Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047
-
Upload
rastikahsatya -
Category
Documents
-
view
419 -
download
15
Transcript of Laporan Terapan _Rastikah Satya 0220080047
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL TERAPAN
DISUSUN OLEH :
RASTIKAH SATYA
(0220080047)
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
MEKATRONIKA Jl. Gaya Motor Raya 8 Sunter II Jakarta Utara 14330 Telepon: 6519555, Fax: 6519821,
email: [email protected]
2009
MODUL 10
PENGONTROL MOTOR STEP 4 PHASA
1. Tujuan
Setelah pelajaran selesai, peserta harus dapat :
1.1. Memahami prinsip kerja pengontrolan step 4 phasa yang menggunakan rangkaian digital.
1.2. Membangun rangkaian pengontrol motor step 4 phasa
1.3. Menggambarkan bentuk pulsa keluaran pengontrolan motor step
1.4. Menjelaskan fungsi dan cara kerja sakelar pembalik arah putaran motor
1.5. Menjelaskan fungsi dan cara kerja sakelar stop ( jalan atau berhenti )
Menganalisa hasil percobaan
2. Landasan Teori
2.1. Pengertian Motor Stepper
Motor Stepper adalah motor DC yang yang tidak memiliki komutator dan pada
umumnya hanya mempunyai kumparan pada statornya sedangkan pada bagian rotornya
merupakan magnet permanent.
ROTOR
STATOR
2.2. Cara kerja motor stepper
Dalam gerakan motor stepper dapat dilakukan dengan 2 cara berdasarkan simpangan
sudut gerakannya yaitu full step penuh dan half step sedangkan prinsip kerja motor steper
dipenggaruhi oleh 4 hal yaitu :
2.2.1. Phase
2.2.2. Resolusi
2.2.3. Tegangan
2.2.4. Frekuensi Max
2.3. Komponen pada motor stepper
Motor stepper dapat dikendalikan sebab terdapat 3 komponen utama yang berfungsi
dalam peputarannya yaitu :
2.3.1. Motor Stepper merupakan motor penggerak yang bergerak tiap-tiap langkah,
2.3.2. Power driver berfungsi sebagai pemberi tegangan pada input motor stepper,
2.3.3. Translator berfungsi untuk mengendalikan power driver agar bekerja sesuai
dengan kehendak pemakai. Pemakaian rangkaian pencacah dapat menggerakkan motor
langkah demi langkah. Nilai 1 sebagai keluaran dari pencacah diumpankan sebagai masukkan
ke transistor atau darlington. Kerja transistor seperti halnya saklar on-off yang pada
prinsipnya akan mensuplai arus ke motor stepper jika transistor dalam kondisi ON dan akan
memutus arus jika dalam kondisi OFF. Fungsi dioda bertindak sebagai proteksi terjadinya
arus balik yang dihasilkan oleh motor stepper (EMF).
3. Data
3.1. Waktu 4 x 45 menit
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
3.2.1.1. CRO
3.2.1.2. Multimeter
3.2.2. Bahan
3.2.2.1. Digital trainer box
3.2.2.2. Modul trainer no 5041230T
3.2.2.3. Modul trainer no 5041231T
3.3 Keselamatan Kerja
3.3.1. Perhatikan batas ukur dan alat-alat ukur
3.4. Langkah Kerja
3.4.1. Siapkan peralatan
3.4.2. Hubungkan output modul 5041230T (L1,L2,L3,L4 ) ke inputan dari modul 5041231T ( L1,
L2, L3, L4 )
3.4.3. Berikan catu daya 5 volt, sebelumnya kedudukan sakelar S1 dan S2 = 0
3.4.4. Ubah kedudukan sakelar seperti tabel di bawah ini. Amati putaran motor
3.4.5. Ubah kedudukan potensiometer sehingga menghasilkan frekuensi sebesar 250 Hz
3.4.6. Amati bentuk gelombang output L1,L2,L3,L4
Gambarkan pada tempat yang telah tersedia:
Kedudukan sakelar S1 = 1, S2 =1
3.4.7. Ubah keduduka S1 = 0 dan S2 = 1
Amati bentuk gelombangnya, gambarkan pada tempat yang telah tersedia
3.5 Gambar Rangkaian
3.6 Tugas
3.6.1. Untuk Langkah 4
Tabel 1
Keadaan Saklar Keadaan motor step
S1 S2
0 0 CCW
0 1 Berhenti
1 0 Cw
1 1 Berhenti
3.6.2. Untuk Langkah 5
3.6.3. Untuk Langkah 6
3.6.5. Untuk Langkah 8
1. Apakah fungsi IC 555 pada rangkaian ini ?
Jawab :
Sebagai pemberi pulsa
2. Apakah fungsi S1 dan S2 ?
Jawab :
S1 berfungsi sebagai pengatur arah gerak motor
S2 berfungsi sebagai sakelar ON/OFF pada rangkaian
3. Apakah bedanya :
Pulsa diagram sewaktu motor bergerak ke kiri dengan pulsa diagram sewaktu motor
bergerak kekanan
Jawab :
Perbedaan dari pulsanya adalah perbedaan phasenya.
4. Analisa
Pada praktikum kali ini, penulis dituntut untuk dapat memahami prinsip kerja motor step 4
phasa yang menggunakan rangkaian digital.
Setelah praktikum selesai penulis memahami prinsip kerja motor steper 4 phasa. Prinsip kerja
motor steper 4 phasa adalah bilamana motor tersebut diberikan pulsa.
Pada awal praktikum, pulsa yang diberikan berasal dari dari IC 555. Pulsa yang dikeluarkan
dapat menentukan kecepatan motor. Bila makin tinggi frekuensi pulsa maka makin cepat pula putaran
yang terjadi pada motor dan putaran semakin halus (smooth). Frekuensi pulsa yang dikeluarkan dari
IC555 dapat diatur dengan potensiometer dan juga dipengaruhi kapasitor.
Pulsa keluaran dari IC 555 akan diteruskan ke input IC 74191, tepatnya pada kaki 14 yang
berfungsi sebagai clock, dan yang mengatur penghitung mundur atau maju adalah pada kaki 5
(up/down). Dibawah ini adalah gambar dari IC 74191.
Gambar di atas menunjukan fungsi dari setiap kaki IC 74191, yang dijelaskan sebagai
berikut :
4.1. Kaki 1, 9,10,15 berfungsi sebagai input data
4.2. Kaki 2,3,6,7 berfungsi sebagai output data
4.3. Kaki 4 berfungsi sebagai enable( pengaktif dari fungsi IC tersebut), jika pulsa yang diberikan
pada kaki enable bernilai “high”, maka secara keseluruhan IC tersebut tidak berfungsi (
disable ), namun jika pulsa yang diberikan bernilai “low”, maka IC tersebut dapat berfungsi (
enable).
4.4. Kaki 5 berfungsi sebagai penghitung maju /mundur, jika kaki tersebut mendapat pulsa
bernilai “low”, maka IC tersebut berfungsi sebagai counter maju, sedangkan jika kaki 5
diberikan pulsa “high”, maka IC tersebut akan menghitung mundur.
Terdapat 4 output pada pada IC 74191, namun pada praktikum ini hanya menggunakan 2
ouput (yaitu kaki 3 “QA” dan kaki 2 “QB”) yang akan diumpankan pada input IC 74139.
IC 74191
Keluaran IC 74191 yang telah diteruskan pada kaki IC74139 (yaitu kaki 14 “A0” dan kaki 13
“A1”) akan dimanipulasi untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor
steper. Berikut ini adalah gambar dari IC 74139
4.1.1. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “high” maka secara keseluruhan tidak akan berfungsi
(mengalami disable)
4.1.2. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low” maka secara keseluruhan akan berfungsi.
4.1.3. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low”, kaki 14 (A0) diberi “low”, dan kaki 13 (A1)
diberi “low”, maka output kaki 12 (Y0) = “low”, output kaki 11 (Y1) = “high”, output kaki 10
(Y2) = “high”, output kaki 9 (Y3) = “high”.
4.1.4. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low”, kaki 14 (A0) diberi “low”, dan kaki 13 (A1)
diberi “high”, maka output kaki 12 (Y0) = “high”, output kaki 11 (Y1) = “high”, output kaki
10 (Y2) = “low”, output kaki 9 (Y3) = “high”.
4.1.5. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low”, kaki 14 (A0) diberi “high”, dan kaki 13 (A1)
diberi “low”, maka output kaki 12 (Y0) = “high”, output kaki 11 (Y1) = “low”, output kaki 10
(Y2) = “high”, output kaki 9 (Y3) = “high”.
IC 74139
H = High
L = Low
X = Don’t care
4.1.6. Bila input kaki 15 (enable) diberi pulsa “low”, kaki 14 (A0) diberi “high”, dan kaki 13 (A1)
diberi “high”, maka output kaki 12 (Y0) = “high”, output kaki 11 (Y1) = “high”, output kaki
10 (Y2) = “high”, output kaki 9 (Y3) = “low”.
Dari penjelasan diatas dapat dibentuk diagram pulsa sebagai berikut.
Pada keluaran IC 74139 kita hubungkan dengan gerbang NOT IC 7404. IC 7404 berfungsi
sebagai inverter (pembalik) misalkan inputan 1 (high) maka kelurannya 0 (low).
Keluaran IC 74139 harus diberikan gerbang NOT karena jika tidak maka motor tidak akan
berjalan (slip). Dikarenakan pada keluaran IC 74139 akan menghasilkan 3 keluaran high dan 1 low
sehingga motor tidak akan berfungsi (berputar).
Keluaran dari gerbang NOT dihubungkan pada IC ULN 2803 A. IC ULN 2803 A berfungsi
sebagai kopling. IC ULN 2803 A tidak memiliki VCC akan tetapi hanya memiliki COM yang
dihubungkan dengan ground dan inputannya sebagai basis yang sama dengan transistor.
Ketika kita ukur outputan IC ULN 2803A ketika tidak dihubungkan dengan clock maka semua
outputan IC ULN 2803 A akan bernilai high karena nilai high didapat dari motor steper 4 phase dan
motor steper 4 phase mendapatkan sumber langsung dari powersupplay.
5. Kesimpulan
5.1. Motor steper 4 phase bergerak sesuai dengan clock yang diberikan. Semakin tinggi
frekuensi yang diberikan maka gerakan motor akan halus (smooth)
5.2. IC ULN 2803 A berfungsi sebagai kopling pengaman.
5.3. Rotor pada motor bergerak disebabkan oleh lilitan yang menghasilkan magnet pada
setiap kutubnya.
MODUL 11
RANGKAIAN PLL
1. Tujuan
1.1 Menjelaskan prinsip kerja rangkaian PLL
1.2 Membangun rangkaian yang ada
1.3 Mengukur pada tiap titik pengukuran
1.4 Menganalisa hasil percobaan
2. Landasan Teori
2.1. Pengertian PLL
PLL atau disebut Phase-Locked Loop pada dasarnya merupakan sebuah sistem
kontrol frekuensi yang memanfaatkan sinyal input dan output dari sebuah rangkaian osilasi
yang terkontrol dan rangkaian ini juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan frekuensi
yang banyak dalam satu frekuensi input, dimana kondisi frekuensi keluaran PLL diikuti oleh
frekuensi yang diatur oleh suatu pembagi atau programmable divider.
2.2 Rangkaian PLL Sederhana
Rangkaian PLL yang paling sederhana terdiri dari sebuah VCO (Voltage Control
Oscillator), detector fasa (Phase detector), dan crystal oscillator. Sebuah frekuensi f1 yang
dihasilkan oleh crystal oscillator kemudian diumpankan ke rangkaian phase detector untuk
dibandingkan dengan frekuensi f2 dari VCO. Phase detector akan membandingkan frekuensi
f1 dan f2, pada kondisi awal f1 ≠ f2 karena frekuensi dari VCO = 0 Hz. Karena ada
perbedaan frekuensi antara f1 dan f2, maka rangkaian phase detector akan menghasilkan
tegangan Vdc yang mencatu VCO. Tegangan Vdc ini menyebabkan rangkaian VCO
berosilasi dan menghasilkan sebuah frekuensi f2.
2.3 Prinsip Rangkaian PLL
PLL dipakai untuk mendapatkan sinkronisasi sebagai rangkaian pengatur yang
bertugas menyesuaikan fasa dan frekuensi osilator pada osilasi acuan. Pada operasi tetap,
osilator dari PLL akan berosilasi dengan frekuensi yang sama seperti pada sinyal acuan.
Tergantung dari tipe PLL pergeseran fasa akan berkisar antara 00 atau 900. Pada kasus lain
pergeseran fasa tidak akan berubah setiap waktu.
Desain dan fungsi PLL
1. Filter Loop
2. Detektor fasa
3. VCO
3. Data
Gambar 1. Prinsip PLL
3.1. Waktu 4 X 45 Menit
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
3.2.1.1. Oscilloscope 1 buah
3.2.1.2. Catu Daya 0-30 V DC 1 buah
3.2.1.3. Function Generator 1 buah
3.2.2. Bahan
3.2.2.1. Trainer Digital Terapan
3.2.2.2. Modul No.5241222T
3.3. Keselamatan Kerja
3.3.1. Perhatikan sumber tegangan untuk IC
3.3.2. Perhatikan polaritas sumber tegangan
3.4 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buat rangkaian PLL seperti gambar pada petunjuk pada modul no. 5241222T
3. Berilah tegangan sumber (UB) = 5 V pada modul no. 5241222T. Aturlah
potensiometer (Rp) pada posisi tengah, kemudian hubungkan sumber tegangan
masukan (UE) dari 0 V sampai 10 V pada titik ukur (3).
4. Ukur frekuensi keluaran (fo) pada titik ukur (9) dengan oscilloscop sesuai variasi
sumber tegangan dan isikan pada tabel 1.
5. Lukiskan grafiknya dari data pada tabel1 pada tempat yang disediakan.
6. Aturlah posisi potensiometer pada posisi tengah, kemudian hubungkan titik D dengan
I dan titik B dengan C.
7. Set Function Generator pada tegangan kotak (UE) = 10 V/2 kHz, kemudian
hubungkan kemasukan pada titik ukur (1), setelah itu gambarkan pada tempat yang
tersedia.
8. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (6) dan gambarkan pada tempat
yang tersedia.
9. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (7) dan gambarkan pada tempat
yang tersedia.
10. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (9) dan gambarkan pada tempat
yang tersedia.
11. Hubungkan titik D dengan yang lain sesuai tabel 2. Ukur tegangan (Ux) pada titik
ukur (8) dan frekuensi (fo) pada titik ukur (9), kemudian isikan pada tabel 2.
12. Lukiskan grafiknya dari data pada tabel 2 pada tempat yang disediakan
13. Potensiometer (Rp) tetap pada posisi tengah, kemudian hubungkan titik A dengan titik
C dan titik D dengan titik I.
14. Set Function Generator pada tegangan kotak (UE) = 10 V/2 kHz, kemudian
hubungkan kemasukan pada titik ukur (1), setelah itu gambarkan pada tempat yang
tersedia.
15. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (3) dan gambarkan paa tempat
yang tersedia.
16. Ukurlah tegangan dengan oscilloscop pada titik ukur (6) dan gambarkan pada tempat
yang tersedia.
3.5 Cara kerja / Petunjuk
3.5.1. Cara Kerja :
3.5.1.1. Untuk menentukan cara kerja VCO adalah :
3.5.1.1.1. Berikan tegangan sumber 5 Volt pada modul PLL dan letakkan posisi
potensiometer pada tengah-tengah.
3.5.1.1.2. Berikan tegangan dari 0 sampai 10 Volt pada titik masukan 3 dan ukur frekuensi
yang dihasilkan pada titik keluaran fo
3.4.1.2 Untuk menentukan cara kerja phase komparator adalah :
3.4.1.2.1. Aturlah potensiometer pada posisi tengah dan hubungkan titik B dengan C dan titik
D dengan I
3.4.1.2.2. Set Fuction Generator dengan tegangan 10 V dan frekuensi 2 kHz dan hubungkan
dengan titik I.
3.4.1.2.3. Lakukan cara yang sama seperti diatas dengan hubungan yang lain yaitu : titik A
dengan V dan dititik D dengan I.
3.5.2 Rangkaian Rangkaian
3.6. Tugas
3.6.1. Untuk Langkah 4
Tabel 1.
UE Fo
0 V 1,4 kHz
+ 2.5 V 7,1 kHz
+ 5.0 V 16,67 Hz
+ 7.5 V 16,67 kHz
+ 10 V 16,67 kHz
3.6.2. Untuk Langkah 5
3.6.3. Untuk Langkah 7
3.6.4. Untuk Langkah 8.
3.6.5. Untuk Langkah 9.
3.6.5. Untuk Langkah 9.
4. Analisa
Pada praktikum kali ini, kami selaku penulis dituntut agar dapat memahami prinsip
kerja rangkaian PLL dan memahami setiap kaki-kaki yang terdapat pada IC 4046 dan IC
74C193.
Dalam rangkaian PLL IC 4046 berfungsi sebagai VCO Part dan Phase comparators
SEMATKAN ( PINNING )
1. PCP Out : Pembanding Tahap berdenyut keluaran 2. PC1Out : Pembanding Tahap 1 keluaran 3. COMP IN : Pembanding masuk 4. VCOOUT : VCO Keluaran 5. INH : Halangi masukan 6. C1A : Kapasitor C1 Koneksi A 7. C1B : Kapasitor C1 Koneksi B 8. VSS : VSS 10. SFOut : Source-Follower keluaran 11. R1 : Resistor R1 Koneksi 12. R2 : Resistor R2 Koneksi 13. PC2OUT : Pembanding Tahap 2 keluaran 14. SIGNIN : Syarat masuk 15. Zener : Zen dioda masuk untuk persediaan diatur.
Dalam rangkaian PLL IC 74C193 berfungsi sebagai Synchronous 4-Bit Up/Down
Binary Counter
Synchronus 4-Bit Up/Down
1. Data B Input : menginput data
2. QB : keluaran data
3. QA : keluaran data
4. Count Down : penghitung mundur
5. Count Up : penghitung maju
6. QC : keluaran data
7. QD : keluaran data
8. GND : menetralkan
9. Data D : masukan D
10. Data C : masukan C
11. Load : masukan paralel
12. Carry : keluaran
13. Borrow : keluaran
14. Clear : masukan untuk mereset
15. Data A : masukan A
16. VCC : sumber
5. Kesimpulan
5.1. IC HEF4046B merupakan suatu sirkuit pengulangan phase-locked yang berisi
tentang suatu voltase linier mengawasi osilator ( VCO) dan dua pembanding phase
comparators dengan suatu isyarat umum masuk amplifier dan suatu pembanding umum
masuk. Suatu 7 V pengatur ( zen) dioda disediakan untuk regulasi tegangan persediaan jika
perlu.
5.2 IC MM74C193 digunakan sebagai pemberi pulsa atau clock yang bias berfungsi sebagai
penghitung mundur dan penghitung mundur.
MODUL 12
RAM 16 X 4 BIT DENGAN PENAMPILAN
1. Tujuan
1.1.1. Menjelaskan prinsip kerja RAM 16 X 4 Bit
1.1.2. Membangun rangkaian yang digunakan
1.1.3. Mengoperasikan proses membaca dan menulis data
1.1.4. Menganalisa hasil percobaan
2. Landasan Teori
2.1. Memori
Di dalam sistem digital, rangkaian memori berfungsi sebagai penyimpan informasi
(data) secara permanen maupun bersifat sementara yang dapat dipanggil kelak. Media
penyimpan dapat berupa rangkaian terintegrasi semikonduktor atau peralatan magnetik
seperti tape magnetik atau disk. Media magnetik umumnya dapat menyimpan banyak data
dibandingkan dengan media semikonduktor, tapi waktu pengaksesannya (waktu yang
diperlukan untuk menuju lokasi data dan kemudian membacanya), lebih lama.
Ditinjau dari sifat data yang tersimpan, memori dibagi menjadi dua jenis yakni:
2.1.1. Read Only Memory (ROM)
Data yang diisi oleh pabrik sehingga pemakai hanya dapat membaca isinya dan tidak
bisa menulis kembali. Memori ini tidak tergantung pada catu daya dan disebut nonvolatile.
2.1.2. Write-Read Memory Random Access Memory (RAM)
Data yang bisa dibaca dan ditulis namun isinya tergantung pada catu daya (Volatile),
bila catu daya diputuskan, maka isinyapun terhapus
2.2. IC 7489 (Tipe TTL)
IC 7489 merupakan salah satu jenis TTL yang digunakan sebagai memori pada
peralatan computer, kalkulator dan sistem kontrol elektonika yang prinsip kerjanya
berdasarkan pengoperasian bilangan Biner Logic (bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal
dua kondisi saja 1 (on) dan 0 (off). IC ini Dibangun dengan menggunakan transistor sebagai
komponen utamanya yang berfungsi sebagai variasi logic sehingga IC ini dinamakan
transistor.
2.3. SIRKUIT MEMORI
Gambar 1.1.
Sirkit Memory ( IC 7489 )
2.3.1. Fungsi sirkit memori
Fungsi sirkit memori adalah sebagai penyimpan data biner.Data bit yang disimpan
pada RAM akan tetap tinggal selama power supply terpasang. Fungsi dari memori volatile ini
adalah untuk mengoperasikan decoder secara otomatis dengan cara pemrograman data pada
memori.
2.3.2. Struktur sirkit memori
Struktur dari sirkit ini terdiri dari IC Scratch Pad Memori RAM 7489 (16 x 4 bit) atau
64 bit RAM ( with open collector outputs ) dari keluarga TTL.
2.3.3. Cara kerja sirkit memori
Bila kontrol input ME ( memory enable ) diberi logika 0, sedang input control WE (
write enable diberi logika 1 ), address bus diset pada 0000 dan data bus diset pada 0011, serta
WE diberi logika 0 sesaat, maka data 0011 telah tersimpan pada address 0000 selama power
supply terpasang.
4. Data
4.1. Waktu 4 x 45 menit
4.1.1 Alat dan Bahan
4.1.1.1. Alat-alat
4.1.1.1.1. Multimeter 1 buah
4.1.1.2. Bahan:
4.1.1.2.1. Trainer digital terapan modul no 524121T 1 buah
4.2. Keselamatan Kerja
4.2.1. Perhatikan pemberian sumber tegangan terhadap trainer sebesar 5 Volt
4.3. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil modul No. 5241201T
3. Aturlah alamat pada sakelar alamat pada kondisi (0011 ), buat data input, ME dan WE
sesuai dengan kombinasi seperti label 1. Kemudian isi kolom data ouput dan kolom
operasi.
4. Dari hasil percobaan langkah 2, buatlah kesimpula tentang memori enable (ME) dan
write Enable (WE ), kemudian isikan pada tabel 2.
5. Masukkan ( tulis ) data kombinasi pada tabel 3, sesuai alamatnya, sehingga data
tersebut masih dalam memori.
6. Bacalah data pada langkah 5 sesuai alamat yang ada pada tabel 4.
7. Jawablah semua pertanyaan yang dinyatakan pada lembar tugas.
4.4. Cara Kerja/ Petunjuk
4.4.1. Gambar rangkaian : Pemberi pulsa
4.4.2. Cara Kerja
Adapun cara kerja modul ini dalah sebagai berikut :
4.4.2.1. Tunjukan kalimat memori dengan mengeset sakelar alamat ( S1 ), alamat RAM yang
dipilih akan ditampilkan pada D1 – D4.
4.4.2.2. Isikan data dengan mengeset sakelar data (S2), data yang ditulis dan di baca akan
ditampilkan pada D7 – D8.
4.4.2.3. Untuk menulis data ke alamat RAM yang ditunjuk sakelar alamat (S1) maka sakelar
WE (S4) dan sakelar ME (S3) harus berlogika Low.
4.4.2.4. Untuk membaca data dari alamat RAM yang di tunjuk sakelar alamat (S1) maka
sakelar WE (S4) berlogika High dan sakelar ME (S3) harus berlogika Low.
4.4. Tugas
4.4.1. Untuk Langkah 3
Tabel 1
Data
Input
M
E WE
DATA OUTPUT OPERASI
QD QC QB QA
1100
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
0 1 X X X X Baca data
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
1 0 0 0 0 0 Tidak ada
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
0 0 0 0 0 0 Tulis data
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
0 1 0 0 0 0 Baca data
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
0111
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
0 1 1 1 0 0 Baca data
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
1 0 0 0 0 0 Tidak ada
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
0 1 1 1 0 0 Baca data
0 0 0 0 0 0 Tulis data
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
0 1 0 1 1 1 Baca data
1 1 0 0 0 0 Tidak ada
4.4.2. Untuk Langkah Kerja 4.
Tabel 2
ME WE Operasi Kondisi Output
L L Menulis Masukan data
L H Membaca Simpan data
H L Tidak ada Masukan data
H H Tidak ada 0000
4.5.3. Untuk Langkah 5.
Tabel 3
Alamat (Desimal) Alamat ( Biner ) Bit kombinasi ( Data )
0 0000 0100
3 0011 1000
7 0111 0110
10 1010 1001
2 0010 0010
5 0101 1010
11 1011 1100
13 1101 0000
1 0001 1011
4 0100 1101
9 1001 0001
12 1100 1110
14 1110 1111
6 0110 0011
8 1000 0111
15 1111 0101
4.5.4. Untuk Langkah 6.
Alamat Bit kombinasi ( Data )
10 0100
1 1011
2 0010
3 1000
4 1101
5 1010
6 0011
7 0110
8 0111
9 0001
10 1001
11 1100
12 1110
13 0000
14 1111
15 0101
5. Analisa
Pada praktikum kali ini, kami selaku penulis dituntut untuk memahami dan mengerti
akan modul ini, dimana modul ini mempelajari mengenai RAM 16 x 4 Bit dengan penampil.
Dalam Rangkaian terdapat IC SN7489 dimana IC ini merupakan IC yang memiliki
fungsi penyimpan atau sering disebut dengan memori. Memori yang terdapat dalam IC ini
merupakan jenis RAM (Random Access Memory).
Pada praktikum ini digunakan IC SN7489 yang memiliki kapasitas memori sebesar 64
byte. Spesifikasi pada SN7489 diuraikan sebagai berikut.
Tabel Fungsi :
ME WE Operasi Kondisi Output
L L Menulis Komplemen Input data (menulis data)
L H Membaca Menampilkan Data
H L Menghalangi [Penyimpanan] Komplemen Input data (menulis data)
H H Tidak Melakukan Proses Low
Uraian fungsi dari masing-masing kaki sebagai berikut :
Kaki 2 (ME) pada IC SN7489 berfungsi sebagai peyimpan data. Bilamana kaki 2
diberikan pulsa “low” maka data dapat disimpan pada alamat tertentu.
Kaki 3 (WE) pada IC SN7489 berfungsi sebagai penulis data. Bilamana kaki 3 diberika
pulsa “low” maka data dapat ditulis/dimasukkan.
kaki 2 = ME (Memory Enable)
kaki 3 = WE (Write Enable)
kaki 4, 6, 10, 12 = Input Data
IC SN7489
Ket:
Kaki 4, 6, 10 & 12 pada IC SN7489 berfungsi sebagai input data. Data yang diberikan
pada kaki tersebut akan tersimpan bilamana kaki 2 (ME) dan kaki 3 (WE) masing-masing
diberikan pulsa “low”.
Kaki 5, 7, 9 & 11 pada IC SN7489 berfungsi sebagai sistem alamat. Sistem alamat ini
bekerja bilamana kaki 2 (ME) diberika pulsa “low” dan kaki 3 (WE) diberikan pulsa
“high”, jika sistem alamat bekerja maka data yang telah disimpan dapat ditampilkan
kembali.
VI. Kesimpulan
VI.1. Kaki 2 merupakan ME (Memory Enable) dimana fungsi dari kaki ini adalah
sebagai penyimpan data dan akan aktif ketika diberi masukan 0 (Low).
VI.2. Kaki merupakan WE (Write Enable) dimana fungsi dari kaki ini adalah untuk
menulis atau memasukan data dan akan aktif ketika diberi masukan 0 (low).
VI.3. Kaki 4, 6, 10, 12 merupakan input data dimana fungsi kaki ini adalah sebagai
masukan data (data paralel) dari user / pengguna, kaki ini juga merupakan
sebagai referensi data-data yang akan disimpan.
VI.4. Kaki 5, 7, 9, 11 merupakan alamat / address dimana fungsinya adalah seperti
baris dalam lembar kertas yang memiliki nomor dimana kita dapat menentukan
letak baris tersebut sehingga kita dapat mengetahui dimana letak data yang user
simpan.
VI.5. Prinsip kerja RAM ini berdasarkan catu daya (volatile) jadi jika catu daya
diputuskan maka hasil yang dihasilkan yaitu 0000 atau terhapus.
DAFTAR PUSTAKA
www.alldatasheet.com
Elektronika_blogspot.com
www.catalogdatasheet.com
www.wikipedia.com
www.iddhien.com