Laporan Tutorial 1 Penyakit Org Kaya

7
LEARNING OBJECTIVE “PENYAKIT ORANG KAYA” DISUSUN OLEH : Nama Mahasiswa: AISYIAH SARAHDITA SAID Stambuk : N 101 14 026 Kelomok :2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2014

description

MMM

Transcript of Laporan Tutorial 1 Penyakit Org Kaya

LEARNING OBJECTIVEPENYAKIT ORANG KAYA

DISUSUN OLEH :

Nama Mahasiswa: AISYIAH SARAHDITA SAIDStambuk: N 101 14 026Kelompok: 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS TADULAKOPALU2014

Learning objective Scenario 1 blok 1Penyakit orang kayaPertanyaan :A. Step 11.Infark Miokard2. Hipertrigliserida3.Hiperglikemia 4. Fatty liver5. Dislipidemia6. SGOT dan SGPT7. Diabetes8. Penurunan kadar HDL9. CT-scan10. Elektrokardiografi11. Foto polos thorax12.Sindrom

B. Step 21. Apakah penyakit ini hanya bisa di derita oleh orang biasa selain orang kaya ?2. Apakah sindrom metabolik hanya menyebabkan penyakit jantung ?3. Mengapa mengkonsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan sindrom metabolik ?4. Apakah penyakit tersebut dapat dideteksi selain melalui pemeriksaan lab ?5. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan sindrom metabolik ?6. Apa yang menyebabkan sindrom metabolik bisa dikatakan penyakit orang kaya ?7. Bagaimana cara pengobatan penyakit jantung dan stroke ?

Jawaban Step 11.Infark Miokard : Infark miokard (IM) adalah salah satu jenis kelainan jantung yang disebabkan oleh kerusakan jaringan miokard akibat iskemia hebatyang terjadi secara tiba-tiba.

Sumber : Widodo, Bernadus Sri., Desember 2009. PENGOLAHAN ISYARAT JANTUNG BERBASIS WAVELET UNTUK DETEKSI KELAINAN INFARK MENGGUNAKAN METODE HIGH SPEED QRS DETECTION, Program Studi Mekatronika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Tromol pos 29 : Yogyakarta, view 04 november 2014on

2. Hipertrigliserida : adalah akses trigliserida dalam darah.Sumber : Novak, D Patricia,2012.KAMUS SAKU KEDOKTERAN DORLAND, Edisi 28, Jakarta:EGC.3.Hiperglikemia : Peningkatan glukosa secara abnormal didalam darah, seperti pada diabetes melitus.Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.4. Fatty liver : Fatty liver adalah suatu keadaan di mana adanya penimbunan lemak yang berlebihan dihati. Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.5. Dislipidemia : Gangguan metabolisme lipoprotein.Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.6. SGOT dan SGPT SGOT (Serum Glutamate Oksaloasetat Transaminase) : enzim yang biasanya terdapat pada protein dan juga bebas dalam plasma. SGPT (Serum Glutamate Piruvate Transaminase) : senuah enzim alanine transaminase.Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.7. Diabetes : Berbagai gangguan yang ditandai dengan poliuria. (Poliuria berupa kelainan frekuensi diuresis/buang air kecil sebagai akibat kelebihan produksi air seni.)Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.8. Penurunan kadar HDL : (high-density lipoprotein) lipoprotein berdensitas tinggi. HDL memerantarai penyaluran kolesterol dari jaringan ekstrahepar ke hepar untuk di eksrsikan ke cairan empedu.Lipoprotein berdensitas rendah. Golongan protein bertanggung jawab untuk transpor kolesterol ke jaringan ekstrahepar. Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.9. CT-scan : (Computerized Tomography Scanner) tindakan memeriksa atau memeta tubuh, atau satu atau lebih organ atau daerah tubuh, dengan jalan mengumpulkan informasi atau alat sensor.Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.10. Elektrokardiografi : Pembuatan rekaman grafik variasi potensial listrik yang disebabkan oleh kegiatan otot jantung dan dideteksi dipermukaan tubuh, sebagai metode untuk mempelajari kerja otot jantung.Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.11. Foto polos thorax : Foto polos atau foto bagian dalam dada; bagian tubuh antara leher dan diafragma toraks, yang dibungkus oleh iga-iga.Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.12. Sindrom : Sejumlah tanda yang terjadi bersama-sama; sejumlah tanda dari berbagai keadaan sakit; suatu kompleks gejala. Dalam genetika, pola malformasi multipel dianggap berhubungan secara patogenesis.Sumber : Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31, Jakarta:EGC.

Jawaban Step 2

1. Tidak, karena penyakit yang diderita seseorang juga tergantung dari pola hidup masing-masing dari mereka. Selain pola hidup, tempat tinggal dan usia juga berpengaruh bagi kesehatn seseorang. Daerah perkotaan mempunyai prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan pedesaan. Prevalensi sindrom metabolik cenderung meningkat sampai umur 60 tahun setelah itu cenderung menurun. Hipertensi didapatkan pada 33.4% populasi sindroma metabolik, menempati urutan kedua tertinggi setelah rendahnya HDL. Prevalensi antar daerah berbeda, diduga hal ini berhubungan dengan pola makan dan jumlah asupan garam. Pada penelitian populasi di Depok didapatkan bahwa, prevalensi sindroma metabolik sekitar 26%; sedangkan pada kelompok umur 55 - 85 tahun mencapai 36%. Dari penelitian tersebut dapat dikatakan sindrom metabolik tidak bergantung pada kaya atau tidaknya seseorang.

Sumber : Rohman, Muhammad Saifur., Maret 2007. Patogenesis dan Terapi Sindroma Metabolik, vol.28, no.2, 14-1, view 06 november 2014 on

http://scholar.google.com/scholar_url?hl=id&q=http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/karidn/article/download/453/452&sa=X&scisig=AAGBfm2mv1dORXOrX3MI-_4WRdeELIiVgQ&oi=scholarr2. Tidak, karena sindrom metabolik merupakan suatu kondisi terjadi penurunan sensitivitas jaringan terhadap cara kerja insulin. Disfungsi metabolik menibulkan berbagai kelainan dengan konsekuensi klinik yang serius berupa penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus tipe 2, sindrom ovarium polikistik, perlemakan hati non alcoholic, hipertensi, dan jantung koroner. Sumber : Sundstrom J, Riserus U, Byberg L, et al. Clinical value of the metabolic syndrome for cardiovascular long term prediction of total and cohory mortality:prospective, population based stud.BJM 2006;332;878-823. Makanan cepat saji menyebabkan sindrom metabolik karena makanan cepat saji merupakan makanan yang tinggi kalori, lemak dan gula tetapi rendah serat sehingga menimbulkan ketidakseimbangan asupan gizi dalam tubuh. Makanan cepat saji juga banyak mengandung bahan kimia dan bahan pengawet serta LDL (low density lipoprotein) dan HDL (high density lipoprotein) yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke. Satured fat berbahaya buat tubuh, karena zat ini merangsang hati untuk memproduksi banyak kolesterol.Sumber : Cheal KL, Abbasi F, Lamendola C, et al.Relationship to insulin reistance of the adult treatment panel III diagnostic criteria or identification of the metabolic syndrom. 2004;53:1195-200 4. Iya, sindrom metabolik juga dapat diketahui tanpa melalui pemeriksaan lab. Perut buncit atau obesitas sentral merupakan pertanda adanya bahaya yang mengancam kesehatan kita. Meski tidak ada keluhan, dalam tubuh orang yang berperut buncit sudah terjadi gangguan metabolisme yaitu Sindrom Metabolik yang meningkatkan risiko diabetes melitus serta penyakit jantung dan pembuluh darah. Kenali sindrom metabolik lebih dini agar kita terhindar dari bahaya kesehatan yang lebih besar. Namun untuk lebih mengetahui apakah orang tersebut terkena sindrom metabolik pemeriksaan lab memang sangat diperlukan untuk pengecekan apakah tekanan darahnya meningkat, kadar kolesterol, dan kadar glukosa dalam darah.Sumber : Dekker JM, Girman C, Rhodes T, et al. Metabolic syndrome and 10 year cardiovascular disease risk in the hoorn study. Circulation 2006;112(5):666-735. Selain pola hidup yang tidak sehat seseorang dikatakan mengalami sindrom metabolik bila ditemukan sedikitnya sedikitnya 3 tanda yaitu kadar trigliserida darah yang tinggi, kadar gula darah yang tinggi, kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang rendah dalam darah, tekanan darah tinggi dan kelebihan lemak perut.Sumber : Alwi Idrus.interna publishing.jakarta,desember2012.6. Alasan sindrom metabolik dikatakan penyakit orang kaya karena gaya hidup orang kaya dikenal lebih menyukai gaya hidup yang serba instan. Produk dari teknologi dan informasi sebagian telah terbukti bermanfaat untuk mempermudah manusia (tidak banyak keluar tenaga), seperti mobil dan sarana transportasi lainnya, elevator/ lift, remote kontrol, traktor dan teknologi pertanian lainnya. Namun disisi lain, kemudahan kemudahan tersebut mengakibatkan pola hidup sedentary. Disamping itu, makanan tinggi kalori dan cepat saji kini mudah didapat di setiap tempat, amat membantu disela kegiatan rutin yang padat. Dengan demikian terciptalah asupan kalori yang tinggi dengan pemakaian energi yang rendah, lalu sisanya tersimpan dalam bentuk lemak. Sehingga mudah dipahami bahwa, saat ini sudah terjadi epidemi global overweight dan obesitas.

Sumber : Rohman, Muhammad Saifur., Maret 2007. Patogenesis dan Terapi Sindroma Metabolik, vol.28, no.2, 1-2, view 06 november 2014 on7. Pengobatan untuk penyakit jantung dan stroke bisa dari mengurangi makanan yang memiliki banyak lemak, minyak dan makanan yang asin, serta perbanyak minum air putih dan mengkonsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayur dan buah-buahan. Olahraga teratur juga diperlukan. Hal-hal tersebut dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian. Namun apabila penyakit jantung yang diderita seseorang cukup parah, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya. Sedangkan bagi penderita stroke bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.Menurut America diabetes association and third adult tratment panel, titik awal penatalaksanaan adalah melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih baik. Harus ditunjukan dengan proses multipatologis sindrom metabolic dengan masing-masing komponen dan terapi secara agresif.Sumber : Saely CH, Aczel S, Marte, et al. The metabolic syndrome, insulin resistence, and cardioviscular risk in diabetic and nondiabetic patiens. J clin endocrinol dan metabolisme 2005;90:58-703