Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri
-
Upload
faisaljuli -
Category
Documents
-
view
522 -
download
119
description
Transcript of Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri
![Page 1: Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/5695cf401a28ab9b028d4491/html5/thumbnails/1.jpg)
Oksidasi Sintesa Asam Adipat
I. Tujuan Percobaan
Dapat mengetahui proses oksidasi dan sintesa asam adipat dan sikloheksana
Dapat mengetahui mekanisme reaksi sintesa asam adipat
II. Dasar Teori
Oksidasi didefinisikan sebagai interaksi antara molekul oksigen dengan zat lain seperti
logam hingga jaringan hidup. Secara lebih teknis, oksidasi terjadi karena hilangnya
setidaknya satu elektron ketika dua atau lebih zat berinteraksi. Zat-zat yang berinteraksi
tersebut bisa saja melibatkan oksigen, namun bisa pula tidak. Kebalikan dari oksidasi adalah
reduksi atau penambahan setidaknya satu elektron ketika zat berinteraksi satu sama lain.
Oksidasi bukanlah hal yang selalu buruk, seperti pada kasus pembuatan aluminium anodisasi
yang dikenal memiliki karakter tahan lama.
oksidasi juga dapat merusak, seperti karat yang timbul pada mobil atau membuat buah
menjadi busuk. Kita sering menggunakan kata oksidasi dan karat secara bergantian.
Faktanya, tidak semua substansi yang berinteraksi dengan molekul oksigen akan hancur
menjadi karat. Dalam kasus besi, oksigen memicu proses pembakaran lambat yang
menghasilkan zat coklat rapuh yang disebut karat. Ketika oksidasi terjadi pada tembaga, di
sisi lain, yang timbul adalah lapisan kehijauan yang disebut oksida tembaga. Logam itu
sendiri tidak dilemahkan oleh oksidasi. Yang terjadi pada oksidasi adalah munculnya
permukaan karat yang pada akhirnya melemahkan struktur logam.
Proses oksidasi tergantung pada jumlah oksigen yang hadir di udara dan sifat bahan yang
dipengaruhinya. Dalam kasus buah segar, kulit biasanya melindungi daging buah dari
oksidasi. Setelah kulit buah rusak atau dikupas, sel-sel daging buah mengalami kontak
langsung dengan udara dan molekul oksigen mulai membakarnya. Hasilnya adalah bentuk
karat yang terlihat sebagai bintik-bintik kecoklatan atau noda. Oksidasi juga dapat menjadi
masalah bagi pemilik mobil akibat lapisan terluar cat terus-menerus terkena udara dan air.
Saat cat mobil tidak dilindungi dengan lapisan wax atau poliuretan, molekul oksigen di udara
akhirnya akan mulai berinteraksi dengan cat. Saat oksigen mulai membakar radikal bebas
yang terkandung dalam cat, seiring waktu cat akan menjadi semakin kusam.
![Page 2: Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/5695cf401a28ab9b028d4491/html5/thumbnails/2.jpg)
Salah satu cara mencegah oksidasi yang disebabkan oleh oksigen adalah dengan
memberikan lapisan pelindung antara material dan udara. Hal ini bisa berarti memberi
lapisan wax (lilin) atau lapisan poliuretan pada mobil, memberi lapisan cat pada benda
logam, atau memberi semprotan anti-oksidan, seperti air perasan lemon pada buah terbuka
yang sudah dikupas. Oksidasi akibat oksigen tidak akan terjadi jika oksigen tidak mampu
menembus permukaan untuk mencapai radikal bebas. Inilah sebabnya mengapa stainless
steel tidak berkarat seperti baja. Stainless steel memiliki lapisan tipis logam lain yang tidak
mengandung radikal bebas
Sifat asam adipat
Rumus molekul : C6H10O4
Berat molekul :146 gr/mol
Wujud umum : Kristal putih
Densitas : 1,36 g/cm3
Titik lebur : 152 oC
Titik didih : 337 oC
Titik nyala : 232 oC
Sifat sikloheksana
Rumus molekul : C6H12
Berat molekul : 84,16 gr/mol
Densitas : 0,779 g/cm3
Indeks bias : 1,4262
∆ Hf : -156 KJ/mol
∆ Hc : -3920 KJ/mol
Sifat kalium dikromat
Rumus molekul : K2Cr2O7
Berat molekul :294,21 gr/mol
Wujud umum : Kristal putih
Titik didih : 62,5 cal/g
![Page 3: Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/5695cf401a28ab9b028d4491/html5/thumbnails/3.jpg)
pH : 4,4 ; 3,7
III. Alat dan Bahan
III.1 Alat
Erlenmeyer 250 mL 2 buah
Gelas kimia 250 mL 2 buah
Spatula 1 buah
Kaca arloji 1 buah
Oven 1 buah
Corong Buchner 1 buah
Hot plate 1 buah
Thermometer 1 buah
Bola karet 1 buah
Pompa vakum seperangkat
Pipet ukur 10, 25 mL 1,1 buah
III.2 Bahan
Asam sulfat
Sikloheksana
Kalium dikromat
NaCl
Aquadest + es
IV. Langkah Kerja
![Page 4: Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/5695cf401a28ab9b028d4491/html5/thumbnails/4.jpg)
Asam sulfat 10 mL secara perlahan dicampurkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL yang
beriss 30 mL air yang selanjutnya didinginkan
Larutan ditambahkan sikloheksana 10 mL dan dikocok kuat
Kalium dikromat 8 gr diletakkan ke dalam 10 mL air ke dalam Erlenmeyer 250 mL
Sikloheksana ditambahkan dalam larutan dengan suhu 40 – 50 oC selama 15 menit
Campuran dipanaskan 80 – 90 oC dan dibantu dengan penggoresan agar terbrntuk
endapan
Endapan disaring dan dikeringkan dalam oven.
V. Data Pengamatan
![Page 5: Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/5695cf401a28ab9b028d4491/html5/thumbnails/5.jpg)
No Perlakuan Pengamatan
1 H2SO4 + H2O Larutan bening dan berbau
2 (H2SO4 + H2O) + C6H12 Berbau dan namak berminyak
3 K2Cr2O7 + H2O Warna orange dan nampak tidak homogeny dengan air
4 K2Cr2O7 + C6H12 Larutan mulai homogeny
5 Pemanasan 40 oC Larutan larut sempurna dan warna larutan merah fanta
6 Pendinginan dengan es Larutan berwarna fanta dan mulai mengkristal
7 Penyaringa dengan pompa
vakum
Hasil Kristal berwarna orange
8 Pengeringan (oven) Kristal orange berubah menjadi biru kehitaman
Data berat sampel
Kertas saring + cawan : 51,6788 gram
Kertas saring + cawan + isi : 55,2560 gram
Berat isi : 3,5722 gram
Perhitungan
m H2SO4 = ρ H2SO4 x V H2SO4
= 1,84 gr/mL x 10 mL
= 18,4 gr
Mol H2SO4
¿ mH 2SO 4BM H 2SO 4
= 18,4 gr
98,0775grmol
=0,1876mol
Mol K2Cr2O7 =mK 2Cr 2O 7BM K 2Cr2O 7
= 8 gr
294,192grmol
=0,0272mol
m H2O = ρH2O x V H2O
![Page 6: Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/5695cf401a28ab9b028d4491/html5/thumbnails/6.jpg)
= 1 gr/mL x 30 mL = 30 gram
Mol H2O
¿ mH 2OBM H 2O
= 30 gr
18,0153grmol
=1,6653mol
m C6H12 = ρC6H12 x V C6H12
= 0,78 gr/mL x 10 mL = 7,8 gram
Mol C6H12 =mC6H 12BMC 6H 12
= 7,8 gr
84,1625grmol
=0,0927mol
Secara Teori
C6H12 + K2Cr2O7 C6H10O4 + K2Cr2O3 + H2
Mula2 0,0927 0,0272 - - -
Rx 0,0272 0,0272 0,0272 0,0272 0,0272
Sisa 0,0655 - 0,0272 0,0272 0,0272
KomponenInput Output
mol gr mol Gr
C6H12 0,0927 7,8 0,0655 5,5126
K2Cr2O7 0,0272 8 - -
C6H10O4 - - 0,0272 3,9712
K2Cr2O3 - - 0,0272 6,2613
H2 - - 0,0272 0,0544
Total 15,8 15,7996
![Page 7: Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/5695cf401a28ab9b028d4491/html5/thumbnails/7.jpg)
%Yield= 3,971215,7995
×100 %=25,13 %
%Excess reactan=0,02720,0927
×100 %=29 ,34 %
% Limiting reactan=0,02720,0272
×100 %=100 %
Secara Praktek
Massa C6H10O4 di dapat = 3,5772 gram
Mol C6H10O4 ¿mC6H 10O 4BMC 6H 10O 4
= 3,5772gr146,144 gr /mol
=0,0244mol
C6H12 + K2Cr2O7 C6H10O4 + K2Cr2O3 + H2
Mula2 0,0927 0,0272 - - -
Rx 0,0244 0,0244 0,0244 0,0244 0,0244
Sisa 0,0683 0,0028 0,0244 0,0244 0,0244
KomponenInput Output
mol gr mol Gr
C6H12 0,0927 7,8 0,0683 5,7481
K2Cr2O7 0,0272 8 0,0028 0,08277
C6H10O4 - - 0,0244 3,5772
K2Cr2O3 - - 0,0244 5,6167
H2 - - 0,0244 0,0492
Total 15,8 15,815
![Page 8: Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/5695cf401a28ab9b028d4491/html5/thumbnails/8.jpg)
%Yield= 3,577215,8149
×100 %=22 ,62 %
%Excess reactan=0,02440,0927
×100 %=26 ,3 2%
% Limiting reactan=0,02440,0272
×100 %=89,71 %
%Kesalahan=3,9712−3,57723,9712
×100 %=9,92 %
![Page 9: Laporan Tetap Oksidasi Asam Adipat polsri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082314/5695cf401a28ab9b028d4491/html5/thumbnails/9.jpg)
VI. Analisa Percobaan
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan asam adipat dengan bahan baku sikloheksana
yang direaksikan degan kalium kromat (oksidator) dan pelaut H2SO4. Pada reaksi awal
pencampuran kalium dikromat yang tidak larut dalam air dengan sikloheksana secara perlahan
pada suhu 40 – 50 oC. hal ini bertujuan untuk membantu proses pelarutan dimana suhu
berbanding lurus dengan laju reaksi. Selain itu, dilakukan perlahan untuk mempermudah reaksi
dan mencegah terbentuk campuran lain yang dapat menimbulkan panas.
Selanjutnya dilakukan pemanasan pada suhu 80 – 90 oC yang bertujuan memastikan
homogennya campuran. Pada saat pendinginan, campuran akan membentuk 2 ,apisan yang
kemusian mengkristal. Hasilnya disaring yaitu asam adipat.
VII. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahawa ;
Secara teoritis didapat asam adipat 3,9712 gram
Secara praktek didapat asam adipat 3,5772 gram
%kesalahan ialah 9,92%
Daftar Pustaka
Tim penyusun. Oksidasi sintesa asam adipat. Palembang. 2015. POLSRI
Ilmukimia.org/oksidasi (diakses 16 september 2015)