Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

48
LAPORAN TEKNIS PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM AISYAH AMINI 082.09.001 JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS ARSITEKTUR LANSEKAP DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN

Transcript of Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

Page 1: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

LAPORAN TEKNIS PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

AISYAH AMINI

082.09.001

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS ARSITEKTUR LANSEKAP DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

2010

Page 2: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air yang berada di bumi ini berlimpah jumlahnya karena 71% dari

permukaan bumi merupakan perairan. Total volume air di bumi diperkirakan

396.000 km3, namun tidak semua total volume air tersebut dapat digunakan

oleh makhluk hidup khususnya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Dari

total volume air yang tersedia, ± 97% dari air tersebut terdistribusi di laut

(dalam bentuk air asin) dan ± 3% merupakan air tawar yang terbagi lagi

menjadi air tawar terjangkau dan air tawar yang tidak dapat terjangkau. Air

tawar yang tidak dapat terjangkau yaitu, (es, glasier, air tanah yang jauh di

dalam bumi) ± 2,9% sedangkan air tawar yang dapat terjangkau (sungai,

danau, rawa, air tanah) ± 0,32%. Air yang terjangkau itu pun belum bisa

sepenuhnya dimanfaatkan, karena sebagian besar sudah terkontaminasi

dengan bahan lain (tercemar). Sehingga total air yang dapat dimanfaatkan

hanya 0,1% dari air tawar yang dapat terjangkau.

Saat ini, masalah penyediaan air bersih menjadi perhatian khusus bagi

Negara-negara maju dan Negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

MDG’s, pada tahun 2015 persentase pelayanan air bersih harus mencapai

tingkat 80% sebab dengan meningkatnya persen pelayanan maka diharapkan

sanitasi suatu wilayah menjadi semakin baik dan tidak timbul berbagai

penyakit.

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan satu kesatuan

sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana air minum (PP No. 16 tahun

2005). Maka untuk mencapai targer MDG’s, perlu dilakukan sebuah sistem

penyediaan air minum yang tepat untuk mencapai target tersebut dan

terpenuhinya syarat penyediaan air minum, yaitu syarat kualitas, kuantitas dan

kontinuitas.

1

Page 3: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari tugas perencanaan system penyediaan air

minum ini adalah:

a. Memprediksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan

b. Mengetahui kebutuhan air sesuai dengan tahun perencanaan

c. Merencanakan dan merancang jaringan perpipaan distribusi dan

reservoir sesuai dengan kebutuhan air yang dirancang

d. Merencanakan dan merancang pipa transmisi beserta sumber dan

intake air

e. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah SPAM

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penyelesaian tugas sistem penyediaan air minum

ini adalah daerah perencanaan meliputi seluruh daerah suatu kota untuk

proyeksi perencanaan tahun 2020 dan 2030 yang ditunjuk dalam peta.

Perhitungan, penampilan gambar kebutuhan air kota didasarkan melalui

sistem perpipaan yang meliputi :

a. Proyeksi jumlah penduduk .

b. Proyeksi kebutuhan air.

c. Merencanakan jaringan pipa distribusi.

d. Mendisain reservoir.

e. Merencanakan jaringan pipa transmisi beserta sumber dan intake

air.

2

Page 4: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI

2.1 Deskripsi Kota

Kota Mentari merupakan kota yang berkembang, ditandai dengan

jumlah penduduk yang selalu meningkat setiap tahunnya. Kota Mentari

memiliki pusat kota yang berada di tengah wilayah kota tersebut. Berikut ini

adalah bagian-bagian wilayah dari Kota Mentari:

sebelah utara : Kelurahan Teluk Teratai

sebelah selatan : Kelurahan Bumi Tulip

sebelah timur : Kelurahan Mawar

sebelah barat : Kelurahan Melati

Jumlah perkembangan penduduk total dari seluruh bagian kota adalah

sebagai berikut:

Tabel 1. Data Jumlah Penduduk

TahunJumlah Penduduk

(Jiwa)

2000 1654002001 1737002002 1832002003 1926002004 2027002005 2135002006 2252002007 2373002008 2504002009 264000

Dalam memenuhi kebutuhan air di Kota Mentari, perencanaan sistem

penyediaan air minum dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

Tahap I : sampai dengan Tahun 2020

Tahap II : sampai dengan Tahun 2030

3

Page 5: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

2.2 Daerah Domestik dan Daerah Non-Domestik

Perencanaan sistem penyediaan air minum diawali dengan

penghitungan prediksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan (pada tahap I

dan tahap II). Sehingga dengan diketahui jumlah penduduk pada tahun

perencanaan maka dapat diketahui pula kebutuhan air di tahun perencanaan

tersebut. Dalam perencanaan, kota terbagi menjadi dua daerah yaitu:

a. Daerah Domestik

Daerah domestik terbagi menjadi dua blok yaitu Blok A dan Blok B

dengan perbandingan penduduk pada daerah pelayanan tersebut adalah:

Blok A : Blok B

:

1 : 1,35

Masing-masing blok, baik blok A maupun blok B memiliki persentase

pelayanan yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh tingkat ekonomi dan

sosial dari tiap blok tersebut yang diwakili oleh beberapa kelurahan yang

berada di kota Mentari dan berdasarkan kepadatan penduduk di tiap blok.

Terdapat kelompok penduduk ‘High’, ‘Medium’ dan ‘Low’ untuk tiap-tiap

blok dan persentase pelayanan terbesar merupakan kelompok penduduk

‘Low’ dilanjutkan dengan ‘Medium’ dan ‘High’. Hal tersebut dikarenakan

dalam perencanaan sistem penyediaan air minum, daerah ‘Low’ lebih

diprioritaskan sehingga tingkat sanitasi di wilayah tersebut meningkat dan

kualitas hidup di wilayah tersebut menjadi lebih baik.

Secara umum, Kelurahan Teluk Teratai merupakan wilayah dengan

tingkat sosial ekonomi Medium dan Low. Wilayah dengan tingkat Sosial

Ekonomi(Sosek) Low pada kelurahan ini terdapat di seluruh Blok A(yang

ada di kelurahan ini) dan beberapa Blok B. Blok A memiliki tingkat

kepadatan penduduk yang cukup padat. Pemukiman di blok tersebut di

bangun secara ’ground’ dan saling berhimpit. Sedangkan di beberapa Blok

B yang tingkat Soseknya Low, pemukimannya dibangun secara ’ground’

namun masih terdapat banyak persawahan di blok ini dimana kehidupan

penduduknya berorientasi menjadi buruh tani, lahan perumahan mereka

4

Page 6: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

kecil dan sisanya merupakan ladang sawah milik orang lain yang mereka

kelola. Wilayah dengan tingkat Sosial Ekonomi(Sosek) Medium pada

kelurahan ini terdapat di beberapa blok B dimana pemukimannya dibangun

secara ’ground’.

Kelurahan Bumi Tulip merupakan wilayah dengan tingkat Sosek High.

Pemukiman yang dibangun di Blok A merupakan apartemen-apartemen

dengan fasilitas menengah sampai mewah. Sedangkan Blok B merupakan

pemukiman ’ground’ dan merupakan komplek perumahan mewah.

Kelurahan Mawar merupakan wilayah dengan tingkat sosial ekonomi

Medium. Pemukiman yang dibangun di Blok A merupakan rumah susun

sederhana. Sedangkan Blok B merupakan pemukiman ’ground’.

Kelurahan Melati merupakan wilayah dengan tingkat sosial ekonomi

Low. Pemukiman yang dibangun di Blok A merupakan pemukiman

’ground’ dimana letak rumah saling berhimpit karena pemukimannya

cukup padat. Sedangkan Blok B merupakan pemukiman ’ground’ dan

masih banyak terdapat ladang perkebunan dan area hutan. Orientasi mata

pencaharian penduduk di sana adalah buruh kebun yang mengelola ladang

orang lain.

Pusat kota dari Kota Mentari merupakan kawasan dengan pemukiman

Medium. Blok A merupakan pemukiman rumah susun sederhana.

Sedangkan Blok B merupakan pemukiman ’ground’ keseluruhan blok B

merupakan suatu kawasan komplek perumahan.

5

Page 7: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

b. Daerah Non-Domestik

Kawasan Hotel terdapat di Kelurahan Teluk Teratai dan Bumi Tulip.

Sekolah terdapat di Kelurahan Mawar, Teluk Teratai dan Bumi Tulip.

Kawasan Industri terdapat di Kelurahan Mawar dan Melati. Pasar

tradisional terdapat di Kelurahan Mawar dan Bumi Tulip. Masjid terdapat

di Kelurahan Bumi Tulip, Kelurahan Melati dan di pusat kota. Rumah

sakit, pertokoan/plaza, dan perkantoran terdapat di pusat kota.

Daerah non-domestik di Kota Mentari dapat dijabarkan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 2. Data Sarana Kota

Sarana Lokasi Jumlah

Perkantoran K1

K2

K3

K4

830 pegawai

1750 pegawai

4000 pegawai

2500 pegawai

Sekolah S1

S2

S3

1200 murid

400 murid

1800 murid

Rumah Sakit RS 180 tempat tidur

Hotel H1

H2

70 tempat tidur

110 tempat tidur

Mesjid M1

M2

M3

Pertokoan/Plaza T1

T2

85 toko

140 toko

Pasar Tradisional P1

P2

Kawasan Industri I1

I2

28,82 ha

10,2 ha

6

Page 8: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

BAB III

PREDIKSI PENDUDUK

Dalam melakukan perencanaan sistem penyediaan air minum, hal yang

pertama harus diketahui adalah data penduduk saat ini dan waktu yang akan

dating pada wilayah yang direncanakan. Terdapat beberapa metode untuk

memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah. Metode yang terpilih merupakan

metode yang nilai penyimpangannya kecil. Beberapa metode untuk memprediksi

jumlah penduduk adalah sebagai berikut:

3.1 Metode Aritmatik

Metode aritmatik digunakan dengan mengasumsikan pertumbuhan

penduduk adalah konstan dan secara matematis dapat diekspresikan sebagai:

Ka

Pf = Pi + Ka. (tf – ti)

Ka = (Pf – Pi) / (tf – ti)

Keterangan: Pf = Jumlah penduduk pada tahun perencanaan

Pi = Jumlah penduduk pada saat ini

tf = Tahun perencanaan

ti = Tahun saat ini

Ka = Konstanta aritmatik

Dengan rumus matematis diatas dan data yang ada maka penduduk di

Kota Mentari dapat diprediksi dan hasilnya seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3. Prediksi Penduduk dengan Metode Aritmatik

TahunJumlah

Penduduk (Jiwa)

Ka Xi X (Xi-X)^2

2000 165400   165400 165400 02001 173700 8300 173700 176356 7051975.3092002 183200 9500 183200 187311 16901234.572003 192600 9400 192600 198267 32111111.112004 202700 10100 202700 209222 42539382.722005 213500 10800 213500 220178 44592716.05

7

Page 9: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

2006 225200 11700 225200 231133 35204444.442007 237300 12100 237300 242089 22933456.792008 250400 13100 250400 253044 6993086.422009 264000 13600 264000 264000 0

Total 98600 Total   208327407.4

SD = = = 4811.184

Keterangan: Nilai Ka rata-rata adalah 10955.55556

3.2 Metode Geometrik

Prediksi pertumbuhan penduduk yang bertambah secara eksponensial,

dapat diperoleh dengan menggunakan metode geometrik, yang secara

matematis dapat diekspresikan sebagai berikut:

Kg

Ln Pf = ln Pi + Kg (tf – ti)

Kg = (ln Pf – ln Pi) / (tf – ti)

Keterangan : Kg = konstanta geometrik

Dengan rumus matematis diatas dan data yang ada maka penduduk di

Kota Mentari dapat diprediksi dan hasilnya seperti tabel di bawah ini:

Tabel 4. Prediksi Penduduk dengan Metode Geometrik

TahunJumlah Penduduk

(Jiwa)Kg X (Xi-X)^2

2000 165400165400

2001 173700 0.048962891174216 266256

2002 183200 0.053248779183502 91204

2003 192600 0.050037047193284 467856

2004 202700 0.051111554203586 784996

2005 213500 0.051909779214438 879844

2006 225200 0.053352064225868 446224

8

Page 10: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

2007 237300 0.052336267237907 368449

2008 250400 0.053734476250588 35344

2009 264000 0.052889464263945 3025

Total 0.467582321 3343198

SD = = 609.48047709

Keterangan: Nilai Kg rata-rata = 0.501931

3.3 Metode Geometrik Berbunga

Pertumbuhan geometrik juga dapat diekspresikan dengan

menggunakan rumus yang lebih dikenal sebagai rumus berbunga, yaitu:

Pf = Pi. (1+r)n

Keterangan : r = angka pertumbuhan

n = perbedaan waktu (tf – ti)

Dengan rumus matematis diatas dan data yang ada maka penduduk di

Kota Mentari dapat diprediksi dan hasilnya seperti tabel di bawah ini:

Tabel 5. Prediksi Jumlah Penduduk dengan Metode Geomertik Berbunga

TahunJumlah

Penduduk (Jiwa)

r Xi X (Xi-X)^2

2000 165400 165400 1654002001 173700 5.02% 173700 174216 2662562002 183200 5.47% 183200 183503 918092003 192600 5.13% 192600 193284 4678562004 202700 5.24% 202700 203587 7867692005 213500 5.33% 213500 214438 8798442006 225200 5.48% 225200 225869 4475612007 237300 5.37% 237300 237908 3696642008 250400 5.52% 250400 250590 361002009 264000 5.43% 264000 263947 2809

Total 3348668

SD = = 609.9788703

9

Page 11: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

3.4 Metode Incremental Increase

Metode ini digunakan jika terdapat kenaikan pada angka pertumbuhan,

namun pertambahan tersebut tidaklah eksponensial.

Pf = Pi + (n . x) + [{n . (n+1) . y} / 2]

Keterangan: x = angka pertumbuhan rata-rata

y = angka pertambahan penduduk

Dengan rumus matematis diatas dan data yang ada maka penduduk di Kota

Mentari dapat diprediksi dan hasilnya seperti tabel di bawah ini:

TahunJumlah

Penduduk (jiwa)

Angka Pertumbuhan

X

Pertambahan

pertumbuhan

Pf (Xi-X)^2

2000 165400 0 1654002001 173700 8300 177018 110091242002 183200 9500 1200 189299 371978012003 192600 9400 -100 202242 929681642004 202700 10100 700 215847 1728436092005 213500 10800 700 230115 2760582252006 225200 11700 900 245046 3938637162007 237300 12100 400 260639 5447089212008 250400 13100 1000 276894 7814140362009 264000 13600 500 293813 888814969Total 98600 5300 3198878565Rata-rata

10955.55556 662.5

Tabel 6. Prediksi Jumlah Penduduk dengan Metode Incremental Increase

SD = = 18853

3.5 Metode Terpilih

10

Page 12: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

Metode terpilih merupakan metode dengan nilai penyimpangan yang

paling kecil artinya nilai dari standar deviasinya paling kecil.

3.5.1 Pemilihan dari Tiga MetodeDari hasil perhitungan dengan keempat

metode diatas didapatkan nilai standar deviasi sebagai berikut:Metode

aritmatik = 4811.184

a. Metode geometrik = 609.4804709

b. Metode geometrik berbunga = 609.9788703

c. Metode Incremental Increase = 18853

Dua metode memiliki nilai standar deviasi yang hampir sama

dan memiliki nilai paling kecil dibanding dengan metode yang lainnya

yaitu nilai standar deviasi metode geometrik dan nilai standar deviasi

metode geometrik berbunga. Nilai standar deviasi metode geometrik

adalah 609.4804709 dan nilai standar deviasi metode geometrik

berbunga adalah 609.9788703. Maka metode yang terpilih adalah

metode geometrik dengan nilai standar deviasi 609.4804709 karena

bila dilihat dari angka di belakang komanya, nilai geometrik lebih kecil

daripada nilai geometrik berbunga.

3.5.2 Prediksi Penduduk Tahun 2020 dan Tahun 2030

11

Page 13: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

Metode geometrik merupakan metode yang terpilih dalam

menentukan prediksi penduduk, maka prediksi penduduk tahun 2020

dan tahun 2030 adalah sebagai berikut:

Ln Pf 2020 = ln Pi2009+ Kg (tf – ti)

= 12.483704382128500 + 0.051931 (2020 – 2009)Pf2020 = 467400 jiwa

Ln Pf 2030 = ln Pi2009+ Kg (tf – ti)

= 12.483704382128500 + 0.051931 (2030 – 2009)Pf2030 = 785641 jiwa

Tabel 7. Jumlah Penduduk Tahun 2020 dan 2030

TahunJumlah Penduduk

(Jiwa)2000 1654002001 1742162002 1835022003 1932842004 2035862005 2144382006 2258682007 2379072008 2505882009 2639452010 2780722011 2928942012 3085062013 3249502014 3422712015 3605152016 3797312017 3999722018 4212912019 4437472020 4674002021 4923142022 5185562023 5461962024 5753102025 6059752026 6382752027 6722972028 708132

12

Page 14: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

2029 7458782030 785641

13

Page 15: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

BAB IV

KEBUTUHAN AIR

Air merupakan sumber kehidupan, tanpa adanya air maka tidak aka nada

makhluk hidup yang dapat bertahan. Maka, kebutuhan air untuk setiap makhluk

hidup harus tercukupi. Kuantitas pemakaian air berbeda-beda karena dipengaruhi

oleh adanya beberapa perbedaan, yaitu:

a) iklim

b) standar hidup

c) luasnya sarana penyaluran air buangan

d) tipe aktivitas

e) harga air

f) ketersediaan sumber air pribadi

g) kualitas air

h) tekanan pada sistem distribusi

i) lengkapnya jumlah meter air

j) sistem manajemen

k) variasi penduduk

l) Adat

Konsumsi air diklasifikasikan dalam dua penggunaan yaitu Kebutuhan

domestik dan kebutuhan non domestik (kantor, sekolah, rumah sakit, hotel,

masjid,pertokoan/plaza, pasar tradisional, dan kawasan industri).

4.1 Kebutuhan Domestik

Kebutuhan air domestik merupakan kebutuhan air untuk memenuhi

kebutuhan rumah tangga, seperti untuk memasak, mancuci, mandi dll.

Penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan domestik dibagi dalam dua

tahap. Tahap I adalah penyediaan air pada tahun 2020 dan tahap II adalah

penyediaan air pada tahun 2030.

Wilayah untuk melayani kebutuhan domestik dibagi menjadi dua blok

yaitu Blok A dan Blok B dengan perbandingan blok 1 : 1,35. Dari

14

Page 16: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

perbandingan tersebut dapat diketahui jumlah penduduk di masing-masing

subblok yaitu dengan membandingkan luas wilayah subblok dengan luas

wilayah blok kemudian dikali dengan jumlah penduduk dalam 1 blok.

Contohnya:

Jumlah penduduk di Blok A =1 / 2.35 * jumlah penduduk th 2020

= 1 / 2.35 * 467400

= 198894 jiwa

Jumlah penduduk di subblok A1 = (10.76 / 185.28)* 198894 jiwa

= 11551 jiwa

Masing-masing subblok memiliki persentase pelayanan yang

berbeda-beda sesuai dengan tingkat sosial ekonomi (Sosek) daerah masing-

masing blok berada. Persentase pelayanan sub blok dengan tingkat sosek Low,

nilainya paling besar karena diharapkan dengan persentase yang lebih tinggi,

sub blok dengan tingkat sosek rendah tersebut mendapatkan sanitasi yang

lebih baik lagi dan menjadi lebih berkembang. Jadi di setiap blok, baik Blok A

maupun Blok B, terdapat tiga jenis persen pelayanan sesuai dengan tingkat

sosek wilayah masing-masing. Tingkat sosial ekonomi di masing-masing blok

juga mempengaruhi perbedaan konsumsi L/org/hari.

4.1.1 Kebutuhan Air Domestik Tahap I (Tahun 2020)

Pada tahap I, Persen pelayanan dan konsumsi air L/org/hari

mendapat proporsi sesuai dengan tingkat sosial ekonominya(sosek),

sebagai berikut:

a. SubBlok dengan tingkat Sosek Low

- Persentase pelayanan = 70 %,

- Konsumsi (L/org/hari) = 80

b. SubBlok dengan tingkat sosek Medium

- Persentase pelayanan = 60%,

- Konsumsi (L/org/hari) = 120

c. SubBlok dengan tingkat sosek Medium

- Persentase pelayanan = 50%,

- Konsumsi (L/org/hari) = 200

15

Page 17: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

A. Blok A

Pada tahap I terdapat 127106 jiwa penduduk yang terlayani

dari total jumlah penduduk di Blok A yaitu 198894 jiwa. Berikut ini

merupakan data dan perhitungan dari kebutuhan air Blok A pada tahun

2020 :

Tabel 8. Kebutuhan Air (L/dtk) Blok A Tahun 2020

Blok Luas(ha) Jml.Penduduk%

PelayananPenduduk terlayani

Konsumsi(L/org/hari)

Kebutuhan air (L/dtk)

A1 10.76 11551 70% 8085 80 7.48650053

A2 10.96 11765 70% 8236 80 7.625654814

A3 7.56 8115 70% 5681 80 5.26003197

A4 10.88 11679 70% 8176 80 7.5699931

A5 41.26 44292 70% 31004 80 28.70752898

A6 6.6 7085 60% 4251 120 5.904117517

A7 5.54 5947 60% 3568 120 4.955880462

A8 7.4 7944 60% 4766 120 6.619768126

A9 14.62 15694 60% 9417 120 13.07851486

A10 13.68 14685 60% 8811 120 12.2376254

A11 5 5367 60% 3220 120 4.472816301

A12 0.62 666 60% 399 120 0.554629221

A13 0.84 902 60% 541 120 0.751433139

A14 5.22 5604 60% 3362 120 4.669620218

A15 4.98 5346 60% 3208 120 4.454925036

A16 8.24 8845 50% 4423 200 10.23777953

A17 10.42 11186 50% 5593 200 12.94631829

A18 5.54 5947 50% 2974 200 6.883167308

A19 1.7 1825 70% 1277 80 1.182811422

A20 1.74 1868 70% 1307 80 1.210642279

A21 4.82 5174 70% 3622 80 3.353618267

A22 3.12 3349 70% 2344 80 2.170806845

A23 0.72 773 70% 541 80 0.500955426A24 3.06 3285 70% 2299 80 2.129060559

Total 185.28 198894 64% 127106 112 154.96419961

B. Blok B

Pada tahap I terdapat 165488 jiwa penduduk yang terlayani

dari total jumlah penduduk di Blok A yaitu 268506 jiwa. Berikut ini

16

Page 18: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

merupakan data dan perhitungan dari kebutuhan air Blok A pada

tahun 2020 :

Tabel 9. Kebutuhan Air (L/dtk) Blok B Tahun 2020

Blok Luas(ha) Jml.Penduduk%

PelayananPenduduk terlayani

Konsumsi (L/org/hari)

Kebutuhan air (L/dtk)

B1 5.32 2573 60% 1544 120 2.144478009B2 2.88 1393 60% 836 120 1.160920426B3 2.2 1064 60% 639 120 0.886814214B4 2.82 1364 60% 818 120 1.136734584B5 3.02 1461 60% 876 120 1.217354058B6 7.9 3821 60% 2293 120 3.184469224B7 12.42 6008 60% 3605 120 5.006469336B8 2.19 1059 60% 636 120 0.88278324B9 7.74 3744 60% 2246 120 3.119973644B10 4.84 2341 60% 1405 120 1.950991271B11 4.78 2312 60% 1387 120 1.926805429B12 4.88 2361 60% 1416 120 1.967115166B13 4.42 2138 60% 1283 120 1.781690376B14 3.4 1645 60% 987 120 1.370531058B15 10.64 5147 60% 3088 120 4.288956017B16 11.12 5379 60% 3227 120 4.482442755B17 14.28 6907 60% 4144 120 5.756230445B18 3.5 1693 60% 1016 120 1.410840795B19 6.16 2980 60% 1788 120 2.4830798B20 2.34 1132 60% 679 120 0.943247846B21 8.82 4266 60% 2560 120 3.555318804B22 6.62 3202 60% 1921 120 2.66850459B23 5.2 2515 60% 1509 120 2.096106324B24 2.6 1258 60% 755 120 1.048053162B25 0.32 155 60% 93 120 0.128991158B26 4.82 2332 60% 1399 120 1.942929324B27 19.16 9268 60% 5561 120 7.72334561B28 4.5 2177 60% 1306 120 1.813938165B29 16.2 7836 70% 5485 80 5.079026863B30 25.44 12306 70% 8614 80 7.975953296B31 32.32 15634 70% 10944 80 10.13297211B32 20.72 10023 70% 7016 80 6.496138062B33 5.3 2564 70% 1795 80 1.661656937B34 36.36 17588 70% 12312 80 11.39959363B35 17.3 8368 70% 5858 80 5.423899057B36 42.66 20635 70% 14445 80 13.37477074B37 4.36 2109 60% 1265 120 1.757504533B38 18.16 8784 50% 4392 200 10.16701144B39 9.46 4576 50% 2288 200 5.296251557B40 7.66 3705 50% 1853 200 4.288508132B41 11.36 5495 50% 2748 200 6.359980728B42 1.52 735 50% 368 200 0.850983337B43 2.4 1161 50% 580 200 1.3436579

17

Page 19: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

B44 2.16 1045 50% 522 200 1.20929211B45 11.86 5737 60% 3442 120 4.780734809B46 3.88 1877 50% 938 200 2.172246939B47 8.56 4141 50% 2070 200 4.792379844B48 7.02 3396 50% 1698 200 3.930199358B49 11.48 5553 50% 2777 200 6.427163623B50 20.48 9907 50% 4953 200 11.46588075B51 7.04 3405 50% 1703 200 3.941396507B52 4.1 1983 50% 992 200 2.29541558B53 3.44 1664 50% 832 200 1.925909657B54 1.98 958 50% 479 200 1.108517768B55 3.56 1722 50% 861 200 1.993092552B56 3.34 1616 50% 808 200 1.869923911B57 2.66 1287 50% 643 200 1.489220839B58 7 3386 50% 1693 200 3.919002209B59 21.86 10574 70% 7402 80 6.853551063B60 9.74 4711 70% 3298 80 3.053686521B61 4.82 2332 60% 1399 120 1.942929324

Total 555.09 268506 61.6% 165488 140 224.8575665

4.1.2 Kebutuhan Air Domestik Tahap II (Tahun 2030)

Pada tahap II, Persen pelayanan dan konsumsi air L/org/hari

mendapat proporsi sesuai dengan tingkat sosial ekonominya(sosek),

sebagai berikut:

d. SubBlok dengan tingkat Sosek Low

- Persentase pelayanan = 90 %,

- Konsumsi (L/org/hari) = 100

e. SubBlok dengan tingkat sosek Medium

- Persentase pelayanan = 80%,

- Konsumsi (L/org/hari) = 150

f. SubBlok dengan tingkat sosek Medium

- Persentase pelayanan = 60%,

- Konsumsi (L/org/hari) = 200

Pada tahap II persentase di tiap blok/subblok berdasarkan

tingkat soseknya bertambah dengan tujuan meningkatkan pelayanan

karena jumlah penduduk pada tahun 2030 bertambah dari 467400 jiwa

menjadi 785641 jiwa dan meningkatkan sanitasi khususnya di wilayah

18

Page 20: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

Low. Konsumsi air (L/org/hari) untuk Low dan Medium bertambah

karena diasumsikan:

- Tingkat Sosek Low

Terdapat perubahan habit, dari yang biasanya mencuci

sebagian peralatan masak di sungai, pada tahap II penduduk setempat

mulai menggunakan air yang telah disediakan. Selain itu, penduduk

setempat yang tidak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah

makan serta tidak terbiasa mandi sehari dua kali, maka pada tahap II

mereka sudah melakukan hal-hal tersebut sehingga konsumsi airnya

menjadi bertambah.

- Tingkat Sosek Medium

Terdapat perubahan habit, dari yang biasanya mencuci motor

roda dua atau mencuci kendaraan di tempat pencucian umum,

penduduk setempat yang sudah mendapatkan pelayanan air

menggunakan air yang tersedia untuk mencuci kendaraan mereka

sendiri (tidak lagi ke tempat pencucian umum) sehingga konsumsi air

pun ikut bertambah.

Sedangkan pada wilayah High, konsumsi airnya tidak

bertambah karena diasumsikan tidak ada perubahan aktivitas atau hal-

hal lain yang menyebabkan konsumsinya bertambah.

A. Blok A

Pada tahap II terdapat 276146 jiwa penduduk yang terlayani

dari total jumlah penduduk di Blok A yaitu 334315 jiwa. Berikut ini

19

Page 21: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

merupakan data dan perhitungan dari kebutuhan air Blok A pada

tahun 2030 :

Tabel 10. Kebutuhan Air (L/dtk) Blok A Tahun 2030

BlokLuas(ha)

Jml.Penduduk

% Pelayanan

Penduduk terlayani

Konsumsi (L/org/hari)

Kebutuhan air (L/dtk)

A1 10.76 19415 90% 17474 100 20.22407996

A2 10.96 19776 90% 17798 100 20.59999223

A3 7.56 13641 90% 12277 100 14.20948369

A4 10.88 19632 90% 17668 100 20.44962732

A5 41.26 74449 90% 67004 100 77.55070067

A6 6.6 11909 80% 9527 150 16.54013975

A7 5.54 9996 80% 7997 150 13.88369306

A8 7.4 13352 80% 10682 150 18.54500517

A9 14.62 26380 80% 21104 150 36.63891562

A10 13.68 24684 80% 19747 150 34.28319875

A11 5 9022 80% 7218 150 12.5304089

A12 0.62 1119 80% 895 150 1.553770703

A13 0.84 1516 80% 1213 150 2.105108695

A14 5.22 9419 80% 7535 150 13.08174689

A15 4.98 8986 80% 7189 150 12.48028726

A16 8.24 14868 60% 8921 200 20.65011387

A17 10.42 18802 60% 11281 200 26.11337214

A18 5.54 9996 60% 5998 200 13.88369306

A19 1.7 3067 90% 2761 100 3.195254269

A20 1.74 3140 90% 2826 100 3.270436723

A21 4.82 8697 90% 7827 100 9.059485634

A22 3.12 5630 90% 5067 100 5.864231365

A23 0.72 1299 90% 1169 100 1.353284161A24 3.06 5521 90% 4969 100 5.751457685Total 185.28 334315 83% 276146 133 403.8174876

B. Blok B

Pada tahap II terdapat 276146 jiwa penduduk yang terlayani

dari total jumlah penduduk di Blok A yaitu 334315 jiwa. Berikut ini

merupakan data dan perhitungan dari kebutuhan air Blok A pada

tahun 2030 :

Tabel 11. Kebutuhan Air (L/dtk) Blok B Tahun 2030

20

Page 22: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

BlokLuas(ha)

JmlPenduduk

% Pelayanan

Penduduk terlayani

Konsumsi(L/org/hari)

Kebutuhan air (L/dtk)

B1 5.32 4326 80% 3460 150 6.007665979B2 2.88 2342 80% 1873 150 3.252270305B3 2.2 1789 80% 1431 150 2.484373149B4 2.82 2293 80% 1834 150 3.184514673B5 3.02 2455 80% 1964 150 3.410366778B6 7.9 6423 80% 5139 150 8.921158127B7 12.42 10098 80% 8079 150 14.02541569B8 2.19 1781 80% 1424 150 2.473080544B9 7.74 6293 80% 5035 150 8.740476444B10 4.84 3935 80% 3148 150 5.465620929B11 4.78 3886 80% 3109 150 5.397865297B12 4.88 3968 80% 3174 150 5.51079135B13 4.42 3594 80% 2875 150 4.991331509B14 3.4 2764 80% 2212 150 3.839485776B15 10.64 8651 80% 6921 150 12.01533196B16 11.12 9041 80% 7233 150 12.55737701B17 14.28 11611 80% 9288 150 16.12584026B18 3.5 2846 80% 2277 150 3.952411829B19 6.16 5008 80% 4007 150 6.956244818B20 2.34 1903 80% 1522 150 2.642469623B21 8.82 7171 80% 5737 150 9.960077808B22 6.62 5383 80% 4306 150 7.475704659B23 5.2 4228 80% 3382 150 5.872154717B24 2.6 2114 80% 1691 150 2.936077358B25 0.32 260 80% 208 150 0.361363367B26 4.82 3919 80% 3135 150 5.443035718B27 19.16 15578 80% 12463 150 21.63663161B28 4.5 3659 80% 2927 150 5.081672351B29 16.2 13172 90% 11855 100 13.72051535B30 25.44 20684 90% 18616 100 21.54629077B31 32.32 26278 90% 23651 100 27.37327506

B32 20.72 16847 90% 15162 100 17.54870852B33 5.3 4309 90% 3878 100 4.488810577B34 36.36 29563 90% 26607 100 30.79493445B35 17.3 14066 90% 12659 100 14.65215528B36 42.66 34685 90% 31217 100 36.13069042B37 4.36 3545 80% 2836 150 4.923575878B38 18.16 14765 60% 8859 200 20.50737109B39 9.46 7692 60% 4615 200 10.68280454B40 7.66 6228 60% 3737 200 8.650135602B41 11.36 9236 60% 5542 200 12.82839953B42 1.52 1236 60% 742 200 1.716475994B43 2.4 1951 60% 1171 200 2.710225254B44 2.16 1756 60% 1054 200 2.439202728B45 11.86 9643 80% 7714 150 13.3930298B46 3.88 3155 60% 1893 200 4.381530827B47 8.56 6960 60% 4176 200 9.666470072

21

Page 23: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

B48 7.02 5708 60% 3425 200 7.927408868B49 11.48 9334 60% 5600 200 12.9639108B50 20.48 16652 60% 9991 200 23.1272555B51 7.04 5724 60% 3434 200 7.949994078B52 4.1 3334 60% 2000 200 4.629968142B53 3.44 2797 60% 1678 200 3.884656197B54 1.98 1610 60% 966 200 2.235935834B55 3.56 2895 60% 1737 200 4.02016746B56 3.34 2716 60% 1629 200 3.771730145B57 2.66 2163 60% 1298 200 3.00383299B58 7 5691 60% 3415 200 7.904823657B59 21.86 17774 90% 15996 100 18.51422627B60 9.74 7919 90% 7127 100 8.249248116B61 4.82 3919 80% 3135 150 5.443035718Total 555.09 451326 79.2% 357270 158 562.5016051

Dengan didapatkan data-data diatas, maka dapat disimpulkan kebutuhan air domestik kota adalah sebagai berikut:

Tabel 12. Rekapitulasi Kebutuhan Air Domestik

No Deskripsi Satuan Th.2020 Th. 2030

1 Blok A L/dtk 154.9642 403.81752 Blok B L/dtk 224.8576 562.5016

TOTAL 379.8218 966.3191

4.2 Kebutuhan Non Domestik

4.2.1 Perkantoran

Terdapat empat kawasan perkantoran yang seluruhnya berada

di pusat kota Mentari. Jumlah pegawai tiap tahap perencanaan

bertambah jumlahnya sesuai dengan pertambahan penduduk pada tahun

perencanaan. Jumlah pegawai di setiap tahun perencanaan bertambah

karena jumlah penduduknya pun bertambah sehingga kemungkinan

pertambahan kebutuhan akan pegawai pun menjadi bertambah.

22

Page 24: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

Perhitungan pertambahan pegawai yaitu dengan membagi antara jumlah

penduduk tahun perencanaan dengan jumlah penduduk tahun 2009 dikali

dengan jumlah pegawai pada tahun 2009.

Contoh perhitungan jumlah pegawai K1 tahap I:

Jumlah pegawai K1 = (467400 jiwa/26400 jiwa)*830 pegawai

= 1469 pegawai.

Konsumsi air L/orang/hari tidak bertambah karena tidak ada

penambahan luas lahan perkantoran yang kemungkinan akan

membutuhkan konsumsi air lebih untuk kebersihan, dll.

Tabel 13. Kebutuhan Air Perkantoran

Deskripsi2009 2020

Konsumsi air

2030Konsumsi

airKebutuhan air

(pegawai) (pegawai) (L/org/hri) (pegawai) (L/org/hri)( L/dtk)

2020 2030K1 830 1469 30 2470 30 0.5102 0.8576K2 1750 3098 30 5208 30 1.0758 1.8083K3 4000 7082 30 11904 30 2.4590 4.1332K4 2500 4426 30 7440 30 1.5369 2.5833

TOTAL 5.5818 9.3824(sumber: Ir. Sarwoto MSc, “Penyediaan Air Bersih volume 1”)

4.2.2 Sekolah

Terdapat tiga kawasan sekolah yang tersebar di tiga kelurahan

yaitu berada di KelurahanMawar, Kelurahan Teluk Teratai, dan

Kelurahan Bumi Tulip. Jumlah murid tiap tahap perencanaan bertambah

jumlahnya sesuai dengan pertambahan penduduk pada tahun

perencanaan. Jumlah murid di setiap tahun perencanaan bertambah

karena terdapat pertambahan jumlah penduduk sehingga terdapat

kemungkinan pertambahan murid di tiap sekolah pada setiap tahun

ajaran baru. Perhitungan pertambahan murid yaitu dengan membagi

antara jumlah penduduk tahun perencanaan dengan jumlah penduduk

tahun 2009 dikali dengan jumlah murid pada tahun 2009.

Contoh perhitungan jumlah murid S1 tahap I:

Jumlah pegawai K1 = (467400 jiwa/26400 jiwa)*1200 murid

23

Page 25: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

= 2125 murid.

Konsumsi air L/orang/hari tidak bertambah karena tidak ada

penambahan luas lahan sekolah yang kemungkinan akan membutuhkan

konsumsi air lebih untuk kebersihan, dan tidak hal-hal lain yang

menyebabkan pertambahan konsumsi air.

Tabel 14. Kebutuhan Air Sekolah

deskripsi2009 2020

Konsumsi air

2030konsumsi

airkebutuhan air

(murid) (murid) (L/org/hri) (murid) (L/org/hri)( L/dtk)

2020 2030S1 1200 2125 25 3571 25 0.6147 1.0333S2 400 708 25 1190 25 0.2049 0.3444S3 1800 3187 25 5357 25 0.9221 1.5500

TOTAL 1.7418 2.9277(sumber: Ir. Sarwoto MSc, “Penyediaan Air Bersih volume 1”)

4.2.3 Rumah Sakit

Hanya terdapat satu kawasan rumah sakit yaitu berada di pusat

kota Mentari. Perhitungan kebutuhan air didasarkan pada jumlah tempat

tidur (bed) yang tersedia di rumah sakit. Diasumsikan 1 bed sama

dengan 1 orang. Setiap tahun perencanaan jumlah bed bertambah karena

jumlah penduduk di tiap tahun perencanaan pun bertambah. Selain itu,

bertambanhnya bed pun merupakan salah satu bentuk pelayanan dari

rumah sakit. Perhitungan pertambahan jumlah bed yaitu dengan

membagi antara jumlah penduduk tahun perencanaan dengan jumlah

penduduk tahun 2009 dikali dengan jumlah bed pada tahun 2009.

Contoh perhitungan jumlah bed RS tahap I:

Jumlah pegawai K1 = (467400 jiwa/26400 jiwa)*180 bed

= 319 bed.

Konsumsi air L/orang/hari tidak bertambah karena tidak ada

hal-hal yang menyebabkan pertambahan konsumsi air.

24

Page 26: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

Tabel 15. Kebutuhan Air Rumah Sakit

deskripsi2009 2020

Konsumsi air

2030konsumsi

airkebutuhan air

(bed) (bed) (L/org/hri) (bed) (bed)( L/dtk)

2020 2030RS 180 319 250 536 250 0.9221 1.5500

TOTAL 0.9221 1.5500(sumber: Ir. Sarwoto MSc, “Penyediaan Air Bersih volume 1”)

4.2.4 Hotel

Terdapat dua kawasan hotel yaitu berada di Kelurahan Teluk

Teratai dan Kelurahan Bumi Tulip. Perhitungan kebutuhan air

didasarkan pada jumlah tempat tidur (bed) yang tersedia di hotel.

Diasumsikan 1 bed sama dengan 1 orang. Setiap tahun perencanaan

jumlah bed bertambah karena jumlah penduduk di tiap tahun

perencanaan pun bertambah dan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan

dari hotel. Perhitungan pertambahan jumlah bed yaitu dengan membagi

antara jumlah penduduk tahun perencanaan dengan jumlah penduduk

tahun 2009 dikali dengan jumlah bed pada tahun 2009.

Contoh perhitungan jumlah bed H1 tahap I:

Jumlah pegawai K1 = (467400 jiwa/26400 jiwa)*70 bed

= 124 bed.

Konsumsi air L/orang/hari tidak bertambah karena tidak ada

hal-hal yang menyebabkan pertambahan konsumsi air.

Tabel 16. Kebutuhan Air Hotel

deskripsi2009 2020

Konsumsi air

2030konsumsi

airkebutuhan air

(bed) (bed) (L/bed/hri) (bed) (bed)( L/dtk)

2020 2030H1 70 124 125 208 125 0.1793 0.3014H2 110 195 125 327 125 0.2818 0.4736

TOTAL 0.4611 0.7750

(Sumber : Al- Laila, 1978)

4.2.5 Masjid

25

Page 27: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

Terdapat tiga kawasan masjid yaitu berada di Kelurahan

Melati, di Pusat Kota Mentari dan Kelurahan Bumi Tulip. Perhitungan

kebutuhan air didasarkan pada konsumsi rata-rata liter per hari yang

digunakan masjid. Dari hasil survey lapangan diketahui satu mesjid

menggunakan air sumur yang ditampung di reservoir 500 L. Selama satu

hari, air diisi selama 4 kali. Pagi hari dilakukan dua kali pengisian dan

malam hari pun dilakukan pengisian reservoir sebanyak dua kali.

Sehingga rata-rata konsumsi L/hari adalah 500 L*4 atau sama dengan

2000 L per hari dengan kondisi setiap warga yang akan melaksanakan

sholat di mesjid, mayoritas mengambil wudhu di mesjid dan mesjid aktif

dari pagi hingga malam hari dan 2000L dipergunakan tidak hanya untuk

wudhu tetapi untuk menyiram taman, membersihkan mesjid secara

teratur pagi dan sore, dan digunakan pula oleh pengurus masjid untuk

keperluannya.

Masjid 1 (M1) pada tahun 2009 s.d tahun 2020 diasumsikan,

belum memiliki taman dan tidak dibuka pada siang hari (hanya dibuka

saat waktu subuh, maghrib dan isya) sehingga konsumsi air yang di

pakai belum 100% sebanyak 2000 L/hari. Namun pemakaiannya baru

1600 L/hari (sekitar 80% dari 2000L). Dan pada tahun 2030 masjid

tersebut telah memiliki taman dan di buka setiap saat (dari pagi hingga

malam hari) sehingga konsumsi air bertambah dengan adanya taman dan

penambahan jadwal kebersihan (pagi dan sore hari) maka konsumsi air

bertambah menjadi 2000 L/hari.

Sedangkan untuk Masjid 2 (M2) dan Masjid 3 (M3) pada tahap

I, kondisi masjid diasumsikan sama seperti kondisi masjid yang telah di

survey sehingga pemakaian air rata-rata 2000 L/hari dan tidak ada

penambahan lagi pada tahap selanjutnya.

Tabel 17. Kebutuhan Air Masjid

deskripsi2009 2020 2030 kebutuhan air

(L/hari) (L/hari) (L/hari)( L/dtk)

2020 2030

26

Page 28: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

M1 1600 1600 2000 0.0185 0.0231M2 2000 2000 2000 0.0231 0.0231M3 2000 2000 2000 0.0231 0.0231

TOTAL 0.0648 0.0694(sumber:survey lapangan)

4.2.6 Pertokoan

Seluruh kawasan pertokoan berada di pusat kota. Perhitungan

kebutuhan air didasarkan pada pemakaian air rata-rata L/toko/hari.

Jumlah toko di T1 adalah 85 toko. Diasumsikan pada kawasan T1 30%

dari jumlah tokonya adalah restoran, 20% nya dalah salon dan 50% nya

adalah berbagai toko kecil sehingga didapatkan jumlah restoran = 26;

jumlah salon = 17; jumlah toko = 43 dengan asumsi rata-rata pemakaian

air L/toko/hari adalah 3400 (berdasarkan hasil kebutuhan rata-rata dari

seluruh toko: pemakaian air L/toko/hari untuk restoran = 5000 L/hari;

pemakaian air L/toko/hari untuk salon = 7000 L/hari; pemakaian air

L/toko/hari untuk toko biasa = 1000 L/hari).

Jumlah toko di T2 adalah 140 toko. Diasumsikan pada kawasan

T2 10% dari jumlah tokonya adalah restoran, 10% nya dalah salon dan

80% nya adalah berbagai toko kecil sehingga didapatkan jumlah restoran

= 14; jumlah salon = 14; jumlah toko = 112 dengan asumsi rata-rata

pemakaian air L/toko/hari adalah 2000 (berdasarkan hasil kebutuhan

rata-rata dari seluruh toko: pemakaian air L/toko/hari untuk restoran =

5000 L/hari; pemakaian air L/toko/hari untuk salon = 7000 L/hari;

pemakaian air L/toko/hari untuk toko biasa = 1000 L/hari).

Konsumsi air L/toko/hari tidak bertambah karena tidak ada hal-

hal yang menyebabkan pertambahan konsumsi air.

Tabel 18. Kebutuhan Air Pertokoan/Plaza

deskripsi Jumlah toko

Rata - rata konsumsi air kebutuhan air2009 2020 2030 (L/toko/dtk)

(L/toko/hri) (L/toko/hri) (L/toko/hri) 2020 2030

T1 85 3400 3400 3400 0.0394 0.0394

27

Page 29: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

T2 120 2000 2000 2000 0.0231 0.0231TOTAL 0.0625 0.0625

4.2.7 Pasar Tradisional

Terdapat dua kawasan pasar yaitu berada di Kelurahan Mawar,

dan Kelurahan Bumi Tulip. Perhitungan kebutuhan air diasumsikan

berdasarkan pada konsumsi rata-rata liter per hari yang digunakan

masjid. Dari hasil survey lapangan diketahui satu mesjid menggunakan

air sumur yang ditampung di reservoir 500 L. Namun untuk pasar

diasumsikan hanya efektif mulai dari pagi hari sampai sore hari maka

pemakaian air = 500 L*2 = 1000 L/hari.

Tabel 19. Kebutuhan Air Pasar Tradisional

deskripsi2009 2020 2030 kebutuhan air( L/dtk)

(L/hari) (L/hari) (L/hari) 2020 2030

P1 1000 1000 1000 0.0116 0.0116P2 1000 1000 1000 0.0116 0.0116

TOTAL 0.0231 0.0231(sumber:survey lapangan)

4.2.8 Kawasan Industri

Terdapat dua kawasan industri yaitu berada di Kelurahan

Mawar, dan Kelurahan Melati. Perhitungan kebutuhan air diasumsikan

berdasarkan pada konsumsi rata-rata liter per hari yang digunakan untuk

industri. Kawasan Industri 1 (I1) diasumsikan merupakan industri hulu

minuman kemasan berasa dan industry makanan sehingga konsumsi

airnya lebih banyak dibandingkan industry hilir (I2) yang merupakan

plant pengepakan dan digunakan sebagai tempat reparasi mesin-mesin

dan uji coba penggunaan mesin-mesin baru. I1 pada tahap II mengalami

peningkatan kapasitas produksi sehingga konsumsi air pun bertambah

karena digunakan sebagai bahan baku. Sedangkan I2 pada tahap II juga

mengalami penambahan konsumsi air karena terdapat peningkatan

28

Page 30: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

produksi dari I1 sehingga di datangkan alat baru yang di uji cobakan di

I2 dan aktivitas I2 bertambah yang mengakibatkan konsumsi air ikut

bertambah.

Tabel 20. Kebutuhan Air Kawasan Industri

deskripsi2009 2020

Konsumsi air

2030konsumsi

airkebutuhan air

(ha) (ha) (L/ha/dtk) (ha) (L/ha/dtk)( L/dtk)

2020 2030I1 28.82 28.82 1.5 28.82 2.0 43.2300 57.6400I2 10.2 10.2 1 10.2 1.5 10.2000 15.3000

TOTAL 53.4300 72.9400(sumber: Dosen)

Dengan data-data di atas maka dapat disimpulkan Kebutuhan air untuk

kebutuhan non domestik adalah sebagai berikut:

Tabel 21. Rekapitulasi Kebutuhan Non Domestik

No Deskripsi Satuan Th.2020 Th. 2030

1 Perkantoran L/dtk 5.5818 9.38242 Sekolah L/dtk 1.7418 2.92773 Rumah Sakit L/dtk 0.9221 1.55004 Hotel L/dtk 0.4611 0.77505 Pertokoan / Plaza L/dtk 0.0625 0.06256 Masjid L/dtk 0.0648 0.06947 Pasar Tradisional L/dtk 0.0231 0.02318 Kawasan Industri L/dtk 53.4300 72.9400

Total 62.2872 87.7301

4.3 Rekapitulasi Kebutuhan Air Kota

No. Deskripsi Satuan 2020 2030

1 Jumlah Penduduk Jiwa 467400 785641

2 Persen Pelayanan%   62.6003% 80.6241%

29

Page 31: Laporan Teknis an Sistem Penyediaan Air Minum

jiwa 292594 633416

3 Kebutuhan Domestik L/dtk 379.8218 966.3190927

4 Kebutuhan Non Domestik L/dtk 62.2872 87.7301

5 Keb. Domestik + Non Domestik L/dtk 442.109 1054.049201

6 Kehilangan Air% 30 25

L/dtk 189.4753 351.3497338

7 Kebutuhan harian rata-rata L/dtk 631.5843 1405.3989

8 Fmd   1.3 1.25

9 Qmd L/dtk 821.0596 1756.748669

10 Fph   1.5 1.45

11 Qph L/dtk 1231.589 2547.28557

Keterangan: Nilai Fmd dan nilai Fph pada tahap II (tahun 2030) mengalami

perubahan dibandingkan dengan tahap I (tahun 2020) karena

pada tahun 2030 kota Mentari berkembang menjadi kota besar

(jumlah penduduk 785641 jiwa) sehingga terdapat sedikit

perubahan pada Fmd dan Fph.

Berdasarkan jumlah penduduknya, kota dibedakan menjadi :

1) Kota kecamatan perkiraan jumlah penduduknya 3.000 – 20.000

2) Kota kecil perkiraan jumlah penduduknya 20.000 – 200.000

3) Kota sedang perkiraan jumlah penduduknya 200.000 – 500.000

4) Kota besar perkiraan jumlah penduduknya 500.000 – 1.000.000

5) Kota metropolitan perkiraan jumlah penduduknya > 1.000.000

30