Laporan1 bab i fungsi tujuan
-
Upload
purwanti-rahayu -
Category
Data & Analytics
-
view
202 -
download
6
description
Transcript of Laporan1 bab i fungsi tujuan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Riset Operasi
Riset operasi adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah
rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengolahan dari suatu sistem besar manusia,
mesin, bahan, dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan. Pendekatan
khusus ini bertujuan membentuk suatu model ilmiah dari sistem, menggabungkan
ukuran-ukuran faktor faktor seperti kesempatan dan resiko, untuk meramalkan dan
membandingkan hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi atau pengawasan.
Tujuannya adalah membantu pengambilan keputusan menentukan kebijakan dan
tindakannya secara ilmiah.
B. Penerapan Riset Operasi
Sejalan dengan pekembangan dunia industri dan didukung dengan kemajuan
dibidang komputer, Riset Operasi semakin diterapkan di berbagai bidang untuk
menangani masalah yang cukup kompleks. Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan
Riset Operasi dibeberapa bidang:
C. Akuntansi dan Keuangan:
Penentuan jumlah kelayakan kredit
Alokasi modal investasi dari berbagai alternatif
Peningkatan efektivitas akuntansi biaya
Penugasan tim audit secara efektif
D. Pemasaran :
Penentuan kombinasi produk terbaik berdasarkan permintaan pasar
Alokasi iklan diberbagai media
Penugasan tenaga penjual kewilayah pemasaran secra efektif
Penempatan lokasi gudang untuk meminimumkan biaya distribusi
Evaluasi kekuatan pasar dari strategi pemasaran pesaing
E. Operasi Produksi :
Penentuan bahan baku yang paling ekonomis untuk kebutuhan pelanggan
Meminimumkan persediaan atau inventori
Penyeimbangan jalur perakitan dengan berbagai jenis operasi
Peningkatan kualitas operasi manufaktur
F. Model-model dalam Riset Operasi
Model adalah abstraksi atau penyederhanan realitas sistem yang kompleks dimana
hanya komponen-komponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari masalah
yang dianalisis diikutsertakan. Ia menunjukkan hubungan-hubungan (langsung dan tidak
langsung) dari aksi dan reaksi dalam pengertian sebab dan akibat. Karena sebuah model
adalah suatu abstraksi realitas, ia akan tampak kurang kompleks dibandingkan realitas itu
sendiri. Model itu, agar menjadi lengkap, perlu mencerminkan semua realitas yang
sedang diteliti. Salah satu alasan pembentukan model adalah untuk menemukan variabel-
variabel yang penting atau menonjol. Penemuan variabel-variabel yang penting itu
berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan yang ada diantara variabel-variabel itu.
Teknik-teknik kuantitatif seperti statistik dan simulasi digunakan untuk menyelidiki
hubungan yang ada diantara banyak variabel dalam suatu model.
Dalam Riset Operasi dikenal beberapa bentuk model yang menggambarkan karakteristik
dan bentuk sistem suatu permasalahan. Macam-macam model tersebut diantaranya :
1. Model Ikonik
Merupakan penyajian tiruan fisik seperti tampak aslinya dengan skalayang lebih
kecil. Model ikonik mudah untuk diamati, dibentuk dandijelaskan, tetapi sulit untuk
memanipulasi dan tidak berguna untuk tujuanperamalan. Biasanya model ini
menunjukkan peristiwa statistik. Model initidak mengikutsertakan segi-segi sistem nyata
yang tidak relevan untukanalisa. Masih dimungkinkan membangun model ikonik sampai
tigadimensi, tetapi untuk persoalan dengan dimensi yang lebih tinggi adalahdiluar
jangkauan model ini, sebagai gantinya diperlukan model matematik.Contoh :Maket
Gedung, Model Automotif, dan Model Pesawat.
2. Model Analog
Merupakan model fisik tetapi tidak memiliki bentuk yang mirip dengan yang
dimodelkan atau lebih abstrak. Model analog lebih mudah untuk memanipulasi dan dapat
menunjukkan situasi dinamis. Model ini pada umumnya lebih berguna dari pada model
ikonik karena kapasitasnya yang besar untuk menunjukkan ciri-ciri sistem yang
dipelajari. Contoh: alat ukur termometer yang menunjukan model tinggi rendahnya
temperatur
3. Model simbolik
Merupakan model yang menggunakan simbol-simbol (huruf, angka, bentuk,
gambar, dan lain-lain) yang menyajikan karakteristik dan properti dari suatu sistem.
Contoh : jaringan kerja (network diagram), diagram alif, flow char, dan lain-lain.
4. Model matematik
Mencakup model-model yang mewakili situasi real sebuah sistem yangberupa
fungsi matematik. Diantara jenis model yang lain, modelmatematik sifatnya paling
abstrak. Model ini menggunakan seperangkatsimbol matematik untuk menunjukkan
komponen-komponen dari sistemnyata. Contoh : Pn = an. Po menyatakan model
populasi mahluk hidup.Model ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu,
deterministikdan probabilistik. Model deterministik dibentuk dalam situasi
kepastian.model ini memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan dari realitaskarena
kepastian jarang terjadi. Namun, keuntungan model ini adalahbahwa ia dapat manipulasi
dan diselesaikan lebih mudah. Jadi, sistemyang rumit dapat dimodelkan dan dianalisa jika
dapat diasumsikan bahwasemua komponen sistem itu dapat diketahui dengan pasti.Model
probabilistik meliputi kasus-kasus dimana diasumsikanketidakpastian. Meskipun
penggabungan ketidakpastian dalam modeldapat menghasilkan suatu penyajian sistem
nyata yang lebih realistis,model ini umumnya lebih sulit untuk dianalisa.
BAB II
DESKRIPSI KERJA
Dalam laporan kali ini praktikan akan membuat model matematis dari fungsi tujuan,
dengan langkah-langkag berikut:
1. Identifikasi biaya pada suatu produk
2. Klasifikasikan biaya suatu produk, pisahkan biaya semi variabel menjadi biaya
tetap dan variabel menggunakan metode regresi.
3. Susun harga pokok produksi
4. Buat fungsi tujuan
Berikut ini data- data untuk menyelesaikan atau untuk membuat model matematis dari
fungsi tujuannya.
Tabel 1.1 Volume penjualan produk tahun 2012
No Bulan
Volume Penjualan (unit)
TotalM007 K008 A212
1 Januari 1000 3000 800 4800
2 Pebruari 800 3000 850 4650
3 Maret 1500 2800 720 5020
4 April 1600 3200 825 5625
5 Mei 1350 2750 900 5000
6 Juni 1400 2900 1000 5300
7 Juli 1550 2300 1100 4950
8 Agustus 1300 2600 1025 4925
9 September 1050 2420 990 4460
10 Oktober 1280 3150 950 5380
11 Nopember 1270 2960 1060 5290
12 Desember 900 3125 925 4950
Total 15.000 34.205 11.145 60.350
Tabel 2.2 Gaji tenaga kerja tahun 2012
NNo Bagian/Operator Jumlah
( orang)
Total Gaji/bagian
1 Sortir bahan baku 6 4.500.000
2 Perakitan 67 53.600.000
3 Pengecatan 84 67.200.000
4 Pernis 67 53.600.000
5 Finishing 36 28.800.000
6 Rip saw 3 2.700.000
7 Band saw 16 14.400.000
8 Cross cut 16 14.400.000
9 Shapper 10 9.000.000
10 Planner 2 1.800.000
11 Thicknesser 9 8.100.000
12 Laminating 6 5.400.000
13 Mesin bubut 6 5.400.000
14 Moulding 6 Spindle 6 5.400.000
15 Kiln dryer 1 1.200.000
16 Roller conveyor 1 1.200.000
17 Forklift 1 1.200.000
18 Kebersihan/tukang angkut dll 15 9.000.000
19 Supervisor 3 4.500.000
20 Pemasaran 2 2.800.000
21 Keuangan 1 1.750.000
22 Manajer 3 13.500.000
23 Direktur 1 7.500.000
Total 362 316.950.000
Tabel 2.3 Kebutuhan Bahan Baku
Bahan Baku Satuan
Kebutuhan bahan baku/unit produk Harga
Rp/satuanM007 K008 A212
Kayu jati (2 m3) m3 0,1 0,075 - 2.600.000
Kayu jati (>2 m3) m3 - - 0,3 2.900.000
Pernis Kaleng 0,5 0,25 0,9 50.000
Cat Lt 0,3 0,25 0,8 455.000
Paku Kg 0,05 0,03 0,1 15.000
Pewarna kayu Set 1 0,8 1 70.000
Lem kayu Kaleng 0,125 0,12 0,4 25.000
Busa AA Buah - 0,05 - 270.000
Tabel 2.4 Biaya Overhead
tahun 2012
Volume Produksi (unit)
Biaya Overhead(Rp)
4700 3.923.000.000
4880 3.861.500.000
5000 3.313.200.000
5625 4.261.250.000
5000 4.005.000.000
4925 4.100.000.000
4950 3.984.500.000
4900 3.900.250.000
4460 3.783.600.000
5380 4.160.800.000
5290 4.140.900.000
5000 3.980.600.000
1. Untuk Langkah pertama identifikasi biaya pada suatu produk, untuk biaya tetapnya
adalah biaya Tenaga Kerja dan Gaji, untuk biaya variabel adalah biaya Bahan Baku dan
Biaya Overhead adalah biaya semivariabel.
2. Untuk langkah kedua mengklasifikasikan biaya suatu produk, pisahkan biaya semi
variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel menggunakan metode regresi. Untuk
memisahkan biaya semivariabel dengan biaya tetap menggunakan metode regresi,
praktikan mengikuti langkah berikut:
a. Untuk metode regresi menggunakan excel dengan langkah buka excel copy data
X dan Y paste pada excelBuat kolom X, Y, XY dan X2
Praktikan dalam kolom XY menggunakan perhitungan dengan mengalikan nilai
dalam kolom =D8*E8 klik dan drag kebawah sehingga nilai untuk XY terisi
secara langsung. Sedangkan dalam kolom X^2 menggunakan rumus =D8^2 klik
dan drag kebawah sehingga nilai untuk XY terisi secara langsung. Maka dihasilkan
data seperti berikut.
Gambar 2.1 Tabel X,Y,XY dan X2
Pada baris jumlah menggunakan rumus =SUM(D8:D19) klik dan drag ke arah
kanan, sehingga kolom Y,XY dan X^2 akan terjumlah secara langsung. Untuk rumus
biaya variabel dengan rumus =(12*F20-D20*E20)/(12*G20-D20^2) dan untuk biaya
tetap dengan rumus =(E20-E22*D20)/12
Gambar 2.2 Tabel perhitungan Biaya Variabel dan Biaya tetap.
b. Klik start all program WinQSB buka forecasting and linear regression
maka akan muncul tampilan awal software WinQSB.
Gambar 2.3 Tampilan awal software WinQSB.
c. Langkah selanjutnya klik file new problem.
Gambar 2.4 langkah membuka new problem.
d. Langkah selanjutnya setelah membuka new problem akan muncul kotak dialog
seperti berikut. Untuk penyelesaian metode regresi maka klik pada type problem
linear regression.
Gambar 2.5 kotak dialog menentukan jumlah variabel dan banyaknya n.
e. Setelah memilih linier regression saatnya menentukan judul problem dengan nama
praktikum1, untuk jumlah variabel sebanyak 2 yaitu volume produksi dan biaya
overhead. Sedangkan untuk banyaknya yang diobesrvasi sebanyak n =12 (banyaknya
data) lalu klik ok.
Gambar 2.6 Problem Specification
f. Setelah klik ok akan muncul tampilan Gambar 2.8 , sebelimnya praktikan telah
mengcopy data volume produksi dan biaya overhead paste pada tampilan
Gambar 2.8
Gambar 2.7 Tabel biaya overhead.
Gambar 2.8 Tampilan tabel data untuk input volume produksi dan biaya overhead.
g. Praktikan paste data biaya overhead, dan untuk memisahkan biaya variabel dan biaya
tetap pada biaya semivariabel dengan klik solve and analyze perfom linears
regression .
Gambar 2.9 Langkah memisahkan biaya semivariabel
h. Memilih mana yang varaiebl X dan variabel Y.
Gambar 2.10 Menentukan variabel X dan Variabel Y.
i. Praktikan memilih pada variabel Y adalah factor 2 maka secara otomatis pada
variabel x berganti menjadi factor 1.
Gambar 2.11 Variabel Y adalah factor 2
j. Setelah praktikan klik ok, maka akan muncul hasil output seperti berikut.
Gambar 2.12 Hasil outputnya.
3. Untuk langkah berikutnya susun harga pokok produksi. Berikut ini susuan harga pokok
produksi:
Harga pokok Produksi:
Biaya bahan baku Rp.
Biaya tenaga kerja langsung Rp.
Biaya Overhead pabrik tetap Rp.
Biaya Overhead pabrik variabel Rp.
Harga pokok Produksi
Sebelumnya praktikan harus mencari biaya bahan baku dimana brikut ini perhitungannya.
-
Meja= (0.1× 2.600.000 )+ (0.5 ×50.000 )+(0.3 × 455.000 )+(0.05 × 15.000 )+(1× 70.000 )+(0.125 ×25.000 )=Rp .495 .375,00
-
Kursi=(0.075 × 2.600.000 )+ (0.25 ×50.000 )+(0.25 × 455.000 )+(0.03 × 15.000 )+(0.8 ×70.000 )+(0.12× 25.000 )+(0.05 ×270.000 )=Rp.394.200,00
-
Almari=(0.3 ×2.900 .000 )+(0.9 × 50.000 )+(0.8 × 455.000 )+(0.1 ×15.000 )+(1×70.000 )+(0.4 ×25.000 )=Rp .1 .360 .500,00
- BiayaBahan Baku=495.375+394.200+1.360 .500=2.250 .075
Harga Pokok Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp. 2.250.075,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 316.950.000,00
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp.1.862.425.022,00
Biaya Overhead pabrik variabel Rp. 416.994,00
Harga Pokok Produksi Rp.2.182.042.091,00
4. Selanjutnya praktikan masuk kedalam langkah terakhir yaitu fungsi tujuan. Berikut ini
langkahnya:
a. Harga Perbandingan, sebelumnya menentukan perbandingannya dengan nilai . Harga
jual/unit M007 Rp 1.400.000,-; K008 Rp 1.300.000,- dan A212 Rp 2.900.000,-. Maka
perbandingan Meja : Kursi : Almari = 1:1:2
Maka Harga perbandingannya
Meja= 1×416.994 ×60.350(1 ×15.000 )+(1 ×34.205 )+(2 ×11.145)
=351.991
Kursi= 1× 416.994 × 60.350(1× 15.000 )+(1×34.205 )+(2× 11.145)
=351.991
Almari= 2 × 416.994 ×60.350(1×15.000 )+ (1× 34.205 )+(2×11.145 )
=703.982
b. Beban administrasi Variabel
Beban administrasi variabel=60.000 .00060.350
=994,2
Meja= 1×944× 60.350(1×15.000 )+(1×34.205 )+(2×11.145)
=839,219
Kursi= 1× 944 × 60.350(1× 15.000 )+(1×34.205 )+(2× 11.145)
=839,219
Almari= 2× 944×60.350(1×15.000 )+ (1× 34.205 )+(2×11.145)
=1678,439
c. Fungsi Tujuan
Z=( Harga jual meja−biaya bahan bakumeja−harga perbandingan meja−bebanadministrasi ) X 1+( Harga jual kursi−bahanbaku kursi−harga perbandingan kursi−bebanadministrasi kursi ) X 2+( Harga jual almari−biaya bahan bakualmari−harga perbandingan almari−beban administrasi almari ) X 3=(totalbiaya te naga kerja+biaya overheadtetap)
Z=(1.400 .000−495.375−351.991−839,219 ) X 1+ (1.300.000−394.200−351.991−839,219 ) X 2+(2.900 .000−1.360 .500−703.982−1678,439 ) X 3=(316.950 .000+1.862 .425.022)
551.795 X 1+552.970 X 2+833.840 X 3−2.179 .375 .022
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah praktikan menyelesaikan langkah-langkah pada deskripsi kerja. Pada langkah
pertama prakrikan menentukan atau mengidentifikasi biaya overhead termasuk kedalam biaya
semivariabel, karena biaya overhead terdiri dari biaya listrik,telfon dan laian-lain yang sama
halnya biaya semivariabel. Baiay Overhead dan biaya semivariabel biaya perunitnya akan kecil
bila volume produksinya semakin kecil. Untuk biaya bahan baku termasuk kedalam biaya
variabel, produksinya meningkat maka baiayanya pun meningkat. Sedangkan untuk gaji dan
tenaga kerja masuk kedalam baiaya tetap. Diaman saat volume produksi bertambah, tidak
mempengaruhi gaji dan tenaga kerja, maka dari itu tenaga kerja dan gaji termasuk baiaya tetap.
Untuk langkah kedua praktikan akan memisahkan biaya semivariebl menjadi biaya tetap
dan biaya variabel, praktikan menggunakan 2 cara untuk menyelesaikan pemisahan biaya
semivariabel dengan metode regresi dengan excel dan WinQSB. Untuk hasil eksekusi dengan
menggunakan excel.
Gambar 3.1 Hasil eksekusi dengan excel
Sedangkan untuk hasil eksekusi dengan WinQSB
Gambar 3.2 Hasil eksekusi dengan WinQSB
Dapat dilihat perbandingan nilai biaya tetap pada excel dan WinQSB dimana biaya tetap
excel senilai 1.862425E+09 sedangkan dalm WinQSB 1.862425E+09 sehingga terbukti untuk
biaya tetapnya nilainya sama, baik menggunakan excel maupun WinQSB. Sedangkan untuk nilai
biaya varibelnya pada excel senilai 416993,8 sedangkan menggunakan WinQSB senilai
416993,8 sehingga baik menggunakan WinQSB maupun excel nilai biaya variabelnya sama.
Pada langkah ketiga, praktikan menyusun harga pokok produksi diman terdiri dari:
Harga Pokok Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp. 2.250.075,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 316.950.000,00
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp.1.862.425.022,00
Biaya Overhead pabrik variabel Rp. 416.994,00
Harga Pokok Produksi Rp.2.182.042.091,00
Untuk biaya bahan baku masuk kedalam HPP, karena bakan baku masuk kedalam proses
produksi suatu unit, dan baiaya bahan baku diperoleh dari bahan baku yang dibutuhkan
dikalikan dengan biaya persatuan (dalam ukuran). Biaya tenaga kerja langsung masuk kedalam
HPP, karena dalm suatu produksi barang menggunakan tenaga seseorang yang langsung
berkaitan dengan produk yang sedang dibuat. Biaya Overhead pabrik tetap merupakan biaya
variabel tetap. Sedangkan baiaya overhead pabrik variabel sama dengan nilai baiaya
variabel.Sehingga HPPnya bernilai Rp.2.182.042.091,00 .
Untuk langkah ke tiga menentukan fungsi tujuan, yang sebelum mencari fungsi tujuan
dengan rumus Z, dimana fungsi tujuan dalam kasusu ini digunakan untuk menentukan
persamaan Z agar nilai Z maksimum. Maka diperoleh persamaan Z adalah :
Z=551.795 X 1+552.970 X 2+833.840 X 3−2.179 .375 .022
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah praktikan menyelesaikan langkah-langkah pada bab deskripsi kerja dan telah
memaparkan atau membahas hasil eksekusi dari bab deskripsi kerja praktikan dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Pada permasalahn pertama biaya tenaga kerja dan Gaji termasuk biaya tetap karena
volume produksi berubah biaya tenaga kerja dan Gaji tetap. Untuk biaya bahan baku
termasuk biaya variabel karena biaya bahan baku variabel mengikuti volume produksi.
Sedangkan biaya overhead merupakan biaya semivariabel diman biaya produksi perunit
kecil ketika volume produksinya semakin banyak. Seperti halnya listrik,telfon.
2. Untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi baiya variabel dan biaya tetap, dapat
menggunakan excel maupun menggunakan WinQSB dengan hasil yang tidak jauh
berbeda dan biaya variabel sebesar 416993,8 sedangkan biaya tetap sebesar
1.862425E+09.
3. Untuk menentukan harga pokok produksi sebelumnya harus mengelompokan biaya apa
saja yang masuk kedalam HPP. HPP itu sendiri terdiri dari Biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tetap dan baiaya overhead pabrik variabel.
Unsur-unsur biaya tersebut merupakan unsur-unsur biaya yang terkait dengan proses
produksi suatu barang mentah menjadi barang jadi. Dan nilai Harga pokok produksi
sebesar Rp.2.182.042.091,00
4. Untuk membuat fungsi tujuan (Z) dengan menambahkan unsur-unsur harga jual, biaya
bahan baku,harga perbandingan, beban administrasi, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead tetap. Dengan tujuan mencapai Z maksimal membuat suatu persamaan dan
persamaan Z adalah:
Z=551.795 X 1+552.970 X 2+833.840 X 3−2.179 .375 .022
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati Ahmad.1992.Operations Research.Bandung: Sinar Baru Algensindo
Agusnuramin.2012. http://agusnuramin.wordpress.com/2012/11/15/riset-operasional/. (18 April
2013/00.30)
Nn.2012.http://4allpeople-s.blogspot.com/2012/11/teknik-riset-operasi-program-linear.html. (18
April 2013/00.45)
LAPORAN PRAKTIKUM Kelas
B
RISET OPERASI
MODUL : 01
FUNGSI TUJUAN
Tanda Tangan
PraktikumLaboran
Lale Erma S 11611015
Nama Praktikum
Nomer Mahasiswa
Tanggal Kumpul
Nama Penilai NilaiTanda Tangan
Asisten Dosen
Ir.Ali Parkhan, MT
Tanggal Koreksi
1. Ayu INP 2. Meutia Rozie
3. Wiwit Sylviana
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2013