LAPORAN TUGAS AKHIR TENTANG PROSEDUR …. Elma.pdfKATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan...

89
LAPORAN TUGAS AKHIR TENTANG PROSEDUR PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN OLEH NAMA: ELMA AUDINA NIM: 132600038 Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Transcript of LAPORAN TUGAS AKHIR TENTANG PROSEDUR …. Elma.pdfKATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan...

LAPORAN TUGAS AKHIR

TENTANG

PROSEDUR PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK

PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

OLEH

NAMA: ELMA AUDINA

NIM: 132600038

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Pada Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala

hikmat dan karunia-Nya serta untuk setiap berkat yang telah dianugerahkan sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang diberi judul “Prosedur Pemungutan

dan Pembayaran Retribusi Izin Trayek pada Dinas Perhubungan Kota Medan” dengan

tujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

Terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini tidak luput atas dorongan, dukungan,

bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karenanya, dengan kerendahan hati dan tulus

ikhlas dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar – besarnya

kepada :

1. Bapak Dr.Muryanto Amin, S.Sos, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Alwi Hashim Batubara, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III

Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera

Utara yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

selama penulis menyelesaikan studi.

3. Bapak Drs. Robinson Sembiring M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu

meluangkan waktu untuk memberikan arahan kepada penulis.

4. Ayahanda Helmi dan Mamah Mardiah tercinta yang telah membesarkan, mendidik

serta terus memberikan dukungan dan bantuannya.

5. Keluarga besar dari pihak ayah dan mama yang membantu agar terselesaikan laporan

tugas akhir ini.

6. Seluruh staf pengajar Program Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

7. Pimpinan dan seluruh staf Dinas Perhubungan Kota Medan yang telah membantu

dalam memberikan data dan informasi serta bimbingan kepada penulis selama

penelitian.

8. Sahabat tersayang Fitrie, Chikita, Miftah, teman gembrot serta sahabat kesayangan

penulis yang di berada Yogyakarta dan Pekanbaru, yang tak henti memberikan

dorongan dan dukungan serta bantuan terhadap penulis agar terselesaikannya Laporan

Tugas Akhir ini.

Tentunya dalam melakukan penulisan ini terdapat banyak kekurangan dari Penulis,

sehingga Penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca. Dan

semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya bagi Penulis dan Pembaca. Akhir

kata Penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 20 Juli 2016

Penulis

Elma Audina

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 3

C. Uraian Teoritis ........................................................................................... 5

D. Ruang Lingkup ......................................................................................... 8

E. Metode Penulisan ..................................................................................... 9

F. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 11

BAB II GAMBARAN UMUM DISHUB MEDAN .............................................. 13

A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan .................................. 13

B. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Medan ...................................... 13

C. Gambaran Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan ................ 14

D. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan ............................... 14

E. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan .......... 17

BAB III GAMBARAN DATA RETRIBUSI IZIN TRAYEK......................... 72

A. Prosedur Pemungutan dan Pembayaran Retrubusi Izin Trayek Kota Medan

.............................................................................................................. 72

1. Prosedur Penetapan dan Pemungutan Retribusi Izin Trayek Kota Medan

........................................................................................................ 77

2. Prosedur Pembayaran Retribusi Izin Trayek .................................. 77

3. Prosedur Penagihan Retribusi Izin Trayek ..................................... 78

4. Prosedur Penghapusan Piutang Retribusi ...................................... 78

5. Ketentuan Pidana ........................................................................... 79

6. Penyidikan ..................................................................................... 80

B. Realisasi Penerimaan Retribusi Izin Trayek Kota Medan .................... 81

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI.................................................................... 85

A. Prosedur pemungutan dan pembayaran Retribusi Izin Trayek Kota Medan

................................................................................................................. 85

B. Realisasi Penerimaan Retribusi Izin Trayek ........................................... 86

C. Hambatan dan Upaya dalam Prosedur Pemungutan dan Pembayaran

Retribusi Izin Trayek Kota ...................................................................... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 90

A. Kesimpulan ............................................................................................. 91

B. Saran........................................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan suatu daerah tidak hanya mencakup aspek pembangunan saja, aspek

lain seperti moda transportasi juga perlu di perhatikan. Semakin mudah suatu daerah di

jangkau atau di kunjungi semakin berkembanglah daerah tersebut, begitu juga

sebaliknya.

Indonesia sebagai negara berkembang telah berusaha untuk memfasilitasi warga

negaranya dengan moda transportasi umum. Tetapi hal ini tidak berjalan baik, karena

fasilitas, sarana atau prasana yang tidak mumpuni. Sehingga masyarakat lebih memilih

untuk menggunakan kendaraan pribadi yang dinilai lebih nyaman walaupun perlu dana

lebih dibanding dengan menggunakan angkutan umum. Untuk kota Medan sendiri,

penggunaan angkutan umum sudah menjadi kebutuhan. Kita tidak asing lagi ketika

melihat taxi, angkutan kota (angkot), becak bermotor atau becak dayung, bahkan

sesekali kita akan melihat keberadaan bemo atau bajaj di jalanan.

Pemerintah daerah dituntut harus lebih giat menjaring masyarakat untuk dapat

menggunakan angkutan umum, karena dinilai efiesien untuk mengurangi angka

kemacetan juga bahkan angka penggunaan bahan bakar minyak.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus berkolaborasi untuk

menciptakan suatu animo masyarakat yang berpaling menggunakan angkutan umum.

Dan hal ini harus di selaraskan dengan peningkatan mutu dan kualitas angkutan umum

itu sendiri. Biaya untuk peningkatan mutu dan kualitas angkutan umum akan bertambah

setiap tahunnya. Oleh karena itu penerimaan yang didapat harus sebanding dengan yang

dikeluarkan. Salah satu sektor penerimaan yang perlu dibahas pada Tugas Akhir ini

adalah mengenai retribusi izin trayek.

Sebelum angkutan umum beroperasi ada ketentuan-ketentuan yang perlu dipenuhi

oleh angkutan umum tersebut atau oleh pemilik modal usaha. Salah satunya adalah

direksi/pimpinan dari suatu perusahaan angkutan harus terlebih dahulu membuat surat

permohonan kepada kepala Dinas Perhubungan Kota Medan untuk menerbitkan surat izin

trayek/KPS dengan mencantumkan jumlah kendaraan serta nomor STNK masing-masing

kendaraan dan masa berlaku uji kendaraan bermotor serta melampirkan fotocopy STNK bagi

yang belum melakukan uji kendaraan bermotor. Jika telah memenuhi persyaratan, maka

direksi/pimpinan dari perusahaan angkutan tersebut wajib membayar tarif retribusi kepada

Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai jumlah kendaraan.

Oleh karena tingginya mobilitas penduduk dalam melaksanakan aktivitasnya dan

karena ekonomi masyarakat yang sebagian besar golongan menengah ke bawah maka

angkutan umum menjadi alternatif masyarakat untuk beraktivitas. Sebagian besar dari

jumlah penduduk kota Medan banyak yang menggunakan jasa angkutan umum sehingga

mengharuskan pemerintah untuk menyediakan armada angkutan umum serta jumlah

trayek yang lebih banyak. Untuk itu, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas

Perhubungan Kota Medan perlu menetapkan jalur trayek.

Dari pembahasan di atas tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana

prosedur yang dilakukan dalam pemungutan Retribusi Izin Trayek serta bagaimana tata

cara pembayarannya yang dituangkan dalam sebuah Laporan Tugas Akhir dengan judul:

“Prosedur Pemungutan dan Pembayaran Retribusi Izin Trayek pada Dinas

Perhubungan Kota Medan.”

B. Tujuan dan Manfaat

Tugas Akhir merupakan kegiatan intrakulikuler yang langsung dipraktikkan atau

dilakukan mahasiswa secara mandiri. yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di

lapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang diterima di

bangku perkuliahan dan diharapkan mahasiswa yang diminta dituntut untuk mampu

berpikir kritis dan kreatif khususnya di bidang yang mereka pilih.

1. Tujuan :

1.1 Untuk mengetahui bagaimana prosedur pemungutan dan pembayaran retribusi izin

trayek pada Dinas Perhubungan Kota Medan.

1.2 Untuk mengetahui data perkembangan penerimaan retribusi izin trayek di kota

Medan dari tahun ke tahun.

1.3 Untuk mengetahui masalah maupun kendala yang dihadapi dalam mekanisme

pelaksanaan pemungutan retribusi izin trayek.

2. Manfaat

2.1 Bagi Mahasiswa

a. Mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari dan diperoleh di bangku perkuliahan

dan menambah wawasan dalam bidang izin trayek.

b. Melatih mahasiswa berdisiplin dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang

diberikan serta mngembangkan dan mengubah nilai, sikap, kemampuan serta

keterampilan untuk berkomunikasi.

c. Sebagai wadah untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dengan dibekali

keahlian keterampilan dan pengalaman.

2.2 Bagi Dinas Perhubungan Kota Medan

a. Sebagai sarana untuk membina hubungan antara Dinas Perhubungan Kota Medan

dengan Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III

Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera

Utara.

b. Dapat memberikan sumbangsih kepada instansi pemerintah baik merupakan saran

maupun kritikan yang bersifat membangun dan juga akan menjadi sumber

masukan untuk meningkatkan kinerja di lingkungan instansi pemerintah.

c. Untuk memperkenalkan citra Dinas Perhubungan Kota Medan kepada masyarakat

khususnya kepada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP Universitas

Sumatera Utara

a. Hasil penelitian ini diharapkan juga berguna bagi Program Studi Diploma III

Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera

Utara seperti untuk menjalin kerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Medan

tempat dilakukan Tugas Akhir.

b. Dapat memperkenalkan sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya di

Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi

Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

C. Uraian Teoritis

1. Pengertian Retribusi Daerah

Latar belakang reformasi pajak dan retribusi daerah di Indonesia tidak terlepas

dari perkembangan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Penggantian Undang-Undang

Pajak dan Retribusi Daerah terus dilakukan mulai dari Undang- Undang Nomor 34

Tahun 2000 yang merupakan penyempurnaan terhadap Undang-Undang Nomor 18

Tahun 1997 hingga Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang berlaku sampai

sekarang.

Berbeda dengan pajak, retribusi pada umumnya berhubungan dengan

kontraprestasi secara langsung, dalam arti bahwa pembayar retribusi akan menerima

imbalan secara langsung dari retribusi yang dibayarnya. Adapun pengertian retribusi

daerah menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah

Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan kepada pemerintah daerah.

Retribusi dapat dipungut dengan sistem yang sifatnya progresif atau regresif

berdasarkan potensi kemampuan membayar retribusi. Sedangkan pajak adalah

kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

Untuk dapat menjelaskan pengertian retribusi lebih lanjut, berikut beberapa

pengertian retribusi menurut beberapa ahli:

a. Menurut Marihot P. Siahaan

Retribusi adalah pembayaran wajib dari masyarakat kepada negara karena

adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara kepada penduduknya secara

perorangan.

b. Menurut Rochmat Sumitro

Retribusi daerah adalah pembayaran kepada negara yang dilakukan kepada

mereka yang menggunakan jasa-jasa negara.

c. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009

Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu

yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan kepada pemerintah daerah

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas terlihat bahwa ciri-ciri yang melekat pada

retribusi daerah adalah:

1. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan undang-undang dan

peraturan daerah yang berkenaan.

2. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah.

3. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontraprestasi yang secara

langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang dilakukan.

4.Retribusi dikenakan kepada setiap orang atau badan yang mengggunakan atau

menikmati jasa-jasa yang disediakan oleh negara (daerah).

5. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secara ekonomis, yaitu jika

tidak membayar retribusi tidak akan memperoleh jasa yang diselenggarakan

oleh pemerintah daerah.

2. Pengertian Retribusi Izin Trayek

Retribusi Izin Trayek adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau badan

usaha untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau

beberapa trayek tertentu. Pemberian izin oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan sesuai

dengan kewenangan masing-masing daerah.

3. Subjek dan Objek Retribusi Izin Trayek

Retribusi izin trayek merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan

dan melindungi masyarakat pengguna angkutan kota. Untuk mencapai tujuan tersebut,

kegiatan usaha angkutan kota di jalan dengan kendaraan umum baik mobil

penumpang maupun mobil bus dalam trayek tetap dan teratur wajib dilengkapi

dengan izin trayek.

Subjek retribusi izin trayek adalah Orang Pribadi dan atau badan yang

menikmati/menggunakan jasa pelayanan dan atau perizinan yang disediakan atau

diberikan oleh pemerintah daerah.

Objek retribusi izin trayek adalah pemberian izin kepada Orang Pribadi atau

badan untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau

beberapa trayek tertentu.

4. Prinsip dan Sasaran dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif

Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi

dimaksud untuk menutupi biaya pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengujian

serta pemberian izin.

D. Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup dari Tugas Akhir ini adalah:

a. Pelaksanaan prosedur pemungutan dan pembayaran retribusi izin trayek pada Dinas

Perhubungan Kota Medan.

b. Faktor penghambat pelaksanaan pemungutan dan pembayaran retribusi izin trayek

pada Dinas Perhubungan Kota Medan.

c. Perkembangan data penerimaan retribusi izin trayek di Kota Medan dari tahun ke

tahun.

E. Metode Penulisan

Tahap-tahap yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dalam Tugas

Akhir adalah :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini penulis melakukan tahapan berikut :

1.1 Memilih jenis pajak yang akan dijadikan judul yang akan dibahas

1.2 Mengajukan judul kepada ketua Program Studi Diploma III Administrasi

Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

1.3 Persetujuan penentuan judul tempat Tugas Akhir oleh ketua Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan

1.4 Penyusunan LaporanTugas Akhir

1.5 Memohon surat pengantar Tugas Akhir dari pihak fakultas / Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan

2. Studi Literatur

Merupakan dasar teori yang mendukung laporan ini menyangkut masalah yang

dibahas yang berasal dari buku-buku, peraturan perundang-undangan perpajakan,

artikel ilmiah,catatan-catatan maupun bahasa tertulis yang berhubungan dengan

Laporan Tugas Akhir.

3. Observasi Lapangan

Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan data-data yang ada pada instansi yang

bersangkutan mengenai objek studi khususnya Prosedur Pemungutan dan Pembayaran

Retribusi Izin Trayek pada Dinas Perhubungan Kota Medan.

4. Pengumpulan Data.

Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan Pelaksanaan Prosedur

Pemungutan dan Pembayaran Retribusi Izin Trayek pada Dinas Perhubungan Kota

Medan melalui penelitian keputusan dan penelitian lapangan.

5. Analisis Data dan Evaluasi

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis dan mengevaluasi data

yang meliputi :

a. Penggunaan teknik-teknik analisis yang sesuai dengan bentuk dan macam yang

diperoleh sesuai tuntuan permasalahan Tugas Akhir.

b. Pengelolahan data dengan melakukan coding, editing, dan tabulating.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam Laporan Tugas

Akhir ini, maka penulis menggunakan Metode Pengumpulan Data sebagai berikut :

1. Studi Pustaka (Liberary Research)

Pengumpulan data mengenai prosedur pemungutan dan pembayaran retribusi izin

trayek melalui bahan-bahan bacaan seperti buku-buku, majalah, surat kabar, dan

Undang-Undang

2. Observasi (Observation)

Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung tentang objek Tugas

Akhir.

3. Wawancara (Interview)

Pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung yang melibatkan pegawai

( key person ) pada instansi yang bersangkutan baik secara lisan maupun tulisan yang

berhubungan dengan objek studi.

4. Daftar Dokumentasi (Optional)

Mengumpulkan berbagai dokumen administrasi, peraturan atau dasar hukum yang

berhubungan dengan objek Tugas Akhir.

G. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir

Adapun yang menjadi sistematis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah sebagai

berikut :

BAB I :PENDAHULUAN

Dalam bab I penulis mengemukakan Latar Belakang Tugas Akhir, Tujuan dan

Manfaat Tugas Akhir, Uraian Teoritis, Ruang Lingkup Tugas Akhir, Metode

Tugas Akhir, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan Laporan

Tugas Akhir.

BAB II :GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI TEMPAT PENGAMBILAN

DATA

Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat berdirinya Kantor

Dinas Perhubungan Kota Medan, struktur organisasi, uraian tugas pokok dan

fungsi dari tiap-tiap bagian dalam instansi tersebut.

BAB III :GAMBARAN DATA TENTANG PROSEDUR PEMUNGUTAN DAN

PEMBAYARAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK PADA DINAS

PERHUBUNGAN KOTA MEDAN.

Dalam Bab III berisikan tentang Data-Data yang kita peroleh dari Kantor

Dinas Perhubungan Kota Medan,serta pelaksanaan prosedur pemungutan dan

pembayaran retribusi izin trayek pada Dinas Perhubungan Kota Medan.

BAB IV :ANALISA DAN EVALUASI

Pada Bab IV penulis akan menganalisa data dan informasi yang telah

dikumpulkan, yaitu bagaimana Prosedur Pemungutan dan Pembayaran

Retribusi Izin Trayek pada Dinas Perhubungan Kota Medan tersebut.

BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis menarik kesimpulan dari uraian yang ada dan memberikan saran yang

dapat dijadikan masukan bagi Kantor Dinas Perhubungan Kota Medan dalam

menghadapi permasalahan yang menyangkut pelaksanaan pemungutan dan

pembayaran retribusi izin trayek .

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN

A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Medan

Sebagai gambaran umum Dinas Perhubungan Kota Medan sebelum tahun 2002

semula bernama Cabang Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJR) yang berada di

bawah induk Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJR) Tingkat I Provinsi

Sumatera Utara yang kemudian diubah namanya menjadi Dinas Lalu Lintas Angkutan

Jalan Raya (LLAJR) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2002 tentang

penyerahan sebagian wewenang pemerintah pusat tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan

kepada daerah provinsi dan kabupaten/kota yang sampai sekarang dikenal dengan nama

Dinas Perhubungan Kota Medan.

B. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Medan

Adapun visi dan misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah sebagai berikut:

1. Visi

Visi Dinas Perhubungan Kota Medan adalah terciptanya transportasi Kota Medan

yang handal, nyaman, dan manusiawi.

2. Misi

Yang menjadi Misi dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah:

a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik aparatur maupun

masyarakat.

b. Mewujudkan sistem angkutan massal terpadu.

c. Menyediakan aksesibilitas transportasi bagi semua golongan.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja pelayanan transportasi.

e. Mempromosikan transportasi yang tertib, selamat dan ramah.

C. Gambaran Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan

Jumlah sumber daya manusia di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Medan berjumlah

1227 orang yang terdiri dari 560 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 667 orang Pegawai Harian

Lepas (PHL) yang tersebar di seluruh sub unit organisasi ditambah Personil TNI yang

diperbantukan sebanyak 4 orang.

NO. Pendidikan PNS PHL

1. S-2 7 -

2. S-1 184 8

3. Diploma 17 8

4. SLTA 32 651

JUMLAH 560

667

Tabel 1 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Harian Lepas Dinas

D. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan

Struktur organisasi akan menggambarkan secara jelas mengenai

pembagian dan pembatasan antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab

setiap orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan setiap bagian dan

tujuan organisasi itu dengan cara yang paling efektif. Struktur organisasi ini

mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja. Berikut uraian struktur

organisasi dan kemudian menyajikan dalam bentuk bagan.

Susunan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan:

1. Kepala dinas

2. Sekretaris

3. Kepala sub bagian umum

4. Kepala sub bagian keuangan

5. Kepala sub bagian penyusunan program

6. Kepala bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat

7. Kepala seksi teknik perbengkelan karoseri

8. Staf Seksi teknik perbengkelan karoseri

9. Kepala seksi pengembangan teknik pengujian kendaraan bermotor

10. Kepala seksi pengembangan teknik terminal

11. Kepala bidang lalu lintas dan angkutan darat

12. Kepala seksi manajemen dan rekayasa lalu lintas

13. Kepala seksi angkutan darat

14. Kepala seksi pengendalian dan ketertiban

15. Kepala bidang perhubungan laut dan udara

16. Kepala seksi kepelabuhan dan kebandarudaraan

17. Kepala seksi lalu lintas dan angkutan laut

18. Kepala seksi penunjang pelayaran

19. Kepala bidang perparkiran

20. Kepala seksi parkir khusus

21. Kepala seksi parkir harian tepi jalan (wilayah I)

22. Kepala seksi parkir harian tepi jalan (wilayah II)

23. Kepala unit pelaksana teknis (UPT) terminal tipe A

24. Kepala unit pelaksana teknis (UPT) pengujian kendaraan bermotor

Gambar 1: Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Medan

Sumber: Dinas Perhubungan Kota Medan

E. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan

1. Kepala Dinas

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan menyelenggarakan urusan

pemerintahan daerah di bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi dan

pembantuan.

b. Tujuan Jabatan

Menyelenggarakan pelaksanaan fungsi perhubungan di bidang, perumusan

kebijakan teknis, pelayanan dan perizinan bidang perhubungan, pembinaan

dan pelaksanaan tugas bidang perhubungan.

c. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan mempunyaian tugas dan kegiatan

sebagai berikut:

Kepala Dinas

Sekretaris

Kassuba Kassuba Kassubag

Kabid Kabid Kabid Hub. Kabid

Kasi Tekhnik

Kasi

Kasi

Kasi

Kasi

Kasi

Kasi

Kasi Lalu

Kasi

Kasi Parkir

Kasi Parkir

Kasi Parkir

UPTD Terminal UPTD Terminal

Ph. UPTD UPTD Pengujian

Kasubag TU Kasubag TU Kasubag TU Kasubag TU

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan yaitu:

a) Mengindentifikasi, menemukenali, serta memahami sistem transportasi

kota berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan.

b) Menyusun siklus perencanaan dan penganggaran bidang perhubungan

kota.

c) Menyampaikan rancangan siklus perencanaan dan penganggaran

bidang perhubungan kota kepada Walikota Medan melalui Sekretaris

Daerah untuk ditetapkan sebagai pola kebijakan transportasi

berkelanjutan di Kota Medan.

d) Mengidentifikasi, mendisposisi dan menugaskan tindak lanjut surat-

surat masuk kepada bawahan.

e) Memeriksa konsep surat tindak lanjut yang disampaikan bawahan.

f) Menyetujui, menandatangani dan atau membuat catatan-catatan

penyempurnaan untuk mendapat masukan dari bawahan.

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

perhubungan yaitu:

a) Mengidentifikasi, menyusun dan mengagendakan rapat-rapat

perencanaan, pengendalian dan evaluasi rencana kebijakan sistem

transportasi kota

b) Menyelenggarakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi,

perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta implementasi kebijakan

transportasi perkotaan yang diselenggarakan.

c) Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi bakortib lalu lintas Kota

Medan.

d) Mendorong pelaksanaan pelayanan dan perizinan di bidang

perhubungan yang baik dan sesuai ketentuan yang berlaku.

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan yaitu:

a) Mengidentifikasi dan menemukenali kebutuhan keterampilan dan

keahlian khusus yang diperlukan didalam pelaksanaan kebijakan

transportasi dan pelayanan perizinan kepada masyarakat.

b) Menyelenggarakan, mengikuti diklat peningkatan kemampuan khusus

steakholder perhubungan.

c) Melakukan bimbingan kepada bawahan untuk meningkatkan motivasi

dan prestasi kerja.

d) Melaksanakan fungsi reward dan punishment

e) Menetapkan jenis-jenis kebijakan transportasi yang akan dilaksanakan

dan yang akan disusun.

f) Memberikan arahan proses penyelenggaraan perhubungan dan

pelayanan perizinan di bidang perhubungan.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas

dan fungsinya yaitu:

a) Menerima tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota Medan

secara tertulis.

b) Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota Medan.

c) Merumuskan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang diberikan.

d) Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan tindak

lanjut.

e) Memeriksa konsep bahan tindak lanjut sekaligus menyetujuinya dan

atau membuat catatan-catatan penyempurnaan untuk mendapatkan

perbaikan kembali dari pelaksanaan.

f) Meneruskan saran tindak lanjut kepada walikota medan untuk

mendapatkan tanggapan atau persetujuan

g) Melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan tupoksi Dinas Perhubungan

Kota Medan.

2. Sekretaris

a. Ikhtisar Jabatan.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Medan menyelenggarakan tugas-

tugas administrasi umum, keuangan dan penyusunan program sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi kesekretariatan dilingkungan SKPD.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan administrasi perkantoran, pengelolaan

keuangan dan penyusunan program dalam rangka mendukung

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD.

c. Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Medan mempunyai tugas dan kegiatan

sebagai berikut:

1) Penyusunan Rencana Kerja Kesekretariatan yaitu:

a) Mengumpulkan dan menyusun data/informasi relevan sebagai bahan

penyusunan rencana kerja kesekretariatan.

b) Mempelajari dasar-dasar regulasi penyelenggaraan tugas-tugas

administrasi, keuangan dan penyusunan program.

c) Merumuskan kebutuhan prasarana sarana pelayanan administrasi

perkantoran, pengelolaan keuangan dan penyusunan program.

d) Menyusun rencana kerja tahunan kesekretariatan

e) Menyusun rencana kebutuhan prasarana dan sarana kantor

f) Menyampaikan rancangan rencana kerja kesekretariatan kepada atasan

langsung untuk mendapat koreksi dan atau persetujuan

2) Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Program SKPD yaitu:

a) Menginventarisir materi dan jadwal rapat-rapat koordinasi penyusunan

program SKPD.

b) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan

rapat-rapat koordinasi penyusunan program SKPD yang diperlukan.

c) Merumuskan hasil-hasil rapat koordinasi penyusunan program SKPD.

d) Menyampaikan rumusan rekomendasi rapat-rapat koordinasi

penyusunan program kepada atasan.

e) Mendistribusikan hasil-hasil rapat koordinasi penyusunan program

kepada unit kerja yang ada di lingkungan SKPD berdasarkan

persetujuan atasan.

f) Meminta usulan program kerja dari masing-masing unit kerja yang ada

di lingkungan SKPD.

g) Melaksanakan rekapitulasi usulan program kerja dari masing-masing

unit kerja menjadi rencana kerja SKPD.

h) Menyampaikan rancangan rencana kerja SKPD kepada atasan untuk

mendapatkan pembahasan dan persetujuan lebih lanjut.

3) Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kesekretariatan yang meliputi

Administrasi Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Kerumahtanggaan

SKPD yaitu:

a) Menyusun pedoman pelayanan administrasi umum, kepegawaian,

keuangan dan kerumahtanggaan.

b) Mengajukan pertimbangan dan persetujuan pengadaaan prasarana dan

sarana pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan

kerumahtanggan kepada atasan.

c) Menyelenggarakan pelayanan surat masuk dan surat keluar

d) Merumuskan ringkasan materi surat masuk dalam lembar disposisi

untuk diteruskan kepada atasan.

e) Mendistribusikan surat masuk kepada unit kerja yang ada di

lingkungan SKPD berdasarkan disposisi atasan.

f) Memeriksa dan memaraf surat-surat yang disampaikan oleh unit kerja

yang ada di lingkungan SKPD untuk selanjutnya diteruskan kepada

atasan.

g)Menugaskan kepada pelaksana untuk menyampaikan informasi

penyelenggaraan Kepegawaian kepada seluruh pegawai yang ada di

lingkungan SKPD.

h) Memantau penyelenggaraan pelayanan administrasi kepegawaian yang

dilaksanakan oleh pelaksana.

i) Mengajukan konsep surat-surat administrasi kepegawaian kepada

atasan untuk mendapatkan pertimbangan dan persetujuan atasan.

j) Menyelenggarakan pelayanan administrasi kepegawaian kepada SKPD

terkait.

k) Memantau penyelenggaraan penatausahaan dan pertanggungjawaban

pengelolaan keuangan SKPD.

l) Memeriksa dan memaraf pengajuan SPD, SPM, penagihan belanja

tidak langsung SKPD.

m) Merumuskan tugas-tugas kerumahtanggaan SKPD untuk diteruskan

kepada atasan guna mendapat pertimbangan dan persetujuan.

n)Menyelenggarakan tugas-tugas kerumahtanggaan berdasarkan

persetujuan atasan

4) Pengelolaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pengembangan

Organisasi dan Ketatalaksanaan yaitu: merumuskan rencana

pengembangan sumber daya aparatur, kelembagaan dan ketatalaksanaan

serta meneruskannya kepada catasan untuk mendapat pertimbangan dan

persetujuan.

3. Kepala Sub Bagian Umum

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Sub Bagian Umum Dinas Perhubungan Kota Medan

melaksanakan dan menyelenggarakan sebagian tugas Sekretariat yaitu: di

bidang administrasi perkantoran dan administrasi kepegawaian dalam rangka

mendukung tugas-tugas SKPD.

b. Tujuan jabatan

Menyediakan pelayanan administrasi umum; kebutuhan prasarana dan

sarana kantor; administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan serta

kerumahtanggaan SKPD.

c. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan Rencana Program dan kegiatan Sub. Bagian Umum yaitu:

a) Mengidentifikasi dan mengenali tugas-tugas Sub. Bagian Umum

b) Mempersiapkan rencana kerja tahunan Sub. Bagian Umum dan

mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan

persetujuan.

c) Melaksanakan rencana kerja tahunan Sub Bagian Umum.

d) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administarasi umum.

e) Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis

penyelenggaraan tugas-tugas Sub Bagian Umum.

f) Membimbing unsur Staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan

teknis penyelenggaraan tugas-tugas Sub Bagian Umum.

2) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi tata naskah dinas; penataan

kearsipan; perlengkapan dan penyelenggaraan kerumahtanggaan SKPD

yaitu:

a) Menugaskan penatausahaan surat masuk dan surat keluar.

b) Mempersiapkan isi ringkas surat masuk pada lembar disposisi.

c) Mengajukan surat masuk kepada atasan untuk diteruskan kepada

pimpinan SKPD.

d) Mendistribusikan surat masuk kepada unit kerja yang ditujukan dalam

disposisi atasan.

e) Mempersiapkan tindak lanjut konsep surat yang ditugaskan atasan dan

mengajukannya kepada atasan.

f) Mendistribusikan surat keluar kepada pihak-pihak yang menjadi tujuan

surat.

g) Menugaskan pengarsipan surat masuk dan surat keluar sebagai

dokumentasi

h) Mengumpulkan arsip dan dokumen yang diperlukan kembali baik

untuk digunakan sendiri maupun untuk diteruskan kepada atasan atau

unit kerja SKPD.

i) Mengidentifikasi kebutuhan perlengkapan, peralatan kantor dan gedung

kantor serta mobiler untuk mendukung penyelenggaraan tugas-tugas

SKPD dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapat tanggapan

dan persetujuan

j) Melaksanakan pemeliharaan perlengkapan, peralatan kantor,gedung

kantor serta mobile.

k) Melaksanakan tugas-tugas kerumahtanggaan SKPD.

3) Administrasi Kepegawaian yaitu:

a) Melakukan pencatatan atas kebutuhan pembinaan kepegawaian seperti

jadwal kenaikan pangkat regular dan pilihan dan sebagainya.

b) Menginformasikan hak dan kewajiban kepegawaian kepada seluruh

pegawai yang ada di lingkungan SKPD.

c) Mempersiapkan konsep surat-surat kepegawaian yang diperlukan;

memaraf dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapatkan

pertimbangan dan persetujuan seperti permohonan perpanjangan

pensiun; pengaktifan cuti; permohonan izin perceraian dan beristri

lebih dari 1 (satu) orang, penugasan pegawai dan lain-lain.

d) Mengkomunikasikan kepentingan kepegawaian kepada SKPD diluar.

4) Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan;

ketatalaksanaan dan kepegawaian yaitu:

a) Mengumpulkan bahan-bahan pengembangan kelembagaan,

ketatalaksanaan dan kepegawaian.

b) Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kelembagaan,

ketatalaksanaan dan kepegawaian.

c) Mempersiapkan rancangan rencana pengembangan kelembagaan,

ketatalaksanaan dan kepegawaian untuk selanjutnya diajukan kepada

atasan.

5) Penyiapan bahan pembinaan,pengawasan dan pengendalian yaitu:

a) Mempersiapkan rencana peningkatan motifasi dan prestasi kerja

pegawai dan mengajukannya kepada atasan.

b) Memantau pelaksanaan penegakan disiplin pegawai dan

melaporkannya secara regular kepada atasan.

c) Mempersiapkan rancangan konsep surat hukuman terhadap pelanggaran

disiplin yang diminta atasan dan mengajukannya kepada atasan untuk

tindak lanjut.

6) Penyiapan bahan monitoring,evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

yaitu:

a) Menyiapkan rancangan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja

kesekretariatan dan menyampaikannya kepada atasan.

b) Menyiapkan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan

peningkatan motifasi dan prestasi kerja di unit kerja sekretariatan

dan mengajukannya pada atasan.

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya yaitu:

a) Menerima dan mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh

atasan

b) Menyiapkan tindak lanjut pengorganisasian dan pelaksanaan tugas-

tugas lain yang diberikan atasan.

c) Memantau pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan

langsung.

4. Kepala Sub Bagian Keuangan

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Sub Bagian Keuangan Dinas Perhubungan Kota Medan

menyelenggarakan sebagian tugas sekretariat lingkup pengelolaan

administrasi keuangan dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas-

tugas SKPD.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan administrasi keuangan SKPD

c. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas dan kegiatan sebagai

berikut:

1) Penyusunan rencana dan kegiatan Sub Bagian Keuangan yaitu:

a) Mengidentifikasi dan mengenali tugas-tugas sub bagian keuangan

b) Mempersiapkan rencana kerja tahunan sub bagian keuangan dan

mengajukan kepada atasan tanggapan dan persetujuan.

c) Melaksanakan rencana kerja tahunan sub bagian keuangan.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan

yaitu:

a) Mengumpulkan serta mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis

penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian keuangan.

b) Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan

teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian keuangan.

3) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan

penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan

verifikasi yaitu:

a) Menugaskan penata usahaan administrasi keuangan

b) Mempersiapkan administrasi/registrasi SP2D

c) Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang

disampaikan oleh Bendahara pengeluaran yang diketahui /disetujui oleh

PPTK SKPD.

d) Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan

tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara

pengeluaran.

e) Melakukan verifikasi

4) Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi

keuangan yaitu:

a) Menyiapkan SPM untuk ditandatangani oleh Kepala SKPD

b) Menyampaikan SPM ke sub bagian verifikasi BUD

5) Penyusunan laporan keuangan yaitu menyiapkan laporan keuangan SKPD

6) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian yaitu:

a) Melaksanakan akuntansi SKPD

b) Memverifikasi harian atas penerimaan

7) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas

yaitu menyiapkan rancangan penyusunan laporan pendapatan.

8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya yaitu:

a) Menerima dan mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan

b) Menindak lanjuti tugas-tugas lain yang diberikan atasan

c) Memantau pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan

yang dilaksanakan staf pelaksana.

5. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program

a. Ikhtisar jabatan

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Dinas Perhubungan Kota Medan

melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup penyusunan program dan

pelaporan SKPD.

b. Tujuan jabatan

Melaksanakan tugas penyuusunan rencana program kegiatan dinas, evaluasi

dan pengendalian serta evaluasi dan pelaporan program kegiatan yang

dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan.

c. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas dan kegiatan

sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana, program dan kegiatan sub bagian penyusunan

program yaitu:

a) Mengidentifikasi dan mengenali tugas-tugas sub bagian penyusunan

program.

b) Mempersiapkan rencana kerja tahunan sub bagian penyusunan

program dan mengajukannya kepada atasan untuk mendapat

tanggapan dan persetujuan.

c) Melaksanakan rencana kerja tahunan sub bagian penyusunan program.

2) Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan

program dinas yaitu:

a) Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis

penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program

b) Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan

teknis penyelenggaraan tugas-tugas sub bagian penyusunan program

3) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dinas yaitu:

a) Mempersiapkan rencana dan program tahunan dari masing-masing

bidang (Sekretaris, Bidang Dinas) dan sub bidang (Kasubag/Kasi, Ka.

UPTD) untuk dapat ditampung dalam bahan Musrenbang kota

Medan.

b) Memperrsiapkan Bahan Rencana Kerja (Renja) SKPD setiap tahun

yang berasal dari usulan dan masukan bidang/sub bidang Dinas

Perhubungan.

c) Mengumpulkan usulan dan masukan dari hasil Musrenbang untuk

disusun dalam penyusunan RKA SKPD Dinas Perhubungan.

d) Mempersiapkan bahan RKA SKPD Dinas Perhubungan yang berasal

dari masukan/usulan hasil musrenbang dan usulan Dinas

Perhubungan yang berasal dari bidang dan sub bidang Dinas

Perhubungan.

e) Berkoordinasi dengan Bappeda Kota Medan untuk menyusun KUA

PPAS Dinas Perhubungan.

4) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian yaitu:

a) Mempersiapkan laporan pelaksanaan masing-masing kegiatan yang

dihimpun dari bidang/sub bidang dinas

b) Mempersiapkan koreksi dan masukan kepada Sekretaris terhadap

tugas/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program kegiatan

dinas yang ditampung dalam DPA SKPD Dinas Perhubungan.

5) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

yaitu:

a) Mempersiapkan bahan laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Dinas

ke Sekretariat Kota Medan secara Triwulan setiap tahun

b) Mempersiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Dinas Perhubungan setiap tahun

c) Membuat laporan tertulis kepada sekretaris terhadap kinerja program

dan kegiatan yang dilaksanakan / belum dilaksanakan oleh

bidang/sub bidang dinas.

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas

dan fungsinya yaitu:

a) Menerima dan mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh

atasan

b) Menyiapkan tindak lanjut pengorganisasian dan pelaksanaan

tugas-tugas lain yang diberikan atasan

c) Memantau pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

atasan yang dilaksanakan pelaksana.

6. Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat

a. Ikhtisar Jabatan

Menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi dinas lingkup teknik

perbengkelan karoseri, pengembangan teknik pengujian bermotor dan

pengembangan teknik terminal.

b. b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan proses pemberian surat izin gangguan bukan

industri dan pengelolaan terminal yang bukan unit pelaksana teknis dalam

rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD.

c. Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat mempunyai

tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana, program,dan kegiatan bidang teknik sarana dan

prasarana angkutan darat yaitu:

a) Mengumpulkan dan menyusun informasi/data sebagai bahan

penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang teknik sarana dan

prasarana angkutan darat.

b) Mempelajari dasar-dasar regulasi penyelenggaraan tugas-tugas di

bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat;

c) Merumuskan kebutuhan dan dukungan prasarana sarana penyusunan

program kegiatan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan darat

d) Menyusun rencana kerja tahunan bidang teknik sarana dan prasarana

angkutan darat

e) Mengajukan rancangan rencana, progaran dan kegiatan bidang teknik

sarana dan prasarana angkutan darat.

2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup perbengkelan kroseri, pengembangan

teknik pengujian kendaraan bermotor, dan pengembangan teknik terminal

yaitu:

a) Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis

penyelenggaraan tugas-tugas bidang teknik sarana dan prasarana

angkutan darat lingkup perbengkelan karoseri, pengembangan teknik

pengujian kendaraan bermotor dan pengembangan teknik terminal;

b) Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan

teknis penyelenggaraan tugas-tugas bidang teknik sarana dan

prasarana angkutan darat lingkup perbengkelan karoseri,

pengembangan teknik pengujian kendaraan bermotor dan

pengembangan teknik terminal;

3) Pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya lingkup bengkel

umum kendaraan bermotor, usaha mendirikan pendidikan dan latihan

mengemudi yaitu:

a) Menyelenggarakan pelayanan proses perizinan izin gangguan bukan

industri lingkup usaha bengkel umum kendaran bermotor;

b) Menugaskan kepada seksi sebagai pelaksana untuk meninjau, meneliti,

mengukur objek usaha lingkup usaha bengkel umum kendaraan

bermotor;

c) Memantau penyelenggara pelayanan proses perizinan;

d) Menandatangani daftar perincian retribusi izin gangguan bukan

industri;

e) Mememeriksa dan memaraf pengajuan surat izin gangguan bukan

industri untuk selanjutnya diteruskan kepada sekretaris dan kepala

dinas;

f) Menginventarisir data/dokumen dan penyelenggaraan proses perizinan.

4) Pengkoordinasian kegiatan di bidang pelayanan dan pengembangan

terminal yaitu:

a) Menyelenggarakan pelayanan pengujian kendaraan bermotor di

terminal;

b) Menugaskan kepada seksi sebagai pelaksana untuk meneliti,

memeriksa pengujian kendaran bermotor yang dilakukan secara

berkala setiap 6 bulan;

c) Memantau penyelenggara pelayanan pengujian kendaran bermotor ;

d) Menginventarisir data/dokumen penyelenggaraan pengujian kendaraan

bermotor.

5) Pelaksanaan kegiatan pengelolaan terminal yang bukan unit pelaksana

teknis (UPT) Dinas yaitu:

a) Menyelenggarakan kegiatan pengolaan terminal yang bukan unit

pelaksana teknis yaitu Terminal Sambu dan Terminal Belawan;

b) Memantau penyelenggaraan pengolaan terminal yang bukan unit

pelaksana teknis;

c) Menginventarisir data/dokumen penyelenggaraan pengolaan terminal

yang bukan unit pelaksana teknis.

6) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan lingkup bidang sarana dan

prasarana angkutan darat yaitu:

a) Membimbing bawahan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi

kerja;

b) Menugaskan seksi sebagai pelaksana untuk pengkosepan surat-surat

yaitu Surat Pemberitahuan dan Surat Peringatan untuk Pengusaha

yang belum mengurus izin dan yang melanggar peraturan dan

ketentuan.

7) Penyiapan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang sarana dan

prasarana angkutan darat

a) Merumuskan instrument monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-

tugas di bidang teknik sarana dan prasaran angkutan darat;

b) Menugaskan seksi sebagai pelaksana untuk melaksanakan monitoring

dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas di bidang teknik sarana dan

prasaran angkutan darat;

c) Memantau pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-

tugas di bidang teknik sarana dan prasaran angkutan darat

d) Menyusun laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas di

bidang teknik sarana dan prasaran angkutan darat;

e) Menyusun akuntabilitas kinerja bidang teknik sarana dan prasaran

angkutan darat;

f) Merumuskan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan

peningkatan motivasi dan prestasi kerja di unit bidang teknik sarana

dan prasaran angkutan darat dan mengajukan kepada atasan.

8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya yaitu:

a) Menerima dan mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh

atasan;

b) Merumuskan tindak lanjut pengorganisasian dan pelaksanaan tugas-

tugas lain yang diberikan atasan;

c) Memantau pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan

yang dilaksankan pelaksana;

d) Memeriksa konsep bahan tindak lanjut yang disampaikan pelaksana,

memaraf dan mengajukan kepada atasan untuk mendapat tanggapan

dan persetujuan;

e) Melaksanakan tindak lanjut tugas-tugas lain yang diberikan atasan

sesuai dengan tupoksi bidang teknik sarana dan prasarana angkutan

darat.

d. Hasil Kerja Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan Darat:

1) Rancangan kerja tahunan bidang teknik sarana dan prasarana angkutan

darat;

2) Terselenggaranya pelayanan pemberian surat izin gangguan bukan industri

lingkup teknik perbengkelan karoseri;

3) Terselengaranya pelayananan pengujian kendaraan bermotor;

4) Laporan implemntasi pelaksananaan tugas bidang teknik sarana dan

prasarana angkutan darat;

5) Rancangan hasil tindak lanjut tugas-tugas lain.

7. Kepala Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri

a. Ikhtisar jabatan

Menyelenggarakan pelayanan proses pemberian surat izin gangguan

bukan industri lingkup teknik perbengkelan karoseri dan kegiatan lain yang

mendukung penyelenggaraan tugas-tugas bidang teknik sarana dan prasarana

angkutan darat.

b. Tujuan Jabatan

Melaksanakan pelayanan proses pemberian surat izin gangguan bukan

industri lingkup teknik perbengkelan karoseri.

c. Kepala Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri mempunyai tugas dan kegiatan

sebagai berikut:

1) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi teknik perbengkelan

karoseri yaitu:

a) Mengindentifikasi, mempelajari dan mengenali tugas-tugas seksi teknik

perbengkelan karoseri;

b) Mempersiapkan rencana, program kerja tahunan seksi teknik

perbengkelan karoseri;

c) Melaksanakan rencana, program dan kegiatan tahunan seksi teknik

perbengkelan karoseri.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup teknik perbengkelan karoseri

yaitu:

a) Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis

penyelenggaraan tugas-tugas seksi teknik perbengkelan karoseri;

b) Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan

teknis penyelenggaraan tugas-tugas seksi teknik perbengkelan

karoseri.

3) Pengumpulan dan pengolahan data lingkup teknik perbengkelan karoseri

yaitu:

a) Menugaskan staf lapangan untuk mengumpulkan dan mengolah data

lingkup seksi teknik perbengkelan karoseri sesuai Surat Perintah

Tugas yang ditandatangani Kepala Dinas;

b) Mempersiapkan konsep surat yang ditugaskan atasan lingkup seksi

teknik perbengkelan karoseri dan mengajukan kepada atasan untuk

mendapatkan tanggapan dan persetujuan;

c) Mengumpulkan arsip dan dokumen data lingkup seksi teknik

perbengkelan karoseri baik untuk digunakan sendiri maupun untuk

diteruskan kepada atasan.

4) Menyelenggarakan proses pemberian izin usaha bengkel umum kendaraan

bermotor izin usaha mendirikan pendidikan dan latihan mengemudi

sesuai dengan peraturan pemerintah kota yaitu:

a) Menerima dan memberi penjelasan kepada pemohon izin/pengusaha

tentang syarat-syarat dan proses perizinan lingkup teknik

perbengkelan karoseri;

b) Menerima surat permohonan yang telah didisposisi atasan dan

mempersiapkan tindak lanjut proses dari permohonan tersebut;

c) Menugaskan staf lapangan sesuai dengan Surat Penugasan dari Kepala

Bidang untuk meninjau, meneliti, memeriksa dan mengukur objek

usaha lingkup teknik perbengkelan karoseri;

d) Menugaskan staf administrasi untuk memproses surat izin gangguan

bukan industri lingkup teknik perbengkelan karoseri setelah semua

persyaratan lengkap;

e) Menandatangani formulir hasil pemeriksaan;

f) Memaraf surat izin gangguan bukan industri lingkup teknik

perbengkelan karoseri yang selanjutnya diteruskan kepada Kepala

Bidang, Sekretaris dan Kepala Dinas;

g) Menugaskan staf administrasi untuk menomori, membukukan, dan

mengarsipkan berkas izin gangguan lingkup teknik perbengkelan

karoseri;

h) Memberikan Surat Izin Gangguan bukan industri lingkup teknik

perbengkelan karoseri kepada pengusaha dan menyetor retribusinya

kepada Bendahara Penerima.

5) Penyiapan bahan dan data pembinaan, pengawasan terhadap kegiatan

perbengkelan yaitu:

a) Menugaskan staf lapangan sesuai Surat Perintah Tugas dari Kepala

Dinas untuk melakukan pemeriksaan, penertiban, pembinaan,

pengawasan dan penindakan terhadap usaha lingkup teknik

perbengkelan karoseri;

b) Menyiapkan konsep surat pemberitahuan bagi pengusaha yang belum

mengurus izin dan surat peringatan bagi pengusaha yang belum

mengurus perpanjangan izin dan yang melakukan pelanggaran dan

diajukan kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan;

c) Menugaskan staf lapangan untuk mendistribusikan surat-surat lingkup

teknik perbengkelan karoseri.

6) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

yaitu:

a) Menyiapkan rancangan penyusunan laporan kerja dan menyampaikan

kepada atasan.

b) Menyiapkan saran dan pertimbangan kepada atasan terkait dengan

peningkatan kinerja, motivasi, prestasi kerja seksi teknik perbengkelan

karoseri dalam meningkatkan Penerimaan Asli Daerah (PAD).

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai dengan tugas

dan fungsinya yaitu:

a) Menerima dan mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan;

b) Menyiapkan tindak lanjut pengorganisasian dan pelaksanaan tugas-

tugas

lain yang diberikan atasan;

c) Memantau pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan;

d) Memeriksa konsep bahan tindak lanjut, memaraf dan mengajukan

kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan;

e) Melaksanakan tindak lanjut tugas-tugas lain yang diberikan atasan

sesuai dengan tupoksi seksi teknik perbengkelan karoseri.

d. Hasil Kerja Kepala Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri:

1) Konsep surat masuk dan keluar sebagai tindak lanjut lingkup teknik

perbengkelan karoseri;

2) Konsep Surat Perintah Tugas lingkup teknik perbengkelan karoseri;

3) Pelayanan Pemberian Surat Izin Gangguan Bukan Industri lingkup teknik

perbengkelan karoseri.

8. Staf Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri

a. Ikhtisar Staf

Menyelenggarakan tugas administrasi, pelayanan pemberian surat izin

gangguan bukan industri dan kegiatan lain yang mendukung pelaksaaan

tugas seksi teknik perbengkelan karoseri.

b. Tujuan Staf

Melaksanakan tugas administrasi dan memproses pemberian surat izin

gangguan bukan industri lingkup teknik perbengkelan karoseri.

c. Seksi Teknik Perbengkelan Karoseri mempunyai tugas dan kegiatan sebagai

berikut:

1) Staf administrasi (1 orang PNS) yaitu:

a) Melaksanakan pencatatan surat masuk dan keluar yang telah didisposisi

Kepala Bidang kepada Kepala Seksi;

b) Menerima dan mengetik konsep surat tindak lanjut dan mengajukan

kepada atasan untuk mendapat koreksi ;

c) Melaksanakan proses pemberian surat izin gangguan bukan industri

lingkup teknik perbengkelan karoseri yaitu pengetikan permohonan,

pengetikan izin, penyusunan berkas izin untuk diparaf Kepala Seksi

dan diteruskan ke Kepala Bidang, Sekretaris dan Kepala Dinas,

pengetikan nomor izin yang telah ditandatangani Kepala Dinas,

membukukan izin dan mengarsipkan berkas izin yang telah menyetor

retribusi kepada Bendahara Penerima;

d) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tupoksi seksi teknik perbengkelan karoseri.

2) Staf lapangan (17 orang PNS) yaitu:

a) Melaksanakan pendataan lingkup teknik perbengkelan karoseri;

b) Melakukan peninjauan, penelitian, pemeriksaan dan pengukuran

terhadap objek usaha bukan industri lingkup teknik perbengkelan

karoseri sesuai dengan Surat Penugasan dari Kepala Bidang.

c) Melakukan pemeriksaan, penertiban, pembinaan, pengawasan dan

penindakan terhadap objek usaha bukan industri lingkup teknik

perbengkelan karoseri sesuai dengan Surat Perintah Tugas dari Kepala

Dinas.

d) Mendistribusikan Surat Pemberitahuan bagi pengusaha yang belum

mengurus izin dan Surat Peringatan bagi pengusaha yang belum

mengurus perpanjangan izin dan yang melakukan pelanggaran lingkup

teknik perbengkelan karoseri.

9. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor

Kepala seksi Pengembangan Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor

Dinas Perhubungan Kota Medan dengan tugas sebagai berikut:

a. Menyusun program seksi pengembangan Pengujian Kenderaan Bermotor

Dinas Perhubungan Kota Medan.

b. Melakukan pembinaan kepada kepada seluruh staf seksi Pengembangan

Pengujian Dinas Perhubungan Kota Medan.

c. Berkoordinasi dengan para Kepala UPT Pengujian terhadap peningkatan

pelayanan Pengujian Kenderaan Bermotor di Kota Medan.

d. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

e. Berkoordinasi dengan instansi lain.

10. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Terminal

a. Ikhtisar Jabatan

Seksi pengembangan teknik terminal yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana

Angkutan darat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan

kegiatan lain yang mendukung penyelenggaraan tugas-tugas Bidang Teknik

Sarana dan Prasarana Angkutan Darat Lingkup Pengembangan Teknik

Terminal.

b. Tujuan Jabatan

Melaksanakan pelayanan seksi pengembangan teknik terminal.

c. Kepala Seksi Pengembangan Teknik Terminal mempunyai tugas dan

kegiatan

sebagai berikut:

1) Penyiapan rencana, program yang kegiatan bidang teknis sarana dan

prasarana angkutan darat yaitu:

a) Mengindentifikasi, dan mengenali tugas-tugas Seksi Pengembangan

Teknik Terminal.

b) Mempersiapkan rencana, program kerja tahunan Seksi Pengembangan

Teknik Terminal kepada atasan untuk mendapat tanggapan dan

persetujuan.

c) Melaksanakan rencana, program dan kegiatan tahunan Seksi

Pengembangan Teknik Terminal.

2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup perbengkelan kroseri, pengembangan

teknik pengujian kendaraan bermotor, dan pengembangan teknik terminal

yaitu:

a) Mengumpulkan dan mempelajari pedoman pelaksanaan dan teknis

penyelenggaraan tugas-tugas pengembangan teknik terminal.

b) Membimbing unsur staf untuk memahami pedoman pelaksanaan dan

teknis penyelenggaraan tugas-tugas pengembangan teknik terminal;

3) Melaksanakan koordinasi kegiatan di bidang pelayanan, pengembangan

pengeloaan terminal yang bukan unit pelaksanaan teknis (UPT) dinas

dalam hal ini 2 (dua) terminal yaitu terminal penumpang sambu dan

terminal penumpang belawan.

4) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

yaitu:

a) Menugaskan staf lapangan sesuai SPT yang ditandatangani Kepala

Dinas untuk melakukan penertiban pada Teknik Terminal

b) Menyiapkan rancangan penyusunan laporan kerja dan menyampaikan

kepada atasan.

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai dengan tugas

dan fungsinya yaitu:

a) Wajib mengikuti apel pagi dan apel bersama di Kantor Walikota Medan

atau tempat lainnya sesuai dengan perintah

b) Melakukan pemeriksaan, penertiban dan penindakan terhadap usaha

bukan perusahaan industri antara lain pool angkutan barang dan

angkutan orang.

11. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat Dinas Perhubungan

Kota Medan menyelenggarakan tugas-tugas angkutan darat, manajemen dan

rekayasa lalu lintas dan pengendalian dan ketertiban sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi bidang lalu lintas dan angkutan darat di lingkungan Dinas

Perhubungan Kota Medan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan pelayanan dan administrasi serta penyediaan data dan

informasi dan bahan penyusunan rencana dan pelaksana kegiatan dan

program dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

Dinas Perhubungan Kota Medan.

c. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Darat mempunyai tugas dan

kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan Rencana Kerja Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa

Lalu Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban yaitu:

a) Mengumpulkan dan menyusun data/informasi yang relevan sebagai

bahan penyusunan rencana kerja kegiatan dan program di Bidang

Lalu Lintas dan Angkutan Darat.

b) Mempelajari dasar-dasar regulasi penyelenggaraan tugas-tugas

Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan

Pengendalian dan Ketertiban.

c) Menyusun dan merumuskan permasalahan lalu lintas.

d) Menyusun dan merumuskan kebutuhan sarana dan prasarana untuk

melaksanakan Angkutan Darat, Manajemen dan Rekayasa Lalu

Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban.

e) Menyusun petunjuk teknis lingkup Angkutan Darat, Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian dan Ketertiban;

f) Penyusunan rencana umum jaringan transportasi jalan Kota Medan;

g) Penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan untuk

kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam kota,

penetapan kelas dan jaringan jalan kota, penetapan jaringan lintas

angkutan barang, rencana umum jaringan sungai dan danau;

2) Pelaksanaan proses dan pelayanan perizinan angkutan darat, manajemen

dan rekayasa lalu lintas dan pengendalian dan ketertiban yaitu:

a) Pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya lingkup lalu lintas

dan angkutan kota meliputi izin trayek angkutan, oprasi angkutan

taksi, usaha angkutan pariwisata, usaha angkutan barang dan lainnya

sesuai dengan urusan pemerintahan kota;

b) Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas dari aspek pengadaan

sarana dan prasarana

c) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian lingkup lalu lintas

dan angkutan darat.

3) Pelaksanaan evaluasi penyusunan rencana kerja, pelayanan serta

pengawasan dan pengendalian di bidang angkutan darat, manajemen dan

rekayasa lalu lintas dan pengendalian dan ketertiban.

4) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan bidang tugasnya yaitu:

a) Menerima tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas secara

tertulis;

b) Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas;

c) Merumuskan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang diberikan;

d) Menugaskan pelaksana untuk mempersiapkan rumusan tindak lanjut;

e) Memeriksa konsep bahan tindak lanjut sekaligus menyetujuinya dan

atau membuat catatan-catan penyempurnaan untuk mendapatkan

perbaikan kembali dari pelaksana;

f) Meneruskan saran tindak lanjut kepada Kepala Dinas untuk

mendapatkan tanggapan atau persetujuan;

g) Melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan tupoksi SKPD.

12. Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas pada Dinas

Perhubungan Kota Medan mempunyai tugas pokok pada seksi Manajemen

dan Rekayasa Lalu Lintas.

b. Tujuan Jabatan

Merencanakan dan menyusun program kerja di seksi Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas

pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan.

c. Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas mempunyai tugas

sebagai berikut:

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Manajemen dan Rekayasa

Lalu Lintas.

3) Pengumpulan, pengolahan data lingkup Manajemen dan Rekayasa Lalu

Lintas.

4) Pelaksanaan kegiatan pelayanan di bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu

Lintas sesuai dengan Pemerintah Kota.

5) Penyiapan bahan dan data penyusunan dan penetapan rencana umum

jaringan transportasi jalan kota, penetapan kelas jalan pada jaringan jalan,

penetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan monitoring,

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

d. Hasil Kerja Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.

1) Susunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Manajemen dan Rekayasa

Lalu Lintas.

2) Susunan petunjuk teknis lingkup Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.

3) Susunan pengumpulan dan pengolahan data lingkup Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas.

4) Terselenggaranya kegiatan pelayanan di bidang Seksi Manajemen dan

Rekayasa Lalu Lintas sesuai dengan Pemerintah Kota.

5) Susunan bahan dan data penyusunan dan penetapan rencana umum

jaringan transportasi jalan kota, penetapan kelas jalan pada jaringan jalan,

penetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan monitoring,

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

6) Terselenggaranya tugas-tugas lain.

13. Kepala Seksi Angkutan Darat

Kepala Seksi Angkutan Darat mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Melakukan pembinaan dan bertanggung jawab terhadap penyelenggara

Angkutan umum, dalam upaya memenuhi kebutuhan dan ketersediaan

angkutan dari sisi :

1) Keselamatan.

2) Keamanan.

3) Kenyamanan.

4) Keterjangkauan.

5) Kesetaraan dan keteraturan.

b. Melakukan pembinaan terhadap angkutan orang dan/atau barang yang

menggunakan kendaraan bermotor maupun tidak bermotor yaitu:

1) Pembinaan Angkutan Orang dengan kendaraan bermotor umum dalam

trayek/Angkutan Kota :

a) Pengaturan rute/trayek.

b) Pengaturan tempat menaikkan/menurunkan penumpang/pangkalan.

2) Pembinaan Angkutan Orang dengan kendaraan bermotor umum/tidak

umum tidak dalam trayek :

a) Penetapan wilayah operasional angkutan taksi.

b) Penetapan wilayah operasional angkutan Becak bermotor;

c) Pembatasan wilayah operasional angkutan becak tidak bermotor.

3) Pembinaan terhadap angkutan orang dan barang di wilayah kota dengan

menggunakan kendaraan bermotor maupun dengan kendaraan tidak

bermotor yaitu:

a) Pembatasan wilayah operasional angkutan beca bermotor maupun

tidak bermotor;

b) Pembatasan wilayah operasional angkutan berat/tonase tinggi;

4) Pembinaan Angkutan Barang yang menggunakan kendaraan bermotor

umum/tidak umum yaitu:

a) Sepeda motor.

b) Mobil barang.

c) Kendaraan tidak bermotor.

5) Penetapan jaringan trayek kota dan kebutuhan kendaraan bermotor umum

berdasarakan:

a) Tata ruang wilayah;

b) Permintaan jasa angkutan;

c) Ketersediaan jaringan lalu lintas;

d) Keterpaduan moda angkutan.

14. Kepala Seksi Pengendalian dan Ketertiban

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Pengendalian dan Ketertiban Dinas Perhubungan Kota

Medan menyelenggarakan tugas-tugas penyiapan rencana, program,

menyusun bahan petunjuk teknis, mengumpul, mengelola data lingkup

pengendalian dan ketertiban dan penyiapan bahan data proses perizinan

penggunaan jalan serta monitoring dan evaluasi.

b. Tujuan Jabatan

Membantu tugas kepala bidang lalu lintas dan angkutan dalam hal

menyediakan pelayanan lingkup pengendalian dan ketertiban Dinas

Perhubungan Kota Medan.

c. Kepala Seksi Pengendalian dan Ketertiban mempunyai tugas dan kegiatan

sebagai berikut:

1) Mempersiapkan rencana, program kegiatan rutin dalam hal ini memantau

situasi lalu lintas.

2) Mempersiapkan bahan-bahan petunjuk teknis yang akan diterapkan di

lapangan dalam lingkup pengendalian dan ketertiban.

3) Mengumpulkan dan mengelola data sebagai bahan masukkan untuk

kajian kerja seksi pengendalian dan ketertiban.

4) Memberi pelayanan melalui izin yang dikeluarkan untuk menggunakan

jalan di luar kepentingan lalu lintas.

5) Memberi pembinaan, pengawasan bagi para pemegang izin yang

dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan.

6) Membuat bahan evaluasi dan monitoring hasil kerja di lapangan.

7) Menerima dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

bidang lalu lintas dan angkutan darat.

15. Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dinas Perhubungan Kota

Medan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup

kepelabuhan, kebandarudaraan, lalu lintas, angkutan laut, dan penunjang

keselamatan pelayaran, di lingkungan Pemerintah Kota Medan.

b. Tujuan Jabatan

Menyediakan rancangan rencana pekerjaan di Bidang Perhubungan Laut

dan Udara.

c. Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara mempunyai mempunyai fungsi

sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Perhubungan Laut

dan Udara.

2) Penyusunan petunjuk teknis lingkup kepelabuhan dan kebandarudaraan,

lalu lintas dan angkutan laut dan penunjang keselamatan pelayaran;

3) Pelaksanaan proses perizinan, rekomendasi, dan pelayaran lainnya lingkup

kepelabuhan, kebandarudaraan, lalu lintas dan angkatan laut, dan

penunjang keselamatan pelayaran meliputi Surat Izin Berlayar (SIB), izin

kegiatan pengerukan kegiatan reklamasi, izin kegiatan pengerukan di

wilayah perairan pelabuhan khusus lokal, izin usaha pelayaran rakyat, izin

usaha perusahaan angkutan laut dan lainnya sesuai dengan urusan

pemerintahan kota.

4) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian lingkup kepelabuhan,

kebandarudaraan, lalu lintas dan angkutan laut, dan penunjang

keselematan pelayaran;

5) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang

perhubungan laut dan udara;

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

d. Hasil Kerja Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara:

1) Susunan rencana, program Bidang Perhubungan Laut dan Udara.

2) Susunan petunjuk teknis lingkup kepelabuhan, kebandarudaraan, lalu

lintas dan angkutan laut dan penunjang keselamatan pelayaran.

3) Terselenggaranya proses perizinan, rekomendasi, dan pelayaran lainnya di

lingkup kepelabuhan, kebandarudaraan, dan lainnya sesuai urusan

Pemerintah Kota

4) Terlaksananya monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup Bidang

Perhubungan Laut dan Udara;

5) Terselenggaranya tugas-tugas lain.

16. Kepala Seksi Kepelabuhan Dan Kebandarudaraan

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian lingkup kepelabuhan dan kebandarudaraan

pada Dinas Perhubungan Kota Medan.

b. Tujuan Jabatan

Menyusun program kerja di kepelabuhan dan kebandarudaraan.

c. Kepala Bidang Kepelabuhan dan Kebandarudaraan mempunyai tugas sebagai

berikut:

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi Kepelabuhan dan

Kebandarudaraan.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Kepelabuhan dan

Kebandarudaraan.

3) Pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya lingkup Kepelabuhan

dan Kebandarudaraan meliputi izin kegiatan pengerukan, izin kegiatan

reklamasi di wilayah perairan pelabuhan khusus lokal dan lainnya sesuai

dengan urusan pemerintahan kota.

4) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan, pengawasan,

pengendalian lingkup Kepelabuhan, dan Kebandarudaraan.

5) Penyiapan bahan dan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

d. Hasil Kerja Kepala Bidang Kepelabuhan dan Kebandarudaraan:

1) Menyiapkan program kegiatan seksi Kepelabuhan dan Kebandarudaraan.

2) Menyusun bahan petunjuk teknis Kepelabuhan dan Kebandarudaraan.

3) Melaksanakan proses perijinan termasuk izin reklamasi perairan dan izin

Pengerukan.

4) Mengadakan pengawasan dan pembinaan dalam lingkup Kepelabuhan dan

Kebandarudaraan.

5) Menyiapkan monitoring dan evaluasi.

6) Melaksanakan tugas yang diberikan Kepala Bidang Laut dan Udara.

17. Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut pada Dinas Perhubungan

Kota Medan mempunyai tugas pokok bidang perhubungan laut dan udara

lingkup lalu lintas dan angkutan laut.

b. Tujuan Jabatan

Merencanakan program kerja di bidang lalu lintas dan angkutan.

c. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut mempunyai tugas sebagai

berikut :

1) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi lalu lintas dan angkutan

laut.

2) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup lalu lintas dan angkutan laut.

3) Pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya lingkup lalu lintas

dan angkutan laut meliputi izin usaha perusahaan angkutan laut, izin

usaha pelayaran rakyat, izin usaha ekspedisi dan lainnya sesuai dengan

urusan pemerintahan kota.

4)Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan,

pengawasan,pengendalian lingkup lalu lintas dan angkutan laut.

5) Penyiapan bahan dan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

d. Hasil Kerja Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut:

1) Menyusun rencana program kegiatan seksi Lalu Lintas dan Angkutan

Laut.

2) Menyediakan bahan petunjuk teknis Lalu Lintas dan Angkutan Laut.

3) Melaksanakan proses perijinan beserta izin usaha pada lingkup Lalu

Lintas dan Angkutan Laut.

4) Mengadakan pengawasan dan pembinaan pada Lalu Lintas dan Angkutan

Laut.

5) Menyiapkan evaluasi berkala dan monitoring.

6) Melaksanakan tugas yang diberikan Kepala Bidang Laut dan Udara.

18. Kepala Seksi Penunjang Pelayaran

a. Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan sebagian tugas bidang perhubungan laut.

b. Tujuan Jabatan

Menyiapkan perencanaan, program, dan kegiatan pada seksi penunjang

keselamatan pelayaran.

c. Kepala Seksi Penunjang Pelayaran mempunyai tugas dan fungsi sebagai

berikut:

1) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penunjang keselamatan

pelayaran.

2) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan, pengawasan,

pengendalian lingkup penunjang keselamatan pelayaran.

3) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

19. Kepala Bidang Perparkiran

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Medan

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup Parkir

Khusus dan Parkir Harian dan menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang perparkiran yaitu:

menyusun rencana program dan kegiatan di bidang perparkiran dengan

sistem evaluasi tugas dan program seluruh hasil kerja staf perparkiran

Dinas Perhubungan Kota Medan.

2) Penyusunan petunjuk tekhnis lingkup perparkiran yaitu: menyusun

petunjuk teknis lingkup perparkiran mulai dari Parkir Khusus, Parkir

Harian Wilayah I dan Parkir Harian Wilayah II di Kota Medan yang

dibantu dengan 3 (tiga) kepala seksi.

3) Pelayanan perparkiran untuk tempat umum dan tempat khusus yaitu:

meningkatkan pelayanan perparkiran untuk tempat umum dan khusus

dengan mengoptimalkan seluruh petugas parkir dilapangan mulai dari

pengawas dan juru parkir menyangkut pelayanan kepada masyarakat

pengguna jasa parkir.

4) Pelaksanaan proses pemberian izin penyelenggaraan dan pembangunan

fasilitas parkir untuk umum yaitu: mempercepat pelaksanaan proses

pemberian izin kepada para pemegang izin ataupun bagi pegawai atau

tenaga honorer yang mengurus Surat Perintah Tugas (SPT) dan

meningkatkan penyelenggaraan perparkiran di lapangan sesuai dengan

lokasi tugas masing- masing dan memberikan fasilitas pelayanan kepada

masyarakat pengguna jasa parkir.

5) Pengoperasian fasilitas parkir untuk umum dan jalan kota yaitu: membuat

fasilitas parkir untuk umum dan jalan kota dengan memasang Traficon

untuk pembatas jalan agar mudah kenderaan untuk diparkirkan di badan

jalan.

6) Pelaksanaan pembinaan, Pengawasan, Pengendalian lingkup parkir yaitu:

melakukan pembinaan suatu pengawasan di lingkungan parkir Kota

Medan dengan cara langsung turun kelapangan untuk memberikan arahan

kepada para juru parkir agar bertugas dan membuat parkir resmi

dilapangan dan melakukan Pengawasan pelaksanaan tugas juru parkir di

lapangan.

7) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang

perparkiran yaitu: melaksanakan monitoring kelapangan atau kinerja

petugas dilapangan yaitu mulai dari tugas juru parkir dan Pengawas yang

harus bertugas setiap hari yang dilapangan dan memeriksa penyetoran

setiap harinya sesuai dengan target yang telah ditetapkan di dalam Surat

Izin maupun Surat Perintah Tugas.

8) Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya yaitu: melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas sesuai dengan fungsinya yaitu menghadiri rapat yang

diperintahkan ke Kepala Dinas Perhubungan dan melakukan pembinaan

serta menanda tangani DP3 bagi PNS dalam melaksanakan tugas setiap

harinya Kepala Bidang Perparkiran dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Seksi

yaitu Kepala Seksi Parkir Khusus, Kepala Seksi Parkir Harian Wilayah I

dan Kepala Seksi Parkir Harian Wilayah II, serta dibantu oleh staf umum

untuk urusan kepegawaian, tata usaha dan oleh 1 (satu) orang bendahara

pembantu yang bertugas menerima setoran retribusi parkir dan sekaligus

menyetorkan ke kas Pemko Medan melalui Bendahara Dinas

Perhubungan Kota Medan.

b. Tujuan Jabatan

Menyiapkan rencana kerja di bidang perparkiran sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi SKPD.

c. Kepala bidang perparkiran mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana verja di bidang perparkiran yaitu:

a) Mengumpulkan dan menyusun data informasi sebagai bahan untuk

rencana kerja di bidang perparkiran.

b) Mempelajari dasar-dasar penyelesaian tugas di bidang perparkiran.

c) Merumuskan kebutuhan dan dukungan prasarana sarana penyusunan

program Bidang Perparkiran di Kota Medan.

d) Menyusun rencana kerja tahunan Bidang Perparkiran.

e) Mengajukan rancangan kerja Bidang Perparkiran kepada Kepala Dinas

Perhubungan untuk mendapat koreksi atau persetujuan.

2) Pelaksanaan kegiatan perencanaan kegiatan perparkiran di kota Medan yaitu:

a) Merumuskan kebutuhan data dan informasi relevan di bidang perparkiran.

b) Mengumpulkan data informasi suatu peningkatan PAD Kota Medan

c) Melaksanakan tugas lanjut hasil rapat koordinasi kerja berdasarkan

petunjuk atasan.

3) Melaksanakan monitoring evaluasi pendapatan retribusi parkir untuk

pelaksanaan target PAD Kota Medan yaitu:

a) Melaksanakan monitoring dan evaluasi target setiap lokasi parkir.

b) Menyusun akuntabilitas kinerja di bidang parkir untuk dilaporkan kepada

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan.

4) Pelaksanaan koordinasi penyelesaian tugas SKPD yaitu:

a) Mewakili pelaksanaan tugas-tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota

Medan berdasarkan persetujuan tertulis atasan.

b) Melaporkan pelaksanaan tugas-tugas kepada atasan.

c) Mengendalikan pelaksanaan penyusunan rencana dan evaluasi kerja.

5. Pelaksanaan pembinaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan di

Bidang Perparkiran Kota Medan yaitu:

a) Membimbing bawahan untuk meningkatkan retribusi dan prestasi kerja

b) Memantau pelaksanaan disiplin kepegawaian sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

c) Menanda tangani DP3 bawahan, serta memberikan peringatan kepada

bawahan yang menyangkut pelanggaran disiplin sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

d. Hasil kerja Kepala Bidang perparkiran:

1) Rancangan rencana kerja tahunan bidang perparkiran.

2) Laporan implementasi pelaksanaan tugas bidang parkir.

3) Rancangan hasil tindak lanjut tugas-tugas lain.

4) Meningkatkan motivasi dan prestasi kerja bidang parkir.

5) Meningkatkan disiplin bawahan.

20. Kepala Seksi Parkir Khusus

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Parkir Khusus Bidang Perparkiran mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan dan bertanggung

jawab kepada Kepala Bidang Perparkiran. Lingkup Parkir khusus dalam

melaksanakan tugas pokok dan kegiatan antara lain:

1) Tugas dan Kegiatan :

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan parkir khusus

b) Penyusunan bahan petunjuk lingkup parkir khusus

c) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pelayanan di Bidang

Perparkiran Khusus dan pemberian izin penyelenggaraan parkir di

tempat-tempat khusus.

d) Pelaksanaan proses perizinan penyelenggaraan parkir di tempat-tempat

khusus.

e) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan, pengawasan,

pengendalian lingkup parkir khusus.

f) Penyiapan bahan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran

Dinas Perhubungan Kota Medan.

2) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran Dinas

Perhubungan Kota Medan:

a) Menerima tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan

Kota Medan secara tertulis.

b) Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang

Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Medan.

c) Meneruskan pelaksanaan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang di

berikan.

d) Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan parkir.

b. Kepala Seksi Parkir Khusus mempunyai tugas dan kegiatan sebagai berikut:

1) Mengumpulkan dan menyusun data mengevaluasi tunggakan retribusi

penyetoran parkir.

2) Penyiapan rencana, program dan kegiatan parkir khusus.

3) Penyiapan bahan data pelaksanaan pelayanan di Bidang Parkir Khusus,

pemberian izin penyelenggaraan parkir di tempat-tempat khusus.

c. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan yang meliputi Administrasi

Umum, Kepegawaian, Urusan Izin Khusus, meneruskan dan memaraf surat-

surat menyampaikan oleh unit kerja di lingkungan Dinas Perhubungan Kota

Medan untuk diteruskan kepada atasan :

1) Menandatangani DP3

2) Menyelenggarakan Surat masuk dan keluar

3) Menaikkan target-target retribusi parkir khusus

4) Mendeteksi target retribusi parkir

5) Menata parkir parkir khusus : 900, 600 , 450 , 350, sejajar.

21. Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan (Wilayah I)

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan (Wilayah I) Bidang Perparkiran

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan

dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perparkiran. Lingkup Parkir

Harian Tepi Jalan (Wilayah I) dalam melaksanakan tugas pokok dan kegiatan

antara lain :

1) Tugas dan Kegiatan :

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan parkir tepi jalan

b) Penyusunan bahan petunjuk lingkup parkir tepi jalan Wilayah I.

c) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pelayanan di Bidang

Perparkiran dan pemberian izin penyelenggaraan parkir di tepi jalan

umum (Wilayah I).

d) Pelaksanaan proses perizinan penyelenggaraan parkir di tepi jalan

umum (Wilayah I).

e) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan, pengawasan,

pengendalian perparkiran.

f) Penyiapan bahan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas.

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran

Dinas Perhubungan Kota Medan.

2) Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran Dinas

Perhubungan Kota Medan :

a) Menerima tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan

Kota Medan secara tertulis maupun lisan.

b) Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang

Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Medan.

c) Meneruskan pelaksanaan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang di

berikan.

d) Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan parkir.

b. Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan (Wilayah I) mempunyai tugas dan

kegiatan sebagai berikut:

1) Mengumpulkan, menyusun data dan mengevaluasi tunggakan retribusi

penyetoran parkir.

2) Penyiapan rencana, program dan kegiatan parkir (penataan parkir).

3) Penyiapan bahan data pelaksanaan pelayanan parkir tepi jalan umum,

pemberian izin penyelenggaraan parkir di tepi jalan umum (Wilayah I).

c. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan yang meliputi Administrasi

Umum, Kepegawaian, meneruskan dan memaraf surat-surat menyampaikan

oleh unit kerja di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Medan untuk

diteruskan kepada atasan :

1) Menandatangani DP3

2) Menyelenggarakan Surat masuk dan keluar

3) Menaikkan target-target retribusi parkir tepi jalan umum.

4) Mendeteksi target retribusi parkir.

5) Menata parkir dan sistem parkir :( 900, 600 , 450 , 300, sejajar).

22. Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan (Wilayah II)

a. Ikhtisar Jabatan

Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan (Wilayah II) Bidang

Perparkiran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas

Perhubungan dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perparkiran.

Lingkup Parkir Harian Tepi Jalan (Wilayah II) dalam melaksanakan tugas

pokok dan kegiatan antara lain:

1) Tugas dan Kegiatan:

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan parkir tepi jalan

b) Penyusunan bahan petunjuk lingkup parkir tepi jalan Wilayah II.

c) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pelayanan di Bidang Perparkiran

dan pemberian izin penyelenggaraan parkir di tepi jalan umum (Wilayah

II).

d) Pelaksanaan proses perizinan penyelenggaraan parkir di tepi jalan umum

(Wilayah II).

e) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan pembinaan, pengawasan,

pengendalian perparkiran.

f) Penyiapan bahan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran Dinas

Perhubungan Kota Medan.

2) Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran Dinas

Perhubungan Kota Medan:

a) Menerima tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan

Kota Medan secara tertulis maupun lisan.

b) Mempelajari tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perparkiran

Dinas Perhubungan Kota Medan.

c) Meneruskan pelaksanaan tindak lanjut dari tugas-tugas lain yang di

berikan.

d) Menugaskan pelaksanaan untuk mempersiapkan rumusan parkir.

b. Kepala Seksi Parkir Harian Tepi Jalan (Wilayah II) mempunyai tugas dan

kegiatan sebagai berikut:

1) Mengumpulkan, menyusun data dan mengevaluasi tunggakan retribusi

penyetoran parkir.

2) Penyiapan rencana, program dan kegiatan parkir (penataan parkir).

3) Penyiapan bahan data pelaksanaan pelayanan parkir tepi jalan umum,

pemberian izin penyelenggaraan parkir di tepi jalan umum (Wilayah II).

c. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan yang meliputi Administrasi

Umum, Kepegawaian, meneruskan dan memaraf surat-surat menyampaikan

oleh unit kerja di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Medan untuk

diteruskan kepada atasan :

1) Menandatangani DP3

2) Menyelenggarakan Surat masuk dan keluar

3) Menaikkan target-target retribusi parkir tepi jalan umum.

4) Mendeteksi target retribusi parkir.

5) Menata parkir dan sistem parkir :( 900, 600 , 450 , 300, sejajar).

23. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Tipe A

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Tipe A melaksanakan

sebagian kegiatan Dinas di bidang pengelolaan Terminal Penumpang antara

lain:

a. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap seluruh tugas/pekerjaan yang

diberikan Kepala Dinas baik melalui perintah lisan maupun secara tertulis

dan melaporkannya kembali kepada Kepala Dinas.

b. Bertanggung jawab terhadap seluruh aset Pemerintah Kota Medan yang ada

di UPT Terminal serta perawatannya antara lain:

1) Kondisi bangunan dan alat penerangan bangunan dan jalan.

2) Peralatan kantor, ATK dan rambu-rambu yang ada.

3) Kondisi taman dan Lingkungan Hijau.

4) Kondisi tempat berjualan seperti kios dan loket serta kamar mandi.

5) Kondisi jalan dan pelataran Angkutan Kota, AKDP dan AKAP.

c. Menyusun dan melaporkan program yang akan dilaksanakan di UPT

Terminal.

d. Menyusun dan melaporkan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian,

Keuangan, Perlengkapan dan urusan Umum lainnya baik berupa laporan

harian maupun bulanan baik kepada Kepala Dinas, Kepala Bidang Sarana

dan Prasarana, kepada Kepala Tata Usaha dan kepada Bendahara Penerima

Dinas Perhubungan.

e. Bertanggung jawab terhadap seluruh staf dan kegiatan yang ada di UPT

Terminal dan melaksanakan pembagian tugas/pekerjaan antara lain :

1) Melaksanakan Apel Pagi jam 07.00, Apel Siang jam 14.00 dan Apel Sore

jam 18.00.

2) Menempatkan petugas pemungut TPR, petugas pengaturan Lalu Lintas

dan jaga malam, petugas administrasi, petugas pemungut retribusi kamar

mandi dan petugas kebersihan.

3) Melaksanakan kegiatan Sabtu bersih bersama staf di lingkungan UPT

Terminal.

f. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Angkutan baik Angkutan Kota,

Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan Angkutan Kota Antar Propinsi

(AKAP) antara lain :

1) Menaikkan dan menurunkan penumpang didalam terminal.

2) Memberangkatkan AKDP dan AKAP sesuai dengan jam jalan (Time

Table)

3) Kenyamanan/keamanan penumpang yang tiba dan berangkat.

4) Memantau tarif yang berlaku yang telah ditentukan.

g. Bertanggung jawab serta melaporkan setiap hari atas seluruh pungutan

retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada di UPT Terminal antara

lain :

1) Retribusi TPR, Retribusi Kamar Mandi, Parkir, Sewa Loket dan Sewa

Kios.

2) Retribusi Ijin Memasuki Inti Kota, Ijin ke Bengkel dan Ijin Isidentil.

24. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PKB

Kepala Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Ditugaskan sebagai Pelaksana Harian Ka. UPTD Pengujian Medan.

b. Melaksanakan kegiatan Teknis Operasional dan Kegiatan Teknis Penunjang

meliputi :

1) Penyusunan Program UPT.

2) Pelaksanaan Pelayanan/Pembinaan pada UPT.

3) Menandatangani Metrix dan Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang

wajib uji.

4) Pelaksanaan tugas-tugas yang diberiskan Kepala Dinas sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

c. Melaksanakan sebagian kegiatan dinas di bidang Penyelenggaraan Pengujian

Kendaraan Bermotor.

BAB III

GAMBARAN DATA RETRIBUSI IZIN TRAYEK

A. Prosedur Pemungutan dan Pembayaran Retribusi Izin Trayek Kota Medan

1. Prosedur Penetapan dan Pemungutan Retribusi Izin Trayek

Dalam hal untuk memperoleh retribusi izin trayek di kota Medan, maka

direksi/pimpinan dari suatu perusahaan angkutan harus terlebih dahulu membuat surat

permohonan kepada kepala Dinas Perhubungan Kota Medan untuk menerbitkan surat izin

trayek/KPS dengan mencantumkan jumlah kendaraan serta nomor STNK masing-masing

kendaraan dan masa berlaku uji kendaraan bermotor serta melampirkan fotocopy STNK

bagi yang belum melakukan uji kendaraan bermotor.

Selanjutnya petugas Dinas Perhubungan Kota Medan menerima permohonan dan

kemudian melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas surat pemohon. Jika telah

memenuhi persyaratan, maka direksi/pimpinan dari perusahaan angkutan tersebut wajib

membayar tarif retribusi kepada Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Medan

sesuai jumlah kendaraan.

Adapun tarif retribusi izin trayek yang ditetapkan sesuai dengan Peraturan Daerah

Kota Medan Nomor 2 Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

A. Retribusi Izin Trayek:

1. Mobil bus besar (27 tempat duduk keatas) Rp 50.000/kend/tahun

2. Mobil bus sedang(17-26 tempat duduk) Rp 40.000/kend/tahun

3. Mobil bus kecil (9-16 tempat duduk) Rp 35.000/kend/tahun

4. Mobil penumpang (1-8 tempat duduk) Rp 30.000/kend/tahun

5. Taxi Rp 40.000/kend/tahun

B. Retrubusi Izin Trayek Insidentil

1. bus AKAP ke bengkel/ke pool Rp 5.000/sekali jalan

2. bus AKDP ke bengkel/ke pool Rp 2500/sekali jalan

3. bus AKAP dan AKDP memasuki inti kota:

a. bus besar (27 tempat duduk keatas) Rp 20.000/sekali jalan

b. bus sedang (17-26 tempat duduk) Rp 10.000/sekali jalan;dan

c. angkutan kota ke luar kota Rp 15.000/kend

Dan untuk kendaraan bermotor roda 3, izin tayek pengoperasiannya diberikan dalam

bentuk Surat Perizinan dan Kartu Pengawasan untuk masa waktu pengawasan terhadap

kendaraan bermotor roda tiga yang dioperasikan (Salinan Keputusan Walikota Medan

Nomor: 551.21/466).

Tingkat penggunaan jasa retribusi izin trayek diukur berdasarkan jenis kendaraan dan

jumlah tempat duduk pada kendaraan tersebut.

2. Prosedur Pembayaran Retribusi Izin Trayek

Prosedur pembayaran retribusi izin trayek adalah sebagai berikut:

1. Pembayaran retribusi dengan menggunakan SSRD dilakukan di Kas Daerah atau

ditempat lain yang ditunjuk oleh kepala daerah sesuai dengan waktu yang ditentukan

berdasarkan SKRD, SKRD jabatan atau SKRD tambahan. Dalam hal ini dilaksanakan

oleh Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Medan.

2. Apabila pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat waktu yang ditentukan maka

dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua per seratus) dengan

menerbitkan STRD oleh kepala daerah.

3. Pembayaran retribusi dilakukan secara tunai/lunas.

4. Pembayaran retribusi akan diberikan tanda bukti pembayaran.

5. Bentuk, isi, kualitas, ukuran buku dan tanda bukti pembayaran retribusi ditetapkan oleh

kepala daerah.

3. Prosedur Penagihan Retribusi Izin Trayek

Apabila retribusi izin trayek telah jatuh tempo sebagaimana yang telah ditetapkan

oleh pemerintah daerah, maka kepala daerah atau pejabat yang telah ditunjuk akan

mengeluarkan surat teguran/peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan

pelaksanaan penagihan retribusi. Surat teguran tersebut dikeluarkan selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari kalender sejak jatuh tempo pembayaran. Dan dalam jangka waktu 7 (tujuh)

hari kalender setelah tanggal surat teguran/peringatan atau surat lain yang sejenis, wajib

retribusi harus melunasi retribusi yang terhutang.

4. Prosedur Penghapusan Piutang Retribusi

Pedoman tata cara penghapusan piutang retribusi daerah yang kadaluarsa diatur

dengan Peraturan Pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Pasal 14.

Tata cara penghapusan piutang retribusi daerah yang ditetapkan dalam Peraturan

Pemerintah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan

penagihan sudah kadaluarsa dapat dihapuskan.

2. Gubernur menetapkan keputusan penghapusan piutang retribusi daerah provinsi yang

sudah kadaluarsa.

3. Bupati/walikota menetapkan keputusan penghapusan piutang retribusi daerah

kabupaten/kota yang sudah kadaluarsa.

4. Tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kadaluarsa diatur dengan peraturan

daerah.

5. Ketentuan Pidana

Pemungutan retribusi daerah dapat berlangsung dengan baik apabila wajib retribusi

dengan penuh tanggung jawab melaksanakan semua kewajibannya di bidang retribusi

daerah dengan benar. Hanya saja kondisi ideal ini tidak sepenuhnya dapat tercapai apabila

wajib retribusi karena kealpaan atau kesengajaannya tidak memenuhi kewajibannya

sebagaimana mestinya.

Untuk mencegah agar hal ini tidak terjadi, maka dalam proses pengenaan dan

pemungutan retribusi daerah perlu diatur ketentuan pidana yang akan memberikan sanksi

pidana bagi wajib retribusi yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan

retribusi daerah. Adapun ketentuan pidana bagi yang melanggar retribusi izin trayek

adalah sebagai berikut:

1. Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya, sehingga merugikan keuangan

daerah, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak 4

(empat) kali jumlah retribusi yang terhutang.

2. Setiap orang pribadi atau badan yang karena sengaja dan atau kelalaiannya melanggar

ketentuan pelayanan, perizinan larangan dan atau tidak melaksanakan kewajibannya

sebagaimana dimaksud dalam peraturan daerah ini diancam pidana kurungan paling

lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah)

3. Pelanggaran atas peraturan daerah ini adalah tindak pidana pelanggaran.

6. Penyidikan

Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi daerah adalah

serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil untuk mencari

serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang

perpajakan dan retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi

wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang

reribusi daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

tentang Hukum Acara Pidana. Adapun wewenang penyidik tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan

tindak pidana perpajakan daerah dan retribusi agar keterangan menjadi lebih lengkap

dan jelas.

b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan mengenai orang pribadi atau badan tentang

kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi

daerah.

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan tindak

pidana retribusi daerah.

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan

tindak pidana di bidang retribusi daerah.

e. Melakukan pengledehan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan

dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti.

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana

retribusi daerah tersebut.

g. Memotret seseorang yang berkaitan tindak pidana retribusi daerah.

h. Memanggil orang untuk mendengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau

saksi.

i. Menghentikan penyidikan.

Sebelum melakukan penyidikan, penyidik memberitahukan dimulainya penyidikan

dan menyampaikan hal penyidikannya kepada penuntut umum melalui penyidik pejabat

Polisi Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana).

B. Realisasi Penerimaan Retribusi Izin Trayek

Penerimaan retribusi izin trayek memang tidak mempunyai dampak yang terlalu besar

bagi perekonian daerah, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa penerimaan ini berguna

bagi pembangunan daerah.

Berdasarkan jumlah unit yang tertera pada Tabel 1. Terdapat perbedaan jenis

KPS/mobil angkutan umum yang terdiri dari mobil penumpang umum(MPU), bus dan bus

besar. Kategori dan klasifikasi untuk KPS/mobil angkutan umum dapat dibedakan atas

jumlah penumpang didalamnya. Dengan jumlah penumpang yang berbeda, maka tarif

retribusinya akan berbeda setiap angkutannya. Untuk tarif mobil penumpang umum

(MPU) pada tahun 2011-2013 stabil pada angka Rp 25.000/unit/tahun. Namun ditetapkan

Perda Nomor 2 Tahun 2014 yang baru, tarifnya berubah menjadi Rp 30.000/unit/tahun.

Lalu untuk kategori bus, pada tahun 2011-2013 tarif stabil pada angka Rp

30.000/unit/tahun. Namun setelah ditetapkan Perda baru tarifnya berubah menjadi Rp

35.000/unit/tahun. Dan untuk kategori bus besar pada tahun 2011-2013 tarifnya Rp

35.000/unit/tahun. Namun setelah ketetapan Perda baru berubah menjadi Rp

50.000/unit/tahun. Dari tabel tersebut diketahui bahwa realisasi penerimaan retribusi izin

trayek untuk KPS/mobil angkutan umum mengalami penurunan dan peningkatan yang

cukup signifikan dari tahun ke tahun. Faktor yang menyebabkan naik-turunnya

penerimaan realisasi ini diantaranya yaitu tahun-tahun sebelumnya sempat terjadi

ketidakstabilan harga minyak sehingga banyak yang beralih menggunakan angkutan

umum. Lalu mengalami penurunan kembali karena pengguna mulai beralih ke kendaraan

pribadi. Tidak dapat dipungkiri bahwa biaya operasional angkutan umum akan mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Hal lain yaitu banyak juga pengusaha yang enggan

membayar dan mengalihfungsikan KPS/mobil penumpang umumnya tersebut. Dan KPUM

merupakan penyumpang retribusi terbesar pada KPS/mobil angkutan umum.

Berdasarkan tabel 2, unit dari beberapa perusahaan taksi yang ada di kota Medan

mengalami penurunan dan peningkatan yang cukup signifinikan dari tahun ke tahun.

Realisasi penerimaan retribusi dapat berbeda setiap tahunnya disebabkan oleh unit dari

taksi itu sendiri atau perubahan nilai retribusinya per unit. Pada tahun 2011-2013 nilai

retribusi izin trayek untuk angkutan taksi berkisar Rp 30.000/unit/tahun. Namun

berdasarkan peraturan daerah yang baru ditetapkan untuk tahun 2014, nilai retribusi izin

trayek untuk angkutan taksi naik menjadi Rp 40.000/unit/tahun. Untuk tiga tahun yang

lalu, penggunaan meningkat signifikan masyarakat menjadikan taksi sebagai pilihan

angkutan. Penyumbang terbesar diperoleh dari angkutan taksi blue bird.

Berdasarkan tabel 3, penerimaan retribusi izin trayek untuk Becak Bermotor dari

tahun ke tahun ke tahun tidak rutin setiap bulannya karena masa pembayaran izin setiap

becak bermotor berbeda-beda yang dihitung mulai dari terbitnya izin trayek/KPS angkutan

tersebut. Realisasi penerimaan retribusi izin trayek untuk angkutan beca bermotor masih

jauh dari yang diharapkan. Namun untuk tahun 2015, dapat dilihat bahwa penambahan

unit meningkat yang menyebabkan meningkatnya juga penerimaan retribusi izin trayek

dibanding dengan tahun sebelumnya.

Realisasi penerimaan retribusi izin becak bermotor tidak mengalami perubahan. Tarif

untuk retribusi izin trayek becak bermotor yaitu Rp 7.500/unit/tahun. Adanya angkutan

beca bermotor tentu sangat membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Namun

pertumbuhan kepemilikan becak ini tidak sesuai dengan penerimaan retribusi. Karena

banyak dari pemilik/pengusaha yang tidak membayar izin trayeknya.

BAB IV

ANALISA DAN EVALUASI

A. Prosedur Pemungutan dan Pembayaran Retribusi Izin Trayek Kota Medan

Prosedur pemungutan dan pembayaran retribusi izin trayek di kota Medan

berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 33 Tahun 2002 tentang Retribusi

Pelayanan dan Izin di Bidang Perhubungan. Selain itu, dalam menjalankan tugas dan

fungsinya di bidang pelayanan perhubungan, Dinas Perhubungan Kota Medan juga

mengacu pada ketentuan hukum yaitu Undang-Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan. Dan dengan tambahan peraturan terbaru yaitu Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Retribusi Daerah Di Bidang Perhubungan.

Dalam prosedur pemungutan dan pembayaran retribusi izin trayek, Pemerintah

Daerah memberikan wewenang kepada Dinas Perhubungan Kota Medan untuk mengatur,

melaksanakan, dan menjalankan prosedur pemungutan retribusi izin trayek/KPS dimana

pemohon akan membuat surat permohonan dengan melampirkan syarat-syarat tertentu

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemudian pemohon akan melakukan pembayaran

retribusi izin trayek/KPS sesuai dengan tarif retribusi yang berlaku yang dilakukan kepada

Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Medan apabila surat permohonan beserta

seluruh berkas yang diajukan telah disetujui.

Pelaksanaan pemungutan retribusi izin trayek pada saat ini sudah cukup baik,

karena Dinas Perhubungan Kota Medan telah melakukan peremajaan bagi setiap trayek

angkutan demi kenyamanan dan melindungi para pengguna angkutan, karena pelayanan

dan keselamatan penumpang itu sangat penting. Tetapi juga perlu diadakan peningkatan

kinerja oleh Dinas Perhubungan terlebih mengenai bidang retribusi izin trayek sehingga

hasil yang diperoleh lebih maksimal lagi. Dinas Perhubungan juga akan melakukan survey

lapangan terlebih dahulu bagi perusahaan yang memohon izin trayek untuk melihat apakah

trayek tersebut menggangu trayek yang lain atau tidak. Jadi, setiap angkutan mempunyai

jalur trayek yang berbeda-beda.

B. Realisasi Penerimaan Retribusi Izin Trayek

Berdasarkan tabel realisasi pada Bab III, realisasi penerimaan retribusi izin trayek

Kota Medan untuk Mobil Penumpang Umum (MPU) mengalami penurunan. Tetapi

berbeda dengan angkutan taxi dan becak bermotor yang mengalami peningkatan. Dalam

realisasi penerimaan retribusi izin trayek ini yang menyumbang jumlah retribusi terbesar

adalah Mobil Penumpang Umum (MPU) dengan jumlah izin terbanyak juga. Angkutan

lain seperti becak bermotor atau taxi hanya sekedar cukup penerimaannya. Karena seperti

yang kita ketahui, banyak becak bermotor pribadi yang tidak mau melaporkan usahanya

kepada dinas terkait. Dan untuk saat ini juga, banyak Mobil Penumpang Umum (MPU)

yang mulai dialih fungsikan menjadi mobil pengangkut anak sekolah dan lain-lain.

Padahal izin trayek angkutan tersebut masih aktif dan terdaftar di Dinas Perhubungan Kota

Medan dan pengusaha seolah lalai tidak mencabut izin tersebut atau membayar, sehingga

dinas terkait mengalami penurunan penerimaan. Hal ini disebabkan mengingat

menurunnya daya minat masyarakat menggunakan angkutan umum. Dan tidak dapat

diungkiri bahwa banyaknya masyarakat Kota Medan yang beralih untuk menggunakan

kendaraan pribadi, terlebih sepeda motor. Terlebih lagi pada tahun 2015 kemarin, terdapat

jenis moda transportasi berbasis online yang hadir meramaikan Kota Medan. Masyarakat

kini semakin jauh meninggalkan penggunaan angkutan umum konvensional, yang

menyebabkan penerimaan terhadap retribusi izin trayek pun menurun.

C. Hambatan dan Upaya Dalam Prosedur Pemungutan Retribusi Izin Trayek Kota

Medan

Sampai saat ini Dinas Perhubungan Kota Medan telah berupaya untuk melaksanakan

pemungutan ini dengan baik dan akan lebih baik lagi kedepannya. Meskipun banyak

kendala dan masalah yang dihadapi. Adapun kendala-kendala yang timbul dalam

pelaksanaan pemungutan retribusi izin trayek ini adalah:

1. Banyak angkutan terlebih Mobil Penumpang Umum yang sudah tua, hal ini

menyebabkan izin trayek mesti dicabut/dihentikan untuk tidak beroperasi lagi.

2. Masih banyak terdapat angkutan/kendaraan yang beroperasi tanpa adanya izin

operasi/KPS.

3. Lemahnya pengawasan oleh penegak hukum untuk melakukan pengawasan terhadap

kendaraan/angkutan yang sedang beroperasi, dimana hal ini juga disebabkan karena

kredit angkutan telah lunas dan perusahaan/yayasan tempat dimana pemilik membeli

kendaraan/angkutan sulit untuk melakukan kontrol.

4.Kurangnya kesadaran pemilik/pengemudi angkutan untuk melakukan pengurusan izin

trayek/KPS. Dari berbagai permasalahan yang ada, hal utama yang menjadi

kendalanya adalah kurangnya kesadaran pemilik/pengusaha angkutan untuk

melakukan pengurusan izin trayek karena pemilik/pengusaha tidak mau untuk

membayar retribusi izin trayek/KPS.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut di atas, Dinas Perhubungan Kota

Medan melakukan beberapa upaya guna meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien.

Adapun pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut

Pemecahan Masalah:

Untuk meminimalisir atau mengantisipasi permasalahan yang ada saat ini, perlu

dilakukan langkah-langkah antara lain:

1. Perlu diadakan sosialisasi kepada perusahaan, pemilik/pengusaha angkutan maupun

pengemudi mengenai pentingnya retribusi izin trayek, menjelaskan mengenai

peraturan maupun Undang-Undang yang mengaturnya, serta transparansi biaya

oleh pihak pemerintah daerah.

2. Perlunya internal kontrol dan pembinaan dari pihak pimpinan unit Lalu Lintas

Angkutan Darat maupun pimpinan perusahaan/yayasan penyedia angkutan

terhadap angkutan yang beroperasi, agar tercipta kinerja yang efektif dan efisien.

3. Dan untuk pemilik/pengusaha angkutan yang telah terdaftar tetapi tidak mau

membayar retribusi izin trayeknya, maka dari pihak Dinas Perhubungan Kota

Medan akan memberikan Surat Peringatan (SP) 1 sampai dengan Surat Peringatan

3 dan apabila pemilik/pengusaha tidak melalukan pembayaran maka izin trayek

angkutan tersebut akan dicabut paksa.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian data tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam prosedur pemungutan dan pembayaran retribusi izin trayek, Pemerintah Daerah

memberikan wewenang kepada Dinas Perhubungan Kota Medan untuk mengatur,

melaksanakan, dan menjalankan prosedur pemungutan retribusi izin trayek dimana

pemohon akan membuat surat permohonan dengan melampirkan syarat-syarat tertentu

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemudian pemohon akan melakukan

pembayaran retribusi izin trayek sesuai dengan tarif retribusi yang berlaku yang

dilakukan kepada Bendahara Penerimaan Dinas Perhubungan Kota Medan apabila surat

permohonan beserta seluruh berkas yang diajukan telah disetujui.

2. Realisasi penerimaan retribusi izin trayek/KPS yang menyumbang jumlah retribusi

terbesar adalah Mobil Penumpang Umum (MPU) dengan jumlah izin terbanyak juga

yang disebabkan karena jumlah angkutan yang banyak berdasarkan daya permintaan

masyarakat terhadap trayek yang ada. Animo masyarakat terhadap penggunaan

kendaraan umum menurun, hal ini ditandai dengan berkurangnya nilai retribusi izin

retribusi dan terus meningkatnya jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan roda 4 atau

roda sehingga banyak angkutan jenis Mobil Penumpang Umum yang dijual ataupun

telah beralih fungsi.

3. Hambatan yang paling sering dihadapi oleh Dinas Perhubungan Kota Medan disamping

lemahnya pengawasan oleh penegak hukum adalah masalah kurangnya kesadaran

pemilik/pengemudi angkutan untuk melakukan pengurusan izin karena

pemilik/pengemudi tidak mau membayar retribusi izin trayek/KPS.

4. Hadirnya transportasi online membuat daya minat masyarakat mulai menurun untuk

menggunakan angkutan umum. Hal ini karena transportasi online memiliki fasilitas

yang lebih baik daripada angkutan umum, baik dari segi harga, kenyamanan dan

kemudahan bagi penumpangnya.

B. Saran

Agar pelaksanaan pemungutan terhadap Retribusi Izin Trayek pada Dinas

Perhubungan Kota Medan dapat dilaksanakan dengan baik dan memperoleh hasil yang

optimal, maka yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah maupun Dinas

Perhubungan Kota Medan adalah:

1. Adanya upaya para pegawai atau staf Dinas Perhubungan Kota Medan dalam

meningkatkan disiplin kerja agar lebih produktif dan terarah. Dan memperbaiki

pelayanan yang ekstra dalam bentuk Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) untuk

mempermudah masyarakat dalam mengurus perizinan.

2. Perlunya diatur suatu mekanisme penyusunan dan pengawasan peraturan daerah yang

lebih komprehensif sebelum ditetapkan. Dan perlunya pemahaman bersama tentang

prinsip dasar pengenaan retribusi, dimana penetapan suatu retribusi tidak boleh

ditujukan untuk peningkatan pendapatan daerah tetapi untuk peningkatan kualitas

pelayanan.

3. Dinas Perhubungan Kota Medan perlu melakukan soaialisasi maupun penyuluhan baik

langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat mengenai retribusi daerah

khususnya retribusi izin trayek.

4. Pemerintah daerah dituntut dapat memfasilitasi masyarakat dengan angkutan umum

yang lebih nyaman, yang dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan

kendaraan umum.

DAFTAR PUSTAKA

Undang – Undang Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009,

Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi Daerah Di Bidang

Perhubungan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah

Kota Medan Nomor 2)

Keputusan Menteri Perhubungan No.KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang

di Jalan Dengan Kendaraan Umum

Mardiasmo, 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Marihot. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PT. RAJAGRAFINDO, Depok.

Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia 1, Salemba Empat, Jakarta.