LAPORAN TEKNIS / AKHIR -...

89
LAPORAN TEKNIS / AKHIR TAHUN ANGGARAN 2009 Judul KAK (PROPOSAL) : BIO-EKOLOGI DAN POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN DI WADUK KEDUNG OMBO DAN GAJAH MUNGKUR DI JAWA TENGAH Judul Kegitan : Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion, hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA di Waduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur, Jawa Tengah. “, Oleh : Emmy Dharyati, M.Si, Ir.Agus Djoko Utomo,Msi, Drs. Susilo Adjie, Drs. Asyari Danu Wijaya, Spi, Gatot Subroto, Busrol, Dwi Ismeywati, S.Si Elva Dwi Harmilia, S.Si, Dr. Rasyid Ridho, Dr. Dinar Putranto, Dr. Sukimin BALAI RISET PERIKANAN PERAIRAN UMUM PUSAT RISET PERIKANAN TANGKAP BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2009

Transcript of LAPORAN TEKNIS / AKHIR -...

Page 1: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPORAN TEKNIS / AKHIRTAHUN ANGGARAN 2009

Judul KAK (PROPOSAL) :

BIO-EKOLOGI DAN POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN DI WADUK KEDUNGOMBO DAN GAJAH MUNGKUR DI JAWA TENGAH

Judul Kegitan :Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,

hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur, Jawa Tengah. “,

Oleh :

Emmy Dharyati, M.Si, Ir.Agus Djoko Utomo,Msi, Drs. Susilo Adjie, Drs. AsyariDanu Wijaya, Spi, Gatot Subroto, Busrol, Dwi Ismeywati, S.Si

Elva Dwi Harmilia, S.Si, Dr. Rasyid Ridho, Dr. Dinar Putranto, Dr. Sukimin

BALAI RISET PERIKANAN PERAIRAN UMUMPUSAT RISET PERIKANAN TANGKAP

BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANANDEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TAHUN 2009

Page 2: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPORAN TAHUNAN / AKHIRTAHUN ANGGARAN 2009

Judul KAK (PROPOSAL) :

BIO-EKOLOGI DAN POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN DI WADUKKEDUNG OMBO DAN GAJAH MUNGKUR DI JAWA TENGAH

Judul Kegitan :Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,

hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur, Jawa Tengah. “,

Oleh :

Emmy Dharyati, M.Si, Ir.Agus Djoko Utomo,M.Si, Drs Susilo Adjie, Drs. AsyariDanu Wijaya, Spi, Gatot Subroto, Busrol, Dwi Ismeywati, S.Si , Elva Dwi Harmilia,S.Si.

Dr. Rasyid Ridho, Dr. Dinar Putranto, Dr. Sukimin .

BALAI RISET PERIKANAN PERAIRAN UMUMPUSAT RISET PERIKANAN TANGKAP

BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANANDEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 3: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

i

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal : BIO-EKOLOGI DAN POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN DI

WADUK GEDUNG OMBO DAN GAJAH MUNGKUR DI JAWATENGAH

1. Judul Penelitian : Penelitian Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik,epilimnion, hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dariKJA di waduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

2. Tim Peneliti 1 Ir. Agus Djoko Utomo M.Si Koordinator

2 Emmy Dharyati, SE, MSi Penanggung Jawab Kegiatan

3 Drs. Susilo Adjie Anggota4 Drs. Asyari Anggota5 Danu Wijaya, S.Pi. Anggota6 Gatot Subroto Anggota7 Busrol Anggota8 Dwi Ismeywati, S.Si Anggota9 Elva Dwi Harmilia, S.Si Anggota10 Dr. Rasyid Ridho Anggota11 Dr. Dinar Putranto Anggota12 Dr. Sukimin Anggota

3. Jangka Waktu Penelitian : 1 (satu) Tahun4. Total Anggaran : Rp. 379.600.000.-

Palembang, Desember 2009Mengetahui,Kepala Seksi Program dan Kerjasama Penanggung JawabKegiatan,Balai Riset Perikanan Perairan Umum

Eko Prianto,S.Pi, MSi Emmy Dharyati, SE, M.SiNIP. 19750121 200502 1 002 NIP. 19540224198103 2 002

Menyetujui,Kepala Balai Riset Perikanan Perairan Umum

Dr. Ali SumanNIP. 19620402 198903 1 006

Page 4: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

ii

BIO-EKOLOGI DAN POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN DI WADUKKEDUNG OMBO DAN GAJAH MUNGKUR DI JAWA TENGAH

Penelitian Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA di waduk Kedung Ombo

dan Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

ABSTRAKWaduk merupakan tipe perairan umum yang dibuat untuk keperluan irigasi, PLTA, PAM, Perikanan,

Pariwisata. Dalam masa mendatang perairan waduk akan terus berkembang dengan seiring keperluanpertanian. Waduk Kedungombo (4.800 ha) dan Gajah Mungkur (8.800 ha) merupakan waduk serbagunayang dapat dimanfaatkan sebagai irigasi persawahan, pembangkit tenaga listrik, sumber air minum, pariwisata,perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Walaupun perikanan dapat memberikan nilai tambah di perairanwaduk, namun harus ramah lingkungan. Untuk itu perlu adanya riset tentang lingkungan, potensi dan dayadukung guna memberikan masukan agar pemanfaatan tersebut tetap tidak mengganggu lingkungan danmemperhatikan aspek sumberdaya yang berkesinambungan. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untukmenganalisis dan mendiskripsikan lingkungan, potensi sumberdaya perikanan dan pemanfaatan perikananKJA di waduk Gajah Mungkur serta Waduk Kedung Ombo.

Hasil penelitian dapat menyatakan terdapat 21 jenis ikan di waduk Gajah Mungkur 19 jenis dan diWaduk Kedung Ombo 15 jenis dan jenis ikan yang ada rata rata termasuk dalam kelompok herbivora,karnivora dan omnivora. Hasil penelitian menunjukan tingkat kesuburan Waduk Gajah mungkur dan WadukKedung Ombo dengan nilai Index- TRIX = 5,2 pada waduk Gajah Mungkur dan 5,45 untuk waduk KedungOmboh, kedua waduk ini termasuk dalam perairan (Eutroph) bearti yang termasuk golongan perairan dengantingkat kesuburan tinggi. Pendugaan lapisan Fotik dan Afotik pada stasiun Sendang (Februari) di WadukGajah Mungkur kecerahan dengan alat schi disk mencapai 101 cm dan berdasarkan perhitungan formulaSmith lapisan fotik mencapai 8,67m (terdalam) dengan ciri airnya jernih sehingga banyak terjadi prosessintesa dan lapisan afotik sedalam 4,73 m. Waduk Kedung Ombo pada stasiun KJA Aquafarm kecerahan 122cm, lapisan Fotik terdalam 10,47 cm dan afotik 22,45 m, sedangkan kedalaman air 32,92 m. Pada keduawaduk terdapat afotik dengan nilai 0 hal ini terjadi umumnya pada stasiun yang airnya dangkal.

Daya dukung pada Waduk Gajah mungkur berjumlah 1054 buah KJA dan Waduk Kedung Ombohberjumlah 1506 buah KJA berarti (Waduk Gajah Mungkur telah mencapai titik Optimum) sedangkan Wadukkedung Ombo (sudah tingkat lebih optimum dan tidak mungkin ditambah lagi KJA). Beban pakan yang loloskeperairan di Waduk Gajah Mungkur dari total P (98,25 ton/tahun) dan total N (65,5 ton/tahun) sedangkanWaduk Kedung Ombo beban pakan yang lolos keperairan mencapai dari total P (33,3 ton/tahun) dan total N(22,2 ton/tahun).

Kata kunci : Jenis ikan, kesuburan (trophic level), daya dukung waduk dan stratifikasitropogenic layer.

Page 5: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan dengan baik

Laboran Teknis Penelitian Tahun Anggaran 2009 yang berjudul ”Pendugaan Stratifikasi

Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion, hypolimnion) dan Carrying Capacity beban

pakan dari KJA di waduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur, Jawa Tengah.“ Riset tahun

pertama (2009) adalah bagian dari Proposal (KAK) yang berjudul BIO-EKOLOGI DAN

POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN DI WADUK KEDUNG OMBO DAN GAJAH

MUNGKUR DI JAWA TENGAH

Tujuan Penelitian Pendugaan stratifikasi tropogenis layer (fotik, afotik, epilimnion

hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diwaduk Kedung Ombo dan

Gajah Mungkur Jawa Tengah adalah untuk menganalisis dan mendiskripsikan potensi

sumberdaya perikanan, stratifikasi perairan berdasarkan tropogenic layer, carrying capasity

beban pakan dari KJA dan analisis dampak lingkungan di wilayah waduk. Sasaran pada

penelitian adalah diharapkan dapat mendiskripsi stratifikasi tropogenic layer dan

rasionalisasi perkembangan dari kedua waduk ini untuk masa yang akan datang.

Dengan berakhirnya penelitian tahun anggaran 2009, kami mengucapkan terima

kasih Kepada Bapak Kepala Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan kami menyadari

sepenuhnya bahwa Laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu masukan dan

saran sangat diperlukan guna penyempurnaan laporan ini.

Palembang, Desember 2009

Tim Penulis

Page 6: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

iv

DAFTAR ISI

HalamanLEMBAR PENGESAHAN i

ABSTRAK ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GRAFIK v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang 12. Permasalahan 33. Tujuan dan Sasaran 34. Manfaat Riset dan Perkiraan Keluaran 35. Tinjauan Pustaka 4

BAB II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

1. Metode Penelitian 122. Analisa Data 143. Lokasi dan Waktu Penelitian 174. Bahan dan Alat 17

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 18

-Status Trophic Level 19- Stratifikasi Tropogenic Layer 24-Fauna Ikan; J enis ikan, Biologi ikan, Jumlah jenis Tertangkap 26-Plankton dan Bentos 32-KJA 36-Daya Dukung (Carrying Capasity) 46

BAB IV. KESIMPULAN 50

DAFTAR PUSTAKA 51

LAMPIRAN 54

Page 7: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

v

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 Total Alkalinitas Waduk Gajah Mungkur Wonogiri 18

2 Suhu Air Waduk Gedung Ombo di beberapa tempat 19

3 Total Netrogen Waduk Wonogiri Februari dan Mei 2009 20

4 Total Phospor Waduk Kedung Ombo 21

5 Klorofil-a di Waduk Kedung Ombo Februari dan Mei 2009 22

6 Suhu Air di Waduk Kedung Ombo Bulan Februari dan Mei2009

22

7 Suhu Air di Waduk Kedung Ombo Mei 2009Stasiun Ngasinan

23

Page 8: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Parameter dan metode analisis sampel air 16

2 Parameter pendukung Lainnya 17

3 Kedalaman Fotik dan A Fotik di Waduk Gajah Mungkurdan Kedung Ombo

24

4Je Jenis jenis Ikan yang Tertangkap Di Waduk Gajah Mungkurdan Waduk Kedung Ombo Jawa Tengah.

26

5 Pola Kebiasaan Makan Beberapa Jenis Ikan di waduk GajahMungkur dan Kedung Ombo

28

6 Pola Kebiasaan Makan Ikan di Waduk Gajah Mungkur danWaduk Kedung Ombo

29

7 Tingkat Kematangan Gonad Ikan di Waduk Gajah MungkurKedung Ombo

30

8 Kelimpahan Individu Plankton Waduk Gajahmungkurberdasarkan per kedalaman

32

9Kelimpa Kelimpahan Individu (KI) dan Kelimpahan Relatif (KR)Plankton Waduk Gajahmungkur per stasiun

33

10 Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Keseragaman (e)Plankton Waduk Gajahmungkur

34

11 Kelimpahan Individu (KI) dan Kelimpahan Relatif (KR)Plankton Waduk Kedungombo per stasiun

34

12 Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Keseragaman PlanktonWaduk Kedungombo

35

13 Jumlah keramba, jenis ikan dan kepemilikan keramba jaringapung (KJA) di Kedua waduk di Jawa tengah.

36

14 Data Keramba Jaring Apung di Waduk Gajah MungkurKabupaten Wonogiri Tahun 2009.

37

Page 9: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

vii

15 Data Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Kedung OmboKabupaten Boyolali dan Kabupaten Sragen Jawa Tengah 2009.

38

16 Jumlah, cara dan sistem pemeliharaan ikan nila merah dalamkeramba jaring apung (KJA) milik petani lokal di WadukWonogiri Jawa Tengah

40

17 Jumlah, cara dan sistem pemeliharaan ikan nila merah dalamkeramba jaring apung (KJA) milik PT Aquafarm (Swiss) diWaduk Wonogiri Jawa Tengah.

41

18 Jumlah, cara dan system pemeliharaan ikan nila merah dalamkeramba jaring apung (KJA) milik petani lokal di WadukKedung Ombo Jawa Tengah.

42

19 Jumlah, cara dan system pemeliharaan ikan nila merah dalamkeramba jaring apung (KJA) milik PT Aquafarm (Swiss) diWaduk Kedung Ombo Jawa Tengah

43

20 Pertumbuhan berat ikan nila merah dalam keramba jaring apung(KJA) di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Jawa Tengah.

44

21 Pertumbuhan berat ikan nila merah dan ikan mas dalamKeramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Kedung Ombo(WKO) Jawa Tengah.

44

22 Hasil panen dan total pakan yang diberikan setiap tahun sertakonversi pakan selama pemeliharaan di kedua waduk di JawaTengah.

45

Page 10: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Lapisan Perairan Danau/Waduk Berdasarkan Suhu 6

2 Lapisan Perairan Danau/Waduk Berdasarkan Cahayayang Masuk

7

Page 11: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran : 1 PETA LOKASI PENELITIN WADUK GAJAH MUNGKURDAN PETA DAS WADUK GAJAH MUNGKUR JAWATENGAH DAN PETA DAS WADUK WONOGIRI

54

2 PETA LOKASI PENELITIN WADUK KEDUNG OMBO.JAWA TENGAH

55

3 DATA BIOLOGI IKANJenis Ikan Waduk Kedung Ombo 26/07/2009Dan Jenis Ikan Waduk Kedung Ombo 26/07/2009

56

4 DATA BIOLOGI IKANJenis Ikan Waduk Kedung Ombo 26/07/2009

57

5 DATA BIOLOGI IKANJenis Ikan Waduk Kedung Ombo 13/02/2009

58

6 DATA BIOLOGI IKANJenis Ikan di Jurang Gandul Waduk Kedung Ombo 27/7/2009

59

7 DATA BIOLOGI IKANJenis Ikan di Wuryantoro Waduk Kedung Ombo 30/7/2009

60

8 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN FEBRUARI 2009(KJA Aquafarm dan Inlet S Wiroko)

61

9 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN MEI 2009(Outlet dan Tengah)

62

10 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN MEI 2009(KJA Aquafarm dan Outlet)

63

11 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN MEI 2009(Tengah dan Outlet S Wiroko)

64

Page 12: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

x

Lampiran : 12 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN AGUSTUS 2009(KJA Aquafarm dan Outlet)

65

13 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN JULI/AGUSTUS 2009(Tengah dan Outlet S Wiroko)

66

14 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN JULI/AGUSTUS 2009(Tengah 2 dan Inlet S Keduang)

67

15 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN NOVEMBER 2009(KJA Aquafarm dan Outlet)

68

16 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN NOVEMBER 2009(Tengah dan Outlet S Wiroko)

69

17 KUALITAS AIRWADUK GAJAH MUNGKUR BULAN NOVEMBER 2009(Tengah II)

70

18 KUALITAS AIRWADUK KEDUNG OMBO BULAN JULI 2009(Ngasinan dan Tengah)

71

19 KUALITAS AIRWADUK KEDUNG OMBO BULAN JULI 2009(Outlet Boyolayar dan Inlet Serang)

72

20 KUALITAS AIRWADUK KEDUNG OMBO BULAN JULI 2009(KJA Aquafarm dan Inlet Samudro)

73

21 KUALITAS AIRWADUK KEDUNG OMBO BULAN NOVEMBAR 2009(Ngasinan dan Tengah)

74

22 KUALITAS AIRWADUK KEDUNG OMBO BULAN NOVEMBAR 2009(Outlet Boyolayer dan KJA Aqua Farm)

75

Page 13: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

xi

Page 14: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Waduk merupakan tipe perairan umum yang dibuat untuk keperluan irigasi,

PLTA, PAM, Perikanan, Pariwisata. Dalam masa mendatang perairan waduk akan terus

berkembang dengan seiring keperluan pertanian. Waduk Kedungombo (4.800 ha) dan

Gajah Mungkur (8.800 ha) merupakan waduk serbaguna yang dapat dimanfaatkan

sebagai irigasi persawahan, pembangkit tenaga listrik, sumber air minum, pariwisata,

perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Waduk Kedung ombo yang berada di Kab.

Grobogan Jawa Tengah secara resmi mulai dioperasikan tahun 1991. Daerah genangan

air menyebar ke tiga wilayah administrasi Kabupaten yaitu Kab. Grobogan, Boyolali

dan Sragen. Waduk Kedung Ombo terletak di pegunungan Kendeng sebelah selatan

Grobogan, daerah huluannya yaitu digunung Merbabu. Sumber mata air yang penting

Waduk Kedung Ombo (WKO) yaitu sungai Jerabung, Tuntang, Serang, Lusi dan Juwana

(JRATUNSELUNA). Setelah Kedung Ombo digenangi air menjadi waduk maka banyak

masyarakat yang perprofesi sebagai nelayan dan petani karamba jaring apung. Seperti di

Dukuh Bulu (Boyo Lali) ada 120 petak KJA dan Dukuh Ngasinan (Sragen) ada 518

petak KJA, pemilik KJA di Sragen adalah masyarakat setempat sedangkan di Boyo Lali

umumnya investor dari luar. Jumlah nelayan di Kab. Boyo Lali ada 664 KK, Sragen ada

860 KK dan Grobogan ada 108 KK ( Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen, 2006;

Depertemen Pekerjaan Umum Ditjen Sumberdaya Air, 2006).

Waduk Gajah Mungkur terletak di Kab. Wono Giri Jawa Tengah, berada di Kaki

gunung Seribu. Sumber Mata air yang Penting yaitu Kali Keduang, Bengawan Solo,

Kali Tirtomoyo, Kali Mlati. Pengelolaan usaha perikanan waduk Gajah mungkur telah

terencana dengan baik, pada tahun 1981 hingga 2003 telah dilaksanakan penebaran benih

1.911.000 ekor benih ikan Tawes/ Nila oleh peperintah setempat, juga oleh swadaya

masayarakat sebanyak 593.000 ekor jenia ikan Tawes, Nila dan Jambal sius. Pada tahun

2002 Pusat Riset Perikanan Tangkap telah menebar ikan Patin sebanyak 30.000 ekor

untuk kepentingan penelitian.Berdasarkan penelitian Utomo et al,2005, ikan Jambal sius

Page 15: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

2

(Patin) telah berkembang dan hasil tangkapan menempati urutan pertama. Kelompok

nelayan telah terbentuk dengan baik, ada 18 kelompok nelayan dengan 584 orang

anggota. Kegiatan penangkapan pada umumnya menggunakan Jaring (gill net), pada

tahun 2003 produksi perikanan tangkap mencapai 946,290 ton. Usaha budidaya ikan

dalam karamba jarting apung (KJA) telah berkembang dengan baik. Jenis ikan yang

dipelihara yaitu Nila dan Jambal Sius. Pada tahun 2003 tercatat ada 451 petak KJA

(Dinas Kehewanan dan Perikanan Wono Giri, 2003). Beberapa hasil penelitian telah

banyak meberikan informasi penting antara lain yaitu Purnomo (2000) melaporkan

bahwa di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri terdapat 15 jenis ikan. Selanjutnya pada

tahun 2005 menurut Utomo et al 2005 menyatakan diwaduk wonogiri terdapat 20 jenis

ikan. Jenis ikan introduksi banyak ditemukan di Waduk Gajah Mungkur (Wonogiri)

antara lain Nila (Oreochromis niloticus), Jambal Sius (Pangasius hypophthalmus),

Tawes (Barbodes gonionotus), Ikan Nila dan Tawes dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik di Waduk Gajah Mungkur disebabkan karena ikan tersebut dapat

memanfaatkan relung ekologi banyaknya tumbuhan air (Purnomo 2000). Disisi lain

Jambal Sius dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena di waduk Gajah

Mungkur banyak tersedia pakan alami yang sesuai yaitu plankton dan detritus (Purnomo

et al 2003), ditambahkan pula bahwa menurut Utomo et al 2005, bahwa Jambal Sius

dapat berkembang dengan baik karena Waduk Gajah Mungkur banyak terdapat nursery

ground (daerah pemijahan).

Walaupun perikanan dapat memberikan nilai tambah di perairan Waduk, namun

harus ramah lingkungan. Telah banyak riset yang dilakukan di kudua waduk tersebut,

namun untuk melengkapi informasi guna memberikan masukan pengelolaan masih

banyak pula riset yang harus dilakukan terutama mengenai stratifikasi limnologi (fotik,

afotik, epilimnion, hypolimnion), kajian stok ikan, daya dukung beban pakan dari KJA

dan sebagainya.

Tahapan pada tahun ini 2009 melaksanakan penelitian pendugaan lapisan fotik,

afotik, epilimnion dan hypolimnion dan pendugaan Carrying Capacity beban pakan ikan

dari KJA yang dapat diterima di waduk.

Page 16: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

3

1.2.Permasalahan

Informasi guna memberikan masukan pengelolaan pada Waduk Wonogiri dan

waduk Kedung Ombo belum banyak sehingga masih banyak riset yang harus dilakukan

terutama mengenai stratifikasi limnologi (fotik, afotik, epilimnion, hypolimnion), kajian

stok ikan, daya dukung beban pakan dari KJA dan sebagainya.

1.3. Tujuan dan Sasaran Penelitian

Penelitian Pendugaan stratifikasi tropogenis layer (fotik, afotik, epilimnion

hypolimnion) dan Carrying capacity beban pakan dari KJA diwaduk Kedung Ombo dan

Gajah Mungkur, Jawa Tengah. Bertujuan untuk menganalisis dan mendiskripsikan

potensi sumberdaya perikanan, stratifikasi perairan berdasarkan tropogenic layer,

carrying capasity beban pakan dari KJA dan analisis dampak lingkungan di wilayah

waduk.

Sasaran pada penelitian ini adalah diharapkan dapat mendiskripsi stratifikasi

tropogenic layer dan rasionalisasi perkembangan.

1.4. Manfaat Riset dan Perkiraan Keluaran

Manfaat Penelitian

Tersedianya informasi tentang diskripsi ekologi, potensi sumberdaya perikanan

dan daya dukung KJA di waduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur untuk masukan

bagi Dinas perikanan dan Pemda setempat.

Keluaran yang diharapakan :

Keluaran yang harapkan dari riset ini adalah data dan informasi tentang lapisan

eufotik, afotik, epilimnion dan hypolimnion dan Data informasi tentang carrying

capacity beban pakan ikan dari KJA yang diperlukan dalam pengelolaan perairan waduk.

Laporan ilmiah tentang stratifikasi tropogenic layer perairan waduk dan Laporan

ilmiah tentang carrying capacity beban pakan dari KJA

Dampak Kegiatan:

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai masukan dalam pengelolaan

perikanan tangkap di waduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur, sehingga dapat lestari.

Page 17: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

4

TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik Perairan Waduk.

Waduk merupakan badan air yang terbentuk karena pembendungan aliran air

sungai oleh manusia, yang mempunyai karakteristik fisik, kimia dan biologinya berbeda

dengan sungai. Dengan terbentuknya sungai menjadi waduk maka kualitas air waduk

lebih stabil dan produksi perikanannya lebih tinggi (Ilyas et al., 1989). Pembuatan waduk

biasanya digunakan untuk keperluan pembangkit tenaga listrik, irigasi pertanian,

pariwisata dan perikanan (Nurdin, 2003).

Terbentuknya waduk yaitu karena pembedungan sungai, beberapa wilayah akan

ditengelamkan. Sehingga dasar waduk banyak materi materi yang terendam seperti

kebun, rumah, danlain sebgainya. Disamping itu waduk bentuknya tidak beraturan,

banyak teluk, dan lain sebgainya. Waduk merupakan perairan yang relatip tergenang,

aliran air tidak deras, ada daerah inlet (air masuk), ada daerah outlet (air keluar), ada

daerah yang dalam dan ada daerah yang dangkal. Walupun aliran air tidak deras namun

sering terjadi gelombang yang disebabkan oleh angin yang kencang. Pengaturan air

menggunakan puntu air di oulet, bila diperlukan untuk pengairan pertanian maka pintu

air di buka, dan bila untuk menyimpan air maka pintu air ditutup. Sehingga waduk

mempunyai fluktuasi air yang besar, kandungan lumpur biasanya banyak terdapat di

dekat pintu air

Berdasarkan terbentuknya waduk maka waduk ada tiga macam yaitu waduk

Lapangan, waduk irigasi dan waduk serba guna. Waduk lapangan terbentuk karena

pembendungan sungai episodic (berisi air hanya saat hujan), luasan kurang dari 10 ha,

kedalaman maksimal 5 m, masa berisi air krang dari 9 bulan, funsi irigasi lokal. Waduk

irigasi terbentuk karena pembendungan sungai intermiten (berisi air saat musim

penghujan), luasan 10–500 ha, kedalaman maksimal 25 m, masa simpan air 9- 12 bulan,

fungsi irigasi. Waduk serba guna terbentuk karena pembendungan sungai permanen,

luasan lebih besar 500 ha, kedalam maksimal 100 m, masa berisi air 12 bulan;

mempunyai funsgi sebagai irigasi, pembangkit tenaga listrik, sumber air minum,

pengendali banjir (Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Sumberdaya air, 2006).

Page 18: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

5

Waduk mempunyai ciri fisik sebagai berikut; banyak teluk, daerah tangkap hujan luas,

garis pantai panjang, pengeluaran air dari bawah, fluktuasi air besar (5-25 m), masa

simpan air sebentar karena sering diperlukan untuk irigasi, daerah litoral luas, tidak terjal

seperti danau (Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Sumberdaya air, 2006.).

Bendungan waduk Kedung Ombo terletak di Sungai Serang Kabupaten

Grobokan Jawa Tengah. Bendungan ini merupakan bagian dari sub system

pengembangan wilayah sungai Serang-Lusi-Juana dalam proyek pengermbangan

wilayah sungai Jratun-Seluna. DAS Seluna di hulu bendungan Kedung Ombo mencakup

daerah seluas 614 Km2, yang merupakan daerah perbukitan. Sungai Serang berawal dari

lereng Gunung Merbabu yang mengalir kea rah timur laut (Anonimous, 1989).

Waduk Serbaguna gajah Mungkur Wonogiri terletak dibagian hulu sungai Bengawan

Solo atau sekitar 2 km sebelah selatan kota Wonogiri Kabupaten Wonogiri Propinsi

Jawa Tengah. Pelaksanaan konstruksinya selesai pada tahun 1980 dan mulai digenangi

air pada awal tahun 1981 serta dilanjuti dengan tahap operasional (difungsikan) pada

tahun 1982, (Anonimus, 1990).

Ekologi Perairan Waduk.

Tepian pantai (litoral) waduk yang cukup luas merupakan habitat biota air

termasuk ikan dan banyak sumber makanan dari daratan. Perairan yang dalam

memungkinkan adanya stratifikasi perairan berdasarkan suhu dan cahaya. Daerah

tangkap hujan luas menyebabkan banyak nutrien yang masuk terbawa air masuk waduk.

Garis pantai yang panjang juga menyebabkan banyak nutrien yang masuk dari daratan.

Banyak teluk merupakan daerah yang tenang, terlindung dan stabil .

Waduk merupakan perairan yang tergenang dan relatip dalam maka berdasarkan

suhu air di permukaan panas dan makin dalam secara bertahap suhu makin

dingin. Namun pada kedalaman tertentu akan terjadi penurunan suhu yang menyolok.

Berdasarkan lapisan suhu secara vertikal maka ada lapisan Epilimnion, termoklin dan

hypolimnion (lihat Gambar 1). Lapisan Epilimnion yaitu lapisan yang berada

permukaan, suhu panas. Lapisan termoklin yaitu lapisan dibawah epilimnion terjadi

Page 19: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

6

penurunan suhu yang tajam. Lapisan hypolimnion yaitu lapsan dibawah termoklin yang

suhunya lebih dingin (Mitsch and Jorgensen 2004).

Gambar 1. Lapisan Perairan Danau/Waduk Berdasarkan Suhu

Sumber : Odum, 1996

Perairan waduk yang dalam berdasarkan cahaya matahari yang masuk maka

lapisan Fotik dan Afotik (lihat Gambar 2). Lapisan fotik berada di permukaan, banyak

cahaya matahari yang masuk, tumbuhan maupun phyto-plankton dapat melakukan proses

fotosintesa, kondungan oksigen relatip tinggi. Sedangkan lapisan afotik merupakan

lapisan yang berdada di dasar perairan, tidak ada sinar matahari yang masuk, tidak ada

aktivitas fotosintesa. Lapisan afotik banyak terdapat gas CO2, H2S, NH3, NH4 sebagai

hasil proses dekomposisi bahan organik yang mengendap di dasar perairan. Batas

diantara lapisan fotik dan afotik disebut titik kompensasi, yaitu oksigen hasil fotosintesa

impas untuk kebutuhan respirasi organisme yang ada di lapisan tersebut.

Page 20: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

7

Gambar 2. Lapisan Perairan Danau/Waduk Berdasarkan Cahaya yang Masuk.

Pada saat musim penghujan apabila beberapa hari terjadi hujan terus menerus

maka suhu permukaan menjadi dingin, berat jenis air menjadi besar, maka akan terjadi

perputaran air secara vertikal, lapisan atas turun ke bawah dan lapisan bawah naik ke

atas. Peristiwa ini disebut ”UP-WELLING” (Odum, 1996). Teraduknya air

menyebabkan nutrient bisa merata, sehingga perairan menjadi subur. Namun sering juga

terjadi gas beracun sperti CO2, NH3, NH4, H2S di dasar perairan juga ikut teraduk ke atas

sehingga akan menyebabkan kematian ikan, terutama ikan yang dipelihara di Keramba

Jaring Apung. Kejadian ini telah menimpa beberapa kali di Waduk Jatiluhur dan Cirata,

peristiwa tersebut oleh masyarakat setempat dinamakan ”UMBALAN”.

Selanjutnya dikatakan oleh Krismono, 2003 bahwa terjadinya Upwelling di

waduk mempunyai indikasi sebagai berikut transpiransi air mengecil, kelimpahan

Microcytis sp, menurunnya kadar oksigen, menurunnya kedalaman air di inlet.

Penurunan kadar oksigen dan teraduknya gas beracun dari dasar perairan akan

menyebabkan kematian masal bagi ikan.

Menurut Effendi, 2000, menyatakan bahwa perairan oligotrophic mempunyai

kadar Fospor total kurang dari 10 (µg/ l), Nitrogen total kurang dari 200 (µg/

l),Klorofil-a kurang dari 4 (µg/ l). Perairan Mesotrophic mempunyai kadar Fospor total

10-20 (µg/l), Nitrogen total 200-500 (µg/ l ), Klorofil a 4-10 (µg/l ). Sedangkan perairan

Page 21: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

8

eutrophic mempunyai kadar Fospor total lebih besar 20 ( µg/ l ), Nitrogen total lebih

besar 500 ( µg/ l ), Klorofil-a lebih besar 10 ( µg/ l ).

Perairan Danau yang dalam biasanya Oligotrophic (miskin unsur hara),

sedangkan Waduk pada umumnya mesotrophic (unsur hara sedang) (Odum 1996;

Mitsch and Jorgensen 1934). Perairan Oligotrophic mempunyai lapisan hypholimnion

yang besar dibanding epilimnion, densitas plankton kecil, perairan jernih, tumbuhan

litoral kurang. Sedangkan perairan Eutrophic sperti rawa kaya nutrien, densitas

plankton tinggi, kecerahan kurang, banyak tumbuhan litoral. Kandungan nutrien di

waduk tinggi disebabkan karena sungai dan anak sungai yang masuk ke waduk banyak,

daerah tangkap hujan luas, sering mendapatkan masukan nutrient dari pemelihara ikan di

Waduk. Perairan waduk dapat mengalami eutrofikasi (pengayaan unsur hara) bila ada

masukan kadar fosfor dan nitrogen. Eutrofikasi dapat menyebabkan blooming algae,

tumbuhan air berkembang pesat. Keadaan tersebut akan mengganggu fungsi waduk

sebagai sumber air minum dan wisata.

Pencemaran di Waduk

Menurut Ekho dalam Febrian et al 2004: tingkat pencemaran air waduk cirata

sudah berada atas tingkat baku mutu air. Dari hasil kajian, ternyata penyebabnya selain

polutan yang dibawa dari Sungai Citarum juga berasal dari pakan ikan yang mengandung

zat kimia yang mengendap di dasar waduk menyebabkan peralatan waduk mengalami

korosi. Di Waduk Cirata, menurut Eman, saat ini ada sekitar 39.000 petak jaring apung.

Padahal, berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 41 Tahun 2002 jumlah

jaring apung dibatasi hanya 12.000 petak saja dan harus seizin instansi terkait. Bahkan di

Waduk Saguling jaring apung penduduk, jumlahnya tidak banyak karena mutu air

Saguling sudah tidak memungkinkan ikan jenis tertentu, kandungan belerang yang

berasal dari aktivitas Gunung Patuha dan Tangkuban Perahu yang dialirkan oleh Sungai

Citarum, mengendap di dasar waduk, bahkan ketika memasuki areal Saguling bau

belerang sangat kuat tercium.

Selanjutnya Surachman dalam Febrian et al 2004 menyatakan bahwa kematian

sekitar 300 ton ikan mas di Waduk Cirata pada pertengahan bulan Juli 2004 bukan

Page 22: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

9

hanya disebabkan oleh koi herpes virus saja. Namun akibat dari naiknya limbah yang

mengendap di dasar Waduk waktu hujan pertama yang deras turun setelah kemarau yang

panjang. Nelayan jaring apung Waduk Cirata di Desa Margalaksana mengakui tingkat

pencemaran air di waduk menyebabkan ikan mati, pakan ikan yang biasa ia berikan

merupakan penyebab polusi. Pakan ikan per harinya sebanyak 2 kuintal untuk empat

petak jaring apung.

Menurut Febrian, et al 2004 menyatakan bahwa sepuluh tahun lalu air di waduk

Jati Luhur masih berwarna biru bening. Sekarang, yang ada adalah warna kuning keruh.

Keruhnya waduk terjadi sejak bermunculannya keramba jaring-jaring terapung milik

para petambak. Saat ini di waduk seluas 83 kilometer persegi itu tersebar 3.083 unit

keramba milik 209 petambak. Dari ribuan keramba itu setiap tahun dikeruk 16.869 ton

ikan. Dan setiap hari, pemilik tambak menebar sekitar 10 ton pakan ikan. Dengan

tebaran sebanyak itu, bagaimana mungkin air waduk bisa bening? Tak hanya membuat

air jadi keruh, berton-ton pakan ikan juga menyebabkan air waduk berbau amis. Padahal,

danau buatan ini adalah sumber pengairan bagi sekitar 240 ribu hektare areal persawahan

di wilayah Jakarta, Kabupaten/Kota Bekasi, Karawang, Subang, dan sebagian

Indramayu. "Sebelum ada keramba, air waduk tak seperti sekarang ini.

Menurut Tahlan (Corporate Secretary PT Indonesia Power) 2004 yang

menangani Waduk Saguling dalam Febrian et al 2004 mengatakan timbunan limbah

pakan ikan itu hanyalah bagian kecil dari penyebab tercemarnya air waduk.,yang paling

parah adalah limbah buangan rumah tangga dan industri yang mengotori daerah aliran

Sungai Citarum. Sungai ini sekaligus pula menjadi tempat pembuangan limbah dari

sekitar 1.500 industri di Cekungan Bandung, seperti Majalaya, Banjaran, Rancaekek,

Dayeuhkolot, Ujung Berung, Cimahi, dan Padalarang. Sungai Citarum harus

menampung 280 ton limbah kimia anorganik setiap hari.

Menurut Lilik dalam Febrian et al 2004 menyatakan hasil penelitian yang

dilakukan PT Indonesia Power bersama Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan

Lingkungan (PPSDAL) Universitas Padjadjaran, Bandung, pada tahun 2004 kualitas air

Waduk Saguling sudah di atas ambang batas normal. Kandungan merkuri (Hg),

misalnya, meroket hingga menembus angka 0,236. Padahal,menurut standar baku mutu

Page 23: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

10

angka aman adalah 0,002. Logam merkuri itu, berasal dari pakan ikan dan industri

plastik. Sedangkan logam berat lainnya berasal dari pabrik tekstil untuk proses

pewarnaan kain Sekarang air Waduk Saguling tidak layak lagi dimanfaatkan untuk

konsumsi, pertanian dan perikanan.

Kepala Badan Pengelola Waduk Cirata, Surachman dalam Febrian et al 2004

menyatakan sampel ikan mas dan nila yang diambil dari jaring apung petambak di

waduk seluas 6.200 hektare itu, ditemukan empat kandungan logam berat. "Keempatnya

adalah timbel (Pb) 0,6 part per million (ppm), zinc/seng (Zn) 22,45 ppm, krom (Cr) 0,1

ppm, dan air raksa atau merkuri (Hg) 179,13 partikel per berat badan (ppb), pada

pertengahan Juli 2004 kematian ikan di Waduk Cirata, yang mencapai 300 ton, adalah

akibat koi herpes virus dan pekatnya limbah. Air Waduk Saguling dan Cirata kini tak

lagi layak konsumsi karena baku mutu air normal untuk minum sudah terlewati.

Menurut Kartamihardja 1997 menyatakan bahwa Waduk Saguling, Cirata, dan

Jatiluhur terdapat ribuan unit jaring terapung yang membudidayakan ikan air tawar

seperti ikan mas dan ikan nila. Jaring terapung di Waduk Cirata dinilai sudah melampaui

kapasitas tampung waduk. Dewasa ini, jumlah jaring terapung di perairan itu sekitar

30.000 unit padahal daya dukungnya hanya untuk 3.000 unit. Kandungan H2S (asam

sulfida) air buangan Waduk Jatiluhur cukup tinggi. Asam sulfida merupakan uraian sisa

protein, sisa pakan yang tidak termakan dan terbuang. Pengaruh lainnya bisa dilihat dari

beberapa jenis ikan lokal, sekarang jenis-jenis ikan seperti jambal, beliga, baung, dan

sebagainya.

Surachman 2002 dalam Febrian et al 2004 menyatakan bahwa keberadaan

Waduk Cirata sebagai sumber listrik tenaga air berkekuatan 1.000 megawatt (MW) kini

dalam kondisi yang memprihatinkan karena sedikitnya 30.000 petak jaring apung milik

masyarakat membentang di waduk ini yang berakibat pengendapan limbah secara luar

biasa, pengendapan limbah pakan ikan telah cukup mengganggu turbin pembangkit

listrik di waduk itu, beberapa jenis pakan ikan dari senyawa kimia telah memberi

kontribusi terjadinya korosi pada peralatan turbin, sedangkan kerusakan lainnya

disebabkan oleh endapan sisa pakan yang mencapai ribuan ton di dasar waduk. Kotoran

sisa pakan ikan akan mengapung menuju turbin apabila terjadi arus balik di sekitar

Page 24: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

11

waduk. Arus balik itu terjadi apabila terjadi hujan. Selain pakan ikan, limbah yang

masuk ke Waduk Cirata melalui aliran Sungai Citarum cukup banyak, terutama dari

buangan industri tekstil di sekitar Kabupaten Bandung. Limbah pakan dan tekstil itu

telah menurunkan kualitas air waduk.

Krismono, 1992 menyatakan bahwa keramba jaring apung dengan ukuran 7 x7

x3 m3 pakan yang keluar ke perairan 20 – 30 %, sedangkan ukuran 1 x1 x 1 m3 pakan

yang keluar 30–5- %. Waduk Jatiluhur, Saguling, Cirata masing masing mengeluarkan

pakan yang lepas ke perairan 5,9 ton/tahun, 8,7 ton/tahun, 4,7 ton /tahun, dalam pakan

tersebut mengandung 4,86 % N dan 0,26 P. Selanjutnya dikatakan oleh Ryding and

Rast 1989 dalam Krismoni et al 2008 bahwa tiap satu ton ikan akan melepaskan

nutrient ke perairan 85 – 90 kg P dan 12- 13 kg N. Sehingga waduk Saguling, Cirata dan

Jatiluhur disamping mendapatkan beban dari pakan yang lolos dari sangkar juga beban

nutrien yang dikeluarkan oleh ikan. Beban nutrien dari ikan dalam sangkar pada masing

masing Waduk Cirata, Saguling dan Jati Luhur yaitu N= 1428,8 ton/tahun dan P =

10120,95 ton/tahun, N = 261,8 ton/tahun dan P= 1854,36 ton/tahun; N = 1268,8

ton/tahun dan P = 179,13 ton/tahun.

Waduk Serbaguna Gajah Mungkur Wonogiri adalah bagian areal usaha

perikanan masyarakat dan dalam pengawasan Dinas Kehewanan, Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Wonogiri. Dalam bidang Pengelolaan Kelestarian Sumberdaya

Hayati, Dinas Perikanan telah menebar benih ikan di waduk Gajah Mungkur sejumlah

3.272.000 ekor benih ikan Tawes, Nila, Karper melalui APBD Kabupaten maupun

APBD Propinsi Jawa Tengah, (Pemda Wonogiri, 2006). Bidang Penangkapan Dinas

Perikanan Kabupaten Wonogiri telah membentuk 28 kelompok nelayan penangkap

ikan dengan jumlah 825 orang di waduk Gajah Mungkur Wonogiri dengan Produksi

ikan hasil tangkapan tahun 2006 sebesar 826,699 ton, (Pemda Wonogiri, 2006). Pada

tahun 2007 hasil tangkapan ikan di perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri mencapai

837,434 ton ikan, (Pemda Wonogiri, 2007). Pada tahun 2008 hasil tangkapan ikan di

perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri mencapai 916,030 ton ikan, (Pemda

Wonogiri, 2008).

Page 25: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

12

RUANG LINGKUP KEGIATAN

Penelitian bersifat survei lapangan dan studi kasus meliputi beberapa disiplin

ilmu yaitu biologi, ekologi, kualitas air, dinamika populasi dan penangkapan. Instansi

yang terlibat dalam peneltian ini ialah Balai Riset Perikanan Perairan Umum

Palembang, Pusat Riset Perikanan Tangkap Jakarta, UNSRI Palembang, Dinas Perikanan

Propinsi Jawa Tengah. Pada tahun pertama (2009) penelitian bersifat survei lapangan

tentang stratifikasi tropogenic layer, dan studi kasus daya dukung beban pakan dari KJA

.

BAB. II. MATERI DAN METODOLOGI PENELITIAN

2.1. METODOLOGI PENELITIAN

Pada tahun pertama (2009) dilakukan penelitian dengan judul Kegiatan

“Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion, hypolimnion) dan

Carrying Capacity beban pakan dari KJA di Waduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur,

Jawa Tengah.“, Penelitian bersifat survei lapangan dan studi kasus yang dilakukan di

Waduk Gajah Mungkur dan Waduk Kedung Ombo, Jawa Tengah pada bulan Februari

sampai dengan Desember 2009. Pelaksanaan pengamatan di lapangan (sampling dan

observasi) sebanyak empat kali yang mewakili musim kemarau dan penghujan yaitu

pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.

Lokasi penelitian dilakukan diseluruh areal waduk Gajah Mungkur dan Waduk

Kedung Ombo masing masing terdapat Stasiun penelitian di tentukan berdasarkan out

let, inlet, bagian tengah waduk dan areal Karamba Jaring Apung. Waduk Gajah Mungkur

terdapat 4 stasiun yaitu KJA Aquafarm, Inlet sungai Wiroko, Outlet, Tengah dan

tambahan Tengah. Pada Waduk Kedung Ombo terdapat 6 stasiun yaitu KJA Ngasinan,

Tengah, Outlet Boyolayer, KJA Aquafarm, Samudro dan Inlet Serang.

Pemeriksaan kualitas air dilakukan secara insitu dan eksitu di laboratorium dan

dianalisa berdasarkan metode APHA 1986, parameter yang diukur pada (Tabel 1).

Sebagai data dukung lainnya pada kedua waduk diperlukan pemeriksaan pada bidang

perikanan seperti jenis ikan, biologi dan jumlah jenis ikan hasil tangkap dengan

Page 26: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

13

melakukan observasi pada daerah penangkapan dan sentra pendaratan ikan di Sendang

dan Wuryantoro (Waduk Gajah Mungkur) dan pendaratan ikan Ngasinan dan Jurang

Gandul (Waduk Kedung Ombo), selain itu perlu mengetahui jenis plankton, benthos

dan habitat untuk kesuburan perairan, (Tabel 2).

Pengumpulan Data

Dengan cara Insitu:

Pengambilan sampel air dengan alat (water sampler) dengan kedalaman 1m,

3m, 5 m dan dasar yang langsung dikerjakan ditempat seperti suhu dengan menggunakan

Thermometer, Kecerahan menggunakan (piring schidis), DHL (SCT meter), pH

(universal indicator), Karbondioksida (metode Winkler, titrimetri dengan NaOH sebagai

titrant), Oksigen terlarut (O2) dengan (metode Winkler, titrimetri dengan larutan

thiosulfat sebagai titrant), alkalinitas (metode Winkler, titrimetri dengan larutam H2SO4

sebagai titrant) dan BOD dengan (metode Winklerdengan larutan thiosulfat sebagai

titrant). Hasil pemeriksaan sampel air dan analisa langsung dilokasi penelitian dapat

dikumpulkan dan dicatat tempat dan tanggal. Pengambilan sampel ikan untuk

mengetahui jenis ikan dengan mengukur panjang dan berat ikan secara insitu dari hasil

tangkapan sendiri dan nelayan.

Dengan cara Eksitu:

Pengambilan sampel air dengan alat water sampler dengan kedalaman 1m, 3m,

5 m dan dasar untuk diperikasa dan dianalisa dilaboratorium Balai Riset Perikanan

Perairan Umum serta laboratorium lainnya, terlebih dulu sampel dimasukan dalam

botol sampel dan dilabel berdasarkan lokasi pengambilan. Sampel air tersebut digunakan

untuk mendapatkan data PO4, PO4, TSS, TDS dan Chlorophyle-a. Pengambilan plankton

dengan alat yang sama diatas untuk mengetahui jenis plankton dan zooplankton

diawetkan dengan lugol dimasukan dalam botol sample pankton dan diberi label dicatat

tempat pengambilannya kemudian disimpan cool box untuk diidentifikasi di

laboratorium. Ikan yang belum diketahui jenisnya diawetkan dengan formalin yang

dicairkan 5-10% dimasukan dalam kantong plastic dan diberi label dicatat tempat

Page 27: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

14

penangkapannya dan tanggal kemudian disimpan cool box untuk diidentifikasi di labor

dengan panduan buku Kottelat, at all, 1993 dan Weber and De Beaufort, 1916.

Pengambilan bentos dengan alat eksmandrage kemudian disaring dengan ayakan dan

diawetkan dengan formalin yang telah dicairkan 5-10% dimasukan dalam botol sample

benthos diberi label dicatat tempat pengambilan tanggal kemudian disimpan dalam cool

box dan didentifikasi dilaboratorium.

Analisis Data

A. Pendugaan carrying capacity beban pakan ikan dari KJA .

1. Status trophic level.

Untuk mengetahui status kesuburan perairan waduk (Oligotroph, mesotroph dan

Eutotroph) menggunakan model index- TRIX (Vollenweider et al 1988 dalam Sukimin

2008). Index tersebut diperoleh dari parameter DO, total-N, total-P dan chlorophyle-a,

dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah variabel.

M = Angka variabel

U = Batas atas

L = Batas bawah

2. Daya dukung (carrying capacity) .

Untuk mengetahui daya dukung KJA berdasarkan pendekatan parameter total-

P dari pakan ikan yang lolos di perairan yaitu ( Beveridge 1996 ):

Luas permukaan waduk : : A (m2)

ni

LogLLogU

LogLLogM

n

kTRIX

)(

)(

Page 28: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

15

Kedalaman rata rata : Z (m)

Volume air waduk : V (m2)

Rata rata total volume yang keluar dari waduk per tahun : Q0 (m3/dt)

Laju pembilasan : p = Q0/ V

Maksimum P yang dapat diterima di perairan waduk : 50 mg/m3.

Rata rata konsentrasi P pada hasil penelitian

1. Δ [P] = [P]f – [P]i

2.. Rfish = fraksi total-P dari sediment.

Dimana:

X = konstante (0,5)

3. L fish = Beban P dari KJA

4. TAL (Total Acceptable Loading )= L fish x A.

5. Daya Dukung KJA = TAL/Total Loading

RxxRfish 1

507.0747.01

1

R

)1(

**

fishfish R

ZPL

Page 29: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

16

B. Pendugaan strartifikasi Tropogenic Layer.

Pada umumnya pada kedalaman pembacaan S. disk sinar mata hari yang masuk

tinggal 10 %, sedangkan fytoplankton masih dapat berasimilasi sampai level 1 %, maka

pendugaan kedalaman lapisan fotik berdasarkan Smith sebagai berikut:

Keterangan:

Sn = Kedalaman lapisan fotik (cm)

Ps = Kedalaman pembacaan Schi Disk (cm).

Pendugaan lapisan epilimnion, termoklin dan hypolimnion dengan cara

mengukur suhu permukaan sampai ke dasar perairan sehingga akan diketahui lapisan

yang suhunya panas dan seragam biasanya ada di permukaan (epilimnion), sedangan

bila terjadi penurunan suhu yang mendadak merupakan lapisan termoklin, sedangkan

lebih ke dalam suhunya relatip lebih dingin dan seragam merupakan lapisan

hypolimnion. Sebagai data dukung lainnya maka diamati pula beberapa parameter

kualitas air seperti : Suhu, Kecerahan, Conductivity (DHL), pH, CO2, alkalinitas, BOD,

TSS, TDS berdasarkan metode APHA 1986 (lihat Tabel 1)

Tabel 1. Parameter dan metode analisis sampel air

Parameter Satuan Metode dan peralatan

1. Suhu 0 C Insitu. Termometer

2. Kecerahan cm Insitu. Piring sechi

3. DHL µS/ cm Insitu. SCT meter

3. pH pH unit Insitu. pH universal indicator

4. Karbondioksida mg/L Insitu,metode Winkler, titrimetridengan NaOH sebagai titrant

117,0

495,0

s

n

PS

Page 30: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

17

5. Oksigen terlarut mg/L Insitu,metode Winkler, titrimetridengan larutan thiosulfat sebagaititrant.

6. Alkalinitas mg/L Insitu, metode Winkler, titrimetridengan larutam H2SO4 sebagai titrant

7. BOD mg/L Insitu,metode Winkler, titrimetridengan larutan thiosulfat sebagai titrant

8. PO4 mg/L Metode Vanadate molibdate,Spectrophotometric

9. NO3 mg/L Metode Nessler, Spectrophoto metric.

10. TSS mg/L Metode Gravimetri.

11. TDS ppm Gravimetri /TDS-meter

12. Chlorophyle-a

Sumber (Source): APHA 1986

Tabel 2. Parameter pendukung Lainnya

Parameter Uraian Kegiatan Panduan/Metode

Fauna Ikan : Jenis ikan Identifikasi

Biologi (usus ikan) Frequensi kejadian

Hasil Tangkap Jumlah Jenis Ikan

Benthos : Pengambilan sampel Eksmandrage

Plankton : Pengambilan sampel J, KJ, Plankton net(Individu / cc)

2.2. Lokasi dan Waktu Penelitian :

Lokasi : Kegiatan dilaksanakan di Waduk Kedung Ombo dan Gajah Mungkur

Wonogiri , Jawa Tengah

Waktu : Bulan Januari sampai Desember 2009 sedangkan bulan Pengamatan dan

survey di bulan Februari, Mei, Juli dan Nopember 2009.

Page 31: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

18

2.3. Bahan dan Alat :

Alat : Water sampler, thermometer, eksmadrage, cool box, GPS, timbangan, alat

tangkap, Perahu dll.

Bahan : Peta, data skunder, cool box, sample ikan, bahan kimia, kantong plastic,

Pelampung , camera dll.

BAB. III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kualitas air.

Berdasarkan pemeriksaan fisika kimia perairan di waduk Gajah Mungkur dan

Kedung Ombo didapatkan bahwa kandungan total alkalinitasnya tergolong tinggi

(Grafik 1). Hal ini disebabkan karena kedua waduk ini dikelilingi oleh daerah perbukitan

kapur sehingga menyebabkan nilai pH juga tinggi.

Februari Mei Agustus

Kedalaman: -Permukaan-1 meter

- 3 meter- Dasar

Grafik 1. Total Alkalinitas Waduk Wonogiri 2009

Page 32: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

19

Status Trophic Level.

Berdasarkan dari data parameter DO saturasi , total-N, total-P dan chlorophyle-a,

yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan TRIX- INDEX maka dididapatkan nilai

Trix- Index secara umum di waduk Gajah Mungkur dan Waduk Kedung Ombo masing-

masing adalah 5,2 dan 5,45 (perairan yang eutroph). Menurut Vollenweider et al 1988

dalam EEA 2001) menyatakan bahwa perairan oligotroph, mesotroph dan eutroph

masing - masing mempunyai Trix-Index 0-2, 2-4 dan 4- 6. Penumpukan bahan organik

didasar perairan sangat membahayakan bagi perikanan. Bila terjadi hujan yang terus

menerus maka lapisan permukaan air akan turun dan lapisan bagian bawah akan naik

(Up-Welling), sehingga sisa - sisa pembusukan dari bahan organik tersebut akan naik ke

atas dan dapat menyebabkan kematian ikan dipermukaan terutama ikan dalam keramba

karena terkurung dan tidak dapat menyelamatkan diri (Krismono 2003). Peristiwa ini

terjadi karena adanya perbedaan suhu permukaan perairan dengan dasar, dimana suhu di

permukaan lebih rendah dibandingkan suhu dasar perairan. Dari gambar terlihat bahwa

di stasiun KJA Ngasinan dapat memungkinkan terjadinya Up-Welling karena suhu air di

permukaan lebih rendah dibandingkan suhu air di dasar perairan.

Kedalaman:-Permukaan- 1 meter- 3 meter- Dasar

Grafik 2. Suhu Air Waduk Kedung Ombo di beberapa kedalaman

28 29 30 31 320

1

2

3

4

5

6

KEDALAMAN (m

)

SUHU (oC)

INLET S.SER

ANG

TENG

AHO

UTLET BO

YO

LAYAR

KJA AQU

AFARM

INLET SAM

UD

RO

KJA NG

ASINAN

Page 33: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

20

Pada Grafik 3, terlihat pada stasiun Inlet Samudro bulan Februari konsentrasi

total nitrogen cenderung meningkat, berbeda di stasiun lain dimana konsentrasi

nitrogennya semakin menurun dengan bertambahnya kedalaman. Sedangkan pada bulan

Mei konsentrasi total nitrogen tertinggi yaitu di stasiun KJA Aquafarm pada kedalaman

tiga meter. Tingginya kandungan total nitrogen di stasiun KJA Aquafarm ini disebabkan

karen a adanya pakan ikan yang lolos di perairan sebagai sumber N, selain karena masih

adanya cahaya matahari yng memungkinkan terjadinya proses fotosintesis yang

menghasilkan oksigen. Oksigen terlarut di perairan dapat meningkatkan kadar nitrogen

melalui reaksi kimia yang menyertainya.

Kedalaman:-Permukaan- 1 meter- 3 meter- Dasar

Grafik 3. Total Netrogen Waduk Wonogiri Februari dan Mei 2009

Pada Grafik 4, Total Phospor tertinggi di waduk Kedung Ombo yaitu di stasiun

Inlet Samudro. Hal ini disebabkan karena stasiun ini merupakan daerah pertanian dan

perkebunan. Selain itu sumber phospor juga berasal daerah sekitar bukit berkapur yang

berada disekeliling waduk dan limbah rumah tangga masyarakat setempat.

Page 34: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

21

Kedalaman:-Permukaan- 1 meter- 3 meter- Dasar

Bulan Februari Bulan Mei

Grafik 4. Total Phospor Waduk Kedung Ombo

Pada Grafik 5, terlihat grafik pada bulan Februari dan Mei pada lengkungan

KJA Aquafarm terlihat sangat tinggi clorophilnya sebaliknya pada KJA masyarakat/

petani ikan terlihat lengkungannya grafik berbalik dengan KJA Aquafarm. Hal ini dapat

terjadi karena banyak lolosnya unsur hara dari pakan ikan sehingga tumbuh clorofil

lebih tinggi pada karamba milik PT Aquafarm dibanding dengan karamba yang

diusahakan oleh nelayan atau masyarakat sendiri, yang memberi pakan ikan terbatas

sesuai ukurannya yang dikehendaki. Jumlah pakan selama tahun 2009 selama

pemeliharaan ikan di Waduk Gajah Mungkur pada KJA Aquafarm 7.392 ton/tahun

sedangkan di waduk Kedung Ombo 3.696 ton/tahun.

Page 35: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

22

Kedalaman:-Permukaan- 1 meter- 3 meter- Dasar

Grafik 5. Klorofil-a di Waduk Kedung Ombo Februari dan Mei 2009

Kedalaman:-Permukaan- 1 meter- 3 meter- Dasar

Grafik 6. Suhu Air di Waduk Kedung Ombo Bulan Februari dan Mei 2009

Page 36: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

23

Kedalaman : - Permukaan, 3 meter, 5 meter

Grafik 7. Suhu Air di Waduk Kedung Ombo Mei 2009Stasiun Ngasinan

Pada gambar Grafik 6 dan 7, suhu air pada bulan Mei 2009 di stasiun Ngasinan

terjadi pada permukaan suhu air 29,2 0 C, pada kedalaman 3 meter suhu berkisar 30 0 C

dan pada kedalaman 5 meter suhu juga mencapai 30 0 C (Grafik 7). Data ini diambil

setelah terjadi hujan dilokasi penelitian sehari sebelumnya dimana banyak ikan yang

mati. Saat terjadi hujan bisa terjadi berat jenis air hujan lebih berat dari air waduk

sehingga dapat masuk kedasar waduk, sebaliknya endapan penumpukan bahan organic

bercampur kotoran yang terdapat didasar waduk naik keatas yang dikenal dengan up-

welling yang biasa mematikan ikan. Suhu air permukaan lebih rendah (dingin)

dibandingkan dengan suhu air didasar perairan waduk, kondisi ini biasa terjadi pada

perairan waduk yang dalam dan terjadi di waduk Kedung Ombo setiap dua kali dalam

satu tahun.

2828

.529

29.5

3030

.5

0 1 2 3 4 5 6

Kedalaman (m)

Suhu

Air

(oC

)

Page 37: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

24

Stratifikasi Tropogenic Layer

Perairan waduk Gajah Mungkur mempunyai kedalaman antara 3,5-18 m

sedangkan waduk Kedung Ombo mempunyai kedalaman berkisar dari 5,8-36 meter.

Untuk merngetahui lapisan fotik dan afotik berikut kesuburan waduk dimana terjadinya

potosintesa dalam perairan sehingga dapat menjadikan kesuburan bagi perairan waduk,

dapat dihitung pendugaan kedalaman lapisan fotik menggunakan persamaan Smith dan

hasil pada (Tabel 3). Dapat diketahui bahan organik terutama dari sisa budidaya ikan

akan mengendap didasar waduk, sehingga walaupun kualitas air permukaan baik namun

kualitas air didasar waduk pada umumnya jelek, apalagi lapisan bawah tidak terkena

sinar matahari sehingga tidak akan terjadi proses fotosintesa.

Tabel 3. Kedalaman Fotik dan A Fotik di Waduk Gajah Mungkur dan Kedung Ombo

1. Kedalaman Fotik dan A Fotik di Waduk Gajah Mungkur

Stasiun Kecerahan(Schi disk)

(cm)

KedalamanAir Waduk

(m)

Fotik(m)

A Fotik(m)

Sendang KJAAquafarm

101 13,4 8,67 4,73

Inlet Wiroko 87 7,3 7,48 0

Outlet (PLTA) 82 8 7,05 1

Tengah 53 13,6 4,57 9,032. Kedalaman Fotik dan A Fotik di Waduk Kedung Ombo

StasiunKecerahan(Schi disk)

(cm)

KedalamanAir Waduk

(m)

Fotik(m)

A Fotik(m)

Inlet Serang 75 5,8 6,45 0

Tengah 80 18,6 6,88 11,72

OutletBoyolayar

87 31,5 7,48 24,02

KJA Aquafarm 122 32,92 10,47 22,45

Inlet Samudro 120 8,5 10,30 0Ngasinan 90 25, 3 7,73 17,57

Page 38: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

25

Lapisan Fotik merupakan lapisan dimana cahaya matahari masih tembus

sehingga proses fotosintesis masih terjadi. Karena itu pada lapisan ini masih banyak

oksigen terlarut yang dapat dimanfaatkan oleh biota yang terdapat di dalamnya. Lapisan

afotik merupakan lapisan dengan kadar oksigen rendah yang masih tembus cahaya

matahari tetapi dalam jumlah sedikit hingga tidak ada. Oleh karena itu pada lapisan ini

proses fotosintesis tidak terjadi dan banyak terdapat bahan-bahan beracun didasar

perairannya.

Pada Tabel 3, Pada bulan Februari terlihat di waduk Gajah Mungkur di stasiun

Sendang berdasarkan kecerahan dengan alat schi disk sinar matahari dapat masuk

kedalam air mencapai 101 cm akan tetapi berdasarkan perhitungan formula Smith

lapisan fotik mencapai 8,67 m dengan ciri airnya jernih sehingga banyak terjadi proses

sintesa terhadap biota yang ada didalam waduk. Sedangkan lapisan afotik sedalam 4,73

meter artinya sinar matahari tidak dapat tembus jauh kedalam lagi sehingga tidak terjadi

proses fotosintesa. Pada waduk Kedung Ombo di bulan Mei pada stasiun KJA Aquafarm

bila di lihat dari kecerahan 122 cm, fotiknya 10,47 m sedangkan kedalaman air pada

stasiun tersebut 32,92 m dan afotiknya 22,45 m, hal ini biasa terjadi pada waduk yang

dalam dimana airnya jernih dan sinar matahari dapat menembus kedalam air lebih jauh

lagi. Sebaliknya Diwaduk Gajah Mungkur pada stasiun Inlet Wiroko kecerahan 87 cm

kedalaman air 7,3 m dan nilai fotik 7,48 m dengan afotiknya adalah 0 (nol) artinya sinar

matahari tembus kedasar air hal ini dapat terjadi pada waduk yang airnya jernih dan

dangkal. Di Waduk Kedung Ombo pada stasiun Inlet Serang kecerahan 75 cm

kedalaman air 5,8 m dan fotik 6,45 m dengan afotiknya adalah 0 (nol) artinya sinar

matahari dapat tembus kedasar air dikarenakan pada stasiun ini kedalaman air yang

dangkal.

Page 39: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

26

FAUNA IKAN

Jenis ikan, Biologi dan Jumlah Jenis Ikan Tertangkap

Hasil Penelitian

Selama pengamatan di lapangan diperoleh 22 jenis ikan yang terdiri dari 20 jenis

ikan di waduk Gajah Mungkur dan 15 jenis ikan di waduk Kedung Ombo (Tabel.4).

Menurut Purnomo (2000) bahwa di waduk Gajah Mungkur Wonogiri terdapat 15 jenis

ikan. Utomo et al, 2006 melaporkan bahwa jenis ikan asli yang masih sering ditemukan

di waduk Gajah Mungkur yaitu sogo (Mystus nemurus), lukas (Dangila cuvieri), nilem

(Osteochilus hasselti) dan beberapa jenis ikan asli yang kadang-kadang masih

didapatkan yaitu betutu (Oxyeleotris marmorata), gabus (Channa striata), karper lumut

(Osteochilus schlegeli), keprek merah (Barbodes sp). Jumlah jenis ikan yang

tertangkap di waduk Kedung Ombo sebanyak 9 jenis yaitu nila, tawes, mujair, mas,

gabus, lalawak, genggehek, wader dan lele (Anonim, 1992).

Tabel 4. Jenis-jenis Ikan yang Tertangkap Di Waduk Gajah Mungkur dan WadukKedung Ombo Jawa Tengah.

No Nama lokal Nama ilmiah FamiliaLokasi

GajahMungkur

KedungOmbo

1 Bader Barbodes gonionatus Cyprinidae * *

2 Betutu Oxyeleotrismarmorata

Eleotrididae ** -

3 Jambal siam Pangasiushypophthalmus

Pangasiidae * -

4 Karper lumut Osteochilus schlegeli Cyprinidae * *

5 Keprek abang Barbodes balleroides Cyprinidae * *

6 Kutuk Channa striata Channidae * *

7 Lukas Labiobarbusleptocheilus

Cyprinidae * *

8 Nila Oreochromis nilotica Cichlidae ** *

9 Nilem Osteochilus hasselti Cyprinidae * -

10 Palung Hampalamacrolepidota

Cyprinidae * -

Page 40: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

27

11 Sogo Mystus nemurus Bagridae * *

12 Tawes Barbodes gonionotus Cyprinidae ** *

13 Wader Rasbora argyrotaenia Cyprinidae ** *

14 Wader Rasbora lateristriata Cyprinidae ** -

15 Sili/cucut Macrognatusaculeatus

Mastacembelidae * *

16 Red devil Amphilopus sp Cichlidae - **

17 Golsom Aequidens sp Cichlidae - *

18 Gurameh Osphronemus goramy Osphronemidae * *

19 Lele Clarias batrachus Cichlidae ** **

20 Mujair Oreochromismosambicus

Cichlidae ** **

21 Sepat siam Trichogasterpectoralis Belontiidae ** **

Keterangan: * (sedikit)** (banyak)- (tidak dijumpai)

Pola kebiasaan makan ikan bisa dilihat pada Tabel 5. Beberapa jenis ikan yang

termasuk kelompok herbivora yaitu pemakan mikro organisme, detritus, mikro alga,

lumut dan potongan tumbuhan antara lain ikan bader, ikan karper lumut, ikan keprek

abang, lukas, nila, nilem, tawes. Usus ikan yang termasuk kelompok herbivora panjang

ususnya jauh lebih panjang dari pada ukuran tubuhnya. Menurut Kottelat et al, 1993

bahwa cara menentukan jenis makanan yang dimakan oleh ikan selain dari kebiasaan

makannya dapat juga diketahui dengan melakukan pengamatan panjang usus dan

hubungannya dengan panjang tubuh ikan. Beberapa jenis ikan antara lain ikan betutu,

kutuk, palung, sogo, sili, red devil dan golsom yang termasuk kelompok karnivora yaitu

pakan alaminya berupa potongan ikan, potongan udang dan serangga air. Sedangkan ikan

jambal siam, wader termasuk kelompok omnivora dengan pakan alaminya mikro algae,

detritus, potongan ikan. Pakan ikan di beberapa waduk di Indonesia pada umumnya tidak

jauh berbeda (Tjahjo, 1991).

Page 41: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

28

Tabel 5. Pola Kebiasaan Makan Beberapa Jenis Ikan di waduk Gajah Mungkur danKedung Ombo

No Jenis ikan Jenis makanan

1 Bader (Barbodes gonionotus) Detritus, mikro alga, potongan tumbuhan

2 Betutu (Oxyeleotris marmorata) Ikan, udang, serangga air, detritus

3 Jambal siam (Pangasius hypophthalmus) Ikan, serasah, detritus

4 Karper lumut(Osteochilus schlegeli) Mikro alga, potongan tumbuhan, mikroorganisme

5 Keprek abang (Mystacoleucus marginatus) Plankton, perifiton, detritus

6 Kutuk (Channa striata) Potongan ikan

7 Lukas (Labiobarbus leptocheilus) Plankton, perifiton

8 Nila (Oreochromis nilotica) Tumbuhan air, mikro alga, plankton

9 Nilem (Osteochilus hasselti) Mikro alga, mikro organisme, seranggaair

10 Palung (Hampala macrolepidota) Ikan, udang, insekta air, larva insekta

11 Sogo (Mystus nemurus) Ikan, udang, larva insekta

12 Tawes (Barbodes gonionotus) Detritus, mikro alga, lumut, plankton

13 Wader (Rasbora argirotaenia) Mikro alga, lumut, detritus

14 Wader (Rasbora lateristriata) Detritus, mikro alga

15 Sili (Macrognatus aculeatus) Ikan, detritus

16 Red devil (Amphilopus sp) Ikan, udang

17 Golsom (Aequidens sp) Ikan

18 Gurameh (Osphronemus goramy)

19 Lele (Clarias batrachus)

20 Mujair (Oreochromis mo sambicus)

21 Sepat siam (Trichogaster pectoralis)

Berdasarkan macam makanan yang dimakan oleh ikan maka dapat dibedakan

adanya ikan-ikan herbivora, karnivora, ikan pemakan segala (omnivora) (Tabel. 6).

Pengetahuan tentang makanan suatu jenis ikan sangat berguna untuk pengembangan

jenis ikan terutama ikan-ikan ekonomis penting agar dapat diambil langkah-langkah

selanjutnya untuk mendukung pembudidayaannya.

Page 42: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

29

Tabel 6. Pola Kebiasaan Makan Ikan di Waduk Gajah Mungkur dan Waduk KedungOmbo

No Nama lokal Nama ilmiahLokasi

GajahMungkur

KedungOmbo

1 Bader Barbodes gonionatus Herbivora Herbivora

2 Betutu Oxyeleotris marmorata Karnivora Karnivora

3 Jambal siam Pangasiushypophthalmus

Omnivora Omnivora

4 Karper lumut Osteochilus schlegeli Herbivora Herbivora

5 Keprek abang Barbodes balleroides Herbivora Herbivora

6 Kutuk Channa striata Karnivora Karnivora

7 Lukas Labiobarbus leptocheilus Herbivora Herbivora

8 Nila Oreochromis nilotica Herbivora Herbivora

9 Nilem Osteochilus hasselti Herbivora Herbivora

10 Palung Hampala macrolepidota Karnivora Karnivora

11 Sogo Mystus nemurus Karnivora Karnivora

12 Tawes Barbodes gonionotus Herbivora Herbivora

13 Wader Rasbora argyrotaenia Omnivora Omnivora

14 Wader Rasbora lateristriata Omnivora Omnivora

15 Wader bang Puntius strigatus Karnivora Karnivora

16 Sili/cucut Macrognatus aculeatus - Karnivora

17 Red devil Amphilopus sp - Karnivora

18 Golsom Aequidens sp Herbivora -

19 Gurameh Osphronemus goramy Karnivora -

20 Mujair Oreochromismosambicus

Omnivora Omnivora

21 Sepat siam Trichogasterpectoralis Herbivora Herbivora

Tingkat Kematangan Gonad ikan diperoleh dari ikan jambal siam (Pangasius

hypophthalmus) di waduk Gajah Mungkur yaitu berkisar antara tingkat II-III, sedangkan

di waduk Kedung Ombo belum didapat ikan yang ada TKG .(Tabel 7).

Page 43: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

30

Tabel 7. Tingkat Kematangan Gonad Ikan di Waduk Gajah Mungkur dan WadukKedung Ombo

No Jenis Panjang(cm)

Berat (gram) TKG Keterangan

1 Jambal siam 58 1800 II Betina

2 Jambal siam 50 1500 II Betina

3 Jambal siam 51 1550 - Jantan

4 Jambal siam 57 1650 - Jantan

5 Jambal siam 53 1600 - Jantan

6 Jambal siam 56 1700 - Jantan

7 Jambal siam 45 1200 II Betina

8 Jambal siam 40,8 1100 - Jantan

9 Jambal siam 62,1 3450 II / III Betina

10 Jambal siam 52,4 2655 - Jantan

11 Jambal siam 58,2 3150 II Betina

PlanktonCara kerja

Sampel plankton diambil dengan menggunakan water sampler dan disaring

dengan plankton net. Sampel diambil pada kedalaman 1 m, 3 m dan 5 m tergantung

kedalaman tiap stasiun. Sampel yang tersaring diawetkan dengan lugol dan dianalisa di

laboratorium dengan menggunakan Sedgewick rafter. Analisa data plankton meliputi

perhitungan kelimpahan relatif (KR), keanekaragaman (H’) dan keseragaman (e).

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan menggunakan beberapa

pendekatan yaitu antara lain :

1. Kelimpahan Relatif (KR)

Kelimpahan relatif (KR) adalah perbandingan antara kelimpahan individu tiap jenis

dengan keseluruhan individu yang tertangkap dalam suatu komunitas (Odum, 1971).

KR= %100N

ni

Page 44: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

31

KR= Kelimpahan relatif

Ni = jumlah individu dari jenis ke-i

N = jumlah individu total

2. Indeks Keanekaragaman (H’)

Indeks keanekaragaman adalah indeks yang menunjukkan tingkat keanekaragaman

jenis organisme yang ada dalam suatu komunitas (Odum, 1971).

H’ =

s

n

pipi1

ln

H’ = Indeks keanekaragaman

S = jumlah makrozoobentos

pi =N

ni

ni = jumlah individu dari jenis ke-i

N = jumlah total individu

3. Indeks keseragaman (e)

Indeks kemerataan jenis adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemerataan

individu tiap spesies didalam suatu komunitas (Odum, 1971).

e =S

H

ln

'

e = indeks kemerataan jenis

H’ = Indeks keanekaragaman

S = jumlah jenis makrozoobentos

Makrozoobentos

Makrozoobentos diambil dengan menggunakan Ekman grab pada tiap stasiun.

Sampel kemudian diawetkan dengan menggunakan formalin. Sampel yang telah

diawetkan selanjutnya akan dibawa ke laboratorium untuk disortir dari sedimen dan

serasah dan selanjutnya di identifikasi.

Page 45: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

32

Hasil Penelitian

PlanktonWaduk Gajahmungkur

Tabel 8. Kelimpahan Individu Plankton Waduk Gajah Mungkur berdasarkan per kedalaman

No Jenis

Kelimpahan Individu (ind/L)Stasiun

Inlet Tengah KJA Aquafarm Outlet

1 m 3 m 1 m 3 m 1 m 3 m 1 m 3m

FITOPLANKTON1 Amphora sp - - - - 42 - - -2 Anabaena sp - - 42 - 125 114 - -3 Ankistrodesmus sp - - 42 - - - - -4 Chroococcus sp 1.083 8.523 3.417 6 958 5.682 625 -5 Closterium sp - 227 42 - 167 - 167 -6 Coconeis sp - - - - 42 - - -7 Cosmarium sp 125 - 125 - - 568 - -8 Cyclops sp - 455 - - - - - -9 Cymbella sp - 114 - - - - - -10 Merismopedia sp - 455 1.625 16 1.167 2.159 333 -11 Microcystis sp 1.000 2.386 - 84 750 227 125 -12 Mougeotia sp 42 - - - 167 - - -13 Navicula sp 250 455 958 3 125 1.136 - -14 Nitzschia sp 250 - - - 833 125 -15 Pediastrum sp 208 1.932 42 72 167 568 292 -16 Peridinium sp - - 256 - - - -17 Phacus sp - 341 - - - - - -18 Pinularia sp - - - - 114 - -19 Staurastrum sp 500 3.523 917 178 1.333 2.727 833 -20 Synedra sp 66.458 50.909 43.958 1.641 85.208 72.727 26.250 -21 Trachelomonas sp - 227 - - - - - -22 Ulotrix sp - 1.023 - 3 - 227 42 -

ZOOPLANKTON1 Ceratium sp - - - 6 - - - -2 Cyclops sp - - - 44 - 144 42 -3 Difflugia sp 83 - - -4 Keratella sp - 114 - - - - - -5 Phacus sp - - - - 375 - - -6 Trachelomonas sp 42 - - 6 125 114 125 -7 Trichocerca sp - - - - 42 - - -

Jumlah Total 69.958 70.684 51.168 2.315 91.709 86.507 28.959 0

Page 46: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

33

Tabel 9. Kelimpahan Individu (KI) dan Kelimpahan Relatif (KR) Plankton WadukGajah Mungkur per stasiun

No Jenis

StasiunInlet Tengah KJA Aquafarm Outlet

KI(ind/L)

KR(%)KI

(ind/L)KR(%)

KI(ind/L)

KR(%)KI

(ind/L)KR(%)

FITOPLANKTON1 Amphora sp - - - - 42 0,02 - -2 Anabaena sp - - 42 0,08 239 0,13 - -3 Ankistrodesmus sp - - 42 0,08 - - - -4 Chroococcus sp 9.606 6,83 3.423 6,40 12.322 6,70 625 2,165 Closterium sp 227 0,16 42 0,08 167 0,09 167 0,586 Coconeis sp - - - - 42 0,02 - -7 Cosmarium sp 125 0,09 125 0,23 568 0,31 - -8 Cyclops sp 455 0,32 - - - - - -9 Cymbella sp 114 0,08 - - - - - -

10 Merismopedia sp 455 0,32 1.641 3,07 3.326 1,81 333 1,1511 Microcystis sp 3.386 2,41 84 0,16 977 0,53 125 0,4312 Mougeotia sp 42 0,03 - - 167 0,09 - -13 Navicula sp 705 0,50 961 1,80 1.261 0,69 - -14 Nitzschia sp 250 0,18 - - 833 0,45 125 0,4315 Pediastrum sp 2.140 1,52 114 0,21 735 0,40 292 1,0116 Peridinium sp - - 256 0,48 - - - -17 Phacus sp 341 0,24 - - - - - -18 Pinularia sp - - - 114 0,06 - -19 Staurastrum sp 4.023 2,86 1.095 2,05 4.060 2,21 833 2,8820 Synedra sp 117.367 83,45 45.599 85,26 157.935 85,88 26.250 90,6521 Trachelomonas sp 227 0,16 - - - - -22 Ulotrix sp 1.023 0,73 3 0,01 227 0,12 42 0,15

ZOOPLANKTON - - - -1 Ceratium sp - - 6 0,01 - - - -2 Cyclops sp - - 44 0,08 144 0,08 42 0,153 Difflugia sp - - 83 0,05 - -4 Keratella sp 114 0,08 - - - - - -5 Phacus sp - - - - 375 0,20 - -6 Trachelomonas sp 42 0,03 6 0,01 239 0,13 125 0,437 Trichocerca sp - - - - 42 0,02 - -

Jumlah Total 140.642 100 53.483 100 183.898 100 28.959 100

Page 47: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

34

Tabel 10. Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Keseragaman (e) Plankton Waduk GajahMungkur

Stasiun H' e

InletPermukaan 0,29

0,760,12

0,263 meter 1,10 0,42

TengahPermukaan 0,61

0,660,26

0,243 meter 1,09 0,44

KJA AquafarmPermukaan 0,25

0,590,09

0,193 meter 0,51 0,20

Outlet Permukaan 0,49 0,49 0,20 0,20

Tabel 11. Kelimpahan Individu (KI) dan Kelimpahan Relatif (KR) Plankton WadukKedung Ombo per stasiun

No Jenis InletSerang

InletSamodro

Tengah KJAAquafarm

KJANgasinan

OutletBoyolayar

KI(ind/L)

KI(ind/L)

KI(ind/L)

KI (ind/L) KI(ind/L)

KI(ind/L)

FITOPLANKTON1 Ankistrodesmus sp - - - 42 - -2 Ceratium sp - - 682 - - -3 Chroococcus sp 10.214 - 6.029 4.352 3.265 6.4284 Closterium sp 568 - 341 - 341 2285 Coconeis sp 227 - - - 83 -6 Coscinodiscus sp 117 83 - - - -7 Cosmarium sp 3.767 83 4.773 2.773 3.038 1.7388 Cyclotella sp 3 - - - 114 -9 Cymbella sp 3 42 - - - 22810 Fragillaria sp - - - - 114 12511 Merismopedia sp 795 - 471 572 683 23912 Microcystis sp 17.572 42 3.607 3.685 3.269 7.33313 Navicula sp 117 125 457 651 879 1.56014 Nitzschia sp 1.932 - - - - 35215 Oscillatoria sp - - - - - -16 Pediastrum sp 1.966 667 2.458 1.469 9.193 2.28417 Peridinium sp - - 4.347 - 7.841 -18 Scenedesmus sp 133 - - - - -19 Staurastrum sp 10.976 250 19.042 9.042 13.787 11.75820 Surirella sp - 42 - - - -21 Synedra sp 267.656 50.833 190.618 267.455 250.511 315.77722 Trachelomonas sp - - - - 114 -23 Ulotrix sp 1.746 - 571 - 909 1.242

ZOOPLANKTON - - -1 Brachionus sp - 125 - - - -2 Ceratium sp 5.034 1.208 233 1.364 12.273 3413 Cyclops sp 801 167 385 - 1.985 1.035

Page 48: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

35

4 Difflugia sp - - - - - -5 Keratella sp - - - - - -6 Monostyla sp 16 - - 341 - -7 Nauplius sp - - - 114 227 1258 Notholca sp - - - - 83 -9 Peridinium sp 3.052 625 3.523 5.000 5.508 6.62510 Phacus sp 568 - - 1.060 114 56811 Trachelomonas sp 1.269 208 688 424 1.364 53812 Trichocerca sp 117 - - - -

Jumlah Total 328.649 54.500 238.225 298.344 315.695 358.524

Tabel 12. Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Keseragaman (e) Plankton Waduk KedungOmbo

Stasiun H' e

Inlet S. SerangPermukaan 0,91

0,880,31

0,263 meter 0,88 0,29

Inlet Samodro Permukaan 0,38 0,38 0,14 0,14

Tengah

Permukaan 1,09

0,90

0,44

0,323 meter 0,56 0,22

5 meter 1,13 0,44

KJA AquafarmPermukaan 0,51

0,600,17

0,193 meter 0,63 0,23

Kja Ngasinan

Permukaan 1,01

0,98

0,38

0,313 meter 0,88 0,33

5 meter 0,91 0,33

Outlet Boyolayar

Permukaan 0,48

0,62

0,18

0,213 meter 0,42 0,16

5 meter 1,18 0,45

Page 49: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

36

Karamba Jaring Apung

Jumlah Keramba Di Waduk

Dari pengamatan langsung di lapangan maupun wawancara dengan dengan

petani keramba di kedua Waduk diketahui bahwa jumlah seluruh keramba jaring apung

(KJA) yang terdapat di Waduk Gajah Mungkur (WGM) adalah sebanyak 1054 keramba,

sedangkan di Waduk Kedung Ombo berjumlah 1506 keramba (Tabel 13). Penyebaran

lokasi keramba di Waduk Gajah Mungkur (WGM) hanya terdapat pada bagian tengah

waduk yaitu di Desa Cakaran / Sendang Kec.Wonogiri dan Desa Ndawe / Gumiwang di

Kec. Wuriantoro (Tabel 14) keduanya di Kabupaten Wonogiri. Sedangkan di Waduk

Kedung Ombo (WKO) pemasangan keramba lebih menyebar di berbagai lokasi yaitu di

Desa Bulu Kec. Kemusu Kabupaten Boyolali dan Desa Ngasinan, Jurang Gandul dan

Desa Boyo Layar di Kec. Sumber Lawang Kabupaten Sragen (Tabel 15).

Pemilik keramba di Waduk Gajah Mungkur yaitu PT. Aquafarm dan

masyarakat setempat yang berada di dua Kecamatan yaitu Kec.Wonogiri dan

Kec.Wuriantoro Kabupaten Wonogiri PT Aquafarm dengan pemodal asing dari Negara

Swiss. Sedangkan di Waduk Kedung Ombo, selain masyarakat setempat dan PT

Aquafarm, ada juga pelilik keramba yang berasal dari luar daerah yaitu dari Waduk

Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat.

Tabel 13. Jumlah keramba, jenis ikan dan kepemilikan keramba jaring apung(KJA) di Kedua waduk di Jawa tengah.

Nama waduk/jenis ikanPemilik dan jumlah keramba

Masyarakat(buah)

PT Aquafarm(buah)

Jumlah Keramba(buah)

Waduk Gajah Mungkur(WGM)

- Ikan nila 574 480 1054Waduk Kedung Ombo

(WKO)- Ikan nila- Ikan mas

1066200

240- 1506

Page 50: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

37

Tabel 14. Data Keramba Jaring Apung di Waduk Gajah Mungkur KabupatenWonogiri Tahun 2009.

No. Pemilik (nama) Jumlah KJA(unit)

Ukuran KJA(m)

Jenis ikan Status pemilik / lokasi

1. Suloso 6 6 x 6 nila merah Petani/Cakaran, SendangKec.Wonogiri

2. Angga 53 6x6 = 297x7 = 205x5 = 4

nila merah sama

3. Widagdo 50 6x6 nila merah Sama4. Sutrisno 30 6x6 = 14

5x5 = 14nila merah Sama

5. Yatino 15 4 x 4 nila merah Sama6. Agus 1. 18 6 x 6 nila merah Sama7. Yandi 13 6 x6 nila merah Sama8. Wondo 39 5 x5 nila = 30

jambal = 9Sama

9. Edy 1 6 6 x 6 nila merah Sama10. Ari 24 6 x 6 nila merah Sama11. Gianto 8 6 x 6 nila merah Sama12. Bumo 60 5,5x,5,5 =48

6 x 6 = 12nila merah Petani/pengusaha

Cakaran, Sendang13. Bowo 14 6 x 6 = 12

4 x 4 = 2nila merah Petani/Cakaran

14. Sukamno 10 5 x 5 nila merah Sama15. Fendi 6 6 x 6 nila merah Sama16. Suim 6 6 x 6 nila merah Sama17. Iswanto 10 6 x 6 nila merah Sama18. Agus 2. 6 6 x 6 nila merah Sama19. Bagong 18 6x6 = 12

5x5 = 6nila merah Sama

20. Agus Kusmar 8 4 x 4 nila merah Sama21. Putra/Iwan 18 5 x 5 nila merah Sama22. Suradi 4 6 x 6 nila merah Petani/Cakaran Jauh23. Wawan 10 6 x 6 nila merah Sama24. Bendo 10 6 x 6 nila merah Sama25. Heri 12 6 x 6 nila merah Sama26. Chandra 12 7 x 7 nila merah Pengusaha keturunan

Ndawe/Gumiwang/JatisariKec Wuriantoro

27. Nardi 8 6 x 6 nila merah Petani / sama28. Pono 6 6 x 6 nila merah Sama29. Mulyoko 14 6 x 6 nila merah Sama30. Edy 2 8 6 x 6 nila merah Sama31. Eko 8 6 x 6 nila merah Sama32. Siswanto 14 6 x 6 nila merah Sama33. Suprapto 24 6 x 6 nila merah Sama34. Ari 12 5 x 5 nila merah Sama35. Suwarno 14 6 x 6 nila merah Sama36. PT. Aquafarm 480 6 x 6 nila merah Swasta, pemodal Asing dari

Swiss / sama

Jumlah ∑ = 1.054

Page 51: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

38

Tabel 15. Data Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Kedung Ombo KabupatenBoyolali dan Kabupaten Sragen Jawa Tengah 2009.

No. Nama pemilik JumlahKJA(unit)

Ukuran KJA(m)

Jenis ikan Status pemilik / Lokasi

1. Sarwoto 35 7 x 7 nila merah= 26mas = 9

Petani / NgasinanKec. Sumber LawangKab.Sragen

2. Paryoto 38 6 x 12 = 27 x 7 = 6

nila merah= 30mas = 8

Sama

3. Sunarto 10 7 x 7 nila merah= 4mas = 6

Sama

4. Taryono 17 7 x 7 nila merah= 14mas = 3

Sama

5. Hartun 16 7 x 7 nila merah Sama6. Nanang 21 7 x 7 nila merah Sama7. Teha 28 8 x 8 nila merah Sama8. Teha cs 32 8 x 8 nila merah Sama9. Teha cs 16 8 x 8 nila merah Sama10. Teha cs 24 8 x 8 nila merah Sama11. Teha cs 20 8 x 8 nila merah Sama12. Teha cs 28 8 x 8 nila merah Sama13. Teha cs 38 8 x 8 nila merah Sama14. Teha cs 25 8 x 8 nila merah Sama15. Teha cs 44 8 x 8 nila merah Sama16. Suyono 180 7 x 7 nila merah=156

mas = 24PT.Mitra Usaha /Jurang Gandul, SumberLawang Sragen

17. Bambang 1. 14 7 x 7 nila merah Petani / sama18. Bambang cs 26 7 x 7 nila merah Sama19. Bambang cs 28 7 x 7 nila merah Sama20. Bambang cs 12 7 x 7 nila merah Sama21. Cholis 10 7 x 7 nila merah Sama22. Anto 58 7 x 7 nila merah= 54

mas = 4Sama

23. Sulardi 25 7 x 7 nila merah Sama

24. Bambang 2. 32 6 x 6 nila merah Sama

25. Bambang 2 cs 14 6 x 6 nila merah Sama26. Warsono 12 6 x 6 nila merah Sama27. Sumadi 44 7 x 7 nila merah= 26

mas = 18Sama

28. Tarso 28 7 x 7 nila merah= 26mas = 2

Sama

Page 52: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

39

29. Nyoto Winarno 8 6 x 6 nila merah= 2mas = 6

Petani /Desa Bulu Kec.Kemusu Kab. Boyolali

30. Nugroho.W 6 7 x 7 = 26 x 6 = 4

nila merah=2mas = 4

Sama

31. Budi Suswanto 10 7 x 7 nila merah= 4mas = 6

Sama

32. Doni Rohimin 18 7 x7=126x6= 6

nila merah= 6mas = 12

Sama

33. Yani 12 7x7 = 66x6= 6

nila merah= 6mas = 6

Sama

34. Kardio 10 6 x 6 nila merah Sama35. Mulyono 12 6 x 6 nila merah Sama36. Farid 24 6 x 6 nila merah= 4

mas = 20Sama

37. Parmo 4 6 x 6 nila merah Sama38. Salim 6 6 x 6 nila merah Sama39. Yatmi 5 6 x 6 nila merah Sama40. Sulistiadi 8 6 x 6 nila merah Sama41. Jono 4 6 x 6 nila merah Sama42. Mr X (orang

Dinas periknn)8 6 x 6 nila merah= 4

mas = 4Peg Dinas Perikanan/sama

43. Erna 3 6 x 6 nila merah Sama44. Darwis 80 7 x 7 nila merah= 30

mas = 50Pengusahadari Jatiluhur /sama

45. Rismanto 20 7 x 7 nila merah Petani / sama46. Widodo 10 6 x 6 nila merah Sama47. Tri 20 6 x 6 nila merah Sama48. Suparjo 15 6 x 6 nila merah Sama49. Gunanto 22 7 x 7 nila merah Sama50. Mucklis 24 7 x 7 nila merah Sama51. Mucklis cs 30 6 x 6 nila merah Sama52. Mucklis cs 32 6 x 6 nila merah Sama53. PT.Aquafarm 240 6 x 6 nila merah Swasta, pemodal Asing

dari Swiss /Boyo LayarKec.Sumber Lawang.Kab Sragen

Jumlah Total 1.506

Di Waduk Gajah Mungkur ikan yang dipelihara dalam keramba secara

keseluruhan adalah ikan nila merah (Oreochromis niloticus) dengan pemberian pakan

pellet terapung. Lama pemeliharaan ikan yang dipelihara oleh petani lokal bervariasi

antara 3 – 4 bulan. Sedangkan lama pemeliharaan oleh milik PT Aquafarm antara 7 – 8

Page 53: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

40

bulan sesuai permintaan ukuran ikan yang dikehendaki oleh PT tersebut. Jumlah dan

sistem pemberian pakan pada petani keramba lokal adalah berdasarkan persentase berat

tubuh dan diberikan 2 sampai 4 kali per hari, sedangkan pada milik PT Aquafarm pakan

diberikan sebanyak mungkin dan sesering mungkin, jadi cenderung tidak efisien.

Di Waduk Kedung Ombo ada dua jenis ikan yang dipelihara dalam keramba yaitu

nila merah (Oreochromis niloticus) dan ikan mas (Cyprinus carpio) dengan pemberian

pakan pellet terapung. Lama pemeliharaan ikan yang dipelihara oleh petani lokal juga

bervariasi antara 3 – 4 bulan. Sedangkan lama pemeliharaan oleh milik PT Aquafarm

juga antara 7 – 8 bulan sesuai permintaan ukuran ikan yang dikehendaki oleh PT

tersebut.

Tabel 16. Jumlah, cara dan sistem pemeliharaan ikan nila merah dalam kerambajaring apung (KJA) milik petani lokal di Waduk Wonogiri Jawa Tengah.

Parameter Hasil KeteranganJumlah sangkar 574 buah keramba Beberapa unit atas nama :

Angga = 53 kerambaWidagdo = 50 kerambaSutrisno = 30 kerambaSuloso = 6 kerambaYatino = 15 keramba

Ukuran sangkar 4 x 4 m : 5 x 5 m6 x 6 m : 7 x 7 m

Bervariasi tergantungkemauan si pemilik

Jenis ikan yang ditebar Nila merah

Ukuran ikan yang ditebar 10 gr, 20 gr,( 5 – 9 cm)

Ukuran ikan setelah panen 3 – 5 ekor/kg (200- 350 gr) Untuk konsumen lokal

Lama pemeliharaan 3 – 4 bulan

Jenis pakan pelet apung, protein 10-12%

Dari berbagai merk

Jumlah pakan / hari 2 – 4% berat tubuh Mungkin tidak persis

Padat tebar awal/keramba 1500, 3000 ekor/keramba

Hasil panen/keramba 1500 - 2000 kg/keramba

Pemberian pakan/hari 2 – 4 kali/hari Pagi, siang dan sore

Page 54: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

41

Sistem pemeliharaan ikan dalam keramba di Waduk Gajah Mungkur pada (Tabel

13 dan 14) dan di Waduk Kedung Ombo pada (Tabel 15 dan 16) memperlihatkan bahwa

terdapat perbedaan dan kesamaan cara dan system pemeliharan di kedua waduk tersebut.

Adanya perbedaan dari cara dan system pemeliharaan itu disebabkan tujuan

pemeliharaan dari kedua pembudidaya itu. Pada petani keramba lokal ikan yang

dipelihara adalah untuk konsumen masyarakat sekitar, sedangkan pada pemeliharaan PT

Aquafarm adalah untuk dijadikan filled yang akan di export keluar negeri seperti ke

Hongkong, Jepang dan Taiwan bahkan sampai ke Eropah.

Tabel 17. Jumlah, cara dan sistem pemeliharaan ikan nila merah dalam kerambajaring apung (KJA) milik PT Aquafarm (Swiss) di Waduk WonogiriJawa Tengah.

Parameter Hasil Keterangan

Jumlah sangkar 480 buah keramba Milik Aquafarm (Swiss)

Ukuran sangkar 6 x 6 m Hanya 1 ukuran

Jenis ikan yang ditebar Nila merah

Ukuran ikan yang ditebar 12 gr, 20 gr,( 6 – 10 cm)

Ukuran ikan yang ditebar

Ukuran ikan setelah panen 800 gr – 1 kg/ekor Pembuatan filled untukExport

Lama pemeliharaan 7 – 8 bulan

Jenis pakan pelet apung, protein 30 -32 % Dari berbagai merk

Jumlah pakan / hari 5 – 10 % berat tubuh Sampling setiap 2minggu

Padat tebar awal/keramba 6000- 8000 ekor/keramba

Hasil panen/keramba 3000 - 4000 kg/keramba 35 – 40 % dari padat

tebar

Pemberian pakan/hari 8 – 12 kali/ hari Sekenyangnya

Page 55: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

42

Tabel 18. Jumlah, cara dan system pemeliharaan ikan nila merah dalam kerambajaring apung (KJA) milik petani lokal di Waduk Kedung Ombo Jawa Tengah.

Parameter Hasil Keterangan

Jumlah sangkar 1266 buah keramba Beberapa unit atas nama:Sarwoto = 35 kerambaParyoto = 38 kerambaN.Winarno = 8 kerambaSunarto = 10 kerambaN.Widiatmoko = 6 krba

Ukuran sangkar 6 x 6 m : 7 x 7 m :6 x 12 m

Bervariasi tergantungkemauan si pemilik

Jenis ikan yang ditebar Nila merah dan ikan mas

Ukuran ikan yang ditebar Nila 3 – 9 cm (12– 15gr) /ekorMas 3 - 10 cm / ekor

Ukuran ikan setelah panen 2 – 4 ekor/kg (500- 250 gr) Untuk konsumen local

Lama pemeliharaan 3 – 4,5 bulan

Jenis pakan pelet apung, protein 10-12% Dari berbagai merk

Jumlah pakan / hari 2 – 4% berat tubuh Mungkin tidak persis

Padat tebar awal/keramba 3000, 5000 ekor/keramba Setelah agak besardikurangi menjadi 3000ekor saja

Hasil panen/keramba 1500 - 2000 kg/keramba

Pemberian pakan/hari 2 – 8 kali/hari Pagi, siang dan sore

Page 56: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

43

Tabel 19. Jumlah, Cara dan System Pemeliharaan Ikan Nila Merah Dalam KerambaJaring Apung (KJA) milik PT Aquafarm (Swiss) di Waduk Kedung OmboJawa Tengah

Parameter Hasil Keterangan

Jumlah sangkar 240 buah keramba Milik Aquafarm (Swiss)

Ukuran sangkar 6 x 6 m Hanya 1 ukuran

Jenis ikan yang ditebar Nila merah

Ukuran ikan yang ditebar 12 gr, 15 gr,( 6 – 8 cm)

Ukuran ikan setelah panen 800 gr – 1 kg/ekor Pembuatan filled untukExport

Lama pemeliharaan 7 – 8 bulan

Jenis pakan pelet apung, protein 30 -32 %NGA 3 mmNGA 5 mm

Dari berbagai merk

Jumlah pakan / hari 5 – 10 % berat tubuh Sampling setiap 2 minggu

Padat tebar awal/keramba 6000- 7000 ekor/keramba

Hasil panen/keramba 3000 - 3500 kg/keramba 35 – 40 % dari padat tebar

Pemberian pakan/hari 8 – 12 kali/ hari Sekenyangnya

Pertumbuhan Ikan Dalam Keramba

Untuk melihat daya dukung perairan di kedua waduk, dapat ditentukan dengan

memperhatikan pertumbuhan ikan dan pengaruh pakan yang diberikan dari seluruh ikan

yang dipelihara dalam keramba di kedua waduk tersebut. Pertumbuhan ikan yang

dipelihara dalam keramba di kedua waduk terdapat pada Tabel 20 dan Tabel 21.

Pada keramba milik masyarakat ikan yang ditebar berukuran rata sekitar 20 gram, untuk

kedua waduk, sedangkan ukuran ikan setelah panen adalah antara 250 gram sampai 350

gram per ekor (4 atau 3 ekor) setiap kg ikan. Pada keramba milik PT Aquafarm

penebaran ikan rata-rata berukuran antara 200 – 400 gram per ekor ikan, sedangkan

Page 57: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

44

ukuran ikan setelah panen harus di atas 1 kg. Hal ini adalah karena ikan hasil panen ini

akan di jadikan bentuk filled untuk komoditi ekspor.

Tabel 20. Pertumbuhan berat ikan nila merah dalam keramba jaring apung (KJA)di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Jawa Tengah.

JenisIkan

Pemilik KJA Pertumbuhan Berat (gram)Feb Maret April Mai Juni Juli

Nila KJA masyarakat(petani)

KJA Swasta/(PT.Aquafarm)

1.2.3.4.

20

200240450450

62

350420580580

118

540680700700

198

800860922931

258

976957

10851072

356panen

10851194panenpanen

Rata-rataPertumbuhan ikanPT Aquafarm

335 82,5 655 878,25 1022,5 1139,5

Keterangan : Pemberian pakanKJA petani : 2 – 4 kali sehariKJA Aquafarm : 8 – 12 kali sehari

Tabel 21. Pertumbuhan berat ikan nila merah dan ikan mas dalam Keramba JaringApung (KJA) di Waduk Kedung Ombo (WKO) Jawa Tengah.

Jenisikan

Pemilik KJAPertumbuhan Berat (gram)

Awal Juni Tengah Juni Awal Juli Tengah Juli

Nila

Mas

KJA masyarakat

KJA masyarakat

80

120

149

220

193

263

224

283

Keterangan : Pemberian pakan 2 – 4 kali sehari

Page 58: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

45

Jumlah Dan Konversi Pakan

Konversi pakan (Feed Conversio Rate/FCR), merupakan jumlah pakan yang

diberikan selama pemeliharaan dibagi dengan berat akhir ikan yang dipelihara dikurangi

berat awal rata-rata ikan tersebut. Semakin tinggi konversi pakan semakin tidak efisien

pakan yang diberikan. Berdasarkan total jumlah pakan selama pemeliharaan, hasil panen

dan berat rata-rata ikan saat penebaran awal diketahui konversi pakan (FCR/feed

conversion rate) rata-rata dari masing-masing ikan yang dipelihara dikedua waduk

(Tabel 22).

Pada Tabel 22 terlihat bahwa konversi pakan berada antara 1,85 sampai 2,40.

Dari hasil pemeliharan ikan nila di berbagai waduk diketahui bahwa rata-rata konversi

pakan ikan nila mencapai angka 2. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai

konversi pakan di kedua waduk ini yang berada dibawah angka 2 adalah angka yang

cukup rendah, sedangkan di atas angka 2 adalah tinggi dengan arti kata pemberian pakan

tidak efisien.

Tabel 22. Hasil panen dan total pakan yang diberikan setiap tahun serta konversipakan selama pemeliharaan di kedua waduk di Jawa tengah.

Waduk/ikan/pemilik Hasil panen(Ton/tahun)

Jumlah pakan(Ton/tahun)

Konversi pakan selamaPemeliharaan

WGM

Nila masyarakat

Nila PT.Aquafarm

774

3.080

1.664,6

7.392

2,15

2,40

Jumlah total 3.854 9.056,6 Rata-rata 2,28

WKO

Nila masyarakat

Nila PT.Aquafarm

Mas masyarakat

3.515

1.540

790

6.502,6

3.696

1.540

1,85

2,40

1,95

Jumlah l 5.845 11.738,6 Rata rata 2,07Keterangan : WGM = Waduk gajah Mungkur

WKO = Waduk Kedung Ombo

Page 59: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

46

Pemberian pakan yang terlalu banyak dan tidak habis termakan, akan terbuang

dan menumpuk didasar perairan dan akan menyebabkan pembusukan yang menyebabkan

jeleknya kualitas perairan. Selain itu sisanya akan menjadi sedimentasi yang akan

mempengaruhi daya dukung terhadap kehidupan ikan. Pada keramba (KJA) petani

pertumbuhan ikan relatif lambat disebabkan pemberian pakan yang sangat efisien dan

kadang bahkan kurang, sedangkan pada pemeliharaan ikan oleh PT aquafarm

pertumbuhan relatif cepat karena pemberian pakan sangat banyak dan cenderung tak

terbatas, namun dari segi efiensi pemberian pakan ini tidak efisien.

Daya Dukung (Carrying Capasity)

Beban Pakan di perairan Waduk Gajah Mungkur.

Jumlah KJA di perairan waduk Wono Giri adalah 1054 petak. Ukuran Keramba

Jaring Apung berkisar antara 6 m x 6 m dan 7m x 7m, bahan terbuat dari waring dengan

kerangka pipa besi. Berdasar hasil surve menunjukan bahwa tiap petak selama pemeliharaan

ikan dalam satu tahun memerlukan pakan sebanyak 8.59 ton dan hasil panen sebanyak 3, 65 ton

ikan. Jumlah pakan ikan yang diberikan untuk memenuhi 1054 petak yaitu 1054 x 8.59 ton

pakan = 9.056 ton/tahun , hasil panen ikan seluruh waduk yaitu 1054 x 3.65 ton ikan = 3.854

ton ikan/tahun. Perbandingan jumlah pakan dan ikan (konversi pakan) adalah 1: 2,35

Pakan ikan di waduk tersebut tidak semuanya termakan oleh ikan sebagian ada yang

lolos di perairan. Dengan asumsi konversi pakan ikan Nila adalah 1 : 1,5 maka pakan yang lolos

dari seluruh petak KJA adalah= (2,35 - 1,5)/2,35 x 9.056 = 3.275 ton pakan/tahun. Sisa pakan

tersebut akan mengendap di dasar perairan da lama kelamaan akan menyebabkan pendangkalan

di bawah KJA,

Berdasdarkan analisa proksimat pakan ikan diperoleh kandungan total P dalam pakan

adalah 3 % dan total N ada 2 %. Maka total P yang lolos di perairan adalah 3 % x 3.275 ton =

98,25 ton/tahun dan total N yang lolos ke perairan adalah 2 % x 3.275 = 65.5 ton/tahun. Unsur

P dan N tersebut lama kelamaan akan terakumulasi di perairan dan akan menyebabkan

pengkayaan unsur hara (eutrofikasi ) yang selanjutnya akan menyebabkan blooming algae.

Pencemaran dari budidaya ikan tidak hanya berasal dari pakan yang lolos tetapi juga dari

kotoran ikan yang ada di perairan.

Page 60: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

47

Daya Dukung KJA DI WADUK GAJAH MUNGKUR.

Data data fisik waduk yang berkaitan dengan pendugaan daya dukung KJA telah

diperoleh dari data sekunder Balai PLTA di Pekan Baru sebagai berikut :

Luas permukaan waduk (normal) , (A ) : 8.800 ha (88 km2)

Kedalaman rata rata , (Z) : 6 (m)

Volume air waduk , (V) : 508 juta (m3)

Volume air keluar per tahun , (Q0 ) : 1424 juta m3/tahun

Laju pembilasan , ( p = Q0/ V ) : 2.8

Maksimum P yang dapat diterima di perairan waduk : 50 mg/m3

Kandungan total P dalam pakan ikan : 3 %

Total P pada tubuh ikan : 0,7 %

Konversi pakan (jumlah ikan : pakan ) : 2.35 :1

Parameter kimia yang digunakan untuk untuk minilai daya dukung adalah total

P karena unsur tersebut merukan limiting faktor di perairan. Berdasarkan analisa di

laboretorium kandungan total P di perairan rata rata 10 mg/m3 dan kandungan total P di

makanan adalah 3 %. Maka berdasarkan persamaan Beveridge 1996 didapatkan daya

dukung pengembangan Budidaya ikan di Waduk Gajah Mungkur ada 4013 Ton/tahun.

Daya dukung untuk pengembangan KJA di waduk Gajah Munkur sebesar 9.908

ton/tahun tersebut tidak tinggi mengingat luasan waduk cukup luas yaitu 8.800 ha saat

air tinggi, Bila rata rata tiap petak berisi 3,65 ton ikan /tahun , maka daya dukung

jumkah KJA yaitu 4013: 3, 65 = 1099 petak KJA,

Sedangkan kenyataan dilapangan jumlah hasil panen ikan budidaya KJA di

waduk Gajah Mungkur mencapai 3.854 ton /tahun terdiri dari 1054 petak. Hal tersebut

menunjukan bahwa usaha budidaya ikan dalam KJA di Waduk Gajah Mungkur telah

mencapai titik optimum yang tidak mungkin lagi dapat ditambah lagi . KJA Dengan

asumsi ukuran KJA 6 x 6 m, maka luas permukaan waduk Gajah Mungkur yang tertutup

keramba jaring apaung adalah 6 x 6 x 1054= 37.944 m2 (atau 3.8 ha).

Page 61: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

48

Beban Pakan di perairan Waduk Kedung Ombo

Jumlah KJA di perairan waduk Kedung Ombo adalah 1506 petak. Ukuran

Keramba Jaring Apung berkisar antara 6 m x 6 m dan 7m x 7m, bahan terbuat dari

waring dengan kerangka pipa besi. Berdasar hasil surve menunjukan bahwa tiap petak

selama pemeliharaan ikan dalam satu tahun memerlukan pakan sebanyak 7.8 ton dan

hasil panen sebanyak 3, 9 ton ikan. Jumlah pakan ikan yang diberikan untuk memenuhi

1054 petak yaitu 1054 x 8.59 ton pakan = 4.110 ton/tahun , hasil panen ikan seluruh

waduk yaitu 1054 x 3.9 ton ikan = 5.845 ton ikan/tahun. Perbandingan jumlah pakan

dan ikan (konversi pakan) adalah 1: 2,07(Tabel )

Pakan ikan di waduk tersebut tidak semuanya termakan oleh ikan sebagian ada

yang lolos di perairan. Dengan asumsi konversi pakan ikan Nila adalah 1 : 1,5 maka

pakan yang lolos dari seluruh petak KJA adalah= (2,07 - 1,5)/2,07 x 4.110 = 1.131 ton

pakan/tahun. Sisa pakan tersebut akan mengendap di dasar perairan da lama kelamaan

akan menyebabkan pendangkalan di bawah KJA,

Berdasdarkan analisa proksimat pakan ikan diperoleh kandungan total P dalam pakan

adalah 3 % dan total N ada 2 %. Maka total P yang lolos di perairan adalah 3 % x

1.110 ton = 33.3 ton/tahun dan total N yang lolos ke perairan adalah 2 % x 1.110 = 22.2

ton/tahun. Unsur P dan N tersebut lama kelamaan akan terakumulasi di perairan dan

akan menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi ) yang selanjutnya akan

menyebabkan blooming algae. Pencemaran dari budidaya ikan tidak hanya berasal dari

pakan yang lolos tetapi dari kotoran ikan yang ada diperairan.

Page 62: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

49

Daya Dukung KJA DI WADUK Kedung Ombo

Data data fisik waduk yang berkaitan dengan pendugaan daya dukung KJA telah

diperoleh dari data sekunder Balai PLTA di Pekan Baru sebagai berikut :

Luas permukaan waduk (normal) , (A ) : 4.800 ha (48 km2)

Kedalaman rata rata , (Z) : 15 (m)

Volume air waduk , (V) : 410 juta (m3)

Volume air keluar per tahun , (Q0 ) : 517 juta m3/tahun

Laju pembilasan , ( p = Q0/ V ) : 1.26

Maksimum P yang dapat diterima di perairan waduk : 50 mg/m3

Kandungan total P dalam pakan ikan : 3 %

Total P pada tubuh ikan : 0,7 %

Konversi pakan (jumlah ikan : pakan ) : 1: 2,03

Parameter kimia yang digunakan untuk untuk minilai daya dukung adalah total

P karena unsur tersebut merukan limiting faktor di perairan. Berdasarkan analisa di

laboretorium kandungan total P di perairan rata rata 10 mg/m3 dan kandungan total P di

makanan adalah 3 %. Maka berdasarkan persamaan Beveridge 1996 didapatkan daya

dukung pengembangan Budidaya ikan di Waduk Kedung Ombo ada 4002 Ton/tahun.

Daya dukung untuk pengembangan KJA di waduk Kedung Ombo sebesar 4002

ton/tahun tersebut tidak tinggi mengingat luasan waduk cukup luas yaitu 4.800 ha saat

air tinggi, Bila rata rata tiap petak berisi 3, 9 ikan /tahun , maka daya dukung jumkah

KJA yaitu 4002: 3, 9 = 15.607 petak KJA,

Sedangkan kenyataan dilapangan jumlah hasil panen ikan budidaya KJA di

waduk Gajah Mungkur mencapai 5.845 ton /tahun terdiri dari 1.506 petak. Hal

tersebut menunjukan bahwa usaha budidaya ikan dalam KJA di Waduk Gajah Mungkur

telah mencapai titik optimum yang tidak mungkin lagi dapat ditambah lagi . KJA

Dengan asumsi ukuran KJA 6 x 6 m, maka luas permukaan waduk Gajah Mungkur yang

tertutup keramba jaring apaung adalah 6 x 6 x 1.506= 54.216 m2 (atau 5,4 ha).

Page 63: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

50

KESIMPULAN

Berdasarakan hasil Penelitian Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik,

epilimnion, hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA di Waduk Kedung

Ombo dan Gajah Mungkur, Jawa Tengah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tertangkap 21 jenis ikan dikedua waduk dengan jumlah di waduk Gajah Mungkur

tertangkap 19 jenis ikan dan di Waduk Kedung 15 jenis ikan dan jenis ikan yang ada rata

rata termasuk dalam kelompok herbivora, Karnivora dan omnivora.

2. Hasil penelitian menunjukan tingkat kesuburan Waduk Gajah mungkur dan Waduk Kedung

Omboh dengan nilai Index- TRIX = 5,2 pada waduk Gajah Mungkur dan 5,45 untuk waduk

Kedung Omboh, kedua waduk ini termasuk dalam perairan (Eutroph) bearti yang termasuk

golongan perairan dengan tingkat kesuburan tinggi.

3. Pendugaan lapisan Fotik dan Afotik pada stasiun Sendang (Februari) di Waduk Gajah

Mungkur kecerahan dengan alat schi disk mencapai 101 cm dan berdasarkan perhitungan

formula Smith lapisan fotik mencapai 8,67 m (terdalam) dengan ciri airnya jernih sehingga

banyak terjadi proses sintesa dan lapisan afotik sedalam 4,73 m. Waduk Kedung Ombo

pada stasiun KJA Aquafarm kecerahan 122 cm lapisan Fotik terdalam 10,47 m, kedalaman

air 32,92 m dan afotik 22,45 m hal ini biasa terjadi karena pada air yang dalam dan jernih

tentu sinar matahari dapat menembus lebih dalam. Pada kedua waduk terdapat afotik dengan

nilai 0 hal ini terjadi umumnya pada stasiun yang airnya dangkal.

4. Daya dukung pada Waduk Gajah Mungkur berjumlah 1054 buah KJA, pada Waduk

Kedung Omboh berjumlah 1506 buah KJA kenyataannya adalah pada Waduk Gajah

Mungkur telah mencapai titik Optimum sedangkan Waduk Kedung Ombo sudah tingkat

lebih optimum dan tidak mungkin ditambah lagi KJA.

5. Beban pakan yang lolos keperairan dari total P (98,25 ton/tahun) dan total N (65,5

ton/tahun) pada Waduk Gajah Mungkur sedangkan di Waduk Kedung Ombo total P (33,3

ton/tahun) dan total N (22,2 ton/tahun). Banyakknya unsur hara yang lolos keperairan

waduk cenderung menyebabkan memperkaya unsur hara yang pada ahirnya akan terjadi

blooming algae.

Page 64: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

51

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1989. Studi erosi/sedimentasi Waduk Kedung Ombo dan perencanaan checkdam (Penahan Erosi) di DAS Serang. Volume I.Pusat Penelitian danPengembangan Pengairan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum.Departemen Pekerjaan Umum.

Anonim. 1992. Final Report. Study/Penelitian Perikanan di waduk Kedung Ombo.Jurusan Perikanan. Fakultas Pertanian. UGM. Yogyakarta dan Balai PenelitianPerikanan Air Tawar, Bogor bekerja sama dengan Proyek Induk PengembanganWilayah Sungai Jratunseluna. Dirjen Pengairan Dept. PU. Hal. 43.

APHA, 1986. Standard methods for the examinations of water and wastewater. APHAinc, Washington DC.

Beveridge, M.C.M 1996. Cage Culture, Second Edition. Fishing News Books, LtdFornham Survey, England. 346 p

Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Sumberdaya air, 2006. Studi PenatagunaanKawasan Kedung Ombo. PT Terta Buana Manggala Jaya dan Persero PT ViremaKarya. Semarang.

Dinas Kehewanan dan Perikanan Wono Giri, 2003. Pengelolaan Usaha Perikanan diWaduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri.

Dinas Peternakan dan perikanan Sragen, 2006. Profil Waduk Kedung Ombo SentraPerikanan Kab. Sragen.

Effendie, M.I. 1992. Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Agromedia. Bogor. 112 hal.

Endi, SK 1997 . [email protected]. Tue Apr 15 1997.

European Environmental Agency. 2001. Eutrophication in Europe’s coastal waters.Topic report. 7/2001.115 p.

Febrian R; R. Srihartini dan N. Sutisna 2004. Bila Waduk Jadi Kubangan sampah.Majalah Mingguan TEMPO 31/XXXIII 27 September 2004. Jakarta.

Ilyas, S; Atmadja.H; E.S. Kartamihardja dan K. Purnomo. 1989. Petunjuk teknispengelolaan perairan waduk bagi pembangunan perikanan. Dirjen perikanan.Jakarta. 19 halaman.

Page 65: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

52

Krismono 1992. Hubungan antara tingkat trophic dengan populasi FCC mini disuatubadan air. Buletin Penelitian Perikanan darat Bogor. 1 (3).

Krismono, ASN dan Krismono 2003. Indikator umbalan dilihat dari segi aspek kualitasair di Waduk Ir. Djuanda, Jatiluhur Jawa Barat. JPPI 9(4)

Kottelat, M., J.A Whitten, N. Kartikasari & S. Wiryoatmojo. 1993. Freshwater Fishes ofWestern Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition and EMDI Project Indonesia,Jakarta. 221 p.

Mitsch, W.J and S.E Jorgensen 2004. Ecological Engeneering and EcosystemRestoration. John Wiley & Sons, Inc.Canada.

Nurdin, S. 2003. Manajemen sumberdaya perairan. Pengantar Perikanan dan IlmuKelautan.. Faperika Press. Pekanbaru.Riau.

Odum, E.P 1971. Fundamentals of Ecology. Third Edition Saunders CollegePublishing. Rinehart and Winston.

Purnomo, K, 2000. Kompetisi dan Pembagian Sumberdaya Pakan Komunitas Ikan diWaduk Wonogiri. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Pusat Riset PerikananTangkap Jakarta 6(3-4): 16-23.

Purnomo, K., ES. Kartamihardja. , S. Koeshendradjana 2003. Pertumbuhan, Mortalitas,dan kebiasaan makan ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) introduksi diWaduk Gajah Mungkur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Edisi Sumberdayadan Penangkapan. Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan danPerikanan. Jakarta 9 (3): 13- 21.

Purnomo 2003, K., E.S Kartamihardja., S. Koeshendrajana 2003. Pertumbuhan,Mortalitas dan Kebiasaan makanan ikan Patin (Pangasius hypophthalmus)Introduksi di Waduk Wonogiri. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia EdisiSumberdaya dan penangkapan. Pusat Riset Perikanan Tangkap Perikanan TangkapJakarta. 9(3): 13-19

Schmittou, H.R 1991. Budidaya Keramba. Suatu Metode Produksi Ikan di Indonesia.Puslitbang Perikanan dan Auburn University. Jakarta.

Sukimin, S. 2008. The application of phosphourus loading model estimating thecarriying capacity for cage culture and productivity of Saguling Reservoir, WestJava, Indonesia. SEAMEO BIOTROP. Bogor.

Tjahjo, D.W.H.1991. Kebiasaan Pakan Komunitas Ikan di waduk Jatiluhur. BulletinPenelitian Perikanan Darat. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar. Bogor. Hal.1-8.

Page 66: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

53

Utomo, AD; S. Adjie; N.Muflikah dan A. Wibowo, 2005. Distribusi jenis ikan dankualitas perairan di Bengawan solo. JPPI 12 ( 2 ). Pusat Riset Perikanan TangkapJakarta

Utomo, A.D., S. Adjie., N. Muflikhah & A. Wibowo. 2006. Distribusi Ikan dan KualitasPerairan di bengawan Solo. JPPI. Vol. 2 No. 2. Hal. 89-103.

Weber, M and De Beaufort, 1916. The fishes of the Indo-Australian Archipelago. E.JBrill Ltd. Leiden. 2: 404 pp

Wetzel, R.G 1975. Limnology. W.B Saunders Co. Philadelphia, Pennylvania.

.

Page 67: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

54

Lampiran 1. PETA LOKASI PENELITIN WADUK GAJAH MUNGKUR DANPETA DAS WADUK GAJAH MUNGKUR JAWA TENGAH

Lokasi Penelitian di Waduk Gajah Mungkur

5

Luas Permukaan Waduk Gajah mungkur 8.800 haKedalaman rata rata 20 m

DAS WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI

Page 68: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

55

Lampiran 2. PETA LOKASI PENELITIN WADUK KEDUNG OMBO.JAWA TENGAH

K e t e r a n g a nH u t a n

H u t a n J a t i

K o m p le k s P L T A

M a k a m

P e r m u k im a n

S a w a h I r ig a s i T e k n is

S e m a k B e lu k a r

S u n g a i

T e g a la n / T a n a h K o s o n g

T u b u h A ir

T u b u h B e n d u n g

K e t e r a n g a nH u t a n

H u t a n J a t i

K o m p l e k s P L T A

M a k a m

P e r m u k i m a n

S a w a h I r i g a s i T e k n i s

S e m a k B e l u k a r

S u n g a i

T e g a l a n / T a n a h K o s o n g

T u b u h A i r

T u b u h B e n d u n g

Lokasi Penelitian di Waduk Kedung Ombo

111

1

OutletBayolayar(DAM)

4

6 3

1

5

1 1

12

2

2

KJA Ngasinan

St Tengah

KJAAquafarm

Inlet Samudro

Inlet Serang

Luas Permukaan Waduk Kedung Ombo 4.800 haKedalaman rata rata 35 m

Stasiun Penelitian :KJA NgasinanKJA AquafarmTengahOutlet Bayolayer (DAM)Inlet SamudroInlet Serang

Page 69: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

56

Lampiran : 3DATA BIOLOGI IKAN

Lokasi : KJA Aquafarm, Waduk Kedung Ombo26/07/2009

Tabel : Jenis Ikan di Stasiun KJA Aquafarm, Waduk Kedung Ombo 26/072009

No Jenis Panjang (cm) Berat (gr)1 Red devil (Amphilopus sp) 19,8 2402 21,2 280,53 15,5 90

Lokasi : Ngasinam, Waduk Kedung Ombo26/07/2009

Tabel : Jenis Ikan di Stasiun Ngasinan , Waduk Kedung Ombo 26/072009

No Jenis Panjang (cm) Berat (gr)1 Golsom (Aequidens sp) 19,1 20

Page 70: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

57

Lampiran : 4DATA BIOLOGI IKAN

Lokasi : Jurang gandul, Waduk Kedung Ombo27/07/2009

Tabel : Jenis Ikan di Jurang Gandul Waduk Kedung Ombo 26/072009No Jenis Panjang (cm) Berat (gr)

1 Kutuk (Channa striata) 34 4002 23,3 1403 29,3 2601 Cucut (Macrognatus aculeatus) 20,3 1101 Red devil ( Amphilopus sp) 12 602 11 503 16,5 1401 Betutu (Oxyeleotris marmorata) 18,8 1102 19,3 1203 22,8 2004 20,2 1105 12,5 506 17 70,57 22 1608 17,3 50,59 15,5 7010 18,5 1601 Tawes (Barbodes gonionotus) 22 1602 18,6 903 21 107,54 17,5 1005 21,8 1401 Mas 19,2 1401 Nila (Oreochromis nilotica) 17,8 100,52 16 703 17,2 60,51 Tawes (Barbodes gonionotus) 22 1602 18,6 901 Red devil (Amphilopus sp) 18,3 1202 15,7 603 15,2 60,54 13 505 12,5 406 10,6 20,57 9 20

Page 71: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

58

Lampiran : 5DATA BIOLOGI IKAN

Lokasi : Wuryantoro, Waduk Kedung Ombo13/02/2009

Tabel : Jenis Ikan di Wuryantoro, Waduk Kedung Ombo 13/02/2009

No JenisPanjang

(cm)Berat(gr)

1 Palung (Hampala macrolepidota) 23,8 23,82 20,6 20,63 20,3 20,31 Sili (Macrognatus aculeatus) 25 251 24,7 24,72 24,6 24,63 Keprek abang (Barbodes balleroides) 15,8 15,81 12 122 Betutu (Oxyeleotris marmorata) 19 193 21,5 21,54 15,9 15,95 21,8 21,86 23,5 23,57 20,7 20,78 19,2 19,29 18 1810 18,8 18,81 16,4 16,42 Palung (Hampala macrolepidota) 27,5 27,53 15,3 15,34 18,5 18,55 14,3 14,31 Mas 19 191 Nila (Oreochromis nilotica) 23,8 23,82 20,6 20,63 20,3 20,31 Tawes (Barbodes gonionotus) 25 252 24,7 24,71 Red devil ( Amphilopus sp) 24,6 1202 15,7 603 15,2 60,54 13 505 12,5 40

Page 72: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

59

6 10,6 20,5

Lampiran : 6DATA BIOLOGI IKAN

Lokasi : Jurang gandul, Waduk Kedung Ombo27/07/2009

No Jenis Panjang (cm) Berat (gr)

1 Gabus (Channa striata) 34 4002 23,3 1403 29,3 2601 Cucut (Macrognatus aculeatus) 20,3 1101 Red devil ( Amphilopus sp) 12 602 11 503 16,5 1401 Betutu (Oxyeleotris marmorata) 18,8 1102 19,3 1203 22,8 2004 20,2 1105 12,5 506 17 70,57 22 1608 17,3 50,59 15,5 7010 18,5 1601 Tawes (Barbodes gonionotus) 22 1602 18,6 903 21 107,54 17,5 1005 21,8 1401 Mas 19,2 1401 Nila (Oreochromis nilotica) 17,8 100,52 Nilem (Osteochilus hasselti) 16 703 17,2 60,51 Red devil ( Amphilopus sp) 18,3 1202 15,7 603 15,2 60,54 13 505 12,5 406 10,6 20,57 9 208 11,5 30,5

Page 73: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

60

9 10,6 20,510 16,8 100,5

Lampiran : 7

DATA BIOLOGI IKAN

Lokasi : Wuryantoro, Waduk Kedung Ombo30/07/2009

No

Jenis

Panjang(cm)

Berat(gr)

1 Palung (Hampala macrolepidota) 23,8 2002 20,6 1003 20,3 1101 Sili (Macrognatus aculeatus) 25 801 24,7 1002 24,6 1103 Keprek abang (Barbodes balleroides) 15,8 601 12 302 Betutu (Oxyeleotris marmorata) 19 1103 21,5 1204 15,9 805 21,8 1406 23,5 2007 20,7 1408 19,2 1009 18 10010 18,8 1101 16,4 802 Palung (Hampala macrolepidota) 27,5 3303 15,3 604 18,5 905 14,3 501 Lukas (Labiobarbus leptocheilus) 19 90,51 19,7 1002 19 90,53 18,9 80,51 18,3 802 21 1103 Jambal siam (Pangasius hypophthalmus) 53 1320

Page 74: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

61

Lampiran : 8

DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN FEBRUARI 2009

STASIUN TANGGAL PARAMETERKEDALAMAN (m)

0 3 5 20 DASARKJA Aquafarm 21/02/2009 pH 8 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 30 29.5 28 28S : 07o51'26.3" O2 terlarut (mg/L) 7.05 7.02 6.64 6.2E : 110o54'96,4" O2 saturasi (%) 93.25 92.86 84.8 79.56

CO2 (mg/L) 4.4 4.4 4.4 8.8BOD (mg/L) -0.68 -0.58 -1.01Klorofil-a (µg/L) 35.7 83.3 35.7T-Alkalinitas (mg/L) 72 77 67DHL (µS) 230 230 230TDS (ppm) 120 120 120TN (ppm) 3.21 0.75 11.45o-PO4 (µg/L) 0.20 0.15 0.48TP (µg/L) 0.61 1.09 0.73TSS (mg/L) 1 3 5.9Kecerahan (cm) 101Kedalaman (m) 1.50

Inlet S.Wiroko 21/02/2009 pH 8 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 31 29 28 28S : 07o53'98,2" O2 terlarut (mg/L) 6.65 6.45 6.75 6.3E : 110o54'33.9" O2 saturasi (%) 89.50 83.87 86.21 80.08

CO2 (mg/L) 4.4 4.4 4.4 8.8BOD (mg/L)Klorofil-a (µg/L) 23.8 35.7 11.9T-Alkalinitas (mg/L) 8 68 78DHL (µS) 200 240 220TDS (ppm) 120 130 120TN (ppm) 3.21 6.49 4.85o-PO4 (µg/L) 0.04 0.04 0.26TP (µg/L) 0.49 0.73 0.49TSS (mg/L) 47 1.5 7Kecerahan (cm) 87Kedalaman (m) 7.30

Page 75: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

62

Lampiran : 9

DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN FEBRUARI 2009

Outlet 20/02/2009 pH 8 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 31 28 28 28S :07o52'26.3" O2 terlarut (mg/L) 7.85 7.87 7.81 7.6E :110o54'33.9" O2 saturasi (%) 105.65 100.51 99.74 97.06

CO2 (mg/L) 4.4 4.4 4.4BOD (mg/L) 0.10 0.08 0.07Klorofil-a (µg/L) 23.8 0 17.85T-Alkalinitas(mg/L) 82 86 65DHL (µS) 230 220 190TDS (ppm) 120 110 100TN (ppm) 13.05 11.41 13.87o-PO4 (µg/L) 0.09 0.04 0.48TP (µg/L) 0.26 0.37 1.93Kecerahan (cm) 82Kedalaman (m) 8

Tengah 20/02/2009 pH 8 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 30 29 28S :07o52'26.3" O2 terlarut (mg/L) 7.90 7.72 7.23E :110o54'33.9" O2 saturasi (%) 104.50 100.39 92.34

CO2 (mg/L) 4.4 4.4 4.4BOD (mg/L) -0.17 0.15 -0.35Klorofil-a (µg/L) 83.3 11.9 11.9T-Alkalinitas(mg/L) 89 83 84DHL (µS) 240 230 230TDS (ppm) 120 130 120TN (ppm) 8.13 11.41 13.05o-PO4 (µg/L) 0.20 0.15 0.09TP (µg/L) 0.61 0.49 0.26TSS (mg/L) 4 68.5 18

Page 76: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

63

Kecerahan (cm) 53Kedalaman (m) 13.60

Lampiran : 10DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN MEI 2009

STASIUN TANGGAL PARAMETERKEDALAMAN (m)

0 3 5 DASARKJA Aquafarm 27/5/2009 pH 7.5 7.5 7.5Posisi (GPS) Suhu air (oC) 30 30 30 29.5S : 07o52'26.3" O2 terlarut (mg/L) 6.63 6.14 5.74 0.0E : 110o54'33.9" O2 saturasi (%) 87.65 81.24 75.89 0.00

CO2 (mg/L) 0 0.88 1.76 13.2BOD (mg/L) 0.40 0.24 0.24Klorofil-a (µg/L) 15.47 3.57 5.95T-Alkalinitas (mg/L) 67 79 53DHL (µS) 230 250 250TDS (ppm) 120 130 120Turbidity (NTU) 1.56 2.71 1.94TN (ppm) 4.25 6.99 4.25N-NO3 (µg/L) 0.80 0.67 0.85o-PO4 (µg/L) 2.23 3.07 2.23TP (µg/L) 0.54 2.63 1.58TSS (mg/L) 9 0 0Suhu udara (oC) 31Kecerahan (cm) 137.5Kedalaman (m) 14.23

Outlet 27/5/2009 pH 7.5 7.5Posisi (GPS) Suhu air (oC) 32 29.5 29.5S: 07o50'38.1" O2 terlarut (mg/L) 7.11 6.95 6.38E: 110o55'32.5" O2 saturasi (%) 97.41 91.92 84.44

CO2 (mg/L) 0 0 0BOD (mg/L) 1.37 0.16Klorofil-a (µg/L) 10.71 14.28T-Alkalinitas (mg/L) 66 58DHL (µS) 230 220TDS (ppm) 120 110Turbidity (NTU) 5.98 14.59TN (ppm) 5.62 4.93N-NO3 (µg/L) 0.58 0.26o-PO4 (µg/L) 3.90 3.90TP (µg/L) 3.67 3.67TSS (mg/L) 33 37

Page 77: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

64

Suhu udara (oC) 31Kecerahan (cm) 38.5Kedalaman (m) 5.03

Lampiran : 10DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN MEI 2009Tengah 28/5/2009 pH 8 7.5 7.5Posisi (GPS) Suhu air (oC) 30.6 30 29 29

S : 07o52'10.9" O2 terlarut (mg/L) 7.60 6.06 5.66 4.28E : 110o54'28.9" O2 saturasi (%) 102.23 80.17 73.56 55.69

CO2 (mg/L) 0 0 1.76 5.28BOD (mg/L) 1.13 0.32 1.78Klorofil-a (µg/L) 9.52 22.61 16.66T-Alkalinitas (mg/L) 78 88 61DHL (µS) 250 240 240TDS (ppm) 130 120 120Turbidity (NTU) 7.24 2.14 2.97TN (ppm) 2.88 6.3 4.25N-NO3 (µg/L) 0.35 0.49 0.49o-PO4 (µg/L) 2.23 3.07 3.90TP (µg/L) 0.54 1.58 0.54TSS (mg/L) 11 2 4Suhu udara (oC) 31Kecerahan (cm) 129.5Kedalaman (m) 17.16

Inlet S.Wiroko 28/5/2009 pH 8 7.5 7.5Posisi (GPS) Suhu air (oC) 30.5 29 29 29

S: 07o53'98.2" O2 terlarut (mg/L) 7.19 5.98 5.01 4.53E:110o54'96.4" O2 saturasi (%) 96.80 77.76 65.15 58.85

CO2 (mg/L) 0 0 2.64 3.52BOD (mg/L) 0.57 0.16 -0.16Klorofil-a (µg/L) 11.9 8.33 13.09T-Alkalinitas (mg/L) 54 81 52DHL (µS) 250 220 220TDS (ppm) 120 120 120Turbidity (NTU) 44.8 24.5 20.2TN (ppm) 2.88 2.19 4.25N-NO3 (µg/L) 0.67 0.58 0.40o-PO4 (µg/L) 4.73 4.73 3.07TP (µg/L) 1.58 3.67 5.75TSS (mg/L) 18 11 51

Page 78: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

65

Suhu udara (oC) 31.5Kecerahan (cm) 62.5Kedalaman (m) 7.50

Lampiran : 11DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN AGUSTUS 2009

STASIUN TANGGAL PARAMETERKEDALAMAN (m)

0 3 5 DASARKJA Aquafarm 01/08/2009 pH 8 7.5 7.5Posisi (GPS) Suhu air (oC) 28.7 27 27S : 07o52'185" O2 terlarut (mg/L) 6.71 4.04 3.88 3.7E : 110o54'25.5" O2 saturasi (%) 87.22 50.70 48.67 46.64

CO2 (mg/L) 0 1.76 3.52 3.52Klorofil-a (µg/L) 11.9 5.95 35.7T-Alkalinitas (mg/L) 84 69 70DHL (µS) 280 270 270TDS (ppm) 140 140 130Turbidity (NTU) 5.98 8.56 8.98TN (ppm) 0.48 0.65 0.48N-NO3 (µg/L) 0.27 0.28 0.26o-PO4 (µg/L) 0.55 0.73 8.00TP (µg/L) 0.86 1.29 0.86TSS (mg/L) 8 10 12Suhu udara (oC) 30.5Kecerahan (cm) 75Kedalaman (m) 15

Outlet 01/08/2009 pH 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 27.4 26.5S: 07o50'452" O2 terlarut (mg/L) 6.71 6.14E: 110o55'620" O2 saturasi (%) 85.66 77.06

CO2 (mg/L) 0 0BOD (mg/L)Klorofil-a (µg/L) 15.47 35.7T-Alkalinitas (mg/L) 55 61DHL (µS) 270 260TDS (ppm) 130Turbidity (NTU) 7.48 47.6TN (ppm) 0.83 1.18N-NO3 (µg/L) 0.27 0.26o-PO4 (µg/L) 1.45 3.82TP (µg/L) 0.43 5.47

Page 79: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

66

TSS (mg/L) 9 9.9Suhu udara (oC) 30.5Kecerahan (cm) 75Kedalaman (m) 3.50

Lampiran : 12DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN JULI/AGUSTUS 2009Tengah 29/07/2009 pH 8 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 27.8 27 27 27S : 07o52'183" O2 terlarut (mg/L) 6.22 6.14 5.41 5.30E : 110o54'481" O2 saturasi (%) 79.47 77.06 67.93

CO2 (mg/L) 0 0 0 0BOD (mg/L) 0.94 0.70 -0.03Klorofil-a (µg/L) 17.85 5.95 5.95T-Alkalinitas (mg/L) 45 47 70DHL (µS) 270 260 270TDS (ppm) 140 140 130Turbidity (NTU) 8.14 8.55 7.87TN (ppm) 1.35 0.48 0.83N-NO3 (µg/L) 0.29 0.26 0.25o-PO4 (µg/L) 1.09 0.73 0.73TP (µg/L) 1.58 2.01 1.29TSS (mg/L) 8 14 11Suhu udara (oC) 30Kecerahan (cm) 50Kedalaman (m) 10

Inlet S.Wiroko 29/07/2009 pH 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 27.5 26S: 07o53'886" O2 terlarut (mg/L) 5.90 4.53E:110o54'996" O2 saturasi (%) 75.43 55.80

CO2 (mg/L) 0 0BOD (mg/L) 0.86 -0.67Klorofil-a (µg/L) 14.28 22.61T-Alkalinitas (mg/L) 38 67DHL (µS) 270 260TDS (ppm) 140 130Turbidity (NTU) 9.78 9.3TN (ppm) 0.65 2.23N-NO3 (µg/L) 0.25 0.25o-PO4 (µg/L) 0.73 1.09

Page 80: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

67

TP (µg/L) 1.58 1TSS (mg/L) 3 9Suhu udara (oC) 30Kecerahan (cm) 64Kedalaman (m) 4.80

Lampiran : 13DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN JULI/AGUSTUS 2009Tengah II 29/07/2009 pH 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 28 26S : 07o54'986" O2 terlarut (mg/L) 6.63 6.14E : 110o53'267" O2 saturasi (%) 84.63 75.73

CO2 (mg/L) 0 0BOD (mg/L) 2.31 0.54Klorofil-a (µg/L) 23.8 33.32T-Alkalinitas (mg/L) 65 65DHL (µS) 270 240TDS (ppm) 130 120Turbidity (NTU) 6.39 8.82TN (ppm) 0.48 0.48N-NO3 (µg/L) 0.24 0.22o-PO4 (µg/L) 6.55 5.09TP (µg/L) 1 0.72TSS (mg/L) 8 2Suhu udara (oC) 29Kecerahan (cm) 76Kedalaman (m) 4.35

Inlet S.Keduang 01/08/2009 pH 8.5 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 31.4 27S: 07o50'993" O2 terlarut (mg/L) 7.11 5.66E:110o56'071" O2 saturasi (%) 95.71 70.97

CO2 (mg/L) 0 1.76Klorofil-a (µg/L) 29.75 5.95T-Alkalinitas (mg/L) 72 56DHL (µS) 250 290TDS (ppm) 140 150Turbidity (NTU) 10.19 68.9TN (ppm) 0.65 2.23N-NO3 (µg/L) 0.26 0.33o-PO4 (µg/L) 1.27 2.55

Page 81: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

68

TP (µg/L) 0.86 2.88TSS (mg/L) 26 76Suhu udara (oC) 30.5Kecerahan (cm) 70Kedalaman (m) 4

Lampiran : 15DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN NOVEMBER 2009

STASIUN TANGGAL PARAMETERKEDALAMAN (m)

0 3 5 DASARKJA Aquafarm 11/11/2009 pH 8 7.5 7.5Posisi (GPS) Suhu air (oC) 32 31 30 30S : 07o52'26.3" O2 terlarut (mg/L) 8.48 3.04 1.92E : 110o54'33.9" O2 saturasi (%) 116.16 40.91 25.4

CO2 (mg/L) 0 5.28 6.16BOD (mg/L) 5.76 0.16 -0.80Klorofil-a (µg/L) 8.33 10.71T-Alkalinitas (mg/L) 36 35 35DHL (µS) 270 260 270TDS (ppm) 140 140 140TN (ppm) 5.91 2.47 3.84TP (µg/L) 3.22 4.67 0.85o-PO4 (µg/L) 1.45 1.45 2Kecerahan (cm) 54Kedalaman (m) 8.50

Outlet 09/11/2009 pH 9 9Posisi (GPS) Suhu air (oC) 33 31S: 07o50'38.1" O2 terlarut (mg/L) 9.60 8.16E: 110o55'32.5" O2 saturasi (%) 133.70 109.825

CO2 (mg/L) 0 0BOD (mg/L) 6.56T-Alkalinitas (mg/L) 31DHL (µS) 280TDS (ppm) 140Kecerahan (cm) 45Kedalaman (m) 1.30

Page 82: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

69

Lampiran : 16DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN NOVEMBER 2009Tengah 09/11/2009 pH 8 7.5 7.5 7.5Posisi (GPS) Suhu air (oC) 34 30 30 29S : 07o52'10.9" O2 terlarut (mg/L) 8.48 4.48 4.48 4.16E : 110o54'28.9" O2 saturasi (%) 120.11 59.26 59.26 54.10

CO2 (mg/L) 0 5.28 3.52 5.28BOD (mg/L) 4.16 2.24 3.04Klorofil-a (µg/L) 11.9 8.33T-Alkalinitas (mg/L) 36 33 30DHL (µS) 270 260 280TDS (ppm) 140 140 140TN (ppm) 3.84 2.12 11.6o-PO4 (µg/L) 2.55 3.09 1.45TP (µg/L) 1.95 1.95 2.85Kecerahan (cm) 52Kedalaman (m) 8.20

Inlet S.Wiroko 09/11/2009 pH 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 33 30S: 07o53'98.2" O2 terlarut (mg/L) 8.96 8.16E:110o54'96.4" O2 saturasi (%) 124.79 107.94

CO2 (mg/L) 0 0BOD (mg/L) 5.44Klorofil-a (µg/L) 4.76T-Alkalinitas (mg/L) 31DHL (µS) 270TDS (ppm) 140TN (ppm) 4.71 5.91o-PO4 (µg/L) 1.45 1.09TP (µg/L) 2.85 2.31Kecerahan (cm) 48.5Kedalaman (m) 1.50

Page 83: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

70

Lampiran : 17DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK GAJAH MUNGKUR BULAN NOVEMBER 2009

Tengah II 10/11/2009 pH 8 7.5

Posisi (GPS) Suhu air (oC) 33 30

S : 07o54'98.6" O2 terlarut (mg/L) 8.48 6.88

E : 110o53'26.9" O2 saturasi (%) 118.11 91.01

CO2 (mg/L) 14.08 2.64

BOD (mg/L) 4.16 5.6

Klorofil-a (µg/L) 4.76 16.66

T-Alkalinitas (mg/L) 31

DHL (µS) 280

TDS (ppm) 140

TN (ppm) 6.95 5.91

o-PO4 (µg/L) 1.09 1.82

TP (µg/L) 3.76 3.76

Kecerahan (cm) 44

Kedalaman (m) 3.10

Page 84: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

71

Lampiran : 18DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK KEDUNG OMBO BULAN JULI 2009

STASIUN TANGGAL PARAMETERKEDALAMAN (m)

0 3 5 DASARKJA Ngasinan 26/07/2009 pH 7.5 8 7.5Posisi (GPS) Suhu air (oC) 29 27.5 27 27S : 07o18'216" O2 terlarut (mg/L) 3.64 4.04 3.15 0.00E : 110o49'940" O2 saturasi (%) 47.29 50.70 39.54 0.00

CO2 (mg/L) 1.76 1.76 2.64 11.4BOD (mg/L) 2.20 1.88 0.21Klorofil-a (µg/L) 9.52 3.57 3.57T-Alkalinitas (mg/L) 35 36 34DHL (µS) 350 350 340TDS (ppm) 170 180 170Turbidity (NTU) 0.65 0.59 0.9TN (ppm) 0.65 3.46 4.69N-NO3 (µg/L) 0.18 0.30 0.27o-PO4 (µg/L) 2.00 4.73 5.82TP (µg/L) 0.29 1 0.43TSS (mg/L) 2 4 5Suhu udara (oC) 30.5Kecerahan (cm) 215Kedalaman (m) 28.00

Tengah 26/07/2009 pH 8 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 29 28 27.5 26.5S: 07o16'186" O2 terlarut (mg/L) 4.2 6.14 4.53 0.00E:110o49'342" O2 saturasi (%) 53.67 75.73 55.80 0.00

CO2 (mg/L) 0.88 0.88 1.76 6.16BOD (mg/L) 0.20 1.01Klorofil-a (µg/L) 5.95 21.42 14.28T-Alkalinitas (mg/L) 44 52 59DHL (µS) 320 320 320TDS (ppm) 160 170 160Turbidity (NTU) 2.24 1.22 1.45TN (ppm) 0.45 0.65 3.46

Page 85: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

72

N-NO3 (µg/L) 0.26 0.27 0.21o-PO4 (µg/L) 0.91 2.00 4.73TP (µg/L) 1.29 0.86 0.29TSS (mg/L) 1 3 1Suhu udara (oC) 31.5Kecerahan (cm) 154Kedalaman (m) 24

Lampiran : 18DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK KEDUNG OMBO BULAN JULI 2009

Outlet Boyolayar 27/07/2009 pH 8 8 7.5Posisi (GPS) Suhu air (oC) 27 27 27 26S: 07o15'611" O2 terlarut (mg/L) 6.22 6.14 3.56 0.00E: 110o50'090" O2 saturasi (%) 78.07 77.06 44.61 0.00

CO2 (mg/L) 0 0 2.64 7.04BOD (mg/L) 0.46 1.18 0.68Klorofil-a (µg/L) 5.95 3.57 4.76T-Alkalinitas (mg/L) 76 72 46DHL (µS) 320 330 340TDS (ppm) 170 170 170Turbidity (NTU) 2.21 1.4 1.84TN (ppm) 1 2.06 0.65N-NO3 (µg/L) 0.32 0.24 0.28o-PO4 (µg/L) 5.91 0.73 0.73TP (µg/L) 0.43 1 0.57TSS (mg/L) 1 2 2Suhu udara (oC) 29.8Kecerahan (cm) 135Kedalaman (m) 32.30

Inlet S.Serang 27/07/2009 pH 8.5 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 29 28 28S : 07o17'256" O2 terlarut (mg/L) 8.08 6.63 5.90E : 110o46'449" O2 saturasi (%) 105.08 84.63 75.34

CO2 (mg/L) 0 0 0Klorofil-a (µg/L) 15.47 5.95 2.38T-Alkalinitas (mg/L) 69 45 69DHL (µS) 330 330 330TDS (ppm) 170 170 170Turbidity (NTU) 2.73 2.01 3.55TN (ppm) 1.18 0.65 2.06N-NO3 (µg/L) 0.25 0.22 0.10

Page 86: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

73

o-PO4 (µg/L) 2.00 2.91 2.00TP (µg/L) 1.44 0.86 0.29TSS (mg/L) 3 16 4Suhu udara (oC) 30.5Kecerahan (cm) 106Kedalaman (m) 6.17

Lampiran : 19DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK KEDUNG OMBO BULAN JULI 2009KJA Aquafarm 26/07/2009 pH 8 7.5 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 29 28 28 27.5S : 07o16'781" O2 terlarut (mg/L) 3.88 3.56 4.20 0E : 110o49'592" O2 saturasi (%) 50.44 45.41 53.67 0

CO2 (mg/L) 2 1 0.88 4.40BOD (mg/L) 1.48 -0.12 -1.24Klorofil-a (µg/L) 3.57 14.28 9.52T-Alkalinitas (mg/L) 38 47 42DHL (µS) 340 330 330TDS (ppm) 170 170 170Turbidity (NTU) 1.17 1.1 2.24TN (ppm) 4.34 4.69 5.74N-NO3 (µg/L) 0.24 0.30 0.26o-PO4 (µg/L) 4.36 4.73 1.27TP (µg/L) 0.72 1.29 1`TSS (mg/L) 3 4 4Suhu udara (oC) 34Kecerahan (cm) 144Kedalaman (m) 36

Inlet Samudro 26/07/2009 pH 8 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 28.5 27 27S : 07o20'015" O2 terlarut (mg/L) 5.25 4.28 3.56 1.37E : 110o50'22,8" O2 saturasi (%) 68.30 53.74 44.61 17.24

CO2 (mg/L) 0 1.76 4.40 5.28BOD (mg/L) 5.25Klorofil-a (µg/L) 13.09 15.47 24.99T-Alkalinitas (mg/L) 43 36 44DHL (µS) 370 360 370TDS (ppm) 190 180 190Turbidity (NTU) 1.8 4.5 2.82TN (ppm) 3.81 4.16 2.41

Page 87: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

74

N-NO3 (µg/L) 0.24 0.25 0.30o-PO4 (µg/L) 2.73 4.73 1.09TP (µg/L) 2.44 3.17 2.01TSS (mg/L) 4 6 5Suhu udara (oC) 30Kecerahan (cm) 136Kedalaman (m) 15

Lampiran : 20DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK KEDUNG OMBO BULAN NOVEMBER 2009

STASIUN TANGGAL PARAMETERKEDALAMAN (m)

0 3 5 DASARKJA Ngasinan 13/11/2009 pH 8 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 33 30 30 30S : 07o18'13.1" O2 terlarut (mg/L) 6.08 5.92 4.80E : 110o49'56.5" O2 saturasi (%) 84.68 78.31 63.49 21.16

CO2 (mg/L) 3.52 2.64 3.52 14.08Klorofil-a (µg/L) 2.38 2.38 4.76T-Alkalinitas (mg/L) 39 36 39DHL (µS) 360 350 370TDS (ppm) 190 180 180TN (ppm) 5.22 3.5 5.91o-PO4 (µg/L) 2.91 3.82 0.73TP (µg/L) 2.85 1.95 0.85Kecerahan (cm) 117Kedalaman (m) 13.50

Tengah 13/11/2009 pH 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 33S: 07o16'09.9" O2 terlarut (mg/L) 8.32E:110o49'19.9" O2 saturasi (%) 115.88

CO2 (mg/L) 0Klorofil-a (µg/L) 8.33 11.9 15.47T-Alkalinitas (mg/L)DHL (µS) 340TDS (ppm) 170TN (ppm) 2.47 5.57 4.19o-PO4 (µg/L) 2.91 0.73 1.09

Page 88: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

75

TP (µg/L) 1.95 1.04 3.76Kecerahan (cm) 88Kedalaman (m) 10.4

Lampiran : 21DATA KUALITAS AIR

KUALITAS AIR WADUK KEDUNG OMBO BULAN NOVEMBER 2009

Outlet Boyolayar 13/11/2009 pH 8 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 33 31 30S: 07o15'35.4" O2 terlarut (mg/L) 8.48 8.32 7.84E: 110o50'07.5" O2 saturasi (%) 118.10 119.98 103.70 0.00

CO2 (mg/L) 0 0 0 17.60Klorofil-a (µg/L) 7.14 15.47 2.38T-Alkalinitas (mg/L) 35 28 29DHL (µS) 330 330 320TDS (ppm) 170 170 170TN (ppm) 1.26 3.84 3.84o-PO4 (µg/L) 1.45 2.55 1.45TP (µg/L) 2.85 1.95 2.85Kecerahan (cm) 93Kedalaman (m) 17.10

KJA Aquafarm 13/11/2009 pH 7.5 8 8Posisi (GPS) Suhu air (oC) 33 30 30S : 07o17'14.3" O2 terlarut (mg/L) 7.04 6.72 5.60E : 110o46'28.0" O2 saturasi (%) 98.05 88.89 74.07

CO2 (mg/L) 0 1.76 2.64Klorofil-a (µg/L) 14.28 5.95 2.38T-Alkalinitas (mg/L) 28 32.6 40DHL (µS) 350 360 360TDS (ppm) 180 180 180TN (ppm) 2.47 2.47 3.5o-PO4 (µg/L) 2.55 2.55 1.09TP (µg/L) 2.85 1.95 3.58Kecerahan (cm) 101

Page 89: LAPORAN TEKNIS / AKHIR - bp3upalembang.kkp.go.idbp3upalembang.kkp.go.id/assets/content_upload/files/Gajah Mungkur.pdfTujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk ... kedua waduk ini

LAPTEK T.A. 2009

Penelitian” Pendugaan Stratifikasi Tropogenic Layer (fotik, afotik, epilimnion,hypolimnion) dan Carrying Capacity beban pakan dari KJA diWaduk Kedung Ombodan Waduk Gajah Mungkur, Jawa Tengah.

76

Kedalaman (m) 19.40