LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan...

28
LAPORAN TENGAH TAHUN INOVASI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN PRIMA TANI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING DATARAN RENDAH IKLIM BASAH DI KABUPATEN BENGKULU UTARA OLEH : Sri Suryani M.Rambe Siswani Dwi Daliani Johan Sapri Waluyo BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2009 No Kode : 26.6.RDHP.0323C

Transcript of LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan...

Page 1: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

LAPORAN TENGAH TAHUN

INOVASI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN PRIMA TANI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING DATARAN

RENDAH IKLIM BASAH DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

OLEH :

Sri Suryani M.Rambe Siswani Dwi Daliani

Johan Sapri Waluyo

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN

2009

No Kode : 26.6.RDHP.0323C

Page 2: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

i

LAPORAN TENGAH TAHUN

INOVASI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN PRIMA TANI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING

DATARAN RENDAH IKLIM BASAH DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

OLEH : Sri Suryani M.Rambe Siswani Dwi Daliani

Johan Sapri Waluyo

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2009

Page 3: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

ii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat

dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan

Kelembagaan PRIMA TANI pada Agroekosistem Lahan Kering Dataran Rendah

Iklim Basah di Kabupaten Bengkulu Utara dapat tersusun dengan baik.

Laporan Tengah Tahun ini berisi berbagai kegiatan yang dilakukan di

lokasi PRIMA TANI Desa Lubuk Jale mulai bulan Januari hingga Juni 2009 seperti

demplot longyam, penangkaran benih padi sawah, PTT padi sawah serta klinik

agribisnis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut

berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini. Semoga Laporan ini bermanfaat.

Bengkulu, Juli 2009

Manajer,

Ir. Sri Suryani M.Rambe, M.Agr

Nip. 080 084 929

Page 4: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL....................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................... iii

DAFTAR TABEL........................................................................ iv

I. PENDAHULUAN.................................................................. 1

1.1. Latar Belakang............................................................. 1

1.2.Tujuan......................................................................... 3

1.3. Keluaran..................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 5

III. METODA PELAKSANAAN..................................................... 9

3.1. Lokasi Kegiatan........................................................... 9

3.2. Cakupan Kegiatan........................................................ 9

3.3. Metode Analisis............................................................ 10

3.4. Parameter yang diukur................................................. 10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 11

4.1.Hasil............................................................................ 11

4.2. Pembahasan............................................................... 16

V. KESIMPULAN...................................................................... 20

VI. DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 21

LAMPIRAN .................................................. ........................... 22

Page 5: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Inovasi teknologi di laboratorium agribisnis Desa Lubuk Jale,

Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara......................... 11

2. Kelembagaan agribisnis yang akan dikembangkan di Desa

Lubuk Jale.PUAP bagi Penyuluh Pendamping dan Gapoktan

Kabupaten Lebong................................................................... 12

3. Tahapan pelaksanaan kegiatan PRIMA TANI pada tahun

2007-2009............................................................................... 13

4. Kondisi desa AIP yang diharapkan di Desa Lubuk Jale................ 14

5. Rencana dukungan stakeholder dan realisasi kegiatan PRIMA

TANI Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2009........................... 15

Page 6: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rangkaian foto kegiatan PRIMA TANI Kabupaten Bengkulu Utara

tahun 2009.............................................................................. 22

Page 7: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peran sektor pertanian diantaranya adalah menyediakan kebutuhan

pangan, menciptakan lapangan kerja, sumber devisa negara, dan pengurangan

kemiskinan di perdesaan. Revitalisasi pertanian diperlukan untuk mengatasi

kemiskinan diperdesaan. Data BPS tahun 2006 menunjukkan bahwa jumlah

penduduk miskin diperdesaan mencapai 39,05 juta jiwa dan sebagian besar

berada di sektor pertanian yang berdomisili di perdesaan.

Misi utama Badan Litbang Pertanian adalah menciptakan inovasi pertanian

(teknologi, kelembagaan dan kebijakan) maju dan strategis serta

mengadaptasikan menjadi teknologi tepat guna spesifik pemakai dan lokasi.

Badan Litbang Pertanian telah cukup berhasil dalam pengadaan inovasi pertanian.

Namun berdasarkan evaluasi kecepatan dan tingkat pemanfaatan inovasi yang

dihasilkan cenderung melambat bahkan menurun. Teori triple down effect dalam

pembangunan tidak selalu berjalan seperti yang diharapkan, maka diperlukan

strategi pembangunan pertanian yang langsung dapat menyentuh masyarakat

perdesaan dengan tetap memperhatikan lima landasan fundamental

pembangunan pertanian yaitu pembangunan infrastruktur, penguatan

kelembagaan petani, penyuluhan, pembiayaan pertanian dan pemasaran hasil

pertanian. Terobosan yang cerdas dengan mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya yang ada sangat diperlukan. Untuk itu mulai tahun 2005, Badan

Litbang Pertanian melaksanakan program PRIMA TANI.

PRIMA TANI adalah Program Rintisan Pemasyarakatan Inovasi Teknologi

Pertanian, merupakan suatu model atau konsep baru diseminasi teknologi

pertanian yang dipandang dapat mempercepat penyampaian informasi dan bahan

dasar inovasi baru. Peran PRIMA TANI diantaranya adalah:

- Merancang serta memfasilitasi penumbuhan dan pembinaan percontohan

sistem dan usaha agribisnis berbasis pengetahuan dan teknologi inovatif.

Page 8: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

2

- Membangun pengadaan sistem teknologi dasar (antara lain benih dasar,

prototipe alat/mesin pertanian, model usaha pasca panen skala komersial)

secara luas dan desentralistis.

- Menyediakan informasi, konsultasi, dan sekolah lapang untuk pemecahan

masalah melalui penerapan inovasi pertanian bagi para praktisi agribisnis.

- Memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan masyarakat dan pemerintah

setempat untuk melanjutkan pengembangan dan pembinaan percontohan

sistem dan usaha agribisnis berbasis pengetahuan dan teknologi mutakhir

secara mandiri.

Dalam kaitannya dengan Program Departemen Pertanian, PRIMA TANI

merupakan salah satu instrumen pelaksanaan Revitalisasi Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan (RPPK). PRIMA TANI dapat menjadi wadah program ketahanan

pangan, pengembangan agribisnis (peningkatan daya saing) dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat. PRIMA TANI dilaksanakan secara partisipatif oleh

petani dan didukung oleh seluruh stakeholder (pemangku kepentingan)

khususnya Pemerintah Daerah. PRIMA TANI harus dapat bermanfaat bagi Badan

Litbang, Pemda dan petani. BPTP berperan sebagai focal point dalam inisiasi

PRIMA TANI di masing-masing propinsi. Bagi Propinsi Bengkulu, PRIMA TANI

dapat mempercepat pencapaian visi Pemerintah Daerah dan peningkatan

pendapatan dan kesejahteraan petani.

Strategi yang diterapkan untuk memantapkan pelaksanaan PRIMA TANI

adalah penerapan teknologi inovatif tepat guna, membangun model percontohan

agribisnis progresif berbasis teknologi inovatif, mendorong proses difusi dan

replika model percontohan dengan mengacu kepada wilayah agroekosistem dan

kondisis sosial ekonomi setempat.

Keluaran akhir PRIMA TANI adalah terbentuknya Agribisnis Industrial

Perdesaan (AIP) dan Sistem Usahatani Intensifikasi dan Diversifikasi (SUID) yang

merupakan representasi industri pertanian dan usahatani berbasis ilmu

pengetahuan dan teknologi di suatu kawasan pengembangan yang

mencerminkan pengembangan agribisnis lengkap dan padu padan antar

subsistem, berbasis agro-ekosistem, mempunyai kandungan teknologi dan

Page 9: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

3

kelembagaan serta meningkatkan kesejahteraan petani. PRIMA TANI diharapkan

bermanfaat bagi peningkatan muatan inovasi baru dalam sistem dan usaha

agribisnis, peningkatan efisiensi sistem produksi, perdagangan dan konsumsi

serta peningkatan akuntabilitas Departemen Pertanian dalam pembangunan

pertanian melalui percepatan penyebaran dan adopsi inovasi teknologi oleh

pengguna.

1.2. TUJUAN

Tujuan umum PRIMA TANI adalah untuk mempercepat diseminasi dan

adopsi teknologi inovatif serta untuk memperoleh umpan balik mengenai

karakteristik tepat guna spesifik pengguna dan lokasi dengan pendekatan

agribisnis, agro-ekosistem, wilayah, kelembagaan, dan pemberdayaan dalam

rangka mewujudkan masyarakat sejahtera, pertanian sustainable dan lingkungan

yang lestari.

Tujuan Tahunan PRIMA TANI Desa Lubuk Jale, Kecamatan Kerkap,

Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2009 adalah:

1. Meningkatkan pendapatan petani sebesar 20 -30 % melalui intensifikasi

budidaya longyam.

2. Melaksanakan PTT padi seluas 5 ha untuk peningkatan IP dari 200 menjadi IP

300.

3. Membentuk satu unit klinik agribisnis untuk penyebaran teknologi Longyam,

PTT padi, dan ternak sapi.

4. Melaksanakan FRK untuk pengukuran kinerja inovasi teknologi dan

kelembagaan.

5. Mempersiapkan transfer pembinaan PRIMA TANI ke Pemerintah Kabupaten

melalui apresiasi dan sosialisasi.

Page 10: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

4

1.3. KELUARAN

Keluaran akhir Prima Tani adalah terbentuknya unit Agribisnis Industrial

Pedesaan (AIP) dan Sistem Usahatani Intensifikasi dan Diversifikasi (SUID), yang

merupakan representasi industri pertanian dan usahatani berbasis ilmu

pengetahuan dan teknologi di suatu kawasan pengembangan. Kawasan ini

mencerminkan pengembangan agribisnis lengkap dan padu padan antar

subsistem, yang berbasis agroekosistem, dan mempunyai kandungan teknologi

dan kelembagaan lokal yang diperlukan menuju masyarakat Agribisnis Industrial

Pedesaan (AIP).

Perkiraan keluaran kegiatan PRIMA TANI pada tahun 2009 adalah:

a. Meningkatnya pendapatan petani sebesar 20 -30 % melalui intensifikasi

budidaya longyam.

b. Terlaksananya PTT padi seluas 5 ha untuk peningkatan IP dari 200 menjadi

IP 300.

c. Terbentuknya satu unit klinik agribisnis untuk penyebaran teknologi Longyam,

PTT padi, dan ternak sapi.

d. Dilaksanakannya FRK untuk pengukuran kinerja inovasi teknologi dan

kelembagaan.

e. Ditransfernya pembinaan PRIMA TANI ke Pemkab melalui apresiasi dan

sosialisasi.

Page 11: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 tercatat 37,2 juta jiwa, dan

63,4% diantaranya berada di perdesaan dengan mata pencaharian di sektor

pertanian. Oleh karena itu pembangunan ekonomi nasional berbasis pertanian

dan perdesaan secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak

terhadap pengurangan penduduk miskin (Mat Syukur, 2007).

Kontribusi pertanian dari tahun ke tahun semakin meningkat, ini terlihat

dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian pada tahun

2006 mencapai 44,5% dibandingkan tahun 2005 yang hanya mencapai 39,5%.

Fakta ini menandakan bahwa sektor pertanian selain sebagai sumber pendapatan

masyarakat juga mempunyai peranan penting dalam mengatasi masalah

ketenagakerjaan dan penerimaan devisa negara yang semakin didukung oleh nilai

tambah produk pertanian, melalui peningkatan investasi di bidang pengolahan

hasil komoditas pertanian dan hasil turunannya (Sarwani, 2007).

Pembangunan pertanian pada dasarnya mengacu pada panca yasa

yaitu: 1) perbaikan infrastruktur pertanian, 2) pengembangan kelembagaan

petani, 3) penyuluhan, 4) fasilitas pembiayaan pertanian, dan 5) pemasaran hasil

pertanian (Marsigit, 2007; Sarwani, 2007). Pembangunan pertanian seharusnya

tidak hanya menitikberatkan pada aspek teknologi produksi, tetapi juga harus

memperhatikan aspek penanganan pasca panen, pengolahan dan pemasaran

hasil pertanian.

Pengambil kebijakan pembangunan pertanian ditantang untuk selalu

menciptakan inovasi teknologi dan kelembagaan yang siap untuk

diimplementasikan. Berbagai konsep dan pendekatan penyampaian teknologi

kepada petani telah diprogramkan oleh pemerintah, namun hasil yang dicapai

masih belum memuaskan (Simatupang, 2004). Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi tingkat kemampuan petani dalam pengambilan keputusan adalah

persepsi petani sendiri terhadap sifat inovasi. Apabila petani mempunyai persepsi

yang positif terhadap suatu inovasi baru, maka petani akan mudah menerima

paket teknologi yang disosialisasikan. Teknologi yang disampaikan lebih mudah

Page 12: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

6

diterima petani apabila teknologi yang disampaikan memang terbukti dapat

memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. Struktur sosio ekonomi

mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku adopsi petani.

PRIMA TANI merupakan model diseminasi teknologi yang bertujuan

untuk mempercepat dan mengefektifkan informasi dan teknologi kepada petani

(Simatupang, 2004; Sudaryanto dkk., 2005). PRIMA TANI dilaksanakan dalam

empat strategi, yaitu:

1). Menerapkan inovasi teknologi tepat guna melalui penelitian pengembangan

partisipatif berdasarkan paradigma penelitian untuk pembangunan.

2). Membangun model percontohan sistem dan usaha agribisnis progresif

berbasis teknologi inovatif dengan mengintegrasikan sistem inovasi dan

agribisnis.

3). Mendorong proses difusi dan replikasi model percontohan inovasi teknologi

melalui ekspose dan demontrasi lapang, diseminasi informasi, advokasi serta

fasilitasi.

4. Basis pengembangan dilaksanakan berdasarkan wilayah agroekosistem dan

kondisi sosial ekonomi setempat (Badan Litbang Pertanian, 2004a; 2004b).

Badan Litbang Pertanian tidak hanya sebagai produsen teknologi, tetapi

juga terlibat aktif dalam memfasilitasi pengadaan, penyaluran dan penerapan

teknologi inovatif yang dihasilkannya. PRIMA TANI pada dasarnya adalah model

terpadu antara Penelitian – Penyuluhan – Agribisnis – Pelayanan Pendukung

(Research – Extention – Agribusiness – Supporting Service Linkages) (Deptan,

2006).

Tujuan akhir dari kegiatan PRIMA TANI adalah masyarakat sejahtera,

pertanian sustainable, dan lingkungan lestari. BPTP Bengkulu sebagai focal point

menjadi inisiator dan fasilitator dalam pelaksanaan PRIMA TANI berkewajiban

untuk menyusun strategi dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai yang

selanjutnya dituangkan dalam bentuk Road Map (Badan Litbang Pertanian, 2005).

Koordinasi dan dukungan stakeholder sangat diperlukan agar PRIMA TANI

dapat dioperasionalkan dengan baik dan bersinergi. Perencanaan dan

Page 13: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

7

implementasi program sangat penting untuk dikoordinasikan dengan stakeholders

dalam mendesain rancang bangun laboratorium agribisnis (RBLA).

Inovasi kelembagaan diperlukan untuk mengantarkan inovasi teknologi

dalam peningkatan produksi dan pendapatan petani secara optimal dan

berkelanjutan (Suryana dan Sarwani, 2007). PRIMA TANI dapat dipandang

sebagai sebuah rekayasa kelembagaan dengan segala aspeknya. Proses

penghantaran teknologi dalam konsep pengembangan sistem agribisnis wilayah,

pada dasarnya dilakukan oleh sekumpulan manusia dengan beragam latar

belakang, peran, tanggung jawab, kemampuan, dan motivasi. Hal ini dapat

dipandang sebagai sebuah aksi yang berada pada konteks situasi sosial (social

situation) yang merupakan bagian penting dan menentukan level keberhasilan

secara keseluruhan. Aksi sekelompok orang dalam jejaring sosial yang dapat

diidentifikasi batas-batasnya, dengan satu tujuan yang sama, dan diikat oleh etika

dan komitmen yang sama, pada prinsipnya adalah sebuah kelembagaan

(Syahyuti, 2004).

Sebagai sebuah bentuk program pengembangan ekonomi masyarakat

perdesaan, maka indikator keberhasilan utama dari PRIMA TANI adalah

meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani peserta program. Tujuan ini

akan tercapai apabila sumberdaya pertanian di manfaatkan secara optimal, posisi

tawar petani kuat, dan sistem agribisnis yang eksis berjalan di atas prinsip-prinsip

komersial. Marsigit (2007) menyatakan bahwa sistem usaha agribisnis yang

dibangun harus mempunyai ciri berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan

desentralistis. Fokus pengembangan agribisnis dalam upaya pemberdayaan

masyarakat desa perlu diarahkan pada:

1. Penguatan kelembagaan pertanian di perdesaan yang belum optimal

(Gapoktan, kelompok tani, dan kelompok wanita tani).

2. Revitalisasi peran dan fungsi PPL dalam pengembangan pertanian, khususnya

di perdesaan.

3. Membantu kemudahan akses permodalan bagi petani di perdesaan.

4. Pengembangan IPTEK baik on-farm dan off-farm.

5. Peningkatan ketersediaan bibit/benih bermutu di tingkat petani.

Page 14: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

8

6. Pemberian subsidi untuk menjangkau harga saprotan yang tinggi bagi petani.

7. Penjaminan pemasaran produk-produk pertanian, sehingga petani mempunyai

posisi tawar yang baik.

8. Antisipasi ancaman serangan hama dan penyakit dan bencana alam.

PRIMA TANI dilaksanakan selama kurun waktu 5 tahun, namun demikian,

diharapkan pada tahun ke-3 embrio SUID – AIP sudah terwujud (Departemen

Pertanian, 2006), dan ini juga merupakan kurun waktu pengawalan dan

pendampingan oleh BPTP. Secara garis besarnya untuk mewujudkan SUID – AIP

dalam kurun waktu 5 tahun, maka diperlukan 4 fase yang saling bersinergi yaitu:

1) fase penumbuhan (tahun pertama) meliputi kegiatan persiapan (PRA, Baseline

survey, survey sumberdaya lahan, dan RBLA) dan implementasi inovasi teknologi

(komoditas unggulan) dan kelembagaan; 2) fase pemantapan implementasi

teknologi (komoditas unggulan) dan kelembagaan (tahun ke dua); 3) fase

pengembangan implementasi komoditas tanaman dan ternak unggulan (tahun ke

3 dan 4); dan 4) transfer ke Pemerintah kabupaten (tahun ke 5).

Page 15: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

9

III. METODA PELAKSANAAN

3.1. Lokasi Kegiatan

Lokasi PRIMA TANI Desa Lubuk Jale, Kecamatan Kerkap, Kabupaten

Bengkulu Utara mempunyai luas wilayah 335 ha yang terletak pada ketinggian

110 – 230 m dpl. Secara geografis Desa Lubuk Jale pada koordinat antara

102o16’08” - 102o17’09” Bujur Timur, dan 03o29’30” - 03o31’14” Lintang Selatan

(BBSDLP, 2007). Secara administrasi, Desa Lubuk Jale berbatasan dengan Desa

Lubuk Durian dan Perbo sebelah selatan, Desa Kotalekat dan Simpang Ketenong

di sebelah barat, Desa Talanglekat di sebelah timur dan Desa Air Baus di sebelah

utara.

3.2 Cakupan Kegiatan

Kegiatan PRIMA TANI di Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2009

secara garis besar mengarah pada pengembangan agribisnis dan upaya

diseminasi teknologi. Dalam pelaksanaannya, PRIMA TANI melibatkan berbagai

pihak diantaranya adalah dinas/instansi Pemda terkait, petugas lapangan,

Swasta, Puslit/Balai Besar/Balit lingkup Badan Litbang Pertanian, dan kelompok

tani. Pengembangan agribisnis akan dilakukan dengan kegiatan-kegiatan inovasi

teknologi dan kelembagaan sebagai berikut:

Longyam : membangun kemitraan dalam budidaya ayam ras, perbaikan

teknologi budidaya longyam (ransum dan tatalaksana kandang). pelatihan

penjagaan kesehatan ternak untuk mengurangi tingkat kematian. perluasan

jaringan pemasaran dan prediksi harga. Membangun kerjasama dengan DKP.

Padi sawah : demplot pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT)

padi sawah irigasi seluas 5 ha, pembinaan terhadap penangkaran padi dalam

rangka peningkatan produktivitas, produksi dan penggantian varietas lokal

dengan varietas unggul baru (VUB). pemanfaatan limbah pertanian, khususnya

Page 16: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

10

jerami dan kotoran sapi sebagai pupuk organik, peningkatan Indeks Pertanaman

(IP) padi dari IP 200 menjadi IP 300 melalui demplot seluas 5 ha.

Ternak Sapi : perbaikan menejemen pemeliharaan sapi, komersialisasi kompos

dari kotoran ternak dan sisa panen komoditas pertanian, pembuatan pakan

ternak dengan bahan lokal untuk mengurangi ketergantungan peternak terhadap

rumput dan berpeluang meningkatkan skala kepemilikan ternak, mendorong

perkembangbiakan ternak sapi dengan cara menumbuhkan inseminator swadaya.

Peningkatan Intensitas Penyuluhan dan Kelembagaan Petani:

memfungsikan petugas lapangan yang terdiri atas Koordinator Penyuluh

Pertanian, PPL, PHP, Poskeswan untuk mempercepat adopsi teknologi,

mendorong pemanfaatan seed capital dan dana BLM PUAP kepada Gapoktan

3.3. Metode Analisis

Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode partisipatif dan koordinatif

melalui peningkatan aktivitas kelompok usaha, introduksi teknologi, dan kegiatan

pelatihan. Analisis akan dilakukan untuk seluruh kegiatan inovasi yang

dilaksanakan. Metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Analisis Before-After untuk membandingkatan tingkat pendapatan usahatani

dengan menggunakan Farm Record Keeping (FRK) pada setiap kegiatan

inovasi teknologi yang dilakukan.

2) Metode deskriptif dipergunakan untuk menganalisis: (i) tingkat adopsi dari

inovasi teknologi yang diimplementasikan, (ii) perkembangan agribisnis dalam

wilayah percontohan akibat inovasi teknologi dan kelembagaan, dan (iii)

dampak inovasi di dalam maupun di luar lokasi laboratorium agribisnis.

3.4. Parameter yang diukur

Adapun parameter yang diukur adalah: 1) Dinamika kelompok; 2) Adopsi

teknologi; 3) Kerjasama antar instansi; 4) Penumbuhan kelembagaan; 5) Kinerja

Teknologi dan kelembagaan dan 6) Tingkat pendapatan petani.

Page 17: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

11

IV. HASIL SEMENTARA

4.1. Hasil

Komoditas dan Inovasi Teknologi

Komoditas unggulan yang dikembangkan di Desa Lubuk Jale terdiri atas

ayam (longyam), padi sawah dan sapi. Rencana perbaikan dan introduksi inovasi

teknologi untuk memecahkan permasalahan petani di lokasi PRIMA TANI

Bengkulu di Desa Lubuk Jale disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Inovasi teknologi di laboratorium agribisnis Desa Lubuk Jale, Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara.

Komoditas Inovasi Teknologi Tingkat adopsi (%)

Longyam - Perbaikan ransum pakan ayam potong - Pencegahan penyakit ayam

50 30

Padi - Peningkatan IP (IP 100 menjadi IP 200 atau IP 300)

- Introduksi varietas unggul (melalui penangkaran)

- Perbaikan teknologi dan dosis pemupukan - Introduksi teknologi panen dan

pascapanen - Sistem integrasi sapi-padi (SISDI)

20

20

20 20 0

Sapi - Tata laksana kandang - Manajemen pakan (introduksi HMT,

pemanfaatan limbah pertanian lokal) - Pembuatan dan aplikasi kompos - Inseminasi buatan

1 70 1 1

Inovasi Kelembagaan

Identifikasi kelembagaan agribisnis di Desa Lubuk Jale dan strategi

penumbuhan kelembagaan PRIMA TANI disajikan pada Tabel 2.

Page 18: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

12

Tabel 2. Kelembagaan agribisnis yang akan dikembangkan di Desa Lubuk Jale.

Kelembagaan

Agribisnis Lembaga sekarang

Strategi Penumbuhan Kelembagaan

Realisasi

Sarana Produksi

Kios saprodi di luar desa

− penangkar benih − Kios pupuk gapoktan

- Belum memproduksi benih

- 2008: pengadaan pupuk

Produksi Kelompok Tani

− Penumbuhan penangkar bibit

− Kerjasama kelompok

- 2008:1 penangkar - 2009:2 penangkar - Belum optimal

Alsintan Belum ada − Dibentuk jasa penyewaan thresher

− Belum terealisasi

Penyuluhan Penyuluh (kurang intensif)

− Pembentukan Klinik Agribisnis

− Penyuluhan melalui Klinik Agribisnis

− Dibentuk 2007, belum ada lokasi

− Lokasi di rumah pengurus gapok-tan,belum optimal

Pemasaran Pedagang pengumpul, koperasi, pasar

− Diperluas ke pedagang besardi Propinsi/swasta

− Terealisasi untuk longyam

Pengolahan Hasil

Belum ada − Dibentuk industri pengolah kelapa & pembuatan kompos

− Belum terealisasi

Permodalan Finansial

Kios Saprodi, Bank, Koperasi, UPKD, UEDSP terbatas melayani petani

− Ditumbuhkan kelembagaan permodalan di tingkat petani melalui seed money dan BLM PUAP

− Perputaran dana PUAP 100 juta

Rencana tahapan kegiatan PRIMA TANI di Desa Lubuk Jale, Kecamatan

Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara (sesuai RBLA) disajikan pada Tabel 3.

Page 19: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

13

Tabel 3. Tahapan pelaksanaan kegiatan PRIMA TANI pada tahun 2007-2009.

2007 2008 2009

1. Pembentukan jaringan kerja lintas institusi

2. PRA 3. Baseline survei 4. Pemetaan sumberdaya

lahan 5. Penyusunan rancang

bangun lab. Agribisnis (road - map)

6. Temu lapang 7. Sosialisasi/workshop 8. Pembentukan Klinik

Agribisnis Pertanian 9. Pendalaman sosial-

budaya (pemberdayaan masyarakat)

9. Implementasi inovasi teknologi (demplot, SL) dan penjajakan kemitraan usaha

10. Pelatihan SDM (pengetahuan, ketrampilan, organisasi)

11. Monev

1. Pengembangan jaringan kerja lintas institusi

2. Perbaikan sistem produksi (pola integrasi, diversifikasi)

3. Pembinaan kelembagaan agribisnis dengan pola kemitraan (saprodi, pasca panen, pengolahan, finansial, jasa alsintan)

4. Pemantapan klinik agribisnis

5. Pelatihan pembukuan dan neraca keuangan

6. Operasionalisasi lembaga input (seed money)

7. Pengembangan SDM 8. Monev

1. Pemantapan jaringan kerja lintas institusi

2. Pemantapan pola integrasi dan diversifikasi unit-unit usaha

3. Pemantapan kelembagaan agribisnis dan jaringan kemitraan menuju unit usahatani yang mandiri (Pengembangan AIP)

4. Studi Dampak dan Workshop

5. Monev

Kondisi desa AIP yang diharapkan dan saat ini sedang dalam proses untuk

diwujudkan di Desa Lubuk Jale disajikan pada Tabel 4. Kondisi desa AIP diplotkan

berdasarkan peta arahan pengembangan komoditas dan kelembagaan agribisnis

di Desa Lubuk Jale.

Page 20: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

14

Tabel 4. Kondisi desa AIP yang diharapkan di Desa Lubuk Jale. Uraian Kondisi awal Pencapaian menuju Kondisi yang

diharapkan Longyam

• Bimbingan petugas kesehatan ternak belum optimal dalam menangani penyakit unggas.

• Belum ada kemitraan dengan produsen bibit dan pakan serta obat-obatan.

• Belum ada kemitraan pemasaran.

• Bimbingan petugas lebih intensif, sehingga kerugian peternak akibat penyakit dapat ditekan.

• Pemeliharaan ayam per siklus dan frekuensi pemeliharaan meningkat dengan adanya pensuplay DOC dan pakan/obat-obatan.

• Petani dapat menikmati harga yang layak pada saat panen, sehingga pendapatan juga meningkat.

Padi sawah

• IP 100 (1 musim tanam/tahun dengan produktivitas 3,5 t GKP/ha).

• Varietas lokal berumur panjang 5-6 bulan

• Pemupukan belum optimal.• Produktivitas rendah (1 – 2

t/ha). • Tidak ada pola tanam. • Tidak pernah

menggunakan pupuk organik

• IP 200-300 dengan hasil >4,0 ton GKP/ha dan atau tanam jagung setelah padi

• Varietas berumur genjah (Ciherang, Sarinah, Mekongga)

• Pemupukan berimbang sesuai dengan rekomendasi dari BBSDLP.

• Limbah padi dimanfaatkan menjadi pakan ternak dan pupuk organik/kompos

• Pola tanam: Padi - Padi – Jagung atau Padi - Padi – Padi.

Ternak sapi

• Tanpa dikandangkan. • Tidak pernah dilakukan

pemeriksaan kesehatan. • Perkembangbiakan sapi

lambat . • Belum memanfaatkan

limbah pertanian sebagai pakan alternatif.

• Kompos tidak dimanfaatkan untuk pupuk

• Ternak sudah dikandangkan, sehingga pemeriksaan kesehatan hewan dapat dilakukan dengan cermat.

• Terjadi peningkatan perkembangbiakan ternak sapi

• Pemanfaatan limbah pertanian (padi dan jagung) sebagai pakan ternak.

• Peningkatan kapasitas pemeliharaan ternak per rumah tangga (dari 2 ekor menjadi >5 ekor)

• Pemanfaatan pupuk kandang sebagai pupuk organik untuk komoditas padi sawah dan jagung

Page 21: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

15

Tabel 5. Rencana dukungan stakeholder dan realisasi kegiatan PRIMA TANI Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2009.

Instansi Kegiatan Realisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan

- SL-PHT pengendalian hama kakao

- Pengendalian jamur akar putih (JAP) dengan agen hayati Thrichoderma

Belum terelisasi

Dinas Pertanian dan Peternakan a. Bidang sarana

prasarana dan P2HP

b. Bidang

Tanaman pangan

c. Bidang

Produksi peternakan

- Penebusan pupuk bersubsidi - Sarana pasca panen

(terpal dan power threser) - Pengolah tanah (Hand

traktor) - Pengembangan

penangkaran benih - SL-PTT padi inhibrida - SL-PTT jagung hibrida - Pengendalian OPT - Pengembangan perbibitan

ternak sapi potong - Fasilitasi mutu pakan

ternak - Identifikasi sumber bahan

baku pakan lokal

Koordinasi antara BPTP, Gapoktan dan PT.Petrokimia Belum terelisasi Terealisasi untuk 2 kelompok penangkar Terealisasi untuk 1 poktan (Dio Ba ite) Belum terealisasi

Dinas kelautan dan perikanan

- Program subsidi benih ikan- Program bantuan

peralatan perbenihan

Belum terealisasi

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

- Mengupayakan peralatan pengepakan dan pengolahan lanjutan

- Pembangunan pasar-pasar perdesaan

Belum terealisasi

BKP3 - Kursus tani - Pelatihan dan penyuluhan

kelompok tani - Program lanjutan P4K - Penguatan kelembagan

Gapoktan serta pemberdayaan Gapoktan dalam pengelolaan usaha

-Belum terealisasi -Belum optimal

Page 22: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

16

Pada akhir tahun 2009 akan dilaksanakan kegiatan sosialisasi PRIMA

TANI Kabupaten Bengkulu utara yang melibatkan seluruh Tim Teknis Kabupaten

untuk persiapan transfer kegiatan PRIMA TANI 2010.

4.2. Pembahasan

Komoditas unggulan yang dikembangkan di Desa Lubuk Jale terdiri atas

ayam (longyam), padi sawah dan sapi. Bila ditinjau dari jenis komoditas dan

keragaan teknologi yang ada di Desa Lubuk Jale, maka inovasi teknologi di lokasi

PRIMA TANI diarahkan untuk intensifikasi dan diversifikasi usahatani. Intensifikasi

ditujukan untuk perbaikan teknis budidaya tanaman dan ternak meliputi

introduksi benih/bibit unggul, perbaikan teknologi pemeliharaan tanaman

(pemupukan, sanitasi, tata air, cara panen) dan perbaikan teknologi budidaya

ternak. Diversifikasi dilakukan dalam penganekaragaman pengolahan maupun

usahatani. Rencana perbaikan dan introduksi inovasi teknologi untuk

memecahkan permasalahan petani di lokasi PRIMA TANI Bengkulu di Desa Lubuk

Jale disajikan pada Tabel 1.

Inovasi Teknologi pada Tanaman Padi Sawah

Peningkatan produktivitas padi sawah diperoleh dengan pendekatan PTT.

Luas tanam kegiatan PTT MT 1 seluas 1,25 ha (3 petani). Kondisi pertanaman

cukup baik. Terdapat serangan tungro tapi dapat dikendalikan. Rencana panen

bulan Oktober 2009. Rencana tanam demonstrasi area dengan pendekatan PTT

sekitar 3-5 ha pada MT 2 bulan Oktober/Nopember 2009. Permasalahan yang

dihadapi adalah adanya perbaikan irigasi sejak bulan Agustus 2009 serta

panen/tanam yang tidak serempak.

Pada lokasi PRIMA TANI Lubuk Jale, terdapat kegiatan SL-PTT Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Kab. Bengkulu Utara yang diikuti 1 kelompoktani

yaitu Kelompok Tani Bio Tik Jale. Rencana tanam ditunda hingga Oktober 2009

karena permasalahan irigasi. BPTP akan mendampingi SL PTT tersebut,

khususnya mengenai teknologi PTT nya.

Page 23: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

17

Penangkar benih padi sawah melaksanakan penangkaran benih padi

sawah varietas Ciherang pada tahun 2009 seluas 1 ha (tanam Mei 2009).

Produktivitas penangkaran padi 4,9 ton GKP/ha. Pertanaman terserang penyakit

tungro sekitar 20 % dan dikendalikan dengan penyemprotan pestisida.

Pelaksanaan penangkaran di serahkan ke petani penggarap (bagi hasil) sehingga

perawatan yang dilakukan kurang optimal.

Penumbuhan penangkar baru perlu dilakukan karena penangkar yang ada

terlalu sibuk dengan pekerjaan dagang hasil usahatani sehingga penangkaran

benih padinya kurang terpelihara. Calon penangkar baru adalah pengurus

Gapoktan Sepakat dan akan tanam bulan Oktober 2009.

Peningkatan pendapatan dari komoditas padi sawah juga diperoleh

dengan peningkatan IP dari 100 menjadi 200 – 300. Jumlah petani yang

melakukan pertanaman lebih dari satu kali sekitar 20%.

Inovasi Teknologi pada Longyam

Inovasi teknologi pada longyam yang dilaksanakan pada tahun 2009

adalah penggunaan pakan alternatif dan kesehatan ternak. Sebagian petani

sudah mengadopsi teknologi pakan campuran dedak, jagung dan konsentrat

(60 %). Penggunaan starbio juga sudah mulai di adopsi oleh kelompok longyam

(30 %). Kesehatan ternak diperbaiki dengan memperhatikan aspek kandang

ayam sehingga dapat terjaga dari tingkat kelembaban yang tinggi.

Aspek kemitraan belum sampai pada tataran penjaminan harga jual ayam

yang stabil dan menguntungkan, terutama pada saat panen. Harga daging ayam

sangat fluktuatif dan belum ditemukan mitra yang sanggup menjamin harga yang

layak pada saat panen. Harga ayam sangat tergantung dari jadwal panen

pengusaha ayam di Bengkulu dan Provinsi sekitarnya. Solusi dari kondisi ini

adalah mengatur masuknya DOC di Desa Lubuk Jale tidak sekaligus banyak,

tetapi bertahap dan jadwal antar peternak juga diatur, sehingga fluktuasi harga

tidak terlalu mencemaskan petani.

Page 24: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

18

Inovasi Teknologi pada ternak sapi

Ternak sapi umumnya dimanfaatkan sebagai tenaga kerja untuk

membajak sawah pada waktu pengolahan lahan. Dengan demikian terjadi

penghematan biaya tenaga kerja yang cukup berarti dalam efisiensi usahatani.

Upaya untuk mengkomersialkan kompos yang berasal dari kotoran sapi

belum bisa dilakukan, karena para petani tidak memanfaatkan kandang

koloninya. Selain menyulitkan dalam pengumpulan kotoran sapi, hal ini juga

menyulitkan dalam pembinaan dan pengawasan kesehatan dan kondisi ternak.

Pemanfaatan kotoran ternak sapi sebagai bahan pembuatan kompos merupakan

suatu upaya untuk menggerakkan pola integrasi tanaman ternak di Desa Lubuk

Jale. Upaya yang telah dilakukan tahun 2009 adalah demo pembuatan kompos

dari limbah ternak.

Kepemilikan sapi yang masih relatif sedikit (1-2 ekor/keluarga) juga

memicu kurang diadopsinya penggunaan pakan alternatif berbahan dasar lokal

(jerami, tongkol jagung, kulit kopi, kakao dll), karena mereka menganggap

bahwa hijauan makanan masih tersedia dalam jumlah yang cukup. Inovasi

teknologi yang disarankan dan telah diadopsi sebagian peternak adalah

penanaman King Grass di pinggir jalan.

Teknologi inseminasi buatan yang disarankan kepada petani baru

dilaksanakan oleh 1 orang petani (tahun 2008) dan hasilnya tidak sesuai dengan

yang diharapkan sehingga pada tahun 2009 belum ada petani yang mau

melakukan inseminasi buatan.

Dalam rangka pengembangan AIP di Laboratorium Agribisnis PRIMA TANI

dilaksanakan usahatani terpadu antara ternak sapi, ayam dan padi sawah.

Usahatani terpadu yang menimbulkan sinergi positif, bukan saja pada satu

komoditas namun multi komoditas. Inovasi teknologi akan memperbaiki kondisi

tanaman dan ternak, meningkatkan nilai tambah komoditas, dan mengurangi

biaya usahatani.

Usahatani terpadu tanaman-ternak yang akan dikembangkan adalah:

usahatani terpadu ayam-ikan (Longyam) dan Sistem Integrasi Sapi-Padi (SISDI).

Longyam selain menghasilkan ayam, juga menghasilkan ikan. Ternak ayam

Page 25: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

19

menghasilkan limbah (kotoran dan sisa pakan) yang dapat dimanfaatkan untuk

pakan ikan, sehingga biaya pemeliharaan ikan dapat dikurangi. Setelah panen

padi akan tersedia limbah (jerami padi) yang dapat dimanfaatkan untuk pakan

ternak, kompos kotoran ternak dapat dipergunakan untuk memupuk tanaman

padi. Pemanfatan limbah jerami dan limbah kotoran ternak baru berupa

demonstrasi belum diterapkan petani.

Inovasi Kelembagaan

Kondisi kelembagaan agribisnis yang ada di Desa Lubuk Jale belum

lengkap dan belum optimal berfungsi dalam peningkatan pendapatan petani.

Untuk itu diperlukan penumbuhan kelembagaan untuk mendukung inovasi

teknologi yang dilaksanakan dalam PRIMA TANI. Identifikasi kelembagaan

agribisnis di Desa Lubuk Jale dan strategi penumbuhan kelembagaan PRIMA TANI

(Tabel 2).

Dari Tabel 2 terlihat bahwa tidak semua elemen kelembagaan yang

dibutuhkan dalam rantai agribisnis sudah tersedia di lokasi Laboratorium

Agribisnis di Desa Lubuk Jale. Untuk itu dalam inovasi kelembagaan telah

ditempuh beberapa strategi penumbuhan kelembagaan yaitu:

1. Menumbuhkan dan mengaktifkan kelembagaan agribisnis seperti Klinik

Agribisnis, penangkar benih padi sawah (2 orang), membina kelompok

pengolah hasil pertanian (tortila dari jagung).

2. Mengintensifkan penyuluhan dan fasilitasi teknologi melalui Klinik Agribisnis

bersama-sama dengan BPP Kecamatan Kerkap dan Poskeswan.

Permasalahan yang ditemui adalah Ketua Gapoktan yang sibuk dengan

aktifitas di luar, penyuluh pertanian lapangan yang kurang aktif karena sakit serta

pengurus kelompok longyam yang pindah ke desa lain. Permasalahan ini perlu

ditindaklanjuti dengan penambahan PPL di desa tersebut, pembenahan pengurus

kelompok tani maupun pengurus Gapoktan.

Page 26: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

20

V. KESIMPULAN SEMENTARA

1. Inovasi teknologi PTT padi sawah MT 1 tahun 2009 dilaksanakan dalam bentuk

percontohan seluas 1,25 ha (3 petani). Rencana panen bulan Oktober 2009.

Rencana tanam MT 2 bulan Oktober 2009 seluas 3 - 5 ha.

2. Produktivitas penangkaran padi sawah varietas Ciherang 4,9 ton GKP/ha.

Rencana tanam penangkar benih baru bulan Oktober 2009 seluas 0,5 ha.

3. Kepemilikan sapi yang masih relatif sedikit (1-2 ekor/keluarga) memicu kurang

diadopsinya penggunaan pakan alternatif berbahan dasar lokal. Komersialisasi

kompos yang belum bisa dilakukan, karena para petani tidak memanfaatkan

kandang koloninya.

4. Inovasi teknologi longyam yang dilaksanakan tahun 2009 adalah penggunaan

pakan alternatif (jagung, dedak, konsentrat) dan penggunaan starbio.

5. Inovasi kelembagaan tahun 2009 adalah mengaktifkan Klinik Agribisnis,

penangkar benih padi sawah serta mengintensifkan penyuluhan dan fasilitasi

teknologi melalui Klinik Agribisnis. Perlu penambahan PPL di Desa Lubuk Jale

karena PPL yang ada kurang aktif (sering sakit). Selainn itu perlu dilaksanakan

pembenahan pengurus kelompok tani maupun pengurus Gapoktan.

Page 27: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

21

DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2004a. Pedoman Umum Prima Tani (Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian). Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta

Badan Litbang Pertanian. 2004b. Rancangan Dasar Prima Tani (Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian). Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta

Badan Litbang Pertanian. 2005. Petunjuk Teknis Survei Pendasaran (Baseline Survei) Prima Tani. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta

BBSDLP, 2007. Laporan Identifikasi dan Evaluasi Potensi Lahan untuk mendukung PRIMA TANI di Desa Lubuk Jale, Kec. Kerkap, Kab. Bengkulu Utara. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

BPS Provinsi Bengkulu, 2007. Provinsi Bengkulu dalam angka. Bappeda dan BPS Provinsi Bengkulu. Bengkulu. 401 p.

Deptan. 2006. Pedoman Umum Prima Tani. Departemen Pertanian RI. Jakarta Marsigit Wuri. 2007. Strategi pemberdayaan masyarakat desa di Provinsi

Bengkulu. Prosiding Seminar Nasional: Pengembangan Usaha Agribisnis di perdesaan. BP2TP. Bogor. 13 - 19 p.

Mat Syukur. 2007. Strategi Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan di 10.000 Desa. Prosiding Seminar Nasional: Pengembangan Usaha Agribisnis di perdesaan. BP2TP. Bogor. 9 – 13 p.

Sarwani. 2007. Pembangunan Pertanian Berawal dari Desa. Prosiding Seminar Nasional: Pengembangan Usaha Agribisnis di perdesaan. BP2TP. Bogor. 6 –9 p.

Simatupang Pantjar. 2004. PRIMA TANI sebagai langkah awal pengembangan sistem dan usaha agribisnis industrial. Makalah disampaikan pada pelatihan analisa finansial dan ekonomi bagi pengembangan sistem dan usahatani agribisnis wilayah, 29 November – 9 Desember 2004.

Sudaryanto Tahlim, Simatupang Pantjar, Suradisastra Kedi, Irawan Bambang, Djauhari Achmad, Bahrein Saeful, dan Syahyuti, 2005. Pengkajian dan pengembangan model operasional percepatan pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian melalui Program PRIMA TANI. PSE. Bogor. 143 p.

Suryana dan Sarwani. 2007. Tinjauan Historis Perkembangan PRIMA TANI hingga terwujudnya Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan. Prosiding Seminar Nasional: Pengembangan Usaha Agribisnis di perdesaan. BP2TP. Bogor. 9 – 13 p.

Syahyuti. 2004. Bedah konsep kelembagaan: Strategi pengembangan dan penerapan dalam penelitian pertanian. PSE-KP. Bogor.

Page 28: LAPORAN TENGAH TAHUNbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/lapteng2009...dan petunjuk-Nya sehingga laporan tengah tahun Inovasi Teknologi dan ... Namun berdasarkan evaluasi

22

Lampiran 1. Rangkaian foto kegiatan PRIMA TANI Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2009

Gambar 1. Demplot kelompok peternak longyam di Desa Lubuk Jale

Gambar 4. Penangkaran benih padi sawah Gapoktan sepakat di Desa Lubuk Jale

Gambar 5. Pertanaman padi sawah terserang penyakit tungro di Desa Lubuk Jale

Gambar 3. Demonstrasi pembuatan pakan alternative ternak ayam pada kelompok peternak longyam di Desa Lubuk Jale

Gambar 2. Pertemuan kelompok peternak longyam di lokasi PRIMA TANI Desa Lubuk Jale Kab. Bengkulu Utara