laporan turbidity

6
PERCOBAAN III ANALISA TURBIDITAS I. Tujuan Percobaan Untuk menganalisis turbiditas dalam air sungai dan air sumur. II. Metodologi II.1 Alat 1. Gelas Kimia 100 ml 2. Turbidimeter II.2 Bahan 1. Air Sungai 2. Air Sumur II.3 Cara Kerja 1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Memasangkan/menyambungkan turbidimeter dengan sumber listrik, diamkan selama 15 menit 3. Larutan standar diletakan pada tempat sample yang ada dalam turbidimeter, lalu melakukan pengukuran dengan menyesuaikan nilai pengukuran dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada layar pada turbidimeter sesuai dengan nilai standar

description

laporan praktikum kimia lingkungan

Transcript of laporan turbidity

Page 1: laporan turbidity

PERCOBAAN III

ANALISA TURBIDITAS

I. Tujuan Percobaan

Untuk menganalisis turbiditas dalam air sungai dan air sumur.

II. Metodologi

II.1Alat

1. Gelas Kimia 100 ml

2. Turbidimeter

II.2Bahan

1. Air Sungai

2. Air Sumur

II.3Cara Kerja

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Memasangkan/menyambungkan turbidimeter dengan sumber listrik,

diamkan selama 15 menit

3. Larutan standar diletakan pada tempat sample yang ada dalam

turbidimeter, lalu melakukan pengukuran dengan menyesuaikan nilai

pengukuran dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang

tertera pada layar pada turbidimeter sesuai dengan nilai standar

4. Sample dimasukan pada tempat pengukuran sampel yang ada pada

turbidimeter

5. Membaca skala pengukuran kekeruhan

III. Hasil Pengamatan

Sampel Turbidity (NTU)

Air sumur 0,0

Air sungai 18,8

Page 2: laporan turbidity

III. Pembahasan

Kekeruhan adalah kekeruhan atau kekaburan dari suatu fluida yang

disebabkan oleh individu partikel ( endapan ) yang umumnya tidak terlihat

oleh mata telanjang , mirip dengan merokok di udara . Pengukuran kekeruhan

adalah tes kunci dari kualitas air .

Cairan dapat mengandung padatan tersuspensi terdiri dari partikel

berbagai ukuran. Sementara beberapa bahan ditangguhkan akan cukup besar

dan cukup berat untuk menyelesaikan dengan cepat ke dasar wadah jika

sampel cairan yang tersisa untuk berdiri, partikel sangat kecil akan puas

hanya sangat lambat atau tidak sama sekali jika sampel adalah teratur gelisah

atau partikel koloid. Partikel-partikel padat kecil menyebabkan cairan keruh.

Kekeruhan (atau kabut) juga diterapkan pada padat transparan seperti

kaca atau plastik. Dalam kabut produksi plastik didefinisikan sebagai

persentase cahaya yang dibelokkan lebih dari 2,5 ° dari arah cahaya yang

masuk.

Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji

kekeruhan, yang biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan

misalnya air. Prinsip kerja dari alat untuk menguji kekeruhan ini adalah alat

akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan

diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus

media akan diukur dan ditransfer kedalam bentuk angka.

Kekeruhan adalah ukuran yang kekeruhan yang terjadi menggunakan

efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air baku dengan skala

NTU (nephelo metrix turbidity unit) atau JTU (jackson turbidity unit) atau

FTU (formazin turbidity unit), kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda

tercampur atau benda koloid di dalam air. Hal ini membuat perbedaan nyata

dari segi estetika maupun dari segi kualitas air itu sendiri. Kekeruhan

merupakan keadaan mendung atau kekaburan dari cairan yang disebabkan

oleh partikel individu (padatan tersuspensi) yang umumnya tidak terlihat

Page 3: laporan turbidity

dengan mata telanjang, mirip dengan asap di udara. Pengukuran kekeruhan

adalah tes kunci dari kualitas air

Prinsip dari pengukuran kekeruhan (turbiditas) dapat ditentukan

berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-

bahan yang terdapat dalam air. Pengukuran nilai turbiditas ini dapat diukur

dengan menggunakan turbidimeter dengan metode turbidimetri dimana

sumber cahaya dilewatkan pada sampel dan intensitas cahaya yang

dipantulkan oleh bahan-bahan penyebab kekeruhan diukur dengan

menggunakan suspensi polimer formazin sebagai larutan standar dengan

satuan NTU. Semakin tinggi nilai padatan tersuspensi, nilai kekeruhan juga

semakin tinggi. Akan tetapi tingginya padatan terlarut tidak selalu diikuti

dengan tingginya kekeruhan. Dan semakin tinggi nilai turbiditas maka

kualitas sample air semakin buruk. Air tanah memiliki nilai turbiditas rendah

karena air tanah telah mengalami proses filtrasi alamiah oleh lapisan batuan

di bawah permukaan tanah. Berdasarkan KepMenKes RI No. 907 tahun 2002

nilai turbiditas maksimal sebesar 5 mg/L dan tidak melebihi angka tersebut.

Hasil yang diperoleh dari pengukuran nilai kekeruhan untuk sampel air

sumur adalah 0,0 NTU atau sampel air sumur jernih. Untuk sampel air sungai

adalah 18,8 NTU. Nilai kekeruhan sampel air sungai melebihi batas maksimal

nilai turbiditas yaitu 5 NTU.

Page 4: laporan turbidity

IV. Kesimpulan

Dari hasil analisis sampel air dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai kekeruhan sampel air sumur adalah 0,0 NTU maka sampel air

sumur dikatakan jernih

2. Nilai kekeruhan sampel air sungai melebihi batas maksimal sehingga

dikatakan keruh.