rencana induk sistem penyediaan air minum di kabupaten maluku ...
Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum
Transcript of Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum
LAPORAN TEKNIS PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
AISYAH AMINI
082.09.001
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS ARSITEKTUR LANSEKAP DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air yang berada di bumi ini berlimpah jumlahnya karena 71% dari
permukaan bumi merupakan perairan. Total volume air di bumi diperkirakan
396.000 km3, namun tidak semua total volume air tersebut dapat digunakan
oleh makhluk hidup khususnya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Dari
total volume air yang tersedia, ± 97% dari air tersebut terdistribusi di laut
(dalam bentuk air asin) dan ± 3% merupakan air tawar yang terbagi lagi
menjadi air tawar terjangkau dan air tawar yang tidak dapat terjangkau. Air
tawar yang tidak dapat terjangkau yaitu, (es, glasier, air tanah yang jauh di
dalam bumi) ± 2,9% sedangkan air tawar yang dapat terjangkau (sungai,
danau, rawa, air tanah) ± 0,32%. Air yang terjangkau itu pun belum bisa
sepenuhnya dimanfaatkan, karena sebagian besar sudah terkontaminasi
dengan bahan lain (tercemar). Sehingga total air yang dapat dimanfaatkan
hanya 0,1% dari air tawar yang dapat terjangkau.
Saat ini, masalah penyediaan air bersih menjadi perhatian khusus bagi
Negara-negara maju dan Negara berkembang seperti Indonesia. Menurut
MDG’s, pada tahun 2015 persentase pelayanan air bersih harus mencapai
tingkat 80% sebab dengan meningkatnya persen pelayanan maka diharapkan
sanitasi suatu wilayah menjadi semakin baik dan tidak timbul berbagai
penyakit.
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan satu kesatuan
sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana air minum (PP No. 16 tahun
2005). Maka untuk mencapai targer MDG’s, perlu dilakukan sebuah sistem
penyediaan air minum yang tepat untuk mencapai target tersebut dan
terpenuhinya syarat penyediaan air minum, yaitu syarat kualitas, kuantitas dan
kontinuitas.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari tugas perencanaan system penyediaan air
minum ini adalah:
a. Memprediksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan
b. Mengetahui kebutuhan air sesuai dengan tahun perencanaan
c. Merencanakan dan merancang jaringan perpipaan distribusi dan
reservoir sesuai dengan kebutuhan air yang dirancang
d. Merencanakan dan merancang pipa transmisi beserta sumber dan
intake air
e. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah SPAM
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada penyelesaian tugas sistem penyediaan air minum
ini adalah daerah perencanaan meliputi seluruh daerah suatu kota untuk
proyeksi perencanaan tahun 2020 dan 2030 yang ditunjuk dalam peta.
Perhitungan, penampilan gambar kebutuhan air kota didasarkan melalui
sistem perpipaan yang meliputi :
a. Proyeksi jumlah penduduk .
b. Proyeksi kebutuhan air.
c. Merencanakan jaringan pipa distribusi.
d. Mendisain reservoir.
e. Merencanakan jaringan pipa transmisi beserta sumber dan intake
air.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI
2.1 Deskripsi Kota
Kota Mentari merupakan kota yang berkembang, ditandai dengan
jumlah penduduk yang selalu meningkat setiap tahunnya. Kota Mentari
memiliki pusat kota yang berada di tengah wilayah kota tersebut. Berikut ini
adalah bagian-bagian wilayah dari Kota Mentari:
sebelah utara : Kelurahan Teluk Teratai
sebelah selatan : Kelurahan Bumi Tulip
sebelah timur : Kelurahan Mawar
sebelah barat : Kelurahan Melati
Jumlah perkembangan penduduk total dari seluruh bagian kota adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Data Jumlah Penduduk
TahunJumlah Penduduk
(Jiwa)
2000 1654002001 1737002002 1832002003 1926002004 2027002005 2135002006 2252002007 2373002008 2504002009 264000
Dalam memenuhi kebutuhan air di Kota Mentari, perencanaan sistem
penyediaan air minum dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
Tahap I : sampai dengan Tahun 2020
Tahap II : sampai dengan Tahun 2030
3
2.2 Daerah Domestik dan Daerah Non-Domestik
Perencanaan sistem penyediaan air minum diawali dengan
penghitungan prediksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan (pada tahap I
dan tahap II). Sehingga dengan diketahui jumlah penduduk pada tahun
perencanaan maka dapat diketahui pula kebutuhan air di tahun perencanaan
tersebut. Dalam perencanaan, kota terbagi menjadi dua daerah yaitu:
a. Daerah Domestik
Daerah domestik terbagi menjadi dua blok yaitu Blok A dan Blok B
dengan perbandingan penduduk pada daerah pelayanan tersebut adalah:
Blok A : Blok B
:
1 : 1,35
Masing-masing blok, baik blok A maupun blok B memiliki persentase
pelayanan yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh tingkat ekonomi dan
sosial dari tiap blok tersebut yang diwakili oleh beberapa kelurahan yang
berada di kota Mentari dan berdasarkan kepadatan penduduk di tiap blok.
Terdapat kelompok penduduk ‘High’, ‘Medium’ dan ‘Low’ untuk tiap-tiap
blok dan persentase pelayanan terbesar merupakan kelompok penduduk
‘Low’ dilanjutkan dengan ‘Medium’ dan ‘High’. Hal tersebut dikarenakan
dalam perencanaan sistem penyediaan air minum, daerah ‘Low’ lebih
diprioritaskan sehingga tingkat sanitasi di wilayah tersebut meningkat dan
kualitas hidup di wilayah tersebut menjadi lebih baik.
Secara umum, Kelurahan Teluk Teratai merupakan wilayah dengan
tingkat sosial ekonomi Medium dan Low. Wilayah dengan tingkat Sosial
Ekonomi(Sosek) Low pada kelurahan ini terdapat di seluruh Blok A(yang
ada di kelurahan ini) dan beberapa Blok B. Blok A memiliki tingkat
kepadatan penduduk yang cukup padat. Pemukiman di blok tersebut di
bangun secara ’ground’ dan saling berhimpit. Sedangkan di beberapa Blok
B yang tingkat Soseknya Low, pemukimannya dibangun secara ’ground’
namun masih terdapat banyak persawahan di blok ini dimana kehidupan
penduduknya berorientasi menjadi buruh tani, lahan perumahan mereka
4
kecil dan sisanya merupakan ladang sawah milik orang lain yang mereka
kelola. Wilayah dengan tingkat Sosial Ekonomi(Sosek) Medium pada
kelurahan ini terdapat di beberapa blok B dimana pemukimannya dibangun
secara ’ground’.
Kelurahan Bumi Tulip merupakan wilayah dengan tingkat Sosek High.
Pemukiman yang dibangun di Blok A merupakan apartemen-apartemen
dengan fasilitas menengah sampai mewah. Sedangkan Blok B merupakan
pemukiman ’ground’ dan merupakan komplek perumahan mewah.
Kelurahan Mawar merupakan wilayah dengan tingkat sosial ekonomi
Medium. Pemukiman yang dibangun di Blok A merupakan rumah susun
sederhana. Sedangkan Blok B merupakan pemukiman ’ground’.
Kelurahan Melati merupakan wilayah dengan tingkat sosial ekonomi
Low. Pemukiman yang dibangun di Blok A merupakan pemukiman
’ground’ dimana letak rumah saling berhimpit karena pemukimannya
cukup padat. Sedangkan Blok B merupakan pemukiman ’ground’ dan
masih banyak terdapat ladang perkebunan dan area hutan. Orientasi mata
pencaharian penduduk di sana adalah buruh kebun yang mengelola ladang
orang lain.
Pusat kota dari Kota Mentari merupakan kawasan dengan pemukiman
Medium. Blok A merupakan pemukiman rumah susun sederhana.
Sedangkan Blok B merupakan pemukiman ’ground’ keseluruhan blok B
merupakan suatu kawasan komplek perumahan.
5
b. Daerah Non-Domestik
Kawasan Hotel terdapat di Kelurahan Teluk Teratai dan Bumi Tulip.
Sekolah terdapat di Kelurahan Mawar, Teluk Teratai dan Bumi Tulip.
Kawasan Industri terdapat di Kelurahan Mawar dan Melati. Pasar
tradisional terdapat di Kelurahan Mawar dan Bumi Tulip. Masjid terdapat
di Kelurahan Bumi Tulip, Kelurahan Melati dan di pusat kota. Rumah
sakit, pertokoan/plaza, dan perkantoran terdapat di pusat kota.
Daerah non-domestik di Kota Mentari dapat dijabarkan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 2. Data Sarana Kota
Sarana Lokasi Jumlah
Perkantoran K1
K2
K3
K4
830 pegawai
1750 pegawai
4000 pegawai
2500 pegawai
Sekolah S1
S2
S3
1200 murid
400 murid
1800 murid
Rumah Sakit RS 180 tempat tidur
Hotel H1
H2
70 tempat tidur
110 tempat tidur
Mesjid M1
M2
M3
Pertokoan/Plaza T1
T2
85 toko
140 toko
Pasar Tradisional P1
P2
Kawasan Industri I1
I2
28,82 ha
10,2 ha
6
BAB III
PREDIKSI PENDUDUK
Dalam melakukan perencanaan sistem penyediaan air minum, hal yang
pertama harus diketahui adalah data penduduk saat ini dan waktu yang akan
dating pada wilayah yang direncanakan. Terdapat beberapa metode untuk
memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah. Metode yang terpilih merupakan
metode yang nilai penyimpangannya kecil. Beberapa metode untuk memprediksi
jumlah penduduk adalah sebagai berikut:
3.1 Metode Aritmatik
Metode aritmatik digunakan dengan mengasumsikan pertumbuhan
penduduk adalah konstan dan secara matematis dapat diekspresikan sebagai:
Ka
Pf = Pi + Ka. (tf – ti)
Ka = (Pf – Pi) / (tf – ti)
Keterangan: Pf = Jumlah penduduk pada tahun perencanaan
Pi = Jumlah penduduk pada saat ini
tf = Tahun perencanaan
ti = Tahun saat ini
Ka = Konstanta aritmatik
Dengan rumus matematis diatas dan data yang ada maka penduduk di
Kota Mentari dapat diprediksi dan hasilnya seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3. Prediksi Penduduk dengan Metode Aritmatik
TahunJumlah
Penduduk (Jiwa)
Ka Xi X (Xi-X)^2
2000 165400 165400 165400 02001 173700 8300 173700 176356 7051975.3092002 183200 9500 183200 187311 16901234.572003 192600 9400 192600 198267 32111111.112004 202700 10100 202700 209222 42539382.722005 213500 10800 213500 220178 44592716.05
7
2006 225200 11700 225200 231133 35204444.442007 237300 12100 237300 242089 22933456.792008 250400 13100 250400 253044 6993086.422009 264000 13600 264000 264000 0
Total 98600 Total 208327407.4
SD = = = 4811.184
Keterangan: Nilai Ka rata-rata adalah 10955.55556
3.2 Metode Geometrik
Prediksi pertumbuhan penduduk yang bertambah secara eksponensial,
dapat diperoleh dengan menggunakan metode geometrik, yang secara
matematis dapat diekspresikan sebagai berikut:
Kg
Ln Pf = ln Pi + Kg (tf – ti)
Kg = (ln Pf – ln Pi) / (tf – ti)
Keterangan : Kg = konstanta geometrik
Dengan rumus matematis diatas dan data yang ada maka penduduk di
Kota Mentari dapat diprediksi dan hasilnya seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4. Prediksi Penduduk dengan Metode Geometrik
TahunJumlah Penduduk
(Jiwa)Kg X (Xi-X)^2
2000 165400165400
2001 173700 0.048962891174216 266256
2002 183200 0.053248779183502 91204
2003 192600 0.050037047193284 467856
2004 202700 0.051111554203586 784996
2005 213500 0.051909779214438 879844
2006 225200 0.053352064225868 446224
8
2007 237300 0.052336267237907 368449
2008 250400 0.053734476250588 35344
2009 264000 0.052889464263945 3025
Total 0.467582321 3343198
SD = = 609.48047709
Keterangan: Nilai Kg rata-rata = 0.501931
3.3 Metode Geometrik Berbunga
Pertumbuhan geometrik juga dapat diekspresikan dengan
menggunakan rumus yang lebih dikenal sebagai rumus berbunga, yaitu:
Pf = Pi. (1+r)n
Keterangan : r = angka pertumbuhan
n = perbedaan waktu (tf – ti)
Dengan rumus matematis diatas dan data yang ada maka penduduk di
Kota Mentari dapat diprediksi dan hasilnya seperti tabel di bawah ini:
Tabel 5. Prediksi Jumlah Penduduk dengan Metode Geomertik Berbunga
TahunJumlah
Penduduk (Jiwa)
r Xi X (Xi-X)^2
2000 165400 165400 1654002001 173700 5.02% 173700 174216 2662562002 183200 5.47% 183200 183503 918092003 192600 5.13% 192600 193284 4678562004 202700 5.24% 202700 203587 7867692005 213500 5.33% 213500 214438 8798442006 225200 5.48% 225200 225869 4475612007 237300 5.37% 237300 237908 3696642008 250400 5.52% 250400 250590 361002009 264000 5.43% 264000 263947 2809
Total 3348668
SD = = 609.9788703
9
3.4 Metode Incremental Increase
Metode ini digunakan jika terdapat kenaikan pada angka pertumbuhan,
namun pertambahan tersebut tidaklah eksponensial.
Pf = Pi + (n . x) + [{n . (n+1) . y} / 2]
Keterangan: x = angka pertumbuhan rata-rata
y = angka pertambahan penduduk
Dengan rumus matematis diatas dan data yang ada maka penduduk di Kota
Mentari dapat diprediksi dan hasilnya seperti tabel di bawah ini:
TahunJumlah
Penduduk (jiwa)
Angka Pertumbuhan
X
Pertambahan
pertumbuhan
Pf (Xi-X)^2
2000 165400 0 1654002001 173700 8300 177018 110091242002 183200 9500 1200 189299 371978012003 192600 9400 -100 202242 929681642004 202700 10100 700 215847 1728436092005 213500 10800 700 230115 2760582252006 225200 11700 900 245046 3938637162007 237300 12100 400 260639 5447089212008 250400 13100 1000 276894 7814140362009 264000 13600 500 293813 888814969Total 98600 5300 3198878565Rata-rata
10955.55556 662.5
Tabel 6. Prediksi Jumlah Penduduk dengan Metode Incremental Increase
SD = = 18853
3.5 Metode Terpilih
10
Metode terpilih merupakan metode dengan nilai penyimpangan yang
paling kecil artinya nilai dari standar deviasinya paling kecil.
3.5.1 Pemilihan dari Tiga MetodeDari hasil perhitungan dengan keempat
metode diatas didapatkan nilai standar deviasi sebagai berikut:Metode
aritmatik = 4811.184
a. Metode geometrik = 609.4804709
b. Metode geometrik berbunga = 609.9788703
c. Metode Incremental Increase = 18853
Dua metode memiliki nilai standar deviasi yang hampir sama
dan memiliki nilai paling kecil dibanding dengan metode yang lainnya
yaitu nilai standar deviasi metode geometrik dan nilai standar deviasi
metode geometrik berbunga. Nilai standar deviasi metode geometrik
adalah 609.4804709 dan nilai standar deviasi metode geometrik
berbunga adalah 609.9788703. Maka metode yang terpilih adalah
metode geometrik dengan nilai standar deviasi 609.4804709 karena
bila dilihat dari angka di belakang komanya, nilai geometrik lebih kecil
daripada nilai geometrik berbunga.
3.5.2 Prediksi Penduduk Tahun 2020 dan Tahun 2030
11
Metode geometrik merupakan metode yang terpilih dalam
menentukan prediksi penduduk, maka prediksi penduduk tahun 2020
dan tahun 2030 adalah sebagai berikut:
Ln Pf 2020 = ln Pi2009+ Kg (tf – ti)
= 12.483704382128500 + 0.051931 (2020 – 2009)Pf2020 = 467400 jiwa
Ln Pf 2030 = ln Pi2009+ Kg (tf – ti)
= 12.483704382128500 + 0.051931 (2030 – 2009)Pf2030 = 785641 jiwa
Tabel 7. Jumlah Penduduk Tahun 2020 dan 2030
TahunJumlah Penduduk
(Jiwa)2000 1654002001 1742162002 1835022003 1932842004 2035862005 2144382006 2258682007 2379072008 2505882009 2639452010 2780722011 2928942012 3085062013 3249502014 3422712015 3605152016 3797312017 3999722018 4212912019 4437472020 4674002021 4923142022 5185562023 5461962024 5753102025 6059752026 6382752027 6722972028 708132
12
2029 7458782030 785641
13
BAB IV
KEBUTUHAN AIR
Air merupakan sumber kehidupan, tanpa adanya air maka tidak aka nada
makhluk hidup yang dapat bertahan. Maka, kebutuhan air untuk setiap makhluk
hidup harus tercukupi. Kuantitas pemakaian air berbeda-beda karena dipengaruhi
oleh adanya beberapa perbedaan, yaitu:
a) iklim
b) standar hidup
c) luasnya sarana penyaluran air buangan
d) tipe aktivitas
e) harga air
f) ketersediaan sumber air pribadi
g) kualitas air
h) tekanan pada sistem distribusi
i) lengkapnya jumlah meter air
j) sistem manajemen
k) variasi penduduk
l) Adat
Konsumsi air diklasifikasikan dalam dua penggunaan yaitu Kebutuhan
domestik dan kebutuhan non domestik (kantor, sekolah, rumah sakit, hotel,
masjid,pertokoan/plaza, pasar tradisional, dan kawasan industri).
4.1 Kebutuhan Domestik
Kebutuhan air domestik merupakan kebutuhan air untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga, seperti untuk memasak, mancuci, mandi dll.
Penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan domestik dibagi dalam dua
tahap. Tahap I adalah penyediaan air pada tahun 2020 dan tahap II adalah
penyediaan air pada tahun 2030.
Wilayah untuk melayani kebutuhan domestik dibagi menjadi dua blok
yaitu Blok A dan Blok B dengan perbandingan blok 1 : 1,35. Dari
14
perbandingan tersebut dapat diketahui jumlah penduduk di masing-masing
subblok yaitu dengan membandingkan luas wilayah subblok dengan luas
wilayah blok kemudian dikali dengan jumlah penduduk dalam 1 blok.
Contohnya:
Jumlah penduduk di Blok A =1 / 2.35 * jumlah penduduk th 2020
= 1 / 2.35 * 467400
= 198894 jiwa
Jumlah penduduk di subblok A1 = (10.76 / 185.28)* 198894 jiwa
= 11551 jiwa
Masing-masing subblok memiliki persentase pelayanan yang
berbeda-beda sesuai dengan tingkat sosial ekonomi (Sosek) daerah masing-
masing blok berada. Persentase pelayanan sub blok dengan tingkat sosek Low,
nilainya paling besar karena diharapkan dengan persentase yang lebih tinggi,
sub blok dengan tingkat sosek rendah tersebut mendapatkan sanitasi yang
lebih baik lagi dan menjadi lebih berkembang. Jadi di setiap blok, baik Blok A
maupun Blok B, terdapat tiga jenis persen pelayanan sesuai dengan tingkat
sosek wilayah masing-masing. Tingkat sosial ekonomi di masing-masing blok
juga mempengaruhi perbedaan konsumsi L/org/hari.
4.1.1 Kebutuhan Air Domestik Tahap I (Tahun 2020)
Pada tahap I, Persen pelayanan dan konsumsi air L/org/hari
mendapat proporsi sesuai dengan tingkat sosial ekonominya(sosek),
sebagai berikut:
a. SubBlok dengan tingkat Sosek Low
- Persentase pelayanan = 70 %,
- Konsumsi (L/org/hari) = 80
b. SubBlok dengan tingkat sosek Medium
- Persentase pelayanan = 60%,
- Konsumsi (L/org/hari) = 120
c. SubBlok dengan tingkat sosek Medium
- Persentase pelayanan = 50%,
- Konsumsi (L/org/hari) = 200
15
A. Blok A
Pada tahap I terdapat 127106 jiwa penduduk yang terlayani
dari total jumlah penduduk di Blok A yaitu 198894 jiwa. Berikut ini
merupakan data dan perhitungan dari kebutuhan air Blok A pada tahun
2020 :
Tabel 8. Kebutuhan Air (L/dtk) Blok A Tahun 2020
Blok Luas(ha) Jml.Penduduk%
PelayananPenduduk terlayani
Konsumsi(L/org/hari)
Kebutuhan air (L/dtk)
A1 10.76 11551 70% 8085 80 7.48650053
A2 10.96 11765 70% 8236 80 7.625654814
A3 7.56 8115 70% 5681 80 5.26003197
A4 10.88 11679 70% 8176 80 7.5699931
A5 41.26 44292 70% 31004 80 28.70752898
A6 6.6 7085 60% 4251 120 5.904117517
A7 5.54 5947 60% 3568 120 4.955880462
A8 7.4 7944 60% 4766 120 6.619768126
A9 14.62 15694 60% 9417 120 13.07851486
A10 13.68 14685 60% 8811 120 12.2376254
A11 5 5367 60% 3220 120 4.472816301
A12 0.62 666 60% 399 120 0.554629221
A13 0.84 902 60% 541 120 0.751433139
A14 5.22 5604 60% 3362 120 4.669620218
A15 4.98 5346 60% 3208 120 4.454925036
A16 8.24 8845 50% 4423 200 10.23777953
A17 10.42 11186 50% 5593 200 12.94631829
A18 5.54 5947 50% 2974 200 6.883167308
A19 1.7 1825 70% 1277 80 1.182811422
A20 1.74 1868 70% 1307 80 1.210642279
A21 4.82 5174 70% 3622 80 3.353618267
A22 3.12 3349 70% 2344 80 2.170806845
A23 0.72 773 70% 541 80 0.500955426A24 3.06 3285 70% 2299 80 2.129060559
Total 185.28 198894 64% 127106 112 154.96419961
B. Blok B
Pada tahap I terdapat 165488 jiwa penduduk yang terlayani
dari total jumlah penduduk di Blok A yaitu 268506 jiwa. Berikut ini
16
merupakan data dan perhitungan dari kebutuhan air Blok A pada
tahun 2020 :
Tabel 9. Kebutuhan Air (L/dtk) Blok B Tahun 2020
Blok Luas(ha) Jml.Penduduk%
PelayananPenduduk terlayani
Konsumsi (L/org/hari)
Kebutuhan air (L/dtk)
B1 5.32 2573 60% 1544 120 2.144478009B2 2.88 1393 60% 836 120 1.160920426B3 2.2 1064 60% 639 120 0.886814214B4 2.82 1364 60% 818 120 1.136734584B5 3.02 1461 60% 876 120 1.217354058B6 7.9 3821 60% 2293 120 3.184469224B7 12.42 6008 60% 3605 120 5.006469336B8 2.19 1059 60% 636 120 0.88278324B9 7.74 3744 60% 2246 120 3.119973644B10 4.84 2341 60% 1405 120 1.950991271B11 4.78 2312 60% 1387 120 1.926805429B12 4.88 2361 60% 1416 120 1.967115166B13 4.42 2138 60% 1283 120 1.781690376B14 3.4 1645 60% 987 120 1.370531058B15 10.64 5147 60% 3088 120 4.288956017B16 11.12 5379 60% 3227 120 4.482442755B17 14.28 6907 60% 4144 120 5.756230445B18 3.5 1693 60% 1016 120 1.410840795B19 6.16 2980 60% 1788 120 2.4830798B20 2.34 1132 60% 679 120 0.943247846B21 8.82 4266 60% 2560 120 3.555318804B22 6.62 3202 60% 1921 120 2.66850459B23 5.2 2515 60% 1509 120 2.096106324B24 2.6 1258 60% 755 120 1.048053162B25 0.32 155 60% 93 120 0.128991158B26 4.82 2332 60% 1399 120 1.942929324B27 19.16 9268 60% 5561 120 7.72334561B28 4.5 2177 60% 1306 120 1.813938165B29 16.2 7836 70% 5485 80 5.079026863B30 25.44 12306 70% 8614 80 7.975953296B31 32.32 15634 70% 10944 80 10.13297211B32 20.72 10023 70% 7016 80 6.496138062B33 5.3 2564 70% 1795 80 1.661656937B34 36.36 17588 70% 12312 80 11.39959363B35 17.3 8368 70% 5858 80 5.423899057B36 42.66 20635 70% 14445 80 13.37477074B37 4.36 2109 60% 1265 120 1.757504533B38 18.16 8784 50% 4392 200 10.16701144B39 9.46 4576 50% 2288 200 5.296251557B40 7.66 3705 50% 1853 200 4.288508132B41 11.36 5495 50% 2748 200 6.359980728B42 1.52 735 50% 368 200 0.850983337B43 2.4 1161 50% 580 200 1.3436579
17
B44 2.16 1045 50% 522 200 1.20929211B45 11.86 5737 60% 3442 120 4.780734809B46 3.88 1877 50% 938 200 2.172246939B47 8.56 4141 50% 2070 200 4.792379844B48 7.02 3396 50% 1698 200 3.930199358B49 11.48 5553 50% 2777 200 6.427163623B50 20.48 9907 50% 4953 200 11.46588075B51 7.04 3405 50% 1703 200 3.941396507B52 4.1 1983 50% 992 200 2.29541558B53 3.44 1664 50% 832 200 1.925909657B54 1.98 958 50% 479 200 1.108517768B55 3.56 1722 50% 861 200 1.993092552B56 3.34 1616 50% 808 200 1.869923911B57 2.66 1287 50% 643 200 1.489220839B58 7 3386 50% 1693 200 3.919002209B59 21.86 10574 70% 7402 80 6.853551063B60 9.74 4711 70% 3298 80 3.053686521B61 4.82 2332 60% 1399 120 1.942929324
Total 555.09 268506 61.6% 165488 140 224.8575665
4.1.2 Kebutuhan Air Domestik Tahap II (Tahun 2030)
Pada tahap II, Persen pelayanan dan konsumsi air L/org/hari
mendapat proporsi sesuai dengan tingkat sosial ekonominya(sosek),
sebagai berikut:
d. SubBlok dengan tingkat Sosek Low
- Persentase pelayanan = 90 %,
- Konsumsi (L/org/hari) = 100
e. SubBlok dengan tingkat sosek Medium
- Persentase pelayanan = 80%,
- Konsumsi (L/org/hari) = 150
f. SubBlok dengan tingkat sosek Medium
- Persentase pelayanan = 60%,
- Konsumsi (L/org/hari) = 200
Pada tahap II persentase di tiap blok/subblok berdasarkan
tingkat soseknya bertambah dengan tujuan meningkatkan pelayanan
karena jumlah penduduk pada tahun 2030 bertambah dari 467400 jiwa
menjadi 785641 jiwa dan meningkatkan sanitasi khususnya di wilayah
18
Low. Konsumsi air (L/org/hari) untuk Low dan Medium bertambah
karena diasumsikan:
- Tingkat Sosek Low
Terdapat perubahan habit, dari yang biasanya mencuci
sebagian peralatan masak di sungai, pada tahap II penduduk setempat
mulai menggunakan air yang telah disediakan. Selain itu, penduduk
setempat yang tidak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan serta tidak terbiasa mandi sehari dua kali, maka pada tahap II
mereka sudah melakukan hal-hal tersebut sehingga konsumsi airnya
menjadi bertambah.
- Tingkat Sosek Medium
Terdapat perubahan habit, dari yang biasanya mencuci motor
roda dua atau mencuci kendaraan di tempat pencucian umum,
penduduk setempat yang sudah mendapatkan pelayanan air
menggunakan air yang tersedia untuk mencuci kendaraan mereka
sendiri (tidak lagi ke tempat pencucian umum) sehingga konsumsi air
pun ikut bertambah.
Sedangkan pada wilayah High, konsumsi airnya tidak
bertambah karena diasumsikan tidak ada perubahan aktivitas atau hal-
hal lain yang menyebabkan konsumsinya bertambah.
A. Blok A
Pada tahap II terdapat 276146 jiwa penduduk yang terlayani
dari total jumlah penduduk di Blok A yaitu 334315 jiwa. Berikut ini
19
merupakan data dan perhitungan dari kebutuhan air Blok A pada
tahun 2030 :
Tabel 10. Kebutuhan Air (L/dtk) Blok A Tahun 2030
BlokLuas(ha)
Jml.Penduduk
% Pelayanan
Penduduk terlayani
Konsumsi (L/org/hari)
Kebutuhan air (L/dtk)
A1 10.76 19415 90% 17474 100 20.22407996
A2 10.96 19776 90% 17798 100 20.59999223
A3 7.56 13641 90% 12277 100 14.20948369
A4 10.88 19632 90% 17668 100 20.44962732
A5 41.26 74449 90% 67004 100 77.55070067
A6 6.6 11909 80% 9527 150 16.54013975
A7 5.54 9996 80% 7997 150 13.88369306
A8 7.4 13352 80% 10682 150 18.54500517
A9 14.62 26380 80% 21104 150 36.63891562
A10 13.68 24684 80% 19747 150 34.28319875
A11 5 9022 80% 7218 150 12.5304089
A12 0.62 1119 80% 895 150 1.553770703
A13 0.84 1516 80% 1213 150 2.105108695
A14 5.22 9419 80% 7535 150 13.08174689
A15 4.98 8986 80% 7189 150 12.48028726
A16 8.24 14868 60% 8921 200 20.65011387
A17 10.42 18802 60% 11281 200 26.11337214
A18 5.54 9996 60% 5998 200 13.88369306
A19 1.7 3067 90% 2761 100 3.195254269
A20 1.74 3140 90% 2826 100 3.270436723
A21 4.82 8697 90% 7827 100 9.059485634
A22 3.12 5630 90% 5067 100 5.864231365
A23 0.72 1299 90% 1169 100 1.353284161A24 3.06 5521 90% 4969 100 5.751457685Total 185.28 334315 83% 276146 133 403.8174876
B. Blok B
Pada tahap II terdapat 276146 jiwa penduduk yang terlayani
dari total jumlah penduduk di Blok A yaitu 334315 jiwa. Berikut ini
merupakan data dan perhitungan dari kebutuhan air Blok A pada
tahun 2030 :
Tabel 11. Kebutuhan Air (L/dtk) Blok B Tahun 2030
20
BlokLuas(ha)
JmlPenduduk
% Pelayanan
Penduduk terlayani
Konsumsi(L/org/hari)
Kebutuhan air (L/dtk)
B1 5.32 4326 80% 3460 150 6.007665979B2 2.88 2342 80% 1873 150 3.252270305B3 2.2 1789 80% 1431 150 2.484373149B4 2.82 2293 80% 1834 150 3.184514673B5 3.02 2455 80% 1964 150 3.410366778B6 7.9 6423 80% 5139 150 8.921158127B7 12.42 10098 80% 8079 150 14.02541569B8 2.19 1781 80% 1424 150 2.473080544B9 7.74 6293 80% 5035 150 8.740476444B10 4.84 3935 80% 3148 150 5.465620929B11 4.78 3886 80% 3109 150 5.397865297B12 4.88 3968 80% 3174 150 5.51079135B13 4.42 3594 80% 2875 150 4.991331509B14 3.4 2764 80% 2212 150 3.839485776B15 10.64 8651 80% 6921 150 12.01533196B16 11.12 9041 80% 7233 150 12.55737701B17 14.28 11611 80% 9288 150 16.12584026B18 3.5 2846 80% 2277 150 3.952411829B19 6.16 5008 80% 4007 150 6.956244818B20 2.34 1903 80% 1522 150 2.642469623B21 8.82 7171 80% 5737 150 9.960077808B22 6.62 5383 80% 4306 150 7.475704659B23 5.2 4228 80% 3382 150 5.872154717B24 2.6 2114 80% 1691 150 2.936077358B25 0.32 260 80% 208 150 0.361363367B26 4.82 3919 80% 3135 150 5.443035718B27 19.16 15578 80% 12463 150 21.63663161B28 4.5 3659 80% 2927 150 5.081672351B29 16.2 13172 90% 11855 100 13.72051535B30 25.44 20684 90% 18616 100 21.54629077B31 32.32 26278 90% 23651 100 27.37327506
B32 20.72 16847 90% 15162 100 17.54870852B33 5.3 4309 90% 3878 100 4.488810577B34 36.36 29563 90% 26607 100 30.79493445B35 17.3 14066 90% 12659 100 14.65215528B36 42.66 34685 90% 31217 100 36.13069042B37 4.36 3545 80% 2836 150 4.923575878B38 18.16 14765 60% 8859 200 20.50737109B39 9.46 7692 60% 4615 200 10.68280454B40 7.66 6228 60% 3737 200 8.650135602B41 11.36 9236 60% 5542 200 12.82839953B42 1.52 1236 60% 742 200 1.716475994B43 2.4 1951 60% 1171 200 2.710225254B44 2.16 1756 60% 1054 200 2.439202728B45 11.86 9643 80% 7714 150 13.3930298B46 3.88 3155 60% 1893 200 4.381530827B47 8.56 6960 60% 4176 200 9.666470072
21
B48 7.02 5708 60% 3425 200 7.927408868B49 11.48 9334 60% 5600 200 12.9639108B50 20.48 16652 60% 9991 200 23.1272555B51 7.04 5724 60% 3434 200 7.949994078B52 4.1 3334 60% 2000 200 4.629968142B53 3.44 2797 60% 1678 200 3.884656197B54 1.98 1610 60% 966 200 2.235935834B55 3.56 2895 60% 1737 200 4.02016746B56 3.34 2716 60% 1629 200 3.771730145B57 2.66 2163 60% 1298 200 3.00383299B58 7 5691 60% 3415 200 7.904823657B59 21.86 17774 90% 15996 100 18.51422627B60 9.74 7919 90% 7127 100 8.249248116B61 4.82 3919 80% 3135 150 5.443035718Total 555.09 451326 79.2% 357270 158 562.5016051
Dengan didapatkan data-data diatas, maka dapat disimpulkan kebutuhan air domestik kota adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Rekapitulasi Kebutuhan Air Domestik
No Deskripsi Satuan Th.2020 Th. 2030
1 Blok A L/dtk 154.9642 403.81752 Blok B L/dtk 224.8576 562.5016
TOTAL 379.8218 966.3191
4.2 Kebutuhan Non Domestik
4.2.1 Perkantoran
Terdapat empat kawasan perkantoran yang seluruhnya berada
di pusat kota Mentari. Jumlah pegawai tiap tahap perencanaan
bertambah jumlahnya sesuai dengan pertambahan penduduk pada tahun
perencanaan. Jumlah pegawai di setiap tahun perencanaan bertambah
karena jumlah penduduknya pun bertambah sehingga kemungkinan
pertambahan kebutuhan akan pegawai pun menjadi bertambah.
22
Perhitungan pertambahan pegawai yaitu dengan membagi antara jumlah
penduduk tahun perencanaan dengan jumlah penduduk tahun 2009 dikali
dengan jumlah pegawai pada tahun 2009.
Contoh perhitungan jumlah pegawai K1 tahap I:
Jumlah pegawai K1 = (467400 jiwa/26400 jiwa)*830 pegawai
= 1469 pegawai.
Konsumsi air L/orang/hari tidak bertambah karena tidak ada
penambahan luas lahan perkantoran yang kemungkinan akan
membutuhkan konsumsi air lebih untuk kebersihan, dll.
Tabel 13. Kebutuhan Air Perkantoran
Deskripsi2009 2020
Konsumsi air
2030Konsumsi
airKebutuhan air
(pegawai) (pegawai) (L/org/hri) (pegawai) (L/org/hri)( L/dtk)
2020 2030K1 830 1469 30 2470 30 0.5102 0.8576K2 1750 3098 30 5208 30 1.0758 1.8083K3 4000 7082 30 11904 30 2.4590 4.1332K4 2500 4426 30 7440 30 1.5369 2.5833
TOTAL 5.5818 9.3824(sumber: Ir. Sarwoto MSc, “Penyediaan Air Bersih volume 1”)
4.2.2 Sekolah
Terdapat tiga kawasan sekolah yang tersebar di tiga kelurahan
yaitu berada di KelurahanMawar, Kelurahan Teluk Teratai, dan
Kelurahan Bumi Tulip. Jumlah murid tiap tahap perencanaan bertambah
jumlahnya sesuai dengan pertambahan penduduk pada tahun
perencanaan. Jumlah murid di setiap tahun perencanaan bertambah
karena terdapat pertambahan jumlah penduduk sehingga terdapat
kemungkinan pertambahan murid di tiap sekolah pada setiap tahun
ajaran baru. Perhitungan pertambahan murid yaitu dengan membagi
antara jumlah penduduk tahun perencanaan dengan jumlah penduduk
tahun 2009 dikali dengan jumlah murid pada tahun 2009.
Contoh perhitungan jumlah murid S1 tahap I:
Jumlah pegawai K1 = (467400 jiwa/26400 jiwa)*1200 murid
23
= 2125 murid.
Konsumsi air L/orang/hari tidak bertambah karena tidak ada
penambahan luas lahan sekolah yang kemungkinan akan membutuhkan
konsumsi air lebih untuk kebersihan, dan tidak hal-hal lain yang
menyebabkan pertambahan konsumsi air.
Tabel 14. Kebutuhan Air Sekolah
deskripsi2009 2020
Konsumsi air
2030konsumsi
airkebutuhan air
(murid) (murid) (L/org/hri) (murid) (L/org/hri)( L/dtk)
2020 2030S1 1200 2125 25 3571 25 0.6147 1.0333S2 400 708 25 1190 25 0.2049 0.3444S3 1800 3187 25 5357 25 0.9221 1.5500
TOTAL 1.7418 2.9277(sumber: Ir. Sarwoto MSc, “Penyediaan Air Bersih volume 1”)
4.2.3 Rumah Sakit
Hanya terdapat satu kawasan rumah sakit yaitu berada di pusat
kota Mentari. Perhitungan kebutuhan air didasarkan pada jumlah tempat
tidur (bed) yang tersedia di rumah sakit. Diasumsikan 1 bed sama
dengan 1 orang. Setiap tahun perencanaan jumlah bed bertambah karena
jumlah penduduk di tiap tahun perencanaan pun bertambah. Selain itu,
bertambanhnya bed pun merupakan salah satu bentuk pelayanan dari
rumah sakit. Perhitungan pertambahan jumlah bed yaitu dengan
membagi antara jumlah penduduk tahun perencanaan dengan jumlah
penduduk tahun 2009 dikali dengan jumlah bed pada tahun 2009.
Contoh perhitungan jumlah bed RS tahap I:
Jumlah pegawai K1 = (467400 jiwa/26400 jiwa)*180 bed
= 319 bed.
Konsumsi air L/orang/hari tidak bertambah karena tidak ada
hal-hal yang menyebabkan pertambahan konsumsi air.
24
Tabel 15. Kebutuhan Air Rumah Sakit
deskripsi2009 2020
Konsumsi air
2030konsumsi
airkebutuhan air
(bed) (bed) (L/org/hri) (bed) (bed)( L/dtk)
2020 2030RS 180 319 250 536 250 0.9221 1.5500
TOTAL 0.9221 1.5500(sumber: Ir. Sarwoto MSc, “Penyediaan Air Bersih volume 1”)
4.2.4 Hotel
Terdapat dua kawasan hotel yaitu berada di Kelurahan Teluk
Teratai dan Kelurahan Bumi Tulip. Perhitungan kebutuhan air
didasarkan pada jumlah tempat tidur (bed) yang tersedia di hotel.
Diasumsikan 1 bed sama dengan 1 orang. Setiap tahun perencanaan
jumlah bed bertambah karena jumlah penduduk di tiap tahun
perencanaan pun bertambah dan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan
dari hotel. Perhitungan pertambahan jumlah bed yaitu dengan membagi
antara jumlah penduduk tahun perencanaan dengan jumlah penduduk
tahun 2009 dikali dengan jumlah bed pada tahun 2009.
Contoh perhitungan jumlah bed H1 tahap I:
Jumlah pegawai K1 = (467400 jiwa/26400 jiwa)*70 bed
= 124 bed.
Konsumsi air L/orang/hari tidak bertambah karena tidak ada
hal-hal yang menyebabkan pertambahan konsumsi air.
Tabel 16. Kebutuhan Air Hotel
deskripsi2009 2020
Konsumsi air
2030konsumsi
airkebutuhan air
(bed) (bed) (L/bed/hri) (bed) (bed)( L/dtk)
2020 2030H1 70 124 125 208 125 0.1793 0.3014H2 110 195 125 327 125 0.2818 0.4736
TOTAL 0.4611 0.7750
(Sumber : Al- Laila, 1978)
4.2.5 Masjid
25
Terdapat tiga kawasan masjid yaitu berada di Kelurahan
Melati, di Pusat Kota Mentari dan Kelurahan Bumi Tulip. Perhitungan
kebutuhan air didasarkan pada konsumsi rata-rata liter per hari yang
digunakan masjid. Dari hasil survey lapangan diketahui satu mesjid
menggunakan air sumur yang ditampung di reservoir 500 L. Selama satu
hari, air diisi selama 4 kali. Pagi hari dilakukan dua kali pengisian dan
malam hari pun dilakukan pengisian reservoir sebanyak dua kali.
Sehingga rata-rata konsumsi L/hari adalah 500 L*4 atau sama dengan
2000 L per hari dengan kondisi setiap warga yang akan melaksanakan
sholat di mesjid, mayoritas mengambil wudhu di mesjid dan mesjid aktif
dari pagi hingga malam hari dan 2000L dipergunakan tidak hanya untuk
wudhu tetapi untuk menyiram taman, membersihkan mesjid secara
teratur pagi dan sore, dan digunakan pula oleh pengurus masjid untuk
keperluannya.
Masjid 1 (M1) pada tahun 2009 s.d tahun 2020 diasumsikan,
belum memiliki taman dan tidak dibuka pada siang hari (hanya dibuka
saat waktu subuh, maghrib dan isya) sehingga konsumsi air yang di
pakai belum 100% sebanyak 2000 L/hari. Namun pemakaiannya baru
1600 L/hari (sekitar 80% dari 2000L). Dan pada tahun 2030 masjid
tersebut telah memiliki taman dan di buka setiap saat (dari pagi hingga
malam hari) sehingga konsumsi air bertambah dengan adanya taman dan
penambahan jadwal kebersihan (pagi dan sore hari) maka konsumsi air
bertambah menjadi 2000 L/hari.
Sedangkan untuk Masjid 2 (M2) dan Masjid 3 (M3) pada tahap
I, kondisi masjid diasumsikan sama seperti kondisi masjid yang telah di
survey sehingga pemakaian air rata-rata 2000 L/hari dan tidak ada
penambahan lagi pada tahap selanjutnya.
Tabel 17. Kebutuhan Air Masjid
deskripsi2009 2020 2030 kebutuhan air
(L/hari) (L/hari) (L/hari)( L/dtk)
2020 2030
26
M1 1600 1600 2000 0.0185 0.0231M2 2000 2000 2000 0.0231 0.0231M3 2000 2000 2000 0.0231 0.0231
TOTAL 0.0648 0.0694(sumber:survey lapangan)
4.2.6 Pertokoan
Seluruh kawasan pertokoan berada di pusat kota. Perhitungan
kebutuhan air didasarkan pada pemakaian air rata-rata L/toko/hari.
Jumlah toko di T1 adalah 85 toko. Diasumsikan pada kawasan T1 30%
dari jumlah tokonya adalah restoran, 20% nya dalah salon dan 50% nya
adalah berbagai toko kecil sehingga didapatkan jumlah restoran = 26;
jumlah salon = 17; jumlah toko = 43 dengan asumsi rata-rata pemakaian
air L/toko/hari adalah 3400 (berdasarkan hasil kebutuhan rata-rata dari
seluruh toko: pemakaian air L/toko/hari untuk restoran = 5000 L/hari;
pemakaian air L/toko/hari untuk salon = 7000 L/hari; pemakaian air
L/toko/hari untuk toko biasa = 1000 L/hari).
Jumlah toko di T2 adalah 140 toko. Diasumsikan pada kawasan
T2 10% dari jumlah tokonya adalah restoran, 10% nya dalah salon dan
80% nya adalah berbagai toko kecil sehingga didapatkan jumlah restoran
= 14; jumlah salon = 14; jumlah toko = 112 dengan asumsi rata-rata
pemakaian air L/toko/hari adalah 2000 (berdasarkan hasil kebutuhan
rata-rata dari seluruh toko: pemakaian air L/toko/hari untuk restoran =
5000 L/hari; pemakaian air L/toko/hari untuk salon = 7000 L/hari;
pemakaian air L/toko/hari untuk toko biasa = 1000 L/hari).
Konsumsi air L/toko/hari tidak bertambah karena tidak ada hal-
hal yang menyebabkan pertambahan konsumsi air.
Tabel 18. Kebutuhan Air Pertokoan/Plaza
deskripsi Jumlah toko
Rata - rata konsumsi air kebutuhan air2009 2020 2030 (L/toko/dtk)
(L/toko/hri) (L/toko/hri) (L/toko/hri) 2020 2030
T1 85 3400 3400 3400 0.0394 0.0394
27
T2 120 2000 2000 2000 0.0231 0.0231TOTAL 0.0625 0.0625
4.2.7 Pasar Tradisional
Terdapat dua kawasan pasar yaitu berada di Kelurahan Mawar,
dan Kelurahan Bumi Tulip. Perhitungan kebutuhan air diasumsikan
berdasarkan pada konsumsi rata-rata liter per hari yang digunakan
masjid. Dari hasil survey lapangan diketahui satu mesjid menggunakan
air sumur yang ditampung di reservoir 500 L. Namun untuk pasar
diasumsikan hanya efektif mulai dari pagi hari sampai sore hari maka
pemakaian air = 500 L*2 = 1000 L/hari.
Tabel 19. Kebutuhan Air Pasar Tradisional
deskripsi2009 2020 2030 kebutuhan air( L/dtk)
(L/hari) (L/hari) (L/hari) 2020 2030
P1 1000 1000 1000 0.0116 0.0116P2 1000 1000 1000 0.0116 0.0116
TOTAL 0.0231 0.0231(sumber:survey lapangan)
4.2.8 Kawasan Industri
Terdapat dua kawasan industri yaitu berada di Kelurahan
Mawar, dan Kelurahan Melati. Perhitungan kebutuhan air diasumsikan
berdasarkan pada konsumsi rata-rata liter per hari yang digunakan untuk
industri. Kawasan Industri 1 (I1) diasumsikan merupakan industri hulu
minuman kemasan berasa dan industry makanan sehingga konsumsi
airnya lebih banyak dibandingkan industry hilir (I2) yang merupakan
plant pengepakan dan digunakan sebagai tempat reparasi mesin-mesin
dan uji coba penggunaan mesin-mesin baru. I1 pada tahap II mengalami
peningkatan kapasitas produksi sehingga konsumsi air pun bertambah
karena digunakan sebagai bahan baku. Sedangkan I2 pada tahap II juga
mengalami penambahan konsumsi air karena terdapat peningkatan
28
produksi dari I1 sehingga di datangkan alat baru yang di uji cobakan di
I2 dan aktivitas I2 bertambah yang mengakibatkan konsumsi air ikut
bertambah.
Tabel 20. Kebutuhan Air Kawasan Industri
deskripsi2009 2020
Konsumsi air
2030konsumsi
airkebutuhan air
(ha) (ha) (L/ha/dtk) (ha) (L/ha/dtk)( L/dtk)
2020 2030I1 28.82 28.82 1.5 28.82 2.0 43.2300 57.6400I2 10.2 10.2 1 10.2 1.5 10.2000 15.3000
TOTAL 53.4300 72.9400(sumber: Dosen)
Dengan data-data di atas maka dapat disimpulkan Kebutuhan air untuk
kebutuhan non domestik adalah sebagai berikut:
Tabel 21. Rekapitulasi Kebutuhan Non Domestik
No Deskripsi Satuan Th.2020 Th. 2030
1 Perkantoran L/dtk 5.5818 9.38242 Sekolah L/dtk 1.7418 2.92773 Rumah Sakit L/dtk 0.9221 1.55004 Hotel L/dtk 0.4611 0.77505 Pertokoan / Plaza L/dtk 0.0625 0.06256 Masjid L/dtk 0.0648 0.06947 Pasar Tradisional L/dtk 0.0231 0.02318 Kawasan Industri L/dtk 53.4300 72.9400
Total 62.2872 87.7301
4.3 Rekapitulasi Kebutuhan Air Kota
No. Deskripsi Satuan 2020 2030
1 Jumlah Penduduk Jiwa 467400 785641
2 Persen Pelayanan% 62.6003% 80.6241%
29
jiwa 292594 633416
3 Kebutuhan Domestik L/dtk 379.8218 966.3190927
4 Kebutuhan Non Domestik L/dtk 62.2872 87.7301
5 Keb. Domestik + Non Domestik L/dtk 442.109 1054.049201
6 Kehilangan Air% 30 25
L/dtk 189.4753 351.3497338
7 Kebutuhan harian rata-rata L/dtk 631.5843 1405.3989
8 Fmd 1.3 1.25
9 Qmd L/dtk 821.0596 1756.748669
10 Fph 1.5 1.45
11 Qph L/dtk 1231.589 2547.28557
Keterangan: Nilai Fmd dan nilai Fph pada tahap II (tahun 2030) mengalami
perubahan dibandingkan dengan tahap I (tahun 2020) karena
pada tahun 2030 kota Mentari berkembang menjadi kota besar
(jumlah penduduk 785641 jiwa) sehingga terdapat sedikit
perubahan pada Fmd dan Fph.
Berdasarkan jumlah penduduknya, kota dibedakan menjadi :
1) Kota kecamatan perkiraan jumlah penduduknya 3.000 – 20.000
2) Kota kecil perkiraan jumlah penduduknya 20.000 – 200.000
3) Kota sedang perkiraan jumlah penduduknya 200.000 – 500.000
4) Kota besar perkiraan jumlah penduduknya 500.000 – 1.000.000
5) Kota metropolitan perkiraan jumlah penduduknya > 1.000.000
30