laporan thtp juni
-
Upload
juni-annida-lintang -
Category
Documents
-
view
526 -
download
0
Transcript of laporan thtp juni
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 1/11
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Trigliserida dengan tiga asam lemak berdempet dengan molekul gliserol
mempunyai sifat emulsi yang rendah. Bagaimananpun monogliserida dengan satu
asam lemak berdempet pada sebuah molekul gliserol dan 2 hidroksil bebas di
gliserol memiliki sifat dari air dan minyak. Asam lemak terdiri dari molekul
seperti lemak lain dan sudah bercampur dengan material-material lemak ketika
dua gugus OH bercampur atau larut dalam air; demikian monogliserida cenderung
memegang air dan minyak bersama (Minor, 1987).
Proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak sawit masih
meninggalkan berbagai zat. Biasaya dianggap sebagai kotoran. Kotoran-kotoran
yang terdapat di dalam minyak dibagi 3, yaitu : kotoran yang tidak larut dalam
minyak misalnya lendir, biji, partikel jaringan, serat-serat yang berasal dari kulit,
abu atau mineral-mineral Fe, Cu, mg, dan Ca. Kotoran tak larut dapat dipisahkan
dengan cara mekanis : pengendapan, penyaringan dan sentrifugasi. Kotoran yang
kedua adalah kotoran yang berbentuk suspensi koloid dalam minyak, misalnya
karbohidrat, fosfolipid, senyawa yang mengandung nitrogen dan senyawa
kompleks lain. Kotoran berbentuk suspensi koloid dapat dihilangkan dengan cara
uap panas, elektrolisa dan dilanjutkan dengan pengendapan, penyaringan, dan
sentrifugasi. Kotoran yang ketiga adalah kotoran yang terlarut dalam minyak
misalnya asam lemak bebas, sterol, hidrokarbon: mono dan digliserida yang
dihasilkan dari hidrolisis trigliserida dan zat warna karotenoid dan klorofil
(Ketaren, 1986).
1
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 2/11
2
Lemak dan minyak setelah diisolasi dari sumbernya mungkin masih
mengandung resin, karbohidrat, protein, sterol, fenolat, zat warna, fosfatida, dan
asam lemak bebas. Tujuan dari pemurnian adalah menghilangkan asam lemak
bebas, fosfatida, bahan-bahan resin dan protein. Banyak jenis pemurnian minyak,
yang paling penting pemurnian dengan alkali, pemurnian dengan menggunakan
cairan soda kaustik 7-25%. Selain soda kaustik dapat digunakan sodium
bikarbonat dan etanol-amin organik. Pemberian asam terlebih dahulu pada minyak
bertujuan untuk menghilangkan getah dan protein kemudian diaduk dengan
larutan soda kaustik pada suhu 250C meskipun dapat digunakan suhu lebuh tinggi.
Campuran tersebut kemudian didiamkan dan fase cair atau bahan sabun yang ada
dikeluarkan dari tempatnya (Buckle, et al ., 1987).
Kadar kotoran dihitung sebagai bahan yang terkandung dalam minyak
sawit mentah yang tidak larut dalam n-heksan atau light petroleum. Bilangan
yodium dinyatakan sebagai gram yodium yang diserap per 100 gram minyak.
Minyak kelapa sawit mentah (CPO) dikemas dalam bentuk curah (bulk) atau
mobil tangki (road tanker). Wadah yang dipakai harus dibuat dari bahan yang
tidak mempengaruhi isi dan melindungi produk dari kontaminasi luar.
Rekomendasi suhu minyak CPO pada waktu akan dimuat/dibongkar
(loading/dicharge) adalah 450
C sampai 550
C, suhu selama perjalanan (voyage)
adalah maksimum 400C ICS : 1. 67.200.10 Lemak dan minyak hewani dan nabati
(http://sisni.bsn.go.id , 2011).
Standar mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang
bermutu. Salah satu faktor yang memengararuhi mutu minyak sawit adalah
kandungan air dan kotoran. Kadar air dianalisa dengan metode thermogravimetri
2
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 3/11
3
dan kadar kotoran dengan metode pengendapan, sentrifugasi atau penyaringan
dengan menggunakan adsorben. Mutu minyak kelapa sawit yang baik di
Continous Settling Tank (CST) dari analisa laboratorium, kadar air yang sesuai
standar (0,6-0,8%) dan kadar kotoran yang sesuai standar (0,2-0,4%)
(http://www.repository.usu.ac.id, 2010).
Tujuan Percobaan
− Untuk mengetahui jumlah kotoran yang terdapat pada minyak dengan
beberapa merek (Minyak Sunco).
3
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 4/11
4
BAHAN DAN METODA
Bahan
− CPO
− Minyak Sunco
Reagensia
− Diethyl eter
− Petroleum eter
− n-Heptan atau n-Heksane
Alat
− Neraca analitik - Kalkulator
−Oven
− Desikator
− Waterbath
− Beaker glass
− Corong Pemisah
−Kertas Saring
− Serbet
− Flanel
− Sendok stainless steel
− Sarung tangan
−Masker
4
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 5/11
5
Prosedur Percobaan
− Diaduk contoh yang akan ditimbang sampai homogen, bila perlu
dipanaskan di atas cairnya supaya homogen.
− Ditimbang contoh lebih kurang 20 gr ke dalam beaker glass yang sudah
ditentukan berat kosongnya (A).
− Dibilas kertas saring dengan n-heksane dan dikeringkan selama 60 menit
pada suhu 1000-1050C.
− Didinginkan dalam desikator dan ditentukan beratnya (B).
− Ditambahkan ke dalam contoh 100 ml pelarut dan diaduk sampai semua
contoh terlarut.
− Disaring dengan kertas saring yang telah bebas air dan lemak.
− Dicuci beaker glass dan kertas saring sampai filtratnya bebas dari minyak
atau lemak.
− Dikeringkan kertas saring dalam oven dengan suhu kira-kira 1050C selama
60 menit.
− Didinginkan contoh dalam desikator kira-kira 15 menit dan ditimbang
sampai diperoleh berat yang konstan (C).
− Dilakukan perhitungan untuk menentukan kadar kotoran:
Kadar kotoran = C-B x 100%
A
Keterangan:
A = berat contoh, gram
B = berat kertas saring sesudah pengeringan
C = berat kertas saring + kotoran
5
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 6/11
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pas Bahan A (gr) B (gr) C (gr) Kadar Kotoran
(%)
1 Minyak Bimoli 101,4 0,5 0,6295 0,127
2 Minyak Sania 103,4 0,495 0,6010 0,1025
3 Minyak Filma 100,25 0,5 1,0490 0,547
4 Minyak Sunco 102,19 0,5182 0,6110 0,0908
CPO 108,75 0,5102 0,8703 0,331
Keterangan:
A = berat contoh
B = berat kertas saring sesudah pengeringan
C = berat kertas saring + kotoran
Perhitungan
Rumus : Kadar kotoran = C-B x 100%A
Minyak Sunco = 0,61- 0,5182 x 100%
102,19
= 0,0908 %
CPO = 0,8703 – 0,5102 x 100%
108,75
= 0,331 %
Pembahasan
Dari hasil percobaan diperoleh kadar kotoran minyak sunco 0,0908 dan
CPO 0,331, keduanya memiliki kadar kotoran yang kurang dari 0,5 %. Sesuai
6
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 7/11
7
dengan literatur http://repository.usu.ac.id (2010) yang menyatakan bahwa mutu
minyak kelapa sawit yang baik di Continous Settling Tank (CST) dari analisa
laboratorium, kadar air yang sesuai standar (0,6-0,8%) dan kadar kotoran yang
sesuai standar (0,2-0,4%). Hal ini menunjukkan bahwa minyak sunco dan CPO
dengan mutu baik, memiliki kadar kotoran yang sesuai dengan SNI kadar kotoran
minyak goreng. Nilai tersebut didapat dengan menghitung bahan terkandung yang
tidak terlarut dalam n-heksan.
Kadar kotoran adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam minyak, yang
dapat disaring setelah minyak dilarutkan dalam suatu pelarut pada kepekatan
10 %. Penentuan kadar kotoran pada bahan minyak memiliki prinsip bahwa kadar
kotoran yang dihitung sebagai bahan yang terkandung dalam minyak sawit
mentah yang tidak larut dalam n-Heksan atau light petroleum.
Kotoran yang terdapat dalam minyak terdiri dari 3 golongan, yaitu :
1. Kotoran yang tidak larut dalam minyak atau lemak dan terdispersi dalam
minyak, terdiri dari partikel jaringan, lendir dan getah, serat-serat yang
berasal dari kulit abu-abu atau mineral (seperti Fe, Mg, Cu, dan Ca) dalam
jumlah yang kecil.
2. Kotoran yang berbentuk koloid dalam minyak atau lemak yang terdiri dari
karbohidrat, senyawa yang mengandung nitrogen dan senyawa kompleks
lainnya.
3. Kotoran yang terlarut dalam minyak atau lemak, terdiri dari asam lemak
bebas, sterol, hidrokarbon, dan turunan dari mono dan digliserida yang
dihasilkan dari hidrolisa trigliserida, zat warna lainnya yang dihasilkan dari
7
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 8/11
8
proses oksidasi dan dekomposisi minyak yang terdiri dari keton, aldehid, dan
resin.
Standar mutu CPO menurut SNI, yaitu :
No. Karakteristik Batasan
1.
2.
3.
Kadar asam lemak bebas (%)
Kadar air (%)
Kadar kotoran (%)
< 5,00
< 0,50
< 0,50
Standar mutu minyak goreng menurut SNI 3741-1995, yaitu :
No. Kriteria Uji Persyaratan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Bau
Rasa
Warna
Cita rasa
Kadar air
Berat jenis
Asam lemak bebas
Titik asap
Bilangan iodium
Bilangan peroksida
Bilangan penyabunan
Kadar kotoran
Normal
Normal
Muda jernih
Hambar
Max 0,3 %
0,900 gram/liter
Max 0,3 %
Max 200o
45-46
Max 2 meg/kg
196-206
Max 0,50
Tujuan pemurnian dan penjernihan minyak, yaitu :
- Untuk menurunkan kandungan air dalam minyak.
- Agar diperoleh minyak dengan kualitas yang baik.
8
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 9/11
9
- Untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak
berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya
sentrifugal dengan kecepatan perputarannya 7500 rpm.
- Menghilangkan bau yang tidak enak.
- Memperpanjang masa simpan minyak.
KESIMPULAN
1. Dari 4 sampel minyak, kadar kotoran pada minyak sunco merupakan yang
terendah yaitu 0,0908 %.
9
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 10/11
10
2. Untuk kadar kotoran tertinggi diperoleh dari sampel CPO yaitu 0,331 %,
tetapi masih sesuai dengan SNI yaitu kurang dari 0,5 % yang artinya mutu
CPO baik.
3. Semakin banyak proses pemurnian maupun penyaringan pada minyak,
maka kadar kotorannya semakin rendah.
4. Pemurnian minyak dilakukan untuk menghilangkan asam lemak bebas,
fosfatida, bahan-bahan resin dan protein.
5. Pemberian asam terlebih dahulu pada minyak bertujuan untuk
menghilangkan getah dan protein.
6. Kotoran yang terdapat dalam minyak dibagi 3 yaitu kotoran yang tidak
larut dalam minyak, kotoran yang berbentuk suspensi dan kotoran yang
larut dalam minyak.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H., Fleet, and M. Wootton, 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.
10
5/12/2018 laporan thtp juni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-thtp-juni 11/11
11
Http://repository.usu.ac.id, 2010. Penentuan Kadar Air dan Kotoran Minyak
Sawit. (3 Oktober 2011).
Http://sisni.bsn.go.id , 2011. Kadar Kotoran Minyak. (3 Oktober 2011).
Ketaren, S., 1986. Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press, Jakarta.
Minor, L. J., 1987. Standards for Fats and Oils. AVI Publishing, New York.
11