SERI TERANG ILAHI Seruan Hikmat - Santapan...
Embed Size (px)
Transcript of SERI TERANG ILAHI Seruan Hikmat - Santapan...
-
SERI TERANG ILAHI
ALICE MATHEWS & KAREN MASON
SeruanHikmat
Hidup Bijak Menurut Amsal 31
-
[ 1 ]
pengantar
Seruan Hikmat
Isaac Asimov, seorang penulis asal Amerika Serikat dan seorang profesor bidang Biokimia di Universitas Boston, telah menulis maupun menyunting lebih dari 500 buku. Menurut pengamatannya, “Aspek paling menyedihkan dalam kehidupan di masa kini adalah bahwa sains mengumpulkan pengetahuan lebih cepat daripada masyarakat memperoleh hikmat.” Dalam kesempatan lain, ia menulis, “Bahkan saat saya muda . . . saya tak pernah meyakini bahwa apabila pengetahuan mengandung bahaya, solusinya adalah
-
[ 2 ] SERUAN HIKMAT
mengabaikannya. Menurut saya, solusinya haruslah hikmat. Anda tidak dapat menolak untuk menghadapi bahaya, tetapi Anda justru belajar bagaimana mengatasi bahaya dengan sebaik-baiknya.”
Pengamatan Asimov itu telah kita alami sendiri. Adakah di antara kita yang belum pernah mengalami sakit hati karena seseorang menyatakan kebenaran dengan cara yang gegabah, tanpa kerendahan hati, kasih, atau hikmat? Di tengah pesatnya arus ilmu pengetahuan dan teknologi, entah konsekuensi apa yang harus ditanggung ketika hidup kita tidak dilandasi oleh hikmat?
Oleh karena itu, alangkah menariknya ketika suatu lembaga bergengsi seperti Universitas Chicago memulai sebuah upaya yang disebut Wisdom Research Project (Proyek Penelitian terhadap Hikmat). Penjelasan mengenai proyek tersebut menyatakan, “Dahulu hikmat pernah dianggap sebagai subjek yang layak diteliti secara giat dan ilmiah untuk memahami sifat dan manfaatnya. Namun belakangan ini, hikmat relatif telah diabaikan, tidak lagi menjadi topik yang patut diteliti oleh kalangan akademis maupun sains. Padahal hampir tidak ada subjek lain yang lebih sentral terhadap aspirasi tertinggi manusia daripada hikmat.”
Pujian terhadap sifat luhur yang kuno itu juga didengungkan Alkitab lewat perkataan Salomo,
“Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga
-
[ 3 ] SERUAN HIKMAT
daripada permata: apa pun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya” (Amsal 3:13-15).
Di masa kini, nama Salomo tidak hanya disandingkan dengan hikmat . . . tetapi juga dengan sifat kesombongan diri yang sembrono. Namun demikian, kita tidak menyepelekan perjuangannya dalam mencari hikmat yang menjadi kerinduan terdalam dirinya itu sebagai kebodohan. Sebaliknya, kita merindukan di sepanjang hidup ini, kita pun bertambah-tambah kaya dengan hikmat, hingga pada akhirnya kita akan meninggalkan warisan yang indah bagi dunia, sembari memberikan kesan indah yang membekas pada diri sesama.
Hikmat memberikan sukacita dan kepuasan. Menurut Alkitab, oleh hikmatlah Pencipta kita menjadikan dunia ini, dan kemudian menyerahkan diri-Nya sendiri untuk menyelamatkan dunia dari kekacauan yang diakibatkan oleh kebodohan kita.
Merenungkan hal tersebut membuat kita sangat menghargai pandangan yang diberikan Alice Mathews tentang pasal terakhir dari Amsal, suatu kitab mengenai hikmat yang paling dikenal dalam Alkitab. Saat mencermati pandangannya, kita akan menemukan wawasan yang baru dalam diri “perempuan cakap” yang dipuja dan dicerca dalam Amsal 31. Sebagaimana dijelaskan Alice nanti, bagian dari Kitab Suci tersebut telah disalah mengerti, disepelekan, dan terabaikan dalam perannya membentuk pemahaman kita yang utuh tentang hikmat.
-
[ 4 ] SERUAN HIKMAT
Setelah selesai membaca tulisan Alice, kita mungkin juga akan mengerti mengapa Salomo bukanlah penulis dari pasal tentang hikmat tersebut. Penjabaran dalam pasal tersebut tidaklah mungkin ditulis oleh seorang raja yang telah menginjak-injak hikmat lewat perbuatannya mengumpulkan 700 istri dan 300 gundik. Alice menunjukkan bahwa, sebaliknya, hikmat dari Raja Lemuel menggambarkan Sang Putri tentang Hikmat yang akan meninggikan derajat hidup setiap pria atau wanita yang menjunjungnya.
Alice tidak hanya memperbarui pandangan kita tentang hikmat yang kita butuhkan. Ia juga mengingatkan kita bahwa amsal-amsal hikmat yang dikumpulkan maupun diucapkan Salomo bukanlah tanpa maksud tertentu.
Pada masa ketika kalangan akademis yang sekuler sedang menggali kembali hikmat sebagai seni dan harta yang selama ini terhilang, alangkah jauh lebih penting bagi kita untuk menemukan kembali sumber sejati dari hikmat dan mengalami bagaimana kitab yang diilhamkan Allah itu memberikan suatu nilai yang lebih daripada sebuah pengetahuan belaka.
Mart DeHaan OUR DAILY BREAD Ministries
-
daftar isisatu
Kekuatan untuk Menjadi Bijak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
dua
Hikmat yang Diwujudkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
tiga
Perspektif yang Benar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
Pemimpin Editor: J. R. HudbergPerancang Sampul: Terry BidgoodFoto Sampul: Ron Sumners / iStockPhotoPenerjemah: Ida Budipranoto, IndrawanEditor Terjemahan: Tim Our Daily Bread IndonesiaPenyelaras Bahasa: Tim Our Daily Bread IndonesiaPenata Letak: Mary ChangPerancang Interior: Steve GierGambar Interior: Terry Bidgood (hlm.1); Javier Gonzalez / rgb stock (hlm.7);
Sascha Beck / RGBStock (hlm.15); Mihailo Radicevic / Stock.xchng (hlm.23)
Jika tanpa penjelasan tambahan, petikan ayat dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru, Lembaga Alkitab Indonesia © LAI 2003.
Naskah dilindungi oleh Hak Cipta© 2014 Our Daily Bread Ministries, Grand Rapids, Michigan. Dicetak di Indonesia.
Indonesian Discovery Series “The Call of Wisdom”
-
[ 7 ]
satu
Kekuatan untuk Menjadi Bijak
Beberapa bagian dalam Alkitab mengingatkan saya pada ucapan komedian Rodney Dangerfield, bahwa bagian-bagian itu “benar-benar tidak dihargai”. Salah satu bagian Alkitab tersebut adalah Amsal
31:10-31. Banyak pria menghindarinya karena mereka yakin
bahwa bagian itu ditulis khusus untuk wanita. Banyak wanita
melewatkan bagian itu karena mereka yakin bahwa bagian tersebut
mengatakan tentang sesuatu yang tidak ingin mereka dengar.
Meskipun kebanyakan orang Kristen mengetahui sesuatu tentang
B
-
[ 8 ] SERUAN HIKMAT
teks tersebut, banyak yang memilih untuk mengabaikannya.
Namun kita semua, baik pria maupun wanita, memerlukan
bagian penting itu untuk tiga alasan. Pertama dan alasan yang
paling mendasar, kita memerlukannya karena, oleh ilham Allah
Roh Kudus, bagian itu termasuk dalam Alkitab. Rasul Paulus
mengingatkan Timotius bahwa semua bagian Kitab Suci adalah
tulisan yang diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dan itu termasuk Amsal
31.
Kedua, bagian itu menjabarkan sebuah ringkasan tentang
hikmat umat Allah. Pembukaan kitab Amsal berbicara tentang
takut akan Tuhan sebagai permulaan pengetahuan (1:7), dan
kitab Amsal ditutup dengan pujian bagi orang yang takut
akan Tuhan (31:30). Pasal 1 memperkenalkan kita tentang
Hikmat yang berseru nyaring di jalan-jalan kota, memanggil
orang-orang muda untuk memikirkan kembali tentang hidup
dan pilihan mereka, dan mengatakan kepada mereka supaya
memilih untuk takut akan Tuhan. Pasal 31 menempatkan
Hikmat dalam pakaian sehari-hari, menunjukkan kepada kita
bagaimana penampilan seseorang yang dengan bijaksana telah
memilih untuk takut akan Tuhan.
Alasan ketiga bahwa kita memerlukan bagian penting itu
-
[ 9 ] SERUAN HIKMAT
adalah struktur dari 22 ayat terakhir dari bagian tersebut.
Amsal 31:10-31 merupakan puisi akrostik. Setiap ayat dari
bagian itu dimulai dengan huruf abjad Ibrani (aleph, beth, gimel,
daleth, he, waw, dst.). Apa gunanya hal itu? Pada zaman kuno,
akrostik digunakan sebagai sarana untuk menghafal. Jika
Anda mengetahui huruf-huruf abjad, Anda bisa mengingat
serangkaian ide hanya dengan mengingat urut-urutan huruf
pada abjad tersebut. Kita menggunakannya pada masa kini,
tetapi hal itu jauh lebih penting pada zaman dahulu, ketika
hikmat bangsa diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya secara lisan. Anak-anak belajar tentang yang perlu
mereka ketahui secara lisan. Sebuah puisi akrostik adalah
salah satu cara untuk membantu mereka mengingatnya.
Pasal 31 menempatkan Hikmat dalam pakaian sehari-hari, menunjukkan kepada kita bagaimana penampilan seseorang yang dengan bijaksana telah memilih untuk takut akan Tuhan.
Teks asli dalam Kitab Suci bahasa Ibrani ditulis tanpa huruf hidup. Membaca dan memahami kata-kata di dalamnya dilakukan dengan mendengarkan bunyi dari huruf-huruf hidupnya.
-
[ 10 ] SERUAN HIKMAT
Amsal 31:10-31 ditulis sebagai puisi akrostik sehingga bisa
dihafalkan dengan mudah, di luar kepala. Mengapa? Karena
bagian itu merangkum hikmat umat Allah yang terdapat di
seluruh kitab Amsal. Semua itu ditujukan bagi kita untuk
membantu agar kita tahu cara menjalani hidup dengan bijak.
Puisi tersebut dimulai dari ayat 10 dengan pertanyaan
dan pernyataan: “Isteri yang cakap siapakah akan
mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata.”
Demikianlah Alkitab Terjemahan Baru menerjemahkan teks
Ibrani tersebut. Jika Anda membacanya di Alkitab Firman
Allah yang Hidup, kalimatnya menyatakan, “Jika engkau
dapat memperoleh seorang istri yang sungguh baik.” Ketika
melihat terjemahan yang berbeda dari sebuah kata Ibrani
dan artinya terlihat tidak sama, kita harus menelitinya kembali
dan mencari tahu bagaimana kata Ibrani itu digunakan di
bagian-bagian lain dalam Perjanjian Lama. Dalam bahasa
Dalam Alkitab, kekuatan dan keberanian bukan sekadar sifat maskulin. Menurut banyak orang, Alkitab mengajarkan bahwa identitas pria ditemukan dalam kekuatannya dan identitas wanita ditemukan dalam kecantikannya. Meskipun itu benar di satu sisi, kaum wanita dan juga kaum pria diperintahkan untuk menggunakan kekuatan yang Allah berikan demi melakukan segala tujuan-Nya.
-
[ 11 ] SERUAN HIKMAT
Ibrani, wanita yang sangat didambakan ini, yang lebih berharga
daripada permata, adalah seorang wanita chayil. Dalam
pengertian itu, tidak ada terjemahan kita—cakap atau sungguh
baik—yang bisa menangkap nuansa dari kata Ibrani tersebut.
Pasal 31 menggunakan kata Ibrani chayil di ayat 2-3: “Apa
yang akan kukatakan, anakku, anak kandungku, anak nazarku?
Jangan berikan kekuatanmu (chayil) kepada perempuan, dan
jalanmu kepada perempuan-perempuan yang membinasakan
raja-raja.”
Ketika melihat penggunaan kata Ibrani itu di seluruh
Perjanjian Lama, kita melihat bahwa ayat 3 lebih akurat dalam
menerjemahkan kata chayil sebagai kekuatan. Chayil adalah
kata umum dalam Alkitab, yang digunakan ratusan kali. Kata
itu digunakan tiga kali untuk mengacu kepada seorang wanita
(Rut 3:11, Amsal 12:4, dan Amsal 31:10), tetapi kata itu paling
sering dipakai untuk menggambarkan prajurit atau tentara.
Arti dasar dari kata tersebut adalah kekuatan atau kuasa, dan
sebagian besar dipakai untuk mengacu pada kecakapan militer.
Para pahlawan Daud yang perkasa adalah pria chayil.
Amsal 31 merangkum hikmat umat Allah yang terdapat di seluruh kitab Amsal. Semua itu ditujukan bagi kita untuk membantu supaya kita tahu cara menjalani hidup dengan bijak.
-
[ 12 ] SERUAN HIKMAT
Kata chayil juga diterjemahkan menjadi gagah berani,
mengacu pada kualitas keberanian yang dibutuhkan dalam
pertempuran. Seorang prajurit akan tetap teguh dalam
pertempuran, dan tidak akan meninggalkan posnya atau
melarikan diri dari tugasnya. Jadi orang chayil (seperti
para pahlawan Daud yang gagah perkasa) mempunyai
kekuatan batin untuk melakukan tanggung jawab yang
mereka emban dan mengatasi berbagai hambatan. Amsal
31:10 membicarakan tentang orang yang kuat, gagah berani,
dan memiliki kekuatan batin untuk bisa mengatasi segala
hambatan.
Beberapa terjemahan dari ayat 10 menyatakan, “Istri
yang cakap siapakah akan mendapatkannya?” Kata yang
diterjemahkan sebagai istri sama seperti kata untuk wanita.
Beberapa penerjemah mungkin memilih kata istri karena dua
ayat berikutnya membahas tentang suaminya. Namun bukan
berarti hal itu tidak berlaku untuk para lajang!
Daud mengumpulkan di Yerusalem segala pembesar Israel, yakni para kepala suku, para pemimpin rombongan orang-orang yang melayani raja, para kepala pasukan seribu dan kepala pasukan seratus, serta para kepala harta benda dan ternak kepunyaan raja dan anak-anaknya; bersama-sama mereka juga para pegawai istana dan para perwira dan semua pahlawan yang gagah perkasa (chayil)” (1 Tawarikh 28:1).
-
[ 13 ] SERUAN HIKMAT
Orang CHAYIL (seperti para pahlawan Daud yang gagah perkasa) mempunyai kekuatan batin untuk melakukan tanggung jawab yang mereka emban dan mengatasi berbagai hambatan.
Penggunaan kata yang sama untuk kata wanita dan istri merupakan kebiasaan umum, baik dalam Kitab Suci berbahasa Yunani maupun Ibrani. Kontekslah yang menentukan arti dari kata tersebut dalam suatu bagian Alkitab.
Orang yang kuat dan gagah berani tersebut memiliki
hikmat atau keterampilan untuk hidup, dan dalam Amsal 31
kita melihatnya terwujud dalam diri seorang wanita bijak.
Ketika kita memperhatikan wanita itu, kita melihat wujud
hikmat dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas-kualitas diri
yang dimiliki wanita itu merupakan kualitas diri yang
merangkum hikmat dari umat Allah. Kualitas-kualitas diri
tersebut berlaku, baik bagi mereka yang lajang atau yang
telah menikah, baik bagi pria maupun wanita.
-
[ 14 ] SERUAN HIKMAT
-
[ 15 ]
dua
Hikmat yang Diwujudkan
Jadi apa yang menjadi karakteristik seseorang yang kuat? Karakteristik pertama dari seorang wanita bijak adalah ia dapat dipercaya. Di ayat 11 dan 12 kita membaca: “Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya
tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada
suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.” Jelas
bahwa suami wanita itu dapat mempercayainya. Suaminya
tahu bahwa istrinya tidak akan memboroskan uang atau kabur
dengan pria lain. Wanita itu bisa dipercaya.
-
[ 16 ] SERUAN HIKMAT
Apakah Anda bisa dipercaya? Apakah Anda bisa dipercaya
untuk berbuat baik, tidak berbuat jahat, sepanjang hidup
Anda? Jika demikian, Anda sedang bertumbuh menjadi
orang bijak yang kuat seperti yang tertulis dalam Amsal 31.
Dalam ayat 13-18, kita menemukan bahwa orang bijak
yang gagah berani, kuat, dan berkomitmen itu juga seorang
yang cerdik. Sebagian besar dari kita tidak suka mendengar
kata cerdik. Namun menurut kamus, istilah tersebut
menyatakan bahwa orang tersebut banyak akal atau pintar.
Orang yang cerdik bukanlah orang yang memanfaatkan
orang lain, tetapi orang yang memanfaatkan peluang. Inilah
bentuk kecerdikan dalam ayat 13-18: Ayat 13 menyatakan
bahwa wanita bijak yang kuat itu “mencari bulu domba dan
rami, dan senang bekerja dengan tangannya.” Ia tidak asal
mengambil apa pun yang tersedia, tetapi memilih tugas-
tugasnya dan bahannya dengan teliti.
Ayat 14 dan 15 menyatakan bahwa wanita bijak yang kuat
itu “serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan
Wanita bijak dan kuat itu dapat dipercaya. Karena sifatnya itu,
suaminya dapat memberikan kepercayaan penuh kepadanya.
Dampaknya, semua orang yang berurusan dengan wanita
tersebut juga dapat mempercayainya karena ia layak dipercaya
sama seperti ia layak dipercaya oleh suaminya.
-
[ 17 ] SERUAN HIKMAT
makanannya. Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan
makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas
kepada pelayan-pelayannya perempuan.” Wanita bijak itu
memandang jauh ke depan dan bersiap untuk masa depan,
tidak hanya untuk masa kini. Ia mengatur pekerjaannya
sehingga setiap orang dalam rumah tangganya dicukupkan
kebutuhannya.
Ayat 16 menunjukkan ketajaman naluri dari wanita itu:
“Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil
tangannya kebun anggur ditanaminya.” Wanita itu cerdik dalam
membeli lahan, lalu mengatur supaya lahan itu menghasilkan
keuntungan. Ia memikirkan setiap proyeknya dengan cermat
dan membuat rencana untuk menjalankannya supaya berhasil.
Ayat 17 menjelaskan: “Ia mengikat pinggangnya dengan
kekuatan, ia menguatkan lengannya.” Dalam bahasa Ibrani,
hal itu sebenarnya berarti ia menguatkan lengan demi
tugas-tugasnya sehingga ia bisa melakukan pekerjaannya
-
[ 18 ] SERUAN HIKMAT
dengan penuh semangat. Orang yang cerdik meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya supaya bisa bekerja dengan
lebih cerdas, dan bukannya lebih keras.
Ayat 18 jelas mengatakan: “Ia tahu bahwa pendapatannya
menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.”
Wanita bijak itu membuat produk yang berkualitas baik
sehingga dapat dijual kepada para pedagang tanpa merasa
malu atau takut.
Singkat kata, orang chayil adalah seorang yang cerdik.
Jadi tanyakanlah kepada diri Anda: Secerdik apakah aku dalam
kegiatanku sehari-hari? Apakah aku memikirkan setiap proyekku
dengan cermat sehingga bisa mengerjakannya dengan baik? Apakah
aku merencanakan jauh ke depan? Apakah aku berkomitmen untuk
melakukan pekerjaan yang baik? Jika Anda bisa menjawab ya untuk
pertanyaan-pertanyaan itu, Anda memiliki karakteristik kedua
dari hikmat yang tertulis dalam kitab Amsal. Anda itu cerdik
atau banyak akal atau bijaksana.
Dalam ayat 19 dan 20, kita beralih pada karakteristik
Terkadang orang Kristen berpikir bahwa mengikut Roh Kudus berarti tidak perlu membuat rencana atau memikirkan sesuatu secara matang. Orang yang bijak dan kuat akan peka terhadap dorongan Roh Kudus pada saat itu, dan juga mendengarkan-Nya pada saat ia merencanakan dan mempersiapkan tindakannya.
-
[ 19 ] SERUAN HIKMAT
ketiga dari orang chayil: “Tangannya ditaruhnya pada jentera,
jari-jarinya memegang pemintal. Ia memberikan tangannya
kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang
miskin.” Karakteristik ketiga dari orang yang bijak ialah murah
hati. Hal itu mungkin tidak segera terlihat dengan jelas dalam
teks karena terjemahan kita tidak menangkap hubungan
antara ayat 19 dan ayat 20. Namun dalam bahasa Ibrani,
kedua ayat tersebut tidak dapat dipisahkan karena alasan
berikut: bagian pertama dari ayat 19 dan bagian terakhir dari
ayat 20 memiliki struktur tata bahasa dan kata kerja yang
sama. Hal yang sama juga berlaku untuk bagian terakhir
dari ayat 19 dan bagian pertama ayat 20, struktur dan kata
kerjanya sama. Ketika hal itu terjadi, kita mendapatkan
struktur kiasmus (pengulangan sekaligus pembalikan dua kata
di satu kalimat—yang bentuknya terlihat seperti huruf X
besar). Wanita yang bijak itu memintal benang dan menenun
ikat pinggang serta membuat pakaian untuk dijual kepada
-
[ 20 ] SERUAN HIKMAT
para pedagang sehingga ia bisa bermurah hati kepada orang
miskin dan yang berkekurangan. Kecerdikan harus selalu
diimbangi dengan kemurahan hati supaya tidak menjadi
keserakahan. Dan Alkitab sangat mengecam orang yang
serakah. Jadi orang yang cerdik memanfaatkan peluang untuk
memiliki sesuatu sehingga dapat diberikan kepada orang-
orang yang berkekurangan.
Karakteristik keempat dari orang chayil ditemukan dalam
lima ayat berikutnya (21-25), yang menunjukkan kepada kita
bahwa orang yang bijak itu juga rajin. Ayat 21 menyatakan
bahwa “ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya,
karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.” Seberapa
sering salju turun di Timur Tengah? Tidak sering. Namun
ketika turun salju, orang yang bijak dan rajin itu telah
menyiapkan persediaan untuk seisi rumahnya. Terjemahan
kata terakhir dari ayat tersebut sedikit lucu. Rupanya kata
Ibrani yang diterjemahkan menjadi kata pakaian rangkap juga
bisa diterjemahkan menjadi kata merah. Jika turun salju di
luar, saya lebih suka mengenakan pakaian rangkap yang
Orang yang kuat dan bijaksana telah belajar untuk tidak menggenggam erat harta milik mereka. Mereka bersyukur atas semuanya itu tetapi mereka tidak ditentukan oleh harta mereka.
-
[ 21 ] SERUAN HIKMAT
membuat saya hangat ketimbang memakai sesuatu yang hanya
berwarna merah.
Ayat 22 menjelaskan kepada kita bahwa “ia membuat bagi
dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.”
“Lenan halus dan kain ungu” membuktikan kenyataan bahwa
wanita itu rajin mengurus kebutuhannya sendiri maupun
kebutuhan orang lain. Ia berpakaian rapi.
Ayat 23 menghubungkan sifat rajin wanita itu dengan posisi
suaminya di masyarakat: “Suaminya dikenal di pintu gerbang
(pusat kegiatan masyarakat), kalau ia duduk bersama-sama para
tua-tua negeri.” Cara wanita bijak itu mengurus kehidupannya
membuat suaminya mendapatkan hormat dari para pemimpin
masyarakat.
Ayat 24 menjelaskan sejumlah rincian dari penghasilan
wanita bijak itu: “Ia membuat pakaian dari lenan, dan
menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.”
Pekerjaannya dengan jentera (bilah kayu penggulung benang)
-
[ 22 ] SERUAN HIKMAT
dan alat pemintal bukan sekadar hobi, tetapi itu merupakan
sarana untuk menghasilkan pendapatan bagi keluarganya
supaya bisa membantu orang-orang yang berkekurangan.
Sebagai hasilnya, ayat 25 menyimpulkan bahwa
“pakaiannya (tidak hanya lenan halus dan kain ungu) adalah
kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.”
Beberapa orang menyamakan sifat rajin dengan gila kerja
atau kompulsif-obsesif. Namun sifat rajin merupakan bagian
penting dari hikmat.
Ayat 26 menyatakan karakteristik kelima dari orang bijak:
“Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang
lemah lembut ada di lidahnya.” Orang bijak yang kuat selalu
berbicara dengan bijaksana dan ramah. Orang bijak tidak hanya
berkata-kata, tetapi juga menerapkan yang diucapkannya.
Kata Ibrani untuk kekuatan di ayat 25 adalah oz, yang berarti kuat, teguh, dan kukuh. Kata itu sering dipakai untuk
menggambarkan tentang benteng.
Orang yang cerdik memanfaatkan peluang untuk memiliki sesuatu sehingga dapat diberikan kepada orang-orang yang berkekurangan.
-
[ 23 ]
tiga
Perspektif yang Benar
Pada titik ini Anda mungkin berpikir bahwa menjadi bijak atau kuat atau gagah perkasa itu sungguh merepotkan. Terlalu banyak tuntutan! Sebegitu pentingkah jika aku bisa diandalkan dan teliti
dalam pekerjaanku? Atau jika aku murah hati dan rajin dalam
semua yang kulakukan? Atau jika aku menjaga lidahku dan
menggunakannya dengan bijak? Hikmat itu, seperti yang
dijelaskan dalam seluruh kitab Amsal, berarti mengambil
keputusan yang bijak dalam segala seluk-beluk kehidupan.
-
[ 24 ] SERUAN HIKMAT
Dan dalam Amsal 8:35-36, Hikmat menyatakan kepada kita
bahwa orang yang mencintainya akan hidup, tetapi orang
yang tidak mendapatkannya akan merugikan diri sendiri.
Hikmat itu menyangkut kehidupan sehari-hari, dan juga
menyangkut soal hidup dan mati.
Namun Amsal 31 tidak berakhir dengan ayat 26. Jika
berakhir di sini, kita hanya memiliki peraturan moral, tetapi
tidak memiliki sumber daya selain tekad kita sendiri untuk
melakukannya. Yang membuat kita bijak tidak ditemukan dalam
ayat 11-26. Itu ditemukan dalam ayat 30: “Kemolekan adalah
bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut
akan tuHan dipuji-puji.” Intinya adalah: orang bijak yang kuat
dan berkomitmen mengetahui perbedaan antara segala yang fana
dan yang kekal. Orang yang bijak memilih untuk hidup demi segala
yang kekal. Ayat 30 mengatakan kepada kita bahwa kemolekan
itu bohong dan kecantikan itu sia-sia. Kecantikan itu baik,
tetapi tidak kekal. Yang kekal selamanya adalah hubungan kita
dengan Allah.
Khotbah-khotbah yang saya dengar tentang Amsal 31
Kekuatan orang bijak bukan dilandaskan pada benteng
eksternal (oz) yang dibangun dari perbuatan baik, tetapi pada
keberanian (chayil) yang menunjukkan karakter batin seseorang.
-
[ 25 ] SERUAN HIKMAT
cenderung berfokus pada keterampilan dan kesibukan si
wanita. Itu merupakan bukti-bukti dari hikmat, tetapi bukan
inti dari bagian Alkitab tersebut. Hikmat yang sejati dimulai
dari Allah dan hubungan kita dengan-Nya. Hikmat dimulai
dengan “takut akan Tuhan”. Apakah arti “takut” akan
Tuhan itu? Apakah rasa ngeri di hadirat Allah? Bukan itu,
melainkan pemahaman penuh hormat tentang siapa Allah dan
keberadaan kita dalam persekutuan dengan-Nya. Hal yang
paling penting adalah Anda dan saya mengenal siapakah Allah
itu sesungguhnya. Kita harus mengenal-Nya sebagai Pencipta
kita, Penebus kita, dan Pemelihara kita.
Kita harus mengetahui bahwa Allah adalah Pencipta kita.
Pemazmur memahami hal ini:
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur
kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib
apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
-
[ 26 ] SERUAN HIKMAT
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku
dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah (Mazmur 139:13-15).
Kita tidak dapat bernapas kecuali Allah Pencipta kita
memperkenankannya. Rasul Paulus mengatakan kepada orang
Atena bahwa di dalam Allah, kita hidup, kita bergerak, kita
ada (Kisah Para Rasul 17:25-28).
Kita harus mengetahui bahwa Allah adalah Penebus kita.
Sekali lagi Daud, sang pemazmur, menyuarakannya bagi kita:
Pujilah tuHan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan
segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala
kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang
memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia
yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga
masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali
(Mazmur 103:2-5).
Melalui iman kepada Yesus Kristus, Penebus, kita memiliki
hidup baru. Dia telah menanggung hukuman atas dosa-dosa kita
dan telah menebus kita (atau membeli kita kembali) dari Iblis bagi
Allah. Kita harus menyadari bahwa Allah adalah Penebus kita.
Kita juga harus mengetahui bahwa Allah adalah Pemelihara
-
[ 27 ] SERUAN HIKMAT
kita. Yesaya, nabi Perjanjian Lama, mengatakannya demikian:
Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? Tuhan ialah
Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung;
Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga
pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah
dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna
jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan
tuHan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali
yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari
dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi
lelah (Yesaya 40:28-31).
Dalam rutinitas kehidupan kita sehari-hari atau dalam krisis
yang menimpa kita, Allah adalah Pemelihara kita.
Pada pukul 4.30, di suatu Sabtu pagi tahun 1994, telepon
kami berdering dan membangunkan kami. Panggilan telepon
semacam itu biasanya pertanda berita buruk, atau panggilan
Kita harus menyadari bahwa Allah adalah Penebus kita. Dalam rutinitas kehidupan kita sehari-hari atau dalam krisis yang menimpa kita, Allah adalah Pemelihara kita.
-
[ 28 ] SERUAN HIKMAT
orang usil, atau orang mabuk menelepon nomor yang salah.
Bagi kami, panggilan tersebut merupakan berita buruk. Di
ujung telepon, putri sulung kami, Susan, menelepon dari
bagian selatan Prancis, tempat ia dan keluarganya tinggal.
Ia baru saja menerima telepon dari lembaga pelayanan di
bagian utara Prancis, tempat Kent, putra tunggal kami,
melayani orang dewasa yang berkebutuhan khusus. Kent, saat
bersepeda dalam perjalanan ke sebuah pertemuan, ditabrak
sampai meninggal oleh seorang pengemudi mabuk. Pada
saat seperti itu, orang mengajukan segala macam pertanyaan:
Apakah Allah berdaulat—apakah Dia bisa mencegah
terjadinya hal itu? Apakah Allah itu kasih? Apakah Allah
peduli? Apakah Allah nyata? Dalam menghadapi tragedi dan
di tengah kedukaan itulah, kami justru harus meraih inti
kebenaran tentang Allah yang dinyatakan dalam Kitab Suci:
Allah memang berdaulat dan dalam beberapa cara bekerja
melalui tragedi. Allah adalah kasih dengan cara yang tidak
bisa kita pahami dalam kehidupan ini, tetapi yang suatu
hari akan menjadi jelas bagi kita. Allah benar-benar peduli
dan akan menggunakan hal ini demi kebaikan dalam hidup
kita. Allah itu ada. Dia bersama kita. Penulis surat Ibrani
mengingatkan kita bahwa Allah tidak pernah membiarkan
atau meninggalkan kita pada saat-saat terburuk ketika
-
[ 29 ] SERUAN HIKMAT
ketakutan dan air mata nyaris menenggelamkan kita (Ibrani 13:5,
mengutip Ulangan 31:6).
Kesadaran tentang Allah yang bekerja, bahkan dalam
tragedi, memberi kita cara yang berbeda untuk melihat
kehidupan dan kepedihan. Mengenal Allah akan menopang
kita di saat-saat tergelap kita dan mengajarkan perbedaan
antara yang fana dan yang kekal. Namun mengenal Allah
juga menopang kita dalam kehidupan sehari-hari. Memang
tidak mudah bagi kita untuk bisa dipercaya, tetapi Allah itu
ada dan melihat bahwa kita bisa dipercaya. Memang tidak
mudah untuk menjadi cerdik, tetapi Allah melihat pekerjaan
kita dan Dia dihormati karena pekerjaan tersebut. Memang
tidak mudah untuk bermurah hati, tetapi Allah peduli pada
kemurahan hati kita. Memang rajin itu tidak menyenangkan,
tetapi kita bekerja untuk memuliakan Allah Pencipta kita.
Memang tidak mudah berbicara dengan bijak dan ramah
Dalam menghadapi tragedi dan di tengah kedukaan itulah, kami justru harus meraih inti kebenaran tentang Allah yang dinyatakan dalam Kitab Suci: Allah itu berdaulat dan dalam beberapa cara bekerja melalui tragedi.
-
[ 30 ] SERUAN HIKMAT
sepanjang waktu, tetapi Allah mendengarkan ucapan kita.
Hubungan kita dengan Allah memberi kita perspektif
yang berbeda tentang kehidupan. Kita mengetahui apa
yang penting. Kita mengetahui apa yang kekal dan yang
fana, dan kita memilih yang kekal. Dan kita membawa
perspektif itu dalam setiap pilihan yang kita ambil—apakah
kita akan menjadi orang yang dapat dipercaya atau tidak,
apakah kita akan membuat perencanaan terlebih dahulu dan
bekerja dengan cermat atau tidak, apakah kita menunjukkan
belas kasihan atau tidak, apakah kita akan mengejar tujuan
kita sepenuh hati atau tidak, apakah kita mengendalikan
lidah kita atau tidak. Apa yang kita percaya tentang Allah
menentukan seberapa bijaknya kita menjalani hidup. Sikap
takut atau kekaguman yang penuh hormat kepada Allah
memotivasi kita untuk bijak mengatur waktu kita dengan
mempertimbangkan nilai-nilai kekekalan. Takut akan Tuhan
memotivasi kita untuk menggunakan sumber daya kita
Di masa-masa kesusahan, kita tahu bahwa satu-satunya benteng
kita adalah Tuhan. “Ya Tuhan, kekuatanku dan bentengku, tempat
pelarianku pada hari kesesakan! Kepada-Mu akan datang
bangsa-bangsa dari ujung bumi serta berkata: ‘Sungguh, nenek
moyang kami hanya memiliki dewa penipu, dewa kesia-siaan
yang satupun tiada berguna’” (Yeremia 16:19).
-
[ 31 ] SERUAN HIKMAT
dengan bijak demi kebaikan orang lain. Takut akan Tuhan
membantu kita mengevaluasi setiap pilihan yang kita ambil
setiap hari.
Seratus tahun yang lalu Ella Wheeler Wilcox menerbitkan
puisi singkat yang kata-katanya masih berlaku sampai hari
ini, sama seperti seabad lalu ketika ia menulisnya:
Satu kapal berlayar ke Timur,
Dan yang lain ke Barat,
Dengan angin sama yang berembus;
Namun layarnya
Dan bukan badai
Menentukan tempat yang kita tuju.
Layarnya dan bukan badai. Ini pilihan Anda. Baik pria
maupun wanita, lajang ataupun menikah, belajarlah dari
Amsal 31. Pilihlah untuk menjalani hidup Anda dengan
bijaksana, dengan mempertimbangkan segala yang
Apa yang kita percaya tentang Allah menentukan seberapa bijaknya kita menjalani hidup.
-
[ 32 ] SERUAN HIKMAT
kekal. Jika Anda melakukannya, Anda akan menunjukkan
komitmen yang kuat, bahwa Anda dapat dipercaya,
cerdik, murah hati, rajin, dan dapat mengendalikan lidah.
Terlebih lagi, Anda akan mengetahui perbedaan antara
yang fana dan yang kekal, dan Anda akan memilih segala
yang kekal. Itulah rumus Allah untuk menjalani hidup
dengan terampil. Jadilah bijak, jadilah orang yang kuat.
Pilihan di tangan Anda.
-
[ 33 ] SERUAN HIKMAT
Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitabyang mengubahkan hidup dapat dimengerti danditerima oleh semua orang.
Anda dapat mendukung kami dalam melaksanakan misitersebut melalui persembahan kasih. Klik link di bawah iniuntuk informasi dan petunjuk dalam memberikan persembahankasih. Terima kasih atas dukungan Anda untuk pengembanganmateri-materi terbitan Our Daily Bread Ministries.
Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabatmemampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkauorang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup.Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok ataudenominasi apa pun.
DONASI
http://santapanrohani.org/donate/indonesia