Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

33
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL TERAPAN DISUSUN OLEH : RASTIKAH SATYA (0220080047) POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA MEKATRONIKA Jl. Gaya Motor Raya 8 Sunter II Jakarta Utara 14330 Telepon: 6519555, Fax: 6519821, email: [email protected] 2009

Transcript of Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Page 1: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK DIGITAL TERAPAN

DISUSUN OLEH :

RASTIKAH SATYA

(0220080047)

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

MEKATRONIKA Jl. Gaya Motor Raya 8 Sunter II Jakarta Utara 14330 Telepon: 6519555, Fax: 6519821,

email: [email protected]

2009

Page 2: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

MODUL 10

PENGONTROL MOTOR STEP 4 PHASA

1. Tujuan

Setelah pelajaran selesai, peserta harus dapat :

1.1. Memahami prinsip kerja pengontrolan step 4 phasa yang menggunakan rangkaian digital.

1.2. Membangun rangkaian pengontrol motor step 4 phasa

1.3. Menggambarkan bentuk pulsa keluaran pengontrolan motor step

1.4. Menjelaskan fungsi dan cara kerja sakelar pembalik arah putaran motor

1.5. Menjelaskan fungsi dan cara kerja sakelar stop ( jalan atau berhenti )

Menganalisa hasil percobaan

2. Landasan Teori

2.1. Pengertian Motor Stepper

Motor Stepper adalah motor DC yang yang tidak memiliki komutator dan pada

umumnya hanya mempunyai kumparan pada statornya sedangkan pada bagian rotornya

merupakan magnet permanent.

ROTOR

STATOR

Page 3: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

2.2. Cara kerja motor stepper

Dalam gerakan motor stepper dapat dilakukan dengan 2 cara berdasarkan simpangan

sudut gerakannya yaitu full step penuh dan half step sedangkan prinsip kerja motor steper

dipenggaruhi oleh 4 hal yaitu :

2.2.1. Phase

2.2.2. Resolusi

2.2.3. Tegangan

2.2.4. Frekuensi Max

2.3. Komponen pada motor stepper

Motor stepper dapat dikendalikan sebab terdapat 3 komponen utama yang berfungsi

dalam peputarannya yaitu :

2.3.1. Motor Stepper merupakan motor penggerak yang bergerak tiap-tiap langkah,

2.3.2. Power driver berfungsi sebagai pemberi tegangan pada input motor stepper,

2.3.3. Translator berfungsi untuk mengendalikan power driver agar bekerja sesuai

dengan kehendak pemakai. Pemakaian rangkaian pencacah dapat menggerakkan motor

langkah demi langkah. Nilai 1 sebagai keluaran dari pencacah diumpankan sebagai masukkan

ke transistor atau darlington. Kerja transistor seperti halnya saklar on-off yang pada

prinsipnya akan mensuplai arus ke motor stepper jika transistor dalam kondisi ON dan akan

memutus arus jika dalam kondisi OFF. Fungsi dioda bertindak sebagai proteksi terjadinya

arus balik yang dihasilkan oleh motor stepper (EMF).

Page 4: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

3. Data

3.1. Waktu 4 x 45 menit

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

3.2.1.1. CRO

3.2.1.2. Multimeter

3.2.2. Bahan

3.2.2.1. Digital trainer box

3.2.2.2. Modul trainer no 5041230T

3.2.2.3. Modul trainer no 5041231T

3.3 Keselamatan Kerja

3.3.1. Perhatikan batas ukur dan alat-alat ukur

3.4. Langkah Kerja

3.4.1. Siapkan peralatan

3.4.2. Hubungkan output modul 5041230T (L1,L2,L3,L4 ) ke inputan dari modul 5041231T ( L1,

L2, L3, L4 )

3.4.3. Berikan catu daya 5 volt, sebelumnya kedudukan sakelar S1 dan S2 = 0

3.4.4. Ubah kedudukan sakelar seperti tabel di bawah ini. Amati putaran motor

3.4.5. Ubah kedudukan potensiometer sehingga menghasilkan frekuensi sebesar 250 Hz

3.4.6. Amati bentuk gelombang output L1,L2,L3,L4

Gambarkan pada tempat yang telah tersedia:

Kedudukan sakelar S1 = 1, S2 =1

3.4.7. Ubah keduduka S1 = 0 dan S2 = 1

Page 5: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Amati bentuk gelombangnya, gambarkan pada tempat yang telah tersedia

3.5 Gambar Rangkaian

3.6 Tugas

3.6.1. Untuk Langkah 4

Tabel 1

Page 6: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Keadaan Saklar Keadaan motor step

S1 S2

0 0 CCW

0 1 Berhenti

1 0 Cw

1 1 Berhenti

3.6.2. Untuk Langkah 5

3.6.3. Untuk Langkah 6

Page 7: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

3.6.5. Untuk Langkah 8

1. Apakah fungsi IC 555 pada rangkaian ini ?

Jawab :

Sebagai pemberi pulsa

2. Apakah fungsi S1 dan S2 ?

Jawab :

S1 berfungsi sebagai pengatur arah gerak motor

S2 berfungsi sebagai sakelar ON/OFF pada rangkaian

3. Apakah bedanya :

Pulsa diagram sewaktu motor bergerak ke kiri dengan pulsa diagram sewaktu motor

bergerak kekanan

Jawab :

Perbedaan dari pulsanya adalah perbedaan phasenya.

4. Analisa

Pada praktikum kali ini, penulis dituntut untuk dapat memahami prinsip kerja motor step 4

phasa yang menggunakan rangkaian digital.

Setelah praktikum selesai penulis memahami prinsip kerja motor steper 4 phasa. Prinsip kerja

motor steper 4 phasa adalah bilamana motor tersebut diberikan pulsa.

Pada awal praktikum, pulsa yang diberikan berasal dari dari IC 555. Pulsa yang dikeluarkan

dapat menentukan kecepatan motor. Bila makin tinggi frekuensi pulsa maka makin cepat pula putaran

Page 8: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

yang terjadi pada motor dan putaran semakin halus (smooth). Frekuensi pulsa yang dikeluarkan dari

IC555 dapat diatur dengan potensiometer dan juga dipengaruhi kapasitor.

Pulsa keluaran dari IC 555 akan diteruskan ke input IC 74191, tepatnya pada kaki 14 yang

berfungsi sebagai clock, dan yang mengatur penghitung mundur atau maju adalah pada kaki 5

(up/down). Dibawah ini adalah gambar dari IC 74191.

Gambar di atas menunjukan fungsi dari setiap kaki IC 74191, yang dijelaskan sebagai

berikut :

4.1. Kaki 1, 9,10,15 berfungsi sebagai input data

4.2. Kaki 2,3,6,7 berfungsi sebagai output data

4.3. Kaki 4 berfungsi sebagai enable( pengaktif dari fungsi IC tersebut), jika pulsa yang diberikan

pada kaki enable bernilai “high”, maka secara keseluruhan IC tersebut tidak berfungsi (

disable ), namun jika pulsa yang diberikan bernilai “low”, maka IC tersebut dapat berfungsi (

enable).

4.4. Kaki 5 berfungsi sebagai penghitung maju /mundur, jika kaki tersebut mendapat pulsa

bernilai “low”, maka IC tersebut berfungsi sebagai counter maju, sedangkan jika kaki 5

diberikan pulsa “high”, maka IC tersebut akan menghitung mundur.

Terdapat 4 output pada pada IC 74191, namun pada praktikum ini hanya menggunakan 2

ouput (yaitu kaki 3 “QA” dan kaki 2 “QB”) yang akan diumpankan pada input IC 74139.

IC 74191

Page 9: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Keluaran IC 74191 yang telah diteruskan pada kaki IC74139 (yaitu kaki 14 “A0” dan kaki 13

“A1”) akan dimanipulasi untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor

steper. Berikut ini adalah gambar dari IC 74139

4.1.1. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “high” maka secara keseluruhan tidak akan berfungsi

(mengalami disable)

4.1.2. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low” maka secara keseluruhan akan berfungsi.

4.1.3. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low”, kaki 14 (A0) diberi “low”, dan kaki 13 (A1)

diberi “low”, maka output kaki 12 (Y0) = “low”, output kaki 11 (Y1) = “high”, output kaki 10

(Y2) = “high”, output kaki 9 (Y3) = “high”.

4.1.4. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low”, kaki 14 (A0) diberi “low”, dan kaki 13 (A1)

diberi “high”, maka output kaki 12 (Y0) = “high”, output kaki 11 (Y1) = “high”, output kaki

10 (Y2) = “low”, output kaki 9 (Y3) = “high”.

4.1.5. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low”, kaki 14 (A0) diberi “high”, dan kaki 13 (A1)

diberi “low”, maka output kaki 12 (Y0) = “high”, output kaki 11 (Y1) = “low”, output kaki 10

(Y2) = “high”, output kaki 9 (Y3) = “high”.

IC 74139

H = High

L = Low

X = Don’t care

Page 10: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

4.1.6. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low”, kaki 14 (A0) diberi “high”, dan kaki 13 (A1)

diberi “high”, maka output kaki 12 (Y0) = “high”, output kaki 11 (Y1) = “high”, output kaki

10 (Y2) = “high”, output kaki 9 (Y3) = “low”.

Dari penjelasan diatas dapat dibentuk diagram pulsa sebagai berikut.

Pada keluaran IC 74139 kita hubungkan dengan gerbang NOT IC 7404. IC 7404 berfungsi

sebagai inverter (pembalik) misalkan inputan 1 (high) maka kelurannya 0 (low).

Keluaran IC 74139 harus diberikan gerbang NOT karena jika tidak maka motor tidak akan

berjalan (slip). Dikarenakan pada keluaran IC 74139 akan menghasilkan 3 keluaran high dan 1 low

sehingga motor tidak akan berfungsi (berputar).

Keluaran dari gerbang NOT dihubungkan pada IC ULN 2803 A. IC ULN 2803 A berfungsi

sebagai kopling. IC ULN 2803 A tidak memiliki VCC akan tetapi hanya memiliki COM yang

dihubungkan dengan ground dan inputannya sebagai basis yang sama dengan transistor.

Page 11: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Ketika kita ukur outputan IC ULN 2803A ketika tidak dihubungkan dengan clock maka semua

outputan IC ULN 2803 A akan bernilai high karena nilai high didapat dari motor steper 4 phase dan

motor steper 4 phase mendapatkan sumber langsung dari powersupplay.

5. Kesimpulan

5.1. Motor steper 4 phase bergerak sesuai dengan clock yang diberikan. Semakin tinggi

frekuensi yang diberikan maka gerakan motor akan halus (smooth)

5.2. IC ULN 2803 A berfungsi sebagai kopling pengaman.

5.3. Rotor pada motor bergerak disebabkan oleh lilitan yang menghasilkan magnet pada

setiap kutubnya.

Page 12: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

MODUL 11

RANGKAIAN PLL

1. Tujuan

1.1 Menjelaskan prinsip kerja rangkaian PLL

1.2 Membangun rangkaian yang ada

1.3 Mengukur pada tiap titik pengukuran

1.4 Menganalisa hasil percobaan

2. Landasan Teori

2.1. Pengertian PLL

PLL atau disebut Phase-Locked Loop pada dasarnya merupakan sebuah sistem

kontrol frekuensi yang memanfaatkan sinyal input dan output dari sebuah rangkaian osilasi

yang terkontrol dan rangkaian ini juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan frekuensi

yang banyak dalam satu frekuensi input, dimana kondisi frekuensi keluaran PLL diikuti oleh

frekuensi yang diatur oleh suatu pembagi atau programmable divider.

2.2 Rangkaian PLL Sederhana

Page 13: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Rangkaian PLL yang paling sederhana terdiri dari sebuah VCO (Voltage Control

Oscillator), detector fasa (Phase detector), dan crystal oscillator. Sebuah frekuensi f1 yang

dihasilkan oleh crystal oscillator kemudian diumpankan ke rangkaian phase detector untuk

dibandingkan dengan frekuensi f2 dari VCO. Phase detector akan membandingkan frekuensi

f1 dan f2, pada kondisi awal f1 ≠ f2 karena frekuensi dari VCO = 0 Hz. Karena ada

perbedaan frekuensi antara f1 dan f2, maka rangkaian phase detector akan menghasilkan

tegangan Vdc yang mencatu VCO. Tegangan Vdc ini menyebabkan rangkaian VCO

berosilasi dan menghasilkan sebuah frekuensi f2.

2.3 Prinsip Rangkaian PLL

PLL dipakai untuk mendapatkan sinkronisasi sebagai rangkaian pengatur yang

bertugas menyesuaikan fasa dan frekuensi osilator pada osilasi acuan. Pada operasi tetap,

osilator dari PLL akan berosilasi dengan frekuensi yang sama seperti pada sinyal acuan.

Tergantung dari tipe PLL pergeseran fasa akan berkisar antara 00 atau 900. Pada kasus lain

pergeseran fasa tidak akan berubah setiap waktu.

Desain dan fungsi PLL

1. Filter Loop

2. Detektor fasa

3. VCO

3. Data

Gambar 1. Prinsip PLL

Page 14: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

3.1. Waktu 4 X 45 Menit

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

3.2.1.1. Oscilloscope 1 buah

3.2.1.2. Catu Daya 0-30 V DC 1 buah

3.2.1.3. Function Generator 1 buah

3.2.2. Bahan

3.2.2.1. Trainer Digital Terapan

3.2.2.2. Modul No.5241222T

3.3. Keselamatan Kerja

3.3.1. Perhatikan sumber tegangan untuk IC

3.3.2. Perhatikan polaritas sumber tegangan

3.4 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan

2. Buat rangkaian PLL seperti gambar pada petunjuk pada modul no. 5241222T

3. Berilah tegangan sumber (UB) = 5 V pada modul no. 5241222T. Aturlah

potensiometer (Rp) pada posisi tengah, kemudian hubungkan sumber tegangan

masukan (UE) dari 0 V sampai 10 V pada titik ukur (3).

Page 15: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

4. Ukur frekuensi keluaran (fo) pada titik ukur (9) dengan oscilloscop sesuai variasi

sumber tegangan dan isikan pada tabel 1.

5. Lukiskan grafiknya dari data pada tabel1 pada tempat yang disediakan.

6. Aturlah posisi potensiometer pada posisi tengah, kemudian hubungkan titik D dengan

I dan titik B dengan C.

7. Set Function Generator pada tegangan kotak (UE) = 10 V/2 kHz, kemudian

hubungkan kemasukan pada titik ukur (1), setelah itu gambarkan pada tempat yang

tersedia.

8. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (6) dan gambarkan pada tempat

yang tersedia.

9. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (7) dan gambarkan pada tempat

yang tersedia.

10. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (9) dan gambarkan pada tempat

yang tersedia.

11. Hubungkan titik D dengan yang lain sesuai tabel 2. Ukur tegangan (Ux) pada titik

ukur (8) dan frekuensi (fo) pada titik ukur (9), kemudian isikan pada tabel 2.

12. Lukiskan grafiknya dari data pada tabel 2 pada tempat yang disediakan

13. Potensiometer (Rp) tetap pada posisi tengah, kemudian hubungkan titik A dengan titik

C dan titik D dengan titik I.

14. Set Function Generator pada tegangan kotak (UE) = 10 V/2 kHz, kemudian

hubungkan kemasukan pada titik ukur (1), setelah itu gambarkan pada tempat yang

tersedia.

Page 16: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

15. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (3) dan gambarkan paa tempat

yang tersedia.

16. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (6) dan gambarkan pada tempat

yang tersedia.

3.5 Cara kerja / Petunjuk

3.5.1. Cara Kerja :

3.5.1.1. Untuk menentukan cara kerja VCO adalah :

3.5.1.1.1. Berikan tegangan sumber 5 Volt pada modul PLL dan letakkan posisi

potensiometer pada tengah-tengah.

3.5.1.1.2. Berikan tegangan dari 0 sampai 10 Volt pada titik masukan 3 dan ukur frekuensi

yang dihasilkan pada titik keluaran fo

3.4.1.2 Untuk menentukan cara kerja phase komparator adalah :

3.4.1.2.1. Aturlah potensiometer pada posisi tengah dan hubungkan titik B dengan C dan titik

D dengan I

3.4.1.2.2. Set Fuction Generator dengan tegangan 10 V dan frekuensi 2 kHz dan hubungkan

dengan titik I.

3.4.1.2.3. Lakukan cara yang sama seperti diatas dengan hubungan yang lain yaitu : titik A

dengan V dan dititik D dengan I.

Page 17: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

3.5.2 Rangkaian Rangkaian

3.6. Tugas

3.6.1. Untuk Langkah 4

Tabel 1.

UE Fo

0 V 1,4 kHz

+ 2.5 V 7,1 kHz

+ 5.0 V 16,67 Hz

+ 7.5 V 16,67 kHz

Page 18: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

+ 10 V 16,67 kHz

3.6.2. Untuk Langkah 5

3.6.3. Untuk Langkah 7

3.6.4. Untuk Langkah 8.

Page 19: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

3.6.5. Untuk Langkah 9.

3.6.5. Untuk Langkah 9.

4. Analisa

Pada praktikum kali ini, kami selaku penulis dituntut agar dapat memahami prinsip

kerja rangkaian PLL dan memahami setiap kaki-kaki yang terdapat pada IC 4046 dan IC

74C193.

Page 20: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Dalam rangkaian PLL IC 4046 berfungsi sebagai VCO Part dan Phase comparators

SEMATKAN ( PINNING )

1. PCP Out : Pembanding Tahap berdenyut keluaran 2. PC1Out : Pembanding Tahap 1 keluaran 3. COMP IN : Pembanding masuk 4. VCOOUT : VCO Keluaran 5. INH : Halangi masukan 6. C1A : Kapasitor C1 Koneksi A 7. C1B : Kapasitor C1 Koneksi B 8. VSS : VSS 10. SFOut : Source-Follower keluaran 11. R1 : Resistor R1 Koneksi 12. R2 : Resistor R2 Koneksi 13. PC2OUT : Pembanding Tahap 2 keluaran 14. SIGNIN : Syarat masuk 15. Zener : Zen dioda masuk untuk persediaan diatur.

Dalam rangkaian PLL IC 74C193 berfungsi sebagai Synchronous 4-Bit Up/Down

Binary Counter

Page 21: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Synchronus 4-Bit Up/Down

1. Data B Input : menginput data

2. QB : keluaran data

3. QA : keluaran data

4. Count Down : penghitung mundur

5. Count Up : penghitung maju

6. QC : keluaran data

7. QD : keluaran data

8. GND : menetralkan

9. Data D : masukan D

10. Data C : masukan C

11. Load : masukan paralel

Page 22: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

12. Carry : keluaran

13. Borrow : keluaran

14. Clear : masukan untuk mereset

15. Data A : masukan A

16. VCC : sumber

5. Kesimpulan

5.1. IC HEF4046B merupakan suatu sirkuit pengulangan phase-locked yang berisi

tentang suatu voltase linier mengawasi osilator ( VCO) dan dua pembanding phase

comparators dengan suatu isyarat umum masuk amplifier dan suatu pembanding umum

masuk. Suatu 7 V pengatur ( zen) dioda disediakan untuk regulasi tegangan persediaan jika

perlu.

5.2 IC MM74C193 digunakan sebagai pemberi pulsa atau clock yang bias berfungsi sebagai

penghitung mundur dan penghitung mundur.

Page 23: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

MODUL 12

RAM 16 X 4 BIT DENGAN PENAMPILAN

1. Tujuan

1.1.1. Menjelaskan prinsip kerja RAM 16 X 4 Bit

1.1.2. Membangun rangkaian yang digunakan

1.1.3. Mengoperasikan proses membaca dan menulis data

1.1.4. Menganalisa hasil percobaan

2. Landasan Teori

2.1. Memori

Di dalam sistem digital, rangkaian memori berfungsi sebagai penyimpan informasi

(data) secara permanen maupun bersifat sementara yang dapat dipanggil kelak. Media

penyimpan dapat berupa rangkaian terintegrasi semikonduktor atau peralatan magnetik

seperti tape magnetik atau disk. Media magnetik umumnya dapat menyimpan banyak data

dibandingkan dengan media semikonduktor, tapi waktu pengaksesannya (waktu yang

diperlukan untuk menuju lokasi data dan kemudian membacanya), lebih lama.

Ditinjau dari sifat data yang tersimpan, memori dibagi menjadi dua jenis yakni:

2.1.1. Read Only Memory (ROM)

Data yang diisi oleh pabrik sehingga pemakai hanya dapat membaca isinya dan tidak

bisa menulis kembali. Memori ini tidak tergantung pada catu daya dan disebut nonvolatile.

Page 24: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

2.1.2. Write-Read Memory Random Access Memory (RAM)

Data yang bisa dibaca dan ditulis namun isinya tergantung pada catu daya (Volatile),

bila catu daya diputuskan, maka isinyapun terhapus

2.2. IC 7489 (Tipe TTL)

IC 7489 merupakan salah satu jenis TTL yang digunakan sebagai memori pada

peralatan computer, kalkulator dan sistem kontrol elektonika yang prinsip kerjanya

berdasarkan pengoperasian bilangan Biner Logic (bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal

dua kondisi saja 1 (on) dan 0 (off). IC ini Dibangun dengan menggunakan transistor sebagai

komponen utamanya yang berfungsi sebagai variasi logic sehingga IC ini dinamakan

transistor.

2.3. SIRKUIT MEMORI

Gambar 1.1.

Sirkit Memory ( IC 7489 )

2.3.1. Fungsi sirkit memori

Fungsi sirkit memori adalah sebagai penyimpan data biner.Data bit yang disimpan

pada RAM akan tetap tinggal selama power supply terpasang. Fungsi dari memori volatile ini

Page 25: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

adalah untuk mengoperasikan decoder secara otomatis dengan cara pemrograman data pada

memori.

2.3.2. Struktur sirkit memori

Struktur dari sirkit ini terdiri dari IC Scratch Pad Memori RAM 7489 (16 x 4 bit) atau

64 bit RAM ( with open collector outputs ) dari keluarga TTL.

2.3.3. Cara kerja sirkit memori

Bila kontrol input ME ( memory enable ) diberi logika 0, sedang input control WE (

write enable diberi logika 1 ), address bus diset pada 0000 dan data bus diset pada 0011, serta

WE diberi logika 0 sesaat, maka data 0011 telah tersimpan pada address 0000 selama power

supply terpasang.

4. Data

4.1. Waktu 4 x 45 menit

4.1.1 Alat dan Bahan

4.1.1.1. Alat-alat

4.1.1.1.1. Multimeter 1 buah

4.1.1.2. Bahan:

4.1.1.2.1. Trainer digital terapan modul no 524121T 1 buah

4.2. Keselamatan Kerja

4.2.1. Perhatikan pemberian sumber tegangan terhadap trainer sebesar 5 Volt

4.3. Langkah kerja

Page 26: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

1. Siapkan alat dan bahan

2. Ambil modul No. 5241201T

3. Aturlah alamat pada sakelar alamat pada kondisi (0011 ), buat data input, ME dan WE

sesuai dengan kombinasi seperti label 1. Kemudian isi kolom data ouput dan kolom

operasi.

4. Dari hasil percobaan langkah 2, buatlah kesimpula tentang memori enable (ME) dan

write Enable (WE ), kemudian isikan pada tabel 2.

5. Masukkan ( tulis ) data kombinasi pada tabel 3, sesuai alamatnya, sehingga data

tersebut masih dalam memori.

6. Bacalah data pada langkah 5 sesuai alamat yang ada pada tabel 4.

7. Jawablah semua pertanyaan yang dinyatakan pada lembar tugas.

4.4. Cara Kerja/ Petunjuk

4.4.1. Gambar rangkaian : Pemberi pulsa

Page 27: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

4.4.2. Cara Kerja

Adapun cara kerja modul ini dalah sebagai berikut :

4.4.2.1. Tunjukan kalimat memori dengan mengeset sakelar alamat ( S1 ), alamat RAM yang

dipilih akan ditampilkan pada D1 – D4.

4.4.2.2. Isikan data dengan mengeset sakelar data (S2), data yang ditulis dan di baca akan

ditampilkan pada D7 – D8.

4.4.2.3. Untuk menulis data ke alamat RAM yang ditunjuk sakelar alamat (S1) maka sakelar

WE (S4) dan sakelar ME (S3) harus berlogika Low.

4.4.2.4. Untuk membaca data dari alamat RAM yang di tunjuk sakelar alamat (S1) maka

sakelar WE (S4) berlogika High dan sakelar ME (S3) harus berlogika Low.

4.4. Tugas

4.4.1. Untuk Langkah 3

Tabel 1

Data

Input

M

E WE

DATA OUTPUT OPERASI

QD QC QB QA

1100

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

0 1 X X X X Baca data

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

1 0 0 0 0 0 Tidak ada

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

0 0 0 0 0 0 Tulis data

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

Page 28: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

0 1 0 0 0 0 Baca data

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

0111

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

0 1 1 1 0 0 Baca data

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

1 0 0 0 0 0 Tidak ada

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

0 1 1 1 0 0 Baca data

0 0 0 0 0 0 Tulis data

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

0 1 0 1 1 1 Baca data

1 1 0 0 0 0 Tidak ada

4.4.2. Untuk Langkah Kerja 4.

Tabel 2

ME WE Operasi Kondisi Output

L L Menulis Masukan data

L H Membaca Simpan data

H L Tidak ada Masukan data

H H Tidak ada 0000

Page 29: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

4.5.3. Untuk Langkah 5.

Tabel 3

Alamat (Desimal) Alamat ( Biner ) Bit kombinasi ( Data )

0 0000 0100

3 0011 1000

7 0111 0110

10 1010 1001

2 0010 0010

5 0101 1010

11 1011 1100

13 1101 0000

1 0001 1011

4 0100 1101

9 1001 0001

12 1100 1110

14 1110 1111

6 0110 0011

8 1000 0111

15 1111 0101

Page 30: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

4.5.4. Untuk Langkah 6.

Alamat Bit kombinasi ( Data )

10 0100

1 1011

2 0010

3 1000

4 1101

5 1010

6 0011

7 0110

8 0111

9 0001

10 1001

11 1100

12 1110

13 0000

14 1111

15 0101

5. Analisa

Pada praktikum kali ini, kami selaku penulis dituntut untuk memahami dan mengerti

akan modul ini, dimana modul ini mempelajari mengenai RAM 16 x 4 Bit dengan penampil.

Page 31: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Dalam Rangkaian terdapat IC SN7489 dimana IC ini merupakan IC yang memiliki

fungsi penyimpan atau sering disebut dengan memori. Memori yang terdapat dalam IC ini

merupakan jenis RAM (Random Access Memory).

Pada praktikum ini digunakan IC SN7489 yang memiliki kapasitas memori sebesar 64

byte. Spesifikasi pada SN7489 diuraikan sebagai berikut.

Tabel Fungsi :

ME WE Operasi Kondisi Output

L L Menulis Komplemen Input data (menulis data)

L H Membaca Menampilkan Data

H L Menghalangi [Penyimpanan] Komplemen Input data (menulis data)

H H Tidak Melakukan Proses Low

Uraian fungsi dari masing-masing kaki sebagai berikut :

Kaki 2 (ME) pada IC SN7489 berfungsi sebagai peyimpan data. Bilamana kaki 2

diberikan pulsa “low” maka data dapat disimpan pada alamat tertentu.

Kaki 3 (WE) pada IC SN7489 berfungsi sebagai penulis data. Bilamana kaki 3 diberika

pulsa “low” maka data dapat ditulis/dimasukkan.

kaki 2 = ME (Memory Enable)

kaki 3 = WE (Write Enable)

kaki 4, 6, 10, 12 = Input Data

IC SN7489

Ket:

Page 32: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

Kaki 4, 6, 10 & 12 pada IC SN7489 berfungsi sebagai input data. Data yang diberikan

pada kaki tersebut akan tersimpan bilamana kaki 2 (ME) dan kaki 3 (WE) masing-masing

diberikan pulsa “low”.

Kaki 5, 7, 9 & 11 pada IC SN7489 berfungsi sebagai sistem alamat. Sistem alamat ini

bekerja bilamana kaki 2 (ME) diberika pulsa “low” dan kaki 3 (WE) diberikan pulsa

“high”, jika sistem alamat bekerja maka data yang telah disimpan dapat ditampilkan

kembali.

VI. Kesimpulan

VI.1. Kaki 2 merupakan ME (Memory Enable) dimana fungsi dari kaki ini adalah

sebagai penyimpan data dan akan aktif ketika diberi masukan 0 (Low).

VI.2. Kaki merupakan WE (Write Enable) dimana fungsi dari kaki ini adalah untuk

menulis atau memasukan data dan akan aktif ketika diberi masukan 0 (low).

VI.3. Kaki 4, 6, 10, 12 merupakan input data dimana fungsi kaki ini adalah sebagai

masukan data (data paralel) dari user / pengguna, kaki ini juga merupakan

sebagai referensi data-data yang akan disimpan.

VI.4. Kaki 5, 7, 9, 11 merupakan alamat / address dimana fungsinya adalah seperti

baris dalam lembar kertas yang memiliki nomor dimana kita dapat menentukan

letak baris tersebut sehingga kita dapat mengetahui dimana letak data yang user

simpan.

VI.5. Prinsip kerja RAM ini berdasarkan catu daya (volatile) jadi jika catu daya

diputuskan maka hasil yang dihasilkan yaitu 0000 atau terhapus.

Page 33: Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047

DAFTAR PUSTAKA

www.alldatasheet.com

Elektronika_blogspot.com

www.catalogdatasheet.com

www.wikipedia.com

www.iddhien.com