Laporan Tetap Las Gas Baru

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya mengelas adalah menyambung atau menyatukan dua buah logam atau lebih menjadi satu dilakukan dengan jalan pemanasan / pelumeran. Untuk melumerkan / mencairkan benda tersebut dibutuhkan panas. Panas inilah bersumber dari pembakaran oksigen yang dinamakan las Gas / asitelin. B. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini antara lain : 1. Untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan pekerjaan mengelas 2. Untuk melatih kesabaran dan ketelitian mahasiswa 3. Agar mahasiswa mengerti teori – yeori mengelas 4 Agar mahasiswa dapat menghasilkan hasil kerja yang lebih baik. 1

description

Laporan Mata Kuliah perbengkelan sesi las semester 1 teknik energi polsri

Transcript of Laporan Tetap Las Gas Baru

Page 1: Laporan Tetap Las Gas Baru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya mengelas adalah menyambung atau menyatukan dua buah logam atau

lebih menjadi satu dilakukan dengan jalan pemanasan / pelumeran. Untuk

melumerkan / mencairkan benda tersebut dibutuhkan panas. Panas inilah bersumber

dari pembakaran oksigen yang dinamakan las Gas / asitelin.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini antara lain :

1. Untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan pekerjaan mengelas

2. Untuk melatih kesabaran dan ketelitian mahasiswa

3. Agar mahasiswa mengerti teori – yeori mengelas

4 Agar mahasiswa dapat menghasilkan hasil kerja yang lebih baik.

1

Page 2: Laporan Tetap Las Gas Baru

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kelengkapan Las Asitelen

Pada tiap instalasi Las Asetilen terdapat bagian-bagian utama antara lain :

Botol Oksigen ( biasa disebut dengan botol angin )

Botol Asetilen ( tangki pembentuk Asetilen )

Brender yang dihubungkan dengan selang ke botol oksigen dan

botol asetilen dan dilengkapi dengan regulator pengaman

Brender las terdiri dari tiga bagian utama :

Nosel

Saluran Nosel

Tangkai / Gagang nosel

Didalam tankai ada dua saluran gas , masing-masing sebagai saluran oksigen dan

saluran asetilen.

Penyetelan aliran masing-masing gas dapat diatur dengan kelep asetilen dan kelep

oksigen yang terdapat di tangkai Brender

Pengelasan dengan gas dilakukan dengan membakar bahan bakar gas yang

dicampur dengan oksigen (O2) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi

(3000o) yang mampu mencairkan logam induk dan logam pengisinya. Jenis bahan

bakar gas yang digunakan asetilen, propan atau hidrogen, sehingga cara pengelasan

ini dinamakan las oksi-asetilen atau dikenal dengan nama las karbit.

Nyala asetilen diperoleh dari nyala gas campuran oksigen dan asetilen yang

digunakan untuk memanaskan logam sampai mencapai titik cair logam induk.

Pengelasan dapat dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi.

Oksigen diperoleh dari proses elektrolisa atau proses pencairan udara.

Oksigen komersil umumnya berasal dari proses pencairan udara dimana oksigen

dipisahkan dari nitrogen. Oksigen ini disimpan dalam silinder baja pada tekanan 14

MPa. Gas asetilen (C2H2) dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dengan air.

2

Page 3: Laporan Tetap Las Gas Baru

Gelembung-gelembung gas naik dan endapan yang terjadi adalah kapur tohor. Reaksi

yang terjadi dalam tabung asetilen adalah :

CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2

kalsium

karbidaair tohor Kapur gas asetilen

Bila dihitung ternyata 1 kg CaC2 menghasilkan kurang lebih 300 liter asetilen.

Sifat dari asetilen (C2H2) yang merupakan gas bahan bakar adalah tidak berwarna,

tidak beracun, berbau, lebih ringan dari udara, cenderung untuk memisahkan diri bila

terjadi kenaikan tekanan dan suhu (di atas 1,5 bar dan 350 C), dapat larut dalam

massa berpori (aseton).

Karbida kalsium keras, mirip batu, berwarna kelabu dan terbentuk sebagai

hasil reaksi antara kalsium dan batu bara dalam dapur listrik. Hasil reaksi ini

kemudian digerus, dipilih dan disimpan dalam drum baja yang tertutup rapat. Gas

asetilen dapat diperoleh dari generator asetilen yang menghasilkan gas asetilen

dengan mencampurkan karbid dengan air atau kini dapat dibeli dalam tabung-tabung

gas siap pakai. Agar aman tekanan gas asetilen dalam tabung tidak boleh melebihi

100 Kpa, dan disimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetilen diisi dengan bahan

pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas asetilen.

Tabung jenis ini mampu menampung gas asetilen bertekanan sampai 1,7 MPa.

Prisip dari pengelasan ini tidak terlalu rumit. Hanya dengan mengatur

besarnya gas asetilen dan oksigen, kemudian ujungnya didekatkan dengan nyala api

maka akan timbul nyala api. Tetapi besarnya gas asetilen dan oksigen harus diatur

sedemikian rupa dengan memutar pengatur tekanan sedikit demi sedikit. Apabila gas

asetilen saja yang dihidupkan maka nyala apinya berupa nyala biasa dengan

3

Page 4: Laporan Tetap Las Gas Baru

mengeluarkan jelaga. Apabila gas asetilennya terlalu sedikit yang diputar, maka las

tidak akan menyala.

Kecepatan penarikan kembali gas per jam dari sebuah silinder asetilen tidak

boleh lebih besar dari 20% (seperlima) dari isinya, agar gas aseton bisa dialirkan

(silinder asetilen haruslah selalu tegak lurus).

B. Nyala Api Las Asetilen

Dalam Las Asetilen kita dapat mengenal 3 jenis nyala api antara lain ;

Nyala karbon ( Karburasi )

yang dimaksud dengan nyala karburasi adalah nyala api yang lebih banyak

mengandung Asetilen dari pada oksigen. berfungsi untuk mengelas permukaan

dengan memakai bahan tambahan, mengelas bahan aluminium.

Tanda-tandanya

- bentuk kerucut nyala tumpul

- disekitar kerucut terlihat nyala kabut putih

Nyala Netral

yang dimaksud dengan nyala api netral ialah campuran oksigen dan asetilen

seimbang, berfungsi untuk mengelas logam Ferro

Tanda-tandanya

- bentuk kerucut nyala tumpul ataupun runcing

- disekitar kerucut nyala tidak ada kelebihan asetilen

Nyala Oksidasi

Yang dimaksud dengan nyala oksidasi ialah nyala api las yang kelebihan oksigen

berfungsi untuk mengelas kuningan dan perunggu

Tanda-tandanya

4

Page 5: Laporan Tetap Las Gas Baru

- kerucut nyala runcing dan pendek

- warna kerucut nyala kebiruan

C. Cara Menyalakan Dan Memadamkan Las Asetilen

Urutan menyalakan api las asetilen

1. Buka sedikit katup Asitelin sampai gas mengalir keluar

2. Nyalakan gas dengan mancis las

3. Atur katup asetilen sehingga nyala api tidak berasap dan tidak bersuara,

4. Buka katup oksigen perlahan lahan

5. setel katup-katup sampai terbentuk kerucut nyala netral

Memadamkan nyala api las asetilen

1. tutup katup asitelin ( untuk katup asitelin tekanan rendah ikuti urutan yang

berlawanan )

2. tutup katup oksigen

D. Keselamatan Kerja

Sebelum melakukan pengelasan dan pemotongan bahan perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut agar sesuatu yang tidak diinginkan tidak terjadi :

a. jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dan mudah meledak

b. gunakan kaca mata las karena nyala dan percikan logam cair akan

memancarkan sinar ultraviolet yang dapat membahayakan mata. untuk

mencegah bahaya ini diperlukan lensa kaca mata yang mempunyai diameter

50 mm dan tiap kaca mata mempunyai 2 pasang lensa

c. gunakan sarung tangan

d. apabila mengelas di dalam ruangan usahakan ventilasi terbuka dengan baik

e. selama mengelas hendaknya menggunakan pakaian kerja yang sesuai

5

Page 6: Laporan Tetap Las Gas Baru

f. gunakan respirator untuk menyaring udara jika mengelas atau memotong

logam yang menhasilkan gas beracun, gunakan asbes pelindung muka untuk

mengelas benda-benda yang besar

6

Page 7: Laporan Tetap Las Gas Baru

BAB III

GAMBAR DAN LANGKAH KERJA

LATIHAN I

1.LATIHAN PENCAIRAN

NO URAIAN GAMBAR ALAT

1 - Sediakan flat st 37

dengan ukuran 120 x

100 x 1.2 mm

- Tandai pelat tersebut

seperti terlihat pada

gambar disamping

dengan menggunakan

kapur

- Mistar

- Kapur

7

Page 8: Laporan Tetap Las Gas Baru

2 - Buka tutup pengunci

pada aliran gas dan

asetilin kemudian atur

tekanannya.

- Kunci pas

- Tang jepit

3 -Buka sedikit kerangan

asetilin, hidupkan

korek api pematik

- Atur tekanan api pada

Nozle sampai titik api

Netral

- Korek api

- Kaca mata

- Brander

4 - Las benda kerja

tersebut tanpa

mengunakan bahan

tambah, Cairkan benda

tersebut

- Seperti terlihat pada

gambar.

- Setelah selesai

dinginkan benda kerja

dengan air kemudian

beri No Coin dengan

meggunakan kapur.

- Kaca mata

- Brander

- Tang

- Air

- Kapur tulis

8

Page 9: Laporan Tetap Las Gas Baru

LATIHAN II

2.LATIHAN PENYAMBUNGAN(BAHAN TAMBAH)

NO URAIAN GAMBAR ALAT

1 - Sediakan 2 flat st 37

dengan ukuran 120 x

30 x 1.2 mm

- Letakkan kedua plat

tersebut pada bagian

yang rata kemudian

atur posisi untuk

pengelasan.

- Mistar

- Kapur

2 - Buka tutup pengunci

pada aliran gas dan

asetilin kemudian atur

tekanannya.

- Kunci pas

- Tang

9

Page 10: Laporan Tetap Las Gas Baru

3 -Buka sedikit kerangan

asetilin, hidupkan

korek api pematik api

- Atur tekanan api pada

Nozle sampai titik api

Netral

- Korek api

- Kaca mata

- Brander

4 - Las benda kerja

tersebut dengan

mengunakan bahan

tambah/kawat, Cairkan

benda tersebut seperti

terlihat pada gambar.

- Setelah selesai

dinginkan benda kerja

dengan air kemudian

beri No Coin dengan

menggunakan kapur.

- Kaca mata

- Brander

- Tang

- Air

- Kapur tulis

10

Page 11: Laporan Tetap Las Gas Baru

LATIHAN I11

3.LATIHAN PENYAMBUNGAN (TANPA BAHAN TAMBAH)

NO URAIAN GAMBAR ALAT

1 - Sediakan 2 flat st 37

dengan ukuran 120 x

30 x 1.2 mm

- Letakkan kedua plat

tersebut pada bagian

yang rata kemudian

atur posisi untuk

pengelasan.

- Mistar

- Kapur

2 - Buka tutup pengunci

pada aliran gas dan

asetilin kemudian atur

tekanannya.

- Kunci pas

- Tang jepit

11

Page 12: Laporan Tetap Las Gas Baru

3 -Buka sedikit kerangan

asetilin, hidupkan

korek api pematik

- Atur tekanan api pada

Nozle sampai titik api

Netral

- Korek api

- Kaca mata

- Brander

4 - Las benda kerja

tersebut tanpa bahan

tambah Cairkan benda

tersebut seperti terlihat

pada gambar.

- Setelah selesai

dinginkan benda kerja

dengan air kemudian

beri No Coin dengan

menggunakan kapur.

- Kaca mata

- Brander

- Tang

- Air

- Kapur tulis

12

Page 13: Laporan Tetap Las Gas Baru

LATIHAN 1V

4.LATIHAN PENYAMBUNGAN(MENGGUNAKAN PIPA)

NO URAIAN GAMBAR ALAT

1 - Sediakan 2 buah pipa

dengan diameter 45

mm

- Letakkan kedua pipa

tersebut pada bagian

yang rata kemudian

atur posisi untuk

pengelasan.

- Mistar

- Kapur

13

Page 14: Laporan Tetap Las Gas Baru

2 - Buka tutup pengunci

pada aliran gas dan

asetilin kemudian atur

tekananya.

- Kunci pas

- Tang jepit

3 -Buka sedikit kerangan

asetilin, hidupkan

korek api pematik api

- Atur tekanan api pada

Nozle sampai titik api

Netral

- Korek api

- Kaca mata

- Brander

4 - Las pipa tersebut

dengan menggunakan

bahan tambah, Cairkan

benda dan bahan

tambah untuk membuat

kampuh tersebut

seperti terlihat pada

gambar.

- Setelah selesai

dinginkan benda kerja

dengan air kemudian

beri No Coin dengan

menggunakan kapur.

- Kaca mata

- Brander

- Tang

- Air

- Kapur tulis

14

Page 15: Laporan Tetap Las Gas Baru

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan melakukan praktik las gas diharapkan agar praktikan dapat melaksanakan

kegiatan praktik dengan sabar, teliti , bertanggung jawab serta mematuhi peraturan

yang telah ditetapkan oleh instruktur hal ini bertujuan agar sesuatu yang tidak

diinginkan tidak dapat terjadi . kecelakaan kerja tidak akan terjadi jika praktikan

mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan kecuali atas kehendak Tuhan

Yang Maha Kuasa.

B. Saran

Kepada seluruh teman-teman kita harus bekerja dengan penuh tanggung jawab dan

mematuhi peraturan yang telah ditetapkan di bengkel kerja, dan marilah bersama kita

menjaga kebersihan bengkel kerja kita agar kita dapat bekerja dengan dengan baik.

15

Page 16: Laporan Tetap Las Gas Baru

16

Page 17: Laporan Tetap Las Gas Baru

17