Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

10
Fasa Kesetimbangan 1.Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini,diharapkan mampu : - Menjelaskan pengertian kurva baku dan kurva kesetimbangan. - Menggambarkan kurva baku. - Melaksanakan praktikum untuk memperoleh data. - Menghitung dan mengolah data yang didapat. 2.Dasar teori. 2.1 Fasa kesetimbangan Fasa kesetimbangan umumnya adalah dasar teori dan praktek pokok-pokok pemisahan panas.Tanpa mengenal hukum dasar untuk pemisahan campuran biner.Maka tidak akan mungkin mengerti rektifikasi atau distilasi Azootrop. Bila campuran dipisahkan dengan menggunakan proses thermal,panas dan zat biasanya diantara fasa yang saling kontak satu sama lain.Suatu fasa ditentukan sebagai bagian dari suatu sistim dengan sifat-sifat makroskopik homogenous yang dipisahkan dari bagian lain oleh lapisan fasa.Suatu sistim dikatakan setimbang bila tidak ada perubahan yang terjadi pada kondisi eksternal.Semua perpindahan zat dan energi melalui lapisan reversible phase.Fasa dari suatu campuran heterogenous dikatakan seimbang bila tidak ada perbedaan tekanan maupun temperatur.

Transcript of Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

Page 1: Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

Fasa Kesetimbangan

1.Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini,diharapkan mampu :

- Menjelaskan pengertian kurva baku dan kurva kesetimbangan.- Menggambarkan kurva baku.- Melaksanakan praktikum untuk memperoleh data.- Menghitung dan mengolah data yang didapat.

2.Dasar teori.

2.1 Fasa kesetimbangan

Fasa kesetimbangan umumnya adalah dasar teori dan praktek pokok-pokok pemisahan panas.Tanpa mengenal hukum dasar untuk pemisahan campuran biner.Maka tidak akan mungkin mengerti rektifikasi atau distilasi Azootrop.

Bila campuran dipisahkan dengan menggunakan proses thermal,panas dan zat biasanya diantara fasa yang saling kontak satu sama lain.Suatu fasa ditentukan sebagai bagian dari suatu sistim dengan sifat-sifat makroskopik homogenous yang dipisahkan dari bagian lain oleh lapisan fasa.Suatu sistim dikatakan setimbang bila tidak ada perubahan yang terjadi pada kondisi eksternal.Semua perpindahan zat dan energi melalui lapisan reversible phase.Fasa dari suatu campuran heterogenous dikatakan seimbang bila tidak ada perbedaan tekanan maupun temperatur.

2.2 Skema gambaran dari fasa kesetimbangan.Biasanya sifat-sifat dari komposisi fasa kesetimbangan oleh sejumlah Zat

(fraksi mol) dengan titik didih yang rendah,pada waktu ti,nilai Xi,Yi,dan Pi barulah diperoleh tergantung kesetimbangan.

Xi = Jumlahmol komponentitik didih rendahdalam fasa cair

Jumlahmol semuakomponendalamcairan

Yi = Jumlahmol komponentitik didih rendahdalam fasa gas

Jumlahmol semuakomponendalam gas

Page 2: Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

2.3 Percobaan penentuan fasa kesetimbangan

Bila suatu campuran bersifat ideal,Yi bisa dihitung jika kurva dan tekanan uap komponen murni Xi diketahui.Penggunaan hukum Renault untuk campuran gas ideal adalah :

P1 = P1,0 . X1 ............................................................... ..(Pers.1)

P2 = P2,0 . X2 ..................................................................(Pers.2)

Ket :

P1,P2 = Tekanan Parsial

P10,P20= Tekanan uap partisi

X1,X2 = Fraksi mol dari liquid

Dengan menggunakan hukum dalton

P tot = P1 +P2

Substitusi persamaan 1 dan 2 kedalam persamaan (3)

P tot = P1,0 . X1 + P2,0 . X2

Ptot = P1,0 – P2,0 . X1 + P2,0

Susun kembali persamaan 4,maka diperoleh :

X1 = Ptot−P2,0P1,0−P2,0

Dengan mengambil tekanan parsil P1,0 dalam perhitungan didapatkan :

Y1 = X 1−P1,0Ptot

Untuk menghitung tekanan uap P1,0 menggunakan persamaan Clausius – Claptyron,Selanjutnya di integrasikan pada kondisi tertentu :

= ln Pi ,0(T 2)ln Pi ,0(T 1)

= dHvR

{1T 2

- 1T 1

}

Page 3: Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

3.Alat dan Bahan.

3.1 Alat yang digunakan-Refraktometer- Tabung reaksi dan rak-Gelas kimia-Pipet ukur

3.2 Bahan yang digunakan- Aseton- Air

4.Langkah Kerja.

4.1 Kurva Baku - Membuat campuran Aseton dengan Air dari (0-0,995) Sebanyak 3 ml didalam tabung reaksi.- Menghitung Fraksi volume Aseton.- Mengukur indeks bias masing – masing campuran menggunakan refraktometer.- Membuat kurva baku antara fraksi volume dan indeks bias.

5.Data pengamatan.

Fraksi Volume Campuran,3 ml Indeks Bias TemperaturAseton (ml) Air (ml)

0 0 3 1,33266 29,70,1 0,3 2,7 1,34266 29,70,2 0,6 2,4 1,34366 29,70,3 0,9 2,1 1,348683 29,70,4 1,2 1,8 1,353683 29,70,5 1,5 1,5 1,356683 29,70,6 1,8 1,2 1,361683 29,70,7 2,1 0,9 1,362683 29,70,8 2,4 0,6 1,361683 300,9 2,7 0,3 1,3597 30

0,995 3 0 1,3547 29,9

Page 4: Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

6.Perhitungan

-Membuat larutan Aseton 0 – 0,9 M (Fraksi mol) sebanyak 3 ml dari aseton 0,995

1.Untuk fraksi volume 0,1

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,1M

0,995M = 0,3 ml

2.Untuk fraksi volume 0,2

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,2M

0,995M = 0,6 ml

3.Untuk fraksi volume 0,3

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,3M

0,995M = 0,9 ml

4.Untuk fraksi volume 0,4

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,4M

0,995M = 1,2 ml

5.Untuk fraksi volume 0,5

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,5M

0,995M = 1,5 ml

6.Untuk fraksi volume 0,6

Page 5: Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,6M

0,995M = 1,8 ml

7.Untuk fraksi volume 0,7

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,7M

0,995M = 2,1 ml

8.Untuk fraksi volume 0,8

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,8M

0,995M = 2,4 ml

9.Untuk fraksi volume 0,9

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,9M

0,995M = 2,7 ml

10.Untuk fraksi volume 0,995

V1.M1 = V2.M2

V1 = 3ml .0,995M

0,995M = 3 ml.

Page 6: Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.21.31

1.32

1.33

1.34

1.35

1.36

1.37

f(x) = 0.0245039156513978 x + 1.34034808940869

Grafik perbandingan fraksi volume terhadap indeks bias

Series2Linear (Series2)

Fraksi volume

Inde

ks b

ias

Page 7: Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

7.Analisa data

Pada praktikum ini dilakukan percobaan fasa kesetimbangan,dengan

tujuan mengetahui kurva baku dan kurva kesetimbangan.Pengertian fasa

kesetimbangan adalah teori atau pokok pemisahan panas.Praktikum ini dimulai

dari menentukan fraksi mol dari larutan yang kemudian akan dilakukan

pengenceran,misalnya larutan aseton (0,1 M) sebanyak 3 ml dari aseton

0,995,kemudian diteruskan kepersamaan V1.M1 = V2.M2, V1 = 3ml .0,1M

0,995M = 0,3

ml,Pengencaran tersebut dilakukan sampai fraksi mol 0,995 M larutan aseton

yang diencerkan dengan air tersebut ditempatkan kedalam tabung reaksi,yang

kemudian akan dilakukan pengecekan dari indeks biasnya.

Dari data yang didapat.Sebagai contoh pada konsentrasi 0,1 M,dengan

volume hasil pengenceran 0,3 ml aseton dan 2,7 ml air.Indeks bias yang didapat

1,34266 pada temperatur 29,7 oC.Indeks bias tersebut naik seiring naik juga fraksi

volumenya,namun turun kembali pada konsentrasi 0,9 dan 0,995 M,yaitu 1,35947

dan 1,3547.Data tersebut kemudian dikonversikan pada bentuk grafik (terlampir)

seperti penjelasan sebelumnya,mula-mula grafik tersebut naik seiring kenaikan

fraksi volume,namun turun pada fraksi volume 0,8 sampai 0,995 M.

Indeks bias suatu zat adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam hampa

udara terhadap kecepatan cahayadalam zat tersebut atau perbandingan sinus sudut

bias.Harga indeks bias berubah-ubah tergantung pada panjang gelombang cahaya

dan suhu.

Alat yang digunakan dalam penentuan indeks bias adalah refraktometer

yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kadar/konsentrasi bahan

terlarut,misalnya : Gula,garam,protein,dan sebagainya.Prinsip kerja dan dari

Page 8: Laporan Tetap Fasa Kesetimbangan

refraktometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi

cahaya.

8.Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan,dapat disimpulkan :

-Kurva kesetimbangan pada praktikum fasa kesetimbangan merupakan perbandingan indeks bias dengan fraksi volume.

-Pada kurva kesetimbangan yang didapat,menunjukkan kenaikan grafik seiring naiknya fraksi volume, namun turun kembali pada fraksi volume 0,8 – 0,995 M.

- Fasa kesetimbangan adalah dasar teori dan praktek pokok – pokok pemisahan panas.

9.Daftar Pustaka.

- JOBSHEET,”PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MINYAK BUMI,”2012.POLSRI : PALEMBANG.