Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

220
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.F.D DI PUSKESMAS WAWONASA KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado oleh Nengah Nilawati 711540112065 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO 2015

Transcript of Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

Page 1: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

i

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.F.D

DI PUSKESMAS WAWONASA KECAMATAN SINGKIL

KOTA MANADO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Diploma III Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

oleh

Nengah Nilawati

711540112065

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

2015

Page 2: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Page 3: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Page 4: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

iv

CURRICULUM VITAE

A. IDENTITAS

Nama : Nengah Nilawati

NIM : PO 711540112065

Tempat/Tanggal Lahir : Tirtasari, 24 November 1994

Agama : Hindu

Suku/ Bangsa : Bali/ Indonesia

Status : Belum Menikah

Alamat : Mulyasari, Kec. Toili, Kab. Banggai

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2000-2006 : SD Negeri 1 Toili

Tahun 2006-2009 : SMP Negeri 1 Toili

Tahun 2009-2012 : SMA Negeri 1 Toili

Tahun 2012-2015 : Terdaftar sebagai Mahasiswi Politeknik Kesehatan

Kemenkes Manado Jurusan Kebidanan

Page 5: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

v

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

limpah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.F.D Di Puskesmas Wawonasa

Kecamatan Singkil Kota Manado” Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

program pendidikan Diploma III di Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Jurusan

Kebidanan.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak

bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui pengantar

ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Semuel Layuk, SKM, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Manado, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado.

2. Sandra G. J. Tombokan, S.SiT, S.Pd, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado sekaligus sebagai pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, motivasi serta arahan dalam penyusunan Laporan Tugas

Akhir ini.

3. Atik Purwandari, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado sekaligus sebagai pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, motivasi serta arahan dalam penyusunan Laporan

Tugas Akhir ini.

4. Robin Dompas, S.SiT, S.Pd, MPH, selaku Penguji I yang telah memberikan saran

dan kritik yang membangun dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.

Page 6: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

vi

5. Ellen Pesak, S.Kep, NS, M.Kes, selaku penguji II yang telah membantu dan

memberikan saran dan kritik selama penyusunan Laporan Tugas Akhir.

6. Dr. Hj. Nenny A. Tubagus sebagai Kepala Puskesmas Wawonasa, Pembimbing

Lahan Praktek, serta para Bidan dan Perawat yang telah memberikan kesempatan

dan membantu penulis melaksanakan penelitian di Puskesmas Wawonasa Kecamatan

Singkil Kota Manado.

7. NY.F.D selaku pasien komprehensif yang telah bersedia dan banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

8. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Program Studi Kebidanan yang telah

memberikan bekal ilmu, keterampilan serta bimbingan selama penulis menempuh

pendidikan di Program Studi Kebidanan.

9. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih, sayang dan hormat sebesar-besarnya

kepada Papa, Mama dan Kakak yang penuh dengan kasih sayang dan kesabaran

memberikan dorongan, semangat, dukungan, dan selalu mendoakan keberhasilan

penulis selama pendidikan.

10. I Kadek Putra Ardika yang selalu memberikan dorongan, motivasi, semangat dan

perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penelitian serta

menyusun Laporan Tugas Akhir.

11. Sahabat – sahabat tersayang Ni Luh Fitriani, Niluh Devi Andewi, Ni Nyoman

Santika Dewi, Fhilia Suci Nugraheni dan Febriana J. Sigar yang sudah membantu

penulis dan memberikan dukungan dalam melaksanakan penelitian dan menyusun

Laporan Tugas Akhir.

12. Seluruh mahasiswa tingkat III angkatan 2012 yang telah memberikan dukungan dan

doa serta berbagi suka dan duka bersama selama perkuliahan sampai saat ini.

Page 7: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

vii

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam peyusunan Laporan

Tugas Akhir. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

untuk kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis mengharapkan semoga

Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi teman-teman seprofesi dalam

kebidanan untuk meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan karunia dan rahmat

serta membalas semua kebaikan dari pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Laporan Tugas Akhir ini.

Om Santi-Santi-Santi Om

Manado, 15 Juli 2015

Penulis

Page 8: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

LEMBARAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

LEMBARAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

CURRICULUM VITAE ............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................... v

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................................ x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum ............................................................................... 4

2. Tujuan Khusus .............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar

1. Kehamilan ...................................................................................... 7

2. Persalinan ....................................................................................... 20

3. Bayi Baru Lahir .............................................................................. 35

4. Nifas ............................................................................................... 38

5. Keluarga Berencana ....................................................................... 43

6. Manajemen Asuhan Menurut Varney ............................................ 46

7. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan .......................................... 52

B. Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Kehamilan ..................................................................................... 53

2. Persalinan ...................................................................................... 57

3. Bayi Baru Lahir ............................................................................. 66

4. Nifas .............................................................................................. 70

5. Keluarga Berencana ...................................................................... 75

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 77

B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 77

C. Definisi Operasional ............................................................................. 77

D. Populasi Dan Subjek Penelitian ........................................................... 77

E. Pengumpulan Data ............................................................................... 78

F. Analisa Data ......................................................................................... 78

BAB IV. TINJAUAN KASUS

A. Hasil ..................................................................................................... 91

B. Pembahasan .......................................................................................... 178

Page 9: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

ix

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 199

B. Saran ....................................................................................................... 201

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 202

LAMPIRAN

Page 10: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Survey/Pengambilan Data ... .............................................. 205

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Pengambilan Data .................... 206

Lampiran 3 Surat Persetujuan Etik ........................................................................ 207

Lampiran 4 Surat Penelitian .................................................................................. 208

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian ..................... 209

Lampiran 6 Lembar Permohonan Menjadi Responden ......................................... 210

Lampiran 7 Lembar Penjelasan Sebelum Persetujuan .......................................... 211

Lampiran 8 Lembar Informed Consent ................................................................. 213

Lampiran 9 Dokumentasi ...................................................................................... 214

Lampiran 10 Denah Puskesmas Wawonasa ............................................................ 219

Lampiran 11 Struktur Organisasi Puskesmas Wawonasa ....................................... 220

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Pembimbing I ..................................................... 221

Lampiran 13 Lembar Konsultasi Pembimbing II ..................................................... 222

Page 11: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

xi

Nengah Nilawati, 2015. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.F.D Di

Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. (Pembimbing I Sandra G. J

Tombokan, S.SiT, S.Pd, M.Kes dan Pembimbing II Atik Purwandari, SKM, M. Kes).

ABSTRAK

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan

pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat

kesehatan ibu dan bayi, karena merupakan cerminan dari status kesehatan ibu dan bayi

saat ini. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, AKI di

Indonesia tercatat 359/100.000 Kelahiran Hidup, serta AKB di Indonesia tercatat

32/1.000 KH. Tujuan Penelitian ini untuk menerapkan Asuhan Kebidanan Komprehensif

pada Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode Asuhan

Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan Data Dasar,

Interpretasi Data Dasar, Diagnosa Potensial, Tindakan Segera, Menyusun Rencana,

Melaksanakan Secara Menyeluruh Asuhan Kebidanan serta Mengevaluasi

Keberhasilannya.

Hasil Penelitian dilakukan pendampingan secara Komprehensil dan data

diperoleh di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado dari bulan Agustus

2014 s/d Juni 2015 Ny. F.D G2P1A0 Umur 30 Tahun Tanggal 26 Agustus 2014 Jam 10.05

Wita Ny.F.D datang dengan alasan ingin memeriksakan kehamilannya, hasil pemeriksaan

Ny. F.D G2P1A0 hamil 16 minggu. K2 Ny.F.D G2P1A0 hamil 21-22 minggu, K3 Ny. F.D

G2P1A0 hamil 29-30 minggu, K4 Ny. F.D G2P1A0 hamil 38-39 minggu dan keadaan ibu

baik. Pada tanggal 11 Februari 2015 Ny. F.D G2P1A0 hamil 39-40 minggu. Partus kala II

fase aktif keadaan ibu dan janin baik, pada jam 06.50 Wita bayi lahir spontan dengan

letak belakang kepala, berat badan 3.800 gram, panjang badan 50 cm. Jam 06.53 Wita

Ny. F.D P2A0 partus kala III, keadaan ibu baik, Jam 07.00 Wita plasenta lahir dengan

spontan. Jam 08.00 Wita Ny. F.D P2A0 partus kala IV, keadaan ibu dan bayi baik. Jam

15.05 Wita Ny. F.D P2A0, 8 jam nifas, keadaan ibu baik. Neonatus cukup bulan sesuai

masa kehamilan dan keadaan bayi baik. Tanggal 12 Februari 2015 jam 16.45 Wita

dilakukan kunjungan rumah I pada Ny. F.D P2A0 nifas hari ke 6 keadaan ibu baik, bayi

umur 6 hari keadaan bayi baik. Pada tanggal 7 April 2015 Ny. F.D P2A0 sudah

menggunakan KB suntik Depo Provera.

Kesimpulan penelitian ini, bidan dapat menerapkan Asuhan Kebidanan

Komprehensif dengan menggunakan Manajemen Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney

dan Pendokumentasian.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Komprehensif

Page 12: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang ibu dapat meninggal tiap menit dalam sehari yang disebabkan oleh

komplikasi persalinan. Menurut Word Health Organization (WHO) memperkirakan

sebanyak 37 juta Kelahiran Hidup dikawasan Asia Tenggara setiap tahunnya, sementara

total kematian ibu dan bayi baru lahir dikawasan ini diperkirakan berturut-turut 170.000

dan 1,3 juta pertahun, kematian ibu sebanyak 99% akibat masalah persalinan dan

kelahiran, terjadi dinegara-negara berkembang (Prawirohardjo, 2012).

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, rata-rata

Angka Kematian Ibu tercatat mencapai 359/100.000 KH. Rata-rata AKI meningkat di

banding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228/100.000 KH, Angka Kematian Bayi tahun

2012 mencapai 32/1.000 KH, terjadi peningkatan AKB pada tahun 2007 yaitu 34/1.000

KH, dengan penyebab kematian ibu 28% karena perdarahan, eklampsi 24%, infeksi 11%,

abortus 5%, partus lama/macet 5%, emboli obstetri 3%, komplikasi masa puerperium 8%,

lain-lain 11%. Dengan meningkatnya AKI dan AKB tentu pemerintah harus lebih

meningkatkan lagi daya kerja yang sebelumnya bertekad akan menurunkan AKI hingga

102/100.000 KH dan AKB diperkirakan target 23/1.000 KH pada tahun 2015 sesuai

dengan target MDGs (Millenium Development Goals) dapat tercapai.

AKI di Sulawesi Utara tahun 2012 sebesar 125/100.000 KH dan meningkat pada

tahun 2013 menjadi 191/100.000 KH. Penyebab utama kematian ibu di Propinsi Sulawesi

Utara pada tahun 2013 adalah perdarahan 36%, hipertensi 24%, infeksi 3%, partus lama

1% dan lain-lain 36%. Kondisi AKI dan AKB Kota Manado tahun 2013 yaitu AKI

5/100.000 KH (2013), dibandingkan dengan AKI tahun 2011 sebesar 188/100.000 KH,

sedangkan AKB 7/1.000 KH (2013) dan meningkat menjadi 14/1.000 KH (Dinkes

Manado, 2014).

1

Page 13: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

2

Penyebab tingginya AKI di Indonesia adalah disebabkan oleh beberapa faktor

antara lain rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan, faktor 4 terlalu 3

terlambat, fasilitas kesehatan yang kurang memadai (Nurasiah dkk, 2014). Secara

langsung penyebab tingginya AKI adalah perdarahan post partum, infeksi, dan eklampsi.

Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sejumlah 27% akan mengalami komplikasi

atau masalah yang bisa berakibat fatal (Hutari, 2012). Sedangkan AKB disebabkan oleh

kelainan kongenital, asfiksia neonatarum dan lain-lain (Prawirohardjo, 2012).

Berdasarkan survei awal diperoleh dari profil Unit Pelayanan Tingkat Daerah

(UPTD) Puskesmas Wawonasa tahun 2013 yang diambil pada tanggal 03 Februari 2015,

jumlah ibu hamil (2013) yaitu 413 ibu, cakupan kunjungan ibu hamil K1 419 (101,5%),

dengan target Nasional 100%, K4 384 (93,0%) dengan target Nasional 95%. Jumlah ibu

bersalin 394, jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan 372 (94,4%) dengan

target Nasional 90%. Jumlah bayi baru lahir 372, cakupan kunjungan neonatal 162,

menurut jenis kelamin yaitu KN1 dan KN3 (KN Lengkap) laki-laki 162 (43,5%),

perempuan 210 (56,5%) dengan target Nasional 90%. Jumlah ibu nifas yang mendapat

pelayanan kesehatan dan mendapatkan vitamin A yaitu 372. Jumlah PUS 3.367, jumlah

peserta KB baru 99 (2,9%) PUS, jumlah peserta KB aktif yaitu 2.572 (76,4%) PUS

(Puskesmas Wawonasa, 2013).

Pada tahun 2014 di Puskesmas Wawonasa jumlah ibu hamil 413 ibu, cakupan

kunjungan ibu hamil K1 401 (97,1%), dengan target Nasional 100%, K4 392 (94,92%)

dengan target Nasional 95%. Sasaran ibu bersalin 394, jumlah persalinan yang ditolong

oleh tenaga kesehatan 352 (89,3%) dengan target Nasional 90%. Jumlah bayi baru lahir

352, cakupan kunjungan neonatal KN1 dan KN3 (KN Lengkap) 352 (89,3%) dengan

target Nasional 90%. Jumlah ibu nifas 352 ibu, cakupan kunjungan nifas KF1 dan KF3

(KF lengkap) 352 (89,3%) (Puskesmas Wawonasa, 2014).

Page 14: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

3

Upaya untuk mencapai target MDGs pada tahun 2015 dengan meningkatkan

kualitas pelayanan ANC oleh tenaga kesehatan profesional, cakupan persalinan ditolong

tenaga kesehatan terlatih. Kebijakan pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan

ibu diantaranya pelayanan kesehatan dasar (primary health care), safe motherhood

initiative, bidan di desa, gerakan sayang ibu (GSI), gerakan pembangunan berwawasan

kesehatan menuju Indonesia sehat 2010, making pregnancy safer, PONED dan PONEK

serta desa siaga (Prawirohardjo, 2013). Upaya pemerintah dalam rangka memecahkan

permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia yaitu melalui System Jaminan Sosial

Nasional (SJSN) (Wibowo, 2014).

Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan

secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas sampai pada bayi baru lahir agar

mengetahui yang terjadi pada ibu hamil, bersalin, nifas sampai bayi baru lahir serta dalam

melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa secara tepat, antisipasi masalah yang

mungkin terjadi, menentukan tindakan segera, melakukan perencanaan dan tindakan

sesuai kebutuhan ibu, serta mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah

dilakukan (Tiofani, 2012).

Berdasarkan uraian maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

: “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan

Singkil Kota Manado”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana

Penerapan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa

Kecamatan Singkil Kota Manado ?’’

Page 15: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umun

Menerapkan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa

Kecamatan Singkil Kota Manado.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengumpulan data asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.F.D di

Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

b. Menegakkan diagnosa secara tepat dalam asuhan kebidanan komprehensif pada

Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

c. Melakukan antisipasi masalah dalam asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.F.D

di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

d. Menentukan tindakan segera jika dibutuhkan dalam asuhan kebidanan

komprehensif pada Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota

Manado.

e. Melakukan perencanaan dalam asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.F.D di

Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

f. Melakukan pelaksanaan tindakan dalam asuhan kebidanan komprehensif pada

Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

g. Mengevaluasi tindakan yang di berikan dalam asuhan kebidanan komprehensif

pada Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

h. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.F.D di

Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

Page 16: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan ketrampilan dan asuhan kebidanan

komprehensif.

b. Dijadikan pedoman dalam penerapan asuhan kebidanan komprehensif.

c. Sebagai sumber informasi tentang asuhan kebidanan komprehensif.

d. Sebagai bahan bacaan di perpustakaan serta dapat mengembangkan laporan tugas

akhir ini lebih lanjut.

2. Manfaat praktis

a. Bagi tempat penelitian

Sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam memberikan

asuhan kebidanan komprehensif.

b. Bagi responden

Untuk meningkatkan pengetahuan pada ibu dan keluarga pada masa hamil, bersalin,

bayi baru lahir, nifas dan KB.

Page 17: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar

1. Kehamilan

a. Pengertian kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid

terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari

konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan

ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Prawirohardjo, 2013).

b. Tanda dan gejala kehamilan (Dewi, 2010).

1) Tanda pasti kehamilan

a) Gerakan janin yang dapat dilihat/dirasa/diraba, juga bagian-bagian janin.

b) Denyut jantung janin.

(1) Didengar dengan stetoskop monoral Laennec

(2) Dicacat dan didengar alat dopler

(3) Dicacat dengan feto Elektrokardiogram

(4) Dilihat pada Ultrasonografi (USG)

c) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

2) Tanda tidak pasti

a) Amenorea

Wanita harus mengetahui tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) supaya

dapat ditaksir umur kehamilan dan Taksiran Tanggal Persalinan (TTP) yang

dihitung dengan menggunakan rumus dari Naegele yaitu TTP (hari pertama HT

+ 7) dan (bulan HT + 3).

6

Page 18: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

7

b) Mual dan muntah

Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan

pertama. Oleh karena sering terjadi pada pagi hari, maka disebut morning

sickness, bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemisis.

c) Mengidam (ingin makanan khusus)

Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-

bulan triwulan pertama, tidak tahan suatu bau-bauan.

d) Pingsan

Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan.

e) Tidak ada selera makan (anoreksia)

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian nafsu makan

timbul kembali.

f) Payudara

Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan

progesteron yang merangsang duktus payudara.

g) Miksi

Miksi/BAK sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang

membesar. Gejala ini hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir

kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

h) Konstipasi

Konstipasi terjadi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormone

steroid.

3) Tanda-tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

Page 19: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

8

b) Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsistensi dari

Rahim.

c) Tanda Hegar

Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus segmen bawah

Rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain.

d) Tanda Chadwick

Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan.

e) Tanda Piscaseck

Adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio biasanya terletak

di sebalah atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris.

f) Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (Braxton Hicks.

g) Teraba Ballotement.

h) Reaksi kehamilan positif.

c. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada ibu hamil (Prawirohardjo, 2011)

1) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, placenta, amnion) sampai persalinan. Pada

perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gr dan kapasitas 10 ml atau

kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang

mampu menampung janin, placenta dan cairan amnion rata-rata pada akhir

kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau

lebih dengan berat rata-rata 1100 gr.

2) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.

Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi.

Page 20: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

9

3) Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru

juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan diovarium, folikel ini

akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu diawal kehamilan dan setelah itu akan

berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relative nominal.

4) Vagina dan Perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi terlihat jelas pada kulit,

sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda

Chadwick. Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan

persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan

meningkatnya kekebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat. Perubahan ini

mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.

5) Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,

kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.

Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada banyak perempuan,

garis dipertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan

yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang

bervariasi pada wajah dan leher yang disebut cloasma gravidarum.

6) Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih

lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena

dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman dan

tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut

kolostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang

Page 21: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

10

mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi

karena hormon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone.

7) Perubahan Metabolik

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal

dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan

ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah

12,5 kg. Pada trimester kedua perempuan dengan gizi baik dianjurkan

menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan

dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per minggu

masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.

8) Sirkulasi Darah

Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih segar

dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi),

dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume

darah) bertambah sebesar 25 sampai 30% sedangkan sel darah bertambah

sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya

hemodilusi darah mulai tampak sekitar usia kehamilan 16 minggu.

9) Traktus urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh

uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini

akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul.

10) Sistem Muskuloskeletal

Lordosis yang prograsif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan

akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior. Lordosis menggeser

pusat daya berat ke belakang kearah dua tungkai. Morbilitas tersebut dapat

Page 22: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

11

mengakibatkan perubahan sikap ibu pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak

enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan.

d. Tanda bahaya dalam kehamilan (Prawirohardjo, 2012).

1) Perdarahan

Perdarahan pada kehamilan lanjut atau diatas 20 minggu pada umumnya

disebabkan oleh plasenta previa. Perdarahan yang terjadi sangat terkait dengan

plasenta dan kondisi segmen bawah rahim yang menjadi tempat implementasi

plasenta tersebut. Plasenta previa menjadi penyebab dari 25% kasus

perdarahan antepartum. Perdarahan dapat disebabkan oleh solusio plasenta

(40%) atau vasa previa (5%) dari keseluruhan kasus perdarahan antepartum.

2) Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama kehamilan dan sering kali

merupakan ketidaknyaman yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang

menunjukan suatu masalah yang serius adalah sebagai berikut :

a) Sakit kepala hebat.

b) Sakit kepala yang menetap.

c) Tidak hilang dengan istirahat.

3) Masalah pengelihatan/ pandangan kabur

Pengelihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah

normal. misalnya pengelihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),

dan berkunang-kunang. Diagnosis nyeri kepala, gangguan pengelihatan, kejang

atau koma, dan hipertensi.

4) Bengkak pada muka dan tangan

Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan

tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan

Page 23: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

12

kaki, jari tangan, dan muka, adanya masalah serius apabila ditandai dengan tanda-

tanda berikut ini :

a) Jika muncul pada muka dan tangan.

b) Bengkak tidak hilang setelah beristirahat.

c) Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat,

pandangan mata kabur, dan lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia,

gagal jantung, atau preeclampsia (Dewi, 2010).

5) Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam

keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.

6) Gerakan bayi yang berkurang.

a) Gerakan janin yang tidak terasa

Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke lima

atau ke enam, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika

bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa

jika ibu berbaring atau beristirahat, dan jika ibu makan dan minum dengan baik

(Kusmiyati, 2013).

e. Kebutuhan dasar ibu hamil (Walyani, 2015).

1) Kebutuhan Fisik

a) Kebutuhan fisik pada ibu hamil sangat diperlukan, yaitu meliputi oksigen,

nutrisi, personal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisai dan body

mekanik, senam hamil, istirahat tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi,

persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan

cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, dan tanda bahaya dalam

kehamilan.

Page 24: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

13

2) Kebutuhan psikologis ibu hamil trimester I,II, dan III

a) Trimester 1

Pada trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seringkali ibu mencari

tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil, ibu sering

merasa bingung, sekitar 80% ibu melewati kekecewaan, menolak, sedih dan

gelisah.

b) Trimester II

Periode ini sering disebut periode sehat (radian health) ibu sudah bebas dari

ketidaknyamanan. Selama periode ini wanita sudah mengharapkan bayi.

Dengan adanya gerakan janin, rahim yang semakin membesar, terlihatnya

gerakan bayi saat di USG semakin meyakinkan bahwa bayinya ada dan dia

sedang hamil.

c) Trimester III

Periode ini sering disebut periode menunggu dan waspada sebab saat itu ibu

tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, dan menunggu tanda-tanda

persalinan.

f. Penatalaksanaan dalam kehamilan

1) Asuhan Antenatal

Antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obsetrik untuk

optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan

rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2011).

2) Tujuan asuhan antenatal (Dewi, 2011).

a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi.

Page 25: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

14

b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan

bayi.

c) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin

terjadi selama kehamilan.

d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, ibu dan bayi dapat melewati proses

kelahiran dengan selamat.

e) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi.

3) Kebijakan program asuhan antenatal (Prawirohardjo, 2010).

a) Kunjungan antenatal

(1) Satu kali pada triwulan pertama.

(2) Satu kali pada triwulan kedua.

(3) Dua kali pada triwulan ketiga.

b) Pelayanan asuhan standar antenatal (Walyani, 2015).

(1) Timbang berat badan

Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran <

145 cm. Kenaikan berat badan ibu normal rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg.

(2) Ukur tekanan darah

Diukur setiap kali ibu datang dan berkunjung, deteksi tekanan darah yang

cenderung naik diwaspadai adanya gejala hipertensi dan preeklampsia.

Apabila turun di bawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah

normal berkisar systole/diastole 110/80-120/80 mmHg.

(3) Ukur tinggi fundus uteri

Menggunakan pita sentimeter, letakkan titik no pada tepi atas sympisis dan

rentangkan sampai fundus uteri.

Page 26: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

15

Tabel 1. Tinggi fundus uteri

No Tinggi fundus uteri

(cm)

Umur kehamilan dalam

minngu

1 12 cm 12

2 16 cm 16

3 20 cm 20

4 24 cm 24

5 28 cm 28

6 32 cm 32

7 36 cm 36

8 40 cm 40

(Walyani, 2015).

(4) Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe)

Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas, karena

masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.

(5) Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap

Untuk melindungi dari tetanus neonatorum, efek samping TT yaitu nyeri,

kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat penyuntikan.

Tabel 2: Jadwal pemberian imunisasi TT

Antigen Interval

(selang waktu minimal)

Lama

Perlindungan

%

Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal

pertama 0 0

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99

TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur

hidup 99

(Walyani, 2015).

Page 27: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

16

(6) Pemeriksaan Hb

Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang pertama kali,

lalu diperiksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu

upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil.

(7) Temu wicara

Adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain

memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya

untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.

2. Persalinan

a. Pengertian persalinan

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi

pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu

maupun pada janin (Prawirohardjo, 2010).

Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun

kedalam jalan lahir kemudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan

atau hampir cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan di susul dengan

pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir, dengan

bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Marmi, 2012).

b. Fisiologi persalinan

1) Teori keregangan

Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu, setelah

melewati batas waktu tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.

Keadaan uterus yang terus membesar menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-

otot uterus.

Page 28: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

17

2) Teori penurunan progesterone

Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana terjadi

penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu.

Villy Khorialis mengalami perubahan-perubahan dan produksi progesterone

mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin. Akibat

otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesterone

tertentu.

3) Teori oksitosin internal

Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hypopisis pars posterior. Perubahan

keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensivitas otot rahim,

sehingga sering terjadi kontraksi Braxton-hicks. Menurunnya konsentrasi

progesterone akibat tuanya kehamilan, maka oksitosin dapat meningkatkan

aktivitas sehingga persalinan di mulai.

4) Teori Prostaglandin

Konsentrasi Prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu, yang

dikeluarkan oleh desidua. Pemberian Prostagladin pada saat hamil dapat

menimbulkan kontraksi otot rahim, sehingga terjadi persalinan. Prostaglandin

dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.

c. Tanda-tanda persalinan (Nurasiah, 2012).

1) Tanda- tanda persalinan sudah dekat

a) Lightening

Pada minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan fundus karena kepala

bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan oleh :

(1) Kontraksi Braxton hicks.

(2) Ketegangan otot perut.

Page 29: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

18

(3) Ketegangan ligamentum rotumdum.

(4) Gaya berat janin kepala kearah bawah.

b) Terjadinya his permulaan

(1) Rasa nyeri ringan dibagian bawah

(2) Datangnya tidak teratur

(3) Tidak ada perubahan serviks

(4) Durasinya pendek

2) Tanda-tanda persalinan

a) Terjadinya his persalinan

His persalinan mempunyai sifat:

(1) Pinggang terasa sakit, yang menjalar ke depan.

(2) Sifatnya teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatannya makin besar.

(3) Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan uterus.

(4) Makin beraktivitas (jalan), kekuatan makin bertambah.

b) Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina).

c) Pengeluaran cairan.

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan (Asri & Cristine, 2012).

1) Power (tenaga yang mendorong anak)

a) His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan.

b) His persalinan yang menyebabkan pendataran dan pembukaan serviks.

Terdiri dari : his pembukaan, his pengeluaran dan his pelepasan uri.

c) Tenaga mengejan :

(1) Kontraksi otot-otot dinding perut.

(2) Kepala di dasar panggul merangsang mengejan.

(3) Paling efektif saat ada kontraksi/his.

Page 30: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

19

2) Passage (panggul)

a) Bagian-bagian tulang panggul

Panggul terdiri dari empat buah tulang :

(1) Dua os coxae

(a) Os ischium

(b) Os Pubis

(c) Os Sacrum

(d) Os illium

(2) Os cossygis

b) Bagian-bagian pelvis minor

Pelvis minor, dibagi menjadi 3 bagian

(1) Pintu atas panggul /PAP.

(2) Cavum pelvis.

(3) Pintu bawah panggul/PBP.

c) Bidang panggul

Bidang panggul adalah bidang datar imajiner yang melintang terhadap panggul

pada tempat yang berbeda.Bidang ini digunakan untuk menjelaskan proses

persalinan.

(1) Pintu atas panggul/PAP.

(2) Bidang terbesar pada cavum pelvis.

(3) Bidang terkecil pada cavum pelvis.

(4) Pintu bawah panggul/PBP.

3) Passanger ( Fetus)

a) Akhir minggu ke 8 janin mulai nampak menyerupai manusia dewasa, menjadi

jelas pada akhir minggu 12.

Page 31: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

20

b) Usia 12 minggu jenis kelamin luarnya sudah dapat dikenali.

c) Quickening (terasa gerakan janin pada ibu hamil) terjadi usia kehamilan 16-20

minggu.

d) Djj mulai terdengar minggu 18/10.

e) Panjang rata-rata janin cukup bulan 50 cm.

f) Berat rata-rata janin laki 3400 gr, perempuan 3150 gr.

g) Janin cukup bulan lingkar kepala dan bahu hampir sama.

4) Plasenta

Plasenta merupakan salah satu faktor dengan memperhitungkan implantasi plasenta

pada dinding rahim.

5) Psikologi

Psikologi adalah kondisi psikis klien, tersedianya dorongan positif, persiapan

persalinan, dan pengalaman lalu.

e. Perubahan dalam Proses persalinan (Tando, 2013).

Pada kala I disebut juga kala pembukaan, kala II disebut juga tahap pengeluaran,

kala III disebut juga kala uri, kala IV adalah 2 jam setelah plasenta keluar.

1) Kala I (kala pembukaan)

Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan timbul

his dimana ibu telah mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody show).

Lendir tersebut yang berasal dari kanalis servikalis meningkat (frekuensi dan

kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I persalinan terdiri

dari dua fase yaitu:

a) Fase Laten

Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan

serviks secara bertahap. Berlangsung hingga serviks membuka sampai 3 cm atau

Page 32: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

21

kurang dari 4 cm. Fase ini berlangsung ± 8 jam. Kontraksi mulai teratur lamanya

diantara 20-30 detik.

b) Fase aktif

Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap dimana

terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik

atau lebih. Dari pembukaan 4 cm mencapai pembukaan lengkap 10 cm dan akan

terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm/jam pada nullipara atau primigravida

atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm pada multipara. Terjadi penurunan bagian

terbawah janin.

2) Kala II

Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan

berakhir dengan lahirnya bayi disebut juga kala pengeluaran.

Tanda pasti kala II di tentukan melalui pemeriksaan :

a) Pembukaan serviks telah lengkap (10cm)

b) Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina

Proses kala II berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multipara.

Dalam kondisi yang normal pada kala II kepala janin sudah masuk dalam dasar

panggul, saat his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara

refleks menimbulkan rasa mengedan.

3) Kala III

Menurut Prawirohardjo 2012, persalinan kala III dimulai segara setelah bayi lahir

dan berakhir dengan lahirnya plasenta serta selaput ketuban yang berlangsung tidak

lebih dari 30 menit. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi

lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan dari fundus uteri.

Page 33: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

22

4) Kala IV

Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam postpartum.

f. Penatalaksanaan dalam proses persalinan (Prawirohardjo, 2010).

Asuhan Persalinan Normal

1) Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua.

2) Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan

ampul oksitosin dan memasukkan 1 buah alat suntik sekali pakai 3 cc ke dalam

wadah partus set.

3) Memakai celemek plastic.

4) Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan

sabun di air mengalir.

5) Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan untuk periksa

dalam.

6) Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan oksitosin dan

letakkan kembali kedalam wadah partus set. Bila ketuban belum pecah,

pinggirkan ½ kocher pada partus set.

7) Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT (basah) dengan

gerakan dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor

karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran).

8) Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap dan

selaput ketuban sudah pecah.

9) Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%,

membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan

klorin 0,5%.

Page 34: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

23

10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan

DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit).

11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu

untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin meneran.

12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran, (pada

saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan ia merasa

nyaman).

13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk

meneran.

14) Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang handuk

bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.

15) Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya dibawah bokong

ibu.

16) Membuka tutup partus set.

17) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

18) Saat sub-occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum

dengan dialas lipatan kain di bawah bokong, sementara tangan kiri menahan

puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir.

(minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-pendek). Bila didapatkan

mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala lahir lakukan penghisapan pada

mulut dan hidung janin menggunakan penghisap lendir De Lee.

19) Menggunakan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan

darah.

20) Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.

Page 35: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

24

21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara

spontan.

22) Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietal

kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior/depan

lahir, kemudian tarik secara hati-hati ke atas sampai bahu posterior/belakang lahir.

Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu erat hingga menghambat putaran paksi

luar atau lahirnya bahu, minta ibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan

kiri, pasang klem di dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara dua

klem tersebut.

23) Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian

posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan ke empat

jari pada bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan

dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.

24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke arah bokong

dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk

tangan kiri di antara kedua lutut janin).

25) Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan

sedemikian rupa sehingga bayi menghadap ke arah penolong.nilai bayi, kemudian

letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan (bila

tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat yang memungkinkan).

26) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian

tali pusat.

27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi.

Melakukan urutan tali pusat ke arah ibu dan memasang klem diantara kedua 2 cm

dari klem pertama.

Page 36: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

25

28) Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan

perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem. Bila

bayi tidak bernafas spontan lihat penanganan khusus bayi baru lahir.

29) Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus bayi

hingga kepala.

30) Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.

31) Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.

32) Memberi tahu ibu akan disuntik.

33) Menyutikan Oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian luar paha kanan

1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa

ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah.

34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.

35) Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus, sementara

tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau kain kasa dengan

jarak antara 5-10 cm dari vulva.

36) Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri

menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorsokranial. Bila uterus tidak segera

berkontraksi, minta ibu atau keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu.

37) Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat bertambah panjang

dan terasa adanya pelepasan plasenta , minta ibu untuk meneran sedikit sementara

tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah kemudian ke atas sesuai dengan

kurva jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva.

38) Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati.

Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan

Page 37: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

26

putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya

selaput ketuban.

39) Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan

menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri

hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).

40) Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa bagian maternal

dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh

kotelidon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan memasukkan ke dalam

kantong plastik yang tersedia.

41) Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perenium yang

menimbulkan perdarahan aktif. Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan

aktif, segera lakukan penjahitan.

42) Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam,

pastikan kontraksi uterus baik.

43) Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin 0,5%,

kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan air yang

sudah di desinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya.

44) Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilicus dengan sampul mati.

45) Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.

46) Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah berisi larutan

klorin 0, 5%.

47) Membungkus kembali bayi.

48) Berikan bayi pada ibu untuk disusui.

49) Lanjutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam

dan tanda vital ibu.

Page 38: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

27

50) Mengajarkan ibu/keluarga untuk memeriksa uterus yang memiliki kontraksi baik

dan mengajarkan masase uterus apabila kontraksi uterus tidak baik.

51) Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi.

52) Memeriksa nadi ibu.

53) Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.

54) Membuang barang-barang yang terkontaminasi ke tempat sampah yang di

sediakan.

55) Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan menggantikan

pakaiannya dengan pakaian bersih/kering.

56) Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu

apabila ibu ingin minum.

57) Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.

58) Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung

tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.

59) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

60) Melengkapi partograf dan memeriksa tekanan darah.

g. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Menurut Marmi (2012), inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan program bayi

yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Adapun langkah-langkah IMD

adalah :

1) Letakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap

untuk menemukan putting susu ibu untuk menyusu. IMD harus dilakukan

langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau

mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali

tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.

Page 39: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

28

2) Tahapannya adalah setelah bayi diletakkan, bayi akan menyesuaikan diri dengan

lingkungan barunya, maka kemungkinan saat pertama kali diletakkan di dada ibu,

bayi belum bereaksi. Kemudian berdasarkan bau yang dicium dari tangannya, ini

membantu bayi menemukan puting susu ibunya. Bayi akan merangkak naik

dengan menekankan kakinya pada perut ibu. Bayi akan menjilati kulit ibunya

yang mengandung bakteri baik sehingga kekebalan tubuh bayi dapat bertambah.

Ingat, bahwa dalam IMD, petugas tidak boleh memberikan bantuan apapun pada

bayi tapi biarkan bayi menyusu sendiri. Biasanya, bayi dapat menemukan puting

susu ibu dalam jangka waktu 1 jam pertama.

1) Keuntungan IMD bagi ibu dan bayi

a) Keuntungan IMD bagi ibu

(1) Merangsang produksi oksitosin yang berfungsi untuk menstimulasi

kontraksi uterus dan menurunkan risiko perdarahan pasca persalinan,

merangsang pengeluaran kolosterum dan meningkatkan produksi ASI,

adanya keuntungan dan hubungan mutualistik ibu dan bayi, ibu

menjadi lebih tenang, fasilitasi kelahiran plasenta dan pengaliran rasa

nyeri dan berbagai prosedur pasca persalinan lainnya.

(2) Merangsang produksi prolaktin yang berfungsi untuk meningkatkan

produksi ASI, membantu ibu mengatasi stress terhadap berbagai rasa

kurang nyaman.

b) Keuntungan bagi bayi

(1) Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal. Mendapatkan

kolostrum segera, disesuaikan dengan kebutuhan bayi.

(2) Segera memberikan kekebalan pasif pada bayi. Kolostrum adalah

imunisasi alami pertama bagi bayi.

Page 40: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

29

(3) Meningkatkan kecerdasan.

(4) Membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan hisap, telan dan

nafas.

(5) Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak.

h. Partograf

Partograf adalah alat bantu yang digunakan pada fase aktif persalinan yang

berupa catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin,

yang sudah digunakan sejak tahun 1970, partograf dapat dianggap sistem peringatan

awal yang membantu pengambilan keputusan lebih awal kapan seorang ibu harus

dirujuk (Asri & Cristine, 2012).

1) Halaman depan partograf (Prawirohardjo, 2010).

Halaman depan partograf mencantumkan bahwa observasi yang dimulai pada

fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-

hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan, termasuk :

a) Informasi tentang ibu diantaranya nama, umur, gravida, para, abortus,

nomor catatan medik, tanggal dan waktu mulai dirawat dan waktu pecahnya

selaput ketuban.

b) Kondisi janin diantaranya DJJ, warna dan adanya air ketuban, penyusupan

(molase) kepala janin.

c) Kemajuan persalinan diantaranya pembukaan serviks, penurunan bagian

terbawah janin atau presentasi janin, garis waspada dan garis bertindak.

d) Jam dan waktu diantaranya waktu mulainya fase aktif persalinan dan waktu

actual saat pemeriksaan atau penilaian.

e) Kontraksi uterus diantaranya frekuensi dan lamanya.

f) Kondisi ibu diantaranya nadi, tekanan darah, dan temperatur serta urin.

Page 41: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

30

2) Cara pengisian halaman depan partograf

a) Informasi tentang ibu yaitu melengkapi bagian awal atas partograf secra

teliti pada saat memulai asuhan persalinan.

b) Kesehatan dan kenyamanan janin

(1) Denyut jantung janin yaitu nilai dan catat DJJ setiap 30 menit.

(2) Warna dan adanya air ketuban

Nilai air ketuban setiap kali dilakukan pemeriksaan dalam dan nilai

warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Gunakan lambing-

lambang berikut:

U : Ketuban utuh (belum pecah).

J : Ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih.

M : Ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium.

D : Ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah.

K : Ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (kering).

c) Molase (penyusupan tulang kepala janin)

Lakukan penilaian penyusupan kepala janin. Catat temuan di kotak yang

sesuai dibawah lajur air ketuban. Gunakan lambing-lambang berikut :

0 :Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat

dipalpasi.

1 :Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan.

2 :Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih, tapi masih dapat

dipisahkan.

3 :Tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat

dipisahkan.

Page 42: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

31

d) Kemajuan persalinan

Kolom dan lajur kedua partograf adalah untuk pencatatan kemajuan

persalinan. Angka 0-10 yang tertera di tepi kolom paling kiri dalah

besarnya dilatasi serviks, penambahan dilatasi sebesar 1 cm skala angka

1-5 juga menunjukkan penambahan penurunan janin.

(1) Pembukaan serviks

Catat pembukaan serviks setiap 4 jam berikan tanda X (silang) pada

garis waspada mulai fase aktif.

(2) Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin

Penurunan kepala 4 jam diberi tanda (o) pada garis waktu yang

sesuai. Turunnya kepala janin diukur dengan pemeriksaan luar

(abdomen) pada bagian kepala yang belum masuk kedalam panggul.

Pemeriksaan luar harus dilakukan sebelum pemeriksaan vagina.

Tabel 3. Penurunan kepala janin saat persalinan

Palpasi

kehamilan

Periksa

dalam Keterangan kepala janin

5/5 - Kepala diatas PAP mudah digerakkan.

4/5 I - II Sulit digerakkan,bagian terbesar kepala

belum masuk kedalam panggul.

3/5 II - III Bagian terbesar kepala belum masuk

panggul.

2/5 III + Bagian terbesar panggul sudah masuk

panggul

1/5 III - IV Kepala didasar panggul

0/5 IV Diperineum

(Nurasiah, 2012).

(3) Garis waspada dan garis bertindak

Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan berakhir

pada titik dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju

Page 43: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

32

pembukaan 1 cm per jam. Garis bertindak tertera sejajar dengan

garis waspada, dipisahkan oleh 8 kontak atau 4 jalur ke sisi kanan.

e) Jam dan waktu

Waktu mulainya fase aktif persalinan yaitu di bagian bawah partograf

(pembukaan serviks dan penurunan) tertera kontak-kontak diberi angka

1-16. Setiap kontak menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya fase

aktif persalinan. Waktu actual saat persalinan dilakukan yaitu dibawah

lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif, tertera kotak-kotak untuk

mencatat waktu actual saat pemeriksaan dilakukan.

f) Kontraksi uterus

Dibawah lajur waktu partograf terdapat lima lajur kotak dengan tulisan

“kontraksi per setiap 30 menit” disebelah luar kolom paling kiri. Setiap

kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah

kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satu detik.

(1) Beri titik-titik di kotak yang sesuai menyatakan kontraksi yang

lamanya kurang dari 20 detik.

(2) Beri garis-garis di kotak yang sesuai menyatakan kontraksi yang

lamanya dari 20-40 detik.

(3) Isi penuh kotak yang sesuai menyatakan kontraksi yang lamanya

lebih dari 40 detik.

g) Obat-obatan dan cairan yang diberikan

Dibawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur kotak untuk

mencatat oksitosin, obat-obat lainnya, dan cairan IV.

Page 44: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

33

h) Kesehatan dan kenyamanan ibu

Bagian terakhir pada lembar depan partograf berkaitan dengan kesehatan

dan kenyamanan ibu yaitu tanda-tanda vital dan volume urin, protein

atau aseton.

i) Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya

Catat semua asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya di sisi luar

kolom partograf.

3) Lembar belakang partograf

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-hal

yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta tindakan-tindakan

yang dilakukan sejak persalinan kala I hingga kala IV termasuk BBL. Catatan

persalinan terdiri atas unsur-unsur berikut :

a) Data dasar

Data dasar terdiri atas tanggal, nama bidan, tempat persalinan, alamat

tempat persalinan, catatan, alasan merujuk, tempat rujukan dan

pendamping pada saat merujuk.

b) Kala I

Kala I terdiri atas pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat melewati

garis waspada, masalah-masalah yang dihadapi, penatalaksanaan dan hasil

penatalaksanaan tersebut.

c) Kala II

Kala II terdiri atas episiotomy persalinan, gawat janin, distosia bahu,

masalah penyerta, penatalaksanaan dan hasilnya.

Page 45: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

34

d) Kala III

Kala III terdiri atas lama kala III, pemberian oksitosin, penegangan tali

pusat terkendali, pemijatan fundus, plasenta lahir lengkap, plasenta tidak

lahir > 30 menit, laserasi, atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah

penyerta, penatalaksanaan dan hasilnya.

e) Bayi baru lahir

Informasi bayi baru lahir terdiri atas berat dan panjang badan, jenis

kelamin, penilaian kondisi bayi baru lahir, pemberian ASI, masalah

penyerta, tatalaksana terpilih dan hasilnya.

f) Kala IV

Kala IV berisi tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus, kontraksi

uterus, kandung kemih dan perdarahan.

Page 46: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

35

3. Bayi Baru Lahir

a. Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,

berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturasi, adaptasi

(menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterine) dan

toleransi bagi BBL untuk dapat hidup dengan baik (Marmi, 2012).

b. Perubahan-perubahan yang terjadi sesudah kelahiran menurut (Dompas, 2010).

1) Perubahan pernapasan

Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui

plasenta, setelah lahir melalui paru. Janin cukup bulan mengalami penurunan cairan

paru pada hari-hari sebelum persalinan dan selama persalinan. Hal ini terjadi

sebagai respon terhadap peningkatan hormon stres dan terdapat peningkatan protein

plasma yang bersikulasi.

2) Perubahan kardiovaskuler

Aliran darah plasenta terhenti pada saat tali pusat diklem. Tindakan ini

menyebabkan suplai oksigen melalui plasenta terputus. Sirkulasi janin memiliki

karakteristik berupa sistem bertekanan rendah.

3) Perubahan termoregulasi

Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat setelah kelahiran karena

lingkungan eksternal lebih dingin daripada lingkungan di dalam uterus. Neonatus

dapat menghasilkan panas dengan cara menggigil.

4) Perubahan sistem imun

Sel-sel yang mensuplai imunitas bayi mulai berkembang pada awal

kehidupan, namun sel-sel ini belum aktif selama beberapa bulan. Selama tiga bulan

pertama kehidupan, bayi dilindungi oleh kekebalan pasif yang diterima dari ibu.

Page 47: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

36

Oleh sebab itu, neonatus rentan terhadap infeksi dan respon alergi. Imunoglobin A

(IgA) hilang dari saluran pernapasan, kecuali jika bayi tersebut menyusu air susu

ibu (ASI). IgA juga tidak terdapat dalam saluran gastrointestinal. Infeksi

merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas selama periode neonatus.

5) Perubahan gastrointestinalis

Enzim-enzim digestis aktif pada waktu bayi lahir dan dapat meyokong

kehidupan ekstrauterin pada kehamilan 36-38 minggu.Perkembangan otot dan

refleks yang penting untuk menghantarkan makanan sudah terbentuk waktu lahir.

Pencernaan protein dan karbohidrat telah tercapai. Mekonium, tinja berwarna hitam

kehijauan lengket dan mengandung darah samar diekskresikan dalam 24 jam pada

90% bayi baru lahir normal.

6) Perubahan ginjal

Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir

dari 2-6 kali sehari pada 1 hari pertama. Setelah itu mereka berkemih 5-20 kali

dalam 24 jam. Laju filtrasi glomerulus secara relative rendah pada waktu lahir

disebabkan oleh tidak adekuatnya area permukaan kapiler glomerulus. Urin dapat

keruh karena lendir dan garam asam urat.

7) Perubahan hepar

Selama masa janin sampai lahir hati terus membantu pembentukkan darah. Selama

masa neonatus hati memproduksi zat yang esensial untuk pembentukkan darah.

Penyimpanan zat besi ibu cukup memadai bagi bayi sampai lima bulan kehidupan

ekstrauterin. Pada saat ini bayi baru lahir menjadi rentan terhadap defisiensi zat

besi.

8) Perubahan neurologis

Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum berkembang

Page 48: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

37

sempurna. Bayi bary lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak terkoordinasi,

pengaturan suhu yang labih, control otot yang buruk. Perkembangan neonatus

terjadi cepat, sewaktu bayi tumbuh, perilaku yang lebih kompleks (misalnya,

control kepala, tersenyum, dan meraih tujuan) akan berkembang.

9) Perubahan kulit

Kulit neonatus tampak relative trasparan serta lunak dan seperti beludru. Pada

bayi baru lahir, produksi melanin dan pigmentasi rendah sehingga kulit rentan

terhadap kerusakan oleh sinar ultraviolet.

c. Ciri – ciri bayi baru lahir normal (Marmi, 2012).

1) Berat badan 2500-4000 gram

2) Panjang badan 48-52 cm

3) Lingkar dada 30-38 cm

4) Frekuensi jantung 120-160 x/ menit

5) Pernafasan ± 40-60 x/ menit

6) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup

7) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurnah

8) Kuku agak panjang dan lemas

9) Genetalia; Perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora. Laki-laki

testis sudah turun, skrotum sudah ada.

10) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.

11) Reflek morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.

12) Reflek graps atau menggenggam sudah baik.

13) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium

berwarna hitam kecoklatan.

Page 49: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

38

d. Ciri- ciri bayi baru lahir tidak normal (Prawirohardjo, 2010).

1) Sesak napas.

2) Frekuensi pernapasan 60 kali/menit.

3) Gerak retraksi di dada.

4) Malas minum.

5) Panas atau suhu badan bayi rendah.

6) Kurang aktif.

7) Berat lahir rendah (1.500-2.500 gram).

8) Berat lahir lebih (lebih dari 4.000 gram).

e. Penatalaksanaan awal bayi segera setelah lahir (Prawirohardjo, 2010).

Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir,ialah :

1) Membersihkan jalan nafas.

2) Memotong dan merawat tali pusat.

3) Mempertahankan suhu tubuh bayi.

4) Memberi vitamin K.

5) Memberi obat saleb mata.

6) Identifikasi bayi.

7) Pencegahan infeksi

Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata, dan identifikasi

adalah rutin segera dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan kritis, dan dokter

memberi intruksi khusus.

4. Nifas

a. Pengertian Nifas

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-

alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

Page 50: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

39

selama 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3

bulan. Masa nifas atau post partum disebut juga puerperium yang berasal dari bahasa

latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “ Parous” berarti melahirkan

(Anggraini, 2010).

b. Perubahan fisiologi masa nifas (Anggraini, 2010).

1) Uterus

a) Involusi (Pengerutan Rahim)

Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus

kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini

dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus.

b) Lochea

Lochea adalah eksresi cairan Rahim selama masa nifas. Lochea mengandung

darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Proses

keluarnya darah nifas atau lochea terdiri dari 4 tahapan :

(1) Lochea Rubra / Merah

Lochea ini muncul pada hari 1 sampai hari ke – 4 masa post-partum.

Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan

sisa-sisa plasenta, dinding Rahim, lemak bayi, lanugo ( rambut bayi) dan

meconium

(2) Lochea Sanguinolenta

Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir. Berlangsung

dari hari keempat sampai hari ketujuh postpartum.

(3) Lochea Serosa

Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum,

Page 51: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

40

leukosit dan robekan/laserasi plasenta. Muncul pada hari ketujuh sampai

hari keempat belas postpartum.

(4) Lochea Alba/Putih

Mengandung leukosit, sel desidu, sel epitel, selapur lendir serviks dan

serabut jaringan yang mati. Lochea alba bisa berlangsung selama 2 sampai

6 minggu postpartum.

2) Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama dengan uterus. Bentuk serviks seperti

corong karena disebabkan oleh korpus uteri yang mengadakan kontraksi

sedangkan serviks yang tidak berkontraksi terbentuk seperti cincin. Warna serviks

sendiri merah kehitam-hitaman karena penuh dengan pembuluh darah.

3) Vulva dan vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar

selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama setelah proses

tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Pada post natal hari

kelima, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun

tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.

4) Perubahan sistem pencernaan

Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini disebabkan

karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang

menyebabkan colon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada

waktu persalinan (dehidrasi), kurang makan, haemorroid, laserasi jalan lahir.

5) Perubahan sistem perkemihan

Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut

menyebabkan peningkatan fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar steroid

Page 52: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

41

setelah wanita melahirkan sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi ginjal

selama masa pasca partum. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan

setelah wanita melahirkan.

6) Perubahan musculoskeletal

Ambulasi pada umumnya dimulai 4-8 jam post partum. Ambulasi dini sangat

membantu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses involusi.

c. Perubahan psikologis masa nifas (Anggraini, 2010).

Reva Rubin dalam varney (2007), membagi 3 tahap yaitu :

1) Taking in (1-2 hari post partum)

Wanita menjadi pasif dan sangat tergantung serta berfokus pada dirinya, tubuhnya

sendiri. Mengulang-ulang menceritakan pengalaman proses bersalin yang dialami.

Wanita yang baru melahirkan ini perlu istirahat atau tidur untuk mencegah gejala

kurang tidur dengan gejala lelah, cepat tersinggung, campur baur dengan proses

pemulihan.

2) Taking hold (2-4 hari post partum)

Ibu khawatir akan kemampuannya untuk merawat bayinya dan khawatir tidak

mampu bertanggung jawab untuk merawat bayinya. Wanita post partum ini

berpusat pada kemampuannya dalam mengontrol diri, fungsi tubuh. Berusaha untuk

menguasai kemampuan untuk merawat bayinya, cara menggendong dan menyusui,

memberi minum, mengganti popok.

3) Letting go (10 hari)

Pada masa ini umumnya ibu mengambil tanggung jawab untuk merawat bayinya,

dia harus menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayi, begitu juga adanya

grefing karena dirasakan sebagai mengurangi interaksi sosial tertentu. Depresi post

partum sering terjadi pada masa ini.

Page 53: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

42

4) Tanda Bahaya Masa Nifas (Wulandari, 2011).

Tanda bahaya masa nifas terdiri dari :

1) Perdarahan pervaginam

Perdarahan pervaginam/perdarahan post partum adalah kehilangan darah

sebanyak 500 cc atau lebih dari traktus genetalia setelah melahirkan.

2) Infeksi nifas

Infeksi masa nifas atau puerpuralis adalah infeksi pada traktus genitalia yang

terjadi pada setiap saat antara pecah ketuban (ruptur membran) atau persalinan

dan 42 hari setelah persalinan atau abortus.

3) Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama

Sesudah anak lahir ibu akan merasa lelah mungkin juga lemas karena kehabisan

tenaga. Hendaknya lekas berikan minuman hangat, susu, kopi, atau teh yang

bergula.

4) Rasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan di kaki.

5) Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan dirinya sendiri.

6) Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur.

Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan

kabur.

7) Pembengkakan ekstremitas.

a) Periksa kemerahan pada betis.

b) Periksa apakah tulang kering, pergelangan kaki dan kaki oedema.

8) Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih.

Page 54: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

43

5. Keluarga Berencana

a. Pengertian Keluarga Berencana

Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahnya sel telur oleh sel sperma (konsepsi)

atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Terdapat

beberapa metode yang digunakan dalam kontrasepsi. Metode dalam kontrasepsi tidak

ada satupun yang efektif secara menyeluruh. Meskipun begitu, beberapa metode dapat

lebih efektif dibandingkan metode lainnya (Mulyani, 2013).

b. Jenis-jenis KB (Meilani, 2012).

1) Pelayanan kontasepsi dengan metode sederhana

a) Metode kalender/pantang berkala

Pantang berkala atau lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan

salah satu cara/metode kontrasepsi sederhana yang dapat dikerjakan sendiri

oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan sanggama pada masa

subur. Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan

penggunaan sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan dapat

merencanakan setiap kehamilan.

b) Metode kontrasepsi suhu basal

Suhu basal adalah suhu tubuh sebelum ada aktifitas apapun, biasanya

diambil pada saat bangun tidur dan belum meninggalkan tempat tidur. Suhu

basal tubuh akan meningkat setelah ovulasi.

c) Kondom pria

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks,

berbentuk tabung tidak tembus cairan, salah satu ujungnya tertutup rapat dan

dilengkapi kantung untuk menampung sperma.

Page 55: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

44

2) kontrasepsi Oral

a) Pil KB

Alat kontrasepsi ini berbentuk pil yang berisi sintetis hormone estrogen

dan progesteron. Pil ini harus diminum setiap hari oleh wanita untuk

mencegah terjadinya kehamilan. Pil KB bekerja dengan dua cara. Pertama,

menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan sel telur). Kedua,

mengentalkan cairan (mucus) serviks sehingga menghambat pergerakan

sperma ke rahim. Efektivitas pil KB mencapai 99%. Selain pil KB, Patch

(seperti koyok) merupakan alat kontrasepsi yang cara kerjanya hampir sama

dengan pil KB. Bedanya patch ini tidak perlu diminum tetapi cukup

ditempelkan dipunggung.

3) kontrasepsi suntik

Merupakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah terjadinya

kehamilan dengan cara yang hampir sama dengan metode pil. Kontrasepsi suntik

atau injeksi adalah suntik hormone yang mencegah kehamilan. Setiap satu atau

tiga bulan sekali, wanita yang memilih alat kontrasepsi ini harus bersedia disuntik

di bokongnya untuk memasukkan obat yang berisi hormone estrogen dan

progesteron.

4) Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau yang sering disebut spiral adalah alat

kontrasepsi kecil yang ditempatkan dalam rahim wanita. AKDR mempengaruhi

gerakan dan kelangsungan hidup sperma dalam rahim sehingga sel sperma tidak

mencapai sel telur untuk membuahinya. AKDR juga mengubah lapisan dinding

rahim (endometrium) sehingga tidak cocok untuk kehamilan dan perkembangan

embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%, hampir sama dengan pil KB. Jika

Page 56: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

45

suatu saat pasangan menginginkan anak lagi, AKDR dapat dilepas. Kesuburan

dapat dikembalikan dengan cepat setelah AKDR dilepas.

5) Susuk (Implant) atau Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)

AKBK atau implant merupakan metode kontrasepsi dengan cara

memasukkan 2 batang susuk KB yang berukuran sebesar korek api dibawah kulit

lengan atas. Susuk KB adalah batang kecil berisi hormone yang terbuat dari

plastic lentur. Susuk KB terus menerus melepaskan sejumlah kecil hormone

seperti pada pil KB selama tiga tahun. Bila pasangan suami istri menginginkan

anak, susuk KB dapat dicopot dan wanita yang menggunakan alat kontrasepsi ini

akan kembali subur setelah 1 bulan.

6) Metode Amenorrhea Laktasi (MAL)

Selama menyusui, isapan putting susu oleh bayi akan menekan

pengeluaran hormone LH dan menghambat ovulasi. Bila ovulasi tidak terjadi

maka tidak ada ovum yang dilepaskan sehingga tidak akan terjadi fertilisasi.

6. Manajemen asuhan kebidanan

a. Pengertian

Menurut PPKC (2004), Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan

masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan keterampilan dalam

rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada

klien. Proses manajemen asuhan kebidanan merupakan langkah sistimatis yang

merupakan pola pikir bidan. Dalam melaksanakan asuhan kepada klien diharapkan

dengan pendekatan pemecahan masalah yang sistimatis dari rasional, maka seluruh

aktifitas/tindakan yang diberikan oleh bidan kepada klien akan efektif dan terhindar

dari tindakan yang bersifat coba-coba yang akan berdampak kurang baik untuk klien.

Page 57: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

46

b. Langkah-langkah manajemen asuhan kebidanan

Langkah-langkah manajemen asuhan kebidanan menurut PPKC (2004), adalah:

1) Langkah I Tahap Pengkajian (Pengumpulan Data)

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk

memperoleh data dilakukan dengan cara :

a) Anamnese

Anamnese yang terdiri dari :

(1) Biodata klien dan keluarga

(2) Riwayat keluhan

Untuk mengetahui keluhan apa saja yang dirasakan ibu setelah persalinan.

(3) Riwayat kesehatan

Untuk mengetahui penyakit apa yang pernah diderita oleh klien dan

keluarga.

(4) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas

Untuk mengetahui berapa kali hamil, persalinan dan nifas serta

perkembangan bayi/anak yang dimiliki.

(5) Pengetahuan klien

Mengetahui pengetahuan klien tentang perawatan luka post seksio sesarea.

(6) Biopsikospiritual

Mengetahui keadaan kehidupan setiap hari dalam bermasyarakat dan

beragama.

b) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yaitu teristimewa tanda-tanda vital yang terdiri dari tekanan

darah, nadi, pernapasan, suhu badan dan pemeriksaan kelainan pada tubuh.

Page 58: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

47

(1) Pemeriksaan Khusus

(a) Inspeksi

Untuk melihat kelainan-kelainan yang ditemukan mulai dari kepala

sampai dengan kaki serta melihat kelainan-kelainan yang ditemukan.

(b) Palpasi

Untuk mengukur tinggi fundus, meraba kontraksi uterus dan involusi

uterus.

(c) Perkusi

Untuk melihat reflex patella klien.

c) Pemeriksaan penunjang

Laboratorium yang terdiri dari pemeriksaan hemoglobin, leukosit dan trombosit.

Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya

sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan

proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya sehingga

dalam pendekatan ini harus komprehensif meliputi data Subjektif dan data

Objektif.

2) Langkah II Interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah

berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.Data

dasar yang sudah di kumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan

diagnosis, masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan

penanganan, masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

yang belum teridentifikasi dalam diagnose.

Page 59: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

48

Masalah yang didapat dengan melakukan analisa data :

a) Diagnosis adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik

kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa bidan.

b) Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang

ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.

c) Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi

dalam diagnosis dan masalah yang didapat dengan melakukan analisa data.

3) Langkah III Identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan antisipasi penanganan

Pada langkah ini mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial dan

mengantisipasi penanganannya dan membutuhkan antisipasi, berdasarkan diagnosa

/ masalah yang sudah diidentifikasi. Untuk langkah ini bidan dituntut untuk mampu

mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial

yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau

diagnosa potensial tidak terjadi. Diagnosa potensial pada kasus ini adalah potensial

terjadi infeksi puerperal yang perlu ditangani secara tepat.

4) Langkah IV Penetapan kebutuhan tindakan segera.

Langkah ini menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk

melakukan konsultasi, kolaborsi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi

klien. Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen

kebidanan sehingga dari data yang dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan

tindakan segera sementara hal yang lain harus menunggu intervensi dari hasil

kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya antara lain dokter dan ahli gizi.

5) Langkah V Rencana / Intervensi

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan

berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini informasi yang tidak

Page 60: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

49

lengkap dapat dilengkapi. Pada kasus ini yang direncanakan adalah observasi

tanda-tanda vital, teristimewa tekanan darah, dan tanda-tanda infeksi yang disertai

dengan radang, merah, nyeri pada daerah luka, bau seperti bau luka busuk.

Direncanakan untuk melakukan perawatan luka dan memperhatikan tanda-tanda

terjadinya infeksi.

6) Langkah VI Implementasi

Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang diuraikan

pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan bisa

dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien, atau anggota tim

kesehatan lain namun tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana

asuhan bersama yang menyeluruh.

Apabila bidan tidak dapat melakukan semua rencana pada langkah kelima

pada hari yang ditentukan maka dapat dilakukan pada jam dan hari yang

selanjutnya.

7) Langkah VII Evaluasi

Langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan,

meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah

yang telah diidentifikas.

7. Pendokumentasian asuhan kebidanan

Untuk mengetahui asuhan yang telah dilakukan maka didokumentasikan dalam

bentuk SOAP, yaitu :

S : Subjektif (Langkah 1)

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis.

Page 61: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

50

O : Objektif (Langkah 1)

Menggambarkan hasil pemeriksaan fisik klien, laboratorium dan uji diagnostik

lain yang dimaksud dalam data fokus untuk mendukung asuhan.

A : Assessment (Langkah 2,3,4)

Menggambarkan hasil analisis dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam

suatu identifikasi.

P : Plan (Langkah 5,6,7)

Menggambarkan pendokumentasian tindakan dan evaluasi perencanaan

berdasarkan assessment.

B. Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Varney (1997).

1. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan

a. Pengertian

Manajemen Kebidanan menurut Varney (1997) adalah proses pemecahan masalah

yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisir pikiran serta tindakan

berdasarkan teori yang ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian

tahapan untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien (PPKC, 2004).

b. Tujuan

Agar bidan mampu memberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif

dan berstandar pada ibu antenatal dengan memperhatikan riwayat ibu selama hamil

ini, kebutuhan dan respon ibu serta mengindentifikasi penyakit-penyakit yang ada dan

mengantisipasinya (PPKC, 2004).

c. Langkah-Langkah (7 Langkah Varney dan SOAP)

a) Langkah I (Tahap pengumpulan data dasar).

a) Menanyakan identitas yang meliputi:

Page 62: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

51

Nama istri/suami, umur, suku/bangsa, agama, pendidikan, minat, hobi,

pekerjaan, alamat.

b) Menanyakan keluhan utama klien

Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Hal ini

disebut tanda atau gejala, dituliskan sesuai yang di ungkapkan oleh klien serta

tanyakan juga sejak kapan hal tersebut di keluhkan oleh klien.

c) Menanyakan riwayat kehamilan sekarang yang meliputi :

(1) Riwayat haid

(2) Menarche (usia pertama datang haid).

(3) Usia wanita pertama haid bervariasi, antara 12-16 tahun.

(4) Siklus

Siklus haid terhitung mulai hari pertama haid hingga hari pertama haid

berikutnya. Siklus normal haid biasanya 28 hari.

(5) Lamanya

Lamanya haid yang normal adalah ± 7 hari

(6) Banyaknya

Normal yaitu kali ganti pembalut dalam sehari

(7) Dismenorhoe (nyeri haid)

Nyeri haid perlu ditanyakanuntuk mengetahui apakah klien mengalaminya

atau tidak setiap haidnya.

d) Riwayat kehamilan sekarang

(1) HPHT (hari pertama haid terakhir)

Bidan ingin mengetahui tanggal hari pertama dari menstruasi terakhir klien

untuk memperkirakan kapan kira-kira sang bayi akan lahir.

Page 63: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

52

(2) TP (taksiran persalinan) perkiraan lahir

Taksiran persalinan di tentukan dengan perhitungan internasional menurut

hukum Naegele. Perhitungan dilakukan dengan menambahkan 9 bulan dan

7 hari pada Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) atau dengan mengurangi

bulan ke 3, kemudian menambahkan 7 hari dan 1 tahun.

(3) Masalah-masalah

(a) Trimester I, tanyakan apakah ada masalah misalnya hipermesis

gravidarum, anemia dan lain-lain.

(b) Trimester II, tanyakan apakah ada keluhan.

(c) Trimester III, tanyakan apakah ada keluhan.

(4) Tempat ANC

Tanyakan pada klien di mana tempat ia nmendapatkan asuhan kehamilan

tersebut.

(5) Penggunaan obat-obatan

(6) Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)

Imunisasi Tetanus Toxoid diperlukan untuk melindungi bayi terhadap

penyakit tetanus neonatorum, imunisasi dapat dilakukan trimester I atau II

pada kehamilan 3-5 bulan dengan interval 4 minggu.

e) Menanyakan riwayat kehamilan yang lalu meliputi:

(1) Jumlah kehamilan (Gravid), jumlah kehamilan ditanyakan untuk

mengetahui seberapa besar pengalaman klien tentang kehamilan.

(2) Jumlah anak yang hidup.

(3) Jumlah kelahiran prematur.

(4) Jumlah keguguran.

(5) Persalinan dengan tindakan (operasi sesar, vakum, forsep).

Page 64: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

53

(6) Riwayat perdarahan pada persalinan atau pascapersalinan.

(7) Kehamilan dengan tekanan darah tinggi Pertanyaan ini perlu ditanyakan

untuk mendiagnosis apakah klien beresiko mengalami preeklampsi

eklampsi yang tanda dan gejalanya merupakan tingginya tekanan tensi

darah klien saat hamil.

(8) Berat bayi < 2,5 atau 4 kg.

(9) Masalah lain

Setiap komplikasi yang terkait dengan kehamilan harus diketahui sehingga

dapat dilakukan antisipasi terhadap komplikasi berulang (Walyani, 2015).

f) Menanyakan riwayat kesehatan, yang meliputi:

(1) Riwayat kesehatan ibu

(a) Penyakit yang pernah diderita

Tanyakan kepada klien penyakit apa yang pernah diderita klien.

Apabila klien pernah menderita penyakit keturunan, maka ada

kemungkinan janin yang ada dalam kandungan nya tersebut beresiko

menderita penyakit yang sama.

(b) Penyakit yang sedang diderita.

Tanyakan bagaimana urutan kronologis dari tanda-tanda dan

klasifikasi dari setiap tanda penyakit tersebut. Hal ini diperlukan untuk

menentukan bagaimana asuhan berikutnya.

(c) Apakah pernah dirawat.

Tanyakan pada klien apakah pernah dirawat dirumah sakit. Hal ini

ditanyakan untuk melengkapi anamnesa.

(d) Berapa lama di rawat.

Kalau klien menjawab pernah, tanyakan berapa lama ia dirawat

Page 65: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

54

(e) Dengan penyakit apa dirawat

Kalau klien menjawab pernah pada pertanyaan apakah ia pernah

dirawat, tanyakan dengan penyakit apa ia dirawat.

(2) Riwayat kesehatan keluarga

(a) Penyakit menular

Apabila klien mempunyai keluarga yang sedang menderita penyakit

menular, sebaiknya bidan menyarankan kepada kliennya untuk

menghindari secara langsung atau tidak langsung bersentuhan dengan

fisik atau mendekati keluarga agar tidak menular pada ibu hamil dan

janinnya.

(b) Penyakit keturunan/genetik

Hal ini diperlukan untuk mendiagnosa apakah si janin

berkemungkinan akan menderita penyakit tersebut atau tidak seperti

hemifili, tekanan darah, dan sebagainya biasanya dibuat dalam silsilah

keluarga atau pohon keluarga.

g) Menanyakan riwayat sosial ekonomi

(1) Status pernikahan

(a) Menikah

Tanyakan status klien, apakah ia sekarang sudah menikah atau belum

menikah. Status pernikahan bisa berpengaruh pada psikologis ibunya

pada saat hamil.

(b) Usaha saat menikah

Hal ini diperlukan karena apabila klien mengatakan bahwa ia menikah

di usia muda sedangkan klien pada saat kunjungan sudah tidak muda

lagi dan kehamilannya adalah kehamilan yang pertama, ada

Page 66: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

55

kemungkinan bahwa kehamilannya adalah kehamilan yang sangat

diharapkan.

(c) Lama pernikahan

Apabila klien mengatakan sudah lama menikah dan baru saja bisa

mempunyai keturunan, maka kemungkinan kehamilannya sangat

diharapkan.

(d) Dengan suami sekarang.

Apabilah sudah menikah dan tergolong usia muda, maka akan

dipastikan dukungan suami sangat besar terhadap kehamilannya.

(e) Istri keberapa dengan suami sekarang.

h) Riwayat KB

(1) Metode

Tanyakan pada klien metode KB apa yang selama ini ia gunakan.

(2) Lamanya

Tanyakan pada klien berapa lama ia menggunakan kontrasepsi tersebut.

(3) Masalah

Tanyakan pada klien apakah ia mempunyai masalah saat menggunakan alat

kontrasepsi tersebut.

(4) Kebiasaan hidup sehat

(a) Pola nutrisi

Jenis makanan, porsi makan, frekuensi (banyaknya porsi makan dalam

sehari), pantangan, alasan pantangan.

(b) Personal hygiene

Frekuensi (seberapa sering ia mandi, frekuensi gosok gigi (seberapa

sering ia gosok gigi), frekuensi gani pakaian, kebersian vulva.

Page 67: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

56

(c) Pola aktivitas

Anjurkan kepada klien untuk menghindari mengangkat beban berat,

kelalahan, latihan yang berlebihan, dan olahraga yang berat. Anjurkan

klien untuk melakukan senam hamil.

(d) Pola eliminasi

Buang Air Besar (BAB) : Frekuensi (apakah BAB teratur, warna (apa

warnah fesesnya), masalah (tanyakan apakah ada masalah dalam

frekuensi eliminasi feses). Buang Air Kecil (BAK) : Frekuensi

(tanyakan seberapa sering ia berkumih dalam sehari), warna

(bagaimana warna urin klien), bau (tanyakan pada klien bagaimana bau

urine), masalah (tanyakan apakah ada masalah dalam proses eliminasi

urine).

(e) Pola tidur dan istirahat

Tidur siang : kebiasaan tidur perlu ditanyakan karena tidur siang

menguntungkan dan baik utuk kesehatan.

Tidur malam pola tidur malam perlu ditanyakan karena wanita hamil

tidak boleh kurang tidur apalagi tidur malam, jangan kurang dari 8 jam.

(f) Pola seksual

Hubungan seksual dilarang selama kehamilan kecuali pada keadaan-

keadaan tertentu, seperti sering terjadi abortus atau premature, terjadi

perdarahan pervaginam pada saat koitus, pengeluaran cairan (air

ketuban yang mendadak), terdapat tanda-tanda infeksi (nyeri, panas).

Sebaiknya koitus dihindari pada kehamilan muda sebelum kehamilan

16 minggu dan pada hamil tua karena akan merangsang kontraksi.

(g) Merokok/ minuman keras/ obat terlarang.

Page 68: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

57

i) Menanyakan tempat untuk persalinan

Tempat yang diinginkan klien sebagai tempat persalinan perlu ditanyakan

karena untuk memperkirakan layak tidaknya tempat persalinan yang diinginkan

klien tersebut.

j) Menanyakan data psikologis

(1) Respon ibu hamil terhadap kehamilan

Respon ibu hamil terhadap kehamilan, seperti siap untuk kehamilan dan

siap untuk menjadi ibu, lama didambakan, salah satu tujuan perkawinan.

Respon ibu hamil pada kehamilan yang tidak diinginkan, yaitu belum siap,

kehamilan sebagai beban (mengubah bentuk tubuh, mengganggu aktifitas).

(2) Respon suami terhadap kehamilan

Respon suami dalam kehamilan perlu diketahui mengingat suami adalah

sumber dukungan utama bagi klien dalam menghadapi masa-masa sulit

kehamilan

(3) Dukungan keluarga lain terhadap kehamilan

Biasanya respon keluarga akan menyambut dengan hangat kehamilan klien

apabila keluarga menganggap kehamilan klien

(a) Salah satu tujuan dari perkawinan

(b) Rencana untuk menambah jumlah anggota keluarga

(c) Penerunan keturunan

(d) Untuk memperkuat tali perkawinan

(4) Menanyakan data social budaya

(a) Tradisi yang mempengaruhi kehamilan

(b) Kebiasaan yang merugikan kehamilan.

Page 69: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

58

k) Pemeriksaan umum (Walyani, 2015)

(1) Keadaan umum dan kesadaran penderita.

(a) Compos mentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran (apatis, koma).

(2) Tekanan darah

Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90 mmHg.

Bila > 140/90 mmHg, hati-hati adanya hipertensi/preeclampsia.

(3) Nadi

Nadi normal adalah 60 sampai 100 menit. Bila abnormal mungkin ada

kelainan paru-paru atau jantung.

(4) Suhu badan

Suhu badan normal adalah 36,5 0 C sampai 37,5

0 C. Bila suhu lebih tinggi

dari 37,5 0 C kemungkinan ada infeksi.

(5) Tinggi badan

Diukur dalam cm, tanpa sepatu. Tinggi badan kurang dari 145 cm ada

kemungkinan terjadi Cepalo Pelvic Disproposian (CPD).

(6) Berat badan

Berat badan yang betambah terlalu besar atau kurang, perlu mendapatkan

perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan.

Kenaikan berat badan tidak boleh dari 0,5 kg per minggu.

l) Pemeriksaan Kebidanan (Walyani, 2015).

(1) Pemeriksaan fisik/inspeksi

(a) Rambut : Warna, kebersihan dan mudah rontok atau tidak.

(b) Telinga : Kebersihan dan gangguan pendengaran.

(c) Mata : Konjungtiva, sclera, kebersihan kelainan, dan gangguan

penglihatan (rabun jauh/dekat).

Page 70: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

59

(d) Hidung : Kebersihan, polip dan alergi debu.

(e) Mulut : Bibir (warna, lembab, kering/pecah-pecah).

(f) Lidah : Warna dan kebersihan.

(g) Gigi : Kebersihan , karies dan bau mulut.

(h) Leher : Pembesaran kelenjar limfa, dan parotitis.

(i) Dada : bentuk simetris/tidak, payudara (bentuk,

seimbang/tidak, hiperpigmentasi areola payudara, teraba

massa, kolostrum, keadaan putting, kebersihan).

(j) Perut : Bentuk, beka luka operasi striae, linea.

(k) Ekstremitas : atas (gangguan/kelainan, bentuk), bawah (bentuk,

odema varices).

(l) Genitalia : kebersihan, pengeluaran pervaginam dan tanda-tanda

infeksi vagina

(2) Pemeriksaan palpasi

(a) Leopold 1

Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada

bagian fundus dan mengukur tinggi fundus uteri dan simfisis untuk

menentukan usia kehamilan dengan menggunakan (kalau > 12

minggu) cara Mc. Donald dengan pita ukuran (kalau > 22 minggu).

(b) Leopold II

Untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang, dan bagian

janin teraba disebelah kiri atau kanan.

(c) Leopold III

Untuk menentukan bagian janin yang ada di bawah (presentasi).

Page 71: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

60

(d) Leopold IV

Untuk menentukan apakah bagian janin sudah masuk panggul atau

belum.

(3) Pemeriksaan auskultasi

Auskultasi dengan menggunakan stetoskop monoaural atau doopler untuk

menentukan DJJ setelah umur kehamilan 18 minggu, yang meliputi

frekuensi, keteraturan, dan kekuatan DJJ. DJJ normal adalah 120 sampai

160 per menit. Bila DJJ < 120 atau > 160 per menit, maka kemungkinan

ada kelainan janin atau plasenta.

(4) Pemeriksaan Perkusi

Melakukan pengetukan pada daerah patella untuk memastikan adanya

reflex pada ibu.

(m) Pemeriksaan dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan oleh Dokter/bidan pada usia kehamilan 34

sampai 36 minggu untuk primigravida atau 40 minggu pada multigravida

dengan janin besar. Pemeriksaan ini mengetahui keadaan serviks, ukuran

panggul, dan sebagainya.

(n) Pemeriksaan penunjang

(1) Pemeriksaan laboratorium

Melakukan tes laboratorium yang diperlukan yakni protein urine, glukosa

urine, dan hemoglobin.

(2) Pemeriksaan ultrasonografi

Page 72: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

61

2) Langkah II : Interpretasi data dasar

Dalam langkah kedua ini bidan membagi interpretasi data dalam tiga bagian, yaitu

sebagai berikut:

a) Diagnosis kebidanan

Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup

praktrek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis kebidanan

(Lalita, 2013).

b) Paritas

Paritas ada riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan dengan

kehamilannya (jumlah kehamilan). Dibedakan dengan primigravida (hamil

yang pertama kali) dan multigravida (hamil yang kedua kali atau lebih).

Contoh cara penulisan paritas dalam interpretasi data dasar.

Primimigravida : G1P0A0, yaitu G1 (Gravid 1) atau hamil yang pertama, P0

(Partus nol) berarti belum pernah partus atau melahirkan,

A0 (Abortus 0) berarti belum pernah mengalami abortus.

Multigravida : G3P1A1, yaitu G3 (gravid 3) ini adalah kehamilan yang

ke tiga, P1 (partus 1) atau sudah pernah mengalami

persalinan satu kali, A1 (abortus 1) sudah pernah

mengalami abortus satu kali.

d) Masalah

Rumusan masalah yang terjadi sesuai dengan kondisi ibu saat diberi asuhan.

Masalah sering sebagai penyerta diagnosis. Masalah juga merupakan suatu

kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan fisiologis kehamilan, adaptasi

ibu yang tidak positif terhadap kehamilan.

Page 73: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

62

e) Kebutuhan

Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan

dan masalahnya. Contohnya kebutuhan untuk komunikasi, informasi dan

edukasi (KIE) dan bimbingan tentang perawatan kehamilan.

3) Langkah III: diagnosis/masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya.

Langkah ketiga merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis

atau masalah potensial yang mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita

mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan

diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi. Pada langkah ini bidan di tuntut untuk

mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah

potensial yang akan terjadi.

4) Langkah IV : Penetapan kebutuhan tindakan segera.

Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,

melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain berdasarkan

kondisi klien. Langkah ini juga mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Lalita, 2013).

5) Langkah V : Penyusunan rencana asuhan menyeluruh.

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan

berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajemen terhadap masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi (Lalita, 2013).

6) Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman.

Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh

klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Langkah ini dilaksanakan secara efisien

Page 74: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

63

dan aman. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya serta

meningkatkan mutu dan asuhan klien (Lalita, 2013).

7) Langkah VII : Evaluasi.

Evaluasi ini dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek asuhan yang

tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang menguntungkan atau menghambat

keberhasilan asuhan yang diberikan. Pada langkah ini meliputi evaluasi keefektifan

asuhan yang sudah diberikan. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang

benar efektif dalam pelaksanaannya (Lalita, 2013).

Didalam pendokumentasian/catatan asuhan dapat diterapkan dalam bentuk SOAP.

S : Data Subjektif

Data dari Pasien didapat dari anamnesa

O : Data Obyektif

Hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik, catatan medik lain.

A : Analisis dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat

kesimpulan.

1. Diagnosa

2. Antisipasi diagnose / masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera

P : Planning/Perencanaan

Merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan (implementasi).

Evaluasi rencana didalamnya termasuk:

1. Asuhan mandiri

2. Kolaborasi

3. Tes Diagnosa/lab

4. Konseling

Page 75: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

64

5. Follow up

2. Manajemen Asuhan Kebidanan Persalinan

a. Pengertian

Manajemen kebidanan pada ibu intranatal menurut Varney (1997), adalah proses

pemecahan masalah pada masa intra natal yang di gunakan sebagai metode untuk

mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-

penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan

keputusan yang berfokus pada klien (PPKC, 2004).

b. Tujuan

Memberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandar pada

intra natal dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan, kebutuhan dan

respon ibu serta mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi selama proses persalinan

(PPKC, 2004).

c. Langkah-Langkah (7 Langkah Varney dan SOAP)

1) Langkah I : Pengumpulan Data

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua

data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap. Data

diperoleh melalui :

a) Anamnese :

(1) Biodata, data demografi

(2) Riwayat kesehatan

(3) Riwayat menstruasi

(4) Riwayat obstetric dan ginekologi, termaksud nifas dan laktasi

(5) Pengetahuan klien

(6) Biopsikospritua.

Page 76: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

65

b) Pemeriksaan fisik, sesuai kebutuhan dan tanda-tanda vital

(1) Keadaan umum

Dengan menilai keadaan umum klien terlebih dahulu petugas dapat

mengetahui tindakan apa yang harus diberikan, keadaan umum baik

atau lemah.

(2) Kesadaran

Compos mentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran (apatis,

samnolen, spoor dan koma).

(3) Tanda-tanda vital

(a) Tekanan darah

Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90

mmHg.Bila > 140/90 mmHg, hati-hati adanya hipertensi.

(b) Nadi

Nadi normal adalah 60 sampai 100 menit.Bila abnormal mungkin

ada kelainan paru-paru atau jantung.

(c) Suhu badan

Suhu badan normal adalah 36,50 C sampai 37,5

0 C. Bila suhu

lebih tinggi dari 37,5 0 C kemungkinan ada infeksi.

c) Pemeriksaan khusus

(1) Inspeksi

(a) Rambut : Warna, kebersihan dan mudah rontok atau tidak.

(b) Telinga : Kebersihan dan gangguan pendengaran.

(c) Mata :Konjungtiva, sclera, kebersihan kelainan, dan

gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat).

Page 77: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

66

(d) Hidung : Kebersihan, polip dan alergi debu.

(e) Mulut : Bibir (warna, lembab, kering/pecah-pecah).

(f) Lidah : Warna dan kebersihan.

(g) Gigi : Kebersihan , karies dan bau mulut.

(h) Leher : Pembesaran kelenjar limfa, dan parotitis.

(i) Dada :Bentuk simetris/tidak, payudara (bentuk,

seimbang/tidak, hiperpigmentasi areola payudara,

teraba massa, nyeri atau tidak, kolostrum, keadaan

putting, kebersihan), gangguan pernapasan.

(j) Perut : Bentuk, beka luka operasi striae, linea.

(k) Ekstremitas :Atas (gangguan/kelainan, bentuk), bawah (bentuk,

odema varices).

(l) Genitalia : Kebersihan, pengeluaran pervaginam dan tanda

tanda infeksi vagina.

(2) Palpasi

Pemeriksaan palpasi dilakukan untuk:

(a) Menentukan TFU.

(b) Posisi punggung janin.

(c) Memantau kontraksi uterus.

(d) Menentukan presentasi.

(e) Menentukan penurunan bagian terendah janin.

(3) Auskultasi

Memantau DJJ dengan menggunakan stetoskop monoaural atau

doopler untuk menentukan DJJ setelah umur kehamilan 18 minggu,

yang meliputi frekuensi, keteraturan, dan kekuatan DJJ. DJJ normal

Page 78: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

67

adalah 120 sampai 160 per menit.Bila DJJ < 120 atau > 160 per menit,

maka kemungkinan ada kelainan janin atau plasenta.

(4) Perkusi

Melakukan pengetukan pada daerah patella untuk memastikan adanya

reflex pada ibu.

d) Pemeriksaan penunjang

(1) Laboratorium.

(2) Diagnose lain USG, radiologi.

e) Pemeriksaan dalam

Pemeriksaan dalam untuk menilai :

(1) Dinding vagina apakah ada bagian yang menyempit.

(2) Pembukaan dan penipisan serviks.

(3) Kapasitas panggul.

(4) Pecah tidaknya ketuban.

(5) Penurunan kepala janin.

f) Catatan terbaru dan sebelumnya.

Data yang terkumpul ini sebagai data dasar untuk interpetasi kondisi klien

untuk menentukan langkah berikutnya.

2. Langkah II : Intepretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah atau diagnose

berdasarkan intepretasi yang benar atas data dasar yang telah

dikumpulkan.Dirumuskan diagnose yang spesifik, masalah psikososial berkaitan

dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita tersebut.

Contoh :

Diagnosa : G2P1A0, hamil 39 minggu, In partu Kala I, Fase aktif

Page 79: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

68

Masalah : Wanita tersebut tidak mengingikan kehamilan ini atau wanita

tersebut takut menghadapi proses persalinan.

Kebutuhan : Konseling, atau rujukan konseling.

3. Langkah III : Mengidentifikasi Diagnose atau Masalah Potensial

Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial

berdasarkan diagnose masalah yang sudah teridentifikasi. Langkah ini

membutuhan antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan

membutuhkan antisipasi diharapkan waspada dan bersiap-siap menghadapinya

bila diagnose/masalah potensial ini benar-benar terjadi.

Contoh : Seorang wanita masuk kamar bersalin dengan pemuaian uterus

yang berlebihan. Bidan harus mempertimbangkan kemungkinan

penyebab pemuaian uterus yang berlebihan ini, misalnya

hidramnion, makrosomi, kehamilan ganda, ibu diabetes dan lain

lain.

4. Langkah IV : Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera baik oleh bidan

maupun dokter, dan atau untuk melakukan konsultasi,kolaborasi, dengan tenaga

kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.

Langkah ini mencerminkan kesinambunggan dari proses manajemen kebidanan.

Manajemen ini berlaku baik asuhan primer periodic dan pada antenatal, juga

selama wanita tersebut bersama bidan, misalnya pada masa intranatal. Data baru

harus terus menerus dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data

mengindikasikan bidan harus segera bertindak untuk keselamatan ibu dan bayi

(misalnya perdarahan ante partum, perdarahan post partum, distosia bahu, atau

pada bayi yang lahir dengan nilai APGAR yang rendah). Beberapa kasus

Page 80: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

69

mengidentifikasikan situasi yang membutukan segera sambil menunggu

tindakan dokter.

5. Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang komprehensif

Pada langkah ini direncanakan asuhan meyeluruh yang ditentukan oleh hasil

kajian pada langkah sebelumnya. Rencana asuhan menyeluruh tidak hanya

meliputi yang sudah teridentifikasi atau setiap masalah tetapi juga dari kerangka

pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut apa yang terjadi berikutnya, apakah

dia membutuhkan penyuluhan, konseling atau rujukan bila ada masalah yang

berkaitan dengan aspek sosial-kultural, ekonomi atau psikologi. Setiap rencana

asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak sehingga asuhan yang diberikan

dapat efektif.

a. Rencana Asuhan Pada Kala I

1) Bantulah ibu dalam masa persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan

kesakitan.

a) Berilah dukungan dan yakinkan dirinya

b) Berikan informasi mengenai proses dari kemajuan persalinannya

c) Dengarkan keluhan dan cobalah lebih sensitif terhadap perasaannya.

2) Jika ibu tersebut tampak kesakitan dukungan/ asuhan yang dapat diberikan

a) Lakukan perubahan posisi.

b) Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin ditempat tidur

sebaiknya dianjurkan tidur miring.

c) Sarankan ibu untuk berjalan.

d) Ajaklah orang yang menemaninya (suami atau ibunya) untuk memijat

atau menggosok punggungnya .

e) Ibu diperbolehkan untuk melakukan aktivitas sesuai kesanggupannya

Page 81: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

70

f) Ajarkan kepadanya teknik bernafas : ibu diminta untuk menarik nafas

panjang, menahan nafas sebentar kemudian dilepaskan dengan cara

meniup udara keluar sewaktu terasa kontraksi

3) Penolong menjaga hak privasi ibu dalam persalinan antara lain

menggunakan penutup atau tirai, tidak menghadirkan orang lain tanpa

sepengetahuan dan seijin ibu.

4) Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta

prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil pemeriksaan.

5) Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya

setelah buang air kecil/ besar.

6) Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup

minum.

7) Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.

8) Lakukan pemantauan: Tekanan Darah, Suhu Badan, Nadi, Denyut Jantung

Janin, Kontraksi, Pembukaan Serviks, Penurunan sesuai dengan frekuensi

yang telah ditetapkan (fase aktif/ laten).

9) Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada

persalinan, dan setelah selaput ketuban pecah, dan dokumentasikan hasil

temuan yang ada pada partograf.

b. Rencana asuhan pada kala II:

1) Memberikan dukungan terus-menerus pada ibu

a) Mendampingi ibu agar merasa nyaman

b) Menawarkan minum, mengipasi dan memijat ibu.

2) Menjaga kebersihan diri

a) Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi

Page 82: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

71

b) Jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.

3) Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau

ketakutan ibu dengan cara :

a) Menjaga privasi ibu.

b) Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan.

c) Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu.

4) Mengatur posisi ibu dalam membimbing mengedan dapat dipilih posisi

sebagai berikut :

a) Jongkok.

b) Menungging.

c) Tidur miring.

d) Setengah duduk.

5) Menjaga kandung kemih agar tetap kosong, dianjurkan berkemih sesering

mungkin.

6) Memberikan cukup minum untuk memberi tenaga dan mencegah

dehidrasi.

c. Rencana asuhan pada kala III :

1) Melakukan manajemen aktif kala III, meliputi:

a) Pemberian oksitosin dengan segera.

b) Pengendalian tarikan pada tali pusat.

c) Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir.

2) Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum lahir dalam waktu

15 menit berikan oksitosin 10 unit (IM).

3) Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum lahir dalam waktu

30 menit

Page 83: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

72

a) Periksa kandung kemih dan lakukan kateterisasi pada kandung kemih.

b) Periksa adanya tanda pelepasan plasenta.

c) Berikan oksitosin 10 unit (IM) dosis ketiga.

4) Periksa wanita tersebut secara seksama dan jahit semua robekan pada

serviks atau vagina atau perbaiki episiotomi.

d. Rencana asuhan pada kala IV :

1) Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan 20-30 menit selama

jam kedua jika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai menjadi keras.

2) Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15

menit pada jam pertama dan setiap 30 menit setelah jam kedua.

3) Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi, tawarkan ibu untuk

makan dan minum yang disukai.

4) Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering.

5) Biarkan ibu beristirahat, bantu ibu memilih posisi yang nyaman.

6) Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan

bayinya, sebagai permulaan dengan menyusui bayinya, menyusui juga

membantu uterus berkontraksi.

6. Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan yang efisien dan aman

Melaksanakan asuhan yang menyeluruh yang telah direncanakan. Pelaksanaan

asuhan ini sebagian dilakukan oleh bidan, sebagian oleh klien sendiri atau oleh

petugas kesehatan lainnya. Manajemen perlu berkolaborasi dengan dokter

misalnya karena adanya komplikasi. Manjemen yang efisien berhubungan

dengan waktu biaya serta peningkatan mutu asuhan. Kaji ulang apakah semua

rencana telah dilaksanakan.

Page 84: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

73

7. Langkah VII : Evaluasi

Pada langkah ini dievaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, apakah telah

memenuhi kebutuhan asuhan yang telah teridentifikasi dalam diagnose maupun

masalah, pelaksanaan rencana asuhan tersebut dapat dianggap efektif bila mana

benar-benar efektif.

8. Pendokumentasian SOAP

S : Subjektif data, menurut perspektif klien. Data ini diperoleh

melalui anamnesa.

O : Objektif data yaitu hasil pemeriksaan fisik klien serta

pemeriksaan diagnostik dan pendukung lain. Data ini termasuk catatan

medik pasien yang lalu.

A : Analisis / intepetasi berdasarkan data yang terkumpul, dibuat

kesimpulan berdasarkan segala sesuatu yang dapat diidentifikasi.

1. Diagnose

2. Antisipasi Diagnosa / Masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/

kolaborasi dan rujukan (Sebagai langkah 2,3,4 dalam manajemen

varney).

P : Planning/perencanaan

Merupakan gambaran pendokumentasiaan dan tindakan (implementasi)

dan evaluasi rencana.

Page 85: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

74

3. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

a. Pengertian

Manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir menurut Varney (1997),

Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi pada

jam pertama setelah kelahiran dilanjutkan sampai 24 jam setelah kelahiran (PPKC,

2004).

b. Tujuan

Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada bayi baru lahir dengan

memperhatikan riwayat bayi selama kehamilan dalam persalinan dan keadaan bayi

segera setelah melahirkan (PPKC, 2004).

c. Langkah-Langkah (7 Langkah Varney dan SOAP) (Sudarti, 2011).

1) Langkah I : Pengkajian

Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan seluruh data yang diperlukan

untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir. Pengkajian pada bayi baru lahir

dibagi dalam 2 bagian:

a) Pengkajian setelah bayi lahir

Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dan

kehidupan dalam uterus ke kehidupan luar uterus yaitu dengan penilaian

apgar. Pengkajian sudah dimulai sejak kepala tampak besar di vulva.

b) Pemeriksaan fisik

Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah apapun, lakukanlah

pemeriksaan fisik yang lebih lengkap.

(1) Pemeriksaan Umum

(a) Pernafasan, pernafasan BBL normal 30-60 kali per menit, tanpa

retraksi dada dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi

Page 86: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

75

kecil, mungkin terdapat retraksi dada ringan dan jika bayi berhenti

nafas secara periodik selama beberapa detik masih dalam batas

normal.

(b) Warna kulit, bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding

bayi preterm karena kulit lebih tebal.

(c) Denyut jantung, denyut jantung BBL normal antara 100-160 kali per

menit, tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 kali per menit

dalam jangka waktu pendek, beberapa kali dalam satu hari pertama

kehidupan, terutama bila bayi mengalami stress.

(d) Suhu BBL 36,5-37,5 0 C

(e) Postur dan gerakan, postur normal BBL dalam keadaan istirahat

adalah kepalan tangan longgar dengan lengan, panggul, lutut semi

fleksi. Gerakan ekstremitas bayi harus spontan dan simetris disertai

gerakan sendi penuh. Bayi normal dapat sedikit gemetar.

(f) Tonus/tingkat kesadaran, Rentang normal tingkat kesdaran BBL

adalah mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat ditenangkan jika

rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam atau sedang tidur.

(g) Ekstremitas, Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstermitas

disentuh, dan pembengkakan.

(h) Kulit, warna kulit dan adanya verniks kaseosa pembengkakan atau

bercak hitam, tanda lahir/tanda mongol.

(i) Tali pusat, normal berwarna putih kebiruan paa hari pertama, mulai

kering dan mengkerut/mengecil dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari.

(j) Berat badan normal 2500-4000 garam.

(k)

Page 87: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

76

(2) Pemeriksaan Head To Toe

(a) Kepala : Ubun-ubun, sutura, moulase, caput succedaneum,

cephal hematoma, hidrosefalus.

(b) Muka : Tanda-tanda paralisis

(c) Mata : Keluar nanah, bengkak pada kelopak mata dan

kesimetrisan.

(d) Telinga : Kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan

kepala.

(e) Hidung : Kebersihan, palatoskisis.

(f) Mulut : Labio/palatoskisis, trush, sianosis.

(g) Leher : Pembengkakan dan benjolan.

(h) Klavikula dan lengan tangan : Gerakan dan jumlah jari

(i) Dada : Bentuk dada, putting susu, bunyi jantung dan

pernafasan.

(j) Abdomen :Penonjolan sekitar tali pusat saat menangis,

perdarahan tali pusat dan omfalokel.

(k) Genitalia : Kelamin laki-laki testis berada dalam, penis

berlubang dan ada diujung penis. Kelamin

perempuan vagina, uretra berlubang, labia

mayora dan labia minora.

(l) Tungkai dan kaki : Gerakan, bentuk dan jumlah kaki.

(m) Anus : Berlubang/tidak

(n) Refleks : morro, rooting, walking, graphs, sucking, tonicneck.

(o) Antopometri : BB (>2.500 <4.000 gram), PB (48-52 cm), LK (33

35 cm), LD (30-38 cm),

Page 88: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

77

(p) Eliminasi : BBL normal biasanya kencing lebih dari enam kali

per hari. Dicurigai diare apabila frekuensi

meningkat tinjau hijau

2) Langkah II : Diagnosa, masalah dan kebutuhan bayi baru lahir

Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah diagnosa berdasarkan

intepretasi yang benar atas data yang telah di kumpulkan.

a) Contoh Diagnosa :

(1) Bayi cukup bulan, sesuai masa kehamilan dengan asfiksia.

(2) Bayi kurang bulan, kecil masa kehamilan dengan hipotermi dan

gangguan pernapasan.

b) Masalah :

(1) Ibu kurang informasi.

(2) Ibu tidak periksa ANC.

(3) Ibu post Sectio Caesaria.

(4) Gangguan maternal yang lain.

(3) Kebutuhan :

(1) Jaga agar bayi tetap kering dan hangat.

(2) Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera

mungkin.

3) Langkah III : Identifikasi diagnosa dan masalah potensial

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi

berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah di identifikasi.

a) Contoh Diagnosa Potensial :

(1) Hipotermi potensial menyebabkan gangguan pernapasan.

(2) Hipoksia potensial asidosis.

Page 89: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

78

(3) Hypoglycaemi potensial hipoterm.

b) Masalah potensial :

Potensial timbul masalah ekonomi bagi orang tua yang tidak mampu karena

bayi premature atau asfiksia berat yang memerlukan perawatan yang lama

dan intensif.

4) Langkah IV : Identifikasi tindakan segera

Mengidentifikasi tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan

atau ditangani bersama dengan anggota TIM kesehatan yang lain sesuai dengan

kondisi bayi.

Contoh :Bila bayi baru lahir tidak bernapas dalam waktu 30 detik,

segeralah cari bantuan, dan mulailah langkah-lamgkah resusitasi

pada bayi tersebut.

5) Langkah V : Merencanakan asuhan bayi baru lahir

Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan dan

langkah sebelumnya.

Contoh :

a) Mempertahan suhu tubuh bayi tetap hangat.

b) Perawatan mata.

c) Memberikan identitas pada bayi.

d) Tunjukan bayi pada orang tua dan keluarga yang lain.

e) Berikan VitK1.

Page 90: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

79

6) Langkah VI : Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan

aman.

Contoh :

a) Mempertahan suhu tubuh bayi tetap hangat, dengan cara memastikan bayi

tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dan kulit ibu, mengganti

handuk/kain basah dan bungkus bayi dengan selimut dan memastikan bayi

tetap hangat.

b) Perawatan mata, obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan

untuk mencegah penyakit mata karena clamidia. Obat mata perlu diberikan

pada jam pertama setelah persalinan.

c) Memberikan identitas pada bayi, alat pengenal yang digunakan hendaknya

tahan air, dengan tepi halus, tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan

tidak mudah lepas, pada alat pengenal harus mencantumkan nama (bayi dan

ibu), tanggal lahir, nomor bayi dan jenis kelamin.

d) Tunjukan bayi pada orang tua dan keluarga yang lain, berikan bayi sesegera

mungkin. Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk mempertahankan

suhu bayi baru lahir, ikatan batin bayi terhadap ibu dan pemberian ASI dini.

e) Berikan VitK1, Vitamin mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi

vitamin K1 pada bayi baru lahir.

7) Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, ulangi kembali

proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah

dilaksanakan tetapi belum efektif.

8) Pendokumentasian SOAP

S : Data Subjketif (data dari pasien didapat dari anamnesa)

Page 91: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

80

O : Objektif (hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostic

dan pendukung lain, juga catatan medik lain).

A : Analisis dan intepretasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat

Kesimpulan (diagnosa, antisipasi diagnosa/masalah potensial dan

perlunya tindakan segera.

P : Planning atau perencanaan merupakan gambaran

pendokumentasian dari tindakan evaluasi.

4. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Nifas

a. Pengertian

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang di mulai setelah plasenta keluar

dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil).

Masa nifas berlangsung selama 6 minggu (Anggraini, 2010).

b. Tujuan

Agar bidan mampu memberikan asuhan kebidanan yang adekuat,

komprehensif dan berstandar pada ibu masa nifas serta meningkatkan kesejahteraan

fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi,serta pencegahan, diagnose dini, dan

pengobatan komplikasi pada ibu.

c. Langkah-Langkah (7 Langkah Varney dan SOAP) (Anggaini, 2010).

1) Langkah I : Tahap Pengkajian (Pengumpulan Data)

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk

memperoleh data dilakukan dengan cara :

a) Anamnese yang terdiri dari:

(1) Biodata klien dan keluarga terdiri dari: nama istri, nama suami, umur,

suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,dan alamat.

Page 92: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

81

(2) Riwayat kesehatan yang lalu.

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau

penyakit akut, kronis seperti: jantung, DM, hipertensi, asma yang dapat

mempengaruhi pada masa nifas ini.

(3) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas

Berapa kali ibu telah hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara

persalinan yang lalu, penolong persalinan dan keadaan nifas yang lalu.

(4) Status perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah atau

tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan berkaitan

dengan psikologinya sehingga akan mempengaruhi proses nifas.

(5) Pola nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum, frekuensi, banyaknya,

jenis makanan dan makanan pantangan.

(6) Pola eliminasi.

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang air besar

meliputi frekuensi, jumlah konsistensi dan bau serta kebiasaan buang air

kecil meliputi frekuensi, warna dan jumlah.

(7) Pola istirahat.

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien tidur,

kebiasaan sebelum tidur, kebiasaan tidur siang. Istirahat sangat penting

bagi ibu nifas karena dengan istirahat yang cukup dapat mempercepat

penyembuhan.

Page 93: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

82

(8) Aktivitas sehari-hari

Menggambarkan pola aktifitas pasien sehari-hari. Mobilisasi sedini

mungkin dapat mempercepat proses pengembalian alat-alat reproduksi.

Apakah ibu melakukan ambulasi, apakah ada kesulitan, apakah dilakukan

dengan bantuan.

(9) Respon ibu tentang kelahiran bayinya.

(10) Respon ayah terhadap bayinya.

(11) Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi.

(12) Perencanaan KB.

(13) Pengetahuan ibu tentang personal hygiene

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga kebersihan tubuh

terutama pada daerah genitalia, karena pada masa nifas masih terdapat

pengeluaran lochea.

b) Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

(1) Keadaan Umum, Status emosional, Kesadaran.

(2) TTV (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu badan).

(3) Tinggi badan, Berat badan sekarang, Berat badan waktu hamil, Lingkar

lengan atas.

(4) Pemeriksaan Head to Toe : Rambut, Telinga, Mata, Muka, Hidung,

Mulut, leher, dada, ekstremitas atas, ekstremitas bawah, genitalia, anus,

data penunjang/pemeriksaan laboratorium.

c) Pemeriksaan Khusus

(1) Inspeksi

Untuk mengkaji keadaan fisik ibu dengan cara melihat:

Page 94: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

83

(a) Wajah, apakah ada pembengkakan daerah muka, konjungtiva tidak

pucat, dan sclera tidak kuning.

(b) Leher, melihat bentuk dan kesimetrisan leher serta pergerakannya.

(c) Payudara, melihat apakah pengeluaran Air Susu Ibu (ASI) sudah

ada, terdapat bendungan payudara dan mastitis.

(d) Genitalia, melihat keadaan jahitan dan pengeluran lochea

(2) Palpasi

Untuk memeriksa kandung kemih penuh atau kosong dan menilai

perubahan TFU dan kontraksi uterus.

d) Pemeriksaan penunjang

2) Langkah II : Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini, bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah

berdasarkan interpretasi yang akurat terhadap data-data yang telah dikumpulkan.

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasi sehingga dapat merumuskan

diagnosis dan masalah yang spesifik.

3) Langkah III : Identifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis

potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah di identifikasi. Langkah ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan

diharapkan waspada dan bersiap mencegah diagnosis/masalah potensial bila

terjadi. Masalah potensial yang dapat terjadi yaitu: gangguan perkemihan,

gangguan buang air besar, ganguan proses menyusui, hubungan seksual, dan

Infeksi.

Page 95: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

84

4) Langkah IV : Menetapkan Konsultasi dan Kolaborasi

Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter segera

melakukan konsultasi atau melakukan penanganan bersama dengan anggota tim

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Beberapa data mungkin

mengidentifikasi situasi yang gawat dan bidan harus bertindak segera untuk

keselamatan jiwa ibu dan anak. Misalnya, kolborasi dengan dokter ahli

kandungan (penangan perdarahan dan infeksi).

5) Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh dan ditentukan oleh

langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi. Pada langkah ini, informasi data yang tidak lengkap dapat

dilengkapi.

a) Observasi KU dan TTV

b) Observasi TFU dan kontraksi uterus

c) Beritahu ibu tentang cara merawat luka perineum

d) Perawatan Payudara

e) Lochea

f) Jelaskan tentang pemenuhan nutrisi

6) Langkah VI :Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman

Pada langkah keenam ini, rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada

langkah 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini dilakukan

seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan

lain. Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung

Page 96: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

85

jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya, memastikan langkah

pelaksanaan tepat).

7) Langkah VII : Evaluasi

Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah

diberikan, meliputi apakah pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai

diagnosis dan masalah. Rencana dianggap efektif jika memang benar efektif

pelaksanaannya serta mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.

Ada kemungkinan sebagian rencana tersebut efektif sedangkan sebagian belum

efektif. Proses penatalaksanaan asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang

berkesinambungan sehingga perlu mengulang kembali setiap asuhan yang tidak

efektif serta melakukan penyesuaian rencana.

8) Pendokumentasian SOAP

S : Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan.

O : Keadaan umum, tanda-anda vital, tekanan darah, respirasi, nadi, suhu

badan, tinggi fundus uteri, Kontraksi uterus, Konsistensi uterus, lochea,

personal hygiene.

A : Partus (P) berapa, abortus (A) berapa, post partum hari keberapa

P : Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital

Observasi tinggi fundus uteri dan kontraksi uterus

Beritahu ibu tentang cara menyusui dan merawat payudara

Jelaskan tentang vulva hygiene.

Page 97: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

86

5. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana

a. Pengertian

Asuhan kebidanan pada ibu/akseptor keluarga berencana (KB) merupakan bentuk

catatan asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu yang akan melaksanakan

pemakaian KB atau akseptor KB, seperti pil, suntik, implan, IUD, metode operasi

pria (MOP), dan lain sebagainya (Mulyani, 2013).

b. Tujuan

Memberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandar pada ibu

akseptor KB dengan memperhatikan riwayat kesehatan ibu, kebutuhan dan respon

ibu serta mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi selama penggunaan alat

kontrasepsi.

c. Langkah-langkah (7 langkah Varney dan SOAP) (Sudarti, 2011).

Teknik penulisan dalam dokomentasi asuhan kebidanan pada ibu yang

menggunakan alat kontrasepsi sebagai berikut:

1) Pengkajian Data

a) Ananmnesis

(1) Keluhan

(2) Riwayat menstruasi

(3) Riwayat penyakit

(4) Riwayat sosial budaya

(5) Riwayat psikologi

(6) Riwayat pemakaian alat dan obat kontrasepsi

b) Pemeriksaan Fisik

(1) Keadaan umum

(2) Tanda-tanda vital

Page 98: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

87

(3) Pemeriksaan head to toe dengan inspeksi, perkusi, palpasi dan

auskultasi

(4) Pemeriksaan penunjang

2) Melakukan interpretasi data dasar

Intepretasi data dasar yang akan dilakukan adalah berasal dari beberapa data

yang ditemukan pada saat pengkajian ibu/akseptor KB.

3) Melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial

Beberapa hasil dari intepretasi data dasar dapat digunakan dalam

mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial kemungkinan sehingga

ditemukan beberapa diagnosis atau masalah potensial ibu/akseptor KB seperti

ibu ingin menjadi akseptor KB pil dengan antisipasi masalah potensial

terjadinya peningkatan berat badan, potensial fluoralbus meningkat, obesitas,

mual dan pusing.

4) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera atau masalah potensial pada

ibu/akseptor KB.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dan melakukan konsultasi dan

kolaborasi dengan kesehatan lain berdasarkan kondisi pasien seperti kebutuhan

KIE (Komunikasi, informasi, dan edukasi).

5) Menyusun perencanaan asuhan yang menyeluruh.

Rencana asuhan menyeluruh pada ibu/akseptor KB yang dilakukan

sebagaimana contoh berikut : apabila ibu adalah akseptor KB pil, maka

jelaskan tentang pengertian dan keuntungan KB pil, anjurkan menggunakan pil

secara teratur dan anjurkan untuk periksa secara dini bila ada keluhan.

6) Melaksanakan perencanaan.menyeluruh yang dibatasi oleh standar asuhan

kebidanan pada ibu/akseptor KB.

Page 99: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

88

7) Evaluasi menggunakan bentuk SOAP

S : (Data subjektif): berisi data pasien melalui anamnesis.

O : (Data objektif): data yang didapat dari hasil observasi malalui

pemeriksaan sebelum atau selama pemakaian KB.

A : (Analisis dan interpretasi): berdasarkan data yang terkumpul dibuatkan

kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi masalah, atau masalah

potensial, serta perlunya dilakukan tindakan segera.

P : (Perencanaan): rencana tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan

mandiri, kolaborasi, tes diagnosa, laboratorium, serta konseling untuk

tindak lanjut.

Page 100: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

89

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat dekriptif

dengan pendekatan studi kasus manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan

pendekatan metode SOAP.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai Juni 2015.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

C. Definisi Operasional

Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam

menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis

data, diagnosa kebidanan,tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada

masa hamil, bersalin, bayi baru lahir,nifas dan keluarga berencana.

D. Populasi dan Subjek

1. Subjek

Seorang ibu hamil normal di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

E. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh dari wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi

pada ibu dengan menggunakan format pengkajian menurut 7 Langkah Varney.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari profil kesehatan Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil

Kota Manado tahun 2013 sampai 2014.

89

Page 101: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

90

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan format pengkajian

kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana selanjutnya dianalisa

berdasarkan manajemen asuhan kebidanan varney dan pendokumentasian SOAP.

Page 102: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

91

BAB IV. TINJAUAN KASUS

A. Hasil

1. Data Umum

a. Identitas Keluarga

1) Kepala Keluarga

a) Nama KK : Tn.Z.M

b) Umur : 30 Tahun

c) Pendidikan Terakhir : SMK

d) Pekerjaan : Karyawan Swasta (Diperhotelan)

e) Alamat : Wawonasa Lingkungan 1

f) No Telepon : 082196488652

g) Rata/Rata Penghasilan/Bulan : Rp. 2.500.000

2) Anggota Keluarga

No Nama Umur L/P Hubungan

Keluarga Pendidikan Pekerjaan Ket

1 Ny.F.D

30 P Istri SMK IRT

2 An.A.F 7 Tahun

L Anak SD

3 An.J.A

3 bulan L Anak

b. Jarak Tempuh /Rumah dengan Fasilitas Kesehatan

1) Puskesmas Terdekat : 1 Km.PP (Pulang pergi) ditempuh 15 menit

2) RSU Terdekat : 2 Km.PP (Pulang pergi) ditempuh 20 menit

3) Jenis Transportasi : Sepeda Motor (Pulang pergi) ditempuh 15 menit

91

Page 103: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

92

c. Sarana Kesehatan Lingkungan

1) Sarana pembuangan kotoran, jenis jamban : Tangki septik

2) Sarana Air Bersih : PAM

3) Jika menggunakan sumur, berapa jarak Jamban dengan sumur : < 10 meter

4) Pembuangan Sampah : TPS

Page 104: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

93

2. ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.F.D TRIMESTER II HAMIL 16 MINGGU

DI PUSKESMAS WAWONASA KECAMATAN SINGKIL

KOTA MANADO

Tanggal Kunjungan : 26 Agustus 2014 Jam : 10.00 WITA

Tempat Pengkajian : Puskesmas Wawonasa Pengkaji: Nengah Nilawati

I. Pengumpulan Data Dasar

A. Data Subyektif

a. Biodata :

Nama Pasien : Ny.F.D Nama Suami : Tn.Z.M

Umur : 30 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku/Bangsa : Sanger/Ind Suku/Bangsa : Sanger/Ind

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Wonasa Link 1 Alamat : Wonasa Link 1

No Telepon : 082196488652

2. Anamnesa

Pada tanggal : 26 Agustus 2014 Pukul : 10.05 WITA

a. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan

kehamilannya.

b. Keluhan-keluhan : Ibu mengatakan sering pusing dan mual sejak 2

hari yang lalu.

c. Riwayat keluhan : Tidak ada

d. Riwayat menstruasi

1) Menarche : 13 tahun

2) Siklus : 28 hari

Page 105: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

94

3) Banyak : 3x ganti pembalut

4) Dismenorrhoe : Ada

5) Teratur/Tidak : Teratur

6) Lamanya : 4-5 hari

7) Sifat darah : Encer warna merah

e. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G2P1A0

NO

Tahun

persa

linan

UK JP Tempat Penolong

Bayi

JK BB PB Ket

1. 2009 39-40 Spt-

lbk Rumah Dukun ♂ 2.900 48 Sehat

2. Hamil

Ini

f. Riwayat kehamilan sekarang

1) HPHT : 05-05-2014

2) TP : 12-02-2015

3) ANC : 1 x di PKM wawonasa

4) Keluhan-keluhan

(a) Trimester I : Pusing, mual muntal

(b) Trimester II : Tidak ada

(c) Trimester III : Tidak ada

5) Imunisasi TT

(a) TT 1 : Belum imunisasi

(b) TT 2 : Belum imunisasi

g. Riwayat KB : Ibu mengatakan pernah menggunakan alat

kontrasepsi KB suntik selama 5 tahun.

Page 106: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

95

h. Aktivitas sehari-hari

1) Istirahat siang : 2-3 jam

2) Istirahat malam : 7-8 jam

3) Pekerjaan : Memasak, menyapu dan menyetrika

i. Pola seksualitas : Ibu mengatakan selama hamil belum

pernah melakukan hubungan seksual

j. Diet/makan

1) Jenis makanan sehari-hari : Nasi, sayur, ikan, daging dan buah-buahan,

dikonsumsi 2 x sehari porsi sedikit

dihabiskan

2) Jenis minuman sehari-hari : Air putih sebayak 8 gelas dan 1 gelas

Susu sehari

k. Pola eliminasi

1) BAB : 1 x sehari konsistensi lembek, warna

kuning, bau khas

2) BAK : 4-5 x sehari, warna kuning keruh, bau

khas

3) Keringat : Ada

l. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita

1) Jantung : Tidak ada

2) Ginjal : Tidak ada

3) Asma : Tidak ada

4) TBC Paru : Tidak ada

5) Hepatitis : Tidak ada

6) Hipertensi : Tidak ada

Page 107: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

96

7) Lain-lain : Tidak ada

m. Riwayat penyakit yang lalu/riwayat operasi : Tidak ada

n. Riwayat alergi : Tidak ada

o. Riwayat penyakit keluarga dan keturunan

1) Jantung : Tidak ada

2) Hipertens : Tidak ada

3) DM : Tidak ada

4) Gemeli : Tidak ada

5) Lainnya : Tidak ada

p. Riwayat Psikososial

1) Respon terhadap kehamilan ini : Senang dan bahagia

2) Dukungan keluarga : Senang

3) Keluarga yang tinggal dirumah : Suami

4) Status perkawinan : Sah

5) Lamanya : 7 tahun

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : Baik

b. Status emosional : Stabil

c. Kesadaran : Composmentis

d. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 110/80 mmHg

2) Nadi : 80 x/menit

3) Respirasi : 20 x/menit

4) Suhu badan : 36,2 0 C

Page 108: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

97

e. Tinggi badan : 158 cm

f. Berat badan

1) Sebelum hamil : 48 kg

2) Sekarang : 51 kg

g. LILA : 24 cm

2. Pemeriksaan head to toe

a. Inspeksi

1) Rambut : Rambut hitam bersih.

2) Muka : Tidak oedema dan tidak ada

Kloasma gravidarum.

3) Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak

kuning.

4) Hidung : Simetris kiri dan kanan dan tidak ada

secret.

5) Telinga : Simetris kiri dan kanan, pendengaran

baik dan tidak ada secret.

6) Mulut : Bibir tidak kering dan gigi tidak ada

karies.

7) Leher : Tidak ada pembengkakan dan benjolan.

8) Ekstremitas atas : Tidak ada oedema pada lengan dan

jari jari tangan.

9) Dada : Simetris kiri dan kanan, tidak ada

benjolan.

10) Mammae : Areola coklat kehitaman, puting susu

menonjol dan kolostrum sudah ada.

Page 109: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

98

11) Ekstremitas bawah : Tungkai simetris, varises tungkai tidak

ada.

3. Pemeriksaan khusus obstetric

a. Abdomen

1) Inspeksi

a) Bekas luka operasi : Tidak ada

b) Arah pembesaran : Memanjang

c) Pelebaran vena : Ada

d) Linea alba/nigra : Ada

e) Strie albicans/lividae : Ada

f) Gerakan janin : Belum dirasakan

2) Palpasi

a) Leopold I : TFU ½ Sym-pst

b) Leopold II : Belum dilakukan

c) Leopold III : Belum dilakukan

d) Leopold IV : Belum dilakukan

e) Kontraksi : Tidak ada

f) Nyeri tekan : Tidak ada

3) Auskultasi : DJJ Belum jelas terdengar

4) Perkusi : Refleks patella kiri dan kanan positif

II. Interpretasi Data Dasar

a. Diagnosa : Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun, hamil 16 minggu teraba

ballotemen

Dasar :

DS :1. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

Page 110: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

99

2. Ibu mengatakan ini kehamilan ke dua

3. Ibu mengatakan HPHT 05-05-2014

4. Ibu mengatakan sering pusing dan mual sejak 2 hari yang lalu.

DO :1. TP 12-02-2015

2. Palpasi

a) Leopold I : TFU ½ Sym-Pst

b) Leopold II : Belum dilakukan

c) Leopold III : Belum dilakukan

d) Leopold IV : Belum dilakukan

e) Kontraksi : Tidak ada

f) Nyeri tekan : Tidak ada

3. Auskultasi : DJJ Belum jelas terdengar

4. Perkusi : Refleks patella kiri dan kanan positif

b. Masalah : Pusing dan mual

c. Kebutuhan : Istirahat yang cukup

III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial

Tidak ada

IV. Tindakan Segera

Tidak ada

V. Rencana Tindakan

1. Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tetapi sering.

2. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet tambah darah/

3. Anjurkan kepada ibu untuk melakukan personal hygiene.

4. Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang.

Page 111: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

100

VI. Pelaksanaan

NO TANGGAL/JAM PELAKSANAAN NAMA/PARAF

1. 26 Agustus 2014

Pukul : 10.15 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk

makan sedikit-sedikit tetapi

sering agar mengurangi mual

muntah.

2. Pukul : 10.25 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk

mengkonsumsi tablet Fe

sebanyak 1 tablet sebelum tidur.

3. Pukul : 10.30 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk

menjaga personal hygiene yaitu

mandi 2 kali sehari dan

mengganti pakaian dalam jika

basah dengan menggunakan

pakaian yang bersih dan kering.

4. Pukul : 10.35 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk

melakukan kontrol ulang pada

tanggal 30 September 2014

untuk mengetahui keadaan dan

perkembangan janin.

VII. Evaluasi

Pada tanggal : 26 Agustus 2014 Pukul : 10.45 WITA

1. Ibu mengetahui keadaannya saat ini baik dan Ibu mengerti dengan penjelasan

yang di berikan untuk makan sedikit-sedikit tetapi sering.

2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan untuk mengkonsumsi tablet Fe

sebelum tidur.

3. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan untuk menjaga personal hygiene.

Page 112: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

101

4. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan untuk melakukan kontrol ulang

pada tanggal 30 september 2014.

VIII. Catatan Perkembangan

1. Kunjungan Ke-2

Hari : Selasa 30 September 2014

Jam : 14.05 Wita

Tempat : Kunjungan rumah

S : a. Ibu mengatakan keadaannya saat ini baik.

b. Ibu mengatakan sudah mulai merasakan pergerakan janin.

O : a. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaan emosional : Stabil

4) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 100/80 mmHg

b) Nadi : 82 x/menit

c) Pernafasan : 20 x/Menit

d) Suhu badan : 36,2 0 C

5) BB sekarang : 51 kg

b. Palpasi

1) Leopold I : TFU 3jbpst (22 cm) pada fundus

teraba bundar, lunak dan kurang

melenting (bokong).

Page 113: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

102

2) Leopold II : Teraba tahanan terbesar (punggung)

di sebelah kanan ibu dan bagian

bagian kecil (ekstremitas) di

sebelah kiri ibu.

3) Leopold III : Belum dilakukan

4) Leopold IV : Belum dilakukan

5) TBBJ : (TFU - 12) x 155

: (22 – 12 ) x 155

: 1550 gram

6) Auskultasi : DJJ 140 x/m

7) Perkusi : Refleks patella kiri dan kanan

positif

A : Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun, hamil 21-22 minggu janin intra uterin

tunggal hidup.

P : a. Pukul 15.05 Wita

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik.

1) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 100/80 mmHg

b) Nadi : 82 x/menit

c) Respirasi : 20 x/menit

d) Suhu badan : 36,2 0 C

2) Usia kehamilan : 21-22 minggu

Page 114: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

103

b. Pukul 15.10 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seperti

mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi yaitu sayur-sayuran

yang berwarna hijau (bayam) dan buah-buahan (apel, dan papaya).

b. Pukul 15.20 Wita

Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu

perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, nyeri abdomen, nyeri

epigastrium dan mata kabur.

c. Pukul 15.25 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi tablet tambah darah

(Fe) sebanyak satu tablet setiap hari diminum pada malam hari setelah

makan atau sebelum tidur untuk mengurangi efek mual, dan

mengkosumsi vitamin untuk menjaga stamina ibu.

d. Pukul 15.30 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk suntik imunisasi TT (Tetatus Toxoid)

pertama pada ibu untuk mencegah tetanus pada bagi ibu dan bayimya.

e. Pukul 15.35 Wita

Mengajurkan pada ibu untuk rajin kontrol pada tanggal 28 Oktober

2014 untuk memantau perkembangan kehamilan dan kondisi janin.

3. Kunjungan Ke-3

Hari : Sabtu 29 November 2014

Jam : 16.30 Wita

Tempat : Kunjungan rumah

S : a. Ibu mengatakan keadaannya saat ini baik

b. Ibu mengatakan pergerakan janin aktif

Page 115: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

104

c. Ibu mengatakan sudah suntik imunisasi TT pertama tanggal 25-11

2014

O : a. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaan emosional : Stabil

4) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 100/80 mmHg

b) Nadi : 82 x/menit

c) Pernafasan : 20 x/menit

d) Suhu badan : 36,2 0 C

5) BB sekarang : 56 kg

b. Palpasi

1) Leopold I : TFU 3japst (31 cm) pada fundus teraba

bundar, lunak dan kurang melenting

(bokong)

2) Leopold II : Teraba tahanan terbesar (punggung) di

sebelah kanan ibu dan bagian-bagian

kecil (ekstremitas) di sebelah kiri ibu.

3) Leopold III : Teraba bundar keras dan melenting

(kepala) belum masuk PAP.

4) Leopold IV : Tangan pemeriksa Konvergen.

5) TBBJ : (TFU – 12) x 155

: (31-12) x 155

: 2945 gram

Page 116: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

105

c. Auskultasi : DJJ 144 x/m

d. Perkusi : Refleks patella kiri dan kanan positif

A : Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun, hamil 29 - 30 minggu janin intra uterin

tunggal hidup.

P : a. Pukul 16.35 Wita

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik.

1) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 100/80 mmHg

b) Nadi : 82 x/menit

c) Respirasi : 20 x/menit

d) Suhu badan : 36,2 0 C

2) Usia kehamilan : 29-30 minggu

a. Pukul 16.40 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup minimal

istirahat 7-8 jam pada malam hari dan istirahat 1-2 jam pada siang hari

dan kurangi aktifitas agar ibu tidak kelelahan.

b. Pukul 16.45 Wita

Menjelaskan kepada ibu tentang tanda - tanda bahaya kehamilan pada

trimester III yaitu Oedema pada muka dan badan, nyeri epigastrium

disertai dengan sakit kepala hebat, pengeluaran cairan, dan kurangnya

pergerakan janin.

c. Pukul 16.50 Wita

Menganjurkan pada ibu untuk rajin kontrol pada tanggal 16 Desember

2014 untuk memantau perkembangan kehamilan dan kondisi janin.

Page 117: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

106

4 . Kunjungan Ke-4

Hari : Selasa 27 Januari 2015

Jam : 14.55 Wita

Tempat : Kunjungan rumah

S : a. Ibu mengatakan keadaannya saat ini baik.

b. Ibu mengatakan pergerakan janin aktif.

O : a. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Compos mentis

3) Keadaan emosional : Stabil

4) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 100/80 mmHg

b) Nadi : 80 x/menit

c) Pernafasan : 22 x/Menit

d) Suhu badan : 360 C

5) BB sekarang : 60 kg

b. Palpasi

1) Leopold I : TFU 3jbpx (33 cm) pada fundus teraba

bundar, lunak dan kurang melenting

(bokong).

2) Leopold II : Teraba tahanan terbesar (punggung) di

sebelah kiri ibu dan bagian-bagian kecil

(ekstremitas) di sebelah kanan ibu.

3) Leopold III : Teraba bundar keras dan melenting

(kepala) sudah masuk PAP.

Page 118: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

107

4) Leopold IV : Tangan pemeriksa divergen.

5) TBBJ : (TFU - 11) x 155

: (33 - 11) x 155

: 3410 gram

c. Auskultasi : DJJ 144 x/m

d. Perkusi : Refleks patela kiri dan kanan positif.

A : Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun, hamil 38-39 minggu janin intra uterin

tunggal hidup.

P : a. Pukul 14.20 Wita

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik.

1) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 100/80 mmHg

b) Nadi : 80 x/menit

c) Respirasi : 22 x/menit

d) Suhu badan : 36 0 C

2) Usia kehamilan : 38-39 minggu

b. Pukul 14.25 Wita

Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu keluar

lendir bercampur darah dari jalan lahir, dan pecahnya air ketuban.

c. Pukul 14.30 Wita

Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan yaitu tempat

melahirkan, tenaga medis penolong melahirkan, pakaian bayi, uang,

pengambilan keputusan jika terjadi komplikasi, persiapan fisik dan

mental ibu.

Page 119: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

108

d. Pukul 14.35 Wita

Menganjurkan pada ibu untuk rajin kontrol pada tanggal 3 Februari

2015 untuk memantau perkembangan kehamilan dan kondisi janin.

Page 120: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

109

3. ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.F.D DENGAN PERSALINAN NORMAL

DI KLINIK BERSALIN WAWONASA KAPLENG KECAMATAN SINGKIL

KOTA MANADO

Tanggal Kunjungan : 11 Februari 2015 Jam : 05.45 WITA

Tempat Pengkajian : Klinik bersalin Pengkaji : Nengah Nilawati

I. Pengumpulan Data

A. Identitas/Biodata

Nama pasien : Ny.F.D Nama suami : Tn.Z.M

Umur : 30 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku/bangsa : Sanger/Indo Suku/bangsa : Sanger/Indo

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Wonasa Link 1 Alamat : Wonasa Link 1

B. Anamnesa

Pada tanggal : 11 Februari 2015 Pukul : 05.45 Wita

1. Keluhan utama : Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah melingkar

sampai kebelakang.

2. Riwayat keluhan : Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah melingkar

sampai kebelakang sejak pukul 01.30 Wita.

3. Riwayat Menstruasi

a. Menarche : 13 Tahun

b. Siklus : 28 hari

c. Banyak : 3x ganti pembalut

d. Dismenorrhoe : Kadang-kadang

e. Teratur/Tidak : Teratur

Page 121: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

110

f. Lamanya : 4-5 hari

g. Sifat Darah : Encer warna Merah

4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G2P1A0

NO Tahun

persalinan

Usia

kehamilan

Jenis

persalinan Tempat Penolong

Bayi

JK BB PB Ket

1. 2009 39-40 Spt-lbk Rumah Dukun ♂ 2.900 38 Sehat

2. Hamil ini

5. Riwayat Kehamilan Sekarang

a. HPHT : 05-05-2014

b. TP : 12-02-2015

c. ANC : 9 x di PKM wawonasa

d. Keluhan-keluhan

1) Trimester I : Pusing, mual muntal

2) Trimester II : Tidak ada

3) Trimester III : Tidak ada

e. Imunisasi TT

1) TT 1 : 25-11-2014

2) TT 2 : 30-12-2014

f. Pergerakan anak pertama kali : Pergerakan anak dirasakan pertama

kali pada umur kehamilan > 20

minggu.

g. Pergerakan anak dalam 24 jam terakhir : Ada, sering > 10 x.

6. Riwayat KB : Ibu mengatakan pernah menggunakan alat

kontrasepsi KB suntik selama 5 tahun.

Page 122: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

111

7. Aktivitas sehari-hari

a. Istirahat siang : 2-3 jam

b. Istirahat malam : 7-8 jam

c. Pekerjaan : Memasak, menyapu dan menyetrika

8. Pola seksualitas : Ibu mengatakan selama hamil belum pernah

melakukan hubungan seksual.

9. Diet/makan

a. Jenis makanan : Nasi, sayur, ikan, daging dan buah-buahan

dikonsumsi 3 kali sehari porsi sedang.

b. Jenis minuman : Air putih 7-8 gelas dan susu 1 gelas sehari.

10. Pola eliminasi

a. BAB : 1 x sehari konsistensi lembek, warna kuning, bau

khas.

b. BAK : 4-5 x sehari, warna kuning keruh, bau khas

c. Keringat : Ada

11. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita

a. Jantung : Tidak ada

b. Ginjal : Tidak ada

c. Asma : Tidak ada

d. TBC Paru : Tidak ada

e. Hepatitis : Tidak ada

f. Hipertensi : Tidak ada

g. Lain-lain : Tidak ada

Page 123: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

112

12. Riwayat penyakit yang lalu/riwayat operasi : Tidak ada

13. Riwayat alergi : Tidak ada

14. Penyakit yang pernah diderita sekarang dan pengobatan yang dilakukan : Tidak

ada.

15. Riwayat penyakit keluarga dan keturunan

a. Jantung : Tidak ada

b. Hipertens : Tidak ada

c. DM : Tidak ada

d. Gemeli : Tidak ada

e. Lainnya : Tidak ada

16. Riwayat Psikososial

a. Merokok : Tidak pernah

b. Alcohol : Tidak pernah

c. Obat-obatan : Tidak pernah

d. Respon terhadap kehamilan ini : Senang dan bahagia

e. Dukungan keluarga : Senang

f. Keluarga yang tinggal dirumah : Suami

g. Status perkawinan : Sah

h. Lamanya : 7 tahun

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Baik

2. Status emosional : Stabil

3. Kesadaran : Compos mentis.

4. Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 110/80 mmHg

Page 124: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

113

b. Nadi : 80 x/menit

c. Respirasi : 20 x/menit

d. Suhu badan : 36,2 0 C

5. Tinggi badan : 158 cm

6. Berat badan

a. Sebelum hamil : 50 kg

b. Sekarang : 60 kg

7. LILA : 24 cm

8. Pemeriksaan head to toe

a. Inspeksi

1) Rambut : Rambut hitam bersih.

2) Muka : Tidak oedema dan tidak ada

kloasma gravidarum.

3) Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak kuning.

4) Hidung : Simetris kiri dan kanan dan tidak ada secret.

5) Telinga : Simetris kiri dan kanan,pendengaran baik dan

tidak ada secret.

6) Mulut : Bibir tidak kering dan gigi tidak ada karies.

7) Leher : Tidak ada pembengkakan dan benjolan.

8) Ekstremitas atas : Tidak ada oedema pada lengan dan jari-jari tangan.

9) Dada : Simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan.

10) Mammae : Areola coklat kehitaman, putting susu

menonjol dan kolostrum sudah ada sedikit

11) Ekstremitas bawah : Tungkai simetris,varises tungkai tidak ada.

Page 125: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

114

D. Pemeriksaan Khusus Obstetri

1. Abdomen

a. Inspeksi

1) Bekas luka operasi : Tidak ada

2) Arah pembesaran : Memanjang

3) Pelebaran vena : Ada

4) Linea alba/nigra : Ada

5) Strie albicans/lividae : Ada

6) Gerakan janin : Ada dirasakan ibu

b. Palpasi

1) Leopold I : TFU 3 jbpx (34 cm) pada fundus teraba bundar,

lunak dan kurang melenting (bokong).

2) Leopold II : Teraba tahanan terbesar (punggung) di sebelah

kiri ibu dan bagian-bagian kecil (ekstremitas) di

sebelah kanan ibu.

3) Leopold III : Teraba bundar keras dan melenting (kepala)

4) Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP 1/5

(divergen).

5) Kontraksi : Ada, frekuensi 4 kali dalam 10 menit lamanya 35

40 Detik.

6) TBBJ : (TFU-11) x 155

: (34-11) x 155

: 3565 gram

7) Nyeri tekan : Ada

c. Auskultasi : DJJ 140 x/m

Page 126: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

115

d. Perkusi : Refleks patella kiri dan kanan positif.

2. Ano genital

a. Inspeksi

1) Vulva/vagina : Tidak ada varices dan tidak ada oedema.

2) Luka : Tidak.

3) Pengeluaran pervaginam : Tampak ada pengeluaran lendir.

4) Perineum : Tipis, tidak ada bekas luka parut.

b. Pemeriksaan dalam

Portio : Tipis

1) Pembukaan : 10 cm

2) Ketuban : Utuh

3) Presentasi janin : Kepala

4) Penurunan bagian terendah: HIV

c. Anus

1) Kebersihan : Bersih

2) Haemoroid : Tidak ada

II. Interpretasi Data Dasar

a. Diagnosa : Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun, hamil 39-40 minggu, janin intra

uterine tunggal hidup, dengan inpartu kala I fase aktif

Dasar :

DS :1. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan kedua, tidak pernah

keguguran.

2. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah melingkar sampai

kebelakang.

3. Ibu mengatakan HPHT 05-05-2014.

Page 127: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

116

4. Ibu mengatakan sampai saat ini merasakan pergerakan janin.

5. Adanya dorongan kuat untuk meneran.

6. Vulva dan anus membuka

7. Adanya tekanan pada anus

8. Perineum menonjol

DO : 1. TP 12-02-2015

2. Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 100/80 mmHg

b. Nadi : 82 x/menit

c. Respirasi : 24 x/menit

d. Suhu badan : 36,5 0 C

3. Palpasi

a. Leopold I : TFU 3jbpx (34 cm) pada fundus teraba

bundar, lunak dan kurang melenting

(bokong).

b. Leopold II : Teraba tahanan terbesar (punggung) di

sebelah kiri ibu dan bagian-bagian kecil

(ekstremitas) di sebelah kanan ibu.

c. Leopold III : Teraba bundar keras dan melenting

(kepala)

d. Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk pintu

atas panggul 1/5 (Divergen).

e. Kontraksi : Ada, frekuensi 4 kali dalam 10 menit

lamanya 45-50 detik.

Page 128: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

117

f. TBBJ : (TFU-11) x 155

: (34-11) x 155

: 3565 gram

4. Pemeriksaan dalam

a. Portio : Tidak teraba

b. Pembukaan : 10 cm

c. Ketuban : Utuh

d. Presentasi janin : Kepala

e. Penurunan bagian terendah : HIV

b. Masalah : Gelisah menahan sakit dan merasa cemas.

c. Kebutuhan : Istirahat , miring kiri

III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial

Tidak ada

IV. Tindakan Segera

Tidak ada

V. Perencanaan

1. Observasi ku dan ttv

2. Observasi his dan DJJ

3. Pastikan alat persalinan sudah lengkap.

4. Beritahu keluarga untuk mendampingi proses persalinan

5. Bantu ibu memilih posisi yang nyaman yaitu setengah duduk.

Page 129: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

118

VI. Pelaksanaan

NO TANGGAL/JAM PELAKSANAAN NAMA/PARAF

1 11-Februari-2015

Pukul : 05.50 wita

1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil

pemeriksaan

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Compos mentis

c. Keadaan emosional : Stabil

d. Tanda - tanda vital

1) Tekanan darah : 100/80 mmHg

2) Nadi : 84 x/menit

3) Respirasi : 22 x/menit

4) Suhu badan : 36 0

C

e. Pembukaan : Lengkap 10 cm

f. Penurunan kepala : H-IV

2 Pukul 05.55 Wita

1. Mengobservasi his dan bja

a. His 4 kali dalam 10 menit lamanya

45-50 detik.

b. Bja 140 x/m

3 Pukul 06.00 Wita

1.Memastikan alat persalinan sudah

lengkap yaitu :

a. Persiapan alat

1) Didalam bak partus

a) 1 ½ Kocher

b) 1 Gunting tali pusat

c) 1 Gunting episiotomy

d) 2 Klem tali pusat

e) 2 Kasa steril

f) 2 Handscoen steril

2) Di luar bak partus

a) 1 Neerbeken

b) 2 Ember

c) 1 Celemek plastik

Page 130: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

119

d) 1 Kantong plastic

e) 1 Heacting set

b. Persiapan pasien

1) Persiapan ibu : baju satu pasang ,

celana dalam satu, softeks tiga, kain

bersih dan handuk bersih satu.

2) Persiapan bayi : Baju satu pasang

loyor tiga, gurita satu, sarung tangan

dan sarung kaki satu pasang.

c. Persiapan penolong

Persiapan diri untuk menolong

Persalinan yaitu menggunakan APD

(alat pelindung diri) dan mencuci

tangan.

4 Pukul 06.05 wita

Memberitahu keluarga atau suami untuk

mendampingi proses persalinan ibu.

5 Pukul 06.10 wita

Membantu ibu memilih posisi sesuai

keinginan ibu untuk proses persalinan

yaitu posisi setengah duduk.

VII. Evaluasi

Hari/tanggal : Rabu, 11 Februari 2015 Pukul : 06.15 Wita

1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Persiapan persalinan sudah lengkap.

3. Suami bersedia mendampingi ibu saat proses persalinan.

4. Ibu sudah memilih posisi yang nyaman yaitu posisi setengah duduk.

Page 131: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

120

VIII. Catatan perkembangan

Catatan perkembangan Kala II

Hari : Rabu, 11 Februari 2015

Jam : 06.20 wita

Tempat : Di klinik bersalin

S : Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawan melingkar sampai

kebelakang dan ingin melahirkan.

O : 1. Pemeriksaan fsik

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Keadaan emosional : Stabil

d. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 110/80 mmHg

2) Nadi : 80 x/menit

3) Pernafasan : 20 x/Menit

4) Suhu dadan : 36,2 0 C

e. BB sekarang : 60 kg

2. Palpasi

a. Leopold I : TFU 34 cm pada fundus teraba bundar,

lunak dan kurang melenting (bokong).

b. Leopold II : Teraba tahanan terbesar (punggung) di

sebelah kiri ibu dan bagian-bagian kecil

(ekstremitas) di sebelah kanan ibu.

c. Leopold III : Teraba bundar keras dan melenting

(kepala)

Page 132: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

121

d. Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk

PAP 1/5 (divergen).

e. Kontraksi : Ada, frekuensi 4 kali dalam 10 menit

lamanya 40-45 Detik.

f. TBBJ : (TFU-11) x 155

: (34-11) x 155

: 3565 gram

g. Nyeri tekan : Ada

3. Auskultasi : DJJ 140 x/m

4. Perkusi : Refleks patella kiri dan kanan positif.

5. Pemeriksaan dalam

Portio : Tipis

a. Pembukaan : 10 cm

b. Ketuban : Utuh

c. Presentasi janin : Kepala

d. Penurunan bagian terendah: HIV

A : Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun, hamil 39-40 minggu janin intra uterine

tunggal hidup, dengan inpartu kala II

P : a. Pukul 06.25 wita

Menolong kelahiran bayi setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-

6 cm maka lindungi perineum dengan tangan kanan yang dilapisi dengan

kain bersih, melahirkan kepala bayi dengan tangan kiri berada vertek

untuk mencegah terjadinya defleksi maksimal dan membantu lahirnya

kepala, anjurkan ibu untuk meneran secara perlahan setelah itu

memeriksa adanya lilitan tali pusat, kemudian menunggu kepala

Page 133: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

122

melakukan putaran paksi luar secara spontan setelah kepala melakukan

putaran paksi luar, memegang secara biparietal dan menganjurkan ibu

untuk meneran saat ada kontraksi, melahirkan bahu depan dengan lembut

gerakkan tangan kearah bawah dan distal hingga bahu depan lahir,

kemudian melahirkan bahu belakang bayi dengan menggerakkan kearah

distal sampai bahu belakang lahir, memindahkan tangan kanan untuk

menyangga kepala, leher, dan bahu belakang memindahkan tangan kiri

untuk menyusur pada lengan bayi, dada da punggung serta bokong

sampai kedua kaki dan pegang masing-masing mata kaki denga ibu jari –

jari lainnya.

b. Pukul 06.50 Wita

Bayi lahir spontan letak belakang kepala, jenis kelamin laki – laki.

c. Pukul 06.51 Wita

Menilai bayi dengan memposisikan kepala bayi 15 0

lebih rendah dari

badan bayi untuk menilai bayi (apakah bayi menangis, warna kulit, bayi

bergerak aktif), dengan cara memegang bayi, tangan kiri diantara kedua

kaki bayi dan tangan kanan memegang kepala bayi.

d. Pukul 06.52 Wita

Mengeringkan bayi, meletakkan bayi diatas perut ibu, mengeringkan

mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali tangan tanpa

membersihkan verniks.

Page 134: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Page 135: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Page 136: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

125

Catatan Perkembangan Kala III

Hari : Rabu, 11 Februari 2015

Jam : 06.53 wita

Tempat : Di klinik bersalin

S : 1. Ibu mengatakan perasaannya senang dan lega setelah bayi lahir.

2. Ibu mengatakan perutnya masih merasa mules.

3. Ibu mengatakan sangat lelah.

O : 1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Compos mentis

3. Keadaan emosional : Stabil

4. Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 100/80 mmHg

b. Nadi : 88 x/menit

c. Respirasi : 23 x/menit

d. Suhu badan : 36,4 0 C

5. Pemeriksaan abdomen

Tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik, kandung

kemih penuh dan di keluarkan dengan menggunakan kateter.

A :a. Diagnosa : Ny.F.D P2A0 umur 30 tahun, inpartu kala III

Dasar :

DS : 1. Senang dan lega atas kelahiran bayinya

2. Ibu mengatakan bayinya laki-laki.

3. Sangat lelah dan perut masih merasa mules.

DO : 1. Keadanan umum : Baik

2. Kesadaran : Compos mentis

Page 137: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

126

3. Keadaan emosional : stabil.

4. Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 100/80 mmHg

b. Nadi : 84 x/menit

c. Respirasi : 24 x/menit

d. Suhu badan : 36,2 0 C

6) Pemeriksaan abdomen

Tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik,

kandung kemih penuh, dan dikeluarkan dengan

menggunakan kateter.

b. Masalah : Perdarahan

c. Kebutuhan : Melahirkan plasenta dan

pemberian nutrisi pada ibu.

P : Pukul 06.55 Wita

Melakukan manajemen aktif kala III

a. Meletakkan kain bersih diatas perut ibu dan meraba abdomen ibu

untuk memastikan apakah bayi tunggal.

b. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

c. Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik oksitosin untuk mencegah

terjadinya perdarahan.

d. Menyuntikkan oksitosin sebanyak 10 unit di 1/3 paha ibu bagian

lateral dengan terlebih dahulu melakukan aspirasi.

e. Memindahkan klem 5-10 cm dekat vulva dengan terlebih dahulu

menekan ujung tali pusat, setelah itu meletakkan tangan kiri diatas

sympisis ibu dengan posisi telapak tangan menghadap ke abdomen

Page 138: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

127

ibu, kemudian tangan kanan menegangkan tali pusat dengan cara

memegang klem diantara jari telunjuk dan jari tengah dengan posisi

genggaman dan telapak tangan menghadap keatas.

f. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah

sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang

(dorsokranial) secara hati-hati untuk mencegah terjadinya inversio

uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan

melakukan penegangan tali pusat terkendali dan tunggu hingga

kontraksi berikutnya.

g. Memastikan tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu uterus globuler,

tali pusat bertambah panjang, dan adanya semburan darah tiba-tiba.

Saat ada kontraksi lakukan penegangan tali pusat terkendali dan

mendorong uterus secara dorsokranial sampai plasenta terlepas dari

tempat implantasinya.

h. Meminta ibu untuk sedikit meneran sambil penolong menarik tali

pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti

poros jalan lahir (tetap melakukan dorsokranial).

i. Setelah plasenta tampak di vulva lahirkan plasenta dengan kedua

tangan dan memutar searah jarum jam untuk mengeluarkan plasenta

dan melahirkan selaput dengan cara memilin plasenta. Plasenta lahir

pada jam 07.00 wita.

j. Segera setelah plasenta dan selaputnya lahir, melakukan masase

uterus dengan telapak tangan secara sirkuler selama ± 15 detik.

Page 139: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

128

k. Memeriksa kelengkapan plasenta dengan cara membuka selaput

plasenta dan memeriksa apakah selaput ketuban utuh dan apakah

kotiledon lengkap.

l. Melakukan pemeriksaan vagina dan perineum, untuk memastikan

bahwa tidak terdapat laserasi yang menimbulkan perdarahan.

m. Memeriksa kontraksi dan perdarahan pervaginam.

Catatan Perkembangan Kala IV

Hari : Rabu, 11 Februari 2015

Jam : 08.00 wita

Tempat : Di klinik bersalin

S : 1. Ibu mengatakan bahwa perutnya masih merasa mules.

2. Ibu mengatakan merasa lemas

3. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya.

O : Mengobservasi ku dan ttv

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Compos mentis

3. Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 100/70 mmHg

b. Nadi : 82 x/menit

c. Respirasi : 24 x/menit

d. Suhu badan : 36,2 0 C

4. Tinggi fundus uteri : 1 jari bawah pusat

5. Kontraksi uterus : Baik

6. Perdarahan : ± 100 cc

Page 140: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

129

A : 1. Diagnosa : Ny. F.D P2A0 umur 30 tahun 1 jam post partum

Dasar

DS : Masih merasa mules dan lemas

DO : a. Mengobservasi KU dan TTV

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Compos mentis

c. Keadaan emosional: Stabil

d. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/70 mmHg

2) Nadi : 82 x/menit

3) Respirasi : 24 x/menit

4) Suhu badan : 36,2 0 C

b. Tinggi fundus uteri : 1 jari bawah pusat

c. Kontraksi uterus : Baik

d. Perdarahan : ± 100 cc

2. Masalah : Ibu merasa kelelahan

3. Kebutuhan : istirahat yang cukup

P : 1. Pukul 08.02 Wita

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu

baik.

a. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/70 mmHg

2) Nadi : 82 x/menit

3) Respirasi : 24 x/menit

4) Suhu badan : 36,2 0 C

Page 141: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

130

b. Tinggi fundus uteri : 1 jari bawah pusat

c. Kontraksi uterus : Baik

2. Pukul 08.04 Wita

Membersihkan ibu dan mengganti pakaian yang basah dengan

pakaian yang bersih dan kering.

Page 142: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

131

4. ASUHAN KEBIDANAN BAYI LAHIR NORMAL PADA BY. NY.F.D DI

KLINIK BERSALIN WAWONASA KECAMATAN SINGKIL

KOTA MANADO

Tanggal Kunjungan : 11 Februari 2015 Jam : 08.05 Wita

Tempat Pengkajian : Klinik bersalin Pengkaji: Nengah Nilawati

I. Pengumpulan Data

A. Data Subjektif

1. Identitas

Nama bayi : By. Ny. F.D

Umur bayi : 1 Jam

Tanggal/jam lahir : 11 Februari 2015, Pukul 06.50 wita

Jenis kelamin : Laki-Laki

Berat badan : 3.800 gram

Panjang badan : 50 cm

Biodata orang tua

Nama ibu : Ny.F.D ` Nama suami : Tn.Z.M

Umur : 30 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku/bangsa : Sanger/Ind Suku/bangsa : Sanger/Ind

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat :Wonasa Link 1 Alamat : Wonasa Link 1

Page 143: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

132

2. Anamnesa

Pada tanggal :11 Februari 2015 Pukul : 08.05 wita

a. Keluhan : Tidak ada

b. Riwayat prenatal

1) Keluhan trimester I, II dan III

a) Trimester I : Pusing dan mual muntah

b) Trimester II : Tidak ada

c) Trimester III : Tidak ada

2) Frekuensi ANC selama kehamilan trimester I, II dan III : 9 kali di

puskesmas wawonasa.

3) Kebiasaan waktu hamil

a) Makanan : Nasi, ikan, sayur, buah-buahan

b) Obat/jamu : Tidak pernah

c) Merokok : Tidak pernah

d) Lain-lain : Tidak pernah

c. Riwayat natal

1) Tempat persalinan: Klinik bersalin

2) Jenis persalinan : Spontan letak belakang kepala.

3) Ditolong oleh : Mahasiswa dan bidan

4) Lama Persalinan : Kala I : 7 Jam

: Kala II : 1 jam

: Kala III : 10 Menit

5) Anak ke : 2 (kedua)

6) BBL : 3.800 gram

7) PBL : 50 cm

Page 144: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

133

8) Jenis kelamin : Laki-laki

9) Masa gestasi : 39-40 minggu

10) Keadaan bayi baru lahir

a) Nilai APGAR : 9-10

Tanda 0 1 2 Jumlah

nilai

Menit

Ke-1

Frekuensi

jantung ()Tidak ada ( ) < 100 ( )>100

9

Usah bernafas ()Tidak ada ( )Lambat tidak

teratur ( )Menangis

Kuat

Tonus otot ()Lumpuh ( )Ekstremitas

fleksi sedikit ( )Gerakan

Aktif

Refleks

()Tidak

bereaksi

( )Gerakan

Sedikit ( )Menangis

Warna ()Biru/pucat

( )Tubuh dan

Tangan

kemerahan ( )Kemerahan

Menit

Ke-5

Frekuensi

jantung ( )Tidak ada ( )< 100 ( )>100

10

Usah bernafas ( )Tidak ada ( )Lambat tidak

teratur ( )Menangis

Kuat

Tonus otot ( )Lumpuh ( )Ekstremitas

fleksi sedikit ( )Gerakan

Aktif

Refleks ( )Tidak

bereaksi

( )Gerakan

Sedikit ( )Menangis

Warna ( )Biru/

Pucat

( )Tubuh dan

Tangan

kemerahan ( )Kemerahan

Page 145: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

134

Page 146: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

135

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Tanda-tanda vital

1) Frekuensi jantung: 120 x/menit

2) Suhu badan : 36,8 oC

3) Respirasi : 50 x/menit

c. Antropometri

1) BB sekarang : 3.800 gram

2) Panjang badan : 50 cm

3) Lingkar dada : 31 cm

4) Lingkar kepala : 33 cm

5) LILA : 11 cm

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

1) Kepala : Kepala bulat, rambut hitam dan tipis, tidak

ada caput sucsedaneum, dan tidak ada cephal

hematoma.

2) Muka : Muka bulat, warna merah muda, oedema tidak ada.

3) Mata : Simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada

kelainan, konjungtiva tidak pucat (warna mera

muda), sclera tidak kuning, dan bulu mata tipis.

4) Hidung : Hidung simetris kiri dan kanan, ada lubang, tidak

ada secret, dan pernapasan cuping hidung tidak

ada.

Page 147: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

136

5) Mulut : Bentuk bibir kecil, lidah bersih, warna gusi merah

muda, palatum ada dan refleks rooting ada.

6) Telinga : Simetris kiri dan kanan, lubang telinga ada, dan

tidak ada cairan.

7) Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan

refleks menelan ada.

8) Dada : Simetris kiri dan kanan, dan pengembangan

rongga dada ada.

9) Abdomen : Tali pusat masih basah, dan tidak ada perdarahan

pada tali pusat.

10) Genitalia : Testis sudah turun.

11) Anus : Ada lubang

12) Ekstremitas : Tangan dan kaki bergerak aktif serta jari-jari

lengkap.

13) Neuro

a) Refleks moro : Ada

b) Refleks rooting : Ada

c) Refleks grasp : Ada

d) Refleks sucking : Ada

e) Refleks tonic neek : Ada

14) Eliminasi

a) BAK : Keluar sejak pukul 07.30 wita, warna kuning

jernih.

b) BAB : Keluar sejak pukul 07.30 wita, warna coklat

kehitaman.

Page 148: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

137

II. Interpretasi Data Dasar

1. Diagnosa : By.Ny. F.D umur 1 jam, bayi cukup bulan sesuai masa

kehamilan.

Dasar

DS : a. Ibu mengatakan ini merupakan anak yang ke- 2

b. Ibu mengatakan hamil 9 bulan

DO : a. Lahir tanggal 11 Februari 2015, pukul 06.50 wita

b. Jenis kelamin : Laki-laki

c. APGAR score : 9-10

d. Keadaan umum : Baik

e. Tanda-tanda vital

1) Frekuensi jantung : 120 x/menit

2) Suhu badan : 36,8 oC

3) Respirasi : 50 x/menit

f. Antropometri

1) BB sekarang : 3.800 gram

2) Panjang badan : 50 cm

3) Lingkar dada : 31 cm

4) Lingkar kepala : 33 cm

5) LILA : 11 cm

2. Masalah : Tidak ada

3. Kebutuhan : a. Pemenuhan nutrisi

b. Jaga kehangatan

III. Diagnosa Potensial

Hipotermi

Page 149: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

138

IV. Identifikasi Tindakan Segera

Menjaga kehangatan bayi

V. Perencanaan

1. Observasi KU, TTV, ukur antropometri yaitu menimbang BB, mengukur PB, LK,

LD, dan LILA

2. Rawat tali pusat

3. Ganti pakaian bayi dan menjaga kehangatan bayi

4. Beri salep mata

5. Suntik Vit K.

6. Minta ibu untuk memberikan ASI pada bayinya.

7. Beri penjelasan kepada ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan pada bayi.

VI. Pelaksanaan

NO TANGGAL/JAM PELAKSANAAN NAMA/PARAF

1 11-Februari-2015

Pukul : 08.05 wita

1. Mengobservasi keadaan umum bayi,

TTV dan antropometri.

a. Keadaan Umum : Baik

b. Tanda-tanda vital

1) Suhu Badan : 36,8 oC

2) Pernafasan : 50 x/menit

3) Nadi : 140 x/menit

4) Frekuensi jantung : 120 x/menit

c. Antropometri

1) BB sekarang : 3.800 gram

2) Panjang badan : 50 cm

3) Lingkar dada : 31 cm

4) Lingkar kepala : 33 cm

5) LILA : 11 cm

Page 150: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

139

2 Pukul 08.07 wita

Merawat tali pusat yaitu dengan

membungkus tali pusat dengan

menggunakan kasa steril yang telah berisi

bethadine.

3 Pukul 08.10 wita

Mengganti pakaian bayi dengan baju baru

yang bersih dan menjaga kehangatan bayi

dengan membungkus bayi menggunakan

kain hangat yang berih dan kering.

4 Pukul 08.15 wita

Memberi bayi salep mata oxytetracycline 1

%

5 Pukul 08.18 wita

Melayani suntikan Vitamin K 1 mg di paha

kiri bayi.

6 Pukul 08.20 wita Meminta ibu untuk memberikan ASI

kepada bayinya dan menganjurkan ibu

untuk memberikan ASI saja selama 6

bulan.

7 Pukul 08.25 wita Menjelaskan pada ibu tentang personal

hygiene bagi bayinya. Jika bayi BAB dan

BAK, popok atau pakaian yang terkena

kotoran harus segera diganti agar

kebersiahan bayi tetap terjaga sehingga

tidak terjadi iritasi kulit.

VII. Evaluasi

Tanggal : 11 Februari 2015 Pukul : 08.30 wita

1. Ibu mengetahuai keadaan bayi saat ini dan mengetahui hasil pemeriksaan

a. Keadaan Umum : Baik

b. Tanda-tanda vital

1) Frekuensi jantung : 120 x/menit

2) Suhu badan : 36,8 oC

Page 151: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

140

3) Respirasi : 50 x/menit

d. Antropometri

1) BB sekarang : 3.800 gram

2) Panjang badan : 50 cm

3) Lingkar dada : 31 cm

4) Lingkar kepala : 33 cm

5) LILA : 11 cm

2. Ibu mengetahui tali pusat bayinya telah dirawat menggunakan kasa steril yang

telah berisi betadine.

3. Ibu mengetahui pakaian bayinya telah diganti dengan pakaian yang bersih dan

bayinya telah dibungkus dengan kain bersih dan hangat.

4. Ibu mengetahui bayinya telah dilayani salep mata oxytetracycline 1 %.

5. Ibu mengetahui bayinya telah dilayani Vitamin K.

6. Ibu telah menyusui bayinya

7. Ibu mengerti dengan penjelasan bidan untuk menjaga kebersihan bayi, jika bayi

BAB dan BAK popok atau pakaian harus segera diganti agar tidak iritasi.

VIII. Catatan Perkembangan

1. Kunjungan Ke-2

Hari : Selasa 17 Februari 2015

Jam : 16.30 Wita

Tempat : Kunjungan rumah

S :

O : 1. Keadaan umum : Baik

2. Tanda-tanda vital

a. Frekuensi jantung : 124 x/m

Page 152: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

141

b. Respirasi : 52 x/m

c. Suhu badan : 36,6 o C

3. Antropometri

a. Panjang badan : 50 cm

b. Lingkar dada : 31 cm

c. Lingkar kepala : 33 cm

d. LILA : 11 cm

4. Refleks : Ada

5. Nutrisi : ASI

6. Eliminasi

a. BAK : 6 Kali sehari

b. BAB : 1 kali sehari

7. Imunisasi : HBO

A : Bayi Ny. F.D umur 6 hari bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan.

P : 1. Pukul 16.35 Wita

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan

baik.

a. Tanda-tanda vital

1) Frekuensi jantung : 124 x/m

2) Respirasi : 52 x/m

3) Suhu badan : 36,6 o C

b. Antropometri

1) Panjang badan : 50 cm

2) Lingkar dada : 31 cm

3) Lingkar kepala : 33 cm

Page 153: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

142

4) LILA : 11 cm

c. Refleks : Ada

2. Pukul 16.40 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

agar bayinya tidak kekurangan cairan.

4. Pukul 16.50 Wita

Memberitahu kepada ibu untuk segera mengganti pakaian bayi setelah

bayi BAK dan BAB dengan pakaian yang bersih dan kering, agar

tidak terjadi iritasi pada kulit bayi.

5. Pukul 16.55 Wita

Membantu ibu memberikan ASI pada bayinya.

2. Kunjungan Ke-3

Hari : Selasa 24 Februari 2015

Jam : 15.30 Wita

Tempat : Kunjungan rumah

S :

O : 1. Keadaan umum : Baik

2. Tanda-tanda vital

a. Frekuensi jantung : 124 x/m

b. Respirasi : 45 x/m

c. Suhu badan : 35,5 o C

3. Antropometri

a. Panjang badan : 50 cm

b. Lingkar dada : 31 cm

c. Lingkar kepala : 33 cm

Page 154: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

143

d. LILA : 12 cm

4. Refleks : Ada

5. Nutrisi : ASI

6. Eliminasi

a. BAK : 7-8 Kali sehari

b. BAB : 1-2 kali sehari

A : Bayi Ny. F.D umur 2 minggu bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan.

P : 1. Pukul 15.35 Wita

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bayinya bahwa keadaanya

baik.

a. Tanda-tanda vital

1) Frekuensi jantung : 124 x/m

2) Respirasi : 45 x/m

3) Suhu badan : 35,5 o C

b. Antropometri

1) Panjang badan : 50 cm

2) Lingkar dada : 31 cm

3) Lingkar kepala : 33 cm

4) LILA : 12 cm

c. Refleks : Ada

2. Pukul 15.40 Wita

Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

agar bayinya tidak kekurangan cairan.

Page 155: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

144

3. Pukul 15.45 Wita

Memberitahu kepada ibu untuk segera mengganti pakaian bayi setelah

bayi BAK dan BAB dengan pakaian yang bersih dan kering, agar

tidak terjadi iritasi pada kulit bayi.

4. Pukul 15.50 Wita

Membantu ibu memberikan ASI pada bayinya.

5. Pukul 16.05 Wita

Memberitahu ibu untuk membawa bayinya untuk di imunisasi BCG

dan Polio 1.

Page 156: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

145

5.ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.F.D UMUR 30 TAHUN P2A0 POST PARTUM

8 JAM KLINIK BERSALIN WAWONASA KECAMATAN SINGKIL

KOTA MANADO

Tanggal Kunjungan : 11 Februari 2015 Jam : 15.05 Wita

Tempat Pengkajian : Klinik bersalin Pengkaji: Nengah Nilawati

I. Pengumpulan Data

A. Data Subjektif

1. Identitas /Biodata

Nama ibu : Ny.F.D Nama suami : Tn.Z.M

Umur : 30 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku/bangsa : Sanger/Ind Suku/bangsa : Sanger/Ind

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Wonasa Link 1 Alamat : Wonasa Link 1

2. Anamnesa

Pada Tanggal : 12 Februari 2015 Pukul : 15.05 Wita

a. Keluhan utama : Ibu mengatakan keadaanya saat ini baik

dan masih ada pengeluaran darah.

b. Riwayat Persalinan : Kamar bersalin

Oleh : Mahasiswa dan bidan

1) Ibu

a) Jenis persalinan : Spontan letak belakang kepala.

b) Melahirkan anak ke : 2

c) Komplikasi/kelainan dalam persalinan : Tidak ada

Page 157: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

146

d) Plasenta

1) Selaput amnion dan chorion : Lengkap

2) Kotiledon : Lengkap

3) Insertio tali pusat : Sentralis

4) Panjang tali pusat : ± 50 cm

5) Berat Plasenta : 400 gram

e) Perdarahan : ± 250 cc

f) Tindakan segera : Tidak Ada

2) Bayi

a) Lahir Tanggal : 11 Februari 2015

b) Pukul : 06.50 wita

c) BBL : 3.800 gram

d) PBL : 50 cm

e) AS : 9.10

f) Jenis kelamin : Laki-laki

g) Cacat bawaaan : Tidak ada

h) Masa gestasi : 39-40 minggu

i) Komplikasi : Tidak ada

j) Air Ketuban : Warna putih jernih.

c. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas yang lalu :

Anak

Ke Tahun Jenis

Kelamin

Jenis

Persalinan

Umur

Kehamilan Penolong BBL PBL

Keadaan

anak

sekarang

1 2009 ♂ Normal 38-39 Dukun 2.900 48 Sehat

Page 158: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

147

d. Riwayat Kontrasepsi : Ibu mengatakan pernah menggunakan

KB suntik 3 Bulan selama 5 tahun.

e. Riwayat Post Partum

1) Keadaan umum : Baik

2) Keadaan emosional : Stabil

3) Ambulasi : Baik tanpa bantuan

4) Keluhan : Tidak ada

5) Pola Makan dan minum : Makan 1 x sehari (nasi, ikan sayur dan

buah) dan minum 5 gelas sehari.

6) Pola Eliminasi : BAK 2 x sehari warna kekuningan bau

khas dan BAB Belum.

7) Ketidaknyamanan : Tidak ada

8) Pengalaman menyusui : Ada

9) Pendapatan ibu tentang bayinya: Ibu mengatakan bayinya ganteng.

10) Keluhan Lain : Tidak ada

B. Data Subjektif

1. Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Compos mentis

c) Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/80 mmHg

2) Nadi : 80 x/ menit

3) Respirasi : 20 x/menit

4) Suhu Badan : 36,50 C

Page 159: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

148

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

1) Rambut : Hitam bersih.

2) Muka : Tidak oedema dan tidak ada kloasma gravidarum.

3) Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak kuning.

4) Hidung : Simetris kiri dan kanan dan tidak ada secret.

5) Telinga : Simetris kiri dan kanan, pendengaran baik dan tidak

ada secret.

6) Mulut : Bibir tidak kering dan gigi tidak ada karies.

7) Leher : Tidak ada pembengkakan dan benjolan.

8) Dada & Axila : Dada simetris kiri dan kanan.

9) Mammae : Tidak ada benjolan, putting susu menonjol dan ada

pengeluaran ASI.

10) Abdomen : TFU 2Jbpst dan kontaksi uterus baik.

11) Anogenital : Lochea rubra, konsistensi encer dan bau khas.

12) Vulva : Tidak ada oedema dan perineum lecet.

13) Ekstremitas : Positif kiri kana dan tidak ada oedema.

II. Intepretasi Data Dasar

1. Diagnosa : NY.F.D umur 30 Tahun, P2A0 post partum 8 jam

Dasar :

DS : a. Ibu mengatakan ASI sudah keluar.

b. Ibu mengatakan masih merasa nyeri di bagian bawah jalan

lahir.

Page 160: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

149

DO : a. Tanda-Tanda Vital

1) Tekanan darah : 100/80 mmHg

2) Nadi : 80 x/menit

3) Respirasi : 20 x/menit

4) Suhu Badan : 36,5 0 C

b. TFU : 2 jbpst

c. Perdarahan yang keluar sedikit.

d. Pengeluaran Lochea rubra.

2. Masalah : Nyeri pada daerah jalan lahir.

3. Kebutuhan : Menjaga kebersihan diri.

III. Diagnosa Potensial

Infeksi masa nifas

IV. Tindakan Segera

Personal hygiene

V. Intervensi

1. Observasi Ku dan TTV.

2. Observasi TFU dan kontraksi uterus.

3. Beritahu ibu cara merawat payudara yang benar.

4. Jelaskan tentang kebersihan diri.

5. Jelaskan tentang pemenuhan nutrisi pada masa menyusui.

6. Jelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

Page 161: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

150

VI. Pelaksanaan

NO TANGGAL/JAM PELAKSANAAN NAMA/PARAF

1 11-Februari-2015

Pukul 14.10 Wita

1. Mengobservasi ku dan ttv

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : compos mentis

c. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/80 mmHg

2) Nadi : 80 x/menit

3) Respirasi : 20 x/menit

4) Suhu badan : 36,50 C

2 Pukul 14.15 Wita

1. Mengobservasi TFU dan kontraksi uterus

a. TFU 2jbpst

b. Kontraksi uterus : Ada dan baik

c. Konsistensi Uterus : Keras

3 Pukul 14.20 wita

1. Licinkan tangan dengan minyalk/baby oil

secukupnya tempatkan kedua tangan

diantara kedua payudara ibu, kemudian

urut kearah atas terus kesamping

kebawah melintang sehingga tanggan

menyangga payudara (mengangkat

payudara).

2. Telapak tangan kiri menopang

payudara, tangan dikepalkan kemudian

jari-jari tangan mengurut payudara

mulai dari pangkal kearah putting susu

sebanyak 30 kali pada setiap payudara.

3. Menyokong payudara kiri dengan tangan

kiri telapak tangan kiri menopang

payudara kiri dan jari-jari tangan sisi

kelingking mengurut payudara kearah

putimg susu sebanyak 30 kali pada tiap

Page 162: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

151

payudara.

4. Payudara dikompres dengan waslap

hangat selama 2 menit kemudian

kompres waslap dingin selama 1 menit,

setelah itu keringkan payudara dengan

kain kering.

4 Pukul 14.25 Wita

1. Menjelaskan tentang kebersihan diri

a. Membersihkan daerah vulva

minimal 2 x sehari terutama sesudah

BAB atau BAK dengan cara

membersihkan dengan gerakan dari

atas vulva kearah bawah anus

dengan menggunakan air bersih.

5 Pukul 14.30 Wita

Menjelaskan kepada ibu tentang

pemenuhan nutrisi yaitu :

Mengkonsumsi makanan yang bergizi

seperti nasi,ikan ,sayur dan buah-buahan

terutama makanan yang merangsang

produksi ASI seperti kacang-kacangan dan

daun katuk.

6 Pukul 14.35 Wita Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-

tanda bahaya pada masa nifas yaitu infeksi

masa nifas, perdarahan pervaginam, sakit

kepala, nyeri epigastrik, pengelihatan mata

kabur, pembengkakan diwajah dan

ekstremitas, payudara yang berubah

menjadi merah, panas dan terasa sakit,

pembengkakan dikaki, kehilangan nafsu

makan dan tidak mampu mengasuh

bayinya sendiri.

Page 163: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

152

VII. Evaluasi

Tanggal : 11 Februari 2015 Pukul : 14.40 Wita

1. Ibu mengetahui bahwa keadaannya saat ini baik.

2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang cara merawat payudara.

3. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan untuk menjaga kebersihan diri.

4. Ibu mengerti dengan penjelasan bidan untuk mengkonsumsi makanan yang

bergizi terutama makanan yang banyak memproduksi ASI.

5. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang tanda-tanda bahaya masa

nifas.

VIII. Catatan Perkembangan

1. Kunjungan ke-2

Hari : Selasa 17 Februari 2015

Jam : 15.30 Wita

Tempat : Kunjungan rumah

S : a. Ibu mengatakan keadaannya saat ini baik

b. Ibu mengatakan masih ada pengeluaran dari jalan lahir

c. Ibu mengatakan telah menyusui bayinya

O : a. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaan emosional : Stabil

4) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 110/80 mmHg

b) Nadi : 80 x/menit

c) Pernafasan : 24 x/menit

Page 164: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

153

d) Suhu badan : 36,5 0 C

5) TFU : ½ Pusat-sympisis

6) Lochea : Sanguinolenta

A : Ny.F.D P2A0 umur 30 tahun post partum 6 hari.

P : a. Pukul 15.35 Wita

Memberitahu kepada ibu untuk hasil pemeriksaan bahwa

keadaannya saat ini baik.

1) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 110/80 mmHg

b) Nadi : 80 x/menit

c) Pernafasan : 24 x/menit

d) Suhu badan : 36,5 0 C

2) TFU : ½ Pusat-sympisis

b. Pukul 15.40 Wita

Mengobservasi pengeluaran ASI banyak, kontraksi uterus ibu

baik.

c. Pukul 15.45 Wita

Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan

abnormal.

f. Pukul 15.50 Wita

Menjelaskan kepada ibu tentang pemenuhan nutrisi yaitu :

Mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti nasi, ikan, sayur

dan buah-buahan terutama makanan yang merangsang

produksi ASI seperti kacang-kacangan.

Page 165: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

154

g. Pukul 15.55 Wita

Memberikan konseling pada ibu tentang asuhan pada bayi

menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

h. Pukul 16.00 Wita

Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri yaitu mandi

2 kali sehari dan terutama membersihkan daerah vulva

minimal 2 x sehari terutama sesudah BAB atau BAK.

2. Kunjungan ke-3

Hari : Selasa 24 Februari 2015

Jam : 14.30 Wita

Tempat : Kunjungan rumah

S : a. Ibu mengatakan keadaannya saat ini baik

b. Ibu mengatakan telah menyusui bayinya

c. Ibu mengatakan masih ada pengeluaran lendir

O : a. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaan emosional : Stabil

4) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 100/80 mmHg

b) Nadi : 82 x/menit

c) Pernafasan : 24 x/menit

d) Suhu badan : 36,7 0 C

5) Pengeluaran ASI : Banyak

6) Lochea : Serosa

Page 166: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

155

A : Ny.F.D P2A0 umur 30 tahun post partum 2 minggu.

P : a. Pukul 14.35 Wita

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu

saat ini baik.

1) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 100/80 mmHg

b) Nadi : 82 x/menit

c) Pernafasan : 24 x/menit

d) Suhu badan : 36,7 0 C

b. Pukul 14.40 Wita

Mengobservasi pengeluaran ASI ibu banyak, kontraksi uterus

ibu baik.

c. Pukul 14.45 Wita

Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan

abnormal.

d. Pukul 14.50 Wita

Menjelaskan kepada ibu tentang pemenuhan nutrisi yaitu :

Mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti nasi, ikan, sayur

dan buah-buahan terutama makanan yang merangsang

produksi ASI seperti kacang-kacangan.

Page 167: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

156

3. Kunjungan ke-4

Hari : Minggu 8 Maret 2015

Jam : 16.30 Wita

Tempat : Kunjungan rumah

S : a. Ibu mengatakan keadaannya saat ini baik

b. Ibu mengatakan telah menyusui bayinya

c. Ibu mengatakan masih ada pengeluaran lendir

O : a. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Keadaan emosional : Stabil

4) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 110/80 mmHg

b) Nadi : 80 x/menit

c) Pernafasan : 20 x/menit

d) Suhu badan : 36,5 0 C

5) Pengeluaran ASI : Banyak

6) Lochea : Serosa

A : Ny.F.D P2A0 umur 30 tahun post partum 4 minggu

P : a. Pukul 16.35 Wita

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu

saat ini baik.

1) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 110/80 mmHg

b) Nadi : 80 x/menit

Page 168: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

157

c) Pernafasan : 20 x/menit

d) Suhu badan : 36,5 0 C

b. Pukul 16.40 Wita

Mengobservasi pengeluaran ASI ibu banyak, dan pengeluaran

lochea ibu.

c. Pukul 16.45 Wita

Menanyakan kepada ibu tentang penyulit- penyulit yang ibu

atau bayi alami.

d. Pukul 16.50 Wita

Memberikan konseling kepada ibu tentang KB secara dini.

Page 169: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

158

6.ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.F.D UMUR 30 TAHUN P2A0 AKSEPTOR

KB SUNTIK 3 BULAN DI KLINIK BERSALIN WAWONASA

KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

Tanggal Kunjungan : 14 April 2015 Jam : 16.00 Wita

Tempat Pengkajian : Di Rumah Tn.Z.M Pengkaji: Nengah Nilawati

I. Pengumpulan Data

A. Data Subjektif

1. Identitas

Nama Ibu : Ny.F.D Nama Suami : Tn.Z.M

Umur : 30 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku/Bangsa : Sanger/Indo Suku/Bangsa : Sanger/Indo

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Wawonasa Link 1 Alamat : Wawonasa Link 1

2. Anamnesa

Pada Tanggal : 14 April 2015 Pukul : 16.05 Wita

a. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan sudah menggunakan KB suntik 3

bulan pada tanggal 7 april 2015

b. Riwayat menstruasi

1) Menarche : 13 tahun

2) Siklus : 28 hari

3) Banyak : 3x ganti pembalut

4) Dismenorrhoe : Ada

5) Teratur/Tidak : Teratur

6) Lamanya : 4-5 hari

Page 170: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

159

7) Sifat darah : Encer warna merah

c. Riwayat Perkawinan

1) Kawin ke : 1

2) Lamanya : 7 Tahun

d. Riwayat obstetric yang lalu

1) Riwayat seluruh kehamilan

(a) Gravida : 2

(b) Partus : 2

(c) Abortus : 0

(d) Lahir hidup : 2

(e) Lahir mati : 0

2) Riwayat persalinan yang lalu

(a) Tanggal persalinan : 11 Februari 2015

(b) Jenis persalinan : Spontan letak belakang kepala.

(c) Apakah sedang menyusui : Ada

e. Riwayat KB sebelumnya

Dalam 2 tahun terakhir apakah anda memakai alat kontrasepsi : Iya

No Metode Lama

Pemakaian

Alasan

berhenti

Metode kontrasepsi

yang ingin di pakai

1 Suntik 5 Tahun Tidak ada Suntik 3 Bulan

f. Riwayat medis sebelumnya

1) Sedang mendapat pengobatan jangka panjang : Tidak

2) Saat ini sedang menderita penyajit kronis : Tidak

Page 171: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

160

g. Riwayat sosial

1) Merokok : Tidak pernah

2) Minuman keras : Tidak pernah

h. Riwayat ginekologi

1) Tumor ginekologi : Tidak

2) Operasi ginekologi : Tidak

3) Penyakit kelamin

(a) Sifilis : Tidak

(b) Herpes : Tidak

(c) Keputihan : Tidak

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan fisik

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Compos Mentis

c) Keadaan emosional : Stabil

d) Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/80 mmHg

2) Respirasi : 22 x/menit

3) Nadi : 82 x/menit

4) Suhu badan : 36,60 C

e) Berat Badan

1) Sebelum menggunakan alat kontrasepsi : 49 kg

2) Sesudah menggunakan alat kontrasepsi : 50 kg

Page 172: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

161

C. Data Psikologis

1. Pengetahuan Ibu tentang efek samping alat kontrasepsi : Tidak tahu

2. Pengaruh alat kontrasepsi dengan agama yang di anut : Tidak tahu

3. Pengaruh alat kontrasepsi dengan hubungan suami istri : Tidak tahu

II. Interpretasi Data Dasar

1. Diagnosa : Ny F.D P2A0, Umur 30 tahun, Akseptor KB suntik Depo provera

DS : Ibu mengatakan usianya 30 tahun, melahirkan 2 kali dan

tidak pernah keguguran

DO : a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Compos Mentis

c. Keadaan emosional : Stabil

d. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/80 mmHg

2) Respirasi : 22 x/m

3) Nadi : 82 x/m

4) Suhu badan : 36.60 C

2. Masalah : Tidak ada

3. Kebutuhan : Tidak ada

III. Identfikasai Diagnosa Dan Masalah Potensial

Tidak ada

IV. Tindakan Segera

Tidak ada

V. Perencanaan

1. Observasi KU, TTV.

2. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi

Page 173: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

162

3. Beritahu ibu control ulang pada tanggal 7 Juli 2015

VI. Pelaksanaan

NO TANGGAL/JAM PELAKSANAAN NAMA/PARAF

1 14 April 2015

Pukul 16.00 Wita

1. Mengobservasi ku dan ttv

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : compos mentis

c. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/80 mmHg

2) Nadi : 82 x/menit

3) Respirasi : 22 x/menit

4) Suhu badan : 36,60 C

2 Pukul 16.05 Wita

Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi

makanan bergizi seperti sayur-sayuran

(bayam)yang berwarna hijau dan buah-

buahan (apel, pisang, papaya dll).

3 Pukul 14.20 wita

Memberitahu kepada ibu untuk melakukan

konrol ulang/suntik ulang pada tanggal 7

Juli 2015

VII. Evaluasi

pada tanggal : 14 April 2015 pukul : 16.15 wita

1. Ibu mengetahui bahwa keadaanya saat ini baik

2. Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan untuk mengkonsumsi makanan

bergizi.

3. Ibu bersedia akan datang kebali ke klinik untuk control ulang / suntik ulang tanggal

07 Juli 2015.

Page 174: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

163

VIII. Catatan perkembangan

1. Kunjungan ke-2

Hari : Minggu, 26 April 2015

Jam : 14.00 Wita

Tempat : Kunjungan rumah

S : a. Ibu mengatakan keadaannya saat ini baik

b. Ibu mengatakan belum turun haid

O : a. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Compos mentis

3) Keadaan emosional : Stabil

4) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 110/80 mmHg

b) Nadi : 82 x/menit

c) Respirasi : 24 x/menit

d) Suhu badan : 36.8 0 C

A : Ny. F.D P2A0 , Umur 30 Tahun, Akseptor KB suntik Depo Provera

P : a. Pukul 14.05 Wita

Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu saat ini

baik.

1) Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 110/80 mmHg

b) Nadi : 80 x/menit

c) Pernafasan : 20 x/menit

d) Suhu badan : 36,5 0 C

Page 175: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

164

b. Pukul 14.10 Wita

Menjelaskan kepada ibu tentang efek samping menggunakan kb suntik

Depo Provera yaitu haid tidak teratur atau tanpa menstruasi,

penambahan berat badan, perubahan nafsu makan dan pusing.

c. Pukul 14.15 Wita

Memberitahu kepada ibu untuk melakukan kontrol atau suntik ulang

pada tanggal 7 Juli 2015.

Page 176: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

165

B. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Komprehensif yang

diberikan pada Ny. F.D umur 30 tahun di Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data dasar, pada langkah ini

dikumpulkan semua data yang berkaitan dengan kondisi ibu. Pengumpulan data diperoleh

melalui, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dokumentasi, laporan dari tenaga

kesehatan dengan status kesehatan ibu dan mendampingi ibu dari masa hamil, bersalin,

bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana..

Adapun pembahasan yang dilakukan sebagai berikut :

1. Asuhan Kehamilan

Pengumpulan data dilakukan pada saat kunjungan rumah pada Ny.F.D dan

melakukan anamnesa, ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, Hari pertama haid

terakhir 05-05-2014, Tafsiran persalinan 12-02-2015, dan dilakukan pemeriksaan

keadaan umum dalam batas normal, pada usia kehamilan 16 minggu (Trimester II)

ibu mengeluh mual dan muntah. Menurut Triyana (2013), ibu hamil mengeluh mual

dan muntah di karenakan respon awal tubuh terhadap tingginya hormon

progesterone, gejala ini biasanya disebut dengan morning sickness kondisi ini dinilai

normal untuk mengatasi gejala morning sickness, peneliti menganjurkan pada

Ny.F.D untuk mengonsumsi makanan dengan porsi yang lebih sedikit tetapi sering

untuk mengurangi mual dan muntah pada Trimester II. Pada usia kehamilan 20

minggu (Trimester II) ibu sudah merasakan pergerakan janin, tidak ada kesenjangan

antara teori dan kasus yang didapat karena menurut Kusmiyati (2013), ibu hamil

pada trimester II dapat merasakan pergerakan janinnnya dan ibu mulai merasakan

kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. Pada usia 37 minggu

(Trimester III) ibu mengeluh sering buang air kecil, menurut Walyani (2015), sering

Page 177: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

166

buang air kecil pada trimester III karena terjadi pembesaran janin yang menyebabkan

desakan pada kandung kemih, peneliti menganjurkan kepada ibu untuk tidak

menahan keinginan buang air kecil karena hal tersebut dapat menyebabkan infeksi

pada saluran kencing, juga harus tetap minum dalam jumlah yang cukup dan jangan

berupaya untuk mengurangi asupan cairan karena akan menyebabkan dehidrasi,

seringnya buang air kecil juga menyebabkan kondisi daerah vagina lembab, sehingga

kebersihan daerah vagina harus dijaga.

Ibu mengatakan selama kehamilan melakukan pemeriksaan sebanyak 9 kali di

Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, pada trimester 1 ibu

melakukan kunjungan 1 kali, trimester II sebanyak 2 kali serta pada trimester III

sebanyak 6 kali, hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa minimal

kunjungan Antenatal Care adalah 4 kali, yaitu trimester 1 sebanyak 1 kali, trimester

II sebanyak 1 kali dan trimester III sebanyak 2 kali. Frekuensi pemeriksaan ini telah

memenuhi standar sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa WHO menganjurkan

sedikitnya ibu hamil melakukan kunjungan Antenatal Care 4 kali selama

kehamilannya (Walyani,2015). Ibu mengatakan telah mendapatkan suntikan

imunisasi TT (Tetanus Toksoid) sebanyak dua kali selama kehamilan, menurut

Kusmiyati (2011), imunisasi TT diberikan pada ibu hamil segera setelah dinyatakan

hamil dengan tujuan untuk memberikan kekebalan pada ibu dan mencegah tetanus

neonatarum pada bayi yang akan dilahirkan. Setiap ibu hamil harus mendapatkan

imunisasi TT minimal 2 kali selama kehamilan (pertama pada saat kunjungan

antenatal pertama dan kedua pada 4 minggu kemudian).

Selama kehamilan Ny. F.D mengkonsumsi tablet penambah darah sebanyak

90 tablet tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus yang didapat karena

menurut Prawirohardjo (2010), pemberian tablet penambah darah selama kehamilan

Page 178: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

167

minimal 90 tablet, peneliti menganjurkan kepada Ny.F.D untuk mengkonsumsi tablet

penambah darah pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi efek mual dan

sebaiknya tidak di minum bersama teh atau kopi karena akan menggangu

penyerapan.

Dalam pemeriksaan kehamilan Ny.F.D hanya mendapatkan 10T pelayanan

standar, terjadi kesenjangan karena tidak sesuai dengan teori terdiri dari 14T yaitu

tekanan darah, timbang dan ukur tinggi badan, tinggi fundus uteri, tablet Fe,

imunisasi TT, temu wicara konseling, tes HB, tekan pijat perawatan payudara,

tingkat kebugaran olahraga. Terapi obat malaria, tes protein urin, dan tes reduksi

urine, tidak dilakukan karena keterbatasan alat pemeriksaan. Terapi yodium kapsul

juga tidak diberikan karena belum tersedianya terapi tersebut di Puskesmas

Wawonasa.

Peneliti menentukan diagnosa ibu hamil pada trimester II yaitu Ny. F.D

G2P1A0 umur 30 tahun hamil 16 minggu teraba ballottement. Hal ini sudah sesuai

teori karena berdasarkan dari data yang didapat tidak terdapat kesenjangan teori yang

dapat mengakibatkan Ny.F.D berada dalam kehamilan yang tidak normal. Data yang

menunjang secara subjektif adalah ibu mengatakan ini merupakan kehamilan kedua

dan ibu mengatakan Hari pertama haid terakhir 05-05-2014. Secara objektif

dilakukan pemeriksaan dalam batas normal. Masalah yang ditemukan tidak ada

karena ibu hamil dalam keadaan normal dan kebutuhan yaitu nutrisi ibu hamil, tanda-

tanda vital dan pemeriksaan palpasi leopold.

Berdasarkan data-data yang telah di identifikasikan, maka diagnosa potensial

pada ibu hamil pada Ny. F.D G2P1A0 umur 30 tahun hamil 16 minggu teraba

ballottement di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado tidak terjadi

masalah.

Page 179: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

168

Rencana asuhan kebidanan yang diberikan berdasarkan diagnosa dan

kebutuhan pada Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun hamil 16 minggu teraba ballottement

di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado yaitu, observasi KU dan

TTV, Pemeriksaan Head To Toe (Inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi),

penimbangan BB, pengukuran TB, pemberian tablet tambah darah , pemberian

imunisasi TT (Tetanus Toxoid), pemeriksaan HB, tekan pijat perawatan payudara,

tingkat kebugaran olahraga dan menganjurkan ibu untuk makan sedikit tetapi sering,

menganjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene serta menganjurkan ibu untuk

melakukan kontrol. Asuhan menggunakan 7 langkah Varney dilaksanakan di

Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado pada tanggal 26 Agustus

2014 dan tanggal 30 September sampai 27 Januari 2015 dilakukan

pendokumentasian dalam bentuk SOAP di rumah pasien.

Pelaksanaan langsung yang diberikan pada ibu hamil sesuai dengan rencana

yaitu mengobservasi KU dan TTV, melakukan pemeriksaan Head To Toe (Inspeksi,

palpasi, auskultasi dan perkusi), melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB,

pemberian tablet tambah darah, pemberian imunisasi TT (Tetanus Toxoid),

pemeriksaan HB, tekan pijat perawatan payudara, tingkat kebugaran olahraga dan

menganjurkan ibu untuk makan sedikit tetapi sering, menganjurkan ibu untuk

melakukan personal hygiene serta menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol pada

tanggal 30 September 2015.

Pada kasus ini dilakukan evaluasi dalam penerapan asuhan kebidanan untuk

menilai sejauh mana keberhasilan dari pelaksanaan yang telah dilakukan. Hasil

evaluasi ibu hamil setelah melakukan pemeriksaan sejak tanggal 26 Agustus 2014 di

Puskesmas Wawonasa dan dilakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP dari

Page 180: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

169

tanggal 30 September sampai 27 Januari 2015 di rumah pasien, keadaan umum ibu

baik, tanda-tanda vital ibu normal dan ibu mengerti dan penjelasan yang diberikan.

Pada Ny.F.D tidak ditemukan tanda-tanda bahaya kehamilan. Menurut teori

Prawirohardjo (2010), tanda-tanda bahaya kehamilan adalah perdarahan

pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan pengelihatan, pembengkakan

pada wajah/tangan, nyeri abdomen dan janin tidak bergerak seperti biasanya.

Keluhan-keluhan yang didapatkan penulis saat melakukan kunjungan selama

kehamilan masih merupakan keluhan-keluhan yang normal dan keluhan tersebut

masih bisa diatasi dan tidak memerlukan penanganan yang khusus.

Page 181: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

170

2. Asuhan Persalinan

Pengumpulan data dasar dikumpulkan saat ibu datang ke klinik bersalin pada

tanggal 11 Februari 2015, ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah menjalar

sampai kebelakang disertai pengeluaran lendir dari vagina, menurut Tando (2013)

tanda-tanda persalinan kala II yaitu rasa sakit dari fundus merata keseluruh uterus

sampai berlanjut ke punggung bagian bawah pada awal persalinan. Dilakukan

observasi his dan DJJ pada pukul 05.45 wita, his teratur 4 kali dalam 10 menit

lamanya 45-50 detik. DJJ positif teratur, frekuensi 140 x/menit. Dilakukan

pemeriksaan dalam pada pukul 05.45 wita didapat pembukaan 10 cm, portio tidak

teraba, ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan bagian terendah H IV ubun-ubun

kecil kanan depan. Menurut Marmi (2012) kala II berlangsung 2 jam pada primipara

dan 1 jam pada multipara dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir, tidak terdapat

kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada. Segera setelah bayi lahir terdapat

tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat memanjang, uterus menjadi bundar

dan keluar semburan darah, pada pukul 07.00 wita plasenta lahir spontan lengkap

dengan selaputnya dari hasil yang didapat tidak ada kesenjangan antara teori dengan

praktek karena menurut Marmi (2012) kala III berlangsung 10-30 menit di mulai

sejak bayi lahir sampai lahirnya palsenta.

Peneliti menentukan diagnosa ibu bersalin pada Kala I yaitu Ny. F.D G2P1A0

umur 30 tahun hamil 39-40 minggu janin intra uterin tunggal hidup dengan inpartu

kala 1 fase aktif, dalam hal ini yang menjadi masalahnya adalah ibu merasa gelisah

menahan rasa sakit, dan cemas dalam menghadapi persalinan. Berdasarkan masalah

tersebut yang menjadi kebutuhan ibu yaitu beri dukungan moril dari penolong dan

dari keluarga, beri ibu makan dan minum bila tidak ada his, anjurkan ibu untuk

miring kiri, menurut Tando (2015) posisi berbaring miring ke kiri dapat mengurangi

Page 182: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

171

penekanan pada vena cava inferior sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadi

hipoksia karena suplay oksigen tidak terganggu dan dapat mencegah terjadinya

laserasi atau robekan jalan lahir. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara praktek

dan teori.

Berdasarkan intepretasi data dasar dilakukan pemeriksaan dalam pada pukul

05.45 wita. Diagnosa kala II yaitu Ny. F.D G2P1A0 umur 30 tahun hamil 39-40

minggu janin intra uterin tunggal hidup dengan inpartu kala II, letak kepala H IV,

ubun-ubun kecil kanan depan, tindakan pimpin ibu untuk meneran, dalam hal ini

tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek. Diagnosa kala III yaitu Ny. F.D

P2A0 umur 30 tahun dengan inpartu kala III, permasalahan dalam hal ini adalah ibu

merasa lelah dan plasenta belum lahir, lakukan manajemen aktif kala III. Diagnosa

kala IV yaitu Ny. F.D P2A0 umur 30 tahun dengan inpartu kala IV, yang menjadi

masalah dalam hal ini adalah ibu merasa lelah dan perutnya masih merasa mules,

yang menjadi kebutuhan ibu yaitu bersihkan ibu dan memberi tahu keluarga untuk

memberi makan dan minum pada ibu.

Berdasarkan data-data yang telah di identifikasikan, maka diagnosa potensial

pada ibu bersalin pada Ny F.D G2P1A0 umur 30 tahun hamil 39-40 minggu janin

intra uteri tunggal hidup inpartu kala I, inpartu kala II, kala III dan Kala IV dengan

penanganan yang baik tidak terjadi.

Berdasarkan kala I fase aktif tindakan segera yang dilakukan adalah tidak

ada. Berdasarkan tindakan segera kala II yaitu pimpim bersalin, Berdasarkan

tindakan segera kala III manajemen aktif kala III dan tindakan segera di kala IV yaitu

mengobservasi perdarahan dan kontraksi uterus. Demikian pada tindakan segera

kala I, II, III, dan IV tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek karena

tindakan segera merupakan yang butuh penanganan cepat dalam kegawat daruratan.

Page 183: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

172

Rencana asuhan kebidanan yang diberikan berdasarkan diagnosa dan

kebutuhan pada Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun hamil 39-40 minggu janin intra uterin

tunggal hidup dengan inpartu kala I, perencanaan yang dilakukan pada kala I pukul

05.50 Wita yaitu observasi KU dan TTV, observasi his dan Bja, Pastikan alat

persalinan sudah lengkap, Beritahu keluarga untuk mendampingi proses persalinan,

dan bantu ibu memilih posisi yang nyaman yaitu posisi setengah duduk, menurut

Tando (2015) posisi setengah duduk mempermudah penolong dalam membatu

kelahiran kepala janin serta lebih leluasa untuk dapat memperhatikan perineum. Pada

kala II dilakukan perencanaan yaitu observasi KU dan TTV, beritahu ibu dan

keluarga hasil pemeriksaan, dan melakukan pimpinan meneran. Pada kala III rencana

asuhan yang akan dilakukan adalah manajemen aktif kala III melakukan palpasi

abdomen untuk memastikan bayi tunggal, memberitahu ibu bahwa akan disuntik

oksitosin sebayak 10 unit pada 1/3 bagian paha kanan ibu, melakukan peregangan

tali pusat terkendali dan melakukan dorongan dorsokranial, melahirkan plasenta,

melakukan masase uterus selama 15 detik secara sirkuler, memeriksa kelengkapan

plasenta, memeriksa apakah ada robekan jalan lahir, memeriksa kontraksi dan

perdarahan pervaginam. Pada kala IV rencana asuhan yang dilakukan adalah

observasi KU dan TTV selama 2 jam, observasi kontraksi uterus, TFU dan

perdarahan pervaginam, membersihkan ibu dan tempat tidur, mengganti pakaian ibu,

mendekontaminasi semua peralatan dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.

Pelaksanaan langsung yang diberikan pada ibu bersalin sesuai dengan rencana

yaitu pada kala I mengobservasi keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital dalam

batas normal, observasi his teratur dengan frekuensi 4 kali dalam 10 menit lamanya

45-50 detik dan Bja 140 x/menit, memastikan alat persalinan sudah lengkap yaitu

persiapan alat, persiapan pasien dan persiapan penolong, memberitahu keluarga

Page 184: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

173

untuk mendampingi proses persalinan, dan bantu ibu memilih posisi yang nyaman

yaitu posisi setengah duduk. Pada kala II dilakukan perencanaan yaitu

mengobservasi keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital dalam batas normal,

memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, dan melakukan pimpinan meneran.

Pada kala III rencana asuhan yang akan dilakukan adalah manajemen aktif kala III

melakukan palpasi abdomen untuk memastikan bayi tunggal, memberitahu ibu

bahwa akan disuntik oksitosin sebayak 10 unit pada 1/3 bagian paha kanan ibu,

melakukan peregangan tali pusat terkendali dan melakukan dorongan dorsokranial,

melahirkan plasenta, melakukan masase uterus selama 15 detik secara sirkuler,

memeriksa kelengkapan plasenta, memeriksa apakah ada robekan jalan lahir,

memeriksa kontraksi dan perdarahan pervaginam. Pada kala IV rencana asuhan yang

dilakukan adalah mengobservasi keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital

selama 2 jam dalam batas normal, mengobservasi kontraksi uterus ibu baik, TFU 1

jari bawah pusat dan perdarahan pervaginam ± 100 cc, membersihkan ibu dan tempat

tidur, mengganti pakaian ibu, mendekontaminasi semua peralatan dalam larutan

klorin 0,5 % selama 10 menit.

Hasil evaluasi ibu bersalin setelah melakukan perawatan sejak tanggal 11

Februari 2015di Klinik Bersalin Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Selain

itu dilakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP selama ibu di rawat di klinik

bersalin keadaan ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal dan ibu mengerti

dengan penjelasan yang telah diberikan dan tidak terjadi hal-hal yang menyulitkan

atau pelaksanaan dapat dilaksanakan sesuai rencana dan tidak ditemukan masalah-

masalah yang lain.

Page 185: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

174

3. Asuhan Bayi Baru Lahir

Tahap awal yang dilakukan adalah pengumpulan data dasar, dimana langkah

ini dikumpulkan semua data dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kondisi

bayi. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan pemeriksaan yang telah

peneliti lakukan, pengumpulan data dilakukan pada tanggal 11 Februari 2015 Peneliti

melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir dengan APGAR skor 9-10, pada pukul

08.05 wita dengan keadaan umum bayi baik, tanda-tanda vital dalam batas normal,

pemeriksaan fisik secara sistemik dari kepala sampai ke bagian ekstremitas dalam

keadaan normal dan tidak ada kelainan. Dilakukan pemeriksaan antropometri dengan

hasil lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 31 cm, dan lingkar lengan atas 11 cm.

Selain itu dilakukan pemeriksaan neorologi dengan hasil pemeriksaan : refleks moro

ada, refleks rooting ada, refleks graps ada, refleks tonik neek ada dan refleks

menghisap ada. Bayi sudah BAB dan BAK pada pukul 07.30 wita.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada bayi Ny. F.D di golongkan sebagai bayi

baru lahir normal menurut Marmi dan Rahardjo (2012), karena tidak ada

kesenjangan antara hasil pemeriksaan dan teori mengenai bayi baru lahir normal

yang ada baik dari pengertian maupun ciri-ciri bayi baru lahir normal.

Data dasar yang sudah didapatkan, dianalisa dan di intepretasikan sehingga

dapat merumuskan diagnosa dengan dasar yaitu pada data subjektif dan data objektif,

masalah serta kebutuhan. Peneliti menentukan diagnosa bayi baru lahir yaitu By.

Ny.F.D umur 1 jam bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan lahir normal.

Hal ini sudah sesuai teori karena berdasarkan dari data yang telah didapatkan tidak

terdapat kesenjangan teori menurut Marmi dan Rahardjo (2012), yang dapat

mengakibatkan By.Ny.F.D berada dalam keadaan yang tidak normal.

Page 186: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

175

Data yang menunjang secara subjektif adalah ibu mengatakan ini merupakan

anak yang kedua dan ibu mengatakan hamil 9 bulan. Secara objektif bayi lahir

tanggal 11 Februari 2015, jam 06.50 wita, jenis kelamin laki-laki, keadaan umum

bayi baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan antropometri yaitu

berat badan 3.800 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 33 cm , lingkar dada

31 cm dan lingkar lengan atas 11 cm. Masalah yang ditemukan tidak ada karena bayi

dalam keadaan normal dan kebutuhan yaitu pemenuhan nutrisi, jaga kehangatan,

observasi tanda-tanda vital dan perawatan tali pusat untuk mencegah infeksi.

Berdasarkan data-data yang telah di identifikasikan, maka diagnosa potensial

pada bayi Ny.F.D, umur 1 hari bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan, dengan

diagnosa potensial hipotermi di Klinik Bersalin Wawonasa Kecamatan Singkil Kota

Manado tidak terjadi masalah.

Berdasarkan diagnosa potensial pada bayi Ny.F.D umur 1 jam bayi cukup

bulan sesuai masa kehamilan dengan hipotermi, peneliti menetapkan tindakan segera

yaitu menjaga kehangatan bayi agar bayi tidak terjadi hipotermi, maka tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek karena tindakan segera merupakan yang butuh

penanganan cepat dalam kegawat daruratan.

Rencana asuhan kebidanan yang diberikan berdasarkan diagnosa dan

kebutuhan pada bayi Ny. F.D umur 1 jam bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan

dengan lahir normal di Klinik Bersalin Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado

yaitu Observasi KU bayi dan TTV, pengukuran antropometri yaitu menimbang BB,

mengukur PB, LK, LD dan LILA, rawat tali pusat, mengganti pakaian bayi dan

menjaga kehangatan bayi, beri salep mata, suntik Vit. K, minta ibu untuk

memberikan ASI pada bayinya. Asuhan menggunakan 7 langkah varney

dilaksanakan di ruang bersalin Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado pada

Page 187: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

176

tanggal 11 Februari 2015 dan tanggal 17 Februari sampai 24 Februari 2015

dilakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP di rumah pasien.

Pelaksanaan langsung yang diberikan pada bayi sesuai dengan rencana yaitu

mengobservasi keadaan umum bayi baik dan tanda-tanda vital, pengukuran

antropometri, melakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa steril yang

berisi bethadin, mengganti pakaian bayi dengan baju baru yang bersih dan menjaga

kehangatan bayi dengan membungkus bayi menggunakan kain hangat yang bersih

dan kering, memberikan bayi salep mata Oxytetracycline 1 %, melayani suntikan

Vit. K 1 mg di paha kiri, meminta ibu untuk memberikan ASI pada bayinya. Pada

pelaksanaan langsung asuhan yang telah direncanakan pada bayi baru lahir belum

dilakukan sesuai dengan teori menurut Marmi dan Rahardjo (2012) karena masih

terdapat beberapa perbedaan seperti tidak melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

dan masih membungkus tali pusat dengan kasa berisi betadine yang seharusnya

pembungkusan tali pusat itu sebaiknya dihindari karena menyebabkan tali pusat

lembab atau basah. Peneliti menganjurkan kepada ibu untuk selalu mengganti

popok/pakaian bayi setipa kali basah, serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi

makanan dengan gizi seimbang.

Hasil evaluasi Bayi setelah melakukan perawatan sejak tanggal 11 Februari

2015 di Klinik Bersalin Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Selain itu

dilakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP saat melakukan kunjungan

neonatal dari tanggal 17 Februari sampai 24 Februari 2015. Keadaan bayi baik,

tanda-tanda vital dalam batas normal dan ibu mengerti dengan penjelasan yang telah

diberikan tentang asuhan yang telah diberikan dan keadaan bayinya serta tidak terjadi

hal-hal yang menyulitkan atau pelaksanaan dapat dilaksanakan sesuai rencana dan

tidak ditemukan masalah-masalah yang lain.

Page 188: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

177

4. Asuhan Masa Nifas

Tahap awal yang dilakukan adalah pengumpulan data dasar, dimana pada

langkah ini di kumpulkan semua data dari berbagai sumber yang berkaitan dengan

kondisi ibu. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan pemeriksaan yang

telah peneliti lakukan kepada ibu. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 11

Februari 2015 pada Pukul 15.05 wita, peneliti melakukan pemeriksaan pada Ny.F.D

Post partum 8 jam dengan hasil pemeriksaan keadaan umum ibu baik, tanda-tanda

vital dalam batas normal, payudara terdapat pengeluaran ASI, kontraksi uterus baik,

TFU 2Jbpst, kandung kemih kosong, lochea rubra dan perineum lecet. Peneliti

menganjurkan kepada Ny. F.D untuk menyusui bayinya sesering mungkin,

memberitahu kepada ibu untuk menjaga kebersihan diri, serta menjelaskan kepada

ibu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas. Menurut Reva Rubin dalam varney

(2007), perubahan fisiologis masa nifas pada hari 1-2 post partum, ibu mengalami

perubahan yaitu kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama, merasa sedih

karena ibu tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan dirinya sendiri, sakit kepala,

pembengkakan di wajah/ekstremitas dan demam, muntah dan rasa sakit waktu

berkemih, serta ibu cepat tersinggung.

Pada kunjungan nifas 6 hari post partum, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda

vital dalam batas normal, kontraksi uterus baik, TFU ½ Pusat-shmpisis, lochea

sanguinolenta, ibu sudah bisa Buang Air Kecil, ibu menyusui bayinya dengan baik.

Hal ini sesuai dengan teori (Wulandari, 2011) yaitu TFU pada minggu I (7 hari)

pertengahan antara pusat shympisis dan pengeluaran lochea sanguinolenta berupa

cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir berlangsung dari hari

ke-4 sampai hari ke-7 postpartum. Pada kunjungan ini tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan kasus yang didapat karena ibu dalam keadaan nifas normal, pada

Page 189: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

178

kunjungan ini peneliti menilai adanya tanda-tanda demam pada Ny. F.D yang

menyebabkan terjadinya infeksi masa nifas dan tidak terdapat adanya tanda-tanda

demam pada Ny.F.D, serta memberitahu kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan

yang bergizi seperti nasi, ikan, sayur dan buah-buahan terutama makanan yang

merangsang produksi ASI seperti kacang-kacangan.

Pada kunjungan nifas 2 minggu post partum, Ny. F.D mengatakan menyusui

bayinya dengan baik dan terdapat pengeluaran lendir. Keadaan umum ibu baik,

tanda-tanda vital dalam batas normal, ASI ibu keluar banyak, TFU tidak teraba,

terdapat pengeluaran lochea serosa. Hal ini sesuai dengan teori (Wulandari, 2011)

yaitu TFU pada minggu ke-2 (14 hari) tidak teraba dan pengeluaran lochea serosa

yang berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit dan robekan/

laserasi plasenta. Muncul pada hari ke-7 sampai hari ke-14 postpartum.

Pada kunjungan nifas 4 minggu post partum, dilakukan pemeriksaan keadaan

umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, abdomen tidak teraba,

kontraksi uterus baik, pengeluaran lochea alba. Hal ini sesuai dengan teori

(Wulandari, 2011) yaitu TFU pada minggu ke-4 normal dan pengeluaran lochea

alba/ putih yang mengandung leukositm sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks

dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba biasa berlangsung selama 2 sampai 6

minggu postpartum. Peneliti memberikan konseling kepada Ny.F.D tentang

pentingnya penggunaan kontrasepsi secara dini dan menganjurkan ibu untuk

mengunakan kontrasepsi secara dini.

Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan, peneliti melakukan

kunjungan sebanyak 4 kali, frekuensi kunjungan masa nifas paling sedikit dilakukan

4 kali untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi

yaitu kunjungan nifas (KF I) 6-8 jam setelah persalinan, KF2 dilakukan pada saat 6

Page 190: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

179

hari setelah persalinan, KF3 dilakukan pada saat 2 minggu setelah persalinan, dan

KF4 dilakukan pada saat 6 minggu setelah persalinan. Terjadi kesenjangan antara

teori dan kasus yang didapat dimana KF lengkap menurut Wulandari (2011)

dilakukan pada kunjungan nifas 6 minggu tetapi kasus yang didapat peneliti

melakukan KF lengkap pada 4 minggu setelah persalinan dikarenakan pada saat ibu

setelah melahirkan 6 minggu peneliti melakukan praktek kerja lapangan di kepulauan

SIAU.

Peneliti menentukan diagnosa pada Ny. F.D P2A0 umur 30 tahun 8 jam post

partum. Data yang menunjang secara subjektif adalah ibu mengatakan masih ada

pengeluaran darah dari jalan lahir. Secara objektif dilakukan pemeriksaan keadaan

umum baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, payudara terdapat pengeluaran

ASI, kontraksi uterus baik, TFU 2Jbpst, kandung kemih kosong, lochea rubra dan

perineum lecet. Masalah yang ditemukan ibu masih merasakan nyeri pada daerah

jalan lahir dan kebutuhan ibu yaitu menjaga kebersihan diri. Kemudian peneliti

menentukan diagnosa pada kunjungan 6 hari yaitu Ny. F.D P2A0 umur 30 tahun 6

hari post partum. Pada kunjungan 2 minggu diagnosa pada Ny. F.D P2A0 umur 30

tahun 6 hari post partum dan pada kunjungan 4 minggu diagnosa pada Ny. F. P2A0

umur 30 tahun 4 minggu post partum. Data yang menunjang dari KF2 samapi KF

lengkap yaitu ibu sudah menyusui bayinya dan terdapat pengeluaran lendir dari jalan

lahir, keadaan umum baik dan tanda-tanda vital dalam batas normal. Hal ini sudah

sesuai dengan teori karena berdasarkan data yang telah didapatkan tidak terdapat

kesenjangan teori yang dapat mengakibatkan Ny. F.D berada dalam keadaan yang

tidak normal.

Page 191: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

180

Berdasarkan data-data yang telah di identifikasikan, maka diagnosa potensial

ibu nifas yang terjadi pada Ny.F.D P2A0 umur 30 tahun 8 jam post partum dengan

diagnosa potensial infeksi masa nifas di Klinik Bersalin Wawonasa Kecamatan

Singkil Kota Manado tidak terjadi masalah. Sedangkan pada KF2 sampai KF

lengkap tidak ditentukan diagnosa potensial hal ini dikarenakan tidak terdapat

masalah pada kunjungan KF2 sampai KF lengkap.

Berdasarkan diagnosa potensial infeksi masa nifas pada Ny. F.D P2A0 umur

30 tahun post partum 8 jam di Klinik Bersalin Wawonasa Kecamatan Singkil Kota

Manado, peneliti menetapkan tindakan segera yaitu Personal Hygiene agar tidak

terjadi infeksi pada ibu nifas, maka tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

praktek karena tindakan segera merupakan yang butuh penanganan cepat dalam

kegawatdaruratan. Sedangkan pada KF2 sampai KF lengkap tidak ditentukan

tindakan segera dikarenakan peneliti tidak menentukan diagnosa potensial dan tidak

memerlukan penanganan cepat atau tindakan segera.

Rencana asuhan kebidanan yang diberikan berdasarkan diagnosa dan

kebutuhan pada Ny. F.D P2A0 umur 30 tahun 8 jam post partum perencanaan yang

dilakukan peneliti yaitu beritahu ibu hasil pemeriksaan KU, TTV, TFU, Kontraksi

uterus, pengeluaran, beritahu ibu cara merawat payudara, beritahu ibu teknik

menyusui yang benar, beritahu ibu untuk menjaga kebersihan diri, anjurkan ibu

untuk memberikan ASI pada bayinya sedini mungkin, ajarkan ibu untuk menjaga

kehangatan bayi agar tidak terjadi hipotermi, jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya

kehamilan. Hal ini sesuai dengan teori (Wulandari, 2011) yaitu pemberian ASI awal,

menjaga bayi tetap sehat dan hangat agar tidak terjadi hipotermi.

Pada kunjungan KF2 dan KF lengkap peneliti merencanakan asuhan

kebidanan yang dilakukan pada Ny. F.D P2A0 umur 30 tahun 6 hari, 2 minggu dan 4

Page 192: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

181

minggu post partum yaitu memastikan dan memeriksa KU, TTV, TFU, Kontraksi

uterus, Pengeluaran, tanyakan kepada ibu bahwa pengeluaran yang terjadi tidak

berbau dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit, tanyakan apakah ibu

mengalami demam, beritahu ibu untuk istirahat yang cukup dan makan makanan

yang bergizi, pastikan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin dan menyusui

dengan baik, anjurkan ibu untuk merawat bayinya sehari-hari dan menjaga

kehangatan bayi. Sesuai dengan teori (Wulandari, 2011) kunjungan masa nifas yaitu

memastikan involusi uterus berjalan normal uterus berkontraksi fundus dibawah

umbilicus tidak ada perdarahan abnormal dan tidak bau, menilai adanya tanda-tanda

demam, memastikan mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat, memastikan

ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit,

memberikan konseling pada ibu tentang asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi

tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

Pelaksanaan langsung yang diberikan pada ibu nifas dari KF1 sampai KF

lengkap sesuai dengan rencana yaitu mengobservasi dan memberitahu hasil

pemeriksaan KU, TTV, kontraksi uterus, TFU, pengeluaran, memberitahu ibu cara

merawat payudara, memberitahu ibu teknik menyusui yang benar, mengajarkan ibu

untuk menjaga kehangatan bayinya agar tidak terjadi hipotermi dan merawat tali

pusat, ibu menyusui bayinya, jelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya nifas,

menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup dan makan makanan yang

bergizi.

Hasil evaluasi Ibu Nifas dari KF1 sampai KF lengkap yaitu ibu mengerti,

memahami dengan apa yang peneliti anjurkan dan ibu telah melakukannya, setelah

melakukan perawatan sejak tanggal 11 Februari 2015 di Klinik Bersalin Wawonasa

Kecamatan Singkil Kota Manado. Selain itu dilakukan pendokumentasian dalam

Page 193: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

182

bentuk SOAP saat melakukan kunjungan nifas dari tanggal 17 Februari sampai 8

Maret 2015. Keadaan ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan ibu

mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan serta tidak terjadi hal-hal yang

menyulitkan atau pelaksanaan dapat dilaksanakan sesuai rencana dan tidak

ditemukan masalah-masalah yang lain.

Page 194: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

183

5. Asuhan Keluarga Berencana

Tahap awal yang dilakukan adalah pengumpulan data dasar, dimana pada

langkah ini di kumpulkan semua data dari berbagai sumber yang berkaitan dengan

kondisi ibu. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan pemeriksaan yang

telah peneliti lakukan kepada ibu. Peneliti melakukan kunjungan rumah dan

melakukan anamnesa, sebelumnya peneliti sudah memberikan konseling tentang

beberapa pilihan metode kontrasepsi yang dapat dipilih oleh Ny. F.D sesuai dengan

ibu menyusui, yaitu pil progestin , KB suntik, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam

Rahim) dan juga kondom. Sudah dijelaskan pada ibu tentang kelebihan dan

kelemahan masing-masing kontrasepsi, sehingga Ny. F.D dapat bebas memilih alat

kontrasepsi mana yang digunakan. Berdasarkan kondisi Ny.F.D yang masih

menyusui sebelumnya peneliti menganjurkan kepada ibu untuk memilih KB suntik 3

bulan karna efektif tidak mengganggu produksi ASI selain itu lebih mudah untuk

mengingat kapan melakukan suntik KB ulang, menurut Handayani (2010),

keuntungan dari kb suntik Depo Provera adalah tidak berpengaruh terhadap

hubungan suami istri, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, dan pencegahan

kehamilan jangka panjang. Ny.F.D akhirnya memilih kontrasepsi KB suntik 3 bulan

(Depo Provera) pada tanggal 17 April 2015, karena menurut Ny.F.D sebelumnya

beliau pernah menggunakan KB suntik 3 bulan. Menurut Handayani (2010),

kerugian dari KB suntik 3 bulan adalah penambahan berat badan dan terlambatnya

kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian KB suntik 3 bulan, ibu

mengatakan berat badan sebelum menggunakan alat kontrasepsi yaitu 49 kg

sedangkan berat badan sesudah menggunakan alat kontrasepsi 50 kg, terdapat

penambahan berat badan pada Ny. F.D yaitu 1 kg.

Page 195: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

184

Data dasar yang sudah didapatkan, dianalisa dan di intepretasikan sehingga

dapat dirumuskan diagnosa dengan dasar Peneliti menentukan diagnosa Akseptor KB

suntik 3 bulan (Depo Provera) yaitu Ny.F.D, P2A0 umur 30 tahun Akseptor KB

suntik Depo Provera. Hal ini sudah sesuai dengan teori karena berdasarkan data yang

telah didapatkan tidak terdapat kesenjangan teori yang dapat mengakibatkan Ny.F.D

berada dalam keadaan yang tidak normal. Data yang menunjang secara subjektif

adalah ibu mengatakan sudah menggunakan kb suntik 3 bulan pada tanggal 17 April

2015, ibu mengatakan usianya 30 tahun dan ibu mengatakan melahirkan anak kedua

dan tidak pernah keguguran. Secara objektif melakukan pemeriksaan keadaan umum

ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, ibu mengatakan berat badan sebelum

menggunakan alat kontrasepsi yaitu 49 kg sedangkan berat badan sesudah

menggunakan alat kontrasepsi 50 kg, terdapat penambahan berat badan pada Ny. F.D

yaitu 1 kg. Masalah yang ditemukan pada kunjungan rumah adalah ibu mengatakan

belum turun haid kebutuhan yaitu menjelaskan kepada ibu tentang efek samping

menggunakan kb suntik Depo Provera yaitu haid tidak teratur atau tanpa menstruasi,

dan perubahan nafsu makan dan pusing.

Berdasarkan data-data yang telah di identifikasikan, maka diagnosa potensial

pada Akseptor KB suntik pada Ny F.D P2A0 umur 30 tahun Akseptor KB suntik

Depo Provera di Klinik Bersalin Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado tidak

terjadi. Oleh karena tidak terjadi diagnosa potensial pada Ny.F.D P2A0 umur 30

tahun Akseptor Kb suntik 3 bulan (Depo Provera) di Klinik Bersalin Wawonasa

Kecamatan Singkil Kota Manado maka, peneliti tidak menetapkan tindakan segera.

Rencana asuhan kebidanan yang diberikan berdasarkan diagnosa dan

kebutuhan pada Ny.F.D P2A0 umur 30 tahun Akseptor KB suntik Depo Provera (3

Bulan) perencanaan yang akan dilakukan adalah observasi KU dan TTV, anjurkan

Page 196: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

185

ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi, dan beritahu ibu untuk kontrol ulang 12

minggu kemudian pada tanggal 7 Juli 2015, tidak ada kesenjangan antara teori dan

kasus yang didapat. Menurut Prawirohardjo (2011), KB suntik Depo Provera

diberikan setiap 3 bulan (12 minggu). Asuhan menggunakan 7 langkah varney

dilaksanakan di Klinik bersalin Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado pada

tanggal 14 April 2015 dan tanggal 26 April 2015 dilakukan pendokumentasian dalam

bentuk SOAP di rumah pasien.

Pelaksanaan langsung yang diberikan pada Akseptor KB suntik sesuai dengan

rencana yaitu mengobservasi keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital dalam

batas normal, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi, dan

memberitahu ibu untuk kontrol ulang pada tanggal 7 Juli 2015.

Hasil evaluasi Akseptor KB suntik setelah melakukan perawatan sejak

tanggal 14 April 2015 di Klinik Bersalin Wawonasa Kecamatan Singkil Kota

Manado. Selain itu dilakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP saat

melakukan kunjungan rumah tanggal 26 April 2015. Keadaan ibu baik, tanda-tanda

vital dalam batas normal, dan ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan

serta tidak terjadi hal-hal yang menyulitkan atau pelaksanaan dapat dilaksanakan

sesuai rencana dan tidak ditemukan masalah-masalah yang lain.

Page 197: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

186

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengkajian dan pengumpulan data asuhan kebidanan komprehensif

pada Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. Pada ibu

hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana peneliti

mendapatkan data dengan menggunakan tujuh langkah varney yang di dapat dari

data subjektif dan data objektif.

2. Berdasarkan pengkajian yang diperoleh penulis menegakkan diagnosa dalam

asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.F.D di Puskesmas Wawonasa

Kecamatan Singkil Kota Manado. Pada ibu hamil peneliti mengangkat diagnosa

yaitu Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun hamil 16 minggu teraba ballottement. Pada

ibu bersalin peneliti mengangkat diagnosa yaitu pada kala I ditemukan diagnosa

kebidanan Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun hamil 39-40 minggu janin intra uterin

tunggal hidup inpartu kala I fase aktif, pada kala II ditemukan diagnosa kebidanan

Ny.F.D G2P1A0 umur 30 tahun hamil 39-40 minggu janin intra uterin tunggal

hidup inpartu kala II , letak kepala HIV ubun-ubun kecil kanan depan dengan

pimpin persalinan. pada kala III ditemukan diagnosa kebidanan Ny.F.D P2A0

umur 30 tahun inpartu kala III dengan melakukan manajemen aktif kala III, dan

pada kala IV ditemukan diagnosa kebidanan Ny.F.D P2A0 umur 30 tahun inpartu

kala IV dengan mengobservasi tanda-tanda vital, kontraksi uterus, tinggi fundus

uteri dan perdarahan. Pada bayi baru lahir diagnosa yang diperoleh yaitu Bayi

Ny.F.D umur 1 jam bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan lahir normal.

Pada ibu nifas diagnosa yang diperoleh adalah Ny.F.D P2A0 umur 30 tahun post

186

Page 198: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

187

partum 8 jam. Serta pada Akseptor KB peneliti menegakkan diagnosa Ny.F.D

P2A0 umur 30 tahun Akseptor KB Depo Provera.

3. Mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial dalam asuhan kebidanan

komprehensif pada Ny. F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota

Manado, diagnosa dan masalah potensial tidak terjadi.

4. Menetapkan konsultasi dan kolaborasi terhadap diagnosa dalam asuhan kebidanan

komprehensif pada Ny. F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota

Manado. Tidak ada konsultasi atau kolaborasi oleh karena tidak ditemukannya

diagnosa dan masalah potensial.

5. Menyusun perencanaan dalam asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. F.D di

Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado

6. Melaksanakan implementasi asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.F.D di

Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado sesuai dengan rencana

yang ada dan disesuaikan dengan waktu pelaksanannya.

7. Mengevaluasi hasil dan penerapan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.F.D

di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, ibu merasa nyaman

dengan tindakan yang telah diberikan selama hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas

dan keluarga berencana dan ibu memahami sebagian besar dari penjelasan yang

telah disampaikan.

Page 199: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

188

B. Saran

Berdasarkan hasil penerapan Asuhan Kebidanan Komprehensif peneliti

mempunyai beberapa pemikiran sebagai saran dalam upaya meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan khususnya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka

Kematian Bayi.

1. Bagi Pihak Puskesmas Wawonasa

Hasil penelitian ini berguna dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu

dan bayi dengan menggunakan Asuhan Kebidanan Komprehensif yaitu pada ibu

hamil, bersalin , bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana.

2. Bagi Responen

Hasil penelitian ini meningkatkan pengetahuan pada ibu dan keluarga pada masa

hamil, bersalin, bayi baru lahir, masa nifas dan Keluarga Berencana.

Page 200: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

189

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Y. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Pustaka Rihama, Yogyakarta.

Astuti, H. P. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu. Rahima Pres, Yogyakarta.

Asri, D dan Clervo, C.P (2012). Asuhan Persalinan Normal. Nuha Medika, Yogyakarta.

Dewi, F. N & Sunarsih T. (2011). Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Salemba

Medika, Yogyakarta.

Dinkes Provinsi Sulut. (2014). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Balai Data

Surveilans dan Sistem Kesehatan Manado.

Dompas, R. (2010). Ilmu Kesehatan Anak. EGC, Jakarta.

Kusmiyati Yuni dan Wahyuningsih Heni. (2013). Asuhan Ibu Hamil. Pustaka Fitramaya,

Yogyakarta.

Lalita, M. F. Elisabeth. (2015). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Pustaka Baru Press,

Yogyakarta.

Marmi dan Rahardjo, K. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.

Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Meilani dkk. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Fitramaya, Yogyakarta.

Mulyani, N. dan Rinawati, M. (2013). Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Nuha

Medika, Yogyakarta.

Nurasiah, A. (2012). Asuhan Persalinan Normal bagi Bidan. Refika Aditama, Jakarta.

Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan (2004). Pusat Pengembangan Keperawatan

Carolus. Jakarta.

Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, Jakarta.

(2011). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,

Jakarta.

(2013). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,

Jakarta.

Puskesmas Wawonasa. (2013 dan 2014). Profil Kesehatan Puskesmas Wawonasa

Kecamatan Singkil Kota Manado. Manado.

189

Page 201: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

190

Sudarti & Fausiah, A. (2011). Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Nuha Medika,

Yogyakarta.

Tando, N. Marie. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. In

Medika, . Jakarta.

Tiofani. (2012). Studi Kasus Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal, Intranatal,

Puerperium. Retrieved 02 01, 2015, from http://www.slidshare.net.

Walyani, E. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Pustaka Baru Press,

Yogyakarta.

Wibowo, A. (2014). Kesehatan Masyarakat di Indonesia. PT Rajagrfafindo Persada.

Jakarta.

Wulandari, R & Handayani, S. (2011). Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Gosyen

Publishing, Yogyakarta.

Page 202: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

191

LAMPIRAN

Page 203: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

192

Page 204: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

193

Page 205: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

194

Page 206: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

195

Page 207: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

196

Page 208: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

197

Page 209: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

198

Lampiran 7

PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN

Saya, Nengah Nilawati. Mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

MANADO Jurusan Kebidanan akan melakukan penelitian tentang “Asuhan Kebidanan

Komprehensif Pada Ny. F.D di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado”

Saya berharap saudara bersedia untuk ikut serta dalam penelitian saya.

A. Tujuan Penelitian

Mengetahui tentang Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. F.D di

Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado.

B. Manfaat Penelitian

Agar responden mengetahui lebih banyak tentang Asuhan Kebidanan

Komprehensif sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu dan bayi serta

menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

C. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh dari wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan

dokumentasi pada ibu dengan menggunakan format pengkajian menurut 7

langkah varney.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari profil Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil

Kota Manado tahun 2013-2014.

D. Resiko dan Usaha Penjagaan

Tidak ada resiko yang berkaitan dari wawancara, observasi, pemeriksaan fisik

dan dokumentasi.

Page 210: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

199

Page 211: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

200

Page 212: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

201

Lampiran 9

PENDOKUMENTASIAN

Melakukan pemasangan stiker P4K

Melakukan Pengukuran TD

Melakukan Anamnesa

Menghitung nadi

Melakukan Pengukuran suhu badan Melakukan palpasi leopold

Page 213: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

202

Penyuluhan kebutuhan dasar ibu hamil Foto bersama keluarga

Informend Consent Observasi kebersihan rambut

Memeriksa Sclera mata ibu Memeriksa kebersihan telinga

Page 214: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

203

Pemeriksaan Oedema

Memeriksa keberihan mulut Memeriksa pembengkakan

Melakukan palpasi leopold

Pemeriksaan Refleks patella

Page 215: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

204

Melakukan pemeriksaan kehamilan Klinik bersalin

Mengajarkan teknik menyusui Mengukur tekanan darah

Menghitung nadi

Mengukur suhu tubuh

Page 216: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

205

Memeriksa Sclera mata ibu Mengukur TFU dan kontraksi

Foto bersama

Page 217: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

206

Lampiran 10

DENAH PUSKESMAS WAWONASA

Page 218: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

207

Page 219: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

208

Page 220: Laporan tugas akhir Nengah Nilawati

209