LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

79
LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017 0 dinaspeternakandankesehatanhewan kabupatensumbawadinaspeternakan dankesehatanhewankabupatensumb awadinaspeternakandankesehatanhe wankabupatensumbawavdinaspetern akandankesehatanhewankabupatens umbawadinaspeternakandankesehat anhewankabupatensumbawadinaspe ternakandankesehatanhewankabupa tensumbawadinaspeternakandankes ehatanhewankabupatensumbawadin aspeternakandankesehatanhewanka bupatensumbawadinaspeternakanda nkesehatanhewankabupatensumbaw adinaspeternakandankesehatanhewa nkabupatensumbawadinaspeternaka ndankesehatanhewankabupatensum bawadinaspeternakandankesehatanh ewankabupatensumbawadinaspetern akandankesehatanhewankabupatens LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN SUMBAWA

Transcript of LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

Page 1: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

0

dinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawavdinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatensumbawadinaspeternakandankesehatanhewankabupatens

LAPORAN TAHUNAN

TAHUN 2019

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

KABUPATEN SUMBAWA

Page 2: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan

Hidayah Nya, Dokumen Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Sumbawa Tahun 2019 telah selesai disusun. Dokumen Laporan Tahunan

Dinas menyajikan kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Sumbawa baik operasional, financial, maupun upaya-upaya lain dalam rangka

pengembangan Peternakan selama Tahun 2019.

Semoga dokumen ini dijadikan sebagai bahan informasi yang bermanfaat bagi

pelaksana kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa

dan para pemakai data informasi peternakan untuk kemajuan pembangunan

peternakan.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa

Tahun 2019 ini, kami sampaikan terima kasih

Sumbawa Besar, 31 Januari 2020

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa,

H. JUNAIDI, S.Pt NIP. 19601111 199103 1 008

Page 3: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2 BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 3

I.1. Latar Belakang ................................................................................................ 3

I.2. Tujuan ............................................................................................................ 4

I.3. Ruang Lingkup ................................................................................................ 4

BAB II. GAMBARAN UMUM .................................................................................. 5 II.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Sumbawa ........................................................................... 5

II.2. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi ....................................................... 16

II.3. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya yang menjadi Kewenangan

SKPD sesuai dengan Tugas dan Fungsi ......................................................... 19

BAB III. PROGRAM DAN KEGIATAN ....................................................................... 24 III.1. Pendapatan .................................................................................................. 24

III.2. Belanja Tidak Langsung .............................................................................. 25

III.3. Belanja Langsung ...................................................................................... 25

BAB IV. EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN ............................................ 26 IV.1. Pendapatan ................................................................................................. 26

IV.2. Belanja Tidak Langsung ............................................................................. 26

IV.3. Belanja Langsung ..................................................................................... 27

1. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ........... 29

2. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

APARATUR ............................................................................................ 33

3. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR........................... 35

4. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTIM

PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN ...................... 37

5. PROGRAM PENYUSUNAN RENCANA KERJA SKPD ....................... 40

6. PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN ...... 42

7. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT

TERNAK ................................................................................................. 57

8. PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI ....... 70

BAB V. KESIMPULAN................................................................................................ 76

Page 4: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

3

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan tahun 2019 merupakan

kelanjutan dan pengembangan dari kegiatan pembangunan peternakan dan

kesehatan hewan tahun sebelumnya dengan tujuan utama peningkatan produksi

dan produktivitas ternak, perluasan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan

peternak serta peningkatan konsumsi protein hewani masyarakat.

Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten dari 10 (sepuluh)

Kabupaten dan Kota yang ada di Nusa Tenggara Barat dengan kondisi wilayah

dan potensi lahannya sebagian besar berupa pegunungan dengan topografi

yang berbukit-bukit serta iklim yang agak kering. Mengingat di wilayah

Kabupaten Sumbawa terdapat padang penggembalaan yang cukup luas,

memberi kemungkinan untuk pengembangan ternak terutama ternak besar dan

kecil seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing.

Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan

berpedoman pada Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehataan Hewan

tahun 2016-2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Sumbawa periode tahun 2016-2021 dengan

menitikberatkan pada pengembangan potensi unggulan daerah dan

meningkatkan produktivitas usaha masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan

masyarakat, penurunan angka kemiskinan dan perluasan lapangan pekerjaan.

Tuntutan akan pelayanan yang lebih baik, transparan, cepat, tepat, dan

bersih akan terus meningkat dari stakeholder dan masyarakat khususnya para

petani peternak. Demikian pula tuntutan terhadap aparatur yang bersih seperti

yang tertuang dalam “Good Governance”. Sektor peternakan di Kabupaten

Sumbawa hingga saat ini masih memiliki potensi untuk terus ditingkatkan. Sektor

ini dikatakan berhasil apabila mampu menangani kendala-kendala yang meliputi:

produktivitas, efisiensi usaha, keterbatasan sarana prasarana, serta terbatasnya

akses permodalan dan infastruktur peternakan.

Page 5: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

4

I.2. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan laporan tahunan ini adalah:

a. Menyajikan informasi program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan selama tahun 2019 dalam rangka

pengembangan peternakan di Kabupaten Sumbawa kepada semua pihak

yang terkait dan masyarakat pada umumnya.

b. Sebagai bahan evaluasi mengukur keberhasilan pelaksanaan program dan

kegiatandalam memberikan kontribusi nyata guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumbawa

c. Menjadi tolak ukur dan umpan balik untuk perencanaan program dan kegiatan

tahun berikutnya.

I.3. Ruang Lingkup Ada 8 (delapan) Program dan 37 (tiga puluh tujuh) Kegiatan yang

dilaksanakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa

pada tahun 2018 dalam rangka Peningkatan Pembangunan Peternakan.Program

tersebut Adalah : (1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran meliputi, 4

kegiatan, (2)Program Peningkatan sarana dan Prasaran Aparatur dengan 5

kegiatan, (3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi 1 kegiatan, (4)

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja &

Keuangan dengan 4 kegiatan, (5) Program Penyusunan Rencana Kerja SKPD

dengan 3 kegiatan, (6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Ternak dengan 6 Kegiatan, (7) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

dengan 10 kegiatan, (8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Peternakan dengan 3 kegiatan. Rincian dari semua kegiatan terangkum pada

BAB III Program dan Kegiatan.

Page 6: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

5

BAB II. GAMBARAN UMUM

II.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa

Tugas Pokok Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Dasar hukum Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa,

mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2016

tentang Pembentukan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Sumbawa yang selanjutnya diatur dengan Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 75

Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa, dan Peraturan Bupati

Sumbawa Nomor 7 Tahun 2017 tentang pembentukan, kedudukan, susunan

organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja unit pelaksana teknis (UPT). Tugas Pokok

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah “Melaksanakan urusan pemerintah

daerah di bidang peternakan dan kesehatan hewan berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan”.

Fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan bidang peternakan dan kesehatan

hewan

2. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi

keuangan dan administrasi kepegawaian

3. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang peternakan

4. Pembinaan, koordinasi, pengendalian, pengawasan dan fasilitasi pelaksanaan

kegiatan bidang kesehatan hewan, budi daya ternak, usaha dan pemasaran

peternakan dan teknologi peternakan.

5. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan

6. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan

Page 7: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

6

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Susunan Organisasi,Tugas Pokok dan Fungsi

Susunan organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari:

a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas.

b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :

1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;

2. Sub Bagian Keuangan; dan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :

1. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner terdiri dari :

a) Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan;

b) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengawasan Rumah

Potong Hewan; dan

c) Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan dan Pengawasan Obat Hewan.

2. Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak terdiri dari :

a) Seksi Ternak Ruminansia;

b) Seksi Ternak Non Ruminansia dan Aneka Ternak;

c) Seksi Perbibitan Ternak dan Pengelolaan Sumber daya Genetik Ternak.

3. Bidang Pakan terdiri dari :

a) Seksi hijauan pakan dan Kawasan Peternakan;

b) Seksi Bahan Pakan dan Olahan

c) Seksi Pengawasan Mutu, Keamanan dan Pendaftaran Pakan.

4. Bidang Kelembagaan, Pengolahan dan Pemasaran Peternakan terdiri dari :

a) Seksi Bina Kelembagaan dan Penyuluhan Peternakan;

b) Seksi Pengolahan Pasca Panen Peternakan; dan

c) Seksi Pengembangan Pemasaran dan Industri Peternakan.

Page 8: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

7

d. UPT terdiri dari :

1. Unsur Pimpinan adalah Kepala UPT; dan

2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sub Bagian Tata Usaha.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan

urusan pemerintahan pilihan bidang pertanian sub urusan peternakan dan

kesehatan hewan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

Sedangkan fungsi yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan adalah:

a. perumusan kebijakan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

b. pelaksanaan kebijakan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

d. pelaksanaan administrasi dinas bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas

menyelenggarakan penyusunan perencanaan, pengelolaan keuangan serta

urusan umum dan kepegawaian. Sedangkan fungsinya :

a. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan;

b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi

keuangan dan administrasi kepegawaian;

c. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan

hubungan masyarakat;

d. Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan ;

e. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja;

Page 9: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

8

2.1 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Dalam menyelenggarakan tugas Sub Bagian Perencanaan dan pelaporan

mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan

pelaporan dinas. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Sub Bagian

Perencanaan dan pelaporan mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan Dinas;

b. pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran;

c. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan perencanaan dan pelaporan; dan

d pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2. Sub Bagian Keuangan

Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok

melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan. Dalam melaksanakan

tugasnya, sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dinas;

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dinas;

c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dalam pengelolaan administrasi keuangan dinas.

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

2.3. Sub Bag Umum dan Kepegawaian

Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum dan pengelolaan

administrasi kepegawaian. Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

b. Penyelenggaraan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian; dan

Page 10: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

9

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet mempunyai tugas merumuskan

dan melaksanakan kebijakan teknis bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner. Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.1 Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan (P3H) mempunyai

tugas melaksanakan kebijakan teknis pencegahan dan pemberantasan

penyakit hewan, dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 11: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

10

3.2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengawasan Rumah Potong

Hewan (RPH) mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis kesehatan

masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan,

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.3. Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan dan Pengawasan Obat hewan tugas

melaksanakan kebijakan teknis pelayanan kesehatan hewan dan

pengawasan obat hewan, dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak

Kepala Bidang ini mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan

kebijakan teknis bidang peningkatan penyediaan benih dan bibit ternak serta

produksi ternak, dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

Page 12: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

11

b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.1 Seksi perbibitan ternak dan pengelolaan sumber daya genetic hewan

mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis pengembangan

pembibitan ternak, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya genetik

hewan, dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan pembibitan ternak, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya genetik hewan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pengembangan pembibitan ternak, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya genetik hewan;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis pengembangan pembibitan ternak, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya genetik hewan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan pembibitan ternak, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya genetik hewan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.2. Seksi Ternak Ruminansia tugas melaksanakan kebijakan teknis

pengembangan budidaya ternak ruminansia, menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan budidaya ternak ruminansia;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pengembangan budidaya ternak ruminansia;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis pengembangan budidaya ternak ruminansia;

Page 13: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

12

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan budidaya ternak ruminansia; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.3. Seksi Non Ruminansia, Unggas, dan Aneka Ternak mempunyai tugas

melaksanakan kebijakan teknis pengembangan budidaya ternak non

ruminansia, unggas dan aneka ternak, menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan budidaya ternak non ruminansia, unggas dan aneka ternak;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pengembangan budidaya ternak non ruminansia, unggas dan aneka ternak;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis pengembangan budidaya ternak non ruminansia, unggas dan aneka ternak;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan budidaya ternak non ruminansia, unggas dan aneka ternak; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Pakan

Kepala Bidang Pakan mempunyai tugas merumuskan dan

melaksanakan kebijakan teknis bidang peningkatan produksi pakan, dan

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan, pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan, pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan, pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan, pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 14: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

13

5.1. Seksi Pengembangan Pakan Hijauan dan Pengembangan Kawasan

Peternakan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis

peningkatan budi daya pakan hijauan dan pengembangan kawasan

peternakan, dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis peningkatan budi daya pakan hijauan dan pengembangan kawasan peternakan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis peningkatan budi daya pakan hijauan dan pengembangan kawasan peternakan;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis peningkatan budi daya pakan hijauan dan pengembangan kawasan peternakan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan peningkatan budi daya pakan hijauan dan pengembangan kawasan peternakan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5.2. Seksi Bahan Pakan dan Pakan Olahan mempunyai tugas melaksanakan

kebijakan teknis peningkatan produksi bahan pakan dan pakan olahan,

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis peningkatan produksi bahan pakan dan pakan olahan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis peningkatan produksi bahan pakan dan pakan olahan;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis peningkatan produksi bahan pakan dan pakan olahan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan peningkatan produksi bahan pakan dan pakan olahan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

5.3. Seksi Pengawasan Mutu, Keamanan dan Pendaftaran Pakan dipimpin

oleh Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bidang Pakan, dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengawasan mutu, keamanan dan pendaftaran pakan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pengawasan mutu, keamanan dan pendaftaran pakan;

Page 15: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

14

c. penyelenggaraan kegiatan teknis pengawasan mutu, keamanan dan pendaftaran pakan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengawasan mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

6. Bidang Kelembagaan, Pengolahan dan Pemasaran

Bidang Kelembagaan, Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas

merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang kelembagaan,

pengolahan dan pemasaran, dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pembinaan kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang pembinaan kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pembinaan kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pembinaan kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

6.1. Seksi Bina Kelembagaan dan Penyuluhan Peternakan mempunyai tugas

melaksanakan kebijakan teknis pembinaan kelembagaan dan penyuluhan

peternakan, dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan kelembagaan dan penyuluhan peternakan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pembinaan kelembagaan dan penyuluhan peternakan;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis pembinaan kelembagaan dan penyuluhan peternakan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembinaan kelembagaan dan penyuluhan peternakan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 16: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

15

6.2. Seksi Seksi Pengolahan Pasca Panen Peternakan mempunyai tugas

merumuskan kebijakan pengolahan pasca panen peternakan, dan

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengolahan pasca panen peternakan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pengolahan pasca panen peternakan;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis pengolahan pasca panen peternakan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengolahan pasca panen peternakan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

6.3. Seksi Pengembangan Pemasaran dan Industri Peternakan mempunyai

tugas merumuskan kebijakan pengembangan pemasaran dan

pengembangan industri peternakan, dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan pemasaran dan pengembangan industri peternakan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan teknis pengembangan pemasaran dan pengembangan industri peternakan;

c. penyelenggaraan kegiatan teknis pengembangan pemasaran dan pengembangan industri peternakan

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan pemasaran dan pengembangan industri peternakan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. UPT Produksi dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan peningkatan produksi peternakan dan kesehatan hewan, dan

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program kerja UPT Produksi dan Kesehatan Hewan;

b. penyusunan bahan kebijakan teknis peningkatan produksi dan kesehatan hewan;

c. penyusunan perencanaan kegiatan peningkatan produksi dan kesehatan hewan;

d. pembinaan, koordinasi dan fasilitasi peningkatan produksi dan kesehatan hewan;

Page 17: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

16

e. pelaksanan monitoring dan evaluasi kegiatan peningkatan produksi dan kesehatan hewan; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

8. UPT Pembibitan Kerbau Sumbawa Bersinergi mempunyai tugas pokok

melaksanakan kegiatan pembibitan dan pengembangan Kerbau Sumbawa,

dan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program kerja UPT Pembibitan Kerbau Sumbawa;

b. penyusunan bahan kebijakan pembibitan dan pengembangan Kerbau Sumbawa;

c. pelaksanaan pengembangan pembibitan Kerbau Sumbawa;

d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan pembibitan Kerbau Sumbawa; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

9. Sub Bagian Tata Usaha UPT tugas menyelenggarakan pengelolaan

administrasi perkantoran, kepegawaian dan keuangan, dan

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kerja UPT;

b. pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT; dan

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi

II.2. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi

Visi

Visi dan Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (2016 – 2021) mengacu

pada visi misi dari Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa periode 2016 – 2021.

Adapun visinya adalah :

Terwujudnya masyarakat Sumbawa yang berdaya saing, mandiri, dan

berkepribadian berlandasan semangat gotong royong.

Page 18: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

17

Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah: Berdaya saing

mengandung makna kemampuan pengelolaan sumberdaya daerah secara

bermutu, ekonomis, efektif dan efisien sehingga lebih unggul dari daerah lainnya,

yaitu ternak dan produk olahannya mempunyai keunggulan karena efisien dalam

pemeliharaan, terjaga kualitas dan jelas standarnya serta aman dikonsumsi

sehingga mampu bersaing dengan daerah lain. Mandiri mengandung pengertian

pengembangan kawasan peternakan terpadu untuk memenuhi permintaan ternak

besar dari daerah lain. Kabupaten Sumbawa diharapkan menjadi sentra ternak

dengan ketersediaan bibit ternak unggul, hijauan pakan ternak berkualitas, daya

dukung lahan padang pengembalaan yang optimal dengan keamanan

pemeliharaan yang terjamin dan kemampuan aparatur yang handal serta mampu

memenuhi kebutuhan sendiri (mandiri) dan dapat mendukung kebutuhan daerah

lain di Indonesia. Berkepribadian berlandaskan semangat gotong royong

dimaksudkan bahwa masyarakat Kabupaten Sumbawa benar-benar memahami

dan melaksanakan prinsip hidup (parenti) Tau Samawa yakni takit ke nene kangila

boat lenge. Prinsip hidup ini ditandai dengan terwujudnya masyarakat yang

religius, patuh kepada hukum dan penuh toleransi terhadap keberagaman.

Untuk mencapai visi dimaksud, diperlukan optimisme baru dalam

meningkatkan pertumbuhan ekonomi sector peternakan, sehingga seluruh

komponen yang terlibat didalamnya saling berinteraksi dan bersinergi guna

mempercepat pencapaian kondisi masyarakat peternakan yang sejahtera, mandiri

dan tangguh. Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Sumbawa tahun 2016-2021 berorientasi kepada pembangunan dan

peningkatan kapasitas, kapabilitas dan kompetensi segenap sumber daya yang

ada guna memantapkan kondisi yang sudah dicapai pada periode tahun 2010-

2015. Sedangkan misinya tercantum pada misi ke-2 (dua) dan misi ke-4 (empat)

dari 5 (lima) misi Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, yaitu:

Misi ke – 2 (dua) :

Mengembangkan birokrasi yang bersih, handal, dan professional sehingga

mampu menjalankan pemerintah sesuai dengan prinsip tata kepemerintahan

yang baik (Good Governance)

Page 19: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

18

Misi ke-4 (empat):

Mengembang potensi unggulan daerah dan meningkatkan produktivitas

usaha masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat, penurunan

angka kemiskinan dan perluasan lapangan kerja.

Tujuan

Tujuan pada umumnya di dasarkan pada factor-faktor kunci keberhasilan yang

merupakan penjabaran atau implementasi dan pernyataan visi dan misi.

Berdasarkan visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Sumbawa, maka tujuan

yang ingin di capai dalam kurun waktu lima tahun adalah Meningkatnya

Kesejahteraan Peternakan

Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang sifatnya terukur dan nyata

dalam jangka waktu tertentu (tahunan, semesteran atau bulanan). Sasaran

adalah bagian integral dalam proses Renstra. Fokus utama sasaran adalah

tindakan dan alokasi sumberdaya organisasi dalam kegiatan operasional –

organisasi. Sasaran harus bersifat spesifik, kuantitatif sehingga diukur, terinci dan

dapat tercapai.

Berdasarkan uraian diatas, maka sasaran yang akan dicapai adalah sebagai

berikut :

1) Pertumbuhan populasi ternak potong

2) Pertumbuhan produksi daging

3) Peningkatan pakan berkualitas

4) Persentase kelompok ternak berkualitas

5) Persentase pemasaran produk hasil peternakan

S t r a t e g i

Strategi adalah langkah yang berisikan program – program indikatif untuk

mewujudkan tujuan Visi dan Misi secara konseptual, analitas, realistis, rasionall

dan komperhensif. Dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan mempunyai strategi sebagai berikut:

Page 20: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

19

a) Penyediaan dan pendistribusian sarana produksi peternakan yang tepat

guna dan tepat sasaran (Fasilitasi)

b) Melakukan konstruksi dan revitalisasi yang diarahkan pada prasarana

penunjang usaha peternakan yang memadai (konstruksi dan revitalisasi)

c) Melakukan edukasi dan sosialisasi yang diarahkan pada pelaku usaha

peternakan sesuai kebutuhan (edukasi)

d) Peningkatan sumber daya aparatur, beternak dan pelaku usaha peternakan

(distribusi).

Tabel 1. Perumusan Strategi

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi

1 Meningkatnya Produktivitas ternak Potong

Pertumbuhan Populasi ternak Potong (%)

Fasilitasi, kontruksi, revitalisasi, transaksi edukasi dan distribusi dalam peningkatan populasi ternak potong

Pertumbuhan Produksi daging (%)

Fasilitasi, kontruksi, revitalisasi, transaksi, edukasi dan distribusi dalam peningkatan produksi daging

Peningkatan Pakan Ternak Berkualitas (%)

Fasilitasi, kontruksi, revitalisasi, transaksi, edukasi dan distribusi dalam peningkatan pakan hijauan dan pakan olahan ternak

Persentase kelompok Ternak Berkualitas (%)

Fasilitasi, kontruksi, edukasi dan distribusi dalam peningkatan kapasitas peternak

Persentase Pemasaran Produk Hasil Peternakan (%)

Fasilitasi dan edukasi dalam pemasaran produk hasil peternakan

Sumber: Perencanaan dan Pelaporan (2019)

II.3. Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya yang menjadi Kewenangan SKPD sesuai dengan Tugas dan Fungsi

Potensi yang berpengaruh dalam pengembangan bidang peternakan

kabupaten Sumbawa adalah sbb :

Sumber Daya Alam ( SDA )

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh

alam: seperti ternak, padang penggembalaan (LAR) dan padangan

Page 21: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

20

lainnya, pakan (hijauan makanan ternak), hasil limbah pertanian dan

iklim.

Pengembangan bidang peternakan Kabupaten Sumbawa sangat

didukung oleh sumber daya alam yang cukup potensial meliputi :

Saat ini potensi ternak yang ada di kabupaten Sumbawa yaitu Sapi

bali 242.796 ekor, Sapi Sumbawa 14.498 ekor, Sapi Peranakan 283

ekor, Kerbau Sumbawa 35.984 ekor, Kuda Sumbawa 18.582 ekor,

Kambing 33.965 ekor, Domba 1.396 ekor, Babi 11.053 ekor, Ayam

Pedaging 335.725 ekor, Ayam Petelur 14.530 ekor, Ayam Buras

900.436 ekor, Itik 12.122 ekor, Entog 3.794 ekor.

Sejak Tahun 2011 berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 2909;

2910 dan 2017/kpts/OT.140/6/2011 ditetapkan rumpun sapi

Sumbawa, kerbau Sumbawa dan kuda Sumbawa sebagai sumber

daya genetik hewani unggul asal Kabupaten Sumbawa. Dengan

penetapan tersebut menjadikan kewajiban untuk melestarikan dan

mengembangkan sesuai dengan potensi ternak tersebut.

Padang Penggembalaan (LAR)

Lar adalah padang penggembalaan umum yang merupakan milik

bersama masyarakat sekitar. Luas LAR di kabupaten Sumbawa lebih

kurang 26.470 Ha yang tersebar di 60 lokasi,ditambah dengan

potensi padangan lainnya. Pemanfaatan LAR dengan kriteria adanya

campur tangan manusia dalam mendukung keberadaan LAR dengan

membangun berbagai fasiltas mencapai 1.621 Ha yang tersebar di

enam (6) kawasan peternakan.

Sumber Daya Manusia ( SDM )

Peningkatan jumlah sumber daya manusia yang berkualitas sangat

berperan dalam pembangunan dan pengembangan bidang peternakan.

Sumber daya manusia di bagi 3 yaitu :

1. Aparatur Peternakan

2. Peternak

3. Pelaku usaha/pengusaha peternakan

Aparatur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa

berjumlah 157 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil 111 orang

Page 22: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

21

serta 47 orang tenaga Non PNS (46 orang tenaga honorer dan 1 orang

tenaga THL) .

Tabel 2. Keadaaan Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Berdasarkan Jenjang pendidikan

No Status Pegawai S2 S1 D2/D3/D4 SLTA SMP Jumlah

1 PNS Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V Fungsional Umum Fungsional Tertentu

- 2 3 - - -

- 3

30 -

24 10

- - 2 - 3 9

- - - -

21 3

- - - - 1 -

- 5 35 -

49 22

Jumlah 5 67 14 24 1 111

2 NON PNS 1 25 2 15 3 46

Jumlah Total 6 92 16 39 4 157

Sumber: Subbagian Umum dan Kepegawaian (2019)

Sumber Daya Sarana Prasarana Buatan Manusia ( SD-BuMan )

Sumber daya buatan manusia (Sarana dan Prasarana) merupakan faktor

yang sangat menentukan dalam mendukung dan mempercepat proses

pembangunan peternakan suatu wilayah/ daerah. Jumlah institusi dan

perkantoran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dipaparkan pada tabel di

bawah ini.

Tabel 3. Kebutuhan dan ketersediaan Institusi dan Perkantoran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa sampai Tahun 2019

No Jenis Sarana Kebutuhan Ketersediaan

Kondisi Baik Sedang Rusak

Unit Unit Unit Unit Unit 1. Kantor Kabupaten 1 1 1 - -

2. Puskeswan 24 16 5 8 3

3. RPH Ruminansia 9 7 4 3 -

4. Pos IB 3 - - - -

5. Holding Ground 1 1 - 1 -

6. Laboratorium 1 1 - 1 -

7. Klinik Hewan - 1 - 1 -

8. Instalasi pembibitan kerbau Sumbawa

1 1 1 - -

9 Pasar Hewan 1 1 - - 1

Sumber: Subbagian Umum dan Kepegawaian (2019)

Page 23: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

22

Sumber Daya Sosial Kelembagaan ( SD-SoGa )

Sumber daya sosial kelembagaan adalah Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan dan peraturan yang berfungsi mengatur hubungan /

interaksi antar manusia sebagai makhluk sosial. Peran dan fungsi

kelembagaan pada berbagai bidang sangat penting sebagai wadah yang

memfasilitasi proses perubahan ke arah yang lebih baik.

Pelaksanakan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan dituangkan didalam program dan kegiatan. Program Dasar hukum

pembentukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Sumbawa mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa

Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Kabupaten Sumbawa (Lembaran daerah Tahun 2016 Nomor 12,

tambahan lembaran daerah Nomor 641). Peraturan Bupati Nomor 75

tahun 2016 tentang kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan fungsi

Serta Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Sumbawa dan Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 7 Tahun 2017 tentang

pembentukan, kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta

tata kerja unit pelaksana teknis (UPT) lingkup Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa.

Selain Kelembagaan Pemerintahan, kelembagaan lainnya adalah :

o Kelompok tani ternak berdasarkan kelas dan komoditi berjumlah

1.137 kelompok, namun baru 225 kelompok yang telah terdaftar

pada data SIMLUHTAN tahun 2019.

o Kelompok pengolahan hasil berjumlah 31 (tiga puluh satu) kelompok,

namun baru 28 kelompok yang telah terdaftar di SIMLUHTAN tahun

2019.

o Perkumpulan Pengusaha Hewan yang terhimpun dalam organisasi

PEPEHANI beranggotakan 42 perusahaan pengirim ternak.

o Lembaga Perbankan bagi Pemerintah maupun Swasta (BUMN/

BUMD) dan para Swasta Nasional yang menanamkan investasinya

di sub Sektor Peternakan.

Page 24: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

23

Pada tahun 2019, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Sumbawa kembali membuat aplikasi Sistem Informasi Jaringan Peternakan

(siJinak) sebagai aplikasi pengembangan dari aplikasi SiJinak sebelumnya

mengenai kemudahan proses pengeluaran rekomendasi untuk ijin pengeluaran

ternak keluar daerah. siJINAK adalah Sistem informasi jaringan peternakan

Kabupaten Sumbawa yang terpadu. Sistem ini berbasis web untuk

memfasilitasi kearifan lokal masyarakat Sumbawa dalam budidaya ternak (sapi,

kerbau dan kuda) dengan mengumpulkan data ternak dan pemilik ternak

melalui registrasi ternak secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,

dapat diakses, laporan yang cetak sesuai kebutuhan. Dengan menggunakan

siJINAK data populasi ternak terhubung secara otomatis dengan berbagai

bidang penanganan pengelolaan ternak, seperti kesehatan ternak, pengeluaran

pemasukan ternak, pemotongan ternak, bantuan ternak serta kegiatan di UPT

Prokeswan di yang tersebar di 15 Kecamatan di Kabupaten Sumbawa. dan

semua ini dilakukan secara otomatis. Hal ini membantu pengambil kebijakan di

berbagai tingkat sehingga pengelolaan peternakan ke depan lebih baik dan

berkelanjutan

Page 25: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

24

BAB III. PROGRAM DAN KEGIATAN

Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam mengakomodir berbagai kebutuhan

masyarakat terus berupaya melakukan perbaikan dan pembenahan di berbagai bidang

pembangunan. Perkembangan pembangunan daerah ditekankan pada peningkatan

kapasitas ekonomi daerah dan upaya-upaya yang lebih proporsional antara

kepentingan ekonomi dan dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010 pasal 100 ayat (2)

disebutkan , program prioritas pembangunan daerah sebagaimana dimaksud dalam

pasal 99 ayat (1) huruf b memuat program-program yang berorientasi pada

pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkelanjutan

sebagai penjabaran dari RPJMD pada tahun yang direncanakan. Prioritas dan sasaran

pembangunan merupakan penetapan target atau hasil yangdiharapkan dari program

dan kegiatan yang direncanakan dan terintegrasi, konsisten serta mengikat untuk

tercapainya tujuan program dan kegiatan pembangunan daerah.

Sebagai upaya menjamin konsistensi antara perencanaan dengan

pelaksanaan program/kegiatan pembangunan daerah, maka sangat diperlukan

pengawasan secara intensif. Untuk menunjang pelaksanaan program/ kegiatan

prioritas pembangunan daerah diperlukan program/kegiatan rutin yang ada disetiap

organisasi Perangkat Daerah. Adapun Program/kegiatan rutin pada Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan tahun 2019 antara lain: Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program

Peningkatan Kapasiitas Sumberdaya Aparatur, Program Peningkatan Disiplin

Aparatur, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan, Program Penyusunan Rencana. Jumlah anggaran masing-masing

Program disesuaikan dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan ketersediaan

anggaran.

Pada tahun 2019 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten

Sumbawa mendapat prestasi sebagai Top 10 Inovasi Pelayanan Publik dalam

EnTeBeNovik yang diselenggarakan oleh Pemda Provinsi Nusa Tenggara Barat,

dengan inovasi berjudul SiJinak (aplikasi ijin pengeluaran ternak keluar daerah).

III.1. Pendapatan

Berikut disampaikan target pendapatan/ pemasukan dari Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun 2019.

Page 26: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

25

Tabel 4. Target Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun 2019

No. Jenis Penerimaan Target (Rp.)

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 1.435.071.000

2. Retribusi Rumah Potong Hewan 304.745.000

3. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 65.000.000

T o t a l 1.804.816.000 Sumber: Subbagian Keuangan (2019)

III.2. Belanja Tidak Langsung

Pengelolaan Dana Belanja Tidak Langsung Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan kabupaten Sumbawa pada Tahun 2019 seperti terlihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 5. Alokasi Anggaran Belanja Tidak Langsung Tahun 2019

No. Uraian Besarnya Dana (Rp.)

1. a -

Belanja Tidak langsung Belanja Pegawai Gaji & Tunjangan

9.746.993.189 9.746.993.189 7.331.135.939

-

-

Tambahan Penghasilan PNS -Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

2.315.680.000

2.315.680.000 100.177.250

Sumber: Subbagian Keuangan (2019)

III.3. Belanja Langsung

Daftar Alokasi Dana Belanja Langsung Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Alokasi Anggaran Belanja Langsung Tahun 2019

No Uraian Anggaran (Rp.) Realisasi Anggaran (Rp.)

Belanja Langsung 9.661.972.218

a. Belanja Pegawai 372.675.000 349.775.000

b. Belanja Barang/ Jasa 7.778.450.300 7.511.155.556

c. Belanja Modal 1.867.346.162 1.801.041.662 Sumber: Subbagian Keuangan (2019)

Page 27: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

26

BAB IV. EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN

Keberhasilan pembangunan di daerah sangat tergantung salah satunya

kepada kepemimpinan dan komitmen Bupati/ Walikota dalam memajukan

masyarakatnya dalam berbagai aspek kehidupan. Demikian pula untuk pembangunan

peternakan sebagai salah satu komoditas bahan pangan sumber protein hewani yang

penting bagi pencerdasan bangsa. Berikut disampaikan evaluasi berupa realisasi fisik

dan keuangan dari pelaksaaan program kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan selama tahun 2019

IV.1. Pendapatan

Realisasi pendapatan/pemasukan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun 2019 sebesar Rp. 1.582.522.750

mencapai 87,68 % dari target PAD sebesar Rp 1.804.816.000 Adapun realisasi

PAD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun

2019 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2019

No. Jenis Penerimaan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Ket. ( % )

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 1.435.071.000 1.211.922.750 84,45 2. Retribusi Rumah Potong Hewan 304.745.000 310.100.000 101.76 3. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 65.000.000 60.500.000 93.08

T o t a l 1.804.816.000 1.582.522.750 87,68 Sumber: Subbagian Keuangan (2019)

IV.2. Belanja Tidak Langsung

Pengelolaan Dana Belanja Tidak Langsung Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan kabupaten Sumbawa pada Tahun 2019 seperti terlihat pada

tabel berikut ini :

Page 28: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

27

Tabel 8. Daftar Anggaran Belanja Tidak Langsung Tahun 2019

No. Uraian Besarnya Dana Realisasi ( Rp. ) Keuangan ( % )

1

A

Belanja Tidak langsung Belanja Pegawai Gaji & Tunjangan

9.746.993.189 9.746.993.189 7.331.135.939

9.575.437.059 9.575.437.059 7.239.969.390

97,33 98,24 98,76

Tambahan Penghasilan PNS

- Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif

Insentif pemungutan Retribusi Daerah

2.315.680.000

100.177.250

2.235.488.094

99.979.575

96,54

99,80

Sumber: Subbagian Keuangan (2019)

IV.3. Belanja Langsung

Pengelolaan Dana Belanja Langsung Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Alokasi dan Realisasi Anggaran Belanja Langsung Tahun 2019

No Nama Kegiatan Jumlah Anggaran Realisasi

Keuangan %

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 13.332.500 13.332.500 100

2 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumberdaya Air dan

Listrik

123.444.000 107.478.772 87,07

3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 81.890.500 81.810.500 99,90

4 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar

Daerah

133.460.000 133.419.941 99,97

4 Pembangunan Gedung Kantor 506.350.000 440.626.967 87

5 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 126.505.000 126.500.000 99,98

6 Pemagaran Keliling Kantor Dinas 350.470.000 350.254.311 99,94

7 Pemeliharan Rutin/berkala Kendaraan Dinas

Operasional

173.586.400 167.097.842 96,26

8 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 201.130.000 201.010.611 99.94

9 Pembinaan Pegawai dan Penilaian Angka Kredit 152.827.000 151.957.000 99.94

10 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi Kinerja SKPD

1.848.300 1.848.300 100

11 Penyusunan laporan Keuangan Dinas 2.021.200 2.021.200 100

12 Penyusunan laporan Tahunan SKPD 1.888.500 1.888.500 100

13 Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

Kegiatan Pembangunan Peternakan

67.022.500 67.021.858 99,99

Page 29: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

28

14 Penyusunan RKA dan DPA Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan

13.660.800 13.660.800 100

15 Sinkronisasi Potensi Pembangunan Peternakan 52.066.200 51.644.502 99.16

16 Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas 2.186.500 2.186.500 100

17 Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan

Penyakit Menular Ternak

753.133.000 745.469.215 98.98

18 Pengawasan Obat Hewan 257.702.700 254.426.418 98.73

19 Peningkatan Pelayanan Kesmavet 100.488.600 99.202.336 98,73

20 Peningkatan Pelayanan Pemeriksaan Hewan

qurban

50.715.000 50.515.000 99,61

21 Jejaring Sistem Informasi Kesehatan Hewan 129.843.500 129.731.800 99,91

22 Surveylance, pemberantasan dan monitoring

penyakit hewan

888.342.200 760.005.345 85,55

23 Pembibitan dan Perawatan Ternak 192.224.600 191.130.600 99,43

24 Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat 1.895.075.100 1.891.965.961 99,83

25 Registrasi, Pengkartuan dan Pengelolaan Ternak 811.229.800 790.945.167 97,50

26 Perumusan Parameter Peternakan Tingkat

Wilayah dan Visualisasi

84.474.000 84.317.660 99,81

27 Pengembangan Sistem dan Pola Kawasan 459.129.162 438.289.179 95,46

28 Penguatan dan Instalasi Pembibitan ternak Kerbau 565.685.000 555.920.987 98,06

29 Pengembangan Produksi dan Pengolahan Pakan

ternak

577.502.300 542.488.992 93,94

30 Pengembangan kelembagaan dan penumbuhan

kelompok peternakan model

289.720.000 279.739.300 96.56

31 Pengembangan pakan hijauan 402.899.100 396.471.697 98,40

32 Pengawasan mutu dan keamanan pakan 36.969.500 36.589.900 98,97

33 Promosi atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan

Daerah

22.375.000 20.980.700 93,77

34 Pengawasan lalu lintas dan perdagangan ternak 418.668.500 401.932.515 96,00

35 Pengembangan agribisnis peternakan 78.605.000 78.089.412 99,34

Total 10.018.470.66

2 9.661.972.918 96,44

Sumber: Subbagian Keuangan (2019)

Page 30: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

29

Berikut disampaikan evaluasi terinci dari masing-masing program kegiatan

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa tahun 2019 :

1. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Program ini meliputi 4 kegiatan, yang sumber dananya berasal dari Dana

Alokasi Umum (DAU), rincian dari masing-masing kegiatan dipaparkan sebagai

berikut :

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Pengelolaan jumlah surat masuk dan surat keluar Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa selama tahun 2019 dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 10. Jumlah Surat Masuk dan Surat Keluar Tahun 2019

No. Surat Masuk Surat Keluar Jumlah

1.

1316

9775

11.091

Sumber: Subbagian Umum dan Kepegawaian (2019)

Pengembangan dan penyempurnaan sistem layanan administrasi perkantoran,

baik internal maupun eksternal merupakan salah satu indikator dari capaian

program yang ingin diwujudkan melalui terlaksananya pelayanan publik dengan

baik yang ditandai oleh ketersediaan bukti surat-surat dinas terkirim dan

tersampaikan ke alamat. Anggaran yang ada digunakan untuk pengeloaan

surat masuk dan surat keluar juga untuk pembelian Alat tulis kantor baik yang

ada di kabupaten maupun untuk 15 UPT yang ada di kecamatan. Seluruh

kegiatan telah terealisasi 100%

2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Untuk tahun 2019 kegiatan ini menganggarkan dana sebesar 107.478.772,-

yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk membiayai :

Anggaran ini digunakan untuk membayar belanja telepon, belanja air

dan belanja listrik, pemakaian jasa telepon dan jasa listrik untuk Kantor Dinas

Kabupaten serta kantor dan rumah dinas kecamatan secara rutin. Pembayaran

Page 31: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

30

Jasa telepon untuk kantor Dinas Kabupaten dan Prokeswan Kecamatan

Empang. Kantor Dinas Kecamatan yang dibayarkan atas pemakaian jasa listrik

adalah 15 UPT Prokeswan Kab. Sumbawa, 1 Holding Ground, dan 10

RPH/TPH Kab. Sumbawa serta Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Sumbawa.

3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

Kegiatan Penyedia Jasa Administrasi Keuangan bertujuan untuk

menunjang tertib administrasi keuangan Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan sehingga terciptanya pelayanan Keuangan yang baik bagi pegawai

Lingkup Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Masyarakat Pengguna

Jasa Layanan Dinas.

Guna kelancaran kegiatan penatausahaan keuangan Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan maka telah ditunjuk Bendahara Pengeluaran dan

Bendahara Penerimaan yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala

Dinas selaku Pengguna

Anggaran berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 8

Tahun 2019 tentang Penunjukan dan Penetapan Besarnya Honorarium

Bendahara Pengeluaran pada perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Sumbawa tahun anggaran 2019. Selain itu juga telah ditunjuk

Pejabat Penatausaahaan Keuangan (PPK) dan Pembantu Bendahara sesuai

SK Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 73 Tahun 2019.

Adapun kewajiban dan tugas masing-masing seperti tersebut di bawah ini.

Kewajiban Pimpinan SKPD/Pengguna Angaran :

Melakukan pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan secara periodik

atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawab Bendahara Pengeluaran

dan Bendahara Penerimaan.

Kewajiban Pejabat Penatausahaan Keuangan ( PPK )

Melakukan pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan secara periodik

atas pengelolaan uang yang mejadi tanggung jawab Pejabat Penatausahaan

Keuangan (PPK ) dan Pembantu Bendahara Pengeluaran.

Page 32: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

31

Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan ( PPK )

a. Meneliti Kelengkapan SPP-LS untuk pengadaan Barang dan Jasa yang

disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran dan diketahui / disetujui oleh

PPTK

b. Meneliti Kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP- TU dan SPP- LS gaji dan

tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh Bendahara

Pengeluaran.

c. Melakukan verifikasi terhadap SPP

d. Menyiapkan SPM

e. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan

f. Melaksanakan akuntansi SKPD

g. Menyiapkan laporan keuangan SKPD

Tugas dan kewajiban Bendahara Penerimaan :

Menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan

penyetoran atas penerimaan uang yang menjadi tanggung jawabnya;

- Menyetorkan Penerimaan Daerah yang dikelolanya ke Kas Umum Daerah

melalui Bendahara Penerimaan pada Dinas Pendapatan;

- Bertanggung jawab secara administratif atas pengelolaan uang yang

menjadi tanggung jawabnya dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban

penerimaan kepada Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran

melalui PPK- SKPD paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya;

- Membuat dan mengirim laporan pertanggungjawaban terhadap pengelolaan

uang yang menjadi tanggungjawabnya kepada Kepala Daerah Cq. Kepala

Bagian Keuangan Setda selaku PPKD dan tembusannya disampaikan

kepada Kepala Dinas Pendapatan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

dengan melampirkan Buku Kas Umum, Buku Pembantu rincian obyek

penerimaan, rekapitulasi penerimaan harian dan bukti penerimaan lainnya

yang sah.

Tugas dan Kewajiban Bendahara Pengeluaran :

- Mengajukan SPP-UP, GU, TU dan SPP-LS kepada Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD untuk mendapat

persetujuan dalam rangka pencairan uang yang didasarkan pada

penerbitan Surat Penyediaan Uang (SPD );

Page 33: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

32

- Membuat kartu kendali kegiatan dalam rangka pengendalian penerbitan

permintaan pembayaran;

- Bertanggung jawab secara adminitratif terhadap penggunaan uang

persediaan/ ganti uang persediaan/ tambah uang persediaan dan Dana

Langsung kepada Kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal

10 bulan berikutnya dengan dilengkapi dokumen sesuai ketentuan

perundang-undangan;

- Mempertanggungjawabkan pengelolaan uang persediaan, dokumen laporan

mencakup Buku Kas Umum, ringkasan pengeluaran per rincian obyek yang

disertai dengan bukti – bukti pengeluaran yang sah atas pengeluaran dari

setiap rincian obyek yang tercantum dalam ringkasan pengeluaran

perincian obyek dimaksud, bukti atas penyetoran PPn/PPh dan register

penutupan kas ;

- Menutup Buku Kas Umum setiap bulan dengan sepengetahuan dan

persetujuan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;

- Bendahara Pengeluaran yang mengelola belanja bunga, subsidi, hibah,

bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, belanja tidak terduga

dan pembiayaan melakukan penatausahaan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

Tugas dan Kewajiban Pembantu Bendahara

a. Membantu Bendahara Pengeluaran dalam rangka pengajuan SPP-UP,

SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS kepada Pengguna Anggaran / Kuasa

Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD untuk mendapat persetujuan dalam

hal pencairan uang yang didaftarkan pada penerbitan Surat Penyediaan

Uang (SPD).

b. Membantu Bendahara Pengeluaran dalam hal pembuatan dan penyelesaian

Kartu Kendali Kegiatan dalam rangka pengendalian penerbitan permintaan

pembayaran.

c. Membantu Bendahara Pengeluaran dalam rangka penatausahaan

pengeluaran yang mencakup buku simpanan bank, buku pajak, buku panjar,

buku rekapitulasi pengeluaran per rincian obyek dan Register SPP-

UP/GU/TU/LS.

d. Melaksanakan fungsi sebagai kasir, Pembuat dokumen pengeluaran uang

serta pengurusan gaji.

Page 34: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

33

4. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

Demi kelancaran dan kemajuan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Sumbawa, sangat perlu untuk mengikuti dan menghadiri rapat-rapat

koordinasi dan konsultasi keluar daerah. Kegiatan ini merupakan ajang untuk

memperlihatkan keberadaan dan kemampuan Dinas, juga ajang untuk bertukar

informasi dengan berbagai pihak, yang tentunya sangat bermanfaat untuk Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Selama tahun 2018 realisasi sebesar Rp 133.419.941,- (99,97 %) untuk

membiayai perjalanan Sumbawa-Jakarta Untuk Golongan IV dalam rangka

Rakonteknas dan Perencanaan, dan Sumbawa-Mataram untuk Golongan IV,

Golongan III, dan Golongan II.

2. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

5. Pembangunan Gedung Kantor Berdasarkan DPA tahun 2019 telah dianggarkan sebesar Rp.

440.626.967,-. Dana kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

untuk belanja Modal Gedung dan Bangunan Tempat Kerja yaitu: Pembangunan

Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Alas dan Pembangunan Kamar Mandi

Rumah Potong Hewan (RPH) Sabang. Adapun realisasi fisik sebesar 100 %.

Gambar 1. Puskeswan Alas Barat

6. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Berdasarkan DPA tahun 2019 telah dianggarkan sebesar Rp.

126.500.000,-. kegiatan ini untuk mendanai belanja barang dan jasa yaitu:

peralatan listrik, peralatan kebersihan, pemeliharaaan (laptop, AC, Komputer,

Page 35: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

34

dan mesin air), pengadaan sepeda motor, laptop, printer, mesin pemotong

rumput, dan air. Adapun realisasi fisik sebesar 100 %.

7. Pemagaran Keliling Kantor Dinas

Untuk menjamin keamanan dan aset yang dimiliki oleh Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan, Dana kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus

(DAK) sebesar Rp. 350.470.000 dengan realisasi sebesar Rp 350.254.311,-

Untuk mendukung pembangunan pagar RPH Empang dan Puskeswan Alas

Barat.

Gb. 2. RPH Empang Gb. 3. Puskeswan Alas Barat

8. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas /Operasional

Berdasarkan DPA Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2019

terdapat kegiatan pemeliharaan rutin kendaraan dinas/ operasional, mobil

operasional dinas 6 unit dan 70 unit roda dua yang didanai sebesar Rp

173.586.400,- .

Dana dialokasikan untuk membiayai belanja barang dan jasa yang meliputi:

perawatan kendaraan bermotor penggantian suku cadang yang sudah rusak, oli

dan bahan bakar minyak untuk roda 4. Disamping itu ada juga belanja jasa

service mobil, belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan dan belanja perjalanan

Dinas luar daerah.

Page 36: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

35

9. Rehabilitasi Sedang /Berat Rumah Gedung Kantor

Anggaran ini untuk membiayai Pemeliharaan Puskeswan Unter Iwes dan

kantor Kabupaten, RPH Bangkong, ruang klinik hewan dan laboratorium serta

rehabilitasi Puskeswan Orong Telu dan pembuatan DED untuk kegiatan DAK

tahun 2019. Dana kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan

Dana Alokasi Umum (DAU). Adapun alokasi anggaran sebesar Rp 201.130.000,-

dan terealisasi sebesar Rp 201.010.611,- (99,94%).

Gb. 4. Puskeswan Orong Telu

3. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR

10. Pembinaan & Peningkatan kapasitas Aparatur

Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk terselenggaranya disiplin

aparatur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang berbasis kinerja

sehingga tersedia pegawai/ aparatur yang berkualitas dan berprestasi, dengan

mengoptimalkan fungsi aparatur dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan

tupoksinya.Pembinaan pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

dilakukan baik secara personal maupun secara kolektif dengan mengadakan

rapat pertemuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jumlah pegawai

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2019 secara keseluruhan

berjumlah 158 orang, yang PNS 111 orang dan tenaga kontrak dinas maupun

pusat sebanyak 47 orang.

Page 37: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

36

Kenaikan Gaji Berkala

Keadaan Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun Anggaran 2019 sebagai berikut :

Golongan I : 1 orang

Golongan II : 11 orang

Golongan III : 47 orang

Golongan IV : 4 orang

Cuti

Dalam tahun anggaran 2019 telah diberikan Cuti kepada Pegawai Negeri

Sipil Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa yang terdiri

dari :

Cuti Tahunan : 69 orang

Cuti Bersalin : 1 orang

Cuti Besar : 2 orang

Cuti Alasan Penting : 2 orang

Cuti Sakit : - orang

Pendidikan dan Latihan

Pada tahun 2019 jumlah Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan ada 1 orang yang mengikuti Diklat Struktural, Diklat PIM Tingkat III.

Pegawai Fungsional

Adapun Pegawai Fungsional pada Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Sumbawa Pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Daftar Pegawai Fungsional Tahun 2019

No. Jabatan Fungsional Jumlah (orang) Keterangan

1 Penyuluh Pertanian 17

2 Medik Veteriner 5

Jumlah 23 Sumber: Subbagian Umum dan Kepegawaian (2019)

Tenaga Kontrak Dinas

Adapun Pegawai Honor Daerah pada Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Sumbawa Pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Page 38: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

37

Tabel 12. Daftar Pegawai Fungsional Tahun 2019

No. Jabatan Fungsional Jumlah (orang) Keterangan

1 Medik Veteriner 8 1 THL Pusat

2 Paramedik Veteriner 4

3 Tenaga Supir 1

4 Tenaga Pengarsipan 1

5 Penjaga Malam 1

6 Tukang Kebun 1

7 Pengelola Program dan Kegiatan 1

8 Petugas Pembersih RPH 1

9 Juru Sembelih RPH 1

10 Penjaga Malam RPH 1

11 Pendata Ternak Bibit dan Inseminator 3

12 Pendata Perkembangan Ternak Pemerintah 2

Pendamping PSP dan Kawasan 3

14 Petugas Recording, Medik Veteriner,

Perawat kerbau, Perawat Padang

Penggembalaan, dan Penjaga Malam UPT

Perbibitan Maronge

6

16 Petugas Pengolahan Pakan 1

17 Petugas Holding Ground 2

18 Petugas Portal 9

19 Pembina Kelompok Hasil Peternakan 1

Jumlah 46 Sumber: Subbagian Umum dan Kepegawaian (2019)

4. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTIM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

11. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja

Program kegiatan pembangunan peternakan dan keswan tahun 2019

pada dasarnya merupakan kelanjutan dan pengembangan dari kegiatan

pembangunan tahun sebelumnya dengan tujuan utama peningkatan populasi,

produksi dan produktivitas ternak, perluasan kesempatan kerja, peningkatan

pendapatan petani serta peningkatan konsumsi protein hewani masyarakat.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai diperlukan

kinerja yang optimal dalam mengatasi segala hambatan dan permasalahan

yang ada. Identifikasi permasalahan utama (strategic issued) merupakan salah

satu langkah penting di dalam melakukan evaluasi. Dimana isu strategis

Page 39: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

38

merupakan kondisi aktual yang harus diperhatikan atau diprioritaskan dalam

suatu perencanaan karena bersifat penting, mendasar, mendesak dan

berdampak jangka panjang bagi keberlanjutan pembangunan peternakan di

masa mendatang.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berdiri

sebagai bagian dari desain besar Reformasi Birokrasi untuk melaksanakan

seluruh proses kepemerintahan dalam rangka merealisasikan keinginan

bersama untuk mewujudkan Good Governance. SAKIP menuntut adanya

sinergitas antara proses Perencanaan, Pengukuran, Pelaporan sampai

Evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja. Pada kondisi terkini, evaluasi

terhadap AKIP merupakan isu paling strategis dalam SAKIP karena pada akhir

prosesnya akan dapat mencerminkan optimal atau tidaknya kinerja dari tiap-

tiap lembaga/ instansi pemerintah.

Hasil Evaluasi Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan

HewanKabupaten Sumbawa Tahun 2019 dapat dilihat secara lengkap dalam

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) dan Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kabupaten Sumbawa 2019.

12. Penyusunan Laporan Keuangan Dinas

Untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan dan

akuntabel keberadaan laporan keuangan menjadi salah satu hal yang mutlak

ada didalam sebuah organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi

swasta karena setiap organisasi pasti memiliki sumber keuangan.

Laporan keuangan berisi seluruh catatan pengelolaan keuangan yang

meliputi Laporan Realisasi Keuangan (LRA), Laporan Operasional (LO),

Neraca, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan

(CaLK). Seluruh aktivitas yang berkaitan dengan keuangan dilaporkan dalam

bentuk laproan keuangan untuk mengetahui pencapaian tujuan suatu

organsasi ataupun perusahaan tertentu dari sisi finansial.

Berkaitan dengan besarnya manfaat laporan keuangan, Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa selaku organisasi

perangkat daerah (OPD) yang menangani urusan teknis di bidang peternakan

menyusun laporan keuangan dengan Anggaran yang tersedia sebesar Rp.

Page 40: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

39

2.021.200,- (dua juta dua puluh satu ribu dua ratus rupiah) dan realisasi

sebesar 100 %.

13. Penyusunan Laporan Tahunan SKPD

Laporan Tahunan Dinas merupakan Rangkuman kegiatan Dinas baik

operasional, finansial maupun upaya-upaya lainnya yang terdokumentasi

dalam meningkatkan produktivitas peternakan selama tahun bersangkutan.

Diharapkan gerak dan langkah pembangunan peternakan semakin meningkat

sehingga menjadi bahan perbandingan dan umpan balik serta sebagai bahan

penyusunan program pembangunan tahun-tahun berikutnya. Anggaran yang

tersedia Rp. 1.888.500 dan realisasi 100 %.

14. Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kegiatan ini melibatkan beberapa kegiatan seperti monitoring dan

evaluasi ke kecamatan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan kegiatan rutin maupun proyek yang ada di kecamatan yang

dikunjungi. Selain kegiatan diatas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kabupaten Sumbawa melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi

Program kegiatan setiap 4 (empat) bulan sekali. Kegiatan ini dimaksudkan

untuk mengevaluasi kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kecamatan maupun evaluasi perkembangan fisik dan keuangan DPA pada

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun 2019.

Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 67.022.500 dan Realisasi keuangan

67.021.858, sedangkan fisik kegiatan 100 %.

Pada kegiatan ini pula dilakukan kerjasama dengan 3 media massa

(Suara NTB, Gaung Sumbawa, dan Radar Sumbawa). Diharapkan melalui

kerjasama ini dapat dilakukan promosi dan publikasi seluruh program kegiatan

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan baik yang sedang berjalan maupun

yang akan dilakukan sehingga masyarakat luas dapat cepat mengetahui

informasi terbaru dan segera dapat mengakses sesuai kebutuhannya.

Page 41: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

40

5. PROGRAM PENYUSUNAN RENCANA KERJA SKPD

15. Penyusunan RKA/ DPA SKPD

Untuk Tahun 2019 Subbag Program melaksanakan kegiatan Penyusunan

Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA), sebagaimana Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan keuangan daerah, dan Permendagri no 54

tahun 2010 tentang pedoman penyusunan rencana Kerja SKPD. Rencana

Kerja merupakan suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya

pencapaian hasil kerja atau Output dari perencanaan alokasi biaya atau input

yang ditetapkan. Dokumen Perencanaan Anggaran SKPD merupakan dasar

penyusunan rancangan APBD dengan berbasis kinerja. Adanya anggaran yang

tersedia Rp. 13.660.800 dan realisasi 100 %.

Proses Penyusunan RKA dan DPA sebagai berikut :

Mendeskripsikan Visi – Misi dan Tupoksi Unit Kerja menjadi tujuan,

sasaran dan jenis Program / Kegiatan.

Menentukan Target Kinerja dari Tolok Ukur Kinerja

Menentukan rincian anggaran setiap aktivitas

Menentukan Total Biaya

Menentukan Biaya rata-rata

Menentukan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

Perkiraan kewajaran jumlah alokasi anggaran pengeluaran Unit Kerja

Pemerintahan Daerah (SAB).

Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat

Dinas (DPA SKPD).

DPA adalah RKA yang sudah disetujui/dibahas ditingkat Legislatif

maupun eksekutif dan merupakan kegiatan Unit Kerja di tiap SKPD.

16. Sinkronisasi Potensi Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan

Capaian program yang ingin diraih dalam kegiatan ini adalah

terwujudnya ketersediaan dokumen yang berisi tentang potensi yang memiliki

keterpaduan dan keselarasan sumber daya daerah sehingga dapat

menunjang pembangunan peternakan kedepan.

Page 42: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

41

Potensi yang ada di setiap Kecamatan yang beragam, serta

kemampuan anggaran yang terbatas dibutuhkan sinkronisasi potensi, agar

dapat dihasilkan optimalisasi pencapaian program dan kegiatan yang telah

ditetapkan dalam Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun

2016-2021. Adapun Proses Penyusunan Sinkronisasi Potensi Pembangunan

Peternakan :

Monitoring ke Kecamatan – Kecamatan untuk mereview kembali data – data

yang telah ada, meliputi potensi Sumber daya Alam, Sumber Daya

Manusia, Sumber daya Buatan Manusia, serta Sumber Daya Buatan

Manusia.

Pengumpulan & Pengolahan dari data yang telah terkumpul, menjadi data

base potensi Peternakan Kabupaten Sumbawa.

Mensinkronkan potensi, serta ketersediaan dana yang telah dianggarkan,

sehingga sinergis antara program/kegiatan serta potensi serta pagu

anggaran.

17. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas

Rencana kerja (Renja) Perangkat Daerah, adalah dokumen perencanaan

Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk priode 1 (satu) tahun kedepan yang

memuat Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu, tujuan, sasaran, Kebijakan,

program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan

fungsi satuan kerja perangkat daerah dan berpedoman kepada Renstra yang

bersifat indikatif.

Merumuskan dan mempersiapkan Renja Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun 2019 dilakukan dengan menentukan tujuan,

strategi, kebijakan, program, dan kegiatan untuk mencapai visi dan misi Bupati

Kabupaten Sumbawa. Melalui Penyusunan Rencana Kerja ini diharapkan dapat

dikembangkan langkah-langkah stratejik untuk dapat meningkatkan kinerja

organisasi. Sehingga sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Adapun anggaran

yang tersedia Rp. 2.186.500 dan terealisasi 100%.

Page 43: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

42

6. PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN

18. Pembibitan dan Perawatan Ternak

Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu Kabupaten sebagai sumber

bibit ternak besar di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Berbagai upaya

meningkatkan ternak dengan usaha yang sudah dilakukan selama ini tidak

sebanding dengan meningkatnya permintaan daging baik untuk kebutuhan

lokal maupun untuk kebutuhan luar daerah. Hal ini menjadi alasan perlunya

peningkatan produksi dan perbaikan mutu genetik melalu program penerapan

inseminasi buatan.

Inseminasi Buatan merupakan salah satu upaya penerapan teknologi

tepat guna untuk meningkatkan produksi ternak guna tercapainya peningkatan

populasi ternak dan mutu genetik ternak. Melalui Inseminasi Buatan

penyebaran sapi bibit unggul dapat dilakukan dengan murah, mudah dan

cepat. Karenanya melalui kegiatan ini diharapkan pendapatan para peternak

meningkat.

Paket teknologi Inseminasi Buatan bertujuan antara lain untuk :

1. Memperbaiki mutu genetik hewan

2. Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ke tempat yang

dibutuhkan sehingga mengurangi biaya

3. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas

dalam jangka waktu yang lebih lama

4. Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur

5. Mencegah penularan/penyebaran penyakit kelamin

Adapun keuntungan Inseminasi buatan antara lain:

a. Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan.

b. Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik

c. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding)

d. Dengan peralatan dan teknologi yang baik maka spermatozoa dapat

dsimpan dalam jangka waktu yang lama.

e. Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian

walaupun pejantan telah mati

f. Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan

karena fisik pejantan yang terlalu besar

Page 44: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

43

g. Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang

ditularkan dengan hubungan kelamin.

Pada tahun 2019, selain melaui APBD Kabupaten, kegiatan ini juga

didukung oleh APBN melalui program UPSUS SIWAB (Upaya Khusus

Pemeriksaan Sapi Induk Wajib Bunting). Seluruh anggaran kegiatan

pembibitan dan perawatan ternak digunakan untuk memenuhi kebutuhan

pelaksanaan kegiatan, yaitu :

Belanja bahan habis pakai yang meliputi alat-alat tulis kantor (ATK),dan

alat IB (plastic sheet, plastic glove dan termos)

Belanja bahan IB (Mani beku/ straw sapi eksotik, Nitrogen Cair)

Belanja Cetak, untuk mendokumentasikan kegiatan IB dalam bentuk

laporan.

Belanja makan minum yang dialokasikan untuk mendukung kelancaran

pertemuan kegiatan perbibitan dan perawatan ternak

Belanja container penyimpanan straw

Belanja perjalanan Dinas dalam Daerah untuk menunjang :

- Kegiatan verifikasi dan monitoring perkembangan IB dan kastrasi

- Monitoring pelaksanaan SIWAB

Belanja perjalanan Dinas Luar Daerah dialokasikan untuk;

- Rapat koordinasi/konsultasi perkembangan IB dan SIWAB

Belanja Insentif Petugas inseminator, pemeriksaan kebuntingan, dan

petugas recording

Tabel 13. Kegiatan Inseminasi Buatan di kabupaten Sumbawa Tahun 2019 (ekor)

No. Kecamatan Target

Akseptor Inseminasi Bunting Kelahiran

1 Alas 150 166 96 56

2 Alas Barat 250 377 279 143

3 Buer 200 89 49 24

4 Batu Lanteh 20 8 10 20

5 Unter Iwes 150 187 165 88

6 Sumbawa 250 232 208 113

7 Labuan Badas 250 250 302 171

8 Rhee 50 44 27 11

9 Utan 200 374 206 103

Page 45: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

44

10 Moyo Hilir 250 363 268 105

11 Moyo Hulu 200 324 132 94

12 Moyo Utara 100 109 39 6

13 Lopok 200 231 185 121

14 Lape 149 125 94 61

15 Lenangguar - 1 - -

16 Orong Telu - - - -

17 Ropang - 8 121 -

18 Lantung 100 11 95 1

19 Lunyuk 100 32 - -

20 Labangka 250 98 223 175

21 Maronge 50 87 48 33

22 Plampang 225 368 332 347

23 Empang 100 49 49 41

24 Tarano 250 377 279 143

Total 3.294 3.586 3.015 1.756

Sumber: Seksi Perbibitan Ternak dan Sumber Daya Genetik Hewan (2019)

19. Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat

Berbagai upaya peningkatan populasi ternak dilakukan salah satunya

melalui kegiatan pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat.

Penditribusian ternak dilakukan agar menjadi stimulant bagi masyarakat untu

lebih serius dalam mengembangkan ternaknya sehingga pada akhirnya

mampu meningatkan ekonomi masyarakat Sumbawa. Pelaksanaan kegiatan

pendistribusian ternak kepada masyarakat juga didukung dengan kegiatan

verifikasi CPCL (calon penerima calon lokasi) sebelum pendistribusian ternak

berdasarkan kondisi ditingkat lapangan bagi calon penerima bantuan yang

telah mengajukan proposal serta monitoring kelompok penerima bantuan

ternak. Prosedur pendistribusian ternak sebelum ternak bantuan diserahkan

kepada petani, terlebih dahulu melaksanakan kegiatan-kegiatan Identifikasi

wilayah penyebaran, persiapan wilayah, penataan penyebaran dan sarananya,

kemudian dilakukan pengembangan melalui kegiatan pembinaan wilayah,

pembinaan petani ternak, pembinaan teknis, pembinaan redistribusi ternak

serta pembinaan tata laksana. Hal ini dilakukan dilakukan terhadap kelompok

penerima maupun calon penerima untuk memastikan keberadaan kelompok

sekaligus memberikan arahan untuk pengembangan peternakan di Kabupaten

Page 46: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

45

Sumbawa, sehigga upaya-upaya perbaikan dapat terus dilakukan agar tujuan

meningkatnya kesejahteraan peternakan dapat tercapai.

Pada tahun 2019, anggaran pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari

dana APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten. Seluruh anggaran

digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan kegiatan, yaitu :

Honorarium Tim selector pengadaan ternak dan insentif pendata ternak

pemerintah

Belanja bahan habis pakai yaitu alat-alat tulis kantor (ATK)

Belanja cetak blanko Berita acara serah terima ternak (BAST), Berita

Acara Kematian Ternak (BAKT), Surat visum ternak, Bukti penerimaan

angsuran ternak (BPAT), Surat Perjanjian Kerja Ternak Pemerintah

(SPKTP).

Belanja makan minum yang dialokasikan untuk mendukung kelancaran

pertemuan kegiatan pendidtribusian ternak kepada masyarakat

Belanja perjalanan Dinas dalam Daerah untuk menunjang :

- Kegiatan monitoring dan evaluasi kelompok ternak Program APBN/

Bansos, AUTS (Asuransi untuk Ternak Sapi), redistribusi ternak

- Kegiatan verifikasi CPCL dan monitoring pengadaan ternak Program

APBN/ Bansos, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten/ Belanja untuk

diberikan kepada masyarakat.

Belanja perjalanan Dinas Luar Daerah dialokasikan untuk;

- Rapat koordinasi/konsultasi Program APBN/ Bansos, AUTS (Asuransi

untuk Ternak Sapi), dan ternak ruminansia

Pada tahun 2019, program AUTS mendata 265 ekor ternak,

dengan klaim asuransi terhadap 8 ekor ternak (4 ekor dengan klaim

mati bangkai, dan 4 ekor potong paksa).

- Sinkronisasi data ternak pemerintah dan workshop penyerahan hibah

pemerintah pusat dan provinsi

Berikut ini Tabel laporan pengadaan ternak pada tahun 2019 baik melalui

dana APBD Kabupaten Sumbawa, APBD Propinsi NTB maupun APBN.

Page 47: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

46

Tabel 14. Pendistribusian Ternak di Kabupaten Sumbawa Tahun 2019

No Jenis Ternak Kecamatan Volume (Ekor) Sumber

Anggaran Jantan Betina

1. Ternak Kerbau Lopok

22 APBN

2. Ternak Sapi Lape, Rhee, Plampang, Maronge, Moyo Hilir, Empang, Batu Lanteh

16 66 APBD I

3. Ternak Sapi Alas, Sumbawa, Moyo Hulu, Plampang, Maronge, Moyo Hilir, Moyo Utara, Empang

246 APBD II dan P-APBD II

4. Ternak Sapi Indukan

Labangka, Lunyuk, Moyo Hulu

210 APBN

5. Ternak Kambing Batu Lanteh 2 13 APBD I 6. Ternak Kambing Moyo Hulu, Lenangguar,

Sumbawa, Lape, Moyo Hilir, Moyo Utara, Batu Lanteh

102 APBD II dan P-APBD II

7. Ternak Ayam Unter Iwes, Sumbawa, Rhee

853 APBD II, P-APBD II

TOTAL 1451 79 Sumber: Seksi Non Ruminansia, Unggas, dan Aneka Ternak (2019)

Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat di Kabupaten Sumbawa

dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup berarti serta ikut

memberikan andil dalam perkembangan pertumbuhan perekonomian daerah

maupun Nasional, terutama dalam meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan masyarakat petani ternak dan penyediaan tenaga kerja di

pedesaan. Kegiatan ini mempunyai pengaruh yang positif terhadap

peningkatan produksi, khususnya penyediaan bahan pangan hewani dan

peningkatan wilayah pendistribusian dan pengembangan peternakan.

.

20. Registrasi Pengkartuan dan Pengelolaan

Upaya untuk mengetahui jumlah populasi dan pertumbuhan serta

perkembangan ternak yang ada di Kabupaten Sumbawa dilakukan

pengkartuan/ Registrasi Ternak yang merupakan kegiatan pendataan dengan

pemberian kartu pada pemilik ternak sehingga masing-masing ternak

mempunyai kartu identitas ternak yang memuat keterangan-keterangan dan

Page 48: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

47

status kepemilikannya, yang dalam pelaksanaannya disertai dengan vaksinasi

pada daerah endemi. Kegiatan ini merupakan salah satu kultur budaya yang

menjadi kearifan local di Kabupaten Sumbawa yang dilaksanakan secara rutin

setiap tahunnya. Didukung oleh Dana Alokasi Umum yang telah tertuang pada

DPA Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2019.

Pelaksanaan kegiatan pengartuan/ registrasi ternak di Kabupaten

Sumbawa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 9

Tahun 2017 tentang Registrasi dan Pengkartuan Ternak. Adapun sarana

pendukung yang diperlukan dalam memperlancar pelaksanaan kegiatan antara

lain: ATK, Cetak Kartu ternak, Belanja Bahan Registrasi Ternak, sarana

sosialisasi terhadap pelaksanaan kegiatan registrasi, Belanja jasa Registrasi

ternak. Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak yaitu petugas Desa, petugas

kantor Camat, petugas Dinas Peternakan dan dan Kesehatan Hewan

kecamatan dan kabupaten.

Kartu ternak merupakan bagian tak terpisahkan dalam proses registrasi

yang mendokumentasikan ciri-ciri fisik yang terdapat pada ternak yang

diregister sekaligus menjadi bukti kepemilikan yang kuat bagi peternak. Hasil

rekapitulasi data registrasi dari masing-masing kecamatan selanjutnya

diserahkan ke subbagian Perencanaan dan Pelaporan Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan untuk dilakukan proses pengumpulan, pengolahan, analisa

data sehingga akan tersusun sebuah dokumen yang berisi data populasi

(struktur ternak, RTP, pertumbuhan dan perkembangan ternak, jenis kelamin),

dalam bentuk buku laporan yang bernama LAPORAN HASIL REGISTRASI

TERNAK untuk selanjutnya menjadi data Populasi Ternak (termasuk ternak

pemerintah).

Adapun rincian perkembangan populasi ternak berdasarkan hasil registrasi

sebagai berikut: Sapi bali 242.796 ekor, Sapi Sumbawa 14.498 ekor, Sapi

Peranakan 283 ekor, Kerbau Sumbawa 35.984 ekor, Kuda Sumbawa

18.582 ekor, Kambing 33.965 ekor, Domba 1.396 ekor, Babi 11.053 ekor,

Ayam Pedaging 335.725 ekor, Ayam Petelur 14.530 ekor, Ayam Buras

900.436 ekor, Itik 12.122 ekor, Entog 3.794 ekor. Perkembangan Populasi

Ternak Hasil Registrasi di Kabupaten Sumbawa Tahun 2018 dan 2019

dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 49: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

48

Tabel 15. Populasi Ternak Hasil Registrasi/Pengkartuan Ternak

No. Jenis Ternak T a h u n

2018 2019 1. Sapi Bali 239.542 242.796 2. Sapi Sumbawa 8.160 14.498 3. Sapi Peranakan 283 3. Kerbau 37.558 35.984 4. K u d a 20.206 18.582 5. Kambing 35.278 33.965 6. Domba 1.396 920 7. Babi 10.743 11.053 8. Ayam Ras Pedaging 469.329 335.725 9. Ayam Ras Petelur 14.365 14.530 10. Ayam Buras 893.279 900.436 11. Itik 11.168 12.122 12. Entok 3.374 3.794 13 Angsa 299 345 14 Merpati 2.771 2.304 15 Kelinci 132 97 Sumber: Seksi Ternak Ruminansia (2019)

Anggaran pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Umum

(DAU) APBD Kabupaten. Seluruh anggaran digunakan untuk memenuhi

kebutuhan pelaksanaan kegiatan, meliputi belanja bahan, alat, sewa mobilitas,

serta operasional kegiatan registrasi. Pelaksanaan Registrasi ditingkat

lapangan terlebih dahulu dilakukan sosialisasi tingkat internal dalam rangka

memantapkan langkah kerja sekaligus menyatukan persepsi tentang proses

kegiatan yang akan dilakukan melalui Rapat Registrasi. Selain itu, untuk

mendukung penerapan aplikasi siJINAK, belanja kegiatan juga meliputi

pembelian RFID (Radio Frekuensi Identification) tag/ chip, RFID Reader (alat

pembaca RFID), dan jasa pemasangan chip. Penerapan aplikasi siJINAK untuk

pendataan ternak telah dicoba di 2 kecamatan yaitu di Kecamatan Utan dan

UPT Perbibitan Kerbau Sumbawa Bersinergi di Kecamatan Maronge dengan

total sampel 100 ekor ternak Sapi dan Kerbau.

21. Perumusan Parameter Peternakan Tingkat Wilayah dan Visualisasi

Data memiliki fungsi yang sangat penting bagi kinerja dan kelancaran

sebuah instansi atau lembaga untuk mengetahui perkembangan pembangunan

didalamnya untuk membantu pengambil kebijakan di berbagai tingkat sehingga

pengelolaan peternakan ke depan lebih baik dan berkelanjutan. Parameter

Peternakan merupakan suatu standar dalam Pengolahan dari data Primer

Page 50: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

49

menjadi data sekunder, Parameter sangat berguna dalam penyusunan Buku

Visualisasi data peternakan yaitu merupakan Buku yang menyajikan data-

data dibidang peternakan selama lima tahun terahir.

Tabel 16. Sebaran Populasi Ternak di Kabupaten Sumbawa Tahun 2019

NO KECAMATAN SAPI KERBAU

SUMBAWA KUDA

SUMBAWA KAMBING DOMBA BABI

AYAM PEDGG

AYAM PETLR

AYAM BURAS

PUYUH

1. SUMBAWA 5.305 36 80 1.034 - - 5.000 - 209.435 -

2. UNTER IWES 13.526 214 75 1.523 - - 7.200 - 34.239 -

3. LAB. BADAS 8.824 316 55 941 36 1.854 195.925 - 78.602 25

4. U T A N 14.656 210 153 3.103 361 1.588 37.500 150 43.434 117

5. R H E E 6.477 50 50 1.172 - 421 26.000 150 21.346 -

6. A L A S 2.396 312 271 589 32 - 22.000 2.000 19.412 -

7. B U E R 3.676 257 338 568 97 - 2.000 - 9.240 -

8. ALAS BARAT 4.952 454 922 845 129 - 18.000 4.500 20.237 -

9. BATULANTEH 9.706 143 925 523 - - - - 3.872 -

10. MOYO HULU 22.999 3.767 906 2.841 - - 2.800 1.030 29.892 -

11. ROPANG 6.179 331 4.587 107 - - - - 6.901 -

12. LENANGGUAR 6.188 1.263 1.010 1.171 - - - 600 29.090 -

13. LANTUNG 3.293 354 1.824 232 - - - - 3.919 -

14. LUNYUK 13.974 889 626 5.894 - 6.668 - 2.900 18.659 -

15. ORONG TELU 5.621 1.174 739 3.638 - - - - 16.257 -

16. MOYO HILIR 25.286 5.526 908 887 - - 7.000 - 125.467 36

17. MOYO UTARA 10.499 1.545 542 990 - - 1.500 - 44.771 -

18. L A P E 11.555 3.889 287 1.097 - - - - 5.530 -

19. L O P O K 17.625 2.370 1.143 1.480 - - - - 22.902 -

20. PLAMPANG 23.189 1.505 627 1.550 - 445 3.300 200 85.954 6

21. MARONGE 7.746 2.058 196 640 - - 1.200 - 31.970 7

22. LABANGKA 13.756 137 43 923 - 77 500 - 9.107 -

23. EMPANG 11.818 6.791 1.325 846 49 - 3.300 2.500 19.150 -

24. TARANO 8.331 2.393 950 1.371 216 - 2.500 500 11.050 -

Jumlah 257.577 35.984 18.582 33.965 920 11.053 335.725 14.530 900.436 191

Sumber: Subbagian Perencanaan dan Pelaporan (2019)

Tabel 17. Produksi dan konsumsi Daging per Komoditi Ternak Tahun 2019

No Jenis Ternak Produksi Daging (Kg)

Konsumsi (Kapita/ Th)

1. Sapi 639.857 1,34

2. Kerbau 245.143 0,51

3. Kuda 10.783 0,02

4. Kambing 18.179 0,04

5. Domba 50 0,0001

6. Ayam Buras 1.732.846 3,66

7. Ayam Ras 976.960 2,05

8. Itik 56.730 0.02

Jumlah 3.694.549 7,64

. Catatan: Jumlah penduduk tahun 2018 yaitu 453.797 jiwa (Sumber data BPS Kab.Sumbawa)

Page 51: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

50

Setiap proses pengolahan data perlu didukung oleh parameter yang

berlaku. Dalam rangka mengupdate parameter diperlukan koordinasi dengan

berbagai stake holder terkait seperti dengan Pusat Data dan Informasi

(Pusdatin) Kementerian Pertanian RI dan Dinas Peternakan dan Kesehatan

Provinasi NTB, sehingga dalam pengolahan data dari primer menjadi data

skunder hasilnya diharapkan akurat. Hal ini bisa dilaksanakan karena adanya

dukungan dana perjalanan dinas luar daerah baik tingkat propinsi maupun

pusat.

22. Pengembangan Sistem dan Pola Kawasan

Fokus dari kegiatan ini adalah pengembangan dan pembangunan

kawasan peternakan, penyediaan hijauan makanan ternak serta penyediaan

sarana prasarana dalam pengolahan kawasan dan lar untuk peternakan.

Tahun 2019 sebagian besar kegiatannya berupa pengadaan sarana dan

prasarana peternakan untuk mendukung pengembangan kawasan peternakan

rakyat. Kegiatan pembangunan dan pengembangan kawasan peternakan

dilakukan secara integrasi dengan menyiapkan dan membangun kawasan

peternakan yang diarahkan secara baik sebagai kawasan perbibitan / VBC,

penggemukan dan budi daya ternak yang sesuai dengan potensi/ komoditas

unggulan pada masing-masing wilayah.

Pengembangan kawasan peternakan pada tahun 2019 difokuskan pada

pembangunan kawasan LAR Badi dengan membangun akses penghubung LAR

Badi sepanjang 1 km bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Sumbawa,

sementara untuk pengembangan sumber air, pembangunan pengolahan pakan,

serta pemagaran keliling LAR Badi bersumber dari anggaran APBN dan APBD

Provinsi NTB.

Pengelolaan Lar sebagai kearifan lokal masyarakat Sumbawa dalam budi

daya ternak diharapkan dapat dikelola secara baik sehingga budaya Lar dapat

tumbuh dan lestari. Adapun lokasi LAR yang ada di Kabupaten Sumbawa dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Page 52: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

51

Tabel 18. Lokasi kawasan Peternakan yang telah ditetapkan sesuai keputusan Bupati sumbawa sampai tahun 2019

No. Kecamatan Nama LAR Luas Keterangan

1. Utan Motong

Kws.Peternakan Kuang Bira

113 Ha SK Bupati Sumbawa No. 1766 Th. 2010 Tgl 14 Des.2010

2. Moyo Utara (Limung) Ds. Pungkit

Kws.Peternakan Limung

1.007 Ha SK Bupati Sumbawa No. 650 Tahun 2009 Tgl.26 juni 2009

3. Lopok Kws. Peternakan Badi

384 Ha SK Bupati Sumbawa No. 126 Tahun 2009

4 Alas Ds.Lab.alas

Kws. Peternakan Nange sejahtera

40 Ha SK Bupati Sumbawa No.852 Th.2012 Tgl. 19 juni 2012

5 Rhee Ds.Rhee loka

Kws.Peternakan Turin Tawir

27 Ha SK Bupati Sumbawa No.853 TH. 2012 Tgl. 19 juni 2012

6 Moyo Hulu Ds. Pernek

Kws.Peternakan Olat Monte

50 Ha SK Bupati No. 854 TH. 2012 Tgl.19 Juni 2012

Jumlah 1.621 Ha Sumber: Seksi Hijauan Pakan dan Pengembangan Kawasan Peternakan (2019)

23. Penguatan Instalasi Pembibitan Ternak Kerbau

Sebagai bentuk Komitmen Pemerintah kabupaten Sumbawa dalam

pengembangan ternak kerbau sumbawa sejak tahun 2014 telah dibentuk

UPTD Pembibitan Ternak Kerbau Sumbawa Bersinergi yang terletak di Desa

Maronge Kecamatan Maronge di lahan seluas 22 Ha, dan telah ditanami kebun

HPT seluas 5 Ha. Adapun populasi ternak kerbau di UPTD pembibitan Ternak

Kerbau Sumbawa Bersinergi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 19. Populasi ternak kerbau di UPTD

No Umur Jantan (ekor) Betina (ekor) Jumlah (ekor)

1. 0 – 1 tahun 7 12 19

2. >1 – 3 tahun 6 21 27

3. >3 – 8 tahun 2 16 18

4. > 8 tahun - - -

Jumlah 15 49 64 Sumber: UPTD Pembibitan Ternak Kerbau Sumbawa Bersinergi (2019)

Page 53: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

52

Pada tahun 2019, anggaran pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari

dana APBD Kabupaten sebesar Rp. 565.685.000,- dengan realisasi Rp.

555.920.987 (98,06%). Seluruh anggaran digunakan untuk memenuhi

kebutuhan pelaksanaan kegiatan, yaitu :

Belanja bahan habis pakai yaitu alat-alat tulis kantor (ATK)

Belanja pembuatan pagar/ pedok HPT dan bibit tanaman untuk

pengembangan kebun HPT

Belanja tempat minum anak kerbau

Belanja pemagaran UPTD dan pipanisasi air untuk padang

penggembalaan

Belanja cetak blanko Berita acara serah terima ternak (BAST), Berita

Acara Kematian Ternak (BAKT), Surat visum ternak, Bukti penerimaan

angsuran ternak (BPAT), Surat Perjanjian Kerja Ternak Pemerintah

(SPKTP).

Belanja makan minum yang dialokasikan untuk mendukung kelancaran

pertemuan kegiatan pendidtribusian ternak kepada masyarakat

Belanja perjalanan Dinas dalam Daerah untuk menunjang :

- Kegiatan monitoring dan evaluasi kelompok ternak Program APBN/

Bansos, AUTS (Asuransi untuk Ternak Sapi), redistribusi ternak

- Kegiatan verifikasi CPCL dan monitoring pengadaan ternak Program

APBN/ Bansos, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten/ Belanja untuk

diberikan kepada masyarakat.

Belanja perjalanan Dinas Luar Daerah dialokasikan untuk;

- Rapat koordinasi/konsultasi Program APBN/ Bansos, AUTS (Asuransi

untuk Ternak Sapi), dan ternak ruminansia

- Sinkronisasi data ternak pemerintah dan workshop penyerahan hibah

pemerintah pusat dan provinsi

24. Pengembangan Produksi dan Pengolahan Pakan Ternak

Keberhasilan peternak tidak terlepas dari pakan ternak yang diberikan baik

secara kualias maupun kuantitas pakan. Untuk mendukung ketersedian pakan

dalam rangka peningkatan populasi dan genetik ternak, kegiatan pengembangan

produksi dan pengolahan pakan dilaksanakan dalam upaya peningkatan sumber

Page 54: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

53

daya manusia (SDM) untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada

untuk memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan kualitas bahan pakan ternak.

Pakan ternak yang telah diolah dapat disimpan lebih lama tanpa mengurangi nilai

gizi pakan sehingga membantu petani ternak dalam penyediaan pakan ternak

khususnya ketersediaan pakan pada musim kemarau.

Hasil samping pertanian seperti jerami padi dan jagung dapat dimanfaatkan

sebagai pakan ternak terutama pada musim kemarau. Selain itu, limbah jagung

juga dapat diintegrasikan dengan memasyarakatkan penanamam lamtoronisasi

disela tanaman jagung. Tanaman lamtoro kaya akan protein sehingga

produktivitas ternak cepat meningkat. Pohon Lamtoro sangat tahan kekeringan

dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi untuk peningkatan berat badan ternak.

Gerakan Masyarakat Jagung Integrasi sapi (GEMA JIPI) yang dicanangkan

pemerintah Kabupaten Sumbawa sejak tahun 2018 merupakan gerakan bersama

dalam pemanfaatan limbah jagung untuk pakan ternak melalui perlakuan/

pengolahan dengan fermentasi. Guna mendukung keberhasilan GEMA JIPI maka

Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun 2019 ini menganggarakan belanja

Chooper/ mesin pencacah sebanyak 17 unit yang didistribusikan kepada kelompok

ternak aktif, pembangunan rumah pakan di Desa Songkar Kecamatan Moyo Utara,

bahan pelatihan untuk demo pakan di 12 lokasi dan pelatihan pengembangan

bahan pakan di 7 lokasi di Kabupaten Sumbawa.

Tabel 20. Sebaran Kegiatan Pengembangan Produksi dan Pengolahan Pakan

Kecamatan Desa Nama Kelompok Jumlah A. Pelatihan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna

Alas Desa Alas 1. KTT Sama Rasate 40 Orang Unter Iwes Desa Pelat 2. KTT Sahabat Lestari 40 Orang Moyo Hilir Labuan Ijuk 3. Kampung KB 40 Orang Moyo Hulu Semamung 4. KTT Maju Bersama 40 Orang Sebasang 5. KTT Riam Bagentar 40 Orang Plampang Plampang 5. KTT Berkembang 40 Orang Lopok Mamak 5. KTT Tiu Sepit 40 Orang

B. Penerima Peralatan Teknologi Peternakan Tepat Guna Sumbawa Seketeng 1.KTT Bage Berempug 1 unit Brang Biji 2.KTT Ai Beta 1 unit Unter Iwes Pelat 3.KTT Sahabat Lestari 1 unit Moyo Hulu Sebasang 4.KTT Riam Bagentar 1 unit Semamung 5.KTT Maju Bersama 1 unit Lopok Berora 6.KTT Impian 1 unit Mamak 7.KTT Tiu Sepit 1 unit Tatede 8.KTT Bunga Harapan 1 unit Lape Labu Kuris 9.KTT Harapan Jaya 1 unit

Page 55: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

54

Hijrah 10.KTT Saling Sakiki 1 unit Lenangguar Ledang KTT Kokar Beong 1 unit Lantung Perung KTT Perung Lantung 1 unit Plampang SP 1 KTT Berkembang 1 unit Maronge Labuhan

Sangor KTT Lembu Emas 1 unit

Empang Jotang Beru KTT Unter Tingi 1 unit Jotang KTT Lutuk Sampan 1 unit Tarano Labuhan

Bontong KTT Langkayam 1 unit

C. Rumah Pakan Moyo Utara Songkar KTT Untir Jarak 1 unit Sumber: Seksi Bahan Pakan dan Pakan Olahan (2019)

Gb. 5. Kegiatan Pelatihan Pengolahan Pakan Ternak

25. Pengembangan Kelembagaan dan Penumbuhan Kelompok Peternakan

model

Tujuan dari kegiatan ini adalah terbentuknya kelompok tani ternak yang

mandiri, profesional dan memiliki daya saing dapat terwujud. Pada tahun 2019,

dilaksanakan pembinaan kelompok tani ternak melalui Pelatihan Penggemukan di

Kecamatan Buer, Utan, dan Empang serta budidaya ternak ayam kampung super

di 3 Desa di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa. Pelatihan penggemukan yang

dilaksanakan pada tahun ini merupakan usulan musrenbang kabupaten yang

dapat di akomodir oleh Dinas Peternakan dan Keswan Kabupaten Sumbawa.

Pada Tahun 2019, jumlah kelompok tani ternak (KTT) berdasarkan kelas

kelompoknya sebanyak 1137 kelompok, atau meningkat 3,27% dari tahun 2018.

Berikut jumlah kelompok tani ternak (KTT) berdasarkan kelas kelompok ternak

dan komoditi tahun 2019

Page 56: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

55

Tabel 24. Daftar Kelompok Tani Ternak di Kab.Sumbawa Tahun 2019

NO KECAMATAN K E L A S

JUMLAH

K O M O D I T I

JUMLAH SAPI KERBAU KAMBING DOMBA KUDA

Unggas

P L M U AYAM BURAS

BROILER LAYER ITIK

1 EMPANG 45 20 2 - 67 40 11 - 2 8 4 1 - 1 67 2 TARANO 15 13 - - 28 15 6 - - 5 1 - - 1 28 3 PLAMPANG 38 21 1 - 60 52 4 - - 2 1 - - 1 60 4 LABANGKA 4 11 4 - 19 8 - - - 8 3 - - - 19 5 MARONGE 26 9 - - 35 17 14 - - 2 3 - - - 36 6 LAPE 31 4 1 - 36 23 - - - 9 1 1 - 2 36 7 LOPOK 26 12 1 - 39 26 2 - - 2 5 3 - 1 39 8 MOYO HILIR 77 30 2 - 109 86 4 - - 14 5 - - - 109 9 MOYO UTARA 40 13 1 - 54 36 4 - - 10 4 - - - 54

10 MOYO HULU 41 25 4 - 70 30 1 - 1 5 33 - - - 70 11 LENANGGUAR 9 1 2 - 12 4 2 - - 3 3 - - - 12

12 ROPANG

15 1 - - 16 11 - - - 1 4 - - - 16

13 LANTUNG 5 3 - - 8 7 1 - - - - - - - 8 14 ORONG TELU 7 2 - - 9 5 2 - - 2 - - - - 9 15 LUNYUK 89 19 4 - 112 41 - - - 5 62 - 3 1 112 16 SUMBAWA 55 7 3 - 65 27 - - 1 13 21 1 1 1 65 17 UNTER IWES 39 4 6 - 49 28 1 - 1 8 11 - - - 49 18 LAB. BADAS 42 15 1 - 58 34 - - - 19 1 2 1 1 58 19 BATULANTEH 15 2 - - 17 12 1 - - 4 - - - - 17 20 UTAN 46 15 3 - 64 41 1 - - 10 10 1 - 1 64 21 RHEE 11 2 1 - 14 12 - - 1 1 - - - - 14 22 ALAS 92 14 3 - 109 49 2 - 3 35 18 - - 2 109 23 ALAS BARAT 41 15 3 - 59 32 2 - 2 8 12 - - 2 58 24 BUER 22 6 - - 28 20 1 - - 5 2 - - - 28

JUMLAH 2019 831 264 42 - 1.137 656 59 - 11 179 204 9 5 14 1.137 JUMLAH 2018 810 258 33 - 1.101 632 58 171 1 11 200 9 5 14 1.101

Sumber: Seksi Bina Kelembagaan dan Penyuluhan Peternakan (2019)

26. Pengembangan Pakan Hijauan

Pelaksanaan kegiatan pengembangan pakan hijauan memiliki anggaran

sebesar Rp. 402.899.100 yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD

Kabupaten dengan realisasi 98,40% dan realisasi fisik 100%. Seluruh anggaran

digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan kegiatan, meliputi belanja

pengadaan bibit tanaman, belanja bahan pembuatan kebun Hijauan Makanan

Ternak (HMT), bahan pembuatan pupuk organic, dan perjalanan dinas dan luar

daerah dalam rangka konsultasi dan koordinasi pengembangan pakan hijauan di

Kabupaten Sumbawa.

Kegiatan pembuatan kebun HMT dengan luas tanam 27 Ha dan pengadaan

bibit tanaman sebanyak 500 Kg dengan toal anggaran sebesar Rp. 365.000.000

merupakan 2 (dua) dari 7 (tujuh) usulan musrenbang kabupaten yang dapat di

akomodir oleh Dinas Peternakan dan Keswan Kabupaten Sumbawa.

Page 57: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

56

Tabel 25. Lokasi Penanaman Kebun HMT Tahun 2019

No Kecamatan Lokasi Luas tanam 1 Kec. Alas Juran Alas 1 Ha 2 Kec. Rhee Rhee 1 Ha 3 Kec. Utan Stowe Brang 1 Ha 4 Kec. Moro Utara Kukin 1 Ha 5 Kec. Lape Hijrah 2 Ha 6 Kec. Lenangguar Lenangguar 1 Ha 7 Kec. Ropang Ropang 1 Ha 8 Kec. Lantung Padesa 1 Ha 9 Kec. Labangka Labangka 2 Ha 10 Kec. Labangka Sekokat 2 Ha 11 Kec. Labangka Suka Mulya 1 Ha 12 Kec. Labangka Suka Damai 2 Ha 13 Kec. Lunyuk Lunyuk Rea 3 Ha 14 Kec. Lunyuk Lunyuk Ode 1 Ha 15 Kec. Lunyuk Jamu 1 Ha 16 Kec. Lunyuk Padasuka 1 Ha 16 Kec. Lunyuk Suka Maju 1 Ha 17 Kec. Maronge Maronge 1 Ha 18 Kec. Tarano Batu Lante 1 Ha 19 Kec. Tarano Toloói 1 Ha 20 Kec. Tarano Labuan Aji 1 Ha

Jumlah Penanaman 2019 27 Ha Sumber: Seksi Hijauan Pakan dan Pengembangan Kawasan Peternakan

27. Pengawasan Mutu dan Keamanan Pakan

Kegiatan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pakan mempunyai tugas

melaksanakan kebijakan teknis pengawasan mutu, keamanan dan pendaftaran

pakan terkait, serta melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap

produksi pakan, peredaran bahan pakan dan pakan ternak.

Tabel 27. Hasil Pengawasan Pakan Ternak

No Lokasi Jenis pakan Volume (ton) Keterangan 1 UD. Surya Sinta BR I 305 ton Jumlah

sampel yang di uji adalah 5 sampel

BR II 504 ton 2 UD. Tani Subur BR I 17 ton BR II 13 ton

Pakan Aduan 110 ton

Pakan Petelur 12 ton 3 CV. Diponegoro BR I 377 ton BR II 322 ton 4 Laju Tani BR I 72 ton BR II 36 ton

Pakan Aduan 180 ton

Pakan Petelur 6 ton Sumber: Seksi Pengawasan Mutu, Keamanan, dan Pendaftaran Pakan (2019)

Page 58: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

57

Pada tahun 2019, Anggaran pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari Dana

Alokasi Umum (DAU) APBD Kabupaten. Seluruh anggaran digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pelaksanaan kegiatan, meliputi :

Belanja bahan habis pakai yang meliputi alat-alat tulis kantor (ATK);

Belanja bahan pengawasan produk pakan

Belanja pengujian mutu pakan (analisa proximat) yang beredar di untuk 20

sampel. Pelaksanaan uji mutu pakan/ analisa proximat (uji kadar air, abu,

lemak kasar, serat kasar, dan protein kasar) dilakukan oleh laboratorium

imu nutrisi dan makanan ternak Universitas Mataram terhadap 20 sample

pakan ternak yang beredar di Kabupaten Sumbawa.

Belanja makan minum yang dialokasikan untuk mendukung kelancaran

pertemuan kegiatan

Belanja perjalanan Dinas dalam Daerah untuk pengawasan ke toko

penjual pakan ternak

Belanja perjalanan Dinas Luar Daerah dialokasikan untuk Rapat koordinasi

pengawasan mutu dan keamanan pakan ternak.

7. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK

28. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak

Kegiatan ini diperuntukan untuk membiayai biaya operasional

pencegahan, pengobatan dan pengamatan penyakit yang ada di Kabupaten

Sumbawa selama tahun 2019. Anggaran pelaksanaan kegiatan ini bersumber

dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kabupaten. Dan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pelaksanaan kegiatan, meliputi :

Belanja bahan habis pakai yang meliputi alat-alat tulis kantor (ATK); dan

alat kedokteran hewan

Belanja obat-obatan, vaksin SE, vaksin AT, serta bahan kimia dan antigen

untuk pemeriksaan laboratorium

Belanja insentif dan jasa pelayanan keswan

Belanja Handsprayer untuk keperluan suci hama;

Belanja perjalanan Dinas dalam Daerah pemeliharaan dan pencegahan

penyakit hewan ke 24 kecamatan di Kabupaten Sumbawa;

Page 59: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

58

Belanja perjalanan Dinas Luar Daerah dialokasikan untuk Rapat koordinasi

dan konsolidasi pengendalian penyakit menular ternak.

Pelaksanaan vaksinasi merupakan upaya pencegahan penyakit yang

paling efektif di Kabupaten Sumbawa sampai dengan saat ini. Pemberian

vaksin dilakukan setiap tahun sekali bertujuan agar ternak memiliki kekebalan

terhadap penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksin yang telah diberikan.

Vaksin yang digunakan adalah SE dan AT dan dilakukan pada ternak Sapi,

kerbau, Kuda dan kambing. Vaksin AT diperuntukkan untuk pencegahan

penyakit anthrax (AT) yang termasuk didalam kategori penyakit strategis

nasional, sementara vaksin SE diperuntukkan untuk pencegahan penyakit

Septicaemia Epizootica (SE) yang termasuk didalam kategori penyakit strategis

daerah. Pelaksanaan dilakukan bersamaan dengan kegiatan registrasi ternak.

Faktor-faktor yang dapat menunjang suksesnya vaksinasi AT dan SE

dengan kondisi pemeliharaan ternak yang ekstensif dan semi intensif

tradisional adalah :

1. Personil medik dan paramedik veteriner yang memadai dan

memiliki komitmen kuat untuk menuntaskan vaksinasi.

2. Vaksin yang cukup dengan masa pakainya yang panjang.

3. Peralatan penunjang berupa cap bakar VS.

4. Lorong sempit yang memadai di setiap titik pelaksanaan vaksinasi.

5. Alat-alat kedokteran hewan yang mencukupi seperti jarum, spuit,

tempat vaksin.

6. Buku catatan vaksinasi yang akurat

7. Dilakukan vaksinasi ulang dan susulan bagi ternak yang belum

divaksin dalam tahun berjalan.

Tabel 28. Kegiatan Vaksinasi SE dan AT di Kabupaten Sumbawa Tahun 2019

No Jenis Vaksin APBN (dosis)

APBD II (dosis)

Jumlah (dosis)

Realisasi (ekor)

1. SE - 94.950 94.950 90.722

2. AT 7000 30.000 37.000 37.000

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan (2019)

Vaksinasi SE dan AT dilaksanakan setiap tahun diproritaskan pada ternak

sapi dan kerbau selain ternak bunting dan anak dibawah umur 3 bulan. Selain itu,

pemberian vaksinasi ulangan (booster) setiap 6 (enam) bulan sekali setelah

pemberian vaksinasi pertama juga dilakukan dengan maksud merangsang

Page 60: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

59

kembali pembentukan sistem imun sehigga titer antibodi tetap tinggi didalam

darah dan ternak mempunyai daya tahan terhadap penyakit.

29. Pengawasan Obat Hewan dan Residu

Terlaksananya pengawasan obat hewan dan residu diharapkan peredaran

vaksin dan obat hewan yang berkualitas dan daging yang bebas residu. Kegiatan

ini didukung anggaran sebesar Rp. 257.702.700,- dan realisasi Rp. 254.426.418,-

(98.73%). Rincian untuk belanja pengadaan obat-obatan hewan, bahan kimia dan

peralatan kedokteran dan laboratorium untuk se Kabupaten Sumbawa.

Obat hewan mempunyai peranan sangat penting dalam upaya pemeliharaan

dan peningkatan kesehatan hewan yang akan menunjang upaya pengembangan

dan pembangunan peternakan. Dalam rangka melindungi pemakaian obat hewan

dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti potensi, hasil, kemampuan dan

kemurniannya serta mengamankan obat hewan yang dapat meningkatkan

kesehatan konsumen hasil ternak khususnya dari pencemaran residu obat.

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 1992 tentang Obat Hewan, Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan menyatakan sebagai Dinas teknis mempunyai

kewajiban untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap peredaran

obat untuk hewan. Untuk itu Pemerintah kabupaten Sumbawa telah menerbitkan

Peraturan Bupati Nomor 32 tahun 2015 tentang Obat Hewan dan Ijin Usaha Obat

Hewan.

Adapun ruang lingkup pembinaan pengawasan obat hewan tersebut antara

lain :

Melakukan pemeriksaan terhadap dipenuhinya ketentuan perijinan usaha

pembuatan, penyediaan dan peredaran obat hewan.

Melakukan pemeriksaan terhadap cara pembuatan obat hewan yang baik.

Melakukan pemeriksaan terhadap obat hewan, sarana dan tempat

penyimpanannya dalam penyediaan dan peredaran termasuk alat dan cara

pengangkutannya.

Melakukan pemeriksaan terhadap pemakaian obat hewan.

Mengambil contoh bahan baku dan obat hewan guna pengujian khasiat

dan keamanannya.

Page 61: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

60

Sehubungan dengan kewenangan tersebut di atas, maka pada Tahun 2019 telah

dilakukan pengawasan obat hewani wilayah kabupaten Sumbawa. Adapun hasil

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 29. Pengawasan Depo/ Toko Obat di Kabupaten Sumbawa Tahun 2019

KECAMATAN NO NAMA TOKO

PELETAKAN KONDISI OBAT PENYIMPANAN

OBAT VAKSIN OBAT VAKSIN OBAT VAKSIN

Sumbawa 1 Tani Subur Baik - Baik - Rak condola Kulkas

2 CV.Diponegoro Cukup Baik Baik - Etalase kaca Kulkas

3 PT.Baling-Baling Bambu Baik - Baik - Etalase kaca -

4 UD.Laju Tani Kurang Baik Baik - Etalase kaca Kulkas

5 UD.Lancar Rezeki Baik - Baik - Etalase kaca -

6 Mochi Petshop Cukup - Baik - Etalase kaca

7 Soraya Petshop Cukup - Baik - Etalase kaca

Utan 8 Toko Sumber Tani Baik - Baik - Etalase kaca -

9 UD.Ditara jaya Baik - Baik - Etalase kaca -

10 UD.Adil Baik - Baik - Etalase kaca -

Alas 11 UD.Sahabat Cukup - Baik - Etalase kaca -

12 UD.Delta mas Cukup - Baik - Etalase kaca -

13 UD.Remit Jaya Baik Baik Baik - Etalase kaca Kulkas

Alas Barat 14 UD.Setia Tani Cukup - Baik - Kondola -

15 UD.Mekar Tani Cukup - Baik - Etalase kaca -

Moyo Hilir 16 UD.Fajar Cukup Cukup Baik Baik Etalase kaca kulkas

17 UD.Lombok Utama Cukup - Baik - Rak kondola -

Moyo Utara 18 UD Jaya Baru Cukup - Baik - Rak kondola -

19 UD. Dua Putra Cukup - Baik - Rak kondola -

20 CV.Karya Usaha Mandiri Cukup - Baik - Etalase kaca -

21 UD Dua Putri Kurang - Kurang - Rak kondola -

Lopok 22 UD Mawar Kurang - Kurang - Etalase kaca -

23 UD Usaha makmur Kurang - Kurang - Etalase kaca

Maronge 24 UD Bina Tani Baik - Baik - Etalase kaca -

Plampang 25 Sahabat Tani Kurang - Kurang - Etalase kaca -

26 UD Dani Kurang - Kurang - Etalase kaca -

Labangka 27 UD PondokTani Baik - Baik - Etalase kaca -

Empang 28 CV Rama Sukses mandiri Baik - Baik - Etalase kaca -

29 UD BalaTani Baik - Baik - Etalase kaca -

30 Toko Tiu Sedam Baik - Baik - Etalase kaca -

31 UD Fikri Baik - Baik - Etalase kaca -

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan dan Pengawasan Obat Hewan (2019)

Page 62: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

61

Berdasarkan hasil pengawasan obat hewan dikabupaten Sumbawa, Tim

memberikan saran-saran :

1. Perlu sosialisasi tentang pelaksanaan penggunaan khusus pengawasan

obat hewan

2. Bagi badan usaha/ perorangan yang menjual obat hewan yang

perijinannya tidak lengkap agar dilengkapi dan diperbarui

3. Perlu ditunjuk tenaga dokter hewan atau apoteker atau minimal asisten

apoteker sebagai penanggung jawab kegiatan usaha (Depo Obat Hewan)

4. Penyimpanan obat hewan harus terpisah dengan bahan makanan,

5. penyimpanan obat hewan ditempat yang terlindung dari sinar matahari

dan suhu harus sesuai dengan standar penyimpanan.

6. Pengawasan obat hewan perlu dilakukan secara priodik guna menjaga

mutu, khasiat dan keamanan peredaran dan penggunaan obat hewan.

30. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) merupakan rantai penghubung

antara kesehatan hewan dan kesehatan produk hewan, kesehatan manusia serta

kesehatan lingkungan. Kesmavet sebagai salah satu unsur dari kesehatan hewan

dalam arti luas adalah segala urusan kesehatan hewan dan produk hewan yang

secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia.

Penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia melalui hewan dan/atau

produk hewan adalah penyakit hewan yang masuk kedalam kategor Zoonosis.

Oleh karena itu penyelenggaraan kesmavet menjadi bagian penting dari aktivitas

masyarakat untuk melindungi kesehatan dan ketentraman batin masyarakat

melalui penjaminan higiene dan sanitasi pada rantai produk hewan, penjaminan

produk hewan dalam hal kehalalan bagi yang dipersyaratkan, keamanan,

kesehatan dan keutuhan serta pengendalian dan penanggulangan zoonosis.

Penjaminan higiene dan sanitasi adalah persyaratan dasar sistem jaminan

keamanan pangan, dilaksanakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang

dapat mengganggu kesehatan akibat mengkonsumsi pangan asal hewan

(foodborne disease) atau menggunakan produk hewan dengan mengendalikan

resiko produk hewan pada proses produksi tercemar atau terkontaminasi oleh

bahaya biologis, kimia dan fisik serta resiko produk hewan menjadi tidak halal bagi

yang dipersyaratkan. Dalam rangka pembinaan dan peningkatan pelayan

Page 63: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

62

RPH/TPH dan kegiatan usaha pejagalan hewan telah dilakukan berbagai

kegiatan dalam upaya optimalisasi fungsi Kesehatan Masyarakat Veteriner

melalui :

Monitoring kegiatan RPH/TPH di masing-masing kecamatan.

Pertemuan pengusaha pejagal hewan dalam upaya peningkatan peranan

pejagal dalam penyediaan daging yang ASUH.:

Melakukan pembinaan dan mendorong pengusaha pejagal agar dapat

mentaati Peraturan Pemerintah yang berlaku.

Membentuk tim monitoring dan pengendalian penyakit hewan menular

terutama penyakit zoonosis yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Tabel 29. Pemotongan Ternak di Kabupaten Sumbawa Tahun 2019

NO Kecamatan Jumlah

Penjagal

Jumlah Hasil Pemotongan ( ekor)

Sapi

(ekor)

Kerbau

(ekor)

Kuda

(ekor)

Kambing

(ekor)

1. RPH Bangkong - Sumbawa 14 2.268 188 106 149

2. RPH Sabang - Moyo Utara 1 193 120 - -

3. TPH Lunyuk 3 86 - - -

4. RPH Langam (Lopok) 3 320 55 - -

5. RPH Plampang 4 664 50 14 -

6. TPH Maronge 1 - - - -

7. RPH Empang 4 325 98 13 -

8. RPH Utan 2 279 103 - -

9. RPH Alas 4 74 1.040 - -

TOTAL 36 4.209 1,554 133 149 Sumber: Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengawasan Rumah Potong Hewan (2019)

RPH (Rumah Potong Hewan) sebagai termpat pemotongan hewan yang sah

dbangun untuk memfasilitai kegiatan/ usaha pemotongan hewan. Melalu RPH

diharapkan pengawasan pemotongan dapat dilakukan secara optimal sehingga

masyarakat dapat memperoleh daging yang memenuhi standar ASUH (aman,

sehat, utuh, dan halal).

31. Peningkatan Pelayanan & Pemeriksaan Hewan Qurban.

Setiap Tahun Umat Islam melaksanakan Ibadah Qurban dengan

menyembelih Ternak Sapi, Kerbau, Kambing ataupun Ternak domba. Proses

penyembelihan ternak qurban tersebut dilakukan di Luar RPH/TPH. Namun

demikian tetap diperlukan aspek kehalalalan dan keamanan serta jaminan mutu

daging yang ASUH (Aman Sehat, Utuh dan Halal).

Page 64: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

63

Pemeriksaan kesehatan hewan qurban dilakukan pada H-2 sampai dengan

Hari Raya Idu Adha. Pemeriksaan terbagi menjadi dua yaitu pemeriksaan Ante

Mortem dan Post Mortem. Pemeriksaan Ante Mortem dilakukan dengan

Pemeriksaan Klinis dan Pemeriksaan Laboratorium. Pemeriksaan Laboratorium

dilakukan dengan mengambil darah pada ternak yang akan dipotong kemudian

dilakukan pemeriksaan Mikroskopis. Jika secara Klinis dan hasil pemeriksaan

Laboratorium dinyatakan sehat dan bebas dari bibit penyakit berbahaya, maka

ternak boleh dipotong sedangkan jika secara klinis terlihat sakit maka

penyembelihan ditunda untuk pemeriksaan selanjutnya sampai dinyatakan boleh

dipotong atau ditolak oleh petugas yang berwenang. Pemeriksaan Post Mortem

dilakukan dengan Pemeriksaan Organoleptik (Makroskopik) dilakukan terhadap

kepala dan Organ dalam yaitu limpa, hati, paru-paru, jantung, usus dan ginjal

serta limfoglandula yang meliputi: Inspeksi (Bentuk, warna, ukuran, ketajaman

tepi organ); Palpasi (Perabaan kekenyalan dan presipitasi); Insisi (Sayatan

dengan pisau untuk melihat adanya kerusakan jaringan).

Anggaran kegiatan ini bersumber dari DAU APBD Kabupaten Sumbawa

tahun 2019 sebesar Rp 50.515.000,-. Adapun Tim pemeriksa hewan Qurban

terdiri dari:

- Petugas Laboratorium 5 orang

- Pemeriksa dan pengambil darah hewan dilapangan 185 orang.

Seluruh anggota Tim Pemeriksa Hewan qurban bertugas melakukan

pengawasan dan pemantauan terhadap pemotongan hewan Qurban yang

halal dan sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Jumlah pemotongan hewan

qurban 1439 H/ 2019 M sebanyak 2.134 ekor, terjadi peningkatan dibanding

jumlah pemotongan hewan qurban 1438 H/ 2018 M (1.880 ekor). Hasil

pemeriksaan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini

Page 65: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

64

Tabel 31. Data Hasil Pemeriksaan Kesehatan Hewan Qur’ban di Kabupaten Sumbawa pada Idul Adha 1439 H/ 2019 M

NO KECAMATAN JENIS TERNAK (EKOR) SAPI KERBAU KAMBING DOMBA JUMLAH

1 SUMBAWA 142 3 128 3 276 2 UNTER IWES 78 - 17 - 95 3 LAB. BADAS 77 - 174 - 251 4 U T A N 49 - 34 - 83 5 R H E E 18 - 12 - 30 6 A L A S 44 12 36 - 92 7 B U E R 25 1 23 - 49 8 ALAS BARAT 71 1 305 - 377 9 BATU LANTEH 20 - 10 - 30 10 MOYO HULU 62 6 5 - 73 11 R O P A N G 22 - 1 - 23 12 LENANGGUAR 40 2 17 - 59 13 LANTUNG 10 1 17 - 28 14 L U N Y U K 31 - 6 - 37 15 ORONG TELU 20 3 4 - 27 16 MOYO HILIR 69 7 13 - 89 17 MOYO UTARA 53 - 12 - 65 18 L A P E 39 5 25 - 69 19 L O P O K 53 7 20 - 80 20 PLAMPANG 58 1 10 - 69 21 MARONGE 18 3 17 - 38 22 LABANGKA 25 - 8 - 33 23 E M P A N G 80 6 15 - 101 24 T A R A N O 28 5 27 - 60

JUMLAH 1.132 63 936 3 2.134

Sumber: Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengawasan Rumah Potong Hewan (2019)

32. Pelayanan Kesehatan Hewan dan Jejaring Sistem Informasi Kesehatan

Hewan

Untuk menghasilkan ternak sehat berkualitas dan produktif dibutuhkan

fasilitas penunjang dan personil yang profesional. Sejak tahun 2018 Kabupaten

Sumbawa dijadikan pilot project dalam pelaksanaan program iSIKHNAS (Sistem

Informasi Kesehatan Nasional) berbasis teknologi seluler. Melalui program ini

diharapkan informasi kejadian penyakit di tingkat lapangan dapat diketahui dan

ditangani segera. Kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp. 129.845.500,- dan

realisasi Rp. 129.731.800,- (99,91%). Rincian untuk belanja pengadaan peralatan

kedokteran dan laboratorium hewan, serta pengadaan mikroskop LCD dan USG

Hewan.

Page 66: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

65

Tabel 32. Laporan Kejadian Penyakit Menular di Kabupaten Sumbawa Tahun 2019

Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan dan Pengawasan Obat Hewan (2019)

Kegiatan Pelayanan Keswan dan Jejaring Sistem Informasi Keswan

mempunyai tujuan antara lain:

1. Terjangkaunya pelayanan kesehatan hewan di 166 desa dan kelurahan dalam

wilayah Kabupaten Sumbawa

2. Tercapaianya tingkat keterampilan medik veteriner dan paramedik veteriner

secara optimal

3. Tercapainya sinkronisasi program kesehatan hewan antara Pusat, Propinsi

dan Kabupaten

NO KECAMATAN RA SC BEF HEL AT COC PE SE MCF STR ORF SA TEL BZ SNOT FA DEM ENTR ASC PAN RNT VG VV RW CRD DERM MAS TOTAL

1 Alas - 6 4 12 - 1 - - - 1 - - 2 - - - - 6 4 - - - - - - - - 36

2 Alas Barat - 12 9 10 - 1 - - - 7 - - - 1 1 - 1 4 - - - - - - - - - 46

3 Batu Lanteh - - 7 42 - 1 - - - - - - 4 4 - - - - - - - - - - - - 58

4 Buer - 2 11 9 - 1 - - - 1 - - - - - - - 6 - 1 - - - - - 1 - 32

5 Empang 25 - 9 12 - - - 3 2 7 - 2 7 5 - - 2 - - - - - - - - - 74

6 Labangka 6 1 5 28 - 6 - - - - - - 4 1 - - 1 7 - - - - - - - - - 59

7 Labuhan Badas - 1 10 3 - - - - - - - - 3 - - - 15 - - 1 - - - - - - 33

8 Lape - 7 12 8 - 1 1 - - - - 4 - - - 14 - - - 1 2 3 - - - 53

9 Lantung - 2 4 4 - 1 - 2 - 7 - - 10 - - - - - - - - - - - - 30

10 Lenangguar - 4 5 7 - 6 5 - - 1 - 1 3 2 - - - - - - - - - - - - 34

11 Lopok - 6 18 2 - - - - 1 1 - - 4 1 - - - 12 - - - 3 1 1 - - - 50

12 Lunyuk - 11 2 24 - 1 1 - 1 7 - 1 2 - - - 15 - - - - - - - - 65

13 Maronge - - 2 7 - - - 2 - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - 13

14 Moyo Hilir - - 11 24 1 8 1 - - - - 1 2 4 - - - - - - - - - - - - 52

15 Moyo Hulu - - 38 3 - - - - - - - - 4 9 - - - 10 - - - - - - - - - 64

16 Moyo Utara - - 10 8 - - 4 2 - 9 - 2 4 2 - - 1 7 - - - - - - - - - 49

17 Orong Telu - - 2 - - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - 3

18 Plampang 8 5 10 17 - - - 12 - - 2 - 3 - - - - - - - - - - - - - 57

19 Rhee - 28 4 3 - 1 - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - 37

20 Ropang - - 1 2 - - - 2 - 4 - - - 10 - - - - - - - - - - - - 19

21 Sumbawa - 16 11 1 - - - - - - - - - - - - 22 - - 2 - 1 - 3 2 1 59

22 Tarano 18 - 3 2 - - - 1 2 - 1 - 1 6 - - - - - - - - - - - - 34

23 Untir Iwes - 5 50 40 - 2 1 - - - 3 - 6 32 - - - - - - - - - - - - 139

24 Utan - 7 54 37 - 5 - - - 1 - - 3 10 - - - - - - - - - - - - 117

57 113 292 305 1 34 12 26 5 40 13 6 53 105 1 - 3 120 4 1 3 4 4 4 3 3 1 1.213

254 183 90 - 13 9 34 5 22 35 24 56 67 - - 3 - - - - - - - - - - 795 TAHUN 2018

TAHUN 2019

CATATAN

RA Rabies COC Cocidiosis MCF Malignant Cattaral Fever RW Ring Worm PAN Panleukopeni ENTR Enteritis

SC Scabies PE Pink Eye STR Stranger CRD Cronic respiratory disease RNT Rhinitis VV Vulvinis

BEF Bovine Ephemeral Fever SE Septicaemi Epizooticae ORF FA Fascioliasis DERM Dermatitis

HEL Helminthiasis BZ Baliziekta SA Surra ASC Ascariasis MAS Mastitis

AT Anthrax SNOT TEL Teleziasis DEM Demodecosis VG Vaginitis

Page 67: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

66

4. Tercapainya optimalisasi kegiatan pelayanan kesehatan hewan di klinik

hewan dan Pusat kesehatan hewan di tiap kecamatan dengan fasilitas yang

memadai.

33. Surveilance, pemberantasan dan monitoring penyakit hewan

Surveilance merupakan kebutuhan dasar dalam program pengendalian dan

pemberantasan penyakit, baik di tingkat global, nasional, regional maupun di tingkat

peternakan. Surveilance dilakukan untuk menginisiasi langkah-langkah

pengendalian atau tindakan investigasi lebih lanjut. Sebagai salah satu alat dalam

pengendalian atau pemerantasan penyakit, secara umum tujuan surveilance adalah

untuk menunjukan kondisi bebas penyakit, deteksi dini, pengukuran tingkat penyakit

dan persebarannya serta menemukan kasus penyakit.

Anggaran kegiatan digunakan untuk membiayai jasa pelayanan :

- Keur dokar

Pada tahun 2019 telah dilakukan keur kuda dokar sebanyak 413 ekor di

Kecamatan Alas 120 ekor, Utan 176 ekor, Lape-Lopok 47 ekor dan Empang 70

ekor. Kegiatan pemeriksaan/keur kuda dokar bertujuan untuk meningkatkan

derajat kesehatan hewan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat

yang memanfaatkan jasa angkutan kuda penarik dokar.

Potensi Kuda Dokar banyak terdapat di kecamatan Labuhan Badas,

Sumbawa dan Plampang, namun karena telah lama dan kevacuman maka sulit

lagi untuk membangkitkan kembali kesadaran para pemilik kuda dokar untuk

keur kudanya semakin sulit karena pembayaran untuk pemasukan PAD

dianggap berat oleh kusir dokar. Hal ini diakibatkan kusir dokar tidak semuanya

sebagai pemilik kuda tetapi sebagai buruh, sedang pemilik kuda tidak

bertanggung jawab terhadap pembayaran keurnya.

- Suci hama ternak yang masuk dari luar daerah

Suci hama yang dilakukan di portal/ pos perbatasan antara Kabupaten

Sumbawa dan Kabupaten Lain yaitu di Portal Alas Barat dan Portal Tarano

dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Page 68: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

67

Tabel 33. Suci Hama di Portal Alas Barat dan Tarano

No Portal Jenis Ternak

Kendaraan Sapi Kerbau Kuda Unggas

1 Alas Barat - - - 388.930 498

2 Tarano 4254 6 10 - 0

Jumlah 4254 6 10 388.930 498 Sumber: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan (2019)

- Monitoring Brucellosis.

Brucellosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman Brucella sp

menyebabkan terjadinya keguguran pada kebuntingan ternak biasanya pada

periode kebuntingan trimester kedua (umur kebuntingan 5-6 bulan). Penyakit

Brucellosis bersifat zoonosis (menular ke manusia).

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor

97/Kpts/PD.660/2/2006 dan Piagam Menteri Pertanian RI Tanggal 6 April 2006

Kabupaten Sumbawa dinyatakan bebas dari penyakit Brucellosis. Setelah

dilakukan upaya pembebasan Kabupaten Sumbawa terhadap penyakit

Brucellosis sejak tahun 2002 yang lalu.

Cara yang dilakukan dalam upaya pembebasan adalah pengambilan sampel

serum darah sapi dan kerbau betina umur 1 tahun ke atas, selanjutnya

serumnya dipisahkan dari sel darah merah, kemudian dilakukan pengujian

laboratorium dengan metode RBPT dan CFT. Dari seluruh sampel yang

diperiksa sejak tahun 2002 sampai tahun 2006 diperoleh hasil positif

brucellosis kurang dari 2% sehingga upaya tindak lanjut untuk pembebasan

dengan Test and Slaughter. Untuk mewujudkan sampai tahap bebas 100%

(Declare Free) belum dapat terwujud karena sampai tahun 2010 masih

dijumpai hasil positif brucellosis dari hasil pemeriksaan baik RBPT maupun

CFT.

Tahun 2019 untuk kegiatan monitoring brucellosis dilakukan pemeriksaan

serum darah sebanyak 1000 sampel. Dari hasil pemeriksaan 1000 sampel

serum darah yang telah dilakukan di Laboratorium Type C Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa dengan menggunakan metode

RBPT (Rose Bengal Plate Test) diperoleh hasil 1 sampel positif RBPT.

Page 69: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

68

- Pemeriksaan Sampel Surra

Pemeriksaan sampel surra dilakukan pada ternak yang dikirimkan keluar

daerah Kab. Sumbawa untuk keperluan potong. Karena Surra merupakan

salah satu Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) dan dapat menular ke

ternak yang sehat maka perlu dilakukan pemeriksaan setiap ternak yang

dikirim untuk memastikan bahwa ternak yang boleh dikirim keluar adalah ternak

yang betul-betul sehat. Untuk pemeriksaan sampel surra pada tahun 2019 ini

sejumlah 14.638 sampel

- Pencegahan penyakit Rabies

Hewan pembawa rabies (HPR) seperti halnya anjing, kucing, kera

merupakan hewan yang keberadaannya tersebar di Kabupaten Sumbawa.

Cara yang paling mudah dan cepat untuk melakukan diagnosa rabies adalah

menemukan adanya badan inklusi (inclusion body) pada sel otak yang dikenal

sebagai Badan Negri (Negri Body). Pemeriksaan ini memerlukan preparat

sentuh jaringan otak hewan yang menggigit. Untuk peneguhan diagnosa

Rabies, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa

mengirimkan sampel Otak HPR untuk diperiksa di BBVET Denpasar. Total

sampel positif rabies Tahun 2019 di Kabupaten Sumbawa sejumlah 54 sampel

dengan rincian yaitu Kecamatan Empang 25 sampel positif rabies, Tarano 18

sampel positif rabies, plampang 7 sampel positif rabies, dan Labangka 4 positif

rabies.Berikut data sampel otak HPR yang dikirmkan ke BBVET Denpasar

Tahun 2019

Strategi utama dalam pengendalian dan penanggulangan rabies pada

hewan adalah dengan vaksinasi, kunci utama keberhasilan vaksinasi adalah

vaksin yang berkualitas dan dapat memberikan kekebalan dalam jangka waktu

yang panjang. Vaksin bekerja memproduksi antibodi dalam tubuh HPR untuk

melawan virus rabies. Pada program penanggulangan dan pemberantasan

rabies hewan yang harus divaksin adalah anjing yang berumur diatas 2 (dua)

minggu, kucing, kera/monyet atau tergantung vaksin yang digunakan.

Page 70: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

69

Tabel 34. Realisasi Vaksinasi Terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) Tahun 2019

No. Kecamatan Jenis Hewan Realisasi

Anjing Kucing Monyet Vaksinasi 1. Plampang 2255 935 19 3209 2. Maronge 442 521 4 967 3. Tarano 1518 231 10 1759 4. Empang 1375 340 5 1720 5. Sumbawa 36 58 2 96 6. Labuhan Badas 319 34 1 354 7. Utan 507 262 3 772 8. Batu Lanteh 169 51 0 220 9. Unter Iwes 96 93 1 190 10 Moyo Hulu 527 184 2 713 11 Lenangguar 520 10 0 530 12 Rhee 72 25 0 97 13 Lunyuk 555 109 8 672 14 Lape 384 121 0 505 15 Lopok 33 17 0 50 16. Buer 71 78 0 149 17. Alas 94 181 1 276 18. Orong Telu 330 3 0 333 19. Alas Barat 186 132 1 319 20. Lantung 306 64 0 370 21. Ropang 407 113 520 22. Moyo Hilir 206 392 2 600 23. Moyo Utara 378 218 4 600 24. Labangka 685 75 1 761 25. Klinik Hewan 34 346 3 383

Total 11.505 4.593 67 16.165 Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan dan Pengawasan Obat Hewan (2019)

Salah satu cara untuk membebaskan Rabies di Kabupaten Sumbawa

adalah dengan pelaksanaan depopulasi HPR liar. Kegiatan dititikberatkan pada

Anjing liar dengan pertimbangan anjing mudah menyerang dengan daya

jangkau lari yang jauh sedang kucing peliharaan hanya keberadaannya sekitar

rumah, sedangkan kucing hutan masih jarang dijumpai dibanding anjing yang

banyak berkeliaran di tempat sampah, pinggir dusun dan hutan. Selain faktor

penyebaran anjing yang banyak, faktor lain yang menjadi perhatian adalah

tingkat kedekatan anjing dengan manusia lebih tinggi dibanding kera yang

umumnya hidup di dalam hutan.

Page 71: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

70

8. PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI

34. Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah

Kegiatan dengan anggaran Rp. 22.375.000,- ini dialokasikan belanja alat tulis

kantor, belanja pameran, belanja makan dan minum serta belanja perjalanan dinas

didalam dan keluar daerah. Dalam rangka melakukan promosi produk unggulan

daerah salah satu strategi yang telah dilakukan adalah ikut berpartisipasi pada

beberapa kegiatan lain yaitu kegiatan Road Show/ Investasi Kabupaten Sumbawa

dan APKASI. Pada acara APKASI beberapa produk peternakan seperti susu kuda

liar dan permen susu khas Sumbawa ikut ambil bagian dalam memeriahkan acara

tersebut.

Kegiatan utama adalah kegiatan Promosi/ pameran. Pameran dilaksanakan di

Mataram dalam rangka Ulang Tahun Provinsi Nusa Tenggara Barat.Tema pameran

adalah Bazar Industrialisasi dan Expo tahun 2019. Pelaku usaha yang berperan

sebanyak 1 (satu) orang yang menampilkan Rarit dan Dendeng.Pendamping

adalah kepala Seksi Kasi Pengolahan Pasca Panen Peternakan dan Kepala Seksi

Pengembangan Pemasaran dan Industri Peternakan Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa.

Gb. 6. Kegiatan Bazar Industrialisasi dan Expo

Produk yang ditampilkan adalah Permen susu, susu kuda liar, rarit, dan

dendeng. Pelaksanaan selama 3 hari dari tanggal 15 – 17 Desember 2019

bertempat Jl. Veteran, di Samping kantor gubernur Nusa Tenggara Barat.Acara

dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Baratdidampingi oleh Wakil Gubernur Nusa

Tenggara Barat. Gubernur bersama wakil meninjau semua stand pameran

Page 72: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

71

termasuk stand Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Adapun kendala yang

dihadapi kegiatan Promosi adalah minimnya anggaran dan event/ kegiatan untuk

promosi kegiatan dan produk peternakan.Beberapa kali ada undangan event yang

tidak dapat untuk ikut serta.

35. Pengawasan lalu Lintas dan Perdagangan Ternak

Kegiatan Pengawasan Lalu Lintas Ternak dan Perdagangan Ternak dengan

anggaran Rp 418.668.500,- (Empat Ratus Delapan Belas Juta Enam Ratus Enam

Puluh Delapan Juta Lima Ratus Rupiah) dialokasikan untuk perawatan Aplikasi

pelayanan pengeluaran (SiJinak), belanja untuk kebutuhan Pengiriman ternak

besar dan kecil ke dalam dan keluar daerah, dan pembangunan pos pemeriksaan

hewan di Kecamatan Tarano.

Aplikasi pelayanan pengeluaran ternak terlaksana 100

persen.Pelayanan.Aplikasi pelayanan pengeluaran ternak disebut SiJinak (Aplikasi

Perijinan Ternak). Anggaran digunakan untuk hosting selama satu tahun,

menambah menu rekapitulasi komoditi ternak apada aplikasi siJinak. Selain

tambahan menu, anggaran digunakan untuk maintenance aplikasi selama 1 (satu)

tahun dari bulan Oktober 2019 sampai tahun 2020. Aplikasi sudah digunakan

selama 2 (dua) tahun untuk pelayanan pengiriman ternak keluar daerah.

Pelaksaan kegiatan pengiriman ternak besar dan kecil dalam dan keluar

daerah, dari hasil rekapitulasi pada tahun 2019 pengiriman ternak keluar daerah

adalah sebagai berikut:

1. Pengiriman Ternak besar sapi/kerbau/kuda dari target 18.500 ekor tercapai

15.151 ekor atau setara dengan 81,90 persen.

2. Pengiriman ternak kecil kambing, domba, babi dari target 500 ekor tercapai 326

ekor atau setara dengan 65,20 persen.

Pengiriman ternak besar dan ternak kecil pada tahun 2019 tidak bisa

mencapai target pengiriman dari yang telah ditetapkan disebabkan beberapa hal:

- Pengiriman ternak sesuai dengan peraturan Gubernur nomor 25 tahun 2005

bahwa berat badan yang bisa dikirim: ternak sapi 250 kg, ternak kerbau 300 kg,

dan kuda 200 kg. ini yang menyebabkan kesulitan mencapai target dari yang

telah ditetapkan. Pada tahun sebelumnya masih berlaku aturan ternak dengan

great C, yaitu ternak kecil dengan kelain tertentu bisa dikirim keluar daerah.

Page 73: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

72

- Temuan Ombudsmen NTB pada bulan Mei 2019. Menemukan ternak dengan

ijin potong, tetapi ternak tersebut dijual di pasar-pasar hewan Lombok Timur.

Ombudmen mengeluarkan rekomendasi untuk memperketat ijin pengeluaran

ternak harus sesuai dengan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor

25 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengeluaran atau Pemasukan Ternak dan

Bahan Asal Ternak di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

- Rekomendasi Ombudsmen bahwa pengeluaran ternak keluar daerah harus

mengacu Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2005, hal ini menyebabkan

Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2013 tidak berlaku

karena.

Pengawasan lalu lintas ternak bertujuan untuk mencegah pengeluaran ternak

secara ilegal, sehingga Pendapatan Asli Daerah dapat meningkat sesuai dengan

target yang telah ditetapkan. Pengawasan ternak keluar daerah dilakukan

pembentukan tim pengawas dan pengendali lalu lintas ternak dan/atau bahan asal

ternak dari dan ke Kabupaten Sumbawa tahun 2019. Sebagai pengarah dari tim

terpadu adalah Bupati Sumbawa, Kapolres Sumbawa sebagai ketua, dan

melibatkan unsur TNI, Dinas, karantina, Camat, UPT, dan stakeholders peternakan.

Tindakan dalam pengawasan ternak diperlukan untuk memberikan efek jera

pada pelaku dan memberikan penegakan hukum agar pelaku yang lain tidak

mengikuti tindakan yang sama. Penangkapan pelaku pengeluaran ternak ilegal

pada tanggal 20 Mei 2019 dalam kasus memuat hewan ternak dari wilayah

Kabupaten Sumbawa tujuan Kabupaten Lombok Tengah menggunakan ijin secara

illegal, tanpa adanya ijin pengeluaran ternak dari Bupati Sumbawa. Kasus tersebut

diselesaikan secara Non Justitia, dengan mentaati beberapa.

Kegiatan pembangunan pos pemeriksaan hewan dibangun di Kecamatan

Tarano dengan ukuran 3 x 4 meter. Pos digunakan sebagai tempat/pos

pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan ternak keluar dan ternak masuk dari dan

ke Kabupaten Sumbawa. Pos juga digunakan sebagai tempat bersama tim terpadu

lalu lintas ternak di wilayah timur, yang meliputi wilayah Kecamatan Empang dan

Kecamatan Tarano.

Kegiatan pendukung pada lalu lintas ternak adalah Perjalanan Dinas Luar

Daerah dilakukan dalam Indolivestock di Surabaya, dan pertemuan supply and

Demand yang dilakukan setiap tahun untuk evaluasi pengiriman ternak di Provinsi

Nusa Tenggara barat. Rapat Fokus Diskusi Group yang dilaksanakan oleh Dewan

Page 74: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

73

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam rangka

pembahasan inisiasi Rancangan Peraturan Daerah, yaitu Ranperda Bahasa, Ilegal

Fishing, Ekonomi kreatif, dan Tataniaga ternak. Perjalanan Dinas selanjutnya

adalah pameran dalam dalam rangka ulang tahun Nusa Tenggara Barat di jalan

veteran (samping Kantor Gubernur) dengan tema Bazar industrialisasi dan expo.

Sosialisasi Peraturan daerah dilakukan di Kecamatan

Empang/Tarano.Kegiatan dimaksudkan untuk menambah pemahaman petugas lalu

lintas ternak di wilayah Timur (Empang/Tarano) dan Barat (Alas dan Alas

Barat).Masing-masing dilaksanakan satu kali. Sosialisasi juga dilaksanakan dengan

kerja sama dengan Satsiun Karantina pertanian kelas I Labuhan Badas. Kegiatan

dilaksanakan di Hotel Transit Sumbawa.

Gb. 7. sosialisasi Peraturan Daerah nomor 12 tahun 2013.

Secara umum kendala yang dihadapi pada kegiatan pengawasan ternak

adalah masalah klasik yang sering berulang setiap tahunnya.Ketersediaan sarana

prasarana di Holding Ground, di Portal Empang dan portal Alas Barat. Pelanggaran

juga masih terjadi baik administrasi dan mencoba untuk melakukan pengiriman ternak

secara illegal.

Upaya yang dilakukan oleh Dinas untuk mengatasi berbagai kendala tersebut

berupaya untuk mengajukan anggaran kepada Pemerintah Daerah Kabupaten

Sumbawa, mengoptimalkan anggaran yang tersedia, dan mengoptimalkan tim terpadu

untuk mengatasi lalu lintas ternak illegal. Pengiriman ternak sebagai sumber

Pendapatan Asli Daerah di Subsektor peternakan harus mendapat perhatian lebih

besar lagi supaya target yang ditetapkan Pemerintah Daerah dapat tercapai.

Page 75: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

74

36. Pengembangan Agribisnis Peternakan

Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan sesuai dengan DPA tahun

2019 telah menganggarkan dana yang bersumber dari Dana Alokasi Umum

Sebesar Rp. 78.605.000,- dan realisasi sebesar Rp. 78.089.412,-(99,34%) yang

dianggarkan untuk kegiatan, sebagai berikut:

- Kegiatan Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi kepada kelompok pengolahan

hasil peternakan yang tersebar pada beberapa wilayah kecamatan di

Kabupaten Sumbawa, berikut daftar pelaku usaha pengolahan bahan asal

ternak yang ada di kabupaten Sumbawa tahun 2018.

Tabel 35. Daftar Pengusaha Pengolahan Hasil Produk Peternakan di

Kab.Sumbawa

No Jenis Usaha Nama Gapoktan /

Pengusaha

Jarak Sentra

Alamat Ket dari

Pelabuhan

Kelompok Pengolahan Daging (Dendeng dan Abon)

1 Abon & Dendeng MAWAR ± 87 km Brang Bara Kec. Sbw

2 Abon CAMPUR SARI ± 80 km Lempeh Kec. Sbw

3 Abon PADAK PERMAI ± 80 km Kampung Padak Lab. Sbw

4 Abon MELATI ± 80 km Kampung Rinjani Lab. Sumbawa

5 Abon PUTRA MUSTIKA ± 80 km Pekat, Sumbawa 6 Abon ERAS PAMENDI ± 165 km Desa Empang

Empang

7 Abon & Dendeng SAMALEWA ± 165 km Desa Empang Bawa, Empang

8 Abon MAWAR ± 165 km Ds. Empang Bawa, Empang

9 Abon PUSAKA INDAH ± 40 km Desa Juranalas, Alas

10 Abon & Dendeng NYAMAN ATE ± 80 km Ds. Moyo mekar, Moyo Hilir

Kelompok Pengolahan Susu (Permen Susu) 11 Permen Susu RISKIKA

± 95 km Desa Penyaring, Moyo Utara

12 Permen Susu IBU PAT ± 95 km

Desa Penyaring, Moyo Utara

13 Permen Susu AWARA ± 95 km

Desa Penyaring, Moyo Utara

14 Permen Susu SELAMAT GAMA ± 95 km

Desa Penyaring, Moyo Utara

15 Permen Susu HARAPAN JAYA ± 95 km

Desa Penyaring, Moyo Utara

16 Permen Susu DINDA ± 95 km

Desa Penyaring, Moyo Utara

17 Permen Susu UD. NAMUD ± 95 km Desa Penyaring,

Page 76: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

75

Moyo Utara 18 Permen Susu ALIVIA

± 95 km Desa Penyaring, Moyo Utara

19 Permen Susu ROSSA ± 95 km

Desa Penyaring, Moyo Utara

Kelompok Pengolahan Kulit (Kerupuk Kulit/ Mikong) 20 Kerupuk kulit TURKIAH

± 90 km Karang Cemes Kec.Sumbawa

21 Kerupuk kulit SYAMSUL HADI ± 90 km

Karang Cemes Kec.Sumbawa

22 Kerupuk kulit KARYA BAKTI ± 90 km

Karang Cemes Kec.Sumbawa

23 Kerupuk kulit SEJATERA BERSAMA ± 90 km

Karang Cemes Kec.Sumbawa

24 Kerupuk kulit IBU SITI ± 90 km

Karang Cemes Kec.Sumbawa

25 Kerupuk Kulit SENYAMAN BOAT ± 157 km

Dusun Sejari, Plampang

26 Kerupuk kulit JUNAIDI ± 90 km

Karang Cemes Kec.Sumbawa

27 Kerupuk kulit MIKONG MANDIRI ± 40 km Desa Luar, Alas 28 Kerupuk kulit LENONG KEBO

± 50 km Stowe Brang, Utan

Kelompok Pengolahan Telur (Telur Asin) 29 Telur Asin KAMATA RASA

± 80 km Olatrarang, labuan badas

30 Telur Asin MUHAJIRIN ± 90 km Labuhan Badas Kelompok Pengolahan Urine (Bio Urine) 31 Bio Urine

LIANG BUKAL

± 110 km

Moyo Hulu

Page 77: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

76

BAB V. KESIMPULAN

1. Target Penerimaan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Dinas Peternakan dan

Kesehatan Hewan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 1.804.816.000,- dengan

realisasi sebesar Rp. 1.582.522.750,- (87,68% ).

2. Target Belanja Tidak Langsung Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun

2019 sebesar Rp. 9.746.993.189,- dengan realisasi sebesar Rp. 9.575.437.059,-

(97,33 %)

3. Target Belanja Langsung Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun

anggaran 2019 sebesar Rp. 10.018.470.662,- dengan realisasi sebesar

Rp.9.661.972.918,- (96,44 %)

4. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan pada program pelayanan Administrasi

Perkantoran berjalan baik dan lancar. Peningkatan mutu pelayanan administrasi

bagi pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan maupun pihak lain yang

berkepentingan dengan menempatkan staf yang berpengalaman dan

berkompeten dalam penataan kearsipan dinas.

5. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang diusahakan melalui 8 kegiatan

terselesaikan dengan baik. Kegiatan dan pelayanan Dinas berjalan lancar dan

tertib karena didukung oleh sarana dan prasarana yang layak dan memadai.

6. Pelaksanaan kegiatan Pembinaan terhadap pegawai lingkup Dinas Peternakan

dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa dilakukan secara kontinyu dan

berkesinambungan, sehingga aparatur yang berbasis kinerja dapat tercapai serta

pelaksanaan kegiatan kepegawaian lainnya sesuai dengan tupoksi Sub Bagian

Kepegawaian.

7. Penyusunan laporan yang memuat keadaan keuangan, pelaksanaan kegiatan

dan capaian yang dihasilkan dari kegiatan Dinas telah selesai seperti yang

ditetapkan. Sehingga Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan tolak ukur

untuk kegiatan dan progam selanjutnya.

8. Penyusunan RKA dan DPA SKPD Tahun 2019 berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Tahun 2016 berhasil dengan baik. Penyusunan Data/ Informasi

yang aktual dan komprehensif sehingga dihasilkan perencanaan yang akuntabel

dan terciptanya sinkronisasi potensi pembangunan peternakan di Kabupaten

Sumbawa berjalan lancar.

Page 78: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

77

9. Peningkatan produksi hasil peternakan tahun 2019 dilakukan dengan : (1)

Perbaikan mutu genetik ternak melalui Inseminasi Buatan, pendisribusian bibit

ternak dan vaksin Antrax, SE, ND, dan Rabies. (2) Pembangunan dan

pengembangan infrastruktur kawasan peternakan, (3) Pembinaan dan bimbingan

terhadap kelompok tani ternak tentang tehnik dan manajemen budi daya ternak

yang baik dan sehat, (4) Pengkartuan ternak massal dan gratis untuk

mendapatkan data populasi ternak di Kabupaten Sumbawa, dan (5) Penyusunan

visualisasi data peternakan dan kesehatan hewan yang akurat dan up to date.

10. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak yang ditindaklanjuti

denganPencegahan, penanggulangan dan pemberantasan Penyakit hewan

menular (PHM) yang bersifat zoonosis, melakukan pemusnahan ternak yang

terjangkit penyakit menular, monitoring penyakit Brucellosis dan peningkatan mutu

pelayanan keswan, peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner

dengan melakukan pengawasan terhadap aktivitas pemotongan diseluruh RPH/

TPH yang ada di wilayah Kabupaten Sumbawa, Pemeriksaan kesehatan Hewan

Qurban dimaksudkan agar bisa memastikan daging yang dikonsumsi oleh

masyarakat adalah daging yang ASUH (Aman, Sehat Utuh dan Halal).

Surveylance terhadap penyakit hewan menular selalu dilakukan secara rutin

untuk mendeteksi penyakit secara dinisebagai upaya pencegahan agar kasus

kejadian penyakitnya dapat dikurangi. Selain itu tetap dilakukan pengawasan

kualitas obat hewan dan kualitas daging yang beredar di Kabupaten Sumbawa,

serta pengawasan perdagangan ternak antar daerah terus ditingkatkan agar

ternak dan masyarakat veteriner dapat terlindungi dari berbagai penyakit hewan

menular.

11. Disamping Petani ternak, aparatur yang menjadi salah satu pilar yang mendukung

suksesnya pembangunan peternakan juga diharapkan bisa menjadi handal

dengan bekal pengetahuan yang diperoleh dari berbagai sarana diantaranya

adalah pelatihan dan magang ke daerah yang pembangunan peternakannya telah

maju.

12. Peningkatan Pemasaran Produk Hasil Peternakan merupakan tujuan akhir dari

seluruh kegiatan pembinaan bidang peternakan. Usaha peternakan yang

mempunyai nilai tambah terhadap perekonomian keluarga merupakan dambaan

setiap peternak. Pembinaan kepada kelompok pengolah hasil peternakan baik

peningkatan produksi, kemasan produk, maupun manajemen pemasaran

Page 79: LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2019

LAPORAN DISNAKKESWAN TAHUN 2019 2017

78

memerlukan kerja sama antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas

koperasi dan perdagangan serta perbankan yang ada di kabupaten Sumbawa.

Untuk lebih memperkenalkan produk hasil peternakan dari kabupaten Sumbawa

maka diperlukan promosi ke beberapa daerah di Indonesia dengan mengikuti

event pameran-pameran yang ada.

13. UPTD Pembibitan Kerbau Sumbawa Bersinergi merupakan wujud komitmen

pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam upaya mengembangkan populasi ternak

kerbau di Indonesia. Diharapkan kedepan instalasi tersebut dapat menjadi Pusat

Riset dan Teknologi Ternak Kerbau di Indonesia.