laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

48
LAPORAN TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TANGGAL 26 S.D 30 APRIL 2015 MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 Jakarta 2015

Transcript of laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Page 1: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

LAPORAN

TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI

KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TANGGAL 26 S.D 30 APRIL 2015

MASA PERSIDANGAN III

TAHUN SIDANG 2014-2015

Jakarta 2015

Page 2: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

LAPORAN

TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR RI

KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014 – 2015

TANGGAL 26 – 30 APRIL 2015

I. PENDAHULUAN

A. DASAR

1. Rapat Internal Komisi VI DPR RI pada Masa Persidangan III

Tahun Sidang 2014-2015 pada tanggal 24 Maret 2015.

2. Surat Tugas Nomor: ST/25/KOM.VI/DPR RI/IV/2015, tanggal 15

April 2015 tentang Penugasan Anggota Komisi VI DPR RI untuk

melakukan Kunjungan Kerja dalam Reses Masa Persidangan III

Tahun Sidang 2014 – 2015 ke Provinsi Nusa Tenggara Barat.

3. Rapat Koordinasi Komisi VI DPR RI dengan Para Penghubung

Mitra Kerja Komisi VI DPR RI pada tanggal 22 April 2015.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pokok-pokok

permasalahan sebagai hasil temuan Komisi VI DPR RI yang

menyangkut bidang tugasnya selama Kunjungan Kerja ke Provinsi

Nusa Tenggara Barat dalam rangka memenuhi salah satu fungsi

Dewan sebagaimana diatur dalam Peraturan DPR RI tentang Tata

Tertib dengan tujuan sebagai bahan masukan bagi Pemerintah

untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

C. SASARAN DAN OBYEK KUNJUNGAN KERJA

Sasaran Kunjungan Kerja dititik beratkan pada aspek:

Page 3: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

1. Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan,

khususnya yang berkaitan dengan bidang mitra kerja Komisi VI

DPR RI.

2. Pengawasan terhadap kinerja lembaga-lembaga/badan yang

berada di dalam lingkup mitra kerja Komisi VI DPR RI.

3. Pengawasan terhadap implementasi Public Service Obligation

(PSO) dan pelaksanaan subsidi yang dilakukan oleh para

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Provinsi Nusa Tenggara

Barat.

4. Pembahasan perkembangan daerah, khususnya yang terkait

dengan bidang tugas mitra kerja Komisi VI DPR RI.

5. Memonitor situasi lapangan serta menampung aspirasi yang

berkembang berkaitan dengan pengembangan industri,

koperasi dan UKM, penciptaan lapangan kerja, serta

peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

Sedangkan obyek yang dikunjungi dan dibahas meliputi:

1. Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat;

2. PT. Pertamina (Persero);

3. PT. PLN (Persero);

4. Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat;

5. PT. Bank BRI (Persero);

6. PT. Bank BNI (Persero) ;

7. PT. Bank Mandiri (Persero);

8. PT. Bank BTN (Persero);

9. Bank Nusa Tenggara Barat;

10. PT. Pegadaian (Persero);

11. Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC)

(Persero);

12. PT.Permodalan Nasional Madani (Persero)

13. Perum Bulog;

Page 4: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

14. PT. Angkasa Pura I (Persero)

15. PT. Garuda Indonesia (Persero);

16. PT. Pelindo III (Persero);

17. PT. Pelni (Persero);

18. PT. ASDP Ferry Indonesia (Persero);

19. Perum Damri.

D. WAKTU DAN ACARA KUNJUNGAN KERJA

JADWAL ACARA KUNJUNGAN KERJA KOMISI VI DPR-RI

KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015

TANGGAL 26 S/D 30 APRIL 2015

NO HARI/TGL PUKUL A C A R A KETERANGAN

1. Minggu,

26 April 2015

17.00 WIB Tim berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta Terminal IIF

Diatur oleh Set. Komisi VI

18.10 WIB – 21.05 WITA

Tim Kunker take of dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara Internasional Lombok Prov. Nusa Tenggara Barat dengan Pesawat Garuda Airlines GA ...

s.d.a.

21.05 – 21.30 WITA

Tiba di Bandara Internasional Lombok Prov. Nusa Tenggara Barat, istirahat sejenak di VIP Room

Diatur Protokol Pemda bersama Instansi terkait

21.30 WITA Tim Kunker Komisi VI DPR RI menuju Hotel Novotel (Check In)

2. Senin,

27 April 2015

07.00 – 08.00 WITA

Sarapan Pagi di Hotel

08.30 – 09.00 WITA

Tim Kunker menuju Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat

09.00 – 12.00 WITA

Pertemuan Tim Kunker Komisi VI DPR RI dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat didampingi Bupati/ Walikota seluruh Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Dinas Perindustri dan Perdagang an, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Kepala BKPMD, dan para Kepala SKPD

Diatur Protokol Pemda bersama Instansi terkait

Page 5: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

NO HARI/TGL PUKUL A C A R A KETERANGAN

12.00 – 13.30 WITA

ISOMA

13.30 – 17.00 WITA

Tim Kunker Komisi VI DPR RI menuju Kantor PT. PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat untuk Pertemuan dengan PT. PLN (Persero), dan PT. Pertamina (Persero)

Diatur Protokol Pemda bersama Instansi terkait

17.00 WIB Tim Kunker Komisi VI DPR RI Kembali ke Hotel

19.30 - 22.00WIB

Pertemuan Tim Kunker Komisi VI DPR RI dengan Perbankan BUMN/BPD Provinsi Nusa Teng gara Barat (Bank Indonesia Wila yah Nusa Tenggara Barat, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank BRI, Bank Nusa Tenggara Barat dan PT. Pegadaian).

Diatur Protokol Pemda bersama Instansi terkait di

dahului Makan Malam

3. Selasa,

28 April 2015

07.00 – 08.00 WITA

Sarapan Pagi di Hotel

09.00 – 12.00 WITA

Pertemuan Tim Kunker Komisi VI

DPR RI dengan PT. ITDC (Indo

nesia Tourism Development Coor

poration) (Persero), PT. PNM

(Persero) dan Perum Bulog

Diatur Protokol Pemda bersama Instansi terkait

13.00 – 14.00 WITA

ISOMA

15.00 WITA Kembali ke Hotel

19.30 WITA Pertemuan Tim Kunker Komisi VI DPR RI dengan PT. Angkasa Pura I (Persero), PT. Garuda Indonesia Airlines (Persero), PT. Pelindo III, PT. ASDP Ferry Indonesia (Persero), PT. Pelni (Persero) dan Perum Damri

Diatur Protokol Pemda bersama Instansi terkait

07.00 – 08.00 WITA

Sarapan Pagi dan persiapan Chek Out di Hotel

4. Rabu,

29 April 2015

09.00 – 12.00 WITA

Meninjau Pelabuhan Lembar (PT. Pelindo III)

12.00 – 13.00 WITA

ISOMA

Page 6: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

NO HARI/TGL PUKUL A C A R A KETERANGAN

13.00 – 13.40 WITA

Tim Kunker Komisi VI DPR RI menuju Bandara Internasional Lombok Nusa Tengara Barat

14.40 WITA Tim Kunker Komisi VI DPR RI Take Of dari Bandara Interna sional Lombok Prov. Nusa Tenggara Barat dengan Pesa wat Garuda Airlines GA .... menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta

15.40 WIB Tim Kunker Komisi VI DPR RI Sampai di Bandara Soekarno Hatta Jakarta.

E. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA

NO NO ANGG. N A M A KETERANGAN

1. A – 244 DODI REZA ALEX NOERDIN, LIC ECON, MBA PIMPINAN/F. PG

2. A – 430 Ir. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA PIMPINAN/ F. PD

3. A – 176 ARIA BIMA ANGGOTA/F.PDI P

4. A – 168 JULIARI P. BATUBARA ANGGOTA/F.PDI P

5. A – 181 ADISATRYA SURYO SULISTO ANGGOTA/F.PDI P

6. A -212 NYOMAN DHAMANTRA ANGGOTA/F.PDI P

7. A – 255 Dr. Ir. H. LILI ASDJUDIREDJA, S.E., Ph.D. ANGGOTA/F. PG

8. A – 296 GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E ANGGOTA/F. PG

9. A – 289 H. MOHAMMAD SURYO ALAM, AK, MBA ANGGOTA/F. PG

10. A – 275 ENDANG SRIKARTI HANDAYANI, SH, H.HUM ANGGOTA/F. PG

11. A – 361 MOHAMMAD HEKAL, MBA ANGGOTA/F. GERINDRA

12. A – 333 H. NURZAHEDI, SE ANGGOTA/F. GERINDRA

13. A – 413 HJ. MELANI LEIMENA SUHARLI ANGGOTA/F. PD

14. A – 76 Dr. K.H. KHOLILURRAHMAN, SH, MSi ANGGOTA/F. PKB

15. A – 540 DRA. HJ. TINA NUR ALAM, MM ANGGOTA/F.PAN

Page 7: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

NO NO ANGG. N A M A KETERANGAN

16. A – 522 H. MUKHLISIN ANGGOTA/F. PPP

17. A – 97 Drs. H. ADANG DARADJATUN ANGGOTA/F. PKS

18. A – 2 ZULFAN LINDAN ANGGOTA/F. NASDEM

19. DWIAN PUJASWATI, SE SEKRETARIAT KOMISI VI

20. MIRA SUKANDAR SEKRETARIAT KOMISI VI

21. AMIN SEKRETARIAT KOMISI VI

22. DEWI WURYANDANI, S.T, MM PENELITI/P3DI

23. ESI HANDAYANI TV PARLEMEN

II. ISI LAPORAN

A. Deskripsi Obyek Kunjungan Kerja

Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas 2 pulau besar

yaitu Lombok dan Sumbawa. Pulau lombok terkenal dengan suku

sasak dan pulau sumbawa dengan suku Bima dan Sumbawa

dengan ibu kota Mataram.

Jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa, pulau 278 pulau kecil.

diantaranya Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan, Gili Gede, Gili

Nanggu, Gili Tangkong, Pulau Moyo, Pulau Bungin, Pulau Satonda,

Pulau Kaung, dan Pulau Panjang. Panjang Pulau Lombok dari

barat ke timur sekitar 80 km sedangkan Pulau Sumbawa dari barat

ke timur sepanjang 300 km dan dari utara ke selatan sekitar 100

km.

Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai kedudukan yang

sangat strategis karena: terletak pada lintas perhubungan Banda

Aceh-Kupang yang secara ekonomis cukup menguntungkan.

Selat Lombok di sebelah barat dan Selat Makasar di

sebelah utara merupakan jalur perhubungan laut strategis yang

semakin ramai dari arah Timur Tengah untuk lalu lintas bahan

Page 8: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

bakar minyak dan dari Australia berupa mineral logam ke Asia

Pasifik. Merupakan lintas perdagangan ke Kawasan Timur

Indonesia (Surabaya Makasar). Terletak pada daerah lintas wisata

dunia yang terkenal: Bali-Komodo-Tanah Toraja.

Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat terus

berupaya untuk secara terus-menerus memantapkan percepatan

pembangunan yang telah dicapai melalui pengembangan berbagai

potensi unggulan. Bila dilihat dari beberapa sektor maka

teridentifikasi beberapa potensi yang masih perlu dikembangkan,

baik itu sektor pertanian, perikanan, pariwisata, energi dan

pertambangan.

Untuk perkembangan pembangunan infrastruktur yang

akan menunjang perkonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat

masih menemukan beberapa kendala yaitu: ketersediaan jalan-

jalan menuju lokasi wisata, sarana/prasarana bandara

internasional, Kelayakan dan pengembangan pelabuhan,

pembebasan lahan untuk pembangunan.

Di provinsi Nusa Tenggara Barat juga masih ada beberapa

kendala lainnya seperti disektor perdagangan, industri, koperasi

dan UKM, BUMN dan investasi, diantaranya:

a. Kendala di bidang Perdagangan dan Perindustrian.

Dalam bidang perdagangan dan industri, secara teknis

terdapat beberapa kendala yaitu bagaimana memberi nilai

tambah pada masing-masing sektor unggulan sehingga

dapat bersaing. Sektor unggulan Nusa Tenggara Barat itu

adalah PIJAR (sapi, jagung, rumput laut)

b. Kendala di Bidang Koperasi dan UKM.

Kapasitas Sumber daya Manusia (SDM) pengelola Koperasi

dan UMKM masih terbatas masih perlu pelatihan dan

bimbingan.

Page 9: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Akses untuk masalah pembiayaan masih dirasa sulit, karena

terkendala dengan persyaratan dinyatakan bankable. Untuk

memperoleh LPDP juga hampir sama sulitnya dengan ke

bank.

c. Kendala di Bidang BUMN.

Kendala di Bidang Investasi, masih sulitnya dalam melakukan

pembebasan tanah, selain itu juga terkendala masalah

budaya/adat.

d. Permasalahan terkait dengan investasi infrastruktur :

a. Sarana dan Prasarana Tranportasi Kepulauan

Karakteristik wilayah Nusa Tenggara Barat yang terdiri atas

2 pulau besar serta penyebaran penduduk yang

terkonsentrasi pada daerah-daerah tertentu.

Terbatasnya sarana dan prasarana transportasi.

Terbatas anggaran daerah.

b. Sarana dan Prasarana Listrik

Rendahnya Rasio Elektrifikasi

Terbatas kemampuan PLN dalam menyediakan energi

listrik

Pemadaman masih terjadi

B. BADAN USAHA MILIK NEGARA

B.1. BUMN Bidang usaha Energi, Logistik, dan Perhubungan

1. PT. Pertamina (Persero);

Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki lembaga

penyalur SPBU sebanyak 60 buah, diLombok ada 40 buah dan

di Sumbawa 20 buah. Supply BBM diperoleh dari Bali dan

Surabaya. Untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan BBM oleh

Page 10: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

masyarakat Nusa Tenggara Barat, saat ini progres

pembangunan SPBU baru sejumlah 6 SPBU yaitu di Kab.

Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa dan

Kab. Bima serta pembangunan 2 SPDN di Kab. Sumbawa dan

Kab. Lombok Tengah.

Untuk supply LPG Provinsi Nusa Tenggara Barat juga

mendapat pasokan dari Depot LPG Manggis Nusa Penida

(kapasitas 3000 MT) sebanyak 220 MT/hari (200 MT PSO, 20

MT NPSO). Nusa Tenggara Barat sendiri mempunyai 4 SPPBE

PSO dan 1 SPPEK NPSO (total kapasitas Tangki Timbun :

440MT, Total kapasitas Skidtank: 402 MT).

Untuk Penyaluran Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan di Nusa Tenggara Barat dalam 5 tahun terakhir

(2010-2014) tercatat ada kenaikan, namun untuk tahun 2013-

2014 tidak ada lagi penyaluran untuk PKBL.

Kendala

Untuk menunjang ketersediaan BBM, masih terkendala

oleh tempat penyimpanan (tangki). Kapasitas tangki

penyimpanan perlu diperbesar sehingga masalah ketersediaan

BBM di Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat teratasi. Kebutuhan

BBM Nusa Tenggara Barat yang sangat tergantung pada supply

dari Bali dan Surabaya maka sangat dibutuhkan tambahan

tempat penyimpanan BBM untuk bisa mengatasi kekosongan

ketersediaan BBM.

Rekomendasi

Upaya yang dilakukan untuk mencegah potensial lost :

• Menyediakan BBM Nonsubsidi di setiap Kabupaten/Kota di

Nusa Tenggara Barat

• Bekerjasama dengan pihak Pemerintah Daerah setempat

Page 11: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Potensial lost yang mungkin terjadi pada konsumen sebagai

berikut :

• Industri kecil

• Pertambangan

• Kegiatan konstruksi atau proyek daerah

• Tambak Udang

Pelaksanaan untuk penyaluran PKBL akan dilanjutkan,

hal ini berkenaan dengan hasil rapat tanggal 24 April 2015 di

DPR dengan Kementerian BUMN.

2. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero);

Saat ini PT PLN (Persero) wilayah Nusa Tenggara Barat

mempunyai tantangan yang cukup berat untuk 5 tahun kedepan,

seperti:

1. Mencari solusi untuk segera mengatasi masalah pemadaman

listrik yang masih terjadi diberbagai wilayah,

2. Meningkatkan efisiensi PLN, terutama efisiensi biaya produksi

listrik,

3. Meningkatkan daya pasokan listrik nasional

Rasio elektrifikasi (RE) Provinsi Nusa Tenggara Barat

sebesar 70,37% yang tersebar di lombok sebesar 68,72%, di

Sumbawa sebesar 70,44$, dan di Bima sebesar 81,25 %. PLN

wilayah Nusa Tenggara Barat membawahi beberapa bagian

seperti APDP Mataram, sektor pembangkit Lombok, Area

Mataram, Area Sumbawa, Area Bima dan UPK Lisdes.

Tabel1 Komposisi Pembangkit (1)

JENIS PEMBANGKIT

DAYA MAMPU PEMBANGKIT (MW)

Page 12: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Update data: bulan Maret 2015

Saat ini Provinsi Nusa Tenggara Barat masih didominasi

pembangkit sewa sebesar 57%, pembagkit dari PLN sebesar

41% dan 2% disediakan oleh IPP. Total pengguna layanan PLN

hingga kini sebanyak 959.313 dan sebanyak 57,51% adalah

merupakan pelanggan prabayar dengan pertumbuhan kelistrikan

di wilayah Nusa Tenggara Barat sebesar 15,6 % (rata-rata dalam

3 tahun sejak 2011-2014).

Per 20 April 2015 wilayah Lombok, sumbawa, dan bima

pada dasarnya masuk dalam kondisi siaga karena pertumbuhab

beban tahun 2015 sudah menunggu.

Kendala

Kendala yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan

daya di sistem Nusa Tenggara Barat, yaitu: Beberapa pem

bangkit baru yg direncanakan COD di thn 2014 tidak terealisasi,

diantaranya :

Lokasi Lombok Sumbawa Bima Nusa Tenggara Barat

PLTD sendirI 62.93 15.5 15.55 94.04

PLTD sewa 102.80 29.00 36.00 167.80

PLTU batu bara 23.50 0.00 0.00 23.50

PLTMH sendiri 1.15 0.40 0.00 1.55

PLTMH IPP 7.00 0.00 0.00 7.00

PLTS 0.82 0.00 0.00 0.82

TOTAL 198.20 44.96 51.55 294.71

Page 13: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

PLTU 2 Nusa Tenggara Barat (Jeranjang) #1 & #2 kapasitas 2

x 25 MW (#1 Comissioning Test, Reliability Run, #2 COD

Juni’16)

PLTU 1 Nusa Tenggara Barat (Bonto), Bima, kapasitas 2 x 10

MW (Construction), fisik ± 79,4% (ren COD #1 Okt’16, #2

Des’16)

PLTU Taliwang, Sumbawa Barat, kapasitas 2 x 7 MW

(Construction), fisik± 79,5% (ren COD #1 Mar’16, #2 Mei’16)

Mesin sewa PLTD MFO total kapasitas 89 MW, kontrak th

2013

- PT Cogindo 30 MW rencana COD Mei 2015, secara

bertahap.

- Konsorsium BBC 30 MW, rencana COD juli’15, secara

bertahap

Sehingga akibat dari kendala tersebut konsumsi BBM s.d

desember mencapai 340.496.752 Lt (target: 196.590.161 Lt)

dengan konsumsi BBM perhari sebanyak 932.867 Lt. Adapun

komposisi energi yang digunakan yaitu BBM sebesar 87,62%,

Biodiesel 2,05% dan batubara 10,33%.

Beberapa upaya mengatasi permasalahan kelistrikan

yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, PLN wilayah Nusa

Tenggara Barat melakukan beberapa upaya seperti untuk jangka

pendek (1 tahun) dan jangka menengah (-s.d 5 tahun).

Tabel2 Upaya PLN dalam Mengatasi Kendala

Sistem Upaya

Page 14: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Sistem Upaya

Lombok

Jangka pendek

- PLTD Pringgabaya, 30 MW ->Cogindo, secara

bertahap COD mulai Juni 2015

- Memperpanjang masa operasi mesin sewa,

dengan catatan:

• Memperketat target konsumsi bahan bakar

(SFC)

• Mengurangi nilai Capacity Factor minimum

- Optimalisasi pemeliharaan guna meningkat

kan daya mampu pasok mesin pembangkit

milik PLN.

- Mengoptimalkan Operasional Unit 1 PLTU

Jeranjang

Jangka menengah

- Penambahan pembangkit milik PLN PLTGU

Lombok Peaker sesuai RUPTL 150 MW, saat

ini proses pengadaan dan dijadwalkan COD

2017

- Pengoperasian Mesin Sewa Berbahan Bakar

MFO kapasitas total 75 MW, saat ini proses

konstruksi, kontrak th 2014

- Penambahan pembangkit hidro IPP skala kecil

kapasitas total +/-6MW, di lokasi Karang

Bayan, Batu Bedil, Sedau & Kokok Babak

- Penambahan pembangkit milik PLN Mobile

Power Plant (MPP) sesuai RUPTL 50 MW,

dijadwalkan COD 2017

Sumbawa

Jangka pendek

- Memperpanjang masa operasi mesin sewa,

Page 15: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Sistem Upaya

dengan catatan :

• Memperketat target konsumsi bahan bakar

(SFC)

• Mengurangi nilai Capacity Factor minimum

- Mengupayakan pembelian excess power dari

PT NNT khusus pada waktu Beban puncak

(18.00 – 22.00) dgn daya 5 MW

- Optimalisasi pemeliharaan guna mening

katkan daya mampu pasok mesin pembangkit

milik PLN.

Jangka Menengah

- Penambahan Mesin Sewa Berbahan Bakar

MFO kapasitas 7 MW

- Penyelesaian Pembangkit PLTU Sumbawa

Barat 2x7 MW, saat ini proses konstruksi

- Penambahan pembangkit milik PLN PLTMG

Sumbawa sesuai RUPTL 50 MW, dijadwalkan

COD 2017

Bima

Jangka pendek

- Memperpanjang masa operasi mesin sewa,

dengan catatan :

• Memperketat target konsumsi bahan bakar

(SFC)

• Mengurangi nilai Capacity Factor minimum

- Optimalisasi pemeliharaan guna meningkat

kan daya mampu pasok mesin pembangkit

milik PLN

Jangka menegah

Pembangkit PLTU Bonto 2x10 MW, saat ini

proses konstruksi

Page 16: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Sistem Upaya

- Penambahan Mesin Sewa Berbahan Bakar

MFO kapasitas 7 MW

- Penambahan pembangkit milik PLN PLTMG

Bima sesuai RUPTL 50 MW, dijadwalkan

COD 2017

Rekomendasi

Keterbatasan (Defisit) Daya Mampu Pembangkit Listrik di

Sistem Kelistrikan Nusa Tenggara Barat, Disebabkan :

- Keterlambatan Cod Pltu : 2 X 25 MW Lombok, 2x7 MW

Taliwang-sumbawa, Dan 2x10 Mw Bonto-bima

- Kapasitas Derating Pltd Eksisting (Pln Dan Sewa),

Dilakukan Pemeliharaan Berkala

- Pelaksanaan Pemeliharaan Periodik Mesin Pembangkit Pln

Solusi Pemenuhan Atas Keterbatasan Daya Diselesaikan

Dengan Program Jangka Pendek Dan Jangka Menengah

Serta Panjang

- Jangka Pendek : Sewa/Relokasi Mesin Pembangkit,

Peningkatan Kapasitas Mesin2 Eksisting

- Jangka Menengah (3-5 Tahun) Dan Panjang ( > 5 Tahun),

Pembangunan : Pusat Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk

Upaya Efisiensi Penyediaan Tenaga Listrik Dilakukan

Dengan:

- Fuel Mix HSD/MFO Ke Batubara, Gas

- Optimalisasi Sumber Energi Renewable (Hidro, Surya)

- Menekan Angka Susut (Losses) Distribusi

Diperlukan Kerja Sama Dan Dukungan Semua Pihak

Khususnya Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan

Tenaga Listrik Yang Meliputi Aspek-aspek :

- Perijinan Pembangungan Pusat Pembangkit Listrik, Jalur

TransmisI, ROW

Page 17: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

- Proses Pembebasan Lahan, Ganti Rugi

PROGRAM CSR Lebih Difokuskan Pada Kegiatan Antara

Lain; Bantuan Korban Bencana Alam, Bantuan

Pendidikan/Pelatihan, Bantuan Peningkatan Kesehatan,

Bantuan Pengembangan Prasarana Dan/Atau Sarana Umum,

Bantuan Sarana Ibadah, BantuanPelestarian Alam,

Pengentasan Kemiskinan.

3. Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC)

(Persero)

Pemerintah telah menetapkan Mandalika Resort telah

ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2014, dimana

investor akan menikmati insentif – insentif (tax dan non tax)

sebagai daya tarik investasi di Mandalika Resort. Dan dapat

memberikan multifier effect yang signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat seperti Nusa Dua

resort, di Bali dengan luas 320 hektare telah menyerap 8.000

tenaga kerja lokal hingga akhir 2013 serta pajak hotel dan

restoran sebesar Rp 246.9 Miliar untuk Kabupaten Badung.

Untuk menunjang percepatan pembangunan infrastruktur,

Pemerintah Pusat akan mengucurkan dana dari APBN-P

sebesar 250 Milyar.

Kawasan Mandalika Resort seluas 1.175 hektare akan di

bangun menjadi kawasan untuk terintegrasi yang dikelola oleh

ITDC yang merupakan salah satu BUMN di bidang Pengelola

Kawasan Pariwisata. Mandalika Resort akan memiliki berbagai

fasilitas pariwisata diantaranya hotel – hotel dan villa berbintang

empat dan lima, residential, fasilitas meeting , incentive,

convention dan exibition (MICE), lapangan golf dan rumah sakit.

Mandalika Resort akan memiliki sistem pengolahan

limbah internal, sehingga tidak ada limbah yang keluar dari

Page 18: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

kawasan. Sebagai persiapan untuk “Manpower Planning” saat ini

sedang dibahas rencana Pembangunan Sekolah Tinggi

Pariwisata dengan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat,

Kementerian Pariwisata dan ITDC. Keberadaan Perguruan

Tinggi tersebut diharapkan akan menyediakan sebagian tenaga

kerja masayarakat lokal untuk pengembangan kawasan wisata

Mandalika Resort.

Selain itu juga akan dibangun hotel dengan rencana

anggaran sebesar Rp. 357 milliar, termasuk untuk pembangunan

akses jalan tahap lanjutan. Hotel milik ITDC direncanakan akan

menggunakan operator dengan jaringan international target

“ground breaking” pada tahun 2015 ini dan mulai beroperasi

pada 2017. Properti pariwisata lain yang memiliki target

pembangunan mulai 2015 adalah lapangan golf dan satu hotel

yang akan dibangun oleh MNC, satu hotel yang akan dibangun

oleh Dharmakusala dan satu hotel akan dibangun sendiri atau

menjadi milik ITDC yang akan bekerjasama dengan JW. Marriot.

Kendala

1. Kurangnya suplay air bersih, Bendungan Batujai hanya dapat

menyuplai 40 liter/detik. Sedangkan Mandalika Resort

membutuhkan 240 liter/detik.

2. Kelistrikan, Saat ini sudah dibangun Gardu Induk diarea Kuta

dengan kapasitas 30 MW, akan tetapi kehandalan suply

belum stabil, sering terjadi pemadaman; Investor Ingin segera

membangun PLTS tetapi masih terkendala PPA di

kementerian ESDM, Investor harus mengikuti tender dan

pemenangnya belum tentu dapat membangun di Mandalika.

3. Jaringan telepon, para provider masih menunggu

perkembangan Mandalika Resort.

Page 19: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

4. Masalah lahan dan Infrastruktur jalan, sebagian lokasi

rencana Pembangunan Infrastruktur Jalan Baru di dalam

Kawasan ditempati oleh masyarakat dan banyak lahan di

lokasi jalan yang akan dibangun, HPLnya diklaim masyarakat.

Lahan 135 ha yang diklaim tersebut memang kecil dibanding

1.170 ha yg akan dibangun, namun 135 ha tersebut

mengakibatkan 65% lahan tidak dapat dibangun karena 135

ha berada di sepanjang pantai Mandalika Resort.

Rekomendasi

Akan dilakukan pertemuan rapat untuk membahas dan

menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh ITDC agar proses

pembangunan Mandalika Resort dapat berjalan lancar dan

sesuai dengan rencana.

4. PT. Angkasa Pura I (Persero)

Pada 20 Oktober 2011 Bandar Udara Internasional

Praya-Lombok diresmikan. Saat ini Melayani 8 Airlines (Garuda

Indonesia, Citilink Indonesia, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Air

Asia, Travira Air, Silk Air). Rute Penerbangan ke 12 Kota

(Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Yogyakarta,

Sumbawa, Bima, Benete, Kuala Lumpur, Johor Bahru,

Singapura, Bandung) dengan jumlah Penumpang tahun 2014

mencapai 2.340.161 pax. Jumlah trafik penerbangan per hari

tercatat sebanyak 68 pesawat. Untuk jarak terjauh penerbangan

yaitu ke Jeddah untuk transportasi haji dengan menggunakan

pesawat jenis Airbus 330–200.

Kendala

Secara umum, PT. Angkasa Pura I (Persero) tidak

mengalami hambatan dalam mengelola Bandara Internasional

Page 20: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Lombok. Ada beberapa hal lain yang perlu mendapat perhatian,

antara lain:

Adanya travel tidak resmi

Masyarakat belum sadar tentang lalu lintas pengantar dan

penjemput, khususnya TKI

Penggembalaan ternak

Kerusakan pagar, dll.

Untuk saat ini kendala dihadapi dengan melakukan langkah-

langkah:

Kerjasama dengan Pemprov untuk relokasi PKL

• MoU dengan desa-desa sekitar untuk membantu penertiban

PKL dan travel tidak resmi

• MoU dengan TNI-AU dan Kepolisian untuk menjaga stabilitas

keamanan bandara

• Membangun pagar double fence di area bandara

• Menambah kendaraan patroli & pengoptimalan kegiatan

patroli

• Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Nusa

Tenggara Barat dan seluruh instansi terkait.

• Untuk meningkatkan perekonomian daerah, PT. Angkasa

Pura I (Persero) berpartisipasi melalui kerjasama dengan

partner strategis.

Kendala lain yang dihadapi:

• Trafik penumpang dan pesawat masih rendah

• Airlines yang membuka jalur penerbangan internasional ke

Lombok masih terbatas, yaitu Silk Air dan Airasia.

• Infrastruktur penunjang menuju destinasi pariwisata masih

kurang

Rekomendasi

Page 21: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Dengan adanya berbagai masalah didaerah, maka

Komisi VI DPRRI akan mengundang mitra kerja untuk

membahas permasalahan lebih lanjut dalam rapat dengar

pendapat.

5. PT. Garuda Indonesia (Persero)

Kini Garuda melayani 57 destinasi domestik dan 19

destinasi internasional. Perolehan usaha pada tahun 2014

USD3,9 miliar (naik 4,6% yoy), dengan jumlah penumpang

sebanyak 29,1 juta (naik 16,7% yoy) sedangkan jumlah

armadanya sebanyak 169 pesawat (rata-rata berusia 4,5

tahun). Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja perseroan

tahun 2014

o nilai tukar dan harga avtur mengalami peningkatan biaya

akibat kenaikan harga dolar terhadap rupiah

o Makro ekonomi, pada tahun 2014 indonesia real GDP turun

5,4% yoy

o Persaingan, Ekspansi besar-besaran dari pesaing baik

domestik maupun internasional, terutama dari operator

penerbangan Timur Tengah

o Pengembangan jumlah armada dari 169 armada ditahun

2014 akan ditambah mejadi 190 armada pada rencana di

tahun 2015.

o Pengaruh dari peraturan pemerintah seperti adanya

penerapan batas atas harga tiket kelas ekonomi oleh

pemerintah.

Untuk meningkatkan kinerja dan mengatasi kendala

yang dihadapi, maka PT garuda mengambil langkah-langkah:

o melakukan restukturisasi rute secara berkala

o mengoptimalkan jaringan distribusi penjualan

Page 22: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

o meningkatkan pendapatan melalui bisnis penerbangan tidak

terjadwal (charter)

o menjalankan program efisiensi biaya secara intensif

o memperluas jaringan domestik dengan membuka rute-rute

pada secondary city yang potensial

o optimalisasi penerapan jaringan hub dan spoke

Garuda Indonesia melalui Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL) telah menjangkau masyarakat di Nusa

Tenggara Barat dengan total penyaluran sebesar Rp 5,5 M,

terdiri atas Program Kemitraan Rp 4,189,000,000 yang

disalurkan kepada Mitra Binaan seabnyak 218 mitra binaan

yang bergerak di Sektor Industri, Perdagangan, Jasa,

Peternakan, Perikanan dan Pertanian. Sedangkan untuk

Program Bina Lingkungan sebesar Rp1,306,738,266 terbagi

dalam Program-program yang pernah dilaksanakan meliputi

program kepedulian bencana alam, pendidikan/ pelatihan,

sarana ibadah, dan pelestarian alam.

Program Pendidikan/Pelatihan secara berkelanjutan

dilaksanakan melalui program Pelatihan Tenun. Dalam

pelaksanaan program-program tersebut, Garuda Indonesia

berkoordinasi dengan instansi pemerintah, diantaranya Dinas

Kesehatan, BNPBD, PemDa, dst. Program PKBL juga

terlaksana didukung oleh Branch Office di wilayah Nusa

Tenggara Barat.

Kendala

Penerbangan dari dan ke Lombok masih dikontribusi

oleh Jakarta, kini mengalami rugi usaha U$372 juta di tahun

2014. Untuk ekspektasi tahun 2015 diharapkan aka positif.

Rekomendasi

Page 23: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Dengan adanya berbagai masalah didaerah, maka

Komisi VI akan mengundang mitra kerja untuk membahas

permasalahan lebih lanjut dalam rapat dengar pendapat.

6. PT. Pelindo III (Persero)

Direksi PT. Pelindo III (Persero) beserta jajaran selalu

berupaya secara maksimal untuk meningkatkan nilai

perusahaan guna menciptakan keuntungan yang berkelanjutan.

Arah dan tujuan PT. Pelindo III (Persero) sudah tergambar jelas

pada Visi dan Misi perusahaan yang diturunkan lagi pada

strategi pengembangan perusahaan sebagaimana berikut :

1. Revitalisasi Pelabuhan

Pelabuhan yang ada di Indonesia sebagian dibangun

pada masa penjajahan Belanda sehingga banyak

pelabuhan yang usianya sudah tua. Strategi

pengembangan ini adalah upaya dari PT. Pelindo III

(Persero) untuk memperoleh nilai maksimal melalui

pemanfaatan fasilitas yang ada dengan cara rekonfigurasi,

klasterisasi serta penataan pelabuhan. Hal ini dilakukan

pada Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan

pelabuhan terbesar kedua di Indonesia, dengan melakukan

rekonfigurasi dan memperbanyak dedicated terminal guna

meningkatkan produktivitas terminal yang ada.

2. Modernisasi Pelabuhan

Salah satu hal yang tidak terlepas dari pelayanan

kepelabuhanan adalah ketersediaan peralatan bongkar

muat. PT. Pelindo III (Persero) sebagai pengelola

pelabuhan juga melakukan strategi modernisasi peralatan

yang ada. Dikarenakan sudah banyak peralatan yang

berusia tua, maka dilakukan modernisasi peralatan yang

dimiliki. Beberapa program yang dilakukan oleh manajemen

adalah otomatisasi alat bongkar muat, penggunaan IT

Page 24: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

System dan penyediaan alat bongkar muat berbasis IT

pada Terminal Teluk Lamong, Tanjung Perak dan TPKS.

3. Peningkatan Kapasitas Pelabuhan

Guna mempertahankan akselerasi yang

berkelanjutan yang tidak boleh dilupakan adalah

peningkatan kapasitas pelabuhan melalui berbagai program

yang mendukung. Berbagai program peningkatan fasilitas

pokok maupun fasilitas pendukung telah dilakukan oleh

perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Program Alur Pelayaran Barat Surabaya

(APBS) menjadi salah satu contohnya dimana akan

dilakukan pelebaran dan pendalaman alur sebagai jalur

masuk kapal yang akan masuk bersandar pada pelabuhan

Tanjung Perak.

Sumber pendanaan untuk untuk mendanai proyek-

proyek besar yang sedang dikerjakan oleh PT Pelabuhan

Indonesia III (Persero) tersebut berasal dari dana internal

(cadangan penyusutan) dan dana pinjaman luar negeri

PKLN berupa ECA sebesar USD 121 Juta. PT. Pelindo III

(Persero) juga mendapatkan kepercayaan dunia

internasional sehingga mampu mendapatkan global bond

sebesar USD 500 juta.

Kendala

Dalam pengembangan pelabuhan dilingkungan PT.

Pelindo III (Persero), terdapat beberapa hal yang menjadi

kendala utama bagi PT. Pelindo III (Persero) :

o Pembangunan/pengembangan pelabuhan memerlukan

proses perijinan yang panjang dan harus melalui berbagai

instansi. Sebagai salah satu contohnya adalah

pembangunan Terminal Teluk lamong yang sudah

direncanakan pada tahun 1997 namun baru dapat

Page 25: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

dilaksanakan pada tahun 2010 dikarenakan panjangnya

proses perijinan/birokrasi institusi terkait.

o Kebijakan pemerintah baru Pemerintah, contohnya

kebijakan terkait penggunaan mata uang asing (USD)

dalam transaksi pelabuhan. dan aturan terkait dengan

Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP).

Kedua hal tersebut diatas menjadi kendala utama yang

seringkali harus dihadapi oleh PT. Pelindo III (Persero) dalam

upayanya mengembangkan pelabuhan di wilayah kerjanya. Hal

ini akan berdampak pada penyerapan investasi yang sudah

direncanakan oleh PT. Pelindo III (Persero) dalam

pengembangan pelabuhan. Pengembangan pelabuhan yang

dilakukan oleh PT. Pelindo III (Persero) bertujuan untuk

memajukan Negara sehingga mohon bantuannya untuk dapat

mempermudah proses perijinan pembangunan/pengembangan

pelabuhan.

Rekomendasi

Dengan adanya berbagai masalah didaerah, maka

Komisi VI DPR RI akan mengundang mitra kerja untuk

membahas permasalahan lebih lanjut dalam rapat dengar

pendapat.

7. PT. Pelni (Persero)

Pelni merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang transportasi laut. Sebagian besar wilayah Nusa

Tenggara Barat adalah kepulauan yang sangat membutuhkan

alat transportasi laut untuk memperlancar mobilitas

masyarakat. Saat ini PT Pelni melayani rute via Nusa Tenggara

Page 26: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Barat (Ampenan dan Bima), adapun tersedia 4 kapal yang

melayani rute trayek via Nusa Tenggara Barat tersebut yaitu

KM. Sirimau, KM. Awu, KM. Tilongkabila dan KM. Kelimutu.

Kinerja Keuangan triwulan I 2015 masih mengalami

kerugian, hal ini dikarenakan meningkatnya biaya yang harus

ditanggung oleh perusahaan saat ini. Namun untuk 3 tahun

sebelumnya PT Pelni selalu mencetak laba walau tidak

signifikan jumlahnya.

Kendala

• Terminal pelabuhan Lembar dan Bima belum steril,

diupayakan dengan berkoordinasi dengan pengelola

pelabuhan dan instansi terkait untuk pengamanan dan

penertiban orang-orang yang tidak berkepentingan di area

pelabuhan.

• Keterbatasan fasilitas ruang tunggu dan dermaga pelabuhan,

saat ini berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan untuk

penambahan fasilitas umum penumpang di pelabuhan.

• Pendangkalan pada alur pelabuhan di Bima sehingga

menyulitkan manuver kapal untuk sandar, melakukan

koordinasi dengan pihak terkait untuk dilakukan pengerukan

alur pelabuhan.

Rekomendasi

Dengan adanya berbagai masalah didaerah, maka

Komisi VI DPR RI akan mengundang mitra kerja untuk

membahas permasalahan dalam rapat dengar pendapat.

8. PT. ASDP Ferry Indonesia (Persero)

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) wilayah operasi

Nusa Tenggara Barat telah memiliki beberapa cabang yaitu

cabang Lembar (1 lintasan, 2 Pelabuhan, dan 3 Unit kapal),

Page 27: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

cabang Kayangan (1 Lintasan, 2 Pelabuhan dan 4 Unit kapal)

dan cabang Sape (2 lintasan, 2 pelabuhan dan 3 kapal). Bidang

pokok usaha yang dilakukan PT. ASDP yaitu angkutan

penyeberangan dan pelabuhan penyeberangan.

Kendala

1. Ketrbatasan lahan di pelabuhan Padangbai yang hanya 2,9

H akan sangat sulit untuk menampung kelancaran sirkulasi

300ribu-500ribu unit kendaraan campuran pertahunnya. Hal

ini sangat beresiko terhadap kemacetan dijalan raya.

2. Jumlah dermaga yang berjumlah 2 unit untuk menampung

operasional 30 unit armada kapal dirasa masih kurang untuk

kelancaran kegiatan bongkar-muat, sehingga dibutuhkan

penambahan 1 unit dermaga, namun untuk pengem

bangannya masih terkendala terhadap keterbatasan luas

lahan Pelabuhan Padangbai.

Untuk saat ini sedang dilakukan kajian untuk pengembangan

lahan Pelabuhan Padangbai untuk mengantisipasi

pertumbuhan angkutan.

3. Kondisi alur masuk ke Pelabuhan masih relatif sempit,

sehingga menyebabkan keterbatasan pengembangan

armada. Saat ini sedang dilakukan pengerukan untuk

menambah tingkat kedalaman alur, namun sejauh ini belum

berhasil dikarenakan sulitnya kondisi alur dan trafik kegiatan

yang tidak dapat dihentikan pada lintas Lembar-Padangbai.

Selain itu memang belum ada pelabuhan alternative

ditempat lain untuk Bali Timur saat ini hanya satu-satu

pelabuhan yang dapat digunakan.

4. Dermaga Kayangan dan Pototano saat ini masing-masing 2

buah dengan jumlah kapal 20 unit, pola pengaturan jadwal

bergantian setiap 24 jam dimana kondisi ini dianggap masih

Page 28: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

kurang efektif sehingga diperlukan adanya dermaga tiga

sebagai back up.

5. Pada Pelabuhan Kayangan juga terjadi penyempitan alur

masuk da kolam labuh yang dapat mengakibatkan kapal

kandas

6. kondisi car deck beberapa armada membutuhkan pe-

nyesuaian terhadap rata-rata tinggi muatan diatas kendaraan

yang melebihi standard.

7. Berkembangnya moda transportasi udara dan laut

mengakibatkan penurunan produksi (angkutan

penyeberangan tidak lagi menjadi pilihan utama) disisi lain

jumlah armada bertambah sehingga tingkat load factor

menurun hal ini berdampak terhadap ketersediaan

pelayanan dan fasilitas angkutan penyeberagan yang

memadai.

Rekomendasi

Dengan adanya berbagai masalah didaerah, maka

Komisi VI DPR RI akan mengundang mitra kerja untuk

membahas permasalahan dalam rapat dengar pendapat.

9. Perum Damri

Saat ini Perum Damri tersebar di 34 Provinsi.

Keberadaan Perum DAMRI di Mataram sekitar tahun 1962

berlokasi di Jalan Flamboyan No.2 Mataram yang sekarang

menjadi Kantor BAPEDA Tingkat I Nusa Tenggara Barat

dengan Alat Produksi/Kendaraan Bus sebanyak 4 Unit dan 12

Orang Karyawan yang terdiri dari : Pimpinan = 1 (satu) orang,

Staf = 3 (tiga) orang dan Pengemudi = 8 (delapan) orang.

Melayani Trayek ke Labuan Lombok yang sekarang disebut

Pelabuhan Penyebrangan Kayangan.

Page 29: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Pada awal tahun 1970an sempat terjadi vakum selama 4

tahun dan tahun 1974 Perum DAMRI Mataram beroperasi

kembali dengan 6 unit Armada melayani Trayek Mataram –

Labuhan Lombok dan Mataram – Tanjung.

Keberadaan Perum DAMRI Mataram di Jalan

Flamboyan No.2 Mataram ditukar guling berdasarkan Surat

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat

Nomor: 056.641/6 – 1980 tanggal 27 September 1980 perihal

Pemindahan Kantor Perum DAMRI. Dipindahkan alamat ke

Jalan TGH Faisal No.10 – Bengkel Cakranegara hingga

sekarang dengan luas tanah 4.982 M2.

Kendaraan bus medium sebanyak 56 unit terdiri dari

Bantuan Pemerintah (APBN) = 14 unit; Bantuan Pemerintah

(APBD) = 3 unit Bus Medium Ekonomi

Pengadaan Sendiri 39 unit, yaitu 13 unit Bus Medium Ekonomi

dan 26 unit Bus Medium Non-Ekonomi. Hingga kini Perum

Damri masih mengalami kerugian.

Kendala

1. Persaingan tarif dengan angkutan sejenis maupun angkutan

lainnya terutama tarif Ekonomi Angkutan Kota.

2. Pembatasan usia kendaraan maksimal 10 tahun oleh

Pemerintah Daerah.

3. Penerapan perundang-undangan Otonomi Daerah.

4. Banyaknya sarana jalan yang mengalami kerusakan.

5. Berkembangnya industri otomotif dan kemudahan

memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan termasuk

perolehan izin trayek serta pesatnya pertumbuhan sepeda

motor.

6. Tingkat suku bunga pinjaman cenderung meningkat dan

Peraturan OJK tentang penyaluran Kredit dengan Uang

Muka sebesar 30%.

Page 30: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

7. Fluktuatif nilai tukar dolar (U$ ) terhadap Rupiah (Rp).

8. Naik bahan bakar minyak (BBM).

9. Kemacetan dijalur utama, antara lain Daerah Pantura dan

Penyeberangan Merak–Bakauheni (Bandar Lampung).

Rekomendasi

Dengan adanya berbagai masalah didaerah, maka Komisi VI

DPR RI akan mengundang mitra kerja untuk membahas

permasalahan dalam rapat dengar pendapat.

B.2. BUMN Bidang usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan

Jasa Lain.

1. Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat ;

Pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat untuk

tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan nasional. Pertumbuhan

yang melambat lebih disebabkan menurunnya kinerja ekspor di

kategori pertambangan Jika kategori pertambangan dikeluarkan

pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat tercatat lebih

tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun demikian kontribusi PDRB Nusa Tenggara Barat

masih sangat kecil terhadap PDB nasional. Pencapaian inflasi

Nusa Tenggara Barat tahun 2014 lebih rendah baik

dibandingkan nasional maupun inflasi Nusa Tenggara Barat

tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pencapaian inflasi ini

masih cukup jauh dari target inflasi tahun 2014 (3,5 – 5,5%).

Sektor pertanian tetap menjadi sektor dengan kontribusi

terbesar untuk PDRB Nusa Tenggara Barat, disusul oleh sektor

Perdagangan dan Pertambangan. Kontribusi Sektor

pertambangan sangat fluktuatif karena hanya bergantung pada

satu perusahaan tambang (Newmont).

Perkembangan inflasi provinsi Nusa Tenggara Barat

Page 31: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Inflasi Nusa Tenggara Barat untuk bulan Maret tercatat

inflasi 0,31% (mtm). Lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan

sebelumnya dan inflasi bulanan nasional

Untuk inflasi tahunan Nusa Tenggara Barat bulan Maret

sebesar 5,99% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan inflasi

tahunan Nasional.

Inflasi Kota Mataram untuk bulan Maret 2015 sebesar

0,43% (mtm). Sedangkan Kota Bima mengalami deflasi

sebesar 0,22% (mtm).

Perkembangan dana dan kredit perbankan, terdiri dari

Kredit di dominasi oleh kredit konsumsi sebesar 57 dan Sektor

ekonomi, sebagian besar kredit produktif kepada sektor

perdagangan. Penyaluran KUR 3,58% terhadap total

penyaluran Kredit dan 3,58% terhadap total Kredit UMKM

Perbankan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Perekonomian Nusa Tenggara Barat ke depan

diperkirakan lebih banyak ditunjang oleh tiga kategori utama,

yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, dan Perdagangan.

Sektor Pariwisata terus menunjukan perkembangan dilihat dari

pertumbuhan kategori Penyediaan Akomodasi Makan dan

Minum yang stabil dan tinggi.

Pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat untuk

tahun 2015 secara kumulatif diperkirakan akan lebih baik

dibandingkan tahun 2014, yaitu sebesar 5,5 – 5,9% (yoy).

Perkiraan ini didasari oleh akan membaiknya sektor pertanian

dan pariwisata di Nusa Tenggara Barat, yang menjadi

penopang perekonomian Nusa Tenggara Barat secara

keseluruhan. Kepastian akan perizinan ekspor konsentrat

tembaga, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Nusa

Tenggara Barat lebih tinggi lagi.

Page 32: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Inflasi di triwulan I 2015 diperkirakan terjaga dalam

angka yang rendah, mengingat adanya kebijakan penurunan

harga BBM yang diikuti oleh penurunan tarif angkutan umum

serta beberapa komoditas pangan.

Rekomendasi Kebijakan – Pertumbuhan Ekonomi

1. Peningkatan produktivitas pertanian

a. Dalam 5 tahun terakhir kategori pertanian menjadi

kategori dengan kontribusi terbesar terhadap

perekonomian Nusa Tenggara Barat, dengan rata-rata

kontribusi sebesar 23% terhadap PDRB. Namun

demikian, perkembangan kontribusi tersebut cenderung

stagnan

b. penurunan luas lahan panen padi di tahun 2014 sebesar

1,07% dibanding tahun sebelumnya

c. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah menjaga

kelancaran distribusi pupuk terutama pada masa tanam,

meningkatkan penggunaan teknologi pertanian untuk

efisensi produksi, serta memastikan ketersediaan air

untuk irigasi sawah.

d. Selain itu adanya kemungkinan musim kemarau tahun

2015 yang akan lebih panjang dari yang biasanya

sebagaimana prediksi BMKG, perlu diantisipasi lebih

awal.

2. Mendorong realisasi investasi baik investasi pemerintah

maupun swasta

a. Sejauh ini kontribusi investasi terhadap PDRB Nusa

Tenggara Barat yang sebesar 38% relatif lebih kecil

dibanding kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap

PDRB Nusa Tenggara Barat yang sebesar 84%.

Page 33: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

b. Meningkatkan layanan perijinan, sehingga mem

permudah pelaku usaha dalam memulai aktivitas

usahanya.

c. Meningkatkan pembangunan infrastruktur pendukung,

seperti kelistrikan. Saat ini rasio elektrifikasi di Provinsi

Nusa Tenggara Barat sekitar 67%, lebih rendah

dibandingkan naisonal yang mencapai 81%.

d. Mendorong realisasi investasi swasta pada sektor

pariwisata, dimana sektor tersebut cukup potensial untuk

dikembangkan mendorong perekonomian Nusa

Tenggara Barat yang selama ini cukup bergantung pada

sektor pertambangan.

3. Stabilitas Harga Barang

a. Adanya risiko-risiko yang dapat menyebabkan inflasi

meningkat seperti: (i) kenaikan harga minyak dunia; (ii)

kondisi cuaca yang tidak menentu yang berpotensi

mengganggu panen; (iii) dampak lanjutan kenaikan

harga BBM dan gas elpiji 12 kg; (iv) rencana kenaikan

tarif cukai rokok; (v) rencana kenaikan tarif dasar listrik

golongan 1300 VA - 2200 VA; dan (vi) rencana kenaikan

gas elpiji 3 kg menjadi hal yang perlu diwaspadai.

b. Menyusun peraturan tertulis (Peraturan Gubernur) terkait

pembatasan dan pengawasan penggunaan gas elpiji

bersubsidi yang diperuntukkan hanya bagi masyarakat

kurang mampu, serta melakukan pengawasan hingga

tingkat pengecer gas elpiji.

2. PT. Bank BRI (Persero)

PT. Bank BRI (Persero) saat ini memiliki 6 KC, 4 KCP, 2

KK, 62 BRI Unit, 59 Teras, 8 terling, 242 ATM, 543 EDC dan

269 Brilink. Perkembangan kredit pada posisi bulan Maret

Page 34: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

tahun 2015 masih didominasi oleh pinjaman Mikro sebesar

45,4% dari total pinjaman yaitu 5,680 milyar. Untuk DPK, masih

di dominasi oleh tabungan sebesar 79,6% dari total Rp3,023

milyar dengan NPL 1,80%.

Tingkat pengembalian kredit terlihat dari NPL tersebut

yang menunjukkan penyaluran kredit yang sehat. Pemerintah

melakukan evaluasi terhadap KUR sehingga dihentikan. Sambil

menunggu evaluasi KUR oleh Pemerintah, maka Bank BRI

mengeluarkan produk KUPEDES rakyat sebagai penggantai

KUR, sehingga tetap bias melayani kebutuhan masyarakat

yang feasible namun bankable yang jumlahnya sangat besar di

Indonesia.

Bentuk program kemitraan yang telah dikembangkan

yaitu: fasilitas kredit usaha BRI, fasilitas kredit usaha pesantren,

fasilitas kredit usaha mahasiswa, dan sinergi program

kemitraan dan bina lingkungan.

Kendala

Kendala yang masih dihadapi adalah masih adanya

kredit program kemitraan yang bermasalah, sehingga Bank BRI

melakukan upaya penagihan bagi pinjaman-pinjaman yang

bermasalah serta melakukan langkah restrukturisasi dengan

cara penjadwalan kembali kredit, ataupun penyesuaian

persyaratan pinjaman (reconditioning). Total CSR/BL yang

telah disalurkan pada tahun 2015 ebanyak Rp148.877.000,-

Rekomendasi

Akan dilakukan pertemuan rapat untuk membahas dan

menyelesaikan masalah karena kekacauan pengelolaan PKBL

oleh BUMN dimana swasta juga diwajibkan melakukan PKBL.

Pada 23 April 2015 keputusan dengan Menteri BUMN dan

Komisi VI DPR RI bahwa harus dilaksanakan karena sifat

Page 35: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

keputusan mengikat sesuai. UU MD3 Pasal 60. Sehingga bagi

yang sudah melakukan RUPS harus melaksanakan RUPS

kembali untuk merubah karena pada bulan April akan

dipertanggungjawabkan pada RUPS untuk RKP tahun 2015.

3. PT. Bank BNI (Persero)

PT. Bank BNI (Persero) beroperasi di seluruh

kabupaten di Prov. Nusa Tenggara Barat, untuk melayani

kebutuhan Jasa perbankan masyarakat seperti: Penyimpanan

Dana, Penyaluran Kredit dan Jasa-Jasa Keuangan lainnya.

Saat ini Bank BNI Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki 3

KCU, 1 Sentra Kredit, 12 KLN, 6 KK dan 219 ATM. Total

penyaluran kredit sebesar Rp2,070 miliar telah disalurkan ke

sektor produktif, korporasi, menengah, kecil dan konsumer.

Sektor konsumer dengan share sekitar 50% dari total

kredit. Sedangkan untuk penyaluran KUR di Nusa Tenggara

Barat sebesar Rp21,63 milyar yaitu sebesar 0,79% dari total

penyaluran KUR Nasional dan NPL sebesar 5,245.

Perkembangan dana pihak ketiga di tahun 2015 masih

didominasi oleh tabungan dengan share sekitar 52% dari total

DPK sebesar Rp13,674milyar dan LDR sebesar 15,14%.

Kendala

Kendala yang masih dihadapi adalah masih adanya

kredit program kemitraan yang bermasalah, sehingga Bank BNI

telah melakukan beberapa cara diantaranya: melakukan

penagihan dan pemantauan secara intensif; membantu debitur

untuk memperbaiki kinerja usaha; bersama mitra binaan

mencari solusi dalam rangka penyelesaian/penyelamatan

kredit; untuk Kredit KUR, mengajukan klaim ke perusahaan

asuransi apabila telah memenuhi persyaratan klaim.

Page 36: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Rekomendasi

Akan dilakukan pertemuan rapat untuk membahas dan

menyelesaikan masalah karena kekacauan pengelolaan PKBL

oleh BUMN dimana swasta juga diwajibkan melakukan PKBL.

Pada 23 April 2015 keputusan dengan Menteri BUMN dan

Komisi VI DPR RI bahwa harus dilaksanakan karena sifat

keputusan mengikat sesuai. UU MD3 Pasal 60. Sehingga bagi

yang sudah melakukan RUPS harus melaksanakan RUPS

kembali untuk merubah karena pada bulan April akan

dipertanggungjawabkan pada RUPS untuk RKP tahun 2015.

4. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

Hingga tahun 2015 Bank Mandiri di Provinsi Nusa

Tenggara Barat memiliki 37 jaringan kantor, yang terdiri dari 1

KC, 34 KCP, 2 Kantor Kas (KK), 143 ATM, dan EDC sebanyak

3.099 unit. Bank Mandiri telah menyalurkan kredit kepada UKM

s.d 31 Maret 2015 secara nasional sebesar Rp63,477 Trilyun

sedangkan untuk provinsi Nusa Tenggara Barat, Bank mandiri

telah menyalurkan kredit UKM s.d. 31 maret 2015 sebesar

Rp593,26 Milyar. Penyaluran kredit kepada koperasi untuk

Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai Rp645 Juta untuk 1

koperasi.

Program kemitraan yang telah dikembangkan berupa

pinjaman modal kerja/investasi dan pembinaan kepada mitra

binaan sedangkan mekanisme penyaluran kemitraan yang

dikembangkan berupa pola penyaluran kemitraan One by One

yaitu penyaluran pinjaman dengan cara langsung kepada calon

mitra binaan dan pola penyalurn linkage yaitu penyaluran

pinjaman kemitraan dimana ada avalist/penjamin yang

menjamin/merekomender calon mitra binaan.

Kendala

Page 37: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Kendala yang masih dihadapi adalah masih adanya

kredit program kemitraan yang bermasalah, sehingga merujuk

pada Peraturan Meneteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 tgl

27April 2007 yang diubah menjadi Peraturan Meneteri BUMN

No.PER-08/MBU/2013 tgl 10 September 2013, penanganan/

penyelesaian kredit/pinjaman Program kemitraan yang

bermaslah di Bank Mandiri dilakukan:

a. Pemulihan pinjaman bermasalah

Pemulihan pijnjaman bermaslh dilakukan dengan

penjadwalan ulang atau penyesuaian persyaratan

(reconditioning) dengan syarat mitra binaan memenuhi

kriteria:

1. masih memiliki itikad baik dan kooperatif

2. usaha masih berprospek/usahanya masih berjalan

3. masih mempunyai kemampuan untuk membayar

angsuran

Pelaksanaan rescheduling atau reconditioning harus

mencerminkan kemampuan membayar mitra binaan, dimana

dalam kedua proses tersebut terdapat keringanan jasa

administrasi (bunga) pinjaman maksimal 50% (dalam rangka

pemulihan pinjaman) dan maksimal 100% (dalam rangka

penyelesaian pinjaman).

b. Penyelesaian pinjaman bermasalah

Apabila langkah-langkah pemulihan pinjaman tidak mencapai

hasil yang diharapkan, maka penyelesaian pinjaman

dilakukan dengan pelunasan pinjaman oleh ahli

waris/keluarga mitra binaan (bukan mitra binaan).

c. Penghapusbukuan pinjaman bermasalah

Penghapusbukuan pinjaman bermasalah dilakukan terhadap

pinjaman yang mengalami force majeur (bencana alam,

meninggal dunia dsb) yaitu dengan memasukkan account

Page 38: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

pinjaman dimaksud ke dalam pos pinjaman bermasalah,

dimana penanganan pinjaman tersebut hanya sebatas hapus

buku saja (off balance) tetapi bukan hapus tagih.

Terkait dengan masalah KUR, secara akumulasi

penyaluran KUR di Provinsi Nusa Tenggara Barat (periode

Oktober 2007 s.d. 31 desember 2014) mencapai Rp125,40

milyar kepada 5.827 debitur. Selama tahun 2015, belum

terdapat penyaluran KUR baru di bank mandiri, sehubungan

penyaluran KUR tahun 2015 untuk sementara dihentikan

sesuai dengan surat Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian RI No. S-114/DIM.EKON/12/2014 tanggal 9

Desember 2014 perihal Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sehubungan dengan belum terdapatnya penyaluran

baru untuk KUR pada tahun 2015, maka penururnan nilai

outstanding KUR menyebabkan peningkatan prosentase NPL

KUR di Provinsi Nusa Tenggara Barat (posisi Maret 2015)

menjadi 6,23% dibandingkan dengan Desember 2014 sebesar

3,53%. Dari RP12,4 Milyar JUR yang telah disalurkan, yang

bermasalah dalam pengembalian kredit (maret 2015) adalah

sebesar Rp1,41 Milyar untuk 84 debitur.

Rekomendasi

Akan dilakukan pertemuan rapat untuk membahas dan

menyelesaikan masalah karena kekacauan pengelolaan PKBL

oleh BUMN dimana swasta juga diwajibkan melakukan PKBL.

Pada 23 April 2015 keputusan dengan Menteri BUMN dan

Komisi VI DPR RI bahwa harus dilaksanakan karena sifat

keputusan mengikat sesuai. UU MD3 Pasal 60. Sehingga bagi

yang sudah melakukan RUPS harus melaksanakan RUPS

kembali untuk merubah karena pada bulan April akan

dipertanggungjawabkan pada RUPS untuk RKP tahun 2015.

Page 39: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

5. PT. Bank BTN (Persero)

Saat ini PT. Bank BTN (persero) di Provinsi Nusa

Tenggara Barat memiliki: 1 unit KC, 1 unit KCP, 1 unit KK, 40

unit KLKK dan 11 unit ATM. Bank BTN KC Mataram telah

menyalurkan pembiayaan di sektor Koperasi dan UKM di

Propinsi Nusa Tenggara Barat dari Th 2008 s.d. 2014 sebesar

Rp 52.166 Juta kepada 348 debitur, dengan baki debet

sebesar Rp 19.836 Juta.

Berdasarkan Baki Debet, s.d. 31 Desember 2014

penyaluran KUR Bank BTN di Propinsi Nusa Tenggara Barat

paling banyak ke sektor Perdagangan Besar dan Eceran

(54.35%), Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa

Perusahaan (18.66%) dan Jasa Kemasyarakatan, sosial

budaya, hiburan dan perorangan lainnya (16.93%).

Untuk perkembangan dana pihak ketiga (tabungan, giro

dan deposito) di tahun 2014 terjadi peningkatan untuk deposito,

hal ini dikarenakan ratenya lebih tinggi meningkat hingga

48,91% dari tahun sebelumnya.

Kendala

Kendala yang masih dihadapi adalah masih adanya

kredit program kemitraan yang bermasalah, dalam hal ini BTN

akan melakukan pembinaan terhadap usaha debitur Program

Kemitraan yang telah dibiayai oleh Bank BTN, sebagai berikut:

Page 40: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

a. Memberikan edukasi terhadap pengelolaan usaha debitur

agar dapat lebih berkembang terkait keuangan, penjualan

dan pemasaran.

b. Monitoring terhadap perkembangan usaha debitur.

c. Melakukan penagihan kepada debitur dengan intensif

Rekomendasi

Akan dilakukan pertemuan rapat untuk membahas dan

menyelesaikan masalah karena kekacauan pengelolaan PKBL

oleh BUMN dimana swasta juga diwajibkan melakukan PKBL.

Pada 23 April 2015 keputusan dengan Menteri BUMN dan

Komisi VI DPR RI bahwa harus dilaksanakan karena sifat

keputusan mengikat sesuai. UU MD3 Pasal 60. Sehingga bagi

yang sudah melakukan RUPS harus melaksanakan RUPS

kembali untuk merubah karena pada bulan April akan

dipertanggungjawabkan pada RUPS untuk RKP tahun 2015.

6. Bank Nusa Tenggara Barat (dihadiri oleh: Direktur Unit

Usaha Syariah)

Secara umum PT Bank Nusa Tenggara Barat telah

melayani kebutuhan masyarakat Nusa Tenggara Barat sejak

tahun 1964 melalui Bank Konvensional dan layanan syariah

melalui Pembentukan Unit Usaha Syariah sejak tahun 2005.

Perkembangan baik konvensional maupun Unit Usaha Syariah

terus mennjukkan perkembangan yang cukup baik.

Saat ini PT Bank Nusa Tenggara Barat memiliki 1 unit

Kantor Pusat, 7 unit Cabang Konvensional, 2 unit Cabang

syariah, 12 unit Cabang Pembantu Konvensional, 7 unit

Cabang Pembantu Syariah, 2 unit kantor kas konvensional, 1

unit Kantor Kas Syariah, 5 Unit Kantor Pelayanan dan 101 unit

ATM. (sejak bulan Desember 2014 diseluruh kabupaten Kota di

Page 41: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Provinsi Nusa Tenggara Barat telah beroperasi Bank Nusa

Tenggara Barat baik yang konvensional maupun Syariah).

Dilihat share PT Bank Nusa Tenggara Barat terhadap

perbankan di Nusa Tenggara Barat pada periode Desember

2014, total asset sebesar 20,87 % dari total Asset perbankan di

Nusa Tenggara Barat sebesar Rp 27,8 Trilyun. Dana Pihak

Ketiga (DPK) sebesar 23,87 % dari total DPK perbankan di

Nusa Tenggara Barat Rp 17,1 Trilyun. Untuk DPk sekarng

bergeser kea rah deposito karena ratenya yang sedikit lebih

tinggi. Dan kredit yang diberikan share sebesar 15,34 % dari

total outstanding kredit perbankan di Nusa Tenggara Barat

Rp 26,6 Trilyun. Jumlah KUR yang disalurkan di Provinsi Nusa

Tenggara Barat sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp

177.798 juta. Tingkat NPL masih dibawah 2 % yaitu 1,48 %.

Kendala

Masih terdapat kredit bermasalah terutama untuk daerah

Sumbawa Barat sempat terjadi penurunan produksi di tambang

sehingga berdampak pada pendapatan masyarakat dan daerah

Sumbawa. Tertinggi di wilayah Sumbawa Barat dengan

nominal Rp 2.004 Juta atau 21,46 % dari total kredit KUR,

selanjutnya di Kabupaten Sumbawa dengan nominal sebesar

Rp 533 juta atau 18,75 % dari total kredit KUR.

Upaya penanganannya dengan melakukan monitoring

dan pengawasan. Monitoring dilakukan secara berkala ke

masing-masing Kantor Cabang Operasional dalam bentuk

kunjungan langsung maupun melalui telepon dan meminta

laporan realisasi oleh masing-masing Kantor Cabang

Operasional secara berkala dan tertulis.

Persaingan dengan bank bank asing makin banyak

sehingga Bank Nusa Tenggara Barat menaikkan rate deposito

untuk menarik nasabah. Bank Nusa Tenggara Barat masih

Page 42: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

berharap sehingga msh menjadi bagian dari penjaminan dari

pemerintah sehingga masih bisa melayani masyarakat bawah

karena masih banyak yang belum terjamah oleh KUR.

Selama 5 tahun terakhir, untuk CSR didapat 5% dari

laba dibagi yang disesuaikan dengan masing-masing share

pemegang saham. Semenjak RUPS Desember 2014 CSR tidak

lagi diambil dari laba dibagi tp dari biaya yaitu sebesar 5 % nya.

Rekomendasi

Akan dilakukan pertemuan rapat untuk membahas dan

menyelesaikan masalah karena kekacauan pengelolaan PKBL

oleh BUMN dimana swasta juga diwajibkan melakukan PKBL.

Pada 23 April 2015 keputusan dengan Menteri BUMN dan

Komisi VI DPR RI bahwa harus dilaksanakan karena sifat

keputusan mengikat sesuai. UU MD3 Pasal 60. Sehingga bagi

yang sudah melakukan RUPS harus melaksanakan RUPS

kembali untuk merubah karena pada bulan April akan

dipertanggungjawabkan pada RUPS untuk RKP tahun 2015.

7. PT. Pegadaian (Persero)

Saat ini PT Pegadaian Provinsi Nusa Tenggara

Barat memiliki 188 outlet Konvensional dan 29 outlet Syariah.

Rata-rata pinjaman yang disalurkan (omset) secara nasional

per account adalah Rp3,5 Juta atau per nasabah sebesar

Rp4,2 juta. Untuk Agunan masih didominasi oleh emas dengan

nasabah paling banyak adalah wanita usia 26 s.d 45 tahun.

Kendala

Dana kemitraan disalurkan berdasarkan permohonan

dari calon mitra binaan melalui cabang terdekat dengan

Page 43: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

melengkapi persyaratan Program Kemitraan yang selanjutnya

dilakukan survey terhadap usaha dari calon mitra binaan oleh

Pemimpin cabang terkait, bila layak untuk diberikan Kredit

Program kemitraan maka permohonan diteruskan ke Kanwil VII

Denpasar untuk diproses lebih lanjut. Hal tersebut

membutuhkan waktu proses lebih lama. Modal kerja sebagian

besar dari hasil kredit yaitu Rp 250 Milyar dana tersebut

termasuk dari penilaian asset sebelumnya.

Rekomendasi

Akan dilakukan pertemuan rapat untuk membahas dan

menyelesaikan masalah karena kekacauan pengelolaan PKBL

oleh BUMN dimana swasta juga diwajibkan melakukan PKBL.

Pada 23 April 2015 keputusan dengan Menteri BUMN dan

Komisi VI bahwa harus dilaksanakan karena sifat keputusan

mengikat sesuai. UU MD3 Pasal 60. Sehingga bagi yang sudah

melakukan RUPS harus melaksanakan RUPS kembali untuk

merubah karena pada bulan April akan dipertanggungjawabkan

pada RUPS untuk RKP tahun 2015.

8. PT. Permodalan Nasional Madani (Persero)

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 1 Juni 1999

sebagai Lembaga Keuangan Khusus yang kegiatan usahanya

meliputi jasa pembiayaan dan jasa manajemen, sebagai

pelakasanaan dari Ketetapan MPR RI No. XVI Tahun 1998

tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi.

Maksud dan tujuan pendiriannya untuk menyeleng

garakan Jasa Pembiayaan termasuk Kredit Program dan Jasa

Manajemen untuk pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah termasuk kegiatan usaha lainnya guna menunjang

pelaksanaan kegiatan tersebut.

Page 44: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

Per 31 Desember 2014 PT PNM (Persero) telah memiliki

587 Outlet ULaMM sehingga total Kantor Layanan menjadi 715

yang menjangkau 27 Provinsi dengan 2.931 kecamatan.

Di NTB, jaringan ULaMM PNM masuk kedalam klaster

Lombok terdiri dari 5 unit yaitu Unit Aikmel, Unit Mataram, Unit

Narmada, dan Unit Praya. Total Penyaluran sebanyak 890

debitur dengan total pencairan sebesar Rp 77.479.000.000,-

Total NPL per Maret 2015 sebesar 0,40 % atau sekitar

Rp 112 juta atau bila dibandingkan dengan total yang telah

disalurkan sekitar Rp 77,479 juta adalah sekitar 0,14 % yang

bermasalah.

Kendala

Kualitas pembiayaan UMK di NTB termasuk kurang baik

(NPL tinggi), bahkan beberapa Lembaga Keuangan lain

mengambil kebijakan stop lending (sementara tidak

menyalurkan pembiayaan baru). Hal ini dimungkinkan karena

kurangnya edukasi para pelaku UMK dalam pengembangan

usahanya, termasuk manajerial keuangan untuk hutang dan

piutangnya serta riil kebutuhan modal kerjanya.

Untuk antisipasi akan kenaikan NPL perlu ditingkatkan

monitoring serta pembinaan kepada UMK berupa

pengembangan Kapasitas Usaha dalam bentuk pelatihan,

dukungan teknis, pembukaan Akses pasar, dll.

Masalah lain adalah masih dibutuhkan bantuan berupa

fasilitasi untuk nasabah kecil berupa kemudahan mengikuti

pameran yang biayanya lumayan mahal bagi nasabah kecil

(UMKM)

Rekomendasi

Dengan adanya berbagai masalah yang dihadapi

didaerah, maka Komisi VI DPR RI akan mengundang mitra

Page 45: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

kerja untuk membahas permasalahan lebih lanjut dalam rapat

dengar pendapat.

B.3. BUMN Bidang Usaha Agro dan dan Induistri Strategis

1. Perum Bulog

Perum Bulog memiliki tugas terhadap public (INPRES

No. 3 tahun 2012) yaitu melaksanakan kebijakan pembelian

gaba/beras dalam negeri dengan ketentuan harga pembelian

pemerintah bertujuan untuk menjaga harga ditingkat petani;

menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok

masyarakat berpendapatn rendah; menyediakan dan

menyalurkan beras ntuk menjaga stabilitas harga beras,

menjaga kecukupan stok dan menaggulangi keadaan darurat,

bencana dan rawan pangan.

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, perum Bulog telah

memiliki 1 unit DIVRE, 3 Unit Subdivre, gudang sebanyak 18

unit, dan UPGB 3 unit. Kapasitas gudang beras Divre Nusa

Tenggara Barat sebanyak 160,920 Ton dengan ketahanan stok

5,88 bulan atau hingga bulan September 2015.

Kendala

Tempat untuk penyimpanan beras (gudang) yang

memadai, hal ini terjadi dikala musim panen tiba sehingga

terkadang kualitas beras yang disimpan tidak terjaga. Sehingga

untuk masalah penyimpanan beras harus diatur supaya tidak

ada lagi beras yang busuk

Masalah kualitas beras raskin yang ditengarai

berkualitas buruk, hal ini juga dikarenakan ada saat Bulog

harus tetap membeli beras dari petani, walaupun kualitasnya

rendah. Agar pemberian raskin dapat tepat sasaran sebaiknya

dibuat data base orang miskin atau penerima raskin. Selama ini

Page 46: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

data Bulog masih menjadi masalah, karena akurasinya rendah

dan untuk itu pemerintah harus siap.

Rekomendasi

Dengan adanya berbagai masalah didaerah, maka

Komisi VI DPR RI akan mengundang mitra kerja untuk

membahas permasalahan lebih lanjut dalam rapat dengar

pendapat.

IV. SARAN/REKOMENDASI

Adapun beberapa saran untuk meningkatkan pengembangan

dan pembangunan di daerah provinsi Nusa Tenggara Barat, dapa

dilakukan dengan:

1. Mendorong pembangunan pabrik smelter di wilayah Nusa

Tenggara Barat, agar berdampak terhadap perekonomian daerah

2. Mendorong penciptaan lapangan kerja di dalam Nusa Tenggara

Barat, untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat lokal

3. Pengawalan proyek-proyek strategis seperti Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) Mandalika, Bandar Kayangan, Pelabuhan Gili Mas,

agar berjalan sesuai dengan rencana.

4. Pembangunan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS)

sebagai media informasi harga pangan bagi masyarakat

5. Perluasan lapangan kerja di wilayah pedesaan, untuk menekan

jumlah penduduk miskin di desa dan meminimalisir arus urbanisasi

6. Penyaluran raskin secara tepat, untuk menekan pertumbuhan garis

kemiskinan

7. Peningkatan pelayanan dan akses kesehatan bagi masyarakat

secara merata di seluruh kab/kota provinsi Nusa Tenggara Barat,

sebagai upaya meningkatkan angka harapan hidup

8. Penguatan kemandirian keuangan daerah melalui:

a) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD

Page 47: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

b) Peningkatan belanja modal yang diwujudkan dengan

pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan aktivitas

perekonomian. Dengan meningkatnya aktivitas perekonomian,

diharapkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan akan

meningkat dan PAD akan meningkat.

Proses pembangunan di daerah tak luput dari peran BUMN

dalam meningkatkan perekonomian daerah. Pada kunjungan kerja

Komisi VI DPR RI ke Povinsi Nusa Tenggara Barat, diberitahukan

mengenai kekacauan dalam penggunaan dan pengalokasian dasar

daripada PKBL. Hal tersebut sudah lama ditengarai sejak lama dan

sekarang sudah dikembalikan sesuai dengan Undang-Undang No. 19

tahun 2003 Pasal 88 mengenai program kemitraan bina lingkungan.

Pada tanggal 23 April 2015 telah dilakukan rapat dengan Menteri

BUMN yang sepakat untuk mencabut semua surat yang terkait dengan

PKBL dan kembali pada Undang-Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 88.

Kesepakatan tersebut adalah untuk menggunakan/mengambil sebagian

daripada uang negara dengan menyisihkan sebagian dari laba bersih

untuk diberikan kepada usaha kecil dan koperasi dalam bentuk

kemitraan dan bina lingkungan, namun bagi yang mengalami kerugian

tidak diwajibkan.

Konsekuensi dari hasil rapat tersebut adalah semua perusahaan

BUMN yang telah melakukan RUPS diharap untuk melakukan RUPS

kembali untuk menyusun dan merubah RKAP

V. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR-RI ke

Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Masa Persidangan III Tahun

Sidang 2014-2015 yang dilaksanakan pada tanggal 26-30 April 2015.

Terkait dengan pengembangan dan pembangunan di Provinsi Nusa

Tenggara Barat agar selalu memperhatikan masalah local content,

Page 48: laporan tim kunjungan kerja komisi vi dpr ri ke provinsi nusa ...

peningkatan pelayanan angkutan udara dan pelabuhan, ketersediaan

bahan bakar gas maupun minyak.

Sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat maupun

industri, ketersediaan pupuk serta hasil hutan, ketersediaan beras, dan

kesiapan perbankan dalam mendukung pembangunan di Provinsi Nusa

Tenggara Barat maka diperlukan sinergisitas kebijakan lintas sektoral

dan lintas wilayah antara Kementerian/Lembaga/Pemda terkait

terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI akan

menjadikan laporan ini menjadi masukan bagi Komisi VI DPR RI

terutama sebagai bahan bagi fungsi Pengawasan dan Penganggaran

DPR RI. Selain itu hasil Kunjungan Kerja ini juga akan diserahkan

kepada Pemerintah untuk dapat ditindaklanjuti terutama dalam

melakukan perencanaan bagi pembangunan dan atau pemeliharaan

serta perbaikan bagi kesejahteraan masyarakat di Provinsi Nusa

Tenggara Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

KOMISI VI DPR RI