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional, bertanggung

jawab, jujur dan adil. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah melakukan reformasi

manajemen PNS antara lain melalui pembentukan struktur organisasi instansi

pemerintah yang mengarah pada paradigma ’miskin struktur kaya fungsi’ yang

memberi peluang pembentukan jabatan fungsional PNS serta pembinaan PNS

berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja. Untuk memfasilitasi upaya tersebut

pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil.

DDE NG

l

d

Sebagai bagian dari upaya pembentukan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil

tersebut, maka dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

(Kepmenpan) Nomor 19/1996 Tanggal 2 Mei 1996 yang telah diperbaharui dengan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Permenpan) Nomor

PER/220/M.PAN/7/2008 Tanggal 4 Juli 2008 dibentuklah Jabatan Fungsional Auditor

(JFA). Pembentukan JFA dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tersedianya PNS

yang ditugaskan secara penuh waktu untuk melaksanakan tugas pengawasan secara

profesional dan untuk menjamin pembinaan profesi, karier, kepangkatan dan jabatan

dalam rangka meningkatkan mutu pengawasan di lingkungan Instansi Pemerintah.

Kedudukan JFA menjadi sangat strategis karena menjadi tulang punggung aparat

pengawasan intern pemerintah yang mempunyai peran penting dalam pengendalian

manajemen pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan, dalam lingkup

pengawasan intern pemerintah.

Untuk lebih menjamin terlaksananya pembinaan JFA secara efisien, efektif dan

berkesinambungan diperlukan suatu instansi pembina JFA yang memiliki kapasitas

untuk melakukan pembinaan. Sehubungan dengan hal tersebut dalam Permenpan

Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Page 20: LapPembinaanJFA2008_edar

Pendahuluan

2

(BPKP) ditetapkan sebagai Instansi Pembina JFA di lingkungan Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah (APIP).

Ruang lingkup pembinaan JFA di lingkungan APIP tersebut meliputi BPKP, Inspektorat

Jenderal (Itjen) Departemen, Inspektorat Utama/Inspektorat Kementerian/LPND, dan

unit kerja lembaga lainnya yang melaksanakan tugas pengawasan intern serta Badan

Pengawas/Inspektorat Daerah (Provinsi/ Kabupaten/Kota). Adapun tugas pembinaan

JFA meliputi “Penetapan dan pengendalian terhadap standar profesi yang meliputi

kewenangan penanganan, prosedur pelaksanaan tugas dan metodologinya. Dalam

pembinaan tersebut termasuk di dalamnya penetapan petunjuk teknis yang

diperlukan”.

Tugas pokok Instansi Pembina adalah membina Jabatan Fungsional Auditor menurut

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Permenpan) nomor

220/2008 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya, dengan fungsi sebagai

berikut:

a. pengembangan dan penyusunan metodologi, standar, dan pedoman teknis pengawasan;

b. penyusunan pedoman formasi jabatan; c. pengembangan dan penyusunan standar kompetensi jabatan; d. fasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik Auditor; e. penetapan kebijakan/pembinaan diklat fungsional meliputi penyusunan pedoman

diklat, pengembangan kurikulum diklat, bimbingan dan koordinasi penyelenggaraan serta evaluasi diklat;

f. penyelenggaraan sertifikasi Auditor; g. pengembangan sistem informasi jabatan; h. fasilitasi pembentukan dan pengembangan organisasi profesi; i. fasilitasi penerbitan buletin/majalah profesi yang bergerak di bidang pengawasan; j. fasilitasi penyelenggaraan reviu rekan sejawat (peer review); k. evaluasi dan fasilitasi pengusulan tunjangan jabatan; l. evaluasi dan monitoring penerapan standar dan kode etik auditor, pedoman teknis

pengawasan dan administrasi jabatan; m. sosialisasi dan bimbingan penerapan metodologi, standar, pedoman teknis

pengawasan, kode etik auditor, dan organisasi profesi; n. mengatur ketentuan standar pendidikan Auditor; o. menjabarkan rincian dari unsur dan sub unsur kegiatan Auditor yang dapat dinilai

angka kreditnya; p. mengatur ketentuan dan prosedur kenaikan jabatan Auditor; q. mengatur ketentuan tentang kriteria bidang, pedoman penulisan, publikasi, dan

pengujian karya tulis ilmiah pengawasan; r. menetapkan tata kerja tim penilai angka kredit auditor dan tata cara penilaian angka

kredit Auditor; s. mengatur kualifikasi pendidikan Auditor; t. memberikan persetujuan teknis secara tertulis untuk pengangkatan ke dalam

Auditor;

Page 21: LapPembinaanJFA2008_edar

Pendahuluan

3

Dalam rangka melaksanakan amanah sebagai Instansi Pembina JFA dan mengantisipasi

kebutuhan pembinaan JFA di lingkungan APIP, BPKP secara bertahap meningkatkan

kapasitas organisasinya, antara lain dengan membentuk dua Pusat setingkat eselon II

yaitu Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor dan Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Pengawasan yang masing-masing mempunyai peran penting dalam

pembinaan JFA. (Surat Keputusan Kepala BPKP No. KEP-06.00.00-080/K/2001 tentang

Organisasi dan Tata Kerja BPKP).

Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (Pusbin JFA) mempunyai peran dalam

pembinaan JFA secara keseluruhan kecuali dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan. Hal ini tercermin dalam tugas pokoknya, yaitu:

Melaksanakan penelaahan dan penyusunan peraturan, standar, pedoman, program

pembinaan, dan pelaksanaan sertifikasi serta evaluasi pelaksanaan sertifikasi, angka

kredit, dan efektivitas tim penilai JFA di lingkungan BPKP dan APIP lainnya

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pusbin JFA menyelenggarakan fungsi:

• Penyusunan rencana dan program pembinaan JFA;

• Penelaahan dan penyusunan peraturan, standar dan pedoman JFA;

• Penyusunan materi ujian JFA;

• Pengelolaan data JFA;

• Pelaksanaan seleksi dan penentuan kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan

JFA; dan

• Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan sertifikasi, penilaian angka kredit,

dan efektivitas tim penilai.

Sedangkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP

mempunyai peran dalam hal meningkatkan mutu sumber daya manusia pengawasan

melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Peran tersebut nampak dalam tugas pokok

yang diemban yaitu:

Menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan

dan pelatihan pengawasan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPKP

Page 22: LapPembinaanJFA2008_edar

Pendahuluan

4

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklatwas BPKP menyelenggarakan fungsi:

• Penyusunan program (diklat) kedinasan, fungsional, dan teknis;

• Perencanaan, penyusunan dan pengembangan materi diklat fungsional dan

teknis;

• Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur;

• Penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan diklat pembentukan, dan

penjenjangan JFA serta diklat teknis;

• Penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan diklat

pembentukan dan penjenjangan JFA; dan

• Evaluasi pelaksanaan hasil diklat serta penyusunan laporannya.

Tugas BPKP selaku Instansi Pembina JFA terutama dilaksanakan oleh Pusbin JFA dan

Pusdiklatwas BPKP sesuai dengan tingkat kewenangannya. Namun demikian

mengingat cakupan pembinaannya yang cukup luas, beragam dan tersebar mulai

tingkat pemerintah pusat sampai tingkat pemerintah daerah, maka untuk menjamin

pembinaan yang efisien dan efektif dalam pelaksanaannya didukung oleh seluruh unit

kerja BPKP termasuk 25 unit Perwakilan BPKP di seluruh Indonesia.

B. POSISI AUDITOR INTERN PEMERINTAH

ntuk memberikan gambaran cakupan pembinaan disajikan komposisi

auditor per 31 Desember 2008 sebanyak 8.645 orang sebagaimana pada

Diagram 1.

DIAGRAM 1

UU JUMLAH AUDITOR PER 31 DESEMBER 2008

BPKP; 3.907; 45,19%

Bawasda;3.109; 35,96%

Itjen Dept/LPND; 

1.629; 18,84%

BPKP Itjen Dept/LPND Bawasda

Page 23: LapPembinaanJFA2008_edar

Pendahuluan

5

Perbandingan jumlah auditor per 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 per unit APIP

Pusat dan Daerah dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

TABEL 1 JUMLAH AUDITOR PER 31 DESEMBER 2008 DAN 31 DESEMBER 2007

Jumlah Unit APIP

Jumlah Unit APIP

JFA

Jumlah PFA

Jumlah Unit APIP

Jumlah Unit APIP

JFA

Jumlah PFA

2 3 4 5 6 7 8 9 = 3 - 6 10 = 4 - 7 11 = 5 - 8

I. APIP PusatI.A. 1. Inspektorat Kementerian Koordinator 3 0 0 3 0 0

0 0 02. Inspektorat Jenderal Departemen 20 20 1.565 20 20 1.218 0 0 (347)

(10)(352)

(59)

(36)

3. Inspektorat Kementerian Negara 10 2 20 10 3 25 0 1 54. Unit Pengawasan pada Lembaga

Setingkat Menteri5 0 0 5 0 0

0 0 05. Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga

Pemerintah Non Departemen21 14 396 22 15 386

1 159 36 1.981 60 38 1.629 1 2

I.B. 1. BPKP 1 1 3.614 1 1 3.907 0 0 293Sub Jumlah APIP Pusat 60 37 5.595 61 39 5.536 1 2

II. APIP Daerah1. Badan Pengawas/ Inspektorat Provinsi 33 19 816 33 19 780 0 02. Badan Pengawas/ Inspektorat

Kabupaten369 123 1.480 396 126 1.789

27 3 3093. Badan Pengawas/ Inspektorat Kota 90 35 464 93 36 540 3 1 76

Sub Jumlah APIP Daerah 492 177 2.760 522 181 3.109 30 4 349

Jumlah 552 214 8.355 583 220 8.645 31 6 290

Posisi 31 Desember 2008

JUMLAH AUDITOR PER 31 DESEMBER 2008 DAN 31 DESEMBER 2007

1

Kenaikan (Penurunan) Jumlah Unit

APIP

Kenaikan (Penurunan) Jumlah Unit

APIP JFA

Kenaikan (Penurunan) Jumlah PFA

No Unit APIP

Posisi 31 Desember 2007

Rincian lebih lanjut jumlah auditor per 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007

berdasarkan unit APIP dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.

Jumlah Auditor per jenjang jabatan dalam empat tahun terakhir (sejak tahun 2005 sampai

dengan tahun 2008) berdasarkan unit APIP adalah sebagaimana pada Tabel 2 berikut ini.

Page 24: LapPembinaanJFA2008_edar

Pendahuluan

6

TABEL 2 JUMLAH AUDITOR PER JENJANG JABATAN

TAHUN 2005 – 2008

Itjen Dep/LPND Jenjang Jabatan 2005 2006 2007 2008

Auditor Ahli Utama 0 0 5 3 Auditor Ahli Madya 548 522 551 410 Auditor Ahli Muda 781 733 744 708 Auditor Ahli Pertama 295 313 293 240 Auditor Penyelia 201 177 201 110 Auditor Pelaksana Lanjutan 156 154 142 117 Auditor Pelaksana 41 45 45 41

Jumlah Auditor 2.022 1.944 1.981 1.629

BPKP Jenjang Jabatan 2005 2006 2007 2008

Auditor Ahli Utama 0 0 0 0 Auditor Ahli Madya 507 450 692 887 Auditor Ahli Muda 1321 1.286 1.239 1.307 Auditor Ahli Pertama 659 659 493 520 Auditor Penyelia 674 640 665 652 Auditor Pelaksana Lanjutan 603 584 391 408 Auditor Pelaksana 97 135 134 133

Jumlah Auditor 3.861 3.754 3.614 3.907

APIP Daerah Jenjang Jabatan 2005 2006 2007 2008

Auditor Ahli Utama 0 0 0 0 Auditor Ahli Madya 222 189 226 226 Auditor Ahli Muda 814 795 814 986 Auditor Ahli Pertama 365 370 375 459 Auditor Penyelia 605 553 608 591 Auditor Pelaksana Lanjutan 523 502 526 620 Auditor Pelaksana 210 210 211 227

Jumlah Auditor 2.739 2.619 2.760 3.109

Total Jenjang Jabatan 2005 2006 2007 2008

Auditor Ahli Utama 0 0 5 3 Auditor Ahli Madya 1.277 1.161 1.469 1.523 Auditor Ahli Muda 2.916 2.814 2.797 3.001 Auditor Ahli Pertama 1.319 1.342 1.161 1.219 Auditor Penyelia 1.480 1.370 1.474 1.353 Auditor Pelaksana Lanjutan 1.282 1.240 1.059 1.145 Auditor Pelaksana 348 390 390 401

Jumlah Auditor 8.622 8.317 8.355 8.645

Page 25: LapPembinaanJFA2008_edar

Pendahuluan

7

Jumlah Auditor per 31 Desember 2008 sebanyak 8.645 orang dapat dirinci lebih lanjut

berdasarkan keaktifannya sebagai berikut:

Unit APIP Aktif Tidak Aktif Total 1. BPKP 3.498 409 3.907 Orang 2. Itjen Departemen/LPND 1.370 259 1.629 Orang 3. Bawasda 2.478 631 3.109 Orang

Jumlah 7.346 1.299 8.645 Orang Auditor yang memiliki status Tidak Aktif sejumlah 1.299 orang adalah jumlah Auditor

yang dibebaskan sementara dari jabatannya dengan rincian sebagai berikut:

Alasan Pembebasan Sementara BPKP Itjen/ LPND Bawasda Jumlah

1. Cuti di Luar Tanggungan Negara 2 - - 2 Orang 2. Menjalani Hukuman Disiplin 4 1 - 5 Orang 3. Penugasan di Luar JFA 334 256 630 1.220 Orang 4. Tidak Tercapainya Angka Kredit 54 1 - 55 Orang 5. Tugas Belajar 15 1 1 17 Orang

Jumlah 409 259 631 1.299 Orang

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Tahun 2008 merupakan media untuk

mengkomunikasikan pencapaian kinerja BPKP dan sebagai wujud pertanggungjawaban

BPKP selaku Instansi Pembina JFA kepada para pemangku kepentingan. Dalam laporan

ini diuraikan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh Instansi Pembina dan

realisasinya melalui strategi dan kegiatan pembinaan. Permasalahan dan kendala dalam

pembinaan juga diuraikan dengan dilengkapi langkah-langkah strategis peningkatan

pembinaan di masa yang akan datang.

Data yang dipergunakan dalam proses penyusunan Laporan Pembinaan Jabatan

Fungsional Auditor Tahun 2008 merupakan data pembinaan JFA selama periode 1

Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 yang bersumber dari Deputi Pengawasan,

Pusbin JFA dan Pusdiklatwas BPKP. Dengan demikian Laporan Pembinaan Jabatan

Fungsional Auditor Tahun 2008 mencerminkan pertanggungjawaban kinerja BPKP yang

berkesinambungan dalam membina JFA di lingkungan APIP.

Adapun sistematika penyajian laporan pembinaan JFA ini dapat digambarkan dalam

bagan berikut ini:

Page 26: LapPembinaanJFA2008_edar

Pendahuluan

8

• Bab Pendahuluan

Bab ini secara ringkas menjelaskan latar belakang pembinaan JFA, posisi auditor

intern pemerintah dan sistematika penyajian laporan.

• Bab Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

Bab ini menjelaskan tentang pembinaan JFA selama tahun 2008 yang mencakup

aspek profesionalisme, sistem karier, dan sistem prestasi kerja, serta

infrastruktur pembinaan JFA. Sub bab Profesionalisme menguraikan

pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi, pendidikan profesi yang berkelanjutan,

organisasi profesi, standar profesi, kode etik profesi, dan peer-review. Sub bab

Sistem Karier membahas fasilitas pengangkatan dalam JFA dan tunjangan

auditor. Sub bab Sistem Prestasi Kerja memaparkan kegiatan fasilitasi penilaian

angka kredit terpusat, bimbingan teknis angka kredit, peningkatan kompetensi

tim penilai angka kredit JFA dan evaluasi penilaian angka kredit JFA. Materi

ketiga sub bab tersebut dilengkapi dengan hasil penelitian oleh Pusat Pembinaan

JFA atas persepsi para pemangku kepentingan atas pelaksanaan tugas dan

kegiatan pembinaan JFA. Sedangkan pada sub bab infrastruktur pembinaan JFA

dibahas tentang pelaksanaan aspek kelembagaan dan penunjang.

• Bab Evaluasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA Ke Depan

Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut

dalam pembinaan JFA. Sub bab Evaluasi menguraikan hasil penelitian oleh Pusat

Pembinaan JFA atas persepsi para pemangku kepentingan atas manfaat

pembinaan JFA dan simpulan permasalahan yang timbul dalam pembinaan JFA.

Sub bab Langkah-langkah Pembinaan JFA Ke Depan menguraikan tindak lanjut

yang perlu dilakukan dalam mengatasi permasalahan pembinaan JFA dan

mengantisipasi perubahan ke depan.

• Penutup

Menguraikan harapan BPKP selaku Instansi Pembina JFA.

Page 27: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

9

PELAKSANAAN KEGIATAN

PEMBINAAN JFA

embinaan JFA sebagai bagian dari pembinaan Pegawai Negeri Sipil

(PNS) bertujuan untuk mempersiapkan auditor APIP yang berkualitas

dengan karakteristik profesional, berdaya guna dan berhasil guna

dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan. Sebagai upaya

untuk mencapai tujuan pembinaan JFA tersebut telah ditetapkan strategi umum dalam

bentuk tugas dan kegiatan, serta kebijakan dalam lingkup tiga pilar pembinaan JFA

sebagaimana tertuang dalam peraturan perundangan tentang kepegawaian, yaitu:

PP1. Meningkatkan profesionalitas auditor;

2. Mewujudkan sistem karier JFA yang efektif; dan

3. Mewujudkan sistem prestasi kerja berbasis angka kredit yang efisien dan efektif

Uraian berikutnya di dalam bab ini akan menjelaskan pelaksanaan masing-masing

tugas dan kegiatan, serta kebijakan tersebut oleh BPKP termasuk hasil penelitian

terhadap persepsi auditor dan instansi pemerintah terhadap pelaksanaan pembinaan

JFA.

Keterkaitan ketiga aspek peningkatan profesionalisme, sistem karier dan sistem

prestasi kerja nampak dalam pola karier yang dikembangan dalam Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang

Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, dan peraturan pelaksanaannya,

sebagaimana dapat dirangkum dalam Tabel 3 berikut ini.

Page 28: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

10

TABEL 3 POLA KARIER AUDITOR

Jabatan Fungsional

Jabatan Gol. AK.

Kum. Peran Diklat Sertifikasi

Persyaratan AK Masuk

Diklat II/b 40 II/c 60 Auditor

Pelaksana II/d 80 III/a 100 Auditor

Pelaksana Lanjutan III/b 150

III/c 200

Auditor Terampil

Auditor Penyelia III/d 300

Anggota Tim

Pembentukan Auditor Trampil

Entry level

III/a 100 Auditor Pertama III/b 150

Anggota Tim

Pembentukan Auditor Ahli Entry level

III/c 200 Auditor Muda III/d 300 Ketua Tim Penjenjangan

Ketua Tim 175

IV/a 400 IV/b 550 Auditor

Madya IV/c 700

Pengendali Teknis

Penjenjangan Pengendali Teknis

350

IV/d 850

Auditor Ahli

Auditor Utama IV/e 1050

Pengendali Mutu

Penjenjangan Pengendali Mutu

775

Pola karier JFA dalam Tabel 3 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Dalam JFA terdapat jenjang jabatan terampil dan ahli dengan pola pembinaan yang

memiliki keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, diklat, serta

pengalaman dalam karier jabatan yang diukur dari perolehan angka kredit, sebagai

upaya untuk membentuk, mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme

dan kompetisi yang sehat dalam pelaksanaan tugas auditor;

b) Pemenuhan sertifikasi dan pencapaian angka kredit kumulatif sebagai persyaratan

kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat tersebut sejalan dengan karakteristik JFA

sebagaimana diamanatkan dalam PP No. 16 Tahun 1994, yang mensyaratkan

adanya keahlian dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas yang bersifat mandiri.

Keahlian dan keterampilan di bidang pengawasan diperoleh melalui pengalaman

dalam karier jabatan yang tergambar dalam pencapaian angka kreditnya dan

peningkatan kompetensi melalui diklat;

c) Pelaksanaan tugas yang bersifat mandiri JFA diartikan sebagai tim mandiri yang

berimplikasi adanya peran auditor yang berbeda dalam sebuah tim mandiri yaitu

Pengendali Mutu, Pengendali Teknis, Ketua Tim, dan Anggota Tim. Perbedaan

Page 29: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

11

peran dalam sebuah tim mandiri ini tentu saja membutuhkan persyaratan

kompetensi yang berbeda pada masing-masing peran;

d) Pemenuhan persyaratan kompetensi yang berbeda tersebut meliputi pendidikan

formal, diklat Sertifikasi JFA dan pendidikan profesi berkelanjutan, sebagaimana

diatur dalam Pasal 11 ayat 1 dan Pasal 12 ayat 1 PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; dan

e) Dalam mengikuti diklat Sertifikasi JFA secara berjenjang dipersyaratkan adanya

pengalaman kerja yang diwujudkan dalam pemenuhan angka kredit sejumlah

tertentu.

A. MENINGKATKAN PROFESIONALITAS AUDITOR

u as dan kegiatan pembinaan JFA yang telah dilakukan dalam rangka

mewujudkan auditor yang profesional adalah sebagai berikut:

TT g

1. Menetapkan Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional

Dalam pelaksanaan JFA, PNS yang diangkat dalam jabatan mempunyai latar

belakang pendidikan formal yang beragam.

Hal tersebut sangat terkait dengan penerapan JFA di Itjen Departemen, Inspektorat

Utama/Inspektorat Kementerian/LPND dan Bawas/Inspektorat Daerah melalui

proses inpassing maupun pengangkatan pertama dan perpindahan ke dalam JFA.

Itjen Departemen, Inspektorat Utama/Inspektorat Kementerian/LPND dan

Bawas/Inspektorat Daerah mengijinkan rekrutmen auditor dari tingkat Sekolah

Lanjutan Tingkat Atas dan tanpa pembatasan bidang akademis. Sementara itu, di

lingkungan BPKP kualifikasi pendidikan untuk auditor adalah D-III, D-IV, S1, S2,

dan S3 jurusan Akuntansi dan Manajemen sesuai Surat Edaran Deputi Bidang

Administrasi Nomor SE-06.04.00-1485/DI/1999 tanggal 23 Desember 1999 tentang

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan BPKP. Sedangkan

kualifikasi pendidikan untuk unit pengawasan lainnya di lingkungan APIP

ditentukan oleh pimpinan unit organisasi masing-masing setelah mendapat

persetujuan Kepala BPKP.

Disamping latar belakang pendidikan formal, persyaratan pengangkatan dalam

JFA adalah keikutsertaan diklat dan kelulusan sertifikasi auditor. Penyelenggaraan

diklat sertifikasi termasuk kurikulum dan metode diklat sertifikasi diatur dalam

Page 30: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

12

Pola Pendidikan dan Pelatihan Auditor Bagi Aparat Pengawasan Fungsional

Pemerintah yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala BPKP No. KEP – 06.04.00-

847/K/1998 tanggal 11 November 1998. Pola diklat auditor yang digunakan saat

ini disusun oleh tim yang anggotanya terdiri dari pejabat di lingkungan Itjen

Departemen, Inspektorat Utama/Inspektorat Kementerian/LPND, BPKP dan

Inspektorat Wilayah Provinsi.

Dalam pola diklat, diklat sertifikasi JFA disusun berdasarkan konsep pembentukan

kompetensi minimal untuk melaksanakan jabatan sedangkan diklat teknis

subtsansi disiapkan untuk meningkatkan profesionalisme auditor dalam rangka

pelaksanaan tugas pengawasan sesuai tugas dan fungsi organisasi.

Jumlah auditor yang aktif per 31 Desember 2008 berdasarkan jenjang jabatan dan

jenjang pendidikan dapat dilihat pada Diagram 2.

DIAGRAM 2 RINCIAN AUDITOR YANG AKTIF PER JENJANG

JABATAN DAN PENDIDIKAN PER 31 DESEMBER 2008

D.I, 1, 0.01%

D.III, 1,317, 17.93%D.IV /S 1, 4,491, 

61.14%

S LTA, 1,068, 14.54%

S .2, 469, 6.38%

S L TA D .I D .III D .IV/S 1 S .2

Catatan :

• Auditor Ahli yang berlatar belakang pendidikan SLTA dan D-III adalah

auditor yang berasal dari pengangkatan melalui inpassing pada pejabat

eselon III yang telah memenuhi pangkat/golongan IV.

• Auditor Terampil yang berlatar belakang pendidikan S1/D-IV dan S2

adalah auditor yang akan alih jabatan ke Ahli.

Page 31: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

13

2. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional

Diklat Fungsional Auditor atau lebih dikenal dengan nama Diklat Sertifikasi JFA

diselenggarakan secara berjenjang untuk memenuhi persyaratan kompetensi

minimal bagi auditor untuk melaksanakan tugas sesuai jenjang peran dan

jabatannya. Keberhasilan diklat dilegalisasi melalui lulus ujian sertifikasi JFA pada

setiap jenjang diklat. Dengan demikian dalam persyaratan peserta diklat

ditentukan bahwa seorang auditor tidak dapat mengikuti diklat jenjang yang

tinggi apabila belum lulus sertifikasi diklat jenjang sebelumnya. Hal ini

menegaskan sesuai pola karier auditor pada Tabel 3, bahwa selama karier auditor

dalam jabatan auditor sejak diangkat sampai terminasi akan mengikuti beberapa

kali diklat sertifikasi JFA sesuai kenaikan jabatan yang dilaluinya. Jenis dan jenjang

diklat sertifikasi JFA adalah sebagai berikut.

1) Diklat Sertifikasi Pembentukan Auditor

Diselenggarakan dalam rangka sertifikasi bagi mereka yang akan diangkat

sebagai Auditor dengan tujuan untuk menyaring calon Auditor dan

memberikan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas auditor secara profesional.

Diklat ini terdiri dari:

• Diklat Sertifikasi Pembentukan Auditor Terampil, dimaksudkan untuk

menyaring calon auditor dengan tingkat pendidikan minimal sarjana muda

(DIII) atau SLTA, sebagai persyaratan pengangkatan ke dalam jabatan

auditor terampil.

• Diklat Sertifikasi Pembentukan Auditor Ahli, dimaksudkan untuk menyaring

calon auditor dengan tingkat pendidikan minimal sarjana (S1)/D-IV,

sebagai persyaratan pengangkatan ke dalam jabatan Auditor Ahli Pertama.

2) Diklat Sertifikasi Pindah Jalur

Diselenggarakan bagi auditor yang akan melakukan alih jabatan dari Auditor

Terampil ke dalam jenjang jabatan Auditor Ahli.

3) Diklat Sertifikasi Penjenjangan Auditor

Diselenggarakan untuk menyiapkan dan meningkatkan kompetensi Auditor

dari peran yang lebih rendah ke jenjang peran yang lebih tinggi dengan tujuan

Page 32: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

14

agar Auditor memiliki kompetensi minimal untuk dapat melaksanakan tugas

sesuai dengan peran dan jabatannya. Diklat ini terdiri dari:

• Diklat Sertifikasi Penjenjangan Peran Ketua Tim, dirancang untuk menyiapkan

dan meningkatkan peran Auditor dari Anggota Tim menjadi Ketua Tim,

sebagai persyaratan jabatan Auditor Muda.

• Diklat Sertifikasi Penjenjangan Peran Pengendali Teknis, dirancang untuk

menyiapkan dan meningkatkan peran Auditor dari Ketua Tim menjadi

Pengendali Teknis, sebagai persyaratan jabatan Auditor Madya.

• Diklat Sertifikasi Penjenjangan Peran Pengendali Mutu, dirancang untuk

menyiapkan dan meningkatkan peran Auditor dari Pengendali Teknis

menjadi Pengendali Mutu, sebagai persyaratan jabatan Auditor Ahli Utama.

4) Diklat untuk Pengangkatan Inpassing

Bagi PNS yang akan diangkat menjadi Auditor melalui inpassing dalam jabatan

tertentu diwajibkan mengikuti diklat sertifikasi yang terdiri dari diklat

matrikulasi (tanpa ujian) untuk jenjang peran di bawahnya dan diklat dengan

ujian sertifikasi sesuai dengan peran dalam jabatannya. Diklat matrikulasi

dapat juga digantikan dengan mekanisme Ujian Bebas Matrikulasi (UBM),

yaitu mengikuti dan lulus ujian tanpa mengikuti diklat terlebih dahulu.

Sebagai contoh seorang auditor yang diangkat melalui inpassing dalam jabatan

Auditor Ahli Muda dengan peran ketua tim, maka yang bersangkutan

diwajibkan mengikuti diklat matrikulasi ahli anggota tim dan diklat sertifikasi

penjenjangan ketua tim. Diklat matrikulasi ahli anggota tim dapat digantikan

dengan program ujian bebas matrikulasi.

Penyelenggaraan diklat sertifikasi JFA dilaksanakan oleh BPKP (Pusdiklatwas

BPKP) selaku Instansi Pembina JFA sebagaiman diamanatkan PP Nomor 101

Tahun 2000.

Di bawah ini akan diuraikan mengenai perkembangan diklat sertifikasi JFA yang

telah dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP.

Peserta Diklat Sertifikasi JFA Tahun 2008

Untuk tahun 2008, Pusdiklatwas BPKP telah mendiklatkan sebanyak 2.225 orang

peserta diklat untuk berbagai jenjang diklat sertifikasi JFA sebagaimana dapat

dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

Page 33: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

15

TABEL 4 JUMLAH PESERTA DIKLAT SERTIFIKASI JFA PER APIP

TAHUN 2008

No Tingkat BPKP Itjen Dep. /LPND Bawasda Jumlah

I. Diklat Pembentukan dan Penjenjangan 1 Pembentukan Auditor Terampil 60 108 195 363 2 Pindah Jalur 54 0 0 54 3 Pembentukan Auditor Ahli 0 248 804 1.052 4 Penjenjangan Auditor Ketua Tim 125 144 320 589 5 Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis 23 110 34 167 6 Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu 0 0 0 0

Sub Jumlah 262 610 1.353 2.225 II. Diklat Matrikulasi

1 Matrikulasi Ahli 0 0 0 0 2 Matrikulasi Ketua Tim 0 0 0 0 3 Matrikulasi Pengendali Teknis 0 0 0 0

Sub Jumlah 0 0 0 0 Jumlah 262 610 1.353 2.225

Dari Tabel 4 terlihat bahwa: untuk tahun 2008, dari 2.225 peserta diklat, sebanyak

262 peserta berasal dari auditor BPKP (11,78%) dan sisanya sebanyak 1.960 peserta

berasal dari auditor APIP lainnya (88,22%). Hal itu menunjukkan kebijakan

pembinaan dan komitmen yang penuh dari BPKP selaku Instansi Pembina untuk

meningkatkan kompetensi auditor APIP menuju auditor yang profesional.

Adapun rekapitulasi pelaksanaan diklat sertifikasi JFA per jenjang untuk tahun

2008 yang meliputi jenjang diklat, tanggal pelaksanaan diklat, lokasi diklat, jumlah

kelas, dan jumlah peserta dapat dilihat pada Lampiran 3.

Peserta Diklat Sertifikasi JFA Periode 1996 s.d. 2008

Selama kurun waktu 1996 hingga akhir 2008, Pusdiklatwas BPKP telah

mendiklatkan sebanyak 33.325 orang peserta diklat untuk berbagai jenjang diklat

sertifikasi JFA sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 34: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

16

TABEL 5 JUMLAH PESERTA DIKLAT SERTIFIKASI JFA APIP

PERIODE: 1996 s.d. 2008

1996 sd 2003 2004 2005 2006 2007 2008 JmlOrg Org Org Org Org Org Org

A. BPKP1. Pembentukan Auditor Terampil 3.028 8 58 89 42 60 3.2852. Pindah Jalur 1.297 124 92 81 60 54 1.7083. Pembentukan Auditor Ahli 1.201 2 30 1 3 0 1.2374. Penjenjangan Auditor Ketua Tim 2.235 114 186 147 120 125 2.9275. Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis 762 169 175 139 130 23 1.3986. Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu 26 0 11 0 0 0 37

Sub Jumlah 8.549 417 552 457 355 262 10.5927. Pengembangan Peran Ketua Tim 144 0 0 0 0 0 1448. Matrikulasi Ahli 15 0 0 0 0 0 159. Matrikulasi Ketua Tim 1 0 0 2 0 0 3

10. Matrikulasi Pengendali Teknis 10 0 0 0 1 0 11Sub Jumlah 170 0 0 2 1 0 173

Jumlah BPKP 8.719 417 552 459 356 262 10.765

B. Itjen Dep./LPND1. Pembentukan Auditor Terampil 314 49 30 117 67 108 6852. Pindah Jalur 51 7 24 2 0 0 843. Pembentukan Auditor Ahli 888 175 167 369 127 248 1.9744. Penjenjangan Auditor Ketua Tim 704 133 96 130 82 144 1.2895. Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis 508 155 125 79 78 110 1.0556. Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu 24 0 21 0 0 0 45

Sub Jumlah 2.489 519 463 697 354 610 5.1327. Pengembangan Peran Ketua Tim 0 0 0 0 0 0 08. Matrikulasi Ahli 0 0 0 4 0 0 49. Matrikulasi Ketua Tim 65 4 7 6 0 0 82

10. Matrikulasi Pengendali Teknis 16 0 0 0 0 0 16Sub Jumlah 81 4 7 10 0 0 102

Jumlah Itjen Dep./LPND 2.570 523 470 707 354 610 5.234

C. Bawasda1. Pembentukan Auditor Terampil 4.851 672 497 290 447 195 6.9522. Pindah Jalur 92 73 96 77 97 0 4353. Pembentukan Auditor Ahli 3.016 805 721 625 897 804 6.8684. Penjenjangan Auditor Ketua Tim 465 72 394 337 333 320 1.9215. Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis 9 57 61 164 139 34 4646. Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu 1 0 0 0 0 0 1

Sub Jumlah 8.434 1.679 1.769 1.493 1.913 1.353 16.6417. Pengembangan Peran Ketua Tim 0 0 0 0 0 0 08. Matrikulasi Ahli 13 115 102 20 19 0 2699. Matrikulasi Ketua Tim 0 77 211 103 21 0 412

10. Matrikulasi Pengendali Teknis 0 0 1 2 1 0 4Sub Jumlah 13 192 314 125 41 0 685

Jumlah Bawasda 8.447 1.871 2.083 1.618 1.954 1.353 17.326

JUMLAH TOTAL 19.736 2.811 3.105 2.784 2.664 2.225 33.325

No Jenis DiklatPeserta Diklat Sertifikasi JFA

Page 35: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

17

Rincian jumlah peserta diklat sertifikasi JFA per unit APIP per tahun sejak tahun

1996 hingga akhir tahun 2008 disajikan pada Lampiran 3.

Peserta Diklat Sertifikasi JFA Periode 2004 s.d. 2008

Untuk periode 2004 s.d. 2008 secara tahunan dapat digambarkan dalam Diagram 3

di bawah ini jumlah peserta diklat untuk berbagai jenjang diklat sertifikasi JFA

yang telah didiklatkan Pusdiklatwas BPKP.

DIAGRAM 3 JUMLAH PESERTA DIKLAT SERTIFIKASI JFA TAHUNAN PER APIP

PERIODE 2004 S.D. 2008

Realisasi Peserta Diklat Sertifikasi JFA 2004 s.d. 2008

417552

459356

262

523 470

707

354

610

18712083

1618

1954

1353

2004 2005 2006 2007 2008Tahun

Jum

lah

Pes

erta

BPKP

Itjen Dep./LPND

Bawasda

Dari Diagram 3 terlihat bahwa selama periode 2004 s.d. 2008 terdapat

kecenderungan peningkatan proporsi jumlah peserta diklat sertifikasi JFA yang

berasal dari APIP non BPKP dari jumlah peserta seluruh APIP, yaitu 85,17% (2004),

82,22% (2005), 83,51% (2006), 86,64% (2007), dan 88,22% (2008). Kondisi ini

mencerminkan komitmen BPKP selaku Instansi Pembina JFA untuk

meningkatkankan kompetensi minimal jabatan bagi para Auditor Itjen

Dep/Inspektorat LPND dan Bawasda/Inspektorat Daerah. Hal tersebut didukung

oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa bahwa frekuensi penyelenggaraan

Diklat Sertifikasi JFA menurut pimpinan APIP sudah cukup sesuai, dengan urutan dari

yang paling sesuai adalah Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND, BPKP, dan

kemudian Bawasda. Sedangkan ketepatan waktu ditetapkan sebagai peserta keikutsertaan

Page 36: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

18

dalam Diklat Sertifikasi JFA juga menunjukkan sudah cukup sesuai, dengan urutan dari

yang paling sesuai adalah Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND, Bawasda, dan

kemudian BPKP.

Salah satu tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan diklat adalah peserta diklat

dapat memperoleh manfaat dari diklat tersebut dimana materi diklat memang

terkait dengan pelaksanaan tugas selaku auditor. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa kesesuaian materi diklat sertifikasi fungsional auditor dengan

pelaksanaan tugas pengawasan secara keseluruhan sudah cukup sesuai, dengan urutan dari

yang paling sesuai adalah Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND, BPKP, dan

kemudian Bawasda.

Foto 1. Sekretaris Utama BPKP, Kuswono Soeseno (pakaian batik merah) didampingi oleh Kepala Pusdiklatwas BPKP, Agus Witjaksono (pakaian jas hitam)

sedang melakukan penanggalan tanda peserta dan penyerahan Sertifikat Telah Mengikuti Diklat Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor Ahli dan Pembentukan Auditor terampil di Lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

pada tanggal 11 April 2008 di Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor

3. Melaksanakan Sertifikasi Keahlian dan Keterampilan

Ujian sertifikasi diwajibkan bagi peserta diklat pada setiap jenjang diklat dengan

kesempatan ujian maksimal empat kali, yang terdiri dari satu kali ujian utama dan

tiga kali ujian ulangan dalam waktu dua tahun setelah mengikuti diklat. Apabila

dalam jangka waktu tersebut belum lulus maka peserta ujian dinyatakan tidak

Page 37: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

19

lulus/gugur, dan peserta diwajibkan mengikuti kembali program diklat secara

penuh dari awal.

Peserta dinyatakan lulus apabila memenuhi nilai lulus (passing grade) sebagai

berikut :

- Nilai setiap Mata Ajaran Inti minimal 70; dan

- Nilai setiap Mata Ajaran Penunjang minimal 60.

Terhadap auditor yang tidak lulus setelah habis hak ujiannya, masih diberikan

kesempatan ujian sertifikasi dengan syarat harus kembali mengikuti diklat

sertifikasi pada jenjangnya dan sesuai prosedur pengusulan diklat yang ditetapkan.

Dengan demikian nyata bahwa di satu sisi BPKP selaku Instansi Pembina JFA

peduli terhadap seluruh stakeholdersnya dengan mempertahankan kompetensi

minimal auditor melalui sertifikasi JFA, di sisi lain BPKP senantiasa memberi

berbagai kesempatan bagi Auditor APIP untuk mau berupaya agar dapat

mencapai sertifikasi JFA sesuai kebutuhannya.

Pada tahun 2008, diselenggarakan Ujian Sertifikasi JFA sebanyak 3 kali yang

berlokasi di 25 Provinsi, yaitu tanggal 10 – 13 Maret 2008, tanggal 21 - 24 Juli 2008,

dan tanggal 3 – 6 November 2008. Peserta ujian adalah para Pejabat Fungsional

Auditor, Pejabat Struktural di bidang pengawasan maupun Pemeriksa Non JFA se-

APIP untuk berbagai jenjang sertifikasi keahlian dan keterampilan.

Tingkat Kelulusan Sertifikasi JFA Tahun 2008

Tingkat kelulusan sertifikasi JFA APIP pada tahun 2008 yaitu 88,92%. Tingkat

kelulusan ini dihitung berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti ujian pada

tahun 2008 baik peserta ujian utama maupun peserta ujian ulangan. Rincian tingkat

kelulusan sertifikasi JFA APIP tahun 2008 disajikan pada Tabel 6 berikut ini.

TABEL 6 TINGKAT KELULUSAN SERTIFIKASI JFA APIP TAHUN UJIAN 2008

No APIP Peserta Ujian

Peserta Lulus

Peserta Tidak Lulus

Jumlah Peserta Lulus dan Tidak

Lulus

% Tingkat Kelulusan

1 2 3 4 5 6 = 4 + 5 7 = 4 / 6 x 100%1 Itjen Departemen/LPND 1348 371 44 415 89.402 Bawasda 4017 1004 147 1151 87.233 BPKP 773 222 8 230 96.52

Jumlah 6138 1597 199 1796 88.92

Page 38: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

20

Tingkat Kelulusan Sertifikasi JFA Tahun 2004 - 2008

Perkembangan tingkat kelululusan sertifikasi JFA tahun 2004 sampai dengan tahun

2008 dapat dilihat pada Diagram 4 di bawah ini. Tingkat kelulusan ini dihitung

berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti ujian pada tahun yang bersangkutan.

DIAGRAM 4 TINGKAT KELULUSAN SERTIFIKASI JFA

PERIODE TAHUN UJIAN 2004 S.D. 2008

93.48% 91.75%

78.23% 77.14%

88.92%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Persen

tase Kelulusan

2004 2005 2006 2007 2008

Tahun

Tingkat kelulusan sertifikasi JFA tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 di atas jika

dirinci per unit APIP per tahun maka akan terlihat sebagaimana pada Diagram 5

berikut ini.

Page 39: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

21

DIAGRAM 5 TINGKAT KELULUSAN SERTIFIKASI JFA PER APIP

PERIODE TAHUN UJIAN 2004 S.D 2008

98.72%

100.00%

97.03%

95.51%

96.52%

94.23% 100.00%

79.71%

80.28%

89.40%

90.92%

85.31%

72.38%

71.00%

87.23%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

2004 2005 2006 2007 2008

Persentase Kelulusan

BPKP ITJEN DEP/LPND Bawasda

Lebih lanjut rincian perkembangan tingkat kelulusan sertifikasi JFA periode tahun

ujian 2004 s.d. 2008 dapat dilihat pada Lampiran 5. Dalam Lampiran 5 tersebut

dapat dilihat bahwa jumlah peserta ujian sertifikasi selama lima tahun terakhir

adalah sebanyak 24.678 orang. Jumlah peserta ujian menggambarkan keikutsertaan

seseorang dalam ujian, sedangkan jumlah yang lulus sebanyak 10.107 orang.

Adanya peserta diklat sertifikasi JFA yang ternyata tidak lulus ujian adalah sesuatu

hal yang wajar dalam praktek sertifikasi pada umumnya. Hasil tingkat kelulusan

sertifikasi JFA periode 2004 s.d. 2008 tersebut menunjukkan bahwa persentase

kelulusan bagi Bawasda lebih rendah daripada BPKP dan Itjen Dep/LPND. Hal

tersebut diduga akibat lemahnya proses rekrutmen auditor yang dilakukan oleh

Bawasda. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelulusan antara lain faktor

input yaitu rekrutmen calon peserta kurang selektif, dan latar belakang pendidikan

yang bervariasi yang mungkin tidak sesuai dengan profesi auditor. Dalam hal ini

rekrutmen auditor yang dilakukan BPKP sudah lebih baik, yaitu dengan

melakukan penerimaan dari D-III Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan

D-IV STAN dan Strata S-1 akuntansi/manajemen/ekonomi dengan persyaratan

Page 40: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

22

indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3,00 dan melalui ujian tertulis serta

wawancara.

Perkembangan Kelulusan Sertifikasi JFA Periode 2007 – 2008 Berdasarkan Kelas Diklat Sertifikasi JFA

Berdasarkan data statistik peserta Diklat Sertifikasi JFA dan Ujian Sertifikasi JFA

tahun 2007 s.d. 2008 yang diikuti oleh Auditor APIP pada Tabel 7 berikut ini, dapat

diketahui dari 4.684 peserta diklat, sebanyak 4.520 orang yang mengikuti ujian.

Tingkat kelulusan Sertifikasi JFA berdasarkan kelas diklat menunjukkan

pencapaian yang relatif tinggi, yaitu 1.260 peserta atau sekitar 95,37% dan hanya 98

orang yang tidak lulus sama sekali atau 4,63%. Sisanya sebanyak 2.402 orang masih

mempunyai sisa hak ujian atau belum menggunakan hak ujian mereka secara

penuh yaitu sebanyak empat kali ujian selama dua tahun.

TABEL 7 TINGKAT KELULUSAN SERTIFIKASI JFA

BERDASARKAN KELAS DIKLAT PERIODE: 2007 S.D. 2008

NO

PESE

RTA 

UJIAN

LULU

S UTA

MA

LULU

S UJU

L

JML 

LULU

S

BELU

LULU

S

TIDAK 

LULU

S

% LULU

S UTA

MA

KELU

LUSA

% BELUM 

LULU

S

%  T

IDAK

 LULU

S

1 2 3 4 5 6 7 8 9=4/(6+8)10= 

6/(6+8)11 10= 8/(6+8)

20071 TERAMPIL 542       95     204      299     193      50    17,53% 55,17% 35,61% 9,23%2 AHLI 1.052    175   355      530     509      13    16,63% 50,38% 48,38% 1,24%3 PINDAH JALUR 174       80     47         127     44         3       45,98% 72,99% 25,29% 1,72%4 KETUA TIM 483       89     246      305     160      18    18,43% 63,15% 33,13% 3,73%5 PENGENDALI TEKNIS 285       78     131      209     62         14    27,37% 73,33% 21,75% 4,91%6 PENGENDALI MUTU ‐        ‐   ‐       ‐      ‐       ‐   0 0 0

SUB JUMLAH 2.536    517   983      1.470  968      98    20,39% 57,97% 38,17% 3,86%2008

1 TERAMPIL 325       50     80         130     195      ‐   15,38% 40,00% 60,00% 0,00%2 AHLI 845       107   117      224     621      ‐   12,66% 26,51% 73,49% 0,00%3 PINDAH JALUR 146       42     25         67       79         ‐   28,77% 45,89% 54,11% 0,00%4 KETUA TIM 491       72     48         120     371      ‐   14,66% 24,44% 75,56% 0,00%5 PENGENDALI TEKNIS 177       2       7           9         168      ‐   1,13% 5,08% 94,92% 0,00%6 PENGENDALI MUTU ‐        ‐   ‐       ‐      ‐       ‐   0 0 0

SUB JUMLAH 1.984    273   277      550     1.434   ‐   13,76% 27,72% 72,28% 0,00%JUMLAH 4.520    790   1.260   2.020  2.402   98    17,48% 44,69% 53,14% 2,17%

PERIODE

0

0

Lebih rinci data tingkat kelulusan serifikasi JFA periode 2007 - 2008 per unit APIP

disajikan pada Lampiran 6.

Penerbitan STTPP Sertifikasi JFA Tahun 2008

Page 41: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

23

Sertifikat lulus yaitu Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)

Sertifikasi JFA yang telah diterbitkan pada tahun 2008 sebanyak 1.923 sertifikat.

Jumlah tersebut merupakan sertifikat yang diterbitkan pada periode ujian bulan

November 2007, Maret 2008 dan Juli 2008. Rincian penerbitan STTPP Sertifikasi JFA

adalah sebagaimana pada Tabel 8 berikut ini.

TABEL 8 PENERBITAN STTPP SERTIFIKASI JFA TAHUN 2008

No Uraian Jumlah 1. Peserta Lulus 2007 yang belum diterbitkan STTPP 810 2. Peserta Lulus 2008: 1.597 • Periode Maret 2008 : 511 • Periode Juli 2008 : 602 • Periode November 2008 : 484

3. Jumlah STTPP yang akan diterbitkan 2.407 4. STTPP yang diterbitkan tahun 2008 1.923 5. STTPP yang akan diterbitkan tahun 2009 484

Penerbitan STTPP Sertifikasi JFA Periode: 1996 s.d. 2008

Jumlah STTPP yang diterbitkan selama tahun 1999 s.d. 2003 sebanyak 4.371 STTPP

yang terdiri dari BPKP 2.884 STTPP, Itjen 1.338 STTPP dan Bawasda 149 STTPP

sebagaimana terlihat pada Diagram 6 berikut ini.

DIAGRAM 6 PENERBITAN STTPP SERTIFIKASI JFA APIP

PERIODE: 1996 s.d. 2003

BPKP  2,884  

BAWASDA  149 

ITJEN  1,338 

BPKP ITJEN BAWASDA

Page 42: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

24

Rincian penerbitan STTPP periode tahun 1999 s.d. 2003 dapat dilihat pada

Lampiran 7.

Pada periode 2004 s.d. 2008 jumlah STTPP yang diterbitkan adalah sebanyak 10.107

STTPP yang terdiri dari BPKP 2.111 STTPP, Itjen 2.385 STTPP dan Bawasda 5.611

STTPP sebagaimana disajikan pada Diagram 7 berikut ini.

DIAGRAM 7 PENERBITAN STTPP SERTIFIKASI JFA APIP

PERIODE: 2004 s.d. 2008

APIP  2,385 

BPKP  2,111 

BAWASDA  5,611  

APIP BPKP BAWASDA

Berikut ini adalah jumlah STTPP yang diterbitkan per tahunan per APIP untuk

periode 2004 s.d. 2008 sebagaimana disajikan pada Diagram 8 berikut ini.

Page 43: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

25

DIAGRAM 8 PENERBITAN STTPP SERTIFIKASI JFA PER APIP

PERIODE: 2004 s.d. 2008

474

385

861

575577

1,260

448523

1,355

517

404

1,131

371

222

1,004

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

2004 2005 2006 2007 2008

ITJEN BPKP BAWASDA

Rincian penerbitan STTPP periode tahun 2004 s.d. 2008 dapat dilihat pada

Lampiran 8.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi pimpinan maupun Auditor APIP,

pembinaan Auditor bersertifikat telah berperan dengan baik dalam meningkatkan

kompetensi auditor dan kualitas hasil pengawasan APIP, dengan urutan yang paling

baik adalah Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND, Bawasda, dan kemudian BPKP.

Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan tingkat kelulusan peserta

ujian, yaitu:

- Pusbin JFA memperbaharui release “Contoh Soal dan Jawaban Ujian Sertifikasi

JFA” pada situs http://www.bpkp.go.id. Contoh soal dan jawaban ujian

sertifikasi JFA yang direlease tersebut meliputi seluruh mata pelajaran pada

seluruh jenjang diklat.

- Penyusunan soal Ujian Sertifikasi JFA dengan mempertimbangkan aspek

kognitif/tingkatan berfikir yang berdasarkan pada teori Taxonomy Bloom.

Page 44: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

26

Foto 2. Suasana pelaksanaan Ujian Sertifikasi JFA di gedung Perwakilan BPKP

Provinsi Sumatera Barat, Padang pada tanggal 3 – 6 November 2008.

4. Mengkoordinasikan dan Menyelenggarakan Pelatihan Teknis dalam rangka Pengembangan profesi

Dalam rangka memelihara dan meningkatkan kompetensi auditor sesuai dengan

prinsip profesionalisme, BPKP telah menyelenggarakan kegiatan meliputi diklat

teknis substansi auditor, pelatihan di kantor sendiri (PKS) dan seminar/lokakarya

baik di lingkungan internal maupun eksternal BPKP.

a. Diklat Teknis Substansi Auditor

Diklat teknis substansi auditor dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

peningkatan dan persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas auditor sesuai kebutuhan organisasi. Penyelenggaraan

dan pembinaan diklat ini mengacu pada Pasal 12 PP Nomor 16 Tahun 1994 dan

ditegaskan PP Nomor 101 Tahun 2000. Sesuai ketentuan, penyelenggaraan dan

pembinaan diklat dilaksanakan oleh instansi teknis serta jenis, jenjang,

kurikulum dan metode diklat teknis ditetapkan oleh instansi teknis yang

bersangkutan, berkoordinasi dengan instansi pembina jabatan fungsional dan

instansi pembina diklat (Lembaga Administrasi Negara).

Page 45: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

27

a.1. Diklat Teknis Substansi Auditor BPKP

Jumlah peserta Diklat Teknis Substansi Auditor yang diselenggarakan

Pusdiklatwas BPKP pada tahun 2008 sebagaimana pada Tabel 9 berikut

ini.

TABEL 9 JUMLAH PESERTA DIKLAT TEKNIS SUBSTANSI AUDITOR

TAHUN 2008

Unit APIP Jumlah Diklat Jumlah Peserta BPKP 30 1.396 Itjen Dep./LPND/Bawasda 37 3.936

67 5.332

Secara rinci jenis diklat teknis substansi auditor yang telah

diselenggarakan bagi BPKP dan APIP Non BPKP untuk tahun 2008

disajikan pada Lampiran 9.

Jumlah peserta diklat teknis substansi auditor tahunan untuk periode 2004

hingga tahun 2008 disajikan pada Diagram 9 berikut ini.

DIAGRAM 9 JUMLAH PESERTA DIKLAT TEKNIS SUBSTANSI AUDIITOR

PERIODE: 2004 s.d. 2008

Rincian kegiatan diklat teknis substansi auditor sejak tahun 2004 hingga

tahun 2008 dapat dilihat pada Lampiran 10. Secara ringkas dalam periode

Page 46: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

28

2004 s.d. 2008 terlihat bahwa penyelenggaraan diklat memenuhi

kecenderungan perubahan paradigma APIP terkait dengan perubahan

lingkungan dan ketentuan perundang-undangan dan praktek Auditor

Intern yang berlaku secara internasional.

• Sejak tahun 2004, bagi BPKP, ditekankan untuk memenuhi kompetensi

di bidang Audit Barang dan Jasa, Audit Investigasi, Audit Kinerja

Sektor Publik, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Sedangkan

bagi APIP non BPKP ditekankan untuk memenuhi kompetensi di

bidang Teknik dan Penyusunan Evaluasi LAKIP, Manajerial

Pengawasan, Pengadaan Barang dan Jasa Keppres 80/2003, Audit

Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Keppres 80/2003, Audit Barang

dan Jasa, dan Audit Investigasi;

• Tahun 2005, untuk BPKP, tambahan kompetensi baru di bidang Good

Corporate Governance (GCG), Penyidikan, dan Laboratorium Audit

Investigasi. Untuk APIP non BPKP, kompetensi di bidang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

• Tahun 2006, untuk BPKP, tambahan kompetensi baru di bidang

Aplikasi Pengolahan Data Renwas/Simonev. Untuk APIP non BPKP,

Satuan Pengawasan Intern;

• Tahun 2007, untuk BPKP, tambahan kompetensi baru di bidang

Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan Lembaga/Kementerian,

Manajemen Resiko, dan Audit PHLN. Untuk APIP non BPKP tambahan

kompetensi baru di bidang Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah; dan

• Tahun 2008, untuk BPKP tambahan kompetensi baru di bidang Audit

BOS KITA, SIMAK BMN, SIM Data Renwas. Untuk APIP non BPKP

tambahan kompetensi baru di bidang Audit Pendapatan Asli Daerah,

Evaluasi Perencanaan Anggaran, Audit PNPM Mandiri, Audit Sarana

dan Prasarana, Audit Kepegawaian, Kertas Kerja Audit, dan Penulisan

LHA Yang Efektif.

Diklat teknis substansi auditor yang diselenggarakan oleh Pusdiklatwas

BPKP tersebut juga diikuti oleh auditor dari APIP lainnya. Para narasumber

berasal dari Deputi Pengawasan BPKP. Adapun jenis dan waktu

Page 47: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

29

pelaksanaan Diklat Teknis Substansi Auditor telah dituangkan di dalam

Katalog Diklat dan Kalender Diklat yang diperbarui secara periodik dan

disebarluaskan ke seluruh unit kerja APIP baik melaui media cetak (buletin)

maupun media elektronik (situs internet).

Berdasarkan penelitian kami, menurut pimpinan dan Auditor APIP,

keikutsertaan auditor untuk mengikuti diklat teknis substansi cukup baik.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa menurut Auditor APIP, materi diklat

teknis substansi diikuti sudah sesuai dengan pelaksanaan tugas pengawasan anda,

dengan urutan dari yang paling sesuai adalah Itjen Departemen/Unit Pengawasan

LPND, BPKP, dan kemudian Bawasda. Di lain pihak, persepsi pimpinan APIP,

penyelenggaraan diklat teknis substansi untuk auditor cukup sesuai kebutuhan, dengan

urutan dari yang paling sesuai adalah Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND,

BPKP, dan kemudian Bawasda.

Foto 3. Kepala Pusdiklatwas BPKP, Agus Witjaksono (duduk no. 4 sebelah kiri)

didampingi Kepala Perwakilan BPKP DKI Jakarta 1, Irsan Gunawan (duduk no. 5 sebelah kiri) berfoto bersama dengan para peserta diklat setelah acara

pembukaan Diklat Audit Proyek/Kegiatan Berbantuan PHLN bagi Pegawai BPKP Perwakilan BPKP DKI Jakarta 1, pada tanggal 26 Februari 2008 di

Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor

Page 48: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

30

Foto 4. Direktur Pengawasan BUMD pada Deputi BPKP Bidang Akuntan

Negara, Kasminto (kanan), dalam acara pembukaan Kegiatan Review Certified Internal Auditor bagi pegawai di lingkungan BPKP, pada tanggal 14 Oktober

2008 di Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor

a.2. Diklat Teknis Substansi Auditor Departemen/LPND

Perencanaan dan penyelenggara diklat ini dilaksanakan oleh masing-

masing instansi teknis, dalam hal ini departemen/LPND dan pemerintah

daerah, sesuai kompetensi teknisnya dengan target peserta adalah auditor

yang berasal dari Instansi APIP yang bersangkutan dan dapat diikuti oleh

auditor dari Instansi lainnya yang diusulkan oleh Kepala/Pimpinan Unit

Organisasinya. Penyelenggaraan diklat ini didasarkan bahwa kewajiban

seluruh APIP untuk memelihara dan mengembangkan kecakapan

auditornya (proficient). Materi-materi yang ada dalam diklat teknis ini

merupakan materi substansi atau teknis operasional yang diatur oleh

masing-masing unit kerja pengawasan, sesuai dengan perkembangan

lingkungan audit dan kegiatan operasional pada masing-masing Instansi.

Masing-masing instansi teknis mempunyai kewajiban mengatur dan

menetapkan jenis, jenjang, kurikulum, dan metode diklat teknis

sebagaimana dinyatakan dalam PP 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan

Pelatihan Jabatan PNS.

Page 49: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

31

Foto 5. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi, Suradji (sebelah kiri)

didampingi Kepala Pusdiklatwas BPKP, Agus Witjaksono, sedang mengetuk palu tanda pembukaan Diklat Investigasi di lingkungan Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah Daerah, pada tanggal 8 September 2008 di Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor

b. Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS)

PKS merupakan kegiatan pelatihan secara teratur/terjadual untuk

meningkatkan kemampuan pegawai dalam rangka menunjang tugas-tugas unit

kerja, yang penyelenggara dan pesertanya berasal dari pegawai unit kerja yang

bersangkutan. PKS tersebut dapat diselenggarakan atas prakarsa semua lapisan

pegawai, baik pimpinan ataupun staf. Pelaksanaan PKS tersebut terkait erat

dengan adanya kewajiban auditor untuk mengumpulkan angka kredit

pengembangan profesi yang antara lain diperoleh melalui PKS.

1) PKS di Lingkungan BPKP

Penyelenggaraan PKS di lingkungan BPKP, diatur dengan Keputusan

Kepala BPKP Nomor KEP-1246/K/SU/2004 tentang Pedoman Pelatihan di

Kantor Sendiri. Pedoman PKS tersebut memuat prosedur perencanaan,

pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi PKS.

Setiap unit esselon II di lingkungan BPKP, baik di daerah maupun di pusat,

wajib menyusun rencana tahunan PKS dan melaksanakan PKS minimal

Page 50: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

32

setahun 40 jam per pegawai, serta melaporkan dan melakukan evaluasi

hasil pelaksanaannya secara triwulanan. Untuk mendukung

penyelenggaraan PKS pada setiap unit kerja telah dibentuk satuan tugas

(satgas) PKS.

Jumlah akumulasi jam PKS rata-rata per pegawai BPKP pada tahun 2008

adalah 44,5 jam atau 111,25% dari standar setahun sebesar 40 jam per

pegawai.

2) PKS di Lingkungan APIP Lainnya

PKS pada unit kerja APIP direncanakan dan dilaksanakan oleh masing-

masing unit kerja APIP sesuai kebutuhannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik menurut pimpinan maupun Auditor

APIP, kesempatan dan keikutsertaan auditor dalam Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS)

sudah baik, dengan urutan dari yang paling baik adalah BPKP, Itjen Departemen/Unit

Pengawasan LPND, dan kemudian Bawasda. Penelitian juga menunjukkan bahwa

kesesuaian materi PKS yang diikuti dengan tugas pengawasan sudah baik dan materi-

materi PKS memang bermanfaat, dengan urutan dari yang paling baik/bermanfaat adalah

BPKP, Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND, dan kemudian Bawasda.

5. Fasilitasi Penyelenggaraan Seminar dan Lokakarya

BPKP selaku Instansi Pembina JFA melalui unit-unit kerjanya senantiasa

mendorong dan memfasilitasi pelaksanaan seminar dan lokakarya dalam rangka

memperluas cakrawala pengawasan bagi auditor.

Berikut ini seminar-seminar dan diskusi-diskusi panel yang telah diselenggarakan

oleh BPKP selama tahun 2008:

• Workshop GCG/ UU Perseroan Terbatas; • Workshop Document Management System ; • Workshop Business Intelligence Tools; • Workshop Sispedap; • Workshop “Melayani dengan Hati”; dan • Workshop Blade Center and Storage System Center

Di sisi lain upaya-upaya yang telah dilakukan oleh BPKP tersebut belum

sepenuhnya mendapatkan dukungan dari unit kerja di lingkungan APIP.

Page 51: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

33

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keikutsertaan auditor untuk mengikuti

seminar/lokakarya yang berkaitan dengan pengawasan cukup baik, dengan urutan paling

baik adalah Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND, BPKP, dan kemudian Bawasda.

6. Menyusun Kurikulum Diklat dengan Mengacu pada Standar Kompetensi Jabatan

Dalam Pola Diklat Auditor telah dicantumkan kurikulum diklat yang mengacu

pada analisis kebutuhan diklat (training needs analysis) berdasarkan pada uraian

tugas masing-masing peran dalam jabatan auditor. Seiring dengan upaya

standarisasi pedidikan dan pelatihan jabatan fungsional sebagaimana diamanatkan

dalam PP Nomor 101 Tahun 2000, dan dalam rangka mengantisipasi perubahan

lingkungan kediklatan maka untuk masa datang akan dilakukan pemutakhiran

dan fleksibilitas dalam penyusunan kurikulum diklat.

Seiring dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

(Permenpan) nomor 220/2008 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya,

maka sedang diupayakan revisi terhadap Keputusan Kepala BPKP nomor: KEP –

06.04.00-847/K/1998 tanggal 11 November 1998 tentang Pola Pendidikan dan

Pelatihan Auditor Bagi Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah. Dorongan

untuk melakukan revisi pola diklat juga muncul sejalan dengan semakin

beragamnya unit kerja yang menerapkan JFA dan sebagai upaya untuk

meningkatkan profesionalisme auditor semakin kompleksnya tugas-tugas

pengawasan intern pemerintah dalam rangka mengantisipasi perubahan antara

lain perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peraturan terkait.

Selama tahun 2008 telah dilakukan penyusunan draft revisi pola diklat dan telah

dipaparkan pada Sidang Komite Sertifikasi JFA II Tahun 2008.

7. Melaksanakan Pembinaan Diklat Fungsional dan Berkoordinasi dengan Lembaga Administrasi Negara selaku Instansi Pembina Diklat PNS

Pembinaan diklat fungsional sesuai pasal 28 PP No. 101 tahun 2000 dilakukan

melalui penyusunan pedoman diklat, pengembangan kurikulum diklat, bimbingan

dalam penyelenggaraan diklat dan evaluasi diklat. Pusdiklatwas BPKP sebagai unit

penyelenggaraan diklat telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan

berkoordinasi dengan Lembaga Administrasi Negara meliputi:

a. Menerbitkan buku pedoman penyelenggaraan diklat;

Page 52: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

34

b. Menerbitkan kalender diklat tahunan yang disusun berdasarkan potensi

peserta diklat pada masing-masing jenjang diklat sertifikasi dan jenis diklat

teknis substansi;

c. Mengembangkan materi diklat sertifikasi dan diklat teknis substansi

dengan menerbitkan modul ajar untuk masing-masing jenjang diklat dan

membuat CD base references. Materi diklat tersebut secara berkala

disesuaikan dengan perubahan lingkungan disiplin ilmu/pengetahuan

terkait;

d. Pengembangan kompetensi widyaiswara melalui diklat TOT pengajaran

dan substansi, seminar dan in-house training (pelatihan di kantor sendiri),

pendidikan pasca sarjana dan forum komunikasi widyaiswara;

e. Pengembangan sarana dan prasarana diklat meliputi penyediaan LCD dan

komputer yang build-in di kelas, mess yang representatif dan sarana

olahraga dan kesehatan; dan

f. Pengembangan penyelenggaraan diklat dengan supervisi Pusdiklatwas

dalam bentuk diklat mandiri, diklat semi mandiri dan diklat regional.

Untuk mendukung pengembangan penyelenggaraan diklat tersebut

dilakukan pengiriman widyaiswara untuk mengajar diklat di daerah dan

diklat TOC dan MOT bagi staf pelaksanaan dan supervisi diklat.

8. Menyusun Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Auditor

Selama tahun 2008 telah dilakukan lima kali kegiatan/tahapan, yaitu:

a. Penyusunan Matriks Kompetensi Auditor

Matriks kompetensi auditor disusun sebagai dasar perumusan Standar Kompetensi Auditor APIP. Matriks ini disusun dengan memperhatikan tugas pokok auditor dan jenjang jabatan auditor yang diatur dalam Permenpan Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008 (pengganti Kepmenpan Nomor 19/1996) dan merujuk pada praktik internal audit yang berlaku secara internasional (The Certified Government Auditing Professional/CGAP, yaitu sertifikasi yang diterbitkan The Institute of Internal Auditors/IIA). Kompetensi auditor mencakup ukuran kemampuan yang harus dimiliki untuk dapat melakukan tugas-tugas dalam jabatan auditor yang mencakup pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap perilaku. Ketiga unsur kompetensi auditor tersebut dijabarkan untuk per jenjang jabatan auditor, yang terdiri dari kompetensi dasar, kompetensi lanjutan dan kompetensi khusus untuk penugasan khusus.

Page 53: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

35

b. Penyusunan Proposal Seminar Standar Kompetensi Auditor

Proposal ini terkait dengan pengembangan standar kompetensi auditor yang telah memasuki tahap penyusunan matriks kompetensi auditor. Untuk menjadi sebuah standar, diperlukan proses limited hearing, public hearing, pertimbangan hukum, hingga akhirnya standar disahkan. Atas pertimbangan tersebut, dipandang perlu untuk melakukan seminar guna mendekatkan auditor dan pengguna jasa auditor terhadap pentingnya kompetensi auditor. Tujuan seminar agar standar kompetensi yang dirumuskan mendapatkan respon yang positif untuk perbaikan.

c. Permintaan masukan kepada Inspektorat Jenderal Departemen dan LPND serta Bawasda Seluruh Indonesia sebagai Bahan dalam Penyusunan Standar Kompetensi Auditor

Pusbin JFA melakukan penyusunan Matriks Kompetensi Auditor APIP per jenjang jabatan auditor yang masing-masing jabatan memerlukan bidang kompetensi yang berbeda. Atas matriks tersebut telah dimintakan masukan kepada unit APIP.

d. Penyusunan Draf Pertama Standar Kompetensi Auditor

Draf pertama Standar Kompetensi Auditor yang disusun menjelaskan latar belakang, tujuan dan fungsi Standar Kompetensi Auditor, mengatur ruang lingkup, landasan dan referensi, sistematika, pengertian-pengertian, auditor APIP masa depan, prinsip-prinsip dasar yang mengatur tentang kewajiban auditor, kewajiban APIP dan kerangka konseptual Standar Kompetensi Auditor. Standar Kompetensi Auditor ini disusun untuk tiap jenjang jabatan auditor yang mencakup kompetensi minimal dan dipetakan dalam Matriks Kompetensi Auditor APIP.

e. Pengolahan masukan dalam rangka penyusunan Standar Kompetensi Auditor

Permintaan masukan telah dikirimkan pada akhir Oktober 2008 dan unit APIP yang telah memberikan masukan sebanyak 11 unit. Masukan antara lain, yaitu perlu diperjelas mengenai auditor APIP masa depan terkait PP Nomor 60/2008.

9. Memfasilitasi Penyusunan Standar dan Kode Etik Profesi Auditor

a. Standar Profesi

Standar profesi auditor APIP yang saat ini berlaku adalah Standar Audit

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang ditetapkan berdasarkan

Peraturan Menpan No. PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008.

Standar Audit APFP merupakan prinsip-prinsip dasar dan persyaratan yang

Page 54: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

36

diperlukan auditor maupun APIP dalam menjalankan tugas dan fungsi

pengawasan.

Standar Audit APFP ini wajib menjadi acuan dalam menetapkan batas-batas

tanggung jawab pelaksanaan tugas audit yang dilakukan oleh APFP dan

auditornya sesuai jenjang dan ruang lingkup tugas auditnya. Tujuan standar

audit ini adalah untuk menjamin mutu koordinasi, perencanaan, pelaksanaan,

dan pelaporan audit. Standar ini juga bertujuan untuk mendorong efektivitas

tindak lanjut serta konsistensi penyajian laporan hasil audit yang bermanfaat

bagi pemakainya.

b. Kode Etik Profesi

Kode etik APIP yang saat ini berlaku adalah Kode Etik Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah (APIP) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menpan No.

PER/04/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008.

B. MEWUJUDKAN SISTEM KARIER JFA YANG EFEKTIF

iste karier yang tergambar dalam pola pembinaan dalam JFA

seb gaimana disajikan pada Tabel 3 mengidentifikasikan alur

pengembangan karier auditor melalui promosi (kenaikan pangkat dan

jabat n), dan diklat yang dibangun dengan berbasis sistem prestasi kerja dalam

bentuk pencapaian angka kredit.

m

a

a

SSSecara garis besar sistem karier JFA tersebut diuraikan sebagai berikut:

Pengangkatan ke dalam JFA didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan

(kompetensi/sertifikasi entry level). Di samping itu, pengangkatan ini juga harus

mempertimbangkan formasi jabatan, kecukupan beban kerja pada unit kerja yang

bersangkutan serta kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan tugas auditor.

Terdapat tiga mekanisme dalam pengangkatan PNS ke dalam JFA, yaitu:

• Pengangkatan Pertama

Merupakan pengangkatan pertama kali ke dalam JFA bagi PNS yang

melaksanakan tugas pengawasan yang mensyaratkan PNS/calon auditor

memperoleh sertifikasi dan angka kredit kumulatif tertentu sesuai dengan

jenjang jabatan dan pangkatnya.

Page 55: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

37

• Pengangkatan Perpindahan

Merupakan pengangkatan ke dalam JFA dengan pemindahan dari jabatan

struktural atau jabatan fungsional lainnya ke dalam JFA (mutasi diagonal)

setelah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, yaitu sertifikasi sesuai

dengan jenjang jabatannya. Dengan kemungkinan adanya perpindahan secara

diagonal dari jabatan struktural dan jabatan fungsional lain ke dalam JFA atau

sebaliknya pada jenjang golongan ruang yang sama, memberikan peluang bagi

auditor yang telah mencapai pangkat dan jabatan tertentu berpindah ke jabatan

struktural/jabatan fungsional lain dengan persyaratan sesuai ketentuan yang

berlaku dan kembali lagi menjadi auditor sesuai kebutuhan organisasi.

• Pengangkatan melalui Inpassing (penyesuaian dalam jabatan)

Merupakan pengangkatan ke dalam JFA melalui penyesuaian bagi para PNS

yang telah dan masih bertugas di bidang pengawasan berdasarkan

keputusan/persetujuan pejabat yang berwenang. Ini merupakan ketentuan

khusus pada saat terjadi perubahan ketentuan yang memerlukan penyesuaian

bagi PNS yang terkena dampak ketentuan tersebut dan pelaksanaannya

dibatasi waktu yang ditetapkan pembina PNS.

Mekanisme pengangkatan dalam JFA yang diuraikan di atas mengisyaratkan

perlunya sistem rekrutmen PNS untuk dapat menyaring kelayakan dan kepatutan

(fit and proper) yang menyangkut potensi kemampuan dan kemauan PNS untuk

diangkat dan dikembangkan sebagai auditor sesuai kebutuhan organisasi.

• Kenaikan Pangkat dan Jabatan

Kenaikan pangkat diperoleh setelah mencapai sejumlah angka kredit kumulatif

tertentu dan masih berada di dalam jenjang jabatan yang sama. Konsepsi

tersebut dibangun searah dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 99

Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002, yang antara lain

menyatakan bahwa di dalam jabatan fungsional diberikan kenaikan pangkat

pilihan, yaitu kenaikan pangkat yang diberikan atas dasar kepercayaan dan

penghargaan yang diberikan kepada PNS atas prestasi kerjanya yang tinggi.

Dengan demikian, seorang auditor tidak berhak memperoleh kenaikan pangkat

secara reguler.

Page 56: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

38

Karena kenaikan pangkat merupakan penghargaan dan setiap penghargaan

baru mempunyai nilai apabila kenaikan pangkat tersebut diberikan tepat pada

orang dan tepat pada waktunya, maka di dalam JFA telah digunakan Sistem

Perhitungan dan Penetapan Angka Kredit sebagai media pengukuran prestasi

kerja auditor. Dengan sistem tersebut, kenaikan pangkat dan jabatan auditor

berorientasi pada penilaian prestasi kerja yang obyektif, sehingga seorang

auditor dapat menduduki pangkat dan jabatan maksimal sesuai dengan

kompetensi dan prestasi kerja yang dicapai (reward). Di sisi lain, pembinaan

tersebut juga mewajibkan auditor untuk mengumpulkan angka kredit

kumulatif minimal yang ditentukan dalam jangka waktu yang ditentukan,

dimana sanksi (punishment) yang dikenakan bagi auditor apabila tidak

memenuhi hal tersebut adalah Pembebasan Sementara dan sanksi lebih lanjut

adalah Pemberhentian dari JFA.

Kenaikan jabatan dapat diperoleh selain terpenuhinya sejumlah angka kredit

kumulatif tertentu juga terpenuhi persyaratan sertifikasi sesuai dengan peran

dalam jenjang jabatannya. Pemenuhan sertifikasi sebagai persyaratan kenaikan

jabatan tersebut merupakan upaya untuk membentuk dan meningkatkan

kompetensi dalam setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diuraikan pada

kebijakan pertama di atas.

Sistem karier dalam JFA di atas dirancang sedemikian rupa untuk mewujudkan

potensi, kompetensi dan profesionalisme, dan minat auditor dalam pekerjaan/jabatan

secara optimal sehingga diharapkan dapat memacu auditor dalam memanfaatkan

kemampuannya untuk melakukan pekerjaan, dan meningkatnya kinerja dalam

suasana kompetisi yang sehat sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pula

produktivitas dan kualitas kerja organisasi. Pembinaan sistem karier ini perlu

didukung dengan peraturan dan ketentuan yang mutakhir termasuk standar formasi,

prosedur baku dalam pengangkatan dan kenaikan dalam pangkat dan jabatan,

kesejahteraan dan tunjangan auditor dan bimbingan teknis dan fasilitasi dalam

pengangkatan dalam JFA.

Tugas dan kegiatan pembinaan JFA yang telah dilakukan dalam rangka mewujudkan

kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 57: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

39

1. Penyusunan dan Penyempurnaan Ketentuan dan Pedoman JFA

Selama tahun 2008 BPKP telah memfasilitasi penyusunan menyempurnakan

beberapa ketentuan dan pedoman JFA.

a. Peraturan Menpan tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya

Pada tanggal 4 Juli 2008 telah disahkan Peraturan Menpan Nomor:

PER/220/M.PAN/7/2008 sebagai revisi Keputusan Menpan Nomor 19 tahun

1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya karena sudah

tidak sesuai lagi dengan perkembangan profesi dan tuntutan kompetensi

Auditor saat ini.

b. Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya

Pada tanggal 11 November 2008 telah disahkan Peraturan Bersama Kepala

BPKP dan Kepala BKN Nomor: PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor: 24 Tahun

2008 sebagai perubahan atas Keputusan Bersama Kepala BAKN, Sekjen BPK

dan Kepala BPKP Nomor: 10 Tahun 1996, Nomor: 49/SK/S/1996 dan Nomor:

Kep-386/K/1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor

dan Angka Kreditnya untuk tertib administrasi dan kelancaran dalam

pelaksanaan Peraturan Menpan Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008.

c. Draft Petunjuk Teknis Penerapan JFA dan Angka Kreditnya

Sebagai petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Menpan Nomor:

PER/220/M.PAN/7/2008 dan Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala

BKN Nomor: PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor: 24 Tahun 2008 telah disusun

empat draft Peraturan Kepala BPKP tentang Penilaian dan Penetapan Angka

Kredit, Organisasi dan Tata Kerja Tim Penilai Angka Kredit, serta

Pengangkatan dalam Jabatan Auditor, Pembebasan Sementara, Pengangkatan

Kembali, dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Auditor.

d. Draft Juknis Inpassing

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor: 41 tahun 2007 tentang

Organisasi dan Perangkat Daerah telah disusun draft Juknis Inpassing, namun

masih menunggu Permenpan tentang Inpassing.

Page 58: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

40

e. Pedoman Teknis Pengawasan

Sejalan dengan pelaksanaan pembinaan JFA, BPKP telah ditetapkan sebagai

Instansi Pembina Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sebagaimana

dinyatakan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008. BPKP sudah menghasilkan

berbagai produk pedoman teknis pengawasan yang dapat digunakan oleh

APIP untuk meningkatkan kinerja pengawasannya sebagaimana dapat dilihat

pada Lampiran 11.

Foto 6. Kepala BPKP, Didi Widayadi (kanan) bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara, Edy Topo Ashari (kiri), menandatangani Peraturan

Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor PER-1310/K/JF/2008 ; Nomor:24 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor

dan Angka Kreditnya pada tanggal 11 November 2008 di Jakarta.

Berbagai ketentuan dan pedoman JFA tersebut telah melalui serangkaian

mekanisme penyusunan yang meliputi inventarisasi permasalahan, pengkajian,

pembahasan dan pemaparan (due process) dengan melibatkan

narasumber/pembahas dari unit kerja intern dan ekstern BPKP yang kompeten di

bidang manajemen kepegawaian. Mekanisme tersebut dirancang sedemikian rupa

sehingga diharapkan dapat menghasilkan ketentuan dan peraturan JFA yang

aplikatif dan solutif serta mudah dipahami oleh pihak-pihak pemangku

Page 59: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

41

kepentingan. Di samping itu, ketentuan dan pedoman pada huruf b s.d. e di atas

telah didistribusikan kepada unit kerja di lingkungan APIP yang telah menerapkan

JFA dan telah ditayangkan dalam situs http://www.bpkp.go.id.

2. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Dalam Penerapan JFA

Dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan pengembangan JFA pada unit kerja

di lingkungan APIP maka BPKP telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan

bimbingan teknis penerapan JFA secara terencana dan berkesinambungan.

Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis melalui:

- pemaparan langsung di unit kerja APIP;

- pemaparan pada Diklat Sertifikasi JFA dengan sesi ’Penjelasan JFA dan Pola

Diklat Auditor ’ dan Diklat Tim Penilai Angka Kredit Auditor;

- memberikan konsultasi di Pusbin JFA;

- memberikan konsultasi melalui jawaban surat, e-mail, rubrik tanya jawab pada

warta pengawasan; dan

- memberikan konsultasi melalui situs http://www.bpkp.go.id yang lebih

dikenal sebagai Forum Tanya Jawab JFA on-line.

Materi yang disampaikan adalah berkaitan dengan penerapan ketentuan dan

pedoman JFA, serta solusi terhadap suatu permasalahan ke-JFA-an (kepegawaian

termasuk jabatan fungsional dan kediklatan) dari sisi auditor maupun instansi

auditor. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh seluruh potensi SDM di Pusbin JFA,

Pusdiklatwas, dan Satgas Pembinaan JFA yang terdapat di setiap perwakilan BPKP.

Kegiatan tersebut mendapatkan respon yang sangat positif dari auditor khususnya

dan unit kerja di lingkungan APIP pada umumnya.

Adapun rekapitulasi pelaksanaan kegiatan tersebut oleh Pusbin JFA pada tahun

2008 sebanyak 190 kali dengan rincian sebagai berikut:

6 kali sosialisasi ketentuan JFA pada unit kerja APIP: 3 di unit BPKP, 1 di

Itjen Departemen/Kementerian/LPND dan 2 Bawas/Inspektorat Daerah;

63 kali mengajar ketentuan JFA pada diklat JFA di: 11 unit BPKP, 19 Itjen

Departemen/Kementerian/LPND, dan 33 Bawas/Inspektorat Daerah;

106 kali konsultasi permasalahan JFA yang berasal dari: 3 unit BPKP, 27

Itjen Departemen/Kementerian/LPND dan 76 Bawas/Inspektorat Daerah;

dan

Page 60: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

42

15 kali bimbingan teknis/asistensi penilaian angka kredit pada unit kerja

APIP: 4 di Perwakilan BPKP, 6 di Itjen Departemen/Kementerian/LPND, 5

Bawas/Inspektorat Daerah.

Tanggal 31 Mei 2007 diluncurkan Forum Tanya Jawab JFA on-line di situs BPKP

untuk memfasilitasi para pejabat fungsional auditor dalam mengkonsultasikan

permasalahan dan memperoleh informasi seputar ke-JFA-an (angka kredit,

kepegawaian, pendidikan dan pelatihan). Melalui forum ini dapat dilihat hasil

tanya jawab dan dapat mengirimkan pertanyaan seputar ke-JFA-an. Pengelolaan

Forum Tanya Jawab JFA online tersebut melibatkan Pusbin JFA, Pusdiklatwas, Biro

Kepegawaian dan Organisasi serta Biro Hukum dan Humas selaku penanggung

jawab situs BPKP. Selama periode 2008 jumlah pertanyaan yang masuk sebanyak

230 buah.

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa menurut pimpinan APIP, hasil sosialisasi

dan bimtek ketentuan/peraturan JFA bagi auditor sudah baik, dengan urutan paling baik

adalah Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND, Bawasda, dan selanjutnya BPKP.

Namun persepsi Auditor APIP, sosialisasi dan bimtek ketentuan/peraturan JFA diterima

dengan cukup baik , dengan urutan paling baik adalah Bawasda, Itjen Departemen/Unit

Pengawasan LPND, dan selanjutnya BPKP.

3. Fasilitasi Pengangkatan Dalam Jabatan

Peranan BPKP dalam memfasilitasi pengangkatan seorang PNS/calon PNS ke

dalam JFA adalah melakukan pengujian administratif terhadap kelengkapan

berkas dan pemenuhan persyaratan sesuai dengan ketentuan. Hal tersebut sesuai

dengan Permenpan Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008 pasal 27 ayat (6) dan pasal

29 ayat (6) yang menyatakan bahwa pengangkatan sebagai auditor baik melalui

pengangkatan pertama atau pengangkatan perpindahan dari jabatan lain harus

mendapatkan persetujuan dari Instansi Pembina. Persetujuan Instansi Pembina

(Kepala BPKP) tersebut dalam bentuk pertimbangan teknis Instansi Pembina

kepada Pejabat Yang Berwenang Mengangkat PNS ke dalam JFA (pejabat pembina

kepegawaian) berkaitan dengan persyaratan administratif dan teknis sesuai

ketentuan yang berlaku.

Pada tahun 2008 telah diproses 107 surat usulan pengangkatan ke dalam JFA untuk

376 calon auditor dari 58 unit kerja APIP. Dari jumlah tersebut 355 orang disetujui

Page 61: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

43

untuk diangkat, 21 orang tidak dapat disetujui karena melebihi batas usia

maksimal 5 tahun sebelum pensiun dan belum lulus sertifikasi. Setelah berlakunya

Peraturan Menpan Nomor: PER-220/M.PAN/7/2008, pengangkatan ke dalam JFA

tidak lagi disyaratkan lulus sertifikasi. Rincian jumlah PNS yang disetujui untuk

diangkat dalam jabatan Auditor adalah sebagaimana pada Tabel 10 berikut ini.

TABEL 10

PERSETUJUAN PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN AUDITOR PER JENJANG JABATAN TAHUN 2008

Unit APIP

No Jabatan Itjen Departemen

Inspektorat LPND

Bawasda/ Inspektorat

Jumlah

1 A. Pelaksana 40 2 28 70 2 A. Pel. Lanjutan 4 0 9 13 3 A. Penyelia 1 0 2 3 4 A. Ahli Pertama 104 7 125 236 5 A. Ahli Muda 21 1 6 28 6 A. Ahli Madya 5 0 0 5 7 A. Ahli Utama 0 0 0 0 Jumlah 175 10 170 355

Penerapan JFA

Penerapan JFA dilaksanakan bertahap sesuai tingkat kesiapan Itjen Departemen,

Inspektorat Utama/Inspektorat Kementerian/LPND dan Badan Pengawas/Inspektorat

Daerah dalam melaksanakan reformasi birokrasi - melalui organisasi APIP yang

ramping dan kaya fungsi serta penyerapan paradigma profesionalisme – di lingkungan

BPKP mulai tahun 1996, Itjen Departemen, Inspektorat Utama/Inspektorat

Kementerian/LPND tahun 2001 - 2002 dan Badan Pengawas/Inspektorat Daerah tahun

2003.

Jumlah auditor di lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah untuk seluruh

jenjang jabatan pada 31 Desember 2008 berjumlah 8.645 orang. Jumlah tersebut masih

jauh di bawah kebutuhan auditor menurut perhitungan formasi sekitar 42.513 orang

sehingga terdapat kekurangan sebanyak 33.868 auditor. Apabila kekurangan tersebut

dapat terpenuhi dari konversi SDM pengawasan non auditor dengan potensi sejumlah

Page 62: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

44

10.677 orang, maka kekurangan JFA tersebut menjadi sebanyak 23.191 auditor. Kecilnya

tingkat kesediaan diangkat dalam jabatan fungsional auditor, di samping karena

komitmen dan kekurangsiapan untuk menerapkan reformasi birokrasi/kelembagaan

terutama di lingkungan pemerintah daerah, adalah karena kecilnya tingkat

kesejahteraan dibanding beban dan risiko jabatan, dan batas usia pensiun yang tidak

disamakan dengan jabatan fungsional tertentu lainnya. Hal ini tentunya berdampak

pada penyediaan auditor yang profesional yang memungkinkan peningkatan kualitas

hasil pengawasan yang diharapkan agar dapat mendukung pencapaian tujuan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara efektif. Lebih lanjut akan

dijelaskan penerapan JFA dan hambatannya baik pada APIP Pusat maupun APIP

Daerah di bawah ini.

• APIP Pusat yang telah menerapkan JFA per 31 Desember 2008 sebanyak 39 unit

dari sejumlah 61 Itjen Departemen, Inspektorat Utama/Inspektorat

Kementerian/LPND atau 63,93%. Secara umum permasalahan yang muncul dalam

pelaksanaan pengangkatan ke dalam JFA di lingkungan Itjen Departemen,

Inspekorat Utama/Inspektorat Kementerian/LPND adalah:

o Kementerian/Lembaga lebih menerapkan jabatan fungsional kekhususan yang

ada di lingkungan tugas dan fungsinya, seperti Jaksa pada Kejaksaan Agung,

Agen pada Badan Intelijen Negara;

o Ketersediaan calon PNS yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan

pengangkatan ke dalam JFA serta formasi yang ada;

o Beberapa lembaga belum memiliki unit pengawasan tersendiri dan beberapa

unit APIP bentukan baru menggunakan tenaga auditor BPKP sebagai tenaga

perbantuan, seperti pada Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan

Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.

• Jumlah APIP Daerah yang menerapkan JFA per 31 Desember 2008 masih sangat

rendah yaitu sebanyak 181 unit kerja dengan jumlah 3.109 auditor atau 37,67% dari

jumlah unit kerja Bawas/Inspektorat Daerah sebanyak 522 unit kerja dengan

perkiraan jumlah kebutuhan formasi auditor untuk seluruh Bawas/Inspektorat

Daerah sejumlah 27.088 auditor. Hal tersebut disebabkan adanya permasalahan

yang terkait dengan belum siapnya beberapa pemerintah daerah untuk

menerapkan jabatan fungsional khususnya JFA, sebagai berikut:

Page 63: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

45

o Belum siapnya pimpinan daerah untuk berkomitmen menerapkan reformasi

birokrasi dan paradigma profesionalisme Auditor;

o Keengganan PNS Daerah untuk menduduki jabatan fungsional karena masih

kuatnya persepsi jabatan struktural lebih ”bergengsi” dan ”nyaman”

dibandingkan jabatan fungsional;

o Penerbitan Permendagri Nomor 57/2007 dan Nomor 64/2007 yang

memunculkan jabatan fungsional baru, Pengawas Pemerintah dan

menggemukkan struktur organisasi Bawasda/Inspektorat Daerah yang justru

bertolak belakang dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah yang merupakan kebijakan reformasi birokrasi

menuju organisasi Bawasda/Inspektorat Daerah yang ramping dan mendorong

pembentukan jabatan fungsional Auditor; dan

o Adanya upaya pembentukan jabatan fungsional Pengawas Pemerintah di

lingkungan Bawasda/Inspektorat Daerah (mengacu pada Peraturan Pemerintah

Nomor 79 Tahun 2005 pasal 24 dan Permendagri Nomor 64 tahun 2007) yang

berpotensi tumpang tindih dalam disiplin ilmu dan pelaksanaan tugas dengan

jabatan fungsional yang telah ada (Auditor) sehingga menimbulkan

kebingungan Pemerintah Daerah untuk menerapkan Pengawas Pemerintah atau

Auditor.

Terhadap masalah ini, langkah-langkah yang dilakukan oleh BPKP selaku Intansi

Pembina JFA adalah:

o BPKP pada tahun 2009 akan melaksanakan program pengangkatan ke dalam JFA

melalui perpindahan dengan perlakuan khusus bagi staf pengawas/pejabat

fungsional umum di lingkungan APIP yang belum menerapkan JFA dan program

pengangkatan JFA melalui mekanisme inpassing bagi mantan pejabat struktural di

lingkungan Bawasda/Inspektorat Daerah yang tidak menjabat lagi karena

penerapan PP Nomor 41 Tahun 2007. Pusbin JFA sudah melakukan pembahasan

dengan pihak pejabat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan BKN dan

mengajukan usulan Inpassing JFA dalam rangka penerapan PP Nomor 41/2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan pemrosesan usulan pengangkatan ke dalam

JFA cukup baik, dengan urutan paling baik adalah BPKP, Itjen Departemen/Unit Pengawasan

LPND, dan selanjutnya Bawasda.

Page 64: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

46

4. Menyelenggarakan Sistem Informasi JFA

a. Sistem Informasi JFA

BPKP telah memiliki pengelolaan database auditor yang mampu menyediakan

profil auditor sehingga terlihat rincian auditor per unit organisasi, provinsi,

jenjang jabatan, pangkat, latar belakang pendidikan, pencapaian angka kredit

periodik secara berkala, up-to-date dan terintegrasi.

b. Media Komunikasi

Untuk mengkomunikasikan kegiatan pengawasan dan pembinaan JFA di

lingkungan APIP dan sekaligus sebagai media pengembangan profesi di bidang

karya tulis ilmiah, BPKP menerbitkan majalah Warta Pengawasan dan situs

http://www.bpkp.go.id. Majalah yang terbit setiap tiga bulan sekali ini telah

memperoleh Surat Tanda Terbit (STT) dari Dirjen PPG No. 958/SK/DItjen

PPG/STT/1982 tanggal 20 April 1982 dan telah memperoleh Nomor ISSN 0854-

0519. Materi yang disajikan antara lain kegiatan pengawasan di seluruh

Indonesia, ringkasan hasil penelitian di bidang pengawasan, dan rubrik

Konsultasi JFA. Majalah ini disebarluaskan ke seluruh perwakilan BPKP,

lembaga-lembaga tinggi negara, Departemen, LPND, Itjen Departemen,

Inspektorat Utama/Inspektorat Kementerian/LPND, Bawas/Inspektorat

Daerah, sejumlah LSM, PTN dan sejumlah PTS, serta pelanggan tetap. Warta

Pengawasan dapat diakses melalui situs

http://www.bpkp.go.id/warta/index.php dan dihubungi melalui e-mail

[email protected].

Selama tahun 2008 telah dilakukan update konten yang dikategorikan dalam

beberapa kategori yaitu:

1) Kategori Berita Berita yang ditayangkan selama tahun 2008 antara lain berita yang terkait dengan perubahan peraturan ke-JFA-an, kegiatan diklat peningkatan kompetensi pembina JFA bagi pegawai di lingkungan Pusbin JFA, persiapan inpassing ke dalam JFA dan kegiatan lain yang terkait dengan ke-JFA-an.

2) Kategori Ketentuan JFA Secara reguler dilakukan upload peraturan baru yang terbit di tahun 2008, antara lain:

Page 65: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

47

- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya.

- Peraturan Bersama Kepala BPKP dan BKN Nomor PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor 24 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya.

- Surat Kepala Pusbin JFA Nomor 838/JF/1/2008 tentang Batas Usia Calon Peserta Diklat Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor Trampil dan Pembentukan Auditor Ahli.

3) Kategori Konsultasi JFA Kegiatan yang dilakukan dalam kategori ini adalah pengelolaan Forum Tanya Jawab JFA On-line. Forum ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Auditor, Pejabat Struktural di lingkungan pengawasan dan kepegawaian dan dijawab oleh Pusbin JFA. Selama tahun 2008 terdapat 230 pertanyaan yang dijawab, sebagaimana disajikan pada Diagram 10 berikut ini.

DIAGRAM 10

TANYA JAWAB JFA ON-LINE TAHUN 2008

Hasil penelitian menunjukkan bahwa content situs instansi pembina dalam www.

bpkp.go.id. bermanfaat bagi pimpinan APIP, namun Auditor APIP mempunyai persepsi

cukup bermanfaat, dengan urutan paling bermanfaat adalah BPKP, Itjen Departemen/Unit

Pengawasan LPND, dan selanjutnya Bawasda.

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsultasi JFA On-Line pada situs

www.bpkp.go.id cukup bermanfaat bagi pimpinan dan Auditor APIP, dengan urutan

Page 66: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

48

paling bermanfaat adalah BPKP, Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND, dan

selanjutnya Bawasda.

5. Evaluasi dan Monitoring Penerapan JFA

Dalam rangka pengendalian penerapan JFA oleh Instansi Pembina JFA, BPKP

melaksanakan evaluasi dan monitoring penerapan JFA dalam bentuk antara lain:

a. Rapat dan koordinasi dengan instansi pemangku kepentingan: Kementerian

Negara PAN, BKN, LAN, dan instansi pengguna di lingkungan APIP.

b. Kajian dan penelitian yang berkaitan pendidikan dan pelatihan profesi

untuk kebutuhan kompetensi auditor BPKP.

c. Evaluasi berkala yang dilaksanakan oleh Pusbin JFA dan Pusdiklatwas

BPKP dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat diperoleh identifikasi dan mapping

permasalahan dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam penerapan JFA yang

bermanfaat dalam penyusunan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas

pembinaan JFA.

6. Menyelenggarakan Forum Komunikasi JFA

Selama tahun 2008 telah diselenggarakan 4 kali Forum Komunikasi JFA yaitu

Forum Komunikasi JFA dan Kepegawaian di Lingkungan BPKP dan Forum

Komunikasi JFA di lingkungan Bawasda/Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota

yang dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap I untuk wilayah Jawa-Kalimantan,

tahap II wilayah Sumatera, dan tahap III wilayah Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi,

Maluku, dan Papua. Jadi kegiatan Forkom JFA Bawasda dipecah dalam 3 tahap

yang disesuaikan dengan regionalnya.

• Forum Komunikasi JFA dan Kepegawaian BPKP Tahun 2008 dengan tema

“Peningkatan Kompetensi dan Pembaharuan Manajemen Sumber Daya

Manusia dalam Mendukung Keberhasilan Peran dan Fungsi BPKP Baru”

diselenggarakan di Hotel Sahid Kusuma Raya, Kota Surakarta, Provinsi Jawa

Tengah pada tanggal 24 s.d 27 November 2008. Kegiatan ini diikuti oleh 191

peserta yang berasal dari seluruh unit kerja di lingkungan BPKP.

• Forum Komunikasi JFA Bawasda/ Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2008 dengan tema ”Melalui Peningkatan Kompetensi dan Sinergi

Page 67: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

49

Pembinaan JFA Kita Bangun Profesionalitas Auditor Inspektorat Daerah untuk

Mendukung Terwujudnya Kepemerintahan yang Baik dan Bersih”.

Pelaksanaan Forum Komunikasi JFA Bawasda/Inspektorat

Provinsi/Kabupaten/Kota bertempat di Hotel Horizon, Bandung, Provinsi

Jawa Barat, dengan jadwal dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

Wilayah Jawa – Kalimantan, pada tanggal 4 – 6 Agustus 2008;

Wilayah Sumatera, pada tanggal 15 – 17 Oktober 2008;

Wilayah Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua pada tanggal 20

- 21 Oktober 2008.

Berbeda dengan forum tahun 2007 yang penyajiannya membahas

permasalahan penerapan JFA dari masing-masing unit APIP, dalam forum JFA

Bawasda/Inspektorat tahun 2008 lebih dititikberatkan pada aspek strategis

penerapan JFA dengan menghadirkan para nara sumber dari Kementerian

PAN, BKN, Badan Diklat Departeman Dalam Negeri, Bawasda Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, Bawasda Kabupaten Karo, Pusdiklatwas BPKP, dan

Pusbin JFA BPKP.

Hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan forum tersebut adalah:

a. Pimpinan Inspektorat diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pejabat pembina kepegawaian daerah mengenai PP Nomor 41 tahun 2007 sebagai salah satu upaya reformasi birokrasi daerah untuk mengefisienkan dan mengefektifkan fungsi strategis kegiatan pengawasan.

b. Pelaksanaan PP Nomor 41 tahun 2007 seharusnya dapat memperkuat posisi APIP Inspektorat Daerah dengan memberikan quality assurance dalam pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, termasuk melakukan berbagai jasa konsultansi, bimbingan, supervisi untuk membantu penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akuntabel.

c. Arah reformasi birokrasi dapat lebih mengedepankan aspek profesional dan fungsional, serta mendorong tumbuhnya jabatan fungsional di daerah, dengan meniadakan jabatan eselon IV di bawah Irban dalam Struktur Organisasi Inspektorat Daerah.

d. BKN akan menegakkan kepatuhan dalam pelaksanaan peraturan kepegawaian, dan pelaksanaan penataan organisasi perangkat daerah berdasarkan PP Nomor 41/2007.

e. BPKP akan membantu memfasilitasi Bawasda dalam proses seleksi calon auditor melalui Assesment Center.

Page 68: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

50

f. Pelaksanaan diklat, khususnya substantif akan diusahakan lebih banyak praktek dibandingkan teori.

g. Perlu dilakukan sinergi kebijakan dan program diklat di antara pihak-pihak yang terlibat dalam pembinaan kompetensi dan profesionalisme APIP.

h. Sinergi diklat teknis di lingkungan APIP Daerah dengan lembaga diklat teknis terkait untuk pengetahuan dasar teknis, sedangkan diklat teknis pengawasan di lingkungan APIP Daerah dikoordinasikan melalui Bawas Propinsi untuk diteruskan ke Pusdiklatwas BPKP

i. Peningkatan kompetensi teknis dan profesionalisme APIP di jajaran Depdagri dan APIP Daerah difokuskan pada substansi yang diatur dalam Permendagri Nomor 37 tahun 2008 tentang rumpun diklat teknis substantif pemerintahan daerah.

j. Setiap badan diklat yang terakreditasi, baik Pusat maupun Daerah dapat melakukan diklat PNS Auditor.

Penelitian kami menunjukkan bahwa hasil forum komunikasi JFA bermanfaat cukup

bermanfaat bagi pimpinan APIP, dengan urutan paling bermanfaat adalah Itjen

Departemen/Unit Pengawasan LPND, BPKP, dan selanjutnya Bawasda.

Foto 7. Deputi BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polsoskam, Iman Bastari (paling kanan) memberikan cendera mata kepada para nara sumber

Forum Komunikasi JFA Bawasda/Inspektorat Daerah Wilayah Jawa – Kalimantan pada tanggal 4 – 6 Agustus 2008 di Hotel Horizon, Bandung,

Provinsi Jawa Barat

Page 69: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

51

Foto 8. Para sumber Forum Komunikasi JFA Bawasda/Inspektorat

Provinsi/Kabupaten/Kota Wilayah Jawa – Kalimantan pada tanggal 4 – 6 Agustus 2008 di Hotel Horizon, Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dari kiri-ke

kanan, Condro Imantoro, Kepala Pusbin JFA, Agus Witjaksono, Kepala Pusdiklatwas dan Arif, Kepala Subbid pada Pusdiklawas.

Foto 9. Sekretaris Utama BPKP, Kuswono Soeseno, (kanan) didampingi Kepala

Pusbin JFA, Condro Imantoro, (tengah) dan Plh. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat sedang memukul gong tanda dibukanya Forum Komunikasi

JFA Bawasda/Inspektorat Daerah Wilayah Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua pada tanggal 20 Oktober 2008 di Hotel Horizon, Bandung,

Provinsi Jawa Barat.

Page 70: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

52

Foto 10. Para peserta Forum Komunikasi JFA Bawasda/Inspektorat Daerah Wilayah Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua tanggal 20 – 21 Oktober 2008 di Hotel Horizon, Bandung, Provinsi Jawa Barat tampak antusias mendengarkan pemaparan.

7. Meningkatkan Tunjangan Auditor

Sesuai pasal 13 PP No. 16 tahun 1994, kepada PNS yang menduduki jabatan

fungsional dan telah ditetapkan angka kreditnya diberikan tunjangan jabatan

fungsional. Upaya untuk mengusulkan tunjangan Jabatan Fungsional Auditor

melalui Kementerian Negara PAN telah berhasil dengan diterbitkannya Keputusan

Presiden Nomor 23 Tahun 2002 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor.

Kemudian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kerja

Pejabat Fungsional Auditor, pada tahun 2007 Pemerintah menaikkan tunjangan

auditor dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2007

tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor dengan rincian sebagaimana dapat

dilihat pada Tabel 11 berikut ini.

Page 71: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

53

TABEL 11 NILAI TUNJANGAN AUDITOR

No Jabatan Fungsional Jabatan Besar

Tunjangan (Rp)

1. Auditor Ahli Auditor Utama 1.200.000,00 Auditor Madya 900.000,00 Auditor Muda 600.000,00 Auditor Pertama 300.000,00

2. Auditor Terampil Auditor Penyelia 425.000,00 Auditor Pelaksana Lanjutan 265.000,00 Auditor Pelaksana 240.000,00

Upaya peningkatan kesejahteraan auditor termasuk tunjangan JFA selalu menjadi

perhatian instansi pembina. Hal ini dilakukan secara bertahap dengan melakukan

kajian pengusulan kenaikan tunjangan JFA dan berkoordinasi dengan instansi

terkait, dengan memperhatikan beban tugas dan bobot jabatan termasuk risiko

pekerjaan dan persyaratan keahlian dan keterampilan dibandingkan dengan

jabatan fungsional lainnya.

8. Mengajukan Usulan Perpanjangan Batas Usia Pensiun Auditor

BPKP selaku Instansi Pembina JFA bermaksud mengusulkan dan mengupayakan

perpanjangan batas usia pensiun (BUP) Auditor Madya menjadi 60 tahun dan

Auditor Utama menjadi 62 tahun. Naskah akademis Usulan BUP Auditor Madya

dan Auditor Utama ini merupakan kajian kedua sebagai perbaikan atas kajian

pertama yang sebelumnya telah dikirimkan ke Menpan melalui surat Kepala BPKP

Nomor S-963/K/JF/2007 tanggal 16 Agustus 2007. Perbaikan ini merupakan

kelanjutan hasil pembahasan dengan pihak Menpan, BKN, dan Sekretaris Kabinet

pada tanggal 25 Oktober 2007 dan telah disesuaikan dengan naskah akademis

perpanjangan BUP Perencana yang telah selesai dibahas dan dalam proses

persetujuan oleh pihak Menpan, BKN, dan Sekretaris Kabinet.

Dalam naskah akademis pertama sebelumnya diusulkan usia pensiun Auditor

Madya 58 tahun dan Auditor Utama 60 tahun, sedangkan dalam naskah akademis

yang kedua usulan usia pensiun Auditor Madya menjadi 60 tahun dan Auditor

Utama 62 tahun. Naskah akademis kajian perpanjangan BUP Auditor yang kedua

Page 72: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

54

ini kemudian dikirim Kepala BPKP ke Menpan dengan surat Nomor S-

1415/K/JF/2008 tanggal 16 Desember 2008 tentang Usulan Perpanjangan BUP

Auditor.

C. SIS ESTASI KERJA BERBASIS ANGKA KREDIT TEM PR

edia pengukuran prestasi kerja auditor adalah dengan menggunakan

sistem perhitungan dan penetapan angka kredit. Hal tersebut sesuai

den an amanat PP 16 tahun 1994 pasal 8 ayat (1) yang menyatakan

bah a penilaian prestasi kerja auditor ditetapkan dengan angka kredit

oleh pejabat yan rwenang setelah mendapat pertimbangan dari Tim Penilai. Angka

Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir

kegiatan yang harus dicapai oleh auditor dalam rangka pembinaan karier yang

bersangkutan. Sistem perhitungan dan penetapan angka kredit tersebut dirancang

sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan suatu media pengukuran yang

memenuhi kriteria berikut:

g

w

g be

MM

− spesifik, yaitu teridentifikasi 44 butir kegiatan auditor yang dikelompokkan sesuai

dengan jenjang jabatan dan perannya yang menunjukkan tanggung jawab dan

wewenang auditor dalam tim mandiri, kegiatan tersebut meliputi unsur

pendidikan, unsur pengawasan, dan unsur pengembangan profesi sebagi unsur

utama serta unsur penunjang pengawasan;

− terukur, yaitu setiap kegiatan auditor memiliki satuan angka kredit atau satuan

nilai dari tiap butir kegiatan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat

kompleksitas kegiatan;

− terencana, yaitu penetapan satuan angka kredit tersebut didasarkan pada jam kerja

efektif seorang auditor dalam melaksanakan tugas pengawasan (1.250 jam dalam

setahun), sehingga auditor tersebut memiliki target/kejelasan waktu yang akurat

dalam merencanakan dan meniti jenjang kariernya; dan

− orientasi hasil, yaitu angka kredit dapat diberikan bila auditor telah selesai

melaksanakan penugasan yang diberikan dengan menunjukkan bukti yang

menyatakan bahwa penugasan yang dilaksanakan telah memperoleh suatu hasil.

Dalam sistem perhitungan dan penetapan angka kredit auditor tersebut juga mencakup

prosedur sebagai berikut:

Page 73: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

55

− Prosedur pengumpulan dan pengusulan angka kredit

Merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan auditor, atasan langsung auditor,

dan Pejabat Pengusul Angka Kredit. Pengumpulan angka kredit ini merupakan

kegiatan yang dilakukan terus-menerus dan sesegera mungkin dengan waktu yang

telah ditetapkan.

− Prosedur penilaian dan penetapan angka kredit

Merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Tim Penilai

Angka Kredit dan Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit. Penilaian

angka kredit merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka penetapan jumlah

angka kredit yang diperoleh auditor atas kegiatan dan penugasan yang telah

dilaksanakan.

Program dan kegiatan dalam pembinaan aspek sistem prestasi kerja meliputi

penyusunan dan pemutakhiran ketentuan, standar, prosedur dan petunjuk teknis,

fasilitasi penilaian angka kredit terpusat, evaluasi penilaian angkat kredit setempat dan

bimbingan teknis dalam penerapan sistem.

Tugas dan kegiatan pembinaan JFA yang telah dilakukan dalam rangka mewujudkan

kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menyusun Standar dan Prosedur serta Petunjuk Teknis dalam Penilaian Prestasi Kerja

Untuk menunjang kelancaran proses penilaian dan penetapan angka kredit auditor

di lingkungan APIP, telah ditetapkan Prosedur Kegiatan Baku Penilaian dan

Penetapan Angka Kredit bagi Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah melalui Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-

817/K/JF/2002 Tanggal 3 Desember 2002.

Prosedur ini merupakan acuan bagi pejabat yang berwenang menetapkan, pejabat

pengusul, tim penilai angka kredit, dan auditor di lingkungan APIP dalam proses

penilaian dan penetapan angka kredit JFA, sehingga diharapkan dapat:

− mewujudkan penetapan angka kredit secara tepat waktu sebagai dasar untuk

kenaikan jabatan dan pangkat, bahan perencanaan keikutsertaan diklat; dan

− menjamin tercapainya keseragaman dan transparansi dalam proses penilaian

dan penetapan angka kredit sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 74: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

56

Untuk memberikan acuan bagi auditor dalam penulisan karya tulis ilmiah yang

berkualitas guna memperoleh angka kredit pengembangan profesi telah

diterbitkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-911/K/JF/2005 tanggal 6

Oktober 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Pengujian Karya Tulis Ilmiah di

Bidang Pengawasan.

Dalam rangka menjamin konsistensi dan keseragaman penilaian angka kredit

dilakukan monitoring melalui evaluasi penerapan dan perhitungan angka kredit

pada APIP secara berkelanjutan. Untuk mendukung pelaksanaan evaluasi tersebut

diterbitkan Pedoman Evaluasi atas Penilaian Angka Kredit JFA.

Hasil penelitian persepsi pimpinan dan Auditor APIP menunjukkan bahwa:

- Penerapan sistem penilaian angka kredit baik, dengan urutan paling baik adalah Itjen

Departemen/Unit Pengawasan LPND, Bawasda, dan kemudian BPKP;

- Prestasi kerja dapat tercermin melalui perolehan angka kredit dengan cukup baik,

dengan urutan paling baik adalah Itjen Departemen/Unit Pengawasan LPND, BPKP,

dan kemudian Bawasda;

- Relevansi kinerja dengan pengusulan Auditor untuk mengikuti Diklat Sertifikasi JFA

berikutnya cukup baik, dengan urutan paling baik adalah Itjen Departemen/Unit

Pengawasan LPND, BPKP, dan kemudian Bawasda;

- Sistem penilaian prestasi kerja dengan angka kredit memotivasi Auditor dalam

melaksanakan tugas pengawasan cukup baik, dengan urutan paling baik adalah Itjen

Departemen/Unit Pengawasan LPND, BPKP, dan kemudian Bawasda;

2. Fasilitasi Penilaian Angka Kredit Terpusat bagi seluruh Auditor Madya dan Auditor Utama di lingkungan APIP

Penilaian Terpusat adalah penilaian angka kredit untuk seluruh Auditor Madya

dan Auditor Utama di lingkungan APIP yang dilakukan oleh Tim Penilai Pusat

yang berkedudukan di BPKP. Bertambahnya jumlah Auditor Madya dan Auditor

Utama di lingkungan APIP berdampak pada peningkatan jumlah Daftar Usulan

Penilaian Angka Kredit (DUPAK) yang diterima oleh Sekretariat Tim Penilai Pusat.

DUPAK yang diterima pada tahun 2008 sebanyak 2.266 DUPAK, dengan rincian

semester I (Januari) tahun 2008 sebanyak 1.046 berkas, semester II (Juli) tahun 2008

sebanyak 1.220 berkas (sudah termasuk 3 berkas DUPAK periode Semester I tahun

2008 yang diproses pada periode semester II tahun 2008). Berikut ini adalah jumlah

Page 75: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

57

DUPAK yang diterima Tim Penilai Pusat selama tahun 2008 sebagaimana disajikan

pada Tabel 12 berikut ini.

TABEL 12 DUPAK YANG DITERIMA TIM PENILAI PUSAT TAHUN 2008

Pemrosesan DUPAK Unit Organisasi

Januari 2008 Juli 2008 Jumlah - BPKP 556 666 1.222 - Itjen Departemen/

Inspektorat LPND 395 415 810

- Bawasda/Inspektorat Prov/Kota/Kab

95 139 234

Jumlah 1.046 1.220 2.266

Penetapan Angka Kredit (PAK) yang telah diterbitkan pada tahun 2008 sebanyak

1.975 PAK, dengan rincian semester I (Januari) 2008 sebanyak 1.036 berkas,

sedangkan semester II (Juli) 2008 sebanyak 939 PAK. Sisa 281 berkas DUPAK

penilaian semester II (Juli) 2008 (1220 – 939 = 281) terdiri dari 6 berkas

dikembalikan kepada pejabat pengusul karena auditor yang bersangkutan dalam

jabatan dan pangkat yang tidak sesuai ketentuan serta belum mengikuti Diklat

Sertifikasi Penjenjangan Pengendali Teknis dan 275 berkas masih dalam proses.

Berikut ini adalah jumlah PAK yang diterbitkan Tim Penilai Pusat selama tahun

2008 sebagaimana disajikan pada Tabel 13 berikut ini.

TABEL 13 PAK YANG DITERBITKAN TIM PENILAI PUSAT TAHUN 2008

Penerbitan PAK Unit Organisasi

Januari 2008 Juli 2008 Jumlah - BPKP 553 486 1.039 - Itjen Departemen/

Inspektorat LPND 395 359 754

- Bawasda/Inspektorat Prov/Kota/Kab

88 94 182

Jumlah 1.036 939 1.975

Page 76: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

58

3. Monitoring dan evaluasi penilaian angka kredit

Untuk menjamin agar proses penilaian angka kredit ini sesuai ketentuan,

transparan dan konsisten dilakukan kegiatan evaluasi penilaian angka kredit JFA.

Pelaksanaan evaluasi penilaian angka kredit JFA dilakukan oleh Pusbin JFA. Ruang

lingkup evaluasi meliputi:

• organisasi penilaian angka kredit;

• ketaatan penyampaian DUPAK;

• kelengkapan berkas DUPAK;

• kegiatan pejabat pengusul angka kredit;

• kegiatan sekretariat tim penilai angka kredit;

• kegiatan tim penilai angka kredit;

• penggunaan hari pengawasan (HP) dalam satu tahun; dan

• perkembangan tingkat perolehan angka kredit.

Kegiatan evaluasi dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan

tingkat penerapan penilaian prestasi kerja berbasis angka kredit dan ketersediaan

anggaran.

Pada tahun 2008 dilaksanakan pada 29 unit kerja terdiri dari: 4 Inspektorat Jenderal

Departemen, 1 Bawasda/Inspektorat Provinsi, 18 Bawasda/Inspektorat Kabupaten,

dan 6 Bawasda/Inspektorat Kota. Rincian unit kerja yang dievaluasi disajikan pada

Lampiran 12.

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa:

- Kinerja tim penilai angka kredit yang menilai DUPAK Auditor cukup baik.

- Ketepatan waktu penerbitan SK Penetapan Angka Kredit bagi auditor cukup baik.

- Ketepatan waktu kenaikan pangkat Auditor (normal 4 tahun) cukup baik.

- Penggunaan hari pengawasan dalam menyelesaikan penugasan pengawasan oleh

Auditor cukup efisien.

Penelitian indikator-indikator di atas umumnya konsistensi unit APIP dalam memberikan

penilaian cukup baik, dengan urutan paling baik adalah Itjen Departemen/Unit

Pengawasan LPND, BPKP, dan selanjutnya Bawasda.

Page 77: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

59

D. INF RU R PEMBINAAN JFA RAST KTU

ntu mendukung pembinaan JFA dibutuhkan infrastruktur, yang

me iputi aspek kelembagaan dan aspek penunjang.

k

l

1. Aspek Kelembagaan

UUa. Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP

Pada periode awal terbentuknya JFA pembinaan auditor dilakukan melalui

Biro Kepegawaian dan Organisasi dan Pusdiklatwas BPKP. Biro Kepegawaian

dan Organisasi merupakan unit teknis yang diberi tugas untuk melakukan

pembinaan JFA sebelum Pusbin JFA dibentuk. Pusdiklatwas BPKP

menyelenggarakan diklat sertifikasi jabatan auditor sejak tahun 1996 saat

terbentuknya JFA. Sejak tahun 2001 pembinaan JFA di lingkungan BPKP tetap

dilakukan oleh Biro Kepegawaian dan Organisasi BPKP.

b. Pusbin JFA BPKP

Pada tahun 2001, BPKP membentuk Pusat Pembinaan JFA sebagai unit kerja

setingkat eselon II yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas pembinaan

auditor. Penyelenggaraan diklat sertifikasi kepada seluruh auditor pemerintah

baik di lingkungan BPKP maupun APIP lainnya, ditangani Pusdiklatwas BPKP

bersama dengan Pusbin JFA, demikian pula kegiatan penyusunan kurikulum

diklat sertifikasi JFA dan penentuan kelulusan peserta ujian sertifikasi JFA.

Organisasi Pusbin JFA terdiri dari: - 1 (satu) orang eselon II yaitu Kepala Pusat; - 2 (dua) orang eselon III yaitu Kepala Bidang Program dan Sertifikasi dan

Kepala Bidang Evaluasi; - 6 (enam) orang eselon IV yaitu Kepala Sub Bidang Program, Kepala Sub

Bidang Data dan Informasi, Kepala Sub Bidang Sertifikasi, Kepala Sub Bidang Evaluasi Sertifikasi, Kepala Sub Bidang Evaluasi Angka Kredit, dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha;

- 37 Auditor; - 2 Pranata Komputer, 1 Analis Kepegawaian, dan 1 Arsiparis; dan - 28 Pejabat Fungsional Umum.

Page 78: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

60

c. Pusdiklatwas BPKP

Pusdiklatwas BPKP sejak tahun 1996 menyelenggarakan diklat sertifikasi JFA,

baik untuk JFA di lingkungan BPKP, Bawas/Inspektorat Daerah maupun

Inspektorat Jenderal Departemen/Inspektorat Utama LPND.

Pusdiklatwas BPKP telah memperoleh akreditasi dari Lembaga Administrasi

Negara untuk penyelenggaraan diklat fungsional auditor berikut ini:

- Diklat Pembentukan Auditor Terampil;

- Diklat Pembentukan Auditor Ahli;

- Diklat Pembentukan Auditor Ketua Tim;

- Diklat Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis;

- Diklat Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu, dan

- Diklat Teknis Manajerial Pengawasan.

Selain itu Pusdiklatwas BPKP telah memperoleh ISO 9001 : 2000 dari TUV Nord

dengan Certificate Registration No. 16.100.0315 tanggal 27 Agustus 2007. TUV

Nord ISO 9001 : 2000 adalah suatu standar international untuk sistem

manajemen kualitas, yang menetapkan persyaratan-persyaratan dan

rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas,

yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk

(barang dan/atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan yang

bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Sertifikat tersebut telah

dilengkapi dengan Sertifikat IWA2 yang merupakan standar sistem manajemen

mutu di bidang pendidikan dan pelatihan. Sertifikat IWA2 telah diserah-

terimakan pada tanggal 14 Mei 2008.

Selain itu, petugas penyelenggara diklat sertifikasi sebagian besar telah

mengikuti pelatihan yang memadai yaitu Training Officers Course (TOC),

Management of Training (MOT) dan pelatihan lainnya yang diperlukan.

Widyaiswara Pusdiklatwas BPKP seluruhnya telah mengikuti pelatihan wajib

yang berupa Training of Trainers (TOT) Instruktur dan TOT Substansi. Jumlah,

kualifikasi dan tingkatan para Widyaiswara cukup banyak untuk mendukung

penyelenggaraan diklat sertifikasi JFA yang diselenggarakan setempat atau di

kampus Pusdiklatwas.

Jumlah Widyaiswara per 31 Desember 2008 adalah 25 (dua puluh lima) orang

yang terdiri dari: 3 orang Widyaiswara Utama, 13 orang Widyaiswara Madya, 3

Page 79: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

61

orang Widyaiswara Muda, 1 orang Widyaiswara Pertama, dan 5 orang calon

Widyaiswara.

Di samping itu, keberhasilan penyelenggaraan diklat ini juga didukung oleh

infrastruktur fisik seperti gedung dan ruang kelas, sarana dan prasarana yang

semakin lengkap dan beragam, sesuai dengan perkembangan teknologi.

Untuk menjaga kebugaran dan menciptakan keakraban serta semangat

teamwork bagi peserta diklat, dilaksanakan kegiatan outbound selama satu hari

pada awal penyelenggaraan diklat serta setiap pagi hari juga dilaksanakan

kegiatan senam pagi di halaman kompleks gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi,

Bogor.

Dengan kekuatan sarana prasarana, fasilitas dan sumber daya manusia

penyelenggara yang dimilikinya, di masa yang akan datang diharapkan

Pusdiklatwas BPKP senantiasa siap menghadapi tantangan tugas

menyelenggarakan diklat-diklat fungsional khususnya untuk auditor.

Foto 11. Suasana pelaksanaan kegiatan Outbond yang diikuti para peserta Diklat Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor Ahli dan Pembentukan Auditor Terampil

bagi pegawai di lingkungan Departemen Perdagangan yang diselenggarakan sejak tanggal 9 s.d. 30 Juni 2008 di Gedung Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor

d. Satuan Tugas Pembinaan JFA

Mengingat luas dan sebaran lokasi pembinaan di lingkungan unit pengawasan

di daerah, pada setiap Perwakilan BPKP dibentuk Satuan Tugas (Satgas)

Page 80: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

62

Pembinaan JFA yang bertugas mengefektifkan pembinaan dan pengembangan

JFA di lingkungan Bawasda/Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota.

e. Komite Sertifikasi JFA

Untuk senantiasa mampu memelihara dan meningkatkan mutu layanannya

memenuhi kepentingan seluruh pengguna JFA dalam koridor pembinaan

kepegawaian, arah dan pengembangan kompetensi auditor perlu ditentukan

berdasarkan interaksi seluruh stakeholders pengawasan fungsional yang

meliputi Kementerian Negara PAN, Badan Kepegawaian Negara, Lembaga

Administrasi Negara, beberapa Itjen Departemen dan Badan

Pengawas/Inspektorat Provinsi dalam suatu wadah formal dengan mekanisme

kerja yang tertata baik. Pada tanggal 16 November 2007 BPKP memfasilitasi

pembentukan Komite Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) sebagai

wadah formal yang mewakili kepentingan seluruh stakeholders yang bertugas

memberi pertimbangan atau masukan yang bersifat stratejik tentang arah dan

pengembangan kompetensi auditor kepada Pimpinan Instansi Pembina JFA.

Masukan stratejik antara lain berupa penentuan unsur kompetensi

pengetahuan, unsur kompetensi sikap, unsur kompetensi perilaku,

pengembangan kurikulum/pola diklat JFA baik diklat fungsional (diklat

sertifikasi) maupun diklat teknis substansi, serta pola rekrutmen auditor.

Melalui penentuan arah dan pengembangan kompetensi secara partisipatif oleh

seluruh stakeholder diharapkan selain kepentingan stakeholders selalu terjaga,

komitmen pembinaan auditor oleh seluruh aparatur terkait dapat optimal.

Selama tahun 2008 telah dilakukan dua kali sidang Komite, yaitu:

Sidang Komite yang pertama tahun 2008 dilaksanakan pada tanggal 27 Mei

2008 diikuti anggota komite sertifikasi sebanyak 17 orang, diikuti pula oleh

para undangan sebanyak 16 orang meliputi Sekretaris Itjen

Departemen/Inspektur LPND dan Kepala Bawasda/Inspektur Provinsi dan

pejabat di lingkungan BPKP dengan nara sumber dari Menpan dan BKN.

Sidang Komite Sertifikasi JFA pertama tahun 2008 menyepakati bersama tiga

hal berikut:

- Mendukung dan memahami terhadap seluruh isi ketentuan dan pasal rancangan Permenpan tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka

Page 81: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

63

Kreditnya dengan catatan bahwa permasalahan yang diajukan peserta berkaitan dengan konsep Permenpan tersebut akan menjadi masukan dalam penyusunan petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan peraturan Menpan tersebut.

- Memberikan dukungan kepada Instansi Pembina untuk menyiapkan Pola Rekrutmen Auditor Berbasis Kompetensi yang dimaksudkan untuk menjadi pedoman teknis bagi pejabat yang berwenang dalam penyusunan formasi jabatan fungsional auditor yang meliputi jumlah dan susunan serta kualifikasi dan kompetensi auditor sesuai dengan kebutuhan masing-masing APIP.

- Mengusulkan agenda sidang komite sertifikasi auditor kedua tahun 2008 yang meliputi :

a. Pedoman Rekrutmen JFA;

b. Standar Kompetensi Jabatan;

c. Pola Diklat Auditor; dan

d. Usulan dari Anggota Sertifikasi.

Foto 12. Pengarahan dan Pembukaan Sidang Komite Sertifikasi JFA Pertama tahun 2008 oleh Kepala BPKP, Didi Widayadi (tengah) , didampingi oleh Ketua Sidang Komite Sertifikasi JFA, Kuswono Soeseno (kiri) dan Wakil Ketua Sidang Komite

Sertifikasi JFA, D.Negarayati Siregar .

Page 82: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

64

Sidang Komite Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor yang kedua tahun 2008

diselenggarakan tanggal 11 November 2008 diikuti 13 anggota komite dan 67

undangan dari Setitjen Departemen/Inspektur LPND dan pejabat di

lingkungan Menpan, BKN dan BPKP serta Depkeu.

Hasil sidang adalah rekomendasi komite kepada Instansi Pembina JFA antara

lain:

- Memperhatikan masukan Depkeu yaitu perlunya auditor APIP melakukan praktik internal auditing modern; dan kelompok kompetensi substansi, risk management, internal control, akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah, auditing dan komunikasi; pengembangan JFA ke depan, pola pembinaan yang ‘the best auditor gets the right position’;

- Segera menyelesaikan perumusan Standar Kompetensi Auditor;

- Segera menyelesaikan perumusan Pola Diklat dan Sertifikasi Auditor;

- Menindaklanjuti upaya sinergi diklat teknis substansi;

- Terus mendorong penerapan JFA dengan melibatkan pihak Menpan dan BKN; dan

- Mengusulkan kenaikan tunjangan JFA.

Usulan agenda sidang komite berikutnya adalah:

- Fasilitasi upaya pembentukan organisasi profesi ‘Internal Auditor Pemerintah’;

- Sistem rekrutmen dan seleksi auditor; dan

- Perumusan pedoman formasi auditor.

Page 83: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

65

Foto 13. Suasana Sidang Komite Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor kedua tahun 2008, pada sessi pembahasan materi sidang Standar Kompetensi Auditor.

2. Aspek Penunjang

Untuk mendukung pelaksanaan pembinaan dan pengembangan JFA, BPKP

memiliki prasarana bangunan, yaitu:

1) Gedung Kantor Pusat, Jl. Pramuka No 33, Jakarta Timur.

2) Gedung Pusdiklatwas BPKP, di Ciawi, Bogor yang mencakup gedung

perkantoran, ruang kelas dan mes penginapan peserta diklat.

o 10 ruangan kelas, dengan kapasitas masing-masing 30 orang;

o Mess sebanyak 87 kamar dengan kapasitas 206 tempat tidur;

o Perpustakaan;

o Laboratorium komputer; dan

o Ruang presentasi dan diskusi.

Untuk dapat menampung seluruh peserta diklat yang semakin hari semakin

meningkat, saat ini sedang dilakukan pembangunan gedung perluasan Unit

Pusdiklatwas BPKP. Menurut rencana gedung yang dibangun meliputi 4 ruang

kelas dan ruang asrama yang dapat menampung sekitar 120 peserta diklat.

Page 84: LapPembinaanJFA2008_edar

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan JFA

66

3) Gedung Assessment Center, Jl. Pramuka No. 33, Jakarta Timur.

4) Perwakilan BPKP sebanyak 25 Perwakilan yang tersebar pada 24 provinsi.

Untuk mendukung profesionalisme auditor, BPKP juga memiliki perpustakaan

pada masing-masing unit kerja dengan sebagian besar buku-buku di bidang

akuntansi, auditing dan pengawasan.

Page 85: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

EVALUASI DAN LANGKAH-LANGKAH

PEMBINAAN JFA KE DEPAN

A. EVALUASI PEMBINAAN JFA

eberhasilan pembinaan JFA dapat diukur dari tingkat

kepuasan instansi pemerintah terhadap pemanfaatan

auditor yang telah dibina dari aspek profesionalisme,

sistem karier dan sistem prestasi kerja. Untuk mengetahui

seberapa jauh keberhasilan pembinaan JFA oleh BPKP,

Pusat Pembinaan JFA telah melakukan penelitian dilakukan dengan menggali

persepsi/pendapat auditor APIP dan atasannya (pimpinan unit kerja APIP) melalui

kuesioner dengan skala pengukuran/penilaian (Skala Likert) 1-10 dengan rincian:

angka 9-10 adalah Sangat Baik, 7-8 Baik, 5-6 adalah Sedang, 3-4 adalah Kurang, 1-2

adalah Sangat Kurang.

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian terhadap seluruh pimpinan APIP dan

auditor di lingkungan APIP mengenai pembinaan Jabatan Fungsional Auditor yang

telah dilakukan BPKP selaku instansi pembina diperoleh hasil bahwa kinerja

pembinaan Pusbin JFA secara umum adalah dinilai 6,42 (cukup baik). Dengan

melakukan analisis variansi untuk menguji perbedaan jawaban responden dengan

tingkat kesalahan 5% (Untuk uji perbedaan analisis variansi digunakan statistik F),

ternyata tidak ada perbedaan pandangan pimpinan dengan auditor. Pembinaan JFA

yang dilakukan BPKP tidak berbeda secara signifikan menurut pandangan pimpinan

maupun oleh auditor.

Secara bertingkat, pimpinan Itjen Departemen/Inspektorat Utama/Inspektorat

Kementerian/LPND memberikan penilaian yang tertinggi 6,83 (baik) dilanjutkan

dengan pimpinan BPKP 6,50 (baik). Nilai terendah diberikan oleh pimpinan Bawasda

6,44 (cukup baik).

67

Sedangkan penilaian yang diberikan auditor APIP berdasarkan latar belakang instansi

baik menurut auditor BPKP maupun Itjen Departemen/Inspektorat

Utama/Inspektorat Kementerian/LPND dan Bawasda adalah auditor Itjen

Departemen/Inspektorat Utama/Inspektorat Kementerian/LPND memberikan

Page 86: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

penilaian yang tertinggi 6,60 (baik) dilanjutkan dengan auditor BPKP 6,50 (baik). Nilai

terendah diberikan oleh auditor Bawasda 6,16 (cukup baik). Hasil ukuran kinerja

pembinaan yang dilakukan oleh BPKP dari sudut pandang Pimpinan APIP dan

Auditor APIP adalah sebagaimana pada Tabel 14 berikut ini.

TABEL 14

HASIL PENGUKURAN PERSEPSI PIMPINAN DAN AUDITOR APIP TERHADAP KINERJA PEMBINAAN JFA OLEH BPKP

Instansi APIP

No Indikator BPKP Bawasda

Itjen Departemen/ Inspektorat Utama/

Inspektorat Kementerian/LPND

Rata-rata

Pandangan Pimpinan APIP

1. Pembinaan Profesionalisme Auditor cukup cukup baik cukup

2. Penerapan Sistem Penilain Angka Kredit baik cukup baik baik

3. Peningkatan Profesionalisme Auditor cukup baik baik baik

4. Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas Auditor

cukup baik baik baik

Gabungan baik cukup baik baik

Pandangan Auditor APIP 1. Pembinaan

Profesionalisme Auditor baik cukup baik cukup

2. Pembinaan Sistem Prestasi Kerja cukup cukup baik cukup

3. Pembinaan Sistem Karir baik cukup cukup cukup Gabungan baik cukup baik cukup

Hasil penelitian secara rinci dapat dilihat pada penjelasan masing-masing kegiatan

pembinaan sebagaimana telah diuraikan dalam Bab Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan

JFA.

68

Dari hasil penelitian tingkat kepuasan instansi pemerintah terhadap pembinaan JFA

menunjukkan bahwa BPKP dinilai berhasil dalam mengemban amanatnya selaku Instansi

Pembina JFA, dalam rangka mewujudkan auditor yang profesional, berdaya guna dan berhasil

guna. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pengawasan oleh APIP

untuk menyediakan jasa konsultasi dan quality assurance dalam pengendalian

pencapaian tujuan pemerintahan umum dan pembangunan.

Page 87: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

Namun demikian, diakui masih tersedia cukup ruang perbaikan untuk dapat

meningkatkan kualitas pembinaan, terutama terkait dengan penyediaan solusi atas

permasalahan pembinaan JFA dan mengantisipasi perubahan peraturan perundang-

undangan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta lingkungan pengawasan makro dan

global lainnya.

Perubahan peraturan perundang-undangan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta

paradigma pengawasan intern internasional berdampak terhadap kebijakan, tugas dan

kegiatan pembinaan JFA, terutama sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah yang terkait dengan kompetensi Auditor APIP

Pasal 11, perwujudan peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang

efektif sekurang-kurangnya harus:

i. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan,

efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan

tugas dan fungsi intansi pemerintah;

ii. memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas

manajemen resiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi

intansi pemerintah; dan

69

iii. memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola

penyelenggaraan tugas dan fungsi intansi pemerintah.

Pasal 51, pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah

dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan dan yang telah memenuhi syarat kompetensi keahlian

sebagai Auditor. Syarat kompetensi tersebut dipenuhi melalui

keikutsertaan dan kelulusan program sertifikasi. Kebijakan program

sertifikasi auditor ditetapkan oleh Instansi Pembina JFA.

Pasal 59, pembinaan penyelenggaraan SPIP dilakukan oleh BPKP yang

meliputi:

i. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;

ii. Sosialisasi SPIP;

iii. Diklat SPIP;

Page 88: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

iv. Pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan

v. Peningkatan kompetensi Auditor APIP.

2. Evaluasi Program Pengelolaan SDM Aparatur (sebagai bagian dari RPJMN

Tahun 2004 – 2009)

Sasaran pembangunan nasional bidang penciptaan tata pemerintahan yang

bersih dan berwibawa sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009 adalah terciptanya

pemerintahan yang bersih, berwibawa, profesional, dan bertanggungjawab,

yang diwujudkan dengan sosok dan perilaku birokrasi yang efisien dan efektif

serta dapat memberikan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Untuk

mewujudkan hal tersebut, prioritas diletakkan pada pembangunan aparatur

negara melalui pelaksanaan reformasi birokrasi yang berdasarkan pada

prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good public governance), yaitu

suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mengedepankan

prinsip-prinsip antara lain: keterbukaan dan transparansi, akuntabilitas,

efektivitas dan efisiensi, responsivitas, menjunjung tinggi supremasi hukum,

demokrasi, dan membuka partisipasi masyarakat.

Peningkatan kinerja aparatur negara melalui reformasi birokrasi memiliki

posisi yang sangat strategis terhadap keberhasilan pencapaian tujuan

bernegara. Upaya peningkatan kinerja terus dilakukan melalui berbagai

langkah strategis pada setiap aspek dan telah menunjukan banyak kemajuan

yang secara umum ditandai dengan adanya perbaikan sistem penyelenggaraan

negara dan pemerintahan di pusat maupun daerah yang lebih kreatif, dinamis

dan responsif terhadap berbagai permasalahan bangsa dan masyarakat.

Meskipun demikian, hingga saat ini kinerja aparatur negara dirasakan masih

belum optimal dalam mendukung keberhasilan pembangunan di berbagai

bidang. Oleh karena itu, upaya reformasi birokrasi perlu terus dilanjutkan

untuk mempercepat peningkatan kinerja aparatur negara dan mewujudkan

tujuan pembangunan nasional.

70

Salah satu program yang terkait dengan sasaran penciptaan tata pemerintahan

yang bersih dan berwibawa adalah Program Pengelolaan SDM Aparatur.

Program Pengelolaan SDM Aparatur bertujuan untuk meningkatkan sistem

Page 89: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

pengelolaan dan kapasitas SDM aparatur dalam melaksanakan tugas

pemerintahan dan pembangunan.

Hasil-hasil yang telah dicapai dari berbagai kegiatan yang dilakukan, antara

lain:

1. Tersusunnya naskah akademik RUU Kepegawaian Negara yang meliputi

manajemen kepegawaian pada tingkat eksekutif, legislatif, dan yudikatif,

serta penyelenggara negara lainnya. RUU ini merupakan payung hukum

bagi pembangunan sistem manajemen kepegawaian berbasis kinerja;

2. Terlaksananya penyusunan dan penyempurnaan berbagai peraturan

perundang-undangan di bidang SDM aparatur, yaitu: penyusunan

Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang penilaian prestasi kerja

PNS sebagai pengganti PP No. 10/1979 tentang Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan PNS, RPP tentang Peraturan Disiplin PNS sebagai pengganti PP

Nomor 30/1980, RPP tentang Pemberhentian PNS sebagai pengganti PP

Nomor 32/1979, Rancangan Perpres tentang Penilaian, pengangkatan,

pemindahan dan pemberhentian dari dan dalam jabatan struktural, dan

Rancangan Perpres tentang Diklat Prajabatan bagi Calon Pegawai Negeri

Sipil (CPNS);

3. Perbaikan remunerasi yang layak dan adil bagi aparatur negara antara lain

dengan pemberian gaji ke-13 baik di instansi pusat maupun di daerah,

kenaikan gaji pokok pegawai rata-rata 15 persen, kenaikan tunjangan

struktural rata-rata 22,2 persen, dan kenaikan tunjangan fungsional rata-

rata 32,2 persen;

4. Terselenggaranya pusat penilaian PNS (assessment center) yang telah diuji

coba di Badan Kepegawaian Negara (BKN);

5. Tersusunnya pedoman penyusunan standar kompetensi jabatan struktural

maupun fungsional PNS dan pedoman pelaksanaan evaluasi jabatan dalam

rangka penyusunan klasifikasi jabatan nasional PNS, yang keduanya

merupakan acuan bagi instansi pusat dan daerah dalam menyusun standar

kompetensi dan evaluasi jabatan pada tiap-tiap instansi.

71

Permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam upaya pencapaian sasaran

RPJMN 2004-2009 terkait Program Pengelolaan SDM Aparatur adalah belum

optimalnya kinerja SDM aparatur yang disebabkan oleh belum meratanya

kompetensi aparatur dan belum memadainya remunerasi dan

Page 90: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

kesejahteraannya. Selain itu, sistem pembinaan SDM aparatur belum berbasis

pada kinerja (merit system) dan belum didukung dengan peraturan

perundangundangan yang memadai sebagai landasan sistem pembinaannya.

Dalam satu tahun waktu tersisa dari pelaksanaan RPJMN 2004-2009, maka

upaya-upaya yang dilakukan adalah percepatan pelaksanaan reformasi

birokrasi dan Meningkatkan kinerja/profesionalitas dan kesejahteraan PNS;

3. Capaian Kinerja BPKP selama kurun waktu RPJMN 2004 s.d. 2009

PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah telah

memberikan peran baru yaitu capacity building (expertise), current issues, clearing

house, dan check and balances. Capacity building berkaitan dengan peran

mendukung manajemen pemerintahan mencakup pelaksanaan pengawasan

intern, antara lain melalui audit, evaluasi, reviu dan kegiatan pengawasan

lainnya serta pembinaan dalam rangka penguatan sistem pengendalian intern,

antara lain melalui sosisalisasi, pendampingan dan peningkatan kapasitas SDM,

serta penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan. Current issues

menyangkut isu strategis, nasional, lintas sektoral dan beresiko tinggi serta

kasus-kasu besar yang mendapat perhatian luas dari masyarakat. Clearing house

merupakan kegiatan pengawasan untuk memberikan pertimbangan secara

teknis maupun hukum atas suatu masalah atau kasus/perkara dan

menghindari kegamangan/keraguan kementerian/lembaga dan juga

pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya, melalui mekanisme

kerjasama yang telah disepakati oleh Kejaksaan RI, Kepolisian Negara RI, dan

BPKP. Check and balances dilakukan untuk memberikan second opinion sebagai

penyeimbang terhadap temuan ekstern auditor (BPK) dalam konteks pelurusan

terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan kementerian/lembaga.

Kegiatan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern yang telah

dilakukan BPKP adalah sebagai berikut:

- Penyelesaian Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP, tingkat

penyelesaaian 62% (22 pedoman)

72

- Sosialisasi SPIP, untuk internal BPKP telah selesai dilaksanakan,

sedangkan untuk eksternal telah dilakukan pada 19

Kementerian/Lembaga dan 6 Pemerintah Daerah.

Page 91: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

- Kegiatan Bimtek SPIP

- Diklat SPIP, masih untuk internal BPKP.

Terkait dengan capacity building (SDM aparatur), BPKP telah mengembangkan

kompetensi pengelola keuangan negara dan auditor intern pemerintah melalui

berbagai kegiatan diklat, berupa diklat fungsional, diklat teknis substansi

auditor, dan pembinaan terhadap seluruh Auditor APIP.

4. Peraturan-Peraturan Kepala LAN mengenai kediklatan

Selama tahun 2008, Kepala LAN telah menerbitkan beberapa peraturan yang

terkait dengan kediklatan yang selama ini dilakukan oleh badan/pusat diklat

termasuk Pusdiklatwas, yaitu:

• Peraturan Kepala LAN Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pedoman Akreditasi

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah.

• Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi

Widyaiswara.

• Peraturan Kepala LAN Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Sertifikasi

Widyaiswara.

5. Usulan Revisi Peraturan Pemerintah tentang Jabatan Fungsional PNS

Terdapat usulan revisi PP Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional

PNS, menyangkut pasal 4 yang menyatakan bahwa Presiden menetapkan

rumpun jabatan fungsional atas usul Menteri yang bertanggungjawab di

bidang pendayagunaan aparatur negara. Usulan revisi PP Nomor 16/1994

Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara

menetapkan rumpun jabatan fungsional.

Adapun permasalahan yang timbul dalam pembinaan JFA, terutama sebagai berikut:

73

1. Tingkat penerapan JFA di lingkungan pemerintah daerah masih relatif rendah,

yaitu 181 unit kerja dengan jumlah 3.109 auditor atau 37,67% dari jumlah unit

kerja Bawas/Inspektorat Daerah sebanyak 522 unit kerja dengan perkiraan

jumlah kebutuhan formasi auditor sejumlah 27.088 auditor untuk seluruh

Bawas/Inspektorat Daerah. Hal tersebut disebabkan adanya permasalahan

yang terkait dengan belum siapnya beberapa pemerintah daerah untuk

menerapkan jabatan fungsional khususnya JFA, sebagai berikut:

Page 92: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

a. Belum siapnya pimpinan daerah untuk berkomitmen menerapkan reformasi

birokrasi dan paradigma profesionalisme Auditor.

b. Keengganan PNS Daerah untuk menduduki jabatan fungsional karen masih

kuatnya persepsi jabatan struktural lebih ”bergengsi” dan ”nyaman”

dibandingkan jabatan fungsional;

c. Penerbitan Permendagri Nomor 57/2007 dan Nomor 64/2007 yang

memunculkan jabatan fungsional baru, Pengawas Pemerintah dan

menggemukkan struktur organisasi Bawasda/Inspektorat Daerah yang

justru bertolak belakang dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun

2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang merupakan kebijakan

reformasi brirokrasi menuju organisasi Bawasda/Inspektorat Daerah yang

ramping dan mendorong pembentukan jabatan fungsional Auditor.

d. Adanya upaya pembentukan jabatan fungsional Pengawas Pemerintah di

lingkungan Bawasda/Inspektorat Daerah (mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 pasal 24 dan Permendagri Nomor 64

tahun 2007) yang berpotensi tumpang tindih dalam disiplin ilmu dan

pelaksanaan tugas dengan jabatan fungsional yang telah ada (Auditor)

sehingga menimbulkan kebingungan Pemerintah Daerah untuk

menerapkan Pengawas Pemerintah atau Auditor.

Terhadap masalah ini, BPKP pada tahun 2009 akan melaksanakan program

pengangkatan ke dalam JFA melalui perpindahan dengan perlakuan khusus

bagi staf pengawas/pejabat fungsional umum di lingkungan APIP yang belum

menerapkan JFA dan program pengangkatan JFA melalui mekanisme inpassing

bagi mantan pejabat struktural di lingkungan Bawasda/Inspektorat Daerah

yang tidak menjabat lagi karena penerapan PP Nomor 41 Tahun 2007. Pusbin

JFA sudah melakukan pembahasan dengan pihak pejabat Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan BKN dan mengajukan usulan Inpassing

JFA dalam rangka penerapan PP Nomor 41/2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah.

74

2. Tingkat kelulusan sertifikasi JFA APIP pada tahun 2008 yaitu 88,92%. Tingkat

kelulusan ini dihitung berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti ujian pada

tahun 2008 baik peserta ujian utama maupun peserta ujian ulangan. Tingkat

kelulusan Auditor Bawas/Inspektorat Daerah 87,23% lebih rendah

Page 93: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

dibandingkan dengan Auditor pada Itjen Departemen, Inspektorat

Utama/Inspektorat Kementerian/LPND 89,40% dan BPKP 96,52%. Hal ini

terutama disebabkan belum diterapkannya sistem rekrutmen secara merata

untuk menyeleksi calon auditor yang memiliki potensi kemampuan dan

kemauan (fit and proper) yang searah dengan keahlian dan keterampilan yang

dibutuhkan dalam JFA. Termasuk dalam hal ini beragamnya latar belakang

pendidikan formal belum menggambarkan kombinasi yang optimal antara

jurusan akuntansi/manajemen dengan disiplin ilmu pendukung tugas pokok

dan fungsi APIP.

3. Penyelenggaraan diklat teknis substansi masih perlu ditingkatkan dalam hal

koordinasi perencanaan pengadaan diklat antara unit kerja APIP dengan Badan

Diklat/Pusdiklat Departemen/LPND dan Badan Diklat

Provinsi/Kabupaten/Kota Pemerintah Daerah. Terhadap masalah ini, BPKP

akan menyurati pimpinan Itjen Departemen, Inspektorat Utama/Inspektorat

Kementerian/LPND dan Bawasda/Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota

untuk menegaskan bahwa mereka selaku pimpinan instansi teknis bertanggung

jawab untuk menyelenggarakan diklat teknis substansi bidang pengawasan

keteknisan, termasuk metode dan kurikulum serta tenaga kediklatannya.

4. Beberapa ketentuan utama JFA yang terkait dengan sistem karier, sistem

prestasi dan profesionalisme perlu disesuaikan dengan perkembangan terakhir.

Dengan memperhatikan permasalahan dalam pembinaan dan mengantisipasi

perubahan, diperlukan langkah-langkah pembinaan ke depan sebagaimana diuraikan

berikut ini.

B. LANGKAH PEMBINAAN JFA KE DEPAN

75

PKP memandang perubahan lingkungan

pengawasan yang semakin cepat sebagai dinamika

kehidupan organisasi yang harus ditindaklanjuti

dengan menyesuaikan posisi dan perannya sehingga

dapat memberikan layanan terbaik bagi para

pemangku kepentingan. Agenda reformasi birokrasi

bidang sumber daya manusia yang dilaksanakan pemerintah, antara lain melalui

Permenpan 220/2008 tentang JFA dan Angka Kreditnya dan PP 60/2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah membawa perubahan yang sangat strategis

Page 94: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

bagi pembinaan Auditor APIP. Peraturan Pemerintah nomor 60/2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah memberi amanat kepada BPKP untuk melakukan

pembinaan atas penyelenggaraan sistem pengendalian intern instansi pemerintah di

pusat dan daerah dan menyelenggarakan program sertifikasi Auditor secara lebih

ekstensif dan intensif sebagai bagian dari penguatan sistem pengendalian intern

pemerintah. Terbitnya PermenPAN nomor Per/220/M.PAN/7/2008 tanggal 4 Juli

2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya juga memberi arah

baru bagi BPKP sebagai instansi pembina JFA menuju pada manajemen SDM berbasis

kompetensi dan kinerja terutama dalam penyusunan ketentuan mengenai

penyelenggaraan sertifikasi dan peningkatan kompetensi bagi auditor APIP.

BPKP memfokuskan pembinaannya pada tiga aspek utama yaitu kompetensi, kinerja

dan karier. Pembinaan tersebut dilakukan melalui sistem sertifikasi jabatan yang

mencakup kediklatan, penilaian angka kredit dan fasilitasi pengangkatan dalan jabatan.

Program sertifikasi auditor juga merupakan tindak lanjut dari terbitnya PP 60/2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang memberi amanat kepada BPKP

untuk melakukan pembinaan atas penyelenggaraan sistem pengendalian intern

instansi pemerintah di pusat dan daerah. Program sertifikasi auditor dilakukan sebagai

bagian dari penguatan sistem pengendalian intern pemerintah.

Amanat di bidang pembinaan SPIP dan JFA yang dipercayakan kepada BPKP dan

semakin luasnya pembinaan JFA menuntut adanya pengembangan produk dan

layanan pembinaan JFA serta pembaruan dalam penyelenggaraan pembinaan.

Tuntutan tersebut dapat dipenuhi dengan baik apabila diiringi dengan peningkatan

kapasitas organisasi dan kapasitas SDM pembinaan JFA. Langkah pembinaan JFA ke

depan dikembangkan keseimbangan strategi dengan perspektif sebagai berikut:

1. Pengembangan produk dan jasa pembinaan JFA

Sebagai wujud dari reformasi dalam penyelenggaraan pembinaan, pengembangan

produk dan jasa pembinaan disusun dengan memperhatikan kewenangan dan

peran yang dimiliki oleh BPKP sebagai instansi pembina berdasarkan pasal 5

Permenpan 220/2008 yang diperkaya dengan penajaman fungsi existing dan

pengembangan fungsi ke depan. Dari ketiga hal tersebut dapat dielaborasi bahwa

pembinaan JFA oleh BPKP dilakukan berdasarkan dua konsep utama yaitu tiga

pilar pembinaan dan manajemen SDM Berbasis Kompetensi dan Kinerja melalui:

76

a. Penyusunan dan Pengembangan Kebijakan Pembinaan

1) Standar Kompetensi

Page 95: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,

ketrampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan

pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2) Pola Sertifikasi

Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Pusbin JFA untuk menetapkan

bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan,

mencakup permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, pembinaan

kompetensi dan penilaian kinerja.

3) Pola Rekrutmen dan Seleksi

Rangkaian program rekrutmen dan seleksi auditor yang disusun secara

sistematis dan berkelanjutan yang dimaksudkan untuk menjadi pedoman

teknis bagi pejabat yang berwenang dalam mendapatkan jumlah dan

susunan serta kualifikasi dan kompetensi auditor sesuai dengan kebutuhan

disertai dengan proses penetapan satu atau lebih pegawai yang akan

diangkat dalam jabatan auditor terampil dan/atau auditor ahli pada jenjang

tertentu

4) Pola Diklat

Rangkaian program diklat yang disusun secara sistematis dan berkelanjutan

yang harus diikuti oleh seorang Auditor sebagai syarat untuk dapat

melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang jabatan auditor dan peran dalam

tim mandiri pengawasan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam

pembinaan karir Auditor.

5) Pola Pengembangan Profesi Berkelanjutan

Rangkaian program pengembangan profesi yang disusun secara sistematis

dan berkelanjutan yang perlu diikuti oleh seorang Auditor sebagai upaya

mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dan kinerjanya.

Pedoman yang perlu dibangun atau dikembangkan antara lain:

(1) Pedoman Pelaksanaan Peran Serta Pengembangan Profesi di Bidang

Keilmuan,

(2) Pedoman Perolehan Gelar Profesi Pengawasan,

77

(3) Pedoman Pelaksanaan Peran Serta Pengembangan Profesi di Bidang

Standar, Kode Etik, Buletin dan Organisasi Profesi,

Page 96: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

(4) Pedoman fasilitasi pembentukan dan pengembangan organisasi

profesi, dan

(5) Pedoman fasilitasi penerbitan buletin/majalah profesi.

(6) Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bidang Pengawasan

(7) Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Kantor Sendiri

6) Sistem dan Prosedur Penilaian Angka Kredit

Metode pelaksanaan pengukuran, pengakuan, dan penilaian angka kredit

auditor. Pedoman yang perlu dibangun atau dikembangkan antara lain:

(1) Pedoman Penyusunan DUPAK dan Laporan Angka Kredit

(2) Pedoman Penilaian Angka Kredit

(3) Pedoman Penyusunan Tim Penilai Angka Kredit

(4) Pedoman Evaluasi Penilaian dan Penetapan Angka Kredit JFA di

Lingkungan APIP

(5) Pedoman Evaluasi atas Penetapan Angka Kredit bagi Auditor yang

Naik Pangkat Kurang Dari Tiga Tahun

b. Layanan Bina Karier

Layanan Bina Karier difokuskan pada penyediaan sistem dimana auditor dapat

merencanakan kariernya berdasarkan pola karier yang jelas dan promosi serta

mutasi berdasarkan kriteria yang berbasis kompetensi dan kinerja. Pola karier dan

promosi jabatan dicerminkan dalam penyelenggaraan sertifikasi auditor.

1) Penyelenggaraan sertifikasi jabatan

Program sertifikasi jabatan auditor yang telah berjalan selama ini

dikembangkan sesuai dengan arah dan substansi yang terkandung dalam

Permenpan 220/2008 yaitu setiap kenaikan pangkat dan jabatan harus

didahului dengan peningkatan kompetensi yang dibuktikan dengan

kelulusan dalam program sertifikasi.

Perkembangan ini sedang dalam proses perumusan ketentuan dalam rangka

revisi Pola Diklat Auditor.

2) Penyelenggaraan sertifikasi teknis pengawasan

Tuntutan stakeholders terkait peningkatan kompetensi auditor APIP

ditindaklanjuti dengan program sertifikasi teknis pengawasan dalam rangka

membentuk auditor yang mempunyai kompetensi spesialisasi keahlian

tertentu. Beberapa jenis spesialisasi yang akan dikembangkan antara lain:

78

(1) Auditor Spesialisasi Audit atas Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Page 97: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

(2) Auditor Spesialisasi Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif

(3) Auditor Spesialisasi Audit atas Penerimaan Negara dan Daerah

(4) Auditor Spesialisasi Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

dan Daerah

(5) Auditor Spesialisasi Evaluasi Program dan Kebijakan Keuangan dan

Pembangunan

3) Fasilitasi pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan jabatan auditor

Layanan ini telah berjalan dengan cukup baik namun terdapat beberapa

keluhan menyangkut kecepatan penerbitan surat persetujuan teknis. Untuk

itu layanan ini direncanakan akan didesentralisasikan ke Perwakilan BPKP

setelah terlebih dahulu terwujud peningkatan kapasitas organisasi dan

pengembangan kapasitas SDM pembinaan JFA di Perwakilan BPKP.

c. Layanan Bina Kompetensi

Pengembangan layanan ini difokuskan pada penyelenggaraaan diklat jabatan,

diklat teknis pengawasan dan sinergi kompetensi teknis.

1) Penyelenggaraan diklat jabatan dan diklat teknis pengawasan

Penyelenggaraan diklat ke depan diarahkan pada implementasi distance

learning dengan memanfaatkan teknologi komunikasi informasi (e-learning)

dan mewujudkan sinergi penyelenggaraan diklat teknis substansi di seluruh

lembaga diklat APIP.

Auditor diarahkan untuk memiliki keahlian teknis substansi tertentu melalui

penyelenggaraan Diklat Teknis Auditor yang terdiri dari Diklat Teknis

Umum Pengawasan, Diklat Sertifikasi Teknis Spesialisasi Pengawasan dan

Diklat Teknis Penunjang Pengawasan.

79

2) Sinergi Kompetensi Teknis melalui Knowledge Acqusition dan Knowledge

Distribution di bidang Teknis Pengawasan

Diklat sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor hanya membekali auditor

dengan kompetensi dasar minimal yang diperlukan untuk melaksanakan

tugas-tugas pengawasan intern pemerintah. Kompetensi tersebut tidak cukup

mengingat tugas-tugas pengawasan sangat kompleks, beragam dan spesifik

sehingga diperlukan tambahan kompetensi teknis substansi pengawasan

yang selama ini dilakukan melalui Diklat Teknis Substansi baik yang

diselenggarakan oleh BPKP maupun masing-masing APIP. Dengan semakin

banyaknya auditor yang memerlukan tambahan kompetensi dan semakin

Page 98: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

cepatnya perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi maka diperlukan

penyelenggaraan diklat teknis subtansi yang semakin banyak dan semakin

intensif. Di sisi lain anggaran diklat semakin terbatas dan biaya

penyelenggaran diklat semakin tinggi sehingga akses auditor terhadap

perolehan kompetensi teknis substansi juga semakin terbatas.

Untuk itu diperlukan suatu terobosan dalam metode perolehan pengetahuan

teknis substansi (knowledge acqusition) dan penyebarluasannya (knowledge

distribution) sehingga auditor di seluruh APIP mempunyai kesempatan untuk

memiliki kompetensi teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas

pengawasan baik secara mandiri melalui kegiatan pengembangan profesi

maupun secara institusional melalui kegiatan in house training dan kemudian

menerapkan pengetahuan (knowledge implementation) yang diperolehnya

tersebut agar pelaksanaan tugas pengawasan semakin efisien dan efektif.

Terobosan tersebut terbangun dari kerangka konseptual sinergi kompetensi

teknis substansi yang terdiri dari tiga pilar, yaitu:

(1) Sinergi Kompetensi Teknis Substansi dalam Knowledge Acqusition

(2) Sinergi Kompetensi Teknis Substansi dalam Knowledge Distribution

(3) Pembentukan Lembaga Pelaksana Peran Knowledge Provider dan

Knowledge Distributor

d. Layanan Bina Kinerja

Layanan ini terfokus pada fasilitasi penilaian dan penetapan angka kredit,

monitoring dan evaluasi penilaian angka kredit yang dilaksanakan unit APIP dan

bimbingan teknis penilaian angka kredit. Pengembangan layanan ini diarahkan

pada pembangunan sistem dan prosedur penilaian dan penetapan angka kredit

yang lebih komprehensif dan efisien dengan menggunakan teknologi informasi

dan komunikasi (ICT).

80

e. Layanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi

Layanan ini terkait dengan kegiatan yang bersifat pemberian informasi dan

edukasi dalam penerapan JFA melalui sosialisasi, bimbingan teknis, monitoring

dan evaluasi. Kompleksitas permasalahan dalam penerapan JFA perlu diatasi

dengan intensifikasi fasilitasi penerapan JFA dan efisiensi kegiatan sosialisasi

melalui penyelenggaraan forkom JFA regional. Pengembangan layanan ini ke

Page 99: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

depan diarahkan pada fasilitasi penyebarluasan pedoman pengawasan yang

disusun BPKP untuk dapat digunakan oleh APIP lain.

1) Fasilitasi penerapan JFA

Fasilitasi penerapan JFA pada Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota

mencakup fasilitasi pengangkatan dalam jabatan, kediklatan, pembentukan

organisasi JFA dan penilaian angka kredit. Fasilitasi juga dilakukan dengan

melaksanakan kegiatan yang bersifat komunikasi, informasi dan edukasi

dengan sosialisasi dan workshop regional guna menyebarluaskan kebijakan

pembinaan JFA.

Kegiatan fasilitasi ke depan diarahkan untuk didesentralisasikan ke

Perwakilan BPKP agar pembinaan JFA dapat lebih intensif dan ekstensif

tentunya setelah terlebih dahulu dilakukan penguatan kelembagaan dan

peningkatan kapasitas SDM pembinaan JFA di Perwakilan BPKP.

2) Penyediaan informasi JFA

Pembangunan dan pengembangan sistem informasi JFA diarahkan untuk

menyediakan informasi yang mutakhir (realtime), cepat dan valid guna

menjadi bahan dalam pengambilan keputusan oleh Pimpinan APIP

(baperjakat) terkait manajeman karier auditor.

Informasi JFA dibangun dalam suatu sistem yang berbasis ICT yang

menghubungkan Pusbin JFA, Pusdiklatwas, dan Perwakilan BPKP. Data

diinput oleh unit APIP, divalidasi oleh Perwakilan BPKP, dan dikompilasi

oleh Pusbin JFA.

3) Fasilitasi penyebarluasan dan implementasi pedoman pengawasan oleh APIP

BPKP sebagai Instansi Pembina SPIP menerima amanat untuk menyusun

berbagai pedoman umum maupun pedoman teknis pelaksanaan pengawasan

intern pemerintah. Pedoman yang diterbitkan oleh kedeputian di lingkungan

BPKP dan/atau Puslitbangwas perlu disebarluaskan agar dapat

diimplementasikan oleh seluruh APIP secara efektif. Untuk itu Pusbin JFA

yang selama ini telah memiliki jaringan ke seluruh APIP di pusat dan daerah

memposisikan diri sebagai fasilitator penyebarluasan dan penerapan

pedoman pengawasan yang diterbitkan oleh BPKP.

81

2. Perbaikan business process dan delivery service pembinaan JFA

Page 100: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

Pelayanan Pusbin JFA kepada auditor APIP dapat diklasifikasikan menjadi dua

yaitu pelayanan utama dan pelayanan pendukung. Pelayanan utama adalah

pelayanan yang langsung berdampak pada karier auditor sedangkan pelayanan

pendukung adalah pelayanan yang bersifat komunikasi, informasi dan edukasi.

a. Implementasi Manajemen Mutu

Proses penyelenggaraan sertifikasi diarahkan untuk berstandar internasional

yaitu dengan mengimplementasikan ISO 9001 : 2000. Dengan demikian

kepuasan pelanggan/stakeholders akan selalu dikedepankan dengan tetap

mematuhi ketentuan perundang-undangan. Inovasi dalam pembinaan JFA

terus dilakukan dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia

pembinaan JFA dan melakukan penyempurnaan di segala bidang secara

berkesinambungan.

b. Implementasi Manajemen Risiko

Terdapat risiko-risiko yang cukup tinggi dalam penyelenggaraan pembinaan

JFA terutama pada area ujian sertifikasi dan penilaian angka kredit. Untuk itu

Pusbin JFA sangat berkepentingan untuk mengelola risiko tersebut sampai

tingkat yang minimal sehingga kepentingan stakeholders akan selalu terjaga.

c. Layanan Berbasis ICT

Salah satu dimensi pelayanan prima adalah pelayanan yang cepat dan murah.

Agar kedua dimensi tersebut dapat terwujud perlu dukungan teknologi

informasi dan komunikasi yang memadai. Sarana dan sumberdaya yang cukup

perlu disediakan agar produk dan jasa pembinaan JFA dapat di-deliver kepada

auditor, pimpinan APIP dan stakeholders lain secara lebih efisien dan efektif.

Beberapa aspek yang akan diterapkan antara lain:

Penetapan dan penilaian angka kredit dengan dokumen digital

Informasi kediklatan dan penyelenggaraan sertifikasi mulai dari

pendaftaran peserta diklat sampai dengan pengumuman hasil USJFA

melalui website

Penyelenggaraan e-learning

Database JFA yang mencakup informasi karier, kompetensi dan kinerja

3. Pengembangan kapasitas organisasi pembinaan JFA

Perlunya pengembangan organisasi dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu 1) ketentuan

perundang-undangan yang berubah dan memberikan arah yang baru bagi

pembinaan JFA, 2) permasalahan terkini yang masih sama namun mengalami

82

Page 101: LapPembinaanJFA2008_edar

valuasi dan Langkah-Langkah Pembinaan JFA ke Depan

E

peningkatan kompleksitas dan semakin berisiko tinggi bagi pencapaian tujuan

peningkatan profesionalisme internal auditor, dan 3) Perkembangan dalam best

practises pengelolaan sertifikasi profesi serta pentingnya mengimplementasikan

manajemen risiko dan manajemen kualitas pada proses pembinaan JFA.

Pengembangan kapasitas organisasi pembinaan JFA meliputi organisasi

Pusdiklatwas, Puslitbangwas, Pusbin JFA, dan Perwakilan BPKP.

4. Pengembangan kapasitas SDM pembinaan JFA

Pengembangan kapasitas SDM pembinaan JFA diwujudkan dengan meninjau

ulang strategi penyumberdayaan dan strategi pengembangan. Pengembangan

SDM ke depan diarahkan pada:

a. Pembentukan assessor sebagai pelaksana uji kompetensi baik dalam proses

sertifikasi jabatan auditor maupun sertifikasi teknis substansi pengawasan.

b. Komposisi SDM yang berlatar belakang multidisiplin pada tiga tingkatan yaitu:

1) SDM Strategis : Auditor yang berlatar belakang pendidikan Magister

Manajemen SDM

2) SDM manajerial : Auditor yang memiliki sertifikat sebagai Certified HRM

atau certified HRD Professional

3) SDM operasional : Auditor, Analisis Kepegawaian dan Pranata Komputer

c. Pengembangan budaya kerja agar SDM yang mengelola fungsi pembinaan JFA

dapat berperan sebagai fasilitator dan pelayan.

83

Page 102: LapPembinaanJFA2008_edar

Penutup

84

PPEENNUUTTUUPP

aporan Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Tahun 2008 ini

disusun dengan memperhatikan perkembangan perjalanan

pembinaan JFA sejak tahun 1996 sampai dengan akhir tahun 2008.

Laporan ini telah memuat pelaksanaan tiga pilar strategi pembinaan

JFA yang dilakukan BPKP selaku Instansi Pembina JFA, yaitu

Profesionalisme, Sistem Karier dan Sistem Prestasi Kerja, serta infrastruktur yang diperlukan

untuk menghasilkan sumber daya manusia aparatur pengawasan yang profesional, berdaya

guna dan berhasil guna sehingga dapat mewujudkan kepemerintahan yang baik. Hal ini pada

gilirannya akan mendorong terwujudnya masyarakat profesi di bidang pengawasan, yang

terdiri tingkat-tingkat kompetensi auditor sesuai dengan peran dan jabatannya di lingkungan

APIP. Dengan tersedianya strata mulai Anggota Tim, Ketua Tim, Pengendali Teknis dan

Pengendali Mutu akan dapat menyediakan kemudahan dalam upaya sinergi pengawasan

berbasis kompetensi (Competency based synergy) antar unit APIP yang sangat dibutuhkan

dalam meningkatkan pengendalian penyelenggaraan pemerintahan umum dan

pembangunan yang semakin kompleks.

Evaluasi yang dilaksanakan terhadap pembinaan JFA menggambarkan capaian kinerja

yang baik. Demikian pula tingkat kepuasan instansi pemerintah atas profesionalisme auditor

yang telah dibina dalam meningkatkan kualitas hasil pengawasan di lingkungan APIP

menunjukkan tingkat kepuasan yang cukup baik. Adanya kendala dan hambatan yang terjadi

dipandang masih wajar dalam dinamika kegiatan pembinaan. Penerapan JFA di lingkungan

pemerintah daerah dan tingkat kelulusan sertifikasi yang relatif perlu ditingkatkan serta

antisipasi terhadap perubahan dapat dicatat sebagai agenda untuk pembinaan ke depan.

Mengantisipasi hal tersebut, berbagai langkah ke depan telah disiapkan untuk memperbaiki

pembinaan JFA. Disamping rencana tindak yang telah disiapkan oleh Instansi Pembina, upaya

peningkatan profesionalisme pejabat fungsional termasuk auditor, nampaknya perlu

Page 103: LapPembinaanJFA2008_edar

Penutup

85

didukung komitmen dari para pengambil keputusan penyelenggaraan umum pemerintahan

dan pembangunan dan para penentu kebijakan terutama yang menyangkut percepatan

reformasi manajemen pegawai negeri sipil menuju organisasi fungsional dan penanganan

pembinaan auditor yang komprehensif, partisipatif, transparan dan akuntabel.

Besar harapan kami, Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Tahun 2008 ini

dapat memberikan informasi yang berguna bagi Menpan, BKN, dan LAN-RI dalam rangka

merumuskan dan menetapkan kebijakan pembinaan sumber daya aparatur di bidang

pengawasan khususnya dan jabatan fungsional PNS pada umumnya.

Page 104: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

A. INSPEKTORAT JENDERAL / INSPEKTORAT UTAMA / INSPEKTORAT

I INSPEKTORAT KEMENTERIAN KOORDINATOR1 1 Kementerian

Koordinator Polkam dan HAM

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 Kementerian Koordinator Perekonomian

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 3 Kementerian Koordinator Kesejahteraan

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

II INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN4 1 Departemen Dalam

Negeri1 11 11 8 30 0 30

5 2 Departemen Luar Negeri

1 6 17 3 26 1 1 27

6 3 Departemen Pertahanan

1 2 2 9 9 11

BEZETTING PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR UNIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP)

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

INSPEKTORAT KEMENTERIAN KOORDINATOR / ITJEN DEPARTEMEN / INSPEKTORAT UTAMA / INSPEKTORAT KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANBADAN PENGAWAS / INSPEKTORAT PROVINSI / KABUPATEN / KOTA

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

PER 31 DESEMBER 2008

Hal 1 - 36

Page 105: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

7 4 Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia

1 6 10 3 19 0 19

8 5 Departemen Keuangan

1 5 14 8 27 3 3 6 33

9 6 Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

1 15 22 27 64 1 11 12 76

10 7 Departemen Perindustrian

1 18 18 2 38 5 5 43

11 8 Departemen Perdagangan

1 6 24 30 4 1 5 35

12 9 Departemen Pertanian

1 49 39 20 108 0 108

13 10 Departemen Kehutanan

1 2 27 10 12 51 9 1 10 61

14 11 Departemen Perhubungan

1 25 49 16 90 5 2 7 97

15 12 Departemen Kelautan dan Perikanan

1 12 15 17 44 1 1 1 3 47

16 13 Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1 52 22 9 83 15 2 17 100

17 14 Departemen Pekerjaan Umum

1 15 35 5 55 2 1 3 58

18 15 Departemen Kesehatan

1 8 18 4 30 1 1 2 32

Hal 2 - 36

Page 106: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

19 16 Departemen Pendidikan Nasional

1 63 120 19 202 19 19 4 42 244

20 17 Departemen Sosial 1 9 29 3 41 0 41

21 18 Departemen Agama

1 16 78 14 108 5 5 113

22 19 Departemen Komunikasi dan Informatika

1 1 13 2 16 5 4 9 25

23 20 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

1 6 11 1 18 0 18

Sub Jumlah 20 2 350 555 175 1.082 66 54 16 136 1.218

III INSPEKTORAT KEMENTERIAN NEGARA24 1 Kementerian

Negara Lingkungan Hidup

1 1 5 1 7 3 3 10

25 2 Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan

0 0 0

26 3 Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

3 3 0 3

Hal 3 - 36

Page 107: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

27 4 Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal

0 0 0

28 5 Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara

0 0 0

29 6 Kementerian Negara Perumahan Rakyat

0 0 0

30 7 Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga

1 1 1 0 1

31 8 Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menegah

1 9 9 2 2 11

32 9 Kementerian Negara Riset dan Teknologi

0 0 0

33 10 Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan

0 0 0

Sub Jumlah 3 0 1 17 2 20 2 0 3 5 25

IV UNIT PENGAWASAN PADA LEMBAGA SETINGKAT MENTERI

Hal 4 - 36

Page 108: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

34 1 Sekretariat Negara 0 0 0 0

35 2 Sekretariat Kabinet 0 0 0 0

36 3 Kejaksaan Agung 0 0 0 037 4 Tentara Nasional

Indonesia0 0 0 0

38 5 Kepolisian Negara Republik Indonesia

0 0 0 0

Sub Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

V INSPEKTORAT UTAMA / INSPEKTORAT LPND

39 1 Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

1 3 5 8 4 4 8 16

40 2 Badan Intelijen Negara (BIN)

0 0 0 0

41 3 Badan Kepegawaian Negara (BKN)

1 4 4 1 1 5

42 4 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

1 1 37 68 31 137 19 35 10 64 201

43 5 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

1 1 6 7 2 1 3 10

Hal 5 - 36

Page 109: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

44 6 Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKORSURTANAL)

1 2 1 3 0 3

45 7 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG)

1 5 5 7 4 11 16

46 8 Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

1 2 1 4 7 0 7

47 9 Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

0 0 0 0

48 10 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

1 7 15 2 24 1 3 1 5 29

49 11 Badan Pertanahan Nasional (BPN)

1 4 16 4 24 0 24

50 12 Badan Pusat Statistik (BPS)

1 2 6 8 2 7 3 12 20

51 13 Badan Standarisasi Nasional (BSN)

0 0 0 0

Hal 6 - 36

Page 110: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

52 14 Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)

1 2 7 2 11 4 1 5 16

53 15 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI)

0

54 16 Lembaga Administrasi Negara (LAN)

1 1 1 0 1

55 17 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

1 1 4 2 7 1 7 8 15

56 18 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

1 8 5 13 3 1 4 8 21

57 19 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

0 0 0 0

58 20 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI)

0 0 0 0

59 21 Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG)

1 0 2 2 2

Hal 7 - 36

Page 111: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

60 22 Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)

0 0 0 0

Sub Jumlah 15 1 59 136 63 259 42 63 22 127 386

JUMLAH INSPEKTORAT JENDERAL / INSPEKTORAT UTAMA / INSPEKTORAT

38 3 410 708 240 1.361 110 117 41 268 1.629

61 B. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

1

1 Sekretariat Utama 62 81 34 177 19 13 1 33 210

2 Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian

35 63 7 105 25 7 2 34 139

Hal 8 - 36

Page 112: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

3 Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Sosial dan Keamanan

34 27 7 68 10 4 1 15 83

4 Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah

22 29 9 60 7 8 2 17 77

5 Deputi Bidang Akuntan Negara

40 54 9 103 3 8 1 12 115

6 Deputi Bidang Investigasi

29 45 11 85 12 7 1 20 105

7 Inspektorat 4 11 18 33 2 3 5 388 Pusat Pendidikan

dan Pelatihan Pengawasan

7 15 8 30 3 1 4 34

9 Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan

9 14 5 28 2 2 30

10 Pusat Informasi Pengawasan

5 8 7 20 4 3 7 27

Hal 9 - 36

Page 113: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

11 Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor

6 16 12 34 3 1 4 38

12 Perwakilan BPKP Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

24 20 18 62 8 8 3 19 81

13 Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Utara

69 51 7 127 29 27 2 58 185

14 Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Barat

19 21 19 59 9 12 21 80

15 Perwakilan BPKP Propinsi Riau

25 38 16 79 7 20 27 106

16 Perwakilan BPKP Propinsi Jambi

19 23 11 53 11 15 3 29 82

17 Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Selatan

24 34 31 89 22 17 3 42 131

18 Perwakilan BPKP Propinsi Bengkulu

14 20 13 47 7 7 3 17 64

19 Perwakilan BPKP Propinsi Lampung

16 27 29 72 11 12 23 95

20 Perwakilan BPKP Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta I

43 105 19 167 73 21 94 261

Hal 10 - 36

Page 114: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

21 Perwakilan BPKP Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta II

44 66 24 134 69 34 5 108 242

22 Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Barat

42 72 23 137 48 25 4 77 214

23 Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Tengah

48 80 29 157 47 32 3 82 239

24 Perwakilan BPKP Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

30 38 24 92 25 13 38 130

25 Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Timur

54 104 25 183 57 11 4 72 255

26 Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Barat

16 23 8 47 2 9 1 12 59

27 Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Selatan

22 31 14 67 22 4 7 33 100

28 Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Timur

18 31 12 61 13 13 5 31 92

29 Perwakilan BPKP Propinsi Bali

21 17 24 62 22 27 3 52 114

Hal 11 - 36

Page 115: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

30 Perwakilan BPKP Propinsi Nusa Tenggara Timur

15 21 7 43 14 1 1 16 59

31 Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Selatan

23 26 11 60 28 12 8 48 108

32 Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tengah

10 16 4 30 6 5 6 17 47

33 Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Utara

12 19 7 38 4 14 14 32 70

34 Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tenggara

7 18 7 32 6 6 23 35 67

35 Perwakilan BPKP Propinsi Maluku

5 9 14 14 1 6 21 35

36 Perwakilan BPKP Propinsi Papua

14 34 11 59 8 7 21 36 95

JUMLAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

1 0 887 1.307 520 2.714 652 408 133 1.193 3.907

C. BADAN PENGAWAS / INSPEKTORAT PROVINSI / KABUPATEN / KOTA1 1 Nanggroe Aceh

Darussalam1 1 1 7 33 20 60 6 8 5 19 79

2 2 Kab.Aceh Barat 0 1 0 1 1 1 1 23 3 Kab.Aceh Barat

Daya0 1 0 0 0 0

Hal 12 - 36

Page 116: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

4 4 Kab.Aceh Besar 1 1 1 1 1 1 1 25 5 Kab.Aceh Jaya 0 1 0 0 0 06 6 Kab.Aceh Selatan 1 1 1 3 5 8 4 1 5 13

7 7 Kab.Aceh Singkil 1 1 1 1 1 2 0 28 8 Kab.Aceh Tamiang 1 1 1 0 1 1 1

9 9 Kab.Aceh Tengah 1 1 1 1 4 1 6 2 1 3 9

10 10 Kab.Aceh Tenggara 0 1 0 0 2 1 3 3

11 11 Kab.Aceh Timur 1 1 1 6 1 7 4 1 5 1212 12 Kab.Aceh Utara 1 1 1 5 9 2 16 5 5 3 13 2913 13 Kab.Bener Meriah 0 1 0 0 0 0

14 14 Kab.Bireuen 1 1 1 0 1 1 115 15 Kab.Gayo Lues 0 1 0 0 0 016 16 Kab.Nagan Raya 0 1 0 0 0 017 17 Kab.Pidi 0 1 0 1 1 0 118 18 Kab.Pidie Jaya 0 1 0 0 0 019 19 Kab.Simeulue 0 1 0 0 0 020 20 Kota Banda Aceh 1 1 1 2 3 5 1 1 2 7

21 21 Kota Langsa 1 1 1 3 1 4 0 422 22 Kota Lhokseumawe 0 1 0 0 0 0

23 23 Kota Sabang 1 1 1 6 6 2 1 4 7 1324 24 Kota Subulussalam 0 1 0 0 0 0

Sub Jumlah 12 1 1 18 8 5 3 0 19 72 26 117 28 21 12 61 178

Hal 13 - 36

Page 117: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

25 1 Sumatera Utara 1 1 1 2 30 14 46 15 10 25 7126 2 Kab.Asahan 1 1 1 3 1 4 2 3 5 10 1427 3 Kab.Batubara 0 1 0 0 028 4 Kab.Dairi 0 1 1 1 1 1 229 5 Kab.Deli Serdang 1 1 1 0 3 3 330 6 Kab.Humbang

Hasundutan0 1 0 0 0

31 7 Kab.Karo 0 1 2 2 0 232 8 Kab.Labuhan Batu 1 1 1 1 1 3 3 4

33 9 Kab. Labuhan Batu Selatan

0 1

34 10 Kab. Labuhan Batu Utara

0 1

35 11 Kab.Langkat 1 1 1 7 2 9 4 4 1336 12 Kab.Mandailing

Natal0 1 1 1 0 1

37 13 Kab.Nias 0 1 1 1 1 1 2 338 14 Kab.Nias Selatan 0 1 0 0 039 15 Kab. Nias Utara 0 140 16 Kab. Nias Barat 0 141 17 Kab.Padang Lawas 0 1 0 0 0

42 18 Kab.Padang Lawas Utara

0 1 0 0 0

43 19 Kab.Pakpak Barat 0 1 0 0 0

44 20 Kab.Samosir 0 1 0 0 045 21 Kab.Serdang

Bedagai0 1 0 0 0

Hal 14 - 36

Page 118: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

46 22 Kab.Simalungun 0 1 1 1 0 147 23 Kab.Tapanuli

Selatan1 1 1 3 9 12 3 2 1 6 18

48 24 Kab.Tapanuli Tengah

0 1 0 0 0

49 25 Kab.Tapanuli Utara 0 1 1 1 1 1 2

50 26 Kab.Toba Samosir 0 1 0 0 051 27 Kota Binjai 0 1 0 0 052 28 Kota Gunung Sitoli 0 1 0 0 0

53 29 Kota Medan 0 1 1 1 1 1 2 354 30 Kota Padang

Sidempuan0 1 0 0 0

55 31 Kota Pematang Siantar

0 1 1 1 2 2 3

56 32 Kota Sibolga 0 1 0 1 1 157 33 Kota Tanjung Balai 1 1 1 1 3 4 7 7 11

58 34 Kota Tebing Tinggi 0 1 1 1 1 1 2Sub Jumlah 7 1 1 25 5 8 1 0 7 57 22 86 14 37 17 68 154

59 1 Sumatera Barat 1 1 1 1 5 3 9 2 4 2 8 1760 2 Kab.Agam 1 1 1 4 1 5 6 1 7 1261 3 Kab.Dharmas Raya 0 1 0 0 0

62 4 Kab.Kepulauan Mentawai

0 1 0 0 0

63 5 Kab.Lima Puluh Kota

0 1 1 1 1 1 2

Hal 15 - 36

Page 119: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

64 6 Kab.Padang Pariaman

0 1 1 1 1 1 2 3

65 7 Kab.Pasaman 0 1 0 0 066 8 Kab.Pasaman Barat 0 1 0 0 0

67 9 Kab.Pesisir Selatan 0 1 1 1 0 1

68 10 Kab.Sawah Lunto Sijunjung

0 1 0 0 0

69 11 Kab.Solok 1 1 1 2 2 7 6 1 14 1670 12 Kab.Solok Selatan 0 1 0 0 071 13 Kab.Tanah Datar 1 1 1 1 5 3 9 7 4 11 2072 14 Kota Bukit Tinggi 1 1 1 3 4 1 8 10 1 1 12 2073 15 Kota Padang 1 1 1 1 11 5 17 5 7 3 15 3274 16 Kota Padang

Panjang1 1 1 1 5 1 7 3 3 6 13

75 17 Kota Pariaman 0 1 0 0 076 18 Kota Payakumbuh 1 1 1 2 5 1 8 9 2 1 12 20

77 19 Kota Sawah Lunto 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 5

78 20 Kota Solok 1 1 1 2 1 3 1 6 1 8 11Sub Jumlah 10 1 1 12 3 7 6 0 13 44 17 74 52 31 15 98 172

79 1 Riau 0 1 0 0 080 2 Kab.Bengkalis 0 1 0 0 081 3 Kab.Indragiri Hilir 0 1 0 0 082 4 Kab.Indragiri Hulu 0 1 0 2 2 283 5 Kab.Kampar 0 1 1 1 1 1 2 384 6 Kab. Kepulauan

Anambas0 1 0 0 0

Hal 16 - 36

Page 120: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

85 7 Kab.Kuantan Singingi

0 1 0 0 0

86 8 Kab.Pelalawan 0 1 2 2 0 287 9 Kab.Rokan Hilir 0 1 0 0 088 10 Kab.Rokan Hulu 0 1 0 0 089 11 Kab.Siak 0 1 0 0 090 12 Kota Dumai 0 1 0 2 2 4 491 13 Kota Pekanbaru 0 1 0 0 0

Sub Jumlah 0 1 0 10 0 2 0 0 0 3 0 3 3 5 0 8 11

92 1 Kepulauan Riau 0 1 0 0 093 2 Kab.Karimun 0 1 0 0 094 3 Kab.Lingga 0 1 0 0 095 4 Kab.Natuna 0 1 0 0 096 5 Kota.Batam 0 1 0 0 097 6 Kab.Bintan 0 1 0 0 098 7 Kota Tanjung

Pinang0 1 0 0 0

Sub Jumlah 0 1 0 4 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

99 1 Sumatera Selatan 1 1 1 1 11 3 15 1 14 2 17 32100 2 Kab.Banyuasin 0 1 0 0 0101 3 Kab.Empat Lawang 0 1 0 0 0

102 4 Kab.Lahat 0 1 0 0 0103 5 Kab.Muara Enim 1 1 1 4 1 5 5 4 9 14104 6 Kab.Musi Banyuasin 1 1 1 1 1 1 1 2

105 7 Kab.Musi Rawas 1 1 1 1 1 2 5 1 6 8106 8 Kab.Ogan Ilir 0 1 0 0 0

Hal 17 - 36

Page 121: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

107 9 Kab.Ogan Komering Ilir

0 1 0 0 0

108 10 Kab.Ogan Komering Ulu

1 1 1 1 2 3 9 7 16 19

109 11 Kab.Oku Selatan 0 1 1 1 1 2 3 4110 12 Kab.Oku Timur 0 1 0 0 0111 13 Kota Lubuk Linggau 0 1 0 0 0

112 14 Kota Pagar Alam 0 1 0 0 0113 15 Kota Palembang 0 1 2 2 1 1 3114 16 Kota Prabumulih 0 1 0 0 0

Sub Jumlah 5 1 1 11 4 4 0 0 2 21 6 29 17 33 3 53 82

115 1 Bengkulu 0 1 0 0 0116 2 Kab.Bengkulu

Selatan1 1 1 2 7 9 5 6 4 15 24

117 3 Kab. Bengkulu Tengah

0 1 0 0 0

118 4 Kab.Bengkulu Utara 1 1 1 4 4 7 1 1 9 13

119 5 Kab.Kaur 0 1 0 0 0120 6 Kab.Kepahyang 0 1 0 0 0121 7 Kab.Lebong 0 1 0 0 0122 8 Kab.Muko-Muko 0 1 0 0 0123 9 Kab.Rejang Lebong 1 1 1 1 1 3 3 4

124 10 Kab.Seluma 0 1 0 0 0125 11 Kota Bengkulu 0 1 0 0 0

Sub Jumlah 3 1 0 9 3 1 0 0 2 12 0 14 12 10 5 27 41

126 1 Jambi 0 1 0 0 0

Hal 18 - 36

Page 122: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

127 2 Kab.Batanghari 0 1 1 1 1 3 2 2 5128 3 Kab.Bungo 1 1 1 1 2 3 6 3 3 9129 4 Kab.Kerinci 1 1 1 2 2 4 4 4 8130 5 Kab.Merangin 0 1 0 2 2 2131 6 Kab.Muaro Jambi 0 1 1 1 1 1 2 3132 7 Kab.Sarolangun 0 1 0 0 0133 8 Kab.Tanjung

Jabung Barat0 1 0 0 0

134 9 Kab.Tanjung Jabung TImur

0 1 0 0 0

135 10 Kab.Tebo 0 1 0 0 0136 11 Kota Sungai Penuh 0 1 0 0 0

137 12 Kota Jambi 1 1 1 6 9 15 5 6 11 26Sub Jumlah 3 1 0 9 2 2 1 0 9 14 6 29 5 18 1 24 53

138 1 Lampung 1 1 1 1 12 16 29 3 8 9 20 49139 2 Kab.Lampung Barat 1 1 1 1 4 5 10 1 1 2 12

140 3 Kab.Lampung Selatan

0 1 2 2 1 1 3

141 4 Kab.Lampung Tengah

0 1 3 3 0 3

142 5 Kab.Lampung Timur 0 1 1 1 1 1 2

143 6 Kab.Lampung Utara 1 1 1 3 8 3 14 6 5 4 15 29

144 7 Kab. Mesuji 0 1145 8 Kab.Tanggamus 0 1 1 1 2 0 2146 9 Kab.Tulang Bawang 0 1 1 1 0 1

Hal 19 - 36

Page 123: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

147 10 Kab. Tulang Bawang Barat

0 1

148 11 Kab.Way Kanan 0 1 1 1 1 1 2149 12 Kota

Bandarlampung0 1 1 1 1 1 2

150 13 Kab. Pesawaran 0 1 0 0 0151 14 Kab. Prisewu 0 1152 15 Kota Metro 1 1 1 2 2 4 2 3 1 6 10

Sub Jumlah 4 1 1 12 2 2 1 0 5 36 27 68 12 20 15 47 115

153 1 Bangka-Belitung 0 1 0 0 0154 2 Kab.Bangka 0 1 0 0 0155 3 Kab.Bangka Barat 0 1 0 0 0

156 4 Kab.Bangka Selatan

0 1 0 0 0

157 5 Kab.Bangka Tengah

0 1 0 0 0

158 6 Kab.Belitung 0 1 0 0 0159 7 Kab.Belitung Timur 0 1 0 0 0

160 8 Kota Pangkal Pinang

0 1 1 1 1 1 2

Sub Jumlah 0 1 0 6 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 2

161 1 DKI Jakarta 1 1 1 53 3 56 15 18 33 89

162 1 Jawa Barat 1 1 1 1 22 24 47 2 16 2 20 67163 2 Kab.Bandung 0 1 1 4 5 1 1 6164 3 Kab.Bandung Barat 0 1 0 0 0

Hal 20 - 36

Page 124: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

165 4 Kab.Bekasi 1 1 1 6 7 13 5 1 6 19166 5 Kab.Bogor 1 1 1 5 8 3 16 8 4 4 16 32167 6 Kab.Ciamis 1 1 1 9 4 13 7 2 1 10 23168 7 Kab.Cianjur 1 1 1 1 3 1 5 6 2 1 9 14169 8 Kab.Cirebon 1 1 1 1 8 1 10 8 6 6 20 30170 9 Kab.Garut 0 1 1 1 1 1 2171 10 Kab.Indramayu 0 1 1 1 1 1 2 3172 11 Kab.Karawang 1 1 1 3 1 4 0 4173 12 Kab.Kuningan 1 1 1 10 3 13 6 1 2 9 22174 13 Kab.Majalengka 1 1 1 2 2 6 6 8175 14 Kab.Purwakarta 1 1 1 1 1 2 9 3 5 17 19176 15 Kab.Subang 0 1 1 1 2 1 1 2 4177 16 Kab.Sukabumi 0 1 2 1 3 1 1 2 5178 17 Kab.Sumedang 0 1 1 1 2 1 1 3179 18 Kab.Tasikmalaya 1 1 1 3 7 1 11 3 1 1 5 16180 19 Kota Bandung 1 1 1 5 4 9 2 2 1 5 14181 20 Kota Banjar 1 1 1 1 1 0 1182 21 Kota Bekasi 1 1 1 10 3 13 4 5 9 22183 22 Kota Bogor 0 1 4 7 1 12 3 1 4 16184 23 Kota Cimahi 0 1 0 0 0185 24 Kota Cirebon 1 1 1 1 7 8 10 1 1 12 20186 25 Kota Depok 0 1 1 1 0 1187 26 Kota Sukabumi 0 1 1 1 0 1188 27 Kota Tasikmalaya 1 1 1 0 0 0

Sub Jumlah 16 1 1 17 10 9 5 0 19 119 57 195 82 49 26 157 352

189 1 Jawa Tengah 1 1 1 27 8 35 1 6 7 42190 2 Kab.Banjarnegara 1 1 1 1 7 5 13 6 6 19

191 3 Kab.Banyumas 1 1 1 1 3 4 2 2 6192 4 Kab.Batang 1 1 1 2 2 0 2

Hal 21 - 36

Page 125: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

193 5 Kab.Blora 0 1 1 1 2 0 2194 6 Kab.Boyolali 0 1 1 1 0 1195 7 Kab.Brebes 0 1 1 1 1 1 2 3196 8 Kab.Cilacap 1 1 1 6 3 9 3 3 2 8 17197 9 Kab.Demak 1 1 1 4 7 11 1 7 4 12 23198 10 Kab.Grobogan 1 1 1 1 1 1 3 4 5199 11 Kab.Jepara 0 1 0 3 3 3200 12 Kab.Karanganyar 1 1 1 4 5 9 3 2 5 14201 13 Kab.Kebumen 1 1 1 2 1 3 5 5 8202 14 Kab.Kendal 1 1 1 3 11 14 6 3 9 23203 15 Kab.Klaten 1 1 1 3 2 5 3 2 5 10 15204 16 Kab.Kudus 1 1 1 1 1 1 3 2 13 15 18205 17 Kab.Magelang 1 1 1 1 12 13 2 9 11 24206 18 Kab.Pati 1 1 1 12 12 5 6 11 23207 19 Kab.Pekalongan 1 1 1 3 2 5 6 5 1 12 17208 20 Kab.Pemalang 1 1 1 1 2 2 5 6 1 7 12209 21 Kab.Purbalingga 1 1 1 2 2 2 6 3 3 1 7 13210 22 Kab.Purworejo 1 1 1 5 7 12 4 5 9 21211 23 Kab.Rembang 1 1 1 2 2 4 4 2 6 10212 24 Kab.Semarang 0 1 2 2 0 2213 25 Kab.Sragen 1 1 1 4 2 3 9 1 1 10214 26 Kab.Sukoharjo 1 1 1 0 1 1 2 2215 27 Kab.Tegal 1 1 1 0 1 1 1216 28 Kab.Temanggung 0 1 0 1 1 1217 29 Kab.Wonogiri 1 1 1 3 12 3 18 5 2 7 25218 30 Kab.Wonosobo 1 1 1 3 2 5 1 1 6219 31 Kota Magelang 1 1 1 7 2 9 1 2 2 5 14220 32 Kota Pekalongan 1 1 1 2 2 5 1 6 8221 33 Kota Salatiga 1 1 1 2 6 3 11 7 1 8 19222 34 Kota Semarang 1 1 1 5 21 6 32 2 3 2 7 39

Hal 22 - 36

Page 126: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

223 35 Kota Surakarta 0 1 1 1 0 1224 36 Kota Tegal 1 1 1 3 7 4 14 7 2 9 23

Sub Jumlah 29 1 1 29 23 6 5 0 32 152 89 273 88 82 29 199 472

225 1 DI Jogjakarta 1 1 1 21 11 32 1 18 4 23 55226 2 Kab.Bantul 1 1 1 2 5 4 11 6 5 1 12 23227 3 Kab.Gunung Kidul 1 1 1 7 4 11 1 1 2 13

228 4 Kab.Kulon Progo 1 1 1 2 6 4 12 6 3 5 14 26229 5 Kab.Sleman 1 1 1 1 3 2 6 0 6230 6 Kota Jogjakarta 1 1 1 0 0 0

Sub Jumlah 6 1 1 4 4 1 1 0 5 42 25 72 14 27 10 51 123

231 1 Jawa Timur 0 1 0 0 0232 2 Kab.Bangkalan 0 1 1 1 0 1233 3 Kab.Banyuwangi 1 1 1 10 10 1 1 11234 4 Kab.Blitar 0 1 3 1 4 2 2 6235 5 Kab.Bojonegoro 0 1 2 2 1 1 3236 6 Kab.Bondowoso 0 1 1 1 1 1 2237 7 Kab.Gresik 0 1 1 1 2 2 3238 8 Kab.Jember 0 1 2 2 1 1 3239 9 Kab.Jombang 1 1 1 2 4 6 4 5 1 10 16240 10 Kab.Kediri 0 1 1 1 2 1 1 3241 11 Kab.Lamongan 0 1 1 1 1 1 2242 12 Kab.Lumajang 1 1 1 2 2 1 5 3 3 8243 13 Kab.Madiun 0 1 2 1 3 0 3244 14 Kab.Magetan 0 1 0 1 1 1245 15 Kab.Malang 0 1 1 1 1 1 2246 16 Kab.Mojokerto 0 1 0 0 0247 17 Kab.Nganjuk 0 1 0 1 1 1248 18 Kab.Ngawi 0 1 0 1 1 1

Hal 23 - 36

Page 127: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

249 19 Kab.Pacitan 0 1 0 0 0250 20 Kab.Pamekasan 0 1 0 0 0251 21 Kab.Pasuruan 0 1 1 1 2 2 3252 22 Kab.Ponorogo 0 1 0 1 1 1253 23 Kab.Probolinggo 1 1 1 1 1 1 1 2254 24 Kab.Sampang 0 1 2 2 4 0 4255 25 Kab.Sidoarjo 0 1 1 1 2 2 3256 26 Kab.Situbondo 1 1 1 1 11 1 13 2 4 6 19257 27 Kab.Sumenep 0 1 1 1 2 2 3258 28 Kab.Trenggalek 1 1 1 3 3 1 1 4259 29 Kab.Tuban 0 1 1 1 2 1 1 2 4260 30 Kab.Tulungagung 0 1 0 1 1 1261 31 Kota Batu 0 1 0 0 0262 32 Kota Blitar 0 1 0 0 0263 33 Kota Kediri 0 1 0 2 2 2264 34 Kota Madiun 0 1 0 0 0265 35 Kota Malang 0 1 1 1 2 0 2266 36 Kota Mojokerto 0 1 1 1 0 1267 37 Kota Pasuruan 0 1 0 0 0268 38 Kota Probolinggo 0 1 0 0 0269 39 Kota Surabaya 1 1 1 4 5 9 7 6 13 22

Sub Jumlah 7 1 0 29 6 9 1 0 12 47 18 77 24 29 7 60 137

270 1 Banten 0 1 0 0 0271 2 Kab Tangerang 1 1 1 2 2 1 1 3272 3 Kab.Lebak 0 1 0 0 0273 4 Kab.Pandeglang 0 1 0 0 0274 5 Kab.Serang 0 1 0 0 0275 6 Kota Cilegon 0 1 0 0 0276 7 Kota Serang 0 1 0 0 0

Hal 24 - 36

Page 128: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

277 8 Kota Tangerang Selatan

0 1 0

278 9 Kota Tangerang 0 1 0 0 0Sub Jumlah 1 1 0 4 1 4 0 0 0 2 0 2 0 1 0 1 3

279 1 Bali 0 1 0 0 0280 2 Kab.Badung 0 1 0 0 0281 3 Kab.Bangli 0 1 0 2 2 2282 4 Kab.Buleleng 1 1 1 0 2 2 1 5 5283 5 Kab.Gianyar 0 1 0 0 0284 6 Kab.Jembrana 1 1 1 3 4 7 5 5 12285 7 Kab.Karangasem 1 1 1 0 0 0286 8 Kab.Klungkung 0 1 0 0 0287 9 Kab.Tabanan 1 1 1 2 2 1 1 2 4288 10 Kota Denpasar 1 1 1 5 10 15 2 2 17

Sub Jumlah 5 1 0 8 4 1 1 0 8 14 2 24 10 5 1 16 40

289 1 NTB 1 1 1 3 11 5 19 3 7 1 11 30290 2 Kab.Bima 1 1 1 1 1 2 3 2 5 7291 3 Kab.Dompu 1 1 1 3 6 9 7 1 1 9 18292 4 Kab.Lombok Barat 0 1 2 2 1 1 3

293 5 Kab.Lombok Tengah

1 1 1 3 7 2 12 3 3 15

294 6 Kab.Lombok Timur 1 1 1 8 2 10 7 2 1 10 20

295 7 Kab. Lombok Utara 0 1 0

296 8 Kab.Sumbawa 1 1 1 1 2 3 2 1 3 6297 9 Kab.Sumbawa

Barat0 1 0 0 0

Hal 25 - 36

Page 129: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

298 10 Kota Bima 0 1 0 0 0299 11 Kota Mataram 0 1 1 1 1 1 2

Sub Jumlah 6 1 1 8 5 2 0 0 9 34 15 58 22 16 5 43 101

300 1 NTT 1 1 1 5 8 3 16 1 17 18 34301 2 Kab.Alor 1 1 1 4 2 6 8 4 1 13 19302 3 Kab.Belu 1 1 1 3 2 5 4 2 6 11303 4 Kab.Ende 1 1 1 2 2 5 2 1 8 10304 5 Kab.Flores TImur 0 1 0 0 0305 6 Kab.Kupang 1 1 1 0 9 9 9306 7 Kab.Lembata 0 1 0 0 0307 8 Kab.Manggarai 1 1 1 3 2 5 9 2 2 13 18308 9 Kab.Manggarai

Barat0 1 0 0 0

309 10 Kab.Manggarai Timur

0 1 0 0 0

310 11 Kab.Nagekeo 0 1 0 0 0311 12 Kab.Ngada 1 1 1 2 4 3 9 7 2 9 18312 13 Kab.Rote Ndao 0 1 0 0 0313 14 Kab. Sabu Raijua 0 1314 15 Kab.Sikka 1 1 1 1 1 1 3 0 3315 16 Kab.Sumba Barat 0 1 1 1 2 2 3316 17 Kab.Sumba Barat

Daya0 1 0 0 0

317 18 Kab.Sumba Tengah 0 1 0 0 0

318 19 Kab.Sumba Timur 0 1 0 0 0319 20 Kab.Timor Tengah

Selatan1 1 1 1 1 4 6 6 6 12 18

320 21 Kab.Timor Tengah Utara

0 1 1 1 2 2 3

Hal 26 - 36

Page 130: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

321 22 Kota Kupang 0 1 2 2 0 2Sub Jumlah 9 1 1 20 8 1 0 0 16 25 15 56 49 39 4 92 148

322 1 Kalimantan Barat 1 1 1 3 5 3 11 3 1 4 15323 2 Kab.Bengkayang 0 1 0 0 0324 3 Kab.Kapuas Hulu 1 1 1 1 1 5 1 2 8 9325 4 Kab.Kayong Utara 0 1 0 0 0

326 5 Kab.Ketapang 1 1 1 4 2 6 6 5 11 17327 6 Kab.Kubu Raya 0 1 0 0 0328 7 Kab.Landak 0 1 0 0 0329 8 Kab.Melawi 0 1 0 0 0330 9 Kab.Pontianak 1 1 1 1 4 5 1 1 1 3 8331 10 Kab.Sambas 0 1 0 0 0332 11 Kab.Sanggau 0 1 1 1 1 1 2333 12 Kab.Sekadau 0 1 0 0 0334 13 Kab.Sintang 1 1 1 3 3 6 1 7 10335 14 Kota Pontianak 0 1 0 1 1 2 2336 15 Kota Singkawang 1 1 1 0 3 1 4 4

Sub Jumlah 6 1 1 12 4 2 1 0 4 11 12 27 13 21 6 40 67

337 1 Kalimantan Selatan 1 1 1 1 7 6 14 3 3 6 20

338 2 Kab.Balangan 0 1 0 0 0339 3 Kab.Banjar 1 1 1 1 1 4 2 2 8 9340 4 Kab.Barito Kuala 1 1 1 4 1 5 0 5341 5 Kab.Hulu Sungai

Selatan1 1 1 1 1 6 1 7 8

342 6 Kab.Hulu Sungai Tengah

0 1 1 1 1 1 2

Hal 27 - 36

Page 131: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

343 7 Kab.Hulu Sungai Utara

1 1 1 1 1 1 1 2

344 8 Kab.Kotabaru 1 1 1 0 2 2 2345 9 Kab.Tabalong 0 1 0 0 0346 10 Kab.Tanah Bumbu 0 1 0 0 0

347 11 Kab.Tanah Laut 0 1 1 1 1 1 2348 12 Kab.Tapin 0 1 1 1 2 2 3349 13 Kota Banjar Baru 1 1 1 1 1 3 2 3 8 9350 14 Kota Banjarmasin 0 1 0 0 0

Sub Jumlah 7 1 1 11 5 2 1 0 2 15 9 26 17 10 9 36 62

351 1 Kalimantan Tengah 1 1 1 8 2 1 11 2 2 13

352 2 Kab.Barito Selatan 0 1 0 0 0

353 3 Kab.Barito Timur 0 1 0 0 0354 4 Kab.Barito Utara 1 1 1 1 1 2 2 4 5355 5 Kab.Gunung Mas 1 1 1 1 2 2 5 1 1 2 7356 6 Kab.Kapuas 0 1 1 1 2 1 1 3357 7 Kab.Katingan 0 1 0 0 0358 8 Kab.Kotawaringin

Barat1 1 1 1 2 3 8 3 11 14

359 9 Kab.Kotawaringin TImur

0 1 1 1 1 1 2

360 10 Kab.Lamandau 0 1 0 0 0361 11 Kab.Murung Raya 0 1 0 0 0

362 12 Kab.Pulang Pisau 0 1 0 0 0363 13 Kab.Seruyan 0 1 0 0 0364 14 Kab.Sukamara 0 1 0 0 0

Hal 28 - 36

Page 132: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

365 15 Kota Palangkaraya 1 1 1 0 1 2 3 3

Sub Jumlah 5 1 1 13 3 1 1 0 10 9 4 23 9 7 8 24 47

366 1 Kalimantan Timur 1 1 1 7 13 20 10 3 13 33367 2 Kab.Berau 0 1 0 0 0368 3 Kab.Bulungan 0 1 0 0 0369 4 Kab.Kutai Barat 0 1 2 2 0 2370 5 Kab.Kutai

Kartanegara0 1 0 0 0

371 6 Kab.Kutai Timur 0 1 0 0 0372 7 Kab.Malinau 0 1 0 0 0373 8 Kab.Nunukan 0 1 1 1 1 1 2374 9 Kab.Pasir 0 1 1 1 0 1375 10 Kab.Penajam Paser

Utara0 1 0 0 0

376 11 Kab.Tana Tidung 0 1 0 0 0377 12 Kota Balikpapan 1 1 1 3 6 1 10 4 2 6 16378 13 Kota Bontang 0 1 0 0 0379 14 Kota Samarinda 1 1 1 4 11 2 17 5 1 6 23380 15 Kota Tarakan 0 1 0 0 0

Sub Jumlah 3 1 1 10 0 4 2 0 7 28 16 51 9 11 6 26 77

381 1 Sulawesi Utara 1 1 1 12 9 21 1 13 10 24 45382 2 Kab.Bolaang

Mangondow Utara0 1 0 0 0

383 3 Kab.Bolaang Mongondow

0 1 1 1 0 1

Hal 29 - 36

Page 133: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

384 4 Kab. Bolaang Mangondow Timur

0 1

385 5 Kab. Bolaang Mangondow Selatan

0 1

386 6 Kab.Kep. Siau Tagulandang Biaro

0 1 0 0 0

387 7 Kab.Kepulauan Talaud

0 1 0 0 0

388 8 Kab.Minahasa 0 1 3 3 1 1 4389 9 Kab.Minahasa

Selatan0 1 0 0 0

390 10 Kab.Minahasa Tenggara

0 1 0 0 0

391 11 Kab.Minahasa Utara

0 1 0 0 0

392 12 Kab.Sangihe 0 1 1 1 1 1 2 3393 13 Kota Bitung 0 1 1 1 1 1 2394 14 Kota Kotamobagu 0 1 0 0 0

395 15 Kota Menado 0 1 0 1 1 2 2396 16 Kota Tomohon 0 1 0 0 0

Sub Jumlah 1 1 1 11 0 4 0 0 0 17 10 27 3 17 10 30 57

397 1 Gorontalo 0 1 0 0 0398 2 Kab.Boalemo 0 1 0 0 0399 3 Kab.Bone Bolango 0 1 0 0 0

Hal 30 - 36

Page 134: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

400 4 Kab.Gorontalo 1 1 1 2 4 6 3 9 4 16 22401 5 Kab.Gorontalo

Utara0 1 0 0 0

402 6 Kab.Pahuwato 0 1 0 0 0403 7 Kota Gorontalo 1 1 1 2 1 3 1 1 4

Sub Jumlah 2 1 0 5 1 1 1 0 0 4 5 9 4 9 4 17 26

404 1 Sulawesi Tengah 0 1 0 0 0405 2 Kab.Banggai 1 1 1 3 3 6 3 4 1 8 14406 3 Kab.Banggai

Kepulauan0 1 0 2 2 2

407 4 Kab.Buol 0 1 2 2 0 2408 5 Kab.Donggala 0 1 1 1 1 1 2 3409 6 Kab.Morowali 0 1 0 0 0410 7 Kab.Parigi Moutong 0 1 0 0 0

411 8 Kab.Poso 0 1 0 0 0412 9 Kab. Sigi 0 1413 10 Kab.Tojo Una- Una 0 1 0 0 0

414 11 Kab.Toli - Toli 1 1 1 3 3 5 1 2 8 11415 12 Kota Palu 0 1 1 1 2 2 3

Sub Jumlah 2 1 0 10 2 1 0 0 0 10 3 13 11 8 3 22 35

416 1 Sulawesi Tenggara 1 1 1 2 10 5 17 11 1 12 29

417 2 Kab.Bombana 0 1 0 0 0418 3 Kab.Buton 0 1 0 0 0419 4 Kab.Buton Utara 0 1 0 0 0420 5 Kab.Kolaka 1 1 1 1 1 4 1 5 6421 6 Kab.Kolaka Utara 0 1 0 0 0

Hal 31 - 36

Page 135: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

422 7 Kab.Konawe 1 1 1 7 7 0 7423 8 Kab.Konawe

Selatan1 1 1 0 0 0

424 9 Kab.Konawe Utara 0 1 0 0 0

425 10 Kab.Muna 1 1 1 0 1 1 1426 11 Kab.Wakatobi 0 1 0 0 0427 12 Kota Bau-Bau 1 1 1 0 1 1 1428 13 Kota Kendari 0 1 0 0 0

Sub Jumlah 6 1 1 10 4 2 1 0 2 11 12 25 4 12 3 19 44

429 1 Sulawesi Selatan 1 1 1 1 16 16 33 2 8 3 13 46430 2 Kab.Bantaeng 0 1 0 0 0431 3 Kab.Barru 1 1 1 2 3 2 7 4 5 9 16432 4 Kab.Bone 1 1 1 5 8 2 15 4 2 6 21433 5 Kab.Bulukumba 1 1 1 3 6 1 10 3 1 4 14434 6 Kab.Enrekang 1 1 1 2 5 3 10 3 4 2 9 19435 7 Kab.Gowa 0 1 1 1 0 1436 8 Kab.Janeponto 0 1 0 0 0437 9 Kab.Luwu 0 1 1 1 2 3 3 5438 10 Kab.Luwu Timur 0 1 0 0 0439 11 Kab.Luwu Utara 1 1 1 3 6 1 10 6 2 8 18440 12 Kab.Maros 1 1 1 4 9 1 14 3 5 1 9 23441 13 Kab.Pangkajene

Kepulauan1 1 1 4 9 3 16 3 7 2 12 28

442 14 Kab.Pinrang 1 1 1 7 2 9 2 1 3 12443 15 Kab.Selayar 1 1 1 3 3 2 1 3 6444 16 Kab.Sindenreng

Rappang1 1 1 1 2 3 3 2 5 8

445 17 Kab.Sinjai 1 1 1 5 1 6 1 1 7446 18 Kab.Soppeng 1 1 1 5 6 1 12 2 2 4 16

Hal 32 - 36

Page 136: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

447 19 Kab.Takalar 1 1 1 1 3 4 6 4 10 14448 20 Kab.Tana Toraja 1 1 1 2 11 13 6 6 1 13 26449 21 Kab. Toraja Utara 0 1450 22 Kab.Wajo 1 1 1 2 4 1 7 5 5 12451 23 Kota Makasar 1 1 1 2 10 3 15 4 2 6 21452 24 Kota Palopo 1 1 1 1 1 0 1453 25 Kota Pare-Pare 1 1 1 1 1 1 3 6 3 1 10 13

Sub Jumlah 19 1 1 21 15 3 3 0 38 117 39 194 61 58 14 133 327

454 1 Sulawesi Barat 0 1 0 0 0455 2 Kab.Majene 0 1 1 1 0 1456 3 Kab.Mamasa 0 1 0 0 0457 4 Kab.Mamuju 1 1 1 3 5 8 4 3 7 15458 5 Kab.Mamuju Utara 0 1 0 0 0

459 6 Kab.Polewali Mamasa

1 1 1 4 4 8 4 2 6 14

Sub Jumlah 2 1 0 5 2 0 0 0 4 9 4 17 8 3 2 13 30

460 1 Maluku 1 1 1 1 1 1 9 3 13 14461 2 Kab.Kep. Aru 0 1 0 0 0462 3 Kab.Buru 0 1 0 0 0463 4 Kab. Buru Selatan 0 1464 5 Kab. Maluku Barat

Daya0 1

465 6 Kab.Maluku Tengah 1 1 1 4 3 7 1 8 5 14 21

466 7 Kab.Maluku Tenggara

0 1 0 0 0

467 8 Kab.Maluku Tenggara Barat

0 1 0 0 0

Hal 33 - 36

Page 137: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

468 9 Kab. Morotai 0 1469 10 Kab.Seram Bagian

Barat0 1 0 0 0

470 11 Kab.Seram Bagian Timur

0 1 0 0 0

471 12 Kota Ambon 0 1 0 0 0472 13 Kota Tual 0 1 0 0 0

Sub Jumlah 2 1 1 10 1 2 0 0 0 4 4 8 2 17 8 27 35

473 1 Maluku Utara 0 1 0 0 0474 2 Kab.Halmahera

Barat1 1 1 4 4 1 1 2 6

475 3 Kab.Halmahera Selatan

0 1 1 1 2 0 2

476 4 Kab.Halmahera Tengah

0 1 0 0 0

477 5 Kab.Halmahera Timur

0 1 0 0 0

478 6 Kab.Halmahera Utara

0 1 1 1 2 1 1 3

479 7 Kab.Kepulauan Sula

0 1 0 0 0

480 8 Kota Ternate 1 1 1 1 1 1 3 3 7 8481 9 Kota Tidore

Kepulauan0 1 0 0 0

Sub Jumlah 2 1 0 6 1 2 1 0 1 1 7 9 1 5 4 10 19

482 1 Papua 0 1 0 0 0483 2 Kab.Asmat 0 1 0 0 0484 3 Kab.Biak Numfor 0 1 0 0 0485 4 Kab.Boven Digoel 0 1 0 0 0

Hal 34 - 36

Page 138: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

486 5 Kab. Deiyai 0 1487 6 Kab.Dogiyai 0 1 0 0 0488 7 Kab. Intan Jaya 0 1489 8 Kab.Jayapura 0 1 0 0 0490 9 Kab.Jayawijaya 0 1 0 0 0491 10 Kab.Keerom 0 1 0 0 0492 11 Kab.Lanny Jaya 0 1 0 0 0493 12 Kab.Mamberamo

Raya0 1 0 0 0

494 13 Kab.Mamberamo Tengah

0 1 0 0 0

495 14 Kab.Mappi 0 1 0 0 0496 15 Kab.Merauke 0 1 1 2 3 1 1 2 5497 16 Kab.Mimika 0 1 0 0 0498 17 Kab.Nabire 0 1 0 0 0499 18 Kab.Nduga 0 1 0 0 0500 19 Kab.Paniai 0 1 0 0 0501 20 Kab.Pegunungan

Bintang0 1 0 0 0

502 21 Kab.Puncak 0 1 0 0 0503 22 Kab.Puncak Jaya 0 1 0 0 0504 23 Kab.Sarmi 0 1 0 0 0505 24 Kab.Supriori 0 1 0 0 0506 25 Kab. Tambrauw 0 1507 26 Kab.Tolikara 0 1 0 0 0508 27 Kab.Waropen 0 1 0 0 0509 28 Kab.Yahukimo 0 1 0 0 0510 29 Kab.Yalimo 0 1 0 0 0511 30 Kab.Yapen

Waropen0 1 0 0 0

Hal 35 - 36

Page 139: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 1

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTAM

A

MA

DYA

MUDA

PERTAM

A

JUMLA

H

PENYELIA

PELAKS LA

NJ

PELAKSA

NA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

NO Urut

Provinsi Kabupaten Kota UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH (APIP)

AUDITOR AHLI AUDITOR TERAMPIL

Jumlah AUDITOR

512 31 Kota Jayapura 0 1 1 1 2 0 2Sub Jumlah 0 1 0 29 0 1 0 0 0 2 3 5 1 1 0 2 7

513 1 Irian Jaya Barat 0 1 0 0 0514 2 Kab.Fak-Fak 0 1 0 0 0515 3 Kab.Kaima 0 1 0 0 0516 4 Kab.Manokwari 0 1 0 0 0517 5 Kab.Raja Ampat 0 1 0 0 0518 6 Kab.Sorong 0 1 3 3 0 3519 7 Kab.Sorong Selatan 0 1 0 0 0

520 8 Kab.Teluk Bentuni 0 1 0 0 0521 9 Kab.Teluk

Wondama0 1 0 0 0

522 10 Kota Sorong 0 1 0 0 0Sub Jumlah 0 1 0 8 0 1 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 3

JUMLAH BADAN PENGAWAS / INSPEKTORAT PROVINSI / KABUPATEN / KOTA

181 33 19 396 126 93 36 0 226 986 459 1.671 591 620 227 1.438 3.109

583 J U M L A H A P I P 220 33 19 396 126 93 36 3 1.523 3.001 1.219 5.746 1.353 1.145 401 2.899 8.645

Hal 36 - 36

Page 140: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

A. ITJEN / INSPEKTORAT UTAMA / INSPEKTORAT

I INSPEKTORAT KEMENTERIAN KOORDINATOR

1 1 Kementerian Koordinator Polkam dan HAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 Kementerian Koordinator Perekonomian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 3 Kementerian Koordinator Kesejahteraan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

II INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN4 1 Departemen Dalam

Negeri 1 19 25 21 65 2 5 2 9 74

BEZETTING PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR UNIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP)

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

INSPEKTORAT KEMENTERIAN KOORDINATOR / ITJEN DEPARTEMEN / INSPEKTORAT UTAMA / INSPEKTORAT KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANBADAN PENGAWAS / INSPEKTORAT PROVINSI / KABUPATEN / KOTA

PER 31 DESEMBER 2007

Hal 1 - 36

Page 141: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

5 2 Departemen Luar Negeri 1 1 7 10 18 3 2 8 13 31

6 3 Departemen Pertahanan 1 0 3 3 3

7 4 Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia 1 23 21 12 56 12 3 15 71

8 5 Departemen Keuangan 1 30 75 76 181 22 13 10 45 226

9 6 Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral 1 17 19 19 55 4 10 14 69

10 7 Departemen Perindustrian 1 21 18 1 40 8 8 48

11 8 Departemen Perdagangan 1 16 20 36 13 13 49

12 9 Departemen Pertanian 1 1 57 37 19 114 1 1 115

13 10 Departemen Kehutanan 1 3 44 7 2 56 1 4 1 6 62

14 11 Departemen Perhubungan 1 29 45 14 88 11 5 16 104

15 12 Departemen Kelautan dan Perikanan 1 15 18 15 48 1 1 1 3 51

16 13 Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1 64 22 5 91 27 3 30 121

17 14 Departemen Pekerjaan Umum 1 14 27 1 42 3 3 45

Hal 2 - 36

Page 142: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

18 15 Departemen Kesehatan 1 16 25 5 46 2 1 3 49

19 16Departemen Pendidikan Nasional 1 68 129 19 216 25 19 5 49 265

20 17 Departemen Sosial 1 10 16 2 28 1 1 2921 18

Departemen Agama 1 24 70 13 107 8 8 11522 19 Departemen

Komunikasi dan Informatika 1 3 15 1 19 7 4 11 30

23 20 Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 1 4 3 1 8 0 8

Sub Jumlah 20 4 475 599 236 1.314 151 73 27 251 1.565

III INSPEKTORAT KEMENTERIAN NEGARA24 1

Kementerian Negara Lingkungan Hidup 1 1 5 1 7 3 3 10

25 2

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 3

Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 3 - 36

Page 143: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

27 4

Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 5 Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 6Kementerian Negara Perumahan Rakyat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 7 Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 8

Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menegah 1 8 8 2 2 10

32 9Kementerian Negara Riset dan Teknologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

33 10

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 2 0 1 13 1 15 2 0 3 5 20

Hal 4 - 36

Page 144: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

IVUNIT PENGAWASAN PADA LEMBAGA SETINGKAT MENTERI

34 1 Sekretariat Negara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 035 2 Sekretariat Kabinet 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 036 3 Kejaksaan Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 037 4 Tentara Nasional

Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 038 5 Kepolisian Negara

Republik Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sub Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

V INSPEKTORAT UTAMA / INSPEKTORAT LPND39 1 Arsip Nasional

Republik Indonesia (ANRI) 1 3 5 8 4 4 8 16

40 2 Badan Intelijen Negara (BIN) 0 0

41 3Badan Kepegawaian Negara (BKN) 1 3 3 2 2 5

42 4

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 1 1 50 69 35 155 23 39 9 71 226

Hal 5 - 36

Page 145: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

43 5 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 1 2 5 7 2 1 3 10

44 6

Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKORSURTANAL) 1 2 1 3 0 3

45 7Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) 1 4 4 7 4 11 15

46 8 Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) 1 2 1 3 6 0 6

47 9 Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) 1 1 1 0 1

48 10 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 1 11 13 1 25 1 3 1 5 30

49 11 Badan Pertanahan Nasional (BPN) 1 5 19 1 25 0 25

50 12 Badan Pusat Statistik (BPS) 1 2 6 8 4 7 3 14 22

51 13 Badan Standarisasi Nasional (BSN) 0

52 14Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) 1 9 1 10 2 2 1 5 15

Hal 6 - 36

Page 146: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

53 15 Lembaga Administrasi Negara (LAN) 0 0

54 16 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 1 2 3 2 7 1 6 7 14

55 17 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) 1 2 2 4 2 6 8

56 18Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) 0 0

57 19 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS) 0 0

58 20Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG) 0 0

59 21

Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS) 0 0

Sub Jumlah 14 1 75 132 56 264 48 69 15 132 396

Hal 7 - 36

Page 147: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

JUMLAH ITJEN / INSPEKTORAT

UTAMA / INSPEKTORAT 36 5 551 744 293 1593 201 142 45 388 1981

60 B. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)1 Sekretariat Utama 27 71 34 132 18 11 1 30 1622

Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian 26 60 7 93 25 5 1 31 124

3

Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Sosial dan Keamanan 23 25 6 54 10 3 1 14 68

4

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah 16 29 9 54 6 6 2 14 68

5 Deputi Bidang Akuntan Negara 25 51 8 84 4 8 1 13 97

6 Deputi Bidang Investigasi 18 38 10 66 11 7 1 19 85

7 Inspektorat 4 10 18 32 2 2 4 36

Hal 8 - 36

Page 148: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

8 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan 3 14 6 23 3 1 4 27

9

Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan 8 12 5 25 1 0 0 1 26

10 Pusat Informasi Pengawasan 2 6 8 16 4 1 5 21

11 Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor 7 15 12 34 4 1 5 39

12 Perwakilan BPKP Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam 17 19 20 56 7 7 10 24 80

13 Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Utara 61 60 7 128 30 28 1 59 187

14 Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Barat 18 20 16 54 11 13 24 78

15 Perwakilan BPKP Propinsi Riau 21 37 16 74 8 20 28 102

16 Perwakilan BPKP Propinsi Jambi 17 20 9 46 8 17 3 28 74

17 Perwakilan BPKP Propinsi Sumatera Selatan 16 38 30 84 23 17 40 124

18 Perwakilan BPKP Propinsi Bengkulu 7 22 12 41 9 6 5 20 61

Hal 9 - 36

Page 149: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

19 Perwakilan BPKP Propinsi Lampung 11 25 27 63 11 11 22 85

20 Perwakilan BPKP Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta I 42 99 18 159 79 20 1 100 259

21 Perwakilan BPKP Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta II 40 62 24 126 70 30 7 107 233

22Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Barat 40 74 20 134 54 24 4 82 216

23Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Tengah 50 78 29 157 49 29 3 81 238

24

Perwakilan BPKP Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 24 38 21 83 24 12 36 119

25Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Timur 49 110 24 183 59 12 4 75 258

26 Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Barat 12 22 8 42 3 8 1 12 54

27

Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Selatan 16 26 15 57 19 6 2 27 84

Hal 10 - 36

Page 150: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

28 Perwakilan BPKP Propinsi Kalimantan Timur 14 27 12 53 13 13 5 31 84

29 Perwakilan BPKP Propinsi Bali 17 15 24 56 24 27 4 55 111

30 Perwakilan BPKP Propinsi Nusa Tenggara Timur 10 18 4 32 13 1 8 22 54

31 Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Selatan 16 26 13 55 28 10 7 45 100

32 Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tengah 7 10 4 21 5 5 11 21 42

33 Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Utara 8 16 6 30 4 15 10 29 59

34 Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Tenggara 4 12 3 19 6 6 19 31 50

35 Perwakilan BPKP Propinsi Maluku 4 9 13 12 2 9 23 36

36 Perwakilan BPKP Propinsi Papua 12 25 8 45 8 7 13 28 73

JUMLAH BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

(BPKP)

1 0 692 1.239 493 2.424 665 391 134 1.190 3.614

Hal 11 - 36

Page 151: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

C. BADAN PENGAWAS / INSPEKTORAT PROVINSI / KABUPATEN / KOTA1 1 Nanggroe Aceh

Darussalam 1 1 1 9 38 20 67 7 9 5 21 882 2 Kab.Aceh Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 3

Kab.Aceh Barat Daya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 4 Kab.Aceh Besar 1 1 1 1 1 0 15 5 Kab.Aceh Jaya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 6 Kab.Aceh Selatan 1 1 1 3 5 8 5 1 6 147 7 Kab.Aceh Singkil 1 1 1 1 1 2 1 1 38 8 Kab.Aceh Tamiang 1 1 1 0 1 1 19 9 Kab.Aceh Tengah 1 1 1 1 3 1 5 3 3 8

10 10Kab.Aceh Tenggara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 11 Kab.Aceh Timur 1 1 1 6 1 7 5 5 1212 12 Kab.Aceh Utara 1 1 1 4 8 1 13 4 6 3 13 2613 13 Kab.Bener Meriah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 014 14 Kab.Bireuen 1 1 1 0 1 1 115 15 Kab.Gayo Lues 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 016 16 Kab.Nagan Raya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 017 17 Kab.Pidi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 018 18 Kab.Pidie Jaya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 019 19 Kab.Simeulue 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 020 20 Kota Banda Aceh 1 1 1 3 2 5 1 1 2 721 21 Kota Langsa 1 1 1 3 1 4 0 422 22

Kota Lhokseumawe 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 023 23 Kota Sabang 1 1 1 1 5 6 2 1 4 7 1324 24 Kota Subulussalam 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 12 - 36

Page 152: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

Sub Jumlah 12 1 1 18 8 5 3 0 23 71 24 118 30 18 12 60 178

25 1 Sumatera Utara 1 1 1 3 33 13 49 3 17 10 30 7926 2 Kab.Asahan 1 1 1 1 1 2 2 2 4 8 1027 3 Kab.Batubara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 028 4 Kab.Dairi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 029 5 Kab.Deli Serdang 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 130 6 Kab.Humbang

Hasundutan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 031 7 Kab.Karo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 032 8 Kab.Labuhan Batu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 033 9 Kab.Langkat 1 1 1 6 2 8 1 4 5 1334 10 Kab.Mandailing

Natal 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 035 11 Kab.Nias 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 036 12 Kab.Nias Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 037 13

Kab.Padang Lawas 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 038 14 Kab.Padang Lawas

Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 039 15 Kab.Pakpak Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 040 16 Kab.Samosir 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 041 17

Kab.Serdang Bedagai 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 042 18 Kab.Simalungun 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 043 19

Kab.Tapanuli Selatan 1 1 1 4 9 13 4 3 1 8 2144 20

Kab.Tapanuli Tengah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 13 - 36

Page 153: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

45 21Kab.Tapanuli Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

46 22 Kab.Toba Samosir 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 047 23 Kota Binjai 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 048 24 Kota Medan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 049 25 Kota Padang

Sidempuan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 050 26 Kota Pematang

Siantar 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 051 27 Kota Sibolga 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 052 28 Kota Tanjung Balai 1 1 1 1 2 3 7 7 1053 29 Kota Tebing Tinggi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 6 1 1 21 4 7 1 0 7 50 18 75 17 27 15 59 134

54 1 Sumatera Barat 1 1 1 4 3 7 2 4 2 8 1555 2 Kab.Agam 1 1 1 1 4 5 6 1 7 1256 3

Kab.Dharmas Raya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 057 4 Kab.Kepulauan

Mentawai 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 058 5

Kab.Lima Puluh Kota 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 059 6 Kab.Padang

Pariaman 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 060 7 Kab.Pasaman 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 061 8

Kab.Pasaman Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 062 9 Kab.Pesisir Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 063 10 Kab.Sawah Lunto

Sijunjung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 14 - 36

Page 154: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

64 11 Kab.Solok 1 1 1 2 2 7 5 12 1465 12 Kab.Solok Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 066 13 Kab.Tanah Datar 1 1 1 1 3 2 6 8 4 12 1867 14 Kota Bukit Tinggi 1 1 1 2 4 1 7 10 1 11 1868 15 Kota Padang 1 1 1 1 10 5 16 5 7 3 15 3169 16

Kota Padang Panjang 1 1 1 1 5 6 4 2 6 1270 17 Kota Pariaman 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 071 18 Kota Payakumbuh 1 1 1 3 4 1 8 9 1 1 11 1972 19 Kota Sawah Lunto 1 1 1 1 1 1 3 1 1 473 20 Kota Solok 1 1 1 2 2 1 4 1 6 8

Sub Jumlah 10 1 1 12 3 7 6 0 12 37 13 62 52 25 12 89 151

74 1 Riau 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 075 2 Kab.Bengkalis 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 076 3 Kab.Indragiri Hilir 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 077 4 Kab.Indragiri Hulu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 078 5 Kab.Kampar 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 079 6

Kab.Kuantan Singingi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 080 7 Kab.Pelalawan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 081 8 Kab.Rokan Hilir 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 082 9 Kab.Rokan Hulu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 083 10 Kab.Siak 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 084 11 Kota Dumai 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 085 12 Kota Pekanbaru 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 0 1 0 9 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

86 1 Kepulauan Riau 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 087 2 Kab.Karimun 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 15 - 36

Page 155: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

88 3 Kab.Lingga 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 089 4 Kab.Natuna 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 090 5 Kota.Batam 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 091 6 Kab.Bintan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 092 7

Kota Tanjung Pinang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sub Jumlah 0 1 0 4 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

93 1 Sumatera Selatan 1 1 1 4 20 4 28 4 15 2 21 4994 2 Kab.Banyuasin 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 095 3

Kab.Empat Lawang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 096 4 Kab.Lahat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 097 5 Kab.Muara Enim 1 1 1 4 1 5 4 5 9 1498 6

Kab.Musi Banyuasin 1 1 1 1 1 0 199 7 Kab.Musi Rawas 1 1 1 1 1 3 1 4 5100 8 Kab.Ogan Ilir 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0101 9 Kab.Ogan Komering

Ilir 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0102 10 Kab.Ogan Komering

Ulu 1 1 1 4 3 7 10 7 17 24103 11 Kab.Oku Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0104 12 Kab.Oku Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0105 13

Kota Lubuk Linggau 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0106 14 Kota Pagar Alam 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0107 15 Kota Palembang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0108 16 Kota Prabumulih 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 16 - 36

Page 156: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

Sub Jumlah 5 1 1 11 4 4 0 0 9 27 6 42 18 30 3 51 93

109 1 Bengkulu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0110 2

Kab.Bengkulu Selatan 1 1 1 3 7 10 5 6 4 15 25111 3

Kab.Bengkulu Utara 1 1 1 4 4 8 1 1 10 14112 4 Kab.Kaur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0113 5 Kab.Kepahyang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0114 6 Kab.Lebong 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0115 7 Kab.Muko-Muko 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0116 8

Kab.Rejang Lebong 1 1 1 1 1 3 3 4117 9 Kab.Seluma 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0118 10 Kota Bengkulu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 3 1 0 8 3 1 0 0 3 12 0 15 13 10 5 28 43

119 1 Jambi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0120 2 Kab.Batanghari 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0121 3 Kab.Bungo 1 1 1 1 1 2 2 3122 4 Kab.Kerinci 1 1 1 1 2 3 3 3 6123 5 Kab.Merangin 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0124 6 Kab.Muaro Jambi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0125 7 Kab.Sarolangun 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0126 8 Kab.Tanjung Jabung

Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0127 9 Kab.Tanjung Jabung

TImur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0128 10 Kab.Tebo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0129 11 Kota Jambi 1 1 1 5 8 13 7 3 10 23

Hal 17 - 36

Page 157: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

Sub Jumlah 3 1 0 9 2 1 1 0 5 9 3 17 7 8 0 15 32

130 1 Lampung 1 1 1 1 15 16 32 3 8 10 21 53131 2

Kab.Lampung Barat 1 1 1 1 4 5 10 1 1 1 3 13132 3 Kab.Lampung

Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0133 4 Kab.Lampung

Tengah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0134 5

Kab.Lampung Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0135 6

Kab.Lampung Utara 1 1 1 3 6 3 12 7 4 3 14 26136 7 Kab.Pesawaran 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0137 8 Kab.Tenggamus 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0138 9

Kab.Tulang Bawang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0139 10 Kab.Way Kanan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0140 11

Kota Bandarlampung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0141 12 Kota Metro 1 1 1 1 2 2 5 2 3 1 6 11

Sub Jumlah 4 1 1 9 2 2 1 0 6 27 26 59 13 16 15 44 103

142 1 Bangka-Belitung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0143 2 Kab.Bangka 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0144 3 Kab.Bangka Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0145 4

Kab.Bangka Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0146 5

Kab.Bangka Tengah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 18 - 36

Page 158: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

147 6 Kab.Belitung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0148 7

Kab.Belitung Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0149 8

Kota Pangkal Pinang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sub Jumlah 0 1 0 6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

150 1 DKI Jakarta 1 1 1 0 0 0 0 36 3 39 21 24 45 84

151 1 Jawa Barat 1 1 1 1 28 25 54 3 21 3 27 81152 2 Kab.Bandung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0153 3

Kab.Bandung Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0154 4 Kab.Bekasi 1 1 1 5 6 11 6 2 8 19155 5 Kab.Bogor 1 1 1 3 9 3 15 10 2 8 20 35156 6 Kab.Ciamis 1 1 1 8 3 11 8 1 1 10 21157 7 Kab.Cianjur 1 1 1 3 1 4 5 2 1 8 12158 8 Kab.Cirebon 1 1 1 1 6 7 8 5 6 19 26159 9 Kab.Garut 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0160 10 Kab.Indramayu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0161 11 Kab.Karawang 1 1 1 1 1 0 1162 12 Kab.Kuningan 1 1 1 4 4 7 1 1 9 13163 13 Kab.Majalengka 1 1 1 1 1 7 7 8164 14 Kab.Purwakarta 1 1 1 1 2 1 4 11 3 2 16 20165 15 Kab.Subang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0166 16 Kab.Sukabumi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0167 17 Kab.Sumedang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0168 18 Kab.Tasikmalaya 1 1 1 2 4 6 4 1 1 6 12169 19 Kota Bandung 1 1 1 3 3 6 3 3 1 7 13170 20 Kota Banjar 1 1 1 1 1 0 1

Hal 19 - 36

Page 159: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

171 21 Kota Bekasi 1 1 1 10 2 12 4 6 10 22172 22 Kota Bogor 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0173 23 Kota Cimahi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0174 24 Kota Cirebon 1 1 1 3 6 9 10 1 11 20175 25 Kota Depok 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0176 26 Kota Sukabumi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0177 27 Kota Tasikmalaya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 15 1 1 17 10 9 4 0 11 91 44 146 86 48 24 158 304

178 1 Jawa Tengah 1 1 1 1 31 8 40 5 8 13 53179 2 Kab.Banjarnegara 1 1 1 8 5 13 6 6 19180 3 Kab.Banyumas 1 1 1 2 2 3 3 5181 4 Kab.Batang 1 1 1 2 2 1 1 3182 5 Kab.Blora 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0183 6 Kab.Boyolali 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0184 7 Kab.Brebes 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0185 8 Kab.Cilacap 1 1 1 4 3 7 1 4 4 9 16186 9 Kab.Demak 1 1 1 4 7 11 2 8 4 14 25187 10 Kab.Grobogan 1 1 1 0 1 4 5 5188 11 Kab.Jepara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0189 12 Kab.Karanganyar 1 1 1 4 5 9 2 2 4 13190 13 Kab.Kebumen 1 1 1 1 1 0 1191 14 Kab.Kendal 1 1 1 3 9 12 5 2 1 8 20192 15 Kab.Klaten 1 1 1 2 2 4 4 1 5 10 14193 16 Kab.Kudus 1 1 1 1 1 2 2 13 15 17194 17 Kab.Magelang 1 1 1 1 12 13 3 10 13 26195 18 Kab.Pati 1 1 1 5 5 5 5 10 15196 19 Kab.Pekalongan 1 1 1 3 1 4 7 5 1 13 17197 20 Kab.Pemalang 1 1 1 2 2 1 5 6 1 7 12198 21 Kab.Purbalingga 1 1 1 1 3 1 5 4 4 1 9 14

Hal 20 - 36

Page 160: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

199 22 Kab.Purworejo 1 1 1 7 5 12 6 4 10 22200 23 Kab.Rembang 1 1 1 2 2 4 4 2 6 10201 24 Kab.Semarang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0202 25 Kab.Sragen 1 1 1 5 3 8 0 8203 26 Kab.Sukoharjo 1 1 1 1 1 0 1204 27 Kab.Tegal 1 1 1 0 1 1 1205 28 Kab.Temanggung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0206 29 Kab.Wonogiri 1 1 1 4 12 3 19 7 2 9 28207 30 Kab.Wonosobo 1 1 1 2 2 4 1 1 5208 31 Kota Magelang 1 1 1 2 6 2 10 3 1 4 14209 32 Kota Pekalongan 1 1 1 4 4 4 1 1 6 10210 33 Kota Salatiga 1 1 1 1 2 3 2 2 5211 34 Kota Semarang 1 1 1 5 20 6 31 2 3 2 7 38212 35 Kota Surakarta 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0213 36 Kota Tegal 1 1 1 3 7 2 12 8 1 9 21

Sub Jumlah 29 1 1 29 23 6 5 0 29 139 75 243 85 84 26 195 438

214 1 DI Jogjakarta 1 1 1 2 21 7 30 3 19 3 25 55215 2 Kab.Bantul 1 1 1 3 5 4 12 7 5 1 13 25216 3 Kab.Gunung Kidul 1 1 1 7 4 11 1 1 2 13217 4 Kab.Kulon Progo 1 1 1 2 5 4 11 6 2 5 13 24218 5 Kab.Sleman 1 1 1 3 2 5 0 5219 6 Kota Jogjakarta 1 1 1 5 5 5 5 10

Sub Jumlah 6 1 1 4 4 1 1 0 7 41 26 74 17 32 9 58 132

220 1 Jawa Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0221 2 Kab.Bangkalan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0222 3 Kab.Banyuwangi 1 1 1 8 8 0 8223 4 Kab.Blitar 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0224 5 Kab.Bojonegoro 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 21 - 36

Page 161: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

225 6 Kab.Bondowoso 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0226 7 Kab.Gresik 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0227 8 Kab.Jember 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0228 9 Kab.Jombang 1 1 1 2 4 6 2 6 1 9 15229 10 Kab.Kediri 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0230 11 Kab.Lamongan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0231 12 Kab.Lumajang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0232 13 Kab.Madiun 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0233 14 Kab.Magetan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0234 15 Kab.Malang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0235 16 Kab.Mojokerto 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0236 17 Kab.Nganjuk 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0237 18 Kab.Ngawi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0238 19 Kab.Pacitan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0239 20 Kab.Pamekasan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0240 21 Kab.Pasuruan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0241 22 Kab.Ponorogo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0242 23 Kab.Probolinggo 1 1 1 1 1 0 1243 24 Kab.Sampang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0244 25 Kab.Sidoarjo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0245 26 Kab.Situbondo 1 1 1 1 10 1 12 2 3 5 17246 27 Kab.Sumenep 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0247 28 Kab.Trenggalek 1 1 1 1 1 0 1248 29 Kab.Tuban 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0249 30 Kab.Tulungagung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0250 31 Kota Batu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0251 32 Kota Blitar 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0252 33 Kota Kediri 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0253 34 Kota Madiun 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0254 35 Kota Malang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 22 - 36

Page 162: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

255 36 Kota Mojokerto 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0256 37 Kota Pasuruan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0257 38 Kota Probolinggo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0258 39 Kota Surabaya 1 1 1 4 5 9 1 8 7 16 25

Sub Jumlah 6 1 0 29 5 9 1 0 2 25 10 37 5 17 8 30 67

259 1 Banten 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0260 2 Kab Tangerang 1 1 1 0 0 0 0261 3 Kab.Lebak 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0262 4 Kab.Pandeglang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0263 5 Kab.Serang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0264 6 Kota Cilegon 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0265 7 Kota Serang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0266 8 Kota Tangerang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 1 1 0 4 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

267 1 Bali 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0268 2 Kab.Badung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0269 3 Kab.Bangli 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0270 4 Kab.Buleleng 1 1 1 0 1 1 1 3 3271 5 Kab.Gianyar 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0272 6 Kab.Jembrana 1 1 1 4 4 8 7 7 15273 7 Kab.Karangasem 1 1 1 0 1 1 1274 8 Kab.Klungkung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0275 9 Kab.Tabanan 1 1 1 2 2 0 2276 10 Kota Denpasar 1 1 1 5 9 14 5 5 19

Sub Jumlah 5 1 0 8 4 1 1 0 9 13 2 24 14 1 1 16 40

277 1 NTB 1 1 1 1 1 2 10 2 12 14278 2 Kab.Bima 1 1 1 1 1 2 2 2 4 6

Hal 23 - 36

Page 163: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

279 3 Kab.Dompu 1 1 1 3 5 8 9 9 17280 4 Kab.Lombok Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0281 5

Kab.Lombok Tengah 1 1 1 2 6 8 3 3 11282 6

Kab.Lombok Timur 1 1 1 2 6 2 10 7 2 1 10 20283 7 Kab.Sumbawa 1 1 1 1 1 3 1 4 5284 8

Kab.Sumbawa Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0285 9 Kota Bima 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0286 10 Kota Mataram 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 6 1 1 7 5 2 0 0 8 18 5 31 22 15 5 42 73

287 1 NTT 1 1 1 2 8 3 13 4 19 23 36288 2 Kab.Alor 1 1 1 5 2 1 8 8 1 1 10 18289 3 Kab.Belu 1 1 1 1 3 2 6 5 5 11290 4 Kab.Ende 1 1 1 2 2 7 1 8 10291 5 Kab.Flores TImur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0292 6 Kab.Kupang 1 1 1 0 10 10 10293 7 Kab.Lembata 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0294 8 Kab.Manggarai 1 1 1 2 2 4 9 2 11 15295 9

Kab.Manggarai Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0296 10 Kab.Manggarai

Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0297 11 Kab.Nagekeo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0298 12 Kab.Ngada 1 1 1 4 3 3 10 8 8 18299 13 Kab.Rote Ndao 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0300 14 Kab.Sikka 1 1 1 1 1 0 1301 15 Kab.Sumba Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 24 - 36

Page 164: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

302 16 Kab.Sumba Barat Daya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

303 17Kab.Sumba Tengah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

304 18 Kab.Sumba Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0305 19 Kab.Timor Tengah

Selatan 1 1 1 2 1 3 6 11 5 16 22306 20 Kab.Timor Tengah

Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0307 21 Kota Kupang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 9 1 1 19 8 1 0 0 17 21 12 50 62 25 4 91 141

308 1 Kalimantan Barat 1 1 1 2 5 3 10 3 1 4 14309 2 Kab.Bengkayang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0310 3 Kab.Kapuas Hulu 1 1 1 0 5 5 5311 4 Kab.Kayong Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0312 5 Kab.Ketapang 1 1 1 4 2 6 4 5 9 15313 6 Kab.Kubu Raya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0314 7 kab.Landak 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0315 8 Kab.Melawi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0316 9 Kab.Pontianak 1 1 1 3 3 1 1 2 5317 10 Kab.Sambas 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0318 11 Kab.Sanggau 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0319 12 Kab.Sekadau 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0320 13 Kab.Sintang 1 1 1 3 3 5 5 8321 14 Kota Pontianak 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0322 15 Kota Singkawang 1 1 1 1 1 1 3 1 5 6

Sub Jumlah 6 1 1 12 4 2 1 0 3 9 11 23 10 17 3 30 53

Hal 25 - 36

Page 165: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

323 1Kalimantan Selatan 1 1 1 3 4 7 3 3 6 13

324 2 Kab.Balangan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0325 3 Kab.Banjar 1 1 1 1 1 2 5 2 2 9 11326 4 Kab.Barito Kuala 1 1 1 4 1 5 0 0 0 0 5327 5 Kab.Hulu Sungai

Selatan 1 1 1 1 1 2 6 1 7 9328 6 Kab.Hulu Sungai

Tengah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0329 7 Kab.Hulu Sungai

Utara 1 1 1 1 1 1 1 2330 8 Kab.Kotabaru 1 1 1 0 2 2 4 4331 9 Kab.Tabalong 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0332 10 Kab.Tanah Bumbu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0333 11 Kab.Tanah Laut 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0334 12 Kab.Tapin 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0335 13 Kota Banjar Baru 1 1 1 1 1 4 1 1 6 7336 14 Kota Banjarmasin 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 7 1 1 11 5 2 1 0 2 9 7 18 16 8 9 33 51

337 1Kalimantan Tengah 1 1 1 6 2 8 1 1 9

338 2 Kab.Barito Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0339 3 Kab.Barito Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0340 4 Kab.Barito Utara 1 1 1 0 1 1 1341 5 Kab.Gunung Mas 1 1 1 1 1 2 1 1 2 4342 6 Kab.Kapuas 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0343 7 Kab.Katingan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0344 8 Kab.Kotawaringin

Barat 1 1 1 1 1 2 11 2 13 15

Hal 26 - 36

Page 166: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

345 9 Kab.Kotawaringin TImur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

346 10 Kab.Lamandau 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0347 11 Kab.Murung Raya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0348 12 Kab.Pulang Pisau 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0349 13 Kab.Seruyan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0350 14 Kab.Sukamara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0351 15 Kota Palangkaraya 1 1 1 0 1 1 1

Sub Jumlah 5 1 1 13 3 1 1 0 8 4 0 12 12 3 3 18 30

352 1 Kalimantan Timur 1 1 1 7 12 19 11 3 14 33353 2 Kab.Berau 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0354 3 Kab.Bulungan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0355 4 Kab.Kutai Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0356 5 Kab.Kutai

Kartanegara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0357 6 Kab.Kutai Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0358 7 Kab.Malinau 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0359 8 Kab.Nunukan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0360 9 Kab.Pasir 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0361 10 Kab.Penajam Paser

Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0362 11 Kab.Tana Tidung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0363 12 Kota Balikpapan 1 1 1 4 7 1 12 6 1 1 8 20364 13 Kota Bontang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0365 14 Kota Samarinda 1 1 1 4 11 2 17 4 1 5 22366 15 Kota Tarakan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 3 1 1 10 0 4 2 0 8 25 15 48 10 12 5 27 75

367 1 Sulawesi Utara 1 1 1 1 12 11 24 1 16 10 27 51

Hal 27 - 36

Page 167: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

368 2 Kab.Bolaang Mangondow Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

369 3 Kab.Bolaang Mongondow 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

370 4 Kab.Kep. Siau Tagulandang Biaro 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

371 5 Kab.Kepulauan Talaud 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

372 6 Kab.Minahasa 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0373 7 Kab.Minahasa

Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0374 8 Kab.Minahasa

Tenggara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0375 9

Kab.Minahasa Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0376 10 Kab.Sangihe 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0377 11 Kota Bitung 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0378 12 Kota Kotamobagu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0379 13 Kota Menado 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0380 14 Kota Tomohon 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 1 1 1 9 0 4 0 0 1 12 11 24 1 16 10 27 51

381 1 Gorontalo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0382 2 Kab.Boalemo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0383 3 Kab.Bone Bolango 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0384 4 Kab.Gorontalo 1 1 1 2 4 6 3 9 5 17 23385 5

Kab.Gorontalo Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0386 6 Kab.Pahuwato 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0387 7 Kota Gorontalo 1 1 1 0 1 1 1

Hal 28 - 36

Page 168: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

Sub Jumlah 2 1 0 5 1 1 1 0 0 2 4 6 4 9 5 18 24

388 1 Sulawesi Tengah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0389 2 Kab.Banggai 1 1 1 2 3 5 3 3 1 7 12390 3 Kab.Banggai

Kepulauan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0391 4 Kab.Buol 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0392 5 Kab.Donggala 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0393 6 Kab.Morowali 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0394 7

Kab.Parigi Moutong 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0395 8 Kab.Poso 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0396 9

Kab.Tojo Una- Una 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0397 10 Kab.Toli - Toli 1 1 1 3 3 7 1 3 11 14398 11 Kota Palu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 2 1 0 9 2 1 0 0 0 5 3 8 10 4 4 18 26

399 1Sulawesi Tenggara 1 1 1 3 10 5 18 2 11 1 14 32

400 2 Kab.Bombana 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0401 3 Kab.Buton 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0402 4 Kab.Buton Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0403 5 Kab.Kolaka 1 1 1 1 1 4 1 5 6404 6 Kab.Kolaka Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0405 7 Kab.Konawe 1 1 1 7 7 0 7406 8

Kab.Konawe Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0407 9 Kab.Konawe Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0408 10 Kab.Muna 1 1 1 1 1 1 1 2

Hal 29 - 36

Page 169: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

409 11 Kab.Wakatobi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0410 12 Kota Bau-Bau 1 1 1 0 1 1 1411 13 Kota Kendari 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 5 1 1 10 3 2 1 0 4 11 12 27 6 12 3 21 48

412 1 Sulawesi Selatan 1 1 1 3 16 16 35 2 9 3 14 49413 2 Kab.Bantaeng 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0414 3 Kab.Barru 1 1 1 3 3 1 7 5 4 9 16415 4 Kab.Bone 1 1 1 5 5 3 13 4 2 6 19416 5 Kab.Bulukumba 1 1 1 4 6 1 11 3 1 4 15417 6 Kab.Enrekang 1 1 1 3 5 2 10 3 5 2 10 20418 7 Kab.Gowa 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0419 8 Kab.Janeponto 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0420 9 Kab.Luwu 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0421 10 Kab.Luwu Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0422 11 Kab.Luwu Utara 1 1 1 3 7 1 11 6 1 7 18423 12 Kab.Maros 1 1 1 4 9 1 14 3 4 1 8 22424 13 Kab.Pangkajene

Kepulauan 1 1 1 4 8 2 14 3 5 2 10 24425 14 Kab.Pinrang 1 1 1 4 7 1 12 2 1 3 15426 15 Kab.Selayar 1 1 1 2 5 7 4 1 5 12427 16 Kab.Sindenreng

Rappang 1 1 1 2 1 3 5 2 7 10428 17 Kab.Sinjai 1 1 1 4 4 1 1 5429 18 Kab.Soppeng 1 1 1 5 6 1 12 4 2 6 18430 19 Kab.Takalar 1 1 1 1 1 7 2 9 10431 20 Kab.Tana Toraja 1 1 1 2 10 12 6 4 1 11 23432 21 Kab.Wajo 1 1 1 0 0 0 0 0433 22 Kota Makasar 1 1 1 2 11 4 17 2 4 2 8 25434 23 Kota Palopo 1 1 1 1 1 1 1 2 3

Hal 30 - 36

Page 170: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

435 24 Kota Pare-Pare 1 1 1 2 1 1 4 7 1 2 10 14Sub Jumlah 19 1 1 20 15 3 3 0 48 106 34 188 68 47 15 130 318

436 1 Sulawesi Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0437 2 Kab.Majene 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0438 3 Kab.Mamasa 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0439 4 Kab.Mamuju 1 1 1 4 5 9 3 2 5 14440 5 Kab.Mamuju Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0441 6 Kab.Polewali

Mamasa 1 1 1 5 3 8 5 2 7 15Sub Jumlah 2 1 0 5 2 0 0 0 4 10 3 17 8 2 2 12 29

442 1 Maluku 1 1 1 0 5 3 8 8443 2 Kab.Buru 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0444 3 Kab.Kep. Aru 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0445 4

Kab.Maluku Tengah 1 1 1 4 3 7 1 8 6 15 22446 5 Kab.Maluku

Tenggara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0447 6 Kab.Maluku

Tenggara Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0448 7 Kab.Seram Bagian

Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0449 8 Kab.Seram Bagian

Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0450 9 Kota Ambon 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0451 10 Kota Tual 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 2 1 1 7 1 2 0 0 0 4 3 7 1 13 9 23 30

452 1 Maluku Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 31 - 36

Page 171: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

453 2Kab.Halmahera Barat 1 1 1 4 4 1 1 2 6

454 3 Kab.Halmahera Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

455 4 Kab.Halmahera Tengah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

456 5 Kab.Halmahera Timur 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

457 6Kab.Halmahera Utara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

458 7Kab.Kepulauan Sula 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

459 8 Kota Ternate 1 1 1 1 1 2 3 5 6460 9 Kota Tidore

Kepulauan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Sub Jumlah 2 1 0 6 1 2 1 0 0 0 5 5 0 3 4 7 12

461 1 Papua 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0462 2 Kab.Asmat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0463 3 Kab.Biak Numfor 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0464 4 Kab.Boven Digoel 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0465 5 Kab.Jayapura 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0466 6 Kab.Jayawijaya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0467 7 Kab.Keerom 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0468 8 Kab.Mamberamo

Raya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0469 9 Kab.Mappi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0470 10 Kab.Merauke 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0471 11 Kab.Mimika 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0472 12 Kab.Nabire 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 32 - 36

Page 172: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

473 13 Kab.Paniai 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0474 14 Kab.Pegunungan

Bintang 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0475 15 Kab.Puncak Jaya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0476 16 Kab.Sarmi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0477 17 Kab.Supriori 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0478 18 Kab.Tolikara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0479 19 Kab.Waropen 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0480 20 Kab.Yahukimo 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0481 21

Kab.Yapen Waropen 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0482 22 Kota Jayapura 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 0 1 0 20 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

483 1 Irian Jaya Barat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0484 2 Kab.Fak-Fak 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0485 3 Kab.Kaima 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0486 4 Kab.Manokwari 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0487 5 Kab.Raja Ampat 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0488 6 Kab.Sorong 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0489 7

Kab.Sorong Selatan 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0490 8 Kab.Teluk Bentuni 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0491 9

Kab.Teluk Wondama 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0492 10 Kota Sorong 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 0 1 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hal 33 - 36

Page 173: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

JUMLAH BADAN PENGAWAS / INSPEKTORAT PROVINSI / KABUPATEN / KOTA 177 33 19 370 123 89 35 0 226 814 374 1415 609 527 211 1345 2760

552 J U M L A H A P I P 214 33 19 370 123 89 35 5 1.469 2.797 1.160 5.432 1.475 1.060 390 2.925 8.355

Catatan:

I. Badan/Lembaga berikut ini bukan merupakan LPND lagi karena:

1

2

34 Lembaga Informasi Nasional telah digabung kembali dengan Departemen Komunikasi dan Informasi

II. Kabupaten Maumere sekarang termasuk bagian dari Kabupaten Sikka (ibukota Sikka)III. Selama tahun 2007 terdapat 25 Daerah Tingkat II baru pemekaran yang terdiri dari 21 Kabupaten dan 4 Kota, dengan rincian sebagai berikut:IV. Selama tahun 2007 terdapat penambahan 1 unit APIP Pusat dan 7 unit APIP Daerah (6 Kabupaten dan 1 Kota) yang menerapkan JFA:

No Kabupaten / Kota Provinsi1 Kota Subulussalam Nanggroe Aceh Darussalam2 Kab.Pidie Jaya Nanggroe Aceh Darussalam3 Kab. Batubara Sumatera Utara No Unit APIP

Badan Akuntansi Keuangan Negara (disingkat BAKUN) merupakan unit eselon I pada Departemen Keuangan Republik Indonesia yang pada tahun 2004 telah dilebur (reorganisasi) ke dalam Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan fungsi pembinaan akuntansi dan pelaporan menjadi Direktorat Informasi dan Akuntansi

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi merupakan salah satu unit eselon I berada di bawah naungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Penggabungan kembali Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata didasarkan serangkaian Surat Keputusan Presiden nomor 29, 30, 31, 32 bertanggal 26 Mei 2003.

Hal 34 - 36

Page 174: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

4Kab. Padang Lawas Utara Sumatera Utara 1 Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

5 Kab. Padang Lawas Sumatera Utara

6 Kab. Empat Lawang Sumatera Selatan 1 Kab. Aceh Besar Nanggroe Aceh Darussalam7 Kab. Pesawaran Lampung 2 Kab. Bireun Nanggroe Aceh Darussalam

8 Kab. Bandung Barat Jawa Barat 3 Kab. Deli Serdang Sumatera Utara9 Kota Serang Banten 4 Kab. Sukoharjo Jawa Tengah

10 Kab. Nagekeo NTT 5 Kab. Tangerang Banten

11 Kab. Sumba Tengah NTT 6 Kab. Wajo Sulawesi Selatan

12Kab. Sumba Barat Daya NTT 7 Kota Gorontalo Gorontalo

13Kab. Manggarai Timur NTT

14 Kab. Kayong Utara Kalimantan Barat15 Kab. Kubu Raya Kalimantan Barat16 Kab. Tana Tidung Kalimantan Timur

17Kab. Minahasa Tenggara Sulawesi Utara

18Kab. Bolaang Mangondow Utara Sulawesi Utara

19Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Sulawesi Utara

20 Kota Kotamobagu Sulawesi Utara

21 Kab.Gorontalo Utara Gorontalo

Hal 35 - 36

Page 175: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 2

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

Unit APIP

Unit JFA

UTA

MA

MA

DYA

MU

DA

PERTA

MA

JUM

LAH

PENYELIA

PELAK

S LAN

J

PELAK

SAN

A

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 = (11 sd 14) 16 17 18 19 = (16 sd 18) 20

UNIT APIP YANG

MENERAPKAN

JABATAN FUNGSION

AL AUDITOR

NO Urut

Jumlah AUDITOR

AUDITOR AHLI

UNIT APARAT PENGAWASAN

INTERN PEMERINTAH

(APIP)

AUDITOR TERAMPIL

NO

Provinsi Kabupaten Kota

22 Kab.Buton Utara Sulawesi Tenggara

23 Kab.Konawe Utara Sulawesi Tenggara24 Kota Tual Maluku

25Kab. Mamberamo Raya Papua

sumber: www.indonesia.go.id dan www.nttprov.go.id

Hal 36 - 36

Page 176: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 3

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jml

Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org

A. BPKP

1. Pembentukan Auditor Terampil 1.830 639 307 158 11 68 12 3 8 58 89 42 60 3.285

2. Pindah Jalur 278 194 139 93 104 162 195 132 124 92 81 60 54 1.708

3. Pembentukan Auditor Ahli 626 178 88 95 141 51 11 11 2 30 1 3 0 1.237

4. Penjenjangan Auditor Ketua Tim 570 189 54 446 261 319 250 146 114 186 147 120 125 2.927

5. Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis 13 0 1 51 70 382 140 105 169 175 139 130 23 1.398

6. Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu 0 0 0 0 0 0 22 4 0 11 0 0 0 37

Sub Jumlah 3.317 1.200 589 843 587 982 630 401 417 552 457 355 262 10.592

7. Pengembangan Peran Ketua Tim 20 1 0 4 5 12 66 36 0 0 0 0 0 144

8. Matrikulasi Ahli 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 0 15

9. Matrikulasi Ketua Tim 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 3

10. Matrikulasi Pengendali Teknis 0 0 0 0 0 0 6 4 0 0 0 1 0 11

Sub Jumlah 20 1 0 4 5 12 87 41 0 0 2 1 0 173

Jumlah 3.337 1.201 589 847 592 994 717 442 417 552 459 356 262 10.765

B. Itjen Dep./LPND

1. Pembentukan Auditor Terampil 120 167 27 49 30 117 67 108 685

2. Pindah Jalur 51 0 7 24 2 0 0 84

3. Pembentukan Auditor Ahli 471 268 149 175 167 369 127 248 1.974

4. Penjenjangan Auditor Ketua Tim 311 281 112 133 96 130 82 144 1.289

5. Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis 117 207 184 155 125 79 78 110 1.055

6. Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu 0 24 0 21 0 0 0 45

Sub Jumlah 1.019 974 496 519 463 697 354 610 5.132

7. Pengembangan Peran Ketua Tim 0 0 0 0 0 0 0 0

8. Matrikulasi Ahli 0 0 0 0 4 0 0 4

9. Matrikulasi Ketua Tim 0 65 4 7 6 0 0 82

10. Matrikulasi Pengendali Teknis 0 16 0 0 0 0 0 16

Sub Jumlah 0 0 81 4 7 10 0 0 102

Jumlah 1.019 974 577 523 470 707 354 610 5.234

REALISASI PESERTA DIKLAT SERTIFIKASI JFA PER APIPPERIODE: 1996 s.d. 2008

No Jenis Diklat

Peserta Diklat Sertifikasi JFA

Hal 1 - 2

Page 177: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 3

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jml

Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org Org

No Jenis Diklat

Peserta Diklat Sertifikasi JFA

C. Bawasda

1. Pembentukan Auditor Terampil 1.467 1.812 312 147 524 589 672 497 290 447 195 6.952

2. Pindah Jalur 25 8 27 32 73 96 77 97 0 435

3. Pembentukan Auditor Ahli 141 619 304 574 532 846 805 721 625 897 804 6.868

4. Penjenjangan Auditor Ketua Tim 20 104 147 148 40 6 72 394 337 333 320 1.921

5. Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis 9 57 61 164 139 34 464

6. Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu 1 0 0 0 0 0 1

Sub Jumlah 20 1.712 2.578 641 877 1.123 1.483 1.679 1.769 1.493 1.913 1.353 16.641

7. Pengembangan Peran Ketua Tim 0 0 0 0 0 0 0

8. Matrikulasi Ahli 1 12 115 102 20 19 0 269

9. Matrikulasi Ketua Tim 0 77 211 103 21 0 412

10. Matrikulasi Pengendali Teknis 0 0 1 2 1 0 4

Sub Jumlah 0 0 0 0 0 1 12 192 314 125 41 0 685

Jumlah 20 1.712 2.578 641 877 1.124 1.495 1.871 2.083 1.618 1.954 1.353 17.326

D. TOTAL APIP

1. Pembentukan Auditor Terampil 1.830 639 1.774 1.970 323 335 703 619 729 585 496 556 363 10.922

2. Pindah Jalur 278 194 139 93 129 170 273 164 204 212 160 157 54 2.227

3. Pembentukan Auditor Ahli 626 178 229 714 445 1.096 811 1.006 982 918 995 1.027 1.052 10.079

4. Penjenjangan Auditor Ketua Tim 570 209 158 593 261 778 571 264 319 676 614 535 589 6.137

5. Penjenjangan Auditor Pengendali Teknis 13 0 1 51 70 499 347 298 381 361 382 347 167 2.917

6. Penjenjangan Auditor Pengendali Mutu 0 0 0 0 0 0 22 29 0 32 0 0 0 83

Sub Jumlah 3.317 1.220 2.301 3.421 1.228 2.878 2.727 2.380 2.615 2.784 2.647 2.622 2.225 32.365

7. Pengembangan Peran Ketua Tim 20 1 0 4 5 12 66 36 0 0 0 0 0 144

8. Matrikulasi Ahli 0 0 0 0 0 0 16 12 115 102 24 19 0 288

9. Matrikulasi Ketua Tim 0 0 0 0 0 0 0 66 81 218 111 21 0 497

10. Matrikulasi Pengendali Teknis 0 0 0 0 0 0 6 20 0 1 2 2 0 31

Sub Jumlah 20 1 0 4 5 12 88 134 196 321 137 42 0 960

Jumlah 3.337 1.221 2.301 3.425 1.233 2.890 2.815 2.514 2.811 3.105 2.784 2.664 2.225 33.325

Hal 2 - 2

Page 178: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 4

Lokasi JenjangI. 1 Ciawi Trampil BPKP 2 - 25 Feb 2 60

2 Ciawi Pindah Jalur BPKP 11 - 29 Feb 1 243 Ciawi Pindah Jalur BPKP 9 - 27 Juni 1 304 Ciawi Ketua Tim BPKP 25 Maret - 10 April 1 345 Ciawi Ketua Tim BPKP 31 Juli - 16 Agust 1 316 Ciawi Ketua Tim BPKP 18 Nov - 4 Des 2 607 Ciawi Pengendali Teknis BPKP 16 - 30 April 1 23

II. 1 Bandung Trampil Bawasda 26 Mei - 11 Juni 1 342 Palembang Trampil Bawasda 3 - 19 Juni 1 183 Surabaya Ahli Bawasda 1 - 22 April 1 364 Banjarmasin Ahli Bawasda 1 - 22 April 1 355 Padang Ahli Bawasda 8 - 29 Okt 1 346 Medan Ahli Bawasda 10 Juni - 1 Juli 1 307 Makassar Ahli Bawasda 9 - 30 Juni 1 318 Semarang Ahli Bawasda 24 Juni - 14 Juli 1 339 Denpasar Ahli Bawasda 26 Juni - 14 Juli 1 30

10 Pontianak Ahli Bawasda 8 - 29 April 1 3011 Denpasar Ketua Tim Bawasda 15 - 30 Okt 1 1912 Semarang Ketua Tim Bawasda 30 Juni - 15 Juli 1 3213 Bandung Ketua Tim Bawasda 30 Juni - 15 Juli 1 3614 Surabaya Ketua Tim Bawasda 15 - 30 Okt 1 2915 Ciawi Trampil Bawasda 25 Maret - 11 April 1 24 Semi Mandiri16 Ciawi Trampil Bawasda 25 Agus - 11 Sep 1 26 Semi Mandiri17 Ciawi Trampil Bawasda 18 Nov - 5 Des 1 17 Semi Mandiri18 Ciawi Ahli Bawasda 24 Maret - 14 April 2 63 Semi Mandiri19 Ciawi Ahli Bawasda 25 Ags - 16 Sep 1 25 Semi Mandiri20 Ciawi Ahli Bawasda 25 Agus - 16 Sep 2 53 Semi Mandiri21 Ciawi Ketua Tim Bawasda 25 Maret - 10 April 1 35 Semi Mandiri22 Ciawi Ketua Tim Bawasda 25 Agus - 10 Sep 1 33 Semi Mandiri23 Ciawi Ketua Tim Bawasda 18 Nov - 4 Des 2 41 Semi Mandiri24 Ciawi Pengendali Teknis Bawasda 21 Mei - 4 Juni 1 34 Semi Mandiri

III. 1 Ciawi Trampil Itjen 12 - 29 Feb 1 182 Ciawi Ahli Itjen 24 Maret - 15 April 1 363 Ciawi Ahli Itjen 5 - 27 Juni 2 604 Ciawi Ahli Itjen 25 Agust - 16 Sep 1 325 Ciawi Ketua Tim Itjen 12 - 28 Feb 1 306 Ciawi Ketua Tim Itjen 10 - 26 Juni 1 347 Ciawi Pengendali Teknis Itjen 16 - 30 April 1 368 Ciawi Pengendali Teknis Itjen 31 Juli - 14 Agst 1 30

45 1.316

Kelas Peserta Keterangan

Jumlah A

No Nama Diklat Unit Kerja Waktu

REALISASI PENYELENGGARAAN DIKLAT SERTIFIKASI JFA TAHUN 2008

A. Diklat Sertifikasi JFA Sesuai Kalender Diklat Tahun 2008

Hal 1 - 2

Page 179: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 4

Departemen / LPND Jenjang Waktu Lokasi Kelas PesertaI. 1 Departemen Perhubungan Trampil 12 Maret - 1 April Jakarta 1 20

2 Departemen Keuangan Trampil 23 Juni - 1 Juli Jakarta 1 203 Departemen Luar Negeri Trampil 1 - 18 Juli Jakarta 2 504 Departemen Kesehatan Ahli 11 Feb - 3 Maret Jakarta 1 295 Departemen Pekerjaan Umum Ahli 5 - 21 Mei Jakarta 1 206 Biro Pusat Statistik Ahli 28 April - 22 Mei Jakarta 1 247 Departemen Perdagangan Ahli 9 - 30 Juni Ciawi 1 278 BNP2TKI Ahli 3 - 24 Nov Ciawi 1 209 Departemen Kesehatan Ketua Tim 4 - 19 Juli Jakarta 1 20

10 Departemen Luar Negeri Ketua Tim 11 - 29 Ags Jakarta 1 2211 Departemen Diknas Ketua Tim 1 - 16 Sep Jakarta 1 3812 Departemen Diknas Pengendali Teknis 1 - 14 Sep Jakarta 2 44

14 334

Penyelenggara Jenjang Tanggal Lokasi Kelas PesertaII. 1 Perw. BPKP Sulut Trampil 16 Jan - 6 Feb Manado 1 18

2 Perw. BPKP NTT Trampil 7 - 23 April Kupang 1 253 Perw. BPKP Papua Trampil 14 - 27 Mei Papua 1 334 Perw. BPKP Sulut Ahli 16 Jan - 6 Feb Manado 1 175 Perw. BPKP SulSel Ahli 14 April - 8 Mei Makassar 1 356 Pusdiklatwas (*) Ahli 9 - 30 Juni Ciawi 0 17 Perw. BPKP Papua Ahli 14 Mei - 5 Juni Papua 1 468 Perw. BPKP DKI II Ahli 30 Juni - 19 Juli Banten 1 239 Pusdiklatwas Ahli 14 Juli - 5 Ags DKI - Ciawi 1 30

10 Perw. BPKP Jatim Ahli 4 Juni - 12 Juli Magetan 1 2811 Perw. BPKP KalSel Ahli 15 Juli - 6 Ags Banjar Baru 1 3012 Perw. BPKP SulSel Ahli 5 - 27 Ags Musi Rawas 1 2513 Perw. BPKP Jatim Ahli 8 - 29 Okt Lumajang 1 3514 Perw. BPKP Jatim Ahli 22 Okt - 22 Nov Tuban 1 3515 Perw. BPKP NAD Ahli 10 Okt - 1 Nov Aceh 2 5016 Perw. BPKP Jabar Ahli 10 Nov - 4 Des Bandung 1 3817 Perw. BPKP SuMut Ahli 28 Okt - 20 Nov Karo, Medan 1 1118 Perw. BPKP Jabar Ketua Tim 7 - 25 April Bandung 1 2519 Perw. BPKP SulSel Ketua Tim 14 - 29 April Makassar 1 1820 Pusdiklatwas Ketua Tim 7 - 23 Ags DKI - Ciawi 1 2821 Perw. BPKP KalTim Ketua Tim 20 - 31 Okt Samarinda 1 24

21 575

35 909

80 2.225

Catatan: (*) peserta bawasda yang ikut diklat departemen perdagangan

Total Penyelenggaraan Diklat Sertifikasi JFA (Rutin + Mandiri) = Jumlah A+B

Sub Jumlah

No Bawasda

Sub Jumlah

B. Diklat Sertifikasi JFA Sesuai Dana Mandiri Tahun 2008

No Inspektorat Jendral Departmen / Inspektorat LPND

Jumlah B

Hal 2 - 2

Page 180: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 5

BPKP

Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % )* Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus %

1 Auditor Terampil 8 6 - 100,00% 61 54 - 100,00% 167 68 - 100,00% 97 69 1 98,57% 147 50 - 100,00% 480 247 1 99,60%2 Auditor Ahli 126 94 2 97,92% 184 119 - 100,00% 66 17 - 100,00% 12 7 3 70,00% 4 3 - 100,00% 392 240 5 97,96%3 Pindah Jalur - - 0,00% - - - 0,00% 144 85 1 98,84% 112 64 5 92,75% 145 58 1 98,31% 401 207 7 96,73%4 Ketua Tim 115 165 3 98,21% 186 177 - 100,00% 366 181 2 98,91% 235 145 6 96,03% 300 68 3 95,77% 1.202 736 14 98,13%5 Pengendali Teknis 132 117 100,00% 101 221 - 100,00% 327 170 13 92,90% 235 119 4 96,75% 177 43 4 91,49% 972 670 21 96,96%6 Pengendali Mutu 3 3 100,00% 11 6 - 100,00% 2 2 100,00% - - 0,00% - - - 0,00% 16 11 - 0,00%

384 385 5 98,72% 543 577 5 99,14% 1.072 523 16 97,03% 691 404 19 95,51% 773 222 8 96,52% 3.463 2.111 48 97,78%ITJEN DEP/LPND

Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus %

1 Auditor Terampil 49 7 - 100,00% 30 49 - 100,00% 250 41 27 60,29% 380 87 35 71,31% 239 82 8 91,11% 948 266 70 79,17%2 Auditor Ahli 182 163 5 97,02% 186 175 - 100,00% 424 141 28 83,43% 747 248 41 85,81% 505 171 25 87,24% 2.044 898 99 90,07%3 Pindah Jalur - - 9 0,00% - - - #DIV/0! 68 24 3 88,89% 41 9 3 75,00% 60 24 2 92,31% 169 57 17 77,03%4 Ketua Tim 133 84 15 84,85% 135 135 - 100,00% 390 115 28 80,42% 276 81 27 75,00% 343 55 8 87,30% 1.277 470 78 85,77%5 Pengendali Teknis 156 207 - 100,00% 94 203 - 100,00% 437 119 26 82,07% 269 92 21 81,42% 201 39 1 97,50% 1.157 660 48 93,22%6 Pengendali Mutu 13 13 - 100,00% 21 13 - 100,00% - - 0,00% - - 0,00% - - 0,00% 34 26 - 100,00%

533 474 29 94,23% 466 575 57 90,98% 1.569 440 112 79,71% 1.713 517 127 80,28% 1.348 371 44 89,40% 5.629 2.377 312 88,40%Bawasda

Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus %

1 Auditor Terampil 672 192 35 84,58% 497 416 121 77,47% 1.218 400 263 60,33% 910 177 119 59,80% 779 154 59 72,30% 4.076 1.339 597 69,16%2 Auditor Ahli 885 642 43 93,72% 791 709 92 88,51% 1.394 522 152 77,45% 1.572 488 73 86,99% 1.975 508 50 91,04% 6.617 2.869 410 87,50%3 Pindah Jalur - - 0,00% - - 0,00% 180 71 20 78,02% 243 90 68 56,96% 194 59 13 81,94% 617 220 101 68,54%4 Ketua Tim 74 24 8 75,00% 360 113 1 99,12% 1.052 275 61 81,85% 853 269 163 62,27% 798 207 14 93,67% 3.137 888 247 78,24%5 Pengendali Teknis 57 3 100,00% 61 22 3 88,00% 379 87 21 80,56% 371 107 39 73,29% 271 76 11 87,36% 1.139 295 74 79,95%6 Pengendali Mutu - - 0,00% - - 0,00% - - 0,00% - - 0,00% - - 0,00% - - - 0,00%

1.688 861 86 90,92% 1.709 1.260 217 85,31% 4.223 1.355 517 72,38% 3.949 1.131 462 71,00% 4.017 1.004 147 87,23% 15.586 5.611 1.429 79,70%APIP

Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus % Peserta Ujian Lulus Tidak

Lulus %

1 Auditor Terampil 729 205 35 85,42% 588 519 121 81,09% 1.635 509 290 63,70% 1.387 333 155 68,24% 1.165 286 67 81,02% 5.504 1.852 668 73,49%2 Auditor Ahli 1.193 899 50 94,73% 1.161 1.003 92 91,60% 1.884 680 180 79,07% 2.331 743 117 86,40% 2.484 682 75 90,09% 9.053 4.007 514 88,63%3 Pindah Jalur - - 9 0,00% - - - 0,00% 392 180 24 88,24% 396 163 76 68,20% 399 141 16 89,81% 1.187 484 125 79,47%4 Ketua Tim 322 273 26 91,30% 681 425 1 99,77% 1.808 571 91 86,25% 1.364 495 196 71,64% 1.441 330 25 92,96% 5.616 2.094 339 86,07%5 Pengendali Teknis 345 327 - 100,00% 256 446 3 99,33% 1.143 376 60 86,24% 875 318 64 83,25% 649 158 16 90,80% 3.268 1.625 143 91,91%6 Pengendali Mutu 16 16 - 100,00% 32 19 - 100,00% 2 2 - 100,00% - - - 0,00% - - - 0,00% 50 37 - 100,00%

2.605 1.720 120 93,48% 2.718 2.412 217 91,75% 6.864 2.318 645 78,23% 6.353 2.052 608 77,14% 6.138 1.597 199 88,92% 24.678 10.099 1.789 84,95%Keterangan :

1 Untuk tahun 2004 dan 2005, data Diklat Pindah Jalur tergabung dengan Diklat Pembentukan Ahli 2 Persentase lulus = Lulus / (Lulus + Tidak Lulus)

Persentase lulus tidak memperhitungkan peserta yang belum lulus, karena dianggap masih memiliki kesempatan untuk lulus ujian.

TINGKAT KELULUSAN UJIAN SERTIFIKASI JFA APIPPERIODE TAHUN UJIAN 2004 S.D. 2008

Jumlah

TAHUN 2004 TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007

TAHUN 2004 )* TAHUN 2005 )* TAHUN 2006

Jumlah

Jumlah

NO JENJANG DIKLAT

NO JENJANG DIKLAT

TAHUN 2007

JENJANG DIKLATNO

NO JENJANG DIKLAT

Jumlah

TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007TAHUN 2004 TOTAL JUMLAH

TOTAL JUMLAH

TAHUN 2008

TAHUN 2008

TAHUN 2008

TAHUN 2008

TOTAL JUMLAH

TOTAL JUMLAH

TAHUN 2004 TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007

Hal 1 - 1

Page 181: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 6

NO

PESERT

DIKLA

T

MATR

IK 

& LAIN2

PESERT

A UJIAN

LULU

S UTA

MA

LULU

S UJUL

JML

 LULU

S

BELU

M LULU

S

TIDAK

 LULU

S

% LULU

S UTA

MA

% KELULU

SAN 

% BELUM

 LULU

S

%  TIDAK

 LULU

S

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 = 7/(9+11) 13 = 9/(9+11) 14 15 = 11/(9+11)

BPKP2007

1 TERAMPIL 42            ‐             42            23          19         42         ‐        ‐      54,76% 100,00% 0,00% 0,00%2 AHLI 3              ‐             3              2            1            3            ‐        ‐      66,67% 100,00% 0,00% 0,00%3 PINDAH JALUR 60            ‐             60            37          18         55         5            ‐      67,27% 100,00% 8,33% 0,00%4 KETUA TIM 121          ‐             60            40          49         59         ‐        1          66,67% 98,33% 0,00% 1,67%5 PENGENDALI TEKNIS 131          ‐             60            29          26         55         1            4          49,15% 93,22% 1,67% 6,78%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 357          ‐             225          131        113       214       6            5          59,82% 97,72% 2,67% 2,28%

20081 TERAMPIL 60            ‐             60            16          32         48         12         ‐      33,33% 100,00% 20,00% 0,00%2 AHLI ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%3 PINDAH JALUR 54            ‐             54            28          8            36         18         ‐      77,78% 100,00% 33,33% 0,00%4 KETUA TIM 65            ‐             65            31          6            37         28         ‐      83,78% 100,00% 43,08% 0,00%5 PENGENDALI TEKNIS 23            ‐             23            ‐         4            4            19         ‐      0,00% 100,00% 82,61% 0,00%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 202          ‐             202          75          50         125       77         ‐      60,00% 100,00% 38,12% 0,00%

2007‐20081 TERAMPIL 102          ‐             102          39          51         90         12         ‐      43,33% 100,00% 11,76% 0,00%2 AHLI 3              ‐             3              2            1            3            ‐        ‐      66,67% 100,00% 0,00% 0,00%3 PINDAH JALUR 114          ‐             114          65          26         91         23         ‐      71,43% 100,00% 20,18% 0,00%4 KETUA TIM 186          ‐             125          71          55         96         28         1          73,20% 98,97% 22,40% 1,03%5 PENGENDALI TEKNIS 154          ‐             83            29          30         59         20         4          46,03% 93,65% 24,10% 6,35%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 559          ‐            427        206      163     339     83       5        59,88% 98,55% 19,44% 1,45%

ITJEN2007

1 TERAMPIL 84            ‐             84            21          33         54         17         13        31,34% 80,60% 20,24% 19,40%2 AHLI 126          ‐             126          26          46         72         44         10        31,71% 87,80% 34,92% 12,20%3 PINDAH JALUR 8              ‐             8              2            3            5            1            2          28,57% 71,43% 12,50% 28,57%4 KETUA TIM 91            3                 88            10          35         45         38         5          20,00% 90,00% 43,18% 10,00%5 PENGENDALI TEKNIS 85            ‐             85            12          52         64         19         2          18,18% 96,97% 22,35% 3,03%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 394          3                 391          71          169       240       119       32        26,10% 88,24% 30,43% 11,76%

20081 TERAMPIL 113          ‐             113          30          36         66         47         ‐      45,45% 100,00% 41,59% 0,00%2 AHLI 218          2                 216          41          43         84         132       ‐      48,81% 100,00% 61,11% 0,00%3 PINDAH JALUR 38            ‐             38            12          7            19         19         ‐      63,16% 100,00% 50,00% 0,00%4 KETUA TIM 176          ‐             176          9            12         21         155       ‐      42,86% 100,00% 88,07% 0,00%5 PENGENDALI TEKNIS 110          ‐             110          ‐         2            2            108       ‐      0,00% 100,00% 98,18% 0,00%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 655          2                 653          92          100       192       461       ‐      47,92% 100,00% 70,60% 0,00%

2007‐20081 TERAMPIL 197          ‐             197          51          69         120       64         13        38,35% 90,23% 32,49% 9,77%2 AHLI 344          2                 342          67          89         156       176       10        40,36% 93,98% 51,46% 6,02%3 PINDAH JALUR 46            ‐             46            14          10         24         20         2          53,85% 92,31% 43,48% 7,69%4 KETUA TIM 267          3                 264          19          47         66         193       5          26,76% 92,96% 73,11% 7,04%5 PENGENDALI TEKNIS 195          ‐             195          12          54         66         127       2          17,65% 97,06% 65,13% 2,94%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 1.049      5                1.044    163      269     432     580     32      35,13% 93,10% 55,56% 6,90%

BAWASDA2007

1 TERAMPIL 416          ‐             416          51          152       203       176       37        21,25% 84,58% 42,31% 15,42%2 AHLI 923          ‐             923          147        308       455       465       3          32,10% 99,34% 50,38% 0,66%3 PINDAH JALUR 106          ‐             106          41          26         67         38         1          60,29% 98,53% 35,85% 1,47%4 KETUA TIM 336          1                 335          39          162       201       122       12        18,31% 94,37% 36,42% 5,63%5 PENGENDALI TEKNIS 140          ‐             140          37          53         90         42         8          37,76% 91,84% 30,00% 8,16%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 1.921      1                 1.920      315        701       1.016    843       61        29,25% 94,34% 43,91% 5,66%

20081 TERAMPIL 178          ‐             152          4            12         16         136       ‐      25,00% 100,00% 89,47% 0,00%2 AHLI 629          ‐             629          66          74         140       489       ‐      47,14% 100,00% 77,74% 0,00%3 PINDAH JALUR 54            ‐             54            2            10         12         42         ‐      16,67% 100,00% 77,78% 0,00%4 KETUA TIM 250          ‐             250          32          30         62         188       ‐      51,61% 100,00% 75,20% 0,00%5 PENGENDALI TEKNIS 44            ‐             44            2            1            3            41         ‐      66,67% 100,00% 93,18% 0,00%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 1.155      ‐             1.129      106        127       233       896       ‐      45,49% 100,00% 79,36% 0,00%

2007‐20081 TERAMPIL 594          ‐             568          55          164       219       312       37        21,48% 85,55% 54,93% 14,45%2 AHLI 1.552      ‐             1.552      213        382       595       954       3          35,62% 99,50% 61,47% 0,50%3 PINDAH JALUR 160          ‐             160          43          36         79         80         1          53,75% 98,75% 50,00% 1,25%4 KETUA TIM 586          1                 585          71          192       263       310       12        25,82% 95,64% 52,99% 4,36%5 PENGENDALI TEKNIS 184          ‐             184          39          54         93         83         8          38,61% 92,08% 45,11% 7,92%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 3.076      1                3.049    421      828     1.249  1.739  61      32,14% 95,34% 57,04% 4,66%

PERIODE

TINGKAT KELULUSAN SERTIFIKASI JFA BERDASARKAN KELAS DIKLAT PERIODE: 2007 S.D. 2008

Hal 1 - 2

Page 182: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 6

NO

PESERT

DIKLA

T

MATR

IK 

& LAIN2

PESERT

A UJIAN

LULU

S UTA

MA

LULU

S UJUL

JML

 LULU

S

BELU

M LULU

S

TIDAK

 LULU

S

% LULU

S UTA

MA

% KELULU

SAN 

% BELUM

 LULU

S

%  TIDAK

 LULU

S

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 = 7/(9+11) 13 = 9/(9+11) 14 15 = 11/(9+11)

PERIODE

TOTAL APIP2007

1 TERAMPIL 542          ‐             542          95          204       299       193       50        27,22% 85,67% 35,61% 14,33%2 AHLI 1.052      ‐             1.052      175        355       530       509       13        32,23% 97,61% 48,38% 2,39%3 PINDAH JALUR 174          ‐             174          80          47         127       44         3          61,54% 97,69% 25,29% 2,31%4 KETUA TIM 548          4                 483          89          246       305       160       18        27,55% 94,43% 33,13% 5,57%5 PENGENDALI TEKNIS 356          ‐             285          78          131       209       62         14        34,98% 93,72% 21,75% 6,28%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

SUB JUMLAH 2.672      4                 2.536      517        983       1.470    968       98        32,97% 93,75% 38,17% 6,25%

20081 TERAMPIL 351          ‐             325          50          80         130       195       ‐      38,46% 100,00% 60,00% 0,00%2 AHLI 847          2                 845          107        117       224       621       ‐      47,77% 100,00% 73,49% 0,00%3 PINDAH JALUR 146          ‐             146          42          25         67         79         ‐      62,69% 100,00% 54,11% 0,00%4 KETUA TIM 491          ‐             491          72          48         120       371       ‐      60,00% 100,00% 75,56% 0,00%5 PENGENDALI TEKNIS 177          ‐             177          2            7            9            168       ‐      22,22% 100,00% 94,92% 0,00%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

SUB JUMLAH 2.012      2                 1.984      273        277       550       1.434    ‐      49,64% 100,00% 72,28% 0,00%JUMLAH 4.684      6                 4.520      790        1.260    2.020    2.402    98        37,30% 95,37% 53,14% 4,63%

2007‐20081 TERAMPIL 893          ‐             867          145        284       429       388       50        30,27% 89,56% 44,75% 10,44%2 AHLI 1.899      2                 1.897      282        472       754       1.130    13        36,77% 98,31% 59,57% 1,69%3 PINDAH JALUR 320          ‐             320          122        72         194       123       3          61,93% 98,48% 38,44% 1,52%4 KETUA TIM 1.039      4                 974          161        294       425       531       18        36,34% 95,94% 54,52% 4,06%5 PENGENDALI TEKNIS 533          ‐             462          80          138       218       230       14        34,48% 93,97% 49,78% 6,03%6 PENGENDALI MUTU ‐          ‐             ‐          ‐         ‐        ‐        ‐        ‐      0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

JUMLAH 4.684      6                4.520    790      1.260  2.020  2.402  98      37,30% 95,37% 53,14% 4,63%

Hal 2 - 2

Page 183: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 7

PENERBITAN STTPP SERTIFIKASI JFA APIPPERIODE: 1996 s.d. 2003

TOTAL APIPNO. PERIODE DIKLAT 1999 2000 2001 2002 2003 Jumlah1 TERAMPIL        35         73         123         73         49                353 2 AHLI          7         54         449         79       218                807 3 PINDAH JALUR      537       148         147         75       212             1.119 4 KETUA TIM      231       129         474       158       174             1.166 5 PENGENDALI TEKNIS           ‐         63         134       380       322                899 6 PENGENDALI MUTU           ‐            ‐              ‐           9         18                  27 

TOTAL JUMLAH      810       467     1.327       774       993             4.371 

BPKPNO. PERIODE DIKLAT 1999 2000 2001 2002 2003 Jumlah1 TERAMPIL        35         73           23         53           9                193 2 AHLI          7         54         108         20         12                201 3 PINDAH JALUR      537       148         147         70       193             1.095 4 KETUA TIM      231       129         278       122       106                866 5 PENGENDALI TEKNIS         ‐           63           56       240       158                517 6 PENGENDALI MUTU         ‐            ‐              ‐             9           3                  12 

TOTAL JUMLAH      810       467         612       514       481             2.884 

ITJENNO. PERIODE DIKLAT 1999 2000 2001 2002 2003 Jumlah1 TERAMPIL         ‐            ‐    100 20 27               147 2 AHLI         ‐            ‐    341 59 77               477 3 PINDAH JALUR         ‐            ‐    0 5 12                 17 4 KETUA TIM         ‐            ‐    196 36 68               300 5 PENGENDALI TEKNIS         ‐            ‐    78 140 164               382 6 PENGENDALI MUTU         ‐            ‐              ‐            ‐    15                 15 

TOTAL JUMLAH         ‐            ‐           715       260       363             1.338 

BAWASDANO. PERIODE DIKLAT 1999 2000 2001 2002 2003 Jumlah1 TERAMPIL         ‐            ‐              ‐            ‐           13                  13 2 AHLI         ‐            ‐              ‐            ‐         129                129 3 PINDAH JALUR         ‐            ‐              ‐            ‐             7                     7 4 KETUA TIM         ‐            ‐              ‐            ‐              ‐                    ‐   5 PENGENDALI TEKNIS         ‐            ‐              ‐            ‐              ‐                    ‐   6 PENGENDALI MUTU         ‐            ‐              ‐            ‐             ‐                      ‐   

TOTAL JUMLAH         ‐            ‐              ‐            ‐         149                149 

Hal 1 - 1

Page 184: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 8

 

                         

PENERBITAN STTPP SERTIFIKASI JFA APIP PERIODE 2004 S.D. 2008

NOJENJANG DIKLAT

TAHUN 2004 TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007 TAHUN 2008 TOTAL

Itjen BPKP BAWAS TOTAL Itjen BPKP BAWAS TOTAL Itjen BPKP BAWAS TOTAL Itjen BPKP BAWAS TOTAL Itjen BPKP BAWAS TOTAL Itjen BPKP BAWAS TOTAL

1 Auditor Terampil 7  6  192  205  49  54  416  519  41  68  400  509  87  69  177  333  82  50  154  286  266  247  1.339  1.852 

2 Auditor Ahli 163  94  642  899  175  119  709  1.003 141  17  522  680  248  7  488  743  171  3  508  682  898  240  2.869  4.007 

3 Pindah Jalur ‐  ‐  24  85  71  180  9  64  90  163  24  58  59  141  57  207  220  484 

4 Ketua Tim 84  165  24  273  135  177  113  425  115  181  275  571  81  145  269  495  55  68  207  330  470  736  888  2.094 

5 Pengendali Teknis 207  117  3  327  203  221  22  446  119  170  87  376  92  119  107  318  39  43  76  158  660  670  295  1.625 

6 Pengedali Mutu 13  3  16  13  6  19  8  2  ‐  10  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  34  11  ‐  45 

Jumlah  474 385  861  1.720 575 577  1.260  2.412 448 523  1.355  2.326 517 404  1.131  2.052 371 222  1.004  1.597 2.385 2.111 5.611  10.107

Hal 1 - 1

Page 185: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 9

BPKP Non BPKP Jumlah

1 Akuntansi Pemerintah Daerah - 26 26 2 Analisis Pemecahan Masalah - 79 79 3 Anggaran Berbasis Kinerja 22 - 22 4 Arsiparis 30 26 56 5 Audit BOS KITA 116 - 116 6 Audit Investigatif - 370 370 7 Audit Investigatif PBJ - 40 40 8 Audit Kepegawaian - 93 93 9 Audit Kinerja - 40 40 10 Audit Kinerja Sektor Korporat 31 - 31 11 Audit Pendapatan Asli Daerah - 116 116 12 Audit Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 60 245 305 13 Audit PNBP - 30 30 14 Audit PNPM Mandiri - 97 97 15 Audit Proyek/Kegiatan Berbantuan PHLN 195 30 225 16 Audit Sarana dan Prasarana - 94 94 17 Auditing Tk. Menengah - 37 37 18 Bagi Hasil Migas 43 - 43 19 Dasar-dasar Audit - 67 67 20 Eskalasi dan Investasi dalam PBJ 28 - 28 21 Evaluasi LAKIP - 57 57 22 Evaluasi Perencanaan Anggaran - 74 74 23 Forensic Audit 32 - 32 24 IPMA 40 - 40 25 Kertas Kerja Audit - 112 112 26 Key Performance Indicator 31 - 31 27 LAKIP - 29 29 28 Manajemen Pengawasan - 118 118 29 Manajemen Risiko 58 - 58 30 Master of Ceremony 36 - 36 31 Mind Shifting 48 - 48 32 Pembentukan Auditor Investigatif 27 - 27 33 Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 139 1.076 1.215 34 Pengelolaan BMD - 40 40 35 Pengelolaan data hasil Pengawasan 30 30 60 36 Pengembangan SDM Pengawasan - 30 30 37 Peningkatan Kompetensi Auditor Inspektorat 37 - 37 38 Peningkatan Kompetensi Pembinaan JFA 23 - 23 39 Peningkatan Kompetensi Peneliti 27 - 27 40 Peningkatan Kompetensi Pengelola Website 35 - 35 41 Peningkatan Kompetensi Sekretaris 33 - 33 42 Penulisan LHA yang efektif - 100 100 43 Penyusunan dan Evaluasi LAKIP - 40 40 44 Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan Pemda - 151 151 45 Policy Evaluation (PE) - 26 26 46 Reviu CIA 30 - 30 47 Reviu Laporan Keuangan K/L - 90 90 48 Reviu Laporan Keuangan Pemda 33 101 134 49 Reviu RKA-KL - 40 40 50 Risk Based Audit - 44 44 51 SAKIP dan LAKIP 34 - 34 52 SIM Data Renwas 60 - 60 53 SIMAK BMN 80 - 80 54 SIMDA 37 - 37 55 Sistem Akuntansi Instansi 15 60 75 56 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah / SAKD 21 - 21 57 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 37 135 172 58 Teknik Manajemen Keuangan Daerah - 40 40 59 Teknik Akuntansi - 39 39 60 Teknik Penyusunan ABK Pemda - 40 40 61 Teknologi Informasi 25 - 25 62 Tim Penilai Angka Kredit JFA - 100 100 63 TOT Outbound 24 - 24 64 TOT Satgas SPIP 26 - 26

Jumlah 1.543 3.962 5.505

JENIS DAN JUMLAH PESERTA DIKLAT TEKNIS SUBSTANSI PENGAWASAN

2008

TAHUN 2008

No Jenis Diklat

YANG DISELENGGARAKAN PUSDIKLATWAS BPKP

Hal 1 - 1

Page 186: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10a

A BPKP1 Diklat Multi Media 242 Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa 643 Policy Evaluation 604 Audit PHLN (2 angk) 615 Diklat Penelitian Lanjutan 306 Diklat GCG 537 Diklat Audit Investigasi 928 Diklat pengawasan DIII STAN 599 Diklat tim PAK 34

10 Diklat Risk Management Audit 2611 Diklat Investigasi lanjtn 6512 Diklat SAKD 15313 Diklat PAT 2814 TOT instruktur JFA 6415 Diklat manajerial pengawasan 3016 Diklat SAP SAI 6317 Diklat SAK 3318 Diklat RASP 2819 EDP Audit 8120 Diklat Prolap 3021 Kapita Selekta 28522 Aplikasi Program RKA KL 5823 Evaluasi LAKIP 3124 Audit kinerja sektor publik 8525 Manajemen Proyek 3026 Peningkatan kompetensi widyaiswara 3027 Sosialiasi audit barang dan jasa 76928 Diklat Manajemen Pengawasan* 5729 Peningkatan Kompt tim AK Itjen* 62

Sub Jumlah BPKP 2485

Pelaksanaan Kegiatan Diklat Teknis Substansi PengawasanYang Diselenggarakan Oleh Pusdiklatwas BPKP

No Nama Diklat Jumlah Peserta

Tahun 2004

Hal 1 - 2

Page 187: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10a

B APIP NON BPKP1 Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa Depkeu 642 Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa Bakorsutanal 613 Auditing Menengah MA 404 Diklat Peningkatan Kompetensi Auditor Depdagri 645 Auditing Menengah POLRI 396 Sosialiasi pengadaan barang/jasa Keppres 80/2003 Pemda Banten 1117 Audit prosedur pengadaan barang jasa Keppres 80/2003 Depdagri 968 Evaluasi LAKIP Deppreindag 289 Manajemen Proyek Depperindag 30

10 Teknik dan penyusunan evaluasi LAKIP Bawasda DKI 21411 Auditing SPI PAM Jaya 1812 Audit kinerja dan investigasi Itjen Deplu 2313 Diklat manajerial pengawasan Bawasda 14414 Dasar-dasar Auditing POLRI 3515 Audit Barang dan Jasa Bawasda DKI 15016 Audit Barang IKMN Deperindag 2517 Audit Operasional Bawaskab Tlg Agung 3018 Dasar-dasar Auditing Depdagri 6519 Audit Investigasi Bawasda DKI 11820 Dikpim III Pemda Gorontalo 221 LAKIP Itjen Dephut 3622 SAKIP Itjen Dephut 3623 Tim Penilai AK -Bawasda 6324 SAKD Bawasda Bogor 2625 Auditing lanjutan MA 3126 Audit inventarisasi BKMD Depdagri 50

Sub Jumlah APIP Non BPKP 1599

Jumlah APIP 4084

Hal 2 - 2

Page 188: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10b

A BPKP1 Diklat Penyidikan Angk I, II,III,IV dan V 5832 Diklat Penyidikan Eksekutif (Es II) 213 Training Official Course (TOC) 304 Diklat Procurement Post Review 625 Diklat audit PHLN 316 TOT Instruktur 1677 Diklat Tim PAK 318 Diklat Audit Pengadaan Barang dan Jasa 609 Diklat Peningkatan Kompetensi Peneliti 34

10 Orientasi ajun khusus DIII STAN 3111 Diklat SAP 7012 Diklat APBD berbasis kinerja 3213 Kapita Selekta 26214 Diklat Good Corporate Governance (GCG) 19815 Diklat Budaya Kerja 6716 Diklat Sistim akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) 3117 Diklat Audit Khusus KPS 3018 Diklat SAMBN 6219 Diklat SAI 8720 Diklat ABK dan SIMDA 3521 Audit Kinerja Sektor Publik 022 Diklat Policy Evaluation 3123 Laboratorium Audit Investigasi 6624 Audit Investigasi 025 Perancangan Program dan Ev. Diklat 2926 Manajemen Pengawasan bagi Eselon III 3027 Manajemen of Training 29

Sub Jumlah BPKP 2109

Jumlah PesertaNo

Pelaksanaan Kegiatan Diklat Teknis Substansi PengawasanYang Diselenggarakan Oleh Pusdiklatwas BPKP

Tahun 2005

Nama Diklat

Hal 1 - 3

Page 189: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10b

Jumlah PesertaNo Nama Diklat

B APIP NON BPKP1 Diklat Pelaksanaan APBN Menko Kesra 292 Diklat Auditing Tk Dasar POLRI 353 Diklat Dasar2 auditing Depdagri 684 Diklat Internal Audit PT Pelindo 355 Diklat Auditing Tk Dasar POLDA Sumut 246 Manajemen Audit Dep Kelautan 287 Pengadaan Barang Jasa Sek Wapres 248 Audit Investigasi Depdiknas 359 Audit Investigasi Bawasda DKI 29

10 EDP Audit DKP 3011 Pengembangan KT Bawasda se-Indonesia 2712 Manajemen Pengawasan-Bawasda 2313 Audit Investigasi-Bawasda 2514 Dasar-dasar Audit-Bawasda 6615 Anggaran Pemerintah Berbasis Kinerja-Itjen Bawasda 1916 Tim PAK JFA-Itjen Bawasda 10517 Anggaran Pemda Berbasis Kinerja-Itjen Bawasda 2518 Audit Pengadaan barang & Jasa-Dep. Budpar 6019 Audit Pengadaan barang & Jasa- Dep. Hut 3020 Audit Pengadaan barang & Jasa Badiklat Prov. Jateng 3521 Audit Pengadaan barang & Jasa-kementrian UPW 2422 Audit Investigasi- Bawasko Bogor 1623 Audit Investigasi- Dept Hut 2224 Teknik Auditor - TNI 5325 Auditing Tk. Menengah- Polri 3526 Managerial Pengawasan - Dep. Dalam Negeri 5527 Tim Penilai Angka Kredit- Bawasda Dep. Dagri 4928 Auditing Tk dasar - ANRI 2529 Audit Pengadaan Barang Jasa- Bawasda 15030 Manajerial Pengawasan II - Bawasda 3031 Audit Investigasi - Itjen BUMN Bawasda 2832 AKIP 6033 APBJ-ANRI 2134 ABK-Bawasda DKI 3035 Laporan Hasil Audit - Dept. Kehutanan 3036 ABK-DKP 3037 ABK- Bakorsurtanal 2338 APBJ- Depdagri 3039 Investigasi Perindustrian 3040 ABK Dept. Perindustrian 3041 APBJ-DKP 30

Hal 2 - 3

Page 190: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10b

Jumlah PesertaNo Nama Diklat

42 ABMR Dept. Kehutanan 3043 Audit Investigasi Barikda Boyolali 4044 Audit Investigasi Bawasda Sumsel 35

Sub Jumlah APIP Non BPKP 1658

Jumlah APIP 3767

Hal 3 - 3

Page 191: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10c

A BPKP1 ABK Pemda 282 Aplikasi Pengolahan Data Renwas/Simonev 1173 Audit Investigatif 304 Audit Pengadaan Barang dan Jasa 665 Audit PHLN 316 Audit PKPS 297 Evaluasi SAI 788 Good Corporate Governance 1229 Lab. Audit Investigatif 6210 Manajemen Risiko 6711 Monitoring RKT/ABK Pemerintah Pusat 3812 Performance Assesment Technique 13013 Pembinaan JFA 2714 Pengadaan Barang dan Jasa 22115 Peningkatan Kompetensi Auditor Inspektorat 2816 Peningkatan Kompetensi Peneliti 3617 Penyidikan 18518 Perbendaharaan 3419 Policy Evaluation 3020 Procurement Post Reviu 3221 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah 2922 Sistem Informasi Akuntansi PDAM 3023 Sistem Akuntansi Instansi 16024 Tim Penilai Angka Kredit 36

Sub Jumlah BPKP 1.646

Pelaksanaan Kegiatan Diklat Teknis Substansi PengawasanYang Diselenggarakan Oleh Pusdiklatwas BPKP

No Nama Diklat

Tahun 2006

Jumlah Peserta

Hal 1 - 2

Page 192: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10c

B APIP NON BPKP 1 ABK 262 Audit Investigatif 6813 Audit Operasional 1384 Audit Pengadaan Barang dan Jasa 2455 Auditing Tk. Dasar 2916 EDP Audit 307 Evaluasi LAKIP 448 Internal Audit 279 Lab. Audit Investigatif 16910 LAKIP 2411 Manajemen Pengawasan 4412 Pengadaan Barang dan Jasa 69913 Pengawasan Intern 6014 Perbendaharaan 7015 Risk Based Audit 6516 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah 6017 SAKIP 3018 Sistem Akuntansi Instansi 50919 Satuan Pengawasan Intern 16920 Teknis Auditor Anggota Tim 3021 Tim Penilai Angka Kredit 72

Sub Jumlah APIP Non BPKP 3.483

Jumlah APIP 5.129

Hal 2 - 2

Page 193: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10d

A BPKP1 Analisis Pemecahan Masalah 312 Aplikasi Pengolahan Data Renwas/Simonev 793 Audit Investigatif 574 Audit PHLN 665 Forensic Audit 556 Good Corporate Governance 257 Kapita Selekta 6008 Key Performance Indikator 339 Manajemen Pengawasan 3210 Manajemen Risiko 7011 Pembinaan JFA 3012 Peneliti 3213 Pengadaan Barang dan Jasa 11614 Pengelolaan data Base Pengawasan 4115 Peningkatan Kompetensi Auditor Inspektorat 3216 Peningkatan Kompetensi Calon Auditor 4217 Peningkatan Kompetensi Kabid Akuntan Negara 29

18 Peningkatan Kompetensi Pembinaan JFA 3919 Peningkatan Mutu Modul 3420 Peningkatan Mutu Soal 6221 Penilaian Risiko Kuantitatif 2522 Penulisan Karya Ilmiah 2423 Penyusunan LK Lembaga/Kementerian 7024 Penyusunan Modul 3225 Policy Evaluation 5626 Reviu Laporan Keuangan 7527 Reviu LHA PBJ 3028 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah 2829 Sistem Informasi Akuntansi PDAM 42

Sub Jumlah BPKP 1.887

Pelaksanaan Kegiatan Diklat Teknis Substansi PengawasanYang Diselenggarakan Oleh Pusdiklatwas BPKP

No Nama Diklat

Tahun 2007

Jumlah Peserta

Hal 1 - 2

Page 194: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10d

B APIP NON BPKP 1 ABK 562 Analisis Pemecahan Masalah 673 Audit Investigatif 2884 Audit Kinerja 585 Audit Operasional 296 Audit Pengadaan Barang dan Jasa 1707 Audit Pengelolaan Keuangan Daerah & Penilaian Kinerja 408 Auditing Tk. Dasar 2409 Evaluasi LAKIP 124

10 Komunikasi dan Kepemimpinan Audit 2811 LAKIP 2512 Manajemen Pengawasan 6513 Pengadaan Barang dan Jasa 185214 Pengelolaan Keungan Daerah 2615 Peningkatan Kompetensi Auditor 2816 Penyidikan 3017 Penyusunan LK Pemerintah Daerah (workshop) 26218 Policy Evaluation 6019 Reviu Laporan Keuangan 111920 Risk Based Audit 3121 Sistem Akuntansi Instansi 10922 Satuan Pengawasan Intern 3523 Tim Penilai Angka Kredit 10924 TOT Audit PNPM PPK 26

Sub Jumlah APIP Non BPKP 4.877

Jumlah APIP 6.764

Hal 2 - 2

Page 195: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10e

A BPKP1 Anggaran Berbasis Kinerja 22 2 Audit BOS KITA 116 3 Audit Kinerja Sektor Korporat 31 4 Audit Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 60 5 Audit Proyek/Kegiatan Berbantuan PHLN 195

6 Bagi Hasil Migas 43

7 Eskalasi dan Investasi dalam PBJ 28 8 Forensic Audit 32 9 IPMA 40 10 Key Performance Indicator 31 11 Manajemen Risiko 58 12 Pembentukan Auditor Investigatif 27 13 Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 139 14 Pengelolaan data hasil Pengawasan 30 15 Peningkatan Kompetensi Auditor Inspektorat 37 16 Peningkatan Kompetensi Pembinaan JFA 23 17 Peningkatan Kompetensi Peneliti 27 18 Peningkatan Kompetensi Pengelola Website 35 19 Reviu CIA 30 20 Reviu Laporan Keuangan Pemda 33 21 SAKIP dan LAKIP 34 22 SIM Data Renwas 60 23 SIMAK BMN 80 24 SIMDA 37 25 Sistem Akuntansi Instansi 15 26 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah / SAKD 21 27 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 37 28 Teknologi Informasi 25 29 TOT Outbound 24 30 TOT Satgas SPIP 26

Sub Jumlah BPKP 1.396

Pelaksanaan Kegiatan Diklat Teknis Substansi PengawasanYang Diselenggarakan Oleh Pusdiklatwas BPKP

No Nama Diklat

Tahun 2008

Jumlah Peserta

Hal 1 - 2

Page 196: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 10e

B APIP NON BPKP 1 Akuntansi Pemerintah Daerah 26 2 Analisis Pemecahan Masalah 79 3 Audit Investigatif 370 4 Audit Investigatif PBJ 40 5 Audit Kepegawaian 93 6 Audit Kinerja 40 7 Audit Pendapatan Asli Daerah 116 8 Audit Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 245 9 Audit PNBP 30 10 Audit PNPM Mandiri 97 11 Audit Proyek/Kegiatan Berbantuan PHLN 30 12 Audit Sarana dan Prasarana 94 13 Auditing Tk. Menengah 37 14 Dasar-dasar Audit 67 15 Evaluasi LAKIP 57 16 Evaluasi Perencanaan Anggaran 74 17 Kertas Kerja Audit 112 18 LAKIP 29 19 Manajemen Pengawasan 118 20 Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 1.076 21 Pengelolaan BMD 40 22 Pengelolaan data hasil Pengawasan 30 23 Pengembangan SDM Pengawasan 30 24 Penulisan LHA yang efektif 100 25 Penyusunan dan Evaluasi LAKIP 40 26 Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan Pemda 151 27 Policy Evaluation (PE) 26 28 Reviu Laporan Keuangan K/L 90 29 Reviu Laporan Keuangan Pemda 101 30 Reviu RKA-KL 40 31 Risk Based Audit 44 32 Sistem Akuntansi Instansi 60 33 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 135 34 Teknik Manajemen Keuangan Daerah 40 35 Teknik Akuntansi 39 36 Teknik Penyusunan ABK Pemda 40 37 Tim Penilai Angka Kredit JFA 100

Sub Jumlah APIP Non BPKP 3.936

Jumlah APIP 5.332

Hal 2 - 2

Page 197: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 11

1 Deputi Bidang Pengawasan InstansiPemerintah Bidang Perekonomian

1 Audit Kinerja Program Pembangunan Infratruktur Perdesaan 2007(untuk audit tahun 2008)

2 Deputi Bidang Pengawasan InstansiPemerintah Bidang Polsoskam

1 Petunjuk Pelaksanaan Pendampingan Peningkatan Akuntabilitaspada BRR NAD-Nias (Juni 2008)

2 Pedoman Pelayanan Audit BPN: Petunjuk Pelaksanaan AuditOperasional Aspek Pelayanan BPN

3 Pedoman Pelayanan Audit BKN: Petunjuk Pelaksanaan AuditOperasional Aspek Pelayanan BKN

4 Pedoman Inventarisasi BMN pada Badan Pengelola KomplekKemayoran (BPKK) Februari 2008

5Petunjuk Teknis Audit Operasional atas Pengelolaan Keuangan padaPerwakilan RI di luar negeri TA 2008 dan 2009 (Juni 2008)

6 Petunjuk Teknis Audit Operasional atas Akuntabilitas Keuanganpada Perwakilan RI di luar negeri TA 2008 dan 2009

7 Petunjuk Teknis Audit Operasional atas Pengelolaan PNBP padaBPN TA 2007 (Juni 2008)

8 Petunjuk Teknis Audit Operasional atas Pengelolaan PNBP padaBPN TA 2007 (Juni 2008)

9Pedoman Perencanaan KAK/TOR Audit Tenaga Honorer pada BKN

10Pedoman Audit Tenaga Honorer (Kerjasama dengan BKN) Juli 2008

11 Pedoman Audit atas Tagihan Charter Pesawat WIP PT GarudaIndonesia pada Penerbangan Khusus Kepresidenan di lingkunganSekretariat Negara (Desember 2007)

12Desain Petunjuk Teknis Bimbingan Teknis Bidang Keuangan KPU

13Desain Petunjuk Reviu Proses Pengadaan Barang dan Jasa KPU

14 Desain Petunjuk Teknis Pengawasan atas Pengelolaan KeuanganNegara KPU

3 Deputi Bidang PengawasanPenyelenggaraan Keuangan Daerah

1 Pedoman Laporan Kompilasi Monitoring Dana Alokasi Khusus(DAK)

2 Pedoman SOP Kerjasama antara BPKP dengan SKPD3 Pedoman Pengembangan Evaluasi SPI4 Pedoman Monev LAKIP5 Pedoman Evaluasi LPPD6 Pedoman Audit Kinerja Pelayanan Pemda7 Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja (ABK)/ASB8 Pedoman Simda Versi 2.1

4 Deputi Bidang Akuntan Negara 1Pedoman Asistensi Penyusunan Self Assessment Penerapan GCG (a)

2Pedoman Asistensi Penyusunan Piagam Komite Manjemen Resiko (b)

3 Pedoman Asistensi Penyusunan Piagam Komite GCG ( c )4 Pedoman Asistensi Penyusunan Piagam Nominasi dan Remunerasi

(d)5

Pedoman SOP Jasa Layanan Non Audit Deputi Akuntan Negara ( e )6 Pedoman Audit Kinerja PDAM7 Pedoman Bimtek Management Aset PDAM8 Pedoman Bimtek BLUD

5 Deputi Bidang Investigasi Nihil

JASA/PRODUK PEDOMAN PENGAWASAN BPKP

Unit Kerja BPKPNo Judul Pedoman PengawasanNo

TAHUN 2008

Hal 1 - 1

Page 198: LapPembinaanJFA2008_edar

Lampiran 12

UNIT KERJA YANG DIEVALUASI PENILAIAN ANGKA KREDITNYA

TAHUN 2008

1. Itjen Departemen Sosial 2. Itjen Departemen Perhubungan 3. Itjen Departemen Pendidikan Nasional 4. Itjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 5. Inspektorat Provinsi Jambi 6. Inspektorat Kab. Majalengka 7. Inspektorat Kab. Gunung Kidul 8. Bawasda Kab. Trenggalek 9. Bawasda Kab. Tanah Datar 10. Bawasda Kab. Solok 11. Bawasda Kab. Sleman 12. Bawasda Kab. Rembang 13. Bawasda Kab. Pati 14. Bawasda Kab. Maros 15. Bawasda Kab. Kuningan 16. Bawasda Kab. Kudus 17. Bawasda Kab. Jombang 18. Bawasda Kab. Garut 19. Bawasda Kab. Demak 20. Bawasda Kab. Cirebon 21. Bawasda Kab. Cilacap 22. Bawasda Kab. Cianjur 23. Bawasda Kab. Banyumas 24. Bawas Kota Padang 25. Inspektorat Kota Bandung 26. Bawasda Kota Payakumbuh 27. Bawasda Kota Makassar 28. Bawasda Kota Jambi 29. Bawasda Kota Balikpapan

Hal 1 - 1

Page 199: LapPembinaanJFA2008_edar