Laporan Uji Sterilitas

8
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UJI STERILITAS SEDIAAN FARMASI Oleh: KELOMPOK 2 Kamis Siang Farmasi Paralel 2011 Carolina Astari 1106067192 Fitri Arum Sari 1106020472 Theresa 1106067160

description

praktikum mikrobiologi

Transcript of Laporan Uji Sterilitas

Page 1: Laporan Uji Sterilitas

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

UJI STERILITAS SEDIAAN FARMASI

Oleh:

KELOMPOK 2

Kamis Siang

Farmasi Paralel 2011

Carolina Astari 1106067192

Fitri Arum Sari 1106020472

Theresa 1106067160

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS INDONESIA

2012

Page 2: Laporan Uji Sterilitas

UJI STERILITAS SEDIAAN FARMASI

Hari, tanggal praktikum : Kamis, 8 November 2012

Waktu : 13.00 – 15.50 WIB

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi lantai 3

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN

Uji sterilitas merupakan suatu cara pengujian untuk mengetahui suatu

sediaan atau bahan farmasi atau alat-alat kesehatan yang dipersyaratkan harus

dalam keadaan steril. Dengan demikian sediaan dan peralatan tersebut harus

bebas dari mikroorganisme. Jadi, hanya dikenal sediaan dan peralatan tersebut

steril atau tidak steril, tidak ada istilah hampir atau setengah steril.

Menurut Farmakope edisi IV (1995), uji sterilitas digunakan untuk

menetapkan apakah suatu bahan/sediaan farmasi yang diharuskan steril

memenuhi syarat sesuai dengan uji sterilitas seperti yang tertera pada masing-

masing monografi, dimana untuk penggunaannya sesuai dengan prosedur

pengujian sterilitas sebagai bagian dari pengawasan mutu pabrik, seperti yang

tertera dalam sterilisasi dan jaminan sterilitas bahan.

Uji sterilitas ini dapat dilakukan pada sediaan obat seperti obat tetes mata,

injeksi, infus maupun pada alat kesehatan seperti kasa steril, jarum suntik,

benang bedah, dan lain-lain.

Pada percobaan uji sterilitas kali ini, sampel yang digunakan adalah obat

tetes mata. Obat tetes (Guttae) sendiri adalah sediaan cair berupa larutan,

emulsi atau suspense, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan

dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan

setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku dalam Farmakope

Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa tetes mulut (Guttae Oris), tetes

telinga (Guttae Auriculares), tetes hidung (Guttae Nasales), tetes mata (Guttae

Ophthalmicae), dan tetes mata (Guttae Ophthalmicae).

Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspense yang

digunakan dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar

Page 3: Laporan Uji Sterilitas

kelopak mata dan bola mata. Tetes mata harus memenuhi syarat – syarat yang

telah ditentukan, yaitu :

1. Steril

2. Sedapat mungkin isohidris

3. Sedapat mungkin isotonis

4. Larutan jernih

5. Bebas partikel asing, benang dan serat.

Dari syarat yang telah disebutkan, salah satunya adalah steril. Untuk itulah uji

sterilitas ini dilakukan.

II. PRINSIP

Pertumbuhan mikroorganisme dapat dilihat dengan cara menginokulasikan

bahan uji ke dalam media tertentu dan diinkubasi pada suhu yang sesuai.

III. TUJUAN

Menguji sterilitas sediaan obat dan alat kesehatan.

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat:

1. Kapas beralkohol

2. Cawan petri

3. Tabung reaksi tiga buah

4. Rak tabung

5. Label

6. Pulpen

7. Korek api

8. Bunsen

9. Inkubator

Bahan:

1. Media cair tioglikolat

2. Obat tetes mata

Page 4: Laporan Uji Sterilitas

V. CARA KERJA

1. Sediakan 3 buah tabung reaksi berisi media cair tioglikolat.

2. Beri label masing-masing tabung reaksi dengan nama blanko, tabung I,

tabung II.

3. Bersihkan sampel yang berupa obat tetes mata dengan kapas beralkohol.

4. Tuang obat tetes mata ke dalam tabung I. Kemudian vortex hingga

homogen.

5. Tuang obat tetes mata ke dalam tabung I. Kemudian vortex hingga

homogen.

6. Inkubasikan blanko, tabung I, dan tabung II pada suhu 37oC selama 18-

24 jam.

VI. HASIL PENGAMATAN

Tidak ditemukan bakteri pada obat tetes mata.

Tabung Reaksi Jernih Keruh

Blanko √ -

Tabung I √ -

Tabung II √ -

VII. PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan, tidak ditemukan bakteri pada obat tetes mata. Hal ini

ditunjukkan dengan kesamaan warna antara tabung I dan tabung II yang berisi

sampel (obat tetes mata) dan blanko sebagai variabel kontrol.

VIII. KESIMPULAN

1. Obat tetes mata dinyatakan steril (bebas dari bakteri) sehingga obat

tetes mata tersebut layak untuk digunakan oleh masyarakat.

2. Percobaan dilakukan secara aseptis.

Daftar Pustaka

Page 5: Laporan Uji Sterilitas

Radji, Dr. Maksum, M.Biomed. 2004. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Depok: Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia.

Radji, Dr. Maksum, M.Biomed. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi & Kedokteran. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV.

Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan

Lampiran

Page 6: Laporan Uji Sterilitas

Blanko

Tabung 2

Tabung 1

Semua tabung dibandingkan