LAPORAN TEGAL WARU

70
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997, yang kemudian meluas menjadi multi krisis yang meliputi krisis ekonomi, politik, keamanan, pemerintahan, hukum, kepercayaan (trust), sosial, bahkan krisis moral (moral hazard), strategi pembangunan nasional Indonesia hingga dewasa ini masih belum banyak bergeser dari paradigma yang diterapkan di tahun-tahun sebelumnya, yakni paradigma pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Pada tataran makro ekonomi, penerapan strategi pembangunan tersebut secara perlahan-lahan tampaknya sudah mulai mampu memulihkan kondisi perekonomian nasional Indonesia, yang hal ini diindikasikan dengan peningkatan dalam angka pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6% (2006). Pembangunan nasional harus mengacu pada tuntutan di atas dengan melihat potensi internal bangsa kita sendiri. Pembangunan nasional akan berjalan baik apabila kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam terpenuhi. Pembudayaan potensi masyarakat sangat diperlukan untuk menunjang program pembangunan nasional yang digalakkan pemerintah. Pembangunan desa merupakan salah satu bagian dari pembangunan yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan nasional 1

description

Tugas

Transcript of LAPORAN TEGAL WARU

Page 1: LAPORAN TEGAL WARU

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997, yang

kemudian meluas menjadi multi krisis yang meliputi krisis ekonomi, politik,

keamanan, pemerintahan, hukum, kepercayaan (trust), sosial, bahkan krisis moral

(moral hazard), strategi pembangunan nasional Indonesia hingga dewasa ini

masih belum banyak bergeser dari paradigma yang diterapkan di tahun-tahun

sebelumnya, yakni paradigma pembangunan ekonomi yang berorientasi pada

pertumbuhan ekonomi. Pada tataran makro ekonomi, penerapan strategi

pembangunan tersebut secara perlahan-lahan tampaknya sudah mulai mampu

memulihkan kondisi perekonomian nasional Indonesia, yang hal ini diindikasikan

dengan peningkatan dalam angka pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6%

(2006).

Pembangunan nasional harus mengacu pada tuntutan di atas dengan melihat

potensi internal bangsa kita sendiri. Pembangunan nasional akan berjalan baik

apabila kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam terpenuhi.

Pembudayaan potensi masyarakat sangat diperlukan untuk menunjang program

pembangunan nasional yang digalakkan pemerintah. Pembangunan desa

merupakan salah satu bagian dari pembangunan yang sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan pembangunan nasional karena desa adalah komunitas

terkecil dari negara Indonesia. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya

manusia di pedesaan sangatlah penting guna tercapainya tujuan pembangunan

nasional.

Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah memberikan

otonomi kepada desa sebagai unit otonomi terkecil yang berada di daerah/

kabupaten yang unit otonominya lebih luas. Dengan undang-undang yang baru ini

terjadi perbedaan model pendekatan pembangunan dari sistem pemerintahan yang

sebelumnya sentralistik sepenuhnya di kabupaten menjadi desentralistik tiap desa

atau dari sistem pemerintahan “Top Down” menjadi “Bottom Up”. Hal ini lebih

1

Page 2: LAPORAN TEGAL WARU

memungkinkan kepada masing-masing daerah untuk lebih mengoptimalkan

sumber daya yang dimiliki termasuk peran serta masyarakat di dalamnya.

Kuliah Kerja Terpadu adalah kegiatan KK yang melibatkan beberapa

fakultas/Program Studi dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada

mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, secara

langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang

dihadapi dalam upayanya meningkatkan pemahaman dan kemampuan bagi nilai

tambah yang lebih besar bagi pendidikan tinggi

Kuliah Kerja Terpadu mahasiswa Universitas Jember tahun 2010

gelombang I (28 Januari – 3 Maret) di Desa Tegalwaru, Kecamatan Mayang,

Kabupaten Jember merupakan salah satu perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi

yang berupa pengabdian kepada masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi

permasalahan sosial guna menunjang pembangunan nasional terutama

pembangunan desa sehingga dapat mendekatkan perguruan tinggi terhadap

masyarakat serta memberikan pemahaman dan pengalaman mahasiswa yang ikut

dalam Kuliah Kerja Terpadu. Dalam hal ini mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu

Universitas Jember dituntut untuk terjun ke masyarakat untuk mengaplikasikan

teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata di

masyarakat sesuai disiplin ilmunya. Atas dasar itulah kami sebagai mahasiswa

Universitas Jember akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi bagian

dari masyarakat desa Tegalwaru dan melaksanakan program-program guna

membantu dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat secara materil dan

spiritual. Partisipasi seluruh masyarakat, perangkat kelurahan dan pihak-pihak

yang terkait dengan program ini sangat kami butuhkan agar program yang telah

direncanakan dapat berjalan dengan lancar.

Desa Tegalwaru merupakan salah satu desa dengan tiga dusun dan satu

wilayah yang akan dijadikan dusun yaitu dusun Klayu, Dusun,Sumber

Pinang,Dusun Plalangan dan satu wilayah yang ada didusun plalangan yang akan

dikembangkan menjadi sebuah dusun yaitu wilayah Ombul. Desa Tegalwaru

sendidri berada di kecamatan Mayang kabupaten Jember. Mayoritas penduduknya

adalah etnis madura, bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah 2

Page 3: LAPORAN TEGAL WARU

bahasa madura. Agama yang dianut masyarakat Desa Tegalwaru sebagian besar

beragama Islam, sehingga aktivitas mereka meliputi pengajian-pengajian rutin

yang dilaksanakan hampir setiap dusun. Sedangkan mata pencaharian

masyarakatnya sebagian besar adalah petani, kuli gudang tembakau, buruh tani,

dan pedagang. Masyarakat desa Tegalwaru masih memiliki tingkat pendidikan

dan kesadaran terhadap kesehatan yang masih memerlukan perhatian lebih atau

dapat dikatan rendah.

Desa Tegalwaru berada pada ketinggian 145 m diatas permukaan laut

dengan curah hujan 261 mm per tahun, sebagian besar tofografi

perbukitan/pegunungan dengan tingkat kesuburan kurang subur, 30,46% sedang

76 % dan 26,6% subur. Luas sawah sekitar 401,46 Ha yang terdiri dari lahan

irigasi setengah teknis,lahan irigasi tekhnis,sawah tadah hujan dan tegalan. Desa

Tegalwaru memiliki 2154 KK jumlah penduduknya sebanyak 5421 Jiwa dengan

komposisi 2634 laki-laki dan 2787 perempuan yang tersebar dalam 3 dusun yaitu

dusun Klayu, dusun Sumber Pinang dan dusun Klayu. Berdasarkan komposisi

tersebut sebagian besar penduduknya tidak berpendidikan dan berpendidikan

rendah saja, hanya beberapa orang yang tamatan Perguruan Tinggi SMA dan

SMP, sebagian besar hanya tamatan SD dan Pondok Pesantren. Dengan

pendidikan yang rendah sebagian besar penduduk tidak memiliki ketrampilan dan

skill yang bagus sehingga sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani

2368, jasa/pedagang sebanyak 150 orang, dan pekerja sektor industri sebanyak 0

orang. Di desa ini terdapat 15 warung, 56 kios, dan 6 toko. Selain itu masyarakat

berpencaharian dengan beternak sapi, ayam, dan kambing. Sarana pendidikan

desa Tegalwaru memiliki 4 SDN, 3 MI,2 SMP, 1 MTs, dan 1 MA dan 3 Pondok

Pesantren.

Dari segi kesehatan, penduduk masih cukup baik sekali bahkan masih ada

yang lebih percaya dengan dukun daripada bidan. Berbekal pendidikan yang

rendah sebagian besar masyarakat kurang memperhatikan masalah kesehatan,

hanya ketika sakit saja masyarakat akan mencari pengobatan. Kesadaran

masyarakat akan kesehatan masih sangat rendah sekali hal ini dapat di lihat dari

Perilaku masyarakat yang tidak sehat seperti PHBS yang kurang ( Rumah Kurang 3

Page 4: LAPORAN TEGAL WARU

sehat, tidak tersedianya jamban, melahirkan ke dukun, dll). Juga masih terdapat

di beberapa wilayah tertentu penyakit menular seperti TBC dan Kusta. Tenaga

dan prasarana kesehatan masih sangat minim hanya 1 bidan,1 dokter, 1

PUSKESMAS pembantu dan 1 polindes. Namun praktek dukun masih berjalan,

ada sekitar 10 dukun bayi. Untuk meminimkannya resiko kematian ibu dan anak

saat persalinan bidan sudah memberikan pelatihan dan sering berkolaborasi

dengan dukun bayi.

Hampir semua warga masih jarang yang memiliki jamban, sisanya MCK

ke sungai. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga tergantung pada sumber

mata air yang terdapat di beberapa tempat di desa. Sumber air sudah dialirkan ke

rumah-rumah warga dengan menggunakan pipa. Untuk masalah KB dan

kesehatan reproduksi masyarakat desa Tegalwaru masih cukup baik, hal ini

terlihat dari tingkat sosialisasi KB yang ad di desa tersebut sudah cukup baik.

Masyarakat sebagian besar menggunakan bahan bakar kayu, hanya

beberapa yang menggunakan gas elpiji. Namun karena rasa khawatir dan kurang

terbaiasa menggunakannya maka msyarakat masih menggunakan kayu bakar. Dari

segi kelembagaan dan organisasi desa Tegalwaru memiliki 6 kelompok tani, 1

HIPPA, 1 LMD,1 LPM,1 BPD,1 PIK-R dan 1 PKK. Juga terdapat beberapa

perkumpulan pengajian dan arisan yang tidak terorganisir secara resmi.

Menanggapi hal tersebut, kami sebagai mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu

yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, berusaha untuk menginterpretasikan arti

pentingnya pembangunan dan berkewajiban untuk menyumbangkan pikiran dan

tenaga untuk keberhasilan pembangunan melalui kegiatan Kuliah Kerja Terpadu

untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, pendidikan, kesehatan, dan

teknologi agar pembangunan nasional dapat berjalan secara optimal dan

menyeluruh.

1.2 Permasalahan

Desa Tegalwaru Kecamatan Mayang merupakan suatu wilayah pedesaan

yang memiliki tingkat pendidikan, kesehatan, dan kualitas sumberdaya manusia

yang tergolong rendah, sehingga pelaksanaan pembangunanpun belum sesuai 4

Page 5: LAPORAN TEGAL WARU

dengan apa yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh banyak hal antara lain;

masih rendahnya kualitas SDM, terlihat dengan masih rendahnya tingkat

pendidikan masyarakat, tingkat kesehatan yang rendah, dan kesadaran akan

perilaku hidup sehat yang buruk. Persmasalahan yang ada di desa Tegalwaru

sesuai latar belakang diatas secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan pada

masyarakat desa Tegalwaru;

2. Rendahnya perilaku hidup sehat pada masyarakat, hal ini dapat dibuktikan

dengan banyaknya masyarakat melakukan kegiatan MCK disungai;

3. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kemandirian berwirausaha;

4. Kurangnya pemenuhan Gizi

5. Kondisi rumah yang kurang sehat

6. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang

kesehatan, kewirausahaan dan teknologi sehingga memerlukan

penambahan pengetahuan pada bidang tersebut.

7. Kurangnya pengetahuan tentang pendewasaan usia nikah dan alat

reproduksi

Melihat hal-hal tersebut, perlu dipikirkan dan dipecahkan secara bersama-

sama untuk mencari langkah terbaik agar dapat meningkatkan kualitas masyarakat

sehingga dapat memanfaatkan secara optimal potensi yang tersedia di desa

Tegalwaru,kecamatan Mayang kabupaten Jember.

1.3 Tujuan Dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

a. Untuk mendekatkan mahasiswa kepada masyarakat melalui kegiatan

yang bermanfaat bagi masyarakat.

b. Terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih agar permasalahan

timbulnya penyakit akibat kurangnya kesadaran masyarakat seperti

diare dapat dikurangi;

5

Page 6: LAPORAN TEGAL WARU

c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS);

d. Berkurangya jumlah pasangan usia subur (PUS) yang berpotensi

menjadi akseptor KB;

e. Meningkatnya masyarakat yang peduli terhadap kepemilikan Akta

Kelahiran dan Kartu Keluarga.

f. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui program kewirausahaan.

g. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang usia nikah dan alat

reproduksi

1.3.2 Manfaat

a. Bagi Mahasiswa

1) Meningkatkan pemahaman mahasiswa KKT terhadap berbagai

permasalahan yang berada dalam masyarakat;

2) Memperoleh pengalaman berharga dengan terlibat langsung dalam

kehidupan masyarakat;

3) Meningkatkan pendewasaan, kematangan berpikir dan bertindak

untuk memahami serta menyelesaikan permasalahan dalam

masyarakat secara komprehensif melalui program Posdaya.

b. Bagi Universitas

1) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama masyarakat

dengan masyarakat.

2) Sebagai umpan balik pengintegrasian mahasiswa ditengah-tengah

masyarakat dan pemerintahan dengan berbagai permasalahan guna

menyempurnakan kurikulum yang lebih baik dan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan pemerintah.

c. Bagi Masyarakat dan Pemerintah

1) Mendorong percepatan pembangunan desa;

2) Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran secara kritis dalam berbagai

mengatasi permasalahan yang dihadapi

Mendorong perubahan dan perkembangan di bidang-bidang tertentu.6

Page 7: LAPORAN TEGAL WARU

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu

2.1.1 Tempat

Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Universitas Jember Kelompok 32

tahun 2010 dilaksanakan di Desa Tegalwaru Kecamatan Mayang Kabupaten

Jember.

2.1.2 Waktu

Adapun waktu diselenggarakannya Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT)

Universitas Jember gelombang I tahun 2010/2011 adalah pada tanggal 28 Januari

2011 – 3 Maret 2011.

2.2 Khalayak Sasaran

Kegiatan KKT ini bermaksud untuk membantu proses pembangunan

masyarakat di desa Tegalwaru kecamatan Mayang, kabupaten Jember melalui

program kelompok KKT. Dengan demikian, yang menjadi sasaran program

Kelompok KKT LPM Universitas Jember yang terbagi atas program kelompok

dan program individu adalah:

1. Perangkat Desa;

2. Masyarakat Desa;

3. Anak-anak usia sekolah;

4. Anggota pengajian dan PKK;

5. Pondok Pesantren.

6. Kelompok Tani

7

Page 8: LAPORAN TEGAL WARU

2.3 Jenis Kegiatan Dan Metode

Jenis kegiatan dalam pelaksanaan KKT Universitas Jember ini, antara lain:

2.3.1 Jenis Kegiatan

Jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan di Desa Jelbuk Kecamatan

Jelbuk Kabupaten Jember yaitu terdiri dari :

1.) Bidang Pendidikan

o Memberikan bimbingan belajar pada anak usia sekolah dasar guna

mengahdapi UAS-BN

o Mengadakan study club atau kelompok belajar guna meningkatkan

kemandirian belajar pada siswa SD

o Pengadaan try out di tingkat SD se desa Tegalwaru guna

menghadapi UAS-BN

2.) Bidang Kesehatan

o Penyuluhan sanitasi dan rumah sehat

o Penyuluhan tentang cara pemilihan dan penggunaan obat dagang

yang baik dan benar

o Penyuluhan pemanfaatan lahan kosong disekitar rumah melalui

kegiatan karang gizi.

o Pendewasaan usia nikah dan kesehatan reproduksi

o Penyeluhan cara hidup bersih dan sehat

o Penyuluhan tata cara menggosok gigi yang baik dan benar

o Praktek keselamatan kerja di lingkungan peternakan

3.) Bidang IPTEK

o Pengenalan teknik penanaman padi dan cabe pada kelompok tani

o Pengenalan penyakit dan OPT pada tumbuhan

o Pembentukan HIPPA

8

Page 9: LAPORAN TEGAL WARU

o Budidaya ikan air tawar

4.) Bidang sosial- ekonomi

o Pengembangan Kewirausahaan industry rumah tangga

o Pembentukan kewirausahaan sosial melalui POSDAYA

o Peningkatan keterampilan dalam pengolahan potensi bambu

guna meningkatkan nilai jual

o Pendampingan PKK dan SPP PNPM-Mandiri

5.) Bakti sosial

o Maulid Nabi Muhamad SAW

o Pengadaan lomba nasyid dan fashion show anak-anak untuk

memperingati maulid Nabi Muhammad SAW

o Mengadakan hiburan kesenian islami dalam rangka

memperingati maulid Nabi Muhammad SAW

o Mengadakan pameran hasil potensi desa

2.3.2 Metode

Teknik kegiatan yang dilakukan dalam Kuliah Kerja Terpadu ini adalah

menggunakan pendekatan POSDAYA dengan metode yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1.) Pendekatan Formal, meliputi :

a. Penyuluhan / ceramah

b. Diskusi

c. Peragaan dan demonstrasi

2.) Pendekatan Informal

Pendekatan informal, meliputi :

a. Pendekatan Kelompok

Model pendekatan kelompok yang dilakukan dengan cara

penyuluhan secara kelompok, ceramah, dan diskusi. Pendekatan ini

9

Page 10: LAPORAN TEGAL WARU

dilakukan pada pengajian-pengajian, posyandu dan organisasi

masyarakat lainnya.

b. Pendekatan Individu

Dilakukan dengan cara melakukan silaturrahmi ke tokoh

masyarakat guna mendukung teknik pendekatan kelompok.

c. Partisipasi

Dilakukan dengan cara memotivasi masyarakat agar turut serta

untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

2.4 Kendala dan Pemecahan

Realisasi dan pelaksanaan kegiatan KKT meskipun sudah direncanakan

secara sistematis dan terkoordinir, namun ketika dihadapkan pada praktek di

lapangan banyak sekali ditemui beberapa kendala yang disebabkan oleh berbagai

faktor. Sehingga hal ini sangat mempengaruhi terhadap pelaksanaan program

secara maksimal. Adapun kendala dan kenyataan sosial yang dihadapi adalah :

1.) Tempat

Pelaksanaan kegiatan KKT dilaksanakan pada 3 dusun di Desa

Tegalwaru yaitu dusun Sumber Pinang, dusun Plalangan, dusun Klayu.

Karena hal ini desa Tegalwaru mempunyai wilayah yang luas dan

masyarakatnya yang tersebar di tiap dusun serta jarak antara tiap dusun relatif

jauh sehingga menyebabkan kesulitan penerapan program.

2.) Waktu

Pada umumnya masyarakat desa Tegalwaru bekerja sebagai petani dan

pedagang yang bekerja dari pagi sampai sore. Hal ini menyebabkan mobilitas

pelaksanaan program terganggu, sehingga untuk mengatasinya dengan cara

meminta waktu pada saat pengajian atau pertemuan lainnya.

3.) Pendidikan

10

Page 11: LAPORAN TEGAL WARU

Sebagian besar masyarakat berpendidikan SD atau tidak bersekolah,

sehingga tingkat pemahaman dan daya pikir sangat majemuk. Persoalan ini

harus melibatkan semua pihak termasuk perangkat desa. Untuk mengatasi

permasalahan ini mahasiswa KKT dalam pelaksanaan programnya

menggunakan bahasa setempat, sederhana sehingga mudah dimengerti.

4.) Terbatasnya Sumber Dana

Dana yang dibutuhkan relatif besar guna menunjang kelancaran dan

realisasi program. Untuk mengatasinya dengan iuran anggota kelompok KKT

dan dana dari sponsor.

5.) Partisipasi Masyarakat

Secara umum partisipasi masyarakat Desa Tegalwaru cukup besar

namun sifat partisipasinya harus dilakukan dengan cara mobilisasi. Hal ini

perlu adanya komunikasi dan penyampaian motivasi secara informatif oleh

mahasiswa KKT dan aparat desa dengan masyarakat sehingga masyarakat

terlibat secara langsung dan sebagai subyek pembangunan.

6.) Organisasi desa banyak yang tidak aktif

Banyaknya organisasi desa yang tidak aktif seperti LPM dan BPD,

sehingga kurang mendukung pelaksanaan program. Solusinya pendekatan

kepada ketua masing-masing organisasi.

7.) Kendala bahasa

Masyarakat desa tegalwaru sehari-hari menggunakan bahasa Madura dan

kebanyakan dari mereka tidak mengerti bahasa Indonesia. Sehingga

seringkali hal ini menyulitkan peserta kkt dalam berkomunikasi dengan

warga. Solusinya anggota kelompok yang dapat berkomunikasi dengan

bahasa Madura mendampingi anggota kelompok yang tidak dapat

menggunakan bahasa Madura dalam berkomunnikasi dengan warga

setempat.

11

Page 12: LAPORAN TEGAL WARU

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KK

2.5.1 Rencana biaya KK

ANGGARAN KEGIATAN KKT 2011

DESA TEGALWARU KECAMATAN MAYANG

PEMASUKAN

Iuran Aanggota 7 @ Rp.30.000 Rp 210.000

TOTAL Rp 210.000

PENGELUARAN

1. KESEKTARIATAN

Kertas A4 1 @ Rp. 30.000 Rp 30.000

Penggandaan Proposal & Surat-Surat 5 @ Rp. 5.000 Rp 25.000

Materi

5 x 20 @ Rp.

1000 Rp 100.000

Spidol Besar 2 @ Rp. 5000 Rp 10.000

Spidol Kecil 2 @ Rp.2000 Rp 4.000

Map 10 @ Rp. 1000 Rp 10.000

Amplop 1 @ Rp. 12000 Rp 12.000

Alat tulis kantor Rp 20.000

Total Rp 211.000

2. PUBDEKDOK

Kertas sukung 10 @ Rp.500 Rp 5.000

12

Page 13: LAPORAN TEGAL WARU

Batrai kamera 6 @ Rp. 3000 Rp 18.000

Vandel 4 @ Rp. 40.000 Rp 160.000

Cuci Cetak Foto 30 @ Rp 1500 Rp 45.000

Hadiah 5 @ Rp.10.000 Rp 50.000

Total Rp 228.000

3. PERLENGKAPAN

sikat gigi dan pasta gigi 3 @ Rp. 20.000 Rp 60.000

Pengadaan soal try out 6 @ Rp. 10.000 Rp 60.000

Obat generik dan toga 2 @ Rp.10.000 Rp 20.000

Bibit padi 5 kg @ Rp.10.000 Rp 50.000

Perlengkapan Praktek PHBS 5 @ Rp.10.000 Rp 50.000

Sewa sound system Rp 500.000

Total Rp 740.000

4. KONSUMSI

Snack 100 @ Rp.5.000 Rp 500.000

Air mineral 5 @ Rp.11,000 Rp 55.000

Konsumsi tamu 5 @ Rp.5.000 Rp 25.000

Konsumsi pemateri 5 @ Rp.5.000 Rp 25.000

Total Rp 605.000

5. TRANSPORTASI

Transportasi 7 @ Rp. 5000 Rp 35.000

13

Page 14: LAPORAN TEGAL WARU

Total Rp 35.000

5. KESEHATAN

Obat Rp 20.000

Total Rp 20.000

TOTAL PEMASUKAN Rp 210.000

TOTAL PENGELUARAN Rp 1.839.000

TOTAL KEKURANGAN Rp 1.629.000

14

Page 15: LAPORAN TEGAL WARU

2.5.2 Realisasi Biaya KK

REALISASI BIAYA KEGIATAN KKT 2011

DESA TEGALWARU KECAMATAN MAYANG

PEMASUKAN

1. IURAN ANGGOTA 7 @ Rp.105.000 Rp 735.000

2. DANA MAULID NABI

Iuran KKN 7 @ Rp.50.000 Rp 350.000

Iuran RT/RW 44 @ Rp. 10.000 Rp 440.000

Dana desa siaga Rp 922.000

Iuran LPM Rp 36.000

Iuran BPD Rp 60.000

Iuran Perangkat desa Rp 120.000

Iuran bidan desa Rp 20.000

Sumbangan dana Rp 1.037.500

Total Rp 3.086.000

TOTAL PEMASUKAN Rp 3.821.000

PENGELUARAN

1. PENYULUHAN PENDEWASAAN USIA NIKAH DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Pengadaan Materi @ 20.000 x 2 Rp 40.000

Hadiah Rp 40.000

Total Rp 80.000

2. PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR

Kertas buram Rp 13.500

Materi Rp 20.000

Lain-lain Rp 10.000

Total Rp 43.000

15

Page 16: LAPORAN TEGAL WARU

3. PENYULUHAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT DAGANG YANG BAIK

DAN BENAR

Foto copy brosur 100 @Rp 200 Rp 20.000

Beli obat-obatan Rp 50.000

Hadiah Rp 15.000

Total Rp 85.000

4. PENGENALAN OPT DAN PENGENDALIAN WERENG COKLAT

Print / fotokopi brosur dan materi Rp 15.000

Transportasi Rp 10.000

Total Rp 25.000

5. SANITASI LINGKUNGAN DAN RUMAH SEHAT PEDESAAN

Penggandaan Materi Penyuluhan Rp 25.000

Konsumsi Rp 15.000

Total Rp 40.000

6. PENYULUHAN CARA MENGGOSOK GIGI YANG BENAR

Sikat gigi 54 buah Rp 40.500

Pasta Gigi 8 buah Rp 28.000

Leaflet Rp 10.500

Total Rp 79.000

7. PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG KREDIT USAHA RAKYAT

Foto copy Undangan dan materi Rp 7.000

Konsumsi Rp 50.000

Rokok Rp 10.000

Total Rp 67.000

8. POSYANDU LANSIA

16

Page 17: LAPORAN TEGAL WARU

Instruktur Rp 40.000

Konsumsi Rp 50.000

Total Rp 90.000

9. PHBS

Materi 100 @ Rp 200 Rp 20.000

Hadiah Rp 20.000

Total Rp 40.000

10. PERINGATAN MAULID NABI

Konsumsi kue 200 @ Rp 3500 Rp 700.000

Pramanan Rp 250.000

Aqua Rp 100.000

Rokok Rp 100.000

Perlengkapan (sound, kursi panggung,

pentas, lampu) Rp 400.000

Benner Rp 136.000

Hadiah Rp 200.000

Kiai Rp 250.000

Hiburan Rp 550.000

Dokumentasi Rp 100.000

ATK dan Proposal Rp 200.000

Dana isidental Rp 100.000

Total Rp 3.086.000

11. LAIN-LAIN

Vandel 4 @ Rp 35.000 Rp 140.000

Aqua gallon 5 @ Rp 11.000 Rp 55.000

Gula Rp 30.000

Kopi Rp 20.000

17

Page 18: LAPORAN TEGAL WARU

Teh Rp 5.000

Total Rp 190.000

TOTAL PENGELUARAN Rp 3.635.000

18

Page 19: LAPORAN TEGAL WARU

III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) yang kami laksanakan di desa

Tegalwaru kecamatan Mayang ini telah kami susun dalam suatu program dan

secara umum mampu kami realisasikan dengan baik. Hasil yang kami capai ini

tentunya atas berkat ijin dari Allah SWT dan bantuan dari semua pihak, baik

peerangkat desa, tokoh-tokoh masyarakat, ibu-ibu Pengajian, Ibu – ibu PKK,

pemuda desa, siswa-siswi SD Tegalwaru serta seluruh masyarakat desa

Tegalwaru.

Adapun program yang kami laksanakan tersebut meliputi semua bidang dari

berbagai disiplin ilmu yang terbagi dalam beberapa kategori, yaitu:

1. Program kelompok terencana

2. Program kelompok tidak terencana

3. Program mandiri

Adapun perincian program-program tersebut adalah sebagai berikut:

3.1 Program kelompok terencana

3.1.1 Bakti Sosial

3.1.1.1 Maulid Nabi Muhamad SAW

Pelaksana : Anggota KKT didukung oleh Perangkat Desa

Hari/tanggal : Rabu, 2 Maret 2011

Pukul : 19.00-selesei

Tempat : Desa Tegalwaru

Sasaran : Masyarakat Tegalwaru

Hasil Kegiatan:

Pada acara peringatan maulid nabi Muhammad SAW diadakan

serangkaian acara pengajian dan diselingi dengan hiburan islami

gambus. Acara ini dihadiri oleh RT/RW, guru ngaji se-Tegalwaru,

kepala desa se-kecamatan Mayang, bapak camat, DPL, temen-temen

KKt di kecamatan Mayang dan warga desa Tegalwaru. Acara dimulai

dengan sambutan-sambutan, kemudian dilanjutkan dengan qiro’ah, 19

Page 20: LAPORAN TEGAL WARU

kemudian shalawat nabi diikuti acara utama pengajian dan yang acara

penutup hiburan Islami. Secara keseluruhan acara berjalan meriah. Hal

ini dapat dilihat dari antusiame pengikut pengajian yang setia di lokasi

sampai acara selesai.

Evaluasi Kegiatan:

Secara keseluruhan acara berjalan dengan lancar. Kendala yang

dihadapi saat acara yaitu:

Keterlambatan kiai karena kurang koordinasi antara panitia dengan

kiai, sehingga kiai salah tempat sehingga menyebabkan beliau

datang terlambat.

Penyebaran konsumsi yang kurang merata dikarenakan panitia

kebobolan sehingga selain para undangan masyarakat umum juga

ikut duduk di kursi undangan, akibatnya jumlah konsumsi yang ada

tidak mencukupi.

Penyelesaian masalah:

Diatasi dengan meminta kiai dari Tegalwru yang kebetulan hadir

dalam acara untuk memberikan ceramah pendahuluan sambil

menunggu kiai utama datang.

Konsumsi diutamakan untuk undangan, anak-anak kecil dan

penonton yang ikut duduk di tempat para undangan tidak mendapat

jatah konsumsi.

3.1.1.2 Pengadaan lomba adzan, hafalan surat pendek, dan tartil untuk anak-

anak guna memperingati maulid Nabi Muhammad SAW

Pelaksana : Anggota KKT didukung oleh Perangkat Desa

Hari/tanggal : Selasa, 1 Maret 2011

Pukul : 14.00-selesei

Tempat : Desa Tegalwaru

Sasaran : Masyarakat Tegalwaru

20

Page 21: LAPORAN TEGAL WARU

Hasil Kegiatan:

Lomba adzan, hafalan surat pndek dan tartil diikuti oleh

perwakilan SD/MI se-Tegalwaru. Acara lomba dapat dikatakan sukses,

hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta lomba dan antusiasme

penonton yang merupakan warga desa tegalwaru. Acara diawali dengan

sambutan ketua panitia, lalu dilanjutkan dengan lomba Adzan, lomba

Hafalan surat Pendek dan lomba Tartil. Setiap perlombaan diambil 3

pemenang, yaitu juara 1, juara 2 dan juara 3. Pemenang berhak

mendapatkan hadiah dan sertifikat dari panitia lomba.

Evaluasi Kegiatan:

Secara keseluruhan acara berjalan lancar, hanya ada beberapa

kendala diantaranya:

Kesulitan mengkondisikan peserta lomba pada saat pra lomba.

Sebagian peserta kurang paham mengenai teknis lomba

Penyelesaian masalah:

Mengumpulkan peserta di dalam satu ruangan kemudian

dikelompokkan sesuai dengan kelompok lomba yang ada, sehingga

memudahkan panitia untuk mendata peserta lomba yang hadir.

Sebagian besar peserta kurang paham mengenai teknis lomba

dikarenakan mereka tidak hadir pada saat technical meeting.

Solusinya peserta diberi penjelasan kembali tentang teknis acara

lomba.

3.1.1.3 Mengadakan hiburan kesenian Islami dalam rangka memperingati

Maulid Nabi Muhammad SAW

Pelaksana : Anggota KKT didukung oleh Perangkat Desa

Hari/tanggal : Rabu, 2 Maret 2011

Pukul : 19.00-selesai

Tempat : Desa Tegalwaru

Sasaran : Masyarakat Tegalwaru21

Page 22: LAPORAN TEGAL WARU

Hasil Kegiatan:

Kegiatan hiburan yang diadakan pada acara peringatan maulid nabi

yaitu gambus organ tunggal. Acara berjalan lancar dan sukses, hal ini

dapat dilihat dari antusias penonton saat acara berlangsung. Penonton

ikut berinteraksi saat penyanyi mulai membawakan lagu-lagu islami,

mereka ikut menari jafen di depan panggung hiburan. Selain itu banyak

penonton yang memdokumentasikan jalannya acara. Panitia dan bapak

kepala desa juga ikut berpartisipasi dalam acara dengan ikut

membawakan beberapa lagu.

Evaluasi Kegiatan:

Acara hiburan pada acara peringatan maulid nabi berjalan lancar,

hanya ada sedikit kendala teknis, namun tidak mengganggu jalannnya

acara. Untuk kegiatan selanjutnya diharapkan tidak dijumpai kendala

serupa.

3.1.2 PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

Pemateri : Anggota KKT

Hari/tanggal : Jum’at, tgl 18 Februari 2011

Minggu, 21 Februari 2011

Selasa, Senin, 02 Agustus 2011

Pukul : 14.00-16.00

Tempat : Ponpes Nurul rohman dan Ponpes Ibrahimy

Sasaran : Santriwan dan santriwati

Hasil Kegiatan:

Dari kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat

disimpulkan bahwa kegiatan ini mendapat apresiasi yang baik dari peserta.

Hal ini ditunjukkan oleh antusiasme santriwan dan santriwati yang sangat

besar. Hal ini disebabkan karena belum pernah ada acara serupa yang 22

Page 23: LAPORAN TEGAL WARU

dilaksanakan ponpes di wilayah Tegalwaru. Selain itu, acara ini mendapat

dukungan juga dari guru dan kepala sekolah karena materinya yaitu

tentang kesehatan sangat dibutuhkan untuk ditanamkan sejak dini di

sekolah.

Materi yang diberikan pada penyuluhan ini yaitu pola hidup bersih

dan sehat yang meliputi mandi, buang sampah, buang air kecil/besar, dan

menyikat gigi. Selain pemberian materi, pada penyuluhan ini juga

disertakan simulasi gosok gigi bersama dan pemaparan bahaya penyakit

menular skabies.

Metode penyampaian materi adalah secara lisan melalui presentasi

dengan bantuan viewer dan menggunakan brosur yang berisi tentang cara

mencuci tangan yang baik dan benar, cara menggok gigi yang tepat dan

penjelasan mengenai penyakit menular skabies dan bahayanya. Pemberian

brosur bertujuan untuk mempermudah penyampaian materi dan

menjadikan kegiatan penyuluhan menjadi lebih efektif dan efisien.

Pembagiaan doorprize pada sesi tanya jawab bertujuan untuk mendorong

peserta menyimak materi yang di sampaikan oleh pemateri.

Evaluasi Kegiatan

Pada umunya kegiatan PHBS di Ponpes Nurul rohman dan Ponpes

Ibrahimy berjalan sebagaimana mestinya, meski terdapat sedikit kendala

untuk mengatur dan membimbing santriwan dan santriwati, diperlukan

kesabaran dan keuletan dalam menyampaikan materi PHBS. Penggunaan

bahasa yang mudah dipahami oleh peserta juga harus diperhatikan,

sehingga materi penyuluhan dapat dicerna olah peserta.

3.1.3 Pembentukan kewirausahaan sosial melalui POSDAYA

Pemateri : Anggota KKT

Hari/tanggal : Kamis, 21 Februari 2011

Pukul : 08.00-selesai

Tempat : PAUD “KAMI AL-IKHLAS”23

Page 24: LAPORAN TEGAL WARU

Sasaran : Orang tua/wali murid

Hasil Kegiatan:

Dari PAUD ”Kami Al-Ikhlas” dapat dibentuk posdaya ”Mentari”

yang menitik beratkan kegiatannya pada berbagai bidang, diantaranya

adalah bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan bidang

ekonomi/kewirausahaan. Jenis kegiatan untuk bidang pendidikan

diantaranya adalah membantu pengadaan gedung PAUD dengan

memfasilitasi pada dinas terkait, meningkatan motivasi belajar siswa sejak

usia dini. Untuk bidang kesehatan kegiatannya meliputi penyuluhan

tanaman toga dan merek abat dagang yang baik, pola hidup bersih dan

sehat, pemanfaatan pekarangan kosong guna sebagai lahan gizi.

Sedangkan untuk bidang ekonomi/kewirausahaan kegiatan meliputi

pengembangan usaha yang ada, pelatihan membuat kue, pemasaran hasil

produk, memfasilitasi dalam pinjaman modal.Untuk susunan pengurus

dari posdaya Mentari langsung juga langsung dipilih oleh anggota dan

disepakati bahwa posdaya mentari ini langsung diketuai oleh ketua PAUD

Kami Al-ikhlas yaitu Ibu Mardiati Sjamsudin, S.pd.

Evaluasi Kegiatan:

Terdapat beberapa kendala dalam pembentukan posdaya Menatari,

diantaranya adalah kendala bahasa, pola pikir masyarakat cukup sederhana

dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat setempat, serta

terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan posdaya. Namun dengan

kerjasama dan semangat dari berbagai pihak pada akhirnya posdaya ini

dapat terbentuk dengan maksimal.

3.1.4 Mengadakan pameran hasil potensi desa pada acara Kecamatan

Pemateri : Anggota KKT

24

Page 25: LAPORAN TEGAL WARU

Hari/tanggal : Jum’at- Sabtu, 25-26 Februari2011

Pukul : 08.00-selesai

Tempat : Kecamatan

Sasaran : Masyarakat mayang

Hasil Kegiatan:

Pameran hasil potensi desa diikuti oleh 5 desa di kecamatan

Mayang, desa-desa tersebut yaitu desa Tegalwaru, Tegalrejo, Merawan,

Sumber Kejayan dan Seputih. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk

mengenalkan produk unggulan desa kepada masyarakat. Diharapkan

kegiatan ini dapat membantu pengusaha kecil penghasil produk unggulan

untuk memperluas ranah pemasaran produknya. Produk yang dipamerkan

dari desa Tegalwaru yaitu tape dari Ombul dan jamu tradisional sinom

yang merupakan produksi masyarakat setempat. Desa Merawan

memamerkan kue-kue kering sebagai produk ungulan desa. Desa Seputih

mengenalkan kerajinan menganyam rotan. Desa Tegalrejo memamerkan

tempe dan camilan ringan seperti keripik sebagai produk unggulan desa.

Sedangkan desa Sumber Kejayan memamerkan kerajinan tangan dari

bambu seperti tampah sebagai produk unggulan.

Evaluasi Kegiatan

Kendala yang dihadapi:

Pengusaha kecil penghasil produk unggulan tidak bisa

mengirimkan wakilnya untuk meenunggu stand bazar

Ada desa yang tidak mewakilkan produk unggulan desanya untuk

dipamerkan.

Masyarakat kurang antusias dengan bazar pada hari pertama.

Pemecahan :

Akirnya ada perwakilan dari teman-teman KKt untuk menungu

stand desanya masing-masing.25

Page 26: LAPORAN TEGAL WARU

Memaksimalkan pameran potensi desa yang yang mengirimkan

wakil produk.

Dilakukan sosialisasi ulang sehingga pada hari kedua banyak warga

yang datang ke tempat acara berlangsung.

3.1.5 Penyuluhan pemanfaatan lahan kosong disekitar rumah melalui kegiatan

karang gizi.

Pemateri : Anggota KKt

Hari/tanggal : Jum’at, 18 Februari 2011

Waktu : 15.00 - 17.30 WIB

Tempat : Pondok Pesantren Nurul Rohman

Sasaran : Para santriwan dan santriwati di pondok pesantren serta

staf pengajar di pondok pesantren

Hasil Kegiatan:

Kegiatan pemanfaatan lahan kosong disekitar rumah melalui kegiatan

karang gizi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

pengelola lahan melalui usaha budidaya tanaman toga dan pemanfaatan

tanaman toga sebagai obat tradisional yang aman dan berdaya guna tinggi.

Kegiatan ini dilakukan di lingkungan pondok pesantren Nurul Rohman

karena ditempat ini masih banyak terdapat lahan kosong yang belum

dimanfaatkan. Selain itu untuk memberikan ketrampilan santriwan dan

santriwati dalam mengelola lahan kosong salah satunya dengan cara

budidaya tanaman toga.

Materi yang diberikan pada penyuluhan meliputi definisi tanaman

toga, contoh tanaman toga yang mudah dibudidayakan dan bagaimana cara

pemanfaatan tanaman toga sebagai obat tradisional yang aman dan

berkhasiat. Metode penyampaian dibuat sebagai bentuk diskusi atau ajang

sharing bagi peserta dengan memanfaatkan brosur sehingga peserta

mempunyai gambaran materi yang disampaikan oleh pemateri.

26

Page 27: LAPORAN TEGAL WARU

Evaluasi Kegiatan:

Kendala:

1. Kegiatan tanam toga bersama tidak dapat dilaksanakan karena

keterbatasan waktu untuk penyuluhan.

Pemecahan :

1. Meminta bantuan staf pengajar untuk membimbing para santriwan dan

santriwati menanam toga di lain hari. Tanaman toga yang telah ada

diserahkan kepada pihak staf pengajar. Untuk mensiasati efisiensi waktu

dan penyerapan materi metode penyuluhan dibuat sebagai bentuk diskusi

atau ajang sharing bagi peserta dengan memanfaatkan brosur sehingga

peserta mempunyai gambaran materi yang disampaikan oleh pemateri.

3.2 Program kelompok tidak terencana

3.2.1 Posyandu Lansia

Pemateri : Anggota KKT

Hari/tanggal : Jum’at- Sabtu, 25-26 Februari2011

Pukul : 08.00-selesai

Tempat : Kecamatan

Sasaran : Lansia dusun Klayu

Hasil Kegiatan:

Kegiatan posyandu lansia bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

lansia di wilayah desa Tegalwaru. Pada kesempatan ini, warga dusun

Klayu yang menjadi sasarannya. Pertimbangan dalam memilih sasaran

yaitu warga dusun Klayu paling dekat dengan tempat diadakannya

posyandu lansia. Kegiatan ini dapat terlaksana atas kerja sama dari bidan

desa, kader posyandu, pihak puskesmas dan teman-teman KKt.

Teknis acara posyandu lansia, acara awal diadakan pemeriksaan

gratis dan pengobatan gratis untuk lansia. Selanjutnya diadakan senam

Tera bersama yang dipandu oleh instruktur senam. Teman- teman KKt

mendampingi lansia dan membantu lansia melakukan gerakan senam. 27

Page 28: LAPORAN TEGAL WARU

Setelah senam tera selesai, peserta posyandu diberi makanan tambahan

berupa susu kedelai, masing-masing peserta mendapatkan 2 susu

kedelai.

Evaluasi Kegiatan

Kendala yang dihadapi:

Kesulitan mengatur lansia dalam penerimaan obat.

Mereka kebanyakan hanya mengerti bahasa Madura, sementara ada

peserta KKt yang tidak bisa menggunakan bahasa tersebut.

Penyelesaian:

Mereka disuruh mengantri untuk menyerahkan tiket, lalu pasien

yang obatnya sudah siap akan dipanggil untuk menerima obat.

Peserta KKt yang mengerti bahasa Madura mendampini

temannya yang tidak mengeti bahasa tersebut.

3.3 Program mandiri

3.3.1. Memberikan bimbingan belajar pada anak usia sekolah dasar guna

mengahdapi UAS-BN dengan metode study club atau kelompok belajar

guna meningkatkan kemandirian belajar pada siswa SD.

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 Januari sampai 22 Februari

Waktu dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:

Kelas 6

Hari : Senin

Pukul : 09.00 wib s/d 12.00 wib

Materi : Mata pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas 6

Hari : Selasa

Pukul : 09.00 wib s/d 12.00 wib

Materi : Mata pelajaran Matematika

Kelas 6

Hari : Rabu28

Page 29: LAPORAN TEGAL WARU

Pukul : 09.00 wib s/d 12.00 wib

Materi : Mata pelajaran SAINS.

HASIL KEGIATAN

Kuliah Kerja Terpadu Universitas Jember berlangsung mulai dari

tanggal 30 Januari – 22 Februari 2011. Pada kegiatan KKT yang

dilaksanakan di desa Tegalwaru, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember,

penulis melakukan kegiatan bimbingan belajar untuk siswa kelas 6 SD

Tegalwaru 4. Penulis mengusahakan untuk meningkatkan kualitas sumber

daya siswa melalui kegiatan tersebut. Para siswa tersebut menyambut baik

dan sangat antusias dengan materi–materi yang disampaikan oleh penulis.

Pengajaran dan pemberian materi adalah satu bagian dari

pendidikan yang tidak dapat dipisahkan. Mendidik, mengarahkan, dan

membentuk manusia untuk menjadi manusia yang lebih berkualitas

daripada sebelumnya merupakan salah satu dari tujuan pendidikan

(Depdikbud, 1989). Diharapkan melalui proses ini dapat dihasilkan

pendidikan yang berkualitas dan bermutu tinggi. Dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia penulis menggunakan prinsip belajar-mengajar. Ada 4

prinsip yang digunakan yaitu: dorongan (drive), isyarat (cue), tingkah laku

balas (response) dan hadiah (reward) (Miller,1941). Melalui metode ini

penulis berharap siswa-siswi lebih mudah memahami materi yang

diberikan. Dan melalui metode ini pula diharapkan kegiatan belajar

mengajar menjadi lebih sistematis dan menarik. Selain metode tersebut

penulis juga menggunakan metode study club. Kegiatan ini dilakukan guna

menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada dalam kelompok belajar.

Siswa diharapkan mampu menguasai materi yang telah diberikan.

Keberhasilan dari proses belajar mengajar dapat dilihat dari

isyarat-isyarat kemajuan serta peningkatan kemajuan siswa. Salah satu

indikator kemajuan siswa adalah respon atas proses pemberian materi

yaitu jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh penulis sebagai

pemateri. Hal ini tentu saja menggembirakan semua pihak, tetapi tidak 29

Page 30: LAPORAN TEGAL WARU

dapat dipungkiri pula bahwa ada beberapa siswa yang kurang berhasil

menangkap materi yang diberikan. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis

yang dalam hal ini bertindak sebagai pemateri mencoba untuk

menciptakan kondisi kelas yang nyaman dan kondusif sehingga dapat

mempermudah siswa dalam penguasaan materi.

Dengan diadakannya kegiatan ini, para siswa, pihak sekolah serta

orang tua murid mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan bantuan

yang telah diberikan oleh Mahasiswa KKT Universitas Jember selama

kurang lebih 45 hari yang sedikit banyak telah melakukan sesuatu yang

dirasa cukup membantu dalam pengembangan proses belajar.

EVALUASI KEGIATAN

Kendala

Adapun kendala yang dihadapi penulis adalah:a. Kurangnya kesadaran para orang-tua murid akan pentingnya

pendidikan.

b. Kesibukan mereka membantu pekerjaan orangtua dirumah

setelah sepulang sekolah.

c. Keterbatasan waktu dalam mengajar.

d. Kurangnya sarana dan prasarana belajar.

e. Sifat dasar anak kecil yang masih suka bermain.

f. Jarak antara rumah dengan sekolah yang jauh.

Pemecahan

Guna menanggulangi kendala-kendala tersebut, maka penulis menerapkan:

a. Penulis berusaha menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan

benar dalam penyampaian materi ataupun dalam berkomunikasi

dengan para siswa.

30

Page 31: LAPORAN TEGAL WARU

b. Memakai metode mengajar yang nyaman dan menarik sehingga

siswa memberi perhatian penuh terhadap materi yang

disampaikan.

c. Menyampaikan materi semenarik mungkin sehingga dapat

meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran di sekolah.

d. Memanfaatkan waktu mengajar dengan semaksimal mungkin.

3.3.2. Pengadaan try out di tingkat SD se desa Tegalwaru guna menghadapi

UAS-BN

Program ini tidak bisa dilaksanakan karena kendala waktu. Pada

tanggal yang telah ditetapkan, ternyata bertepatan dengan program

kelompok yang membutuhkan cukup banyak anggota kelompok untuk

berperan serta dalam kegiatan tersebut.

3.3.3. Penyuluhan sanitasi dan rumah sehat

Pemateri : Adiet Firmansyah

Hari/tanggal : Selasa, 15 Februari 2011 (Hari pertama)

Selasa, 22 Februari 2011 (Hari kedua)

Waktu : 15.30 - 17.00 WIB (Hari pertama)

14.30 – 16.00 WIB (Hari kedua)

Tempat : Pondok Pesantren Nurur Rohman

Sasaran : Warga masyarakat Desa Tegalwaru dan penghuni Pondok

Pesantren Nurur Rohman

Hasil Kegiatan:

Pada pelaksanaan kegiatan ini, terdapat beberapa indikator pada

pelaksanaannya, yaitu indikator pencapaian dan indikator hasil. Dari hasil

kegiatan penyuluhan dapat dilihat bahwa indikator hasil dapat dicapai yaitu

dengan adanya metode tanya jawab. Metode tanya jawab membantu penulis

untuk mengetahui sampai mana hasil kegiatan yang telah tercapai. Pada sesi

tanya jawab, warga masyarakat Desa Tegalwaru dan penghuni Pondok

31

Page 32: LAPORAN TEGAL WARU

Pesantren Nurur Rohman banyak yang bertanya seputar sanitasi lingkungan

dan rumah sehat pedesaan.

Dari hasil penyuluhan sanitasi lingkungan dan rumah sehat pedesaan

yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:

1.) Setelah dilakukan penyuluhan:

a. Pentingnya menjaga sanitasi lingkungan.

b. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah, berikut halaman

dan kamar mandi secara teratur agar kondisi rumah terlihat bersih dan

sehat.

c. Pentingnya fungsi ventilasi di setiap sudut-sudut rumah untuk

mendukung aspek pencahayaan dan penghawaan dalam rumah

tersebut.

d. Pentingnya manfaat dari penataan ruang/desain interior rumah yang

tepat sehingga rumah nampak asri dan indah.

2.) Masyarakat mulai termotivasi untuk menjaga kebersihan dan

kesehatan khususnya di lingkungan tempat tinggalnya.

3.) Masyarakat bertambah mengerti tentang pentingnya menjaga dan

merawat rumah tinggalnya sehingga rumah tinggalnya masuk dalam

kategori rumah sehat.

Evaluasi Kegiatan:

Kendala yang dihadapi:

a. Kendala Bahasa, bahasa merupakan alat

komunikasi yang sangat vital antara mahasiswa kuliah kerja dengan

masyarakat desa. Hal ini penting untuk menjembatani proses interaksi

dengan masyarakat. Bahasa yang digunakan masyarakat setempat yaitu

madura sementara hanya ada beberapa orang anggota dalam kelompok

Kuliah Kerja yang mampu menggunakan bahasa tersebut.

b. Waktu pelaksanaan program, mahasiswa

Kuliah Kerja harus menyesuaikan jadwal program dengan waktu

penduduk setempat.32

Page 33: LAPORAN TEGAL WARU

c. Pola pikir masyarakat, pola pikir masyarakat

yang cukup sederhana membuat mahasiswa harus membuat program

sesuai dengan kemampuan masyarakat. Hal ini mungkin juga

dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.

d. Sarana yang ada sangat minim sehingga

berpengaruh terhadap pelaksanaan program yang tentunya dapat

mempengaruhi out put dari pelaksanaan program.

Pemecahan:

a. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarat Desa Tegalwaru

untuk dapat menyesuaikan waktu pelaksanaan program penyuluhan ini.

b. Membuat selebaran tentang “Sanitasi Lingkungan dan Rumah

Sehat Pedesaaan” dengan bahasa yang sangat sederhana agar mudah

dipahami oleh penduduk Desa Tegalwaru.

3.3.4. Penyuluhan tentang cara pemilihan dan penggunaan obat dagang yang

baik dan benar

Penyuluhan mengenai cara pemilihan dan penggunaan obat dagang

yang baik dan benar, dilakukan pada:

1.) Hari/ Tanggal : Rabu, 02 Februari 2011

Waktu : 09.00 WIB – 12.00 WIB

Tempat : Rumah H.Faruq dusun Klayu desa Tegalwaru

Materi : Penyuluhan pemilihan dan pengunaan obat dagang

yang baik dan benar

Pemateri : Laily Mufarrihah

2.) Hari/Tanggal : Selasa, 08 Februari 2011

Waktu : 09.00-11.00WIB dan 11.00-12.30–20.00 WIB

Tempat : Di rumah ibu Zaenap dan Tipyani dusun Plalangan

Ombul desa Tegalwaru

Materi : Penyuluhan pemilihan dan pengunaan obat dagang

yang baik dan benar

Pemateri : Laily Mufarrihah 33

Page 34: LAPORAN TEGAL WARU

Hasil Kegiatan:

Pelaksanaan penyuluhan pemilihan dan penggunaan obat yang baik

dan benar berjalan dengan sukses dan lancar meskipun jumlah peserta yang

hadir tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari antusias

ibu-ibu dalam mengikuti kegiatan ini. Secara langsung memang tidak bisa

diketahui hasil atau dampak yang diperoleh dari penyuluhan, meskipun

begitu setidaknya terpancar dari keantusiasan para khalayak sasaran untuk

mempunyai niat dan kemauan dalam memanfaatkan. Selain itu dengan

bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang informasi obat bagi

kesehatan akan mendorong dan memotivasi mereka untuk lebih selektif

dalam memilih obat untuk mengobati penyakit sehingga hal-hal yang tidak

diinginkan dapat dicegah.

Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam program ini yaitu dengan

cara memberikan penyuluhan pemilihan dan penggunaan obat yang baik dan

benar. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang penggolongan obat, swamedikasi, memilih obat yang

baik dan benar, informasi obat, dan komponen informasi obat. Sehingga

dapat membantu masyarakat dalam menggali informasi obat baik dari iklan

maupun kemasan produk obat yang banyak beredar di pasaran yang meliputi

pemahaman terhadap berbagai macam nama bahan aktif obat yang memiliki

khasiat yang sama, indikasi obat yang berhubungan dengan tujuan terapi

obat, efek samping yang dihasilkan obat, kontraindikasi yang berhubungan

dengan siapa saja yang boleh mengkonsumsi obat, dan bagaimana cara

mengetahui waktu kadaluarsa obat, serta bagaimana cara mengetahui suatu

obat telah rusak atau kadaluarsa.

Pada sesi tanya jawab, terlihat adanya komunikasi yang baik antara

kedua belah pihak baik pemateri maupun yang diberi materi yang dapat

diketahui dari adanya pertanyaan dan jawaban pada saat kegiatan

penyuluhan.

34

Page 35: LAPORAN TEGAL WARU

Evaluasi Kegiatan:

Kegiatan penyuluhan pemilihan dan penggunaan obat yang baik dan

benar kurang lebihnya berjalan sebagaimana mestinya, meski terdapat

sedikit kendala seperti adanya kesulitan dalam penyampaian materi

dikarenakan banyaknya warga yang kurang mengerti bahasa Indonesia dan

bahasa Jawa, sedangkan penyuluh sendiri juga tidak mengerti bahasa daerah

setempat yang pada umumnya menggunakan bahasa Madura dan adanya

keterbatasan waktu dalam hal penyuluhan. Namun kendala tersebut dapat

diatasi, kendala bahasa disisasati dengan adanya pendampingan dari teman

sekelompok yang dapat berbahasa Madura. Kendala kurangnya waktu

penyuluhan penyelesaianya dengan memberikan waktu tambahan diluar

acara pengajian untuk sesi tanya jawab, sehingga informasi yang diberikan

dapat tersampaikan lebih efisien.

3.3.5. Pendewasaan usia nikah dan kesehatan reproduksi

Pemateri : Yulia Ayu Indriani

Hari/tanggal : Minggu, 20 Februari 2011 (Hari pertama)

Selasa, 22 Februari 2011 (Hari kedua)

Waktu : 15.00 - 17.30 WIB

Tempat : Pondok Pesantren Nurur Rohman dan Pondok Pesantren

Ibrahimy

Sasaran : Para santri dan santriwati di pondok pesantren serta staf

pengajar di pondok pesantren

Hasil Kegiatan:

Berdasarkan rencana program pribadi mahasiswa KKT UNEJ 2010 di

Desa Tegalwaru, kecamatan Mayang, dan kenyataan dan fakta-fakta sosial

yang ada dalam masyarakat serta masalah yang ada maka telah ditetapkan

program pribadi yang berupa Penyuluhan Pendewasaan Usia Nikah dan 35

Page 36: LAPORAN TEGAL WARU

kesehatan Reproduksi dengan sasaran santri,santriwati serta staf pengajar

pondok pesantren dapat berjalan dengan lancar. Peserta Penyuluhan adalah

para santri,santriwati serta staf pengajar di pondok pesantren yang ada di

Dusun Sumber Pinang dan Dusun Klayu, Desa Tegalwaru, Kecamatan

Mayang, Kabupaten Jember.

Program ini bertujuan serta bermanfaat untuk menekan banyaknya

kasus pernikahan anak di usia dini dan resiko serta bahaya dari seks bebas di

Indonesia Khususnya di Desa Tegalwaru Kecamatan Mayang Kabupaten

Jember, sehingga dalam jangka waktu yang telah diperkirakan dengan

berkurangnya jumlah anak yang kawin di usia dini dan berkuranggya angka

seks bebas dikalangan remaja maka akan membantu meningkatkan kualitas

penerus bangsa sehingga pada akhirnya derajat kesejahteraan sosial

masyarakat bangsa Indonesia dapat meningkat.

Program ini dilakukan dengan menggunakan dana pribadi dan iuran

kelompok. Berdasarkan dengan ketentuan dalam program Kuliah Kerja

Terpadu maka program mandiri “ Pendewasaan Usia Nikah dan Kesehatan

Reproduksi” dapat berjalan dengan lancar, meskipun terdapat sedikit

kendala didalamnya, namun karena adanya kerjasama dari semua anggota

tim maka Alhamdulillah program ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Evaluasi Kegiatan:

Kendala:

2. Kondisi yang kurang kondusif karena masih banyak yang menganggap

tabu pendidikan seks bagi remaja

3. Penangkapan materi yang setengah-setengah oleh audiensi sehingga

menganggap materi adalah pornografi

Pemecahan :

2. Metode penyuluhan dibuat sebagai bentuk diskusi atau ajang sharing

bagi audiensi,memanfaatkan alat peraga dengan sedikit bercanda

sehingga audiensi tidak jenuh

36

Page 37: LAPORAN TEGAL WARU

3. Memberikan pertanyaan berhadiah menarik sehingga audiensi tertarik

untuk mendengarkan dan konsentrasi ketika materi di paparkan

3.3.6. Penyuluhan tata cara menggosok gigi yang baik dan benar

1.) Hari/ Tanggal : Rabu, 26 Januari 2011

Waktu : 08.00 WIB – 09.00 WIB

Tempat : Posyandu Tulip 44

Materi : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bayi pada

Ibu-Ibu

Pemateri : Indah Pratiwi

2.) Hari/ Tanggal : Jum’at, 4 Februari 2011

Waktu : 18.30 WIB – 20.30 WIB

Tempat : Rumah Ibu U’un, dusun Plalangan.

Materi : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada Ibu-Ibu

Pengajian

Pemateri : Indah Pratiwi

3.) Hari/ Tanggal : Rabu, 16 Februari 2011

Waktu : 08.00 WIB – 09.00 WIB

Tempat : Posyandu Tulip 47

Materi : Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bayi pada

Ibu-Ibu

Pemateri : Indah Pratiwi

4.) Hari/ Tanggal : Jum’at, 18 Februari 2011

Waktu : 07.00 WIB – 08.30 WIB

Tempat : SDN Tegalwaru IV

Materi : Gosok gigi bersama

Pemateri : Indah Pratiwi

Hasil Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Dari kegiatan

yang telah dilaksanakan dapat dikatakan bahwa antusiasme peserta 37

Page 38: LAPORAN TEGAL WARU

terhadap penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini sangat baik. Hal ini

dapat dilihat dari banyaknya peserta penyuluhan yang bertanya mengenai

seputar masalah kesehatan gigi dan mulut yang Mereka hadapi sehari-

hari.

Hal ini menunjukkan bahwa para peserta penyuluhan pada saat ini

sudah semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan terutama

kesehatan gigi dan mulut. Sebab menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak

usia dini merupakan aset yang berharga bagi kehidupan di kemudian hari.

Selain itu, dengan digunakannya metode praktek maka

penyampaian materi kepada peserta menjadi lebih mudah sehingga

peserta dapat menjadi lebih paham dan mengerti.

Evaluasi Kegiatan

Kendala

Pemateri kurang dapat menguasai bahasa mayoritas dari peserta

yang mayoritas berbahasa Madura, sehingga baik saat penyampaian

materi maupun pada proses tanya jawab agak tersendat.

Pemecahan

Bekerja sama dengan pihak lain yang bisa lebih mngkomunikasikan

bahasa yang disampaikan oleh pemateri dengan bahasa yang dimengerti

oleh peserta penyuluhan

3.3.7. Praktek keselamatan kerja di lingkungan peternakan

Praktek keselamatan kerja di lingkungan peternakan tidak bisa dilakukan.

Beberapa kendala yang menyebabkan tidak bisa dilakukan yaitu:

Pekerja di peternakan tersebut umumnya berasal dari luar Desa

Tegalwaru

Kesulitan izin bagi pihak pengelola peternakan

Pihak peternakan biasanya telah memberikan pelatihan praktik

keselamatan kerja kepada calon karyawannya

38

Page 39: LAPORAN TEGAL WARU

3.3.8. Pengenalan teknik penanaman padi dan cabe pada kelompok tani

Kegiatan ini tidak dapat terlaksana dikarenakan:

Dari hasil survei sebagian besar masyarakat desa Tegalwaru telah

mengerti bagaimana teknik penanaman padi dan cabe karena

mayoritas penduduk adalah petani padi dn cabe.

Kesulitan dalam mengumpulkan warga.

3.3.9. Pengenalan penyakit dan OPT pada tumbuhan

Pemateri : Kapriyanto

Hari/tanggal : Jumat, 4 Februari 2011

Waktu : 14.00 WIB - 16.00 WIB

Tempat : Kediaman Bpk Karto Dusun Sumber Pinang

Materi : Pengenalan OPT dan Pengendalian wereng coklat

Sasaran : kelompok tani

Hasil Kegiatan:

Dalam sosialisasi dengan kelompok tani dusun sumber pinang dihadiri

kurang lebih 25 orang, meskipun tema materi awal adalah pengenalan OPT

dan pengendalian yang baik, akan tetapi karena aktifnya para bapak-bapak,

penyampaian materi berlanjut dengan penggunaan pupuk berimbang, rotasi

tanam dan pengandalian hayati sebab materi ini sangat berkaitan.

Pada penyampaian materi pengenalan OPT kami hanya mengenalkan

OPT penting dalam tanaman terutama OPT tanaman padi, cabe serta ketela

pohon dll. karena kebanyakan masyarakat Desa Tegalwaru menanam padi,

cabe, dan ketela pohon pada pemahaman materi ini diharapkan peserta didik

dapat mengetahui dari bentuk morfologi, atau ciri-ciri penting agar dapat

mudah di ingat. Setelah pengenalan OPT materi berlanjut tentang cara

pengendalian menggunakan pestisida yang baik, dari kalibrasi, waktu

penyemprotan hingga pemilihan pestisida yang tepat sasaran agar tercapai

suatu pengendalian yang tidak menyebabkab resistensi hama. Dalam materi

ini peserta dapat memahami dengan baik karena kami menyediakan hand out 39

Page 40: LAPORAN TEGAL WARU

materi dan gambar poster serta pemaparan materi dengan menggunakan

bahasa madura dan mahasa indonesia. Dalam sesi tanya jawab kami

menyimpulkan, lemahnya masyarakat Tegalwaru dalam hal pertanian adalah

kurannya pemantauan yang inten dari dinas terkait serta lemahnnya

menagemen dalam kelompok tani sehingga informasi terbaru mengenai

pestisida tidak dapat tersalurkan kepada masyarakat.

Evaluasi Kegiatan:

Kendala-kendala yang kami hadapi adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan waktu dalam menyampaikan penyuluhan dan pratek

lapang.

2. Kurangnya minat dan perhatian dari peserta penyuluhan.

Pemecahan :

1. Persiapan penyuluh lebih dimatangkan lagi.

2. Memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin..

3.3.10. Pembentukan HIPPA

Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena kendala-kendala sebagai

berikut :

Kesulitan mengumpulkan warga

Keterbatasan waktu

Keterbatasan dana

3.3.11. Budidaya ikan air tawar

Kegiatan ini tidak dapat dilakukan dikarenakan hal-hal berikut:

Masyarakat setempat sulit diajak kumpul pada waktu pagi dan

siang, mereka bias dikumpulkan waktu alam hari. Padahal wilayah

sumber pinang pada malam hari rawan, sehingga dengan alasan

keamanan kegiatan tersebut tidak dilaksanakan.40

Page 41: LAPORAN TEGAL WARU

Selain masalah di atas ketiadaan dana mnghambat penulis utuk

melakukan kegiatan terebut.

3.3.12. Pengembangan Kewirausahaan industri rumah tangga

Penyuluhan mengenai Program KUR (Kredit Usaha Rakyat)

Pemateri : Faisal Riza

Hari/tanggal : Kamis, 24 Februari 2011

Pukul : 18.30

Tempat : Di rumah kediaman Bpk Rifin Dusun Plalangan

Sasaran : Pengusaha tape di Dusun Plalangan Desa Tegalwaru

Kecamatan Mayang Kabupaten Jember.

Jumlah Peserta : 17 Pengusaha tape

Hasil Kegiatan:

Pada pelaksanaan kegiatan ini, terdapat beberapa indikator pada

pelaksanaanya, yaitu indikator pencapaian dan indikator hasil. Dari hasil

kegiatan penyuluhan dapat dilihat bahwa indikator hasil dapat dicapai yaitu

dengan adanya metode Tanya jawab. Metode Tanya jawab membantu

penulis untuk mengetahui sampai mana hasil kegiatan yang telah tercapai.

Pada sesi Tanya jawab tentang KUR(Kredit Usaha Rakyat) para pengusaha

tape banyak yang bertanya seputar syarat dan ketentuan KUR (Kredit Usaha

Rakyat).

Keberhasilan dari kegiatan ini dapat ditinjau dengan cara

membandingkan rencana target yang akan dicapai dengan hasil yang

dicapai sebenarnya. Hasil kegiatan penyuluhan tentang KUR (Kredit

Usaha Rakyat) di Dusun Plalangan, Desa Tegalwaru Kabupaten

Jember dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Kegiatan Yang ingin dicapai Hasil kegiatan

Penyuluhan KUR (Kredit

Usaha Rakyat)

Dilakukan penyuluhan

tentang KUR terkait

Pengertian dari

Para pengusaha tape

mengetahuitentang apa

yang dimaksud dengan 41

Page 42: LAPORAN TEGAL WARU

KUR,Syarat dan

Ketentuannya

Kur, Syarat dan

ketentuanya

Sasaran penyuluhan tentang KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang paling

tepat adalah untuk paran pengusaha.Khalayak sasaran dalam kegiatan ini

adalahpara pengusaha tape di Dusun Pelalangan Desa Tegalwaru Kecamatan

Mayang Kabupaten Jember.Dengan metode penyuluhan pemberian materi

dan tanya jawab, program penyuluhan ini dapat memberikan hasil yang

baik. Sebab apa yang tidak diketahui bisa langsung dibahas.

Pertimbangan dalam memilih khalayak sasaran kegiatan ini antara lain

karena para pengusaha tape tersebut terkendala dalam modal pengembangan

usaha serta memiliki usaha yang siap untuk didanai dan berkembang.

Evaluasi kegiatan

Kendala yang dihadapi:

- Kesulitan dalam pengumpulan warga

- Kesulitan dalam penyampaian materi karena mayoritas masyarakat

berbahasa madura

Pemecahan:

- Menyebarkan undangan kepada para pengusaha tape di Desa

Tegalwaru untuk datang dalam penyuluhan

- Memintabantuanteman yang bisaberbahasa Madura

untukmembantudalam proses penyuluhan

3.3.13. Peningkatan keterampilan dalam pengolahan potensi bambu guna

meningkatkan nilai jual

Kegiatan ini tidak berjalan dikarenakan kesulitan mengumpulkan

warga, mereka hanya bisa berkumpul saat malam, sehingga kami tidak dapat

mendatangkan BLK. Petugas BLK hanya mau dan bisa memberikan

penyuluhan dan pelatihan kerja di dalam jam kerja.

42

Page 43: LAPORAN TEGAL WARU

3.3.14. Pendampingan PKK dan SPP PNPM-Mandiri

Kegiatan ini tidak dilakukan karena hal-hal berikut ini:

Pengurus PKK desa tidak aktif.

SPP PNPM-mandiri di desa tegalwaru di black list karena

pinjaman lunak mengalami kemacetan pembayaran.

43

Page 44: LAPORAN TEGAL WARU

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kuliah Kerja merupakan salah satu bentuk perkuliahan yang memiliki

beberapa tujuan diantaranya adalah mendekatkan perguruan tinggi kepada

masyarakat sehingga peran serta mahasiswa akan nyata dapat dirasakan. Dengan

adanya kuliah kerja diharapkan adanya peningkatan pengetahuan di dalam

masyarakat dan pengalaman dirinya

Diharapkan KKT yang dilaksanakan di Desa Tegalwaru, Kecamatan

Mayang, Kabupaten Jember ini dapat memberikan manfaat bagi Pemerintah

Daerah pada umumnya berupa mendorong percepatan pembangunan di daerah

dan manfaat bagi warga masyarakat Desa Tegalwaru yaitu dapat mengembangkan

potensi desa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4.2 Saran

a. Untuk Masyarakat

Perlu adanya dukungan dari masyarakat untuk ikut serta dalam

mensukseskan, menerapkan dan meneruskan program–program yang telah

dilaksanakan demi kemajuan desa mereka sendiri.

b. Untuk Mahasiswa

Agar lebih bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan masyarakat

sehingga akan lebih memudahkan mereka dalam menerapkan program

yang mereka jalankan dan mahasiswa perlu lebih kreatif dan inovatif

sehingga akan memberikan nilai lebih di masyarakat.

44

Page 45: LAPORAN TEGAL WARU

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Direktorat Jendral

Ansel, Howard. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Mansjoer Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi Ketiga.

Jakarta: Media Aesculapius FKUI.

Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Priyono, Agus. 2008. Berwirausaha untuk Membangun Desa. Jember

Universitas Jember. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Universitas

Jember.

Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada Lansia. Jakarta : EGC

45