SERI TERANG ILAHI Seruan Hikmat - Santapan...

of 34 /34
SERI TERANG ILAHI ALICE MATHEWS & KAREN MASON Seruan Hikmat Hidup Bijak Menurut Amsal 31

Embed Size (px)

Transcript of SERI TERANG ILAHI Seruan Hikmat - Santapan...

  • SERI TERANG ILAHI

    ALICE MATHEWS & KAREN MASON

    SeruanHikmat

    Hidup Bijak Menurut Amsal 31

  • [ 1 ]

    pengantar

    Seruan Hikmat

    Isaac Asimov, seorang penulis asal Amerika Serikat dan seorang profesor bidang Biokimia di Universitas Boston, telah menulis maupun menyunting lebih dari 500 buku. Menurut pengamatannya, “Aspek paling menyedihkan dalam kehidupan di masa kini adalah bahwa sains mengumpulkan pengetahuan lebih cepat daripada masyarakat memperoleh hikmat.” Dalam kesempatan lain, ia menulis, “Bahkan saat saya muda . . . saya tak pernah meyakini bahwa apabila pengetahuan mengandung bahaya, solusinya adalah

  • [ 2 ] SERUAN HIKMAT

    mengabaikannya. Menurut saya, solusinya haruslah hikmat. Anda tidak dapat menolak untuk menghadapi bahaya, tetapi Anda justru belajar bagaimana mengatasi bahaya dengan sebaik-baiknya.”

    Pengamatan Asimov itu telah kita alami sendiri. Adakah di antara kita yang belum pernah mengalami sakit hati karena seseorang menyatakan kebenaran dengan cara yang gegabah, tanpa kerendahan hati, kasih, atau hikmat? Di tengah pesatnya arus ilmu pengetahuan dan teknologi, entah konsekuensi apa yang harus ditanggung ketika hidup kita tidak dilandasi oleh hikmat?

    Oleh karena itu, alangkah menariknya ketika suatu lembaga bergengsi seperti Universitas Chicago memulai sebuah upaya yang disebut Wisdom Research Project (Proyek Penelitian terhadap Hikmat). Penjelasan mengenai proyek tersebut menyatakan, “Dahulu hikmat pernah dianggap sebagai subjek yang layak diteliti secara giat dan ilmiah untuk memahami sifat dan manfaatnya. Namun belakangan ini, hikmat relatif telah diabaikan, tidak lagi menjadi topik yang patut diteliti oleh kalangan akademis maupun sains. Padahal hampir tidak ada subjek lain yang lebih sentral terhadap aspirasi tertinggi manusia daripada hikmat.”

    Pujian terhadap sifat luhur yang kuno itu juga didengungkan Alkitab lewat perkataan Salomo,

    “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga

  • [ 3 ] SERUAN HIKMAT

    daripada permata: apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya” (Amsal 3:13-15).

    Di masa kini, nama Salomo tidak hanya disandingkan dengan hikmat . . . tetapi juga dengan sifat kesombongan diri yang sembrono. Namun demikian, kita tidak menyepelekan perjuangannya dalam mencari hikmat yang menjadi kerinduan terdalam dirinya itu sebagai kebodohan. Sebaliknya, kita merindukan di sepanjang hidup ini, kita pun bertambah-tambah kaya dengan hikmat, hingga pada akhirnya kita akan meninggalkan warisan yang indah bagi dunia, sembari memberikan kesan indah yang membekas pada diri sesama.

    Hikmat memberikan sukacita dan kepuasan. Menurut Alkitab, oleh hikmatlah Pencipta kita menjadikan dunia ini, dan kemudian menyerahkan diri-Nya sendiri untuk menyelamatkan dunia dari kekacauan yang diakibatkan oleh kebodohan kita.

    Merenungkan hal tersebut membuat kita sangat menghargai pandangan yang diberikan Alice Mathews tentang pasal terakhir dari Amsal, suatu kitab mengenai hikmat yang paling dikenal dalam Alkitab. Saat mencermati pandangannya, kita akan menemukan wawasan yang baru dalam diri “perempuan cakap” yang dipuja dan dicerca dalam Amsal 31. Sebagaimana dijelaskan Alice nanti, bagian dari Kitab Suci tersebut telah disalah mengerti, disepelekan, dan terabaikan dalam perannya membentuk pemahaman kita yang utuh tentang hikmat.

  • [ 4 ] SERUAN HIKMAT

    Setelah selesai membaca tulisan Alice, kita mungkin juga akan mengerti mengapa Salomo bukanlah penulis dari pasal tentang hikmat tersebut. Penjabaran dalam pasal tersebut tidaklah mungkin ditulis oleh seorang raja yang telah menginjak-injak hikmat lewat perbuatannya mengumpulkan 700 istri dan 300 gundik. Alice menunjukkan bahwa, sebaliknya, hikmat dari Raja Lemuel menggambarkan Sang Putri tentang Hikmat yang akan meninggikan derajat hidup setiap pria atau wanita yang menjunjungnya.

    Alice tidak hanya memperbarui pandangan kita tentang hikmat yang kita butuhkan. Ia juga mengingatkan kita bahwa amsal-amsal hikmat yang dikumpulkan maupun diucapkan Salomo bukanlah tanpa maksud tertentu.

    Pada masa ketika kalangan akademis yang sekuler sedang menggali kembali hikmat sebagai seni dan harta yang selama ini terhilang, alangkah jauh lebih penting bagi kita untuk menemukan kembali sumber sejati dari hikmat dan mengalami bagaimana kitab yang diilhamkan Allah itu memberikan suatu nilai yang lebih daripada sebuah pengetahuan belaka.

    Mart DeHaan OUR DAILY BREAD Ministries

  • daftar isisatu

    Kekuatan untuk Menjadi Bijak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

    dua

    Hikmat yang Diwujudkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

    tiga

    Perspektif yang Benar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

    Pemimpin Editor: J. R. HudbergPerancang Sampul: Terry BidgoodFoto Sampul: Ron Sumners / iStockPhotoPenerjemah: Ida Budipranoto, IndrawanEditor Terjemahan: Tim Our Daily Bread IndonesiaPenyelaras Bahasa: Tim Our Daily Bread IndonesiaPenata Letak: Mary ChangPerancang Interior: Steve GierGambar Interior: Terry Bidgood (hlm.1); Javier Gonzalez / rgb stock (hlm.7);

    Sascha Beck / RGBStock (hlm.15); Mihailo Radicevic / Stock.xchng (hlm.23)

    Jika tanpa penjelasan tambahan, petikan ayat dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru, Lembaga Alkitab Indonesia © LAI 2003.

    Naskah dilindungi oleh Hak Cipta© 2014 Our Daily Bread Ministries, Grand Rapids, Michigan. Dicetak di Indonesia.

    Indonesian Discovery Series “The Call of Wisdom”

  • [ 7 ]

    satu

    Kekuatan untuk Menjadi Bijak

    Beberapa bagian dalam Alkitab mengingatkan saya pada ucapan komedian Rodney Dangerfield, bahwa bagian-bagian itu “benar-benar tidak dihargai”. Salah satu bagian Alkitab tersebut adalah Amsal

    31:10-31. Banyak pria menghindarinya karena mereka yakin

    bahwa bagian itu ditulis khusus untuk wanita. Banyak wanita

    melewatkan bagian itu karena mereka yakin bahwa bagian tersebut

    mengatakan tentang sesuatu yang tidak ingin mereka dengar.

    Meskipun kebanyakan orang Kristen mengetahui sesuatu tentang

    B

  • [ 8 ] SERUAN HIKMAT

    teks tersebut, banyak yang memilih untuk mengabaikannya.

    Namun kita semua, baik pria maupun wanita, memerlukan

    bagian penting itu untuk tiga alasan. Pertama dan alasan yang

    paling mendasar, kita memerlukannya karena, oleh ilham Allah

    Roh Kudus, bagian itu termasuk dalam Alkitab. Rasul Paulus

    mengingatkan Timotius bahwa semua bagian Kitab Suci adalah

    tulisan yang diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar,

    untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan

    untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dan itu termasuk Amsal

    31.

    Kedua, bagian itu menjabarkan sebuah ringkasan tentang

    hikmat umat Allah. Pembukaan kitab Amsal berbicara tentang

    takut akan Tuhan sebagai permulaan pengetahuan (1:7), dan

    kitab Amsal ditutup dengan pujian bagi orang yang takut

    akan Tuhan (31:30). Pasal 1 memperkenalkan kita tentang

    Hikmat yang berseru nyaring di jalan-jalan kota, memanggil

    orang-orang muda untuk memikirkan kembali tentang hidup

    dan pilihan mereka, dan mengatakan kepada mereka supaya

    memilih untuk takut akan Tuhan. Pasal 31 menempatkan

    Hikmat dalam pakaian sehari-hari, menunjukkan kepada kita

    bagaimana penampilan seseorang yang dengan bijaksana telah

    memilih untuk takut akan Tuhan.

    Alasan ketiga bahwa kita memerlukan bagian penting itu

  • [ 9 ] SERUAN HIKMAT

    adalah struktur dari 22 ayat terakhir dari bagian tersebut.

    Amsal 31:10-31 merupakan puisi akrostik. Setiap ayat dari

    bagian itu dimulai dengan huruf abjad Ibrani (aleph, beth, gimel,

    daleth, he, waw, dst.). Apa gunanya hal itu? Pada zaman kuno,

    akrostik digunakan sebagai sarana untuk menghafal. Jika

    Anda mengetahui huruf-huruf abjad, Anda bisa mengingat

    serangkaian ide hanya dengan mengingat urut-urutan huruf

    pada abjad tersebut. Kita menggunakannya pada masa kini,

    tetapi hal itu jauh lebih penting pada zaman dahulu, ketika

    hikmat bangsa diturunkan dari satu generasi ke generasi

    berikutnya secara lisan. Anak-anak belajar tentang yang perlu

    mereka ketahui secara lisan. Sebuah puisi akrostik adalah

    salah satu cara untuk membantu mereka mengingatnya.

    Pasal 31 menempatkan Hikmat dalam pakaian sehari-hari, menunjukkan kepada kita bagaimana penampilan seseorang yang dengan bijaksana telah memilih untuk takut akan Tuhan.

    Teks asli dalam Kitab Suci bahasa Ibrani ditulis tanpa huruf hidup. Membaca dan memahami kata-kata di dalamnya dilakukan dengan mendengarkan bunyi dari huruf-huruf hidupnya.

  • [ 10 ] SERUAN HIKMAT

    Amsal 31:10-31 ditulis sebagai puisi akrostik sehingga bisa

    dihafalkan dengan mudah, di luar kepala. Mengapa? Karena

    bagian itu merangkum hikmat umat Allah yang terdapat di

    seluruh kitab Amsal. Semua itu ditujukan bagi kita untuk

    membantu agar kita tahu cara menjalani hidup dengan bijak.

    Puisi tersebut dimulai dari ayat 10 dengan pertanyaan

    dan pernyataan: “Isteri yang cakap siapakah akan

    mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata.”

    Demikianlah Alkitab Terjemahan Baru menerjemahkan teks

    Ibrani tersebut. Jika Anda membacanya di Alkitab Firman

    Allah yang Hidup, kalimatnya menyatakan, “Jika engkau

    dapat memperoleh seorang istri yang sungguh baik.” Ketika

    melihat terjemahan yang berbeda dari sebuah kata Ibrani

    dan artinya terlihat tidak sama, kita harus menelitinya kembali

    dan mencari tahu bagaimana kata Ibrani itu digunakan di

    bagian-bagian lain dalam Perjanjian Lama. Dalam bahasa

    Dalam Alkitab, kekuatan dan keberanian bukan sekadar sifat maskulin. Menurut banyak orang, Alkitab mengajarkan bahwa identitas pria ditemukan dalam kekuatannya dan identitas wanita ditemukan dalam kecantikannya. Meskipun itu benar di satu sisi, kaum wanita dan juga kaum pria diperintahkan untuk menggunakan kekuatan yang Allah berikan demi melakukan segala tujuan-Nya.

  • [ 11 ] SERUAN HIKMAT

    Ibrani, wanita yang sangat didambakan ini, yang lebih berharga

    daripada permata, adalah seorang wanita chayil. Dalam

    pengertian itu, tidak ada terjemahan kita—cakap atau sungguh

    baik—yang bisa menangkap nuansa dari kata Ibrani tersebut.

    Pasal 31 menggunakan kata Ibrani chayil di ayat 2-3: “Apa

    yang akan kukatakan, anakku, anak kandungku, anak nazarku?

    Jangan berikan kekuatanmu (chayil) kepada perempuan, dan

    jalanmu kepada perempuan-perempuan yang membinasakan

    raja-raja.”

    Ketika melihat penggunaan kata Ibrani itu di seluruh

    Perjanjian Lama, kita melihat bahwa ayat 3 lebih akurat dalam

    menerjemahkan kata chayil sebagai kekuatan. Chayil adalah

    kata umum dalam Alkitab, yang digunakan ratusan kali. Kata

    itu digunakan tiga kali untuk mengacu kepada seorang wanita

    (Rut 3:11, Amsal 12:4, dan Amsal 31:10), tetapi kata itu paling

    sering dipakai untuk menggambarkan prajurit atau tentara.

    Arti dasar dari kata tersebut adalah kekuatan atau kuasa, dan

    sebagian besar dipakai untuk mengacu pada kecakapan militer.

    Para pahlawan Daud yang perkasa adalah pria chayil.

    Amsal 31 merangkum hikmat umat Allah yang terdapat di seluruh kitab Amsal. Semua itu ditujukan bagi kita untuk membantu supaya kita tahu cara menjalani hidup dengan bijak.

  • [ 12 ] SERUAN HIKMAT

    Kata chayil juga diterjemahkan menjadi gagah berani,

    mengacu pada kualitas keberanian yang dibutuhkan dalam

    pertempuran. Seorang prajurit akan tetap teguh dalam

    pertempuran, dan tidak akan meninggalkan posnya atau

    melarikan diri dari tugasnya. Jadi orang chayil (seperti

    para pahlawan Daud yang gagah perkasa) mempunyai

    kekuatan batin untuk melakukan tanggung jawab yang

    mereka emban dan mengatasi berbagai hambatan. Amsal

    31:10 membicarakan tentang orang yang kuat, gagah berani,

    dan memiliki kekuatan batin untuk bisa mengatasi segala

    hambatan.

    Beberapa terjemahan dari ayat 10 menyatakan, “Istri

    yang cakap siapakah akan mendapatkannya?” Kata yang

    diterjemahkan sebagai istri sama seperti kata untuk wanita.

    Beberapa penerjemah mungkin memilih kata istri karena dua

    ayat berikutnya membahas tentang suaminya. Namun bukan

    berarti hal itu tidak berlaku untuk para lajang!

    Daud mengumpulkan di Yerusalem segala pembesar Israel, yakni para kepala suku, para pemimpin rombongan orang-orang yang melayani raja, para kepala pasukan seribu dan kepala pasukan seratus, serta para kepala harta benda dan ternak kepunyaan raja dan anak-anaknya; bersama-sama mereka juga para pegawai istana dan para perwira dan semua pahlawan yang gagah perkasa (chayil)” (1 Tawarikh 28:1).

  • [ 13 ] SERUAN HIKMAT

    Orang CHAYIL (seperti para pahlawan Daud yang gagah perkasa) mempunyai kekuatan batin untuk melakukan tanggung jawab yang mereka emban dan mengatasi berbagai hambatan.

    Penggunaan kata yang sama untuk kata wanita dan istri merupakan kebiasaan umum, baik dalam Kitab Suci berbahasa Yunani maupun Ibrani. Kontekslah yang menentukan arti dari kata tersebut dalam suatu bagian Alkitab.

    Orang yang kuat dan gagah berani tersebut memiliki

    hikmat atau keterampilan untuk hidup, dan dalam Amsal 31

    kita melihatnya terwujud dalam diri seorang wanita bijak.

    Ketika kita memperhatikan wanita itu, kita melihat wujud

    hikmat dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas-kualitas diri

    yang dimiliki wanita itu merupakan kualitas diri yang

    merangkum hikmat dari umat Allah. Kualitas-kualitas diri

    tersebut berlaku, baik bagi mereka yang lajang atau yang

    telah menikah, baik bagi pria maupun wanita.

  • [ 14 ] SERUAN HIKMAT

  • [ 15 ]

    dua

    Hikmat yang Diwujudkan

    Jadi apa yang menjadi karakteristik seseorang yang kuat? Karakteristik pertama dari seorang wanita bijak adalah ia dapat dipercaya. Di ayat 11 dan 12 kita membaca: “Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya

    tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada

    suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.” Jelas

    bahwa suami wanita itu dapat mempercayainya. Suaminya

    tahu bahwa istrinya tidak akan memboroskan uang atau kabur

    dengan pria lain. Wanita itu bisa dipercaya.

  • [ 16 ] SERUAN HIKMAT

    Apakah Anda bisa dipercaya? Apakah Anda bisa dipercaya

    untuk berbuat baik, tidak berbuat jahat, sepanjang hidup

    Anda? Jika demikian, Anda sedang bertumbuh menjadi

    orang bijak yang kuat seperti yang tertulis dalam Amsal 31.

    Dalam ayat 13-18, kita menemukan bahwa orang bijak

    yang gagah berani, kuat, dan berkomitmen itu juga seorang

    yang cerdik. Sebagian besar dari kita tidak suka mendengar

    kata cerdik. Namun menurut kamus, istilah tersebut

    menyatakan bahwa orang tersebut banyak akal atau pintar.

    Orang yang cerdik bukanlah orang yang memanfaatkan

    orang lain, tetapi orang yang memanfaatkan peluang. Inilah

    bentuk kecerdikan dalam ayat 13-18: Ayat 13 menyatakan

    bahwa wanita bijak yang kuat itu “mencari bulu domba dan

    rami, dan senang bekerja dengan tangannya.” Ia tidak asal

    mengambil apa pun yang tersedia, tetapi memilih tugas-

    tugasnya dan bahannya dengan teliti.

    Ayat 14 dan 15 menyatakan bahwa wanita bijak yang kuat

    itu “serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan

    Wanita bijak dan kuat itu dapat dipercaya. Karena sifatnya itu,

    suaminya dapat memberikan kepercayaan penuh kepadanya.

    Dampaknya, semua orang yang berurusan dengan wanita

    tersebut juga dapat mempercayainya karena ia layak dipercaya

    sama seperti ia layak dipercaya oleh suaminya.

  • [ 17 ] SERUAN HIKMAT

    makanannya. Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan

    makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas

    kepada pelayan-pelayannya perempuan.” Wanita bijak itu

    memandang jauh ke depan dan bersiap untuk masa depan,

    tidak hanya untuk masa kini. Ia mengatur pekerjaannya

    sehingga setiap orang dalam rumah tangganya dicukupkan

    kebutuhannya.

    Ayat 16 menunjukkan ketajaman naluri dari wanita itu:

    “Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil

    tangannya kebun anggur ditanaminya.” Wanita itu cerdik dalam

    membeli lahan, lalu mengatur supaya lahan itu menghasilkan

    keuntungan. Ia memikirkan setiap proyeknya dengan cermat

    dan membuat rencana untuk menjalankannya supaya berhasil.

    Ayat 17 menjelaskan: “Ia mengikat pinggangnya dengan

    kekuatan, ia menguatkan lengannya.” Dalam bahasa Ibrani,

    hal itu sebenarnya berarti ia menguatkan lengan demi

    tugas-tugasnya sehingga ia bisa melakukan pekerjaannya

  • [ 18 ] SERUAN HIKMAT

    dengan penuh semangat. Orang yang cerdik meningkatkan

    pengetahuan dan keterampilannya supaya bisa bekerja dengan

    lebih cerdas, dan bukannya lebih keras.

    Ayat 18 jelas mengatakan: “Ia tahu bahwa pendapatannya

    menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.”

    Wanita bijak itu membuat produk yang berkualitas baik

    sehingga dapat dijual kepada para pedagang tanpa merasa

    malu atau takut.

    Singkat kata, orang chayil adalah seorang yang cerdik.

    Jadi tanyakanlah kepada diri Anda: Secerdik apakah aku dalam

    kegiatanku sehari-hari? Apakah aku memikirkan setiap proyekku

    dengan cermat sehingga bisa mengerjakannya dengan baik? Apakah

    aku merencanakan jauh ke depan? Apakah aku berkomitmen untuk

    melakukan pekerjaan yang baik? Jika Anda bisa menjawab ya untuk

    pertanyaan-pertanyaan itu, Anda memiliki karakteristik kedua

    dari hikmat yang tertulis dalam kitab Amsal. Anda itu cerdik

    atau banyak akal atau bijaksana.

    Dalam ayat 19 dan 20, kita beralih pada karakteristik

    Terkadang orang Kristen berpikir bahwa mengikut Roh Kudus berarti tidak perlu membuat rencana atau memikirkan sesuatu secara matang. Orang yang bijak dan kuat akan peka terhadap dorongan Roh Kudus pada saat itu, dan juga mendengarkan-Nya pada saat ia merencanakan dan mempersiapkan tindakannya.

  • [ 19 ] SERUAN HIKMAT

    ketiga dari orang chayil: “Tangannya ditaruhnya pada jentera,

    jari-jarinya memegang pemintal. Ia memberikan tangannya

    kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang

    miskin.” Karakteristik ketiga dari orang yang bijak ialah murah

    hati. Hal itu mungkin tidak segera terlihat dengan jelas dalam

    teks karena terjemahan kita tidak menangkap hubungan

    antara ayat 19 dan ayat 20. Namun dalam bahasa Ibrani,

    kedua ayat tersebut tidak dapat dipisahkan karena alasan

    berikut: bagian pertama dari ayat 19 dan bagian terakhir dari

    ayat 20 memiliki struktur tata bahasa dan kata kerja yang

    sama. Hal yang sama juga berlaku untuk bagian terakhir

    dari ayat 19 dan bagian pertama ayat 20, struktur dan kata

    kerjanya sama. Ketika hal itu terjadi, kita mendapatkan

    struktur kiasmus (pengulangan sekaligus pembalikan dua kata

    di satu kalimat—yang bentuknya terlihat seperti huruf X

    besar). Wanita yang bijak itu memintal benang dan menenun

    ikat pinggang serta membuat pakaian untuk dijual kepada

  • [ 20 ] SERUAN HIKMAT

    para pedagang sehingga ia bisa bermurah hati kepada orang

    miskin dan yang berkekurangan. Kecerdikan harus selalu

    diimbangi dengan kemurahan hati supaya tidak menjadi

    keserakahan. Dan Alkitab sangat mengecam orang yang

    serakah. Jadi orang yang cerdik memanfaatkan peluang untuk

    memiliki sesuatu sehingga dapat diberikan kepada orang-

    orang yang berkekurangan.

    Karakteristik keempat dari orang chayil ditemukan dalam

    lima ayat berikutnya (21-25), yang menunjukkan kepada kita

    bahwa orang yang bijak itu juga rajin. Ayat 21 menyatakan

    bahwa “ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya,

    karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.” Seberapa

    sering salju turun di Timur Tengah? Tidak sering. Namun

    ketika turun salju, orang yang bijak dan rajin itu telah

    menyiapkan persediaan untuk seisi rumahnya. Terjemahan

    kata terakhir dari ayat tersebut sedikit lucu. Rupanya kata

    Ibrani yang diterjemahkan menjadi kata pakaian rangkap juga

    bisa diterjemahkan menjadi kata merah. Jika turun salju di

    luar, saya lebih suka mengenakan pakaian rangkap yang

    Orang yang kuat dan bijaksana telah belajar untuk tidak menggenggam erat harta milik mereka. Mereka bersyukur atas semuanya itu tetapi mereka tidak ditentukan oleh harta mereka.

  • [ 21 ] SERUAN HIKMAT

    membuat saya hangat ketimbang memakai sesuatu yang hanya

    berwarna merah.

    Ayat 22 menjelaskan kepada kita bahwa “ia membuat bagi

    dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.”

    “Lenan halus dan kain ungu” membuktikan kenyataan bahwa

    wanita itu rajin mengurus kebutuhannya sendiri maupun

    kebutuhan orang lain. Ia berpakaian rapi.

    Ayat 23 menghubungkan sifat rajin wanita itu dengan posisi

    suaminya di masyarakat: “Suaminya dikenal di pintu gerbang

    (pusat kegiatan masyarakat), kalau ia duduk bersama-sama para

    tua-tua negeri.” Cara wanita bijak itu mengurus kehidupannya

    membuat suaminya mendapatkan hormat dari para pemimpin

    masyarakat.

    Ayat 24 menjelaskan sejumlah rincian dari penghasilan

    wanita bijak itu: “Ia membuat pakaian dari lenan, dan

    menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.”

    Pekerjaannya dengan jentera (bilah kayu penggulung benang)

  • [ 22 ] SERUAN HIKMAT

    dan alat pemintal bukan sekadar hobi, tetapi itu merupakan

    sarana untuk menghasilkan pendapatan bagi keluarganya

    supaya bisa membantu orang-orang yang berkekurangan.

    Sebagai hasilnya, ayat 25 menyimpulkan bahwa

    “pakaiannya (tidak hanya lenan halus dan kain ungu) adalah

    kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.”

    Beberapa orang menyamakan sifat rajin dengan gila kerja

    atau kompulsif-obsesif. Namun sifat rajin merupakan bagian

    penting dari hikmat.

    Ayat 26 menyatakan karakteristik kelima dari orang bijak:

    “Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang

    lemah lembut ada di lidahnya.” Orang bijak yang kuat selalu

    berbicara dengan bijaksana dan ramah. Orang bijak tidak hanya

    berkata-kata, tetapi juga menerapkan yang diucapkannya.

    Kata Ibrani untuk kekuatan di ayat 25 adalah oz, yang berarti kuat, teguh, dan kukuh. Kata itu sering dipakai untuk

    menggambarkan tentang benteng.

    Orang yang cerdik memanfaatkan peluang untuk memiliki sesuatu sehingga dapat diberikan kepada orang-orang yang berkekurangan.

  • [ 23 ]

    tiga

    Perspektif yang Benar

    Pada titik ini Anda mungkin berpikir bahwa menjadi bijak atau kuat atau gagah perkasa itu sungguh merepotkan. Terlalu banyak tuntutan! Sebegitu pentingkah jika aku bisa diandalkan dan teliti

    dalam pekerjaanku? Atau jika aku murah hati dan rajin dalam

    semua yang kulakukan? Atau jika aku menjaga lidahku dan

    menggunakannya dengan bijak? Hikmat itu, seperti yang

    dijelaskan dalam seluruh kitab Amsal, berarti mengambil

    keputusan yang bijak dalam segala seluk-beluk kehidupan.

  • [ 24 ] SERUAN HIKMAT

    Dan dalam Amsal 8:35-36, Hikmat menyatakan kepada kita

    bahwa orang yang mencintainya akan hidup, tetapi orang

    yang tidak mendapatkannya akan merugikan diri sendiri.

    Hikmat itu menyangkut kehidupan sehari-hari, dan juga

    menyangkut soal hidup dan mati.

    Namun Amsal 31 tidak berakhir dengan ayat 26. Jika

    berakhir di sini, kita hanya memiliki peraturan moral, tetapi

    tidak memiliki sumber daya selain tekad kita sendiri untuk

    melakukannya. Yang membuat kita bijak tidak ditemukan dalam

    ayat 11-26. Itu ditemukan dalam ayat 30: “Kemolekan adalah

    bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut

    akan tuHan dipuji-puji.” Intinya adalah: orang bijak yang kuat

    dan berkomitmen mengetahui perbedaan antara segala yang fana

    dan yang kekal. Orang yang bijak memilih untuk hidup demi segala

    yang kekal. Ayat 30 mengatakan kepada kita bahwa kemolekan

    itu bohong dan kecantikan itu sia-sia. Kecantikan itu baik,

    tetapi tidak kekal. Yang kekal selamanya adalah hubungan kita

    dengan Allah.

    Khotbah-khotbah yang saya dengar tentang Amsal 31

    Kekuatan orang bijak bukan dilandaskan pada benteng

    eksternal (oz) yang dibangun dari perbuatan baik, tetapi pada

    keberanian (chayil) yang menunjukkan karakter batin seseorang.

  • [ 25 ] SERUAN HIKMAT

    cenderung berfokus pada keterampilan dan kesibukan si

    wanita. Itu merupakan bukti-bukti dari hikmat, tetapi bukan

    inti dari bagian Alkitab tersebut. Hikmat yang sejati dimulai

    dari Allah dan hubungan kita dengan-Nya. Hikmat dimulai

    dengan “takut akan Tuhan”. Apakah arti “takut” akan

    Tuhan itu? Apakah rasa ngeri di hadirat Allah? Bukan itu,

    melainkan pemahaman penuh hormat tentang siapa Allah dan

    keberadaan kita dalam persekutuan dengan-Nya. Hal yang

    paling penting adalah Anda dan saya mengenal siapakah Allah

    itu sesungguhnya. Kita harus mengenal-Nya sebagai Pencipta

    kita, Penebus kita, dan Pemelihara kita.

    Kita harus mengetahui bahwa Allah adalah Pencipta kita.

    Pemazmur memahami hal ini:

    Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,

    menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur

    kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib

    apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

  • [ 26 ] SERUAN HIKMAT

    Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku

    dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di

    bagian-bagian bumi yang paling bawah (Mazmur 139:13-15).

    Kita tidak dapat bernapas kecuali Allah Pencipta kita

    memperkenankannya. Rasul Paulus mengatakan kepada orang

    Atena bahwa di dalam Allah, kita hidup, kita bergerak, kita

    ada (Kisah Para Rasul 17:25-28).

    Kita harus mengetahui bahwa Allah adalah Penebus kita.

    Sekali lagi Daud, sang pemazmur, menyuarakannya bagi kita:

    Pujilah tuHan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan

    segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala

    kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,

    Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang

    memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia

    yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga

    masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali

    (Mazmur 103:2-5).

    Melalui iman kepada Yesus Kristus, Penebus, kita memiliki

    hidup baru. Dia telah menanggung hukuman atas dosa-dosa kita

    dan telah menebus kita (atau membeli kita kembali) dari Iblis bagi

    Allah. Kita harus menyadari bahwa Allah adalah Penebus kita.

    Kita juga harus mengetahui bahwa Allah adalah Pemelihara

  • [ 27 ] SERUAN HIKMAT

    kita. Yesaya, nabi Perjanjian Lama, mengatakannya demikian:

    Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? Tuhan ialah

    Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung;

    Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga

    pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah

    dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

    Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna

    jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan

    tuHan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali

    yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari

    dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi

    lelah (Yesaya 40:28-31).

    Dalam rutinitas kehidupan kita sehari-hari atau dalam krisis

    yang menimpa kita, Allah adalah Pemelihara kita.

    Pada pukul 4.30, di suatu Sabtu pagi tahun 1994, telepon

    kami berdering dan membangunkan kami. Panggilan telepon

    semacam itu biasanya pertanda berita buruk, atau panggilan

    Kita harus menyadari bahwa Allah adalah Penebus kita. Dalam rutinitas kehidupan kita sehari-hari atau dalam krisis yang menimpa kita, Allah adalah Pemelihara kita.

  • [ 28 ] SERUAN HIKMAT

    orang usil, atau orang mabuk menelepon nomor yang salah.

    Bagi kami, panggilan tersebut merupakan berita buruk. Di

    ujung telepon, putri sulung kami, Susan, menelepon dari

    bagian selatan Prancis, tempat ia dan keluarganya tinggal.

    Ia baru saja menerima telepon dari lembaga pelayanan di

    bagian utara Prancis, tempat Kent, putra tunggal kami,

    melayani orang dewasa yang berkebutuhan khusus. Kent, saat

    bersepeda dalam perjalanan ke sebuah pertemuan, ditabrak

    sampai meninggal oleh seorang pengemudi mabuk. Pada

    saat seperti itu, orang mengajukan segala macam pertanyaan:

    Apakah Allah berdaulat—apakah Dia bisa mencegah

    terjadinya hal itu? Apakah Allah itu kasih? Apakah Allah

    peduli? Apakah Allah nyata? Dalam menghadapi tragedi dan

    di tengah kedukaan itulah, kami justru harus meraih inti

    kebenaran tentang Allah yang dinyatakan dalam Kitab Suci:

    Allah memang berdaulat dan dalam beberapa cara bekerja

    melalui tragedi. Allah adalah kasih dengan cara yang tidak

    bisa kita pahami dalam kehidupan ini, tetapi yang suatu

    hari akan menjadi jelas bagi kita. Allah benar-benar peduli

    dan akan menggunakan hal ini demi kebaikan dalam hidup

    kita. Allah itu ada. Dia bersama kita. Penulis surat Ibrani

    mengingatkan kita bahwa Allah tidak pernah membiarkan

    atau meninggalkan kita pada saat-saat terburuk ketika

  • [ 29 ] SERUAN HIKMAT

    ketakutan dan air mata nyaris menenggelamkan kita (Ibrani 13:5,

    mengutip Ulangan 31:6).

    Kesadaran tentang Allah yang bekerja, bahkan dalam

    tragedi, memberi kita cara yang berbeda untuk melihat

    kehidupan dan kepedihan. Mengenal Allah akan menopang

    kita di saat-saat tergelap kita dan mengajarkan perbedaan

    antara yang fana dan yang kekal. Namun mengenal Allah

    juga menopang kita dalam kehidupan sehari-hari. Memang

    tidak mudah bagi kita untuk bisa dipercaya, tetapi Allah itu

    ada dan melihat bahwa kita bisa dipercaya. Memang tidak

    mudah untuk menjadi cerdik, tetapi Allah melihat pekerjaan

    kita dan Dia dihormati karena pekerjaan tersebut. Memang

    tidak mudah untuk bermurah hati, tetapi Allah peduli pada

    kemurahan hati kita. Memang rajin itu tidak menyenangkan,

    tetapi kita bekerja untuk memuliakan Allah Pencipta kita.

    Memang tidak mudah berbicara dengan bijak dan ramah

    Dalam menghadapi tragedi dan di tengah kedukaan itulah, kami justru harus meraih inti kebenaran tentang Allah yang dinyatakan dalam Kitab Suci: Allah itu berdaulat dan dalam beberapa cara bekerja melalui tragedi.

  • [ 30 ] SERUAN HIKMAT

    sepanjang waktu, tetapi Allah mendengarkan ucapan kita.

    Hubungan kita dengan Allah memberi kita perspektif

    yang berbeda tentang kehidupan. Kita mengetahui apa

    yang penting. Kita mengetahui apa yang kekal dan yang

    fana, dan kita memilih yang kekal. Dan kita membawa

    perspektif itu dalam setiap pilihan yang kita ambil—apakah

    kita akan menjadi orang yang dapat dipercaya atau tidak,

    apakah kita akan membuat perencanaan terlebih dahulu dan

    bekerja dengan cermat atau tidak, apakah kita menunjukkan

    belas kasihan atau tidak, apakah kita akan mengejar tujuan

    kita sepenuh hati atau tidak, apakah kita mengendalikan

    lidah kita atau tidak. Apa yang kita percaya tentang Allah

    menentukan seberapa bijaknya kita menjalani hidup. Sikap

    takut atau kekaguman yang penuh hormat kepada Allah

    memotivasi kita untuk bijak mengatur waktu kita dengan

    mempertimbangkan nilai-nilai kekekalan. Takut akan Tuhan

    memotivasi kita untuk menggunakan sumber daya kita

    Di masa-masa kesusahan, kita tahu bahwa satu-satunya benteng

    kita adalah Tuhan. “Ya Tuhan, kekuatanku dan bentengku, tempat

    pelarianku pada hari kesesakan! Kepada-Mu akan datang

    bangsa-bangsa dari ujung bumi serta berkata: ‘Sungguh, nenek

    moyang kami hanya memiliki dewa penipu, dewa kesia-siaan

    yang satupun tiada berguna’” (Yeremia 16:19).

  • [ 31 ] SERUAN HIKMAT

    dengan bijak demi kebaikan orang lain. Takut akan Tuhan

    membantu kita mengevaluasi setiap pilihan yang kita ambil

    setiap hari.

    Seratus tahun yang lalu Ella Wheeler Wilcox menerbitkan

    puisi singkat yang kata-katanya masih berlaku sampai hari

    ini, sama seperti seabad lalu ketika ia menulisnya:

    Satu kapal berlayar ke Timur,

    Dan yang lain ke Barat,

    Dengan angin sama yang berembus;

    Namun layarnya

    Dan bukan badai

    Menentukan tempat yang kita tuju.

    Layarnya dan bukan badai. Ini pilihan Anda. Baik pria

    maupun wanita, lajang ataupun menikah, belajarlah dari

    Amsal 31. Pilihlah untuk menjalani hidup Anda dengan

    bijaksana, dengan mempertimbangkan segala yang

    Apa yang kita percaya tentang Allah menentukan seberapa bijaknya kita menjalani hidup.

  • [ 32 ] SERUAN HIKMAT

    kekal. Jika Anda melakukannya, Anda akan menunjukkan

    komitmen yang kuat, bahwa Anda dapat dipercaya,

    cerdik, murah hati, rajin, dan dapat mengendalikan lidah.

    Terlebih lagi, Anda akan mengetahui perbedaan antara

    yang fana dan yang kekal, dan Anda akan memilih segala

    yang kekal. Itulah rumus Allah untuk menjalani hidup

    dengan terampil. Jadilah bijak, jadilah orang yang kuat.

    Pilihan di tangan Anda.

  • [ 33 ] SERUAN HIKMAT

    Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitabyang mengubahkan hidup dapat dimengerti danditerima oleh semua orang.

    Anda dapat mendukung kami dalam melaksanakan misitersebut melalui persembahan kasih. Klik link di bawah iniuntuk informasi dan petunjuk dalam memberikan persembahankasih. Terima kasih atas dukungan Anda untuk pengembanganmateri-materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

    Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabatmemampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkauorang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup.Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok ataudenominasi apa pun.

    DONASI

    http://santapanrohani.org/donate/indonesia